• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERCOBAAN VI Kimia Tembaga.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERCOBAAN VI Kimia Tembaga.pdf"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERCOBAAN VI PERCOBAAN VI KIMIA TEMBAGA KIMIA TEMBAGA

I.

I. Tujuan PercobaanTujuan Percobaan

Adapun tujuan yang dari percobaan ini adalah sebagai berikut Adapun tujuan yang dari percobaan ini adalah sebagai berikut 1.

1. Mempelajari beberapa reaksi pendahuluan tentang Mempelajari beberapa reaksi pendahuluan tentang tembagatembaga 2.

2. Mempelajari pembuatan tembagaMempelajari pembuatan tembaga 3.

3. Mempelajari reaksi antara CuMempelajari reaksi antara Cu22O dan CuO dengan senyawa asamO dan CuO dengan senyawa asam

II.

II. Landasan TeoriLandasan Teori

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Cu

Cu++mengalami disporpodionasi secara spontan pada keadaan standar (baku). Hal inimengalami disporpodionasi secara spontan pada keadaan standar (baku). Hal ini  bukan

 bukan berarti berarti senyawa senyawa larutan larutan Cu Cu (I) (I) tidak tidak mungkin mungkin terbentuk. terbentuk. Untuk Untuk menilai menilai dalamdalam keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat (Cu

keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat (Cu++) cukup banyak) cukup banyak  pada

 pada larutan larutan air, air, CuCu2+2+akan berada pada banyak jumlah banyak (sebab konsentrasinyaakan berada pada banyak jumlah banyak (sebab konsentrasinya harus sekitar dua juta dikalikan pangkat dua dari Cu

harus sekitar dua juta dikalikan pangkat dua dari Cu++). ). Disporpodionasi Disporpodionasi ini ini akan akan menjadimenjadi sempurna. Dilain pihak jika Cu

sempurna. Dilain pihak jika Cu++dijaga sangat rendah (seperti pada zat yang sedikit larutdijaga sangat rendah (seperti pada zat yang sedikit larut atau ion kompleks mantap). Cu

atau ion kompleks mantap). Cu2+2+sangat kecil dan tembaga (I) menjadi mantap.sangat kecil dan tembaga (I) menjadi mantap.

(Petrucci, 1987 :350) (Petrucci, 1987 :350)

Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Melebur pada 1038

Melebur pada 1038

. Karena potensial standarnya positif, (+0,34 V untuk. Karena potensial standarnya positif, (+0,34 V untuk  pasanga

 pasangan n Cu/CuCu/Cu2+2+), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer,), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. Asam nitrat yang sedang meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. Asam nitrat yang sedang  pekatnya (8

 pekatnya (8M) dengan mudah M) dengan mudah melarutkan tembaga melarutkan tembaga :: 3Cu + 8HNO

3Cu + 8HNO33

 3Cu 3Cu2+2+ ++





 + 2NO + 2NO



 + 4H + 4H22OO Asam sulfat pekat panas juga melarutkan tembaga :

Asam sulfat pekat panas juga melarutkan tembaga : Cu + 2H

Cu + 2H22SOSO44

 Cu Cu2+2+++





 + SO + SO22



+ 2H+ 2H22OO Tembaga ,uda

Tembaga ,udah larut dalam air raja :h larut dalam air raja : 3Cu + 6HCl + 2HNO

3Cu + 6HCl + 2HNO33

 3Cu 3Cu2+2+ + 6Cl + 6Cl--+ 2NO+ 2NO



 + 4H + 4H22OO Ada dua deret senyawa tembaga. Senyawa

Ada dua deret senyawa tembaga. Senyawa  –  –   senyawa tembaga(I)  senyawa tembaga(I)

diturunkan dari tembaga (I) oksida Cu

diturunkan dari tembaga (I) oksida Cu22O yang merah, dan mengandung ionO yang merah, dan mengandung ion tembaga(I), Cu

tembaga(I), Cu++. Senyawa. Senyawa  –  –   senyawa ini tidak berwarna, kebanyakan garam  senyawa ini tidak berwarna, kebanyakan garam

tembaga(I) tak larut dalam air, perilakunya mirip perilaku senyawa perak(I). tembaga(I) tak larut dalam air, perilakunya mirip perilaku senyawa perak(I).

(2)

mereka mudah dioksidasikan menjadi senyawa tembaga(II), yang dapat mereka mudah dioksidasikan menjadi senyawa tembaga(II), yang dapat diturunkan dari tembaga(II) oksida, CuO, hitam. Garam

diturunkan dari tembaga(II) oksida, CuO, hitam. Garam  –  –   garam tembaga (II)  garam tembaga (II)

umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan air; warna ini benar

air; warna ini benar –  –  benar khas hanya untuk ion tetrakuokuprat(II) [Cu(H benar khas hanya untuk ion tetrakuokuprat(II) [Cu(H22O)O)44]]2+2+ saja. Batas terlihatnya ion kompleks tetrakuokuprat(II) (yaitu warna ion saja. Batas terlihatnya ion kompleks tetrakuokuprat(II) (yaitu warna ion tembaga(II) dalam larutan air), adalah 500

tembaga(II) dalam larutan air), adalah 500



 dalam batas konsentrasi 1 dalam 10 dalam batas konsentrasi 1 dalam 1044.. Garam

Garam –  –  garam tembaga(II) anhidrat, seperti tembaga(II) sulfat anhidrat CuSO garam tembaga(II) anhidrat, seperti tembaga(II) sulfat anhidrat CuSO44,,  berwarna

 berwarna putih(atau putih(atau sedikit sedikit kuning). kuning). Dalam Dalam larutan larutan air air selalu selalu terdapat terdapat ionion kompleks tetrakuo.

kompleks tetrakuo.

