• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pendahuluan Fisika Inti CRITICAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pendahuluan Fisika Inti CRITICAL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Pendahuluan Fisika Inti

CRITICAL 3 JURNAL REVIEW

Dikerjakan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas 3

Mata Kuliah Pendahuluan Fisika Inti

Disusun Oleh :

Muhammad Ismail

(4143321028)

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

REVIEW JURNAL Jurnal I

Judul Orientasi Dosis Dan Pengaruh Irradiasi Sinar Gamma Terhadap Pertumbuhan Stadia Awal Beberapa Varietas Kedelai

Jurnal Jurnal Siliwangi Seri Sains dan Teknologi

ISSN 2477-3891

Volume dan Halaman Volume 1 Nomor 1

Tahun 2015

Penulis Amir Amilin, Darul Zumani dan Yaya Sunarya

Tahun 2015

Tujuan Penelitian Tujuan penelian adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh irradiasi sinar Gamma terhadap pertumbuhan kedelai pada stadium awal dan Dosis Letal 50 persen (Lethal Dosage 50) varietas-varietas tersebut terhadap irradiasi sinar Gamma.

Subjek Penelitian Sampel yang digunakan Varietas Kedelai

Assesment Data Hasil Penelitian

Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan yang digunakan adalah. Rancangan tata ruang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan ulangan sebanyak 2 kali.

Langkah Penelitian Hasil analisis menunjukkan bahwa varietas dan dosis irradiasi sinar Gamma tidak memberikan pengaruh interaksi terhadap daya kecambah, panjang hipokotil dan panjang akar, namun secara mandiri varietas dan dosiss irradiasi memberikan pengaruh nyata (Tabel 1), namun terjadi interaksi antara varietas dengan dosis irradiasi sinar Gamma terhadap panjang epikotil dan tinggi tanaman (Tabel 2).

Ketiga varietas kedelai yang diuji, yaitu varietas Dering, Gema dan Tanggamus memperlihatkan perberbedaan yang nyata dalam sifat daya kecambah dan panjang hipkotil namun tidak memperlihatkan pebedaan dalam sifat panjang akar. Varietas Gema memiliki daya kecambah dan panjang hipokotil lebih tinggi dibanding varietas Dering dan varietas Tanggamus.

(3)

Berdasarkan daya kecambah, panjang epikotil dan panjang akar maka varietas Gemma merupakan varietas terbaik dikuti oleh varietas Tanggamus dan varietas Dering. Varietas Gema singkatan dari genjah asal

Malang, merupakan varietas kedelai super genjah dengan umur panen dibawah 75 hari

Hasil Penelitian Hasil penelitian

Hasil analisis menunjukkan bahwa dosis radiasi sinar Gamma berpengaruh terhadap seluruh karakter yang diamati. Dosis radiasi sinar Gamma berpengaruh nyata terhadap daya kecambah, dosis radiasi 900 Gy nyata mereduksi daya kecambah kedelai tetapi tidak berbeda nyata dengan dosis lainnya kecuali dengan tanpa radiasi. Berdasarkan daya kecambah maka tidak diperoleh LD-50 karena dosis radiasi sinar Gamma sampai dengan 1000 Gy memperlihatkan daya kecambah lebih dari 90 persen.

Dosis iradiasi memiliki hubungan negatif yang nyata dengan seluruh sifat yang diamati pada seluruh varietas yang diuji, kecuali dengan sifat daya kecambah pada varietas Gamma dan Tanggamus (Tabel 3). Semakin tingi dosis irradiasi semakin menurunkan daya tumbuh tanaman. Menurunnya daya hidup tanaman disebatkan karena adanya efek deterministik akibat irradiasi sinar Gamma. Efek deterministik adalah efek yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan radiasi.

Rendahnya LD50 pada benih kedelai diduga karena benih kedelai lebih cepat mengalami kerusakan. Hal ini karena benih kedelai memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan benih – benih lainnya.

Kekuatan Penelitian 1. Pada pendahuluan masalah dipaparkan dengan tajam (tidak bias)

2. Memiliki landasan teori yang sangat kuat, karena memiliki sumber dari banyak buku dan jurnal yang terpecaya

3. Dalam penulisan hasil penelitian, peneliti menggunakan bahasa yang baku, ejaan – ejaan yang disempurnakan (EYD) dan telah mengikuti tata cara (kaidah – kaidah) dalam penulisan karya tulis ilmiah 4. Kesimpulan yang dibuat memiliki inti kesimpulan

yang hampir sama dengan temuan penelitian – penelitian sebelumnya.

(4)

2. Langkah penelitian tidak dipaparkan dengan sistematis 3. Tidak menjelaskan dengan jelas metode penelitian,

subjek, dan tujuan penelitian

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Terjadi interaksi antara dosis radiasi sinar Gamma dengan varietas terhadap sifat panjang epikotil dan tinggi

tanaman kedelai. Terjadi hubungan negatif antara dosis radiasi dengan dengan seluruh parameter yang diamati pada varietas Dering, Gema dan Tanggamus,kecuali dengan sifat daya kecambah pada varietas Gema dan Tanggamus. Nilai LD 50 radiasi sinar Gamma pada varietas Dering adalah 499,443 Gy, varietas Gema adalah 604,361 Gy dan pada varietas Tanggamus adalah 555,499 Gy.

