• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)   . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . BAB II.  . TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI  . 2.1  . Tinjauan Pustaka Pada laporan tugas akhir dengan judul   

(2)   .  . Fasilitas Primer Dan Sekunder Terminal Tipe A Leuwi  

(3) .  . (Novi Santika dan Rini Purwanti, 2009), terdapat beberapa hal yang  . ditinjau yang bisa dijadikan referensi diantaranya sebagai berikut:.    . 1. Luas terminal hasil analisa yaitu 34005,17 m² lebih kecil dari luas existing yaitu 35000,00 m². 2. Akibat pertumbuhan jumlah bus setiap tahunnya diperlukan lahan cadangan untuk pengembangan. 3. Kurang tertibnya pengguna fasilitas di Terminal Leuwi Panjang memerlukan penyediaan rambu dan marka untuk menertibkan juga diperlukan petugas untuk menertibkan jalur sirkulasi di Terminal Leuwi Panjang. 4. Lahan parkir untuk semua kendaraan kurang memadai. 5. Banyaknya pedagang kaki lima sangat mengganggu, karena adanya pembeli yang menghambat sirkulasi kendaraan. Lebih baik para pedagang kaki lima lebih dikondisikan lagi seperti diberi tempat untuk berjualan. Selain itu, referensi lain yang diambil dengan     

(4)  

(5)  Karakteristik Parkir dan Kebutuhan Luas Terminal Tegal sebagai Terminal        ! Hal-hal yang diambil adalah sebagai. berikut :. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(6)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . 1. Survey lapangan dilaksanakan 2 hari yaitu pada weekday dan.  . dilakukan mulai pukul 07.00-17.00.    . 2. Perhitungan akumulasi parkir dilakukan pada tiap trayek jurusan yang ada. Akumulasi parkir maksimum pada Jurusan Pemalang berdasar sebesar 6 bus terjadi pada pukul 12.00-.  . 13.00 dengan rata-rata akumulasi pada hari itu sebesar 3 bus..  . 3. Hasil perhitungan akumulasi maksimum dan luasan parkir      . direkapitulasi, berdasarkan akumulasi maksimum pada setiap arah dan jurusan bus. Luasan Parkir Terminal Tegal optimal yang dibutuhkan adalah 1409 m². 4. Jumlah bus yang selanjutnya digunakan untuk menganalisis jumlah kebutuhan petak parkir Jurusan Pemalang. Perhitungan yang disajikan pada tabel menunjukkan bahwa kebutuhan petak parkir menaikkan penumpang sebanyak 2 petak parkir pada hari Kamis dan pada hari Selasa kebutuhan petak parkir menaikkan penumpang sebanyak 2 petak. Namun untuk kebutuhan perhitungan luas dalam penelitian ini dipakai data hari Selasa yang menunjukkan kondisi ekstrim. Satuan ruang parkir (SRP) yang dipakai adalah luas bus AKDP 27 m2. Berikut ini adalah perhitungan luasan parkir yang dibutuhkan di area parkir Selatan.. Jadi luas petak parkir yang dibutuhkan untuk Jurusan Pemalang adalah 54 m². yang meliputi kebutuhan parkir. menaikkan penumpang.. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(7)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.    . 2.2. Dasar Teori Dasar teori yang digunakan pada penulisan laporan tugas akhir ini  . selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.1..    . Tabel 2.1 Dasar Teori No. 1. Jenis Kputu Mt.  . Pemahaman T  Tp t . ubug .  31 Tu 1

(8)

(9) .   2.  . Kputu Mt. g Agkut. ubug .  3 Tu. Og D  Dg. 23. Agkut U u. Dktu  ubug.    D. Tu 1

(10)

(11) 8. g p Ft.   3. k 4. tu  t . .  Lu Lt . 43 Tu 1

(12)

(13) 3. Ug-ug .  14. Lu Lt Agkut . Tu 1

(14)

