• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN EDITOR DALAM PROGRAM FEATURE PERJALANAN JALAN-JALAN HITS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN EDITOR DALAM PROGRAM FEATURE PERJALANAN JALAN-JALAN HITS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN EDITOR DALAM PROGRAM

FEATURE PERJALANAN “JALAN-JALAN

HITS”

Regina Asti Febriana

Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University. Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480.

Telp. (62-21) 534 5830, regina_asti@yahoo.com Regina Asti Febriana, Indra Prawira, S.P.,M.I.Kom.

ABSTRACT

The purposes of this project is to create a traveling’s feature program that informative and entertaining, and to provide recommendations about places to go that popular or famous with a minimum budget. Work Preparation method used by the author to making the final work is related concepts in the field of videography and graphic design in broadcasting, as that will be discussed by the Editor.The Results of this project is the author can be understand how to create a program of events and how to package the program so it becomes an interesting program from editing ways. The Conclusions in this final project is important for authors who have the job description as an editor to always come to participate in all stages of the production process, which includes pre-production and production, so it required in the post-production stage can be appropriate. (RAF)

Keywords: Television Program, Feature, Feature’s Travel, Editing, Editor.

ABSTRAK

Tujuan Pembuatan Karya, untuk membuat sebuah program feature perjalanan yang bersifat informatif dan menghibur, bertujuan untuk memberikan rekomendasi mengenai tempat untuk pergi yang popular atau terkenal dengan budget yang sedikit atau tidak besar. Metode Pembuatan Karya yang digunakan oleh penulis dalam membuat karya akhir adalah konsep-konsep yang berhubungan dalam bidang videografi dan desain grafis dalam broadcasting, sesuai yang akan di bahas oleh Editor. Hasil yang Dicapai adalah penulis menjadi paham bagaimana cara membuat suatu program acara dan cara mengemas program tersebut sehingga menjadi program yang menarik dari cara pengeditannya. Simpulan dalam pembuatan karya tugas akhir penting untuk penulis yang memiliki job desc sebagai Editor untuk selalu ikut turut serta dalam semua tahap proses produksi, yang meliputi pra produksi dan produksi, agar yang diperlukan dalam tahap pasca produksi dapat sesuai. (RAF)

(2)

PENDAHULUAN

Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan softnews. Ada juga program hiburan yang terbagi menjadi drama, pertunjukan, musik, dan permainan. (Morissan, 2008) Dari banyaknya program yang ada, maka membuat stasiun televisi satu dengan stasiun televisi lainnya berlomba-lomba untuk menampilkan sesuatu yang bersifat informan dan menghibur untuk menarik perhatian audience agar memilih stasiun televisi mereka. Televisi berusaha untuk menampilkan tayangan-tayangan yang berkualitas dengan informasi yang lebih mendekati dengan human interest. Oleh karena itu sekarang ini banyak tayangan program yang mengikuti keinginan masyarakat, yaitu lebih banyak hiburan. (Sutopo, 2009)

Keberadaan program features di televisi biasanya dijadikan alternatif tayangan untuk masyarakat yang jenuh atau bosan dengan program lain. Tayangan-tayangan yang disajikan terbagi menjadi dua jenis, yaitu jurnalistik dan artistic. Program features merupakan sebuah acara yang lebih ringan dan umum mengenai human interest atau gaya hidup ketimbang straight news yang ditulis dari peristiwa yang masih hangat. Pengemasan pada sebuah program features tidaklah baku dan kaku seperti pada program berita. (Barus, 2010)

Features dibagi kedalam beberapa jenis, salah satunya adalah features perjalanan atau traveloque. Tayangan dalam features perjalanan atau traveloque membahas mengenai rekreasi yang mengunjungi berbagai tempat wisata yang popular ataupun belum dikenal tetapi sangat indah (Fachruddin, 2012), sehingga dari apa yang disajikan menimbulkan rasa ingin mengunjungi tempat tersebut dari dalam pikiran audience. Berbagai macam hal seperti dokumentasi selama perjalanan, kesulitan yang ditemui, serta keindahan yang ditemui perlu disajikan ke hadapan audience. (Barus, 2010).

