• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kerja Recloser Pada Distribusi Tegangan Transien Rumah Tangga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Kerja Recloser Pada Distribusi Tegangan Transien Rumah Tangga"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

147

PENGARUH KERJA RECLOSER

PADA DISTRIBUSI TEGANGAN TRANSIEN RUMAH TANGGA

Andik Bintoro, Hamzah Berahim, T, Haryono Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada

E-mail: andik.bintoro@gmail.com

Abstrak

Transient over voltage is one of cause insulation failure on the electrical power system if magnitude voltage is higher than BIL (Basic Insulation Level) isolation tool and electrical power component that is used. Circuited surge because of switching is one of factor on causing transient overvoltage. Circuited surge happens due to the operation of recloser to cut the power because the disturbance that is temporary or permanent.

This research studies about transient voltage that happens on the salura nudura 20 kV to the load which is connected on the side of low voltage. Analysis uses EMTP (Electro Magnetic Transient Program) program as a tool to stimulate the happening of the circuited surge process on the distribution network 20 kV. The material of study retrieved data from the airways of 20 kV Lhoksun GH (Gardu HUbung) Panton Labu GT Bayu Lhokseumawe feeders.

The result of simulation showed that transient voltage that happens along the distribution network will increase. The brief open and close breaks the recloser contact cause increasing of the transient voltage twice the nominal voltage on the angle 90O is higher than on the angle 0O when set the contact closure on the one phase.

(2)

148

considerate in determining the protection tool on the side of voltage 20 kV and low voltage.

Kata kunci: Transien, pensakelaran, recloser, EMTP

A. PENDAHULUAN

Jaringandistribusi 20 kV sering mengalami gangguan baik secara eksternal maupun internal. Gangguan secara eksternal berupa surja yang diakibatkan oleh petir, sedangkan gangguan internal disebabkan oleh surja hubung yang disebabkan karena buka dan tutup CB (circuit breaker). Gangguan bersifat temporer maupun permanen. Gangguan temporer akan hilang dengan sendirinya sedangkan permanen membutuhkan operator untuk menetralkan gangguan. Gangguan yang terjadi mengakibatkan naiknya arus dan tegangan sehingga dapat merusak peralatan yang terhubung pada jaringan listrik.

Pengaman jaringan distribusi 20 kV yang sering digunakan diantaranya adalah rele, fuse, recloser, dan peralatan lainnya. Recloser merupakan pengaman jaringan ditribusi yang dipakai untuk melokalisir gangguan pada jaringan distribusi 20 kV. Pengaman ini bekerja dengan pengaturan otomatis, pengaturan umumnya mengatur buka dan tutup kontak sebanyak 3 (tiga) kali dan pada operasi pembukaan yang ke 4 (empat) akan membuka selamanya (lock out). Pensakelaran (switching) recloser pada system dalam waktu yang cepat mengakibatkan terjadinya perubahan dari suatu keadaan menuju kepada keadaan yang tetap (steady state), kondisi ini sering dinamakan transien. Ketika pada keadaan transien terjadi perubahan tegangan, arus dan frekwensi dari keadaan normal.

Perubahan yang terjadi diperkirakan dapat menggangu peralatan yang terhubung dengan jala-jala listrik terutama peralatan rumah tangga yang memiliki sensitifitas terhadap perubahan tegangan, arus dan frekwensi. Untuk melihat pengaruh yang timbul akibat dari operasi buka dan tutup recloser ini menggunakan alat bantu yaitu software ATP-EMTP (Analysis Transient Program ±

(3)

149

Electromagnetic Transient Program) versi 4.2p1. Dengan

menggunakan alat bantu ini dapat dianalisis pengaruh yang terjadi ketika terjadi pensakelaran recloser terhadap peralatan rumah tangga. B. KONSEP DASAR PENSAKELARAN (SWITCHING)

Tegangan sinusoidal dihubungkan seri dengan induktan dan resistan seperti pada gambar di bawah. Buka dan tutup sakelar satu fasa ini menggambarkan representasi satu fasa dari penutupan

circuit breaker (CB) pada jaringan bertegangan tinggi.

(1)

Ketika sakelar dihubungkan dengan rangkaian dengan waktu \DQJ LQVWDQ GDQ VXGXW IDVD PHPLOLNL QLODL DQWDUD VDPSDL ΠUDG

Karakteristik penjumlahan dari penjumlahan diferensial yang homogen.

