Makalah seni dan budaya
SENI DAN BUDAYA MUNA
Oleh Wa Ode Rizka
(411415058)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
Gelombang 2
Lantai 1
Blok 1
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat yang diberikan kepada kita semua sehingga penulisan makalah ini dapat kami susun sesuai dengan kemampuan dan dapat kami selesaikan sesuai waktu yang diberikan.
Dimana tujuan dalam penyusunan makalah ini agar dapat menjadi rujukan untuk mempelajari tentang SENI dan BUDAYA MUNA.
Makalah ini juga ditujukan untuk memenuhi tugas yang ada. Seperti halnya saya hanya manusia biasa tempat dimana ada kesalahan-kesalahan, maka dari itu saya mohon maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangan dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan kita. Untuk mencapai kesempurnaan makalah ini, saya mohon kritik serta saran dari rekan-rekan yang membaca.
Gorontalo, 17 Januari 2016 Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………..i
DAFTAR ISI ……….ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………..1
B. Rumusan Masalah ………..1
C. Tujuan ………..2
BAB II PEMBAHASAN A. Rumah Adat Daerah Muna ……….3
B. Lagu Daerah Muna ……….3
C. Pakaian Adat Muna ……….5
D. Makanan Khas Daerah Muna ……….6
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ……….7
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni.
Seni budaya dapat dikatakan sebagai jiwa sebuah bangsa. Bangsa-bangsa yang kemudian kita kenal sebagai bangsa besar adalah bangsa-bangsa yang besar pula budayanya. Memasuki Kota Muna, Sulawesi Tenggara, tidak boleh sembarangan. Berjalan kaki saja dilarang, apalagi menunggang kuda. Ini tak lain untuk menjaga etika dan sopan santun. Yang boleh menunggang kuda hanya para pejabat tinggi. Kalau sudah mendekati rumah kediaman perdana menteri, penunggang kuda juga harus turun, lalu berjalan kaki ke tempat tujuan di kota tersebut
Budaya dan tatakrama di Kota Muna adalah potret sepenggal sejarahKerajaan Muna di masa lampau, sebagaimana diungkapkan Jules Couvreur dalam buku Sejarah dan Kebudayaan Kerajaan Muna yang diterbitkan Artha Wacana Press,Kupang,Nusa Tenggara Timur, tahun 2001.
Budaya suku muna adalah kebiasaan yang lahir dari masyarakat suku muna yang diwariskan dari generasi ke generasi.Untuk lebih dapat memahami budaya muna, maka harus diketahui terlebih dahulu macam-macam budaya muna. Suku muna memiliki berbagai macam budaya yang telah mengatur kehidupan bermasayarakat sehari-hari dan senantiasa diatuhi oleh warga masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah : 1. Bagaimana rumah adat dari suku muna ?
2. Bagaimana lagu daerah dari suku muna ? 3. Bagaimana pakaian adat dari suku muna ? 4. Makanan apa saja yang ada dalam suku muna ?
C. Tujuan
2. Untuk mengetahui lagu dari suku muna
3. Untuk mengetahui pakaian adat dari suku muna
4. Untuk mengetahui makanan apa saja yang ada dalam suku muna
A. Rumah Adat
Anjungan atau bangunan induk anjungan mengambil bentuk Istana Sultan Buton (disebut Malige) yang megah. Meskipun didirikan hanya dengan saling mengait, tanpa tali pengikat ataupun paku, bangunan ini dapat berdiri dengan dengan kokoh dan megah diatas sandi yang menjadi landasan dasarnya. Patung dua ekor kuda jantan yan sedang bertarung, pelengkap bangunan, menggambarkan tradisi mengadu kuda dari Pulau Muna yang digemari masyarakat Sulawesi Tenggara
Di Taman Mini Indonesia Indah, anjungan Sulawesi Tenggara terletak di sebelah tenggara arsipel, bersebelahan dengan anjungan Sulawesi Selatan serta berhadapan dengan istana anak-anak Indonesia. Dalam memperkenalkan daerahnya propinsi Sulawesi Tenggara menampilkan bangunan induk yang merupaka tiruan dari istana raja Buton yang disebut Malige.
B. Lagu Daerah
YO LAKADANDIO DANDIO LAKADANDIO LADADIMAKA RIMANA LAKADANDIO KAMBOI NGKUKU NERURU RONDANO UE SILONO MATA NEFOPATI LOSUA
C.
