• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan antara pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif di Posyandu Tahun 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Antara Pengetahuan

Dan

perilaku

lbu

Dalam Pemberian

Asi

Ekskrusif Di

posyandu

Tahun zo15

Natya

Ayu

Pramudita',

Heni

puji Wahyuningsihr, Hesty Widyasih.

1. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jalan Mangkuyudan MJ lll/304 yogyakarta 55143,

2.JurusanKebidananPoltekkes-:1HliffidanMJlll/304Yogyakarta55143

email: henipujiw@gmail. com

3' Jt,: :san Kebidanan Poltekkes KemenkesYogyakarta, Jalan Mangkuyudan lr,{J llli304yogy:,r arta 55.143 em a i | : hesty wid ira @:ya1.1qsJ.rooc!4

ABSTR,ACT

lnfant Moftality Rate in lndone-sia ts rnosfiycaused by-dianhea and pneumonra. Ihese o'lseases can be anticipated by giving

exclusive breastfeeding to infants. Exclusive breastfeeding has a role in morbidity, mortatity, growth and developm6it, an'a

lQ of babies' One of the factors that influence exclusive breastfeeding is inowtedge.'hhe percentage

of

exclusive

breastfeeding in the province in 2013 was 66.7% and Bantul Regency isthe one experien*cing the dec1ning iercentage. The

lowest percentage was in the Public Health Center of Sewon t, that is 26.14%;,. Sewon

i

Heatth Cen-ter

"rp"-i"""

<3

Posyandus. Posyandus Menur and Mekarsari are the ones that have the most number of infants agecl 6-24 months. This

study aims to determine the relationship between knowledge and behavior of mothers in exclusive b-reastfeeciing. This type

of research is analytic survey method wifh cross-sectional design. The research was hetd in Aprit 2015. The instrument used

is questionnaire. The research-took place at Posltandu lvlenur and Mekarsari. These poputations are mothers with babies aged 6'24 mcnths a number of 46 people and the sampling technique used rs samp/rn g saturated sampting tectnique when ai! members of the population used as a sarnple. ,Qe91{s of thrs study there was nc assocrafrbn betweeh knowledge and

behavior with chi-square value of 2.469 (p = 0.116, 0.05). Midwives of Sewon t healtit center are expected to coniuct an eva!uaticn matter affecting exclusive breastfeeding beyond the knowledge and the cadres are expected to provide support to

mothers in orderto provide exclusive breastfeeding.

Keywords : Exclusive breastfeeding, knowledge, behavior.

INTISARI

Angka Kematian Bayi di lndonesia banyat< disebabkan oleh diare dan pneumonia. Penyakit tersebut dapat diantisipasi

dengarr memberikan ASI Eksklusif kepada bayi. ASI Eksklusif rnemiliki peranan dalarn morbidiias, mortaiitas, tumbuh !9T9",.1.q,_d1n lQ bayi. Salah satu faKor y,sng mempengaruhi pemberian Ast Eksktusif uoar"r, peng"tahuan. Cakupan ASI Eksklusif di DIY tahun 2013 adalah 66,7Yo dan Kabupaten Bantul adalah kabupaten yrng ,uniutaini penurunan cakupan. Cakupan ierendah berada di Puskesmas Sewon I yaitu 26,140/0. Puskesmas sewon*t meilbawarri 43 posyandu dan posyandu Menur dan Mekarsari adalah posyandu dengan jumlah bayi usia 6-24 bulan terbanyak. penelitian ini bertuluan

untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan.dan ferilaku ibu daiam pemberian ASI Ekskllsif. Jenis penelitian aoaran metode survey analitik dengan desain cross-secfiona/. Penelitian dilakukin pada bulan April tahun 2015. lnstrumen yang digunakan adalah kuesioner. Tempat penelitian di Posyandu Menur dan l,leiiarsari.

pofu[ri

'ri

uoulah ibu yrng

*"*itifi

bayi usia 6-24 bulan sejumlah 46 orang dan teknik.pe.ngimbilan sampel yang digunakan adalah samoiing jenuh yaitu teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai iampet. Hasil penelitian ini aOjlih tidjk terdapat

3:?y::=:,:.ra

peng.etahuan dengan peritaku Oe-ngan nilai chi'square sebesar 2,469 ( p = 0,116 > 0,05). Bidan di i'usKesmas Sewon I diharapkan dapat melakukan evaluasi hal-hal yang mempengaruhi pemberian ASI Ekskfusif di luar

pengetahuan dan kaderdiharapkan dapat memberikan dukungan kepada-ibu supayJmemberikan AS I Fksklusif.

