PERCOBAAN VI PERCOBAAN VI KIMIA TEMBAGA KIMIA TEMBAGA
I.
I. Tujuan PercobaanTujuan Percobaan
Adapun tujuan yang dari percobaan ini adalah sebagai berikut Adapun tujuan yang dari percobaan ini adalah sebagai berikut 1.
1. Mempelajari beberapa reaksi pendahuluan tentang Mempelajari beberapa reaksi pendahuluan tentang tembagatembaga 2.
2. Mempelajari pembuatan tembagaMempelajari pembuatan tembaga 3.
3. Mempelajari reaksi antara CuMempelajari reaksi antara Cu22O dan CuO dengan senyawa asamO dan CuO dengan senyawa asam
II.
II. Landasan TeoriLandasan Teori
Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Cu
Cu++mengalami disporpodionasi secara spontan pada keadaan standar (baku). Hal inimengalami disporpodionasi secara spontan pada keadaan standar (baku). Hal ini bukan
bukan berarti berarti senyawa senyawa larutan larutan Cu Cu (I) (I) tidak tidak mungkin mungkin terbentuk. terbentuk. Untuk Untuk menilai menilai dalamdalam keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat (Cu
keadaan bagaimana Cu (I) dan Cu (II) terbentuk, yaitu membuat (Cu++) cukup banyak) cukup banyak pada
pada larutan larutan air, air, CuCu2+2+akan berada pada banyak jumlah banyak (sebab konsentrasinyaakan berada pada banyak jumlah banyak (sebab konsentrasinya harus sekitar dua juta dikalikan pangkat dua dari Cu
harus sekitar dua juta dikalikan pangkat dua dari Cu++). ). Disporpodionasi Disporpodionasi ini ini akan akan menjadimenjadi sempurna. Dilain pihak jika Cu
sempurna. Dilain pihak jika Cu++dijaga sangat rendah (seperti pada zat yang sedikit larutdijaga sangat rendah (seperti pada zat yang sedikit larut atau ion kompleks mantap). Cu
atau ion kompleks mantap). Cu2+2+sangat kecil dan tembaga (I) menjadi mantap.sangat kecil dan tembaga (I) menjadi mantap.
(Petrucci, 1987 :350) (Petrucci, 1987 :350)
Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Melebur pada 1038
Melebur pada 1038
. Karena potensial standarnya positif, (+0,34 V untuk. Karena potensial standarnya positif, (+0,34 V untuk pasangapasangan n Cu/CuCu/Cu2+2+), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer,), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. Asam nitrat yang sedang meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit. Asam nitrat yang sedang pekatnya (8
pekatnya (8M) dengan mudah M) dengan mudah melarutkan tembaga melarutkan tembaga :: 3Cu + 8HNO
3Cu + 8HNO33
3Cu 3Cu2+2+ ++
+ 2NO + 2NO
+ 4H + 4H22OO Asam sulfat pekat panas juga melarutkan tembaga :Asam sulfat pekat panas juga melarutkan tembaga : Cu + 2H
Cu + 2H22SOSO44
Cu Cu2+2+++
+ SO + SO22
+ 2H+ 2H22OO Tembaga ,udaTembaga ,udah larut dalam air raja :h larut dalam air raja : 3Cu + 6HCl + 2HNO
3Cu + 6HCl + 2HNO33
3Cu 3Cu2+2+ + 6Cl + 6Cl--+ 2NO+ 2NO
+ 4H + 4H22OO Ada dua deret senyawa tembaga. SenyawaAda dua deret senyawa tembaga. Senyawa – – senyawa tembaga(I) senyawa tembaga(I)
diturunkan dari tembaga (I) oksida Cu
diturunkan dari tembaga (I) oksida Cu22O yang merah, dan mengandung ionO yang merah, dan mengandung ion tembaga(I), Cu
tembaga(I), Cu++. Senyawa. Senyawa – – senyawa ini tidak berwarna, kebanyakan garam senyawa ini tidak berwarna, kebanyakan garam
tembaga(I) tak larut dalam air, perilakunya mirip perilaku senyawa perak(I). tembaga(I) tak larut dalam air, perilakunya mirip perilaku senyawa perak(I).
mereka mudah dioksidasikan menjadi senyawa tembaga(II), yang dapat mereka mudah dioksidasikan menjadi senyawa tembaga(II), yang dapat diturunkan dari tembaga(II) oksida, CuO, hitam. Garam
diturunkan dari tembaga(II) oksida, CuO, hitam. Garam – – garam tembaga (II) garam tembaga (II)
umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan umumnya berwarna biru, baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan air; warna ini benar
air; warna ini benar – – benar khas hanya untuk ion tetrakuokuprat(II) [Cu(H benar khas hanya untuk ion tetrakuokuprat(II) [Cu(H22O)O)44]]2+2+ saja. Batas terlihatnya ion kompleks tetrakuokuprat(II) (yaitu warna ion saja. Batas terlihatnya ion kompleks tetrakuokuprat(II) (yaitu warna ion tembaga(II) dalam larutan air), adalah 500
tembaga(II) dalam larutan air), adalah 500
dalam batas konsentrasi 1 dalam 10 dalam batas konsentrasi 1 dalam 1044.. GaramGaram – – garam tembaga(II) anhidrat, seperti tembaga(II) sulfat anhidrat CuSO garam tembaga(II) anhidrat, seperti tembaga(II) sulfat anhidrat CuSO44,, berwarna
berwarna putih(atau putih(atau sedikit sedikit kuning). kuning). Dalam Dalam larutan larutan air air selalu selalu terdapat terdapat ionion kompleks tetrakuo.
kompleks tetrakuo.