Pakaian Adat MunaPakaian mereka terdiri dari baju kombo yang bahannya terdiri dari kain polos.leher dan pinggir bawah dibis dengan warnah merah.seluruh pakain ini di hiasi dengan manik-manik yang tebuat dari perunggu.sarungnya di buat empat lapis.dimana lapisan yang paling dalam berwarna merah,kemudian menyusul warna hijau,putih,dan paling luar berwarna hitam. Kepala mereka dihiasi dengan beberapa hiasan seperti tiga buah panto(gelang
kepala)di pasang pada bagian atas dari pada konde penari yang telah di lingkar dengan bandol konde dari kain berwarna merah yang di hiasi pula dengan picing dan manik-manik pada bagian belakang kepala di pasang kabunsale yang berwarna merah.mereka juga memakai kalung leher
dan beberapa gelang di kedua tangan mereka. Pakaian ini khusus di gunakan pada saat seorang gadis keluar dari pingitan (kagombo) untuk melaksanakan tari Linda. cara memakainya yaitu penari-penari keluar dari dua penjuru dengan gaya lego
(berlengang)setelah menghadapi penonton,mulailah gerakan pertama.kedua tangan
sedang memetik sesuatu bersamaan dengan gerak kaki yang di gesekan ke kiri sambil mengayunkan kaki kanan ke arah kanan dengan perhitungan tiga dan di balas dengan kaki kiri dengan perhitungan empat.selanjutnya kedua tangan di bawa ke sebelah kanan seperti orang yang sedang memetik sesuatu secara bersamaan dengan gerak kaki kiri ke samping kiri dengan perhitungan satu di balas dengan kaki kanan pada perhitungan tiga dan di balas lagi dengan kaki kanan dalam perhitungan empat. Beberapa fariasi terjadi pada saat pertukaran tempat,mempermainkan selendang dan sebagainya.keseluruhan gerakan dalam tari ini terdiri dari empat belas macam gerakan.pada gerakan penutup,kedua tangan di bawa ke sebelah kiri,seperti orang yang sedang memetik buah.kaki kiri di gerakan ke kiri,kaki kanan di ayunkan ke kanan,dengan perhitungan satu di balas dengan kiri pada perhitungan dua,kemudian di ganti dengan kaki kanan dalam hitungan tiga dan seterusnya sampai mencapai perhitungan empat. Akhirnya kedua tangan melepaskan lilitan selendang dan di sandang ke bahu sebelah kanan.tangan kiri memengang sarung (bini-bini) tangan kanan berlengang ( lego-lego ) pengiring dari tarian ini adalah alat musik
gendang,gong,dan dengu-dengu.dengan cara di tabu di pukul. Dahulunya sebelum alat-alat musik tersebut di kenal oleh masyarakat,orang-orang sering menggunakan mata tou,dengan nama musik mata tou.
D. Makanan Khas Daerah Muna
Cara menyiapkan makanan inipun tergolong sangat praktis dan simpel. Singkong yang telah kering tadi dipotong-potong dan beri air secukupnya lalu dimasak sampai benar-benar matang selama kira-kira satu jam.
Sambil menunggu sang Kabuto benar-benar masak, kita bisa menyiapkan kelapa parut sebagai campuran utamanya. Bisa juga dengan menyiapkan ikan asin goreng sebagai pendamping atau lauk untuk makanan khas masyarakat Muna-Buton ini.
Dilihat dari kandungan gizinya, Kabuto termasuk makanan yang kandungan gizinya kurang. Hal ini disebabkan karena singkong kering memang bernilai gizi rendah.
Menu khas ini masih kita jumpai di desa-desa nelayan pesisir pantai Sulawesi Tenggara. Bisa jadi masyarakat masih mempertahankan makanan ini karena harganya yang tergolong sangat murah dan membuatnyapun sangat mudah.
Kambuse(jagung masak) ini berasal dari bahasa Muna yang artinya..jagung tua yang sudah dipisahkan dari kulitnya,trus dibuka tongkolnya,lalu dimasak dalam waktu 1 - 2 jam.
cara masak kambuse ini sesuai dengan selera yang diinginkan,,ada dimasak hanya pakai air saja,pakai santan,tapi pada umumnya kambuse itu dimasak campur kapur bubuk(ghefi bhs. Muna) ala kadarnya misalnya 1 liter jagung pake kapur 1/2 sendok makan .tapi kalau kapurnya berlebihan maka harus dicuci pake air bersih lalu dmasak kembali .,,setelah itu siap untuk disajikan..
oleh mansyarakat pada umumnya.kalau menginginkan kolope biasanya harus dicari pada musim kemarau dihutan untuk ambil umbinya,terus dikupas lalu diris setebal kurang lebih 0,5 cm. Pembuatan kolope ini biasanya harus lebih dari satu orang karena pengolahan kolope ini sebelum menjadi makanan terlebih dahulu direndam disungai sampai 2hari 2malam atau lebih,yang biasa orang muna sebut dengan( Ungkame: bhs muna).
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
(belahan bamboo yang dipukul), Bhoka-bhoka (sopotong bambu yang dipotong), Ganda ( gendang) dan Mbololo ( Gong). Juga makanan khas daerahnya yaitu kabuto, kambuse serta kolope.
B. Saran
Saran saya kepada pembaca agar dapat memahami isi makalah ini sebagai tambahan pengetahuan mengenai seni dan budaya daerah muna.
DAFTAR PUSTAKA
Arkola Offset. , dkk. 2010 Buku Kemilau Mutiara yang Tersembunyi di Kebupaten Muna Raha Ridwan Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Muna. http/ katak bersastra blogspot com / 2015 /05 pengantar morfologi./html.