• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATRIKS 2.2.A TARGET KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2011 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2011"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

I Prioritas: Iklim Investasi dan Iklim Usaha

A FOKUS : Peningkatan harmonisasi kebijakan dan penyederhanaan perijinan investasi

Jumlah hari untuk proses perijinan 60 hari 60 hari 60 hari BKPM

1 Peningkatan Deregulasi Kebijakan Penanaman Modal (prioritas nasional)

1. Jumlah rumusan untuk bahan pertimbangan penyusunan rumusan kebijakan penanaman modal.

1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi 1 rekomendasi Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah rumusan kebijakan sebagai masukan bagi penyempurnaan kebijakan dan pengembangan penanaman modal yang berdaya saing.

1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan 1 rumusan

3. Jumlah kegiatan dan peserta sosialisasi kebijakan penanaman modal.

55 kegiatan (15 sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi di luar negeri, 20 fasilitasi di dalam negeri, 15 fasilitasi di luar negeri) 55 kegiatan (15 sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi di luar negeri, 20 fasilitasi di dalam negeri, 15 fasilitasi di luar negeri) 46 kegiatan (12 sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi di luar negeri, 17 fasilitasi di dalam negeri, 12 fasilitasi di luar negeri) 46 kegiatan (13 sosialisasi di dalam negeri, 4 sosialisasi di luar negeri, 17 fasilitasi di dalam negeri, 12 fasilitasi di luar negeri) 51 kegiatan (14 sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi di luar negeri, 18 fasilitasi di dalam negeri, 14 fasilitasi di luar negeri) 55 kegiatan (15 sosialisasi di dalam negeri, 5 sosialisasi di luar negeri, 20 fasilitasi di dalam negeri, 15 fasilitasi di luar negeri) 2 Pengembangan Potensi Penanaman Modal Daerah (prioritas bidang dan atau K/L

1. Jumlah Informasi data potensi daerah yang mutakhir yang didokumentasikan secara elektronik.

33 Prop 33 Prop Pemutahiran data

potensi investasi 22 daerah

33 Prop 33 Prov 33 Prov Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM PROGRAM PELAKSANA

BIDANG: EKONOMI

No PRIORITAS/FOKUS PRIORITAS/KEGIATAN PRIORITAS INDIKATOR RENCANA TAHUN 2010 PRAKIRAAN PENCAPAIAN TAHUN 2010 RENCANA TAHUN 2011 PRAKIRAAN MAJU

(2)

PRIORITAS TAHUN 2010 2. Jumlah kegiatan dan peserta workshop

pengembangan potensi daerah dan sosialisasi Sistem Informasi Potensi Investasi Daerah (SIPID)

Workshop :4 daerah 400 psrta Sosialisasi: 5 daerah 250 org

Workshop :4 daerah 400 psrta Sosialisasi: 5 daerah 250 org ● Workshop dan FGD di 3 daerah, ● Bimtek di 1 daerah, ● 482 peserta. Sosialisasi 2 daerah pelaksanan i k Workshop :6 daerah dengan 600 psrta. Sosialisasi 5 daerah 500 orang Workshop :6 daerah dengan 600 psrta. Sosialisasi 5 daerah 500 orang Workshop :6 daerah dengan 600 psrta. Sosialisasi 5 daerah 500 orang

3. Jumlah hasil kajian dan pemetaan tentang potensi daerah serta pengembangan potensi wilayah investasi dan pengembangan industri.

1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian 1 hasil kajian

10 peta potensi daerah (mendalam) dan 23 peta potensi daerah secara umum

10 peta potensi daerah (mendalam) dan 23 peta potensi daerah secara umum

10 peta potensi daerah (mendalam) dan 23 peta potensi daerah secara umum 10 peta potensi daerah (mendalam) dan 23 peta potensi daerah secara umum 10 peta potensi daerah (mendalam) dan 23 peta potensi daerah secara umum 10 peta potensi daerah (mendalam) dan 23 peta potensi daerah secara umum 3 Pemberdayaan Usaha Nasional

(prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah pelaksanaan Forum Komunikasi Pemberdayaan Usaha Nasional.

5 Lokasi 5 Lokasi 3 daerah 3 Lokasi 4 Lokasi 6 Lokasi Program Peningkatan Daya Saing

Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah pelaksanaan Matchmaking Dalam dan Luar Negeri.

4 Lokasi 4 Lokasi 3 daerah 3 Lokasi 4 Lokasi 6 Lokasi

5 Negara 5 Negara 3 Negara 3 Negara 4 Negara 6 Negara

3. Jumlah pelaksanaan Pelatihan Peningkatan Kemampuan Kewirausahaan UMKMK.

(3)

PRIORITAS TAHUN 2010 4. Jumlah hasil Kajian Peningkatan

Partisipasi UMKMK.

1 Set 1 Set 1 Set kajian (200

buku dan 200 CD) mengenai directory mitra local poensial di propinsi regional champion .

1 Set 1 Set 1 Set

4 Peningkatan Kualitas Pelayanan Persetujuan Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah persetujuan yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu.

100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Peningkatan Daya Saing

Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

100% 100% 100% (17 kali kinjungan ke berbagai PTSP dalam rangka memberikan konsultasi (advising) dan mengkoordinasikan pelaksanaan penanaman modal) 100% 100% 100%

3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata cara pelayanan penerbitan surat persetujuan penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha

100% 100% 100% (1 kali penyelengaraan sosialisasi tentang prosedur perijinan PM di daerah) 100% 100% 100%

4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal

1 (satu) buah buku pedoman

1 (satu) buah buku pedoman

2 buku panduan dan 30 brosur untuk setiap jenis perijinan penanaman modal 1 (satu) buah buku pedoman 1 (satu) buah buku pedoman 1 (satu) buah buku pedoman

(4)

PRIORITAS TAHUN 2010 5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan

kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal

90% 90% 90% (peningkatan kapasitas teknis praktis tentang kegiatan operasional berbagai perusahaan) 90% 90% 90%

5 Peningkatan Kualitas Pelayanan Perijinan Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah perijinan yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu.

100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Peningkatan Daya Saing

Penanaman Modal

BKPM

2. . Jumlah partisipasi instansi sektoral dan daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

100% 100% 100% 100% 100% 100%

3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata cara pelayanan perijinan penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha

100% 100% 100% 100% 100% 100%

4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal

1 (satu) buah buku pedoman

1 (satu) buah buku pedoman

1 (satu) buah buku laporan 1 (satu) buah buku laporan 1 (satu) buah buku laporan 1 (satu) buah buku laporan 5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan

kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal

100% 100% 100% (1 laporan

hasil kegiatan)

100% 100% 100%

6 Peningkatan Kualitas Pelayanan Fasilitas Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah perijinan yang dapat diproses dalam satu satuan waktu tertentu.

100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Peningkatan Daya Saing

Penanaman Modal

(5)

PRIORITAS TAHUN 2010 2. Jumlah partisipasi instansi sektoral dan

daerah dalam pelaksanaan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

100% 100% 100% (6 kali FGD

dan 2 kegiatan harmonisasi)

100% 100% 100%

3. Jumlah kegiatan sinkronisasi dan harmonisasi tentang tata cara pelayanan fasilitas penanaman modal bagi aparatur pemerintah propinsi dan kabupaten atau kota serta dunia usaha

5 Provinsi 5 Provinsi 4 daerah sosialisasi pelayanan pemberian fasilitas penanaman modal

7 Provinsi 9 Provinsi 10 Provinsi

4. Jumlah pedoman penilaian permohonan penanaman modal

2 pedoman 2 pedoman Pada tahun 2011 tidak membuat buku pedoman lagi karena telah selesai pada tahun 2010

2 pedoman 2 pedoman 3 pedoman

5. Jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal

6 Materi 6 Materi 11 Materi 6 Materi 6 Materi 8 Materi

6. Tercapainya peningkatan jumlah komoditas yang dapat dijadikan acuan dalam proses penilaian

10 Bidang 10 Bidang Indikator untuk kegiatan ini diganti dengan indikator jumlah penyelenggaraan peningkatan kapasitas teknis bagi aparatur pelaksana pelayanan penanaman modal dari 5 materi menjadi 11 materi

(6)

PRIORITAS TAHUN 2010 7 Koordinasi Peningkatan Ekspor

dan Peningkatan Investasi (PEPI)

Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di Bidang Peningkatan Ekspor dan Investasi yang terimplementasikan

65% 65% 70% 75% 80% 85% Program Koordinasi Kebijakan

Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

B. FOKUS : Peningkatan Fasilitasi Investasi

IUT PMDN(Rp. triliun) 39,50 39,50 46,7 55,2 65,6 78,00 BKPM

IUT PMA (USD miliar) 13,20 13,20 15,5 18,4 21,9 26,1

1 Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Penanaman Modal (prioritas nasional)

