SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN PADA TELEPON SELULER (HANDPHONE)
Purwadi Budi Santoso1, Dodhy Cucu Sukmawan2 Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Mandala Bandung
Abstrak
Perkembangan teknologi komputer saat ini memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja sehingga dapat menghasilkan, hasil yang lebih baik dengan waktu yang lebih cepat. Salah satu penerapan sistem pakar diagnosis kerusakan pada telepon seluler (handphone)
adalah salah satu perangkat lunak dari perkembangan ilmu komputer. Sistem pakar diagnosis kerusakan pada telepon seluler (handphone) dibangun berdasarkan permasalahan karena pengguna pada umumnya masih sangat awam dengan masalah kerusakan yang terjadi pada telepon seluler (handphone) yang mereka gunakan. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian tindakan (Action Research). Sedangkan untuk metode perancangan sistemnya, penulis menggunakan Model Sekuensial Linier. Merancang perangkat lunak untuk menentukan jenis kerusakan pada telepon seluler agar dapat mencari solusi yang tepat, secara keseluruhan dapat digunakan sebagai alat bantu pelatihan bagi para calon teknisi pada counter-counter ponsel yang ada atau bagi pengguna telepon seluler langsung dengan mengoptimalkan fungsi komputer serta program aplikasinya yang dibangun dengan bahasa pemograman tingkat tinggi microsoft visual basic 6.0 dengan basisdata Microsoft access
2003.Mudah-mudahan tugas akhir dapat menjadi salah satu sumbangan untuk kemajuan bangsa kita di bidang pendidikan, khususnya informatika.
Kata Kunci : Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Pada Telepon Seluler, Action Research,
Sekuensial Linier, microsoft visual basic 6.0.
Abstract
The development of computer technology holds an important role in improving performance so that it can produce, better results with a faster time. One application of expert system diagnosis of damage to the cellular phone (handphone) is one of the software development of computer science. Expert system diagnosis of damage to the cellular phone (mobile) builds upon the problems because users are generally still very common with the problems of damage to the cellular phone (hanphone) that they use. The research method author use is method action research (Action Research). As for the method of designing the system, the authors use Linear Sequential Model. Designing software to determine the type of damage on a cellular phone in order to find the right solution, as a whole can be used as a training aid for the candidates technicians in counters for existing mobile phone or cell phone users directly with the computer functions as well as optimizing the application program that built with high-level programming language microsoft visual basic 6.0 with Microsoft Access 2003 database. Hopefully the final task can be one contribution to the progress of our nation in education, especially informatics.
Keywords: Expert System Diagnosis Damage In Cell Phones, Action Research, Sequential Linear, microsoft visual basic 6.0.
1. PENDAHULUAN
Dewasa ini, telepon selular atau yang sering disingkat dengan ponsel merupakan suatu alat komunikasi yang sangat dibutuhkan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam beraktivitas, di antaranya dalam transaksi bisnis, penjualan, pembelian, kebutuhan akan informasi dan lain sebagainya.
Melihat fungsi di atas, maka ponsel akan bermanfaat bila dapat melakukan komunikasi sebagaimana mestinya. Kerusakan atau gangguan yang terjadi pada ponsel, seperti: tiba-tiba mati
(hang), tidak ada sinyal (no signal),
atau terus-menerus mencari sinyal
(searching signal) karena tidak dapat
menangkap dan mengunci jaringan, maka dapat mengakibatkan ponsel tersebut tidak bermanfaat serta tidak berfungsi, padahal ponsel tersebut belum lama dibeli. Tetapi jika ponsel tersebut masih bergaransi, tentunya hal ini tidak menjadi masalah. Bagaimana jika sudah lewat masa garansi. Berarti
sudah tidak mendapat jaminan
kerusakan. Oleh sebab itu untuk mengatasinya, harus mengetahui jenis kerusakan yang terjadi serta cara memperbaiki atau mengatasinya.
Kendalanya, tidak semua orang mengetahui atau mempunyai keahlian dibidang perbaikan ponsel yang rusak. Sebagai pengguna yang awam dengan masalah kerusakan pasti akan merasa kesulitan. Mau memperbaiki sendiri,
dikhawatirkan akan menambah
kerusakan yang terjadi. Dan pada saatnya, pasti akan mengunjungi
counter-counter ponsel terdekat.