(15) 2. 2.2.1 Umum Morlok (1978) mendefinisikan bahwa terminal merupakan titik dimana penumpang dan barang masuk dan keluar dari sistem yang merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem transportasi. Penanganan terhadap operasional terminal harus dilakukan secara menyeluruh karena terminal ini merupakan prasarana yang memerlukan biaya yang cukup tinggi serta merupakan titik dimana congestion (kemacetan) mungkin terjadi. Sedangkan menurut Undang-undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyebutkan bahwa pengertian terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang dan atau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah satu wujud simpul jaringan transportasi. Walaupun terminal ini mempunyai fungsi yang penting pada semua teknologi transportasi, tingkat pengetahuan dari karakteristik-. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(16)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . karakteristik operasi dan petunjuk desain berbeda-beda pada terminal yang.  . berlainan jenis.    . Morlok (1978) menyatakan bahwa terminal dapat dianggap sebagai alat untuk memproses muatan dan penumpang dan lain-lain dari sistem transportasi yang akan mengangkut lalu lintas. Dalam proses tersebut,.  . terminal melakukan berbagai fungsi seperti memuat penumpang atau.  . barang ke dalam kendaraan dan sebagainya. Proses ini memerlukan      . prosedur untuk mengatur operasi dan untuk menjamin bahwa semua fungsi dilakukan dengan cara yang sesuai dan urutan yang benar. Suatu cara untuk menerangkan dan mengerti mengenai terminal yaitu melalui bagan alir proses. Bagan yang paling sederhana hanya menunjukkan terminal sebagai satu-satunya pusat kegiatan.. Sumber : Bahan Ajar Konstruksi Bangunan Sipil (M. Duddy). Gambar 2.1 Bagan Alir Proses Sederhana Sistem Transportasi. Disamping berguna untuk menerangkan karakteristik-karakteristik terminal, bagan alir proses juga merupakan alat yang sangat membantu untuk mengevaluasi alternatif-alternatif desain dan rencana operasional.. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(17)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.                  . Gambar 2.2 Bagan Proses Arus Untuk Terminal Penumpang Umum (Morlok, 1978). Secara umum, fungsi dari terminal sebagaimana dijelaskan oleh Morlok (1978) adalah sebagai berikut : Memuat penumpang atau barang ke atas kendaraan transpor (atau pita transpor, rangkaian pipa, dan sebagainya) serta membongkar/ menurunkannya. Memindahkan dari satu kendaraan ke kendaraan lain. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(18)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . Menampung penumpang atau barang dari waktu tiba sampai waktu.  . berangkat. Kemungkinan untuk memproses barang, membungkus    . untuk diangkut. Menyediakan kenyamanan penumpang (misalnya pelayanan makan dan sebagainya). Menyiapkan.  . dokumentasi. perjalanan.. Menimbang. muatan,. menyiapkan rekening dan memilih rute. Menjual tiket penumpang,.  . memeriksa pesanan tempat.      . Menyimpan kendaraan (dan komponen lainnya), memelihara dan menentukan tugas selanjutnya. Mengumpulkan penumpang dan barang di dalam grup-grup berukuran ekonomis untuk diangkut (misalnya untuk memenuhi kereta api atau pesawat udara) dan menurunkan mereka sesudah tiba di tempat tujuan. Fungsi. terminal. berdasarkan. keputusan. Direktorat. Jendral. Perhubungan Darat No. 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan terdiri atas : 1. Fungsi terminal bagi penumpang yaitu untuk kenyamanan menunggu, kenyamanan perpindahan dari suatu moda atau kendaraan ke moda atau kendaraan yang lain, tempat fasilitas informasi, dan fasilitas parkir penumpang. 2. Fungsi terminal bagi pemerintah adalah segi perencanaan dan manajemen lalu lintas untuk menata lalu lintas dan angkutan serta menghindari kemacetan, sebagai sumber pungutan retribusi dan sebagai pengendali kendaraan umum. 3. Fungsi terminal bagi operator/pengusaha adalah untuk pengaturan operasi bus, penyediaan fasilitas istirahat dan informasi bagi awak bus dan sebagai pangkalan.. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(19)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.    . 2.2.2 Jenis Terminal Jenis terminal berdasarkan keputusan Direktorat Jendral Perhubungan    . Darat No. 31 Tahun 1995 tentang Terminal Transportasi Jalan terdiri dari : 1. Terminal Penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan.  . perpindahan.  . menaikan intra. atau. dan antar. menurunkan moda. penumpang,. trasnportasi. serta. pengaturan kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum.      . 2. Terminal barang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan membongkar dan memuat barang serta perpindahan intra atau antar moda transportasi. Berdasarkan keputusan Direktorat Jendral Perhubungan No. 43 Tahun 1993, menurut pelayanannya, jenis terminal penumpang dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu : 1. Terminal Penumpang Tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi, angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota, dan angkutan pedesaan. 