• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

60 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Profil Responden

Untuk mendapat gambaran mengenai karyawan yang menjadi responden, dilihat berdasarkan : jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lamanya bekerja. Setelah melihat hasil penyebaran kuesioner sebanyak 47 responden, maka dapat diketahui gambaran umum karyawan Rumah Makan Sambel Hejo sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Karyawan Persentase (%)

Laki-laki 19 40.43

Perempuan 28 59.57

Jumlah` 47 100

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa responden laki-laki dengan persentase 40.43% dan responden perempuan sebesar 59.57%. Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan di Rumah Makan Sambel Hejo adalah berjenis kelamin perempuan.

Tabel 4.2

Data Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Karyawan Persentase

20-30 Tahun 26 55.32

31-40 Tahun 13 27.66

>41 Tahun 8 17.02

Jumlah 47 100

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa karyawan yang berusia 20-30 tahun 55.32%, karyawan yang berusia 31-40 tahun sebanyak

(2)

27.66%, karyawan yang berusia > 41 tahun sebanyak 17.02%, Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa karyawan Rumah Makan Sambel Hejo memiliki rata-rata usia 20-30 tahun.

Tabel 4.3

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Karyawan Persentase

(%)

Lulusan SMA/SMK 25 53.19

Lulusan Diploma 15 31.91

S1/S2/S3 7 14.89

Jumlah 47 100

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 tersebut, dapat diketahui bahwa karyawan Rumah dankaryawan yang lulusan Diploma sebanyak 31.91% dan yang berpendidikan SI/S2 sebanyak 14.89%.Dari keterangan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan Rumah Makan Sambel Hejo lebih banyak yang berpendidikan Lulusan SMA/SMK.

Tabel 4.4

Data Responden Berdasarkan Lama Bekerja Status Jumlah Karyawan Persentase

< 1 tahun 12 25.53

1 – 3 tahun 26 55.32

> 3 tahun 9 19.15

Jumlah 47 100

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah karyawan yang lamanya bekerja kurang dari 1 tahun sebanyak 25.53%, yang bekerja antara 1-3 tahun sebesar 55.32% dan yang bekerja > 3 tahun sebesar 19.15% jadi sebagian besar responden sudah bekerja selama antara 1 - 3 tahun.

(3)

5 1 5  P 4.2Analisis Deskriptif 4.2.1Kompensasi

Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden, maka dapat diketahui pernyataan responden mengenai kompensasi karyawan pada Rumah Makan Sambel Hejo. Setiap jawaban dari responden diberi nilai berdasarkan skala likert.

Adapun kriteria penilaian sebagai berikut: Tabel 4.5 Skala likert

No Keterangan Skor Nilai

1 Sangat setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang setuju 3

4 Tidak setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1

Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka digunakan interval untuk menentukan panjang kelas interval, maka digunakan rumus menurut Sudjana (2001;79) sebagai berikut : Kelas Banyak Rentang P Dimana :

P = Panjang kelas interval Rentang = Data terbesar – data terkecil Banyak kelas = 5

Berdasarkan rumus, maka panjang kelas interval adalah :

= 0.80

Maka interval dari kriteria penilaian rata-rata dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(4)

Tabel 4.6 Interpretasi Skor

Nilai Rata-Rata Interpretasi 1.00 – 1.79 Sangat Buruk 1.80 – 2.59 Buruk

2.60 – 3.39 Cukup Baik 3.40 – 4.19 Baik

4.20 – 5.00 Sangat Baik

Tabel 4.6 di atas adalah penilaian rata-rata interval untuk variabel Kompensasi.Adapun tanggapan responden dan analisis secara lebih detail adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Variabel Kompensasi

No. Pernyataan Jawaban

Rata-Rata Ket. SS S KS TS STS

1 Gaji yang saya terima sesuai dengan pengorbanan kerja yang saya lakukan untuk perusahaan

2 31 10 2 2 170 3.62 baik

2 Upah yang saya terima

sekarang ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya sehari-hari

1 33 7 3 3 167 3.55 baik

3 Bonus yang diberikan

perusahaan mendorong saya untuk bekerja lebih giat lagi

3 27 11 4 2 166 3.53 baik

4 Perusahaan memberikan asuransi kepada seluruh karyawan

2 25 5 6 9 146 3.11 Cukup

baik 5 Asuransi kesehatan yang

disediakan oleh perusahaan membuat saya nyaman bekerja

3 21 7 5 11 141 3.00 Cukup

baik

6 Perusahaan tetap

memberikan kompensasi walaupun karyawan cuti.

