TUGAS ANALISIS KARYA ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen: Dheka Dwi Agustiningsih, S.S., M.HUM.
Disusun Oleh :
Nadya Fahrunnisa ( 10060116003 )
Devila Mustika Prancisca ( 10060116026 )
STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM
BAHASA RAGAM ILMIAH DALAM KTI
Pemanfaatan Sampah Anorganik
Menjadi Bunga Dan Guci
Baku :
- Dalam karya tulis ini saya memberikan solusi dalam menanggulagi masalah sampah yang ada dikota Medan dengan memanfaatkan sampah anorganik khususnya plastik dan kotak menjadi Bunga dan Guci sebagai hiasan meja.
Logis :
- Kota Medan merupakan Provinsi Sumatera Utara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak di sebabkan karena jumlah populasi penduduk bertambah dan kebutuhan akan pendudukpun semakin banyak yng mengakibatkan populasi sampah berkembang, hal ini menyebabkan keadaan yang tidak seimbang dan harus adanya suatu pergerakan untuk memanfaatkan sampah menjadi sesuatu yang bernilai, dengan pemanfaatan tersebut dapat mengurangi tingkat sampah di sekitar kita.
Kuantitatif :
- Pasalnya, rata-rata tiap orang per hari dapat menghasilkan sampah 1-2 kg dan akan terus bertambah sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya hidup masyarakat. - Kota Medan memiliki luas 265,1 km2, yang terdiri dari 21 kecamatan dan 151 kecamatan
kelurahan.
- Menurut data Dinas Kebersihan kota Medan tahun 2009, penduduk kota Medan menghasilkan sampah sebesar 5.616 m3/hari atau 1.404 ton/hari.
- Jumlah timbunan sampah pada tahun 2004 mencapai 596.775 ton/tahun.
Denotatif :
- Zat yang terkandung didalam plastik salah satunya adalah vinilklorida dan akrilonitril.
Tepat :
- Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya.
- Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.
Lugas :
- Sampah yang tidak mendapat penanganan serius bisa mengakibatkan pencemaran, baik polusi udara, polusi air, maupun polusi tanah.
Runtun :
- 2.3.1. Proses Pembuatan Bunga
1. Terlebih dahulu dilakukan pemilihan sampah plastik kemudian mengumpulkannya (agar bunga terlihat cantik usahakan sampah plastiknya berbagai warna biar banyak variasi)
2. Setelah dikumpulkan maka bersihkan terlebih dahulu sampah plastik itu lalu dikeringkan.
3. Plastik yang sudah dikeringkan tadi dipotong dengan ukuran lebar 10cm- 20 cm dengan panjang sesuai dengan ukuran plastik.
4. Kemudian plastik yang sudah dipotong tadi dilipat menjadi 2 bagian kemudian ujungnya (bagian atas) dibuat seperti bulatan – bulatan kecil pada pinggirnya. 5. Kemudian plastik itu digulung secara horizontal dan dengan perlahan-lahan sehingga
terdapat pola bunga/membentuk bunga.
6. Bagian bawah dari bunga yang sudah terbentuk diikat dengan tali plastik dan tangkai bunga dibentuk dari sampah plastik itu sendiri.
7. Setelah itu dilakukan lagi pada pembuatan bunga berikutnya dnegan warna plastik yang lainnya.
8. Setelah banyak yang sudah dibuat maka masukklah kedalam proses penggabungan bunga tersebut dan dalam penggabungan ini diperlukan kawat sebagai batang utama dari bunga tersebut.
- 2.3.2. Proses Pembuatan Guci
1. Hal yang dilakukan pada tahap pertama adalah pemilihan kotak dengan ketentuan yang ada.
2. Kemudian dilakukan pengumpulan kotak tersebut.
3. Kotak yang sudah terkumpul dipotong-potong dengan 8 ukuran yang sama yaitu ukuran panjang x lebar : 10cm x 5 cm
4. Kotak yang sudah dipotong dilipat dengan membentuk 2 segitiga (jika dilihat dari depan dan 1 segitiga jika dilihat dari belakang) yang sama ukurannya.
5. Bagian bawah (kertas yang tersisa dari pembuatan segitiga itu) dari kotak itu dilipat kebelakang (bagian depan kita
2 segitiga yang sama ukurannya tadi) dan bagian sampingnya diratakan lagi dengan melipat bagian yang tersisa .
6. Maka akan didapati segitiga sama kaki dari proses yang dilakukan sebelumnya, kemudian segitiga itu dilipat lagi sampai menjadi 2 bagian yang akan membentuk segitiga siku-siku (bagian depan kita 2 segitiga yang ukurannya sama).
8. Membentuk pola alas dari guci dengan menyatukan kotak yang berbentuk segitiga tadi dan menyusunnya secara terus menerus ke atas sampai terbentuk lah sebuah guci.