Metode l(esehatan
ilental
Dalam
lslam
Oleh: Fahmi
ABSTRAK
Kesehatan mental adalah masalah kehidupan yang cukup
rumit
dan penting untuk disikapi, lebih-lebih dalam kondisi sosial ekonomi yang serba sulit sepeni sekarang. Masalah-masalah hidup dan kehidupan manusia yang beragamjika
dihadapi denganjiwa
yang pesimis dan rohani yang rapuh akan membahayakanjiwa
itu
sendiri.Dalam ajaran Islam unsur yang terpenting untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan manusia adalah iman.
Iman
yang
diaktualisasikan
dalam bentuk kepatuhan
dalam mengandalkan ajaran agama. Oleh karenaitu
dalam Islam prinsip pokok yang menjadi sumber kehidupan manusia adalah keimanan dengan iman kepada Allah SWT orang dapat mengendalikan sikap, ucapan, tindakan dan perbuatan. Tanpa iman seseorang akan mudah terdorong melakukan hal-hal yang merusakdirinya
dan orang lain yang akan menimbulkan penyesalan dan kecemasan, dan akhirnya dapat berujung pada terganggunya kesehatan moral.Adapun yang dimaksud dengan kesehatan menurut Zakiah
Daradjat adalah terwujudnya
keserasianyang
sungguh-sungguhantara
fungsi-fungsikejiwaan
dan
terciptanya
penyesuaiandiri
antaraindividu
dengandirinya
danindividu
dengan lingkungan, berdasarkankeimanan
dan
ketakwaan
serta bertujuan
untuk
mencapai hidup bermakna dan bahagia di dunia serta akhirat.112
| HIMMAH Vol. Vll No. 18 Januari -April 2006A.
Pendahuluan
Dalam kehidupan
sehari-harikita
sering
mendengar komentarorang
terhadap
orang
yang
gelisah, goncang emosi dantidak
stabil dalam
hidupnya
denganungkapan
"tidak
beriman".
Ungkapan
seperti
itu
serin gterdengar terutama
di
kalanganorang
awam.
Sedangkan di
kalangan orang-orang
terpelajar yangtidak
mengindahkan agama, atau orang-orang sekuler, masalahiman
tidak
menjadi
perhatianmereka, karena mereka
lebih
mempercayaiilmu
pengetahuan dan hasil pemikiran manusia, yangdengan
bangga
hati,
mereka menamakandiri
mereka
orang-orang
rasional.Akan tetapi,
kea-daan orang-orang yang mendasar-kan hidup kepada hasil pemikiran(ilmu
pengetahuan) saja,
dan menyangka bahwa segala sesuatudapat
diselesaikandengan
akalpikiran,
tanpa
memerlukan
se-suatu kekuatan
lain
di
luar
itu,tidak
jarang
mengalami berbagaigangguan
terutama
gangguan kejiwaan. (Daradjat, 1986 : 10)Terkadang
mereka
tidak
mampu
memahami
be rba ga ikontradiksi yang terdapat
dalammasyarakat,
misalnya
adanyaorang-orang
miskin, sena
keku-rangan, kebodohan
dan
men-derita
dari
segi lahiriah,
akantetapi hidup mereka tenang, gem-bira dan bahagia. Sebaliknya, ada orang-orang kaya, berkecukupan,
pintar
dan senang dari segilahiri-ah,
namun hidupnya resah,tidak
bahagia
dan
tidak
puas
dankadang-kadang
dihinggapi
oleh kecemasandan
ketakutan
yang tidakjelas.Tidak
selamanya orangmam-pu
menghadapi kesukaran yang menimpanya, dan tidak selamanyapula
orang
berhasil
mencapaitujuannya dengan usaha
yang terencana,teratur dan
telah
di-perhitungkan
sebelumnya
sertatidak
selamanyapula
orang
ber-hasil
menghindarkanatau
men-jauhkan hal-hal yang tidakdiingin-kannya. Bagaimana cara
mengha-dapi
kegagalan-kegagalan
dan kekecewaan-kekecewaanitu,
di
sinilah kepribadian sangatmenen-tukan.