Dalam pembuatan Tugas Karya Akhir pembuat karya dan tim lainnya melakukan kerjasama untuk membuat suatu program features perjalanan atau traveloque. Program features perjalanan atau traveloque ini bernama “Jalan-jalan Hits”. Dengan konsep memberikan rekomendasi kepada audiens mengenai alternatif tempat untuk pergi yang popular atau terkenal dengan budget yang sedikit atau tidak besar. Selain tempat wisata pembuat karya dan tim juga akan membahas kuliner.

Kelebihan dari program acara “Jalan-jalan Hits” adalah tempat-tempat yang direkomendasi tidak membutuhkan banyak biaya untuk didatangi namun tetap hits atau terkenal.

Dalam suatu produksi audio video yang melibatkan banyak orang, biaya yang besar dan banyak peralatan maka perlu pengorganisasian yang rapi dan perlu suatu tahapan produksi yang jelas. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang lazim di industri televisi dikenal dengan istilah standard operation procedure (SOP), seperti tahap pra produksi, tahap produksi, dan tahap pasca produksi. (Wibowo, 2007). Setiap kegiatan selalu dilakukan melalui tahapan dan proses pelaksanaan yang sudah ditentukan (standart operation procedure), sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan prosedur pengoperasiannya. Demikian juga halnya dengan kegiatan mengedit (editing) program televisi (Fachruddin, 2012).

Dalam sebuah program features Jalan-Jalan Hits ini tim produksi terbagi menjadi Produser, Cameraman, dan Editor. Pembuat karya berperan sebagai editor, yang dimana dalam program Jalan-Jalan Hits ini memiliki peran dalam proses pasca produksi. Pembuat karya yang berperan sebagai editor wajib memahami sebuah pesan yang disampaikan oleh cerita. Dimulai dari ide yang dibuat di pra produksi hingga penggambilan gambar pada proses produksi semuanya harus sesuai dengan yang telah disepakati dengan tim. Hingga nantinya dalam proses pasca produksi dapat berjalan sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Pada proses pasca produksi editor akan menggabungkan shoot gambar satu dengan shoot gambar yang lainnya sehingga menjadi sebuah kesatuan cerita yang utuh, menarik, serta menciptakan alur cerita yang mudah dicerna oleh penonton.

Seperti transisi yang menarik agar tayangan yang di ciptakan tidak terlihat monoton. Selain Editing, Mixing sangat dibutuhkan untuk membuat tayangan lebih berwarna. Proses penggabungan audio dan video dalam mixing untuk menciptakan komposisi yang seimbang antara gambar video yang di tampilkan dan suara yang dikeluarkan (Fachruddin, 2012). Agar sebuah tayangan tidak terlihat kaku juga, maka proses mixing di tambahkan effect-effect yang dapat membangun suasana. Dalam Program

(3)

“Jalan-jalan Hits” sebagai Editor melakukan editing pada saat menerima hasil-hasil rekaman video (offline) yang di buat menjadi sebuah satu video yang sudah matang (online) dalam proses pembuatan program ini.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. penelitian kualitatif memusatkan perhatiannya pada prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia. Penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena objek didalam penelitian ini tidak dapat di kuantifikasikan sehingga untuk mendapatkan informasi, fakta-fakta, dan data di lapangan dibutuhkan pendekatan kualitatif.

Dalam penelitian ini menggunakan Focus Group Discussion. Dimana menurut Menurut Krueger dan Casset dalam bukunya yang berjudul Focus Group 4th Edition, Focus Group Discussion dapat dilakukan dengan responden yang berjumlah 6 sampai dengan 8 orang (Krueger&Cassey: 2000). Penulis dan tim telah melakukan Focus Group Discussion yang dilakukan dengan 6 orang komunitas perfilman dari Institut Kesenian Jakarta, dengan pertanyaan sebagai berikut :

1. Progam televisi apa yang sering anda saksikan? Mengapa?

2. Pernahkah anda menonton program televisi yang bergenre feature perjalanan?

3. Faktor apa yang biasanya menarik anda untuk menyaksikan program feature perjalanan? 4. Saat anda harus bermalam minggu, berapakah biaya yang anda keluarkan untuk sekali

berpergian?

5. Memberi tau tentang program Jalan-Jalan Hits.

6. Apakah ada saran atau kritik mengenai program Jalan-Jalan Hits?

7. Jika anda menemukan program seperti Jalan-Jalan Hits di televisi, apakah anda ingin menyaksikannya?

Berdasarkan pertanyaan yang diajukan saat FGD, hasil yang pembuat karya dan tim dapatkan adalah bahwa responden lebih menyukai menonton program acara TRAVELING. Responden memilih untuk menonton acara tersebut di Net TV, dengan alasan Net TV juga menyajikan tayangan yang fresh dan tidak terlalu banyak mengandung drama.

