• Tidak ada hasil yang ditemukan

Judul Asli: Madza Ta rifu an asy-syi ah? Penyusun: Abdullah Muslim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Judul Asli: Madza Ta rifu an asy-syi ah? Penyusun: Abdullah Muslim"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

؟

ةعيشلا نع فرعت اذام

Judul Asli:

Madza Ta’rifu ‘an asy-Syi’ah? Penyusun:

Abdullah Muslim

Judul Bahasa Indonesia:

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi’ah?

Penerjemah:

Abu Hasan Arif

Layout & Desain Sampul:

Anggun Riyanto

Penerbit:

1435 H ­ 2014 M Tidak diperjualbelikan

(4)

2

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Dafar si

3

DAFTAR ISI

Daftar Isi ... 3

Kata Pengantar ... 4

Aqidah Kelompok asy­Syi’ah al­Imamiyah ... 7

Aqidah Baru ... 15

Perkembangan dalam Aqidah asy­Syi’ah ... 22

Hasil­hasil dari Perkembangan Aqidah Syi’ah ... 27

Pertanyaan­pertanyaan yang Wajib Dijawab ... 34

Apakah asy­Syi’ah Mencintai Ahli bait? ... 37

Realita Saat Ini dan Aliran Syi’ah... 42

Metode Syi’ah dalam Berdakwah untuk Menjadikan Seorang Syi’ah ... 48

Perbandingan Antara Pengikut Syi’ah Jika Menjadi Sunni, dan Sebaliknya Sunni Jika Menjadi Syi’ah ... 49

(5)

KATA PENGANTAR

S

egala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan atas Nabi Muhammad, Rasul yang termulia.

Setiap tahun agama Islam mensyariatkan bagi kita untuk berpuasa pada tanggal 10 Muharram, yang dinamakan dengan puasa asy-Syuura. Sebuah amalan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah

yang telah menyelamatkan Nabi­ Nya, Musa p dari Fir’aun.

Orang­orang Yahudi di Madinah juga berpuasa di hari itu sebelum kedatangan Nabi j ke kota Madinah. Saat Nabi

melihat orang­orang Yahudi berpuasa asy-Syuura, beliau j

bertanya kepada mereka tentang puasa itu.

Merekapun menyebutkan alasan puasa mereka. Lalu Nabi j bersabda:

ْمُكْنِم ى َس ْوُمِب ىَل ْوَأ ُن ْحَن

“Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian

(6)

4

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Kata Pengantar

5

Kemudian Nabi j mensyariatkan kaum muslimin untuk

berpuasa asy-Syuura. Dan agar puasa itu berbeda dengan orang­orang Yahudi, Nabi menambahkan untuk umatnya puasa di tanggal 9 Muharram. Sejak saat itu dan hingga saat ini, kaum muslimin melaksanakan sunnah ini.

Dan tepat pada hari asy-Syuura itu juga, tahun 61 H terjadi kejahatan besar dalam sejarah Islam, yaitu terbunuhnya al­Husein z cucu Rasulullah j, keturunan dan kesayangan

beliau j, di bumi Karbala di negara Irak.

Dan fitnah ini adalah salah satu justifikasi/pembenaran, dimana kelompok Syi’ah secara umum menjadikannya sandaran, di antaranya kelompok Syi’ah al- tsna Asyariyah,

atau mereka menamakannya dengan asy-Syi’ah al- mamiyah,

atau al-Ja’fariyah, atau ar-Rafidhah.

Semua nama kelompok itu pada dasarnya adalah nama satu kelompok, dan anda akan jumpai di Iran, Irak, Bahrain, Lebanon, Kuwait, Pakistan dan negeri­negeri lainnya.

Mereka menjadikan hari terbunuhnya Husein z untuk mempopulerkan aqidah dan menyebarkan madzhab/ pemahaman mereka.

Dan pendorong penulisan buku ini adalah: banyak sekali bangsa Arab dan kaum muslimin, baik orang awamnya, ataupun para elite­nya, cendekiawannya, ulamanya (yang mengaku ulama), pemimpinnya, atau selain mereka “tidak

(7)

Penyebabnya adalah kelompok syi’ah1tidak terdapat di negara­negara mereka. Secara khusus kami menyebut negara­ negara ini: Jordania, Mesir, Libya, Tunisia, Aljazair, Maroko, Sudan, dan negeri­negeri Islam lainnya.

Bersamaan dengan eskalasi/meningkatnya peristiwa­ peristiwa yang terjadi hari­hari ini, khususnya setelah penjajahan negara Irak (2003 M) dan perang Lebanon (2006 M), dari kejadian itu masuklah negara Iran dan Hizbullah2

di negara­negara Arab dan Islam, tampillah nama Syi’ah di media­media, koran, televisi satelit, pro dan kontra.

Maka, harus ada penjelasan yang benar dan adil untuk menerangkan kepada kaum muslimin dan bangsa Arab tentang siapa kelompok syi’ah ini, tanpa menyertakan perasaan dan emosi yang membuat pembaca menguatkan suatu pendapat atau mencelanya tanpa dasar dan dalil. Agar pembaca mengerti secara mendalam dan benar hakikat kelompok ini.

1 Dalam jumlah besar. (–pent.)

2 Hizbullah adalah partai politik oposisi yang memiliki persenjataan ber­ideologi Syi’ah di Lebanon, didirikan th. 1982 oleh Musa ash­ Shadr. Pemimpinnya saat ini adalah Hasan Nasrullah.

(8)

6

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Aqidah Kelompok asy-Syi’ah al- mamiyah

7

AQIDAH KELOMPOK

asy-Syi’ah al-Imamiyah

S

aat ingin mengetahui suatu jama’ah, atau kelompok agama, kita harus mengetahui aqidahnya, dasar­dasar aqidah yang diyakininya. Agar jelas gamblang perbedaan (aqidah) kelompok itu dengan aqidah kaum muslimin.

PERTAMA: AL-IMAMAH

Setiap ulama kelompok ini (asy-Syi’ah al- mamiyah)

telahbersepakat –baik yang terdahulu maupun sekarang,

tanpa ada perselisihan dari mereka– pada satu aqidah yang

dianggap sebagai asas munculnya dan berkembangnya kelompok mereka, dan aqidah itu adalah dasar bagi seluruh aqidah­aqidah mereka. Dari aqidah mereka itulah berjalan setiap penyelisihan mereka terhadap aqidah­aqidah kaum muslimin.

Dan aqidah mereka itu dikenal dengan nama: “aqidah al- mamah”.

(9)

Dimana kelompok asy-Syi’ah meyakini: Bahwa iman tidak akan sempurna pada diri seorang manusia hingga dia beriman kepada Allah

, Malaikat­malaikatNya, kitab­kitab Nya dan para Rasul­Nya, kepada Hari akhir, dan kepada takdir, dan juga beriman pada Wilayah Ali.3

Jika tidak beriman kepada Wilayah Ali, maka orang tersebut bukanlah seorang beriman, meskipun dia beriman pada Allah

, Rasul, dll seperti yang telah disebutkan di atas.

Dan arti dari Wilayah Ali adalah: bahwasanya Rasulullah

j mewasiatkan setelah kematian beliau, hendaknya Ali

menjadi Wali ummah (Pemimpin umat) dan khalifahnya. Ali bin Abi Thalib z adalah penyempurna pengetahuan agama Islam bagi kaum muslimin. Dan kedudukan yang diberikan Ali seperti kenabian. Sebagaimana halnya bahwa Allah

telah memilih dari para hamba yang dikehendaki­ Nya untuk diberikan kenabian. Maka demikian pula, Allah

memilih siapa yang dikehendaki­Nya untuk diberikan

mamah (Kepemimpinan).4

Aqidah al- mamah ini, menurut mayoritas kelompok

asy-Syi’ah, barangsiapa tidak beriman padanya maka dia

3 Arti Wilayah Ali, lihat dalam paragaf selanjutnya.

4 Hampir­hampir anda akan jumpai setiap pengarang kelompok asy-Syi’ah semenjak 1.000 tahun yang lalu hingga hari ini menetapkan aqidah ini. Sampai­sampai seorang penulis yang bernama Kasyif al-Ghita berkata dalam kitab “Aslu asy-Syi’ah” hal 128: “Sesungguhnya

al- mamah adalah suatu kedudukan yang diberikan Tuhan seperti kenabian.”

(10)

8

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Aqidah Kelompok asy-Syi’ah al- mamiyah

9

kafir kepada Allah

,5 dan sebagian kelompok mereka menganggap orang seperti ini fasik, bukan sebagai orang yang beriman.

Dan Wilayah Ali –atau imam mereka lainnya–: bukanlah

bermakna cinta pada Ali atau cinta pada salah satu imam ahli bait; sebagaimana asy-Syi’ah berusaha menyebarkan bahwasanya menjadi pengikut syi’ah bermakna mencintai Ali dan ahli bait. Karena semua kita mencintai Ali bin Abi Thalib z, karena disamping dia salah seorang sahabat Nabi terkemuka, dia juga termasuk ahli bait Nabi j, dan juga

salah satu prajurit terkemuka dalam Islam.

Bahkan Ali bin Abi Thalib z adalah suami dari putri Nabi, Fatimah

x

dan masih banyak lagi kedudukan terhormat lainnya pada diri Ali.