Jika
kepribadiannya utuh danjiwanya
sehat, makaia
akanmenghadapi semua
masalah
dengan tenang. Bagi merekalang
memiliki
kepribadian
yang
di-dalamnya terkandung unsur-unsur agama dan keamanan yang cukupteguh,
maka masalah
tersebut akan dihadapinya dengan lapangdada, akan
tetapi
orang
yangjiwanya
goncang
dan
jauh
dari agama, bolehjadi
ia
akan marahtanpa
sasaran
yang
jelas
atauFahmi lMetode Kesehatan Mental Dalam lslam
|
113sasaran
penumpahan
perasaan kecewa, marah atau sakit hati dan sebagainya.Unsur
terpenting yang
mem-bantu
pertumbuhandan
perkem-bangan kejiwaan manusia adalahiman yang
direalisasikan dalam bentuk kepatuhan terhadap ajaranagama,
dan
di
dalam
psikologi agamalebih
ditekankan penting-nya personal iman. (Crapps, L993 :26),
maka dalam Islam
prinsippokok yang
menjadi
sumber
kehidupan manusia adalah iman,
karena
iman
itu
yang
menjadi pengendalisikap,
ucapan, tinda-kan, dan perbuatan. Tanpa kendalitersebut,
seseorangakan
mudah terdorong melakukan hal-hal yang merugikan dirinya atau oranglain
yang akan menimbulkan penyesal-an dpenyesal-an kecemaspenyesal-an, ypenyesal-ang berujung pada terganggunya kesehatanjiwa
atau mental.Pengobatan
kejiwaan
yang palingbaik
adalah menghilangan penyebab terjadinya Sangguan ter-sebut.Di
antara
Penyebab gang-guan kejiwaan yang banyak terda-pat adalah rasa berdosa ataubersa-lah
dan
rasa dendam. (Daradjat, 1990: 18)Berkaitan dengan
permasalah-an yang telah disebutkan di atas,
di
sini penulis mencoba menguraikan tentang "Kesehatan Mental dalamIslam"
mudah-mudahan apa-apayang
diuraikan nantinya
akan bermanfaat bagi kita semua.B,
Pengertian
Kesehatan
Mental
Berbagai batasan telah dibuat
oleh
paraahli
tentang kesehatanmental.
Ada
yang
berpendapatbahwa
sehatmental adalah
ter-hindar dari gangguan dan penyakit kejiwaan (batasan ini banyak men-dapat sambutan di kalanganpsiki-atri).
Pendapat kedua menyatakanbahwa
kesehatanmental
adalahkemampuan menyesuaikan
diri
dalam
menghadapi masalah dankegoncangan-kegoncangan.
Se-dangkan
pendapat
yang
ketigamengatakan
bahwa
kesehatanmental
adalah kemampuan
me-rasakan
kebahagiaan,
kekuatandan
kegunaan
harga
dirinya.
(Daradjat, 1990 : 9)
Adapun batasan
yang
luasmencakup semua batasan
yang pernah ada,yaitu:
terhindar
dari gangguan dan penyakit kejiwaan, mampu menyesuaikandiri,
sang-gup menghadapi masalah-masalah
dan
kegoncangan-kegoncangan,adanya
keserasian fungsi-fungsijiwa
(tidak ada konflik)
dan merasabahwa
dirinya
berharga, berguna, dan bahagia, sena dapat menggunakanpotensi
yang
ada padanya seoptimal mungkin.114
| HIMMAH Vol. VII No. 18 Januari -Aprit 2006ditemukan
beberapa
pengertian kesehatanmental.
Hal
ini
dapatdimengerti,
sebab
pemaknaan kesehatan mental dilata rbelakangi oleh konsepsi-konsepsiempirik di
sana meliputi dasar-dasar pemikir-an mengenai wawaspemikir-an, lpemikir-andaspemikir-an,
fungsi-fungsi,
tujuan,
ruang
lingkup
dan
metodologi
yangdipakai
perumus.
(Mujib
danMudzakkir,200l
: 133)Hanna
Djumhana
Bastaman, seperti yang penuliskutip
dalambuku Abdul
Mujid
dan
YusufMudzakkir
menyebutkan
empatpola yang ada
dalam
kesehatanmental,
yaitu
pola
simtosis, pola penyesuaian, pola pengembanganpotensi
dan pola
keagamaan. (Mujib dan Mudzakkir, 2001 : 134)Pola simtosis adalah pola yang
berkaitan
dengan
gejala
(s;nnp-roms)
dan
keluhan
(compliants), gangguan atau penyakit nafsaniah. Kesehatanmental
berani
terhin-darnya
seseorang
dari
segalagejala, keluhan
dan
gangguanmental,
baik
berupa
neurosis maupun psikosis.Pola penyesuaian
diri
adalah pola yang berkaitan dengankeak-tifan
seseorangdalam
memenuhituntunan
lingkungan.
