Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 6,43 512,187 364,047 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 7 89,396 143,560 Trade receivables
Piutang lain-lain 8,43 17,142 5,949 Other receivables
Persediaan 9 34,962 38,911 Inventories
Pajak di bayar dimuka 1,299 975 Prepaid tax
Uang muka dan biaya dibayar
di muka 10 Advances and prepayments
- pihak ketiga 12,912 1,623 third parties
-- pihak berelasi 42 - 515 related parties
-Pajak yang dapat dipulihkan 26a 425,771 409,420 Recoverable taxes
Kas yang dibatasi
penggunaannya 11 17,283 149,480 Restricted cash
Aset lancar lainnya 12 11,233 9,346 Other current assets
Jumlah aset lancar 1,122,185 1,123,826 Total current assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Piutang dari pemegang saham 42 - 7,088 Due from shareholder
Piutang lain-lain 8,43 4,284 4,615 Other receivables
Uang muka dan biaya dibayar
di muka 10 Advances and prepayments
- pihak ketiga - 6,410 third parties
-- pihak berelasi 20,032 20,134 related parties
-Aset tetap 16 168,399 165,297 Property, plant and equipment
Biaya pengupasan tanah yang
ditangguhkan 13 59,718 52,008 Deferred stripping costs
Aset eksplorasi dan Exploration and
evaluasi 14 14,079 15,440 evaluation asset
Properti pertambangan, bersih 15 439,464 441,273 Mining properties, net
Aset keuangan Available-for-sale financial
tersedia untuk dijual 17 - - assets
Goodwill 18 285,381 285,381 Goodwill
Aset derivatif 20 - 23,850 Derivative asset
Aset pajak tangguhan 26d - 342 Deferred tax asset
Kas yang dibatasi penggunaannya 11 1,196 841 Restricted cash
Aset tidak lancar lainnya 19 1,866 1,623 Other non-current assets
Jumlah aset tidak lancar 994,419 1,024,302 Total non-current assets
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.
LIABILITAS LANCAR CURRENT LIABILITIES
Utang usaha 21 Trade payables
- pihak ketiga 111,195 67,616 third parties
-- pihak berelasi 43 8,690 7,792 related parties
-Utang lain-lain 22, 43 1,035 11,392 Other payables
Beban yang masih harus dibayar 24, 43 728,474 703,212 Accrued expenses
Liabilitas imbalan kerja Short term employee
jangka pendek 23 4,249 4,249 benefits liability
Utang pajak 26 Taxes payable
- pajak penghasilan perusahaan 22,193 89,908 corporate income tax
-- pajak lain-lain 27,741 11,308 other taxes
-Pinjaman jangka panjang yang akan Current maturity of long-term
jatuh tempo dalam satu tahun borrowings
- Senior Notes 28 37,806 37,805 Senior Notes
-- Pinjaman bank 27 1,685 2,706 Bank loans
-Utang sewa pembiayaan 31 2,145 537 Finance lease payables
Jumlah liabilitas lancar 945,213 936,525 Total current liabilities
LIABILITAS TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi bagian yang akan jatuh Long-term borrowings, net of
tempo dalam satu tahun current maturities
- Senior Notes 28 930,929 928,132 Senior Notes
-- Pinjaman bank 27 5,587 9,722 Bank loans
-Utang sewa pembiayaan 31 3,248 517 Finance lease payables
Liabilitas pajak tangguhan 26d 1,006 5,963 Deferred tax liabilities
Kewajiban imbalan pascakerja Post-employment benefits
karyawan 29 10,865 9,352 obligation
Provisi reklamasi dan Provision for mine
penutupan tambang 30 15,516 15,645 reclamation and closure
Jumlah liabilitas tidak lancar 967,151 969,331 Total non-current liabilities
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners
kepada pemilik entitas induk of the parent entity
Modal saham - modal dasar Share capital - authorized
90.000.000.000 lembar; 90,000,000,000 shares;
ditempatkan dan disetor penuh issued and fully paid-up
34.900.000.000 lembar 34,900,000,000 shares
(31 Desember 2012: (31 December 2012:
34.900.000.000 lembar) 34,900,000,000 shares)
dengan nilai nominal Rp 100 with par value of Rp 100
(AS$0,01) per lembar saham 33 385,176 385,176 (US$0.01) per share
Tambahan modal disetor 34 (113,936) (113,936) Additional paid-in capital
Laba ditahan Retained earnings
- Dicadangkan 35 - 7,407 Appropriated
-Akumulasi kerugian (121,600) (86,509) Accumulated losses
Ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada Equity attributable to
pemilik entitas induk 149,640 192,138 owners of the parent
Kepentingan nonpengendali 36 54,600 50,134 Non-controlling interest
JUMLAH EKUITAS 204,240 242,272 TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.
Notes June2013 June2012*
Penjualan 37 722,112 770,454 Sales
Beban pokok penjualan 38 (535,017) (503,118) Cost of goods sold
Laba bruto 187,095 267,336 Gross profit
General and administration
Beban umum dan administrasi 39 (36,400) (37,050) expenses
Selling and marketing
Beban penjualan dan pemasaran 40 (45,084) (36,301) expenses
Biaya pengecualian lainnya 45 (6,089) (70,516) Other exceptional costs
Biaya keuangan 41 (87,040) (75,081) Finance costs
Pendapatan keuangan 41 1,773 3,031 Finance income
Rugi selisih kurs, bersih 2c (5,665) (3,466) Loss on foreign exchange, net
Penurunan nilai aset keuangan Impairment of
available-yang tersedia untuk dijual - (47,086) for-sale financial assets
Lain-lain, bersih (5,104) (7,598) Others, net
Laba/(rugi) sebelum Profit/(loss) before
pajak penghasilan 3,486 (6,731) income tax
Beban pajak penghasilan 2u, 26c (41,518) (89,145) Income tax expense
Rugi bersih (38,032) (95,876) Net loss
Pendapatan komprehensif Other comprehensive
lainnya - - income
Jumlah rugi komprehensif (38,032) (95,876) Total comprehensive loss
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.
