Tabel 2.37
Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah Tahun 2007 s/d 2010
NO Jenjang Pendidikan 2007 2008 2009 2010
4 SMA
1.1. Jumlah Guru 1504 1426 1466 1501 1.2. Jumlah Murid 2509
7 25046 24552 24817
1.3. Rasio 16,6
9 17,56 16,75 16,53
5 SMK
2.1. Jumlah Guru 684 679 897 1004 2.2. Jumlah Murid 1065
8 10982 10674 10967
2.3. Rasio 15,5
8 16,17 11,90 10,92 6 PENDIDIKAN
MENENGAH
3.1 Jumlah Guru 397 470 557 625 3.2 Jumlah Murid 4839 6290 6600 7395
3.3 Rasio 12,1
9 13,38 11,85 11,83
O KECAMATAN
SD/MI SMP/MTs
7 MOTOLING TIMUR 95 1177 807.14 33 192 1718.75 8 KUMELEMBUAI 84 965 870.47 36 747 481.93
9 TENGA 161 2350 685.11 72 1227 586.80
10 SINONSAYANG 127 2023 627.78 56 1272 440.25 11 AMURANG BARAT 123 1746 704.47 70 367 1907.36 12 AMURANG 117 2188 534.73 96 953 1007.35 13 AMURANGTIMUR 117 1641 712.98 56 388 1443.30 14 TUMPAAN 103 2094 491.88 68 901 754.72 15 TATAPAAN 72 1274 565.15 30 181 1657.46 16 SULUUNTARERAN 92 857 1073.51 42 163 2576.69 17 TARERAN 164 1357 1208.55 81 909 891.09
Jumlah 1873 26239 713.8
2 924 10968
842.4 5 Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Minahasa Selatan,
Tahun 2010
Untuk pendidikan dasar, rasio gurumurid masih tinggi, ini menunjukkan bahwa jumlah guru perlu ditambah.
Tabel 2.39 Angka Melek Huruf di Minahasa Selatan Tahun Angka Melek Huruf (%)
2011 99.45
2010 99.45
2009 99.41
2008 99.31
2007 99.30
Sumber :Data Pea Update Sulut, 2013
Angka melek huruf termasuk tinggi di Minahasa Selatan, itu berarti hampir semua penduduk bisa membaca.
Keterangan 2011 20102009 2008 2007
Angka DO (drop out) SD 67 58 101
Angka DO (drop out) Provinsi / Daerah 2011 2010 2009 2008 2007
Minahasa Selatan 0.49 0.29 0.52 0.62 0.97 Sulawesi Utara 0.70 0.91 1.10 0.77 0.9 Sumber : data pea Update Sulut, 2013
Jumlah Penduduk 10 tahun keatas yang Tidak atau belum Pernah Sekolah di Minahasa Selatan masih relatif kecil. SD + MI 3,789 3,687 3,957 SMP + MT 2,856 3,538 3,175 SMA + MI 1,118 2,090 2,154
SMA + MI 1,303 2,103 3,390 Sumber : data pea Update Sulut, 2013
Angka melanjutkan sekolah di Minahasa Selatan, masih termasuk tinggi dan cenderung meningkat untuk level SD dan SMA namun menurun pada tingkat pendidikan SMP.
Tabel 2.44. Rasio Murid terhadap Ruang Belajar di Minsel Provinsi / Daerah 2011 2010 2009 2008 2007 Rasio murid thd Ruang
belajar SD 19 19
Rasio murid thd Ruang
belajar SMP 38 38
Rasio murid thd Ruang
belajar SMA 29 29
Sumber : diknas Sulut
Rasio Murid terhadap Ruang Belajar di Minsel masih cukup tinggi pada level SMP dan SMA, itu berarti di Minahasa Selatan masih kekurangan ruang kelas untuk level pendidikan SMP dan SMA.
Tabel 2.45. Rasio Murid terhadap Sekolah di Minsel Provinsi / Daerah 2011 20102009 20082007 Rasio Murid terhadap
Sekolah SD 119 113
Rasio Murid terhadap
Sekolah SMP 132 150
Rasio Murid terhadap
Sekolah SMA 240 232
Sumber : diknas Sulut
Rasio Murid terhadap sekolah di Minsel masih cukup tinggi pada level SMP dan SMA, itu berarti di Minahasa Selatan masih kekurangan jumlah sekolah untuk level pendidikan SMP dan SMA.
Tabel 2.46. Rata rata pengeluaran Untuk Biaya Pendidikan di Minahasa selatan Provinsi / Daerah 2011 2010 20092008 2007
Rata rata pengeluaran Untuk Biaya Pendidikan di Minahasa selatan masih diatas sulawesi Utara secara rata rata, khususnya pada tahun 2011. Ini menunjukkan biaya pendidikan di Minahasa Selatan memiliki kecenderungan meningkat.
2. Kesehatan
Secara umum, tingkat kesehatan di Minahasa Utara cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya fasilitas kesehatan dan aspek kesehatan lainnya.
Tabel 2.47
Jumlah Posyandu dan Balita Tahun 2006 s.d 2010 NO
. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
1. Jumlah
posyandu 301 286 311 215 208 2. Jumlah
balita 3. Rasio 92,84 93,11 83,41 77,70 83,52
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
NO. Kecamatan PosyanduJumlah JumlahBalita Rasio
1. Tareran 18 867 48.1667
2. Suluun Tareran 7 604 86.2857
3. Tatapaan 15 1130 75.3333
4. Tumpaan 19 1363 71.7368
5. Amurang Timur 13 1090 83.8462
6. Amurang 11 1050 95.4545
7. Amurang Barat 12 1397 116.4167
8. Tenga 18 1474 81.8889
9. Sinonsayang 13 1010 77.6923
10. Kumelembuai 7 539 77.0000
11. Motoling Timur 8 662 82.7500
12. Motoling 7 277 39.5714
13. Motoling Barat 8 675 84.3750
15. Tompaso Baru 13 1012 77.8462
16. Maesaan 11 821 74.6364
17. Modoinding 17 970 57.0588
Jumlah 208 16.002 76.9327
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010 Ratio posyandu / balita terendah di Motoling dan tertinggi di Amurang barat.