2. Terminal Penumpang Tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan kota antar propinsi , angkutan kota, dan angkutan pedesaan. 3. Terminal Penumpang Tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan kota dan angkutan pedesaan. Berdasarkan fungsi pelayanan, terminal dikelompokan dalam : 1. Terminal utama , adalah terminal yang melayani angkutan utama, angkutan penyebar antar pusat kegiatan nasional, dari pusat kegiatan wilayah ke pusat kegiatan nasional serta perpindahan antar moda khususnya antar moda laut dan darat. 2. Terminal pengumpan, adalah terminal yang melayani angkutan penyebar antar pusat kegiatan wilayah, dari pusat kegiatan. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(20)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . lokal ke pusat kegiatan wilayah. Terminal jenis ini dapat.  . dilengkapi dengan pelayanan angkutan setempat.  . 3. Terminal lokal, melayani penyebaran antar pusat kegiatan.  . lokal..    . 2.2.3 Klasifikasi Terminal    . TERMINAL BUS.   Terminal Induk. Halte Bus. Terminal Gabungan. Terminal Dalam Kota. Terminal Antar Kota. Terminal Transit. Sumber : Hand Out Konstruksi Bangunan Sipil (M. Duddy). Gambar 2.3 Klasifikasi Terminal. 1. Halte Bus Tempat penumpang menuggu bus. Penempatan halte bus adalah di sepanjang. jalur trayek, dengan memperhitungkan jarak capai. pejalan kaki dari tempat- tempat kegiatan penduduk dengan jarak masing-masing halte bus untuk angkutan dalam kota sekitar ¼ mil atau kira-kira 400 m. 2. Terminal Transit Terminal yang berfungsi untuk menaikan dan menurunkan penumpang di tengah perjalanan dan termasuk sebagai istirahatnya pengemudi.. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(21)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . 3. Terminal Bus Dalam Kota.  . Terminal yang merupakan asal perjalanan dan tujuan perjalanan    . suatu trayek dalam kota. Pada terminal ini tidak ada kegiatan parkir, biasanya penggunaannya dilakukan di kota-kota besar. 4. Terminal Bus Luar Kota.  . Terminal yang merupakan asal perjalanan dengan tujuan luar kota.  . atau untuk menghubungkan dari suatu kota ke kota lain.      . 5. Terminal Gabungan Bus Dalam Kota dan Antar Kota Terminal yang melayani perpindahan penumpang trayek dalam kota ke trayek antar kota. 6. Terminal Induk Gabungan dari ketiga terminal yaitu : terminal transit, terminal bus dalam kota, dan terminal bus luar kota. Terminal ini merupakan terminal kota-kota penting dan pada umumnya berada di ibukota provinsi, sedangkan luas terminal induk disesuaikan dengan volume kendaraan, dimana terminal itu sendiri akan dibangun.. 2.2.4 Analisa Terminal Menurut Novi dan Rini (2010), terminal dapat dikategorikan sebagai alat untuk memproses muatan dari suatu sistem transportasi yang akan mengangkut lalu lintas. Pada proses ini memerlukan alat-alat sbb : 1. Fisik 2. Buruh dan perlengkapannya 3. Aturan-aturan prosedur operasi Proses ini pun akan memerlukan waktu seperti : 1. Waktu naik dan menurunkan penumpang 2. Waktu pengiriman muatan 3. Waktu persiapan kendaraan. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(22)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.    . 2.2.4.1 Aksebilitas Terminal Terminal yang melayani penumpang antar kota dan antar provinsi    . harus memiliki aksebilitas yang baik. Aksebilitas yang baik memudahkan penumpang dalam melanjutkan perjalanan. Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995 tentang terminal transportasi,.  . akses masuk dari jalan umum ke terminal harus memenuhi jarak minimal :.  . a.    . Untuk terminal penumpang tipe A di Pulau Jawa dan Sumatera 100 m dan di pulau lainnya 50 m.. b.. Untuk terminal penumpang tipe B di Pulau Jawa dan Sumatera 50 m dan di pulau lainnya 30 m..  . c.. Untuk terminal penumpang tipe C jarak tergantung kebutuhan.. 2.2.4.2 Dimensi Terminal Dimensi. terminal. harus. dibuat. sedemikian. rupa. sehingga. memudahkan kendaraan untuk masuk dan keluar terminal tanpa mengganggu lalu lintas lainnya. Terminal ditentukan berdasarkan jumlah angkutan dan jenis kegiatannya, diantaranya : a.. Kegiatan sirkulasi penumpang, pengantar, penjemput, sirkulasi barang dan pengelola terminal.. b.. Ragam tujuan dan jumlah trayek, motivasi perjalanan, kebiasaan penumpang, dan fasilitas penunjang. Luas pelataran terminal ditentukan berdasarkan kebutuhan pada jam. puncak yaitu : a.. Frekuensi keluar masuk kendaraan.. b.. Kecepatan waktu naik atau turun penumpang.. c.. Banyaknya jurusan yang ditampung dalam sistem jalur.. d.. Kebutuhan luas terminal penumpang berdasarkan tipe dan fungsinya secara rinci sebagaimana disajikan pada Tabel 2.1.. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(23)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.    . 2.2.4.3 Persyaratan Lokasi Terminal Tipe A Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31 Tahun 1995,    . Terletak di ibukota provinsi, kota madya atau kabupaten dalam jaringan trayek antar kota antar provinsi dan/atau angkutan lintas batas.  . negara..        . Persyaratan Lokasi Terminal Tipe A :. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A. Jarak antara dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di Pulau Jawa, 30 km di Pulau Sumatera dan 50 km di pulau lainnya. Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 ha untuk Terminal di Pulau Jawa dan Sumatera, dan 3 ha di pulau lainnya. Mempunyai jalan akses masuk atau jalan keluar ke dan dari terminal, sekurang-kurangnya berjarak 100 m di Pulau Jawa dan 50 m di pulau lainnya.. 2.2.5 Kapasitas Terminal Morlok (1998) menyebutkan kapasitas terminal merupakan ukuran dari volume yang melalui terminal atau sebagian terminal, atau dengan kata lain adalah volume maksimum yang dapat ditampung oleh terminal. Kapasitas digambarkan dalam suatu nilai yang mewakili jumlah maksimum kendaraan yang dapat melalui suatu area parkir terminal pada tingkat situasi dan kondisi jalan tertentu. Volume maksimum tersebut merupakan jumlah kendaraan yang dapat ditampung area parkir terminal dengan waktu tunggu/kelambatan yang masih dapat diterima. Jika jarak waktu antara (headway time) satu kendaraan dengan kendaraan berikutnya besar maka terminal masih mampu menampung volume kendaraan. Tetapi jika jarak headway kecil dari waktu pelayanan, maka antrian pada terminal akan terjadi. Pada kondisi sebenarnya, waktu headway. tidak. seragam. karena. adanya. beberapa. faktor. yang. mempengaruhi waktu perjalanan, seperti adanya hambatan samping, naik turun penumpang dan sebagainya. Untuk kasus kedatangan headway yang Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(24)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . berbeda-beda ini jika volume yang dihasilkan masih besar maka akan.  . memungkinkan terjadinya antrian.  . a..  . Headway pada terminal Headway merupakan jarak antar dua kendaraan, atau selang waktu dari dua kendaraan. Headway dapat mempengaruhi aktivitas pada.  . terminal, terutama pada fasilitas terminal. Jika headway semakin besar.  . maka akan terjadi penumpukan penumpang pada terminal, dan pada  . suatu saat akan menyebabkan kapasitas terminal tidak optimal..  . Sebaliknya. jika. headway. kendaraan. semakin. kecil,. dapat. memungkinkan terjadinya penumpukan kendaraan pada terminal..  . Untuk itu perlu adanya pengaturan headway yang optimum, agar kapasitas terminal mampu melayani semua kendaraan. b.. Proses kegiatan yang terjadi pada terminal Waktu yang dibutuhkan untuk memproses penumpang dan barang yang berasal atau berhenti pada terminal adalah perbedaan waktu kedatangan dan keberangkatan.. 2.2.6 Sistem Parkir Parkir merupakan salah satu komponen suatu sistem transportasi yang perlu dipertimbangkan. Pada kota-kota besar area parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan. Dengan demikian perencanaan fasilitas parkir adalah suatu metoda perencanaan dalam menyelenggarakan fasiltas parkir kendaraan, baik di badan jalan (on street parking) maupun di luar badan jalan (off street parking). Untuk merencanakan fasilitas parkir maka besarnya kebutuhan perlu diketahui.. 2.2.6.1 Sistem Parkir Bus Sistem parkir bis terminal menggunakan dua cara, yaitu : 1.. Sistem Parkir Gergaji Lurus Pada sistem ini yang disebut juga sistem parkir 45º membutuhkan ruang yang relatif besar, karena bentuk parkir ini ada ruang yang terbuang. Adapun keuntungan dan kerugian dari sistem ini adalah :. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(25)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . o Pemarkiran bus agak sulit.  . o Manuver bus lebih mudah  . o Membutuhkan ruang lebih besar.            . Sumber : Hand Out Konstruksi Bangunan Sipil (M. Duddy). Gambar 2.4 Sistem Gergaji Lurus. 2. Sistem Parkir Sejajar Pada sistem ini membutuhkan site yang memanjang sepanjang jalan raya. Adapun keuntungan dan kerugian dari sistem ini adalah : o Tidak memerlukan ruang begitu besar o Manuver bus agak sukar o Penumpang mendapat kesukaran memasuki bus o Kapasitas besar. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(26)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.                   Sumber : Hand Out Konstruksi Bangunan Sipil (M. Duddy). Gambar 2.5 Sistem Parkir Sejajar. Ket :. a = panjang bus b = lebar pangkalan c = ruang bebas (free space). 2.2.6.2 Satuan Ruang Parkir (SRP) Dasar Pertimbangan Satuan Ruang Parkir (SRP) Menurut Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Tahun 1998, Satuan ruang parkir (SRP) digunakan untuk mengukur kebutuhan ruang parkir. Tetapi untuk menentukan satuan ruang parkir tidak terlepas dari pertimbangan-pertimbangan seperti halnya satuan-satuan lain. Demikian juga halnya untuk menentukan satuan ruang parkir (SRP) didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan hal sebagai berikut ini :. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(27)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . Dimensi kendaraan standar untuk mobil penumpang..                . Sumber : Pedoman Perecanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir (Dirjen Perhubungan Darat). Gambar 2.6 Dimensi Kendaraan Standar untuk Mobil Penumpang. Ruang Bebas Kendaraan Parkir Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah lateral dan longitudinal kendaraan. Ruang bebas arah lateral diterapkan pada saat posisi pintu kendaraan dibuka, yang diukur dari ujung paling luar pintu ke badan kendaraan parkir yang ada di sampingnya. Ruang bebas ini diberikan agar tidak terjadi benturan antara pintu kendaraan dan kendaraan yang parkir di sampingnya pada saat penumpang turun dari kendaraan. Ruang bebas arah memanjang diberikan di depan kendaraan untuk menghindari benturan dengan dinding atau kendaraan yang lewat jalur gang (aisle). Jarak bebas arah lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah longitudinal sebesar 30 cm.. Lebar Bukaan Pintu Kendaraan Ukuran lebar bukaan pintu merupakan fungsi karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir. Sebagai contoh, lebar bukaan pintu kendaraan karyawan kantor akan berbeda dengan lebar bukaan pintu kendaraan pengunjung pusat kegiatan perbelanjaan. Dalam hal ini, karakteristik pengguna kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir dipilih menjadi tiga seperti yang ditunjukan pada Tabel 2.2. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(28)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.   Tabel 2.2 Lebar Bukaan Pintu Kendaraan.  . Sumber : Pedoman Perecanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir (Dirjen Perhubungan Darat).      . Je s Bk P t P t de /belk  tebk al 55 cm.      . P t de /belk  tebk e  75 cm.  . P t de tebk   d dtmb.  tk eek ks d. Pe   d /t Pe tk Fslts Pk - Ka /eke  k t - Tm/e    st ket ek t , ed  , eme t  , U vests - Pe    temt Ol , st b /Rekes, tel, st ed  ece /sal , Rm skt, bsk - O  cct. Gl I. II. III. Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP) Berdasarkan Tabel 2.2, penentuan satuan ruang parkir (SRP) dibagi atas tiga jenis kendaraan dan berdasarkan penentuan SRP untuk mobil penumpang diklasifikasikan menjadi tiga golongan, seperti pada Tabel 2.3.. Tabel 2.3 Penentuan Satuan Ruang Parkir Sumber : Pedoman Perecanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir (Dirjen Perhubungan Darat). N 1. 2 3. Je s Ke d  Mbl e m   tk l  I b Mbl e m   tk l  II c Mbl e m   tk l  III Bs/Tk Seed Mt. St R  Pk (m²) 2,30 x 5,00 2,50 x 5,00 3,00 x 5,00 3,40 x 5,00 0,75 x 2,00. Seperti yang diuraikan pada Tabel 2.3, yakni menunjukkan satuan ruang parkir untuk masing-masing jenis kendaraan. Satuan ruang parkir pada Tabel 2.3 untuk masing-masing jenis kendaraan telah dianalisis sedemikian rupa dan dengan beberapa pendekatan. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(29)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . Analisis-analisis yang telah dilakukan secara matematis terhadap.  . masing-masing jenis kendaraan dapat dilihat pada uraian sebagai berikut    . ini : Satuan Ruang Parkir untuk Mobil Penumpang Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk mobil penumpang ditunjukkan.  . dalam gambar berikut :.        . Sumber : Pedoman Perecanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir (Dirjen Perhubungan Darat). Gambar 2.7 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Mobil Penumpang (dalam cm). Gol I :. Gol II:. Gol III:. B = 170. a1 = 10. Bp = 230 = B + O + R. O = 55. L = 470. Lp = 500 = L + a1 + a2. R=5. a2 = 20. B = 170. a1 = 10. Bp = 250 = B + O + R. O = 75. L = 470. Lp = 500 = L + a1 + a2. R=5. a2 = 20. B = 170. a1 = 10. Bp = 300 = B + O + R. O = 80. L = 470. Lp = 500 = L + a1 + a2. R = 50. a2 = 20. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(30)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . Satuan ruang parkir untuk penderita cacat khususnya bagi mereka.  . yang menggunakan kursi roda harus mendapat perhatian khusus karena    . diperlukan ruang bebas yang lebih lebar untuk memudahkan gerakan penderita cacat keluar dan masuk kendaraan. Untuk itu digunakan SRP dengan lebar 3.6 meter, minimal 3.2 m, sedang untuk ambulance dapat.  . disediakan SRP dengan lebar 3.0 m, minimal 2.6 m. Penempatannya.  . dilakukan sedemikian sehingga mempunyai akses yang baik ketempat    . kegiatan. Gambar berikut menunjukkan ruang parkir bagi penderita cacat disebelah ruang parkir yang normal..  . Sumber : Pedoman Perecanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir (Dirjen Perhubungan Darat). Gambar 2.8 Satuan ruang parkir untuk penderita cacat dan ambulance. Satuan Ruang Parkir untuk Bus/Truk Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk mobil bus atau truk, besarnya dipengaruhi oleh besarnya kendaraan yang akan parkir, apakah ukuran kecil, sedang ataupun besar. Konsep yang dijadikan acuan untuk menetapkan SRP mobil barang ataupun bus ditunjukkan dalam gambar berikut :. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(31)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.                   