(G. Svehla.1985:229) (G. Svehla.1985:229)
Tembaga memiliki elektron
Tembaga memiliki elektron s s tunggal di luar kulit 3 tunggal di luar kulit 3d d yang terisi. Ini agak yang terisi. Ini agak
kurang umum dengan golongan alkali kecuali stoikiometri formal dalam tingkat kurang umum dengan golongan alkali kecuali stoikiometri formal dalam tingkat oksidasi +1. Kulit
oksidasi +1. Kulit d d yang terisi jauh kurang efektif daripada kulit gas mulia dalam yang terisi jauh kurang efektif daripada kulit gas mulia dalam
melindungi elektron
melindungi elektron s s dari muatan inti, sehingga potensial pengionan pertama Cu dari muatan inti, sehingga potensial pengionan pertama Cu
lebih tinggi daripada golongan alkali.
lebih tinggi daripada golongan alkali. Karena elektronKarena elektron – – elektron pada kulit elektron pada kulit dd juga juga
dilibatkan dalam ikatan logam, panas penyubliman dan titik leleh tembaga juga dilibatkan dalam ikatan logam, panas penyubliman dan titik leleh tembaga juga jauh lebih
jauh lebih tinggi daripada tinggi daripada alkali. Faktoralkali. Faktor – – faktor ini bertanggung jawab bagi sifat faktor ini bertanggung jawab bagi sifat
lebih mulia tembaga. Pengaruhnya adalah membuat lebih kovalen dan lebih mulia tembaga. Pengaruhnya adalah membuat lebih kovalen dan memberikan energi kisi yang lebih tinggi, yang tidak dilampaui oleh jari
memberikan energi kisi yang lebih tinggi, yang tidak dilampaui oleh jari – – jari jari
CU
CU++ yang lebih kecil, 0,93 yang lebih kecil, 0,93
dibandingakn dengan Na dibandingakn dengan Na++, 0,95 Å, dan K , 0,95 Å, dan K ++, 1,33 Å., 1,33 Å. Tembaga tidak melimpah (55ppm) namun terdistribusi secara luas sebagai Tembaga tidak melimpah (55ppm) namun terdistribusi secara luas sebagai logam, dalam sulfida, arsenida, klorida, dan karbonat.logam, dalam sulfida, arsenida, klorida, dan karbonat. Mineral yang paling umumMineral yang paling umum adalah chalcopyrite CuFeS
adalah chalcopyrite CuFeS22. Tembaga diekstraksi dengan permanganan dan. Tembaga diekstraksi dengan permanganan dan peleburan oksidatif, atau dengan pencucian dengan bantuan mikroba, yang diikuti peleburan oksidatif, atau dengan pencucian dengan bantuan mikroba, yang diikuti
oleh elektrodeposisi dari larutan sulfat. oleh elektrodeposisi dari larutan sulfat.
Tembaga digunakan dalam aliasi seperti kuningan dan bercampur Tembaga digunakan dalam aliasi seperti kuningan dan bercampur sempurna dengan emas. Ia sangat lambat teroksidasi superfisial dalam uap udara, sempurna dengan emas. Ia sangat lambat teroksidasi superfisial dalam uap udara, kadang
kadang – – kadang menghasilkan lapisan hijau hidrokso karbonat dan hidrokso kadang menghasilkan lapisan hijau hidrokso karbonat dan hidrokso
sulfat (dari SO
sulfat (dari SO22 dalam atmosefer). dalam atmosefer).
Senyawaan tembaga mengkatalisis sederatan reaksi yang sangat beragam, Senyawaan tembaga mengkatalisis sederatan reaksi yang sangat beragam, heterogen, homogen, dalam fase uap, dalam pelarut organik, dan dalam larutan heterogen, homogen, dalam fase uap, dalam pelarut organik, dan dalam larutan
akua. Banyak dari reaksi ini, khususnya bila dalam larutan akua, melibatkan akua. Banyak dari reaksi ini, khususnya bila dalam larutan akua, melibatkan sistem oksidasi
sistem oksidasi – – reduksi dan suau siklus redoks Cu reduksi dan suau siklus redoks CuII- Cu- CuIIII..
Senyawa tembaga memiliki banyak kegunaan dalam kimia organik untuk Senyawa tembaga memiliki banyak kegunaan dalam kimia organik untuk oksidasi, misalnya oksidasi fenol dengan kompleks Cu
oksidasi, misalnya oksidasi fenol dengan kompleks Cu2+2+, -amina, halogenasi,, -amina, halogenasi, reaksi kopling, dan sejenisnya. Tembaga(II) dianggap penting dalam
reaksi kopling, dan sejenisnya. Tembaga(II) dianggap penting dalam biokimia.biokimia.
(Albert Cotton.1989:477) (Albert Cotton.1989:477) Beberapa Sifat Kimia Tembaga
Beberapa Sifat Kimia Tembaga
a.
a. Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadapTembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, lapisan yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)
Cu(OH)22COCO33.. b.
b. Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapatPada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 °C tembaga dapat bereaksi
bereaksi dengan dengan oksigen oksigen membentuk membentuk CuO CuO yang yang berwarna berwarna hitam. hitam. SedangkanSedangkan pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida pada suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 ºC, akan terbentuk tembaga(I) oksida
(Cu
(Cu22O) yang berwarna merah.O) yang berwarna merah. c.
c. Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encerTembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam nooksidator encer seperti HCl encer dan H
seperti HCl encer dan H22SOSO44 encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal
menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkanini disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks CuCl
oleh terbentuknya ion kompleks CuCl22 ¯(aq) ¯(aq) yang yang mendorong mendorong reaksireaksi kesetimbanga
kesetimbangan bergeser ke n bergeser ke arah produk.arah produk.
Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut Asam sulfat pekatpun dapat menyerang tembaga, seperti reaksi berikut
d.
e.
e. Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanyaTembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH
udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks Cu(NH33))44++.. f.
f. Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. BereaksiTembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan dengan belerang membentuk tembaga(I) sulfida dan tembaga(II) sulfida dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida,
untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida, khusus klor yangkhusus klor yang menghasilkan tembaga(II) klorida.
menghasilkan tembaga(II) klorida.
(Emel Seran.2010. Diakses 9 Mei 2014) (Emel Seran.2010. Diakses 9 Mei 2014)
III.
