• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah teosofi mengenai PENGERTIAN DASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah teosofi mengenai PENGERTIAN DASA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Islam merupakan agama rahmatan lil alamin yang berarti agama yang membawa rahmat bagi seluruh umat,didalam agama islam juga dipelajari tauhid yaitu tentang mengesakan Allah SWT, Allah SWT mengutus nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul yang terakhir adalah untuk memperbaiki aqidah dan akhlak karena pada saat itu umat manusia berada pada zaman jahiliyah serta sering bertindak secara semena-mena.

Sebagai umat muslim sebaiknya memiliki iman yang kuat karena iman merupakan suatu pondasi atau dasar dari suatu agama, apabila suatu umat memiliki iman yang kuat maka hampir tidak mungkin jika umat tersebut akan terjerumus ke suatu perbuatan dosa, karena pondasi mereka di dalam suatu agama sudah cukup kuat. Iman,islam dan ihsan merupakan tiga kata yang maknanya saling berkaitan.

Diutusnya nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT salah satunya adalah untuk memperbaiki akhlak manusia agar kembali kepada jalan kebenaran serta jalan yang diridha’i oleh Allah SWT. Keimanan kepada Allah SWT harus terus menerus ditingkatkan agar semakin kokoh dan kuat, karena ketika keimanan terkikis akan menyeret kita kepada kufur. Kekufuran apabila tertanam dalam jiwa manusia akan menjerumuskan kepada perbuatan yang menyimpang yaitu syirik dan nifaq. Karena itu, dalam makalah ini kami mencoba membahasnya agar kita bisa menjaga iman dan menjauh dari kekufuran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengertian dasar tentang iman, kufur, nifaq, dan syirik?

2. Bagaimanakah macam-macam kufur, nifaq dan syirik?

3. Bagaimanakah kaitan antara iman, islam dan ihsan?

1.3 Tujuan

(2)

2. Mengetahui macam-macam kufur, nifaq, dan syirik

3. Mengetahui kaitan antara iman, islam, dan ihsan

1.4 Manfaat

Dengan demikian makalah ini diharapkan memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

a. Manfaat Teoritis

Bagi ruang lingkup, makalah ini dapat menjadi bahan pembicaraan tentang pengertian dasar iman, kufur, nifaq, dan syirik serta antara iman, islam, dan ihsan.

b. Manfaat Praktis

1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pemecahan masalah yang berhubungan dengan topik atau tema yang berkaitan dengan pengertian dasar iman, kufur, nifaq, dan syirik serta antara iman, islam, dan ihsan.

2. Memberikan ide dalam hal memperbaiki masalah yang berkaitan dengan pengertian dasar iman, kufur, nifaq, dan syirik serta antara iman, islam, dan ihsan.

3. Memberikan sarana untuk menambah wawasan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang pengertian dasar iman, kufur, nifaq, dan syirik serta antara iman, islam, dan ihsan.

(3)

2.1 Pengertian Dasar tentang Iman, Kufur, Nifaq, dan Syirik 2.1.1. Iman

Pengertian iman secara lughawi atau bahasa yaitu iman berasa dari kata

ناميا

dan

اننامميياا - ن

ن ماؤيين - ن

م مماا

yang berarti percaya atau membenarkan.1 Sedangkan pengertian iman secara istilah adalah kepercayaan (diyakini) di dalam hati, diikrarkan (diucapkan) dengan lidah, dan dilaksanakan dengan anggota badan (perbuatan).2

Kalam konsep iman terbagi menjadi tiga golongan, yaitu :

1. Iman adalah Tasdiq dalam hati atas wujud Allah dan keberadaan Nabi atau Rasul Allah.

Menurut konsep ini iman adalah urusan hati, serta tidak nampak dari luar. Jika seseorang membenarkan atau meyakini adanya Allah SWT maka ia dapat disebut telah beriman kepada Allah meskipun perbuatannya tidak sesuai dengan ajaran agama islam. Konsep iman ini banyak dianut oleh mazhab murjiah yang sebagian besar penganutnya adalah Jahamiyah dan sebagian kecil Asy’ariyah. Menurut paham diatas bahwa keimanan seseorang tidak ada sangkut pautnya dengan perbuatan, dikarenakan hati adalah sesuatu yang tersembunyi sehingga tidak dapat disangkut pautkan dengan keadaan yang zhahir.