Responden mengaku bahwa mereka memiliki kesulitan dalam menjaga seratus ribu di jaman seperti sekarang. Menurut mereka seratus ribu sudah merupakan pengeluaran yang sudah biasa apalagi di malam minggu.

Dari penjabaran program Jalan-Jalan Hits yang penulis dan tim sampaikan, responden memberikan saran yaitu bahwa program Jalan-Jalan Hits lebih baik jika tidak ada unsur drama di dalamnya. Serta, jam tayang yang tadinya penulis dan tim rencanakan pada pukul 19.00, menurut responden akan lebih baik jika dimajukan menjadi sore hari.

Kesimpulan dari FGD yang didapat adalah program ini cukup diminati oleh kalangan komunitas film Institut Kesenian Jakarta apabila dapat dikemas dengan menarik dan fresh. Responden juga mengaku bahwa mereka tidak akan ragu untuk menonton program ini karena memiliki pengetahuan mengenai tempat yang menarik.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di era serba modern dan canggih ini, berbagi informasi tak lagi melalui media cetak seperti koran dan majalah saja, tapi juga melalui media elektronik seperti televisi, radio dan saat ini yang paling cepat sekaligus paling banyak digunakan adalah melalui jejaring sosial. Karakter orang Indonesia memang terkenal suka berbagi informasi, maka tak heran banyak orang Indonesia yang menggandrungi jejaring sosial sebagai sarana berkomunikasinya. Jejaring Sosial yang Populer di Indonesia ada Path, Twitter, Facebook, Youtube, Tumblr, Instagram, dll. (http://www.top10magz.com/10-jejaring-sosial-populer-di-indonesia/ di akses 27 April 2015, 13:24). Melihat dari fungsi media sosial masing-masing, pembuat karya dan tim tertarik untuk melihat fenomena yang ada di Instagram. Aplikasi Instagram ini memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, mengedit dan membagikannya tak hanya pada pengikutnya saja, tapi juga bisa langsung di beberapa situs lain seperti Twitter, Facebook dan Tumblr dengan mencentang link situs yang juga ingin dibagi. Tak perlu menjadi fotografer professional untuk memiliki akun ini, pengguna pemula pun bisa mengunggah foto.

Dalam Instagram ini banyak sekali bermunculan akun tentang lokasi foto-foto bagus, lokasi tempat makan , dimana akun tersebut menawarkan tempat-tempat terbaru/ hits untuk dikunjungi yang ada di Jakarta. Dan untuk para pengikutnya yang kebanyakan anak muda dan di namakan followers, mereka merasa tertarik untuk mengunjungi lokasi yang di rekomendasikan tersebut. Selain untuk menambah postingan foto mereka di instagram tentunya juga untuk merasa hits. Tetapi untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut kadang budget yang dikeluarkan tidak sedikit. Terkadang anak muda ini pun menunggu review dari teman-temannya untuk mengetahui tentang rasa dan yang paling terpenting harganya sebelum mengunjungi tempat tersebut.

Melihat fenomena yang ada pembuat karya dan tim sepakat untuk membuat suatu program jalan-jalan. Program jalan-jalan ini termasuk ke dalam format feature traveloque. Dimana dalam program acara ini akan menampilkan lokasi tempat terkenal/ hits di Jakarta, selain lokasi tempat makan juga akan menampilkan spot lokasi tempat untuk foto-foto.

Program acara ini di namakan Jalan-jalan Hits. Alasan memberikan nama program tersebut sebab dalam program jalan-jalan ini kita ingin merekomendasikan tempat berpergian tanpa harus mengeluarkan budget yang banyak tetapi tetap mengunjungi tempat yang hits. Keunggulan dari program acara ini adalah pembuat karya dan tim ingin di setiap episode dari episode yang dikunjungi, dimana perorangnya tidak mengeluarkan uang lebih dari seratus ribu rupiah.

Program Jalan-jalan Hits yang berdurasi 30 menit ini terdiri dari 3 segment, yaitu:

- Segment pertama akan mengunjungi lokasi tempat yang mengutamakan unsur, program ini menyajikan tempat wisata hiburan yang bisa dikunjungi dengan biaya yang murah.

