• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Harjosari 01 , kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Subyek penelitian yaitu siswa kelas 4 berjumlah 40 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan kurang lebih 3 bulan. Penelitian dilaksanakan pada bulan juli sampai bulan september.

SD Negeri Harjosari 01 memiliki 19 ruangan. Satu ruangan untuk kantor kepala sekolah, satu ruangan kantor guru, dua ruangan kelas 1, dua ruangan kelas 2, dua ruangan kelas 3 , satu ruangan kelas 4, satu ruangan kelas 5 dan satu ruangan kelas 6 , satu ruangan perpustakaan, satu ruangan UKS, (toilet siswa dan guru), satu kantin, satu ruang kesenian dan satu lapangan upacara, enam kamar mandi siswa yaitu tiga ruang kamar mandi siswa putra dan tiga ruang kamar mandi siswa putri. Setiap kelas memiliki media pembelajaran yaitu LCD, buku pegangan siswa yang dipinjamin dari pihak sekolah, papan tulis.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model Spiral dari Kemmis dan MC. Taggart (1998) dalam penelitian menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan strategi siklus yang berdasarkan dari identifikasi masalah yang dihadapi guru maupun siswa, penyusunan rencana tindakan, tindakan pengamatan dan refleksi. Rangkaian kegiatan disusun berdasarkan siklus penelitian. Siklus yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan mulai siklus I dan diakhiri pada siklus II. Secara jelas, berikut langkah-langkah pembelajaran pada siklus I dan II dapat digambarkan sebagai berikut.

(2)

21

Gambar 1

Model PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Menurut Kemmis dan Mc Taggart

3.3 Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2008: 38) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang yang menggambarkan kegiatan yang memiliki variasi ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan untuk menarik kesimpulan berdasarkan berlangsungnya proses pelaksaan kegiatan. Dalam penelitian terdapat variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu :

3.3.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas menurut Sudjana (2009: 12) merupakan variabel bebas atau variabel mempengaruhi variabel lain sehingga menimbulkan variabel terikat. Variabel X dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu atau model pembelajaran Make a Match dan media video pembelajaran.

(3)

22 3.3.2 Variabel terikat (Y)

Variabel terikat menurut Bungin (2011: 72) merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel Y dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu hasil belajar siswa.

3.4 Prosedur Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur penelitian ini meiputi beberapa tahap yaitu:

a. Observasi

Kegiatan pengamatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data informasi mengenai hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar. Pengamatan dilakukan di kelas 4 SD Negeri Harjosari 01.

b. Wawancara

Kegiatan wawancara digunakan untuk mengumpulkan informasi melalui pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh guru kelas mengenai proses belajar mengajar. Guru yang diwawancarai adalah guru kelas 4 SD Negeri Harjosari 01.

c. Tes

Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam memahami pembelajaran selama proses belajar mengajar berlangsung. Tes dilakukan diakhir pertemuan setelah selesai proses pembelajaran dalam beberapa pertemuan. Dalam menyusun tes disesuaikan dengan karakteristik soal. Ada tiga karateristik soal yang akan digunakan untuk tes yaitu soal tingkat mudah, soal tingkat sedang, dan soal tingkat sulit.

3.5 Siklus Tindakan

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dua siklus yang sudah direncanakan berdasarkan prosedur penelitian. Untuk memperoleh hasil maka penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yaitu:

(4)

23 a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran dalam RPP dengan menggunakan model kooperatif tipe Make a Match berbantuan video pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran ini dirancang sebagai berikut:

Siklus I pertemuan I 1) Kegiatan awal

 Siswa bersama guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan berdoa.

 Salah satu siswa ditunjuk oleh guru untuk memimpin doa dan semua siswa duduk rapih untuk berdoa

 Siswa memberi salam kepada guru dan guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa

 Siswa diminta memperhatikan video sikap toleransi antar suku dan agama yang diputar oleh guru.

 Siswa diberi pertanyaan oleh guru mengenai video tesebut (apersepsi). - Dalam video ini menceritakan tentang apa?

- Bagaimana sikap kita bila ada teman yang berbeda suku atau agama?

 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi yang akan dipelajari hari ini.

2) Kegiatan Inti

 Siswa diminta memperhatikan video sikap toleransi dalam keberagaman.