Tabel 2.49 Jumlah Puskesman Menurut Kecamatan Tahun 2010
NO. Kecamatan Jumlah
Penduduk
Puskesmas Jumlah Rasio
(1) (2) (3) (4) (5=4/3)
1. Tareran 14.766 1 0.06
2. Suluun Tareran 8.337 1 0.11
3. Tatapaan 9.676 1 0.10
4. Tumpaan 16.518 1 0.05
5. Amurang Timur 13.054 1 0.07
6. Amurang 16.322 1 0.06
7. Amurang Barat 14.293 1 0.06
8. Tenga 17.365 1 0.05
9. Sinonsayang 15.792 1 0.06
10. Kumelembuai 7.266 1 0.13
11. Motoling Timur 9.944 1 0.10
12. Motoling 7.043 1 0.14
13. Motoling Barat 8.343 1 0.11
14. Ranoyapo 12.149 1 0.08
15. Tompaso Baru 12.478 1 0.08
16. Maesaan 10.812 1 0.19
17. Modoinding 11.892 1 0.08
Jumlah 206.05 17 1.53
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Saat ini di Kabupaten Minahasa Selatan terdapat 2 Rumah Sakit Umum Swasta dan sebuah Rumah Sakit Umum Daerah. Dari 17 kecamatan yang ada, 14 kecamatan telah memiliki Puskesmas dengan kendaraan operasional dan 7 (tujuh) Puskesmas telah mengadakan pelayanan rawat inap. Namun demikian, sangat dibutuhkan Rumah Sakit Umum yang representatif untuk pasien yang kondisinya berat dan dokter spesialis beserta tenaga kesehatan lainnya. Hal ini juga untuk mengatisipasi apabila pelabuhan perintis dan pelabuhan umum di Kabupaten Minahasa Selatan dioperasionalkan. Untuk Puskesmas dan sarana kesehatan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan dapat dilihat pada Tabel 2.25 dan Tabel 2.26.
No PuskesmasNama KecamatanLokasi PelayananSifat KendaraanJumlah Operasional 1. Amurang
Timur Amurang Timur Rawat Inap 1 Unit 2. Tumpaan Tumpaan Rawat Inap 1 Unit 3. Amurang Amurang Rawat Jalan 1 Unit 4. Amurang
Barat Amurang Barat Rawat Jalan 1 Unit 5. Tenga Tenga Rawat Inap 1 Unit 6. Ongkaw Sinonsayang Rawat Jalan 1 Unit 7. Motoling Motoling Rawat Inap 1 Unit 8. Kumelembua
i Kumelembuai Rawat Jalan 1 Unit 9. Poopo Ranoyapo Rawat Jalan 1 Unit
Tompaso
Baru Tompaso Baru Rawat Inap 1 Unit 11
. Modoinding Modoinding Rawat Inap 1 Unit 12
. Tareran Tareran Rawat Inap 1 Unit 13
. Suluun SuluunTareran Rawat Jalan 1 Unit 14
. Maesaan Maesaan Rawat Jalan 1 Unit
Sumber : Data November 2010, Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Selatan
Banyak puskesmas di minahasa Selatan memiliki fasilitas rawat nginap. Ini menunjukkan kualitas puskesmas dalam melayani pasien cukup tinggi.
Tabel 2.51 Sarana Kesehatan
No Jenis Sarana Jumlah
1. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
1 2. Rumah Sakit Umum Swasta 2 3. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) 156 4. Puskesmas Pembantu (Pustu) 85
5. Apotik 3
6. Toko Obat 2
7. Optik 2
8. Balai Pengobatan 3
9. Rumah Bersalin 19
10. Posyandu 185
Sedangkan jumlah tenaga kesehatan atau tenaga medis di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 2.52.
Tabel 2.52 Tenaga Kesehatan
No Jenis Tenaga Kesehatan (Orang)Jumlah
1. Dokter Spesialis
2. Dokter Umum 69
3. Dokter Gigi 3
4. Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
(M.Kes) 2
5. Apoteker 4
6. Sarjana Farmasi 5
7. Sarjana Kesehatan Masyarakat 11
8. Sarjana Keperawatan 11
9. Sarjana Ilmu Terapan (D IV
Kebidanan) 2
10
. Sarjana Ilmu Terapan (D IV Gizi) 1 11
. Sarjana Sanitarian 3
12
. Ahli Madya Keperawatan 49
13
. Ahli Madya Kebidanan 46
14
. Ahli Madya Gizi 13
15
. Ahli Madya Kesehatan Lingkungan 10 16
. Ahli Madya Fisioterapi 2
17
. Ahli Madya Perawat Gigi 4 18
. Ahli Madya Sanitarian 5
19
. Perawat (SPR dan SPK) 180
20
21
. Perawat Gigi 16
22
. Sanitarian (SPPH) 15
23
. Asisten Apoteker (SMF) 4
24
. Pekarya Kesehatan 17
J u m l a h
Sumber : Data November 2010, Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.53.
Jamkesmas dan Jamkesda
No. Uraian Jumlah Peserta (Jiwa)
2008 2009 2010
1. Jamkesmas 36.533 36.533 36.533
2 Jamkesda 5.000
Sumber : Data November 2010, Dinas Kesehatan Kab. Minahasa Selatan
Jumlah peserta Jamkesmas relatif konstant setiap tahun sedangkan Jamkesda dimulai pada tahun 2010.
Tabel 2.54. Rasio dokter / per 100.000 penduduk
Tahun Jumlah
2012 38
2011 27.4
Sumber : buku saku Profil kesehatan Sulut 20132010
Rasio dokter / per 100.000 penduduk mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Tabel 2.55 Rasio tenaga medis/ 100.000 penduduk
Tahun Jumlah
2012 137
2011 170.6
Rasio tenaga medis / per 100.000 penduduk mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Tabel 2.56 Data persalinan dibantu dokter / non dokter
Tahun Jumlah
2012 88.6 %
2011 74.3 %
2010 87 %
Sumber : buku saku Profil kesehatan Sulut 20132010
Persalinan yang dibantu dokter / non dokter meningkat di tahun 2012 dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya. Ini menunjukkan kesadaran ibu hamil atas bantuan dokter semakin tinggi.
Tabel 2.57 Data sebaran imunisasi (campak)
Tahun Jumlah
2012 97.4 %
2011 84.5 %
Sumber : buku saku Profil kesehatan Sulut 20132010
Untuk sebaran imunisasi (campak) meningkat dari tahun 2011. Sedangkan untuk jenis faksin yang diberikan kepada Bayi tahun 2010 dapat dilihat pada tabel 2.58.