(G. Svehla.1985:229) (G. Svehla.1985:229)

Tembaga memiliki elektron

Tembaga memiliki elektron s s tunggal di luar kulit 3 tunggal di luar kulit 3d d  yang terisi. Ini agak yang terisi. Ini agak

kurang umum dengan golongan alkali kecuali stoikiometri formal dalam tingkat kurang umum dengan golongan alkali kecuali stoikiometri formal dalam tingkat oksidasi +1. Kulit

oksidasi +1. Kulit d d  yang terisi jauh kurang efektif daripada kulit gas mulia dalam yang terisi jauh kurang efektif daripada kulit gas mulia dalam

melindungi elektron

melindungi elektron s s dari muatan inti, sehingga potensial pengionan pertama Cu dari muatan inti, sehingga potensial pengionan pertama Cu

lebih tinggi daripada golongan alkali.

lebih tinggi daripada golongan alkali. Karena elektronKarena elektron –  –  elektron pada kulit elektron pada kulit dd juga juga

dilibatkan dalam ikatan logam, panas penyubliman dan titik leleh tembaga juga dilibatkan dalam ikatan logam, panas penyubliman dan titik leleh tembaga juga  jauh lebih

 jauh lebih tinggi daripada tinggi daripada alkali. Faktoralkali. Faktor –  –  faktor ini bertanggung jawab bagi sifat faktor ini bertanggung jawab bagi sifat

lebih mulia tembaga. Pengaruhnya adalah membuat lebih kovalen dan lebih mulia tembaga. Pengaruhnya adalah membuat lebih kovalen dan memberikan energi kisi yang lebih tinggi, yang tidak dilampaui oleh jari

memberikan energi kisi yang lebih tinggi, yang tidak dilampaui oleh jari –  –   jari  jari

CU

CU++ yang lebih kecil, 0,93 yang lebih kecil, 0,93

 dibandingakn dengan Na dibandingakn dengan Na++, 0,95 Å, dan K , 0,95 Å, dan K ++, 1,33 Å., 1,33 Å. Tembaga tidak melimpah (55ppm) namun terdistribusi secara luas sebagai Tembaga tidak melimpah (55ppm) namun terdistribusi secara luas sebagai logam, dalam sulfida, arsenida, klorida, dan karbonat.

logam, dalam sulfida, arsenida, klorida, dan karbonat. Mineral yang paling umumMineral yang paling umum adalah chalcopyrite CuFeS

adalah chalcopyrite CuFeS22. Tembaga diekstraksi dengan permanganan dan. Tembaga diekstraksi dengan permanganan dan  peleburan oksidatif, atau dengan pencucian dengan bantuan mikroba, yang diikuti  peleburan oksidatif, atau dengan pencucian dengan bantuan mikroba, yang diikuti

oleh elektrodeposisi dari larutan sulfat. oleh elektrodeposisi dari larutan sulfat.

Tembaga digunakan dalam aliasi seperti kuningan dan bercampur Tembaga digunakan dalam aliasi seperti kuningan dan bercampur sempurna dengan emas. Ia sangat lambat teroksidasi superfisial dalam uap udara, sempurna dengan emas. Ia sangat lambat teroksidasi superfisial dalam uap udara, kadang

kadang  –  –   kadang menghasilkan lapisan hijau hidrokso karbonat dan hidrokso  kadang menghasilkan lapisan hijau hidrokso karbonat dan hidrokso

sulfat (dari SO

sulfat (dari SO22 dalam atmosefer). dalam atmosefer).

Senyawaan tembaga mengkatalisis sederatan reaksi yang sangat beragam, Senyawaan tembaga mengkatalisis sederatan reaksi yang sangat beragam, heterogen, homogen, dalam fase uap, dalam pelarut organik, dan dalam larutan heterogen, homogen, dalam fase uap, dalam pelarut organik, dan dalam larutan

(3)

akua. Banyak dari reaksi ini, khususnya bila dalam larutan akua, melibatkan akua. Banyak dari reaksi ini, khususnya bila dalam larutan akua, melibatkan sistem oksidasi

sistem oksidasi –  –  reduksi dan suau siklus redoks Cu reduksi dan suau siklus redoks CuII- Cu- CuIIII..

Senyawa tembaga memiliki banyak kegunaan dalam kimia organik untuk Senyawa tembaga memiliki banyak kegunaan dalam kimia organik untuk oksidasi, misalnya oksidasi fenol dengan kompleks Cu

oksidasi, misalnya oksidasi fenol dengan kompleks Cu2+2+, -amina, halogenasi,, -amina, halogenasi, reaksi kopling, dan sejenisnya. Tembaga(II) dianggap penting dalam

reaksi kopling, dan sejenisnya. Tembaga(II) dianggap penting dalam biokimia.biokimia.

(Albert Cotton.1989:477) (Albert Cotton.1989:477) Beberapa Sifat Kimia Tembaga

Beberapa Sifat Kimia Tembaga

a.

a. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadapTembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)

Cu(OH)22COCO33..  b.

 b. Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapatPada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat  bereaksi

 bereaksi dengan dengan oksigen oksigen membentuk membentuk CuO CuO yang yang berwarna berwarna hitam. hitam. SedangkanSedangkan  pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida  pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida

(Cu

(Cu22O) yang berwarna merah.O) yang berwarna merah. c.

c. Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encerTembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti HCl encer dan H

seperti HCl encer dan H22SOSO44 encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal

menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkanini disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl

oleh terbentuknya ion kompleks CuCl22 ¯(aq)  ¯(aq) yang yang mendorong mendorong reaksireaksi kesetimbanga

kesetimbangan bergeser ke n bergeser ke arah produk.arah produk.

Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut

d.

(4)

e.

e. Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanyaTembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH

udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH33))44++.. f.

f. Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. BereaksiTembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida,

untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yangkhusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida.

menghasilkan tembaga(II) klorida.

(Emel Seran.2010. Diakses 9 Mei 2014) (Emel Seran.2010. Diakses 9 Mei 2014)

(5)

III.