Padahal tidak semua counter-counter
ponsel tersebut dapat memperbaikinya.
Sebaliknya counter tersebut akan
memberikan barang tersebut pada
counter yang memang khusus hanya
menerima perbaikan ponsel.
Counter ponsel khusus yang hanya
menerima perbaikan sangat jarang
ditemui. Counter ponsel biasanya
hanya melakukan transaksi jual-beli.
Jika ada costumer datang membawa
ponsel yang rusak untuk diperbaiki,
counter tersebut tentunya dengan
senang hati akan menerimanya,
Counter tersebut tidak langsung
menangani kerusakan ponsel tersebut.
Counter tersebut akan mengirim ponsel
tersebut ke counter ponsel yang memang menangani masalah tersebut
dan tentunya bersifat pribadi,
maksudnya hanya orang-orang counter
tertentu saja yang mengetahui tempat
memperbaikinya, Melihat fakta
tersebut, tidak ada salahnya sebagai pengguna ponsel mengetahui cara mencari dan memperbaiki kerusakan ponsel. Risiko memang selalu ada.
Namun, bila berhati-hati dengan
cermat, risiko tersebut sedikit
banyaknya bisa ditekan atau bahkan dihilangkan. Maka untuk menjadi seorang ahli dalam perbaikan ponsel, dibutuhkan waktu pendidikan yang cukup lama serta memerlukan biaya dan pengalaman yang cukup banyak.
Dengan memperhatikan latar
belakang permasalahan di atas, maka penulis ingin menciptakan sebuah
perangkat lunak yang dapat
mengimplementasikan identifikasi
kerusakan pada telepon seluler.
Merancang perangkat lunak untuk menentukan jenis kerusakan pada telepon seluler agar dapat mencari solusi yang tepat, Secara keseluruhan dapat digunakan sebagai alat bantu pelatihan bagi para calon teknisi pada
counter-counter ponsel yang ada
dengan menggunakan aplikasi
microsoft visual basic 6.0 dengan
basisdata Microsoft access 2003.
Kecerdasan buatan merupakan suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia (Kusrini, 2006:3). Banyak implementasi
kecerdasan buatan atau Artificial
komputer, misalnya Decision Support
(Sistem Pendukung Keputusan),
Natural Language (Bahasa Alami),
Neural Network (Jaringan Syaraf), dan
lain-lain.
Ada tiga tujuan kecerdasan buatan yaitu membuat komputer lebih cerdas, mengerti tentang kecerdasan, dan membuat mesin lebih berguna.
Istilah sistem pakar (ES) berasal dari istilah sistem pakar berbasis pengetahuan. Sistem pakar adalah suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia yang terekam dalam komputer umtuk memecahkan persoalan yang biasanya memerlukan keahlian manusia (Turban, 2005:150).
Sistem pakar disusun oleh dua
bagian utama, yaitu lingkungan
pengembangan dan lingkungan
konsultasi. Lingkungan pengembangan
digunakan untuk memasukkan
pengetahuan pakar ke dalam
lingkungan Sistem pakar, sedangkan
lingkungan konsultasi digunakan
pengguna bukan pakar untuk
memperoleh pengetahuan pakar.
2. METODE PENELITIAN
Untuk mencari penyelesaian
masalah penelitian ini penulis
menggunakan metode penelitian
tindakan (Action Research). Definisi
metode penelitian tindakan adalah suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan
decision maker tentang
variable-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk
menentukan kebijakan dan
pembangunan. Peneliti dan decision
maker bersama-sama menentukan
masalah, membuat rancangan serta
melaksanakan program-program
tersebut. Metode tersebut penulis gunakan karena sesuai dengan ciri utama dari penelitian tindakan yang dijelaskan oleh Moh. Nazir, Ph.D.
dalam bukunya berjudul Metode
Penelitian, yaitu tujuannya untuk
memperoleh penemuan yang signifikan secara operasional sehingga dapat
digunakan ketika kebijakan
dilaksanakan. Sebenarnya tujuan
penelitian tindakan bermacam-macam, namun secara umum tujuannya adalah sebagai berikut :
Untuk memperoleh keterangan
yang objektif dalam rangka
membenarkan kebijakan atau
kegiatan yang telah dibuat.