Kesehatanmental
berarti
kemampuansese-orang
untuk
menyesuaikandiri
secara
aktif
terhadap lingkungan sosialnya.Sedangkan pola pengembang-an
diri
adalah pola yang berkaitandengan
kualitas
khas
insa n i(human
qualitia)
sepertikeativi-tas,
produktivitas,
kecerdasan,tanggungjawab
dan
sebagainya. Kesehatan mental berartikemam-puan
individu untuk
memfungsi-kan potensi-potensi manusiawinyasecara maksimal sehingga
ia memperoleh manfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain.Adapun
pola
yang
terakhir, yakni pola agama adalah pola yangberkaitan dengan
pola
ajaran agama. Kesehatanmental
adalah kemampuanindividu untuk
me-laksanakanajaran
agama secarabenar
dan baik
dengan landasan keimanan dan ketakwaan.Dengan berpijak pada
bebera-pa pola
di
atas, Zakiah Daradjatsecara
lengkap
mendefinisikankesehatan
mental dengan
"ter-wujudnya
keserasian
yang
sungguh-sungguh
antara
fungsi-fungsi
kejiwaan
dan
terciptanya penyesuaiandiri
antara individu
dengan
dirinya sendiri
dan
lingkungan berdasarkan keimanandan
ketalaaraansena
bertujuanunnrk
mencapaihidup
bermaknadan
bahagia
di
dunia
dan
di
akhirat. (Daradjat, 1984 ; 4)hmi lMetode Kesehatan Mental Dalam lslam
|
'115-;etrda-Tanda
Kesehatan
Mental
dal,rn Islam
Tanda-tanda kesehatan mental
ada sembilan macam, yaitu:
1.
Kemapanan(al-sokjnoh),
ke-tenangan
(al-thuma'ninah)
dan rileks (al-rahah) batin
da-Iam menja lankan kewajiban. Pengertian
sakinah
memilikiarti
kemapanan
disebabkanmemiliki
tempat tinggal
atauwilayah yang menetap
dantidak
berpindah-pindah.Ter-minologi
sokinalrjuga
memi-liki
arti
al-wada'ah
wa
al-rohmah (ketenangan dan kasih sayang).Pengertian "ketenangan" di
da-lam
istilah
sakinohtidak
ber-arti
statis atau tidak bergerak, sebab dalam sakinah terdapat aktivitas yang diserrai denganperasaan
tenang.
Apabila
istilah so/<inahdianikan
statis dan tidak bergerak beranijiwa
manusiatidak
akan
berkem-bang,
dan hal
ini
menyalahihukum-hukum
perkembang-an, seperti firmanAllah SWT:
e*
o i:o(Jr
J,;;r .5jJrra
6.Utr-t
tjttr;J
;,ue ;rlt
.
f-6141 Dialah yang telah menurunkan
ketenangan
ke
dalam
hati
orang-orang
mu'min
supayakeamanan mereka bertamboh
di
samping keamanan mereka(1rang telah ada) . (QS. Al-Fath :
4)
Adapun
kata
thuma'ninah
hampir
memiliki
makna yangsama dengan sakinah,
yaitu ketetapankalbu
pada sesuatutanpa disertai
kekaca uan. Allah SWT berfirman:e
tS
o;alst
lJrri
oriJl
;,;.b
Ar-5q
lr
i,
-5r,
../-y'ill
Orang-orang yang beriman danhati
mereka menjadi tenteramdengan
mengingat
Allah.
lngatlah,
hanya
dengan
mengingat
Allah-lah
hati
menjadi tentram.