Sumber : buku saku Profil kesehatan Sulut 20132010
Tabel 2.59 Penyakit umum yang diderita (TAHUN 2011) Jenis Penyakit Jumlah
Sakit gigi 164
Penyakit mata 78 Penyakit dalam 49 Kesehatan anak 34
Sumber : buku saku Profil kesehatan Sulut 2013
Sakit gigi merupakan penyakit paling banyak di Minahasa Selatan kemudian penyakit mata, kemudian penyakit dalam dan kesehatan anak. Ini merupakan empat penyakit umum yan diderita masyarakat Minahasa Selatan.
3. Pekerjaan Umum
a. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
Jalan merupakan sarana yang strategis dan penting dalam menunjang perekonomian suatu daerah. Semua ruas jalan yang menghubungkan antar kecamatan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan telah disentuh dengan aspal. Namun di beberapa ruas jalan yang menghubungkan desa dan kecamatan belum diaspal, padahal merupakan sentra ekonomi. Kabupaten Minahasa Selatan diduduki oleh 75 buah jembatan, baik ukuran kecil maupun besar dengan panjang keseluruhan 670 m. .
Ruas Ruas Jalan
No Nama Ruas Jalan PanjangRuas (Km) 1. Ruas Jalan Nasional 166,45 2. Ruas Jalan Propinsi 40,30 3. Ruas Jalan Kabupaten 467,94
T o t a l 674,69
Sumber : Data November 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Wilayah darat Kabupaten Minahasa Selatan dilewati oleh ruas ruas jalan, baik ruas jalan Nasional, Propinsi maupun Kabupaten.
Tabel 2.61
Panjang Jaringan Jalan Berdasarkan Kondisi Tahun 2006 s.d 2010
NO Kondisi Jalan Panjang Jalan (km)
2006 2007 2008 2009 2010
1 Kondisi Baik 36.39 56.33 79.39 101.36 126.99 2 Kondisi Rusak
Sedang 54.51 52.57 51.50 47.53 44.53 3 Kondisi Rusak
Ringan 111.94 106.94 96.95 88.95 81.31 4 Kondisi Rusak
Berat 259.91 246.91 234.91 224.91 209.92 5 Jalan secara
keseluruhan 462.75 462.75 462.75 462.75 462.75 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Jalan dengan rusah berat cukup banyak di Minahasa Selatan, hampir setengah jalan berada pada kondisi rusak berat.
Tabel 2.62
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Ruas jalan Nasional, Propinsi dan Kabupaten terdiri dari beberapa ruas dengan panjang dan kecamatankecamatan yang dilalui sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.63, Tabel 2.64 dan Tabel 2.65.
Tabel 2.63 Ruas Jalan Nasional
Nomor Nama Ruas Kecamatan Yang Dilalui Panjang
NO Kecamatan
Kondisi Jalan
secara keseluruha
n Baik Sedang RusakRinga
n
Rusak Berat
1 Kecamatan
Modoinding 6.10 10.00 4.10 20.20
2 Kecamatan Maesaan 1.00 4.00 2.30 7.30 3 Kecamatan Tompaso
Baru 3.50 1.00 24.30 28.80
4 Kecamatan Ranoyapo 6.00 5.00 25.00 36.00 5 Kecamatan Motoling 5.80 5.00 5.20 16.00 6 Kecamatan Motoling
Barat 4.00 9.60 11.10 24.70
7 Kecamatan Motoling
Timur 4.50 5.25 15.25 25.00
8 Kecamatan
Kumelembuay 12.00 4.50 6.00 12.70 35.20 9 Kecamatan
Sinonsayang 10.00 8.50 7.00 8.00 33.50 10 Kecamatan Tenga 18.27 3.63 9.00 28.40 59.30 11 Kecamatan Amurang
Barat 6.00 3.00 16.00 25.00
12 Kecamatan Amurang 8.00 12.00 20.00
13 Kecamatan Amurang
Timur 21.99 3.00 15.00 39.99
14 Kecamatan Tumpaan 6.50 2.50 9.00 18.00 15 Kecamatan Tatapaan 2.00 5.00 7.00 16 Kecamatan Sultra 9.20 5.90 2.26 15.57 31.42 17 Kecamatan Tareran 13.63 2.00 5.20 13.00 33.83
Jumlah 126.9
9
44.53 81.31 209.9 2
Jalan Ruas
,1 WoroticanPoopo Amurang Barat, Motoling Timur, Motoling, Ranoyapo 37,70 2. 009
,2 PoopoSinisir Ranoyapo, Tompaso Baru, Maesaan, Modoinding 38,00 3. 010 Kawangkoan
Worotican Kawangkoan, Tareran, Tumpaan, Amurang Timur, Amurang, Amurang Barat
33,80
4. 023
,1 WoroticanPoigar Amurang Barat, Tenga, Sinonsayang 41,70 5. 036 Manado
Tumpaan Manado, Tombariri, Tumpaan 15,25
J u m l a h 166,45
Sumber : Data November 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.64 Ruas Jalan Propinsi
Nomor Nama Ruas
Kecamatan Yang
1. 076 Popontolen
Sondaken Tumpaan, Tatapaan 28,30 2. 077 Spt. MunteTincep Tumpaan 6,00 3. 0,40 Amurang
Ranoketang Amurang 6,00
J u m l a h 40,30
Sumber : Data November 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.65
Kondisi Ruas Jalan Kabupaten
No
. Nama Ruas Jalan
Panjan
Baik Sedang RinganRusak RusakBerat
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Rumoong Lansot
Suluun 11,20 3,50 4,00 2,00 5,20
2. Rumoong Lansot
Kaneyan 10,20 3,50 4,00 6,20
Kaneyan
4. KaneyanRitey 5,00 3,50 5,00
5. Suluun
Pinamorongan 7,90 3,50 7,90
6. SuluunTangkuney 2,50 3,50 2,50 7. SuluunLelema 6,50 3,50 5,00 1,50 8. Pinapalangkow
Lelema 5,00 3,50 1,40 3,60
9. KapoyaWuwuk 5,00 3,50 5,00
1
0. MataniKapoya 7,10 3,50 2,50 4,60 1
1. LopanaMaliku 8,00 4,00 8,00
1
2. MalikuKota Menara 8,00 3,50 3,00 5,00 1
3. Spt. WawonaWawona 6,00 3,50 5,00 1,00 1
4. Spt. PinalingBkt. Doa Pinaling 4,99 3,50 4,99 1
5. PondosRumoong Bawah 13,50 3,50 2,00 11,50 1
6. WakanPondos 4,00 4,00 4,00
1
7. Spt. TawaangTenga 4,50 3,50 3,50 1,00 1