Sumber : Pedoman Perecanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir (Dirjen Perhubungan Darat). Gambar 2.9 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Bus/Truk (dalam satuan cm). Dimensi gambar adalah sebagai berikut : B sTr k B = 170 kcil O = 80 R = 30 B sTr k B = 00 sag O = 80 R = 40 B sTr k B = 50 bsar O = 80 R = 50. a1 = 10 L = 470 a = 0 a1 = 0 L = 800 a = 0 a1 = 30 L = 100 a = 0. B = 300 = B + O + R L = 500 = L + a1 + a B = 30 = B + O + R L = 840 = L + a1 + a B = 380 = B + O + R L = 150 = L + a1 + a. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk sepeda motor ditunjukkan dalam gambar berikut :. Sumber : Pedoman Perecanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir (Dirjen Perhubungan Darat). Gambar 2.10 Satuan Ruang Parkir (SRP) untuk Sepeda Motor (dalam cm) Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(32)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.    . 2.2.7 Desain Geometri Terminal Menurut Novi dan Rini (2010), berbagai jenis terminal transportasi    . melayani berbagai moda transportasi dan melakukan berbagai fungsi. Ada beberapa langkah dasar yang dapat digunakan untuk desain seluruh terminal, diantaranya :.  . 1..  . Menentukan fungsi terminal (seperti perpindahan penumpang dari satu kendaraan ke kendaraan lainnya atau perpindahan penumpang.    . ditambah dengan perawatan kendaraan). 2.. Perkiraan volume dari berbagai jenis lalu lintas yang harus ditampung oleh terminal tersebut termasuk variasi sementara..  . 3.. Tentukan standar minimum tingkat pelayanan untuk berbagai jenis komponen terminal tersebut dengan ikut memperhitungkan setiap standar yang diatur (misalnya standar-standar penunda).. 4.. Buat dan evaluasi desain-desain terminal alternatif, meliputi pertimbangan-pertimbangan mengenai lokasi alternatif.. 2.2.8 Karakteristik Parkir F.D. Hoobs (1995) mendefinisikan karakteristik parkir dalam beberapa hal berikut : a. Akumulasi parkir Akumulasi parkir merupakan jumlah kendaraan yang diparkir di suatu tempat perjalanan. Integrasi dari kurva akumulasi parkir selama periode tertentu menunjukkan beban parkir (jumlah kendaraan parkir) dalam satuan jam kendaraan (vehicle hours) per periode tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan yang diparkir disuatu area pada waktu tertentu. Persamaan untuk menghitung akumulasi parkir yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut : Ac = EI. Ex + x ............................................................................ (2.1). Dengan : Ac = Akumulasi parkir EI = Jumlah kendaraan yang masuk lokasi parkir (bus) Ex = Jumlah kendaraan yang keluar ke lokasi parkir (bus) Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(33)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . x = Jumlah kendaraan yang sudah ada (bus).      . Data-data yang diperhitungkan dalam perhitungan akumulasi parkir adalah data banyaknya kendaraan yang diparkir pada periode waktu tertentu dan kendaraan yang meninggalkan ruang parkir dalam periode.  . yang sama..      . Kendaraan yang menginap tersebut dianggap sebagai beban parkir dan harus dihitung (x) dan jika tidak ada kendaraan yang parkir sebelum survey dilakukan maka x diangap 0. Perbandingan akumulasi rata-rata.  . menunjukkan efisiensi fasilitas yang terpakai.. Berdasarkan hasil yang diperoleh dibuat grafik yang menunjukkan persentase kendaraan dalam waktu tertentu dengan demikian didapat kurva akumulasi karakteristik.. b. Volume Parkir Volume parkir merupakan jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban parkir (yaitu jumlah kendaraan per periode waktu tertentu biasanya per hari). Waktu yang digunakan untuk parkir dihitung dalam menit atau jam menyatakan lama parkir.. Perhitungan volume parkir dapat digunakan sebagai petunjuk apakah ruang parkir yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan parkir kendaraan atau tidak dan berdasarkan volume tersebut dapat direncanakan besarnya ruang parkir yang diperlukan apabila diperlukan pembangunan ruang baru.. Volume parkir dalam penelitian ini adalah jumlah kendaraan yang masuk areal parkir selama jam-jam pengamatan (dianggap satu hari). Volume parkir dihitung dengan menjumlahkan kendaraan yang menggunakan areal parkir pada jam pengamatan. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(34)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.    . Persamaan yang digunakan untuk menghitung besarnya volume yang    . terjadi adalah sebagai berikut : Vp = Ei + x .................................................................................. (2.2) Dengan :.  . Vp = Volume parkir (bus).  . Ei = Entry (kendaraan yang masuk lokasi parkir (bus))    . Berdasarkan perhitungan volume parkir maka dapat diketahui jumlah bus yang menggunakan fasilitas parkir..  . c. Pergantian parkir (parking turnover) Pergantian parkir menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir dan diperoleh dengan membagi volume parkir dengan jumlah ruang parkir untuk periode waktu tertentu. Pergantian parkir dirumuskan sebagai berikut :.         Dengan : Pp = Pergantian parkir (bus/hari/SRP) Vp = Volume parkir (bus/hari) Rp = Ruang parkir (SRP). d. Indeks Parkir Indeks parkir adalah prosentase jumlah parkir yang terjadi dengan jumlah ruang yang tersedia. Indeks parkir dirumuskan sebagai berikut : Ip = (Ac : Rp) x 100 %  