Untuk memberikan keterangan
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk kegiatan dan tindakan yang akan datang.
Untuk membenarkan penundaan
aksi, pengambilan tindakan atau tidak mengambil tindakan apapun. Untuk menstimulasikan pekerja-pekerja pelaksanaan program kea rah
yang lebih dinamis serta lebih
menggiatkan implikasi dari berbagai-bagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam perancangan program aplikasi penulis akan menggunakan Model Sekuensial Linier. Penulis memilih
model ini karena model ini
mengusulkan sebuah pendekatan
kepada pengembangan perangkat
lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional.
Gambar 2.1 Model sekuensial linier (Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak, R.
2.1 Rekayasa dan Pemodelan Sistem
Tahap ini bertujuan untuk
mengidentifikasi secara jelas dasar dan batasan dari masalah yang dihadapi.
Pada counter – counter service telepon
seluler, khususnya para teknisi telepon seluler pemula dibutuhkan suatu sistem yang dapat memudahkan para teknisi
telepon seluler pemula dalam
mengoperasikan suatu sistem
pengetahuan terutama dalam
mendiagnosis suatu kerusakan telepon seluler sehingga tahap awal dalam melayani konsumen dapat berjalan dengan lancar. Sistem diatas disebut sistem pakar yang dirancang dengan
bahasa pemograman visual basic 6.0
Untuk mempermudah dalam
mengerjakan langkah-langkah atau tahap didalam merancang sistem,
maka digunakan alat bantu
perancangan sistem. Alat bantu yang digunakan oleh penulis dalam tahap perancangan sistem berupa suatu gambar.
Pakar
Fasilatas Akuisisi Pengetahuan
Fasilitas Belajar Mandiri Mekanisme Inferensi Pengguna F a s i l i t a s P e n j e l a s a n S i s t e m DBMS Basis pengetahuan
dan Basis Aturan Fakta Dan Aturan Fakta Dan Aturan Fakta Dan Aturan Konsultasi dan Perimbangan Fakta Dan Query Fakta yang disimpan Faktabaru
Fakta yang dikembalikan
Gambar 2.2. Arsitektur Sistem pakar Entity Relationship Diagram (ER-D)
Entity Relationship Diagram (ER-D) dirancang berdasarkan aliran data yang terjadi pada diagram arus data sistem pakar untuk mendiagnosis kerusakan telepon seluler.
Berikut tahapan dalam merancang Entity Relationship Diagram (ER-D)
Mengidentifikasi dan menetapkan
seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.
Mengidentifikasi dan menetapkan
seluruh himpunan relasi di antara himpunan-himpunan entitas yang ada, serta menentukan derajat atau kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi.
Tabel 2.1. DOD (Data Object Description) Atribut Tipe Deskripsi
ID Karakter Merupakan nomor pengetahuan Pertanyaan Karakter Merupakan
pertanyaan yang merujuk pada gejala-gejala kerusakan Fakta
YA
Karakter Fakta jawaban dari pertanyaan jika Ya Fakta
TIDAK
Karakter Fakta jawaban dari pertanyaan jika Tidak Ya Karakter Aturan baru yang
harus dilakukan jika pertanyaan dijawab Ya
Tidak Karakter Aturan baru yang harus dilakukan jika pertanyaan dijawab Tidak
ID_ Kerusakan
Karakter Merupakan nomor dari setiap jenis kerusakan Jenis
KeruSakan
Karakter Jenis-jenis kerusakan yang ada
ID_Solusi Karakter Merupakan nomor dari setiap solusi Solusi Karakter Jenis-jenis solusi
yang ada
User_ID Karakter Merupakan Nama pengguna untuk login kedalam program Pass Karakter Password pengguna
untuk masuk kedalam program
Level Karakter Merupakan level yang menentukan hak akses dari setiap pengguna
ID_Temp Karakter Merupakan nomor tempat penyimpanan jawaban dari setiap pertanyaan bersifat sementara
Fakta Karakter Tempat penyimpanan fakta dari setiap pertanyaan yang dijawab bersifat sementara
2.2 Perancangan Basis data
Perancangan basis data dimulai
dari data dictionary (kamus data), yang
merupakan daftar semua elemen/field.