Notes June2013 June2012*
Rugi periode berjalan yang Loss for the period
dapat diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk (42,498) (96,186) Owners of the parent
Kepentingan nonpengendali 36 4,466 310 Non-controlling interest
(38,032) (95,876)
Jumlah rugi komprehensif Total comprehensive
periode berjalan yang dapat loss for the period
diatribusikan kepada: attributable to:
Pemilik entitas induk (42,498) (96,186) Owners of the parent
Kepentingan nonpengendali 36 4,466 310 Non-controlling interest
(38,032) (95,876)
Rugi bersih per saham dasar Basic loss per
yang dapat diatribusikan kepada share attributable to
pemilik entitas induk owners of the parent
(AS$, nilai penuh) 2w, 42 (0.0012) (0.0028) (US$, full amount)
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.
laporan
keuangan/ Laba ditahan/
Tambahan Exchange (akumulasi kerugian)/
modal differences Retained earnings Kepentingan
Modal disetor/ due to (accumulated losses) nonpengendali/ Jumlah
saham/ Additional financial Belum Non- ekuitas/
Catatan/ Share paid-in- statements Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ controlling Total
Notes capital capital translation Appropriated Unappropriated Total interest equity
Saldo per 1 Januari 2012 Balance as at 1 January 2012
disajikan kembali 385,176 (113,936) (175) 4,058 124,570 399,693 68,844 468,537 after restatement
Pencadangan dari laba ditahan 35 - - - 3,349 (3,349) - - - Appropriation of retained earnings
Dividen kepada entitas Dividend to
nonpengendali 36 - - - - - - (20,136) (20,136) non-controlling interest
Deklarasi dividen 25 - - - - (26,794) (26,794) - (26,794) Dividend declared
Rugi periode berjalan* - - - - (96,186) (96,186) 310 (95,876) Loss for the period*
Saldo per 30 Juni 2012* 385,176 (113,936) (175) 7,407 (1,759) 276,713 49,018 325,731 Balance as at 30 June 2012*
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.
laporan
keuangan/ Laba ditahan/
Tambahan Exchange (akumulasi kerugian)/
modal differences Retained earnings Kepentingan
Modal disetor/ due to (accumulated losses) nonpengendali/ Jumlah
saham/ Additional financial Belum Non- ekuitas/
Catatan/ Share paid-in- statements Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ controlling Total
Notes capital capital translation Appropriated Unappropriated Total interest equity
Saldo per 1 Januari 2013 385,176 (113,936) - 7,407 (86,509) 192,138 50,134 242,272 Balance as at 1 January 2013
Penggunaan laba ditahan – dicadangkan - - - (7,407) 7,407 - - - Utilisation of appropriated retained earnings
Rugi periode berjalan - - - - (42,498) (42,498) 4,466 (38,032) Loss for the period
Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.
The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.
Arus kas dari aktivitas operasi activities
Penerimaan dari pelanggan 776,331 784,487 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok dan Payments to suppliers and
beban operasi (516,583) (517,362) operating expenses Pembayaran kepada Pemerintah Payment to Government for
terkait pembagian batubara (48,662) (78,321) coal sharing Pembayaran gaji, upah dan Payment of employee salaries,
tunjangan karyawan (17,067) (12,598) wages and allowances Pembayaran kewajiban restorasi Payments for environmental
lingkungan - (1,117) restoration obligation Biaya pengecualian lainnya (6,089) (65,563) Other exceptional costs
Cash receipts from Penerimaan kas dari aktivitas operasi 187,930 109,526 operating activities Pembayaran pajak penghasilan badan (99,589) (206,930) Payment of corporate income tax
Arus kas bersih yang diperoleh Net cash flows provided
dari/(digunakan untuk) aktivitas operasi 88,341 (97,404) by/(used in) operating activities Cash flows from investing
Arus kas dari aktivitas investasi activities
Acquisition of property, plant and Perolehan aset tetap (12,943) (24,060) equipment Pembayaran biaya eksplorasi dan Payment of deferred exploration
pengembangan yang ditangguhkan (7,308) (5,113) and development expenditures Akuisisi entitas anak - (3,866) Acquisition of subsidiaries Penarikan/(penempatan) kas yang Withdrawal/(placement) of dibatasi penggunaannya 131,842 (23,682) restricted cash Penerimaan bunga dari bank 1,773 3,031 Finance income from banks
Arus kas bersih yang diperoleh dari/ Net cash flows provided by/
(digunakan untuk) aktivitas investasi 113,364 (53,690) (used in) investing activities Cash flows from financing
Arus kas dari aktivitas pendanaan activities
Pembayaran pinjaman bank (5,130) (340,411) Repayment of bank loans Penerimaan pinjaman bank - 13,501 Proceeds from bank loans Pembayaran kembali pinjaman
pihak berelasi - (1,336) Repayment of related party loan Penerimaan dariSenior Notes, Proceeds from Senior Notes,
setelah dikurangi biaya transaksi - 469,894 net of transaction costs Pembayaran beban keuangan (46,455) (75,081) Payment of finance costs Pembayaran dividen (20,136) Payment of dividends Pelunasan utang sewa pembiayaan (787) - Repayment of finance leases
Arus kas bersih yang(digunakan untuk)/ Net cash flows
diperoleh dari aktivitas (used in)/provided by
pendanaan (52,372) 46,431 financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan Increase/(decrease) in cash and
setara kas 149,333 (104,663) cash equivalents
Cash and cash equivalents at
Kas dan setara kas pada awal periode 364,047 419,085 the beginning of the period
Dampak perubahan selisih kurs Effect of exchange rate changes terhadap kas dan setara kas (1,193) 1,204 on cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents at
Kas dan setara kas pada akhir periode 512,187 315,626 the end of the period
a. Pendirian dan informasi umum a. Establishment and general information PT Berau Coal Energy Tbk (“Perusahaan”)
(dahulu PT Risco) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Rony
Saputra S, S.H., No. 2 tertanggal
7 September 2005. Akta Pendirian
tersebut telah disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. C 31138.HT.01.01.TH.2005 tanggal
23 November 2005 dan dipublikasikan dalam berita negara Republik Indonesia No. 55 tertanggal 10 Juli 2009. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan berdasarkan Akta Notaris Agus Madjid, S.H., No. 41 tertanggal 29 Mei 2012, mengenai
perubahan anggota Dewan Direksi dan
Komisaris Perusahaan yang ditegaskan
kembali melalui Akta Notaris No. 1 tanggal 1 April 2013 dari Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan.