2. Iman adalah Tasdiq di dalam hati dan diikrarkan dengan lidah.

Dengan demikian seseorang dapat digolongkan beriman apabila mempercayai dalam hati keberadaan Allah SWT dan mengikrarkan (mengucapkan) dengan lidah. Disini antara keimanan dan perbuatan manusia tidak ada hubungannya. Yang terpenting dalam iman adalah Tasdiq dalam hati dan diikrarkan dengan lisan konsep ini dianut oleh sebagian pengikut Mahmudiyah.

1Abu Isa Abdullah bin Salam, Mutiara Ilmu Tauhid, (Yogyakarta:Pustaka Muslim, 2013), hlm. 23.

(4)

4. Iman adalah Tasdiq dalam hati dan diikrarkan dengan lisan serta dibuktikan dengan perbuatan.

Disini diterangkan bahwa antara iman dan perbuatan terdapat keterkaitan karena keimanan seseorang ditentukan pula oleh amal perbuatannya konsep iman ini dianut oleh Mu’tazilah dan Khawarij.3

Seorang umat dapat disebut sebagai mukmin atau orang yang beriman sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas yaitu seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah, kemudian diikrarkan dengan lisannya dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Ketiga unsur keimanan tersebut merupakan kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar umat manusia beriman kepada-Nya, seperti firman Allah di dalam Al-Qur’an surah An Nisa: 196

ل

م ززنم ِيذالزا ب

ا اتمك

ا لياوم هالاُوس

ن رموم هالزلابا اُوننماآ اُوننممآ ن

م يذالزا اهمييأ

م ايم

هالزلابا ريفنكييم ن

ي مموم ل

ن بيقم ن

ي ما ل

م زمنيأم ِيذالزا ب

ا اتمك

ا لياوم هالاُوس

ن رم ى

ا لمع

م

ادنِيعابم لنلمض

م ل

ز ض

م ديقمفم راخاليا م

ا ُويِيملياوم هالاس

ن رنوم هاباتنكنوم هاتاك

م ئالممموم

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”

Di dalam ayat tersebut telah dijelaskan bahwa apabila seseorang tidak memiliki iman, maka sesungguhnya mereka berada dalam kesesatan yang nyata serta mereka tidak akan merasakan kebahagiaan didalam kehidupannya baik di dunia maupun di akhirat kelak.

2.1.2. Kufur

(5)

Pengertian Kufur secara bahasa atau etimologi berarti menutup, ingkar, dan tidak percaya. Sedangkan pengertian secara terminologi adalah ingkar terhadap Allah SWT baik dengan cara mendustakan-Nya maupun tidak. Kufur dengan cara mendustakan Allah berarti menolak keberadaan Allah SWT sedangkan kufur yang tidak mendustakan Allah berarti tidak menolak keberadaan Allah akan tetapi tidak mengimani Allah SWT.4

2.1.3. Nifaq

Pengertian Nifaq secara etimologi berasal dari kata an-nafaqa (nafaq) yang berarti lubang tempat bersembunyi. 5 Secara terminologi pengertian nifaq adalah memperlihatkan atau menunjukkan Islam serta kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran dan kejahatan atau bisa disebut bahwa seseorang tersebut memperlihatkan sesuatu baik berupa ucapan, tingkah laku yang berlainan dengan yang ada dihatinya. Sehingga orang-orang mempercayai bahwa ia adalah seseorang yang baik, padahal apa yang ditunjukkannya itu bertentangan dengan apa yang ada di dalam hatinya atau isi hatinya. Orang yang berbuat nifaq dapat disebut juga sebagai orang yang munafik karena mereka memiliki tanda tanda orang munafik. Tanda-tanda orang munafik dibagi menjadi tiga seperti sabda Rasulullah SAW, yaitu

1. Apabila berbicara ia berdusta. 2. Apabila berjanji ia ingkar. 3. Apabila dipercaya ia khianat.

Allah SWT mengancam orang-orang munafik dengan firman-Nya surah At-taubah ayat 68:

ن

م يدالااخم م

م نزهمجم رمانم رمافزك

ن لياوم تااقمفاانممنلياوم نمِيقافاانممنليا هنلزلا دمعموم

م

م ِيقامن ب

م اذمع

م م

ي هنلموم هنلزلا منهننمعملموم ميهنبنس

ي حم ي

م ها اهمِيفا

Artinya: “ Allah SWT mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah nereka itu bagi mereka, dan Allah SWT melaknat mereka, dan bagi mereka azab yang kekal.”

4 Nina M. Armando, Ensiklopedia Islam Jilid 1, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Houve, 2005), hlm. 106.

(6)

2.1.4. Syirik

Pengertian syirik secara etimologi atau secara bahasa berasal dari kata “syarika” yang artinya berserikat atau bersekutu.6 Sedangkan pengertian syirik menurut istilah atau secara terminologi adalah mempersekutukan Allah SWT dengan yang lain atau menyamakan Allah SWT dengan ciptaan-Nya atau makhluk-Nya baik dzat, sifat, maupun kuasa-Nya. Syirik adalah suatu perbuatan yang amat dibenci Allah SWT, dan dikategorikan sebagai dosa besar sehingga pelakunya sudah tidak dapat diampuni oleh Allah SWT.

Syirik yang diperbuat baik secara sengaja maupun tidak sengaja tetap merupakan dosa besar yang tidak diampuni, syirik secara sengaja merupakan syirik yang sengaja dilakukan, mereka memang menggantungkan diri kepada yang selain Allah SWT seperti kekuatan ghaib, benda-benda pusaka,dsb. Sedangkan syirik tidak sengaja merupakan syirik yang diperbuat oleh orang-orang yang mengakui bahwa mereka beriman kepada Allah SWT akan tetapi mereka tetap meyakini akan kekuasaan lain.7

Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik ini telah disebutkan dalam firman-Nya surah An-Nisa ayat 48

ن

ي مملا ك

م لاذما نمودن امم رنفاغييموم هابا كمرمشيين نيأم رنفاغييم لم هملزلا نزإا

امنِيظ

ا ع

م امنثيإا ى

ا رمتمفيا داقمفم هالزلابا ك

ي راشيين نيمموم ءناشميم

Artinya: “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa:48)

2.2 Macam-macam Kufur, Nifaq, dan Syirik 2.2.1. Macam-macam Kufur

1. Kufur Akbar atau Kufur Besar

6 Ibid, hlm. 204.

(7)

Kufur jenis ini adalah kufur yang menyebabkan seseorang keluar dari agama.8 Kufur Akbar dibedakan menjadi 5 macam, yaitu9

1. Kufur dengan cara mendustakan, yaitu dengan tidak mempercayai Al-Qur’an dan Al-Hadits, seperti yang disebutkan dalam QS. Al-Ankabut ayat 68:

امزلم ق

ق ح

م ليابا ب

م ذزك

م ويأم ابنذاكم هالزلا ىلمعم ى

ا رمتمفيا ن

ا مزما م

ن لمظ

ي أم ن

ي مموم

ن

م يرافااك

م ليلا ىُونثيمم ممنزهمجم يفا س

م

ِييلمأم هنءماجم

Artinya: “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah atau mendustakan yang hak tatkala yang hak itu datang kepadanya ? Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang kafir ?” (QS. Al-‘Ankabut:68)

2. Kufur karena enggan dan sombong, padahal sebenarnya ia percaya akan tetapi tidak ada ketundukan pada kebenaran meskipun ia mengakui kebenaran tersebut. Seperti yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 34:

ى

ا بمأ

م س

م

ِيلابيإا لزإا اودنجمس

م فم ممدملا اودنج

ن س

ي ا ةاك

م ئالمممليلا انمليقن ذيإاوم

ن

م يرافااك

م ليا ن

م ما ن

م اك

م وم رمبمكيتمسياوم

Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: ”Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”. (QS. Al-Baqarah:34)

3. Kufur dengan cara ragu-ragu terhadap adanya hari Kiamat, seperti yang tedapat dalam surah Al-Kahf ayat 35-36:

ادنبمأم هاذاهما دمِيباتم ن

ي أم ن

ي ظ

ن أم امم لماقم هاس

ا فينملا م

م لااظ

م ُومهنوم هنتمنزجم لمخمدموم

(8)

ارنِييخم نزدمجالم

م يبقرم ىالمإا تنديدارن نيئالموم ةنممئااقم ةمعماسزلا نيظنأم امموم

ابنلمقمنيمن اهمنيما

Artinya: “Dan dia memasuki kebunnya sedang ia dzalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata :”Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku dikembalikan kepada Rabbku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik daripada kebun-kebun itu.” (QS. Al-Kahf:35-36)

4. Kufur karena berpaling terhadap ajaran agama islam, seperti yang disebutkan dalam firman Allah SWT

ل

ل جمأ

م وم ققحمليابا لزإا اممهننمِييبم امموم ض

م

ريلي

م اوم تااوماممسزلا انمقيلمخم امم

ن

م ُوض

ن راعيمن اورنذانيأ

ن امزعم اورنفمكم نميذالزاوم ىممسممن

Artinya: “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.”(QS. Al-‘Ahqaf:3)

5. Kufur karena nifaq yaitu memperlihatkan kepercayaan terhadap islam dengan lisan, akan tetapi tidak mengakuinya dalam hati.

2. Kufur kecil

Yaitu kufur yang tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama islam.10 Kufur kecil yaitu setiap perbuatan maksiat yang oleh syara’ dikategorikan perbuatan kufur, tetapi orang yang bersangkutan masih disebut sebagai seorang mukmin.11

2.2.2. Macam-macam nifaq

1. Nifaq I’tiqadi merupakan nifaq besar yaitu seseorang yang menyembunyikan

10Shalih bin Al-fauzan, Kitab tauhid Jilid 3, (Jakarta: Darul haq, 2010), hlm. 17.

(9)

keyakinan kafir lalu menampakkan keislaman, seolah-olah ia beriman padahal dalam hatinya menyimpan kekafiran.12

2. Nifaq amali yaitu nifaq yang bersifat amalan, bentuknya bisa berupa perbuatan yang biasanya dilakukan oleh orang munafik yang termasuk di dalam tanda-tanda orang munafik yang telah disebutkan akan tetapi mereka masih beriman, contoh perbuatan dusta, ingkar janji, serta khianat.

2.2.3. Macam-macam syirik

1. Syirik Akbar atau syirik besar yaitu syirik yang tidak akan mendapat ampunan dari Allah SWT dan bisa mengeluarkan pelakunya dari agama islam karena memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah.

2. Syirik Asghar atau syirik kecil merupakan perbuatan yang termasuk dosa besar akan tetapi masih berkesempatan mendapat ampunan dari Allah SWT apabila pelakunya melakukan taubat, contoh dari syirik kecil ini termasuk membaca mantera, memakai azimat, meramal, dsb.

2.3 Kaitan Antara Iman, Islam dan Ihsan

Iman berarti percaya di dalam hati, diikrarkan dengan ucapan serta dilakukan dengan perbuatan, dan pengertian islam secara bahasa berasal dari kata salama atau salm yang memiliki arti damai atau perdamaian, kemudian secara istilah adalah ketundukan seorang hamba kepada wahyu Ilahi yang diturunkan kepada para nabi dan rasul khususnya nabi Muhammad SAW guna dijadikan pedoman hidup dan juga sebagai hukum atau aturan Allah SWT yang dapat membimbing umat manusia kepada jalan kebenaran serta menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.13

Sedangkan pengertian ihsan secara etimologi berarti kesempurnaan atau terbaik, dan secara terminologi perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang dengan niat hati beribadah kepada Allah SWT.14

12 Ibid, hlm. 106.

13 Nina M. Armando, Ensiklopedia Islam Jilid 1, (Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Houve, 2005), hlm. 42.