Kata kunci : ASI Eksklusif, pengetahuan, periiaku.

(2)

Kesehatan lbu dan Anak, Volume 10, No.2,

PENDAHULUAN

November 201 6, halaman 1 1 _1 S

Angka Kematian Bayi (AKB)

merupakan

salah satu indikator derajat kesehatan bangsa.

Apabila angka tersebui

tinggi

maka

OJpat

menjadi

petunjuk

bahwa

petiyanan

maternal

dan neonatal kurang baik. Untuk itu dibutuhkan upaya untuk menurunkan angka kematian bavi

tersebut.'

Berdasarkan

SDKI

(2012)t,

nkB-;;

Indonesia

adatah

3ZtIOOO

k;tahir;n

hidup,

99da1Okan

target

MDG's

untuX

Afa

sebesar

2311000

kelahiran hidup pada

tahu

n

2015.

Berdasarkan

Riset

Kesehatan Dasar

tahun

2007

didapatkan

data

bahwa

penyebab

kematian

bayi (usia

29

hari-11

bulani

yang terbanyak adalah diare (31 ,4yo) dan pneumonia (23,8o/o)'

.

UN I CE

F

me nyatakai-, Uafiwa 30. 000

kematian bayidi lndonesia dan 10 juta kematian

anak balita di dunia

-s9!ap tahun-bisa dicegah

dengan pemberian ASI Eksklusif.a

.Air Susu

lbu

(ASl)

merupakan pilihan yang

optimal

.Tlrk

gizi

bayi. Hat

ini

tiOaX tranyJ

t gr.un3 ASl. mengandung

sumber

energi,

iat

gizi,. dan cairan

yang

am-an

dan

higienis untuk

?uyi,.

tetapi

juga

mengandung

zit_zat

yang

dapat

.melawan

penyakit

dan-

vitamln yan!

mendukung sistem imun alarnitubuh. Tida[

adi

q{u

pun zatyang dapat menjadialternatif selain

ASI

yang

rnenyebutkan meyehatkan

dan

mengandung

zat-zat gizi,

bebas bakteri, tidak menyebabkan

alergi,

mengandung

antibodi,

rnudah dicei'na.u

WI-JO

dan UNICEF

merekomendasikan

pemberian ASI Eksklusif dari

selat

tanir sampai

batas usia enam

bulan

dan bayi harus disusui

tanpa

batas

waktu.

Di

lndonesia,

hal ini

pun

trlah

dilindungi

oleh

Undang-Undang yaitu UU

TiI"

39 tentang kesehatan tahun ZiObO pasat

!Z^A.aV! 1, ayat

2,

ayat 3, pasal 200, dan pasal

201.

Berdasarkan

daia

Saxi

eo\i7;,

pemberianASl Eksklusif di lndonesia pada bayi

umur

0-1

bulan sebesar 50,g%,

2_3 bulan

48,9o/o,4-5 bulan 27 ,1o/o, dan 6-g br-rlan 3,4o/o. Di

Indonesia

rata-rata

ibu

memberikan

ASI

Eksklusif selama

2

bulan.u Daiam teori

!:,y1"ry:

Gree,1

(2000),

peritaku

.".uorrng

:?tqh

satunya dipengaruhi

oleh

penqetahuanl

Maka

dari

itu,

salah satu iakior

yang

mempengaruhi

ibu

berperilaku

d;lam

pemberian ASI Eksklusif adalah pengetahuan.

Apabila tingkat pengetahurn

iingli,

maka

diharapkan pemberian

ASI

Ekskluslisemakin

baik.

