GALUR Swiss-Webster
Indri Sidjabat, 2007, Pembimbing I : Sugiarto Puradisastra,dr., M.Kes Pembimbing II : July Ivone,dr., M.S
Libido atau dorongan seksual merupakan suatu gejala yang sering dikeluhkan oleh para laki-laki, sehingga mendorong para laki-laki untuk mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut, baik itu berupa obat konvensional maupun tanaman obat yang dapat meningkatkan adanya dorongan seksual atau libido tersebut.
Tanaman obat yang secara empiris dapat meningkatkan dorongan seksual salah satunya yaitu (Syzygium aromaticum (L,.) Merr&Perry.), dengan menggunakan simplisia berupa bunga cengkeh (Caryophylli flos).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol bunga cengkeh (Caryophylli flos) terhadap perilaku seksual.
Penelitian ini menggunakan metode perspektif eksperimental sungguhan, memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL), bersifat komparatif . Uji perilaku seksual ini dengan menggunakan 24 ekor mencit jantan galur Swiss-Webster yang berat badannya berkisar antara 24-30 gram. Mencit ditempatkan secara acak kedalam 4 kelompok perlakuan, masing-masing diberi EEBC (ekstrak etanol bunga cengkeh) dosis 1 (500 mg/kgBB mencit), EEBC dosis 2 (700 mg/kgBB mencit), kontrol (Na-CMC 1%) dan pembanding (Testosteron undekanoat) tiap hari selama 7 hari. Data yang diukur adalah jumlah introduksi (introducing) dan jumlah penunggangan (mounting) dalam 15 menit pertama dan 15 menit kedua pada hari kelima dan hari ketujuh setelah perlakuan. Analisis data
dengan menggunakan ANOVA satu arah, dilanjutkan uji Tukey HSD dengan α = 0,05.
Hasil penelitian adalah EEBC dosis 2 memiliki efek meningkatkan perilaku seksual yang signifikan (p<0,05) pada hari kelima dan potensinya setara dengan Testosteron undekanoat (p>0,05).
Kata kunci : Cengkeh, perilaku seksual
ON MALE MICE STRAIN Swiss-Webster
Indri Sidjabat, 2006, Tutor 1 st : Sugiarto Puradisastra, dr.,M.Kes
Tutor 2 nd : July Ivone, dr., M.S
Libido or sexual desire is a kind of symptom that often sighed by men, and make them find for solution to handle this problem, such as conventional medicine or maybe plant-medicine that can to increase the sexual drive.
Plant-medicine empirically, can to increase the sexual desire, for example (Syzyigium aromaticum (L,.) Merr & Perry.), with using simplisia as clove bud (Caryophylli flos).
The purpose of this research is for knowing the effect of ethanol extract of clove bud (Caryophylli flos) to increase sexual behaviour.
This research used real experimental-perspective method, uses complete random design, and have comparative characteristic. This sexual desire-experiment used 24 Swiss-Webster strain male mice which the weight of each body range between 24-30 grams. Mice devided randomly into 4 treatment group, each of them given with ethanol extract of clove bud dose 1 (500 mg/kgBB mice), ethanol extract of clove bud dose 2 (700 mg/kgBB mice), control (Na–CMC1%) and comparative (Testosterone Undecanoat) every day for seven days. Data that measured was introducing account and mounting account in first 15 minutes period and second 15 minutes period, on fifth and seventh days after treatment. Data analyzing with using one-way ANOVA, continued with Tukey HSD examination, with α = 0,05
The result of research is ethanol extract of clove bud dose 2 can be effected to increase the sexual desire significantly on fifth days (p<0,05) and its potential is the same with Testosterone Undecanoat (p>0,05).
Keyword : Clove, sexual behaviour
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
PRAKATA... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR GRAFIK... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Maksud dan Tujuan... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis... 3
1.6 Metodologi... 4
1.7 Lokasi dan Waktu ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Libido... 5
2.1.1 Definisi Libido ... 5
2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Libido ... 6
2.1.3 Tingkatan Penurunan Libido... 7
2.1.4 Diagnosa dan Terapi ... 7
2.2 Mekanisme Perilaku dan Motivasi Seksual Pada Otak... 8
2.2.1 Sistem Limbik... 8
2.2.1.1 Susunan Anatomik ... 8
2.2.1.3 Fungsi Sistem Limbik ... 12
2.3 Fungsi Reproduksi Pada Pria ... 12
2.3.1 Anatomi Fisiologis Organ Kelamin Pria... 12
2.3.2 Persarafan Organ Genital... 13
2.4 Aksi Seksual Pada Pria ... 14
2.4.1 Tahap Aksi Seksual... 14
2.4.1.1 Tahap Eksitasi... 14
2.4.1.2 Tahap Plateau... 15
2.4.1.3 Tahap Orgasme ... 16
2.4.1.4 Tahap Resolusi... 18
2.5 Hormon-hormon yang Berperan Pada Libido... 20
2.5.1 GnRH ... 20
2.5.2 Gonadotropin ... 22
2.5.2.1 Struktur Kimia ... 22
2.5.2.2 Reseptor ... 23
2.5.2.3 Efek ... 23
2.5.3 Testosteron dan Testosteron Undekanoat (Andriol) ... 24
2.6 Cengkeh ... 27
2.6.1 Taksonomi... 28
2.6.2 Uraian anaman / Deskripsi Tanaman... 28
2.6.3 Kandungan utama dan kegunaan cengkeh ... 30
2.6.4 Ekologi dan Penyebaran ... 30
2.6.5 Bunga Cengkeh (Caryophylli Flos) ... 31
2.6.6 Eugenol dan Mekanisme Eugenol ... 32
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
4.1 Frekuensi Introducing pada hari kelima dan hari ketujuh ... 42
4.2 Frekuensi rerata Introducing hari kelima... 43
4.3 Uji ANOVA terhadap frekuensi rerata introducing hari kelima ... 44
4.4 Uji Tukey HSD terhadap frekuensi rerata introducing hari kelima ... 44
4.5 Frekuensi mounting pada hari kelima dan hari ketujuh ... 47
4.6 Frekuensi rerata mounting hari kelima ... 48
4.7 Uji ANOVA frekuensi rerata mounting hari kelima ... 49
4.8 Uji Tukey HSD terhadap frekuensi rerata mounting hari kelima ... 49
2.1 Susunan Anatomi Sistem Limbik ... 11
2.2 Struktur Anatomi Organ kelamin pada pria... 13
2.3 Sistem persarafan otonom perifer dan organ yang dipersarafi ... 14
2.4 Reseptor-reseptor untuk aktivitas seksual... 17
2.5 Mekanisme proses ereksi ... 18
2.6 Grafik Tahap Aksi Seksual ... 19
2.7 Gambar Tahap Aksi Seksual secara anatomis ... 20
2.8 Mekanisme Hormonal Hipotalamus-Hipofisis ... 22
2.9 Mekanisme feed back hormone Hipotalamus-hipofisis-testis ... 26
2.10 Tanaman cengkeh ... 29
2.11 Bunga cengkeh... 30
2.12 Penampang melintang bunga cengkeh... 31
2.13 Struktur molekul kimia eugenol... 32
3.1 Bagan prosedur kerja ... 40
4.1 Gambar Introducing... 41
4.2 Gambar mounting... 46
4.1 Grafik frekuensi Introducing hari kelima ... 46
4.2 Grafik frekuensi Mounting hari kelima... 50
1. Perhitungan Dosis ... 58
2. Prosedur Ekstraksi Bunga Cengkeh... 61
3. Data Penelitian Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh... 62
4. Uji Statistik ... 64
LAMPIRAN 1
Perhitungan dosis
Perhitungan dosis Testosteron Undekanoat
Kandungan Testosteron Undekanoat (1 tablet) = 40 mg
Æ dikonversikan ke dosis mencit
80 mg / laki-laki dengan berat badan 70 kg
= 80 x 0.0026 = 0.208 mg / mencit 20 gram
Range mencit yang digunakan adalah mencit yang berusia 3 minggu dan mempunyai
interval berat badan sekitar 24 – 30 gram (rata-rata = 27 gram)
Perhitungan dosis yang dibutuhkan
27 x 0.208 = 0.2808 mg / mencit 27 gram / 0.5 ml
20
= 10,4 mg /kg BB mencit / 0,5 ml
Cara pengenceran = 0.2808 mg / 0.5 ml ( Jumlah dosis yang dibutuhkan)
= 5.616 mg / 10 ml
= 5.6 mg / 10 ml
= 0.5616 mg / ml
40 mg / tablet Æ 40 mg / 10 ml
= 5.6 x 10 ml = 1.4 ml
40
1 tablet suspensikan dalam 10 ml CMC 1 %
Æ 40 mg / 10 ml Æ ambil 1.4 ml Testosteron Undekanoat dalam Na- CMC 1%
Cara Kerja :
1 tablet Testosteron Undekanoat digerus / dipecah dan ditambah 100 mg serbuk Na-
CMC 1% kemudian ditambahkan akuades hingga 10 ml, lalu homogenkan Æ
kemudian disondekan ke mencit jantan sebanyak 0.5 ml untuk setiap penyondean.