III. Metode PercobaanMetode Percobaan
3.1
3.1 Alat dan BahanAlat dan Bahan 3.1.1
3.1.1 AlatAlat
1)
1) Tabung reaksiTabung reaksi 2)
2) Rak tabung reaksiRak tabung reaksi 3)
3) Tabung leburTabung lebur 4)
4) Gelas kimiaGelas kimia 5)
5) CorongCorong 6)
6) Penjepit tabungPenjepit tabung 7)
7) Gelas ukur 10 mLGelas ukur 10 mL 8)
8) Pembakar bunsenPembakar bunsen 9)
9) Gelas kimiaGelas kimia 10)
10) Pipet tetesPipet tetes
3.1.2
3.1.2 BahanBahan
1)
1) TembagaTembaga 2)
2) Kalium Natrium TartratKalium Natrium Tartrat 3) 3) HH22SOSO441 M1 M 4) 4) HNOHNO332M2M 5) 5) GlukosaGlukosa 6)
6) Tembaga (II) OksidaTembaga (II) Oksida 7) 7) AmoniakAmoniak 8) 8) HCl pekatHCl pekat 9) 9) CuSOCuSO44 0,25 M 0,25 M 3.2
3.2 Skema KerjaSkema Kerja 3.2.1
3.2.1 Percobaan PendahuluanPercobaan Pendahuluan
Dibakar pada nyala api Dibakar pada nyala api Sekeping Logam Sekeping Logam Sekeping Tembaga Sekeping Tembaga HASIL HASIL
Dimasukkan ke dalam 2 mL asam nitrat
Dimasukkan ke dalam 2 mL asam nitrat encerencer
Dipanaskan Dipanaskan
Diperiksa gas yang terbentuk Diperiksa gas yang terbentuk
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan tetes demi tetes NaOH samapai Ditambahkan tetes demi tetes NaOH samapai larutan amoniak berlebih
larutan amoniak berlebih
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan larutan HCl pekat samapi tidak Ditambahkan larutan HCl pekat samapi tidak terjadi perubahan
terjadi perubahan
3.2.2 Tembaga (I) dan Tembaga (II) 3.2.2 Tembaga (I) dan Tembaga (II)
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan 1 gr glukosa Ditambahkan 1 gr glukosa
Dipanaskan sampai terbentuk endapan Dipanaskan sampai terbentuk endapan HASIL HASIL 2 mL tembaga sulfat 2 mL tembaga sulfat HASIL HASIL 2 mL tembaga sulfat 2 mL tembaga sulfat HASIL HASIL 5 mL temabaga sulfat 5 mL temabaga sulfat 5 mL NaOH 5 mL NaOH Endapan Endapan
Dibiarkan endapan mengendap Dibiarkan endapan mengendap
Dicuci dengan air Dicuci dengan air
Dimasukkan ke dalam tiga t
Dimasukkan ke dalam tiga tabungabung reaksi berbeda
reaksi berbeda
Ditambahkan secara perlahan HCl Ditambahkan secara perlahan HCl encer, H
encer, H22SOSO44 encer, dan HNO encer, dan HNO33 encer ke dalam masing
encer ke dalam masing – – masing masing
tabung reaksi sampai asam berlebih tabung reaksi sampai asam berlebih
Dipanaskan Dipanaskan
Diamati apa yang terjadi Diamati apa yang terjadi HASIL HASIL 0,1 0,1 gr gr CuO CuO 0,1 0,1 gr gr CuCu22oo HASIL HASIL
IV.
IV. Hasil dan Hasil dan PembahasPembahasanan 4.1
4.1 Data PengamatanData Pengamatan 4.1.1
4.1.1 Percobaan PendahuluanPercobaan Pendahuluan No
No Perlakuan Perlakuan HasilHasil
1
1 Sekeping Sekeping logam logam dipanaskandipanaskan pada nya
pada nyala apila api
Terjadi perubahan warna, dari Terjadi perubahan warna, dari merah bata menjadi ungu dan merah bata menjadi ungu dan terakhir hitam dan timbul asap terakhir hitam dan timbul asap 2
2 -- Sekeping logam tembagaSekeping logam tembaga direndam dalam HNO
direndam dalam HNO33 encer encer -- DipanaskanDipanaskan
-- Tidak terjadi perubahanTidak terjadi perubahan
-- Larutan HNOLarutan HNO33 menjadi biru menjadi biru muda, dan gas yang terbentuk muda, dan gas yang terbentuk berwarna
berwarna cokelat cokelat dandan menimbulkan bau menyengat menimbulkan bau menyengat 33 -- 2 mL larutan CuSO2 mL larutan CuSO44
-- (+) 26 tetes NaOH encer(+) 26 tetes NaOH encer
-- (+) 24 tetes NaOH(+) 24 tetes NaOH
-- DidiamkanDidiamkan
-- Berwarna biruBerwarna biru
-- Perubahan warna menjadi biruPerubahan warna menjadi biru pekat dan te
pekat dan terdapat endapanrdapat endapan -- Perubahan warna menajdi hijauPerubahan warna menajdi hijau
tosca tosca
-- Larutan menjadi bening danLarutan menjadi bening dan endapan hijau lumut
endapan hijau lumut 4
4 2 2 mL mL CuSOCuSO44+ + HCl HCl pekat pekat Terjadi Terjadi perubahan perubahan warna warna dari dari birubiru menjadi biru aqua
menjadi biru aqua
4.1.2
4.1.2 Tembaga (I) dan Tembaga (II)Tembaga (I) dan Tembaga (II) 4.1.2.1
4.1.2.1 Pembuatan Tembaga (I) OksidaPembuatan Tembaga (I) Oksida
Perlakuan Hasil
Perlakuan Hasil
-- 5 mL CuSO5 mL CuSO44 + NaOH + + NaOH + Glukosa
Glukosa
-- DipanaskanDipanaskan
-- Larutan berwarna biru tua, glukosa tidakLarutan berwarna biru tua, glukosa tidak larut, permukaan larutan berwana biru larut, permukaan larutan berwana biru kehijauan dan terdapat gumpalan kehijauan dan terdapat gumpalan
-- Terjadi perubahan warna menjadi jTerjadi perubahan warna menjadi jinggaingga dengan endapan jingga menjadi cokelat dan dengan endapan jingga menjadi cokelat dan timbul aroma karamel
timbul aroma karamel
4.1.2.2
4.1.2.2 Reaksi Antara Tembaga (I) Oksida dan Tembaga (II) OksidaReaksi Antara Tembaga (I) Oksida dan Tembaga (II) Oksida dengan asam