8. TawaangPondos 10,00 4,00 10,00 1
9. TawaangMakasili 9,00 3,50 9,00 2
0. RadeyMolinow 2,00 3,50 2,00
2
1. TengaPakuure 5,85 3,50 5,85
2
2. PakuweruSapa 5,00 3,50 2,00 3,00 2
3. Boyong PantePakuure 14,50 3,50 6,00 2,50 3,50 2,50 2
4. Spt. KumelembuaiPakuure 15,00 3,50 8,00 7,00 2
5. SP. KumelembuaiMotoling 10,20 3,50 4,00 1,50 4,70 2
7. 2
8. Pert. TokinKarimbow 5,50 3,50 4,00 1,50 2
9. WangaLompad 10,70 3,50 2,90 2,20 1,75 3,85 3
0. MotolingOngkaw 24,50 3,50 6,50 10,00 8,00 3
1. SP. MotolingLalumpe 5,00 3,50 5,00 3
2. Raanan BaruToyopon 9,40 3,50 5,00 4,40 3
3. Raanan BaruKeroit 7,80 3,50 4,00 3,80 3
4. TondeyPelita 5,00 3,50 5,00
3
5. LompadLompad Baru 2,50 3,50 2,50 3
6. LompadPowalutan 8,00 3,50 8,00 3
7. PontakLompad 2,50 3,50 2,50
3
8. PontakSuhuyon *) 15,00 3,50 4,00 11,00 3
9. PoopoKeroit 5,00 3,50 0,50 2,50 2,00 4
0. TouroutLiandok 10,30 3,50 10,30 4
1. Tompaso BaruKinalawiran 1,00 3,50 1,00 4
2. Tompaso BaruLowianTumani 6,00 3,50 2,00 2,00 2,00 4
3. SionTemboanLowian 5,00 3,50 5,00 4
4. SP. BojonegoroKinamang 2,20 3,50 1,00 1,20 4
5. SP. BojonegoroBojonegoro 1,10 3,50 1,10 4
6. SinisirPinasungkulan 4,10 3,50 4,10 4
7. SinisirBukit Doa Modoinding 4,00 3,50 4,00 4
8. PalelonInsil 1,10 3,50 0,10 1,00
9. Tareran 5
0. Dalam Kota Suluun Tareran 5,00 3,50 5,00 5
1. Dalam Kota Tumpaan 7,00 3,50 4,00 3,00 5
2. Dalam Kota Tatapaan 4,00 3,50 4,00 5
3. Dalam Kota Amurang Timur 20,00 4,00 4,00 3,00 13,00 5
4. Dalam Kota Amurang 22,00 5,00 8,00 14,00 5
5. Dalam Kota Amurang Barat 8,00 3,50 8,00 5
6. Dalam Kota Tenga 8,00 3,50 3,00 2,00 3,00 5
7. Dalam Kota Sinonsayang 7,00 3,50 7,00 5
8. Dalam Kota Kumelembuai 6,00 3,50 6,00 5
9. Dalam Kota Motoling Timur 3,50 3,50 3,50 6
0. Dalam Kota Motoling 12,00 3,50 3,30 8,70 6
1. Dalam Kota Motoling Barat 3,50 3,50 3,50 6
2. Dalam Kota Ranoyapo 5,00 3,50 5,00 6
3. Dalam Kota Tompaso Baru 7,00 3,50 1,50 2,00 3,50 6
4. Dalam Kota Maesaan 6,00 3,50 6,00 6
5. Dalam Kota Modoinding 9,00 3,50 9,00 6
6. PicuanPicuan Baru 3,00 3,50 0,50 2,50
T o t a l 149,24 119,10
kondisi jalan rusak ringan sepanjang 54,05 km atau sebesar 11,6 % serta dalam kondisi rusak berat sepanjang 145,55 km atau sebesar 31,1 %. Pada umumnya semua ruas jalan di Kabupaten Minahasa Selatan sudah pernah di aspal.
b. Sumber Daya Air
Pengembangan Sistem Jaringan Sumber daya air dikembangkan pada daerah yang berpotensi tinggi untuk pengembangan pertanian tanaman pangan lahan. Menurut Peraturan Menteri PU No. 11A/PRT/M/2006
1. Sistem Wilayah Sungai
Daerah potensi persawahan beririgasi di Kabupaten Minahasa Selatan berada di :
Ranoyapo Maesaan dan Tompaso Baru Poigar Sinonsayang dan Tenga Maruasey Tumpaan dan Tatapaan
Daerah datar yang berada di sekitar sungaisungai utama tersebut sangat potensial untuk dijadikan lahan persawahan. Potensi terbesar areal persawahan tersebar di sepanjang
wilayah Utara dan Selatan Kabupaten Minahasa Selatan. Rencana Sistem Prasarana Pengairan
2. Rencana Sistem Jaringan Pengairan
Iklim di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pola pertanian yang ada sekarang, yaitu lahan kering dan lahan basah. Untuk mengairi pertanian lahan basah sampai saat ini diupayakan dengan pengembangan sistem pengairan Irigasi Teknis dan Semi Teknis.
Berdasarkan hal tersebut di atas, pengembangan dan
pembangunan pengairan sistem irgasi teknis diprioritaskan pada wilayah kabupaten dengan kriteriakriteria sebagai berikut :
1) Mempunyai produktiftas besar;
2) Mempunyai luas lahan besar dan potensial; 3) Mempunyai sumber mata air;
Pengembangan pertanian lahan basah dikembangkan pada kecamatan kecamatan yang mempunyai potensi untuk pencetakan lahan basah dengan luasan yang sesuai dengan tingkat irigasi teknis yang akan dikembangkan, produksi dan sumber mata air pengembanganya. Kegiatan prioritas
pembangunan sumberdaya air dan irigasi diarahkan pada : 1) Irigasi teknis : peningkatan jaringan dan rehabilitasi. 2) Irigasi semi teknis : peningkatan jaringan dan rehabilitasi. 3) Embung irigasi :
1. Peningkatan jaringan dan rehabilitasi. 2. Pembangunan.
4) Jaringan irigasi air tanah :
1. Peningkatan jaringan dan rehabilitasi. 2. Pembangunan.
3. Pembinaan kelembagaan. 5) Waduk
1. Peningkatan jaringan dan rehabilitasi. 2. Studi kelayakan.
3. Rencana Fungsi dan Pelayanan Prasarana Pengairan
A. Arahan Pengembangan Wilayah Sungai
a. Pemeliharaan daerah hulu sungai dilakukan dengan langkahlangkah pelestarian kawasan, pengamanan kawasan penyangga, pelestarian dan pengamanan sumberdaya air, pencegahan erosi dan pencegahan pencemaran air.
b. Pengamanan daerah tengah sungai melalui langlah langkah pelestarian air, pengembangan irigasi, penyediaan air baku, pelestarian air pada badan sungai dan pencegahan banjir.
