• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. pdf"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEM BANGAN PENDIDIKAN AGAM A ISLAM

Desi Susanti

Em ail : m uham m adanggaw ijaya2003@gm ail.com

Abstract;

This research of background overshadow by exist ence of st rat egic role w hich ow ned act ivit y of t ut orial Educat ion of Islam ic Religion t o be developed as one of st rat egy st udy of PAI. On t he ot her side exist ence of phenom enon educat ion of religion w hich not yet opt im al and not yet t ouched dom ain t rut hfully effect of lim it at ion of m eet ing. Target of t his research t o form ulat e congenialit y of Educat ion of Islam ic Religion and also how developm ent , st rat egy and challenge Developm ent of Islam ic Religion.

Penelit ian ini dilat ar belakangi oleh adanya peran st rat egis yang dim iliki kegiat an t ut orial Pendidikan Agam a Islam unt uk dikem bangkan sebagai salah sat u st rat egi pem belajaran PAI. Di sisi lain adanya fenom ena pendidikan agam a yang belum opt im al dan belum m enyent uh ranah yang sesungguhnya akibat ket erbat asan pert em uan. Tujuan penelit ian ini unt uk m erum uskan pengert ian Pendidikan Agam a Islam sert a bagaim ana pengem bangan, t ant angan dan st rat egi Pengem bangan Agama Islam .

(2)

Pendahuluan

Dalam kont eks pendidikan, Islam m enem pat kan posisi anak dalam posisi yang

sangat pent ing. Orang t ua harus m em perhat ikan pendidikan keagam aan bagi anak.

Nabi M uham m ad sebagai guru t erbesar um at Islam juga t elah m engingat kan bahw a

siapa yang t idak m enyayangi anak, m aka bukan t erm asuk golongannya. Oleh karena

it u, sebagai orang t ua harus selalu m em ant au perkem bangan pendidikan agam a anak.

Jika orang t ua t idak m em perhat ikan it u, m aka dikhaw at irkan akan t im bul

perilaku negat if yang t um buh pada jiw a anak, m isaln ya pergaulan bebas, t aw uran

ant ar sisw a, dan hal-hal negat if lainnya. Dan jika perilaku negat if it u sudah t um buh dan

m eresahkan m asyarakat sekit ar m aka yang m enjadi sasaran ut am a unt uk disalahkan

adalah guru agam a Islam . M asyarakat m em berikan alasan bahw a pendidikan agam a

Islam t elah gagal dan tidak berhasil.

Sebagai penerus generasi bangsa, kit a t idak seharusnya ikut m enyalahkan guru

agam a Islam . Nam un kit a harus m enanggapi perm asalahan yang ada sert a m enyadari

bahw a t anggung jaw ab m engahadapi perm asalahan pelajar dan pendidikan agam a

Islam , t idak hanya pada guru PAI saja, nam un sem ua aparat sekolah, lingkungan, dan

keluarga harus ikut bert anggung jaw ab.

Oleh karena it u, perlu dirum uskan st rat egi penyelenggaraan pendidikan agam a

Islam di sekolah yang dapat m ensiasat i t ant angan at au hal -hal yang m enjadi kendala

dalam penyelenggaraan dan pengem bangan Pendidikan Agam a Islam .

Penyelenggaraan pendidikan agam a Islam di sekolah penuh t ant angan, karena secara

form al penyelenggaraan pendidikan Islam di sekolah hanya 2 jam pelajaran per

m inggu. Jadi apa yang bisa m ereka peroleh dalam pendidikan yang hanya 2 jam

pelajaran. Jika sebat as hanya m em berikan pengajaran agam a Islam yang lebih

m enekankan aspek kognit if, m ungkin guru bisa m elakukannya, t et api kalau

m em berikan pendidikan yang m eliput i t idak hanya kognit if t et api juga sikap dan

ket eram pilan, guru akan m engalam i kesulit an.