(5)

Judul Pengukuran Radioaktivitas Dengan Kalorimeter

Jurnal Jurnal Prosiding Pertemuan dan presentasi Ilmiah Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN

ISSN 0216-3128

Volume dan Halaman Volume 1 Nomor 1

Tahun 2009

Penulis Rohadi Awaludin

Tanggal 18 Maret 2018

Tujuan Penelitian Penelitan ini bertujuan untuk Pada interaksi antara radiasi dan materi, perubahan energi radiasi akhirnya bermuara palla panas. Ini mengandung arti bahwa besarnya radioaktivitas sebuah sumber radiasi dapat diukur melalui panas yang dihasilkan menggunakan kalorimeter. Kalorimeter yang digunakan tersusun dari penyerap radiasi dan sensor yang berfungsi untuk mengukur besarnya panas yang mengalir dari sumber radiasi.

Subjek Penelitian Sampel yang digunakan Kaorimeter

Assesment Data Hasil Penelitian

Metode penelitian Eksperimen

Langkah Penelitian Hasil kalibrasi kalorimeter menggunakan kawat peruanas ditunjukkan pada gambar 2. Hasil tersebut menunjukkan hubungan antara panas yang diberikan atau dihasilkan dengan keluaran berupa heda potensial dari sensor panas pada sel kalorimeter.

Hasil Penelitian Hasil penelitian Pengukuran radioaktivitas dengan metoda ini memiliki banyak kelebihan. Kelebihan utamanya adalah pengukuran tidak bergantung pada bentuk clangeometri. Pengukuran dapat dilakukan terhadap sumber radiasi dalam bentuk clan fasa apa pun karena didasarkan pada panas yang dihasilkan. Yang diperlukan dalam pengukuran hanyalah wadah yang tepat sesuai dengan kondisi sumber radiasi.

Kekuatan Penelitian 5. Jurnal menjelaskan skema perhitungan dan perumusan sehingga pembaca dapat dengan mudah mengetahui metode perhitungan yang digunakan.

(6)

7. Memiliki landasan teori yang kuat, karena memiliki sumber dari banyak buku dan jurnal

8. Dalam penulisan hasil penelitian, peneliti menggunakan bahasa yang baku, ejaan – ejaan yang disempurnakan (EYD) dan telah mengikuti tata cara (kaidah – kaidah) dalam penulisan karya tulis ilmiah 9. Kesimpulan yang dibuat memiliki inti kesimpulan

yang hampir sama dengan temuan penelitian – penelitian sebelumnya.

10. Ada pertanyaan tanya jawab di bawah ucapan terimakasih.

Kelemahan Penelitian 4. Pada pendahuluan masalah tidak dipaparkan dengan tajam (masih bias) dan pustaka yang sangat kurang. 5. Langkah penelitian tidak dipaparkan dengan sistematis 6. Tidak menjelaskan dengan jelas metode penelitian,

subjek, dan tujuan penelitian

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Pada prinsipnya, pengukuran radioaktivitas dengan kalorimeter dilakukan dengan memanfatkan panas yang dihasilkan dari radioaktivitas. Kalorimeter yang ada saat ini telah mampu mengukur panas sampai barns 16 ~W panas. Pengukuran ini sangat bermanfaat untuk pengukuran sumber tertutup clan pemancar 13, khususnya pemancar 13 murni atau yang mendekatinya karena .su1it mendapatkan radioaktivitas yang sebenarnya dengan metode lain.

REVIEW JURNAL Jurnal III

Judul Radioaktivitas Iodium-126 Sebagai Radionuklida

(7)

Jurnal Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia

ISSN (10 (2017) 63-71

Volume dan Halaman Volume 1 Nomor 1

Tahun 2017

Penulis Benjamin O. Botwe, Antonio Schirone, Ivan Delbone, Mattia Barsanti, Roberta Delfanti, Peter Kelderman, Elvis Nyarko dan Piet N.L Lens

Tanggal 11 Januari 2017

Tujuan Penelitian Penelitan ini bertujuan untuk Penerapan Resiko Lingkungan dari alat Pengkajian dan Pengelolaan Ketahanan Mengkonversi (ERICA) menegaskan bahwa tingkat dosis potensial terhadap biota dari konsentrasi radioaktivitas sedimen tidak mungkin menimbulkan risiko ekologis yang cukup besar. Tingkat radioaktivitas dibandingkan dengan tingkat yang dilaporkan dalam sedimen dari daerah pesisir lainnya di dunia.

