IMPLEMENTASI METODE
ORAL
DALAM
PEMBEL^{IARAN PAI
DI
SDLB PASURUAAI
SKRIPSI
Dlqiulor
Kcpade
hrdatt
ASur
Islra
Ncgcrl
SuunArgcl
$rrabeyo
Unt*
Mcorcauhi SaLh
SEEPcrsy.ntatr
Ddam
Mcnyclcseitea
Progrsn Srrjanr
Str.tr
S.tu
IImu
Tartiyrh
PERPUSTAKAAN
IAIN SII\AN
AMPEI-
SIIIARlY\
EYAKTJN,NIAWATI
NIM.
D2r206260
INSTITUT
AGAMA ISLAM
NEGERI SUNAN AI\,IPEL
SIIRABAYA
FAKULTAS TARBTYAII
JI]RUSAi{ PENDIDIKAN
AGAIVIA ISLAI\,I
2010
.
T-aoo/px/as\
|so
RECT-20lo
2q{
No
(Les
ASAL BUKU :,Ar
TANGGAL
.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ST,IRAT
PERITYATAAIY
Dengan
ini
saya menyatakan bahwa dalamskripsi
ini
tidak
terdapat karyayang
pemahdiajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruantinggi
dan sepanjang pengetahuan saya" juga tidak terdapat karya atau pendapat yangpemah
dihrlis
atau diterbitkan oranglain,
kecuali yang secaratertulis
diacu dalamnaskah
ini
dan disebutkan dalam daftar pustakaSurabay4
3l
Juli 2010Eva
Kurniawati
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Skripsi oleh:
Nama
NIM
JudulPERSETUJUAN
PEMBIMBING SKRIPSI
: Eva
Kumiawati
:D21206260
:
"hnplementrsi
MetodeOral Ddam Pembetajann PAI Di
SDLB
Pesuruan'
Surabaya
3l
Juli 2010Drs.
M.PdI
lrIP.
19680806199403 1003 Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
PENGESAHAN
TIM
PENGUJI SKRIPSI
Skripsi oleh Eva Kurniawati
ini
telah dipertahankan di depanTim
Penguji SkripsiSurabay4 31 Agustus 2010
Mengesahkan
Fakultas
T
Institut Agama Islam Negeri SunanAmpel
SurabayaDekan,
NrP.
196203 12199t 03 I 002 Drs.NIP.
1968 031003Sekretaris,
Sutin
.si
NIP.
I 97701 032009122001Penguji
I,
Drr.
Damanhuri.
M.A
NIP.
I 95304101 98803 I 001Penguji
II,
DNIP. l95t
1231 198203 I 165 Idigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ABSTRAK
Eva Kumiawati
,
NJM
D21206260,
Implementasi
Metode Oral
dalamPembelajaran Pendidikan Agama Islam
di
SDLB pasu.uan .Kata kunci :
Permasalahan dan solusi , Metodeoral
pembetajaran pendidikan
Agama
Ishm
Pendidikan Agama Islam
di sDLB
pasuruan dilaksanakan pada tiap semester .Pada Pembelajaran
Pendidikan
Agama Islam
di
SDLB
pasuruanmingg,nakan
metode
oral
.
Tetapi dalam
pelaksanaanya,
metode
oral
memiliki
Gb".pu
permasalahan
,
oleh
karenanyap€neliti tertarik
untrk
mendalami
implementasi metode oral dalarn pembelajaran Pendidikan Agama Islamdi
SDLB pasuruan .Fokus
kajian skripsi
ini
adalah ( I )Bagaimana konsep metodeoral
di
SDLBPasuruan
(2)
Bagaimana
implementasi
metode
oral
dalarn
pemmbelajaran Pendidikan Agama Islamdi
SDLB
Pasuruan, dan(3)
Apa permasalahan dan solusi metode oral dalam pembelajaran Pendidikan AgamaIslarr di
SDLB Pasuruan dengantujuan untuk
mendeskripsikan(l)
Konsep
metodeoral
di
SDLB
Pasun:an (2)implementasi metode
oral
di
SDLB
Pasuruan,
dan
(3)
Permasalahan dan solusimetode
oral
dalam
pembelajaran PendidikanAgama
lsln6
di
SDLB
PasuruanPendekatan
penelitan
yang
digunakan
adalah
deskriptif
kualitatif
Metodepengumpulan data adalah analisis deskriptifdengan langkahJangkah
(l)
Redulsi data,
(2)
Penyajian data dan(3) Verifikasi .
Untuk mengecek keabsahan data dilakukan(1) Perpanjangan pengarnatao , (2) Meningkatkan ketekunan dan(3) Trianggulasi .
Hasil penelitian mennnjukkan bdn^.a
di
SDLB Pasr:rnan dda m pernbelajaranPendidikan Agama
Islam
menggmakan metodeoral , yaitu
metode dimana siswatuna
rungu melihat
gerakbibir
lawan bicaranya(guru).
Implementasi metode oraldalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam
di
SDLB
Pasunranbagi
siswa tunarungu
tidak
semudah mengajar pendidikan agarna islam siswa SD pada umumnya ,hal
ini
dikarenakan siswa trma rungutidak
dapat mengfungsikan indra pendengarandan indra visual
mereka
dengan sepenuhnya.
Siswa
tuna rungu
hanya
dapatmengfungsikan indra penglihatan mereka untuk memahami apa yang
di
sampaikanguru
melaluigerak
bibir
dan bahasairyarat guru
.
Guruperlu
mengulang-
ulangmateri pendidikan agama
islam
sampai siswa benar-
benar memahami dan dapatmempra!:tekkan materi yang telah
di
sampaikan . permasalan penerapan metode oral.di
SDLB
Pasunraa adalah tedetak pada gruu dan sisr*a Strra rungusendiri .
Solusi dari permasalahan metode oral adalah guru harus benrsaha semaksimal mungkin agar anak didiknya mampu menangkap dan memahami apa yang telah diajarkan oleh guru.
Selain
itu
gunr yang bukan ldusan
&ri
PGLB fiarus
daFat
mengcrti
d""
mempelajari tentang
karateriSik
siswa tunanmgu
sendiri.Dan
dapatjuga
denganmenggunakan
ABD
Saran-
sarandalarn penulisan
skripsi
ini
adalah
:
(l)
Diharapkan bagi guru PAI di
SDLB
Pasuruan mampu mmguasai bahasa isyarat yang biasa digunakan oleh siswa tuna nmgu,
serta harus selalu sabar dalam penyampaianmarcri
PAI,
karena untukmernberikan
materi kepada siswa tuna rungudigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
tidak
semudah memberikan materi kepada siswanonnal
padaumumny4
p)
Bagrguru tuna rungu yang bukan lulusan dari
PGLB
diharapkan busa menguasauseluk-beluk tentang kondisi siswa tuna rungu sehingga tidak mengalami kesulitan pada saat proses belajar mengajar,
(3)
Diharapkanbagi
orangtua
siswatunu
rungu mamFu mernberikan dukungan sepenuhnya kepada anaknya agar mereka bersemangat untuksekolah walaupun mengalami cacat
fisilq (4)
Bagl staf perpustakaanSDLB
pasunrandisarankan
agar
menambah
buku- buku
perpustakaanyang
mencakup
materiPendidikan Agama Islam 5shingga memudahkan guru
untuk
memberikan wawasankqada
anak aura nurgu. Selaun ihr staf perpustakaan diharapkan meayediakaahrlor
buku
yangmenarik minat
siswauntuk belajar.
Seainitu
perpustakasl disarankan dibuat senyaman mungli.in sehingga siswa tidalc merasa bosan dan merasa senangjika
Hajar
di perpustakaan.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR
ISI
BAB
I
PENDAHULUAI{
A. LatarBelakang Masalah
B.Rumusan Masalah.