Pemberitahuan mengenai perubahan
anggota Dewan Direksi dan Komisaris
Perusahaan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui surat
No. AHU.AH 01.10-12770 tanggal 8 April 2013.
PT Berau Coal Energy Tbk (the “Company”) (formerly PT Risco) was established in the Republic of Indonesia based on Notarial Deed No. 2 dated 7 September 2005, of
Rony Saputra S, S.H. The Deed of
Establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia in his Decision Letter
No.C 31138.HT.01.01.TH.2005 dated
23 November 2005 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated 10 July 2009. The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 41 dated 29 May 2012, of Agus Madjid, S.H., regarding the changes in the members of the Boards of
Directors and Commissioners of the
Company, which was reaffirmed by Notarial Deed No. 1 dated 1 April 2013 of Notary Liestiani Wang, S.H., M.Kn., Notary in South Jakarta. Notification on the changes of the Company’s Board of Directors and Board of
Commissioners has been accepted by the
Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU.AH 01.10-12770 dated 8 April 2013.
Berdasarkan Pasal 3 dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan bergerak di bidang
usaha perdagangan, pertambangan,
perkebunan, konstruksi, real-estate, agrikultural, percetakan, industri, transportasi
dan jasa. Pada saat ini, Perusahaan
berfungsi sebagai perusahaan induk dari entitas anak yang beroperasi di bidang pertambangan.
In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company is engaged in trading, mining, plantation, construction, real-estate, agriculture, printing, industry, transportation and services. Currently, the Company is engaged as a holding company of subsidiaries operating in the mining industry.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di
Sampoerna Strategic Square North Tower, Lantai 15 dan 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45. Jakarta 12930.
The Company’s registered head office is located at Sampoerna Strategic Square North
Tower, 15th and 16th Floor Jl. Jend.
Sudirman Kav. 45. Jakarta 12930. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, entitas
induk langsung Perusahaan adalah Vallar Investments UK Limited dan entitas induk
utama Perusahaan adalah Bumi plc,
keduanya perusahaan yang didirikan di Inggris Raya.
As at 30 June 2013 and 2012, the Company’s immediate parent is Vallar Investments UK Limited and the ultimate parent entity is Bumi plc, both incorporated in the United Kingdom.
a. Pendirian dan informasi umum(lanjutan) a. Establishment and general information
(continued)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors as at
30 June 2013 were as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama President Commissioner
dan Komisaris and Independent
Independen : Sofyan Abdul Djalil : Commissioner
Wakil Komisaris Utama : Nicholas Kurt von Schirnding :Vice President Commissioner
Komisaris : Subagyo Hadi Siswoyo : Commissioners
: Amir Sambodo :
: Kenneth Raymond Allan :
: Eva Novita Tarigan :
Komisaris Independen : Erry Firmansyah :Independent Commissioners
: Andi Achmad Dara :
Direksi Board of Directors
Direktur Utama : RC Eko Santoso Budianto : President Director
Direktur : Scott Merrillees : Directors
: David Alister Tonkin :
Direktur tidak terafiliasi : Arief Wiedhartono : Unaffiliated Director
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Boards of
Commissioners and Directors as at
31 December 2012 were as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama President Commissioner
dan Komisaris and Independent
Independen : Sofyan Abdul Djalil : Commissioner
Komisaris : Samin Tan : Commissioners
Sandiaga Salahuddin Uno Alexander Ramlie
Stefan White Mochamad Djatmiko
Komisaris Independen : Erry Firmansyah :Independent Commissioners
: Andi Achmad Dara :
Direksi Board of Directors
Direktur Utama : Rosan Perkasa Roeslani : President Director
Direktur : Scott Merrillees : Directors
: John Joseph Ramos :
: David Alister Tonkin :
Direktur tidak terafiliasi : Arief Wiedhartono : Unaffiliated Director
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s Audit Committee as at 30 June 2013 and 31 December 2012 were as follows:
Ketua : Sofyan Abdul Djalil : Chairman
Anggota : Ir. Harry Noegroho Soelistianto, MM : Members
a. Pendirian dan informasi umum(lanjutan) a. Establishment and general information
(continued)
Masing-masing Samin Tan, Alexander
Ramlie, Stefan White, Mochamad Djatmiko, Edison Mawikere, Scott Merrillees,dan David Alister Tonkin ditunjuk sebagai komisaris dan direktur dari Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diselenggarakan pada tanggal 30 April
2012. Pemberhentian dengan hormat
Thomas Warren Shreve dan Yoseph
Anastasius Didik Cahyanto dari direksi Perusahaan telah diterima pada RUPSLB yang sama.
Pada tanggal 7 Maret 2013, Perusahaan
mengadakan RUPSLB dengan agenda
tunggal yaitu perubahan komposisi Direksi
dan Komisaris. Masing-masing RC Eko
Santoso Budianto, Subagyo Hadi Siswoyo, Kenneth Raymond Allan, dan Eva Novita
Tarigan ditunjuk sebagai Direksi dan
Komisaris Perseroan. RUPSLB tersebut juga menerima pengunduran diri Rosan Perkasa Roeslani dan John Joseph Ramos sebagai
Direktur Perusahaan, menerima dan
menegaskan kembali pengunduran diri
Edison Mawikere selaku direktur Perseroan serta memberhentikan dengan hormat Samin Tan, Alexander Ramlie, Stefan White, dan
Mochamad Djatmiko selaku Komisaris
Perusahaan.