Pendidikan dan Pelatihan Penyelenggaraan PTSP di bidang Penanaman Modal

Peserta : 2.000 orang

Peserta : 2.000 orang Diklat pelayanan terpadu satu pintu di bidang penanaman modal untuk 2000 peserta tdd 4 jenis pelatihan: dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE

Peserta 2000 orang tdd 4 jenis pelatihan: dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE

Peserta 2000 orang tdd 4 jenis pelatihan: dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE

Peserta 2000 orang tdd 4 jenis pelatihan: dasar, Lanjutan I, Lanjutan II, dan SPIPISE

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

Penetapan Kualifikasi Kelembagaan PTSP di Bidang Penanaman Modal

265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP 265 PTSP

Pengadaan sarana dan prasarana penunjang Penyelenggaraan PTSP di bidang Penanaman Modal

33 Prop + 30 kab/kota

33 Prop + 30 kab/kota 20 kab/kota 33 Prop + 30 kab/kota

20 kab/kota

-Sosialisasi perijinan dan nonperijinan di bidang penanaman modal

33 Propinsi 33 Propinsi 33 Provinsi 33 Propinsi 33 Provinsi 33 Provinsi

Fasilitasi Penghubung di BKPM 19 instansi + 33 propinsi masing-masing 1 orang 19 instansi + 33 propinsi masing-masing 1 orang 19 instansi + 33 provinsi masing-masing 1 orang 19 instansi + 33 propinsi masing-masing 1 orang 19 instansi + 33 provinsi masing-masing 1 orang 19 instansi + 33 provinsi masing-masing 1 orang

(7)

PRIORITAS TAHUN 2010 Penyederhanaan Tata Cara Permohonan

Penanaman Modal (Streamlining Bisnis Proses Perijinan dan Nonperijinan)

3 Instansi 3 Instansi 3 Instansi 3 Instansi 3 Instansi 3 Instansi

2 Pengembangan Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) (Prioritas Nasional)

Peningkatan jumlah aplikasi perijinan dan non perijinan yang menjadi wewenang BKPM, PTSP Propinsi, PTSP Kab./Kota yang terbangun dalam SPIPISE

Perijinan di 3 sektor

Perijinan di 3 sektor 15 perijinan sektor Tambahan perijinan di 2 sektor Tambahan perijinan di 1 sektor Implementasi nasional untuk semua sektor

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM

BKPM

Jumlah peningkatan PTSP Prop. dan Kab/Kota yang terhubung dalam SPIPISE

50 Kab/Kota dan 33 Propinsi 50 Kab/Kota dan 33 Propinsi 50 Kab/Kota dan 33 Provinsi 50 Kab/Kota dan 33 Propinsi 50 Kab/Kota dan 33 Provinsi 50 Kab/Kota dan 33 Provinsi

Terbangunnya infrastruktur dan database penanaman modal yang terintegrasi Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM Terbangunnya Data Recovery Centre (DRC) Penambahan kapasitas dan kemampuan infrastruktur pada jaringan BKPM

Jumlah propinsi dan Kab/Kota yang mengikuti sosialisasi & pelatihan

50 Kab/Kota dan 33 Propinsi 50 Kab/Kota dan 33 Propinsi 50 Kab/Kota dan 33 Provinsi 50 Kab/Kota dan 33 Propinsi 50 Kab/Kota dan 33 Provinsi 50 Kab/Kota dan 33 Provinsi

(8)

PRIORITAS TAHUN 2010 3 Pengembangan Sumber Daya

Manusia (Prioritas Bidang dan atau K/L)

Jumlah aparatur BKPM yang mengikuti Diklat Struktural, Diklat Teknis, Diklat Fungsional, dan tenaga kediklatan serta jumlah kurikulum dan modul diklat.

2.579 Orang 10 modul 2.579 Orang 10 modul ● 442 orang tdd:Diklat struktural 11 orang, Diklat teknis aparatur 240 orang, Diklat teknis perencanaan dan kebijakan penanaman modal 175 orang, Diklat fungsional 5 orang, seminar pengelola diklat 3 orang, peningkatan penguasaan materi 5 orang, program S2 sebanyak 3 orang. ● 10 Modul 1.250 orang dan 12 Modul 1600 Orang dan 14 modul 2000 Orang dan 19 modul

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM

(9)

PRIORITAS TAHUN 2010 4 Peningkatan Pelayanan Hukum

Penanaman Modal (Prioritas Bidang)

Jumlah pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa di bidang penanaman modal secara efisien efektif.

Pelayanan konsultasi hukum penanaman modal sejumlah 48 kali konsultasi Pelayanan konsultasi hukum penanaman modal sejumlah 48 kali konsultasi Pelayanan konsultasi hukum penanaman modal sejumlah 36 kali dan penanganan permasalahan hukum sebanyak 14 kasus/kegiatan. Pelayanan konsultasi hukum penanaman modal sejumlah 33 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum bidang PM di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 14 kegiatan. Pelayanan konsultasi hukum penanaman modal sejumlah 33 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum bidang penanaman modal di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 14 kegiatan. Pelayanan konsultasi hukum penanaman modal sejumlah 34 kali dan penanganan permasalahan dan bantuan hukum bidang penanaman modal di dalam dan di luar pengadilan sejumlah 14 kegiatan.

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM

BKPM

5 Pembangunan/pengadaan/ peningkatan sarana dan prasarana (Prioritas Bidang dan atau K/L)

Persentase tercapainya peningkatan sarana dan prasarana kerja di pusat dan daerah

100% 100% 100% (1000 titik

instalasi listrik, 20 titik instalasi AC, 20 titik instalasi pompa, 25 titik instalasi fire alarm, 8 titik instalasi genset, 1 unit instalasi server, 5 unit laptop operator, 1 lot sinkronisasi)

100% 100% 100% Program Dukungan Manajemen

dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BKPM

BKPM

6 Pengembangan Penanaman Modal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (prioritas nasional)

Persentase penyusunan peraturan pelaksanaan penyelenggaraan KEK

100% 100% 100% 100% 100% 100% Program Peningkatan Daya Saing

Penanaman Modal

(10)

PRIORITAS TAHUN 2010 Persentase penetapan institusi Sekretariat

Dewan Nasional KEK

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Persentase pengoperasian Sekretariat Dewan Nasional KEK

- - 100% - 100% 100%

Asistensi dan fasilitasi dalam rangka penetapan dan pengembangan KEK (a.l. verifikasi, assessment , evaluasi)

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Hasil Koordinasi masalah strategis di bidang pengembangan KEK

1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan 1 buku laporan

Jumlah promosi penanaman modal di KEK

2 negara & 3 daerah

2 negara & 3 daerah 3 Negara & 3 daerah 4 negara & 3 daerah 5 Negara & 4 daerah 7 Negara & 8 daerah Kerja sama di bidang pengembangan

KEK

- - 2 Negara 2 Negara 5 Negara 5 Negara

7 Koordinasi Pengembangan Urusan Penataan Ruang Dan

Pengembangan Wilayah (termasuk KEK, KAPET, dan kawasan lainnya)

Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan Urusan Penatan Ruang dan Pengembangan Wilayah yang terimplementasi

75% 75% 80% 80% 85% 90% Program Koordinasi Kebijakan

Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

Persentase peraturan pelaksana UU KEK yang terselesaikan

60% 60% 70% 80% 90% 95%

Jumlah Lokasi KEK yang ditetapkan 1 1 2 2 1 1

8 Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Sektor Industri Agribisnis & Sumber Daya Alam Lainnya (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah pedoman arah kebijakan umum perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya.

1 pedoman arah kebijakan penanaman modal 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal Th 2011 indikator diganti dengan perencanaan dan pengembangan investasi di bidang infrastruktur yang mendukung efektivitas rantai nilai (value chain ) agribisnis. 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

(11)

PRIORITAS TAHUN 2010 2. Jumlah kajian perencanaan

pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri agribisnis dan sumber daya alam lainnya.

1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor Up-Dating

1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor Up-Dating

Perencanaan dan pengembangan investasi di bidang (1) agribisnis dan SDA (updating), (2) energi alternatif biomassa, (3) industri LNG skala kecil dan (4) infrastruktur yang mendukung efektivitas rantai (value chain ) agribisnis 1 kajian sektor baru dan 1 kajian Up-Dating

1 kajian sektor baru dan 1 kajian Up-Dating

1 kajian sektor baru dan 1 kajian Up-Dating

3. Jumlah kajian perencanaan insentif penanaman modal di sektor industri

1 kajian perencanaan 1 kajian perencanaan insentif penanaman tahun 2011 indikator diganti 1 kajian perencanaan 1 kajian perencanaan 1 kajian perencanaan 4. Jumlah buku pedoman tentang Norma,

Standar dan Prosedur yang Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di Sektor Agribisnis & Sumber Daya Alam lainnya.