C.Tujuan dan Kegunaan Penelitian
D.Definisi
Operasional....6
E. Sistematika Pembahasan ...16
I
.5
.5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB
tr
KAJIAN PUSTAKA
A.Metode Oral
1. Pengertian Metode Oral...
2. Landasan Metode Oral...
3. Jenis N{etode Oral
4.Teknik Pelaksanaan Metode Oral... . . .
B.lmolementasi Metode OraI... ... .
C.Permasalahan Penerapan Metode Oral dan Solusinya...
B.{B
TII IT{ETODEPENELITIAN
A.Pendekatan Penelitian. .. . . .
B.Jenis Penelitian
C.Lokasi Penelitian.. . .
D.Sumber Data..
E. Metode Pengumpulan Data... ...
F.Analisis Data
G.Pengecekan Keabsahan Data
BAB
TVHASIL
PENELITTAN
A.Latar Belakang Obyek Penelitian. .. ... . .. .
B.Konsep Metode Orak
Di
SDLB Pasuruanl9
20 ....22 22 26....42
48 49 50 s0 51 ... ... 53 56 58 67digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
C.Implementasi Metode Oral
Di
SDLBpasuruan...
... ... ......74
D.Permasalahan Dan Solusi Penerapan Metode Oral
Di
SDLB pasuruan.., ..gl
BAB
V
PENUTUP
DAFTARPUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
I
: PedomanlVawancara,
observasi dan dokumentasiLampiran
2 : DenahSDLB pasuruan
Lampiran
3 :Identitas
SDLBpasuruan
Lampiran
4 :Surat izin
penelitiandari
pihak
kajur
Lampiran
5:
Surat
keteranganpenelitian
dari
SDLB pasuruan
Lampiran
6:Bukti
konsultasi+
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
I
BAB
I
PENDAHULUAN
IMPLEMENTASI METODE
ORAL
DALAM PEMBELAJARAN PAI
DI
SDLB PASURUAN
A.
Latar
BelakangPendidikan luar biasa yaitu pendidikan yang
ditujukan
kepada anakyang mempunyai kelainan, baik
itu
kelainanfisik,
mental maupun kelainan emosi. Salah satu dari kelainanfisik
adalah tuna rungu. Seseorang dikatakantuna
rungu
apabila
orang
tersebut
mengalami
kelainan
dalam pendengarannya.Akibat
dari
kelainan
pendengarandapat
menghambat perkembangan bicaradan
bahasanya.Untuk
membantu men-eembangkankemampuan
bicara
dan
bahasa,anak
tuna rungu
memerlukan
bantuanpelayanan
pendidikan
secarakhusus
artinya
bantuan
y'ang disesuaikandengan kelainannya.
Pada hakikatnya, setiap manusia rnernbutuh^kan bantuan orang lain.
Tidak
ada seorang manusiapun yang dapat hidup tanpa bantuan orang lain,terlebih
bagi
anak tuna rungu. Karena
kelainan
dan
hambatan
yangdialaminya, anak tuna rungu
membutuhkan bantuanyang lebih
khususdibanding anak yang bisa mendengar. Pemberian bantuan tersebut bukan
hanya bersifat material
saja, cenderung menempatkananak
tuna
rungudigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2
sebagai manusia konsumtif
I
Anak
tuna rungu
membutuhkan rasa kasih sayang. Dengan dasar rasa kasih sayang yang tulus diharapkan timbul upayayang
nyata
untuk
mendidik
anak tuna
rungu,
agar
mereka
dapatmengembangkan
potensinya secara
optimal,
sehingga
mereka
dapatmemenuhi hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat bukan menjadi
beban masyarakat.
Pada
umumnya
anak
tunarungu
memiliki
intelengensi
normal. Perkembangan intelegensi sangat dipengaruhioleh
perkembangan bahasa,karena dengan kemampuan berbahasa seorang anak akan
memiliki
saranauntuk
mengembangkansegi
sosial, emosional, maupun
inteleltualnya.Minimnya
penguasaan bahasa anak tunarungu menampakkan intelegensiyang rendah. Pendapat
Cruick
Shanli 1'angdikutip
oleh Yuke
.R.
Siregar(1986)
menyatakan bahwa anak-anaktuna rungu sering
memperlihatkanketerlambatan
dalam belajar
dan
kadang-kadangtampak
terbelakang,keadaan
ini
tidak
hanya disebabkanoleh
derajat gangguan pendengaran yangdialami
anak, tetapijuga
tergantung dengan potensi kecerdasan yangdimiliki,
rangsanganmental
serta
dorongandari
lingkungan
luar
yang memberikan kesempatan bagi anak tunarungu mengembangkan kecerdasan.Aspek
intelengensianak
tunarunguyang
terhambat hanya pada aspek yang bersifat verbal sehingga mengalami kesulitan dalam memahamipesan orang
laiq
maupundalam
menyampaikan ide-idenya, dampaknyaI
Dra. Pernanarian Somad dan Dra. Tati hermawati, Orto paedagogik Anak Tunarungu (bandung: Depdikbud, 1995),
l4l
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3
anak tuna rungu sukar menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru, dan berpengaruh pada prestasi belajamya.
Pada
mata
pelajaranPendidikan
Agama Islam
menuntut
aspekverbal
antara
lain
merumuskan pengertian,pelafalan
dan
pengamalan.Dalam memahami Pendidikan Agama Islam memerlukan daya abstrak yang
tinggi,
sedangkan anak tuna rungu mempunyai daya abstrak yang rendah.Oleh karena itu, perkembangan berbicara dan berbahasa terhambat.
Daya abstrak anak tuna rungu minim yaitu sulit membayangkan dan
mendefinisikan suatu bentuk atau benda yang
belum
pemah dilihatnya(2).Salah satu kesulitan
anak dalam
mempelajari PendidikanAgama
Islamterletak pada materi yang
mengandungnilai
abstrak,
misalnya
pada pembahasan sejarah Rasulullah SAW. Untuk memahamiisi
materi tersebutanak memerlukan bentuk
konkrit dari
sejarah yangbelum
pemah merekalihat
pada
masa-masakenabian,
selain
itu,
kesulitan
lain
yaitu
pada pelafalan huruf/
bacaanAl
Qur'an.Hal ini
disebabkan huruf-huruf tersebut bukan merupakan p€ngucapan sehari-hari penduduk Indonesia.Kurang
berfungsinyaalat
pendengaran menyebabkananak
tunarungu
sulit untuk
menerimastimulus
beupa pesanatau informasi
yangbersifat
auditif,
sehingga mereka mengalami kesulitan dalam memahami isiajarln
yang disampaikan oleh guru.Anak
funarungu memahamiisi
materipelajaran
melalui
penglihatarLuntuk
itu
dalam
prosesbelajar
mengajarmemerlukan metode yang sesuai dengan karakteristik anak tunarungu yaitu
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
4
metode
oral yaitu
metodeyang
samasekali
tidak
menggunakan isyaratselain isyarat lazim atau ungkapan badani sebagaimana digunakan manusia
dalam berkomunikasi.
Metode oral dipelopori oleh Samuel Heinecko dan dikembangkn
di
Jerman. Oleh karena
itu
komunikasi dengan metode oral kadang-
disebut dengan metode Jerman. Pelaksanaanmetde
oral melalui beberapa kegiatanmulai dari
analisa
kemampuan
berbicara pada anak,
pemeriksaankemampuan psikis dan keadaan alat ujar, pembentukan dan latihan bicara,
membaca
bibir
dan membaca ujaran, latihan mendengar.2 Dengan metodeoral
ini
sangat mendukung terhadap penyampaianPAI
di
SDLB
Pasuruan.Mengingat
bahua
penl'ampain
materi
PAI
kepada
anak
SLB
pada umumnya, maka metode oralini
sangat membantu dalam penyampaian PAItersebut.