Each of Samin Tan, Alexander Ramlie, Stefan White, Mochamad Djatmiko, Edison Mawikere, Scott Merrillees and David Alister Tonkin were appointed as commissioners and directors of the Company at the Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGMS”) held on 30 April 2012. The release of each of
Thomas Warren Shreve and Yoseph
Anastasius Didik Cahyanto as directors of the Company were accepted at the same EGMS.
On 7 March 2013 the Company held an EGMS with a single agenda: changes in the composition of the Board of Directors and
Board of Commissioners. The EGMS
appointed RC Eko Santoso Budianto as President Director of the Company and each of Subagyo Hadi Siswoyo, Kenneth Raymond
Allan, and Eva Novita Tarigan as
commissioners of the Company. The EGMS also accepted the resignations of each of Rosan Perkasa Roeslani and John Joseph
Ramos as directors of the Company,
accepted and reconfirmed the resignation of
Edison Mawikere as a director of the
Company and honourably discharged each of Samin Tan, Alexander Ramlie, Stefan White and Mochamad Djatmiko as commissioners of the Company.
Pada tanggal 29 Juni 2013, Perusahaan
mengadakan RUPSLB dan menerima
pengunduran diri Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Komisaris Perusahaan dan menunjuk Nicholas Kurt von Schirnding dan Amir
Sambodo masing-masing sebagai Wakil
Komisaris Utama dan Komisaris Perusahaan.
On 29 June 2013, the Company held an EGMS and accepted the resignation of Sandiaga Salahuddin Uno as the Company’s Commissioner and appointed Nicholas Kurt von Schirnding and Amir Sambodo as the Company’s Vice President Commissioner and Commissioner, respectively.
Pada RUPSLB yang sama, pemegang saham menyetujui:
At the same EGMS, the shareholders
approved:
(i) Penggunaan cadangan Perusahaan
sebesar AS$7.407 untuk menutup
sebagian kerugian tahun berjalan. (ii) Menyetujui rencana pembiayan kembali
Senior Notes 2015sebesar AS$450.000 yang diterbitkan oleh Berau Capital Resources Pte. Ltd. (“BCR”), entitas anak (Catatan 27).
(i) Utilization of the Company’s appropriated
retained earnings amounting to
US$7,407 to cover the current year losses.
(ii) Approve the refinancing of the 2015 Senior Notes amounted to US$450,000 issued by Berau Capital Resources Pte. Ltd. (“BCR”), a wholly-owned subsidiary (Note 27).
b. Penawaran umum efek(lanjutan) b. Public offering of securities issued
(continued) Pada tanggal 6 Agustus 2010, Perusahaan
melakukan Penawaran Umum Perdana
sebanyak 3.400.000.000 lembar saham atau 10% dari 34.900.000.000 lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Penawaran kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Perdana tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Agustus 2010.
On 6 August 2010, the Company conducted
an Initial Public Offering (“IPO”) of
3,400,000,000 shares or 10% of
34,900,000,000 shares issued and fully paid. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 19 August 2010.
Pada tanggal 8 April 2011, Bumi plc (dahulu Vallar plc), perusahaan yang tercatat pada
Bursa Efek London, mengakuisisi
26.175.000.000 lembar saham Perusahaan
dari PT Bukit Mutiara melalui Vallar
Investment UK Limited, entitas anak dari
Bumi plc. Berdasarkan peraturan yang
ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) No. IX.F1 tentang Penawaran Tender dan No. IX.H1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, pada tanggal 9 Mei
2011, Vallar Investments UK Limited
mengumumkan penawaran tender untuk
3.400.000.500 saham biasa Perusahaan. Penawaran tender tersebut dilaksanakan
mulai tanggal 11 Mei 2011 hingga
3 Juni 2011, dengan harga beli Rp 540 per lembar. Hasilnya, Vallar Investment UK
Limited mengakuisisi 3.398.999.404
tambahan saham, atau secara keseluruhan
memiliki 84,7% dari modal dasar yang
ditempatkan dan disetor penuh oleh
Perusahaan.
On 8 April 2011, Bumi plc (formerly Vallar plc), a company listed on the London Stock Exchange, acquired 26,175,000,000 of the Company’s shares from PT Bukit Mutiara through Vallar Investments UK Limited, a subsidiary of Bumi plc. In accordance with
Regulation of the Capital Market and
Financial Institutions Supervision Board
(“Bapepam-LK”) No. IX.F1 for Tender
Offers and No. IX.H1 for Acquisition of a Public Company, on 9 May 2011, Vallar Investments UK Limited announced a tender offer for 3,400,000,500 of the Company’s
common shares. The tender offer was
held from 11 May 2011 to
3 June 2011, with a purchase price of Rp 540 per share. As a result, Vallar Investments UK Limited acquired 3,398,999,404 additional shares, for a total holding equal to 84.7% of the Company’s authorised shares issued and fully paid.