3 19 11 6 8 144 3.06 Cukup

baik 7 Hak cuti yang diberikan

perusahaan cukup memuaskan karyawan.

1 25 15 4 2 160 3.39 Cukup

baik

8 Perusahaan memberikan premi asuransi apabila karyawan mengundurkan diri.

2 17 19 7 2 151 3.30 Cukup

(5)

9 Pelatihan yang diberikan perusahaan menambah ketrampilan karyawan

0 30 12 1 4 162 3.45 baik

10 Pimpinan memberikan piagam penghargaan pada karyawan yang berprestasi

2 29 9 4 3 164 3.49 baik

11 Kondisi kerja mendukung

pekerjaan karyawan 1 35 8 0 3 172 3.66 baik

12 Karyawan mendapat

pembagian kerja yang jelas 3 32 7 3 2 172 3.66 baik Rata-Rata Skor Variabel Kompensasi 3.40 Baik

Berdasarkan tabel 4.7, menunjukkan variabel kompensasi secara keseluruhan pada indikator pertama, yaitu tentang Gaji yang saya terima sesuai dengan pengorbanan kerja yang saya lakukan untuk perusahaan mempunyai nilai rata-rata 3.62 termasuk kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah memberikan uang gaji dengan keinginan karyawan.

Indikator kedua yaitu upah, artinya upah yang diterima sekarang ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari, mempunyai nilai rata 3.55, termasuk kategori baik, artinya perusahaan memberikan upah kepada karyawan cukup, sehingga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari karyawannya.

Indikator ketiga mengenai bonus, artinya bonus yang diberikan perusahaan dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih giat lagi karena mempunyai nilai rata-rata 3.53 termasuk artinya bonus yang diberikan perusahaan sangatlah menarik sehingga dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih giat lagi.

Indikator keempat mengenai asuransi yang diberikan perusahaan mempunyai nilai rata-rata 3.11 dikatakan cukup baik, artinya tidak semua karyawan mendapatkan asuransi dari perusahaan sehingga perlu ditingkatkan lagi agar semua karyawan mendpatkan asuransi yang menjamin kehidupannya terutama setelah masa pensiun.

Indikator kelima mengenai asuransi kesehatan mempunyai nilai rata-rata 3.00 dinilai cukup baik, artinya tidak semua karyawan mendpatkan asuransi kesehatan, sehingga apabila ada karyawan atau anggota keluarganya yang memerlukan pengobatan belum sepenuhnya dicover oleh perusahaan.

(6)

Indikator keenam mengenai kompensasi yang diberikan oleh perusahaan walaupun karyawan cuti mempunyai nilai rata-rata 3.06 artinya Perusahaan belum memberikan kompensasi kepada semua karyawannya termasuk karyawan yang mengambil cuti belum mendapatkan kompensasi sepenuhnya.

Indikator ketujuh mempunyai nilai rata-rata 3.39 artinya hak cuti yang diberikan perusahaan cukup memuaskan karyawan dapat dikatakan cukup baik, artinya kadang-kadang perusahaan memberikan hak cuti kepada karyawannya, dan hal tersebut cukup memuaskan bagi karyawannya.

Indikator kedelapan mempunyai nilai rata-rata 3.30 artinya Perusahaan memberikan premi asuransi apabila karyawan mengundurkan diri dapat dikatakan cukup baik, artinya apabila ada karyawan yang mengundurkan diri perusahaan memberikan premi asuransi walaupun premi yang diberikan belum memuaskan.

Indikator kesembilan mengenai pelatihan yang diberikan perusahaan mempunyai nilai rata-rata 3.45 termasuk kategori baik artinya ketrampilan karyawan dapat meningkat karena adanya pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan.

Indikator kesepuluh pemberian piagam oleh perusahaan mempunyai nilai rata-rata 3.49 termasuk kategori baik artinya Pimpinan memberikan piagam penghargaan pada karyawan yang berprestasi bagi karyawan yang berprestasi, Pimpinan memberikan penghargaan berupa piagam sehingga dapat mendorong karyawan bekrja lebih giat lagi.

Indikator kesebelas mengenai kondisi bekerja mempunyai nilai rata-rata 3.66 termasuk kategori baik, artinya kondisi kerja yang baik akan mendukung karyawan untuk bekerja lebih baik.