Misalnl'a
pada pelafalan ayat-
ayatAl'
Quran. Siswa SLB dapat memahami apa)ang
diucapkan guru denanmelihat
gerakbibir
guru
dan menvimak buku./ tulisan di papantulis
.Berdasarkan berbagai keuntungan metode
oral
dalam pembelajaranPendidikan
Agama Islam,
penulis memanfaatkan metodeoral
ini
dengananalisis
fakta
di
lapangan,
maka
perlu
dilakukan penelitian
dengan menggunakan metode oral2
Dra. Edja Sadjaah dan Drs. Dardjo Sukarj4 Bina Bicar4 Persepsi Bunyi dan Irama
(depdikbub), 7
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
5
C. Rumusan Masalah
Adapun
permasalahanyang
diketengahkandalam
penelitian ini
dalah sebagai berikut :
l.
Bagaimana konsep metode oral di SDLB pasuruan?2.
Bagaimana implementasi metodeoral
dalam pembelajaran pendidikanAgama Islam
di
SDLB Pasuruan ?3.
Apa
permasalahandan
solusi
metode
oral
dalam
pembelajaranPendidikan Agama Islam
di
SDLB Pasuruan .B.
Tuj uan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk :
l.
Mengetahui dan memahami konsep metode oral.2.
Memahami implementasi metodeoral
dalam pembelajaran PendidikanAgama Islam
di
SDLB Pasuruan..3.
Menyebutkan
dan
menjelaskan
permasalahandan
solusi
indikasikeberhasilan metode oral dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di
SDLB Pasuruan.C.
KegunaanPenelitian
I
.
Berguna
bagi
pengembanganilmu
pengetahuanterutama
tentang metode oral.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6
2.
Diharapkan
hasil penelitian
ini
dapat
memberikan
informasi
yangberguna
bagi
pengembangansistem
pendidikan khususnya
dalambidang metode pengajaran
di
SLB.3.
Sebagai
teori,
penelitian
ini
berguna
sebagai sumbangan
untuk memperkaya kha"anah ilmiah tentang metode oral.D.
Definisi
Operasional,Asumsi
dan KeterbatasanDalam penelitian tentang ''lmplementasi Metode Oral Pembelajaran
Pendidkan Agama Islam
di
SDLB Pasuruan",
maka perlu adanya definisioperasional
untuk
menghindari
ketidakjelasanarah
penelitian,
adapundefinisi operasional penelitian yaitu :
l.
MetodeOral
a. Pengertidr.
Metode
oral
adalah metode pembelajaran yang merupakansuatu
system
komunikasi
yang
menggunakan
bicara,
sisa pendengaran,baca ujaran
dan
rangsanganvibrasi
serta perabaanuntuk suatu percakapan yang spontan. Metode
ini
dimana kegiatanbelajar mengajar dengan menggunakan bahasa lisan dan tulisan.
Metode
oral
disebut
juga
dengan metode suara
ujaran(fonem)
yaitu
megajarkan rentetanfonem
(bunyi
bahasa) bukan secara alfabetisnyanamun
mengajarkan suaraujaran
dari
bunyi-digilib.uinsby.ac.id bunyi-digilib.uinsby.ac.id bunyi-digilib.uinsby.ac.id bunyi-digilib.uinsby.ac.id bunyi-digilib.uinsby.ac.id bunyi-digilib.uinsby.ac.id
,l
bunyi
bahasa,jadi
bukan
a,be,cenamun suara
artikulasi
bunyi bahasa. Terbentuknya bahassaitu
oleh
alat
bicara seperti
:a
diucapkan
b
dan
b
diucapkan
eb.
Pencipta
metode
ini
adalahAlexander
Melvin Bell
denganistilah visible
speech method yaitulambing bunyi
/
suara yangdi
hasilkan oleh alat bicara, bagaimanaalat bicara menghasilkan bunyi.
b.
Landasan Metodeolrul
l.
Landasan FilosofrsSetiap
anak
tunarungu berhak
dididik
dengan
mediakomunikasi
yang paling
banyak
akan
memeberikankemungkinan untuk memenuhi hakekat sebagai manusia secara
penuh. A.
Van
Uden (1968) berpendapat bahwa bahasa isvaratadalah bahasa ibu kaum
tuli
mengemukakan berikut :Umpama
ada
orang
yang
satu kakinya
diamputasisehingga
tinggal
satu
kaki,
dengancara apa orang
ini
akanbergerak ? karena terpaksa
mungkin ia
akan merangkak, tetapiorang
itu
dapatjuga
diberikankaki
buatan. Walaupun mungkinbelum
atautidak
sempuma. Jadijangan
ada anggapan bahwabagi orang berkaki satu merangkak
itu
sudah merupakan kodratsebagai manusia, karena merangkak bukan cara bergerak yang
kodrati.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
8
2. Landasan Psikologis
Walaupun ketulian dapat mempengaruhi berbagai aspek
perilaku
seseorang, fungsi orak mereka sebenamya masih tetaputuh dan kesukaran utama terletak dalam memasukkan informasi
kebahasaan ke pusat syaraf. Namun, sep€rti anak dengar kaum
tunarungu tetap
memiliki
potensi untuk berbahasa dan banyakdi
antara
merekamasih
memiliki
sisa
pendengaranyang
dapat dimanfaatkan untuk memperoleh informasi kebahasaan.3.
Landasan SosiologisPerkembangan
anak
tunarungudi
sekolah
ditentukanoleh guru 1'ang perlu
memiliki
komitmen terhadap falsafah yangdianut
sekolahdimana mereka bekerja,
mempunyai harapanyang tinggi
namun
realistik
terhdap prestasisiswa,
terampildalam
mengelola kegiatan belajar mengajar
dan
prihatinterhadap perkembangan kemampuan dan kesehatan
jiwa
setiapstsw.'4.
c.
Jenis MetodeOral
l.
Pendekatan
Oral
Kinestetik,
yaitu
pendekatan
oral
yang mengandalkan baca ujaran, peniruanmelalui
penglihatan, sertadigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
9
rangsangan perabaan,
dan
kinestetik tanpa
pemanfaatan sisa pendengaran.2.
Pendekatan Akupedik, memberi penekanan pada pemberianAlat
Bantu
Dengar
yang
bermutu
tinggi
serta latihan
mendengardengan
menomorduakanbaca ujaran terutama pada
tahappermulaan pendidikan anak.
3.
PendekatanOra[ Grafik
menggunakantulisan
sebagai sarana guna mengembangkan kemampuan komunikasi oral.d
Permqsalahan Penerapan MetodeOral
Para pendidik pada umumnya cenderung untuk terlalu cepat
beralih
ke
metodekomunikasi manual
bila
metodeoral
kuraagberhasil.
Biasanya penyebab kegagalan metodeoral
diperkirakanterletak pada murid yang bermasalah dan jarang
diteliti
lebih lanjutpenyebabnya.
l.
Dari
segi siswa:
a.
Memiliki
taraf inteligensi rata-ratab.
Tidak mengalami gangguan lain.2.
Dai
segi oranglua
stslr,,a:
a.
Memiliki
sikap penerimaan yang positif terhadap anak.b.
Terdidik&n
bermotivasi tinggi dalam membantu anak.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
l0
3.
Dari
segi pelayanan pendidikan:
a.
Terselenggara diagnosa dan asesmen dini.b.
Terlaksananyaprogram bimbingan
dini
yang
intensif
danerat menyambung pada program pra sekolah.
c.
Ditetapkan
suatu metode pengajaran bahasayang bertitik
tolak
pada
percakapan
oral
secara
merata
dan berkesinambungan.d.
Terlaksananya latihan bicara perorangan secara rutin.e.
Terlaksananyapendidikanmusik.f.
Terlaskananya pelal'anan khusus setiap sisrva.4.
Dari
segi staf pengajar:
a.
Terseleksi dan terlatihb.
Memiliki
keyakinan penuh akan keberhasilan metode oral.c.
Formasi staf pendidik yangrelatif stabil.5.
Dari
segt saran za.
Sebaiknyamemiliki
peralatan elektronik yanglengkap.b.
Alat
Bantu Dengar murid yang terawat oleh tenaga khusus.2.
AsumsiAdapun. asumsi
atau
anggapan
dasar
yangdigunakan
dalam penelitianini
adalah :a.