c. Struktur Grup c. The Group Structure
Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung di entitas anak berikut ini:
The Company has direct and indirect
ownership in the following subsidiaries: Persentase
kepemilikan Jumlah aset sebelum
Tahun efektif/Effective eliminasi/Total
dimulainya percentage assets before
operasi/ of ownership elimination
Tahun Year of 30 Juni/ 31 Desember/ 30 Juni/ 31Desember/
akuisisi/ commen- June December June December
Entitas anak/ Year of cement Aktivitas bisnis/ Lokasi/ 2013 2012 2013 2012
Subsidiaries acquisition of operations Business activities Location % % US$’000 US$’000
Kepemilikan langsung/Direct ownership:
PT Armadian 2006 1999 Perusahaan induk Indonesia 99.99 99.99 1,494,825 1,499,416
Tritunggal investasi/Investment
(“Armadian”) holding company
Winchester Investment 2009 2009 Perusahaan induk Republik 100.00 100.00 610,865 518,086 Holdings PLC. investasi/Investment Seychelles/
(“Winchester”) holding company Republic of
Seychelles
BCR 2010 2010 Perusahaan induk Singapura/ 100.00 100.00 503,636 503,636
investasi/Investment Singapore holding company
c. Struktur Grup(lanjutan) c. The Group Structure(continued) Persentase
kepemilikan Jumlah aset sebelum
Tahun efektif/Effective eliminasi/Total
dimulainya percentage assets before
operasi/ of ownership elimination
Tahun Year of 30 Juni/ 31 Desember/ 30 Juni/ 31Desember/
akuisisi/ commen- June December June December
Entitas anak/ Year of cement Aktivitas bisnis/ Lokasi/ 2013 2012 2013 2012
Subsidiaries acquisition of operations Business activities Location % % US$’000 US$’000
Kepemilikan langsung/Direct ownership:
Seacoast Offshore Inc. 2010 2010 Perusahaan induk Kepulauan Virgin 100.00 100.00 67,107 62,640 (“Seacoast”) investasi/Investment Britania Raya/
holding company British Virgin Islands
PT Pelayaran Sanditia 2011 2011 Pelayaran/Shipping Indonesia 99.99 99.99 24,445 25,829 Perkasa Maritim
(“PSPM”)
PT Mutiara Tanjung 2011 2011 Transportasi dan sewa Indonesia 99.99 99.99 27,682 24,940
Lestari (“MTL”) peralatan berat/
Transportation and heavy equipment rental
PT Manira Mitra (“MM”) 2012 - Perusahaan induk Indonesia 100.00 100.00 155 121 infrastruktur/
Infrastructure holding company
PT Kirana Berau (“KB”) 2012 - Perusahaan induk Indonesia 100.00 100.00 135 111 infrastruktur/
Infrastructure holding company
Kepemilikan tidak langsung/Indirect ownership: Melalui Armadian dan Aries/Through Armadian and Aries
PT Berau Coal (“Berau”) 2000 1993 Pertambangan Indonesia 90.00 90.00 1,490,629 1,351,403 batubara/
Coal mining
Rognar Holdings B.V. 2004 2004 Perusahaan induk Belanda/ 100.00 100.00 31,142 31,867 (“Rognar”) investasi/Investment The Netherlands
holding company
Melalui Berau/Through Berau
Empire Capital Perusahaan induk Singapura/ 90.00 90.00 - 2
Resources Pte. investasi/Investment Singapore Ltd. (“EC”) 2006 2006 holding company
Melalui Winchester/Through Winchester
Aries Investments Perusahaan induk Republik Malta/ 100.00 100,00 289,228 229,315 Limited (“Aries”) 2006 2006 investasi/Investment Republic of
holding company Malta
Melalui Seacoast/Through Seacoast
Maple Holdings Ltd. 2010 2009 Perdagangan Wilayah Persekutuan 100.00 100,00 67,107 62,640
(“Maple”) batubara/Coal Labuan/Federal
trading Territory of Labuan
Dalam laporan keuangan interim
konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated interim financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Investasi langsung dan tidak langsung Perusahaan dalam bentuk modal saham, di entitas anaknya telah dijaminkan sebagai jaminan untuk 12,5% Guaranteed Senior
Secured Notes dan 7,25% Guaranteed
Senior Secured Notes(lihat Catatan 28).
The Company’s direct and indirect investment in the share capital of its subsidiaries was
pledged as collateral for the 12.5%
Guaranteed Senior Secured Notes, and the 7.25% Guaranteed Senior Secured Notes (refer to Note 28).
c. Struktur Grup(lanjutan) c. The Group Structure(continued) Pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan
menerbitkan Guaranteed Senior Secured Notes (“Senior Notes 2017”) dengan nilai pokok sebesar AS$500.000 (lihat Catatan 28). Senior Notes 2017 tersebut dikenakan suku bunga tetap sebesar 7,25%.
On 13 March 2012, the Company issued Guaranteed Senior Secured Notes (the “2017 Senior Notes”) amounting to US$500,000 (refer to Note 28). The 2017 Senior Notes bear a fixed interest rate of 7.25%.
Pada tanggal 30 Juni 2013, Grup memiliki 1.351 karyawan (31 Desember 2012: 1.228 karyawan) (tidak diaudit).
The Group has 1,351 employees as at 30 June 2013 (31 December 2012: 1,228 employees) (unaudited).
d. Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”)
d. Coal Contract of Work (“CCoW”)
Kegiatan Berau diatur dalam ketentuan dari PKP2B, yang disetujui oleh Berau dan
Perusahaan Negara Tambang Batubara
pada tanggal 26 April 1983, yang kemudian
dialihkan atau diserahkan kepada
PT Tambang Batubara Bukit Asam (“PTBA”) pada tahun 1991. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 75/1996 tanggal 25 September
1996 dan adendum terhadap PKP2B
No. J2/Ji.DU/12/83 antara PTBA dengan Berau tanggal 28 Juni 1997, semua hak dan
kewajiban PTBA di bawah PKP2B
diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia yang diwakilkan oleh Kementerian Pertambangan dan Energi, yang berlaku mulai tanggal 1 Juli 1997.
Berau’s activities are governed by the
provisions of the CCoW, which was entered
into by Berau and Perusahaan Negara
Tambang Batubara on 26 April 1983, and was subsequently transferred to PT Tambang
Batubara Bukit Asam (“PTBA”) in 1991.
Based on Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, and amendment to the CCoW No. J2/Ji.DU/12/83 between PTBA and Berau dated 28 June 1997, all rights and obligations of PTBA under the CCoW were transferred to the Government of the Republic of Indonesia represented by the Ministry of Mines and Energy, with effect from 1 July 1997.
Berdasarkan ketentuan dari PKP2B, Berau
bertindak sebagai kontraktor bagi
Pemerintah dan bertanggung jawab atas operasi penambangan batubara pada area yang berlokasi di Kalimantan Timur, selama 30 tahun sejak tanggal dimulainya periode operasi pada 27 April 1995, dengan opsi perpanjangan atas persetujuan Pemerintah Indonesia. Koordinat area PKP2B dirinci pada Lampiran “A” PKP2B dengan perkiraan luas area sekitar 487.217 hektar.