(35)  Dengan : Ip = Indeks parkir (%) Ac = Akumulasi parkir (bus) Rp = Ruang parkir (SRP). Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(36)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . e. Durasi Parkir.      . Durasi adalah rata-rata lama waktu yang dihabiskan oleh pemarkir pada ruang parkir. Berdasarkan hasil perhitungan durasi dapat diketahui rata-rata lama penggunaan ruang parkir oleh.  . pemarkir. Durasi ini mengindikasikan apakah diperlukan suatu.  . pembatasan waktu parkir (dilihat dari rata-rata durasi parkirnya).    . Perhitungan durasi parkir di dalam terminal dibedakan berdasar areal parkir dan kegiatan yang bersangkutan..  . Persamaan untuk menghitung besarnya durasi parkir adalah :.  . DP = Ex - En Dengan : Dp = Durasi parkir (menit). Ex = Waktu saat kendaraan keluar dari ruang parkir (menit). En = Waktu saat kendaraan masuk ke ruang parkir (menit) Berdasarkan karakteristik parkir yang terjadi maka dapat diketahui tingkat kepadatan parkir yang terjadi di kawasan parkir tersebut sehingga apabila terjadi ketidakteraturan dalam parkir, dapat diketahui penyebabnya dan diadakan pemecahan yang menyangkut beberapa karakteristik parkir yang terjadi.. f. Headway Time Headway time adalah selisih waktu antara kendaraan satu dengan kendaraan yang berikutnya, headway ada dua yaitu : headway masuk yaitu menghitung selisih waktu kedatangan di pintu masuk antara kendaraan satu dengan yang berikutnya. Sedangkan. headway. keluar. merupakan. selisih. waktu. keberangkatan kendaraan antara bus yang satu dengan bus belakangnya di pintu keluar.. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(37)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.  . Hi = Xi X i+1.  . Dengan :  . Hi = Headway kendaraan i (menit).  . Xi = Kendaraan i (menit) X i+1= Kendaraan setelah i ( menit).    . 2.2.9 Kapasitas/ Ruang Parkir Kendaraan    . Jumlah ruang yang harus disediakan untuk kendaraan di dalam terminal sangat dipengaruhi oleh karakteristik kendaraan dan pengoperasiannya..  . Dalam hal ini waktu tunggu kendaraan di terminal dan headway merupakan parameter utamayang harus ditetapkan.. Waktu. tunggu. didapatkan. dari. selisih. waktu. kedatangan. dan. keberangkatan bus, sedangkan headway adalah selang waktu yang diperlukan antara bus yang satu dengan bus lainnya yang menyusul di belakangnya. Nilai headway masuk didapatkan dengan mengurangkan waktu kedatangan di pintu masuk bus n+1 dengan waktu kedatangan bus n begitu pula dengan headway keluar. Nilai headway keluar didapatkan dengan mengurangkan waktu keberangkatan di pintu keluar antara bus n+1 dengan bus n. Pendekatan yang digunakan adalah :.      . ...