Keterbatasan berbahasa anak tunarungu mengakibatkan terhambatny'a proses belajar mengajar dalam Pemb€lajaran Agama Islam .digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1l
b.
Pemilihan meode yangtepat
dalam pembelajaran Pendidikan AgamaIslam
bagi siswa cacat tuna rungu .
c.
Metode
oral
adalah metode
pembelajaran
yang
sesuai
untuk penyampaian materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam .3.
KeterbatasanUntuk menghindari adanya salah penafsiran dari
judul
penelitian,maka peneliti perlu memberikan batasan sebagai berikut :
a.
Penelitianini
hanya terbatas padalingkup
sisrva tunarungu kelas I,kelas
II,
kelas
III,
dan kelas
tV
di
SDLB
Pasuruan, sehingga penerimaan atau penolakan hipotesis hanyaberlaku
di
lingkungan tersebut.b.
Lingkup kajian pada penelitian
ini
terbatas
pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.c.
Keberhasilan hasil penelitianini
terbatas berlakudi
SDLB
Pasuruan dan tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh anak tunarungu.E.
MetodePenelitian
l.
Jenis PenelitienMetode
dan
rancangan
penelitian
yang
digunakan
dalampenelitian
ini
adlah penelitiankualitatif
Disebutkualitatif,
karena sifatdata yang dikumpulkannya bercorak kualitait{, bukan kuantitatif dengan
menggunakan angka-angka
atau
prosentase. Penggunaanmetode ini
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
t2
dimaksudkan untuk memahami perilaku manusia
dari
kerangka acuanperilaku sendiri, yakni bagaimana pelaku memandang dan menafsirkan
kegiatan
dari
segi pendiriannya yang biasa disebut ..persepsi Emic',3.Yakni peneliti
berusahadan
menjelaskanapa yang
dipahami
dandigambarkan
subyek penlitian, melalui
pendekatan
kualitatif
ini,
diharapkan terangkat gambaran mengenai aktualitas, realitas sosial, dan
persepsi sasaran
penelitian
tanpa tercemaroleh
pengukuran formal.Karena
itu
keterlibatan
peneliti
sangat
diusahakan,namun
tanpa inten ensi terhadap variabel-variabel proses yang sedang berlangsung,sehingea dapar mengetahui realitas dengan apa adanya.
Keterbukaan variabel akan dibatasi dengan cara pengecekan
tri
angulasi vakniteknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkansesuatu
)ang lain
di
luar
data
itu
unhrk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. aPenelitian
kualitatif
ini
tidak
dimaksudkan untuk menghasilkangeneralisasi sebagaimana penelitian secara universal bagi semua kasus,s
tetapi melakukan studi mendalam yang ditunjukkan untuk membentuk
suatu model
/
teori berdasarkan temuan yang dihasilkarq memanfaatkanhasil penelitian sesuai dengan situasi dan kondisi.
1 Nawtion,
Metode penelitian Naturaislik
Kualitati/@a
.ifrtg: Transito, 1996)" Lexi J. Moleong, Me tde Penelitian Kualitati/ (Barldung Remaja Rosdakarya, 2OO5), l7E
'
Suharsimi AriLlnto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (!akarlz.. PT. Rinekacipt4 2002). 188
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
l3
2.
Metode Pengumpulan DataUntuk metode pengumpulan data digunakan 3 metode yaitu :
u
ll/awancaraAdapun data yang
ingin digali
melalui
metode wawancaraadalah tentang implementasi
dari
metode
oral
danpermasalahan penerapan metode oraldi
SDLB Pasuruan .b.
ObservasiTeknik
ini
dilakukan
untuk
memperoleh gambaran secaramenyeluruh dan utuh tentang situasi 1'ang berkembang (fenomena
yang berkaitan
dengan metodeoral
di
SDI-B
Pasuruan), seperti bagaimana guru mengajar di kelas dengan metode oral.c.
Dokumentasidokumentasi adalah upaya mencari data dengan menggunakan
hal-hal yang berupa catatan transkip,
br:liu-bukq
surat kabar,majalah
prasasti, notulen rapat, order dan sebagainya.6
3.
Jenis dan SumbernyaJenis dan sumber data pada penelitian
ini
adalah sebagaiamana tercantum dalam tabel berikut :6
Sanapiah Farsal, Forma t-Formqt Penelitiol Sosia/ (Jakana: Rajawali Pers, lgg5),27O
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
t4
TABEL
I
JENIS
DAN
ST]MBERDATA
4.
MetodeAnalisis
DataAnalisis
da:a
kualitatif
fokusnya
pada
penunjukan
makna,deskripsi, penjernihan dan penempatan data pada konteknya
masing-masing.
Dan
seringkali dilukiskan dalam bentuk
kata-kata daripada angka-angka.7Uit"r
dan Huberman dalam H.B. Sutopo, menyajikan dua modelpokok
analisis. Pertama,
model analisis mengalir
di
mana
tigaJENIS
DATA
ST]MBERDATA
TPI)
Metode Oral SDLB Pasuruan Observasi
- Dokumnetasi - Wawancara Implementasi Metode Oral SDLB Pasuruan Observasi Dokumnetasi - Warvancara Permasalahan
penerapan
&
solusinyaSDLB Pasuruan Observasi
- Dokumnetasi
- Warvancara
7
S. margono , Metdologi Penelitian Pendittitan (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 39
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
l5
komponen analisis (reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan)
dilakukan seiring
dengan proses pengumpulandata.
Kedua,
modelanalisis interaksi,
di
mana
komponenreduksi data
dan
sajian
data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.Untu
maksud tersebut data disusun dalam pola, focus, kategori,tema,
dan
pokok
permasalahantertentu.
Akhimya
dapat
diambilkesimpulan tertentu dari hasil pemahaman dan pengertian. Pengumpulan
data, reduksi, display
datadan
pengambilan kesimpulan merupakan suatu siklus yang interaktif.Adapun untuk
memp€rtajamanalisis
digunakan
dua
corakanalisis,
yaitu
keabsahan datamelalui
"simultaneoussectionaf'
,
danmelalui
interpretasi
pada data secara keseluruhan. Pada analisis corak pertama dilakukan penyusunan datayakni
pen).usunan kata-kata hasilwawancara,
hasil
observasi
dan
dokumen-dok-umen berdasarkankategori yang sesuai dengan masalah penelitian. Berdasarkan data yang
diperoleh
dikembangkan penajaman
data melalui
pencarian
dataselanjutnya.
Dalam penelitian ini
datatidak
dianggap
sebagaierror
reality
yang
dipermasalahkanoleh teori
yang
ada sebelumnya, tapi dianggap sebagai anotherreality.
Dalamhal
ini
melakukan pencatatan data apa adanya, tanpa intervensi dari teori yang terbaca atau paradignayang
selamaini
dimiliki.
Situasi wajar,
apa adanya(natural
seting)dijadikan bahan penelitian yang dimasuki tanpa intervensi situasi, baik
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
l6
BAB
I;
Berisi pendahuluan yang menggambarkan latar belakang penelitian,
rumusan masalatl tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi
8
Dr"s. H. Sabaruddi n, Metdologi Penelrrrar, (Jakana: PT. Ilaja Grafindo Persad4 1983), 85
melalui bentuk angket, tes atau eksperimen. Namun demikian, berusaha
mencari makna
inti
dari
kelakuan dan perbuatan yangterlihat.
Hal
ini
dilakukan
justru
dalam rangka
memahami kelakuan tersebut dalam konteks yang lebih luas, dipandang dari kerangkapikiran
dan perasaansi
pelaku.
Berdasarkanhal
ini data
yang
didapat
merupakan data langsung dari tangna pertama, tanpa melalui tes atau angket, yang padagilirannya hal tersebutjustru membuat jarak dengan sumber data.
5.
r\IetodePenvajian
DataSetelah
data
redukasi, maka langkah
selanjutnnya
adalahpenlajian
dau.