dengan asam No
No Perlakuan Perlakuan HasilHasil
1
1 -- Endapan CuEndapan Cu22O + HClO + HCl
-- DipanaskanDipanaskan
-- Tembaga mengendap, endapanTembaga mengendap, endapan berwarna coke
berwarna cokelat menajadi cokelat menajadi cokelatlat keabu-abuan
keabu-abuan
-- Larutan menjadi hijau dan Larutan menjadi hijau dan endapanendapan tetap ada
tetap ada 22 -- Endapan CuEndapan Cu22O + HNOO + HNO33
-- dipanaskandipanaskan
-- Sebagian endapan melarut, larutan abuSebagian endapan melarut, larutan abu
–
– abu menjadi dari bening abu menjadi dari bening
-- Larutan menjadi hijau mudaLarutan menjadi hijau muda 3
-- dipanaskan dipanaskan -- Larutan menjadi hijauLarutan menjadi hijau 4
4 -- CuO + HClCuO + HCl -- DikocokDikocok -- DipanaskanDipanaskan
-- Larutan berwarna hitamLarutan berwarna hitam -- Larutan menjadi biru aquaLarutan menjadi biru aqua
-- Larutan menjadi hijau dan Larutan menjadi hijau dan tembagatembaga larut larut 5 5 -- CuO + HCuO + H22SOSO44 -- DikocokDikocok -- DipanaskanDipanaskan
-- Larutan berwarna hitamLarutan berwarna hitam -- Larutan menjadiLarutan menjadi
-- Larutan menjadi biru dan tembaga larutLarutan menjadi biru dan tembaga larut 6
6 -- CuO + HNOCuO + HNO33 -- DikocokDikocok
-- DipanaskanDipanaskan
-- Larutan berwarna hitamLarutan berwarna hitam
-- Larutan menjadi biru kehitaman danLarutan menjadi biru kehitaman dan tembaga tidak larut
tembaga tidak larut
4.2
4.2 PembahasanPembahasan
Temabaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Temabaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling aktif. Senyawaan tembaga mengkatalisis sederatan reaksi yang sangat beragam, Senyawaan tembaga mengkatalisis sederatan reaksi yang sangat beragam, heterogen, homogen, dalam fase uap, dalam pelarut organik, dan dalam larutan heterogen, homogen, dalam fase uap, dalam pelarut organik, dan dalam larutan akua. Banyak dari reaksi ini, khususnya bila dalam larutan akua, melibatkan akua. Banyak dari reaksi ini, khususnya bila dalam larutan akua, melibatkan sistem oksidasi
sistem oksidasi – – reduksi dan suau siklus redoks Cu reduksi dan suau siklus redoks CuII- Cu- CuIIII..
Pada percobaan ini kita dapat melihat reaksi yang terjadi pada tembaga Pada percobaan ini kita dapat melihat reaksi yang terjadi pada tembaga dengan senyawa lain serta dapat menegtahui pembuatan senyawa Temabag (I). dengan senyawa lain serta dapat menegtahui pembuatan senyawa Temabag (I). percobaan
percobaan ini ini diawali diawali dengan dengan percobaan percobaan pendahuluan, pendahuluan, dimana dimana disini disini kita kita dapatdapat melihat bagaimana reaksi yang terjadi ketika senyawa tembaga direaksikan melihat bagaimana reaksi yang terjadi ketika senyawa tembaga direaksikan dengan senyawa lainnya.
dengan senyawa lainnya.
4.2.1
4.2.1 PercobaaPercobaan n PendahuluanPendahuluan Logam Cu dibakar
Logam Cu dibakar
Percobaan pendahuluan diawali dengan mengamati reaksi yang terjadi Percobaan pendahuluan diawali dengan mengamati reaksi yang terjadi ketika sekeping logam tembaga dibakar pada pembakar bunsen. Reaksi yang ketika sekeping logam tembaga dibakar pada pembakar bunsen. Reaksi yang dapat diamati yaitu perubahan warna pada keping tembaga, dimana sebelum dapat diamati yaitu perubahan warna pada keping tembaga, dimana sebelum dibakar, keping tembaga berwarna merah bata namun setelah proses pembakaran dibakar, keping tembaga berwarna merah bata namun setelah proses pembakaran terjadi perubahan warna menjadi ungu. Terjadinya perubahan warna ini terjadi perubahan warna menjadi ungu. Terjadinya perubahan warna ini menunjukan bahwa tembaga mengalami oksidasi menjadi tembaga (I) oksida. menunjukan bahwa tembaga mengalami oksidasi menjadi tembaga (I) oksida. Dengan reksi sebagai berikut:
Dengan reksi sebagai berikut:
2Cu + O
2Cu + O22
2CuO 2CuOReaksi antara logam Cu dengan HNO
Reaksi antara logam Cu dengan HNO33 Encer Encer
Selanjutnya, sekeping tembaga dicelupkan ke dalam larutan HNO
Selanjutnya, sekeping tembaga dicelupkan ke dalam larutan HNO33 encer encer kemudian dipanaskan. Disini ketika tembaga dimasukkan ke dalam larutan HNO kemudian dipanaskan. Disini ketika tembaga dimasukkan ke dalam larutan HNO33 tidak terjadi reaksi, namun setelah dilakukan pemanasan terjadi reaksi antar tidak terjadi reaksi, namun setelah dilakukan pemanasan terjadi reaksi antar keduanya dengan ditunjukan melalui perubahan warna dari larutan, dari bening keduanya dengan ditunjukan melalui perubahan warna dari larutan, dari bening menajdi biru muda dan uap da
menajdi biru muda dan uap dari pemanasan berwarna cri pemanasan berwarna cokelat. okelat. Gas yang terbentukGas yang terbentuk ini merupakan gas nitrogen.
ini merupakan gas nitrogen.