(38)      . .........

(39)  WTi = 1/6 x Wpi ................................................................ (2.8) Dengan : FPKi = Fasilitas parkir kendaraan untuk moda i (m2) JKi = Jumlah kendaraan moda i DP = Waktu tunggu kendaraan di terminal (menit) Hi = Headway kendaraan i (menit) Wpi = Waktu perjalanan kendaraan i SRPi = Satuan Ruang Parkir i (m2 / kendaraan) Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(40)    . D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.    . 2.2.10 Manuver Bus Perencanaan manuver bus ini bertujuan untuk menentukan arah    . pergerakan laju bus di dalam Terminal agar tidak ada kontak dengan bus lainnya, misalnya menabrak atau bersenggolan. Dampak dari perencanaan manuver bus ini adalah laju pergerakan antar bus tidak akan terganggu..          . Sumber : Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota 1997. Gambar 2.11 Jari-jari Manuver Kendaraan Sedang. Muhammad Fahmi S, Restu Rachmania S, Evaluasi Lahan Parkir Bus Terminal ......  .

(41)

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan hanya 1 (satu) Perusahaan yang menga-Upload Dokumen Isian Kualifikasi dan Penawaran maka untuk pekerjaan : PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET UNTUK PUSAT

Berdasarkan hasil penetapan hasil Prakualifikasi Nomor : 38/BA/PokjaPT.Jpr/V/2014 tanggal 16 Mei 2014 pake t pekerjaan “ Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan

Dalam Manahil al-„Irfān fi „Ulūm al-Qur‟ān al- Zarqani menjelaskan definisi „ulūm al-Qur‟an secara iḍāfīy adalah ilmu-ilmu yang menunjukkan segala sesuatu

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu: (1) desain pembelajaran sistem kontrol elektropneumatik berbasis programmable logic controller mendapatkan nilai

Bukan hanya itu, Anda juga bisa mendapatkan beberapa manfaat lain, seperti, membandingkan antara rencana sebelumnya dan hasil yang ingin dicapai, mengembangkan dan

- Kota Medan merupakan Provinsi Sumatera Utara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak di sebabkan karena jumlah populasi penduduk bertambah dan kebutuhan akan pendudukpun

Pada gambar 2 ditunjukkan bahwa Sulawesi selatan membutuhkan batu bara 58.83 Juta SBM, sedangkan tambang Sulawesi Selatan tidak memiliki area atau lokasi yang menjadi

berkelanjutan yang dimiliki suatu or- ganisasi lain, karena keunggulan ter- sebut merupakan sumber daya yang su- lit untuk ditiru dan menjadi ciri khas dari