Penyajian data yaitu mengumpulkan data atau informasisecara
lersusun
yang
memberi
kemungkinan
adanya
penarikankesimpulan dan pengambilan tindakan. Data yang sudah ada disusun
dengan menggunakan
teks
yang bersifatnaratif,
selain atujuga
bisabersifat matriks,
grafik
dan chart.
Penyajian data dilakaukan dengan aiasan supava peneliti dapat menguasai data dan tidak tenggelam dalamtumpukan. Selain itu juga supaya peneliti mudah dalam memahami yang
telah terjadi dan dapat merencanakan apa yang diaakukan. 8
6.
SistematikaPembahasandigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
t7
BAB
m
:Berisikan
tentang metodepenelitian
:A.
Sektlas tentang SDLB Pasuruanmeliputi
tletak georafis
SDLB
Pasuruan,visi
danmisi
SDLB
Pasuruan, tujuandan target SDLB Pasuruan, prinsip-prinsip pengolahan SDLB Pasuruan, operasional asumsi dan keterbatasan, metode penelitian yang dipakai
serta sistematika pembahasan.
BAB
tr
:
Kajian
Pustaka .A. Konsep Metode
Oral:
Pengetian landasan
B.
Ilakekat Anak Tunarungu
zPengertian dankonsep dasar anak tunarungu.
klasifikasi
dan jenis-jenisketunarunguan, penyebab ketunarunguan,
karaheristik
anak tunarungu,deteksi ketunarunguan.
C.
Metode oral, yang meliputt:
Pengertian
metode
oral,
landasanmetode
oral,
jenis
metode
oral,penerapan
/
implementasi metode ora[, permasalahan penerapan metode oral.D.
Et aluasiBagi
SiswaTunamngu
tFungsi dan tujuan penilaian,
jenis
dan fungsi evaluasi, cara danteknik
penilaian, alat evaluasi, pengolahan, pendekatan dan penilaian.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
l8
kondisi
staff
SDLB
Pasuruan,kondisi
siswaSDLB
pasuruan, kondisisarana dan prasarana
SDLB
Pasuruan dan programkurikulum
SDLBPasuruan.
BAB.IV
Laporan
hasilpenelitian
:Konsep metode
oral,
implementasi metodeoral
di
SDLB
Pasuruan,indikasi keberhasilan metode oral
di
SDLB Pasuruan.BAB -V:
Bab penutup yangberisikan
tentang kesimpulan saran.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
l9
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
MetodeOral
1. Pengertian Metode
Oral
Metode oral adalah metode yang menggunakan dan mengajarkan
bicara sebagai sarana pengungkapan, serta baca ujaran sebagai sarana
penerimaan pesan komunikasi.e Pada melode
oral
menfokuskan padamelihat gerak bibir.
Ciri-
ciri
pelayanan
pendidikan metode
oral
masa
kini
berdasarkan
perumusan
pada
Simposium Intemasional
tentangPendekatan
Oral
di
negeri Belanda padatahun
1979, adalah sebagai berikut:a.
Suatu sistam
komunikasi
yang
menggunakan
bicara,
sisapendengaran,
baca
ujara4 dan
atau
rangsanganvibrasi
sertaperabaan
(Vibrotaktil)
untuk suatu percakapan yang spontan.b.
Suatu system pendidikan dimana kegiatan
belajar
mengajar berlangsung dengan menggunakan bahasa lisan dan tulisan.Pada
pendekatanseperti
ini
juga
dikenal
dengan
sebutan pendekatanOral
Aural
atau metodeAVO (Auditory
/ Visual
/ Oral
)e
[,ani Bunawan. Komunitasi Total (lakarta: DEBDIKBTID Direlrorar jendcral Pendidikan
Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademilq 1997), 2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
20
atau
juga
Oral
Mumi
karena sama sekalitidak
menggunakan isyaratselain
isyarat
lazim atau
ungkapanbadani
sebagaimana digunakan manusia dalam berkomunikasi pada umumnya.T.
J
Watson dalam
bukunya
Methods
of
CommunicationCunently
Used
in
the
Education
Deaf
Children
(1976:
3),mengemuliakan
bahwa
aliran aliran oral
bukan
sekedar merupakanpendekatan yang hanya menggunakan bicara dan baca ujaran
di
dalamkelas.
melainkan
suatu
cara
hidup yang
mencakup
berfikir,
peneunekapan
diri
baik
secaralisan
maupuntulisan
dan pemahaman y'ang digunakan oranglain
melalui kegiatan membaca, baca ujaran dansisa pendenearan. Hal
ini
bukan berarti bahwa pengungkapannya sangatbaik
&n
pemahamannyatak
terbatas melainkan bahwa dalam batas-batas kemampuan seseorang, cara komunikasi mereka dengan sesamemenampilkan
diri
dengan proseduryang
termasukdalam
rentangan normal.2.
Landasanllletode
Oral
a.
Landasanfilosofis
Setiap
anak
tunarungu berhak
dididik
dengan
mediakomunikasi
yang paling
banyak akan
memberikan kemingkinanuntuk memenuhi hakekat sebagai manusia secara penuh atau yang
paling memanusiakan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2t
b.
Landasan psikologisSuasana emosional,
cara penanganan,
dan
kualitas lingkungan kebahasaan keluarga anak tunarungu sangat berpengaruhterhadap perkembangan
kognitif,
bahasa dan emosi anak. Tujuanmendidik
anak.Tujuan mendidik
anak tunarungu pertama adalahintegrasi dalam keluarganya sendiri.
Dengan bicara hal
itu
lebih mudah tercapai karena kenyataanmenunjukkan bahwa untuk menguasai bahasa isyarat atau ejaan
jari
dengan baik secara ekspresif dan reseprif cul-upsulit
bagi orang tuaatau keluarga. Dan
bila
karenakesuliun itu,
keluarga makin jarangberkomunikasi dengan anak maka masukan kebahasaan anak akan
makin miskin dengan akibat bahasa anakjuga kurang berkembang.
c.
Landasan sosiologisPerkembangan anak tunarungu
di
sekolah ditentukan olehguru yang perlu
memiliki
komitmen terhadap falsafah yang dianutsekolah dimana
mereie
bekerja, mempunyai harapan yang tingginamun realistis
terhadap prestasi sisrva,terampil dan
mengelolakegiatan
belajar
mengajar
dan prihatin
terhadap
perkembangan kemampuan dan kesehatanjiwa
setiap siswa. Seorang sosiologH.
WCampbell dalam buku
A.
Mullholland,
1980 mengemukakan bahwaintegrasi kaum tunarungu ke dalam masyarakat harus
interaktif
atautimbale balik. Artinya
dari
pihak masyarakat pun ada usaha untukdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
22
menerima,/ memahami kelainan mereka.
Misalnya
berusaha unfukdapat menangkap cara bicara yang kurangjelas bahkan belajar untuk
berisyarat.
3.
Jenis MetodeOral
a.
Oral Kinestetik, yaitu oral yang mengandalkan baca ujaran, peniruanmelalui penglihatan, serta rangsangan perabaan, dan kinestetik tanpa
pemanfaatan sisa pendengara.
b.
Oral Akupedik, yaitu
memberi
penekananpada
pemberianAlat
Bantu Dengar
(ABD)
yang bermututinggi
serta latihan mendengardengan menomorduakan baca ujaran terutama pada tahap permulaan
pendidikan anak.
c.
Oral
Grafik,
vaitu
menggunakantulisan
sebagai sarana
guna mengembangkan kemampuan komunikasi oral. Dalamjenis
metodeini
anakmemiliki
kelemahan dalam mengingat data yang disajikansecara berurutan,
namun
mereka amapu
menyimak data
yangdisajikan
secara serempak. Kemampuanini
dimanfaatkan untuk menyajikan bahasa secara tertulis sebagai ganti bahasa lisan.lo4.
Teknik
Pelaksaan MetodeOral
.