 Siswa mengamati sikap toleransi yang ada dalam video tersebut.  Siswa diberi pertanyaan oleh guru mengenai cerita sikap toleransi pada

video tersebut.

 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai makna cerita sikap toleransi.

(5)

24

 Siswa diminta membaca bacaan bekerjasama dalam keberagaman yang sudah ada dibuku dan guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban.  Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara kerja belajar

menggunakan model make a match

 Setiap siswa masing-masing mengambil satu kartu.

 Setiap siswa berusaha mencari jawaban/soal yang cocok dengan kartu yang mereka pegang.

 Sesudah siswa menemukan jawaban/soalnya kemudian mencari pasangan kartu yang cocok dari kartu yang sudah dipegang.

 Siswa diberi batasan waktu 5 menit untuk siswa mencocokkan kartu mereka

 Siswa akan diberi poin oleh guru jika yang kartunya cocok dengan kartu soal/jawaban siswa lain.

 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

 Setiap kelompok diberi LKS dan kartu kata oleh guru.

 Siswa mendengarkan penjelasan guru cara mengerjakan LKS.  Setiap kelompok diminta mencocokkan kartu jawaban dan soal

mendiskusikan, dan mengerjakan soal berdasarkan kartu soal dan kartu jawaban yang sudah disediakan oleh guru.

 Setiap kelompok maju kedepan mempresentasikan hasil diskusi mereka.

 Siswa diberi penguatan oleh guru mengenai materi yang sudah diajarkan.

3) Kegiatan Akhir

 Siswa dibimbing oleh guru membuat kesimpulan rangkuman hasil belajar selama sehari.

 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika belum paham mengenai materi yang telah dipelajari.

(6)

25

 Siswa diminta mengerjakan soal dengan teliti siswa selesai. mengerjakan soal , guru melakukan penilaian hasil belajar.

 Siswa dan guru berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing

Siklus I pertemuan II a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menyusun skenario pembelajaran dalam RPP. Skenario ini dirancang sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

 Siswa bersama guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan berdoa

 Siswa ditunjuk untuk memimpin doa, semua siswa duduk rapih untuk berdoa

 Siswa memberi salam kepada guru dan guru membalas sapaan sebelum pelajaran dimulai.

 Siswa memperhatikan video upacara keagamaan di bali yang diputar oleh guru.

 Siswa mendengarkan pertanyaan dari guru mengenai video yang sudah ditayangkan.

- Dalam video tersebut menceritakan tentang apa?

- Dimana upacara keagamaan yang dilakukan dalam video tersebut ? - Apa nama upacara keagamaan dalam video tersebut?

 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan disampaikan hari ini.

2) Kegiatan inti.

 Siswa diminta memperhatikan video yang ditayangkan oleh guru mengenai hari besar agama dan upacara keagamaan dari beberapa daerah di Indonesia

 Siswamengamati macam-macam upacara keagamaan yang ada dalam video tersebut.

(7)

26

 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai video macam-macam upacara keagamaan

 Siswa diminta membaca mengenai macam-macam upacara keagamaan yang sudah ada dibuku.

 Siswa diminta menyebutkan apa saja upacara keagamaan beserta daerah asalnya.

 Guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban.

 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai cara kerja belajar menggunakan model make a match

 Setiap siswa masing-masing mengambil satu kartu.

 Siswa mencari jawaban atau soal yang cocok dengan kartu yang mereka pegang.

 Siswa diminta mencari pasangan kartu yang cocok dari kartu yang sudah dipegang, sesudah mereka menemukan jawaban/soalnya.

 Siswa diberibatasan waktu 10 menit untuk mencocokkan kartu mereka.  Siswa akan diberi poin oleh guru yang kartunya kartu soal/jawaban

cocok dengan siswa lain.

 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

 Setiap kelompok diberi LKS dan kartu kata oleh guru.

 Siswa mendengarkan penjelasan guru cara mengerjakan LKS.  Setiap kelompok diminta mencocokkan kartu jawaban dan soal

mendiskusikan, dan mengerjakan soal berdasarkan kartu soal dan kartu jawaban yang sudah disediakan oleh guru.

 Setiap pasangan maju kedepan mempresentasikan hasil diskusi mereka.

 Siswa diberi penguatan oleh guru mengenai materi yang sudah diajarkan.