III. Metode PercobaanMetode Percobaan

3.1

3.1 Alat dan BahanAlat dan Bahan 3.1.1

3.1.1 AlatAlat

1)

1) Tabung reaksiTabung reaksi 2)

2) Rak tabung reaksiRak tabung reaksi 3)

3) Tabung leburTabung lebur 4)

4) Gelas kimiaGelas kimia 5)

5) CorongCorong 6)

6) Penjepit tabungPenjepit tabung 7)

7) Gelas ukur 10 mLGelas ukur 10 mL 8)

8) Pembakar bunsenPembakar bunsen 9)

9) Gelas kimiaGelas kimia 10)

10) Pipet tetesPipet tetes

3.1.2

3.1.2 BahanBahan

1)

1) TembagaTembaga 2)

2) Kalium Natrium TartratKalium Natrium Tartrat 3) 3) HH22SOSO441 M1 M 4) 4) HNOHNO332M2M 5) 5) GlukosaGlukosa 6)

6) Tembaga (II) OksidaTembaga (II) Oksida 7) 7) AmoniakAmoniak 8) 8) HCl pekatHCl pekat 9) 9) CuSOCuSO44 0,25 M 0,25 M 3.2

3.2 Skema KerjaSkema Kerja 3.2.1

3.2.1 Percobaan PendahuluanPercobaan Pendahuluan

Dibakar pada nyala api Dibakar pada nyala api Sekeping Logam Sekeping Logam Sekeping Tembaga Sekeping Tembaga HASIL HASIL

(6)

Dimasukkan ke dalam 2 mL asam nitrat

Dimasukkan ke dalam 2 mL asam nitrat encerencer

Dipanaskan Dipanaskan

Diperiksa gas yang terbentuk Diperiksa gas yang terbentuk

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan tetes demi tetes NaOH samapai Ditambahkan tetes demi tetes NaOH samapai larutan amoniak berlebih

larutan amoniak berlebih

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan larutan HCl pekat samapi tidak Ditambahkan larutan HCl pekat samapi tidak terjadi perubahan

terjadi perubahan

3.2.2 Tembaga (I) dan Tembaga (II) 3.2.2 Tembaga (I) dan Tembaga (II)

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 1 gr glukosa Ditambahkan 1 gr glukosa

Dipanaskan sampai terbentuk endapan Dipanaskan sampai terbentuk endapan HASIL HASIL 2 mL tembaga sulfat 2 mL tembaga sulfat HASIL HASIL 2 mL tembaga sulfat 2 mL tembaga sulfat HASIL HASIL 5 mL temabaga sulfat 5 mL temabaga sulfat 5 mL NaOH 5 mL NaOH Endapan Endapan

(7)

Dibiarkan endapan mengendap Dibiarkan endapan mengendap

Dicuci dengan air Dicuci dengan air

Dimasukkan ke dalam tiga t

Dimasukkan ke dalam tiga tabungabung reaksi berbeda

reaksi berbeda

Ditambahkan secara perlahan HCl Ditambahkan secara perlahan HCl encer, H

encer, H22SOSO44 encer, dan HNO encer, dan HNO33 encer ke dalam masing

encer ke dalam masing –  –  masing masing

tabung reaksi sampai asam berlebih tabung reaksi sampai asam berlebih

Dipanaskan Dipanaskan

Diamati apa yang terjadi Diamati apa yang terjadi HASIL HASIL 0,1 0,1 gr gr CuO CuO 0,1 0,1 gr gr CuCu22oo HASIL HASIL

(8)

IV.

IV. Hasil dan Hasil dan PembahasPembahasanan 4.1

4.1 Data PengamatanData Pengamatan 4.1.1

4.1.1 Percobaan PendahuluanPercobaan Pendahuluan No

No Perlakuan Perlakuan HasilHasil

1

1 Sekeping Sekeping logam logam dipanaskandipanaskan  pada nya

 pada nyala apila api

Terjadi perubahan warna, dari Terjadi perubahan warna, dari merah bata menjadi ungu dan merah bata menjadi ungu dan terakhir hitam dan timbul asap terakhir hitam dan timbul asap 2

2 -- Sekeping logam tembagaSekeping logam tembaga direndam dalam HNO

direndam dalam HNO33 encer encer -- DipanaskanDipanaskan

-- Tidak terjadi perubahanTidak terjadi perubahan

-- Larutan HNOLarutan HNO33  menjadi biru  menjadi biru muda, dan gas yang terbentuk muda, dan gas yang terbentuk  berwarna

 berwarna cokelat cokelat dandan menimbulkan bau menyengat menimbulkan bau menyengat 33 -- 2 mL larutan CuSO2 mL larutan CuSO44

-- (+) 26 tetes NaOH encer(+) 26 tetes NaOH encer

-- (+) 24 tetes NaOH(+) 24 tetes NaOH

-- DidiamkanDidiamkan

-- Berwarna biruBerwarna biru

-- Perubahan warna menjadi biruPerubahan warna menjadi biru  pekat dan te

 pekat dan terdapat endapanrdapat endapan -- Perubahan warna menajdi hijauPerubahan warna menajdi hijau

tosca tosca

-- Larutan menjadi bening danLarutan menjadi bening dan endapan hijau lumut

endapan hijau lumut 4

4 2 2 mL mL CuSOCuSO44+ + HCl HCl pekat pekat Terjadi Terjadi perubahan perubahan warna warna dari dari birubiru menjadi biru aqua

menjadi biru aqua

4.1.2

4.1.2 Tembaga (I) dan Tembaga (II)Tembaga (I) dan Tembaga (II) 4.1.2.1

4.1.2.1 Pembuatan Tembaga (I) OksidaPembuatan Tembaga (I) Oksida

Perlakuan Hasil

Perlakuan Hasil

-- 5 mL CuSO5 mL CuSO44 + NaOH + + NaOH + Glukosa

Glukosa

-- DipanaskanDipanaskan

-- Larutan berwarna biru tua, glukosa tidakLarutan berwarna biru tua, glukosa tidak larut, permukaan larutan berwana biru larut, permukaan larutan berwana biru kehijauan dan terdapat gumpalan kehijauan dan terdapat gumpalan

-- Terjadi perubahan warna menjadi jTerjadi perubahan warna menjadi jinggaingga dengan endapan jingga menjadi cokelat dan dengan endapan jingga menjadi cokelat dan timbul aroma karamel

timbul aroma karamel

4.1.2.2

4.1.2.2 Reaksi Antara Tembaga (I) Oksida dan Tembaga (II) OksidaReaksi Antara Tembaga (I) Oksida dan Tembaga (II) Oksida dengan asam

dengan asam No

No Perlakuan Perlakuan HasilHasil

1

1 -- Endapan CuEndapan Cu22O + HClO + HCl

-- DipanaskanDipanaskan

-- Tembaga mengendap, endapanTembaga mengendap, endapan  berwarna coke

 berwarna cokelat menajadi cokelat menajadi cokelatlat keabu-abuan

keabu-abuan

-- Larutan menjadi hijau dan Larutan menjadi hijau dan endapanendapan tetap ada

tetap ada 22 -- Endapan CuEndapan Cu22O + HNOO + HNO33

-- dipanaskandipanaskan

-- Sebagian endapan melarut, larutan abuSebagian endapan melarut, larutan abu

 – 

 –  abu menjadi dari bening abu menjadi dari bening

-- Larutan menjadi hijau mudaLarutan menjadi hijau muda 3

(9)