Pada dasamya pelaksaan bina bicara, mempunyai tujuan upayapenciptaan
interaksi belajar yang
baik
bagi anak,
sehingga
anakr0 Dard;o Sukarja
dan Edja Sadjaah. Bina Bicar4 Persepsi Bunyi dan Irama (Jakarta:
DEBDIKBIJD Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru, 1996),
5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
23
terdorong/ bersedia
untuk
dibina
bicaranyaatau dibentuk
bicaranya.Sebelum pelaksanaan proses
bina
bicara,
anaktelah
melalui
latihanpemanasan atau kelenturan otot- otot alat bicaranya (rahang, mulut, gigi,
lidah). Latihan vocal ataupun suku-suku kata.
Contoh latihannya:
a.
Gerakanbibir
dengan cara latihan membulia dan menutupbibir
ataumulut,
meniup
harmonica, membentukbunyi
r
yang
panjang"
berrm
"
dengan
bibir,
membentuk
bunyi
"
mmmmm
",
danmembentuk
bunyi-
bunyi
vocal,
membentuk
bunyi-
bunyi"papapapapa
"
dan sebagainya.b.
Latihan gerak
rahang:
Membuka
dan
menutup mulut,
rahangdigerakkan
ke
kiri
danke
kanan, menguap, denganmulut
terbukadan tertutup,
mengunyah denganmulut
tertutup.
Dengan latihan gerak rahang, tujuannya agar otot- otot rahang tidak kaku.c.
Latihan gerak
lidah:
Mulut
terbuka,
lidah keluar
masuk
mulut.Menjilat
bibir
atas danbibir
bawah, ujunglidah
ditekan pada gigiatas dan gigi bawah, lidah dilingkar- lingkar dan sebagainy.
d.
Latihan langit- langit lembut
menguapdengan
mulut
terbuka, meniup dengan kuat dan sebagainya.Anak
tunarunguharus
dilatih
bernafasuntuk
bicara,
hal
ini
dikarenakan bahwa anak tunarungu sejak kecilnya
tidak
berbicara,jadi
pernapasan
untuk
berbicaratidak/
kurangterlatih. Dalam
melakukandigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
T
24
kegiatan bernafas
untuk
berbicara, sering nampak kesalahan sebagaiberikut: I I
a.
Merekatidak
bisa menghemat nafas yang keluar, sehingga apabilamengeluarkan
satu
katapun,
nafasnyatelah
habisyang akhirnyaapabila mengucapkan kata yang lainnya sering terengah- engah.
b.
\'olume
nafasdi
mulut
kurang cukup, sehingga tekanan yang akandigunakan kurang untuk mengucapkan
bunl
bahasa, seperti bunyiP-T 1'ang memerlukan nafas dengan tekanan eksplosif (luncuran).
c.
Kebiasaan
anak
tunarungu
apabila apabila
bemafas
hanya n':embesarkan rongga dadake
muka atau dengan menaikkan bahu,hai
itu
sangat merugikan lancamya berbicara, sehinggasurra
yang dihasilkan adalah suara nada tinggi.Telah dibahas tadi bahwa untuk dapat berbicara lancer dan baik,
diperlukan
pemapasan yangbaik.
Proses bernapas yangbaik,
adalahapabila orang menarik nafas, udara masuk
melalui
hidung, kemudiandengan
melalui
kerongkongan dan tenggorokan udara akan masuk kedalam kemudian perut sedikit ke muka,
jadi
bahu tudak ke atas sepertiyang
dilaksanakan
anak
tunarungu. Proses
ini
dinamakan
prosespemafasan
campur,
yang paling baik
dilakukan
untuk
kepentinganbicara, hal
ini
harus melalui latihan yangrutin
yang dilakukan sebelum bina bicara. s -rRPi_,/t
+,
rrSumadi. Ortdidohik Tuna Rungu lYicara
hrusnS
(Jakarta: DEPDIKBT B, l9S3), 153digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2s
Adapun maksud dan
tujuan
dari
latihan pemafasanbagi
anaktunarungu adalah agar anak mampu:
a.
Menghemat nafas yang keluarb.
Belajar membesarkan volume unhrli meluncurkan bunyic.
Belajar
mengkondisikan pernafasan
campur
untuk
keperluan penguapanTeknik
Latihannya
meniup
lilin
atau
bola
pingpong
sampai benda- bendaitu
bergerak- gerak sehingga nafas dirasakan oleh anak,kemudian
anak
mencoba
menarik
nafas melalui
hidungdan mengeluarkan nafas denganmeniup.Anak
mengucapkan; papapapapa,mamamamama atau lalalalala dengan ridak memutuskan nafas. Apabila
anak
telah
sanggup mengucapkankar-
kata 1'ang pendek, makakata-kata dilatih dengan pemafasan yang diharapkan, sampai anak meningkat
kemampuannya
dalam
mempertahanlian
nafas
untuk
bicara. Pelaksanaanmetcde suara
ujaran (visible
speech),walaupun
yangdiajarkan
yaitu tiap bunyi
ujarannya namununtuk tujuan yang
lebihkompleks, disiapkan rentetan
bunyi yang
mengandurgarti
yaitu
kata-kata
sehinggaanak
menghayati setiap
fonem (bunyi
bahasa) dan mengandung arti, seperti fonem b-a-t-u dalam kata"batu"
mengandungarti
sesuatuyang
keras
yang
apabila
kena
kepala
akan sakit
dan sebagainya.digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
26
B.
Implementasi Metode
Oral
dalam
pembelajaran
pendidikan
Agama IslamPendidikan
AgamaIslam di
Sekolaha.
PengertianPendidikan
AgamaIslam di
SekolahPendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar oleh pendidik
terhadap perkembangan
jasmani
danrohani
pesertadidik
menujuterbentuknya kepribadian
yang
utama.r2 Sebagaimanayang
telahdikatakan oleh tokoh
ahli
pendidikan barat yaituMortimer
J. Adler,bahua
pendidikan adalah proses dengan mana semua kemampuanmanusia
(bakat
dan
kemampuan
yang diperoleh) yang
dapatdipengaruhi
oleh
pembiasaan, disempumakan dengan kebiasaan-kebiasaan )'angbaik
melalui sarana yang secara artistic dibuat dandipakai oleh
siapapununtuk
membantuorang
lain
atau
dirinyasendiri
mencapairujuan yang
ditetapkan,yaitu
kebiasaan yangbaik.rr
Terkait
dengan Pendidikan
Agama Islam,
beberapa ahliPendidikan
Agama Islam memiliki
beragampengertian
sebagaiberikut:r4
12
Zuhairi dan Abdul Ghofur, Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Qialang UM Press, 2004),
I
I
13
Muzayyin Arifin, Fitsalat Petdidit(an Agama lslam (lakata: Bumi At(sar4 2OO3), l3
''
Syekh Musthofa al-Ghulayani, Idhotur lr'agri rlr @eirut: Al-Maktab Al-A.liyah, 1949), 189digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
b.
Omar Muhammad
Al-
Toumy
Al-
Syaibani
Pendidikan
Islam
adalah usaha
mengubahtingkah
lakuindividu
dalam
kehidupan
pribadinya
atau
kehidupan kemasyarakatandan
kehidupan denganalam
sekitarnya melaluiproses kependidikan (perubahan
itu
dilandasi
dengannilai-
nilai
Islami).r5
c.
Zakiyah
Darajat
Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina
dan mengasuh peserta
didik
agar senantiasa dapat memahami ajaranIslam secara menyeluruh.
Lalu
menghayati tujuan, 1,ang ada yangpada akhimya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai
pandangan hidup.l6
d.