Hanya saja segala aqidah berkaitan dengan Ali dan ahli bait yang diyakini Ahlussunnah –secara umum– tidak cukup dan tidak memberikan manfaat pada orang yang meyakininya. Ini menurut asy-Syi’ah, hingga orang itu beriman kepada al-Wilayah dan al- mamah.6

5 Al­Kulaini berkata dalam kitab “al­Kaafi 1/52,53”: “Sesungguhnya bermaksiat kepada Ali bin Abi Thalib adalah kekafiran, dan keyakinan bahwa kepemimpinan/kekhalifahan ada pada selain Ali adalah kesyirikan”. Dalam kitab “Bihar al­Anwar (23/390)” al­Majlisi berkata: “al- mamiyah bersepakat bahwa barangsiapa mengingkari kepemimpinan salah satu imam dan dia mengingkari kewajiban yang dibebankan kepadanya berupa ketaatan pada imam, maka dia kafir dan pantas masuk neraka kekal selamanya.

(11)

Maka seseorang tidak menjadi pengikut Syi’ah hingga dia bersyahadat:

ُّيِلَو اًّيِلَع َّنَأَو ، ِهَّللا ُلْو ُسَر ا ًدَّم َحُم َّنَأَو ،ُهَّللا َّلاِإ َهَلِإ َلا ْنَأ ُدَه ْشَأ

ِهَّللا

“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah dan Ali Wali Allah.”

Dan berkembangnya aqidah ini –yaitu al- mamah– timbul dari keyakinan: keimanan asy-Syi’ah bahwasanya Nabi j telah mewasiatkan secara nash bahwa al- mamah

(kepemimpinan) adalah bagi Ali bin Abi Thalib z setelah

beliau meninggal, agar Ali menyempurnakan agama Islam ini. Kemudian juga keyakinan mereka terhadap para Imam bahwa Imam adalah “al- smah” yaitu terjaga dari kesalahan seperti seorang nabi.

Ahlussunnah dihukumi sebagai seorang kafir, dan tentu mereka tidak menyatakan Wilayah Ali, akan tetapi mereka tidak membenci ahli bait dan mencintai mereka. Apakah Ahlussunnah akan masuk surga?”

Lalu dia menjawab: “Dalam sah atau tidaknya ibadah disyariatkan pengakuan akan wilayah Amirul mukminin (Ali z), barangsiapa meniadakan syarat itu berarti tidak memenuhi hal­hal yang disyaratkan.”

Dan ini dia, al­Khumeini berkata dalam kitabnya “al­Arbauna Haditsan (215)”: “Beriman kepada Allah dan Rasul­Nya tidak akan diterima jika tanpa menyertai iman kepada al-Wilayah,

sesungguhnya pengakuan Wilayah ahli bait dan mengenal mereka adalah syarat diterimanya amal, suatu kebenaran yang telah ditetapkan.”

(12)

10

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Aqidah Kelompok asy-Syi’ah al- mamiyah

11

KEDUA: AL-ISMAH (TERJAGA DARI DOSA)

Sebagaimana halnya para nabi itu terpelihara/terjaga dari kesalahan dalam menyampaikan wahyu, maka demikian pula Imam Ali, dan setiap imam setelahnya. Mereka diyakini terpelihara dari kesalahan. Karena mereka menyampaikan dari Allah

seperti halnya Nabi.

Dari keyakinan inilah muncul suatu aqidah pada kelompok asy-Syi’ah yaitu aqidah “al­Ismah”.7

Oleh karena itu dalam kelompok Syi’ah, pendapat para imam adalah seperti sabda Nabi, yaitu ucapan imam adalah syariat agama (menurut mereka). Sebagaimana kita kaum muslimin berkeyakinan bahwa sunnah (yaitu sunnah Nabi

j) adalah syariat agama Islam setelah al­Qur’an. Maka

dalam kelompok Syi’ah pendapat dan riwayat para imam

7 Ibnu an­Nadim menyebutkan dalam kitabnya “al­Fihrist (249)”: Bahwasanya asy-Syi’ah tidak meyakini al- smah (terpelihara dari kesalahan) sampai zaman Ja’far ash­Shadiq, hingga akhirnya Hisyam bin al­Hakam membuat kedustaan keyakinan ini, dan menyampaikan aqidah al- smah setelah wafatnya Ja’far. Sebagian dari kalangan mereka mengatakan bahwa asal aqidah al- smah

dari Abdullah bin Saba, seorang Yahudi yang masuk Islam dan mengkultuskan Ali bin Abi Thalib. Lalu Ali ingin membakarnya namun dia melarikan diri.

Dan setiap ulama Syi’ah –tanpa ada perselisihan dari mereka– menyatakan akan adanya aqidah al- smah ini. Inilah contohnya seorang penulis kontemporer dari kelompok Syi’ah yang bernama Ja’far al­Khalili berkata dalam kitabnya “Mausu’ah al­Atabat 284”: “Menurut kelompok Syi’ah seorang imam adalah ma’shum seperti Nabi.” Dan lihat tulisan ilmiah yang berjudul “Ismah al­Aimmah inda asy­Syi’ah” karya Anwar al­Baz, penerbit Dar al­Wafa, Mesir.

(13)

adalah sunnah, tidak ada perbedaan antara ucapan Nabi j,

atau ucapan Ali bin Abi Thalib, atau ucapan al­Hasan dan al­Husein, atau ucapan Ja’far ash­Shadiq, atau ucapan Ali Ridha... atau para imam lainnya.

Dan inilah perbedaan kedua –setelah yang pertama yaitu al­Imamah– antara kelompok ar-Rafidhah (Syi’ah) dan pemeluk agama Islam.

Dari dua aqidah inilah lahir pemikiran pengkafiran terhadap seseorang yang tidak berkeyakinan seperti itu. Dari kalangan para Khulafa ar­Rasyidin yang dikafirkan kelompok syi’ah ini: Abu Bakar, Umar dan Utsman, lalu para sahabat Nabi yang lainnya yang telah berbaiat setia di bawah pimpinan para Khalifah.

Maka kelompok syi’ah menghukumi para sahabat Nabi sebagai orang kafir dan menganggap mereka telah murtad dari agama Islam, dan mereka menjadi musuh­musuh Allah

dan Rasul­Nya j, karena mereka tidak menaati

Rasulullah j, ini adalah persangkaan mereka (Syi’ah).

Oleh karena itu, mereka melaknat dan mencela para sahabat Nabi, sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah!

Dan oleh karena itu juga, anda melihat asy-Syi’ah –yang dahulu maupun saat ini– mencela dan melaknat para sahabat Nabi dan para istri Rasulullah, Ummahatul Mukminin, dan menolak menamai (diri maupun keturunan mereka) dengan nama­nama sahabat Nabi maupun nama­nama istri Rasulullah, dan senantiasa mereka menjatuhkan kehormatan

(14)

12

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Aqidah Kelompok asy-Syi’ah al- mamiyah

13

para sahabat Nabi maupun istri Nabi dalam berbagai kesempatan.

Inilah aqidah yang menyimpang dan menyelisihi aqidah yang dianut kaum muslimin, dan memunculkan berbagai aqidah (yang menyimpang) lainnya, yang terbangun atas dasar aqidah (yang salah) ini.

KENYATAAN MENYELISIHI KEYAKINAN

Seorang yang pernah membaca sejarah Ali bin Abi Thalib z, anak­anaknya, istri­istrinya dan cucu­cucunya tidak akan melihat dasar pembenaran keyakinan syi’ah itu. Tidak akan didapati permusuhan secara mendasar antara para sahabat Nabi di masa Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan ahli bait, bahkan yang terjadi adalah Ali bin Abi Thalib menikahkan putrinya (yang bernama Ummu Kultsum), –hasil pernikahannya dengan Fatimah x– dengan Umar bin al­Khattab.

Maka apakah Ali menikahkan putrinya dengan seorang sahabat Nabi yang diyakini kekafirannya? Atau seorang yang dianggapnya sebagai orang fasik? Atau seorang yang menyelisihi Allah dan Rasul­Nya? Seorang yang merampas kekhalifahan? Bahkan Ali menamakan anak­anaknya dengan nama Abu Bakar, Umar, Utsman8. Dan seandainya anda membaca sejarah kehidupan setiap imam dalam kelompok

8 Dan ini benar adanya dalam kitab­kitab asy­Syi’ah, lihatlah kitab “al­Asma wal Mushaharah baina ahli bait was Shahaba” karya as­ Sayyid Ibnu Ahmad al­Ismaili.

(15)

asy­Syi’ah, pastilah anda akan mendapati hal­hal yang menyelisihi terhadap hal yang diyakini asy­Syi’ah sendiri.

Oleh karena itu, kelompok asy­Syi’ah membuat keyakinan baru agar keluar dari kontradiksi yang terjadi pada kehidupan para Imam dan keyakinan mereka. Maka jadilah hasilnya:

KETIGA: AT-TAQIYYAH

Arti dari at­Taqiyyah adalah menyembunyikan kebenaran lantaran takut menampakkannya, karena seorang yang menampakkannya akan tertimpa keburukan.

Kelompok asy­Syi’ah tidak hanya menjadikan at-taqiyyah

ini sebagai cara untuk melepaskan diri dari tekanan dan suatu yang dibenci, bahkan mereka menjadikanya sebagai bagian dari aqidah mereka.9

Manakala mereka mendapati suatu teks atau pendapat dari salah satu imam mereka yang kontradiksi dengan keyakinan, mereka berkata: “Imam mengatakan pendapat itu sebagai at-Taqiyyah.” Dan demikianlah, banyak orang­orang yang tidak mengetahui agama ar-Rafidhah menjadigoncang terhadap madzab mereka.

9 Kelompok asy­Syi’ah mengatakan bahwa Ja’far ash­Shadiq berkata:

“Sembilan persepuluh agama ada pada at-Taqiyyah, dan tidak ada agama bagi seorang yang tidak bertaqiyyah”. Dia juga berkata: “Seorangyangmeninggalkanat-Taqiyyah adalah seperti orang yang meninggalkan shalat.” Dan Ali bin al­Husein berkata: “Allah mengampuni setiap dosa orang-orang beriman selain dua dosa: Dosa at-Taqiyyah...”