-- dipanaskan dipanaskan -- Larutan menjadi hijauLarutan menjadi hijau 4

4 -- CuO + HClCuO + HCl -- DikocokDikocok -- DipanaskanDipanaskan

-- Larutan berwarna hitamLarutan berwarna hitam -- Larutan menjadi biru aquaLarutan menjadi biru aqua

-- Larutan menjadi hijau dan Larutan menjadi hijau dan tembagatembaga larut larut 5 5 -- CuO + HCuO + H22SOSO44 -- DikocokDikocok -- DipanaskanDipanaskan

-- Larutan berwarna hitamLarutan berwarna hitam -- Larutan menjadiLarutan menjadi

-- Larutan menjadi biru dan tembaga larutLarutan menjadi biru dan tembaga larut 6

6 -- CuO + HNOCuO + HNO33 -- DikocokDikocok

-- DipanaskanDipanaskan

-- Larutan berwarna hitamLarutan berwarna hitam

-- Larutan menjadi biru kehitaman danLarutan menjadi biru kehitaman dan tembaga tidak larut

tembaga tidak larut

(10)

4.2

4.2 PembahasanPembahasan

Temabaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Temabaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Senyawaan tembaga mengkatalisis sederatan reaksi yang sangat beragam, Senyawaan tembaga mengkatalisis sederatan reaksi yang sangat beragam, heterogen, homogen, dalam fase uap, dalam pelarut organik, dan dalam larutan heterogen, homogen, dalam fase uap, dalam pelarut organik, dan dalam larutan akua. Banyak dari reaksi ini, khususnya bila dalam larutan akua, melibatkan akua. Banyak dari reaksi ini, khususnya bila dalam larutan akua, melibatkan sistem oksidasi

sistem oksidasi –  –  reduksi dan suau siklus redoks Cu reduksi dan suau siklus redoks CuII- Cu- CuIIII..

Pada percobaan ini kita dapat melihat reaksi yang terjadi pada tembaga Pada percobaan ini kita dapat melihat reaksi yang terjadi pada tembaga dengan senyawa lain serta dapat menegtahui pembuatan senyawa Temabag (I). dengan senyawa lain serta dapat menegtahui pembuatan senyawa Temabag (I).  percobaan

 percobaan ini ini diawali diawali dengan dengan percobaan percobaan pendahuluan, pendahuluan, dimana dimana disini disini kita kita dapatdapat melihat bagaimana reaksi yang terjadi ketika senyawa tembaga direaksikan melihat bagaimana reaksi yang terjadi ketika senyawa tembaga direaksikan dengan senyawa lainnya.

dengan senyawa lainnya.

4.2.1

4.2.1 PercobaaPercobaan n PendahuluanPendahuluan Logam Cu dibakar

Logam Cu dibakar

Percobaan pendahuluan diawali dengan mengamati reaksi yang terjadi Percobaan pendahuluan diawali dengan mengamati reaksi yang terjadi ketika sekeping logam tembaga dibakar pada pembakar bunsen. Reaksi yang ketika sekeping logam tembaga dibakar pada pembakar bunsen. Reaksi yang dapat diamati yaitu perubahan warna pada keping tembaga, dimana sebelum dapat diamati yaitu perubahan warna pada keping tembaga, dimana sebelum dibakar, keping tembaga berwarna merah bata namun setelah proses pembakaran dibakar, keping tembaga berwarna merah bata namun setelah proses pembakaran terjadi perubahan warna menjadi ungu. Terjadinya perubahan warna ini terjadi perubahan warna menjadi ungu. Terjadinya perubahan warna ini menunjukan bahwa tembaga mengalami oksidasi menjadi tembaga (I) oksida. menunjukan bahwa tembaga mengalami oksidasi menjadi tembaga (I) oksida. Dengan reksi sebagai berikut:

Dengan reksi sebagai berikut:

2Cu + O

2Cu + O22

 2CuO 2CuO

Reaksi antara logam Cu dengan HNO

Reaksi antara logam Cu dengan HNO33 Encer Encer

Selanjutnya, sekeping tembaga dicelupkan ke dalam larutan HNO

Selanjutnya, sekeping tembaga dicelupkan ke dalam larutan HNO33 encer encer kemudian dipanaskan. Disini ketika tembaga dimasukkan ke dalam larutan HNO kemudian dipanaskan. Disini ketika tembaga dimasukkan ke dalam larutan HNO33 tidak terjadi reaksi, namun setelah dilakukan pemanasan terjadi reaksi antar tidak terjadi reaksi, namun setelah dilakukan pemanasan terjadi reaksi antar keduanya dengan ditunjukan melalui perubahan warna dari larutan, dari bening keduanya dengan ditunjukan melalui perubahan warna dari larutan, dari bening menajdi biru muda dan uap da

menajdi biru muda dan uap dari pemanasan berwarna cri pemanasan berwarna cokelat. okelat. Gas yang terbentukGas yang terbentuk ini merupakan gas nitrogen.

ini merupakan gas nitrogen.

Ketika tembaga dioksidasi oleh asam nitrat pekat, HNO

Ketika tembaga dioksidasi oleh asam nitrat pekat, HNO33, untuk, untuk menghasilkan ion Cu

menghasilkan ion Cu2+2+, , asam nitrat diredasam nitrat direduksi menjadi guksi menjadi gas nitrogen as nitrogen dioksida, gadioksida, gass  beracun

(11)

Cu

Cu(s)(s)   + + 4HNO4HNO3(aq)3(aq)

   Cu(NOCu(NO33))2(aq)2(aq)   + + 2NO2NO2(g)2(g) + + 2H2H22OO(l)(l) Dalam hal ini, tembaga direaksikan dengan asam nitrat encer, Dalam hal ini, tembaga direaksikan dengan asam nitrat encer, menghasilkan oksida nitrat, NO, sebagai gantinya:

menghasilkan oksida nitrat, NO, sebagai gantinya: 3Cu

3Cu(s)(s) + 8HNO + 8HNO3(aq)3(aq)

 

 

3Cu(NO3Cu(NO33))2(aq)2(aq) + 2NO + 2NO(g)(g) + 4H + 4H22OO(l).(l).