Mu[aimin, dkk
Memberikan
pengertianbahwa pendidikan
Agama
Islamadalah
usahauntuk
menyiapkan pesertadidik
dalam
meyakini,memahami,
dan
menghayati
Agama
Islam
melalui
kegiatanbimbingan, pengajaran atau latihan dengan memperhatikan tuntutan
untuk
menghormati
agama
lain
dalam
masyarakat
untukmewuj udkan persatuan nasional. I 7
Itvluzayyin Arifin,
Fi lsqlat Pendidikqt Agann Iston...., 15
tu Mulyas4
Pendidikan Agama Islam Berbasis Kornpetensi, @andung: Remaja Rosdakarya
2004). 130
p
Muhaimin dkk, Srra pgt Belajar Mengajar (Surabaya: CV Media 2OO4), I
27
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
28
Dengan demikian pendidikan Agama Islam
di
sekolah yaituusaha yang dilakukan oleh
pendidik
kepada anakdidik
agar dapatmeyakini, memahami dan menghayati, mengamalkan ajaran Agama
Islam
dengan
didasari
oleh
Al-
euran dan
Al-
Hadis
sertamenekankan
pentingnya
moral
sebagai pedoman
hidupbermasyarakat. rE
2.
Dasar- dasar Pendidikan AgamaIalam di
SekolahDasar- dasar pendidikan Agama Islam
di
sekolah meliputi:a.
Dasar ReligiusDasar
ideal
pendidikanIslam
sudahjelas
dan tegas, yairuvaitu
Firman
Allah
dan
Sunnah Rasulullah.
Jika
pendidikandiibaratkan
bangunan,maka maka
isi AL-
euran dan
SunnahRasulullah adalah
fundamennya.
Al-
Quran
adalah
sumber kebenaran dalam Islam dan dan kebenarannya tidak dapat diragukanlagi.
Sedangkan Sunnah RasulullahSAW
adalah berupa perkataan, perbuatan atau pengakuan Rasulullah SAW. Dengan demikian baikAl-
Quran
mauplln Sunnah Rasulullah
merupakan
landasan pendidikan agama Islam.reb.
DasarYuridis
Dasar
pelaksanaan
pendidikan
aguna
berasal
dariperundang- undangan
yang
secaratidak
langsung dapat meqjadir?
Imarn N,tuslim Ibn Hajar A.l-Qusyairu An-Naisaburi. Shahih Muslim Juzz
l,
....2047"
I{ahfudh Shalahuddin, Metdologi Pendidikan Agana (Surabaya: Bina Ilmq t987), 19digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
29
pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama
di
sekolah secaraformal. Dasar yuridis formal tersebut terdiri dari tiga macam, yaitu:
l)
Dasar ideal, yaitu dasar falsafah Negara pancasila, sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa2)
Dasar struktural/ konstitusional,yaitu LILID" 45
dalam BabXI
pasal
29 ayat
i
dan2,
_v-angberbunyi
:
(1)
Negara menjaminkemerdekaan
tiap- tiap
penduduk
untuk
memeluk
agamamasing- masing
dan
beribadah
menurut
agama
dankepercayaannya itu.
3)
Dasar
Operasional,r'aitu
rerdapat
dalam Undang-
UndangRepublik Indonesia
No.
20
Tahun
2003
tentang
system pendidikan nasional (sisdiknas ) B.ABIV
Jalur, Jenjang dan Jenis Pendidikan bagian kesembilan lpendidikan keagamaan) pasal 30ayal
1,2,3,
4 dan 5 1.ang men-vatakan bahwa pendidikan agamasecara langsung dimaksudkan dalam
kurikulum
sekclah formal,non- formai
cianinlormal
diatur lebih
lanjut
dengan peratuanpemerintah.20
c.
Dasar PsikologisDasar
Psikologis
adalah dasaryang
berhubungan denganaspek kejiwaan kehidupan bermasyarakat.
Hal
ini
didasarkan bahwa mannsia dalam hidupnya dihadaokan padahal- hal
yang membuat20
Team Media. {Jtl N No. 2A Tabdn 2003 Tentang Sidilous (surabaya: Media Center, 2OO5),
20-2t
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
30
hatinya tidak tenang dan tidak tentramsehingga memerlukan adanya
pegangan
hidup yang
disebut
agama.Mereka
(semua manusia)merasakan bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui
adanya
Dzat
Yang Maha
Kuasa, tempat merekaberlindung
dantempat
mereka memohon pertolongan.-Nya
jika
manusia
inginhatinya tenang dan tentram harus dengan
jalan
mendekatkandiri
kepada Tuhan.
3.
Tujuan
Pendidikan
AgamaIslam di
SekolahAl-
Quran
secara
khusuk
tidak
membahastentang
tuj uan pendidikan, tetapi sinyal tentangitu
ada dalamAl-
Quran
SebagaimanaAl-
Quran Surat Adz- Dzariyat ayat 56 menyatakan bahwa tujuanAllah
menciptakan
jin
dan manusia adalah agar mereka menyembahkepada-Nya.
Dari tijuan
penciptaanAllah
ini
dapat digunakan sebagai tujuanpendidikan
Agama Islam. Diperkuat pula
oleh
p€ndapatpara
ulamabahrva
tujuan akhir
pendidikan AgamaIslam
adalahunruk
beribadahkepada
Allah
SWT.Berikut
pandangan ireberapa ulama tentang tujuanakhir pendidikan Islam :
a.
Muhammad
Munir Mursyi,
menyatakandigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
31
Tujuan pendidikan
Islam
adalah dalam rangka peningkatanmanusia yang menyembah kepada
Allah
SWT
danmemiliki
rasatakut kepada- Nya .2r
b.
SyedAli Ahraf,
menyatakanThe ultimate aim of muslim education
lie
in the realizationof
the complete submission to
Allah
on the leel of of tlrc individual, thecommunity
and
humanity
at
large.
Artinya
: "
Tujuan
akhirpendidikan Islam adalah terletak pada penwj udan penyerahan
diri
atau
ketundukanyang mutlak
kepadaAllah
SWT
pada
tingkatindividrt
masyarakat dan kemanusiaan pada umuml'a ." 2:4.
Materi
Pendidikan AgamaIslam di
SekolahAjaran
pendidikan
Agama Islam
sangat
luas dan
universal.Ajaran
pendidikanAgama
Islam
mengatur seluruh aspek kehidupan manusia,baik
yang berhubungan dengankhaliq- Nya
maupun sesamemakhluk.23
Pada
dasarnyamateri
pendidikan
Agama Islam
terbagi menjadi tiga kelompok yaitu akidah, syari'ah dan akhlak.a.
Akidah
Dari
segi
bahasaakidah
berarti
"
ikatan,
kepercayaan,keyakinan atau
iman"
.
Sementaraitu,
dari
segiistilah
akidah atauiman
adalah
jika
seseorangtelah
mengikrarkan dengan
lisan,2' M. Samsul Ulum
dan Triyo Suoriyatn o. Tarbiyah Qura'niyyah (Malatg: LIN Malang Press,
2006), 5E
22
M. Samsul Ulum dan Triyo Suoriystno. Tarbiyah Qara'niyah... , 58
'
Muhaimin dkk, Srraregi Belajar Mengajar...--, 67digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
32
meyakini dalam
hati
dan
mengamalku
apa yangdiimani
dalamperbuatan sehari- hari.2a
Akidah
atauiman
adalahfondasi
ajaranIslam yang bersifat ajamya pasti,
mutlak
kebenarannya, terperincidan monoteistis. Ajaran Islam intinya adalah meng- Esa- kan Tuhan
(Tauhid).
Oleh karenaitu,
ajaran akidah Islam yangtauhid
sangat menentang segala bentuk kemusyrikan. Pembahasanpokok
akidahIslam berkisar pada akidah yang terumuskan dalam rukun iman.
b. S1'ari'ah
Dari
segi bahasa syari'ah berarti"
Jalan yang harusdilalui
".Adapun menurut
istilah,
syari'ah berarti
ketentuanhukum Allah
r ang mengafur hubungan manusia dengan manusia, manusia denganalam lainnya.
c.
Akhlak
Kata
"
Ak-hlak"
berasal dari bahasa Arab, yang berarti budipekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Bentuk jamaknya adalah
"Khuluk
".