Indikator keduabelas mengenai pembagian kerja mempunyai nilai rata-rata 3.66 termasuk kategori baik, artinya setiap karyawan mendapatkan pembagian kerja yang jelas sehingga setiap karyawan bekerja lebih efektif.

Dengan demikian secara keseluruhan kompensasi di Rumah Makan Sambel Hejo berada dalam kondisi baik dengan skor sebesar 3.40 yang berada pada interval 3.40 – 4.19 yang artinya baik.

(7)

5 1 5  P 4.2.2 Motivasi

Setelah peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden di lapangan, maka dapat diketahui mengenai motivasi di Rumah Makan Sambel Hejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala pengukuran

likert, dimana setiap pernyataan yang ada di dalam kuesioner terdiri dari lima alternatif jawaban. Adapun bobot dalam setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut:

Adapun kriteria penilaian sebagai berikut: Tabel 4.8 Skala likert

No Keterangan Skor Nilai

1 Sangat setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang setuju 3

4 Tidak setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1

Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka digunakan interval untuk menentukan panjang kelas interval, maka digunakan rumus menurut Sudjana (2001;79) sebagai berikut : Kelas Banyak Rentang P Dimana :

P = Panjang kelas interval Rentang = Data terbesar – data terkecil Banyak kelas = 5

Berdasarkan rumus, maka panjang kelas interval adalah = 0.80

Maka interval dari kriteria penilaian rata-rata dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(8)

Tabel 4.9 Interpretasi Skor

Nilai Rata-Rata Interpretasi 1.00 – 1.79 Sangat Buruk 1.80 – 2.59 Buruk

2.60 – 3.39 Cukup Baik 3.40 – 4.19 Baik

4.20 – 5.00 Sangat Baik

Tabel 4.9 di atas adalah penilaian rata-rata interval untuk variabel motivasi. Adapun tanggapan responden dan analisis secara lebih detail adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Variabel Motivasi No Pernyataan Jawaban Rata-Rata Ket. SS S KS TS STS

1 Saya merasa perusahaan sepenuhnya memberikan jaminan mes kepada karyawan.

11 20 11 3 2 176 3.74 Baik

2 Adanya uang makan yang diberikan, memacu semangat dan gairah kerja.

5 30 6 3 3 172 3.66 baik

3 Saya merasa puas dengan jaminan kecelakaan kerja yang diterapkan oleh perusahaan.

8 22 9 6 2 169 3.60 Baik

4 Saya merasa diterima dengan baik oleh sesama karyawan lingkungan perusahaan.

8 22 15 2 0 177 3.77 Baik

5 Saya melaksanakan tugas dengan kerjasama yang baik dengan karyawan lain dan adanya dukungan dari pimpinan.

6 27 7 6 1 172 3.66 Baik

6 Saya merasa dihormati apabila diberikan kesempatan untuk memberikan saran dan kritik kepada pimpinan

7 27 9 0 4 174 3.70 Baik

7 Saya selalu diberi kesempatan untuk mengikuti event-event

(9)

yang diselenggarakan oleh perusahaan.

8 Pimpinan selalu

memberikan perhatian dan penghargaan pada hasil kerja yang saya lakukan.

4 17 10 8 8 142 3.02 Cukup

baik

9 Atasan terbuka dan bersedia membantu saya dalam mempromosikan karir saya

8 24 9 4 2 173 3.68 Baik

10 Setiap wewenang yang dilimpahkan kepada saya

merupakan suatu

kesempatan dalam berkarya

4 30 5 3 5 166 3.53 baik

Rata - Rata Vari abel Motivasi 3.61 Baik

Sumber: Data kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan variabel motivasi, dapat dilihat bahwa tanggapan responden pada indikator pertama mengenai jaminan mes dapat dikatakan baik yang memiliki nilai rata-rata 3.74, artinya perusahaan memberikan jaminan mes kepada seluruh karyawannya sehingga membuat karyawan menjadi nyaman untuk bekerja.

Indikator kedua dapat dilihat bahwa tanggapan responden mengenai uang makan, dapat dikatakan baik memiliki nilai rata-rata 3.66, artinya dengan adanya uang makan yang diberikan, memacu semangat dan gairah kerja.

Indikator ketiga dapat dilihat bahwa tanggapan responden mengenai jaminan kecelakaan kerja, dapat dikatakan baik memiliki nilai rata-rata 3.60, artinya sebagian besar karyawan merasa puas dengan jaminan kecelakaan kerja yang diterapkan oleh perusahaan.