(16)

14

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Aqidah Baru

15

AQIDAH BARU

KEEMPAT: MENYIMPANGKAN (DISTORSI) AL-QUR’AN

Oleh karena keyakinan terhadap Ali bin Abi Thalib z –semoga keridhaan Allah

senantiasa tercurahkan atasnya dan keluarganya– adalah poros setiap perkara pada kelompok

asy-Syi’ah, dan Ali adalah Imam yang wajib di imani oleh

setiap muslim –ini berdasarkan keyakinan mereka–, dan jadilah Ali sebagai dasar dalam memberikan kecintaan dan kebencian.

Hanya saja aqidah ini menimbulkan dua masalah:

MASALAH PERTAMA: TENTANG KITABULLAH (AL-QUR’AN)

Ali bin Abi Thalib z yang oleh asy­Syi’ah harus diimani

wilayah-nya, diyakini sebagai Imam, diyakini sebagai poros

dasar dalam keimanan, dan barangsiapa yang tidak meyakini

wilayah-nya maka dia kafir, keluar dari agama Islam. Namun

(17)

ayat al­Qur’an yang menyatakan Ali bin Abi Thalib adalah terpelihara dari kesalahan dan dia yang berhak mendapatkan

al-wilayah, bahkan di dalam al­Qur’an tidak ada nama Ali bin

Abi Thalib z.10

MASALAH KEDUA:

Bahwasanya al­Qur’an adalah dasar dan sumber hukum pertama dalam Islam, dan yang mengumpulkan menjadi satu mushaf adalah Abu Bakar z, lalu dia menyerahkannya kepada putri Umar bin al­Khattab, yaitu Ummul mukminin Hafshah istri Nabi, dan hal ini diakui oleh Ahlussunnah maupun asy­Syi’ah. Setelah itu Khalifah Utsman bin Affan z menyalinnya (menjadi beberapa mushaf) dan dikirim ke berbagai penjuru negeri. Dan hingga hari ini, setiap mushaf di seluruh negeri Islam tidak berbeda satu huruf pun dengan mushaf Utsman, semenjak 14 abad yang lalu (tidak berubah).

Dan yang menjadi masalah bagi kelompok asy­ Syi’ah: “Dimana Ali dalam pengumpulan dan penulisan al-Qur’an?!”

Dan yang aneh, bahwa semua yang ikut andil mengumpulkan ayat­ayat al­Qur’an menjadi satu mushaf adalah musuh­musuh asy­Syi’ah (yaitu para sahabat Nabi yang dikafirkan asy­Syi’ah)!!

10 Silakan melihat kembali kitab “Limadza lam yudzkar ismi Ali fil Qur’an (Mengapa tidak disebut nama Ali dalam al­Qur’an)” karya Muhammad Baqir Sujudi.

(18)

16

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Aqidah Baru

17

Oleh karena itu mayoritas ulama asy­Syi’ah menyatakan bahwa ayat al­Qur’an kurang dan mengalami perubahan. Pendapat ini mereka lontarkan untuk “lari” dari permasalahan dan pertanyaan yang membingungkan.11

Maka mereka menyatakan: sesungguhnya al­Qur’an yang hakiki adalah yang dikumpulkan oleh Ali bin Abi Thalib, dan Imam Mahdi (yang ditunggu kedatangannya) akan menunjukkan al­Qur’an yang hakiki !!

KELIMA: AR-RAJ’AH /REINKARNASI

Para Imam asy­Syi’ah ada 12. 11 diantaranya hidup lalu meninggal, mereka itu adalah:

1. Ali bin Abi Thalib, 2. al­Hasan,

3. al­Husein (keduanya putra Ali), 4. Ali Zainal Abidin (putra al­Husein),

5. Muhammad al­Baqir (putra Ali Zainal Abidin), 6. Ja’far ash­Shadiq (putra Muhammad Baqir), 7. Musa al­Kazim (putra Ja’far ash­Shadiq), 8. Ali bin Musa ar­Ridha,

9. Muhammad bin Ali al­Jawwad (putra Ali bin Musa ar­Ridha),

11 Hampir seluruh ulama asy­Syi’ah abad 13 H, bersepakat bahwa al­Qur’an telah mengalami perubahan, kecuali empat ulama, yaitu: Ash­Shaduq, al­Murtadha, ath­Thusi, Abu Ali ath­Thabrasi. Salah satu ulama mereka yang bernama an­Nuuri ath­Thabrasi mengarang sebuah kitab yang berjudul: “Fashul Qithab fi Itsbat Tahrif Kitab Rabil Arbab”. Dan sejumlah ulama kontemporer mereka menyatakan pendapat ini.

(19)

10. Ali bin Muhammad al­Hadi (putra Muhammad bin Ali Jawwad),

11. al­Hasan bin Ali al­Askari (putra Ali bin Muhammad al­Hadi).

Itulah sebelas imam, yang tidak satupun dari mereka pernah menjadi penguasa kecuali Khalifah Ali bin Abi Thalib z yang menjadi khalifah selama 5 tahun dan lainnya hidup sebagaimana kehidupan biasa, tidak pernah menjadi penguasa.

Adapun Imam keduabelas menurut kelompok asy­Syi’ah adalah: “Putra dari al-Hasan bin Ali al-Askari” yang diberi julukan dengan “al-Mahdi”.

Kelompok asy­Syi’ah mengatakan: “Sesungguhnya al­Mahdi bersembunyi saat masih kecil, dan di akhir zaman kelak akan muncul.”

Oleh karena mereka meyakini bahwa para imam adalah penguasa yang ditetapkan berdasarkan sabda Nabi

j, dan kenyataannya syariat tidak menyebutkan tentang

hal ini kecuali khalifah Ali bin Abi Thalib, maka terpaksa mereka “membuat” aqidah yang mereka imani untuk membalas dendam terhadap musuh­musuh asy­Syi’ah (yaitu tiga khalifah, Abu Bakar, Umar dan Utsman, lalu Daulah al­Umawiyyah dan Daulah al­Abbasiyyah).

Inilah dia aqidah “ar-Raj’ah”12yang artinya: “Kembalinya

12 Ar-Raj’ah adalah aqidah yang disepakati oleh kelompok asy­Syi’ah, bahkan dia bagian dari aqidah Imamiyah (asy­Syi’ah), sebagaimana

(20)

18

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Aqidah Baru

19

para imam kepada kehidupan setelah kematian mereka untuk menolong kelompok asy­Syi’ah, melawan musuh­musuh mereka.”

Dan yang terpenting dari keyakinan ini adalah apa yang akan dilakukan oleh al-Mahdi, yang akan melakukan penyiksaan yang keji13 dan pembunuhan terhadap para sahabat Nabi dan istri­istri Nabi (yaitu Aisyah dan Hafshah c). Dan juga bangsa Arab dan suku Quraisy, semuanya akan dihidupkan al­Mahdi, dan al­Mahdi akan menyiksa dan membalas dendam terhadap mereka.

Inilah dia aqidah “al-Mahdi” (menurut asy­Syi’ah), dia akan memenuhi bumi dengan keadilan (dengan memberi kemenangan pada kelompok asy­Syi’ah), setelah sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang­wenangan (karena Ahlussunnah mendapatkan kemenangan dan menindas asy­Syi’ah).

dikatakan Kasyiful Ghita dalam kitab “Ashlu asy-Syi’ah wa Ushuluha hal 35”, dan lebih jelas lagi dari kitab tersebut, adalah seperti yang dikatakan Muhammad Baqir asy­Syari’ati dalam kitabnya: “Aqaid al-Imamiyah hal 288”: “Wajib bagi kalian untuk beriman pada

ar-Raj’ah, karena aqidah ini adalah dari kekhususan asy­Syi’ah, dan telah jelas kebenaran aqidah ini dari para imam, yang khusus maupun yang umum, dan telah diriwayatkan dari mereka: Bukan dari golongan kami mereka yang tidak beriman akan kembalinya kami (dalam kehidupan di dunia setelah kematian kami)”. 13 Seorang yang membaca apa yang akan dilakukan (al­Mahdi) dalam

kitab­kitab asy­Syi’ah saat kemunculannya, dia akan berlindung kepada Allah dari kemunculannya. Dia (Mahdi Syi’ah) akan berperan sebagai sosok seorang penjahat terbesar dalam sejarah manusia yang menumpahkan darah dan membunuh manusia. Lihatlah kitab “Hakikat al-Mahdi al-Muntadhar inda asy-Syi’ah”

(21)

Oleh karena itu mereka berdoa dan meminta kepada Allah

agar disegerakan kemunculan para imam, khususnya

al-Mahdi, dan mereka menulis saat menyebut al­Mahdi;

ُه َج ْرَف ُهَّللا َل َّجَع

“Ya Allah segerakan kemunculan al-Mahdi.”

Seperti saat mereka membunuh Saddam Husein14, mereka berkata:

ْنَعْلاَو ،ْمُه َج ْرَف ْل ِّجَعَو ،ٍدَّم َحُم ِلآَو ،ٍدَّم َحُم َىلَع ِّل َص َّمُهَّللا

ْمُه َّو ُدَع

“Ya Allah, curahkan shalawat atas Muhammad, dan juga atas keluarga Muhammad, dan segerakanlah kemunculan para imam, dan laknatlah musuh mereka.”

ْمُه َج ْرَف ْل ِّجَع

“Segerakanlah kemunculannya.”

Ini adalah aqidah ar-Raj’ah, yang artinya: “Segerakanlah ya Allah, kemunculan para imam untuk menolong mereka”.