Kit a t ahu bahw a sekarang di kot a-kot a pada um um nya m engandalkan

pendidikan Islam di sekolah saja, karena orang-orangnya sibuk dan jarang sekali

(3)

dipercaya unt uk m endidik pendidikan agam a Islam di sekolah, keislam an m ereka ini

adalah t anggung jaw ab m oral. Oleh karena it u jangan hanya m engandalkan guru -guru

yang hanya m engajar di sekolah saja, akan lebih baik apabila m encipt akan berbagai

kegiat an ekst ra kurikuler yang m em ungkinkan m ereka bisa belajar agam a Islam lebih

banyak lagi.

Pengertian Pendidikan Agam a Islam .

Di dalam UUSPN No. 2/ 1989 pasal 39 ayat (2) d it egaskan bahw a isi kurikulum

set iap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan w ajib m em uat , ant ara lain Pendidikan

agam a. Dan Pendidikan Agam a m erupakan usaha unt uk m em perkuat im an dan

ket akw aan t erhadap Tuhan Yang M aha esa sesuai dengan agam a yang dianut oleh

pesert a didik yang bersangkut an dengan m em perhat ikan t unt unan unt uk

m enghorm at i agam a lain dalam hubungan kerukunan ant ar um at beragam a dalam

m asyarakat unt uk m ew ujudkan persat uan nasional.

Banyak orang m erancukan pengert ian ist ilah pendidi kan agam a islam dan

pendidikan Islam . Kedua ist ilah ini dianggap sam a sehingga ket ika seseorang

berbicara t ent ang pendidikan Islam t ernyat a isinya t erbat as pada pendidikan agam a

Islam , at au sebaliknya ket ika seseorang berbicara pendidikan agam a Islam just ru yang

dibahas didalam nya adalah t ent ang pendidikan Islam . Padahal kedua ist ilah it u

m em iliki subst ansi yang berbeda(M uhaim in, 2006:3 -4).

PAI dibakukan sebagai nam a kegiat an m endidikkan agam a Islam . PAI sebagai

m at a pelajaran seharusnya dinam akan Agam a Islam , karena yang diajarkan adalah

agam a Islam . Nam a kegiat annya at au usaha-usaha dalam m endidikkan agam a Islam

disebut sebagai pendidikan agam a Islam . Pendidikan Islam adalah nam a sist em , yait u

sist em pendidikan yang islam i, yang m em iliki kom ponen -kom ponen yang secara

keseluruhan m endukung t erw ujudnya sosok m uslim yang di idealkan. Pendidikan Islam

ialah pendidikan yang t eori-t eorinya disusun berdasarkan al-Quran dan Hadit s.

Ahm adi m endefinisikan Pendidikan Islam sebagai usa ha yang lebih khusus

dit ekankan unt uk m engem bangkan fit rah keberagam aan (religiousit y), subyek didik

(4)

Ahm adi m enekankan kepada proses pengem bangan pot ensi fit rah m anusia unt uk

selalu m elaksanakan ajaran-ajaran Islam , yang diaw ali dengan pem berian

penget ahuan, pengert ian dan pem aham an t erhadap ajaran -ajaran Islam (Ahm adi,

2005:29)

Pem aham an t ent ang PAI di sekolah dapat dilihat dari dua sudut pandang, yait u

PAI sebagai akt ivit as dan PAI sebagai fenom ena. PAI sebagai akt ivit as berart i upaya

yang secara sadar dirancang unt uk m em bant u seseorang at au sekelom pok orang

dalam m engem bangkan pandangan hidup (bagaim ana orang akan m enjalani dan

m em anfaat kan hidup dan kehidupannya), sikap hidup, dan ket eram pilan hidup baik

yang bersifat m anual (pet unjuk prakt is) m aupun m ent al dan sikap sosial yang

bernapaskan at au dijiw ai oleh ajaran sert a nilai -nilai Islam . Sedangkan sebagai

fenom ena adalah perist iw a perjum paan ant ara dua orang at au lebih dan/ at au

pencipt aan suasana yang dam paknya ialah berkem bangnya suat u pandangan hidup

yang bernafaskan at au dijiw ai oleh ajaran dan nilai -nilai Islam , yang diw ujudkan dalam

sikap hidup sert a ket eram pilan hidup pada salah sat u at au beberapa pihak(M uhaim in,

2009:51).