Ketika tembaga dioksidasi oleh asam nitrat pekat, HNO
Ketika tembaga dioksidasi oleh asam nitrat pekat, HNO33, untuk, untuk menghasilkan ion Cu
menghasilkan ion Cu2+2+, , asam nitrat diredasam nitrat direduksi menjadi guksi menjadi gas nitrogen as nitrogen dioksida, gadioksida, gass beracun
Cu
Cu(s)(s) + + 4HNO4HNO3(aq)3(aq)
Cu(NOCu(NO33))2(aq)2(aq) + + 2NO2NO2(g)2(g) + + 2H2H22OO(l)(l) Dalam hal ini, tembaga direaksikan dengan asam nitrat encer, Dalam hal ini, tembaga direaksikan dengan asam nitrat encer, menghasilkan oksida nitrat, NO, sebagai gantinya:menghasilkan oksida nitrat, NO, sebagai gantinya: 3Cu
3Cu(s)(s) + 8HNO + 8HNO3(aq)3(aq)
3Cu(NO3Cu(NO33))2(aq)2(aq) + 2NO + 2NO(g)(g) + 4H + 4H22OO(l).(l).Menurut literatur yang didapat, perubahan warna yang terjadi seharusnya Menurut literatur yang didapat, perubahan warna yang terjadi seharusnya hijau bukan biru, tembaga hanya biru saat moelekul air ditambahkan ke dalam hijau bukan biru, tembaga hanya biru saat moelekul air ditambahkan ke dalam larutan. Dalam asa
larutan. Dalam asam nitrat pekat, ion nitrat dikoordinam nitrat pekat, ion nitrat dikoordinasikan dengasikan dengan ion n ion tembagatembaga (II), dan menghasilkan larutan berwarna hijau sebagai hasil reaksi. Sama halnya (II), dan menghasilkan larutan berwarna hijau sebagai hasil reaksi. Sama halnya dengan a
dengan asam nitrat pekasam nitrat pekat, larutan membiru ket, larutan membiru ketika air ditambatika air ditambahkan pada hkan pada asamasam nitrat encer. Pada perobaan ini tidak dilakukan penambahan air, namun warna nitrat encer. Pada perobaan ini tidak dilakukan penambahan air, namun warna yang dihasilkan sudah biru, kemungkinan ini dapat terjadi karena uap air yang yang dihasilkan sudah biru, kemungkinan ini dapat terjadi karena uap air yang terbentuk pada dinding tabung reaksi mengalir dan bercampur dengan larutan terbentuk pada dinding tabung reaksi mengalir dan bercampur dengan larutan sehingga larutan berwarna biru.
sehingga larutan berwarna biru.
CuSO
CuSO44 + NaOH + NaOH
Pada percobaan ini dilakukan pencampuran antara larutan CuSO
Pada percobaan ini dilakukan pencampuran antara larutan CuSO44 dan dan NaOH.
NaOH. Penambahan Penambahan larutan larutan NaOH NaOH dilakukan dilakukan tetes tetes demi demi tetes tetes untuk untuk mengamatimengamati setiap perubahan yang terjadi. Larutan CuSO
setiap perubahan yang terjadi. Larutan CuSO44 berwarna biru, setelah berwarna biru, setelah ditambahkanditambahkan NaOH terjadi peru
NaOH terjadi perubahan warna mebahan warna menjadi biru pekat dan njadi biru pekat dan terdapat endaterdapat endapan.pan. Reaksi yang terjadi pada penambahan NaOH pertama yakni :
Reaksi yang terjadi pada penambahan NaOH pertama yakni : CuSO
CuSO4(aq)4(aq) + 2NaOH + 2NaOH(aq)(aq) → Cu(OH)→ Cu(OH)2(s)2(s) + Na + Na22SOSO4(aq)4(aq)
Ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang menempel Ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang menempel pada ion
pada ion tembaga. Setelah tembaga. Setelah ion ion hidrogen hilang hidrogen hilang dari dari dua molekul dua molekul air, air, yang tersisayang tersisa sebuah kompleks netral yang tidak larut dalam air sehingga endapan terbentuk. sebuah kompleks netral yang tidak larut dalam air sehingga endapan terbentuk.
Kemudian dilakukan penambahan NaOH lagi sampai amonia berlebih, Kemudian dilakukan penambahan NaOH lagi sampai amonia berlebih, terjadi perubahan lagi menjadi larutan berwarna hijau toska, dan setelah terjadi perubahan lagi menjadi larutan berwarna hijau toska, dan setelah didiamkan larutan menajdi bening dan endapan yang terbentuk tetap ada. Amonia didiamkan larutan menajdi bening dan endapan yang terbentuk tetap ada. Amonia
bertindak baik
bertindak baik sebagai basa sebagai basa dan dan ligan. ligan. Dalam Dalam jumlah jumlah kecil kecil amonia, ion amonia, ion hidrogenhidrogen ditarik ion SO
ditarik ion SO442-2- persis seperti dalam kasus ion hidroksida untuk menghasilkan persis seperti dalam kasus ion hidroksida untuk menghasilkan kompleks netral yang sama.
kompleks netral yang sama. CuSO
CuSO44 + 4NH + 4NH33
[Cu(NH [Cu(NH33))44] + SO] + SO44CuSO
CuSO44 + HCl + HCl
Disini praktikan merekasikan antara HCl pekat dengan CuSO
Disini praktikan merekasikan antara HCl pekat dengan CuSO44 hingga hingga tidak terjadi perubahan lagi. HCl pekat yang ditambahkan pada CuSO
tidak terjadi perubahan lagi. HCl pekat yang ditambahkan pada CuSO44 sebanyak sebanyak 50 tetes. Reaksi yang terjadi
50 tetes. Reaksi yang terjadi yakni perubahan warna larutan dari biru menjadi biruyakni perubahan warna larutan dari biru menjadi biru aqua.