Tahun 2009

cakupan ASI

Eksklusif

di Dly

baru 34,56%, kemudian tahun 2010 meningkat menjadi 40,\Jo/o,tahun 201 1 meningkat kembali

menjadi

49,5o/o,

namun

tahun

20T2

menurun

menjadi 48o/o.'pada tahun 2013, cakupan ASI

Fl.!y:ir

di

DIY

kembati

meningkat menjadi

99,]-"/:'

Cakupan

ASt

Eksktusit

ji

faOupaten

tsantul pada tahun 201

3 menoalami oenurunan.

llb"o?

densan r<ota

Jan

[a"ou;;ffi

tain yans

m.engalami

peningkatan. perientase-AS-l

EKsKlusif

di

Kabupaten Bantul tahun

2012

1!9t^a

[63,

S%, tetapi men;aO

iOI,o"t"i"a^ta

h u n 2o1 3. Berdasarkan oata

6Gr

oinas kesenatan

Kabupaten Bantut

tah;n ZOli;,

diperoleh

cakupanASI Eksktusif ianun ZOiS'Oi Kabupaten Bantulterendah berada di puskesmas Sewon

I

yaitu

sebesar

26,1401o.

pusfesmas Sewon

I

membawahi

43

posyandu

yanq tersebar

di

Kelurahan

Timbulharjo

Oan

p6nOo*ohrto.

Berdasarkan hasil d.ari studi penOif,uiuan yang

dilakukan peneliti, didapatkan Uanwa

posylnOl

Menur dan Mekarsari yang berada Ol t<eturahan

Timbulharjo adalah

fios/anOu'vrno

memitiki cakupan

tertinggi bayi

uiia

A_Zq

b,;an

Maka

dari

itu,

berdasarkan

kalian permaiatanan

di

atas, penelitian ini menggambarkan hubungan

antara

pengetahuan

dan

perilaku

ibu

dalam pemberian

ASi

Eksklusif

di

posyandu Menur

dan

Mekarsari

Keluratian

Timbulharjo

Kecamatan

Sewon Kabupaten Bantul

Tahun

2015. METODE

_

Jenis penelitian

ini

adalah survey

analitik.

Penelitian

ini

dilaksanakan Oengan

desain

cross-secfional. Cara memperoleh-

data

pada

penelitian

ini

adalah dengan

mengunjungi

subjek

penetitian yaitu ibu

yang

meniiliki'bali

umur

6-24

bulan

dan

bers-edia menladi

responden, kemudian

ibu

diberi

kuesioner

tingkat pengetahuan tentang ASI Eksklusif dan

pemberian

ASt

Eksklusif.

penelitian

ini

dilaksanakan

di

po_syandu

Mekarsari

pada

tanggal

4

dan 5 April 2015 dan posyandu Menur

pada

tanggat

11

dan 12

Aprit 20'15.

F"t;ir;i

dalam

penelitian

ini

adalah

46

orang.

Teknik sampling

.yang digunakan adalah iampling

jenuh,

yaitu

teknik penentuan sampel

bila

semua.

anggota

populasi

digunakan sebagai

saTpgl

V-ariabelnya adatah [engetahuan dan pentaKu

rbu

dalam

pemberian

ASI

Eksklusif.

D?Ii..g+

.pernyataan setetah ditakukan

uji

yql,!it.:

dengan nitai r product mome,niminimat

0,320

didapatkan hasil

bahwa

25

pernyataan

dinyatakan

valid.

Kemudian, setelah di:tjkukan

revisi

isi

(validity

construcf)

terdapat

3

penyataan

dengan

justifikasi sesuai

kisi_kisi yang belum terwakili sehingga total pernyataan yang digunakan adalah 2g pemyataan. Fiasil uji reliabilitas

dari 25

so-at didapaikan

nilai

atphi

relilbilitynya

adalah

0,gg7g dan

slanda rdized alphanya

adalah

0,9157,

sehingga

item

soal == :i t5 '.2 ;* ti 'j :! 12

(3)

No

Tingkat

Jumlah

_

Pengetahuan

dinyatakan reliabel karena koefisien

alpha >0,75, sedangkan 3 soal hasil validity construct

tidak dilakukan

uji

reliabilitas.