Jika demikian halnya, maka itu adalah aqidah mereka, yang mereka yakini siang dan malam.

Ar-Raj’ah adalah kembali dan munculnya para imam,

dan ini adalah kemunculan yang umum. Adapun al-Mahdi

kemunculannya adalah secara khusus. Karena dari para

14 Mantan presiden Irak ke­5, masa jabatannya 16 Juli 1979 – 9 April 2003 M. Lahir 28 April 1937, wafat 30 Desember 2006 (–pent.).

(22)

20

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Aqidah Baru

21

imam itu al-Mahdi lah yang paling keras siksaannya terhadap musuhnya.

Oleh karena itu mereka menulis (dalam kitab­kitab asy­ Syi’ah) huruf:

جع

Ringkasan dari tulisan:

ُه َج ْو ُر ُخ ْوَأ ُه َج ْرَف ُهَّللا َل َّجَع

“Semoga Allah menyegerakan kemunculannya atau keluarnya.”

(23)

PERKEMBANGAN

Dalam Aqidah asy-Syi’ah

A

qidah asy­Syi’ah itu berkembang, yang kami maksud dari ungkapan itu adalah bahwa aqidah asy­Syi’ah tidaklah muncul sekali dalam satu waktu, namun tumbuh dan berkembang kira­kira selama masa 200 tahun hingga menetap menjadi aqidah­aqidah al­Imamiyah.

Dan pada setiap masa atau zaman muncul pemikiran dan keyakinan dari kelompok asy­Syi’ah untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Lalu para periwayatnya melakukan transformasi/memindahkan menjadi aqidah. Setelah itu muncul dari kalangan asy­Syi’ah mereka yang menyelisihi dan mengingkari aqidah itu hingga akhirnya menjadi suatu aqidah yang ditetapkan.

Misalnya: kelompok asy­Syi’ah yang terdahulu mengimani bahwa Imam yang ditetapkan berdasarkan nash adalah Ali bin Abi Thalib z. Lalu Ali mewasiatkan kepada anaknya, al­Hasan. Dan al­Hasan mewasiatkan kepada saudaranya, al­Husein.

(24)

22

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Perkembangan dalam Aqidah asy-Syi’ah

23

Namun kelompok asy­Syi’ah saat ini mengatakan sesungguhnya yang menentukan dua belas imam dan menyebutkan nama­nama mereka adalah Rasulullah j.

Maka dalam hal ini ada kontradiksi yang sangat jelas dalam dua pendapat tersebut. Seluruh pendapat­pendapat tersebut bertolak belakang dengan sejarah. Banyak dari kalangan ulama mereka menyatakan bahwa putra­putra (Ali Zainal Abidin, imam yang keempat) berselisih, apakah (Zaid bin Ali bin Zainal Abidin) adalah seorang imam, ataukah putranya yang lain yang bernama (Muhammad Baqir)?

Dalam permasalahan ini kelompok asy­Syi’ah terpecah, ada yang menjadi “Zaidiyyah” kelompok yang menisbatkan diri pada (Zaid bin Ali). Dan kelompok “al-Imamiyah”

memilih (Muhamamd Baqir) sebagai imam. Seandainya kelompok asy­Syi’ah meneliti nash yang mencantumkan nama­nama Imam, pastilah permasalahannya selesai saat itu.15

Setelah itu mereka berselisih pendapat lagi dalam permasalahan putra­putra (Ja’far ash­Shadiq, Imam keenam): Apakah putra tertuanya yang bernama (Ismail) adalah seorang imam, ataukah (Musa al­Kadzim)?

Kelompok asy­Syi’ah al­Ismailiyah memilih Ismail, adapun kelompok al­Imamiyah memilih Musa al­Kadzim. Seandainya ada nash pastilah tidak ada perselisihan.

15 Ash­Shaduq telah membahas dalam kitabnya “Ikmal ad-Din” (Hal 75-76)

(25)

Bahkan dulunya kelompok asy­Syi’ah al­Ismailiyah beriman bahwa Ismail adalah imam, akan tetapi Allah

memiliki alternatif lainnya, lalu Dia menggantinya dengan Musa al­Kadzim –tentunya ini dengan persangkaan mereka–, maka muncullah ketika itu aqidah pada kelompok asy­Syi’ah yang dinamakan dengan:

ِهَّللا َىلَع ُةَءاَدَبلا

Allah Baru Tahu16

Dan di antara contoh “pengembangan” aqidah kelompok asy­Syi’ah adalah permasalahan al-Mahdi.17 Pada setiap 16 Asy­Syi’ah mengatakan bahwa Ja’far ash­Shadiq (Imam keenam) telah menetapkan nash/wasiat bahwa anaknya yang bernama Ismail adalah Imam, akan tetapi Ismail wafat maka Jafar ash­Shadiq berkata: “Allah baru tahu tentang smail (bahwa dia akan mati), dan dahulu smail adalah pemabuk, maka kekhalifahan diteruskan kepada Musa al-Kadzim.” Lihat“al-Ghaibah” karya ath­Thusi 120. 17 Awal kali sosok al-Mahdi mereka nisbatkan ke (Muhammad bin

al­Hanafiah). Seorang penyair asy­Syi’ah yang bernama as-Sayid al-Humairi menyebutkansebuah syair tentang ini. Namun Ja’far ash­Shadiq (Imam keenam) mengingkarinya dan mendebatnya, lalu pengikut Ja’far menisbatkan sosok al-Mahdi kepada Ja’far ash­Shadiq. Ketika Ja’far meninggal dunia, mereka menisbatkan

al-Mahdi kepada Musa al­Kadzim (Imam ketujuh), setelah Musa meninggal dinisbatkan kepada Muhammad bin Musa ar­Ridha (Imam kedelapan). Adapun lainnya ada yang menisbatkan sosok

al-Mahdi kepada Muhammad al-Baqir ( mam kelima), dan Dzu an­Nafsi az­Zakiyyah serta Ismail bin Ja’far ash­Shadiq. Dan nama­ nama selain mereka yang dinisbatkan pada sosok al-Mahdi banyak, karena pemikiran munculnya al-Mahdi berkembang menguasai kelompok asy­Syi’ah di masa­masa awal –sebagaimana hal ini dikatakan asy­Syi’ah–. Lalu dimana nash yang menyatakan adanya

(26)

24

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Perkembangan dalam Aqidah asy-Syi’ah

25

zaman muncul kelompok dari kalangan asy­Syi’ah yang berkeyakinan bahwa fulan adalah seorang imam.

Dan ada jama’ah dari kelompok asy­Syi’ah yang menjadikan (Muhammad bin Ali bin Abi Thalib) yang dinamakan juga (Muhammad al­Hanafiyah) sebagai

al-Mahdi. Dan ada juga dari kelompok mereka yang

menjadikan (Muhammad al­Baqir) dan (Ja’far ash­Shadiq) dan (Dzu an­Nafsi az­Zakiyyah), dan selain mereka sebagai

al-Mahdi.

Seandainya ada nash yang menunjukkan adanya 12 imam itu, pastilah tidak akan ada pertentangan dan perselisihan. Dan sungguh benar firman Allah

:

ﱬ ﮈ ﮇ ﮆ ﮅ ﮄ ﮃ ﮂ ﮁ ﮀ ﭿ ﱭ

“Kalau kiranya al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”

(QS. an-Nisa’ [4]: 82)

Sebagaimana Nashara berselisih tentang hakikat Isa p, Allah

berfirman:

ﱬﯻ ﯺ ﯹ ﯸ ﱭ

“Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara

mereka.” (QS. Maryam [19]: 37)

Kemudian perselisihan­perselisihan ini melahirkan

(27)

perselisihan dalam politik. Maka semenjak adanya masalah antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah, lalu al­Husein z keluar menuju kota Kufah Irak kemudian dia terbunuh, hingga tahun 260 H, saat al-Mahdi menghilang –sebagaimana keyakinan kelompok asy­Syi’ah–. Di sela­sela masa inilah (200 H) muncul aqidah­aqidah Syi’ah, dikurangi dan ditambah!!

Oleh karena itu, tidak akan anda jumpai karya­karya Syi’ah sebelum tahun (300 H) yang memuat secara utuh aqidah Syi’ah. Munculnya karya­karya Syi’ah setelah munculnya Dinasti Buwaihiyyah (mereka adalah Syi’ah dari ad­Dailam, dari negeri Persia), mereka menguasai pemerintahan al­Abbasiyyah, dan menjadikan pemerintahan Abbasiyyah sebagai formalitas saja, dan dalam realita mereka menguasai. Pada zaman daulah ini muncul karya­karya Syi’ah yang menetapkan aqidah­aqidah mereka.

(28)

26

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Hasil-hasil dari Perkembangan Aqidah Syi’ah

27

HASIL-HASIL DARI

PERKEMBANGAN

Aqidah Syi’ah

Aqidah­aqidah Syi’ah menjadi keyakinan kuat –setelah perkembangannya– sebagaimana berikut ini:

PERTAMA:

Keyakinan bahwa Ali dan putra­putranya hingga 12 turunan adalah imam. Dan hal ini adalah permasalahan keimanan, bukan hanya cinta saja. Maka setiap orang yang tidak mengimani bahwa mereka adalah imam adalah kafir sekalipun mencintai para imam itu. Ahlussunnah adalah kafir menurut umumnya pengikut Syi’ah, atau fasik, atau sesat dan menyimpang, berhak mendapatkan kehinaan dan laknat menurut sebagian mereka.