(2) Rumus lengkap untuk arus adalah :

(4)

150

Gambar 1. Sumber tegangan sinus dihubungkan dengan rangkaian RL seri

Pada bagian penjumlahan pertama terdiri dari exp [-(R/L)t] dan redaman luar. Ini disebut juga dengan komponen DC. Ekpresi antara buka kurung adalah kosntan dan nilai tersebut ditentukan dengan instan penutupan rangkaian. Untuk [ atau ELODQJDQ ZDNWX ΠNRPSRQHQ GF DGDODK QRO GDQ DUXV GHQJDQ

seketika menjadi stady state. Dengan kata lain, tidak terjadi osilasi transien. Ketika sakelar ditutup pada sudut 90º cepat atau lambat, arus transien akan mencapai amplitude maksimum.

C. JALAN PENELITIAN

Penelitian mengenai perngaruh pensakelaran recloser terhadap tegangan distribusi rumah tangga. Tegangan yang timbul karena pensakelaran dapat mencapai 2 atau 3 kali tegangan normal, oleh karena itu dikhawatirkan tegangan karena pensakelaran dapat membahayakan peralatan rumah tangga khususnya yang terhubung pada jaringan listrik 220 V.

Pengujian dilihat bila recloser bekerja pada beberapa titik gelombang tegangan listrik, untuk mengetahui pengaruh ini menggunakan alat bantu software (perangkat lunak) EMTP (Electro

Magnetic Transient Program) yang membantu untuk

mensimulasikan recloser pada jaringan distibusi 20 kV.

EMTP dapat digunakan untuk menganalisis transien pada rangkaian yang mengandung R, L dan C. Rangkaian transmisi dan distribusi dapat disimulasikan dengan menggunakan EMTP,

software ini juga memiliki fasilitas untuk pengujian surja dan

pensakelaran. Gambaran simulasi dengan menggunakan EMTP adalah sebagai berikut.

(5)

151

Gambar 2. Rangkaian pembanding dengan perhitungan nilai R, L dan C saluran

Simulasi dengan menggunakan kabel penghantar LCC menggunakan software EMTP :

Gambar 3. Rangkaian pengujian 3 fasa operasi recloser saluran distribusi 20 kV

Lokasi kajian kasus pensakelaran recloser pada jaringan distribusi 20 kV PT. PLN (Persero) cabang Lhokseuawe pada penyulang GH (Gardu Hubung) Lhoksukon.

Data yang dibutuhkan:

1. Diagram satugarisjaringanmenengah 20 kV

2. Data penghantar AAACdanKonfigurasipenghantar 20 kV 3. Nilai RLC daribebanteganganrendah

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan melakukan simulasi pensakelaran recloser sisi tegangan menengah 20 kV pada titik 0 km, 2 km, 4km, 6 km, 8 km dan 10

(6)

152

km hasil pengukuran tegangan maksimum pada saat pesakelaran diperoleh data sebagai berikut:

a. Untuk pensakelaran pada titik fasa A =0

Gambar 4. Pada titik 0 km saluran distribusi 20 kV

Gambar 5. Pada titik 2 km saluran distribusi 20 kV

(file simulasi_kipas_0.pl4; x-var t) v:X0001A v:X0001B 0.190 0.195 v:X0001C 0.200 0.205 0.210 0.215 [s] 0.220

-25.00 -18.75 -12.50 -6.25 0.00 6.25 12.50 18.75 25.00 [kV]

(file simulasi_kipas_0.pl4; x-var t) 0.190 0.195v:X0005A v:X0005B v:X0005C 0.200 0.205 0.210 0.215 [s] 0.220 -50 -35 -20 -5 10 25 40 [kV]

(7)

153

Gambar6. Pada titik 4 km saluran distribusi 20 kV

Gambar7. Pada titik 6 km saluran distribusi 20 kV

(file simulasi_kipas_0.pl4; x-var t) v:X0007A v:X0007B v:X0007C

0.192 0.196 0.200 0.204 0.208 0.212 [s] 0.216 -50.0 -37.5 -25.0 -12.5 0.0 12.5 25.0 37.5 50.0 [kV]

(file simulasi_kipas_0.pl4; x-var t) v:X0009A v:X0009B 0.194 0.196 0.198 v:X0009C 0.200 0.202 0.204 0.206 0.208 [s] 0.210

-50.0 -37.5 -25.0 -12.5 0.0 12.5 25.0 37.5 50.0 [kV]

(8)

154

Gambar8. Pada titik 8 km saluran distribusi 20 kV

Gambar 9. Pada titik 10 km saluran distribusi 20 kV

Tabel 1. Nilai tegangan maksimum pada saat pensakelaran recloser

pada 0º dengan operasi 3 kali buka dan tutup

Jarak Operasi R S T 0 km Pensakelaran I 132 -17.386 17.254 2 km 451 -40.158 39.563 4 km 458 -41.907 41.124 6 km 8.537 -42.385 42.063 8 km 9.806 -43.884 42.636