Teknik

pengolahan

data dilakukan dengan

editing,

sko ri ng, cod i ng, e ntry, dan tabulati ng.

HASIL

Tabel

1.

Distribusi Frekuensi

Responden

Berdasarkan

Tingkat

Pengetahuan

Tentang

Pemberian

ASI Eksklusif

di

Posyandu Menul dar. \/ekarsari Tahun 20 1 5

ilubungan Antara perge:a,:uan Dan perjlaku lbu...

Berdasarkan tabel 3 didapatkan hasil sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan

yang

baik

tentang

pemberian

ASI

Eksklusif, namun

t:i:"k

memberikan

ASI

secara

eksklusif

kepada bayinya yaitu sebesar 55,8%

dan

berdasarkan hasil uji statistik

chi

squaresebesar 2,469 ( P = 0,110 > 0,05). Hal ini berarti

dapat

disimpulkan pada tingkat signifikan Syo terbukti

tidak

ada hubungan

antara

pengetahuan

dengan perilaku ibu dalam

pemb6rian ASI

Eksklusif.

Denr;'.n demikian maka

hipotesis

yang

menyataiian

ada

hubungan antara

pengetahuan dengan

perilaku

ibu

dalam

pemberian

ASI

Eksklusif

tidak terbukti

secara signifikan.

PEMBAHASA}J

Sebagian

besar

responden

memiliki

tingkat

pengetahuan

yang

baik.

Artinya,

responden

dapat

menjawab

T6%-1OO%

pernyataan

dengan benar. Pengetahuan merupakan hasii

dari

tahu,

dan

ini

terjadi

setelah

orang

melakukan pengindraan

terhadap suatu

objeft

tertentu. Pengindraan

terjadi melalui

panca

indra

manusia,

yakni

indra

penglihatan,

pendengaran,

penciuman, rasa,

dln

raba.

Sebagian

besar

pengetahuan

manusia

diperoleh

dari

nrata dan

tellnga.

pengetahuan atau.kcEnitif merupakan dornain

yang

sangat

penting dalam membentuk

tinCat<ln

?glecrqlg

"

Menurui penelitlan Suryaninggag

(2A10)"

tingkat

pengetahuan responden

tentang

ASI

Eksklusif

yang baik

dipengaruhi

oleh

beberapa faktor,

antara

lain

ti-ngkai

pendidikan

dan

adanya informasi dari petugas

kesehatan.

Kemudahan

informasi

ya"ng berhubungan dengan pengetahuan tentang ASI

Eksklusif diperoleh

dari

berbagai

sumber,

misalnya dari buku, majalah, media elektronik, petugas kesehatan, serta orang-orang di sekitar

lingkungan

ibu.

Adanya informasi te-ntang ASI

Eksklusif yang diperoteh ibu baik yang dipdroleh

secara individu maupun ketika

melakukan

kegiatan

posyandu

membantu

mereka

memahami tentangASl Eksklusif. pengetahuan

seseorang

juga

dipengaruhi

oleh

beberapa

faktor yaitu

pendidikan, pekerjaan,

umur,

pengalaman,

faktor lingkungan,

dan

sosial budaya.

Dari

46

responden, yang

memiliki

pengetahuan

baik adalah

43

responden,

sedangkan

3

orang

berpengetahuan

cukup.

Tidak ada responden

yang

memiliki

pengetahuan kurang,

sehingga

dapat

disimpulkan

bah',va

respcnden

sudah

mengetahui

ASI

Ekski..,si. Jen3an baik. Hal ini

disebabkan

karena

a.ises

nrormasi

ibu

ol/o 1 2 3

Kurang

Cukup

Baik

0

6,53

0 3

43

93.47

Total

46

100

Berdasarkan

tabel

1

didapatkan

bahwa

sebagian besar responden memiliki

tingkat

pengetahuan

baik

tentang

pemberian

ASI Eksklusif yaitu sebesar 93,4To/o.

Tabel

2.

