17 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian pengembangan (R & D). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah proses pengembangan dan validasi produk pendidikan (Sanjaya, 2013). Penelitan ini terdiri dari beberapa langkah atau tahapan yang mengacu pada model pengembangan menurut Borg & Gall (dalam Sanjaya, 2013). Dari pendapat kedua ahli tersebut yang disesuaikan dengan kondisi dan modifikasi, terdapat 3 langkah penelitian yang digambarkan secara ringkas pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1
Tahapan Pengembangan Media
Tahapan Langkah Aktivitas
Pra Pengembangan
Studi Pendahuluan
1. Survei lapangan
2. Studi literatur
Pengembangan Media
Pengembangan Produk Awal
3. Identifikasi subtema, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
4. Pembuatan media komik
Penerapan Media
Validasi Ahli dan Uji Coba Produk 5. Uji validitas produk oleh ahli
6. Revisi I
7. Uji coba skala kecil
8. Revisi II
9. Uji coba lapangan
10. Revisi III
3.2 Prosedur Penelitian
3.2.1 Tahap Pra Pengembangan
Pada tahap ini dilakukan survei lapangan dengan melakukan wawancara guru kelas 2, pengamatan kegiatan pembelajaran dan mencoba mengajar kelas tersebut. Melakukan studi pustaka dengan menggali informasi dari buku dan makalah yang sesuai dengan tujuan penelitian. Mengkaji hasil penelitian sebelumnya yang revelan juga dilakukan pada tahap ini guna mengumpulkan informasi lebih dalam pembuatan media komik.
3.2.2 Tahap Pengembangan Media
Pengambangan produk awal akan dimulai dengan melakukan identifikasi subtema, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Setelah subtema, kompetensi dasar dan indikator didapatkan maka langkah selanjutnya adalah pembuatan desain produk yang akan dikembangkan yaitu media komik. Ketika hasil dari pengembangan produk awal sudah selesai akan dilakukan uji validitas yang melibatkan 2 orang ahli yang terdiri dari 1 orang ahli materi dan 1 orang ahli media. Ahli materi akan memberikan penilaian dan masukan dari sisi aspek isi materi pembelajaran. Sedangkan ahli media memberikan penilaian dan masukan dari sisi aspek kelayakan produk yang dikembangkan. Hasil validasi oleh ahli akan menjadi pertimbangan untuk langkah berikutnya.
3.2.3 Tahap Penerapan Media
Pada tahap ini akan dilakukan uji coba dalam kelompok kecil yang akan melibatkan 11 siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 06. Hasil dari uji coba dalam kelompok kecil akan menjadi pijakan langkah selanjutnya. Revisi produk akan dilakukan kembali apabila memang masih terdapat kekurangan. Uji coba lapangan yang selanjutnya dilakukan dengan melibatkan 29 siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 06 untuk menggunakan media komik pada kegiatan belajar mengajar. Data hasil uji coba ini akan digunakan sebagai pijakan dalam melakukan revisi produk akhir media komik dengan materi subtema bumi kelas 2 SD.
Desain uji coba dalam pengembangan media komik sebagai berikut : a. Uji coba perorangan merupakan uji coba yang dilakukan oleh validator
seperti ahli materi dan ahli media. Uji coba ini dilakukan guna mengetahui apakah media tersebut layak untuk dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran di sekolah.
b. Uji coba kelompok kecil merupakan uji coba pada beberapa siswa dengan sampel 11 siswa SD kelas 2. Uji coba ini dilakukan guna mengetahui bagaimana respon siswa terhadap media yang dikembangkan sebagai langkah awal uji coba dengan siswa.
c. Uji coba lapangan merupakan uji soba dengan kelompok lebih besar dengan sampel 29 siswa dalam 1 kelas. Uji coba ini dilakukan guna mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa serta seberapa layak untuk digunakan sebagai alat bantu pemahaman siswa dalam belajar.