Dan yang pertama kali kafir adalah: para sahabat Nabi, istri Nabi, empat imam Madzhab (Abu Hanifah, asy­Syafi’i, Malik dan Ahmad bin Hanbal) dan pengikut mereka.

(29)

KEDUA:

Oleh karena kebudayaan Islam terjadi semenjak para Khulafaur Rasyidin menjadi khalifah, kemudian daulah Umawiyah, Abbasiyyah, Saljukiyah, Ayyubiyyah, Mamlukiyyah, Utsmaniyah, dan Daulah Utsmaniyah di Spanyol dan lainnya. Dan daulah­daulah itu adalah Daulah sunniyyah (bukan syi’ah), maka menurut mereka kebudayaan daulah­daulah itu batil dan zalim.

Semua penaklukan yang dilakukan kaum muslimin terhadap negeri­negeri adalah batil, karena pemimpinnya adalah Khalid bin al­Walid, Sa’ad bin Abi Waqas, Abu Ubaidah, Sholahuddin al­Ayyubi –dan lainnya– dan mereka semua adalah orang­orang fasik dan kafir. Oleh karena itu sejarah mereka ternoda dan mereka dilaknat, dan dibuatlah kitab­kitab yang berisikan hal ini (laknat dan pengkafiran terhadap sahabat Nabi dan lainnya).18

Dalam tindakan pun, Syi’ah telah mewujudkan (permusuhannya terhadap kaum muslimin), dimana sepanjang sejarah Islam mereka membantu musuh­musuh Islam, mulai dari perang Salib, Tartar, hingga zaman ini, Yahudi dan Amerika.

18 Misalnya adalah tokoh syi’ah di Mesir Rasim Ahmad an­Nafis, yang “menyerang” dan “menusuk” kepribadian Shalahuddin al­ Ayyubi melalui tulisannya di koran “al­Qahirah”, koran dibawah pengawasan Kementerian Kebudayaan Mesir. Dan juga seorang yang bernama Ibad Jamaluddin dalam acara televisi al­Arabiyyah yang bernama “Idha­at” pada tanggal 25 Juni 2009 M.

(30)

28

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Hasil-hasil dari Perkembangan Aqidah Syi’ah

29

Hakikat ini tidak ada yang mengingkarinya melainkan orang yang bodoh dan keras kepala, dan ini bukanlah suatu hal yang aneh, kelompok syi’ah tidak mengakui orang­orang di luar kelompoknya, mereka mengkafirkan seorang yang tidak bermazhab syi’ah. Buku­buku karya mereka banyak menulis tentang hal ini.

Maka demikianlah “otak penderita penyakit jiwa” yang tidak mempercayai untuk hidup bersama dengan seorang yang berbeda pendapat, melainkan ingin menjauhkannya, menghinanya, membalas dendam, baik dengan siksaan maupun pembunuhan.

Dan kita dapat membuktikan aqidah pengkafiran yang terdapat dalam kelompok Syi’ah dengan membaca kitab­kitab mereka, terlebih lagi kitab­kitab itu telah dicetak dan beredar, setelah sebelumnya kelompok itu berusaha agar kitab­kitab mereka tidak tersebar dan muncul di masyarakat.

KETIGA:

Karena aqidah syi’ah ingin berbeda dengan lainnya, maka dibuatlah fikih (ibadah) bagi pengikutnya yang berbeda dengan Ahlussunnah dalam setiap perinciannya, kecil maupun besar. Dalam masalah shalat, puasa, zakat, haji dan selainnya. Lalu (Syi’ah) menisbatkan fikih itu kepada ahli bait. Ini menjelaskan kepada kita mengapa Syi’ah menyelisihi Ahlussunnah dalam perayaan hari raya, dalam waktu dan hal­hal ibadah di bulan Ramadhan, hari Arafah saat haji.

(31)

Bahkan mereka mempunyai perayaan­perayaan hari raya, ziarah di tempat yang suci, khusus untuk mereka.19

KEEMPAT:

Karena kebudayaan Islam dikuasai oleh Ahlussunnah (daulahnya, individunya, ulamanya), dan jika dibandingkan dengan Syi’ah beserta kelompoknya (al­Imamiyyah, al­Ismailiyyah, az­Zaidiyyah) tidak lebih dari 10 % dari seluruh alam Islam.

Disebabkan hal ini, Syi’ah –dengan segala kedengkian dan pikiran jahat yang dimilikinya– tidak mampu hidup bersama Ahlussunnah. Oleh karena itu mereka mempergunakan cara

“at-Taqiyyah” mereka menampakkan yang zhahir berbeda dengan batinnya, berbuat kemunafikan, menjilat, memuji berlebihan, mendekati untuk memperoleh keinginan mereka dengan segala cara, sama dengan cara yang dilakukan Yahudi! Oleh karena itu banyak kalangan ulama umat maupun

19 Mereka menisbatkan amalan­amalan mereka itu kepada

MuhammadbinMusaar­Ridha, dimana al­Qami menyebutkan: ar-Ridha pernah ditanya tentang seorang yang tidak mendapati imam dari kalangan ahli bait, apa yang harus dilakukannya? Ar­Ridha berkata kepada orang tersebut: Datangilah seorang alim negeri itu (seoramg sunni) dan bertanyalah padanya tentang masalahmu, jika dia telah memberikan fatwa padamu maka amalkanlah fatwa yang menyelisihinya, karena kebenaran terdapat dalam fatwa yang menyelisihi Ahlussunnah. Lihat kitab “Uyun al­Akhbar 1/275” karya al­Qami. Dan Khameini menguatkan pendapat ini dalam kitabnya “Tahrir al­Wasilah”

(32)

30

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Hasil-hasil dari Perkembangan Aqidah Syi’ah

31

para ahli kebudayaan tidak mengetahui aqidah­aqidah Syi’ah yang sebenarnya. Bahkan banyak kalangan dari penulis Syi’ah menyamarkan pada Ahlussunnah, mereka memoles Syi’ah dengan menggambarkannya sebagai “Revolusi terhadap kebatilan” dan menggambarkan pada Ahlussunnah bahwa Syi’ah tegak di atas kecintaan pada ahli bait (keluarga Nabi).

Tidaklah mereka berkuasa di suatu negeri, atau daerah, atau kota melainkan aqidah­aqidah mereka yang sebenarnya akan nampak, dan jika telah menguasai, dan mempunyai kekuatan, mereka akan menumpahkan darah, memusnahkan sawah ladang dan manusia.

Sebagaimana dilakukan oleh Dinasti Safawiyyah di Iran dan Irak. Sebagaimana mereka telah mengkhianati khalifah al­Abbasi dan menyerahkannya ke tentara Tartar, di hari jatuhnya kota Baghdad, dan juga apa yang terjadi di negara Irak saat ini (dari pengkhianatan) tidak dapat disembunyikan kenyataannya. Maka Allah­lah Dzat yang dimintai pertolongan­Nya.

KELIMA:

Sebagaimana juga kelompok Syi’ah membuat “ritual­ ritual” dan “amalan­amalan” dalam madzhab mereka untuk “memotivasi” pengikutnya agar lebih “fanatik” kepada madzhab Syi’ah. Seperti acara ritual mengenang terbunuhnya al­Husein tiap tahun di bulan Muharram pada hari asy-Syuura (10 Muharram), memukul kepala hingga mengalir darah, menyiksa diri dengan memukuli badan

(33)

dan meratap­ratap, mengembalikan kenangan berupa patung (sandiwara) terjadinya pembunuhan al­Husein, menampakkan sentimentil bahwa Syi’ah ditekan dan dizalimi, maka hal itu cukup bagi kelanggengan aqidah syi’ah dalam diri para pengikutnya.

Dari hal itu, mereka mendirikan tempat­tempat semisal masjid yang dinamakan “al­Huseiniyyat”, yang hakikatnya adalah tempat para pengikut syi’ah. Dan menamakan tempat­tempat tersebut dengan nama yang ada hubungannya dengan nama al­Husein z. Dari sinilah diadakan perayaan­ perayaan setiap tahun untuk mengenang kelahiran dan kematian setiap imam.

Dan sebelum itu, mereka membuat kitab­kitab yang berisikan hadits­hadits palsu yang disandarkan kepada para imam. Mereka membuat hadits­hadits palsu yang berisi pahala dan ganjaran dari Allah

bagi orang yang melakukan amalan­amalan (dusta) itu.

Misalnya tentang menangisi al­Husein, mereka membuat hadits palsu bahwa pahalanya adalah seribu kebaikan, lalu berziarah ke makam al­Imam al­Fulani mendapatkan ganjaran semisal haji dan umrah, lalu kecintaan terhadap ahli bait disertai kemaksiatan maka kemaksiatannya tidak akan memberi mudharat, dan pengikut Syi’ah adalah orang­ orang pilihan di sisi Allah

, bagaimanapun amalan yang dilakukannya.20

20 Sebagaimana hal ini disebutkan Ibnu Babawaih al-Qami dalam kitab “ilal asy-Syarai” (1/164): Malaikat Jibril turun menemui

(34)

32

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Hasil-hasil dari Perkembangan Aqidah Syi’ah

33

Dan inilah jalan/keyakinan yang sama dengan Yahudi, Allah

berfirman:

ﱬ ﭗ ﭖ ﭕ ﭔ ﱭ

“Kami ini adalah anak-anak Allah dan

kekasih-kekasih-Nya.” (QS. al-Maidah [5]: 18)

ﱬﮇ ﮆ ﮅ ﮄ ﮃ ﮂ ﮁ ﱭ

“Dan mereka berkata: Sekali-kali kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali berbilang hari saja.”