Ahm ad Tafsir m endefinisikan pendidikan Islam sebagai bim bingan yang diberikan

oleh seseorang agar ia berkem bang secara m aksim al sesuai dengan ajaran Islam . At au

dengan kat a lain, pendidikan Islam adalah bim bingan t erhadap seseorang agar ia

m enjadi m uslim sem aksim al m ungkin. Dengan definisi t ersebut , Ahm ad Tafsir

m enekankan kepada sifat dari akt ivit as pendidikan Islam , yait u berupa bim bingan

sebagai suat u upaya yang t idak hanya dit ekankan kepada aspek pengajaran (t ransfer

ilm u penget ahuan), t api berupa arahan, bim bingan, pem berian pet unjuk dan pelat ihan

m enuju t erbent uknya pribadi m uslim yang seut uhnya(Ahm ad, 2006:32).

Selanjut nya, Abdul M udjib m enyat akan bahw a pendidikan Islam adalah proses

t ransint ernalisasi penget ahuan dan nilai Islam kepada pesert a didik m elalui upaya

pengajaran, pem biasaan, bim bingan, pengasuhan, pengaw asan, dan pengem bangan

pot ensinya guna m encapai keselarasan dan kesem purnaan hidup di dunia dan akhirat .

Dari beberapa definisi di at as dapat dit egaskan bahw a pendidikan Islam adalah proses

(5)

konsept ual dipaham i, dianalisis sert a dikem bangkan dari ajaran al -Quran dan

al-Sunnah m elalui proses pem budayaan dan pew arisan dan pengem bangan kedua

sum ber Islam t ersebut pada set iap generasi dalam sejarah um m at Islam dalam

m encapai kebahagian, kebaikan di dunia dan akhirat .

Di dalam GBPP PAI di sekolah um um , dijelaskan bahw a pendidikan agam a Islam

adalah usaha sadar unt uk m enyiapkan sisw a dalam m eyakini, m em aham i, m enghayat i,

dan m engam alkan agam a Islam m elalui kegiat an bim bingan, pengajaran, dan at au

lat ihan dengan m em perhat ikan t unt unan unt uk m enghorm at i agam a lain dalam

hubungan kerukunan ant ar um at beragam a dalam asyarakat unt uk m ew ujudkan

persat uan nasional(M uhaim in, 2001:75).

PAI dibakukan sebagai nam a kegiat an m endidik agam a Islam , yakni upaya

m endidik agam a Islam at au ajaran Islam dan nilai-nilainya agar m enjadi pandangan

dan sikap hidup seseorang(M uhaim in, 2006:5. Agam a dalam kehidupan m asyarakat

m ajem uk dapat berperan sebagai fact or pem ersat u, dan dapat pul a berperan sebagai

fact or pem ecah. Dim ensi-dim ensi ajaran agam a baik yang vert ical m aupaun horizont al,

sem uanya harus t erm uat dan t ercakup dalam pengert ian pendidikan agam a, unt uk

t idak hanya sekedar m em bent uk kualit as dan keshalehan individu sem at a, t et ap i juga

sekaligus kualit as dan keshalehan social, sert a keshalehan t erhadap alam sem est a.

Secara um um t ujuan Pendidikan Agam a Islam bert ujuan unt uk m eningkat akan

keim anan, pem aham an, penghayat an, dan pengalam an, pesert a didik t ent ang agam a

Islam , sehingga m enjadi m anusia m uslim yang berim an dan bert akw a kepada Allah

Sw t , sert a berakhlak m ulia dalam kehidupan pribadi, berm asyarakat , berbangsa dan

bernegara.