Sedangkan
rileks
(rohah)
merupakan akibat dari sckinah
dan
thuma'ninah,
yaitu
keadaan
batin
yang
santai,tenang
dan
tanpa
adanyatekanan emosi
yang
kuat, meskipun mengerjakan peker-jaan yang amat berat.Kondisi
mental yang
tenangdan
tentram
dapat
digam-barkan
dalam
tiga
benruh
yaitu: (1)
adanya kemampuanindividu dalam
menghadapiperubahan
dan
persoalan
116
| HIMMAH Vol. Vll No. 18 Januari - April 2006zaman,
(2)
kemampuanindi-vidu
dalam
bersabar
meng-hadapi
pe rsoa la n - persoa lanhidup yang berat
dan
(3)kemampuan
individu
untuk optimis dan menganggapbaik
4 dalam menempuh kehidupan, sebab setiap ada kesulitan pasti akan datang kemudahan.dan
kekurangan
osehingga
ia
mamPudan
menyesuai-kan
dengan orang lain.
Adanya kemampuan
untuk
memelihara dan menjagadiri
Kesehatanmental
seseorangditandai
dengan kemampuanuntuk
memilah-milah
danmempertimbangkan
perbuat-an
yang akandilakukan.
Per-buatan yang hina akan menye-babkan psikopatologi.
Sedang-kan perbuatan yang baik akan
menyebabkan
pemeliharaan kesehatan menta[.5.
Kemampuanuntuk
memikultanggung
jawab,
baik
tang-gung
jawab
keluarga,
sosial, maupun agama.6.
Memiliki
kemampuan
untukberkorban
dan
menebus ke-salahan yang diperbuat.Berkorban
berani
kepeduliandiri
seseoranguntuk
kepen-tingan
bersamadengan
caramemberikan sebagian
kekaya-an
atau
kemampuannYa,se-dangkan
menebus kesalahanartinya
kesadarandiri
akankesalahan
yang
diperbuat,
sehinggaia
berani
menang-gung
segala
resiko
akibat
kesalahannya.2.
Mamadai
(al-kifayah)
dalambera ktivita s
Seseorang
yang
mengenalpotensi,
keterampilan
dankedudukannya secara
baik, maka ia dapat bekerja denganbaik
pula.
Sebaliknya,
sese-orang yang memaksa
mendu-duki jabatan tertentu
dalambekerja
tanpa diimbangi
ke-mampuan
yang
memadai,
maka hal itu akan mengakibat-kan tekananbatin,
yang pada saatrlya mendatangkangang-guan kesehatan mental.
3.
Menerima keberadaan dirinyadan keberadaan
oranglain
Orangyang
sehat mentalnya adalah orangyang
menerima keadaan sendiri,baik
berkait-an dengberkait-an kondisifisik,
kedu-dukan,
potensi,
maupun
ke-mampuannya. Tandakesehat-an
mental yang
lain
adalahadanya kesediannya untuk
menerima segala
kelebihanFahmi lMetode Kesehatan Mental Dalam lslam
I
1177.
Kemampuan
individu
untuk
membentuk hubungan
sosial yang baik yang dilandasi sikapsaling
percaya
dan
saling mengisi.Hal ini dianggap sebagai tanda
kesehatan
mental,
sebab masing-masingpihak
merasa hidup tidak sendiri. Pergaulan hidupnya dilandasi oleh sikapsaling
percaya
dengan
menge nya
mpingkan
sikap
saling curiga, buruk sangka,iri
hati, cemburu, dan adu domba.Dengan
melakukan
yang
demikian
itu
hidupnya
akanmendapatkan
simpati
dari
lingkungan sosialnya.
8.
Memiliki
keinginan
yang
realistik, sehingga dapatdiraih
secara baik.
Keinginan
yang tidak
masuk akal akan membawa seseorangke
jurang
angan-angan, [amu-nan dan kegagalan. Keingi[amu-nan yang terealisir dapatmemper-kuat
kesehatanmental,
seba-liknya,
keinginanyang
terka-tung-katungakan
menambah bebanbatin.
Keinginan yangbaik adalah keinginan
yang dapat mencapai keseimbangandan
kebahagiaandunia
dan akhirat.9.
Adanya rasa kepuasan,kegem-biraan
(al-Jarhatau
ol-surur)dan
kebahagiaan (al-s a'adah)dan menyikapi atau menerima nikmat yang diperoleh.