Menurut literatur yang didapat, perubahan warna yang terjadi seharusnya Menurut literatur yang didapat, perubahan warna yang terjadi seharusnya hijau bukan biru, tembaga hanya biru saat moelekul air ditambahkan ke dalam hijau bukan biru, tembaga hanya biru saat moelekul air ditambahkan ke dalam larutan. Dalam asa

larutan. Dalam asam nitrat pekat, ion nitrat dikoordinam nitrat pekat, ion nitrat dikoordinasikan dengasikan dengan ion n ion tembagatembaga (II), dan menghasilkan larutan berwarna hijau sebagai hasil reaksi. Sama halnya (II), dan menghasilkan larutan berwarna hijau sebagai hasil reaksi. Sama halnya dengan a

dengan asam nitrat pekasam nitrat pekat, larutan membiru ket, larutan membiru ketika air ditambatika air ditambahkan pada hkan pada asamasam nitrat encer. Pada perobaan ini tidak dilakukan penambahan air, namun warna nitrat encer. Pada perobaan ini tidak dilakukan penambahan air, namun warna yang dihasilkan sudah biru, kemungkinan ini dapat terjadi karena uap air yang yang dihasilkan sudah biru, kemungkinan ini dapat terjadi karena uap air yang terbentuk pada dinding tabung reaksi mengalir dan bercampur dengan larutan terbentuk pada dinding tabung reaksi mengalir dan bercampur dengan larutan sehingga larutan berwarna biru.

sehingga larutan berwarna biru.

CuSO

CuSO44 + NaOH + NaOH

Pada percobaan ini dilakukan pencampuran antara larutan CuSO

Pada percobaan ini dilakukan pencampuran antara larutan CuSO44  dan  dan  NaOH.

 NaOH. Penambahan Penambahan larutan larutan NaOH NaOH dilakukan dilakukan tetes tetes demi demi tetes tetes untuk untuk mengamatimengamati setiap perubahan yang terjadi. Larutan CuSO

setiap perubahan yang terjadi. Larutan CuSO44 berwarna biru, setelah  berwarna biru, setelah ditambahkanditambahkan  NaOH terjadi peru

 NaOH terjadi perubahan warna mebahan warna menjadi biru pekat dan njadi biru pekat dan terdapat endaterdapat endapan.pan. Reaksi yang terjadi pada penambahan NaOH pertama yakni :

Reaksi yang terjadi pada penambahan NaOH pertama yakni : CuSO

CuSO4(aq)4(aq) + 2NaOH + 2NaOH(aq)(aq) → Cu(OH)→ Cu(OH)2(s)2(s) + Na + Na22SOSO4(aq)4(aq)

Ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang menempel Ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang menempel  pada ion

 pada ion tembaga. Setelah tembaga. Setelah ion ion hidrogen hilang hidrogen hilang dari dari dua molekul dua molekul air, air, yang tersisayang tersisa sebuah kompleks netral yang tidak larut dalam air sehingga endapan terbentuk. sebuah kompleks netral yang tidak larut dalam air sehingga endapan terbentuk.

Kemudian dilakukan penambahan NaOH lagi sampai amonia berlebih, Kemudian dilakukan penambahan NaOH lagi sampai amonia berlebih, terjadi perubahan lagi menjadi larutan berwarna hijau toska, dan setelah terjadi perubahan lagi menjadi larutan berwarna hijau toska, dan setelah didiamkan larutan menajdi bening dan endapan yang terbentuk tetap ada. Amonia didiamkan larutan menajdi bening dan endapan yang terbentuk tetap ada. Amonia

(12)

 bertindak baik

 bertindak baik sebagai basa sebagai basa dan dan ligan. ligan. Dalam Dalam jumlah jumlah kecil kecil amonia, ion amonia, ion hidrogenhidrogen ditarik ion SO

ditarik ion SO442-2-  persis seperti dalam kasus ion hidroksida untuk menghasilkan  persis seperti dalam kasus ion hidroksida untuk menghasilkan kompleks netral yang sama.

kompleks netral yang sama. CuSO

CuSO44 + 4NH + 4NH33

 [Cu(NH [Cu(NH33))44] + SO] + SO44

CuSO

CuSO44 + HCl + HCl

Disini praktikan merekasikan antara HCl pekat dengan CuSO

Disini praktikan merekasikan antara HCl pekat dengan CuSO44  hingga  hingga tidak terjadi perubahan lagi. HCl pekat yang ditambahkan pada CuSO

tidak terjadi perubahan lagi. HCl pekat yang ditambahkan pada CuSO44  sebanyak  sebanyak 50 tetes. Reaksi yang terjadi

50 tetes. Reaksi yang terjadi yakni perubahan warna larutan dari biru menjadi biruyakni perubahan warna larutan dari biru menjadi biru aqua.

aqua. Penambahan Penambahan HCl pekat HCl pekat akan akan mengakibatmengakibatkan kan ion ion SOSO44  digantikan oleh  digantikan oleh klorida. Dengan reaksi yang terjadi yaitu :

klorida. Dengan reaksi yang terjadi yaitu : CuSO

CuSO44 + + 4Cl4Cl-- + H + H++

 CuCl CuCl442-2- + HSO + HSO44

--4.2.2

4.2.2 Tembaga (I) dan Tembaga (II)Tembaga (I) dan Tembaga (II) Pembuata

Pembuatan Cu(I) n Cu(I) OksidaOksida

Percobaan ini diawali dengan pembuatan senyawa Cu(I) oksida. Untuk Percobaan ini diawali dengan pembuatan senyawa Cu(I) oksida. Untuk memperoleh Cu(I) oksida dilakukan dengan merekasikan CuSO