3) Kegiatan akhir Simpulan

(8)

27

 Siswa diberi kesempatan oleh guru bertanya tentang materi yang telah dipelajari.

Evaluasi dan tindak lanjut

 Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi  Guru melakukan penilaian hasil belajar

 Seluruh siswa bersama guru berdo’a menurut agama dan kepercayaannya masing-masing.

b. Tahap Tindakan

Tahap tindakan yaitu menerapkan langkah-langkah proses pembelajaran yang telah disusun dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran didalam kelas dengan menggunakan mode Make a Match dan media video pembelajaran.

c. Tahap observasi

Tahap ini pengamat yaitu peneliti mengamati proses pembelajaran seta interaksi antar guru dengan siswa di kelas 4. Peneliti mengamati kesesuaian antara langkah-langkah pembelajaran dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang dilakukan ole guru dan siswa dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Make a Match berbantuan media pembelajaran video pembelajaran.

d. Tahap Refleksi

Tahap ini peneliti mengamati proses belajar mengajar dan menganalisis proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus I pertemuan I. Peneliti menganalisis hasil dari proses pembelajaran yang menggunakan model Make a Match berbantuan media video pembelajaran untuk menemukan hambatan-hambatan atau kelebihan serta kekurangan selama pembelajaran pada pertemuan I. Setelah siklus I pembelajaran I terlaksana dan menemukan hambatan atau kekurangan dalam pelaksanaannya kemudian lanjut siklus I

(9)

28 1. Rancangan Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menyusun langkah-langkah pembelajaran dalam RPP. Langkah-langkah pembelajaran ini dirancang sebagai berikut : Siklus II Pertemuan I

1) Kegiatan awal

 Siswa bersama guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan berdoa

 Siswa ditunjuk oleh guru untuk memimpin doa dan semua siswa yang lain duduk rapih untuk berdoa

 Siswa dan guru membuka pelajaran dengan memberi salam.

 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan disampaikan hari ini.

 Siswa diminta memperhatikan sebuah video makanan khas kota Gresik yang sedang diputarkan oleh guru

 Siswa diberi petanyaan (apersepsi) oleh guru : - Makanan tradisional dari daerah manakah ini?

- Coba sebutkan makanan tradisional indonesia yang kamu ketahui!  Siswa dan guru bertanya jawab mengenai video yang sudah

ditayangkan. 2) Kegiatan inti

 Siswa diminta memperhatikan video makanan tradisional dari beberapa daerah di indonesia (Gresik, betawi, jakarta) yang sedang diputarkan oleh guru.

 Siswa diminta mengamati makanan tradisional yang ada dalam video tersebut.

 Siswa menyimak penjelasan guru video makanan khas berserta daerah asalnya.

(10)

29

 Siswa diminta guru membaca mengenai makanan-makanan khas daerah yang sudah ada dibuku dan guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban.

 Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru mengenai cara kerja belajar menggunakan model make a match

 Setiap siswa diminta mengambil satu kartu.

 Siswa diberi batasan waktu 5 menit untuk memikirkan jawaban/soal yang cocok dengan kartu yang mereka pegang.

 Siswa dibimbing oleh guru mencari pasangan kartu yang cocok dari kartunya.

 Siswa diberi batasan waktu 10 menit untuk siswa mencocokkan kartu mereka.

 Setiap siswa akan diberi poin oleh guru yang kartunya cocok dengan kartu soal/jawaban siswa lain.

 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

 Setiap kelompok diberi LKS dan kartu kata oleh guru.

 Siswa mendengarkan penjelasan guru cara mengerjakan LKS.  Setiap kelompok diminta mencocokkan kartu jawaban dan soal

mendiskusikan, dan mengerjakan soal berdasarkan kartu soal dan kartu jawaban yang sudah disediakan oleh guru.

 Setiap pasangan maju kedepan mempresentasikan hasil diskusi mereka.

 Siswa diberi penguatan oleh guru mengenai materi yang sudah diajarkan.

3) Kegiatan akhir Simpulan

 Siswa dibimbing oleh guru membuat kesimpulan rangkuman hasil pembelajaran.