M enurut Naquib al At t as, t ujuan pendidikan islam harus diam bil dari pandangan

hidup (philosohy of life). Jika islam adalah pandangan hidup m ak t ujuannya adalah

m em bent uk m anisia sem purna (insan kam il)(Roqib, 2009:27).

Sedangkan t ujuan pem belajaran pendidikan agam a Islam m enurut GBPP

kurikulum 1999 adalah agar sisw a m em aham i, m enghayat i, m eyakini, dan

m engam alkan ajaran Islam sehingga m enjadi m anusia m uslim yang berim an, bert aw a

(6)

pengert ian bahw a proses pendidikan agam a Islam yang dilalui dan dialam i oleh sisw a

disekolah dim ulai dari t ahapan kognisi, yakni penget ahuan dan pem aham an sisw a

t erhadap ajaran dan nilai yang t erkandung dalan ajaran Islam . Dan t ahapan afeksi

yakni t erjadinya proses int ernalisasi ajaran dan nilai agam a kedalam diri sisw a, dalam

art i m enghayat i dan m eyakininya. Psikom ot orik diharapkan sisw a dapat t ergerak

unt uk m engam alkan dan m enaat i ajaran Islam yang t elah diint ernalisasikan dalam

dirinya.

Unt uk m encapai t ujuan t ersebut m aka ruang lingkup m at eri PAI (kurikulum 1994)

pada dasarnya m encakup t ujuh unsur pokok yait u:

a. Al-Quran Hadis

b. Keim anan

c. Syariah

d. Ibadah

e. M uam alah

f. Akhlak

g. Tarikh (sejarah Islam ).

Ruang lingkup t ersebut disem purnakan kem bali pada kurikulum 1999, dengan

penjabaran indikat or-indikat or keberhasilannya sebagai berikut :

1. Pada jenjang pendidikan dasar, sisw a dih arapkan:

a. Sisw a m am pu m em baca, m enulis, dan m em aham i ayat -ayat pilihan.

b. Sisw a m enget ahui, m emaham i. Dan m eyakini unsur -unsur keim anan.

c. Sisw a m enget ahui sejarah Nabi M uham m ad Saw dan perkem bangan

agam a Islam

d. Sisw a m em aham i fiqih ibadah, m uam alah, jinayah

e. Sisw a dapat berbudi pekert i luhur at au berakhlak m ulia.

2. Pada jenjang pendidikan m enengah, sisw a diharapakan:

a. Sisw a m am pu m em baca AlQuran, m em aham i, dan m enghayat i ayat

-ayat pilihan

b. Sisw a dapat berbudi luhur dan berakhlak m ulia

(7)

d. Sisw a t erbiasa m elaksanakan ibadah dalam kehidupan sehari -hari

e. Sisw a m am pu m enyam paikan khot bah at au ceram ah t ent ang agam a

Islam

f. Sisw a m em aham i dan m engam bil m anfaat t arikh Islam .

Selain t ujuan dan m anfaat yang sudah dijelaskan di at as, m aka fungsi pendidikan

islam sebagai berikut :

a. M engem bangkan penget ahuan t eorit is, prakt is dan fungsional bagi

pesert a didik.

b. M enum buh kem bangkan kret ifit as, pot ensi-pot ensi at au fit rah pesert a

didik.

c. M eningkat kan kualit as akhlak dan kepribadian, at au

m enum buhkem bangkan nilai-nilai insani dan nilai ilahi.

d. M enyiapkan t enaga kerja yang produkt if.

e. M em bangun peradaban yang berkualit as (sesuai dengan nilai -nilai

islam ) di m asa depan.

f. M ew ariskan nilai-nilai ilahi dan nilai-nilai insani kepada pesert a didik

(M uhaim in, 2006:15).