memperoleh Cu(I) oksida dilakukan dengan merekasikan CuSO44  dengan NaOH  dengan NaOH serta glukosa. Disini terjadi reaksi dengan adanya perubahan warna, kemudian serta glukosa. Disini terjadi reaksi dengan adanya perubahan warna, kemudian dilakukan pemanasan sehingga larutan menjadi jingga dan tercium aroma dilakukan pemanasan sehingga larutan menjadi jingga dan tercium aroma karamel, aroma karamel ini berasal dari glukosa yang dipanaskan. Proses karamel, aroma karamel ini berasal dari glukosa yang dipanaskan. Proses  pemanasa

 pemanasan ini n ini dimaksudkan untuk mempercepat proses reaksi. Terjadi perubahandimaksudkan untuk mempercepat proses reaksi. Terjadi perubahan warna menunjukkan bahwa pada penambahan glukosa akan mereduksi ion Cu warna menunjukkan bahwa pada penambahan glukosa akan mereduksi ion Cu2+2+ dari CuSO

dari CuSO44, reaksi ini menghasilkan endapan berwarna bata, yang merupakan, reaksi ini menghasilkan endapan berwarna bata, yang merupakan temabaga (I) oksida. Reaksi yang terjadi :

temabaga (I) oksida. Reaksi yang terjadi :

C C C C C C C C C C CH CH22OHOH O O H H OH OH H H OH OH OH OH H H HO HO H H H H + + CuCu2+2+ + OH+ OH --C C C C C C C C C C CH CH22OHOH O O --OO OH OH H H OH OH OH OH H H HO HO H H H H + + CuCu22O O + H+ H22OO

(13)

Reaksi antara Tembaga (I) Oksida dan Tembaga (II) Reaksi antara Tembaga (I) Oksida dan Tembaga (II)

Endapan Tembaga (I) oksida kemudian digunakan untuk melihat reaksi Endapan Tembaga (I) oksida kemudian digunakan untuk melihat reaksi antara Tembaga (I) Oksida dengan HCl, HNO

antara Tembaga (I) Oksida dengan HCl, HNO33, dan H, dan H22SOSO44. Percobaan ini. Percobaan ini dilakukan untuk membandingkan reaksi antara Tembaga (I) oksida dan Tembaga dilakukan untuk membandingkan reaksi antara Tembaga (I) oksida dan Tembaga (II) oksida dengan beberapa senyawa asam. Selain itu, kiata dapat melihat mana (II) oksida dengan beberapa senyawa asam. Selain itu, kiata dapat melihat mana yang mengalami reaksi d

yang mengalami reaksi disproposionasi.isproposionasi. Kimia tembag

Kimia tembaga dibatasi a dibatasi oleh reakoleh reaksi yang si yang melibatkan ion melibatkan ion tembaga tembaga (I)(I) dalam laruta

dalam larutan. Ini adan. Ini adalah contoh lah contoh dari disproporsionadari disproporsionasi yamg si yamg merupakan merupakan suatusuatu reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi. sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi. Reaksinya

Reaksinya

Ion tembaga (I) dalam l

Ion tembaga (I) dalam larutan yang tidak proporsional untuk membentuk ionarutan yang tidak proporsional untuk membentuk ion tembaga (II) dan endapan tembaga.

tembaga (II) dan endapan tembaga. 1.

1. CuCu22O + HClO + HCl

Ketika tembaga(I) oksida direaksikan dengan HCl, tembaga tersebut Ketika tembaga(I) oksida direaksikan dengan HCl, tembaga tersebut mengendap pada dasar tabung reaksi, endapan yang awalnya berwarna merah mengendap pada dasar tabung reaksi, endapan yang awalnya berwarna merah  bata

 bata berubah berubah menajdi menajdi abuabu  –  –   abu. Kemudian dilakukan pemanasan yang  abu. Kemudian dilakukan pemanasan yang

 bertujuan

 bertujuan untuk untuk mempercepat mempercepat reaksi reaksi antar antar keduanya. keduanya. Setelah Setelah dilakukandilakukan  pemanasa

 pemanasan terjadi n terjadi perubahan warna larutan menjadi perubahan warna larutan menjadi hijau muda dan hijau muda dan endapanendapan tidak larut. Penambahan HCl dimaksudkan untuk melarutkan tembaga tidak larut. Penambahan HCl dimaksudkan untuk melarutkan tembaga sehingga akan terbentuk kompleks klorin, dengan

sehingga akan terbentuk kompleks klorin, dengan reaksireaksi Cu

Cu22OO(s)(s) + 2HCl + 2HCl(aq)(aq)

 2CuCl 2CuCl(s)(s)



+ + HH22OO(l)(l)

Dengan adanya ion klorida berlebih dari HCl, akan memberikan reaksi Dengan adanya ion klorida berlebih dari HCl, akan memberikan reaksi kestabilan, dan melarutkan tembaga (I) oksida, sehingga reaksi menjadi

kestabilan, dan melarutkan tembaga (I) oksida, sehingga reaksi menjadi CuCl

CuCl(s)(s) + Cl + Cl--(aq)(aq)

 [CuCl [CuCl22]]--(aq)(aq) 2.

(14)

Dengan perlakuan yang sama, direaksikan Cu

Dengan perlakuan yang sama, direaksikan Cu22O dengan HNOO dengan HNO33 menghasilkanmenghasilkan reaksi berupa perubahan warna larutan dari bening menajadi abu

reaksi berupa perubahan warna larutan dari bening menajadi abu  –  –   abu  abu

dimana sebagian tembaga melarut. Dengan reaksi yang terjadi dimana sebagian tembaga melarut. Dengan reaksi yang terjadi Cu

Cu22O + 2HNOO + 2HNO33

 2Cu(NO 2Cu(NO33) + H) + H22OO 3.

3. CuCu22O + HO + H22SOSO44

Reaksi yang dapat diamat pada percobaan ini yaitu tidak terjadi perubahan Reaksi yang dapat diamat pada percobaan ini yaitu tidak terjadi perubahan dimana temabag tidak larut, namun dilakukan pemanasan sehingga tembaga dimana temabag tidak larut, namun dilakukan pemanasan sehingga tembaga larut dan larutan berwarna hijau muda. Menurut literatur, seharusnya pada larut dan larutan berwarna hijau muda. Menurut literatur, seharusnya pada reksi ini terbentuk endapan cokelat dan larutan berwarna biru yanag terjadi reksi ini terbentuk endapan cokelat dan larutan berwarna biru yanag terjadi karena adanya reaksi disproposionasi. Reaksi yang terjadi:

karena adanya reaksi disproposionasi. Reaksi yang terjadi: Cu

Cu22O + HO + H22SOSO44

 Cu + CuSO Cu + CuSO44 + H + H22OO 4.