 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang telah dipelajari

(11)

30 Evaluasi dan tindak lanjut

 Siswa diberi soal evaluasi oleh guru

 Siswa mengerjakan soal dan guru melakukan penilaian hasil belajar  Siswa bersama-sama guru berdo’a menurut agama dan keyakinan

masing-masing. Siklus I Pertemuan II 1) Kegiatan awal

 Siswa bersama guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan berdoa

 Siswa ditunjuk guru untuk memimpin doa

 Siswa memberi salam kepada guru sebelum pelajaran dimulai.  Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran

yang akan disampaikan hari ini.

 Siswa diminta memperhatikan video tarian merak jawa barat yang diputarkan oleh guru.

 Siswa diberikan apersepsi berupa pertanyaan oleh guru: - Gambar apakah ini?

- Tarian daerah manakah ini?

- Coba sebutkan tarian daerah yang kalian ketahui!

 Siswa dan guru bertanya jawab mengenai video tari merak yang sudah diputarkan oleh guru.

2) Kegiatan inti

 Siswa diminta memperhatikan video kedua yaitu mengenai beberapa ciri khas budaya yang ada di provinsi jawa tengah (makanan, tarian adat, pakaian adat dan alat musik tradisional) .

 Siswa diminta mengamati beragam budaya jawa tengah yang ada dalam video tersebut.

 Siswa menyimak penjelasan guru mengenai beragam budaya berserta daerah asalnya. (makanan, tarian adat, pakaian adat, senjata )

(12)

31

 Siswa dan guru bertanya jawab mengenai video keragaman budaya yang sudah ditayangkan oleh guru.

 Siswa diminta menyebutkan keragaman budaya beserta daerah dan provinsinya.

 Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai kegiatan pembelajaran dan cara kerja proses pembelajaran dengan menggunakan model Make a Match.

 Siswa diminta merapihkan tempat duduk, dan guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban, lalu mengacak kartu soal dan kartu jawaban menjadi satu.

 Siswa dibimbing oleh guru untuk mengambil satu kartu.

 Siswa diminta terlebih dahulu mencari jawaban/soal yang ada pada mereka.

 Siswa diberi batasan waktu 10 menit untuk siswa mencocokkan kartu mereka.

 Siswa diberi poin oleh guru jika kartunya cocok dengan kartu soal/jawaban dengan kelompok pasangannya.

 Perwakilan kelompok berpasangan maju kedepan membacakan kartu make a match nya.

 Siswa diminta kembali ketempat duduknya masing-masing.  Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

 Setiap kelompok diberi LKS dan kartu kata oleh guru.

 Siswa mendengarkan penjelasan guru cara mengerjakan LKS.  Setiap kelompok diminta mencocokkan kartu jawaban dan soal

mendiskusikan, dan mengerjakan soal berdasarkan kartu soal dan kartu jawaban yang sudah disediakan oleh guru.

 Setiap pasangan diminta oleh guru maju kedepan mempresentasikan hasil diskusi mereka.

 Siswa yang lebih cepat dan benar dalam mencocokkan kartu akan diberi poin oleh guru serta presentasinya baik.

(13)

32

 Siswa diberi penguatan oleh guru memberi penguatan mengenai materi yang sudah diajarkan.

3) Kegiatan akhir Simpulan

 Siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar pembelajaran.  Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang telah

dipelajari.

Evaluasi dan tindak lanjut.

 Siswa diberikan soal evaluasi oleh guru.

 Siswa bersama guru mencocokkan hasil evaluasi dan guru melakukan penilaian hasil belajar.

 Siswa yang nilainya dibawah KKM akan melakukan perbaikan.  Siswa bersama guru berdo’a menurut agama dan keyakinan

masing-masing. b. Tahap Tindakan

Tahap tindakan yaitu menerapkan langkah-langkah proses pembelajaran yang telah disusun dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran didalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match serta media video pembelajaran.

c. Tahap observasi

Tahap observasi yaitu guru kelas 4 mengamati proses pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model make a match berbantuan media pembelajaran video pembelajaran.

d. Tahap Refleksi

Proses belajar mengajar pengamat menganalisis proses pembelajaran yang berlangsung pada siklus II Pertemuan I dengan pertemuan II. Pengamat menganalisis hasil dari proses pembelajaran yang menggunakan model Make a Match berbantuan media video untuk menemukan hambatan-hambatan atau kelebihan serta kekurangan selama

(14)

33

proses pembelajaran berlangsung serta membandingkan peningkatan pembelajaran pada siklus I pertemuan I dan II dengan siklus II pertemuan setelah melaksanakan siklus II pertemuan I ada peningkatan maka diadakan tindak lanjut pada pertemuan II untuk lebih meningkatkan hasil belajar yang sudah terlaksana mulai dari siklus I.