Basis data digunakan untuk
menyimpan data-data gejala
kerusakan, jenis kerusakan beserta
solusinya sebagai inputan sistem dan
kemudian diolah menjadi output sistem.
Basis data yang dibuat dalam tugas akhir ini yaitu dengan menggunakan Microsoft Access 2003. Berikut adalah tabel yang dibutuhkan dalam sistem pakar ini:
Pembuatan tabel kerusakan
Tabel 2.2. Kerusakan
No. Field Tipe Keterangan 1 Id_Kerusakan Text Primary Key,
Merupakan nomor dari setiap jenis kerusakan 2 Jenis_Kerusak an Text Jenis-jenis kerusakan yang ada
Pembuatan table knowledge /
pengetahuan
Tabel 2.3. Knowledge No. Field Tipe Keterangan 1 Id_Pertanyaan Text Primary Key,
Merupakan nomor pengetahuan 2 Pertanyaan Text Merupakan
pertanyaan yang merujuk pada gejala-gejala kerusakan 3 Fakta Ya Text Fakta
jawaban dari pertanyaan jika Ya 4 Fakta Tidak Text Fakta
jawaban dari pertanyaan jika Tidak 5 Ya Text Aturan baru
yang harus dilakukan jika pertanyaan dijawab Ya
6 Tidak Text Aturan baru yang harus dilakukan jika pertanyaan dijawab Tidak 7 Id_Kerusakan Text Menampilkan
identitas nama kerusakan ponsel
Pembuatan tabel list_user
Tabel 2.4. List_user No. Field Tipe Keterangan 1 User_Id Text Primary Key,
Merupakan Nama pengguna untuk login kedalam program
2 Pass Text Password pengguna untuk masuk kedalam program
3 Level Text Merupakan level yang menentukan hak akses dari setiap
pengguna
Pembuatan tabel solusi
Tabel 2.5. Solusi
No. Field Tipe Keterangan 1 Id_Solusi Text Primary Key,
Merupakan nomor dari setiap solusi 2 Solusi Memo Jenis-jenis
solusi yang ada
Tabel 2.6. Temp
No. Field Tipe Keterangan 1 Id_Tem Text Primary Key,
Merupakan nomor tempat penyimpanan jawaban dari setiap pertanyaan bersifat sementara 2 Fakta Text Tempat
penyimpanan fakta dari setiap pertanyaan yang dijawab bersifat sementara
2.3 Perancangan sistem dan data
Model representasi aliran proses
perangkat lunak yang akan
dirancangakan disajikan dalam Data
Flow Diagram (DFD). DFD digunakan
untuk menggambarkan aliran informasi dan proses data yang bergerak dari
input data hingga output. DFD
memudahkan pengguna yang kurang mengusai bidang komputer mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.
DFD terdiri dari 2 (dua) entity yaitu
pengguna dan pakar. Pakar
memberikan input kepada sistem
berupa data pengetahuan, jenis
kerusakan dan solusi. Pengguna dalam
diagnosis kerusakan memberikan
tanya jawab kepada sistem dan selanjutnya sistem menamilkan solusi secara otomatis.