1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal tahun 2011 indikator diganti dengan kegiatan perencanaan dan pengembangan investasi di bidang industri Liquid Natural Gas (LNG) skala kecil (Small Scale Energy Plant ) 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal 9 Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal Sektor Industri Manufaktur (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah pedoman arah kebijakan perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur.

1 pedoman arah kebijakan penanaman modal 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal 1 pedoman arah kebijakan penanaman modal

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

(12)

PRIORITAS TAHUN 2010 2. Jumlah kajian perencanaan

pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor industri manufaktur.

1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor Up-Dating

1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor Up-Dating

● Pemetaan dan perencanaan pengembangan investasi industri TPT dan industri pengolahan logam (besi baja, aluminium, nikel) serta industri komponen otomotif dan industri elektronika. ● Perencanaan investasi industri petrokimia dan refinary 1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor Up-Dating

1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor Up-Dating

1 kajian sektor baru dan 1 kajian sektor Up-Dating

3. Jumlah kajian Perencanaan Insentif Penanaman Modal di Sektor Industri Manufaktur 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 1 kajian perencanaan insentif penanaman modal 4. Jumlah buku tentang Norma, Standar

dan Prosedur yang Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di Sektor Industri Manufaktur 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal

(13)

PRIORITAS TAHUN 2010 10 Perencanaan Pengembangan

Penanaman Modal di bidang Sarana, Prasarana, Jasa dan Kawasan

(prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah pedoman arah kebijakan perencanaan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor sarana prasarana, jasa dan kawasan.

1 pedoman 1 pedoman Tahun 2011

indikator ini ditiadakan

1 pedoman 1 pedoman 1 pedoman Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah kajian perencanaan pengembangan penanaman modal yang berorientasi pada peningkatan daya saing di sektor sarana prasarana, jasa dan kawasan.

1 kajian baru dan 1 updating kajian sektor

1 kajian baru dan 1 updating kajian sektor

2 kajian identifikasi water supply dan pelabuhan kontainer; 1 kajian lanjutan identifikasi kebutuhan investasi logistik dan pergudangan; 1 kajian identifikasi pengembangan kawasan berbasis teknologi dan pemutahiran data kawasan industri.

1 kajian baru dan 1 updating

1 kajian baru dan updating

1 kajian baru dan updating

3. Jumlah kajian Perencanaan Insentif Penanaman Modal di sektor Sarana, Prasarana, Jasa dan Kawasan.

1 kajian 1 kajian 1 kajian

pengembangan investasi di wilayah perbatasan

1 kajian 1 kajian 1 kajian

4. Jumlah buku tentang Norma, Standar dan Prosedur Baku dalam melakukan Perencanaan Penanaman Modal di Pusat dan di Daerah di sektor Sarana, Prasarana, Jasa dan Kawasan.

1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/1 Updating kajian sektor 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/1 Updating kajian sektor Tahun 2011 indikator ini ditiadakan 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/1 Updating kajian 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/Updating 1 buku pedoman NSP perencanaan penanaman modal/Updating

(14)

PRIORITAS TAHUN 2010 11 Peningkatan Kualitas Strategi

Promosi di Bidang Penanaman Modal

(prioritas bidang dan atau K/L)

1. Pemetaan kebijakan, insentif dan potensi penanaman modal negara target dan negara pesaing.

180 target investor potensial 180 target investor potensial Market intellegence kebijakan dan insentif penanaman modal dari 9 negara target dan 6 negara pesaing. 220 target investor potensial 220 target investor potensial

20 negara Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Penyiapan bahan pendukung penyusunan strategi promosi penanaman modal.

informasi iklim investasi di Indonesia dan 6 negara pesaing

informasi iklim investasi di Indonesia dan 6 negara pesaing Pada tahun 2011 unit tidak merencanakan indikator penyiapan bahan pendukung 20 bahan rekomendasi 22 bahan rekomendasi 24 bahan rekomendasi

3. Penyusunan strategi promosi penanaman modal berdaya saing tinggi berorientasi pada kebijakan umum penanaman modal.

16 bahan masukan dalam penyusunan strategi promosi investasi

16 bahan masukan dalam penyusunan strategi promosi investasi

Pada tahun 2011 unit kerja tidak merencanakan indikator penyusunan strategi promosi penanaman modal berdaya saing tinggi berorientasi pada kebijakan

1 strategi 1 strategi 1 strategi

4. Monitoring dan evaluasi kegiatan Promosi Investasi

17 laporan 19 laporan 19 laporan 19 laporan

5. Sarana promosi penanaman modal yang efektif dengan pengembangan

Penyelenggaraan The Indonesian Penyelenggaraan The Indonesian Penyelenggaraan The Indonesian Penyelenggaraan The Indonesian 12 Promosi Penanaman Modal

Sektoral Terpadu dan Terintegrasi di Dalam dan Luar Negeri (prioritas bidang dan atau K/L)

Penyelenggaraan kegiatan promosi terpadu berdasarkan sektor dan negara.

16 kegiatan 16 kegiatan 16 kegiatan 17 kegiatan 21 kegiatan 25 kegiatan Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

(15)

PRIORITAS TAHUN 2010 2. Penyelenggaraan Marketing Investasi

Indonesia yang mengikutsertakan partisipasi stakeholder di tingkat pusat dan daerah.

5 kegiatan 5 kegiatan Terlaksananya kegiatan seminar dan pameran MII 2011 di 4 negara

3 kegiatan 3 kegiatan 3 kegiatan

3. Kegiatan rebranding investasi Indonesia melalui media internasional.

3 media 3 media Terselenggaranya

berbagai aktivitas di dalam kegiatan pembangunan citra, reposisi, rebranding

3 media 4 media 3 media

13 Fasilitasi Daerah Dalam Rangka Kegiatan Promosi Penanaman Modal

(prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah fasilitasi promosi daerah 33 Instansi Penanaman Modal Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

33 Instansi Penanaman Modal Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

33 Instansi PM Propinsi untuk ikut serta dalam kegiatan promosi investasi di dalam dan luar negeri

Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah fasilitasi pelayanan penerimaan misi penanam modal luar negeri di pusat dan di daerah tempat tujuan rencana penanaman modal.

misi investasi 33 kali di pusat dan daerah

misi investasi 33 kali di pusat dan daerah

Penerimaan misi investasi 35 kali di pusat dan daerah

Misi investasi 40 kali di pusat dan daerah

Misi investasi 45 kali di pusat dan daerah

Misi investasi 50 kali di pusat dan daerah

3. Jumlah pelayanan pendampingan misi pusat dan daerah ke negara potensial penanam modal di berbagai sektor usaha.

promosi investasi di 6 negara promosi investasi di 6 negara Fasilitasi minat investasi sebagai tindak lanjut promosi investasi di 10 negara promosi investasi di 12 negara promosi investasi di 15 negara promosi investasi di 18 negara

(16)

PRIORITAS TAHUN 2010 4. Jumlah kegiatan promosi penanaman

modal daerah di dalam negeri antara lain Talkshow , Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID), Seminar Investasi (Business Meeting, Match Making, One on One Meeting ).

6 kali TalkShow di TV Nasional, 2 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Jawa Timur dan Sulawesi Utara, 2 kali Seminar Investasi di Jawa Timur dan Sulawesi Utara (Business Meeting, matchmaking,One-on-One Meeting ) 6 kali TalkShow di TV Nasional, 2 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Jawa Timur dan Sulawesi Utara, 2 kali Seminar Investasi di Jawa Timur dan Sulawesi Utara (Business Meeting, matchmaking,One-on-One Meeting ) Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) 2 kali, Seminar Nasional Investasi tahun 2011 sebanyak 2 kali, Talk Show 6 kali di TV Nasional 6 kali TalkShow di TV Nasional, 3 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Sumatera Utara, Riau, dan Jawa Barat, 3 kali seminar investasi di Sumatera Utara, Riau, dan Jawa Barat (Business Meeting, matchmaking,On e-on-One Meeting ) 8 kali TalkShow di TV Nasional, 3 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Batam, maluku, dan NTT, 3 kali seminar investasi di Batam, Maluku, NTT (Business Meeting, matchmaking,On e-on-One Meeting ) 8 kali TalkShow di TV Nasional, 3 kali Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, 3 kali seminar investasi di Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta (Business Meeting, matchmaking,On e-on-One Meeting )

5. Jumlah kegiatan promosi penanaman modal daerah di luar negeri antara lain Marketing Investasi Indonesia (MII) dan Trade, Tourism and Investment (TTI) Forum, Joint Promotion antara Pusat dan Daerah, Joint Promotion antar Instansi Pusat (instansi penanaman modal pusat dengan instansi-instansi sektor dan lembaga-lembaga terkait) Terfasilitasinya Instansi Penanaman Modal Propinsi/Instansi Penanaman Modal Kabupaten (IPMP/IPMK) dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya Instansi Penanaman Modal Propinsi/Instansi Penanaman Modal Kabupaten (IPMP/IPMK) dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara

Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya (IPMP/IPMK) dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara Terfasilitasinya IPMP/IPMK dalam kegiatan MII di 3 negara dan TTI di 6 negara

(17)

PRIORITAS TAHUN 2010 14 Penyelenggaraan Pameran dan

Penyediaan Sarana Promosi Penanaman Modal untuk Kegiatan di Dalam dan di Luar Negeri (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah kegiatan pameran yang mengikutsertakan instansi penanaman modal di pusat dan daerah, instansi sektoral pusat dan daerah, asosiasi/ kalangan dunia usaha serta masyarakat lainnya dalam pelaksanaan pameran.

150 pameran 150 pameran Dalam Renstra BKPM 2010-2014 indikator ini ditiadakan

150 pameran 150 pameran 150 pameran Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Informasi potensi penanaman modal, antara lain profil proyek, brosur, leaflet, Indonesian Investment News, Guide for Investor, Investment Procedure s, film, video, slide, CD ROM dan multimedia/situs web .

1000 eksemplar brosur dan leaflet, 6500 eksemplar Brief Guide for Investment , 15000 eksemplar Investment Procedures dan buku-buku peraturan, media elektronik. 1000 eksemplar brosur dan leaflet, 6500 eksemplar Brief Guide for Investment , 15000 eksemplar Investment Procedures dan buku-buku peraturan, media elektronik.

480.000 brosur/leaflet, a brief guide for investment dalam 5 bahasa, peraturan penanaman modal, bahan cetakan lainnya sebanyak 21.500 eksemplar. Tersedianya bahan promosi dalam bentuk CD dan website dan bahan

2000 eksemplar brosur dan leaflet, 8500 eksemplar Brief Guide for Investment , 25000 eksemplar Investment Procedures dan buku-buku peraturan, media elektronik. 2500 eksemplar brosur dan leaflet, 9000 eksemplar Brief Guide for Investment , 30000 eksemplar Investment Procedures dan buku-buku peraturan, media elektronik. 2500 eksemplar brosur dan leaflet,9000 eksemplar Brief Guide for Investment , 30000 eksemplar Investment Procedures dan buku-buku peraturan, media elektronik.

(18)

PRIORITAS TAHUN 2010 3. Jumlah kegiatan pameran baik di dalam

maupun di luar negeri.

9 pameran di dalam negeri dan 15 pameran di luar negeri

9 pameran di dalam negeri dan 15 pameran di luar negeri

10 pameran di dalam negeri dan 10 pameran di luar negeri

12 pameran di dalam negeri dan 20 pameran di luar negeri

13 pameran di dalam negeri dan 22 pameran di luar negeri

13 pameran di dalam negeri dan 22 pameran di luar negeri

4. Jumlah kunjungan dan minat penanaman modal sebagai respon terhadap penyelenggaraan pameran serta kegiatan promosi lainnya baik di dalam dan di luar negeri

1.650 pengunjung dan 100 peminat 1.650 pengunjung dan 100 peminat Dalam Renstra BKPM 2010-2014 indikator ini ditiadakan 1.650 pengunjung dan 100 peminat 1650 pengunjung dan 100 peminat 1650 pengunjung dan 100 peminat

15 Kerjasama Bilateral dan Multilateral di Bidang Penanaman Modal

(prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah laporan partisipasi aktif BKPM dalam fora perundingan kerjasama bilateral dan multilateral.

23 laporan 23 laporan 20 laporan 20 laporan 20 laporan 23 laporan Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2.Jumlah laporan tentang jumlah dan kualitas bahan posisi perundingan dalam rangka kerjasama bilateral dan multilateral.

(19)

PRIORITAS TAHUN 2010 3.Jumlah laporan koordinasi internal dan

eksternal dalam kerangka kerjasama pengembangan ekonomi wilayah tertentu.

2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 2 Laporan

4. Jumlah peserta sosialisasi hasil-hasil perundingan bilateral dan multilateral.

120 Orang 120 Orang 120 orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang

16 Kerjasama Regional di Bidang Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah laporan partisipasi aktif BKPM dalam fora perundingan kerjasama regional.

30 Laporan 30 Laporan 30 Laporan pertemuan perundingan kerjasama regional dalam forum ASEAN, subreg, APEC dan ASEM di bidang penanaman modal

30 Laporan 32 Laporan 33 Laporan Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah laporan tentang jumlah dan kualitas bahan posisi perundingan dalam rangka kerjasama regional.

33 Laporan 33 Laporan 30 bahan posisi 30 Laporan 32 Laporan 33 Laporan

3. Jumlah laporan kegiatan penyelenggaraan Seknas KESR.

24 Laporan 24 Laporan Terselenggaranya operasionalisasi kantor SEKNAS KESR (belum terlaksana)

23 Laporan 25 Laporan 26 Laporan

4. Jumlah peserta sosialisasi hasil-hasil perundingan kerjasama regional

(20)

PRIORITAS TAHUN 2010 5. Penyelenggaraan Senior Official

Meeting (SOM) /Ministerial Meeting (MM) ke 17 di Indonesia

1 kegiatan

17 Kerjasama dengan Dunia Usaha Asing di Dalam dan di Luar Negeri di Bidang Penanaman Modal (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah partisipasi aktif BKPM dalam fora perundingan kerjasama dengan dunia usaha internasional.

35 kali 35 kali 9 kali pertemuan/

perundingan dengan dunia usaha internasional di dalam maupun di LN

42 kali 46 kali 40 kali Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah kesepakatan kerjasama dengan dunia usaha internasional

4 kesepakatan 4 kesepakatan Dalam RENSTRA BKPM 2010-2014 indikator ini ditiadakan

9 kesepakatan 12 kesepakatan 16 kesepakatan

3. Jumlah laporan pendataan penanam modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman modalnya di luar wilayah Indonesia dan sosialisasinya kepada instansi terkait.

Laporan pendataan dan informasi FDI Outflow Indonesia melalui 5 kali sosialisasi di KBRI/KJRI

Laporan pendataan dan informasi FDI Outflow Indonesia melalui 5 kali sosialisasi di KBRI/KJRI

1 paket laporan data penanaman modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan penanaman modal di luar wilayah Indonesia Laporan pendataan dan informasi FDI Outflow Indonesia melalui 7 kali sosialisasi di KBRI/KJRI Laporan pendataan dan informasi FDI Outflow Indonesia melalui 8 kali sosialisasi di KBRI/KJRI Laporan pendataan dan informasi FDI Outflow Indonesia melalui 10 kali sosialisasi di KBRI/KJRI 18 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah I (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya di seluruh propinsi di Pulau Sumatera dan kepulauan di sekitarnya.

1.500 proyek 1.500 proyek 1 laporan data realisasi penanaman modal untuk 1600 proyek di 10 propinsi

1.800 proyek 1.700 proyek 1.700 proyek Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

(21)

PRIORITAS TAHUN 2010 2. Jumlah daerah yang mendapatkan

bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi

10 Daerah 10 Daerah Bimbingan

sosialisasi ketentuan pelaksanaan PM di 10 prop, task force di 10 prop dan after care di 6 negara asal PMA

10 Daerah 10 Daerah 10 Daerah

3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan pelaksanaan penanam modal.

200 Perusahaan 200 Perusahaan Pengawasan pelaksanaan ketentuan kepada 180 Perusahaan di 10 propinsi

160 Perusahaan 150 Perusahaan 150 Perusahaan

4. Pemberian penghargaan investasi dan pelayanan Penanaman Modal kepada Propinsi atau Kabupaten/Kota serta perusahaan PMA/PMDN

Pemberian penghargan kepada kab/kota terbaik yang dinilai dari 400 kab dan 92 kota serta Perusahaan 19 Pengendalian Pelaksanaan

Penanaman Modal Wilayah II (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya di propinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan seluruh propinsi di Pulau Kalimantan dan kepulauan di sekitarnya.

6.000 Proyek 6.000 Proyek 1 laporan data realisasi PM untuk 3000 proyek di 6 propinsi, evaluasi pelaksanaan dekonsentrasi di 5 propinsi, pengumuman

3450 Proyek 3968 Proyek 4563 Proyek Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

(22)

PRIORITAS TAHUN 2010 2. Jumlah daerah yang mendapatkan

bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi penanam modal antara lain dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan

6 Daerah 6 Daerah Bimbingan/sosialis

asi ketentuan PM di 6 propinsi, fasilitasi penyelesaian masalah PM/task force di 6 prop dan after care di 6 negara asal PMA, Rapat Koordinasi pusat dan daerah di 6 propinsi.

6 Daerah 6 Daerah 6 Daerah

3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan pelaksanaan penanam modal

240 Perusahaan 240 Perusahaan Pengawasan pelaksanaan ketentuan PM kepada 300 propinsi di 6 daerah.

360 Perusahaan 420 Perusahaan 480 Perusahaan

20 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah III (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya di Propinsi Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan seluruh propinsi di Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya.

4.000 Proyek 4.000 Proyek 1 laporan data realisasi Penanaman Modal untuk 4.500 Proyek di 9 propinsi.

5.000 Proyek 5.500 Proyek 6.000 Proyek Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

(23)

PRIORITAS TAHUN 2010 2. Jumlah daerah yang mendapatkan

bimbingan dan fasilitasi penyelesaiaan masalah yang dihadapi penanaman modal antara lain dari aspek dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan

9 Daerah 9 Daerah Bimbingan/sosialis

asi ketentuan pelaksanaan penanaman modal di 9 daerah, kegiatan task force di 9 daerah dan after care di 7 negara asal PMA.

9 Daerah 9 Daerah 9 Daerah

3. Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan pelaksanaan penanaman modal

400 perusahaan 400 perusahaan Pengawasan pelaksanaan PM kepada 450 perusahaan di 9 propinsi

500 perusahaan 550 perusahaan 600 perusahaan

21 Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Wilayah IV (prioritas bidang dan atau K/L)

1. Jumlah proyek yang dipantau perkembangan realisasi penanaman modalnya seluruh propinsi Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat

1.550 proyek 1.550 proyek 1 laporan data realisasi PM untuk 1.146 proyek di 8 propinsi dan pemberian dana dekon ke instansi PM di 32 propinsi.

1.800 proyek 1.900 proyek 2.000 proyek Program Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal

BKPM

2. Jumlah daerah yang mendapatkan bimbingan dan fasilitasi penyelesaian masalah yang dihadapi penanaman modal antara lain dari aspek dengan instansi terkait, masyarakat sekitar lokasi proyek, lingkungan hidup dan ketenagakerjaan

8 daerah 8 daerah Bimbingan/sosialis

asi ketentuan PM di 8 daerah, task force di 8 daerah dan after care di 5 negara asal PMA

(24)

PRIORITAS TAHUN 2010 3. Jumlah perusahaan yang pengawasan

pelaksanaan penanaman modal

200 perusahaan 200 perusahaan Pengawasan pelaksanaan ketentuan penanaman modal kepada 180 perusahaan di 8 daerah.

160 perusahaan 150 perusahaan 150 perusahaan

4. Pemberian penghargaan investasi dan pelayanan Penanaman Modal kepada Propinsi atau Kabupaten/Kota serta perusahaan PMA/PMDN

- - Indikator pindah ke

Pengendalian pelaksanaan wilayah I

1 paket 1 paket 1 paket

22 Koordinasi Kebijakan Perbaikan Iklim Usaha

Prosentase Rekomendasi Kebijakan perbaikan iklim usaha yang terimplementasi

75% 75% 85% 85% 85% 85% Program Koordinasi Kebijakan

Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

II Prioritas: Peningkatan Ekspor

A FOKUS: Peningkatan Diversifikasi Pasar Tujuan

Kementerian Perdagangan 1 Peningkatan Kualitas Promosi dan

Kelembagaan Ekspor

1. Jumlah pameran dagang dalam negeri 21 21 23 25 27 30 Program Pengembangan Ekspor

Nasional

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah kerjasama dengan instansi terkait/asosiasi/dunia usaha

8 8 9 9 11 11

3. Jumlah penyelenggaraan kantor ITPC 20 20 20 25 25 30

2 Pengembangan Pasar Ekspor 1. Jumlah Studi pasar melalui kegiatan market research

- - 10 12 15 18 Program Pengembangan Ekspor

Nasional

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah Studi pasar melalui kegiatan market survey

- - 10 12 15 18

Jumlah Studi pasar melalui kegiatan market brief

- - 10 12 15 18

3. Jumlah identifikasi & inventarisasi hambatan perdagangan

(25)

PRIORITAS TAHUN 2010 4. Jumlah Kerjasama perumusan

identifikasi hambatan perdagangan

- - 30 32 35 37

3 Pengembangan SDM Bidang Ekspor

1. Jumlah pelatihan yang berorientasi ekspor

120 120 125 130 135 140 Program Pengembangan Ekspor

Nasional

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah pelayanan prima terhadap peserta diklat

50 50 55 60 65 70

3. Jumlah pengembangan kurikulum dan metode diklat

9 9 10 10 10 10

4. Jumlah laporan monitoring dan evaluasi diklat ekspor

120 120 125 130 135 140

5. Jumlah kegiatan promosi kegiatan PPEI

25 25 35 40 45 50

6. Jumlah kerjasama diklat ekspor di dalam dan luar negeri

55 55 60 65 65 65

7. Jumlah peserta kegiatan temu alumni 100 100 100 100 100 100

8. Jumlah kegiatan partisipasi pameran bersama bagi alumni sebagai layanan program pasca diklat

4 4 6 8 10 12

4 Peningkatan Peran dan Kemampuan Diplomasi Perdagangan Internasional

1. Jumlah partisipasi dalam perundingan perdagangan internasional

40 40 40 45 50 55 Program Peningkatan Kerja Sama

Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah posisi runding yang disusun 40 40 40 45 50 55

3. Jumlah penyelenggaraan sidang internasional di Dalam Negeri

8 8 8 8 8 8

4. Jumlah hasil perundingan Perdagangan Internasional (MRA, MoU, Agreement, Agreed Minutes, Declaration, Chair Report)

(26)

PRIORITAS TAHUN 2010 5. Jumlah forum konsultasi teknis

kesepakatan perundingan internasional

6 6 8 8 8 8

5 Peningkatan Kerja Sama dan Perundingan Bilateral

1. Jumlah partisipasi dalam perundingan kerjasama bilateral

- - 50 55 55 60 Program Peningkatan Kerja Sama

Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah hasil perundingan kerjasama perdagangan bilateral

- - 8 8 8 8

3. Jumlah kesepakatan kerjasama perdagangan bilateral yang diratifikasi

- - 0 0 1 1

6 Peningkatan Kerjasama dan Perundingan Regional ASEAN

1. Jumlah partisipasi dalam perundingan

kerjasama ASEAN dan Mitra Dialog -

-60 70 80 90 Program Peningkatan Kerja Sama

Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah hasil perundingan kerjasama ASEAN dan Mitra Dialog (termasuk guidance of principal /Summary of Discussion /deklarasi)

-

-60 70 75 80

3. Jumlah penanganan isu-isu

perdagangan ASEAN dan Mitra Dialog -

-3 3 3 3

4. Jumlah kesepakatan kerjasama perdagangan regional ASEAN dan Mitra Dialog yang diratifikasi

-

-5 2 - -

7 Pengembangan Ekspor Daerah 1. Persentase penyerapan anggaran dekon pengembangan ekspor di daerah

100 100 100 100 100 100 Program Pengembangan Ekspor

Nasional

Kementerian Perdagangan

2. Tingkat kesesuaian antara ruang lingkup yang ditetapkan dengan implementasi di daerah (persen)

- - 60 70 80 90

B FOKUS: Peningkatan Kualitas dan Keberagaman Produk Ekspor

(27)

PRIORITAS TAHUN 2010 1 Pengembangan Standardisasi dan

Pengendalian Mutu Barang

1. Jumlah rumusan standar barang dan jasa perdagangan

2 2 2 2 2 2 Program Peningkatan Perlindungan

Konsumen

Kementerian Perdagangan

2. Penyelesaian pendaftaran Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) (hari)

5 5 5 4 4 3

3. Persentasi dukungan dan pemahaman publik terhadap Kebijakan Standardisasi Bidang Perdagangan (indeks persepsi stakeholder)

- - 20 40 60 80

4. Jumlah bimbingan teknis, sosialisasi, monitoring untuk meningkatkan mutu produk ekspor (komoditi)

3 3 5 7 9 10

5. Jumlah bimtek, sosialisasi untuk meningkatkan kepedulian mutu produk impor (daerah)

8 8 8 8 8 8

6. Pengawasan mutu barang ekspor melalui preshipment inspection (komoditi)

3 3 5 7 9 10

7. Pengawasan mutu barang impor melalui pengawasan pra-pasar dengan mekanisme pendaftaran Nomor Pendaftaran Barang (NPB)

650 650 1315 1985 2670 3400

8. Pengawasan mutu barang produk dalam negeri setara dengan mutu produk impor melalui mekanisme pendaftaran Nomor Regristrasi Produk (NRP)

100 100 200 300 400 500

2 Peningkatan Kerja Sama di Bidang Perdagangan Jasa

1. Jumlah perundingan bidang jasa yang diikuti

10 10 15 20 25 30 Program Peningkatan Kerja Sama

Perdagangan Internasional

(28)

PRIORITAS TAHUN 2010 2. Jumlah hasil perundingan bidang jasa

di forum internasional

3 3 2 2 2 2

3 Pengembangan Citra dan Promosi Produk Ekspor

1. Jumlah promosi dagang internasional yang diikuti

- - 69 69 69 69 Program Pengembangan Ekspor

Nasional

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah partisipasi pameran dagang di dalam negeri

- - 23 23 24 24

3. Jumlah inquiry yang dihasilkan dari pameran dagang

- - 1800 1825 1850 1875

4. Jumlah peserta yang mengikuti pameran dagang

- - 670 680 690 700

4 Pengembangan Produk Ekonomi Kreatif

1. Persentase PDB ekonomi kreatif terhadap PDB nasional

2 2 2,5 3 3,5 4 Program Pengembangan Ekspor

Nasional

Kementerian Perdagangan

2. Persentase UKM kreatif yang mendapat transaksi bisnis di pameran DN & LN

90 90 90 90 90 90

3. Jumlah pelaku ekonomi kreatif yang diberikan promosi/pemasaran, kemitraan, fasilitasi, penghargaan dan akses pembiayaan.