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.6.1 Teknik Pengumpulan data

a. Lembar Observasi

Observasi atau mengamati merupakan tindakan yang dilakukan oleh peneliti dalam mengamati suatu peristiwa yang terjadi untuk memperoleh informasi yang akurat. Observasi menurut Arifin (2013: 152) dapat diartikan suatu proses tindakan mengamati dan mengumpulkan sebuah informasi dari suatu peristiwa dengan sistematis, sesuai dengan nalar, bersifat objektif serta rasional untuk memperoleh suatu tujuan tertentu yang berkaitan dengan situasi yang ada pada peristiwa yang telah diamati. Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan dalam kegiatan observasi. Lembar observasi berisikan indikator-indikator kegiatan mengajar guru secara sistematis yang disesuaikan dengan standar proses dan sintaks model yang digunakan oleh peneliti. Kisi-kisi lembar observasi keterampilan guru dengan model Make a Match dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 3

Kisi-kisi instrumen lembar observasi kegiatan guru

No Aspek Indikator Keterangan

Ya Tidak 1 Pra Pembelajaran  Kesiapan ruang dan alat IT.

 Mempersiapkan RPP

 Mempersiapkan media video pembelajaran

(15)

34

 Guru mengawali kegiatan belajar mengajar dengan berdoa

2. Kegiatan awal  Guru memutarkan video  Sikap toleransi

 Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa

 Guru memberikan pertanyaan seputar dalam video tesebut (apersepsi). - Dalam video ini menceritakan

tentang apa?

- Bagaimana sikap kita bila ada teman yang berbeda suku atau agama? 3. Kegiatan Inti  Guru menjelaskan mengenai tujuan dan

materi yang akan dipelajari hari ini.  Guru meminta siswa memperhatikan

video sikap toleransi dalam

keberagaman.

 Guru memberikan beberapa pertanyaan mengenai cerita sikap toleransi pada video tersebut.

 Guru menjelaskan mengenai cerita sikap toleransi.

 Guru meminta siswa membaca bacaan bekerjasama dalam keberagaman yang sudah ada dibuku.

 Guru menyiapkan kartu soal dan kartu jawaban.

 guru menjelaskan mengenai cara kerja belajar menggunakan model make a match

 Guru membimbing siswa masing-masing mengambil satu kartu.

(16)

35

 Guru membimbing siswa berusaha mencari jawaban/soal yang cocok dengan kartu yang mereka pegang.

 Guru membimbing siswa menemukan jawaban/soalnya kemudian mencari pasangan kartu yang cocok dari kartu yang sudah dipegang.

 Guru memberi batasan waktu 5 menit untuk siswa mencocokkan kartu mereka  Guru memberi poin kepada setiap

kelompok yang kartunya cocok dengan kartu soal/jawaban siswa lain.

 Guru membentuk siswa menjadi

beberapa kelompok

 Guru memberikan setiap kelompok lembar LKS dan kartu soal dan kartu jawaban.

 Guru menjelaskan cara mengerjakan LKS.

 Guru memberi batasan waktu 15 menit untuk berdiskusi dengan kelompok mengenai kartu kata yang sudah ada  Guru memberi kesempatan kepada

kelompok yang sudah selesai mengerjakan maju kedepan

(17)

36 Tabel 4

Kisi-Kisi Instrumen Observasi kegiatan siswa

No Aspek Indikator Keterangan

ya tidak 1 Pra

pembelajaran

Siswa menyiapkan buku dan alat tulis

Siswa duduk dengan rapih dan tidak berisik

Siswa tidak melakukan pekerjaan lain yang akan mengganggu proses belajar

2 Kegiatan awal Siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai memberi salam kepada guru Siswa menyimak video

pembelajaran yang diputar oleh guru.

Siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai video yang sudah ditayangkan

Siswa mendengarkan dengan baik penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran hari ini

3 Kegiatan inti Siswa menyimak video

pembelajaran yang diputar oleh guru

Siswa dapat menjawab pertanyaan dari guru mengenai video tersebut Siswa menyimak informasi yang di sampaikan oleh guru

Siswa tidak gaduh saat guru memberikan gambaran kegiatan hari ini

Siswa mengambil kartu soal dan kartu jawaban dari guru dengan tertib

Siswa mencari mencari jawaban atau soal yang cocok dengan kartu yang mereka pegang

(18)

37

Siswa mencari pasangan kartu yang cocok dari kartu yang sudah dipegang.

Siswa dengan kelompok pasangannya maju kedepan membacakan kartunya dengan suara keras dan jelas

Setiap anggota kelompok ikut mengerjakan LKS

Siswa tidak berbicara dan membuat gaduh saat diskusi Setiap kelompok maju kedepan membacakan hasil diskusinya 4 Kegiatan akhir Siswa membuat kesimpulan /

rangkuman hasil pembelajaran. Siswa bertanya tentang materi yang belum dimengerti.

Siswa mengerjakan soal evaluasi dengan tenang dan tidak bertanya kepada siswa

b. Soal Tes

Tes merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar. Tes menurut Arifin (2013: 118) dapat diartikan salah satu teknik instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran berisi pertanyaan atau berupa tugas yang diisi oleh siswa untuk mengukur kemampuan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Berikut ini kisi-kisi soal siklus I sebelum uji validitas tema I Indahnya Kebersamaan ,subtema Kebersamaan dalam Keberagaman dengan kompetensi dasar Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia dan Menceritakan keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia dengan model pembelajaran Make a Match. Kisi-kisi soal siklus I sebelum uji validitas dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut

(19)

38 Tabel 5

Kisi-kisi soal siklus I Sebelum Uji Validitas Mata Pelajaran IPS tema 1 Indahnya Kebersamaan subtema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman

Kompetensi Inti Mata pelajaran Indikator Nomor soal 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perila-ku jujur, disip-lin, tanggung jawab, santun, peduli, dan per-caya diri dalam berinteraksi dengan keluar-ga, teman, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencer-minkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencer-minkan perila-ku anak beri-man dan berakhlak mulia. 3.2 Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setem-pat sebagai iden-titas bangsa Indonesia. 4.2 Menceritakan keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setem-pat sebagai identitas bangsa Indonesia.

3.2.4 Menyebutkan

berbagai macam

perayaan hari besar agama di provinsi setempat bentuk keragaman sosial budaya dan agama sebagai identitas bangsa Indonesia secara tertulis dan lisan.

3.2.5 Menyebutkan macam-macam bentuk sikap toleransi antar umat agama di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat 4.2.4 Menceritakan perayaan hari besar agama sebagai bentuk keragaman sosial, budaya dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia secara tertulis dan lisan

4.2.5 Mengomunika-sikan secara lisan dan tulisan tentang pengalaman sikap toleransi antar sesama umat agama dan etnis di ling-kungan sekolah, keluarga dan masyarakat 1,2,3,4,5, 6,7,8,9,10 11,12,13,14 15,16,17,18, 19,20 21,22,23,24,25 26,27,28,29,30 31,32,33,34,35 36,37,38,39,40

Berikut ini kisi-kisi soal siklus I sebelum uji validitas tema I Indahnya Kebersamaan ,subtema Bersyukur atas Keberagaman dengan kompetensi dasar

(20)

39

Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia dan Menceritakan keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia dengan model pembelajaran Make a Match. Kisi-kisi soal siklus I sebelum uji validitas dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 6

Kisi-kisi soal siklus I Sesudah Uji Validitas Mata Pelajaran IPS tema 1 Indahnya Kebersamaan subtema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman

Kompetensi Inti Mata pelajaran Indikator Nomor soal 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perila-ku jujur, disip-lin, tanggung jawab, santun, peduli, dan per-caya diri dalam berinteraksi dengan keluar-ga, teman, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang

3.2 Memahami

keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setem-pat sebagai iden-titas bangsa Indonesia. 4.2 Menceritakan keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setem-pat sebagai identitas bangsa Indonesia.

3.2.4 Menyebutkan

berbagai macam

perayaan hari besar agama di provinsi setempat bentuk keragaman sosial budaya dan agama sebagai identitas bangsa Indonesia secara tertulis dan lisan.