Indikator keempat dapat dilihat bahwa tanggapan responden mengenai penerimaan karyawan, dapat dikatakan baik memiliki nilai rata-rata 3.77, artinya karyawan merasa diterima dengan baik oleh sesama karyawan lingkungan perusahaan.

Indikator kelima mengenai suasana ruangan, dapat dikatakan baik memiliki nilai rata-rata 3.66, artinya karyawan melaksanakan tugas dengan

(10)

kerjasama yang baik dengan karyawan lain dengan adanya dukungan dari pimpinan.

Indikator keenam mengenai memberikan saran dan kritik, dapat dikatakan baik memiliki nilai rata-rata 3.70, artinya karyawan merasa dihormati apabila diberikan kesempatan untuk memberikan saran dan kritik kepada pimpinan.

Indikator ketujuh mengenai mengikuti event-event dapat dikatakan baik karena memiliki nilai rata-rata 3.72, artinya perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawannya untuk mengikuti event-event yang diselenggarakan oleh perusahaan

.

Indikator kedelapan mengenai perhatian dan penghargaan dari pimpinan dapat dikatakan cukup karena memiliki nilai rata-rata 3.02. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa Pimpinan kadang-kadang memberikan perhatian dan penghargaan pada hasil kerja yang dilakukan karyawan.

Indikator kesembilan mengenai dekorasi promosi karir dapat dikatakan baik memiliki nilai rata-rata 3.68, artinya Atasan terbuka dan bersedia membantu karyawan dalam mempromosikan karirnya.

Indikator kesepuluh mengenai dekorasi ruangan dapat dikatakan baik memiliki nilai rata-rata 3.53. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa setiap wewenang yang dilimpahkan kepada karyawan merupakan suatu kesempatan dalam berkarya.

Dengan demikian secara keseluruhan motivasi di Rumah Makan Sambel Hejo berada dalam kondisi cukup baik dengan nilai rata-rata secara keseluruhan sebesar 3.61 yang berada pada interval 3.40 – 4.19 yang artinya baik.

(11)

5 1 5  P 4.2.3 Kinerja karyawan

Setelah peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden di lapangan, maka dapat diketahui mengenai kinerja karyawan di Rumah Makan Sambel Hejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala pengukuran likert, dimana setiap pernyataan yang ada di dalam kuesioner terdiri dari lima alternatif jawaban. Adapun bobot dalam setiap alternatif jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Skala likert

No Keterangan Skor Nilai

1 Sangat setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang setuju 3

4 Tidak setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1

Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka digunakan interval untuk menentukan panjang kelas interval, maka digunakan rumus menurut Sudjana (2001;79) sebagai berikut : Kelas Banyak Rentang P Dimana :

P = Panjang kelas interval Rentang = Data terbesar – data terkecil Banyak kelas = 5

Berdasarkan rumus, maka panjang kelas interval adalah :

= 0.80

Maka interval dari kriteria penilaian rata-rata dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

(12)

Tabel 4.12 Interpretasi Skor

Nilai Rata-Rata Interpretasi 1.00 – 1.79 Sangat Buruk 1.80 – 2.59 Buruk

2,60 – 3,39 Cukup Baik 3.40 – 4.19 Baik

4.20 – 5.00 Sangat Baik

Tabel 4.12 di atas adalah penilaian rata-rata interval untuk variabel kinerja karyawan. Adapun tanggapan responden dan analisis secara lebih detail adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13

Variabel Kinerja karyawan

No Pernyataan Jawaban Rata -Rata Ket. SS S KS TS STS

1 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas kerja sesuai yang ditargetkan perusahaaan

3 0 10 11 23 90 1.91 buruk

2 Kualitas kerja yang dihasilkan menunjukkan kemampuan karyawan

4 10 16 7 10 132 2.81 Cukup

tinggi

3 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kuantitas yang ditetapkan perusahaan

5 10 17 8 7 139 2.96 Cukup

tinggi

4 Banyaknya pekerjaan yang dihadapi menjadikan semangat kerja saya meningkat

5 10 14 6 12 131 2.79 Cukup

tinggi

5 Saya berusahaa

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

4 16 11 5 11 138 2.94 Cukup

tinggi

6 Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan peruahaan

2 9 16 10 10 124 2.64 Cukup

tinggi

7 Saya selalu membantu atasan dengan memberikan saran

untuk peningkatan

produktivitas perusahaan

4 14 15 7 7 142 3.02 Cukup

tinggi

8 Saya selalu menghargai rekan

(13)