aqua. Penambahan Penambahan HCl pekat HCl pekat akan akan mengakibatmengakibatkan kan ion ion SOSO44 digantikan oleh digantikan oleh klorida. Dengan reaksi yang terjadi yaitu :
klorida. Dengan reaksi yang terjadi yaitu : CuSO
CuSO44 + + 4Cl4Cl-- + H + H++
CuCl CuCl442-2- + HSO + HSO44--4.2.2
4.2.2 Tembaga (I) dan Tembaga (II)Tembaga (I) dan Tembaga (II) Pembuata
Pembuatan Cu(I) n Cu(I) OksidaOksida
Percobaan ini diawali dengan pembuatan senyawa Cu(I) oksida. Untuk Percobaan ini diawali dengan pembuatan senyawa Cu(I) oksida. Untuk memperoleh Cu(I) oksida dilakukan dengan merekasikan CuSO
memperoleh Cu(I) oksida dilakukan dengan merekasikan CuSO44 dengan NaOH dengan NaOH serta glukosa. Disini terjadi reaksi dengan adanya perubahan warna, kemudian serta glukosa. Disini terjadi reaksi dengan adanya perubahan warna, kemudian dilakukan pemanasan sehingga larutan menjadi jingga dan tercium aroma dilakukan pemanasan sehingga larutan menjadi jingga dan tercium aroma karamel, aroma karamel ini berasal dari glukosa yang dipanaskan. Proses karamel, aroma karamel ini berasal dari glukosa yang dipanaskan. Proses pemanasa
pemanasan ini n ini dimaksudkan untuk mempercepat proses reaksi. Terjadi perubahandimaksudkan untuk mempercepat proses reaksi. Terjadi perubahan warna menunjukkan bahwa pada penambahan glukosa akan mereduksi ion Cu warna menunjukkan bahwa pada penambahan glukosa akan mereduksi ion Cu2+2+ dari CuSO
dari CuSO44, reaksi ini menghasilkan endapan berwarna bata, yang merupakan, reaksi ini menghasilkan endapan berwarna bata, yang merupakan temabaga (I) oksida. Reaksi yang terjadi :
temabaga (I) oksida. Reaksi yang terjadi :
C C C C C C C C C C CH CH22OHOH O O H H OH OH H H OH OH OH OH H H HO HO H H H H + + CuCu2+2+ + OH+ OH --C C C C C C C C C C CH CH22OHOH O O --OO OH OH H H OH OH OH OH H H HO HO H H H H + + CuCu22O O + H+ H22OO
Reaksi antara Tembaga (I) Oksida dan Tembaga (II) Reaksi antara Tembaga (I) Oksida dan Tembaga (II)
Endapan Tembaga (I) oksida kemudian digunakan untuk melihat reaksi Endapan Tembaga (I) oksida kemudian digunakan untuk melihat reaksi antara Tembaga (I) Oksida dengan HCl, HNO
antara Tembaga (I) Oksida dengan HCl, HNO33, dan H, dan H22SOSO44. Percobaan ini. Percobaan ini dilakukan untuk membandingkan reaksi antara Tembaga (I) oksida dan Tembaga dilakukan untuk membandingkan reaksi antara Tembaga (I) oksida dan Tembaga (II) oksida dengan beberapa senyawa asam. Selain itu, kiata dapat melihat mana (II) oksida dengan beberapa senyawa asam. Selain itu, kiata dapat melihat mana yang mengalami reaksi d
yang mengalami reaksi disproposionasi.isproposionasi. Kimia tembag
Kimia tembaga dibatasi a dibatasi oleh reakoleh reaksi yang si yang melibatkan ion melibatkan ion tembaga tembaga (I)(I) dalam laruta
dalam larutan. Ini adan. Ini adalah contoh lah contoh dari disproporsionadari disproporsionasi yamg si yamg merupakan merupakan suatusuatu reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, reaksi redoks yang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi. sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi. Reaksinya
Reaksinya
Ion tembaga (I) dalam l
Ion tembaga (I) dalam larutan yang tidak proporsional untuk membentuk ionarutan yang tidak proporsional untuk membentuk ion tembaga (II) dan endapan tembaga.
tembaga (II) dan endapan tembaga. 1.
1. CuCu22O + HClO + HCl
Ketika tembaga(I) oksida direaksikan dengan HCl, tembaga tersebut Ketika tembaga(I) oksida direaksikan dengan HCl, tembaga tersebut mengendap pada dasar tabung reaksi, endapan yang awalnya berwarna merah mengendap pada dasar tabung reaksi, endapan yang awalnya berwarna merah bata
bata berubah berubah menajdi menajdi abuabu – – abu. Kemudian dilakukan pemanasan yang abu. Kemudian dilakukan pemanasan yang
bertujuan
bertujuan untuk untuk mempercepat mempercepat reaksi reaksi antar antar keduanya. keduanya. Setelah Setelah dilakukandilakukan pemanasa
pemanasan terjadi n terjadi perubahan warna larutan menjadi perubahan warna larutan menjadi hijau muda dan hijau muda dan endapanendapan tidak larut. Penambahan HCl dimaksudkan untuk melarutkan tembaga tidak larut. Penambahan HCl dimaksudkan untuk melarutkan tembaga sehingga akan terbentuk kompleks klorin, dengan
sehingga akan terbentuk kompleks klorin, dengan reaksireaksi Cu
Cu22OO(s)(s) + 2HCl + 2HCl(aq)(aq)
2CuCl 2CuCl(s)(s)
+ + HH22OO(l)(l)Dengan adanya ion klorida berlebih dari HCl, akan memberikan reaksi Dengan adanya ion klorida berlebih dari HCl, akan memberikan reaksi kestabilan, dan melarutkan tembaga (I) oksida, sehingga reaksi menjadi
kestabilan, dan melarutkan tembaga (I) oksida, sehingga reaksi menjadi CuCl
CuCl(s)(s) + Cl + Cl--(aq)(aq)
[CuCl [CuCl22]]--(aq)(aq) 2.Dengan perlakuan yang sama, direaksikan Cu
Dengan perlakuan yang sama, direaksikan Cu22O dengan HNOO dengan HNO33 menghasilkanmenghasilkan reaksi berupa perubahan warna larutan dari bening menajadi abu