(file simulasi_kipas_0.pl4; x-var t) v:X0011A v:X0011B v:X0011C

0.194 0.198 0.202 0.206 0.210 [s] 0.214 -50.0 -37.5 -25.0 -12.5 0.0 12.5 25.0 37.5 50.0 [kV]

(file simulasi_kipas_0.pl4; x-var t) v:X0013A v:X0013B v:X0013C

0.194 0.198 0.202 0.206 0.210 0.214 [s] 0.218 -50.0 -37.5 -25.0 -12.5 0.0 12.5 25.0 37.5 50.0 [kV]

(9)

155 10 km 10.197 -43.922 46.488 0 km Pensakelaran II 69 61 32 2 km 209 -33.020 32.812 4 km 223 -34.458 34.235 6 km 251 -34.641 34.391 8 km 287 -34.726 34.441 10 km 382 -34.835 34.367 0 km Pensakelaran III 19 -17.330 17.311 2 km 342 -33.073 32.730 4 km 358 -34.511 34.151 6 km 386 -34.695 34.305 8 km 433 -34.782 34.345 10 km 449 -34.815 34.362

Gambar 10. Grafik perbandingan pensakelaran I

b. Untuk pensakelaran pada titik 90º

(50.000) (30.000) (10.000) 10.000 30.000 50.000 0 km 2 km 4 km 6 km 8 km 10 km Teg angan M ak si m um (V ol t) R S T

(10)

156

Gambar 11. Pada titik 0 km saluran distribusi 20 kV

Gambar 12.Pada titik 2 km saluran distribusi 20 kV

Gambar 13. Pada titik4 km saluran distribusi 20 kV (file simulasi_kipas_90.pl4; x-var t) 0.195 v:X0001A 0.200 v:X0001B v:X0001C 0.205 0.210 0.215 0.220 [s] 0.225

-25.00 -18.75 -12.50 -6.25 0.00 6.25 12.50 18.75 25.00 [kV]

(file simulasi_kipas_90.pl4; x-var t) v:X0005A v:X0005B v:X0005C

0.1960 0.2004 0.2048 0.2092 0.2136 [s] 0.2180 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 [kV]

(file simulasi_kipas_90.pl4; x-var t) 0.198 0.200v:X0007A v:X0007B v:X0007C 0.202 0.204 0.206 0.208 [s] 0.210

-30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 [kV]

(11)

157

Gambar 14.Pada titik 6 km saluran distribusi 20 kV

Gambar 15.Padatitik 8 km salurandistribusi 20 kV

Gambar 16. Pada titik 10 km saluran distribusi 20 kV Tabel 2.Nilai tegangan maksimum pada saat pensakelaran recloser

(file simulasi_kipas_90.pl4; x-var t) v:X0009A v:X0009B v:X0009C

0.198 0.202 0.206 0.210 0.214 [s] 0.218 -30 -20 -10 0 10 20 30 40 50 [kV]

(file simulasi_kipas_90.pl4; x-var t) 0.198 0.200v:X0011A v:X0011B 0.202v:X0011C 0.204 0.206 0.208 0.210 [s] 0.212

-40 -25 -10 5 20 35 50 [kV]

(file simulasi_kipas_90.pl4; x-var t) v:X0013A v:X0013B v:X0013C

0.198 0.201 0.204 0.207 0.210 0.213 [s] 0.216 -40 -25 -10 5 20 35 50 [kV]

(12)

158

pada 90º dengan operasi 3 kali buka dan tutup

Jarak Operasi R S T 0 km Pensakelaran I 20.000 -10.000 -10.000 2 km 37.579 -18.733 -19.317 4 km 41.610 -20.955 -21.491 6 km 44.595 -25.990 -26.243 8 km 46.905 -28.381 -28.565 10 km 47.934 -29.719 -31.638 0 km Pensakelaran II 20.000 -9.913 -10.087 2 km 35.290 -17.534 -18.007 4 km 38.866 -19.372 -19.806 6 km 39.382 -19.643 -20.063 8 km 39.591 -19.694 -20.230 10 km 39.615 -19.678 -20.279 0 km Pensakelaran III 20.000 -9.900 -10.000 2 km 35.300 -17.589 -17.963 4 km 38.877 -19.429 -19.746 6 km 39.343 -19.689 -19.986 8 km 39.619 -19.810 -20.156 10 km 39.708 -19.831 -20.242

(13)

159

Gambar 17. Grafik perbandingan pensakelaran I pada 90º E. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tegangan lebih transien yang timbul akibat dari kerjanya recloser pada saluran distribusi 20 kV penyulang Lhoksukon GH Panton Labu dengan panjang 10 km, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Bekerjanya recloser mempengaruhi tegangan lebih transien pada distribusi rumah tangga, tegangan mengalami kenaikan dari tegangan normal dalam waktu yang tidak lama dan berpengaruh terhadap panjang saluran.