(QS. al-Baqarah [2]: 80)

Nabi meminta pada beliau agar menyampaikan kepada Ali bahwa Allah memberikan padanya surga dan neraka, maka Ali boleh memasukkan siapa yang dikehendakinya ke surga dan mengeluarkan siapa yang dikehendakinya dari neraka.

Ibnu Babawaih al-Qami juga menyebutkan: “Sesungguhnya surga diciptakan bagi siapa yang mencintai Ali, sekalipun dia durhaka pada Rasulullah, dan neraka diciptakan bagi siapa yang membenci Ali sekalipun dia taat pada Rasulullah.”

(35)

PERTANYAAN-PERTANYAAN

yang Wajib Dijawab

M

ungkin ada yang bertanya –khususnya yang tinggal di Jordania, Mesir, Maroko, Sudan, bahkan Suriah/Siria dan negeri lainnya–:

“Kami bermuamalah dan hidup bersama beberapa kelompok Syi’ah di Universitas, kantor departemen negara, dan ada juga yang menikah dengan Syi’ah, namun kami tidak melihat dalam kelompok Syi’ah seperti yang kami tulis dan ceritakan ini!!”

Jawabannya:

Kelompok Syi’ah adalah gerakan yang menggunakan

cara “at-Taqiyyah”, yaitu menyembunyikan sesuatu

yang tidak diterima masyarakat umum, seperti masalah distorsi al­Qur’an, pengkafiran terhadap sahabat Nabi, dan bahwasanya Ali adalah ma’shum/terjaga dari kesalahan

seperti halnya Nabi j, ini dari satu sisi.

Sisi lainnya:

Sesungguhnya pemikiran dunia Arab dan Islam setelah jatuhnya Daulah Utsmaniyah berubah, masuklah pemikiran

(36)

34

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Pertanyaan-pertanyaan yang Wajib Dijawab

35

yang baru, seperti: Nasionalisme, Komunisme, Sekulerisme, disertai munculnya kebudayaan barat, pemikiran materialisme dan meninggalkan ajaran agama.

Pemikiran­pemikiran ini masuk baik pada Ahlussunnah maupun Syi’ah. Dan akhirnya banyak pengikut Syi’ah lari dari pemikiran Syi’ah. Terlebih lagi bahwa pemikiran/aqidah Syi’ah pada dasarnya sulit dibenarkan/dipercayai, aqidahnya tersembunyi sekalipun pada diri pengikutnya. Dalam aqidah Syi’ah terdapat khurafat dan dongengan tidak berdasar. Dan ini memperjelas bagi kita mengapa komunisme tersebar dalam kalangan Syi’ah di Iran, Irak Selatan, Lebanon dan negeri lainnya. Oleh karena itu tumbuh generasi dari kalangan Syi’ah intelektual namun tidak mengerti aqidahnya sedikitpun. Orang­orang seperti ini jika terpengaruh agama maka mereka lebih dekat kepada sunnah. Oleh karena itu, ulama Syi’ah Kontemporer dan cendekiawannya “menyebarkan” ajaran Syi’ah dengan “cara baru”.

Mereka sembunyikan “aqidah mitos dan dongeng”, seperti

ar-Raj’ah” (yaitu aqidah bangkitnya para imam dari kematian

untuk menolong Syi’ah),lalu menghiasinya dengan aqidah Syi’ah yang bertolak belakang dengan kenyataannya. Mereka memanfaatkan kesempatan sedikitnya buku­buku referensi mereka yang menjelaskan tentang hakikat pemikiran Syi’ah yang tersebar di masyarakat. Buku­buku referensi mereka hanya ditimbun di markas­markas dan sekolah­sekolah mereka saja.21

21 Sebagaimana yang dilakukan oleh pastur­pastur Nashara sebelum Revolusi.

(37)

Dan demikianlah keadaannya hingga tahun 1979 M, dimana terjadi Revolusi Iran/Khomeini yang menjadikan mereka menyebarkan dan kembali mencetak kitab­kitab sumber aqidah­aqidah Syi’ah.

Oleh karena itu, jika anda melihat seorang pengikut Syi’ah yang relijius dan taat pada aqidah Syi’ahnya, anda akan mengetahui hakikatnya dan dasar­dasar aqidah yang kami telah jelaskan. Dan manakala seorang pengikut Syi’ah menjauh dari agamanya, maka anda akan jumpai dia lebih bersih pemikiran dan akalnya, dan lebih dekat kepada pemahaman Islam yang shahih sesuai kenyataannya.

PERTANYAAN LAINNYA

Mungkin ada yang bertanya: Jumlah pengikut Syi’ah pada masa ini jutaan, ulama mereka banyak, maka apakah masing-masing mereka berada dalam kesesatan dan penyimpangan?

Jawabannya:

Bukankah penduduk China penganut agama Budha dan konfusius/Konghucu jumlahnya jutaan? Agama mereka adalah kumpulan dongeng dan mitos/cerita bohong? Demikian pula penganut agama Hindu dan Budha?

Maka tidaklah aneh jika sekelompok dari kaum muslimin memiliki pemikiran menyimpang, seperti misalnya Syi’ah, dari pemikiran Syi’ah yang sederhana sampai yang kompleks hingga menjadi mantap seperti yang telah kami jelaskan. Terlebih lagi Nabi j telah bersabda bahwa umatnya akan terpecah menjadi

(38)

36

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Apakah asy-Syi’ah Mencintai Ahli bait

37

APAKAH ASY-SYI’AH

Mencintai Ahli bait?

D

ahulu, kelompok Syi’ah dalam sejarah daulah­ daulah Islam diperlakukan oleh kaum muslimin secara biasa. Ya, memang benar, kaum muslimin berselisih dengan Syi’ah, akan tetapi kaum muslimin tidak melakukan pembunuhan terhadap mereka, tidak melakukan pengusiran dan pemusnahan. Banyak ulama Syi’ah yang hidup dalam “dekapan” kebudayaan Islam, seperti para sastrawan, penyair, bahkan sampai para menteri sekalipun.

Yang demikian itu karena Ahlussunnah dapat hidup dengan kelompok manapun, meskipun berselisih dan memerangi penyimpangan aqidahnya –sebagaimana yang dilakukan Ali bin Abi Thalib z terhadap kelompok

Khawarij–.

Ahlussunnah tidak memerangi melainkan terhadap orang yang mengangkat senjata terhadap kaum muslimin, atau mengkhianati, atau berusaha merusak agama mereka.

(39)

mencapai kekuasaan, namun tidak pernah berhasil, hingga akhirnya Alawiyyun bekerja sama dengan Abbasiyyun untuk menjatuhkan Daulah Umawiyah, dan berhasil. Dan tegakklah Daulah Abbasiyyah.

Abbasiyyun adalah keturunan paman Nabi j, yaitu

al­Abbas. Mereka termasuk ahli bait. Akan tetapi ini sebenarnya bukan yang diinginkan Syi’ah. Yang diinginkan adalah ahli bait, Alawiyyun (keturunan Ali bin Abi Thalib).

Sekalipun Abu Thalib dan al­Abbas keduanya sama­sama paman Nabi j.

Maka hal ini menyingkap pemahaman Syi’ah dalam mendefinisikan ahli bait, mereka berpendapat: Ahli bait adalah istilah yang intinya berhubungan dengan Ali dan anak­anaknya saja.

Dan kata­kata yang mereka sering ulang­ulang adalah bahwa ahli bait dizalimi, adalah tidak benar,

Ini dia Abu Ja’far al­Manshur –dia adalah anak Muhammad bin Ali bin Abdullah bin al­Abbas (paman Nabi j) dari keturunan al­Hasyimi–, mengapa mereka

melaknatnya?

Saat kelompok Syi’ah menguasai awal kali pemerintahan Syi’ah di Irak setelah penjajahan –pemerintahan Ibrahim al­Ja’fari– baru beberapa hari berkuasa mereka menghancurkan patung kepala Abu Ja’far al­Manshur –penguasa yang membangun kota Baghdad– karena kedengkian mereka, padahal dia adalah keturunan paman Nabi j.

(40)

38

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Apakah asy-Syi’ah Mencintai Ahli bait

39

Demikian juga Harun ar­Rasyid cucu Abu Ja’far, kelompok Syi’ah melaknatnya siang dan malam! Demikian pula al-Mu’tashim dan lainnya. Bahkan dari kedengkian mereka kepada keturunan Abbas (Abbasiyah), mereka menyerahkan khalifah yang terakhir Abbasiyyah kepada tentara Tartar, lalu tentara Tartar membunuhnya secara keji.

Dan di antara hal yang patut disebut: Bahwasanya Syi’ah menamakan seorang yang nasabnya keturunan ahli bait dengan sebutan: (as-Sayyid) bentuk jamaknya (Saadah).

Bagi kelompok Syi’ah hal ini adalah penghormatan dan pensucian terhadap nasab mereka –suatu hal yang tidak aneh–, sekalipun orang tersebut melakukan perbuatan fasik dan durhaka, seperti berzina, homosex, mencuri, merampas atau mezalimi!!

Syi’ah menetapkan panggilan Sayyid itu sebagai kedudukan khusus baginya!!

Meskipun demikian (ada perbuatan kontradiksi dari Syi’ah). Dimana di Irak banyak terdapat keturunan al­Husein dari kalangan Ahlussunnah, seperti suku

an-Nuaim, al-Musyaahadah, al-Hadidin. Akan tetapi

nasab mereka yang mulia itu –dan Syi’ah mengakui nasab mereka sebagai keturunan al­Husein– (tidak menjadikan mereka mendapatkan kecintaan dan kemuliaan dari Syi’ah). Kelompok Syi’ah membunuh mereka di Irak (melakukan

genocide) di masa al­Ja’fari dan al­Maliki. Nasab mereka yang

mulia tidak menjadikan Syi’ah cinta kepada ahli bait.