- Pada segment kedua, program ini menyajikan tempat hiburan yang memberikan rekomendasi restaurant yang menyajikan makanan utama yang unik namun tetap murah.

- Pada segment tiga, mengunjungi restautant kedua yang memiliki dessert yang popular, enak dan tetap murah. Kemudian host akan menutup acara ini dengan mereview pengeluaran yang telah dikeluarkan.

Keunggulan dari program ini adalah berbeda dengan program feature perjalanan lainnya yang biasa menghabiskan banyak uang, program Jalan-jalan Hits menyajikan rekomendasi tempat yang popular namun untuk menikmatinya tidak memerlukan banyak biaya, agar tidak menjadi boros.

Dalam program “Jalan-Jalan Hits” ini pembuat karya selaku editor memiliki peranan dalam setiap kegiatan proses produksi, berbeda dengan Zettl yang dimana proses pra produksi hanya ditujukan kepada Produser, dalam proses pra produksi pembuat karya berperan langsung dalam pembuatan ide bersama tim, sehingga apa yang dibutuhkan dalam proses pasca produksi semuanya dapat sesuai dan editor juga memiliki gambaran yang matang tentang alur cerita yang akan dibuat.

(5)

SIMPULAN DAN SARAN

Program features perjalanan Jalan-Jalan Hits bukanlah sebuah program yang sempurna didalam proses pembuatannya. Banyak hal atau kendala yang dijumpai dan harus diperbaiki dalam proses produksi Jalan-Jalan Hits. Proses produksi yang harus diperbaiki dimulai dari proses pra produksi, produksi dan pasca produksi.

Dalam memproduksi sebuah program features televisi terlebih dahulu dibutuhkan perencanaan yang baik dan benar. Produksi siaran televisi akan berjalan dengan lancar dan sukses jika saat melakukan pra produksi, produksi dan pasca produksi mengikuti perencanaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Hal ini diperlukan agar mempermudah berjalannya proses produksi. Dibalik perencanaan yang baik, dalam menjalankan sebuah program acara sangat dibutuhkan kerjasama antar tim, mulai dari Produser, Camera Person, Editor, dan crew yang membantu.

Pada tahapan pra produksi Jalan-Jalan Hits, tim produksi mengalami beberapa kendala seperti terjadi kesulitan dalam pemilihan dan jadwal seorang host. Setelah dua Host sudah ditemukan, kemudian pembuat karya dan tim mengatur jadwal shooting dengan host tersebut, namun dalam pengaturan jadwal tersebut ditemukan kendala, yang dimana pemilihan tanggal yang diambil selalu berhalangan dengan dua host tersebut. Pembuat karya dan tim berusaha mencari lagi dan akhirnya memutuskan untuk memakai orang dari tim kami sendiri yaitu Produser, dan seorang host lagi meminta tolong teman kami.

Mengenai perizinan shooting juga kami lakukan, karena adanya respon positif baik dari pihak Warung Sangrai dan pihak Pungopang tidak ada syarat dan ketentuan untuk pelaksanaan shooting.

Kendala pada tahapan pra produksi ditemukan pada saat peminjaman alat, pada hari H-1 dimana saat tim produksi besoknya akan melakukan shooting, pihak penyewa mengatakan bahwa barang yang telah dipesan berupa clip on tidak tersedia dan sedang disewa oleh pihak lain. Untuk mengatasi itu kami berusaha mencari pinjaman untuk clip on di tempat lain.

Pada tahap produksi, tim melakukan shooting dalam waktu sehari, shooting berjalan dengan baik namun terdapat beberapa kendala seperti cuaca dan suara keramaian atau noise yang terlalu parah namun hal ini dapat diatasi dalam editing. Kamera yang digunakan Camera Person mendadak mati terus saat melakukan take di lokasi shooting terakhir. Dan perubahan jadwal shooting yang dilakukan pihak Warung Sangrai karena adanya acara internal di lokasi tersebut.

Pada tahap pasca produksi, Editor berdiskusi terlebih dahulu bersama Produser dan Camera Person untuk memilih video apa saja yang akan dimasukkan dan mana yang akan dibuang. Setelah terpilih apa saja yang akan dimasukkan, Editor harus menggabungkan semua video hingga menjadi sebuah cerita yang menarik dan juga berkesinabungan. Untuk mengatasi suara noise yang masuk ke dalam clip on Editor memasukan lagu dan suara audio noise benar-benar di buat sekecil mungkin, serta untuk mengatasi kamera yang mati-mati Editor harus menyelaraskan gambar agar tetap berkesinabungan.