B. Arahan Pengembangan Bendungan
a. Pengembangan kesejahteraan dan keselamatan umum oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan BUMN/BUMD berdasarkan standar teknis yang ditentukan oleh Menteri
b. Pengawasan bendungan dilakukan berdasarkan standar teknis yang telah ditentukan oleh Menteri.
C. Arahan Pengembangan Sistem Jaringan Irigasi
a. Pengambil keputusan dan pelaku utama pengelolaan irigasi adalah lembaga perkumpulan petani pemakai air melalui penyerahan kewenangan dari Pemerintah Daerah.
b. Satu sistem irigasi satu kesatuan pengelolaan dengan memperhatikan kepentingan pengguna di hulu, tengah, dan hilir secara seimbang.
c. Pembentukan forum koordinasi pengelolaan irigasi dalam rangka koordinasi pengelolaan di daerah irigasi yang jaringan utamanya berfungsi multiguna
d. Pemerintah dan Pemerintah Daerah mengupayakan ketersediaan, pengendalian dan perbaikan mutu air irigasi.
e. Pembangunan jaringan irigasi disertai dengan pembangunan jaringan drainase yang menjadi satu kesatuan dengan jaringan irigasi yang ada.
f. Rencana Induk Pengembangan Irigasi Kabupaten disusun berdasarkan rencana pengembangan sumberdaya air dan RTRW serta memperhatikan pelestarian sumberdaya air dan ditetapkan dengan Perda.
g. Pembiayaan pengelolaan dilakukan perkumpulan petani pemakai air di wilayah kerjanya secara otonom yang dibantu dengan Pemerintah dan Pemerintah Daerah berdasarkan kesepakatan dengan perkumpulan petani. h. Pengaturan daerah irigasi menjadi kewenangan masing
masing propinsi dan pelaksanaannya dilakukan kerja sama antar propinsi.
4. Rencana Pemeliharaan Jaringan Irigasi Rencana P
emeliharaan Saluran Irigasi meliputi:
Saluran irigasi Amurang, sepanjang 4 (1.200 ha) km;
Di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan terdapat lahan irigasi dengan luas potensial 9.189 ha, yang terdiri dari :
1. Di bawah kewenangan propinsi, luasnya 2.059 ha. 2. Di bawah kewenangan kabupaten, luasnya 7.130 ha,
yang terbagi atas : bawah kewenangan propinsi maupun di bawah kewenangan kabupaten.
Luas (Ha) Indeks Pertana
Propinsi 2.059 1.971 0 50
T. Baru RD 08
1. Ranoyapo 2.059 1.971 50
J.I. Ranoyapo 1 489 J.I. Ranoyapo 2 256 J.I. Ranoyapo 3,4 289 J.I. Polimaan 496 J.I. Moyondok 529 Kewenangan
Kabupaten Amurang RD 07
1. 2 Kaluntai Atas 119 100 150 4,5
2. 3 Kaluntai Bawah 325 134 150 4,5
3. 8 Motondong 157 105 200 4,5
4. 12 Pinsan 250 105 200 4,5
5. 16 Tongop 861 677 300 5,0
J.I. Molinow Bawah
Kiri 135
J.I. Molinow Bawah
Kanan 257
J.I. Molinow Atas 180 J.I. Pakuweru 145
6. 18 Waadan 60 40 150 4,5
7. 22 Moinit 40 25 150 4,5
8. 13 Ranotuana 316 300 250 4,5
9. 11 Pentu 245 158 200 4,5
10
. 15 Sulupaslaten 543 420 300 5,0
11
. 20 Aser Liwasen 30 30 200 4,5
T. Baru RD 08 12
. 1 Kakenturan 150 79 200 4,5
13
. 17 Tumicakal 212 182 150 4,5
14
. 6 Lindangan 258 208 200 4,5
20
. 24 Tumaluntung 35 35 150 4,5
21
. 21 Liandok 49 49 150 4,5
22
. 19 Wuwungayo 126 60 150 4,5
26
. 29 Kosokowal/Ritey 30 30 200 4,0
30
. 30 Ranoketang 30 25 200 4,0
31
. 31 Kanean 50 10 200 4,0
32
. 32 Tinana 40 10 200 4,0
33
. 33 Ulunow/Tangkunei 57 35 200 4,0
34
. 34 Makakilu 25 3 200 4,0
35
. 35 Potote 23 5 200 4,0
36
. 36 Tualan Bawah 40 30 200 4,0
37
. 37 Kolibatu/Lotung 60 25 200 4,0
38
. 38 Dolimaan/Raraatean 24 20 200 4,0
39
. 39 Asam 25 12 200 4,0
40
. 40 Liandok Weru 32 30 200 4,0
41
48
. 48 Linelean 50 25 200 4,0
Jumlah 6.409 3.705 9.400 205
Sumber : Data November 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
No Nama Daerah Irigasi
Luas (Ha)
Kondisi ( M’ ) Saluran ( M’ ) Jml. Bangunan (Unit)
Baik Sedan g
Rusak
Primer Sekund
er Tersier
Ben
5. Tongop 861 557 84 120 184 1.392 14.278 59.052 5 13 25
J.I. Tongop 144 102 15 18 325 2.500 12.500 1 2 4
Kanan
J.I. Molinow Atas 180 98 25 35 64 275 1.278 7.795 2 7
J.I. Pakuweru 145 161 10 24 65 192 1.250 12.552 2 3 8
6. Waadan 60 30 5 10 20 0 1 1 2
7. Moinit 40 20 3 5 15 1.740 1 1 3
8. Ranotuana 316 290 44 10 16 1 4.870 11.175 2 4 14
9. Pentu 245 120 18 38 87 550 3.187 3.650 1 4 28
10 .
Sulupaslaten 543 340 51 80 123 2.175 5.090 48.880 1 4 30
11 .
Aser Liwasen 30 25 4 5 2.175 5.090 48.880 1 4 30
T. Baru RD 08 12
.