(41)

al­Hasan, seperti asy-Raf Makkah (Sharif of Mecca). Dan diantara mereka ada yang menjadi raja­raja di Jordania,

ada juga Baitul Hasani dan selain mereka, Syi’ah tidak memuliakannya, justru Syi’ah mencela siang dan malam, sekalipun diketahui dengan benar nasab mereka (adalah keturunan ahli bait). Para ahli bait itu dicela Syi’ah karena “satu dosa” yaitu mereka adalah Ahlussunnah, dan bukan kelompok Syi’ah.

Bahkan yang lebih dahsyat lagi, bahwa kabilah Syi’ah yang nasabnya mengacu pada ahli bait al­Husein (keturunan Husein) seperti al-Musawi, al-Huseini, dikultuskan. Akan tetapi, manakala ada di antara mereka yang berpindah ke Ahlussunnah maka dia dianggap telah murtad dan dibunuh. Sebagaimana terjadi di Irak.

Maka jelaslah, bahwa permasalahannya bukanlah cinta dan menghormati ahli bait, namun ukurannya adalah: dia itu mengikuti Syi’ah dan aqidahnya atau tidak. Cinta pada ahli bait hanyalah syiar yang dibuat dan digunakan sebagai langkah untuk menipu manusia agar menjadi pengikut Syi’ah.

Bahkan Ali bin Abi Thalib z mempunyai anak­anak yang terbunuh bersama al­Husein di Karbala, di antara mereka adalah Abu Bakar bin Ali yang dikubur di Karbala, lalu mengapa Syi’ah pada hari ini tidak berziarah ke kuburnya sebagaimana mereka berziarah ke kubur saudara al­Husein lainnya?

(42)

40

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Apakah asy-Syi’ah Mencintai Ahli bait

41

Keduanya adalah anak­anak Ali bin Abi Thalib bukan dari Fatimah binti Rasulullah, dan keduanya kita mengharapkannya mati syahid sebagaimana saudaranya, al­Husein. Akan tetapi bagaimana bisa kelompok Syi’ah mengagungkan anak yang bernama “Abu Bakar”, sekalipun putra dari Ali bin Abi Thalib? (Mereka tidak akan mengagungkan orang yang namanya Abu Bakar karena kebencian mereka terhadap sahabat Nabi, Abu Bakar ash­Shiddiq z).

Sebagaimana juga Syi’ah menyembunyikan kejahatan

al-Muhtar ats-Tsaqafi saat dia membunuh putra Ali bin Abi Thalib yang bernama “Ubaidillah”, yang demikian itu karena mereka mencintai al-Muhtar ats-Tsaqafi ad-Dajjal.

Dan Syi’ah tidak mau menyebut putra al­Husein z, yang bernama “Umar” yang mati syahid bersama ayahnya, namun kuburnya tidak diketahui dimana. Karena namanya

“Umar” dan nama ini “tidak mereka sukai”, sekalipun dia adalah putra dari al­Husein, Imam kelompok Syi’ah?

Semuanya ini menunjukkan bahwa barometer mereka (dalam cinta dan benci Syi’ah terhadap seseorang) adalah aqidah­aqidah mereka, dan bukanlah kecintaan mereka terhadap ahli bait.

(43)

REALITA SAAT INI DAN

Aliran Syi’ah

A

liran Syi’ah adalah madzhab/ideologi yang berbahaya bagi kebudayaan kita yang Islami, Sepanjang sejarah golongan Syi’ah “tidak pernah” ikut serta menaklukkan suatu negeri dan memasukkannya ke dalam Islam. Mereka tidak pernah punya “saham/andil” dalam menyebarkan agama tauhid, atau mendirikan kebudayaan Islam di suatu daerah di dunia ini, bahkan sebaliknya mereka senantiasa memecah belah umat Islam, ikut serta memporak­porandakan dan memperbanyak permasalahannya.

Daulah al-Fatimiyah, yang muncul awal kali di Maroko barat, lalu berpindah ke Mesir bekerja sama dengan tentara Nashara melawan Dinasti Zengid, hingga akhirnya dihancurkan oleh Shalahuddin al­Ayyubi sebelum membebaskan Baitul Maqdis.

Sebelum ini muncul Dinasti Buyid yang menguasai Dinasti Abbasiyyah,secara formalitas mereka menjadikan Abbasiyyah sebagai penguasa namun realitanya pemerintahan mereka kuasai. Mereka punya andil terhadap pembunuhan

(44)

42

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Realita Saat ni dan Aliran Syi’ah

43

para Khalifah, mereka sebarkan celaan terhadap para sahabat Nabi, mereka tulis di dinding­dinding masjid tulisan terhadap celaan para sahabat Nabi, dan di masa mereka buku­buku Syi’ah di cetak setelah tahun 300 H.

Kemudian setelah 6 abad setelah itu, yaitu (tahun 900 H) muncul Dinasti Safawiyyah, yang menjadikan penduduk Iran penganut Syi’ah, lalu dinasti ini menyerang Irak, membunuh ribuan penduduknya, bahkan lebih dari 1 juta orang muslim dibunuh, agar sisanya menjadi penganut Syi’ah.

Sebelum itu, kelompok Syi’ah ikut serta dalam kejatuhan kota Baghdad Irak oleh tentara Mongol melalui seorang yang bernama Ibnu al­Alqami (penganut Syi’ah Imamiyah), dan ath­Thusi (penganut Syi’ah Ismailiyah), mereka juga mengorbankan Khalifah untuk dibunuh tentara Tartar.

Kemudian, (tahun 1978 M) muncul Revolusi Khomeini di Iran, dan saat itu tergambar dalam benak banyak kaum muslimin dan bangsa Arab –ini karena kebodohan mereka akan kelompok Syi’ah– bahwa itu adalah Revolusi Islam, mereka melupakan bahwa negara itu adalah negara Syi’ah yang mempunyai aqidah yang berbeda dengan aqidah kaum muslimin secara umum. Kelompok Syi’ah mempunyai mimpi­mimpi dan cita­cita yang tidak sama dengan umat Islam. Kaum muslimin dan bangsa Arab lupa akan hal itu dengan alasan, Syi’ah hari ini bukan Syi’ah kemarin. Dan juga lantaran lemahnya kaum muslimin (Ahlussunnah) akan pengetahuan tentang kelompok Syi’ah.

(45)

Oleh karena ini dan itu, banyak kelompok dan jama’ah­ jama’ah Islam dan Arab mengucapkan ucapan selamat akan keberhasilan Revolusi Khameini. Akan tetapi Iran tidak akan menghormati seorangpun, dan negara itu menyiarkan dalam undang­undang dasarnya: “Bahwasanya ran adalah

negara Syi’ah selamanya.” Lalu mulailah mereka menyiksa

Ahlussunnah, bahkan membunuhnya.

Lalu mengarahkan proyek “menjadikan Syi’ah” ke luar negeri, dengan melibatkan diri dalam urusan negara lain, hingga perang melawan Irak selama 8 tahun. Dan semenjak meletusnya perang, dunia telah bersepakat meminta dua negara itu untuk menghentikan perang, negara Irak setuju dan negara Iran (penganut Syi’ah) tidak mau.

Negara Iran juga ikut andil membuat revolusi dan “penyebaran Syi’ah” di setiap negara Islam dan dengan segala cara. Hingga terjadi Iran membantu Amerika dalam menjajah Afghanistan. Dan dari langkah ini Iran berkonspirasi dengan Amerika untuk menjatuhkan Irak.

Maka semenjak itu nampaklah wajah yang sebenarnya “wajah Syi’ah” dan tersingkaplah penutupnya.

Dan di Lebanon, Iran membuat “lubang jahat” untuk menyobek negara itu, mereka membuat kelompok dengan nama “Hizbullah”, yang diperbolehkan untuk dipersenjatai –sendirian– untuk membantu Iran. Dan pertanyaan yang muncul dengan sendirinya:

(46)

44

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Realita Saat ni dan Aliran Syi’ah

45

Setiap organisasi Palestina diperangi, kamp­kamp pengungsi Palestina di Lebanon dihancurkan, para pengungsi itu dibunuh melalui tangan Yahudi dan Partai “Amal

(Lebanon)”dengan dipimpin oleh Nabih Berri.22 Setelah

mereka berhasil mengusir pengungsi Palestina dari Lebanon ke Tunisia, mereka melakukan hal­hal yang menguntungkan “Hizbullah (Lebanon)”, dimana “Hizbullah” mendapatkan bantuan uang dan dipersenjatai secara terang­terangan, dan melakukan parade di jalan­jalan Lebanon secara terang­terangan!!

Dan pertanyaan bagi mereka yang tidak mengerti kelompok Syi’ah:

Kenapa semua ini? Saat selain kelompok Syi’ah “Hizbullah” diperangi, siaran medianya dan satelitnya ditutup hanya lantaran berhubungan dengan suatu kelompok perlawanan, namun justru dengan mudah kelompok “Hizbullah Lebanon” memiliki satelit yang tidak mampu ditutup siapa saja?

Ini semua memberikan impresi/kesan yang jelas akan tidak adanya kejujuran, dan bahwasanya propaganda kelompok “Hizbullah Lebanon” yang menyerukan (melawan Yahudi dan Amerika) hanyalah “fatamorgana” di padang pasir yang dikira air oleh orang yang merasa haus!!

22 Lahir 28 Januari 1938 M, ia adalah jubir pemerintahan Lebanon. Ia mengepalai partai Amal Lebanon yang sebagian besar anggotanya adalah penganut Syi’ah.