4. CuO direaksikan HCl, HNOCuO direaksikan HCl, HNO33, H, H22SOSO44

Ketika CuO direaksikan dengan HCl, HNO

Ketika CuO direaksikan dengan HCl, HNO33, DAN H, DAN H22SOSO44, terjadi reaksi yang, terjadi reaksi yang sama dimana terjadi perubahan warna larutan ketika sudah dipanaskan, sama dimana terjadi perubahan warna larutan ketika sudah dipanaskan, dimana larutan awal berwarna abu

dimana larutan awal berwarna abu –  –  abu menjadi hijau untuk reaksi dengan abu menjadi hijau untuk reaksi dengan

HCl dan biru reaksi dengan HNO

HCl dan biru reaksi dengan HNO33  dan H  dan H22SOSO44  dengan semua endapan  dengan semua endapan tembaga melarut. Dengan reaksi ketiga sebagai berikut :

tembaga melarut. Dengan reaksi ketiga sebagai berikut : CuO + 2HCl

CuO + 2HCl

 CuCl CuCl22 + H + H22OO CuO + 2HNO

CuO + 2HNO33

 Cu(NO Cu(NO33) + H) + H22OO CuO + H

(15)

V.

V. Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran 5.1

5.1 KesimpulanKesimpulan

Reaksi Pendahuluan Reaksi Pendahuluan

1.

1. Reaksi yang terjadi pada pembakaran logam Cu merupakan reaksiReaksi yang terjadi pada pembakaran logam Cu merupakan reaksi oksidasi

oksidasi 2.

2. Keping tembaga yang direndam dalam larutan HNOKeping tembaga yang direndam dalam larutan HNO33  akan dioksidasi  akan dioksidasi oleh asam nitrat untuk menghasilkan ion Cu

oleh asam nitrat untuk menghasilkan ion Cu2+2+, , asam asam nitrat nitrat direduksidireduksi menjadi nitrogen dioksida.

menjadi nitrogen dioksida. 3.

3. Ion hidroksida dari NaOH menghilangkan ion hidrogen dari ligan airIon hidroksida dari NaOH menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang menempel pada ion tembaga, serta penambahan NaOH berlebih yang menempel pada ion tembaga, serta penambahan NaOH berlebih  bertujuan agar terbentuk am

 bertujuan agar terbentuk amonia, dimana amonia bertindonia, dimana amonia bertindak baik sebagaak baik sebagaii  basa dan

 basa dan ligan.ligan. 4.

4. PenambahaPenambahan HCl pn HCl pekat ekat akan meakan mengakibatkan ngakibatkan ion SOion SO44 digantikan oleh digantikan oleh klorida

klorida

Tembaga (I) dan Tembaga (II) Tembaga (I) dan Tembaga (II)

1.

1. Untuk memperoleh Cu(I) Untuk memperoleh Cu(I) oksida dilakukan dengan merekasikan CuSOoksida dilakukan dengan merekasikan CuSO44 dengan NaOH serta glukosa.

dengan NaOH serta glukosa. 2.

2. Reaksi disproporsioReaksi disproporsionasi merupakan nasi merupakan suatu reaksi redoks ysuatu reaksi redoks yang oksidatorang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami

mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi.reduksi.

5.2

5.2 SaranSaran

Kekurangan alat dan bahan dapat mengganggu kelangsungan praktikum, Kekurangan alat dan bahan dapat mengganggu kelangsungan praktikum, oleh karena itu, disarankan untuk melengkapi semua alat dan bahan sehingga oleh karena itu, disarankan untuk melengkapi semua alat dan bahan sehingga setiap percobaan dapat terlaksana dengan baik.

(16)

VI.

VI. Daftar PustakaDaftar Pustaka

Cotton, F. Albert. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press Cotton, F. Albert. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press

Emel Seran.2010. Tembaga. Diakses Pada 9 Mei 2014. Emel Seran.2010. Tembaga. Diakses Pada 9 Mei 2014.

http://wanibesak.wor

http://wanibesak.wordpress.com/2010dpress.com/2010/11/07/tembaga-tamb/11/07/tembaga-tambang-sifat-

ang-sifat-dan-kegunaan/

dan-kegunaan/

Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta : Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta :

Erlangga Erlangga

Svehla, G. Analisa Kualilatif Anorganik Makro dan Semimikro. Jakarta : Svehla, G. Analisa Kualilatif Anorganik Makro dan Semimikro. Jakarta :

PT. Kalman Media Pustaka PT. Kalman Media Pustaka

(17)

Pertanyaan Pertanyaan

1.

1. Jelaskan faktor apa yang mempengaruhi kestabilan ion cupri dibandingkanJelaskan faktor apa yang mempengaruhi kestabilan ion cupri dibandingkan dengan ion cupro?

dengan ion cupro? Jawab: Jawab: Konfigurasi dari : Konfigurasi dari : Cu : 1s Cu : 1s22 2s 2s22 2p 2p66 3s 3s22 3p 3p66 3d 3d1010 4s 4s11 Cu Cu++ : 1s : 1s22 2s 2s22 2p 2p66 3s 3s22 3p 3p66 3d 3d1010 4s 4s00 Cu Cu2+2+ : 1s : 1s22 2s 2s22 2p 2p66 3s 3s22 3p 3p66 3d 3d99 4s 4s00

Ditinjau dari struktur elektron yang lebih stabil adalah Cu

Ditinjau dari struktur elektron yang lebih stabil adalah Cu++, karena, karena elektronnya terisi penuh, sedangkan untuk ion Cu

elektronnya terisi penuh, sedangkan untuk ion Cu2+2+ tidak stabil karena orbital tidak stabil karena orbital tidak terisi penuh elektron.

tidak terisi penuh elektron.

2.