Kepuasan
dan
kebahagiaanbatin
seseoran8tidak
semata-mata disebabkan terpenuhinyakebutuhan material,
namunterdapat
penyebablain
yanglebih hakiki,
yaitu
kebutuhanmeta-material,
seperti
kebu-tuhan spiritual.Kepuasan
merupakan
salahsatu
suasanabatin
seseorangyang
secara
umum
dapat
disebabkan
oleh
beberapa faktor dalam memasuki semuaaspek kehidupan.
Kepuasan(satisfaction)
adalah
satukondisi
kesenangan
dan
kesejahteraan seseorang kare-na telah mencapai satu flrjuan
atau
sasaran.
Atau,
satuperasaan
yang
menyertai
seseoranS setelah
ia
memuas-kan
satumotif.
Unsur
utamadalam
kepuasanadalah
ada-nya
perasaan senang
dansejahtera
dan
perasaan
itu
timbul
setelah suatu
tujuan atau motif dicapai.Kriteria
kepuasan
atau
kebahagiaanbatin
seseorang tidak semata-mata disebabkanterpenuhinya
kebutuhan
material, namun
terdapat
penyebab
lain
yang
lebih
hakiki,yaitu
kebutuhan1'18 | HIMMAH Vol. Vll No. 18 Januari -April 2006
spiritual.
Kepuasan
yang
esensia[,
terutama yang dikembangkandalam
psikosufistik
adalah kepuasan disebabkan adanya keridaan dari Allah SWL tudhaAl
lah
menjadi
sumbe r
kepuasan hidup, sebab kondisi
itu
tidak
akan
diperoleh
seseorang
kecuali
ia
berakti-vitas
secarabaik,
benar,jujur
dan mentaati segala aturan. Kegembiraan (al-susur)menu-rut
Ibnu
Qayyim
seperti
penulis
kutip dari
buku AbdulMujid
dan Yusuf
Mudzakkiradalah
kenikmatan
yang
dirasakan
dalam
kalbu
di-sebabkan
telah
menemukansesuatu
yang dicintai
danmendapatkan
sesuatu
yangdiinginkan.
Kegembiraan(o-s us
ur) identik
dengan
kegirangan (aly'orh),
hanya saja kegembiraan lebihjernih.
Kegembiraan
selain
selainterhindamya
seseorang darikesusahan
(al-hamm)
dankesedihan
al-huzn), jtga
mencakup dimensi
dunia
dan akhirat.Tanda-tanda kesehatan mental selain tanda-tanda
di
atas adalah adanya perasaan cinta (al-mahab' boh). Kata cinta sulit didefinisikan, sebab,iika didefinisikan
semakin membatasiruang lingkup
cinta.Cinta
hanya
dapat
dirasakandalam
batin.
Setelah
menelaah akarhubb,Ibnu
Qayyimmenemu-kan lima
pengertian
etimologi,yaitu: (1)
jernih
dan putih,
(2)ketinggian
dan
kebersihan,
(3)tetap teguh
dan
konsisten,
(4) relung hati yang paling dalam, dan (5) menjaga dan menahan.Cinta dianggap sebagai tanda
kesehatan
mental, sebab
cintamenunjukkan
diri
positif.
Cinta mendorongindividu untuk
hidupberdamai,
rukun,
saling
kasih mengasihidan
menjauhkan
dari kebencian, dendam, permusuhandan penikaian.
D.
Metode
Mendapatkan
dan Pemeliharaan
Kesehatan
Mental
dalam
Islam
Dalam
literatur
yangberkem-bang,
setidak-tidaknya
terdapattiga pola untuk
mengungkapmetode mendapatkan
dan
pemeliharaan kesehatan
mental dalam perspektif Islam : Pertoma, metodetohalli,
takhalli dantajalli;
Kedua, metode
syaiah,
thariqah, haqiqah danma'rifah:
dan Keriga,metode
iman, Islam
dan
ihsan. Dari ketiga polaini,
penulis lebihcenderung
memilih
pola
yangketiga.
Karenaselain
didasarkan atashadits Nabi,
pola
ketiga
ituFahmi I Metode Kesehatan Mental Dalam lslam
|
119 cakupan kedua pola lainnya.Nabi Muhammad dalam suatu dialog dengan Malaikat Jibril :
.irr
.rt-.i,'
J-l-t&
J*.f
W.
4.u
Jet
LJ,
ell,
it
/.; 4,
c9-.;i-'l,r.r-Jt
)lJ-,
J,,-$./*Jt
.fk
G.z
rrl
Br--
'j:
,i-Jl
jl
+J,
.u-.t!