Distribusi frekuensi

responden

berdasarkan pemberian ASI di posyandu Menur

dan Mekarsari tahun 201 5

No

Pemberian

ASI

Jurnlah

% 26 2A 1 2

Tidak

Eksklusif

Eksklusif

56,52 43,48 Total

46

100

Berdasarkan

tabel

2

didapatkan

hasil

bahwa

sebagian

besar

responden tidak

memberikan ASI secara eksklusif yaitu sebesar 56,S2o/o.

TaQgl

3.

Hubungan

antara

pengetahuan dan

perilaku ibu dalam pemberian

nSl

Eksktusif di

Posyandu Menur dan Mekarsari tahun 201 5

-::-

Noi

Eksklusif

I

Kljrang

0

0

0

0

243i

0Jt6

2Cukup

3

1

o

o

-l__Qaiir*

24

sl

I

1e

tt.2 Tr-rI Utdi 1?
(4)

----I-Kesehatan lbu dan Anak, Volume 10, No.2, November 2016, halaman 11-15

mengenai

ASI

Eksklusif didapatkan

secara

mudah

yaitu melalui petugas

kesehatan

Puskesmas

Sewon

I

dan

juga

kader

dari masing-masing posyandu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

bagi

terbentuknya

tindakan

seseorang.

Pengetahuan

diperlukan sebagai

dorongan sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat

dikatakan bahwa pengetahuan

merupakan

sti mu lus terhadap tindakan seseorang."

Sebagian

besar

responden tidak

memberikan

ASI

Eksklusif kepada

bayinira" Perilaku sehat dapat terbentuk karena berbagai

pengaruh

dan

rangsangan

yang

berupa

pengetahuan,

sikap,

pengalaman, keyakinan,

sosial,

budaya, sarana

fisik,

pengaruh

atau rangsangan yang bersifat internal.'o Dalam teori

Lawrence

Green ada

tiga

faktor

yang

mempengaruhi

terjadinya perilaku

seseorang

yaitu:

1)

faktor

predisposisi yang

meliputi

pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai,

dan

persepsi,

2)

faktor

pendukung

yaitu

keterampilan

dan

sumber

daya pribadi

di samping sumber daya masyarakat, dan 3)faktor

penguat

yang

meliputi

dukungan

keluarga,

dukunEan teman, dukungan tenaga kesehatan,

dukungan

tokoh

masyarakat, dukungan

pengambil keputusan, dan pekerjaan" Menurut Roesli (2005)'u, alasan ibu trntuk tidak menyusui

terutama

yang

secara

eksklusif

sangat

bervariasi,

namun yang

sering

dikemukakan adalah ibu beranggapan bahwa ASI tidak cukup,

ibu

bekerja,

takut

ditinggal suami, tidak diberi

ASI

tetap berhasil "jadi orang", bayi

akan

tumbuh menjadi anak

yang tidak

mandiri dan

manja,

susu

formula

lebih

praktis, dan

takut badan tetap gemuk.

Dari

hasil

penelitian, dapat

diambil

kesimpuian bahwa tidak

ada

hubungan antara

pengetahuan dengan

perilaku ibu

dalam

pemberian

ASI

Eksklusif. Sebagian

besar

responden memiliki tingkat pengetahuan yang

baik

namun

tidak

memberikan

ASI

Eksklusif

kepada bayinya. Menurut Bloom (1908) yang

dikutip dalam

Notoatmodjo

(2010)'u,

menyatakan bahwa pengetahuan

yang

tercakup

dalam

domain kognitif mempunyai 6

tingkatan

yaitu

tahu, memahami,

aplikasi,

analisis,

sintesis, dan evaluasi,

sedangkan

menurut

Green (2000f, perilaku

seseorang

salah

satunya dipengaruhi

oleh

pengetahuan.

Berdasarkan

hasil

tersebut didapatkan

hasil bahwasanya tingkatan pengetahuan responden berada pada tingkattahu dan memahami, belum

sampai pada tahap aplikasi. Pengetahuan yang

tidak lengkap atau dengan kata

lain

hanya

sekedar

tahu ternyata tidak cukup

untuk

membuat

ibu-ibu

memberikan

ASI

Eksklusif

kepada bayinya.

Menurut Josefa

(2011)" faktor lain

di

luar pengetahuan

yang

mempengaruhi pemberian

ASI

salah

satunya adalah

lingkungan.

Lingkungan merupakan seluruh

kondisi,

yang ada

di

sekitar manusia dan pengaruhnya yang

dapat mempengaruhi perkembangan

dan

perilaku orang

atau

kelompok, sehingga

meskipun menurut pengetahuannya

seorang

ibu mengerti

pentingnya

ASI dan tahu

teknik

menyusui dengan benar bila tidak didukung oleh

faktor

lain

misalnya

faktor

psikologis

dan dukungan tenaga kesehatan, maka pemberian ASI Eksklusif pun tidak dapat berhasil. Selain itu

menurut Kikih (2002) dalam

Suryaningtyas

(2010)"

mengatakan

bahwa

bisa

saja

pengetahuan ibu tentang pentin$nya pemberian

ASI

bagi

bayinya

sangat baik, namun

kondisi

sosial

ekonomi

keluarga yang

ku

rang

menCukung,

misalnya keharusan

bekerja

karena

keadaan

ekonomi

yang

rendah

menyebabkan perilaku ibu dalam memberikan

ASI menjadi berkurang. Bagi ibu

yang

bekerja

kesulitan untuk menyusui bayinya

secara

eksklusif dikarenakan lebih banyak waktu di luar rumah atau tidak adanya fasilitas khusus untuk

nremberikan

ASI

di

tenrpat bekerja,

sehingga mereka lebih memilih memberikan susu formula

sebagai pengganti

ASl."

KES!MPULAN

Berdasai"kan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan

ibu dengan perilaku dalam

pemberian

ASI

Eksklusif. SARAN

1.

Bagi Bidan Puskesmas Sewon I

Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

digunakan untuk melakukan evaluasi hal-hal

yang

mempengaruhi

pemberian

ASI

Eksklusif di luar pengetahuan.

2.

Bagi Kader Posyandu Menurdan Mekarsari

Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

digunakan

untuk

memberikan

dukungan

kepada ibu supaya

memberikan

ASI

Eksklusif .
(5)

DAFTAR PUSTAKA

1.

Saragin.2011. Perilaku lbu primipara Delam

Merawat

Bayi

Baru

Lahir

di

Kelurahan

Sukaraja Kecamatan Medan lrlaimun. Sknpsi

Fakultas Keperawatan

USU,

Sumatera

Utara. DiunCuh tanggal

4

Februari 201S dari

repository.usu.ac.id

2.

BPS dan BKKBN. 2012. Survei

Demografi

dan

Kesehatan lncionesia

2012.

Jakarta: Badan Pusat Statistik

3.

Rahmadhani,

Eka

Putri. 2A11.

Hubungan

Pemberian

ASI

Eksklusif

dengan

Angka

Kejadian

Diare

Akut pada Bayi Usia

0-1

Tahun

di

Puskesmas Kuranji Kota Padang.

Artikel

Penelitian

FK

Unand,

Padang.

Diunduh

tanggal 19

November 2014

dari

j u rn a l.fk. u n a n d . a c. i d /a rti cl e s/vo I _2n

o_2/62-66.pd

4. Rahmawati

.

2013.

Hubungan Antara

Karakteristik

lbu,

Peran Petugas Kesehatan

dan Dukungan Keluarga dengan Pemberian

ASI

Ekskiusif

Di

Wilayah

Kerja

Puskesnras

Bonto Cani Kabupaten

Bone.

Skripsi FKM

Unhas,

Makassar. Diunduh tanggal

24

Januari

2015

dari

re pa sito ry. u n h a s. ac. i d/b itstre a

m/

5.

Pr-rrnama, NJicky.

2013.

Hubungan

Karakteristik

tbu

Dengan Pernberian

ASI Eksklusif

di

Puskesrnas

Jelis

I

-khun 2013. Skripsi Poltekkes. Yogyaka r1a

6.

Wadud, Mursyida.2013. I-lubungan Umur lbu dan Paritas Dengan Pemberian ASi Eksklusif

Pada Bayi Berusia 0-6 Bulan

di

Puskesmas

Pembina Palembang

Tahun

2013.

Jurnal

Penelitian

Poltekkes

Palembang.

Diunduh

pada

tanggal

29

November 2014

dari

polte kkespal em b a ng.ac. id .

7.

Green,

L.W.,

Kreuter,

M.W.

2000.

Health

Promotion

Planning

a

Diagnostic Approach

ed.

Second

Edition.

LonCon:

Mayfield

Publishing Company

8.

Dinas Kesehatan Provinsi

Dly.

2013. profit

Kesehatan

Provinsi DIY 2013.

yogyakarta: Dinkes Provinsi DIY

9.

2014.

Profil Kesehatan

Provinsi

Dty

2014. Yogyakarla: Dinkes Provinsi

Dly

1O.Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. 2014.

Profil

Kesehatan

Kabupaten Bantul

2014. Yogyakarta: Dinkes Bantul

l l.Notoatmodjo, Soekidjo.

ZOOT.

promosi

Kesehatan

dan

llmu periiaku.

Jakarta:

Hubungan Antara Pengelahuan Dan perilaku lbu...

Rineka Cipta

l2.Suryaningtyas, Ayu, Winarsih Nur

A.

2010. Hubungan Tingkat Pengetah uan Tentang AS I

Eksklusif Dengan Perilaku pemberian

ASI

di

Puskesmas

Nguter.

Artikel

penetitian FIK

UMS, Surakarla. Diunduh tanggal 5 Juli 2015

dari p u b I i ka si it mi a h. u ms. ac. rd

l3.Notoatmodjo, Soekidjo.

2003.

pendidikan

dan Perilaku

Kesehatan.

Jakarta:

Rineka

Cip:-r

14.

rriyani.

2011. Hubungan

pengetahuan dcn

Sikap

Suami Dengan Praktik

lbu

Balita ke Posyandu Di Dusun Sendang Delik Desa

Sumberejo Kecamatan

Mranggen

Kabupaten Demak Tahun 2A11.

Iesls

UNll'lUS,

Semarang. Diunduh

tanggal

7 Agustus 201 5 dari http://dieilib.unimus.ac.id

1 5.Roesli, Utami. 2005. Mengenat ASt Eksklusif.

Jaka rta : Trubus Agriwidya

l6.Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. promosi

Kesehatan

Teori

dan

Aptikasi. Jakarta:

Rineka Cipta

17.Josefa, Khrist Gafriela. 20'1'1. Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Perilaku pemberian ASI

Eksklusif Pada

lbu, Arliket penelitian

FK

Undip.

Diunduh

pada

tanggal

'10 Agustus

2015 dari core.ac.uk

| .::

re

Referensi

Dokumen terkait

b)Water deluge system, memberikan perlindungan fasilitas terhadap paparan radiasi panas,.. c)Water curtain system, memberikan perlindungan fasilitas dari paparan radiasi panas

Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanganan limbah jarak pagar dan limbah pertanian serta serbuk kayu yang selama ini dilakukan oleh penduduk setempat adalah

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sastra anak merupakan salah satu karya sastra yang lebih dikhususkan untuk anak-anak dengan bahasa dan

Dampak yang dapat terlihat jelas dengan perkembangan obyek wisata ini ialah, lebih mendorong masyarakat yang tinggal disekitar obyek wisata untuk lebih aktif dan

Hasil penelitian ini mendukung pernyataan Kenis dalam Damanik (2011), yang menyatakan bahwa umpan balik terhadap sasaran anggaran yang dicapai adalah variabel

Pada Biaya Overhead untuk pembebanan bahan pembantu dan pabrik misalnya pada biaya listrik dan biaya sewa, dan juga belum memasukkan biaya penyusutan.. Untuk

Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di atas melihat tingkat kesuksesan perusahaan obyek penelitiannya dari kinerja industri atau kinerja perusahaan dengan melihat

Penulisan ilmiah ini membahas tentang cara pembuatan aplikasi katalog permahan kemang pratama dengan berbagai fasilitas yang disediakan oleh Macromedia flash 5.0 Aplikasi perumahan