Subjek Penelitian Sampel yang digunakan Radioaktas beserta senyawanya

Assesment Data Hasil Penelitian

4. Melakukan perhitungan dengan skema perhitungan dengan menggunakan analisis numerik dengan metode Euler

Hasil Penelitian Hasil peneletian

Tingkat radioaktivitas rata-rata pada sedimen dan tingkat Hambatan Tema dilaporkan untuk area lain ditunjukkan pada Tabel 2. Dengan pengecualian Labadi yang mencatat tingkat 226Ra dan 232Th yang lebih tinggi, tingkat

radioaktivitas rata-rata pada sedimen Tema Harbour pada umumnya lebih tinggi daripada yang dilaporkan

(8)

1) dan Hex (0,5), namun mean Raeq lebih rendah (9 Bq kg 1)nilai untuk sedimen dari Chorkor, James Town, Nungua, Kokro￾bite, Teshie dan Weija di sepanjang pantai Greater Accra Ghana (Tabel 3). Nilai rata-rata yang sebanding dari D (42 nGy.h 1) dan Raeq (101 Bq kg 1) dilaporkan untuk pantai Laut Merah Mesir oleh El Mamoney dan Khater (2004), sedangkan nilai D rata-rata lebih rendah 5,5 nGy.h 1 dilaporkan untuk pantai Mediterania di Mesir oleh Higgy (2000). Nilai rata-rata D yang lebih tinggi (63 nGy.h 1), Raeq (176 Bq kg 1) dan Hex (0,5) dilaporkan untuk sedimen dari pantai Laut Casípia oleh Abdi dkk. (2009), sedangkan nilai Hex rata-rata yang lebih rendah dari 0,1 dilaporkan untuk pantai Saudi di Teluk Aqaba

Tabel 4 menyajikan perkiraan tingkat radioaktivitas dalam organisme referensi terpilih. Secara umum, biota menunjukkan kadar akumulasi 210Pb (1.18e570 Bq kg 1)

yang relatif tinggi relatif terhadap radionuklida lainnya (0e0.05 untuk 137Cs; 0.82e14.4 untuk Ra; 0,01e6.60 untuk Th, dan 0,06e17,5 Bq kg 1 untuk 238U), mungkin

merefleksikan tingkat yang relatif lebih tinggi dari 210Pb

dalam sedimen. Dengan demikian, sedimen mungkin merupakan sumber penting paparan 210Pb terhadap biota.

Tingkat 210Pb sangat tinggi fitoplankton, melebihi tingkat

sedimen

Kekuatan Penelitian 11. Jurnal menjelaskan skema perhitungan dan perumusan sehingga pembaca dapat dengan mudah mengetahui metode perhitungan yang digunakan 12. Memiliki landasan teori yang kuat, karena

memiliki sumber dari banyak buku dan jurnal 13. Menggunakan ilustrasi perhitungan

14. Dalam penulisan hasil penelitian, peneliti menggunakan bahasa yang baku, ejaan – ejaan yang disempurnakan (EYD) dan telah mengikuti tata cara (kaidah – kaidah) dalam penulisan karya tulis ilmiah 15. Kesimpulan yang dibuat memiliki inti kesimpulan

(9)

Kelemahan Penelitian 7. Pada pendahuluan masalah tidak dipaparkan dengan tajam (masih bias)

Kesimpulan Tingkat radioaktivitas 238U, 210Pb, 226Ra, 232Th, 228Ra, 228Th, 40K dan 137Cs di permukaan sedimen dari Pelabuhan Tema

di Ghana telah dinilai untuk pertama kalinya. Tingkat 40K dan 210Pb relatif lebih tinggi daripada tingkat radionuklida lainnya pada sedimen Tema Harbour. Disekuilibria besar antara 238U dan 226Ra ditemukan,

disebabkan oleh dinamika radionuklida di pelabuhan. Terlepas dari 210Pb, konsentrasi radioaktivitas

Gambar

Tabel  4  menyajikan  perkiraan  tingkat  radioaktivitas

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dengan judul kerapatan rumput laut pada kedalaman yang berbeda di perairan Pantai Bandengan, Jepara adalah Kerapatan

Hasil perhitungan kadar karbohidrat pada sosis ikan cakalang dengan menggunakan selongsong selulosa sudah sesuai dengan SNI sosis ikan yaitu maksimal 8%, sedangkan

Untuk data selang waktu antar kerusakan pada komponen karet mounting didapatkan berdistribusi lognormal, maka akan digunakan uji kolmogorov-smirnov, dimana akan didapatkan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan tentang Kontribusi Pendapatan Perempuan Bekerja Sektor Industri Dalam Upaya Meningkatkan

Dialog antaragama yang dilakukan oleh FPUB bukan berarti tanpa adanya hambatan. Dari informasi di lapangan ditemukan beberapa hambatan dalam upaya FPUB membangun dialog antar

Peningkatan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berfikir Kreatif Siswa SMP Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Pada Materi Kenekaragaman Makluk

Sehingga dari hasil uji coba terbatas ini dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran Kompetensi Dasar Hubungan Masyarakat yang telah dikembangkan oleh peneliti