3.3Subyek Uji Coba
Subyek uji coba produk adalah siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 06. Usia siswa yang mengikuti uji coba berkisar antara 7 sampai 8 tahun. Validator peneliti terdiri dari 2 orang ahli yang terdiri dari 1 orang ahli materi dan 1 orang ahli media. Ahli materi akan memberikan penilaian dan masukan dari sisi aspek isi materi pembelajaran. Sedangkan ahli media memberikan penilaian dan masukan dari sisi aspek tampilan dan kelayakan produk yang dikembangkan.
3.4Jenis Data
Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data tersebut akan berguna dalam memberikan gambaran bagaimana kualitas produk yang dikembangkan :
a. Data dari ahli materi berupa kualitas produk yang ditinjau dari aspek isi materi pembelajaran.
b. Data dari ahli media berupa kualitas produk yang ditinjau dari sisi aspek tampilan dan kelayakan produk yang dikembangkan.
c. Data dari siswa digunakan untuk menganalisa pengaruh media komik terhadap hasil belajar siswa.
3.5Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan guna mendukung penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :
a. Wawancara, merupakan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada guru untuk mengetahui bagaimana karakteristik siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 06, bagaimana hasil belajar siswaa apakah ada perbedaan yang signifikan mengajar menggunakan media dan tanpa media. Wawancara juga dilakukan dengan siswa untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam belajar. b. Validasi pakar, validasi pakar dilakukan guna mengetahui kelayakan materi
dan media yang dikembangkan. Terdapat 2 uji pakar yaitu uji pakar media dan uji pakar materi.
c. Angket, merupakan teknik pengumpulan data yang berupa beberapa lembar pertanyaan yang akan dijawab oleh responden untuk mengetahui bagaimana pendapat guru dan siswa tentang produk yang dikembangkan.
d. Tes tertulis, merupakan beberapa pertanyaan yang harus dijawab siswa untuk mengetahui pengaruh media komik terhadap hasil belajar siswa. d. Dokumentasi, merupakan hasil foto yang diambil selama proses kegiatan uji
coba dalam kelompok kecil dan uji coba lapangan.
3.6Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar validasi dan soal tes. Lembar validasi akan diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan siswa. Sedangkan untuk soal tes hanya diberikan kepada siswa untuk memperoleh data seberapa besar pengaruh produk yang dikembangkan terhadap hasil belajar siswa.
Wawancara merupakan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada guru untuk mengetahui bagaimana karakteristik siswa kelas 2 SD Negeri Salatiga 06, bagaimana hasil belajar siswa apakah ada perbedaan yang signifikan mengajar menggunakan media dan tanpa media. Wawancara juga dilakukan dengan siswa untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam belajar.
Validasi pakar dilakukan guna mengevaluasi dan mengetahui kelayakan media pembelajaran yang berupa komik edukasi. Uji validasi ini dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Lembar uji ahli materi diberikan kepada guru kelas yang memiliki kemampuan untuk menganalisa materi yang akan dijadikan bahan penelitian. Sedangkan lembar uji ahli media diberikan kepada dosen yang telah banyak berkontribusi sebagai penguji media. Kisi-kisi lembar validasi ahli tercantum pada Tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Validasi Pakar materi dan Pakar Media
Indikator Penilaian Butir Penilaian
Materi
1. Kesesuaian materi dengan kurikulum sekolah dasar
2. Kesesuaian materi dengan
kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan, dan indikator
3. Materi yang disajikan dapat menarik minat siswa untuk belajar
4. Materi yang disajikan sesuai dengan taraf perkembangan siswa
5. Kejelasan rangkaian aktivitas
pembelajaran
6. Kejelasan penyajian materi
7. Kedalaman dan keluasan cakupan materi
8. Penggunaan bahasa baku sesuai EYD 9. Evaluasi sesuai dengan tujuan dan
indikator
10. Sistematika materi secara
keseluruhan Media
1. Judul komik menarik minat siswa untuk membaca
untuk belajar dan membaca 3. Teks dalam komik mudah dibaca 4. Kesesuaian pemilihan bahasa dengan
usia siswa
5. Kejelasan isi komik
6. Siswa dapat mengetahui pesan yang tersirat dalam komik
7. Kejelasan ilustrasi dalam komik
8. Kalimat dalam komik mudah
dipahami
9. Keefektifan komik dalam proses pembelajaran tata tertib dan aturan dalam kehidupan sehari – hari
10. Kemampuan komik sebagai media
pembelajaran dapat menambah
motivasi belajar dan membaca siswa
Untuk mempermudah validasi uji pakar maka peneliti mengkategorikan aspek-aspek yang diuji menjadi 5 kategori dengan rentang skor pada Tabel 3.2.1 sebagai berikut :
Tabel 3.2.1
Rentang Skor Validasi Ahli Materi dan Ahli Media
Skor Kriteria 42 – 50 Sangat baik 34 – 41 Baik 26 – 33 Cukup 18 – 25 Kurang baik 10 – 17 Tidak baik
Lembar angket digunakan untuk mengetahui bagaimana respon guru dan siswa terhadap pengembangan komik yang telah diimplementasikan dalam pembelajaran. Angket respon guru dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan angket siswa pada Tabel 3.4 sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Respon Guru
No Indikator
1. Melalui komik siswa lebih tertarik untuk belajar
2. Kesesuaian komik dengan materi
3. Kesesuaian penggunaan bahasa dalam komik dengan perkembangan
kognitif siswa
4. Media komik dapat memotivasi siswa dalam belajar
5. Penggunaan media komik dapat membantu siswa dalam belajar
6. Pembelajaran dengan komik menjadi lebih mudah
7. Pembelajaran dengan komik dapat meningkatkan minat baca pada siswa 8. Belajar dengan komik siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan
9. Komik cocok dijadikan media pembelajaran
10. Belajar dengan komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Untuk memudahkan mengukur respon guru terhadap media komik yang dikembangkan maka peneliti mengkategorikan aspek-aspek yang diuji menjadi 5 kategori dengan rentang skor pada Tabel 3.3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.3.1
Rentang Skor Validasi Ahli Materi dan Ahli Media
Skor Kriteria 42 – 50 Sangat baik 34 – 41 Baik 26 – 33 Cukup 18 – 25 Kurang baik 10 – 17 Tidak baik
Tabel 3.4
Kisi-kisi Angket Respon Siswa
No Indikator
1. Media komik menarik perhatianku untuk membacanya
2. Merasa senang belajar dengan media komik
3. Media komik membuatku lebih mudah dalam belajar
4. Gambar dalam komik sangat menarik
5. Komik membuatku lebih semangat untuk belajar
Untuk memudahkan mengukur respon siswa terhadap media komik yang dikembangkan maka peneliti mengkategorikan aspek-aspek yang diuji menjadi 2 kategori yaitu “Ya” dan “Tidak”.
Tes tertulis dilakukan untuk mengetahui apakah media komik yang dikembangkan memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sehingga dapat diketahui apakah media komik yang dikembangkan dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas atau tidak. Terdapat dua tahap tes tertulis yaitu pretest dan posttest yang keduanya disajikan dalam bentuk pilihan ganda. Adapun kisi-kisi soal pretest dan posttest tercantum dalam Tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Preetest dan Posttest
Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator
Bahasa Indonesia
3.3 Mengenal teks buku
harian tentang kegiatan anggota keluarga dan
dokumen milik
keluarga dengan
bentuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi
3.1.1 Mengidentifikasi
teks laporan
sederhana
tentang alam
dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
4.3 Mengungkapkan teks
buku harian tentang
kegiatan anggota
keluarga dan dokumen milik keluarga secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu pemahaman. 4.1.2 Membacakan laporan sederhana tentang hasil pengamatan alam sekitar
dengan lafal dan intonasi yang jelas.
PPKn
3.2 Memahami tata tertib
dan aturan yang
berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah.
3.2.2 Mengelo mpokkan berbagai contoh kegiatan yang sesuai dengan tata tertib yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah. 3.2.4 Mengemukakan pendapat tentang manfaat tata tertib dalam kehidupan
sehari-hari di rumah.
4.2 Melaksanakan
tata tertib dan
aturan di lingkungan keluarga dan sekolah. 4.2.2 Melaksanakan aturan di lingkungan keluarga.