(10)

Dengan begitu ketiganya mimiliki hubungan timbal balik yang sangat erat dan saling mengikat. Berikut ini akan dijelaskan hubungan antara iman, islam dan ihsan:

(11)
(12)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

 Iman adalah tasdiq dalam hati seseorang yang diikrarkan dengan lidah serta dibuktkan dengan perbuatan dan meyakini adanya Allah SWT dan keberedaan Nabi dan Rasul-Nya. Kufur adalah ingkar terhadap Allah SWT baik dengan cara mendustakannya maupun tidak dengan cara melakukan perbuatan yang telah dilarang oleh agama Islam. Nifaq adalah memperlihatkan kebaikan tetapi menyembunyikan kekufuran sama seperti halnya munafik. Dengan begitu orang akan menganggap baik tetapi di dalam dirinya menyembnyikan kekufuran yang tidak sesuai dengan apa yang ia perlihatkan.Syirik adalah mempersekutukan Allah dengan yang lain atau menyamakan Allah dengan ciptaan Allah atau makhluknya baik dzat, sifat ataupun kuasa-Nya. Dan itu termasuk dosa besar sehingga pelakunya tidak dapat diampuni oleh Allah SWT.

 a. Macam-macam Kufur kesatuan yang saling berkaitan satu dengan lainnya, seperti contoh iman sebagai pondasi rumah, iman sebagai dinding dan ihsan sebagai atap. Jika salah satu ada yang hilang maka rumah tersebut tidak akan sempurna begitu juga dalam diri seseorang, jika salah satu dari ketiga komponen ada yang hilang maka orang tersebut tidak akan merasakan dalam hatinya, seseorang yang menjaga baik rukun islamnya akan berhubungan baik dengan Tuhannya begitu juga sebaliknya.

3.2 Saran

(13)

tetunya dapat dipertanggung jawabkan.

(14)

Daftar Pustaka

Abdullah bin Salam, Abu Isa. 2013. Mutiara Ilmu Tauhid. Yogyakarta: Pustaka Muslim.

Ahmad, Muhammad. 1998. Tauhid: Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia.

Al-fauzan, Shalih bin. 2010. Kitab tauhid Jilid 3. Jakarta: Darul haq.

Armando, Nina M. 2005. Ensiklopedia Islam Jilid 1. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Houve.

Hielmy, Irfan.2006. Aqidah Ahlussunnah Wal Jamaah. Ciamis: DPD-MUI.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Julitawati (2012) bahwa Dana Perimbangan secara parsial berpengaruh signifikan secara negatif terhadap Kinerja Keuangan Pemerintah.

● Jika menang - bank draft diberi kepada bank sebagai deposit membeli rumah lelong ● Jika menang tapi tak lepas

Akhirnya, dengan perasaan yang teramat bahagia penulis ucapkan “Alhamdulillah” segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan serta kesehatan lahir dan batin

yang diproduksi secara massal pada keenam perlakuan tersebut menghasilkan jumlah konidia yang sama (tidak berbeda nyata), maka keenam perlakuan tersebut berpotensi

Gunakan data terkait Kondisi Umum Perumahan dan Permukiman pada wilayah perkotaan dalam Kabupaten yang diperoleh dari hasil langkah (4b), dengan rincian data sbb:..

 Berakal. Dengan syarat tersebut maka anak kecil yang belum berakal tidak boleh melakukan transaksi jual beli, dan jika telah terjadi transaksinya tidak

Perbendaan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Ditinjau Dari Tingkat Self Efikasi Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Daaerah Dampak Bencana Gunung Kelud.. Jurnal

Jika setiap titik susud heksagon maupun pentagon mewakili atom karbon, hitung jumlah heksagon dan lubang pentagon, jumlah atom C persekutuan antara satu lubang pentagon