Pakar Sistem Pakar Diagnosis
Pada Telepon seluler Pengguna
- Pengetahuan
- Hasil diagnosis - Pilih Jenis Kerusakan
- Solusi - Kerusakan - Id Pertanyaan - Id Kerusakan - Id Solusi - Solusi - Iser Id
Gambar 4.2. Data Context Diagram DFD Level 1
DFD level 1 ini mempunyai dua proses yaitu proses pada menu pengguna dan proses pada menu pakar. Menu pengguna ditujukan untuk pengguna biasa agar dapat melakukan proses konsultasi. Sedangkan menu pakar ditujukan untuk seorang pakar
yang memiliki data nama dan password
yang sesuai dengan yang ada di database sehingga dapat mengedit dan menambah pengetahuan pada sistem. Berikut adalah gambar DFD Level 1:
1. MENU PENGGUNA PENGGUNA PAKAR PAKAR 2. MENU PAKAR KERUSAKAN SOLUSI PENGETAHUAN Id Kerusakan Kerusakan Id Solusi Solusi Id Solusi Solusi Id Kerusakan Kerusakan Id Login Id Pengetahuan Pengetahuan Login - Id Kerusakan - Id Solusi - Kerusakan - Solusi - Id Login - Id Kerusakan - Id Solusi - Id Pengetahuan - Kerusakan - Data Solusi - Pengetahuan
Gambar 4.3. DFD level 1 sistem pakar diagnosis kerusakan pada Telepone Seluler
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Perancangan
Seperti telah di jelaskan diawal, sistem pakar diagnosis kerusakan pada
penulis buat ini dibangun dengan
menggunakan program visual basic 6.0
dan di dukung program aplikasi
database Microsoft office access.
Sistem Pakar diagnosis kerusakan
pada telepon seluler (handphone)
merupakan sistem pakar yang
dilengkapi dengan database kerusakan
telepon seluler (handphone) yang
diambil secara garis besar dari
kerusakan yang sering terjadi pada telepon seluler. Struktur Program Login Edit Pengetahuan Input Solusi Input Jenis Kerusakan Alasan dan Cara Mengatasinya Menu Utama Solusi Pilih Jenis Kerusakan Diagnosis Kerusakan
Gambar 3.1 Struktur Program
Antarmuka (Interface)
Di bawah ini adalah tampilan form login sistem pakar diagnosis kerusakan pada telepon seluler yang diprogram
dengan menggunakan Microsoft Visual
Basic 6.0
Gambar 3.2. Tampilan Login
Selanjutnya, setelah pengguna
siap untuk mendiagnosis, maka
tampilan berikutnya adalah seperti gambar berikut.
Gambar 3.3 Tampilan Menu Utama
Dalam sistem pakar untuk edit pengetahuan ini, ada tiga menu yang dapat dipilih, yaitu :
Menu input pertanyaan / gajala, id
pengetahuan, kerusakan, id
kerusakan, pertanyaan, fakta ya, fakta tidak, jika ya, jika tidak, dan cari berdasarkan;
Menu input jenis kerusakan, berisi
tentang id kerusakan dan jenis kerusakan;
Menu input solusi, berisi id solusi dan solusi.
3.2 Pembahasan
Pemrograman sistem pakar
diagnosis kerusakan pada telepon seluler ini dimulai dari membuat tampilan yang kemudian dilanjutkan dengan membuat kode yang akan
digunakan oleh program. Pada
pemrograman sistem pakar diagnosis kerusakan pada telepon seluler banyak
code yang sering digunakan, antara
lain adalah sebagai berikut :
Code Fungsi
If….then Untuk menjalankan suatu pernyataan secara kondisional Loop : For....to... pengulangan Array menunjukkan posisi/urutan Tag tempat penyimpanan sementara Select case untuk pilihan Tabel 3.1 Code yang sering digunakan dalam
program sistem pakar diagnosis kerusakan pada telepon Alasan dan Cara Mengatasinya Pilih Jenis Kerusakan Menu Utama Diagnosis Kerusakan Solusi Login Selesai Belum Maksimal Maksimal
Gambar 3.4 Flowchart (diagram alir) untuk program sistem pakar diagnosis kerusakan
pada telepon seluler 3.3 Pengujian
Pada tahap pengujian dilakukan
white box testing dan black box testing.
Hasil pengujian terhadap proses (white
box testing), baik procedure maupun
fungsi adalah benar. Dan untuk
pengujian terhadap hasil / output (black
box testing), program berfungsi baik
sesuai dengan yang diharapkan.
Metode pengujian yang digunakan
penulis adalah metode pengujian Black
Box Testing, dimana pengujian ini
merupakan metode yang berfokus pada pemenuhan perangkat lunak
yang dibangun terhadap syarat
fungsional perangkat lunak tersebut.