Secara garis besar, akhlak Islam mencakup :I
)
Akhlak
manusia kepadaAllah
2)
Akhlak
manusiakepadaAllah3) Akhlak
manusia kepada sesame manusia4) Akhlak
manusia terhadap alam fauna, flora dan benda- benda.'?n Zaky Mubarok L atif, dk*. Akidah Islon (Jogiakada: (ru Press, 2OO3), 78
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
33
Adapun ruang
lingkup
bahan pelajaran pendidikan agamaIslam
di
sekolah terfokuspada
:I
)
Keimanan2)
Al-
Quran3)
Hadits4)
Fiqih5) Akhlak
6)
Tarih Islam255.
Illetode Pendidikan
AgamaIslam
Dari
segi bahasa metodebensal
dari dua kata meta dan hodos.Meta berarti
"melalui" dan
"Hr.tdrts" berartijalan .
Dengan demikianmetode dapat berarti cara atau jalan
tang
harusdilalui
untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Ramayulis metode adalah sebagai perangkat cara,jalan
dan teknik
yang
digunakan
oleh
pendidik
drlam
prosespembelajaran
atau
menguasai kompetensitertentu yang
dirumuskandalam silabi mata pelajaran.26
Menurut
Abdurrahmanan- Nahlawi
metode pendidikan Islamantara lain :
a.
Pendidikan dengan hiwar (percakapan) Qur'ani dan Nabawib.
Pendidikan dengan kisah Qur'ani dan Nabawi2t
Z)hAld, dkk.
Metdik
Khusus Pendidikan Agana (Nlalang: Biro Ilmiah Fakultas TarbiyahIAIN Sunan Ampel, 1983), 60
x
Ramayulis. //znPe ndidikan Istam (lzkznz. Kalam Mulia. 2OO8), lE5
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
34
c.
Pendidikan melalui Amstal (perumpamaan)eur,ni
dan Nabawid.
Pendidikan dengan keteladanane.
Pendidikan dengan latihan dan pengalamanf
Pendidikan dengan'lbrah dan mauidahg.
Pendidikan dengan Targhib dan Tarhib2TDi
samping metodedi
atas, terdapat metode- metodelain
5,angjuga
efektif
diterapkan dalam proses belajar mengajar agama Islamdi
sekolah :
a.
CeramahMetode ceramah atau
tabligh
adalah penuturan secara lisanoleh guru
kepada anak didik.2EDalam
menjelaskan uraian, guru dapat menggunakan alat-alatpembantu, seperti : gambar, peta, skemadan
lainnya. Maka
proses pembelajaran dapat berlangsung secaraefeltif.
Kelebihan metode ceramah adalah suasana kelas berjalantenang,
tidak
membutuhkan tenaga yang banyak, pelajaran dapatdilaksanakan dengan cepat dan melatih pendengaran siswa dengan
baik. Sedangkan kekurangannya adalah interaksi cenderung bersifat
centered,
guru
kurang dapat mengetahui secarapasti
pemahamansiswa terhadap materi yang disampaikarl
tidak
memberikan siswa2?
Abdurrahkman An -Nahlawi. Melode Pendidikan Agama Islan Dalam Ketuarga di Sekolah di
Maqarakat. Judul Asli Ushulud Tarbiyah Wa Aulibulu @andung: CV Dipronegoro, 1996),
lG.u.
2t
Abdurrahman Sh aleh. Dida*lik Perdidikat Agann tstan (lakatta: Bulan Bintang, 1773), 8l
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
35
untuk memecahkan masalah dan
guru lebih
ahif
sedangkan siswabersikap
pasif
b. Tanya Jawab
Metode
ini
adalah penyampaian pelajaran oleh guru denganjalan
mengajukan pertanyaandan
siswa
menjawab.Begitu
pulasebaliknya,
siswa
siswa
menyampaikan beberapa
pertanyaan,sedangkan
guru
memberikan
penjelasan.Metode tanya
jawabbertujuan agar anak
didik memiliki
kemampuanberfikir
dan dapatmengembangkan pengetahuan
yang yang
berpangkal
padakecerdasan otak dan intelekualitas.2e
c-
Diskusi
Metode diskusi
adalah suaru kegiatan
kelompok
dalammemecahkan
masalah
untuk
mengambil kesimpulan
dalammetode.3o
Dalam
metodeini,
menampilkan kegiatan menanyakan,memberi komentar, saran
sertajawaban dalam kelompok
ataukelas.sr
d.
DemonstrasiMetode
demonstrasi adalah suatumetde
yang
digunakanuntuk
memperlihatkan
sesuatuproses
kerja
suatu
benda
yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Metode demonstrasi dapat dapat2'
Chalib Toha d!*. Metdologi Pengajaran Agama (Yogyakarta: Puslaka Pelajar, 1999), 96
"
M. Athiyah N-Abrasyl Dosar-Dasar Pokok Pendidikan Islant. Ter. Oleh Bustani A. donDjohar Bahri Judul Asli at-Tarbbnh al-Islanilnh Qzkatts Bulan Bintang, 1970), 2008.
''
Zaky Mubarok Latif, dtJl Akidah Islan (Jogjakarta: L}II Press, 2OO3), l03digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
36
dipergunakan
dalam
pokok
bahasan;
praktik
sholat,
wudhu,manasik
haji,
dan
sebagainya.Kelebihan
metode demonstrasi diantaranya adalah membantu siswa memahami dengan jelas jalannya
suatu proses atau keda suatu benda dan memudahkan berbagai jenis
penjelasan. Sedangkan kekurangan metode demonstrasi
di
antaranya adalah siswa terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akandipertunjukkan,
tidak
semua benda dapat didemonstrasikan, dansukar mengerti
bila
didemonstrasikanoleh guru
yang
kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.e.
ResitasiMetode
resitasi (pemberian tugas)
adalah
suatu metode dengan memberikan tugas khususdi
luar waktu
pelajaran kepadaanak
didik.
Dalam pelaksanaanny4 anakdidik
dapar mengerjakantugasnya
tidali
hanya
di
rumah,
melankandapat
dike4'akandi
perpustakaan,
laboratorium, ruang praktikum
dan
sebagainya.Metode
ini
mempunyai
tiga
fase; fase
pemberian
tugas,
fase pelaksanaan tugas dan fase pertanggungjawaban tugas.Adapun kelebihan metode resitasi antara
lain
;
pengetahuanyang diperoleh siswa akan lebih lama diingat, dapat dilakukan dalam
berbagai bidang studi, dan apabila tugas itu dalam bentuk kelompok,
maka siswa dapat saling
ket'a
sama
dan
saling
membantu. Sedangkan kekurangan metode resitasi adalah kemungkinan tugrasdigilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
37
akan
dike{akan
oleh oranglain
dan suka memberikan tugas sesuaiperbedaan individual sissa suka menyalin pekerjaan teman.
f.
Kerja
Kelompok
Metode
ini
adalah
suatukelompok
ke{a
dari
kumpulanbeberapa
individu yang bersifat
paedagogisyang
di
dalamnyaterdapat adanla hubungan timbale
balik
antarindividu,
serta adanyarasa saling mempercayai.r: Kelebihan metode
ini
adalah melatih danmenumbuhkan
rasa
kebersamaandan
toleransi dalam sikap
danperbuatan,
ditinjau dari
segi didakrik,
bahwasiswa-
siswi
dapatmembantu teman-tamann).a
lang
kurang pandai, dan siswa pemalu akan lebih aktif.Sedangkan kekurangannya ; metodeini
memerlukanpersiapan
dan
perencanaan\ane
matangbagi
siswa yang
tidakmemiliki
disiplin
diri
terbuka kemungkinanuntuk
tetap pasif, dan tugas terbengkaiaijika
tidak mempertimbangkan segi psikologis dandidaktis siswa.
g.
Eafslan
Metode hafalan adalah metode
yang
digunakan
untukmengingat kembali sesuatu yang pernah dibaca secara benar seperti
apa
adanya.Metode
ini
banyak digunakan
dalam