reaksi berupa perubahan warna larutan dari bening menajadi abu – – abu abu
dimana sebagian tembaga melarut. Dengan reaksi yang terjadi dimana sebagian tembaga melarut. Dengan reaksi yang terjadi Cu
Cu22O + 2HNOO + 2HNO33
2Cu(NO 2Cu(NO33) + H) + H22OO 3.3. CuCu22O + HO + H22SOSO44
Reaksi yang dapat diamat pada percobaan ini yaitu tidak terjadi perubahan Reaksi yang dapat diamat pada percobaan ini yaitu tidak terjadi perubahan dimana temabag tidak larut, namun dilakukan pemanasan sehingga tembaga dimana temabag tidak larut, namun dilakukan pemanasan sehingga tembaga larut dan larutan berwarna hijau muda. Menurut literatur, seharusnya pada larut dan larutan berwarna hijau muda. Menurut literatur, seharusnya pada reksi ini terbentuk endapan cokelat dan larutan berwarna biru yanag terjadi reksi ini terbentuk endapan cokelat dan larutan berwarna biru yanag terjadi karena adanya reaksi disproposionasi. Reaksi yang terjadi:
karena adanya reaksi disproposionasi. Reaksi yang terjadi: Cu
Cu22O + HO + H22SOSO44
Cu + CuSO Cu + CuSO44 + H + H22OO 4.4. CuO direaksikan HCl, HNOCuO direaksikan HCl, HNO33, H, H22SOSO44
Ketika CuO direaksikan dengan HCl, HNO
Ketika CuO direaksikan dengan HCl, HNO33, DAN H, DAN H22SOSO44, terjadi reaksi yang, terjadi reaksi yang sama dimana terjadi perubahan warna larutan ketika sudah dipanaskan, sama dimana terjadi perubahan warna larutan ketika sudah dipanaskan, dimana larutan awal berwarna abu
dimana larutan awal berwarna abu – – abu menjadi hijau untuk reaksi dengan abu menjadi hijau untuk reaksi dengan
HCl dan biru reaksi dengan HNO
HCl dan biru reaksi dengan HNO33 dan H dan H22SOSO44 dengan semua endapan dengan semua endapan tembaga melarut. Dengan reaksi ketiga sebagai berikut :
tembaga melarut. Dengan reaksi ketiga sebagai berikut : CuO + 2HCl
CuO + 2HCl
CuCl CuCl22 + H + H22OO CuO + 2HNOCuO + 2HNO33
Cu(NO Cu(NO33) + H) + H22OO CuO + HV.
V. Kesimpulan dan SaranKesimpulan dan Saran 5.1
5.1 KesimpulanKesimpulan
Reaksi Pendahuluan Reaksi Pendahuluan
1.
1. Reaksi yang terjadi pada pembakaran logam Cu merupakan reaksiReaksi yang terjadi pada pembakaran logam Cu merupakan reaksi oksidasi
oksidasi 2.
2. Keping tembaga yang direndam dalam larutan HNOKeping tembaga yang direndam dalam larutan HNO33 akan dioksidasi akan dioksidasi oleh asam nitrat untuk menghasilkan ion Cu
oleh asam nitrat untuk menghasilkan ion Cu2+2+, , asam asam nitrat nitrat direduksidireduksi menjadi nitrogen dioksida.
menjadi nitrogen dioksida. 3.
3. Ion hidroksida dari NaOH menghilangkan ion hidrogen dari ligan airIon hidroksida dari NaOH menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang menempel pada ion tembaga, serta penambahan NaOH berlebih yang menempel pada ion tembaga, serta penambahan NaOH berlebih bertujuan agar terbentuk am
bertujuan agar terbentuk amonia, dimana amonia bertindonia, dimana amonia bertindak baik sebagaak baik sebagaii basa dan
basa dan ligan.ligan. 4.
4. PenambahaPenambahan HCl pn HCl pekat ekat akan meakan mengakibatkan ngakibatkan ion SOion SO44 digantikan oleh digantikan oleh klorida
klorida
Tembaga (I) dan Tembaga (II) Tembaga (I) dan Tembaga (II)
1.
1. Untuk memperoleh Cu(I) Untuk memperoleh Cu(I) oksida dilakukan dengan merekasikan CuSOoksida dilakukan dengan merekasikan CuSO44 dengan NaOH serta glukosa.
dengan NaOH serta glukosa. 2.
2. Reaksi disproporsioReaksi disproporsionasi merupakan nasi merupakan suatu reaksi redoks ysuatu reaksi redoks yang oksidatorang oksidator dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu dan reduktornya merupakan zat yang sama. Jadi, sebagian dari zat itu mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami
mengalami oksidasi dan sebagian lagi mengalami reduksi.reduksi.
5.2
5.2 SaranSaran
Kekurangan alat dan bahan dapat mengganggu kelangsungan praktikum, Kekurangan alat dan bahan dapat mengganggu kelangsungan praktikum, oleh karena itu, disarankan untuk melengkapi semua alat dan bahan sehingga oleh karena itu, disarankan untuk melengkapi semua alat dan bahan sehingga setiap percobaan dapat terlaksana dengan baik.
VI.
VI. Daftar PustakaDaftar Pustaka
Cotton, F. Albert. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press Cotton, F. Albert. 1989. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI Press
Emel Seran.2010. Tembaga. Diakses Pada 9 Mei 2014. Emel Seran.2010. Tembaga. Diakses Pada 9 Mei 2014.
http://wanibesak.wor
http://wanibesak.wordpress.com/2010dpress.com/2010/11/07/tembaga-tamb/11/07/tembaga-tambang-sifat-
ang-sifat-dan-kegunaan/
dan-kegunaan/
Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta : Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta :
Erlangga Erlangga
Svehla, G. Analisa Kualilatif Anorganik Makro dan Semimikro. Jakarta : Svehla, G. Analisa Kualilatif Anorganik Makro dan Semimikro. Jakarta :
PT. Kalman Media Pustaka PT. Kalman Media Pustaka
Pertanyaan Pertanyaan
1.