Di dalam pembuatan Tugas Akhir ini semua tim berperan dari awal hingga akhir proses produksi. Tujuannya karena selain ini tugas bersama, namun juga ingin memberikan yang terbaik dalam segala aspek pembuatan karya akhir ini.

Evaluasi Budget

Dari segi anggaran, pembuat karya dan tim sebelumnya di Bab 3 membuat anggaran yang akan dikeluarkan untuk proses shooting. Namun, dari rencana anggaran awal yang sudah disusun ternyata anggaran yang dikeluarkan dalam proses shooting tidak sebanyak itu. Dalam peminjaman alat, beberapa alat tim tidak jadi menyewa melainkan mendapatkan pinjaman.

Perencanaan awal budgeting penting untuk dilakukan agar menjadi batasan dalam pengeluaran. Namun, tetap harus memperhitungkan biaya-biaya lain yang tidak terduga, seperti konsumsi atau biaya transportasi, agar pengeluaran tetap bisa seimbang dengan perencanaan awal.

(6)

Tabel 5.2 Evaluasi Budget

NO DESKRIPSI DETAIL BIAYA

A. PRE PRODUCTION Proposal & Naskah Rp. 50.000 Casting Rp. - Transport 2 mobil x Rp. - B. PRODUCTION Konsumsi 6 Orang x @Rp. 50.000 Rp 300.000 Equipment Kamera 3 Unit x @Rp. - Rp. - Lensa 3 Unit x @Rp. 150.000 Rp. 450.000 Tripod 2 Unit x @Rp. - Rp. - Clip On 2 Unit x @Rp 100.000 Rp. 200.000 Glide cam 1 Unit x @Rp 150.000 Rp.150.000

Gopro 1 Unit x @Rp. - Rp. - Lighting 2 Unit x @Rp. - Rp. - Battery AA 2 Pack x @Rp - Rp. - Crew Property Rp. - Wardrobe 2 orang x @Rp. - Rp. - Biaya Tidak Terduga Rp. 350.000 Sub Total Rp. 1.500.000

Saran

Dalam pembuatan tugas akhir ini, untuk menghasilkan sebuah karya yang kreatif, imajinatif, dan inovatif, mahasiswa/i harus benar-benar mengetahui ilmu dalam praktik bidang broadcasting, seperti mempelajari bagaimana melakukan pengambilan gambar kamera, editing, serta memperbanyak mencari referensi program-program yang sesuai untuk meningkatkan kreativitas produksi yang akan dibuat. Selain mengetahui praktik bidang broadcasting, mahasiswa/i diharapkan mengetahui passionnya dimasing-masing bidang, dengan pengetahuan yang di miliki membuat mahasiswa/i lebih terarah, dan mendapatkan gambaran dalam membuat proses produksi yang akan dibuat, sehingga nantinya dalam proses produksinya dapat berjalan dengan baik.

(7)

Dalam mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk tahap produksi, mahasiswa/i harus benar-benar memilih alat apa saja yang dibutuhkan. Walaupun dengan keterbatasan budget namun hal tersebut bukan jadi penghalang, mahasiswa/i selain dapat melakukan pinjaman ke rental alat, namun juga bisa mencari pinjaman kepada sanak keluarga, maupun teman disekitar. Sehingga apa yang dibutuhkan dalam proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan produksi yang menarik untuk disaksikan audience. Selain itu dalam editing penggabungan dan penyelarasan gambar yang dilakukan oleh seorang editor menjadi suatu element yang berkesinabungan sangat penting untuk membuat sebuah program features. Penambahan backsound dan variasi frame dilakukan untuk menarik penonton agar tidak monoton ketika menyaksikan program tersebut.

Untuk masyarakat, pembuat karya berharap penonton lebih kritis dalam menyaksikan program tayangan yang ada. Bukan hanya program yang menghibur membuat tertawa, tetapi program hiburan dan informatif yang dibutuhkan masyarakat. Editor sebagai penulis dan pembuat karya akhir dalam pembuatannya masih jauh dari sempurna. Dalam pembuatan karya akhir ini Editor memerlukan kritik dan saran dari berbagai pihak lainnya agar di lain kesempatan pembuat karya dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

REFERENSI

BUKU

Baran, Stanley J, Dennis. & K. Davis. (2010). Teori Komunikasi Massa : Dasar. Pergolakan, dan Masa Depan. Jakarta: Salemba.