Under the terms of the CCoW, Berau acts as a contractor to the Government and is responsible for coal mining operations in an area located in East Kalimantan for a 30 year period from the date of the commencement of the operating period on 27 April 1995, with an extension option to be approved by the Government of Indonesia. The coordinates of the CCoW area are detailed in Annexure “A” to the CCoW and measure approximately 487,217 hectares.
Sejak tanggal 7 April 2005, area konsesi telah berkurang menjadi 118.400 hektar.
Berau berhak atas 86,5% dari jumlah
produksi batubara dari hasil akhir proses produksi yang dikembangkan oleh Berau serta yang tersedia untuk dijual tiap tahun, sementara Pemerintah Indonesia memiliki dan mempertahankan sisa bagian yang ada (yaitu 13,5%) sebagai bagiannya atas jumlah produksi.
Since 7 April 2005, the concession area has been reduced to 118,400 hectares. Berau is entitled to take 86.5% of total coal produced
from the final production processes
established by Berau and available-for-sale in each calendar year, while the Government of Indonesia reserves and retains the remaining portion (i.e. 13.5%) as its share of total production.
d. Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) (lanjutan)
d. Coal Contract of Work (“CCoW”)
(continued)
Berdasarkan PKP2B terkait, Berau
dibebaskan dari pungutan pajak tertentu dan
mempunya kewajiban untuk mentaati
peraturan pajak tertentu seperti pajak penghasilan badan. Perhitungan untuk pajak penghasilan harus mengikuti peraturan perhitungan pajak penghasilan badan yang terdapat dalam Lampiran “D” pada PKP2B. Untuk sepuluh tahun pertama dari dan setelah permulaan periode operasi, pajak penghasilan tahunan adalah sebesar 35% dari penghasilan kena pajak dan untuk
periode operasi selanjutnya pajak
penghasilan adalah sebesar 45% dari
penghasilan kena pajak.
Under the CCoW, Berau is entitled to certain tax incentives and also shall be obliged to pay certain taxes such as corporate income tax. The computation of corporate income tax should follow the rules of computation of corporation tax as provided for in Annexure “D” of the CCoW. During the first full ten years from and after commencement of the operating period, the annual corporation tax rate shall only be 35% of the taxable income and during the remainder of the operating period thereafter the corporation tax rate shall only be 45% of the taxable income.
Berau mempunyai hak untuk penyisihan investasi sebesar 20% dari jumlah investasi
(yaitu pada tingkat 5% setahun dari
penghasilan kena pajak yang diatur dalam
pasal 4(b) dari Undang-Undang Pajak
Penghasilan 1925 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1970).
Berau has the right to an investment
allowance of 20% of the total investment (i.e. at a rate of 5% a year from the taxable income provided for in article 4(b) of the Corporation Tax Law 1925 amended by Law No. 8 of 1970).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES Laporan keuangan interim konsolidasian Grup
telah disusun, diselesaikan dan diotorisasi oleh Dewan Direksi pada tanggal 29 Agustus 2013.
The Group’s consolidated interim financial
statements were prepared, finalised and
authorised by the Board of Directors on 29 August 2013.
Laporan keuangan interim konsolidasian ini juga disusun berdasarkan Peraturan yang ditetapkan
oleh Bapepam-LK No. VIII.G.7 mengenai
Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Surat
Edaran Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008
tertanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik Industri
Pertambangan Umum dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No.VIII.G.7.
The consolidated interim financial statements are also prepared in conformity with Bapepam-LK Regulation No. VIII.G.7 for Guidance on Financial Statement Presentation and Circular Letter of
Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 dated 31
January 2008 for Guidance on the Preparation and Disclosure of Financial Statements of an Issuer or Public Company in the General Mining
Industry and Decree No. KEP-554/BL/2010
regarding amendment to Regulation No.VIII.G.7.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards.
a. Dasar penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian
a. Basis of preparation of the consolidated interim financial statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh revaluasi aset keuangan tersedia untuk dijual, dan aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost convention, as modified by the revaluation of available-for-sale financial assets, and financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using the accrual basis except for the consolidated statement of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by
classifying cash flows on the basis of
operating, investing, and financing activities.
Angka dalam laporan keuangan interim
konsolidasian disajikan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS” atau “AS$”) kecuali dinyatakan lain.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.
Penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia mengharuskan penggunaan
estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan dalam proses penerapan
kebijakan akuntansi Grup.
Figures in the interim consolidated financial statements are expressed in thousands of United States Dollars (“US Dollars” or “US$”), unless otherwise stated.
In order to provide further understanding of the financial performance of the Group, due to the significance of their nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.
The preparation of financial statements in
conformity with Indonesian Financial
Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also
requires management to exercise its
judgement in the process of applying the Group’s accounting policies.
Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan interim konsolidasian diungkapkan di Catatan 4.
The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the interim consolidated financial statements are disclosed in Note 4.
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan
b. Changes in accounting policy and disclosures
Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia menerbitkan PSAK No. 38 (Revisi
2012), “Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013.
The Indonesian Financial Accounting
Standards Board issued SFAS No. 38
(Revised 2012), “Business Combinations
between Entities under Common Control” which is effective from 1 January 2013.
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan(lanjutan)
b. Changes in accounting policy and disclosures(continued)
Entitas yang melepas bisnis, dalam
pelepasan bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara imbalan yang diterima dan jumlah tercatat bisnis yang dilepas di ekuitas dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Berdasarkan standar terdahulu selisih tersebut juga dicatat di ekuitas tetapi sebagai “Selisih
Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali”.
The disposing entity, in a business
combination between entities under common control, recognises the difference between the consideration received and the carrying value of the business disposed as part of additional paid-in capital in the equity section of the consolidated statement of financial position. Based on the previous standard,
the difference would be recorded as
“difference in value from restructuring
transactions of entities under common
control” also in the equity section.