1. Jelaskan faktor apa yang mempengaruhi kestabilan ion cupri dibandingkanJelaskan faktor apa yang mempengaruhi kestabilan ion cupri dibandingkan dengan ion cupro?
dengan ion cupro? Jawab: Jawab: Konfigurasi dari : Konfigurasi dari : Cu : 1s Cu : 1s22 2s 2s22 2p 2p66 3s 3s22 3p 3p66 3d 3d1010 4s 4s11 Cu Cu++ : 1s : 1s22 2s 2s22 2p 2p66 3s 3s22 3p 3p66 3d 3d1010 4s 4s00 Cu Cu2+2+ : 1s : 1s22 2s 2s22 2p 2p66 3s 3s22 3p 3p66 3d 3d99 4s 4s00
Ditinjau dari struktur elektron yang lebih stabil adalah Cu
Ditinjau dari struktur elektron yang lebih stabil adalah Cu++, karena, karena elektronnya terisi penuh, sedangkan untuk ion Cu
elektronnya terisi penuh, sedangkan untuk ion Cu2+2+ tidak stabil karena orbital tidak stabil karena orbital tidak terisi penuh elektron.
tidak terisi penuh elektron.
2.
2. Berdasarkan jawaban saudara pada soal No 1, manakah yang lebih banyakBerdasarkan jawaban saudara pada soal No 1, manakah yang lebih banyak kelimpahanny
kelimpahannya di a di alam, senyawa cupro atau alam, senyawa cupro atau senyawa cupri?senyawa cupri? Jawab:
Jawab:
Kelimpahan yang lebih banyak adalah ion Cupri, hal ini dikarenakan Kelimpahan yang lebih banyak adalah ion Cupri, hal ini dikarenakan kestabilan ion ini
kestabilan ion ini dalam membentuk persenyawaanydalam membentuk persenyawaanya.a.
3.
3. Faktor apakah yang menyebabkan perbedaan warna antara ion cupro dan ionFaktor apakah yang menyebabkan perbedaan warna antara ion cupro dan ion cupri dalam larutan air?
cupri dalam larutan air? Jawab:
Jawab:
Senyawa tembaga (I) stabil dalam larutan air bila keadaan tembaga (I) Senyawa tembaga (I) stabil dalam larutan air bila keadaan tembaga (I) mengalami disproporsionasi dalam larutan air dan bila konsentrasi dari mengalami disproporsionasi dalam larutan air dan bila konsentrasi dari tembaga tersebut sangat rendah
tembaga tersebut sangat rendah
4.
4. Tuliskan semua reaksi yang terjadi dalam percobaan ini?Tuliskan semua reaksi yang terjadi dalam percobaan ini? Jawab:
Jawab: 1)
1) Oksidasi logam tembagaOksidasi logam tembaga 2Cu + O
2Cu + O22
2CuO 2CuO 2)2) Reaksi logam tembaga dengan asam nitrat encerReaksi logam tembaga dengan asam nitrat encer
(())
(())
(
(
))
(())
(())
(())3)
((
))
4)
4) Reaksi ion Cupri dengan amoniaReaksi ion Cupri dengan amonia
CuSO
CuSO44 + 4NH + 4NH33
[Cu(NH [Cu(NH33))44] + SO] + SO44 5)5) ReaksiReaksi tembaga (II) sulfat dengan asam klorida pekattembaga (II) sulfat dengan asam klorida pekat
CuSO
CuSO44 + + 4Cl4Cl-- + H + H++
CuCl CuCl442-2- + HSO + HSO44 --6)6) Pembuatan tembagaPembuatan tembaga(I) / uji (I) / uji fehlingfehling
C C C C C C C C C C CH CH22OHOH O O H H OH OH H H OH OH OH OH H H HO HO H H H H + + CuCu2+2+ + OH+ OH --C C C C C C C C C C CH CH22OHOH O O --OO OH OH H H OH OH OH OH H H HO HO H H H H + + CuCu22O O + H+ H22OO 7)
7) Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam sulfat encer Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam sulfat encer
8)
8) Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam klorida encer Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam klorida encer
Cu
Cu22OO(s)(s) + 2HCl + 2HCl(aq)(aq)
2CuCl 2CuCl(s)(s)
+ + HH22OO(l)(l) CuClCuCl(s)(s) + Cl + Cl--(aq)(aq)
[CuCl [CuCl22]]--(aq)(aq)9)
9) Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam nitrat encer Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam nitrat encer Cu
Cu22O + 2HNOO + 2HNO33 → 2Cu(NO→ 2Cu(NO33) + H) + H22OO 10)
10) Reaksi tembaga (II) oksida dengan asam sulfat encer Reaksi tembaga (II) oksida dengan asam sulfat encer
11)
11) Reaksi tembaga (II) oksida dengan asam klorida encer Reaksi tembaga (II) oksida dengan asam klorida encer
12)
12) Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam nitrat encer Reaksi tembaga (I) oksida dengan asam nitrat encer
(
(
))
5.
5. Jelaskan mengapa ion cupro dapat mengalami reaksi Jelaskan mengapa ion cupro dapat mengalami reaksi disproporsionasidisproporsionasi?? Jawab:
Ion Cu
Ion Cu++ mengalami disproporsionasi dalam larutan air meskipun stabil mengalami disproporsionasi dalam larutan air meskipun stabil dalamdalam keadaan beba
keadaan bebas air. s air. Tembaga (I) klorida tidak melarut Tembaga (I) klorida tidak melarut dalam air sehinggadalam air sehingga dengan demikian Cu
dengan demikian Cu++ tidak mengalami disproporsionasi. Tembaga (I) klorida tidak mengalami disproporsionasi. Tembaga (I) klorida membentuk ion Cu (I) klorida lebih stabil terhadap Cu (II) klorida. Hal
membentuk ion Cu (I) klorida lebih stabil terhadap Cu (II) klorida. Hal iniini terjadi karena Cu
terjadi karena Cu++ mudah teroksidasi menjadi Cu (II). Tembaga (I) klorida mudah teroksidasi menjadi Cu (II). Tembaga (I) klorida cukup stabil dan mudah dibuat dengan terurainya tembaga (II)
cukup stabil dan mudah dibuat dengan terurainya tembaga (II) klorida padaklorida pada saat pemanasan menjadi tembaga (I) klorida