Pent ingnya Pengem bangan Pendidikan Agam a Islam

Ist ilah pengem bangan dapat berm akna kuant it at if dan kualit at if. Secara

kuant it at if bagaim ana m enjadikan pendidikan agam a islam yang hanya dua at au t iga

jam pelajaran it u dapat lebih m eluas dan m erat a pengaruhnya baik di dalam m aupun

di luar sekolah. Secara kualit at if bagaim ana m enjadikan pendidikan agam a islam lebih

baik, berm ut u dan lebih m aju sejalan dengan ide -ide dasar at au nilai-nilai islam it u

sendiri yang seharusnya selalu berada di depan dalam m erespons dan m engant isipasi

berbagai t ant angan hidup dan kehidupan.

Perlunya pendidikan agam a islam dikem bangkan m enjadi budaya sekolah, yait u:

1. Pancasila sebagai falsafah negara at au bangsa Indonesia m endudukan sila

pert am a Ket uhanan Yang M aha Esa sebagai core at au int i yang

(8)

2. Di dalam UU No. 20/ 2003 t ent ang sisdiknas Pasal 1 ayat (1) dinyat akan

bahw a pendidikan adalah usaha sadar dan t erencana unt uk m ew ujudkan

suasana belajar dan proses pem belajaran agar pesert a didik secara akt if

m engem bangkan pot ensi dirinya unt uk m em iliki kekuat an spirit ual,

keagam aan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak m ulia sert a

ket eram pilan yang di perlukan dirinya, m asyarakat , bangsa dan negara.

3. Orang t ua m em iliki prerogat if unt uk m em ilih sekolah bagi anak -anaknya.

Sekolah yang berkualit as sem akin dicari, dan yang m ut unya rendah akan di

t inggalkan.

4. Penyelenggaraan pendidikan di sekolah (negeri at au sw ast a) t idak lepas

dari nilai-nilai. Norm a perilaku, keyakinan, m aupun budaya. Apalagi

sekolah yang di selenggarakan oleh yayasan islam .

5. Selam a ini banyak orng m em persepsi prest asi sekolah hanya dilihat dari

dim ensi yang t am pak, bisa di ukur dan dikuant ifikasikan, t erut am a

perolehan nilai UNAS dan kondisi fisik sekolah.

6. Budaya sekolah m em punyai dam pak yang kuat t erhadap prest asi kerja.

Tant angan Pendidikan Agam a Islam di Sekolah

Pada aw al sains m odern pernah t erjadi perpecahan ant ara kaum agam aw an dan

ilm uan, yang dit andi dengan sikap keras kaum Eropa, m e t ode yang dikem bangkan oleh

m ereka adalah m engandalkan kem am puan inderaw ai (em piris) seehingga kajian yang

bersifat noninderaw i (agam is) dianggap t idak ilm iah. Di Indonesia t erjadi hubungan

yang sebaliknya yait u him bauan agar ilm uw an dan agam aw an saling m endukung

anat ara sat u sam a lain. Keserasian ant ara ilm u penget ahuan dan agam a dalam art i

keyakinan beragam a diharapkan m am pu m em perkuat upaya penguasaan dan

pengem bangan ipt ek, dan sebaliknya, pengem bangan ipt ek m em perkuat keyakinan

beragam a. Sedangkan agam alah yang bias m enunt un m anusia unt uk m em ilih m ana

ynag pat ut bisa benar dan baik unt uk bisa dijalankan dan dikem bangkan. Dapat

(9)

m enjadi kedalam dua m acam yait u t ant angan int er nal dan t ant angan ekst ernal dari

pendidikan agam a Islam .