Barus, Sedia Willing. 2010 Petunjuk Teknis Penulis Berita. Jakarta: Erlangga. Bungin, Burhan. (2008). Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Prenada.

Cangara, Hafied. (2008). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Fachruddin, Andi. (2012). Dasar-Dasar Produksi Televisi. Jakarta: Kencana.

Heryandi, Heryzal. (2003). Tutorial Adobe Premiere Pro. Ilmukomputer.com

Kindem, G. (2001). Introduction to Media Production: From Analog to Digital. Boston: Focal Press. Millerson, Gerald & Owens, Jim. (2009). Television Production. Amsterd: Focal Press.

Morrisan, MA. (2008). Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.

Naratama. (2004). Menjadi Sutradara Televisi dengan Single dan Multi Camera. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nugroho, Sarwo. (2014). Teknik Dasar Videografi. Yogyakarta: Andi.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Sage. Krueger, R., and Casey, M. A. (2000). Focus Groups: A Practical Guide for Applied Research (3rd edition). Thousand Oaks, CA: Sage Publications.

Syamsul, Asep. (2009). Basic Announcing : Dasar-Dasar Siaran Radio. Bandung: Nuansa Wibowo, Fred. (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus.

Zettl, Herbert. (2009). Television Production Handbook tenth Edition. Belmont, USA: Wadsworth Cengage Learning.

(8)

INTERNET

http://www.top10magz.com/10-jejaring-sosial-populer-di-indonesia/ di akses 27 April 2015, 13:24 https://books.google.co.id/books?id=k_2TAwAAQBAJ&pg=PA215&lpg=PA215&dq=arti+kata+fun+

atau+kegembiraan&source=bl&ots=YR-Jib52jI&sig=G-DXhu_i2N0B6JERw-K_oDUE1IE&hl=en&sa=X&ved=0CC4Q6AEwA2oVChMInozT4Z2PxgIVCqq8Ch2ZugCZ#v=onep age&q=arti%20kata%20fun%20atau%20kegembiraan&f=false diakses 9 Juni 2015, 20:14

http://www.ilmugrafis.com/artikel.php?page=pengertian-arti-warna/ diakses 12Juni 2015, 22:36 http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/2012/03/11/sang-kreator-dibalik-sebuah-layar-film/ di akses 12 Juni 2015, 23:58

http://teguh212.weblog.esaunggul.ac.id/2012/03/25/teknik-kamera-elektronik-5-moving-camera/ diakses 20 Juni 2015, 13:11

RIWAYAT PENULIS

Regina Asti Febriana lahir di kota Jakarta pada 16 Februari 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran peminatan Broadcasting pada tahun 2015.

Gambar

Tabel 5.2 Evaluasi Budget

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengelompokkan kegiatan yang perlu dihindari setelah melakukan aktivitas fisik, siswa dapat menceritakan kegiatan yang boleh dilakukan setelah melakukan aktivitas

Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, dapat ditarik simpulan bahwa murid TK Mantikulore memeiliki perkembangan fisik yang cukup baik, hal ini

Sliding Mode , dimana pada saat tsb drill string tidak dirotasikan, pemboran karena putaran dari motor dan sudut inklinasi akan terjadi selama pemboran dengan

Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh minyak wijen, minyak almond, dan minyak zaitun terhadap penetrasi indometasin dari sediaan gel

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMODELAN DAN ABSTRAKSI MATEMATIS SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KOLABORATIF.. Universitas

Perguruan Tinggi Agama [slam, Direktorat Pendidikan lfinggi Islarn akatt3. menyelenggarakan Sosialisasi cktn Luwrching Seleksi Penerimcutn l[ahruiswo

Pada tahap ini dilakukan penyempurnaan dan pemantapan gerak tari dengan musik iringan agar memperoleh keserasian dengan gerak yang dibawakan penari, sehingga garapan tari Sang

Dan dari pengaruh positif terbesar terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat di Kecamatan Medan Tembung adalah pada variabel desain (X3) hal ini ditunjukkan