2. Berdasarkan jawaban saudara pada soal No 1, manakah yang lebih banyakBerdasarkan jawaban saudara pada soal No 1, manakah yang lebih banyak kelimpahanny

kelimpahannya di a di alam, senyawa cupro atau alam, senyawa cupro atau senyawa cupri?senyawa cupri? Jawab:

Jawab:

Kelimpahan yang lebih banyak adalah ion Cupri, hal ini dikarenakan Kelimpahan yang lebih banyak adalah ion Cupri, hal ini dikarenakan kestabilan ion ini

kestabilan ion ini dalam membentuk persenyawaanydalam membentuk persenyawaanya.a.

3.

3. Faktor apakah yang menyebabkan perbedaan warna antara ion cupro dan ionFaktor apakah yang menyebabkan perbedaan warna antara ion cupro dan ion cupri dalam larutan air?

cupri dalam larutan air? Jawab:

Jawab:

Senyawa tembaga (I) stabil dalam larutan air bila keadaan tembaga (I) Senyawa tembaga (I) stabil dalam larutan air bila keadaan tembaga (I) mengalami disproporsionasi dalam larutan air dan bila konsentrasi dari mengalami disproporsionasi dalam larutan air dan bila konsentrasi dari tembaga tersebut sangat rendah

tembaga tersebut sangat rendah

4.

4. Tuliskan semua reaksi yang terjadi dalam percobaan ini?Tuliskan semua reaksi yang terjadi dalam percobaan ini? Jawab:

Jawab: 1)

1) Oksidasi logam tembagaOksidasi logam tembaga 2Cu + O

2Cu + O22

 2CuO 2CuO 2)

2) Reaksi logam tembaga dengan asam nitrat encerReaksi logam tembaga dengan asam nitrat encer





(())

 





(())

 

(

(





))

(())

 



(())

 





(())

3)

(18)







 

 





 

((

))

 







4)

4) Reaksi ion Cupri dengan amoniaReaksi ion Cupri dengan amonia

CuSO

CuSO44 + 4NH + 4NH33

 [Cu(NH [Cu(NH33))44] + SO] + SO44 5)

5) ReaksiReaksi tembaga (II) sulfat dengan asam klorida pekattembaga (II) sulfat dengan asam klorida pekat

CuSO

CuSO44 + + 4Cl4Cl-- + H + H++

 CuCl CuCl442-2- + HSO + HSO44 --6)

6) Pembuatan tembagaPembuatan tembaga(I) / uji (I) / uji fehlingfehling

C C C C C C C C C C CH CH22OHOH O O H H OH OH H H OH OH OH OH H H HO HO H H H H + + CuCu2+2+ + OH+ OH --C C C C C C C C C C CH CH22OHOH O O --OO OH OH H H OH OH OH OH H H HO HO H H H H + + CuCu22O O + H+ H22OO 7)

7) Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam sulfat encer Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam sulfat encer 





   

   





  

 

 



   

   

8)

8) Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam klorida encer Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam klorida encer 

Cu

Cu22OO(s)(s) + 2HCl + 2HCl(aq)(aq)

 2CuCl 2CuCl(s)(s)



+ + HH22OO(l)(l) CuCl

CuCl(s)(s) + Cl + Cl--(aq)(aq)

 [CuCl [CuCl22]]--(aq)(aq)

9)

9) Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam nitrat encer Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam nitrat encer  Cu

Cu22O + 2HNOO + 2HNO33 → 2Cu(NO→ 2Cu(NO33) + H) + H22OO 10)

10) Reaksi tembaga (II) oksida dengan asam sulfat encer Reaksi tembaga (II) oksida dengan asam sulfat encer 









 



 

11)

11) Reaksi tembaga (II) oksida dengan asam klorida encer Reaksi tembaga (II) oksida dengan asam klorida encer 



 

 

 

 

 

12)

12) Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam nitrat encer Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam nitrat encer 



 

 





 (

(



))

 

5.

5. Jelaskan mengapa ion cupro dapat mengalami reaksi Jelaskan mengapa ion cupro dapat mengalami reaksi disproporsionasidisproporsionasi?? Jawab:

(19)

Ion Cu

Ion Cu++ mengalami disproporsionasi dalam larutan air meskipun stabil  mengalami disproporsionasi dalam larutan air meskipun stabil dalamdalam keadaan beba

keadaan bebas air. s air. Tembaga (I) klorida tidak melarut Tembaga (I) klorida tidak melarut dalam air sehinggadalam air sehingga dengan demikian Cu

dengan demikian Cu++ tidak mengalami disproporsionasi. Tembaga (I) klorida tidak mengalami disproporsionasi. Tembaga (I) klorida membentuk ion Cu (I) klorida lebih stabil terhadap Cu (II) klorida. Hal

membentuk ion Cu (I) klorida lebih stabil terhadap Cu (II) klorida. Hal iniini terjadi karena Cu

terjadi karena Cu++ mudah teroksidasi menjadi Cu (II). Tembaga (I) klorida mudah teroksidasi menjadi Cu (II). Tembaga (I) klorida cukup stabil dan mudah dibuat dengan terurainya tembaga (II)

cukup stabil dan mudah dibuat dengan terurainya tembaga (II) klorida padaklorida pada saat pemanasan menjadi tembaga (I) klorida

Referensi

Dokumen terkait

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 867 Tahun 2006 Tentang Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Poskestren dalam upaya terwujudnya kemandirian warga pondok pesantren

Data di atas juga menunjukkan bahwa variabel pemahaman perpajakan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak badan dengan nilai

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara konformitas dengan perilaku pembelian impulsif pada remaja GPM Silo, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang

Temubual mendalam secara bersemuka dan separa bersturuktur telah dilakukan terhadap dua (2) syarikat yang menyediakan khidmat sertu (disebut sebagai Syarikat G

Sejalan dengan itu Uchino (2004, dalam Sarafino & Smith, 2012) menyatakan bahwa social support atau dukungan sosial mengacu pada kenyamanan, kepedulian, atau bantuan yang

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi sebagai pengatur atau untuk membatasi  jumlah arus

(2) Pemilik ijin untuk usaha parkir umum sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, dapat dilaksanakan kerjasama teknis dengan Pemerintah Daerah dan memberikan

wawancara dan observasi yang dilakukan pada staf penjualan perusahaan, penilain untuk pengambilan keputusan yang dilakukan oleh direktur ini dilakukan secara