3.2.5 Menyebutkan macam-macam bentuk sikap toleransi antar umat agama di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat 4.2.4 Menceritakan perayaan hari besar agama sebagai bentuk keragaman sosial, budaya dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia secara tertulis dan lisan 4.2.5 Mengomunika-1,2 ,4,5, 6 ,8,9, 11,12, 13,14, ,17,20, 21,22,24, 28 ,30, 32,35

(21)

40 estetis, dalam

gerakan yang mencer-minkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencer-minkan perila-ku anak beri-man dan berakhlak mulia.

sikan secara lisan dan tulisan tentang pengalaman sikap toleransi antar sesama umat agama dan etnis di ling-kungan sekolah, keluarga dan masyarakat

37,38,39,40

Tabel 7

Kisi-kisi soal siklus II Sebelum Uji Validitas Mata pelajaran IPS tema 1 Indahnya Kebersamaan subtema 3 Bersyukur atas Keberagaman

Kompetensi Inti Mata Pelajaran Indikator Nomor soal 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya

diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, me-IPS 3.2 Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia. 4.2 Menceritakan keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia. 3.2.4 menyebutkan macam-macam keragaman sosial berdasarkan daerah di provinsi setempat sebagai identitas budaya 3.2.5 Menjelaskan pengalaman sikap menghargai maknanan tradisional sebagai identitas bangsa Indonesia. 4.2.4 Menceritakan perayaan hari besar

agama sebagai

1,2,3,4,5,6, 7,8,9,10

11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20

(22)

41 lihat, membaca) dan

menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. bentuk keragaman sosial, budaya dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia secara tertulis dan lisan 4.2.5 Mengomunikasikan pengalaman sikap menghargai makanan tradisional sebagai identitas bangsa Indonesia. 21,22,23,24,25, 26,27,28,29,30 31,32,33,34,35, 36,37,38,39,40

Setelah dilakukan uji validitas, terdapat beberapa nomor soal yang tidak valid. Berikut ini kisi-kisi soal siklus II sesudah uji validitas subtema bersyukur atas keberagaman dengan model pembelajaran Make a Match dapat disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut

(23)

42 Tabel 8

Kisi-kisi soal siklus II Sesudah Uji Validitas Mata pelajaran IPS tema 1 Indahnya Kebersamaan subtema 3 Bersyukur atas Keberagaman

Kompetensi Inti Mata Pelajaran Indikator Nomor soal

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, me-lihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam

bahasa yang jelas dan logis, dalam

karya yang

estetis, dalam

gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. 3.2 Memahami keragaman sosial, ekonomi, budaya,

etnis, dan agama di

provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia. 4.2 Menceritakan keragaman sosial, ekonomi, budaya,

etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia. 3.2.4 menyebutkan macam-macam keragaman sosial berdasarkan daerah di provinsi setempat sebagai identitas budaya 3.2.5 Menjelaskan pengalaman sikap menghargai maknanan tradisional sebagai identitas bangsa Indonesia. 4.2.4 Menceritakan

perayaan hari besar agama sebagai bentuk

keragaman sosial,

budaya dan agama di provinsi

setempat sebagai

identitas bangsa

Indonesia secara

tertulis dan lisan 4.2.5 Mengomunikasikan pengalaman sikap menghargai makanan tradisional sebagai identitas bangsa Indonesia. 1,2,3,4,5,6, 7 9,10, 11,12,13,14,16, 18,19,20 22, 25,26,27,28,29 31,32,34,35,36 ,38,39,40

(24)

43

3.7 Uji Validitas, Reliabilitas dan Analisis Tingkat Kesukaran Instrumen Sebelum butir soal digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, maka butir soal perlu diuji coba kevalidan dan keajegan untuk mengukur apakah butir soal sudah baik digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Sedangkan uji analisis tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal pada masing-masing butir soal pretest dan posttest.

3.7.1 Uji Validitas

Instrumen yang valid menurut Sudjana (2011: 173) yaitu ketetapan alat penilaian digunakan untuk mengukur suatu objek yang dinilai sehingga intrumen penilaian tersebut mampu menilai dengan benar terhadap objek yang dinilai. Instrumen penilaian harus divalidasi supaya layak digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dan untuk memperoleh data yang valid. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS For Windows Version 16.