9 Saya selalu bekerja sama dengan dengan rekan kerja secara terbuka

4 9 11 6 17 118 2.51 buruk

Rata - Rata Variabel Kinerja karyawan 2.68 Cukup baik

Berdasarkan tabel di atas tentang variabel kinerja karyawan, dapat dilihat bahwa tanggapan responden pada indikator pertama mengenai menyelesaikan pekerjaan sesuai target dapat dikatakan rendah yang memiliki nilai rata-rata 1.91. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan belum sesuai dengan kualitas kerja yang ditargetkan perusahaaan.

Indikator kedua dapat dilihat bahwa tanggapan responden mengenai kualitas kerja, dapat dikatakan cukup memiliki nilai rata-rata 2.81. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa kualitas kerja yang dihasilkan menunjukkan kemampuan karyawan belum maksimal.

Indikator ketiga dapat dilihat bahwa tanggapan responden mengenai menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kuantitas, dapat dikatakan cukup memiliki nilai rata-rata 2.96. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan belum sesuai dengan kuantitas yang ditetapkan perusahaan.

Indikator keempat dapat dilihat bahwa tanggapan responden mengenai banyaknya pekerjaan membangkitkan semangat kerja, dapat dikatakan cukup memiliki nilai rata-rata 2.79. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa sebagian besar responden cukup setuju bahwa banyaknya pekerjaan yang dihadapi menjadikan semangat kerja karyawan meningkat.

Indikator kelima mengenai tepat waktu, dapat dikatakan cukup memiliki nilai rata-rata 2.94. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa karyawan berusahaa menyelesaikan pekerjaan belum sepenuhnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Indikator keenam mengenai sesuai dengan waktu kerja, dapat dikatakan cukup memiliki nilai rata-rata 2.64. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa karyawan melakukan pekerjaan sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan perusahaan.

(14)

Indikator ketujuh mengenai saran, dapat dikatakan cukup memiliki nilai rata-rata 3.02. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa karyawan tidak selalu membantu atasan dengan memberikan saran untuk peningkatan produktivitas perusahaan.

Indikator kedelapan mengenai saling menghargai, dapat dikatakan buruk memiliki nilai rata-rata 2.55. Dengan demikian dapat dijelaskan karyawan belum sepenuhnya menghargai rekan kerja satu sama lain.

Indikator kesembilan mengenai sarana kerjasama, dapat dikatakan buruk memiliki nilai rata-rata 2.51. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa karyawan selalu bekerja sama dengan dengan rekan kerja secara terbuka.

Dengan demikian secara keseluruhan kinerja karyawan di Rumah Makan Sambel Hejo berada dalam kondisi yang cukup tinggi dengan skor sebesar 2.68. 4.3Analisis Verifikatif

4.3.1 Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur yang diinginkan, serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

Nilai validitas harus diukur berdasarkan butir-butir pernyataan yang ada dalam kuesioner. Nilai validitas dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel

Corrected Item-Total Correlation. Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 47, maka nilai r tabel melalui df (degree of freedom) = n-2. Jadi df = 47 –

2 = 45 dengan tingkat signifikan 5% (0,05) maka nilai r tabel yang diperoleh adalah 0.2876.

(15)

Tabel 4.14

Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Kompensasi)

Item Corrected Item-Total Correlation Nilai r Tabel Keterangan 1 .657 0.2876 Valid 2 .657 0.2876 Valid 3 .596 0.2876 Valid 4 .612 0.2876 Valid 5 .566 0.2876 Valid 6 .514 0.2876 Valid 7 .689 0.2876 Valid 8 .671 0.2876 Valid 9 .817 0.2876 Valid 10 .650 0.2876 Valid 11 .700 0.2876 Valid 12 .645 0.2876 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner untuk variable X1 (Kompensasi) dinyatakan valid karena r hitung>

r tabel.

Tabel 4.15

Hasil Uji Validitas Variabel X2 (Motivasi)

Item Corrected Item-Total Correlation Nilai r Tabel Keterangan 1 .742 0.2876 Valid 2 .585 0.2876 Valid 3 .560 0.2876 Valid 4 .427 0.2876 Valid 5 .446 0.2876 Valid 6 .696 0.2876 Valid 7 .486 0.2876 Valid 8 .459 0.2876 Valid 9 .412 0.2876 Valid 10 .508 0.2876 Valid

(16)

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner untuk variable X2 (Motivasi) dinyatakan valid karena

r hitung> r tabel.

Tabel 4.16

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja karyawan)

Item Corrected Item-Total Correlation Nilai r Tabel Keterangan 1 .419 0.2876 Valid 2 .451 0.2876 Valid 3 .503 0.2876 Valid 4 .282 0.2876 Valid 5 .630 0.2876 Valid 6 .440 0.2876 Valid 7 .525 0.2876 Valid 8 .437 0.2876 Valid 9 .459 0.2876 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dalam kuesioner untuk variabel Y (Kinerja karyawan) dinyatakan valid karena r hitung> r tabel.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah uji reliabilitas. Reliabilitas merupakan suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.Suatu uji instrumen dikatakan reliabel manakala memenuhi standar koefisien alpha

(17)

Tabel 4.17

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X1 (Kompensasi)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .904 .914 12

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel X1

(Kompensasi) dinyatakan reliabel, karena nilai cronbach’s alpha sebesar 0.904 ≥ 0.60.

Tabel 4.18

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X2 (Motivasi)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .837 .839 10

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (Motivasi)

dinyatakan reliabel, karena nilai cronbach’s alpha 0.837≥ 0.60. Tabel 4.19

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Kinerja karyawan) Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .776 .777 9

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel Y dinyatakan reliabel, karena nilai cronbach’s alpha 0.776 ≥ 0.60.

(18)

4.3.3 Uji Asumsi Klasik

Model regresi linear dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik. Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji heterokedatisitas, uji multikolinieritas dan uji linearitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas adalah membandingkan antara data yang peneliti miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data peneliti. Uji normalitas menjadi hal penting karena salah satu syarat pengujian parametric-test adalah data harus berdistribusi normal. Kriteria pengujian uji normalitas :

a. Angka signifikansi uji kolmogorov – smirnov Sig. > 0.05 menunjukan data berdistribusi normal

b. Angka signifikansi uji kolmogorov – smirnov Sig.< 0.05 menunjukan data tidak berdistribusi normal

Gambar 4.1 Histogram Variabel

(19)

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa data berdistribusi normal. Berikut ini adalah data penyebaran responden berdasarkan hasil kuesioner yang telah diolah :

Gambar 4.2 Normal P-P Plot

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa jawaban responden menyebar dengan baik. Hal tersebut dapat terlihat bahwa gambar mengikuti garis dan berada di sekitar garis. Untuk mengukur keakuratan uji normalitas, perlu dilakukannya uji kolmogorov-smirnov. Berikut ini adalah hasil dari uji kolmogorov-smirnov :

Tabel 4.20

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 Y

N 47 47 47

Normal Parametersa,b Mean 40.7447 36.0851 24.1277 Std. Deviation 8.33919 6.42965 6.65490 Most Extreme Differences Absolute .180 .195 .106 Positive .128 .116 .106 Negative -.180 -.195 -.097 Kolmogorov-Smirnov Z 1.231 1.336 .729 Asymp. Sig. (2-tailed) .097 .056 .662

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

(20)

Berdasarkan hasil uji normalitas data diatas, diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0.097, 0.056 dan 0.662 dimana angka tersebut lebih besar dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang di uji dalam penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Multikorelasi

Uji multikorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas) atau tidak. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah variabel independen (variabel bebas) lebih dari satu. Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika nilai VIF < 10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas.

b. Jika nilai VIF > 10 maka terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas.

Setelah dilakukan uji multikorelasi dengan menggunakan software SPSS 18 for windows, berikut ini adalah hasil yang didapat berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan:

Tabel 4.21 Hasil Uji Multikorelasi

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 Kompensasi 0.450 2.221

Motivasi 0.450 2.221

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai VIF = 2.221. Artinya, nilai VIF ini lebih kecil daripada 10 (2.221 < 10). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas di antara variabel bebas.

(21)

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain, suatu model regresi mengandung masalah heterokedastisitas artinya varian variabel dalam model tersebut tidak konstan. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali (2013:139) dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokodastisitas

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa tidak adanya pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

(22)

4.3.4 Analisis Koefisien Determinasi

Pengujian koefisien determinasi (𝑅2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat ditunjukan dalam SPSS, koefisien determinasi terletak pada model summary dan tertulis R

Square. Besarnya nilai koefisien determinasi berupa persentase, yang menunjukkan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh model regresi.Setelah dilakukan uji koefisien determinasi dengan menggunakan software SPSS 18 for windows, berikut ini adalah hasil yang didapat berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan:

Tabel 4.22

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate dim ension0 1 .666 a .444 .418 .71685 a. Predictors: (Constant), Motivasi, Kompensasi

b. Dependent Variable: Kinerja karyawan

Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0

Nilai R square yang diperoleh sebesar 0.444. Hal ini berarti 44.4% kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel kompensasi dan motivasi. Sedangkan sisanya yaitu 54.6% kinerja karyawan dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Tabel 4.23

Koefisien Determinasi Parsial Coefficientsa

Model

Standardized Coefficients Correlations

Beta Zero-order

1

Kompensasi .351 .620

Motivasi .363 .623

Berdasarkan hasil pengujian koefesien determinasi secara parsial pada tabel di atas, maka dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut :

(23)

kompensasi terhadap kinerja

= 0.351 x 0.620 = 0.2176 atau 21.76%

Motivasi terhadap Kepatuhan wajib pajak orang pribadi = 0.363 x 0.623 = 0.2261 atau 22.61%

Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa dari kedua variabel bebas yang dianalisis, terlihat bahwa besarnya variabel kompensasi dalam memberikan konstribusi terhadap variabel kinerja sebesar 21.76%. Sedangkan untuk besarnya variabel motivasi dalam memberikan kontribusi atau pengaruh terhadap variabel kinerja sebesar 22.61%.

4.3.5 Analisis Regresi

Analisis Regresi Linear Berganda (Multiple Regression)

Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi berganda dilakukan bila jumlah variabel independenya minimal dua.

Tabel 4.23 Hasil Regresi Linear

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .026 .566 .046 .963 Kompensasi .404 .193 .351 2.095 .042 Motivasi .478 .221 .363 2.164 .036

a. Dependent Variable: Kinerja karyawan Sumber: Data primer yang diolah

Dari hasil pada tabel diatas maka dapat diformulasikan persamaan regresi sebagai berikut:

(24)

Dimana:

Y = Kinerja karyawan

a = Konstanta

X1 = Kompensasi

X2 = Motivasi

Dari persamaan yang diperoleh dapat dijelaskan makna dan arti dari koefisien regresi dari masing-masing variabel yaitu kompensasi, variabel motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan di Rumah Makan Sambel Hejo lebih detail, berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing koefisien regresi:

a. Nilai konstanta yaitu sebesar 0.026 bernilai positif, ini berarti apabila variabel kompensasi dan motivasi bertambah atau mengalami perubahan maka akan terjadi penimgkatan kinerja karyawan di Rumah Makan Sambel Hejo sebesar 0.026.

b. Variabel kompensasi memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0.404. Dengan begitu, apabila kompensasi ditingkatkan setiap satu satuan nilai atau arah, maka akan meningkatkan kinerja karyawan sebesar 0.404 dan diasumsikan untuk variabel lain 0 atau ditiadakan.

c. Variabel motivasi memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0.478. Dengan begitu, apabila motivasi menurun setiap satu satuan nilai atau arah, maka akan menurunkan kinerja karyawan sebesar 0.478 dan diasumsikan untuk variabel lain 0 atau ditiadakan.

4.3.6 Pengujian Hipotesis

4.3.6.1Uji Hipotesis Secara Parsial (uji t)

Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha (α) sebesar 5% dan derajat kebebasan (n-2). Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel, maka:

(25)

- Apabila nilai thitung< t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Setelah dilakukan uji hipotesis secara parsial dengan menggunakan

software SPSS 18 for windows, berikut ini adalah hasil yang didapat berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan:

Tabel 4.24 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.026 .566 .046 .963 Kompensasi .404 .193 .351 2.095 .042 Motivasi .478 .221 .363 2.164 .036

a. Dependent Variable: Kinerja karyawan Sumber: Hasil Olah Data SPSS 18.0

a. Variabel Kompensasi (X1)

Ho : r2 = 0, artinya Kompensasi tidak signifikan mempengaruhi Kinerja karyawan.

Ho : r2 ≠ 0, artinya Kompensasi signifikan mempengaruhi Kinerja karyawan.

Tingkat signifikan (α) sebesar 5%, df= 45 (47-2) sehingga diperoleh t tabel sebesar 2.014.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel kompensasi (X1) diperoleh nilai t hitung sebesar 2.095 dan

ttable sebesar 2.014. Dikarenakan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2.095 > 2.014)

dengan nilai signifikansi 0.042 < 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Rumah Makan Sambel Hejo .

(26)

b. Variabel Motivasi (X2)

Ho : r2 = 0, artinya Motivasi tidak signifikan mempengaruhi Kinerja karyawan.

Ho : r2 ≠ 0, artinya Motivasi signifikan mempengaruhi Kinerja karyawan.

Tingkat signifikan (α) sebesar 5%, df= 45 (47-2) sehingga diperoleh t tabel sebesar 2.014.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil pengujian dengan SPSS diperoleh untuk variabel Motivasi (X2) diperoleh nilai t hitung sebesar 2.164 dan

ttabel sebesar 2.014. Dikarenakan nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (2.164 < 2.014)

dengan nilai signifikansi 0.036 < 0.05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Rumah Makan Sambel Hejo.

4.3.6.2Uji Hipotesis Secara Simultan (uji F)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F dan uji t. uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Setelah dilakukan uji hipotesissecara simultan dengan menggunakan software SPSS 18

for windows, berikut ini adalah hasil yang didapat berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan :

Tabel 4.25 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 18.028 2 9.014 17.541 .000a

Residual 22.611 44 .514

Total 40.638 46 a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y Hasil Olah Data SPSS 18.0

(27)

Pengujian dilakukan dengan uji statistik, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. H₀: r₁ = r₂ = 0, artinya Kompensasi dan motivasi tidak signifikan mempengaruhi kinerja karyawan.

b. Hₐ: r₁ ≠ r₂ ≠ 0, artinya Kompensasi dan motivasi signifikan mempengaruhi kinerja karyawan.

c. Menentukan penerimaan dan penolakan dugaan atas hipotesis yang diajukan, dengan kriteria pengujian :

- Ho ditolak jika F hitung ≥ Ftabel - Hoditerima jika F hitung< F tabel

d. Menentukan F tabel : Dimana:

k = jumlah variabel bebas dan terikat n = jumlah sampel

Berdasarkan perhitungan diatas, didapat Ftabel yaitu 3.21. Hasil perhitungan

statistik menunjukkan nilai F hitung = 17.541 dimana hasil tersebut lebih besar dari

Ftabel 3.21 atau 17.541 > 3.21, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan

tabel di atas didapat nilai signifikansi sebesar 0.00 dimana angka tersebut lebih kecil dari 0.05 (0.00 < 0.05) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama kompensasi dan motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Rumah Makan Sambel Hejo.

Daerah penerimaan ha

3.21 17.541

Gambar

Tabel  4.6  di  atas  adalah  penilaian  rata-rata  interval  untuk  variabel  Kompensasi.Adapun tanggapan responden dan  analisis secara lebih  detail  adalah  sebagai berikut:
Tabel 4.9  Interpretasi Skor
Tabel 4.11  Skala likert
Tabel 4.12  Interpretasi Skor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tämä johtuu varmasti siitä, että Kontulankaaren talot ovat harmaita, näin ympäristö koetaan yksitoikkoiseksi ja värittömäksi, vaikka kasvillisuutta ja tilaa talojen välissä

Berdasarkan paparan tersebut, pene- litian ini bertujuan untuk mengetahui ke- ragaan fisik unit penangkapan togo, menge- tahui produktivitas alat tangkap togo yang

sekunder bempa data oseanografi yang diperoleh dari Bapedda Kota Denpasar dan data kualitas perairan serta kondisi ekosistem temmbu karang sebelum kegiatan dilakukan.. Penelitian

Berdasarkan analisis data mengenai pelaksanaan penelitian tindakan kelas mela- lui games bendera surat-surat pendek disim- pulkan sebagai berikut: Pelaksanaan pening- katan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Return On Assets (ROA) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan positif terhadap harga

Republik Indonesia, walaupun melakukan aksesi terhadap Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika, 1988 tidak berarti

Jaya Bersama Poultry Farm Desa Sei Merahi, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di

Empat jenis ternak yang umumnya dimiliki oleh keluarga petani pekarangan yaitu ternak ayam buras, kambing, sapi dan babi. Ternak yang dintegrasikan dalam usaha tani