400 400 700 750 800 900

4. Persentase pelaku ekonomi kreatif di Indonesia yang tercantum dalam database on-line

20 20 20 20 20 20

5. Jumlah brand produk ekonomi kreatif yang dihasilkan

26 26 62 68 76 93

5 Koordinasi Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Prosentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan peningkatan dan pengembangan ekspor yang terimplementasikan

60-70% 60-70% 70-80% 80-90% 90-95% 95-100% Program Koordinasi Kebijakan

Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

C FOKUS: Peningkatan Fasilitasi Ekspor

1 Pengelolaan Fasilitasi Ekspor dan Impor

1. Jumlah penerbitan kebijakan fasilitasi ekspor dan impor;

4 4 4 4 4 4 Program Peningkatan Perdagangan

Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah pengembangan sistem elektronik bidang fasilitasi pelayanan publik ;

(29)

PRIORITAS TAHUN 2010 3. Jumlah pengguna perijinan

ekspor/impor online yang dilayani melalui INATRADE

1500 1500 3000 4500 6000 7500

4. Jumlah bimbingan teknis bidang fasilitasi perdagangan;

5 5 5 5 5 5

5. Jumlah koordinasi bidang fasilitasi perdagangan;

60 60 60 60 60 60

6. Jumlah partisipasi sidang - sidang fasilitasi perdagangan didalam dan luar negeri;

17 17 17 17 17 17

7. Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan monitoring fasilitasi perdagangan

5 5 5 5 5 5

8. Jumlah Penerbitan SKA dengan sistem otomasi

750,000 800,000 850,000 900,000

2 Pengamanan dan Perlindungan Akses Pasar

1. Jumlah submisi/sanggahan atas tuduhan dumping/tuduhan subsidi/tuduhan safeguard.

28 28 28 28 30 30 Program Peningkatan Kerja Sama

Perdagangan Internasional

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah abstraksi atas non confidental complaint tuduhan dumping, tuduhan subsidi dan tindakan safeguard

19 19 19 19 20 20

3. Jumlah profil kasus tuduhan dumping, tuduhan subsidi dan tindakan safeguard

19 19 19 19 20 20

3 Pengelolaan Impor 1. Jumlah rumusan kebijakan/peraturan di bidang impor

5 5 5 5 5 5 Program Peningkatan Perdagangan

Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah data dan informasi importasi barang yang diatur tataniaga impornya

3 3 3 3 3 3

3. Jumlah penerbitan penetapan importir terdaftar(IT),

4000 4000 4400 4600 4800 5000

4. Jumlah penerbitan pengakuan sebagai Importir Produsen (IP)

(30)

PRIORITAS TAHUN 2010 5. Jumlah penerbitan surat persetujuan

Impor (SPI)

3000 3000 3400 3600 3800 4000

6. Jumlah bimbingan teknis di bidang impor

5 5 6 7 8 9

7. Jumlah laporan evaluasi monitoring pelaksanaan kebijakan impor

5 5 5 5 5 5

4 Dukungan Sektor Perdagangan Terhadap Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus

1. Jumlah PP tentang Kawasan Ekonomi Khusus

1 1 - - - 2 Program Peningkatan Perdagangan

Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah kebijkan perdagangan yang dilimpahkan ke KEK

1 1 1 1 1 1

5 Pengembangan Fasilitasi Ekspor Impor Daerah

1. Persentase penyerapan anggaran dekon fasilitasi ekspor dan impor di daerah

100 100 100 100 100 100 Program Peningkatan Perdagangan

Luar Negeri

Kementerian Perdagangan

2. Tingkat kesesuaian antara ruang lingkup yang ditetapkan dengan implementasi di daerah (persen)

- - 60 70 80 90

6 Perumusan Kebijakan dan Bimbingan Teknis Fasilitas Kepabeanan

Persentase realisasi dari janji pelayanan yang tepat waktu

70% 70% 85% 85% 90% 90% Pengawasan, Pelayanan, dan

Penerimaan di Bidang Kepabeanan dan Cukai

Kementerian Keuangan

Persentase penyelesaian rancangan peraturan di bidang fasilitas kepabeanan

70% 70% 75% 100% 100% 100%

Persentase penyelesaian rancangan PMK dan aturan pelaksanaan lainnya terkait sistem pelayanan kepabeanan yang

- - 100% - -

-Persentase penyelesaian peraturan terkait sistem pelayanan kepabeanan dan cukai di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

- - 100% - -

-Persentase penyelesaian rancangan PMK untuk pengembangan sistem elektronik terkait dengan perijinan investasi di bidang kepabeanan dan perpajakan

(31)

PRIORITAS TAHUN 2010 Persentase penyelesaian rancangan PMK

untuk memadukan Kawasan Pelayanan Pabean Terpadu (KPPT) dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di 5 lokasi (di Jawa dan Sumatra)

- - 100% - -

-7 Koordinasi Pengembangan dan Penerapan sistem NSW dan ASW

Persentase Rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di Bidang Pengembangan dan Penerapan NSW dan ASW yang terimplementasikan

80% 80% 80% 85% 90% 95% Program Koordinasi Kebijakan

Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

8 Koordinasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi Dan Pembiayaan Eropa, Afrika Dan Timur Tengah

Persentase hasil koordinasi kebijakan di bidang kerjasama ekonomi dan pembiayaan Eropa, Afrika dan Timur Tengah yang diimplementasikan

60-70% 60-70% 70-80% 80-90% 90-95% 95-100% Program Koordinasi Kebijakan

Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

9 Koordinasi Pengembangan Kerjasama Ekonomi Dan Pembiayaan Asia

Persentase rekomendasi hasil koordinasi kebijakan di bidang kerjasama ekonomi dan pembiayaan Asia yang diimplementasikan

60-70% 60-70% 70-80% 80-90% 90-95% 95-100% Program Koordinasi Kebijakan

Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

D FOKUS: Pengembangan Industri Pariwisata

Persentase investasi bidang pariwisata terhadap investasi nasional

5,19 5,19 5,45 5,76 6,06 6,43

1 Pengembangan Usaha, Industri dan Investasi Pariwisata

1. Jumlah kebijakan usaha pariwisata (naskah)

8 8 10 10 10 10 Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah industri/asosiasi pariwisata yang mendapat dukungan

4 4 5 10 10 6

(32)

PRIORITAS TAHUN 2010

4. Jumlah profil investasi pariwisata 5 5 7 7 7 7

5. Jumlah UMKM dan industri kreatif bidang pariwisata

8 8 10 10 10 10

2 Pengembangan Standardisasi Pariwisata

1. Jumlah standard kompetensi 8 8 10 10 6 4 Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah standard usaha 6 6 6 8 8 4

3. Jumlah materi uji kompetensi dan pedoman sertifikasi usaha

8 8 8 10 6 4

4. Jumlah master assesor dan assesor 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

5. Jumlah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan LSU pariwisata

7 7 9 10 6 4

6. Jumlah fasilitasi sertifikasi kompetensi (ribu orang)

10 10 10 15 9 6

7. Jumlah tenaga kerja yang disertifikasi (ribu orang)

10 10 10 15 9 6

E FOKUS: Pengembangan Destinasi Pariwisata

1. Lama tinggal wisatawan (hari):

1.1. Mancanegara 7,8 7,8 7,7 7,7 7,6 7,5

1.2. Nusantara 2,1 2,1 2,25 2,5 2,75 3

(33)

PRIORITAS TAHUN 2010

2.1. Mancanegara (USD) 1000 1000 1050 1100 1150 2000

2.2. Nusantara (Rp.) 600 600 650 700 700 750

1 Pengembangan Daya Tarik Pariwisata

Jumlah daya tarik wisata alam, bahari dan budaya

7 7 29 29 29 29 Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Kemenbudpar

2 Pemberdayaan Masyarakat di Destinasi Pariwisata

1. Jumlah kelompok sadar wisata 200 200 350 200 250 100 Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah masyarakat sadar wisata (orang)

4.000 4.000 4.000 7.000 5.000 2.000

3 Peningkatan PNPM Mandiri Bidang Pariwisata

Jumlah desa wisata 200 200 450 550 450 350 Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Kemenbudpar