Kakenturan 150 20 3 59 71 2.270 1.100 4 1 6
13 .
Tumicakal 212 170 26 12 30 1 2.410 1.150 1 3 1
14 .
Konarom 100 40 6 40 20 1 1 2 8
15 .
Pangian 70 60 9 10 1.000 1 2 2 3
16 .
Moyombong 93 42 6 10 41 1 1.181 1 2 3 5
17 .
Mopolo 178 60 9 8 110 0 2.460 17.928 1 7 18
18 .
Karowa 258 180 27 78 1.075 2.521 5.350 1 6 27
Tahun 2006 s.d 2010
NO Jaringan Irigasi Panjang Jaringan (M)
2006 2007 2008 2009 2010
1 Jaringan primer 8,471 8,655 8,840 9,024 9,208 2 Jaringan Sekunder 84,816 85,700 86,584 87,467 88,351 3 Jaringan Tersier 213,660 224,906 236,743 249,203 262,319 4 Luas lahan budidaya 5,517 5,557 5,597 5,636 5,676
5 Rasio 1.80 1.74 1.68 1.63 1.58
Sumber : Data November 2010, Dinas Pekerjaan Umum Kab. Minahasa Selatan
No .
Nama
Daerah Irigasi Nama Desa
Luas (Ha)
Amurang RD 07 448 222
Kec. Tenga 185 55 30 25 135
1. Aser/Liwasen Teep 65 5 200 5 55
2. Teluan Tawaang 60 20 100 20 20
3. Sapa Sapa 60 30 200 30 60
Kec. Amurang Timur
35 30 30 5
4. Pale Pinaling 35 30 200 30 5
Kec. Tumpaan 160 92 62 30 68
5. Pondano Popontolen 47 47 100 27 20
6. Sosogian Tumpaan II 58 15 200 15 43
7. Matunem Kiri Kanan
Lelema 55 30 150 20 10 25
Kec. Tatapaan 30 25 25 5
8. RapRap Sondaken 10 5 200 5 5
9. Marege Maasin Paslaten 20 20 200 20
Kec. Suluun Tareran
38 20 20 18
Kec. Tompaso Baru
153 100 90 10 53
11 .
Tualan Atas Kinalawiran 15 10 200 10 5
12 .
Mangali Ranoyapo 20 15 200
15 5 13
.
Mobulat Tomp. Baru I
25 15 200 15 10
14 .
Kinatungkaan Raraatean 30 10 100 10 20
15 .
Dinobian Torout 43 30 150 20 10 13
16 .
Kinalawiran Kinalawiran 20 20 200 20
Kec. Maesaan 100 63 49 14 37
17 .
Sinayap Kinamang 50 25 175
20 5 25
18 .
Tombioi Lowian 29 20 150
11 9 9
19 .
Konarom Lowian 21 18 200
18 3
Kec. Ranoyapo 260 120 90 30 140
20 .
Agga Lompad
Lama
100 50 200
50 50
21 .
Luwak Lompad
Lama
30 10 200
10 20
.
Kec. Motoling 20 20 150 15 5
24 .
WatuWatu Lalumpe 20 20 150
15 5
25 .
Rendang Wuwuk Raanan Baru 26
.
Moyomboong Raanan Lama
Jumlah 721 405 792 230 787
Kinerja Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan urusan perumahan dinilai berdasarkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kunci (IKK) yaitu Rumah tangga yang menggunakan air bersih, luasan lingkungan permukiman kumuh dan rumah layak huni.
Untuk menilai Indikator yang pertama yaitu rumah tangga yang menggunakan air bersih didapat dengan membandingkan antara jumlah rumah tangga pengguna air bersih dengan jumlah seluruh rumah tangga. Dari total jumlah rumah tangga di Kabupaten Minahasa Selatan pada tahun 2009 yaitu sebanyak 37.614 rumah tangga, 18.775 rumah tangga diantaranya merupakan pengguna air bersih, sehingga capaian kinerja dari Indikator rumah tangga yang menggunakan air bersih di Kabupaten Minahasa Selatan pada tahun 2009 mencapai 49 %. Jumlah Rumah Tangga pengguna air bersih dimaksud adalah jumlah rumah tangga pelanggan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Minahasa Selatan. Sedangkan rumah tangga pengguna air bersih dari sumur maupun sumber lainnya belum termasuk didalamnya.
Sedangkan apabila ditinjau dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang ketiga yaitu rumah layak huni, dari seluruh rumah di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan yaitu sebanyak 37.614 buah, sebagian besar atau sebanyak 24.408 buah diantaranya merupakan rumah layak huni. Dengan demikian capaian kinerja dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) rasio rumah layak huni di Kabupaten Minahasa Selatan adalah sebesar 65%.
Tabel 2.70
Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan
Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2010
NO Kecamatan pendudukJumlah yangmendapatkanJumlah penduduk akses air minum
Persentas e
(1) (2) (3) (4) (5=4/3)
1 Modoinding 11.892 4.995 0.4200
2 Tompasobaru 12.478 4.367 0.3499
3 Maesaan 10.812 3.784 0.3499
4 Motoling 7.042 2.958 0.4200
5 Kumelembuai 7.266 3.052 0.4200
6 Ranoiapo 12.149 4.252 0.3499
7 Tenga 17.365 7.293 0.4199
8 Sinonsayang 15.792 6.791 0.4300
9 Amurang Barat 14.293 6.432 0.4500
10 Amurang 16.322 7.345 0.4500
11 Amurang Timur 13.054 5.874 0.4499
12 Tareran 14.766 6.645 0.4500
13 Tumpaan 16.518 6.938 0.4200
14 Tatapaan 9.676 3.387 0.3500
15 Motoling Barat 8.343 2.920 0.3499 16 Motoling Timur 9.944 3.480 0.3499
17 Sulta 8.337 2.918 0.8865
Jumlah 206.049 83.430 0.4049
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010 Tabel 2.71
NO Uraian 2010
data 1. Jumlah penduduk yang mendapatkan akses
air minum 83.430 Cipta Karya
2. Jumlah penduduk 206.049 Cipta Karya
3. Persentase penduduk berakses air bersih 40.49%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Berdasarkan datadata tabel tersebut diatas ternyata tingkat pelayanan air bersih baru mencapai 40,49 % masyarakan yang terlayani dengan fasilitas air bersih melalui sistem perpipaan. Umumya yang belum terlayani air bersih yaitu masyarakat yang bermukim pada daerah ketinggian serta masyarakat pesisir pantai.