PSAK ini diterapkan secara prospektif di
mana saldo “Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada tanggal 1 Januari 2013, tanggal awal penerapan Standar ini, disajikan di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor dan tidak akan diakui sebagai laba atau rugi direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba. Keharusan ini tidak berdampak pada laporan keuangan konsolidasian interim Grup karena Grup telah melakukan reklasifikasi saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” ke tambahan modal disetor pada laporan keuangan konsolidasian untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2012, sebagaimana diatur oleh Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang
Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
This revised SFAS is applied prospectively whereby the balance of “Difference in Value From Restructuring Transactions of Entities under Common Control” as at 1 January 2013, the intial application date of this standard, is presented within additional paid in capital within equity and should not be recognised as a realised gain or loss or reclassified to retained earnings. This requirement does not have any impact on the
Group’s interim consolidated financial
statements as the Group had already
reclassified the balance of “Difference in Value From Restructuring Transactions of Entities under Common Control” to additional paid-in capital in the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2012, as required under Decree of the
Chairman of Bapepam-LK No.
KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies. Berdasarkan standar terdahulu, saldo
“Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat diakui baik sebagai laba ditahan atau laba rugi dengan terjadinya transaksi-transaksi tertentu yang
berhubungan dengan saldo ini. Namun
demikian, berdasarkan standar revisi, saldo yang telah dicatat dalam pos tambahan modal disetor sebesar AS$200.610 tidak akan diakui sebagai laba rugi direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba di masa depan.
Under the previous standard, the balance of
the account “Difference in Value from
Restructuring Transactions of Entities Under Common Control” could be charged to either retained earnings or profit or loss with the occurrence of certain transactions related to the balance. However, under the revised standard, the carrying amount of US$200,610 recorded as additional paid in capital will not be recognised as realised gains or loss or reclassified to retained earnings in the future.
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan(lanjutan)
b. Changes in accounting policy and disclosures(continued)
Pencabutan PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi (PPSAK No. 10) yang belaku
efektif sejak 1 Januari 2013 tidak
menghasilkan perubahan kebijakan
akuntansi Grup dan tidak berdampak
material terhadap jumlah yang dilaporkan tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The withdrawal of SFAS No. 51, “Quasi Reorganisations (PPSAK No. 10)” with an effective date of 1 January 2013 did not result in changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for current or prior financial years.
Penerapan ISAK 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estate” dan pencabutan PSAK No. 44, “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” yang seharusnya berlaku sejak 1
Januari 2013 telah ditunda sampai
pemberitahuan lebih lanjut oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Manajemen berpendapat bahwa penerapan dan pencabutan Interpretasi dan Standar tersebut di atas tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian interim Grup.
The implementation of IFAS 21, “Agreements for Construction for Real Estate” and the withdrawal of SFAS No. 44, “Accounting for Real Estate Development Activities”, which
would previously have been mandatorily
applied and withdrawn respectively as of 1 January 2013, have been postponed until further notice by the Indonesian Financial
Accounting Standards Board. Management
believes that the implementation and the withdrawal of the above Interpretation and Standard will not impact the Group’s interim consolidated financial statements.
Grup masih menganalisa dampak penerapan interpretasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian interim:
The Group is still assessing the impact of these new IFAS which are effective on 1 January 2014 to the interim consolidated financial statements:
- ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari
Pelanggan”
- ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” - ISAK No. 29, “Biaya Pengupasan Lapisan
Tanah Tahap Produksi pada
Pertambangan Terbuka”.
- IFAS No. 27, “Transfer of Assets from Customers”
- IFAS No. 28, “Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments”
- IFAS No. 29, “Stripping Costs in the
Production Phase of a Surface Mine”.
Dengan tidak menerapkan ISAK 29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”, Grup tidak mengharapkan adanya dampak yang material terhadap hasil usaha atau aset bersih Grup atas adanya perubahan dalam standar atau interpretasi ini.
The Group does not currently expect any of these changes in standards or interpretations to have a material impact on the results or net assets of the Group with the exception of ISAK 29 "Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine".
b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan(lanjutan)
b. Changes in accounting policy and disclosures(continued)
ISAK 29 mempertimbangkan kapan dan
bagaimana menghitung secara terpisah
manfaat yang timbul dari tahap produksi aktivitas pengupasan, serta bagaimana mengukur manfaat ini pada tahap awal dan setelahnya. Interpretasi tersebut juga
membahas pengakuan produksi biaya
pengupasan tanah sebagai aset, pengukuran awal aset kegiatan pengupasan tanah dan pengukuran selanjutnya dari aset aktivitas
pengupasan. Dalam ISAK 29 biaya
pengupasan tanah ditangguhkan pada tanggal neraca akan dikurangkan ke nilai terendah, dengan pertimbangan bahwa batubara yang terpapar oleh aktivitas pengupasan, akan segera ditambang, dan jika diterapkan pada 30 Juni 2013, dampaknya akan mengurangi saldo dari AS$59.718 untuk mendekati nol.
ISAK 29 considers when and how to account separately for benefits arising from production stage stripping activity, as well as how to measure these benefits both initially and
subsequently. The interpretation also
addresses the recognition of production
stripping costs as an asset, initial
measurement of the stripping activity asset and subsequent measurement of the stripping activity asset. Under ISAK 29 the stripping costs deferred at the balance sheet date would be reduced to a very low level as coal exposed by the stripping activity is mined shortly thereafter and, if implemented as at 30 June 2013, the impact would have been to reduce the balance from US$59,718 to close to zero.
c. Prinsip-prinsip konsolidasian c. Principles of consolidation
(i) Entitas anak (i) Subsidiaries
Entitas anak merupakan semua entitas (termasuk entitas bertujuan khusus)
yang mana Grup memiliki kekuatan
untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara umum, yang disertai dengan kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat
dilaksanakan atau dikonversi,
dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain.