4 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata

1. Jumlah kegiatan pemutakhiran basis data dan informasi destinasi

7 7 12 20 25 29 Program Pengembangan Destinasi

Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah Organisasi Pengelolaan Destinasi (Destination Management Organization/ DMO) (buah)

2 2 5 10 12 15

3. Jumlah dukungan fasilitas pariwisata (daya tarik)

7 7 29 29 29 29

4. Jumlah dukungan teknis pengembangan destinasi pariwisata

36 36 41 81 66 15

F FOKUS: Pengembangan Pemasaran dan Promosi Pariwisata

1. Jumlah kunjungan wisman (juta orang)

6,75 6,75 7,1 7,5 8,0 8,6

2. Jumlah pergerakan wisnus (juta perjalanan)

230 230 237 245 258 276

1 Peningkatan Promosi Pariwisata Luar Negeri

1. Jumlah partisipasi pada bursa pariwisata internasional, pelaksanaan misi penjualan (sales mission ), dan pendukungan penyelenggaraan festival (event )

72 72 74 74 77 74 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah perwakilan promosi pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Promotion Representative Officers ) di luar negeri

(34)

PRIORITAS TAHUN 2010 2 Peningkatan Promosi Pariwisata

Dalam Negeri

1. Jumlah penyelenggaraan promosi langsung (direct promotion ), dan event pariwisata berskala nasional dan internasional.

43 43 44 44 45 45 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah pendukungan event seni, budaya, dan pariwisata daerah (event )

31 31 31 31 34 35

3 Pengembangan Informasi Pasar Pariwisata

1. Jumlah dokumen hasil analisis pasar dalam dan luar negeri (naskah)

23 23 23 23 23 23 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah penyebaran informasi fokus pasar pariwisata Indonesia (naskah)

640 640 640 640 640 640

3. Jumlah peserta Perjalanan Pengenalan (Famillirization Trip/ Fam Trip) sesuai target, jadwal, fokus pasar dan pasar potensial (media atau usaha)

100 100 100 100 120 130

4. Jumlah permintaan pasar untuk berkunjung ke Indonesia (transaksi)

8.000 8.000 8.000 8.000 9.600 10.400

4 Peningkatan Publikasi Pariwisata 1. Jumlah destinasi yang memiliki data dan informasi yang lengkap (daerah)

10 10 10 10 10 10 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah bahan promosi cetak, promosi elektronik, publikasi media cetak, media elektronik dan media luar ruang (ribu buah)

1.150 1.150 1150 1146 1135 1125

3. Jumlah bahan promosi cetak dan promosi elektronik yang didisdistribusikan (ribu eksemplar)

709 709 709 709 708 709

5 Peningkatan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi, dan Pameran (Meeting, Incentive Travel, Conference, and Exhibition/ MICE)

1. Jumlah daerah yang dikembangkan menjadi tujuan wisata MICE (daerah)

5 5 5 5 8 9 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata

(35)

PRIORITAS TAHUN 2010 2. Jumlah promosi penyelenggaraan

MICE

12 12 12 12 12 12

3. Jumlah pendukungan penawaran (bidding) dan penyelenggaraan MICE

56 56 59 59 59 59

6 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Pemasaran

5. Jumlah event pengembangan kebijakan pemasaran dan promosi pariwisata oleh masyarakat dan daerah

102 102 96 95 92 92 Program Pengembangan Pemasaran

Pariwisata

Kemenbudpar

G FOKUS: Pengembangan Sumber Daya Pariwisata

1. Jumlah lulusan pendidikan tinggi kepariwisataan yang terserap di pasar tenaga kerja di dalam maupun luar negeri (orang)

1.241 1.241 1.276 1.378 1.438 1.498

2. Jumlah penelitian dan pengembangan kepariwisataan

8 8 10 10 11 11

1 Pengembangan SDM Kebudayaan dan Pariwisata

Jumlah sumber daya yang dilatih di bidang kebudayaan dan pariwisata (orang)

1.150 1.150 1.150 1.175 1.190 1.200 Program Pengembangan Sumber

Daya Kebudayaan dan Pariwisata

Kemenbudpar

2 Penelitian dan Pengembangan Bidang Kepariwisataan

Jumlah penelitian dan pengembangan bidang kepariwisataan

8 8 10 10 11 11 Program Pengembangan Sumber

Daya Kebudayaan dan Pariwisata

Kemenbudpar

3 Pengembangan Pendidikan Tinggi Bidang Pariwisata

1. Jumlah program studi 34 34 36 38 40 42 Program Pengembangan Sumber

Daya Kebudayaan dan Pariwisata

Kemenbudpar

2. Jumlah mahasiswa aktif 4.780 4.780 5.140 5.500 5.750 5.860

3. Jumlah dosen 390 390 425 450 475 500

4. Jumlah lulusan pendidikan kepariwisataan di lembaga pendidikan tinggi pariwisata (orang)

(36)

PRIORITAS TAHUN 2010 5. Jumlah penelitian dosen

(naskah/laporan)

79 79 101 123 140 145

III Prioritas: Peningkatan Daya Beli Masyarakat

A FOKUS: Peningkatan Jaringan Distribusi Untuk Menunjang Pengembangan Logistik Nasional

Kementerian Perdagangan

1 Peningkatan Kelancaran Distribusi Bahan Pokok

1. Jumlah rumusan kebijakan dan standar, norma, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan pasar dan distribusi

6 6 6 5 4 4 Program Pengembangan

Perdagangan Dalam Negeri

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah pelaku usaha yang mengikuti pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis

1.920 1.920 2.250 2.500 2,75 3.000

3. Persentase rata-rata perbedaan tingkat harga Bahan Pokok antar provinsi di Indonesia

15 15 12 11 10 9

4. Persentase ketersediaan barang kebutuhan pokok bagi masyarakat

90 90 92 94 96 98

5. Jumlah Perizinan dibidang pembinaan Pasar & distribusi yang dilayani secara online

6 6 9 9 11 11

6. Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan dibidang Pembangunan Pasar & distribusi (hari)

6 6 6 5 4 2

2 Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan

1. Jumlah Pengembangan Pasar Percontohan (unit)

13 13 15 20 23 26 Program Pengembangan

Perdagangan Dalam Negeri

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah Pembangunan Pusat Distribusi (unit)

- - 1 1 1 1

3. Jumlah Rekomendasi Penataan Sistem Distribusi (Rekomendasi)

(37)

PRIORITAS TAHUN 2010 3 Pengembangan Perdagangan

Dalam Negeri Daerah

1. Persentase penyerapan anggaran dekon perdagangan dalam negeri di daerah

100 100 100 100 Program Pengembangan

Perdagangan Dalam Negeri

Kementerian Perdagangan

2. Tingkat kesesuaian antara ruang lingkup yang ditetapkan dengan implementasi di daerah (persen)

60 70 80 90

4 Koordinasi Penataan Dan Pengembangan Sistem Logistik Nasional

Persentase Rekomendasi hasil koordinasi Kebijakan Penataan dan Pengembangan Sistem Logistik Nasional yang ditindaklanjuti

60% 60% 70% 75% 80% 85% Program Koordinasi Kebijakan

Bidang Perekonomian

Kemenko Perekonomian

B FOKUS: Penguatan Pasar Domestik dan Efisiensi Pasar Komoditi

1 Pengembangan Kelembagaan dan Pelaku Usaha Perdagangan

1. Jumlah rumusan kebijakan pembinaan usaha, lembaga perdagangan dan pendaftaran perusahaan yang disusun (kebijakan)

10 10 10 10 10 10 Program Pengembangan

Perdagangan Dalam Negeri

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah Perizinan dibidang Usaha Perdagangan yang dilayani secara online

6 6 6 6 6 7

3. Waktu penyelesaian perizinan dan non perizinan dibidang Usaha Perdagangan (hari)

6 6 6 5 4 2

4. Jumlah data dan informasi perusahaan (perusahaan)

27.500 27.500 27.500 27.500 27.500 27.500

5. Jumlah pelaku usaha mengikuti pembinaan, pelatihan dan bimbingan teknis (orang)

150 150 250 300 300 300

6. Jumlah waralaba asing yang terdaftar (berdasarkan jumlah Surat Tanda Pendaftaran Waralaba-STPW yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan)

(38)

PRIORITAS TAHUN 2010 7. Jumlah waralaba lokal/UKM yang

terdaftar (berdasarkan jumlah Surat Tanda Pendaftaran Waralaba-STPW tang dikeluarkan Disperindag

Kabupaten/Kota)

51 51 59 67 78 89

2 Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Pemberdayaan Dagang Kecil dan Menengah

1. Jumlah kebijakan dan pedoman untuk pengembangan usaha UKM mitra binaan (bahan)

4 4 4 5 5 6 Program Pengembangan

Perdagangan Dalam Negeri

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah UKM mitra binaan yang diberikan bimbingan teknis, promosi/pemasaran, kemitraan usaha, sarana dagang/sarana usaha produktif, sertifikasi, fasilitasi, pendaftaran serta akses jaringan pembiayaan

1000 1000 1050 1100 1150 1200

3. Penambahan jumlah UKM yang tercantum pada database PDKM

200 200 200 200 200 200

4. Jumlah wirausaha baru dalam rangka pemberdayaan masyarakat madani melalui program Bantuan Sarana Usaha

50 50 50 50 50 50

5. Jumlah kegiatan verifikasi dan evaluasi (kegiatan)

6 6 6 6 6 6

6. Jumlah promosi produk dalam negeri (kegiatan)

4 4 4 4 5 6

3 Pembinaan dan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi

1. Persentase kepatuhan penyampaian laporan kegiatan pelaku usaha PBK

85 85 87 89 92 95 Program Peningkatan Efisiensi

Pasar Komoditi

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha PBK setelah dokumen lengkap

32 32 28 25 22 20

3. Jumlah Peserta Pelatihan Teknis Pelaku Usaha PBK

120 120 150 175 200 250

4. Persentase kepatuhan pelaksanaan transaksi

85 85 88 90 93 95

5. Jumlah pelaku usaha PBK yang diaudit (perusahaan)

(39)

PRIORITAS TAHUN 2010 4 Pembinaan dan Pengawasan Pasar

Lelang dan Sistem Resi Gudang

1. Jumlah Pengelola SRG 45 45 50 60 75 95 Program Peningkatan Efisiensi

Pasar Komoditi

Kementerian Perdagangan

2. Persentase penanganan masalah SRG dan PL

90 90 90 90 90 90

3. Jumlah peserta pelatihan teknis penyelenggara SRG dan PL (orang)

150 150 150 150 150 150

4. Jumlah pemantauan dan evaluasi SRG dan PL (kali)

65 65 75 85 90 100

5. Jumlah hari penyelesaian perizinan pelaku usaha SRG setelah dokumen lengkap

32 32 28 25 22 20

5 Pembinaan Pasar Lelang dan Sistem Resi Gudang Daerah

1. Persentase penyerapan anggaran dekon pembinaan pasar lelang dan sistem resi gudang di daerah

100 100 100 100 Program Peningkatan Efisiensi

Pasar Komoditi

Kementerian Perdagangan

2. Tingkat kesesuaian antara ruang lingkup yang ditetapkan dengan implementasi di daerah (persen)

60 70 80 90

C FOKUS: Peningkatan Efektivitas Pengawasan Dan Iklim Usaha Perdagangan 1 Investigasi Dugaan Pelanggaran

Persaingan Usaha Sehat

1. Jumlah Laporan Hasil Klarifikasi - - 90 100 110 120 Program Pengawasan Persaingan

Usaha

KPPU

2. Jumlah Laporan Hasil Penyelidikan Terhadap Pelaku Usaha / Kegiatan Usaha

- - 50 60 70 80

3. Jumlah Laporan Hasil Monitoring dan Pengawasan Terhadap Pelaku Usaha / Kegiatan Usaha

- - 30 35 35 40

4. Jumlah Laporan Hasil Penyelidikan Perkara Inisiatif yang Bersumber dari Hasil Monitoring

- - 6 7 8 9

2 Penindakan Pelanggaran Persaingan Usaha Sehat

Jumlah Laporan Pemberkasan - - 0 70 80 90 Program Pengawasan Persaingan

Usaha

(40)

PRIORITAS TAHUN 2010

Jumlah Perkara yang Ditangani - - 25 35 45 50

Jumlah Putusan yang Ditetapkan - - 25 35 45 50

Jumlah Kegiatan LItigasi - - 20 30 40 45

Jumlah Kegiatan Eksekusi dan Monitoring Pelaksanaan Putusan KPPU

- - 20 30 40 45

3 Harmonisasi Kebijakan Persaingan Usaha

Jumlah Laporan analisa Kebijakan / Regulasi Pemerintah

- - 16 17 18 19 Program Pengawasan Persaingan

Usaha

KPPU

Jumlah Laporan Harmonisasi Kebijakan / Regulasi Pemerintah

- - 1 2 3 4

Jumlah Saran dan Kebijakan yang Disampaikan Kepada Pemerintah

- - 11 12 13 14

4 Pengembangan Kebijakan dan Pemberdayaan Perlindungan Konsumen

1. Jumlah rumusan kebijakan dan standar norma, kriteria dan prosedur di bidang perlindungan konsumen

5 5 5 5 5 5 Program Peningkatan Perlindungan

Konsumen

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah peserta pelatihan Perlindungan Konsumen yang mengikuti pelatihan (orang)

562 562 662 722 782 872

3. Jumlah Layanan Klinik Konsumen 48 48 96 96 96 96

4. Jumlah forum-forum koordinasi perlindungan konsumen

59 59 60 60 62 65

5. Jumlah sosialisasi Perlindungan Konsumen

43 43 45 50 55 60

6. Jumlah evaluasi dan pelaporan di bidang Perlindungan Konsumen

32 32 34 34 34 34

5 Penguatan Lembaga Perlindungan Konsumen Nasional

1. Jumlah rekomendasi kebijakan dan bahan pertimbangan kepada Pemerintah

6 6 8 8 10 10 Program Peningkatan Perlindungan

Konsumen

Kementerian Perdagangan

2. Persentase masyarakat yang memahami perlindungan konsumen

2,5 2,5 5 7,5 10 12,5

3. Persentase kajian dan telaahan yang dipublikasikan

- - 60 60 60 60

4. Persentase isu/pengaduan yang ditangani

(41)

PRIORITAS TAHUN 2010 5. Jumlah supervisi kepada LPKSM

dalam aspek pengawasan barang dan advokasi konsumen

- - 15 20 25 20

6. Jumlah jenis dan pemutakhiran database perlindungan konsumen

- - 10 20 30 40

7. Jumlah kegiatan fasilitasi, pelatihan dan edukasi serta penyebaran informasi perlindungan konsumen

9 9 15 17 20 21

6 Peningkatan Tertib Ukur 1. Jumlah rumusan kebijakan metrologi legal yang disusun (kebijakan)

8 8 8 8 8 8 Program Peningkatan Perlindungan

Konsumen

Kementerian Perdagangan

2. Jumlah UTTP yang memerlukan penanganan khusus yang dapat ditangani untuk ditera dan tera ulang (unit)

8100 8100 8100 8100 8100 8100

3. Jumlah SDM metrologi legal yang melaksanakan kegiatan metrologi legal seperti tenaga pengamat tera, tenaga penera, tenaga pranata laboratorium, tenaga penguji, PPNS, dan tenaga penyuluh.

705 705 805 805 905 1000

4. Jumlah Unit Pelaksana Teknis Daerah yang dinilai dan dibina

20 20 20 20 20 20

5. Jumlah standar milik Unit Pelaksana Teknis dan Unit Pelaksana Teknis Daerah yang telah ditelusur secara nasional (standar)

20 20 20 20 20 20

6. Pengadaan Standar dan Peralatan standar BSML di Medan, Makassar, Yogyakarta, dan Banjarmasin (unit)

10 10 10 10 10 10

7. Jumlah Perizinan dibidang Kemetrologian yang dilayani secara online

Referensi

Dokumen terkait

Efektivitas Bakteri Pelarut Fospat dan Kompos terhadap Peningkatan Serapan P dan Efisiensi Pemupukan P pada Tanaman Jagung IPB Bogor.. Hartel,

Berdasarkan pengamatan pada Grafik Perbandingan Nilai Rata-Rata Kekerasan Lapis I, II, & III Serat Vertikal (Shore) dapat dilihat nilai rata-rata pada

Buku I Hukum Perkawinan, berisi penjelasan istilah-istilah yang berkaitan dengan perkawinan, dasar-dasar dan prinsip-prinsip perkawinan, peminangan dan akibat

Untuk mengetahui bagaimana perbandingan antara waktu penyelesaian pekerjaan yang dilakukan di dalam laut dengan menggunakan metoda langsung (jam henti) dan waktu penyelesaian

Berdasarkan hasil penelitian di atas diketahui bahwa pola erupsi gigi permanen anak Madrasah Ibtidaiyah Desa Cikuda Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang pada rahang

Kota-kota di negara maju tentu sudah memiliki kesiapan yang jauh lebih baik dalam menghadapi globalisasi ekonomi yang terlihat pada kualitas dan kuantitas

Ada pengaruh yang sangat signifikan secara simultan antara Variabel Gaya Kepemimpinan, dan Karakter Pegawai terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabu-

Rheology cokelat cair yang diformulasi dari bubuk kakao, margarin, susu, dan gula memperlihatkan sifat pseudoplastic yang ditunjukkan oleh penurunan viskositas