Tabel 2.72
Proporsi Jumlah Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2010
NO Kecamatan Jumlah
penduduk
Jumlah penduduk yang mendapatkan akses air
minum
(1) (2) (3) (4)
1 Modoinding 11.892 4.995
2 Tompasobaru 12.478 4.367
3 Maesaan 10.812 3.784
4 Motoling 7.042 2.958
5 Kumelembuai 7.266 3.052
6 Ranoiapo 12.149 4.252
7 Tenga 17.365 7.293
8 Sinonsayang 15.792 6.791
9 Amurang Barat 14.293 6.432
10 Amurang 16.322 7.345
11 Amurang Timur 13.054 5.874
12 Tareran 14.766 6.645
13 Tumpaan 16.518 6.938
14 Tatapaan 9.676 3.387
15 Motoling Barat 8.343 2.920
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Selatan,
O Uraian 2010
1. Jumlah rumah tinggal berakses
sanitasi 48.404
2. Jumlah rumah tinggal 58.121
3. Persentase 83.28%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Rumah tinggal yang bersanitasi di Minahasa Selatan cukup tingi yaitu mencapai 83%. Ini menunjukkan kesadaran masyarakat
. Kecamatan
Jumla
1 Modoinding 3.372 2.934 2 Tompasobar
u 3.537 3.077 4
3 Maesaan 3.738 3.364
4 Motoling 2.191 1.972 4
5 Kumelembua
i 4.264 3.326
6 Ranoiapo 4.892 4.647 4 3
Barat
10 Amurang 2.132 2.025 11 Amurang
Timur 3.091 2.937
12 Tareran 4.155 3.532 4
13 Tumpaan 3.507 2.981 4
14 Tatapaan 2.652 1.459 4
15 Motoling
Barat 2.157 1.402 2 5
16 Motoling
Timur 2.771 2.217 5
17 Sulta 2.573 2.187
Jumlah 58.121 48.404 28 7 26
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.75. Rumah tangga pengguna listrik
Tahun Jumlah
2011 20.669
2010 20.669
2009 20.669
2008 20.669
Sumber : Minsel dalam angka, 20132010
Rumah tangga pengguna listrik cenderung konstant dari tahun ke tahun.
Tabel 2.76 Lingkungan pemukiman kumuh
Tahun Jumlah
2011 9.661 kk
2010 9.518 kk
2009 10.657 kk
2008 10.584 kk
Ket : (diproxy dengan keluarga pra sejahtera) Sumber : BPS dan data olahan
2011 49.095 kk
2010 48.356 kk
2009 46.068 kk
2008 46.188 kk
Ket : (diproxy dengan keluarga sejahtera tahap 1, 2, 3 dan 3+) Sumber : BPS dan data olahan
Sedangkan rumah layak huni yang diproksi dengan keluarga sejahtera tahap 1, 2, 3 dan 3+, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
5. Penataan Ruang
Dengan terbentuknya Kabupaten Minahasa Selatan yang telah diresmikan pada tanggal 4 Agustus 2003 maka Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan didukung sepenuhnya baik oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah dengan respon masyarakat. Pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Minahasa Selatan perlu didukung oleh Perencanaan Penataan Ruang Wilayah yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan, penataan ruang juga menjadi acuan dasar dalam pelaksanaan pembangunan.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan disusun dengan memperhatikan perkembangan wilayah Kecamatan dan Desa serta penentuan Kawasan Strategis sesuai potensi lahan, wilayah cepat tumbuh dan rencana pengembangan wilayah rencana infrastruktur daerah dalam mendorong perkembangan pembangunan daerah.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Minahasa Selatan 20112015 dapat menjadi acuan dalam hal penyusunan RPJMD setelah ditetapkan dengan PERDA terdapat beberapa penyesuaian/penyempurnaan (sumber Kementerian Dalam Negeri RI nomor 050/915/II/Bangda tanggal 03 maret 2011).
Kawasan Strategis
Kawasan strategis Kabupaten merupakan bagian wilayah Kabupaten yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dengan fungsi mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan yang memiliki nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah Kabupaten, sebagai alokasi ruang untuk berbagai sudut kepentingan ekonomi, sosial budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi, kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan, dan dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah Kabupaten.
kewenangan yang jelas.
Penetapan kawasan strategis Kabupaten Minahasa Selatan diidentifikasi dan diurutkan dalam tingkatan Strategis Nasional, Strategis Provinsi dan Strategis Kabupaten.
Untuk kepentingan Lingkungan Hidup Kawasan Strategis Nasional di Kabupaten Minahasa Selatan hanya masuk Kawasan Andalan Nasional Laut Bunaken dan sekitarnya, Kawasan strategis Provinsi dari aspek lingkungan hidup yaitu Daerah Aliran Sungai Poigar, Ranoyapo, Dumoga dan dari aspek Kepentingan Pengembangan Ekonomi yaitu Kawasan Koridor Trans Sulawesi Manado–Boroko, Kawasan Agropolitan Modoinding serta dari aspek kepentingan Sosial Budaya adalah Kawasan Benteng Amurang.
Adapaun untuk Kawasan Strategis Kabupaten Minahasa Selatan dengan mempertimbangkan rencana pola ruang di bagi ke dalam beberapa sektor strategis yang dapat dilihat pada tabel 2.44.
Strategis Peran dan Fungsi Lokasi
1 KawasanAgropolitan Modoinding
2 KawasanAgropolitan Tenga dan Sinosayang
Pusat
Pengembangan industri kelapa terpadu
5 Kawasan
Tumbuh Cepat
Pusat Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Jasa
5. Ke
c. Tumpaan, Amurang Timur, Amurang dan Amurang Barat
Sumber : Data RTRW Kab. Minahasa Selatan
Kawasankawasan strategis tersebut diatas perlu didukung oleh rencana penataan ruang agar dapat mengakomodasikan perkembangan sektor strategis yang diharapkan dapat memacu perkembangan wilayah yang lebih luas.
Tabel 2.79 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
Ket Luas / Rasio
Ruang terbuka hijau 2.622 ha
Pemukiman (HGB) 7.717 ha
Lahan pertanian/ produksi (HPL) 82.935
Luas total 149.663 ha
Rasio Luas RTH/ luas Pemukiman
(HGB) 33.97 %
Rasio Luas RTH/ luas pertanian
(HPL) 3.1 %
Sumber : RTRW Minsel dan data olahan
Rasio RTH terhadap HGB masih besar yaitu mencapai 34 % sedangkan rasio RTH dengan HPL, masih rendah yaitu 3.1 %.