(47)

Lalu dari sisi lainnya:

Mengapa perlawanan Ahlussunnah Irak diperangi, sedangkan pasukan “al­Mahdi”23 nampak jelas di televisi? Dan penampilan terang­terangan pemimpinnya “Muqtada

ash-Shadr” yang meletakkkan dasar pembentukan pasukan

“al-Mahdi” dan unjuk kekuatan pasukannya di jalan?

Sesungguhnya hari­hari akan menyingkapkan hakikat seluruh kelompok­kelompok Syi’ah ini kepada kita, bahwasanya kelompok­kelompok itu tidak ada bedanya dengan kelompok­kelompok lainnya di Iran, semuanya bersumber dari satu mata air, yaitu Syi’ah.

Dan semoga dengan bahasan yang ringkas ini, kami menerangkan tentang kelompok Syi’ah, agar kita mengenal (penyimpangan) kelompok ini, dan hendaknya setiap orang tidak tertipu dengan kelompok ini berserta tipu muslihatnya, dan juga metode “at-Taqiyyah-nya” yang jahat, yang memindahkan “ribuan” kedustaan menjadi kebenaran, dan memindahkan kebenaran kepada kedustaan.

Bahkan di masa ini, kelompok Syi’ah di bawah naungan Amerika dan Inggris melakukan pembunuhan, pembakaran, penyembelihan terhadap Ahlussunnah di setiap negeri yang mereka mampu menguasainya.

23 Tentara Mahdi, yang juga dikenal sebagai Milisi Mahdi, Pasukan Mahdi atau Jaish al-Mahdi (bahasa Arab ي ِدْهَلما ُشْي َج), adalah sebuah pasukan milisi yang dibentuk oleh imam Syi’ah Irak Muqtada al­Sadr pada Juni 2003 (–pent.)

(48)

46

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Realita Saat ni dan Aliran Syi’ah

47

Dan mereka –masa ini– adalah tangan para penjajah dan Yahudi, mereka bergembira dengannya, Yahudi ikut serta mendapatkan manfaat dengan adanya kelompok Syi’ah. Dimana Syi’ah ingin memperoleh kemenangan dan menguasai atas alam Islami, dan tentunya para penjajah senang dengan ini, karena mereka ingin menghancurkan alam Islami dan Arab (Ahlussunnah), karena bagi mereka Ahlussunnah adalah musuh mereka yang sebenarnya.

(49)

METODE SYI’AH DALAM

BERDAKWAH UNTUK

Menjadikan Seorang Syi’ah

S

ecara individu kelompok Syi’ah tidak akan mampu mengutarakan aqidahnya yang penuh cerita bohong kepada alam Islami. Dimana dia mengatakan: “ ni keyakinanku, ini aqidah yang aku yakini.”

Namun para da’i mereka senantiasa membuat cara lain dalam menyebarkan ajaran Syi’ah. Yaitu dengan cara berusaha membuat Ahlussunnah ragu terhadap aqidah dan sejarah mereka, hingga seorang muslim terjatuh dalam keraguan terhadap hadits-hadits Nabinya, ragu terhadap para sahabat Nabinya, ragu terhadap sejarah Islamnya. Dan saat kerancuan-kerancuan itu telah membuat seorang muslim bimbang, merekapun memasukkan aqidah Syi’ahnya.

Ada juga metode lainnya, mereka menarik orang­orang lemah dari kalangan Ahlussunnah dengan metode ini, yaitu: Menangis­nangis, sedih atas musibah yang menimpa ahli bait Nabi j, sebagaimana terjadi pada pembunuhan al­Husein,

mereka menggunakan syair­syair, nasyid­nasyid, menabuh genderang, membuat sandiwara untuk “menciptakan” perasaan yang mengharukan pada tragedi yang menimpa Syi’ah!!

(50)

48

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Perbandingan Antara Pengikut Syi'ah Jika Menjadi Sunni, dan...

49

PERBANDINGAN ANTARA

PENGIKUT SYI’AH JIKA

MENJADI SUNNI,

dan Sebaliknya Sunni Jika

Menjadi Syi’ah

P

erbandingan ini sangat penting sekali, karena akan menyingkapkan hakikat aqidah yang diimani dua golongan tersebut.

Seorang sunni jika berubah menjadi pengikut kelompok Syi’ah –seperti misalnya Muhammad as­Samawi at­Tijani at­Tunisi,24 atau Hasan Sahatah al­Misry,25 atau Marwan 24 Lahir tahun 1943 M, dia menulis sebuah buku berjudul “Tsummahtadaitu (Akhirnya Kutemukan Kebenaran)” pengalaman spiritualnya bagaimana dia menjadi pengikut Syi’ah. Yang mana lebih pantas buku tersebut diberi judul “Akhirnya Kutemukan Kemunafikan” karena berisikan celaan terhadap para sahabat Nabi yang Allah  telah meridhai mereka, saat mereka meninggal dunia. Syaikh Ibrahim ar­Ruhaily membantahnya dalam kitab لاضلا يوماسلا تاءاترفا نم للآاو بحصلل راصتنلأا (–pent.) 25 Lahir 10­11­1946 M, wafat 24­6­2013. Dia berubah dari

Ahlussunnah menjadi pengikut Syi’ah. Mati di rumahnya dikeroyok oleh masyarakat Mesir. Dalam khutbahnya dia mencela para sahabat Nabi dan istri Nabi, Aisyah. Lalu masyarakat muslim marah dan membunuhnya. (–pent.)

(51)

Khalifat al­Urduni26 atau yang lainnya– anda akan jumpai

dia akan menunjukkan aqidah barunya, aqidah syi’ah, sebagaimana terdapat dalam buku­buku karya mereka dan kaset­kaset ceramah mereka. Aqidah Syi’ah yang dipaparkannya adalah:

1. Memaki dan mencela istri­istri Nabi j, yang demikian

itu adalah pengkhianatan terhadap tokoh ahli bait, dan pendustaan terhadap al­Qur’an yang memuji para istri Nabi j.

2. Mengutuk dan mengkafirkan para sahabat Nabi,

perbuatan ini berarti menikam Nabi j dan mendustakan

al­Qur’an yang memuji para sahabat Nabi dalam banyak ayat.

Berbeda halnya, jika anda melihat seseorang yang dulu ikut kelompok Syi’ah, lalu dia tinggalkan ajaran Syi’ah dan menempuh jalan yang ditempuh kaum muslimin, pasti akan anda dapati dia akan:

1. Mengumumkan untuk beribadah kepada Allah

semata.

2. Bangga mencintai ahli bait dan mencintai para sahabat Nabi.

3. Merasa kasihan pada teman­temannya yang tidak mendapatkan kebaikan dengan mencintai para sahabat Nabi.

26 Lahir tahun 1973. Warga negara Jordania, dia berpindah dari Ahlussunnah menjadi pengikut Syi’ah. (–pent.)

(52)

50

Apa yang Anda Ketahui Tentang Syi'ah? Mungkinkah Bersatu dengan Syi’ah

51

MUNGKINKAH BERSATU

Dengan Syi’ah?

Jawabannya dengan pasti adalah iya. Islam dan kaum muslimin telah hidup bersama dengan pemeluk agama lainnya, bahkan hidup bersama penyembah berhala.

Ya, persatuan dengan Syi’ah adalah mungkin, jika Syi’ah menginginkan hal ini, dan jujur kepada Allah

, dan jujur kepada hamba Allah dalam hal yang mereka serukan, yaitu persatuan Islam.

Namun pertanyaannya:

Apakah Syi’ah bisa berpegang teguh pada dasar­ dasar agama Islam, seperti misalnya terjaganya al­Qur’an dari penyimpangan, meyakini kesucian para istri Nabi, Ummahatul Mukminin, menjaga kedudukan para sahabat Nabi dan para Khulafaur Rasyidin, dan tidak mengkafirkan kaum muslimin?!

Dan ini semua adalah “permintaan yang sangat sulit” bagi Syi’ah untuk merealisasikannya. Jika memang benar mereka menginginkan “persatuan yang jujur”!!

(53)

Apakah menempuh akhlak yang baik bersama kaum muslimin, tidak melakukan penganiayaan terhadap jiwa dan kehormatan (seseorang) atau negeri adalah permintaan yang sulit bagi orang yang mengharapkan persatuan?

Inilah jalan persatuan Islam... selain itu adalah “permainan politik” saja (bukan persatuan sebenarnya)!!

Dan...

(54)

Referensi

Dokumen terkait

Data-data yang diperoleh peneliti antara lain partitur yang ditranskrip melalui proses hearing, audio Blue Rondo Ala Turc aransemen Al-Jarreau berupa file.. format ‘mp3’,

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel Ekuitas Merek (X 1 ), Kualitas Produk (X 2 ) dan Kualitas Pelayanan (X 3 ) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)

Berdasarkan beberapa hasil penelitian dan konsep-konsep diatas maka hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan tentang hubungan pengetahuan terhadap

Dalam proses difusi inovasi pelayanan “Samsat on The Spot” ternyata ditemui adanya faktor individu dari wajib pajak terkait dengan pengenalan atau penyebaran

Dengan tidak melepas sekejap pun nikmat yang selalu Allah berikan kepada penulis sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik walau harus melewati banyak tantangan

Evaluasi berdasarkan fitur utama website (Tabel 1) dimaksudkan untuk menilai sejauh mana fitur-fitur utama atau fitur dasar pada website mudah dilihat, digunakan, dan

MAFURUDIN SMP ISLAM AL KAHFI SOMALANGU KEBUMEN Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) 5 3004..

Penatausahaan keuangan desa adalah kegiatan pencatatan yang dilakukan oleh bendahara desa. Bendahara desa wajib melakukan pencatatan terhadap seluruh transaksi penerimaan