2. Tegangan lebih transien yang tinggi terjadi pada pensakelaran I dengan jarak interval buka dan tutup recloser

0,14 detik (seketika).

3. Tegangan transien yang terjadi masih berada pada ambang batas toleransi sesuai dengan SNI 04-0225-2000, tegangan transien pada 20 kV masih dalam batasan BIL dan pada sisi tegangan rendah masih dalam batasan yang diperbolehkan besarnya tegangan transien pada sisi tegangan rendah sebesar 1.500 Volt. (40.000) (30.000) (20.000) (10.000) 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 0 km 2 km 4 km 6 km 8 km 10 km Tegag an m aksi m u m ( Vo lt) R S T

(14)

160

DAFTARPUSTAKA

Darmanto, Nugroho Agus, Satyo Handoko, 2006, ³$QDOLVD

Koordinasi OCR-5HFORVHU 3HQ\XODQJ .DOLZXQJX ´,

Transmisi Vol. 11, No.1, P 15-21.

Dewi, Arfita Yuana, 2006, ³$QDOLVLV $UXV 7UDQVLHQ 3DGD 6LVL

Primer Transformator Terhadap Pelepasan Beban

0HQJJXQDNDQ 6LPXODVL (073´, TEKNOIN Vol 11, No.3 P

159-170

Greenwood. Allan, 1991, ³(OHFWULFDO 7UDQVLHQW LQ 3RZHU 6\VWHP´, Second Edition, John Wiley & Son, Inc Canada,.

Keokhoungning, S, S. Premrudeeprechacharn, K. Ngamsanroaj, 2009, ³6ZLWFKLQJ RYHU YROWDJH $QDO\VLV RI N9

7UDQVPLVVLRQ /LQH %HWZHHQ 1DP 7KHXQ DQG 5RL (W ´,

International Conference on Power System Transients (IPST2009), Kyoto Japan.

Martinez. Juan A ± Velasco, 2010, ³7UDQVLHQW 3DUDPHWHU

'HWHUPLQDWLRQ´, CRC Press,United State of America.

Ngamsamroaj, K,S.Premrudeeprechacharm, 2009, ³7UDQVLHQW 6WXG\ for Single Phase Reclosing Using Arc Model on the Thailand

500 kV Transmission Lines fURP 0DH 0RK WR 7KD 7D .R´,

International Conference on Power System Transients (IPST2009), Kyoto Japan

Shenkman.Arieh L, 2005, ³7UDQVLHQW $QDO\VLV RI (OHFWULF 3RZHU

&LUFXLW +DQGERRN´, Springer,The Netherland.

Sabdullah,Mursid, T. Haryono, Sasongko Pramono Hadi, 2005,

´$QDOLVLV 'LVWULEXVL 7HJDQJDQ /HELK $NLEDW 6DPEDUDQ 3HWLU untuk Pertimbangan Proteksi Peralatan pada Jaringan

7HJDQJDQ 0HQHQJDK N9 GL -RJMDNDUWD´, Seminar

Nasional Teknik Ketenaga Listrikan C-24 ± C-28.

Souis, Lou van der, 2001, ³7UDQVLHQW LQ 3RZHU 6\VWHP´, John Wiley & Sons, England.

Gambar

Gambar 4. Pada titik 0 km saluran distribusi 20 kV
Gambar 9. Pada titik 10 km saluran distribusi 20 kV
Gambar 10. Grafik perbandingan pensakelaran I
Gambar 11. Pada titik 0 km saluran distribusi 20 kV
+3

Referensi

Dokumen terkait

berada di LKSA serta yang memahami program Tabungan Sosial

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis yang diuraikan pada bab sebelumnya, mengenai evaluasi pelaksaan program pengembangan Kabupaten/ Kota Layak Anak

Pemberian zat pengatur tumbuh (2,4D, NAA, BAP) pada berbagai variasi kombinasi dan konsentrasi berpengaruh pada induksi kalus eksplan daun ginseng jawa (Talinum

Model Kompartemen satu pemberian

Dosen-dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, dimana dengan ikhlasnya memberikan ilmu yang bermanfaat dan memberikan

Uang tunai sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah) yang diduga merupakan hasil Tindak Pidana Korupsi Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan

Pada penelitian ini sebagian kecil ibu yang terdeteksi HIV tidak mendapatkan dukungan baik dari pasangan maupun anggota keluarga yang lain setelah mengetahui status ibu