Tant angan int ernal m enyangkut sisi pendidikan agam a sebagai progaram

pendidikan baik dari segi orient asi pendidikan agam a Islam yang kurang t epat ,

sem pit nya pem aham an t erhadap esense ajaran agam a Islam , perencanaan dan

penyusunan m at eri yang kurang t epat , m aupun m sert a pelaksanaan dan

penyelenggaraanyapendidikan agam a Islam it u sendiri yang sebagianyya m asih

bersikap eksklusif dan belum m am pu berint eraksi dan bersinkrinisasi dengan yang

lainnya. Sedangakan t ant angan ekst ernal m eliput i berbagai kem ajuan ilm u

penget ahuan dan t eknologi yang berdam pak pada m unculnya scient ific crit izism

t erhadap penjelasan ajaran agam a yang bersifat konservat if, t radisional, t ekst ual, era

globalisasi dibidang infprm asi sert a perubahan social ekonom i, sert a kem ajem ukan

m asyarakat beragam a yang m asih belum siap unt uk berbeda paham dan just ru

bersikap apalogis, fanat ic dan absolut is.

Strategi Pengem bangan PAI Sebagai Budaya Sekolah

Dalam pengem bangan pendidikan Islam perlu m em pert im bangkan bebrapa

persoalan. Dalam t at a hubungan global diberlakukan prinsip int erdependensi di ant ara

negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia, t et api kom it m en polit ik bebas akt if m ulai

canggung, kesat uan dan persat uan bangsa (budaya dan sosial) m engalam i keret

akan-keret akan.

Oleh karena it u, pendidikan agam a Islam di sekolah at au di m asyarakat perlu

diorient asikan pada:

1. pengem bangan SDM

2. ke arah pendidikan agam a Islam m ult ikult uralis

3. m em pert egas m isi liut am m im a m akarim al akhlaq

4. m elakukan spirit ualisasi w at ak kebangsaan

Pengem bangan PAI t idak bisa dilepaskan dari peran para penggerak kehidupan

keagam aan di sekolah t ersebut yang berusaha m elakukan aksi pem budayaan agam a di

(10)

gerakan perubahan di m asyarakat , t erm asuk m asyarakat sekolah, yang disingkat

dengan 5 C, yait u:

a. Causes, sebab-sebab yang bisa m enim bulkan perubahan.

b. Change Agency, pelaku perubahan at au t okoh -t okoh yang berada di balik aksi

perubahan dan pengem bangan, yait u leaders dan support ers.

c. Change Target (sasaran perubahan), sepert i individu, kelom pok at au lem baga

yang dit unjuk sebagai sasaran upaya pengem bangan dan perubah an.

d. Channel(saluran), yakni m edia unt uk m enyam paikan pengaruh dan respons dari

set iap pelaku pengem bangan ke sasaran pengembangan dan perubahan.

e. Change St rat egy, yait u t ekni ut am a m em pengaruhi yang dit erapkan oleh pelaku

pengem bangan dan perubahan unt uk m enim bulkan dam pak pada sasaran

-sasaran yang dit uju.

St rat egi pengem bangan PAI sebagai budaya sekolah, m em injam t eori

koent joroningrat (1974) t ent ang w ujud kebudayaan, m eniscayakan adanya upaya

pengem bangan dalam 3 t at aran, yait u t at aran nilai yang dianut , t at aran prakt ik

keseharian, dan t at aran sim bol -sim bol budaya.

Pada t at aran nilai yang dianut , perlu dirumuskan secara bersam a nilai -nilai

agam a yang disepakat i dan perlu dikem bangkan dalam di sekolah, unt uk selanjut ny a

dibangun kom it m en dan loyalit as ber sam a diant ara sem ua w arga sekolah t erhadap

nilai-nilai yang disepakat i. Nilai-nilai t ersebut ada yang bersifat vert ikal dan ada yang

horizont al.

Dalam t at aran prakt ik keseharian, nilai-nilai keagam aan yang t elah disepakat i

t ersebut diw ujudkan dalam bent uk sikap dan perilaku keseharian w arga sekolah.