Subsidiaries are all entities (including special purpose entities) over which the Group has the power to govern the financial and operating policies, generally accompanying a shareholding of more than half of voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity.
Entitas anak dikonsolidasikan secara
penuh sejak tanggal pengendalian
kepada Grup. Entitas anak tidak
dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are deconsolidated from the date on which that control ceases.
c. Prinsip-prinsip konsolidasian(lanjutan) c. Principles of consolidation(continued)
(i) Entitas anak(lanjutan) (i) Subsidiaries(continued)
Grup menggunakan metode akuisisi
untuk mencatat kombinasi bisnis.
Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup.
The Group uses the acquisition
method of accounting to account for
business combinations. The
consideration transferred for the
acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred and the equity interests issued by the Group.
Selisih lebih imbalan yang dialihkan dan jumlah kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi atas nilai wajar aset teridentifikasi yang diakuisisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset neto entitas yang diakuisisi dalam kasus pembelian
dengan diskon, selisihnya diakui
langsung dalam laporan laba-rugi.
Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Biaya terkait akuisisi dibebankan ketika terjadi. Aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap akuisisi, Grup mengakui kepentingan
nonpengendali pada pihak yang
diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau
sebesar bagian proporsional
kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi.
Untuk kebijakan akuntansi terkait goodwill, lihat Catatan 2m.
Properti pertambangan merupakan
penyesuaian nilai wajar properti yang
diperoleh pada tanggal akuisisi
tambahan 39% saham di Berau dan dinyatakan sebesar harga perolehan. Properti pertambangan diamortisasi
selama umur properti menggunakan
metode unit produksi dimulai sejak tanggal akuisisi.
The excess of the consideration
transferred and the amount of any non-controlling interest in the acquiree over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If this is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired in the case of a bargain purchase, the difference is recognised directly in the profit or loss. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Acquisition-related costs are expensed as incurred. Identifiable assets acquired, liabilities and contingent
liabilities assumed in a business
combination, are measured initially at their fair values at the acquisition date. On an acquisition-by-acquisition basis, the Group recognises any non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets.
For the accounting policy on goodwill refer to Note 2m.
Mining properties represent the fair value adjustment of properties acquired at the date of acquisition of the additional 39% stake in Berau and are stated at cost. Mining properties are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the acquisition.
c. Prinsip-prinsip konsolidasian(lanjutan) c. Principles of consolidation(continued)
(i) Entitas anak(lanjutan) (i) Subsidiaries(continued)
Transaksi, saldo, dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah
dieliminasi. Kerugian yang belum
direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi
dengan kebijakan akuntansi yang
diadopsi Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions
between Group companies are
eliminated. Unrealised losses are also
eliminated. Accounting policies of
subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
(ii) Transaksi dan kepemilikan nonpengendali
(ii) Transactions and non-controlling interests
Grup memperlakukan transaksi dengan kepentingan nonpengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas Grup.
Untuk pembelian dari kepentingan
nonpengendali, selisih antara imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau
kerugian pelepasan kepentingan
nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
The Group treats transactions with non-controlling interests as transactions with
equity owners of the Group. For
purchases from non-controlling interests, the difference between any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
(iii) Pelepasan entitas anak (iii) Disposal of subsidiaries
Ketika Grup tidak lagi memiliki
pengendalian atau pengaruh signifikan, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba-rugi. Nilai wajar adalah nilai tercatat awal untuk
kepentingan pengukuran kembali
kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan
komprehensif lainnya sehubungan
dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi pada laporan laba-rugi.
When the Group ceases to have control or significant influence, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In
addition, any amounts previously
recognised in other comprehensive
income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly
disposed of the related assets or
liabilities. This may mean that amounts
previously recognised in other
comprehensive income are reclassified to profit or loss.
d. Penjabaran mata uang asing d. Foreign currency translation
(i) Mata uang fungsional dan pelaporan (i) Functional and reporting currency Hal-hal yang tercakup dalam laporan
keuangan setiap entitas anak Grup diukur menggunakan mata uang utama lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan interim konsolidasian
disajikan dalam Dolar AS, yang
merupakan mata uang fungsional Grup.
Items included in the financial statements of each of the Group’s subsidiaries are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). The consolidated interim financial statements are presented in US Dollars, which is the Group’s functional currency.
(ii) Transaksi dan saldo (ii) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang selain mata
uang fungsional entitas di mana
transaksi itu berada dijabarkan ke dalam
mata uang fungsional menggunakan
kurs yang berlaku pada tanggal
transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain mata uang fungsional dijabarkan menjadi mata uang fungsional dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksi-transaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang selain mata uang fungsional diakui dalam laporan laba-rugi.
Transactions denominated in currencies other than in the functional currency of the entity to which the transactions belong are converted into the functional currency at the exchange rate prevailing
at the date of the transaction. At
reporting date, monetary assets and liabilities in currencies other than the functional currency are translated at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions, and the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than the functional currency, are recognised in profit or loss.
Keuntungan atau kerugian neto selisih kurs lainnya disajikan pada laporan laba rugi sebagai “rugi selisih kurs, bersih”.
All other net foreign exchange gains and losses are presented in the profit or loss within “loss on foreign exchange,net”.
Kurs yang digunakan pada tanggal
pelaporan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia adalah sebagai berikut (dalam Dolar AS penuh):
At the reporting date, the exchange rates
used, based on the middle rates
published by Bank Indonesia, were as follows (full US Dollar amount):
30 Juni/ 31 Desember/ June2013 December2012
Rupiah 10.000 (“Rp”) 1.01 1.03 Rupiah 10,000 (“Rp”)
Dolar Singapura (“S$”) 0.79 0.82 Singapore Dollars (“S$”)
Dolar Australia (“AU$”) 0.92 1.04 Australian Dollars (“AU$”)
Euro (“€”) 1.31 1.32 Euro (“€”)
Yen Jepang 100 (“¥”) 1.01 1.16 Japanese Yen 100 (“¥”)