Pengujian ini memungkinkan
perekayasa untuk mendapatkan
rangkaian kondisi input yang
sepenuhnya diuji untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Dalam hal ini penggujian terhadap
pengguna dilakukan secara black box
testing. Semua data yang diperlukan
diinput, diproses dan pengguna dapat
dilakukan perangkat lunak ini pada form login, form pengguna, form pakar.
Secara keseluruhan hasil dari
perancanggan sistem dan perangkat lunak yang belum ada sebelumnya sesuai dengan yang diingankan.
Bagian ini merupakan tahap
pengujian kesalahan atau error
terhadap program yang telah dibuat.
Untuk mengetahui kesalahan atau error
apa saja yang ada pada program ini maka dilakukan beberapa tahapan pengujian sebagai berikut:
Pengujian antarmuka
Pengujian ini bertujuan untuk
menemukan kesalahan Interface atau
antarmuka,kesalahan struktur
data,kesalahan hasil.Dengan kata lain
penggujian ini bertujuan untuk
meyakinkan aliran informasi baik
kedalam maupun keluar program telah sesuai.Adapun penggujian tahap ini dibagi menjadi 3 kategori,diantaranya :
pengujian secara antarmuka
Kriteria Uji Proses Uji Hasil Uji Bagaimana mengakses tiap form? Pengaksesan tiap form dilakuakan pada form awal
Halaman yang mewakili suatu proses dapat diakses oleh pengguna sesuai harapan Apakah proses Tanya jawab dan hasil diagnosis telah sesuai? Proses Tanya jawab dilakukan pengguna pada suatu form Tampilan sesuai harapan Apakah form dapat tampil saat link menu yang mengacu ke form tersebut dipilih? Proses pemilihan suatu link yang dilakukan suatu pengguna pada tiap form
Form yang dituju sesuai harapan
Pengujian tampilan sistem
Kriteria Uji Proses Uji
Hasil Uji Penampilan form utama
untuk login. Input Sanga t memu dahka n pengg una Penampilan form menu
Utama Input Sanga t memu dahka n pengg una Penampilan form edit
pengetahuan. Input Sanga t memu dahka n pengg una Penampilan form diagnosis kerusakan Input Senga t memu dahka n pengg una
Pengujian basis pengetahuan
Kriteria Uji Proses Uji
Hasil Uji Input
pertanyaan
Input Pengguna tidak dibatasi untuk
menginput sistem. Input jenis
kerusakan
Input Pengguna tidak dibatasi untuk
menginput sistem. Input solusi Input Pengguna tidak
dibatasi untuk menginput
Tabel 3.2. Pengujian untuk perangkat lunak tehadap pihak yang terkait.
No Peng uji Siste m (COU NTE R) Alamat (COUNTE R) Tanggapan Untuk Perangkat lunak Keter angan 1 Inti Komu nika Cell Jl Raya Pameungp euk – Banjaran. Mempersing kat Waktu. Suda h di oprasi kan 2 Clinik Cell ITC 1 Kebon Kalapa LT.3 Blok B1-1 Bandung. Perangkat Lunak mudah untuk dimengerti. Suda h di oprasi kan 3 Willi Cell Jl Raya Siliwangi Baleendah. Sebagai pembanding . Suda h di oprasi kan 4 Adji Cell Jl Raya Banjaran. Bahan acuan. Suda h di oprasi kan 5 Selul ar 8 Jl Raya Banjaran No.271 Rencong. Sebagai pelanyanan bagi konsumen. Suda h di oprasi kan 6 Mutia ra Cell Jl Raya Dayeuh Kolot – Bandung. Untuk pelatihan. Suda h di oprasi kan 7 Aditia Cell Jl Raya Pangaleng an-Banjaran. Media Asah Kemampua n. Suda h di oprasi kan 8 Komu nika Cell Jl Raya Cibaduyut – Bandung. Mempercep at Waktu Pelanyanan . Suda h di oprasi kan 9 Gars el Cell Jl Raya Banjaran No.265 Rencong. Mempercep at Waktu Pelanyanan . Suda h di oprasi kan 10 Tekni k Cell Jl Raya Moh Tohha Palasari - Bandung. Perangkat Lunak mudah untuk dimengerti. Suda h di oprasi kan 3.4 Maintenance
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan software dimana dalam tahap ini akan dilakukan suatu proses pemeliharaan software agar dapat berjalan sesuai dengan
fungsinya dan apabila terjadi
kerusakan maka akan dilakukan
perbaikan sesuai dengan kebutuhan.