,gl-f
.ilr
,rt
..,rrtrJt i,.U
Jt qit €il #t Jr
d:itr
)l
Or
g
jrl
.J4JU_:Jti.;
*_jr-i
,.li; irr
oJrI
ot
.10.:;irr
OiJti
p)t-,
g
is
$.a:t
d;
nr J3-Jr
.r.*
o!
c,+Jl
e4J irtnel
p.p1
6tl
;Jtc'r-e Jg
.n
- dr
gtJa-,tjri
Jti
i
.Atr..{J
4li*{
{L.,ari
>1,: .1,q
Cr
;;
OiJU
(oll-
)t
dp
U,.rilr3;1r
dtJ
d-, 6s
&s
JE .c-rJ,
Jt!
.o.rr
o}i
415nr
.ra;
,fi
Jg
,,Jt--
tl
dp
U
JrU
.:Jty-
cti
.tj
i,*
I
rrri
,ot;
cJi[l
(HR. Annasa'i
Jilid
4 Juz 8, 1930 :97-99)
Dari hadits
tersebut
di
atas menunjukkan tiga metode menda-patkan dan pemeliharaan kesehat-an mental,yaitu
(1)
metode imanyang berkaitan dengan
prinsip-prinsip
kepercayaan dan keyakin-an kepada Tuhkeyakin-an dkeyakin-an kepadahal-hal
yanggaib;
(2)
metode Islamyang berkaitan dengan
prinsip-prinsip ibadah dan muamalah; dan
(3)
metode ihsan yang berkaitan denganprinsip moral dan
etika. Masing-masing metodeini
memi-liki
unit-unit
tersendiri yang satudengan
yang lain
,saling terkait
dalam
satu sistem. Mendapatkandan
pemeliharaan
kesehatan mental yang sesungguhnya bukansekedar menempuh salah
satumetode tersebut,
melainkan
menjalankannya secara keseluruh-an.
(Mujib
dan Mudzakkir, 2001 :1s0)
Dari tiga metode
di
atas dapat dijelaskan sebagai berikut:7.
Metode
Imsn
Iman dapat
memotivasiindi-vidu
untuk selalu hidup
dalamkondisi
sehat,baik
jasmani
danrohani.
Kesehatan jasmani
diperoleh
melalui
pengetahuandan
penerapan
hukum-hukum
kouni,
sedang kesehatan rohanidiperoleh
melalui
hukum-hukum qur'ani.Dengan
iman,
seseorang
memiliki
tempat
bergantung,
tempat
mengadu
dan
tempat
memohon
apabila
ia
ditimpa
problem atau kesulitan hidup, baik
yang
berkaitan dengan
perilakufisik
maupun psikis.
Keamananyang
direalisasikan secara benarakan
membentuk
kepribadian
mukmin yang
membentuk enam karakter.120
| HIMMAH Vol. Vll No. 18 Januari -April 20062.
Metode
Islqmiolt
Realisasi metode
Islam
dapatmembentuk kepribadian
muslim yang mendorong seseoranguntuk
hidup
bersih,
suci
dan
dapatmenyesuaikan
diri
dalam
setiapkondisi. Kondisi seperti
itu
merupakan
syarat
mutlak
bagi terciptanya kesehatan mental.3.
Metode
Ihsoniah
Metode
ini
apabila dilakukan dengan bena4 maka membentukkepribadian
mufuin yang
dapatditempuh melalui
beberapa taha-pan:Pertama, tahapan permulaan.
Pada tahapan ini seseorang merasa
rindu
kepada Khaliknya.Ia
sadardalam
kerinduannyaitu
terdapattabir
yang
menghalangi
hubun-gannya, sehingga
ia
berusahamenghilangkan
tabir
tersebut. Thhapanini
disebutjuga
tahapan takhalli.Kedua, tahapan kesungguhan dalam menempuh kebaikan. Pada
tahapan
ini
kepribadian seseorang telah bersihdari
sifat-sifat terceladan
makiat,
kemudian
ia
ber-usaha
secara
sungguh-sungguh untuk mengisidiri
dengan tingkah laku yang baik. Tahapan ini disebut juga dengan tahapantahalli.
Ketiga,
tahapan
merasakan. Pada tahapanini
seorang hambatidak
sekedar
menjalankan
perintah Khaliknya dan menjauhi larangan-Nya,namun
ia
merasa kelezatan, kedekatan, kerinduan dengan-Nya. Tahapanini
disebutjrga tajalli.
Tajalli
adalah
Pertama,
karakter
rabbani,yaitu
karakter yang mampu men-transinternalisasikan (mengambil dan mengamalkan) sifat-sifat dan asma-asmaAllah
SWTke
dalamtingkah
laku
nyata
sebatas pada kemampuan manusiawinyaKeduo, karakter
moloki,
yaitukarakter
yang
mampu
men-transinternalisasikan sifat-sifat
malaikat
yang agungdan
mulia.Karakter
kepribadian
maloki
diantaranya adalah
menjalankanperintah
Allah
SWT
dan
tidak
berbuatmakiat.
Ketigo,
karakter
Qur'ani,
karakter
yang
mampu
men-transinternalisasikan
nilai-nilai
al-Qur'an dalam tingkah laku nyata. Keempat, karakter rasuli, karakteryang
mampu
mentrans-internalisasikan
sifat-sifat
rasul yang mulia.Keempat,
karakter
yang
berwawasan
dan
mementingkanmasa depan (Hari Akhir). Karakter
ini
menghendaki adanya karakteryang
mementingkan
jangka
panjang daripadajangka
pendekatau
wawasan
masa
depan
Fahmi lMetode Kesehatan Mental Dalam lslam
|
121menampakkannya sifat-sifat Allah
SWT pada
diri
manusia
setelahsifat-sifat buruknya
dihilangkandan
tabir
yang
menghalangi
menjadi sirna.E.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan
dari
uraian
di
atas, bahwa
untuk
mendapatkan
dan
menjaga
kesehatan
mental dalam
Islamdiperlukan
keimanan yang benarterhadap
Allah
SWT.
Karenakeimanan merupakan
pokok
ajaran Islam. Dengan iman kepada
Allah SWL
Seseorangmemiliki
tempat
bergantung,
tempat
mengadu
dan
tempat
memohonapabila ia
ditimpa
kesusahan atauproblema
hidup,
baik
Yang berhubungan dengan perilaku fisik maupun psikis.Keimanan yang direalisasikan
secara
benar dalam
kehiduPandapat
membentuk
kepribadian mukmin yang sehat, danselanjut-nya
dapat
mewujudkan
emPatkarakter;
pertama
karakter
rab-bani,
kedua karakter
malaki,
ketiga karakterqurani
dan keem-pat karakter yang berwawasan dan mementingkan masadepan
atauhari
akhir. Adapun
metode
mendapatkan
dan
menjaga
kesehatan
mental
terangkum
dalam Iman, Islam, dan Ihsan.
DAFTAR PUSTAI(A
Abdul Mujid & Yusuf Mudzakkir, Nuonsa-Nuoruo Psikologi Islam. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2001.
Annasa'i, Sunan Annasa'i
Jilid
4 JuzI
Kitab Iman donSyanht.
Beirut :Darul Fikri. 1348 rY1930 M.
Dadang Hawari, Al-Qur' an, Ilmu Kedokter an J iw a dan Kes ehatan J iw a, W.
Dana Bhakti Primayasa, Jakarta, 1996.
Jalaluddin, Psikologifuoma, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1998.
Musthafa Fahmi,
KesehatanJiwa
d.alam
Keluarga
Sekolah
d.an Mosyarakat, BU.lan Bintang, Jakarta, 1977 .122
| HIMMAH Vol. Vll No. 18 Januari -April 2006Zakiah Daradjat,Islam dan Kesehatan MentaL An H. Mas Agung, Jakarta, 1986.
,
PuosaMeningkatkan
KesehatanMental,
Yayasan Pendidikan Islam Ruhama, Jakarta, 1990.,
Kesehatan MentaL dan Peranannya dalam Pendidikandan Pengaj aran, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1984. ,IImu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970.
,
ShoLatMenjadikan
Hidup
Bermakno,
Yayasan Pendidikan Islam Ruhama, Jakarta, 1990.,
Pendidikan Agamadalam
PembinaanMental,
Bulan Bintang, Jakana, 1982., Zakat Pembersih