Tabel 2.80 Rasio bangunan ber IMB per satuan bangunan
Ket Jumlah / rasio
Rasio rumah baru / IMB (estimasi ratarata / tahun)
36 %
Sumber : BPS dan data olahan
Hanya sekitar 1/3 dari (estimasi) rumah yang memiliki ijin mendirikan bangunan (IMB).
6. Perencanaan Pembangunan
Dalam rangka penyelarasan program pembangunan maka perlu sinergitas dan sinkronisasi antara pemerintah dan pemerintah daerah dalam suatu dokumen perencanaan baik jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan. Beberapa dokumen perencanaan pembangunan yang telah disusun adalah :
1. Penyusunan Rencana Teknis Tata Ruang Kawasan Amurang By Pass;
2. Penyusunan Rencana Teknis Pengembangan Teluk Amurang; 3. Penyusunan Rencana Teknis Tata Ruang Ibukota Kabupaten
Minahasa Selatan;
4. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Minahasa Selatan.
5. Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Modoinding;
6. Penyusunan Masterplan Kawasan Agropolitan Tenga Sinonsayang;
7. Penyusunan Masterplan Kawasan Minapolitan Tatapaan, Amurang;
8. Penyusunan Peremajaan Kota Amurang (Renewall);
9. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pelabuhan Amurang;
10. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kota Tumpaan;
11. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan KapituTeep;
Sarana transportasi darat yang digunakan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, umumnya kendaraan roda dua, roda empat dan sejenisnya di semua kecamatan. Untuk kendaraan bermotor angkutan penumpang umum yang beroperasi berjumlah 517 unit yang terdiri dari, Angkutan Kota berjumlah 132 unit pada tahun 2010 2011 bertambah menjadi 138 unit, Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) berjumlah 183 unit, Angkutan Perbatasan berjumlah 36 unit dan Angkutan Pedesaan berjumlah 163 unit. Secara rinci, jumlah jaringan trayek, jenis kendaraan dan jumlah kendaraan angkutan penumpang umum di Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 2.79, Tabel 2.80, Tabel 2.81 dan Tabel 2.82.
Tabel 2.81
Jumlah Trayek Angkutan Kota
No T r a y e k KendaraanJenis KendaraanJumlah
1. Amurang KM 3 PP Microlet 1
2. Amurang Perum Pondang
PP Microlet 4
3. Amurang Pinaling PP Microlet 5 4. Amurang Tumpaan PP Microlet 93 5. Amurang Teep PP Microlet 25 6. Tumpaan Lelema PP Microlet 5 7. Tumpaan Paslaten PP Microlet 2 8. Tumpaan Kapoya PP Microlet 3
T o t a l 138
No Trayek
Jumlah Seat Jumlah
Kendaraa n 0 – 9 10 15 16 24 Diatas
25
1. Manado Amurang PP 7 44 4 55
2. Manado Kumelembuai PP 1 1
3. Manado Motoling PP 11 11
4. Manado Paku Ure PP 1 1
5. Manado Poigar PP 6 2 4 12
6. Manado Ranoyapo PP 2 2
7. Manado Tareran PP 12 12
8. Manado Tokin PP 1 1
9 Manado Tompaso Baru
PP 8 2 12
10. Manado Tumpaan PP 8 11
11. Amurang Kawangkoan PP 35
12. Amurang Inobonto PP
13. Amurang Kotamobagu PP 8
14. Modoinding Kotamobagu
PP 5
15. Tompaso Baru
Kotamobagu PP 3
16. Tumpaan Kawangkoan
PP 14
T o t a l 0 74 11 183
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.83
Jumlah Trayek Angkutan Perbatasan No
. T r a y e k Kendaraan
Jumlah Kendaraan 1. Amurang Poigar (Bolmong)
PP
4. Tareran Kawangkoan PP Microlet 3 5. Tompaso Baru Kotamobagu
PP
Microlet 1
6. Modoinding Kotamobagu PP Microlet 4
T o t a l 36
Sumber: Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.84
Jumlah Trayek Angkutan Pedesaan
No T r a y e k Jenis Kendaraan KendaraaJumlah n 1. Amurang Elusan PP Microlet 3 2. Amurang Karimbow PP Microlet 6 3. Amurang Kumelembuai
PP Microlet 10
4. Amurang Maliku PP Microlet 5 5. Amurang Makasili PP Microlet/Bus 2 6. Amurang Modoinding PP Microlet 3 7. Amurang Motoling PP Microlet 10 8. Amurang Ongkaw PP Microlet 10 9. Amurang Paku Ure PP Microlet 9 10. Amurang Pondos PP Microlet 16 11. Amurang Ranoketang PP Microlet 3 12. Amurang Ranoyapo PP Microlet 8 13. Amurang Sapa PP Microlet 2 14. Amurang Sinonsayang PP Microlet 5 15. Amurang Tawaang PP Microlet 7 16. Amurang Tenga PP Microlet 28 17. Amurang Tompaso Baru
PP Microlet 19
18. Amurang Tondey PP Microlet 5 19. Amurang Tokin PP Microlet 4 20. Amurang Kota Menara PP Microlet 2 21. Amurang Kalait PP Microlet 1 22. Amurang Kroit PP Microlet 2 23. Tumpaan Tareran PP Microlet 1 24. Tumpaan Suluun PP Microlet 2
T o t a l 163
Tahun 2006 s.d 2010 No
. Uraian 2006 2007 2008 2009 2010
1.
Jumlah penumpang
Bis 225,589 209,990 196,436 198,021 214,137
2.
Penumpang 225,589 209,990 196,436 198,021 214,137 Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.86
Jumlah Penumpang Angkutan Umum Menurut Kecamatan Tahun 2010
No Kecamatan Jumlah penumpang (orang) JumlahTotal Penumpang Bis KeretaApi KapalLaut PesawatUdara
1 2 3 4 5 6 (7=3+4+5+6)
1 Kec. Modoinding
37420
5 Kec. Motoling
12140
12140 6 Kec. Motoling Timur
7 Kec. Motoling Barat
Sinonsayang 22280 11 Kec. Amurang Barat
74349
74349
12 Kec. Amurang
13 Kec. Amurang Timur 14 Kec. Tumpaan
30700
30700
15 Kec. Tareran
16 Kec. Suluun Tareran
17 Kec. Tatapaan
Jumlah 214137 214137