Dalam t at aran sim bol budaya, pengem bangan yang perlu dilakukan adalah m enggant i

sim bol-sim bol budaya yang kurang sejalan dengan ajaran dan nilai -nilai agam a dengan

sim bol budaya yang agam is. Perubahan sim boil dapat dilakukan dengan m engubah

m odel berpakaian dengan prinsip m enut up aurat .

Didalam ajaran agam a t erdapat nilai -nilai yang bersifat vert ikal yang dapat

diw ujudkan dalam bent uk kegiat an shalat berjam aah, puasa senen kam is, doa

(11)

Selain it u, ada juga nilai-nilai yang berupa hubungan m anusia at au w arga sekolah

dengan selam anya (habl m in an-nas) dapat dim anifest asikan dengan cara

m endudukkan sekolah sebagai inst it usi sosial yang jika dilihat dari st rukt ur hubungan

ant ar m anusianya dapat diklasifi kasikan ke dalam 3 hubungan, yait u:

1. Hubungan at asan baw ahan

Perlunya kepat uhan dan loyalit as para guru dan t enaga kependidikan

t erhadap at asannya. Karena it u, bilam ana t erjadi pelanggaran t erhadap

at uran yang disepakat i bersam a, m aka harus diberi t indakan yang t egas

selaras dengan t ingkat pelanggarannya.

2. Hubungan profesional

Perlunya pencipt aan hubungan yang rasional, krit is dinam is ant ar

sesam a guru, guru dan pim pinannya dan/ at au pesert a didik dengan guru

dan pim pinannya unt uk saling berdiskusi, ssaling be rkeinginan unt uk m aju

sert a m eningkat kan kualit as sekolah. Sehingga lebih banyak berorient asi

pada peningkat an kualit as akadem ik dan nonakadem ik di sekolahnya.

3. Hubungan sederaj at at au sukarela

Hubungan m anusiaw i ant ar t em an sejaw at , unt uk saling m em bant u,

m endoakan, m engingat kan dan m elengkapi ant ara sat u dengan yang

lainnya.

Sedangkan nilai-nilai yang m enyangkut hubungan m ereka dengan lingkungan

at au alam sekit arnya dapat diw ujudkan dalam bent uk m em bangun suasana at au iklim

yang kom it m en dalam m enjaga dan m em elihara berbagai fasilit as at au sarana dan

prasarana yang dim iliki oleh sekolah, sert a m enjaga dan m em elihara kelest arian,

kebersihan dan keindahan lingkungan hidup di sekolah dan t enggung jaw ab dalam

m asalah t ersebut m enjadi t angung jaw ab seluruh w arga sekolah.

Kesim pulan

PAI dibakukan sebagai nam a kegiat an m endidik agam a Islam , yakni upaya

m endidik agam a Islam at au ajaran Islam dan nilai -nilainya agar m enjadi pandangan

(12)

Secara um um t ujuan Pendidikan Agam a Islam bert ujuan unt uk m eningkat akan

keim anan, pem aham an, penghayat an, dan pengalam an, pesert a didik t ent ang agam a

Islam , sehingga m enjadi m anusia m uslim yang berim an dan bert akw a kepada Allah

Sw t , sert a berakhlak m ulia dalam kehidupan pribadi, berm asyarakat , berbangsa dan

bernegara.

Pengem bangan PAI t idak bisa dilepaskan dari peran para penggerak kehidupan

keagam aan di sekolah t ersebut yang berusaha m elakukan aksi pem budayaan agam a di

sekolah. Teori Philip Koler (1978) bahw a t erdapat 5 unsur dalam m elakukan gerakan

perubahan di m asyarakat , t erm asuk m asyarakat sekolah, yang disingkat dengan 5 C,

yait u:

a. Causes, sebab-sebab yang bisa m enim bulkan perubahan.

b. Change Agency, pelaku perubahan at au t okoh -t okoh yang berada di balik aksi

perubahan dan pengem bangan, yait u leaders dan support ers.

c. Change Target (sasaran perubahan), sepert i individu, kelom pok at au lem baga

yang dit unjuk sebagai sasaran upaya pengem bangan dan perubahan.

d. Channel(saluran), yakni m edia unt uk m enyam paikan pengaruh dan respons dari

set iap pelaku pengem bangan ke sasaran pengem bangan dan perubahan.

e. Change St rat egy, yait u t ekni ut am a m em pengaruhi yang dit erapkan oleh pelaku

pengem bangan dan perubahan unt uk m enim bulkan dam pak pada sasaran

-sasaran yang dit uju.