Dalam penelitian ini, uji validitas akan dilaksanakan di SD Negeri 01 Harjosari yang berada di kecamatan Bawen dengan jumlah 41 siswa. Besarnya koefisien validitas perlu diperhatikan. Menurut Azwar (2012: 98) mengenai besarnya koefisien validitas instrumen soal yaitu besarnya koefisien berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,50 telah dapat memperoleh suatu kontribusi yang baik terhadap efisiensi suatu lembaga pembelajaran.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Instrumen butir soal atau alat instumen yang reable menurut Sugiyono (2011: 173) adalah alat instrumen yang memiliki ketetapan yang sama walaupun beberapa kali digunakan untuk mengukur suatu obyek akan menghasilkan data atau penilaian yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan SPSS version 16. Azwar (2012: 98) mengatakan bahwa koefisien reabilitas instrumen penelitian bahwa jika suatu koefisien reliabilitas yang memiliki tinggi berkisar 0,600 akan menampakkan variasi eror semata. Azwar menambahkan bahwa tingginya koefisien reabilitas instrumen soal yang digunakan di kelas oleh guru hendaknya paling tidak tingginya koefisien reliabilitas 0,70 atau lebih dari 0,70.

(25)

44 3.7.3 Uji Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Selain dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada butir soal yang telah dibuat, uji tingkat kesukaran soal juga perlu dilakukan. Perlu dilakukan uji tingkat kesukaran soal karena menurut Wardanie, dkk (2012:338) “semakin besar tingkat kesukaran berarti soal itu semakin mudah, demikian pula sebaliknya semakin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Slameto (2012:338) untuk mengetahui indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus berikut ini: P =

B= jumlah peserta didik yang menjawab betul N= jumlah peserta didik

Menurut Slameto (2012: 338) menyatakan bahwa tingkat kesukaran pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00-1,00. Untuk menentukan kesukaran butir soal kita dapat menggunakan tabel tingkat kesukaran berikut ini.

Tabel 9

Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran Rentang Nilai Sukar Sedang Mudah 0,00-0,25 0,26-0,75 0,76-1,00 3.8 Indiator Keberhasilan

Upaya dilakukannya penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengukur keberhasilan hasil belajar yang diperoleh dalam proses pembelajaran IPS tematik menggunakan model pembelajaran Make a Match berbantuan video pembelajaran di kelas 4 dengan kriteria keberhasilan yang diperoleh yaitu sekitar 90% keberhasilan siswa diatas KKM ≥ 70

(26)

45 3.9 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Lembar pengamatan

Lembar pengamatan merupakan lembar pengamatan digunakan menilai aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran secara sistematis dan terstruktur.

2. Tes hasil belajar siswa

Hasil tes yang diperoleh setelah berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. tes hasil belajar diberikan oleh guru disetiap siklus untuk mengukur kemampuan siswa. Tes yang diperoleh dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa setiap siklus.

Referensi

Dokumen terkait

Zona Daya Dukung Lingkungan Untuk Permukiman Kelas II.... Zona Daya Dukung Lingkungan Untuk Permukiman

Langkah Penelitian Hasil analisis menunjukkan bahwa varietas dan dosis irradiasi sinar Gamma tidak memberikan pengaruh interaksi terhadap daya kecambah,

Dari penelitian yang dilaksanakan tanggal 16-22 Maret 2012 di Dusun Jamblangan Margomulyo Seyegan Sleman Yogyakarta tentang persepsi pemberian MP-ASI dini sebelum

tentang pengaruh health education tentang pijat bayi usia 3-6 bulan terhadap sikap ibu di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang?”.. 1.2

Hipotesis awal yang mengatakan LIBOR tidak memengaruhi FD, G, T, dan GDP tidak ditolak pada tingkat signifikan 10 persen, sehingga dapat disimpulkan suku bunga internasional tidak

- Mendukung pencapaian visi dan misi RPJMD Tahun 2016 – 2021, khususnya terkait dengan tugas dan fungsi kecamatan. - Memberikan arah pandang bagi seluruh sumber daya manusia

Diagram kerangka pikir hubungan antar variabel Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: tes metakognisi berupa angket yang diadopsi dari

Hal ini sesuai dengan teori signalling Michael Spense di dalam artikelnya pada tahun 1973 yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal