• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKN 1402071 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKN 1402071 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Faisal Sadam Murron, 2016

Pengembangan Kecerdasan Moral Peserta Didik Melalui Program Kantin Kejujuran dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGEMBANGAN KECERDASAN MORAL PESERTA DIDIK MELALUI PROGRAM KANTIN KEJUJURAN DALAM KONTEKS

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMA Negeri 8 Bandung)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya sarana bagi peserta didik untuk melakukan moral action sebagai bagian atau output dari pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam rangka pengembangan kecerdasan moral mereka khususnya di sekolah. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi tentang pengembangan kecerdasan moral peserta didik melalui program kantin kejujuran dalam konteks Pendidikan Kewarganegaraan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, kelebihan serta kekurangan program kantin kejujuran, ketercapaian kecerdasan moral peserta didik hingga upaya keberlanjutannya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kualitatif dengan metode studi kasus. Proses pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Lokasi penelitian yang dijadikan studi kasus adalah SMAN 8 Bandung. Pihak-pihak yang menjadi subjek penelitian adalah guru PKn, Kepala Sekolah dan Siswa. Berdasarkan Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) Peningkatan kecerdasan moral peserta didik tercapai optimal melalui perencanaan kerjasama dengan stakeholder dari unsur pemerintah (KPK) yang mengintegrasikan program kantin kejujuran dengan konsep widyatama sekolah; 2) Moral action

peserta didik akan efektif dikembangkan dengan menggunakan media kantin kejujuran dalam konteks PKn yang melibatkan peserta didik di sekolah.; 3)Kelebihan Program kantin kejujuran dalam mendukung pengembangan kecerdasan moral peserta didik diantaranya sebagai laboratorium PKn bagi peserta didik di sekolah sehingga mereka mampu mengaplikasikan materi PKn yang mereka dapat di dalam kelas namun sayangnya tidak semua pihak sekolah mampu memahami peran kantin kejujuran itu sendiri ; 4) Melalui kantin kejujuran ini indikator-indikator kecerdasan moral seperti empati, hati nurani kotrol diri, rasa hormat, kebaikan hati, toleransi dan keadilan menunjukkan perkembangan yang positif karena peserta didik difasilitasi untuk bertanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan (moral action) tanpa diawasi siapapun ; 5) Dalam mempertahankan suatu program yang sudah bagus, dibutuhkan sosialisasi baik kepada internal maupun eksternal sekolah dengan mengikuti berbagai event untuk menjaga eksistensi program kantin kejujuran ini sehingga kecerdasan moral peserta didik dapat terus berkembang.

(2)

Faisal Sadam Murron, 2016

Pengembangan Kecerdasan Moral Peserta Didik Melalui Program Kantin Kejujuran dalam Konteks Pendidikan Kewarganegaraan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

DEVELOPMENT OF MORAL INTELLIGENCE STUDENTS THROUGH THE HONESTY CANTEEN PROGRAM IN THE CONTEXT OF

CITIZENSHIP EDUCATION (Case Study in SMAN 8 Bandung)

This research is motivated by the lack of facilities for students to do moral action as part or the output of learning Citizenship Education in order to develop their moral intelligence, especially in schools. This study aimed to get information about the development of moral intelligence of learners through honesty canteen program in the context of civic education that includes planning, implementation, advantages and disadvantages of honesty canteen program, the achievement of moral intelligence of learners up its sustainability efforts. The approach used in this study is a qualitative study with the case study method. The process of data collection is done in three ways: observation, interviews and documentation study. Location of the study were used as a case study is SMAN 8 Bandung. The parties are the subject of research is the Civics teachers, principals and students. Based on the results of this study concluded that 1) Increasing the moral intelligence of learners achieved through planning optimal collaboration with stakeholders from government elements that integrate with the concept of honesty canteen program Widyatama school; 2) Moral action will be effective learners developed using honesty canteen media in the context of Civics that engage learners in schools .; 3) Excess honesty canteen program in supporting the development of moral intelligence of learners such as civics laboratory for students in school so that they are able to apply the material Civics that they can be in the classroom, but unfortunately not all the schools are able to understand the role of honesty canteen itself; 4) Through honesty canteen These indicators moral intelligence such as empathy, conscience kotrol self, respect, kindness, tolerance and justice showed a positive development as learners are facilitated to take responsibility for their actions (moral action) unsupervised anyone; 5) In keeping with a program that is good, socialization is needed both to internal and external school by attending various events to keep the existence of this honesty canteen program that moral intelligence that learners can continue to grow.

Referensi

Dokumen terkait

12. The Impact of Improved Stoves, House Construction, and Child Location on Levels of Indoor Air Pollution and Exposure in Young Guatemalan Children. Journal of Exposure Analysis

Buku Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi

Apabila bahan bakar bekas yang diuji dalam jumlah yang cukup banyak, misalkan lebih dari 10000 perangkat (berlaku untuk fasilitas penyimpan bahan bakar bekas yang

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa.. menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku dan berdasarkan Surat Keputusan Panitia

Tujuan dari penulisan ini untuk mengkaji FTA cards dari berbagai aspek agar menjadi rujukan dalam memilih tehnik penyimpanan spesimen dibandingkan dengan metode

Hasil belajar pada aspek kognitif proses pada Tabel 8 menunjukkan ketuntasan klasikal sebesar 97,4 yang didapatkan melalui kegiatan praktikum yang bersifat

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa menurut. ketentuan-ketentuan yang berlaku dan berdasarkan Surat Keputusan Panitia

No.. Akan tetapi, pada poin 23 naskah C mengalami pengulangan isi. Secara judul memang tidak sama, tetapi ketika dibaca isinya ternyata sama dengan poin pertama. Sedangkan pada