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Akhir dari penelitian ini terciptalah suatu perangkat lunak sistem pakar diagnosis kerusakan pada telepon
seluler (handphone) yang dapat
menggantikan sistem konvensional dengan sistem komputerisasi dan
dapat juga dimanfaatkan untuk
membantu pelatihan para calon teknisi
pada counter-counter telepon seluler
dan bagi para pengguna telepon seluler. Kesimpulan dari penelitian
untuk mendapatkan solusi dari
masalah yang ada ialah:
Teknologi komputer dapat
dimanfaatkan untuk menciptakan
sebuah sistem yang mampu
membantu pelatihan bagi para
calon teknisi pada counter-counter
ponsel yang ada. Perangkat lunak yang dimaksudkan telah dihasilkan
dengan menggunakan Microsoft
Visual Basic 6.0.
Sistem pakar diagnosis kerusakan
pada telepon seluler (handphone)
dapat dimanfaatkan untuk
pelatihan bagi para calon teknisi
pada counter-counter ponsel yang
ada. Sistem pakar diagnosis
kerusakan pada telepon seluler
(handphone) telah terbukti mampu
menyelesaikan masalah yang ada, yaitu mempermudah pelaksanaan Tanya jawab seputar keluhan dari gejala kerusakan yang secara otomatis dapat menampilkan
solusi-solusi dan cara
penanganannya serta
mempersingkat waktu. Program ini
berfungsi baik sesuai yang
diharapkan yaitu mampu :
4.2 Saran
Suatu sistem tentu memiliki
kekurangan disana-sini. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya pengembangan dan perbaikan sistem ini oleh peneliti lain yang sudah tentu hasilnya membuat kerja sistem lebih
baik lagi. Saran yang ingin penulis sampaikan adalah :
Sistem pakar diagnosis kerusakan
pada telepon seluler (handphone)
ini harus dikembangkan lagi
menjadi lebih kompleks untuk bisa
memberikan solusi dan cara
penangananya kepada pengguna yang lebih sempurna dan lebih detail, serta dilengkapi dengan
strategi-strategi yang dapat
diterapkan oleh user.
Penulisan kode belum minimalis,
untuk itulah penulis menyarankan kepada pembaca atau penerus penelitian ini agar dapat juga menguji keandalan sistem ini dan
menemukan
kekurangan-kekurangan yang ada guna
memperbaikinya.
Pengembangan sistem
menggunakan perangkat lunak yang lain seperti flash atau juga berbasis web agar nantinya dapat dimanfaatkan secara lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pressman, Roger, Rekayasa
perangkat lunak, Andi, Yogyakarta, 2002
[2] Kusrini, 2006, Sistem pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi
[3] Marlon, 2003. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic. Yogyakarta: Andi
[4] Turban, Efraim. 2005. Decicion Support Systems and Intelligent
Systems 7th Ed Part One. New Jersey:
Pearson Education.
[5] Turban, Efraim. 2005. Decicion Support Systems and Intelligent
Systems 7th Ed Part Two. New Jersey:
Pearson Education.
[6] Moh.Nazir Ph.D. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1988.
[7] Vika, H. 2006. Tpis and Trik Betulin HP. Yogyakarta, Indonesia Cerdas. [8] David Hendra. Cara Mudah dan
Praktis Memperbaiki Handphone.
Semarang: Multiflash, 2005.
[9] Sriwijaya dan Mohamad Alfa, Panduan Menjadi Teknisi Handphone, Jakarta: Kawan Pustaka, 2006.
[10] Tim Kompulab, Cara Pinter Buletin Hape 15 Merek, Pustaka Merah Putih, 2008
[11] Sony Daniswara dan Riyan, Mencari dan Memperbaiki Kerusakan Handphone, Jakarta: Kawan Pustaka, 2004