A I PENDAHULUAN 1.1 Latar elakang
Teknologi informasi dan komunikasi sekarang bukan lagi hal yang sulit karena peran perangkat lunak computer mengalami perubahan penting selama paruh ke dua abad 20. Perkembangan dramatis pada unjuk kerja perangkat keras, perubahan-perubahan besar dalam arsitektur computer, pertambahan yang pesat pada memori dan kapasitas penyimpanan, serta variasi pilihan input dan output yang luas sehingga semuanya mempercepat sistem berbasis komputer yang canggih. Buktinya sudah banyak orang menggunakan produk yang hasil dari teknologi informasi dan komunikasi. Berdasarkan hal tersebut, kini masyarakat umum mulai menyadari bahwa TIK sudah semakin meluas fungsi dan kegunaannya.
Kemasan dari teknologi informasi dan komunikasi juga semakin mempermudah penggunaannya. Dalam dunia pendidikan sendiri, sekarang sudah memulai pergerakan pengajaran yang berbasis TIK. Pada awal dikenalnya TIK di sekolahan terlihat banyak muncul pendapat yang mengatakan bahwa TIK itu sulit, tetapi seiring jaman TIK diringkas menjadi media untuk bersosialisasi yang mudah dipelajari dan dikenal masyarakat umum. Baru-baru ini penggunaan kurikulum 203 di sekolahan banyak menggunakan pengoprasian teknologi komputer. Dilain sisi para guru di tuntut untuk menguasai delapan Standar Nasional Pendidikan yang salah satunya adalah pendidikan berbasis multimedia.
Menurut Ardiani Mustikasari, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajara kurikulum 203 tidak menjadi mata pelajaran tersendiri, tetapi terintegrasi pada semua mata pelajaran. Dengan demikian guru di semua mata pelajaran harus menguasai TIK (melek teknologi). Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan TIK selama proses pembelajaran, sehingga siswa terampil terhadapa teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia.
Dalam percobaan kurikulum 203 pada sekitaran tahun 204, para pengajar tanpa kesulitan untuk mengaplikasikan kurikulum tersebut. Terbukti pada tahun 205 kurikulum ini sempat diperhentikan karena berbagai sebab diantaranya, guru sulit untuk mengoprasikan teknologi komputer dan penyesuaian bahan ajar pembelajaran. Oleh karena itu pembuatan bahan ajar flash studi kasus ini diharapkan dapat mempermudah guru dalam proses pembelajaran siswa.
2 1.2 Rumusan Masalah
Pada latar belakang permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut ”Bagaimana pengaruh penerapan media ajar lash terhadap proses belajara di SMA N Bringin”.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah maka tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut :
Mengetahui pengaruh penerapan Media ajar lash dalam pembelajaran siswa pada mata pelajaran TIK kelas XI di Sekolah SMA N Bringin.
1.4 Manfaat Penelitian
. Bagi guru memberikan masukan untuk tenaga pengajar bahwa penggunaan media ajar lash dapat membantu siswa dalam proses belajarnya.
2. Bagi siswa, dengan menggunakan media ajar lash akan lebih menyenangkan dan materi yang disampaikan guru mudah dimengerti oleh siswa sehingga dapat meningkatkan belajar.
1.5 atasan Masalah
Untuk tidak memperluas area pembahasan, perlu adanya batasan-batasan untuk menyederhanakan masalah, yaitu:
. Siswa siswi kelas XI di SMA N Bringin.
2. Materi TIK tentang jaringan internet, perangkat keras jaringan, dan perangkat keras akses internet semester tahun ajaran 205/206.
3. Standar kompetensi menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi sedangkan kopetensi dasar menjelaskan berbagai perangkat keras dan fungsinya untuk keperluan akses internet.
3
1.6 Sistematika Penyusunan Laporan Penelitian
Berikut merupakan Sistematika penulisan laporan:
BAB I : Merupakan bab pendahuluan, yang didalamnya memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penyusunan laporan penelitian.
BAB II : Tinjauan Pustaka merupakan landasan teori yang membahas tentang Penelitian, metode pembelajaran animasi, Belajar.