Guru pendidikan agam a Islam dikat akan berhasil apabila m enjalankan t ugas

kependidikannya bilam ana dia m em iliki kom pet ensi personal religius, dan kom pet ensi

(13)

DAFTAR PUSTAKA

M uhaim in. 2001. Nuansa Baru Pendidikan Islam . Jakart a: PT. RajaGrafindo Persada

M uhaim in. 2001. Paradigm a Pendidikan Islam . Bandung: PT Rem aja rodaskaraya

Roqib,M oh. 2009. Ilm u Pendidikan Islam . Yogyakart a: LKiS

Sukardi, 2004. M et ode Penelit ian Pendidikan. Jakart a: PT Bum i Aksara

Put ra, N., & Lisnaw at i, S. 2012. Penelt ian Pendidikan Agam a Islam. Bandung: PT Rem aja Rosdakarya

Ahm adi, S. 2003. Kapit a Selekt a Pendidikan Islam . Bandung: Penerbit Angkasa

Alw asilah, A. C. 2009. Pokoknya Kualit at if. Jakart a: PT. Dunia Pust aka Jaya

Arikunt o, S. 2010. Prosedur Penelit ian: Suat u Pendekat an Prakt ik. Jakart a: PT. Rineka Cipt a

Ashari, A. (2015, M aret 31). Sejarah PAI di Indonesia Sejak Orde Lam a, Orde Baru,

Hingga Era Reform asi. [Online]. Diakses dari

ht t p:/ / paiskabt ng.blogspot .com / 2014/ 08/ sejarah -pai-di-indonesia-sejak-orde.ht m l

Daulay, H. P. 2007. Sejarah Pert um buhan dan Pem baruan Pendidikan Islam di Indonesia. Jakart a: Kencana

Ahm adi. 2005. Ideologi Pendidikan Islam . Yogyakart a: Pust aka Pelajar

M uhaim in, 2009. Rekonst ruksi Pendidikan Islam , dari Paradigm a Pengem bangan, M anajem en Kelem bagaan, Kurikulum hingga St rat egi Pem belajaran. Jakart a: Rajaw ali Press

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Perlindungan keselamatan dan kesehatan terhadap tenaga kerja diatur dalam Pasal 86 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan bahwa setiap

Indonesia memiliki sumber daya alam berupa hutan yang tersebar di seluruh Nusantara. Selama ini hasil hutan nonkayu yang berasal dari tanaman yang dapat diperbaharui,

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan Teknik Penanganan Penyakit Jembrana pada Sapi Bali dilaksanakan di Kampung Kesuma

Dari banyaknya hadis atau penjelasan diatas tentang batalnya puasa orang yang membekam dan yang dibekam penulis menarik sebuah kesimpulan bahwa boleh berbekam asalkan

Penggunaan kemampuan menafsirkan pengamatan obyek IPA pada proses pembelajaran IPA Biologi menjadikan siswa akan mampu untuk mengembangkan pikirannya untuk dapat membangun

Hasil pengujian menunjukkan bahwa ekstrak kulit kayu manis dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit, dibuktikan dengan nilai F hitung perlakuan yang lebih

yang berjudul “ Peran Dinas Kesehatan Dalam Pelaksanaan Permenkes Nomor 15 Tahun 2014 pada Rumah Sakit di Kota Semarang sebagai Pengawasan terhadap Penyelenggaraan