Perhitungan dosis ekstrak etanol bunga cengkeh (Caryophylli Flos)
Dosis efektif pada mencit = 500 mg/kgBB (Tajuddin et al, 2003)
Mencit yang digunakan dalam percobaan adalah 25 gram
Volume lambung mencit + 0.5 ml
Perhitungan :
Dosis yang digunakan :
Ekstrak etanol bunga cengkeh dosis 1 = 500 mg/kgBB mencit
Ekstrak etanol bunga cengkeh dosis 2 = 700 mg/kgBB mencit
Perhitungan Dosis 1
= 500 mg/kgBB mencit
= 25 x 500 mg
1000
= 12.5 mg/mencit 25 gram
Perhitungan Dosis 2
= 700 mg/kgBB mencit
= 25 x 700 mg
1000
Untuk awal kita membuat dosis 2 terlebih dahulu, dan untuk mendapatkan dosis1 kita
menggunakan prinsip pengenceran
Dosis 2 = 17.5 mg / mencit 25 gram / 0.5 ml (per satu kali sonde)
35 mg / mencit 25 gram / ml
350 mg / 10 ml Na-CMC 1 %
1% Na- CMC = 1 gram Na-CMC / 100 ml akuades
0.1gr / 10 ml
(100 mg)
Cara Kerja
Æ Timbang 350 mg ekstrak etanol cengkeh + 100 mg Na-CMC 1%
Digerus dan ditambahkan akuades
sampai 10 ml
È
Dosis 2
Dosis 1 = 500 x 10 ml = 7.14 ml
700
500 x 5 ml = 3.57 ml Dosis 2
700
= 3.6 ml Dosis 2 + 1.4 ml CMC 1%
LAMPIRAN 2
Prosedur Ekstraksi Bunga Cengkeh
1. Bunga cengkeh yang sudah waktunya panen dikeringkan
2. Simplisia cengkeh (bahan yang sudah digiling halus) dimasukkan ke dalam
wadah simplisia pada alat ekstraksi (mesin ekstraktor) dengan perbandingan
1;3 w/v dalam 50 % etanol, prosesnya dilakukan secara kontinyu sehingga
semua senyawa dalam simplisianya telah terekstraksi sempurna selama 5 jam,
kemudian diperoleh ekstrak cair.
3. Ekstrak cair tersebut diambil kemudian dimasukkan ke dalam lemari
pengering atau oven selama 48 jam dengan suhu 500C hingga diperoleh
eksrak kering.
LAMPIRAN 3
Data Kasar Penelitian Pengaruh Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh Terhadap Perilaku
Seksual
Tabel 3.1 Frekuensi introduksi dari keempat kelompok perlakuan pada 15 menit
pertama dan 15 menit kedua (hari ke-5 dan hari ke-7)
LAMPIRAN 4
Uji Statistik
4.1 Frekuensi Introducing Hari kelima 15 menit pertama
Oneway
Descriptives
Introducing Hari kelima 15 menit Pertama
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maxim um
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 11,00 5,215 2,129 5,53 16,47 5 19
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 30,17 4,021 1,641 25,95 34,39 25 36
Introducing Kontrol 6 10,17 2,639 1,078 7,40 12,94 8 15 Introducing
Pembanding 6 24,33 9,438 3,853 14,43 34,24 10 37 Total 24 18,92 10,358 2,114 14,54 23,29 5 37
Test of Homogeneity of Variances
Introducing Hari kelima 15 menit Pertama
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,511 3 20 ,088
ANOVA
Introducing Hari kelima 15 menit Pertama
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 1770,833 3 590,278 16,938 ,000
Within Groups 697,000 20 34,850
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Introducing Hari kelima 15 menit Pertama Tukey HSD
-19,167* 3,408 ,000 -28,71 -9,63
,833 3,408 ,995 -8,71 10,37
-13,333* 3,408 ,004 -22,87 -3,79
19,167* 3,408 ,000 9,63 28,71
20,000* 3,408 ,000 10,46 29,54
5,833 3,408 ,344 -3,71 15,37
-,833 3,408 ,995 -10,37 8,71
-20,000* 3,408 ,000 -29,54 -10,46
-14,167* 3,408 ,003 -23,71 -4,63
13,333* 3,408 ,004 3,79 22,87
-5,833 3,408 ,344 -15,37 3,71
14,167* 3,408 ,003 4,63 23,71
(J) Kelompok
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Introducing Hari kelima 15 menit Pertama
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
Kelompok N 1 2
Introducing Kontrol 6 10,17
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 11,00
Introducing Pembanding 6 24,33
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 30,17
Sig. ,995 ,344
4.2 Frekuensi Introducing Hari kelima 15 menit kedua
Oneway
Descriptives
Introducing Hari Kelima 15 menit Kedua
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maxim um
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 4,00 1,414 ,577 2,52 5,48 2 6
Introducing Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 12,00 2,449 1,000 9,43 14,57 10 16
Introducing Kontrol 6 9,33 3,266 1,333 5,91 12,76 5 13 Introducing
Pembanding 6 16,83 7,653 3,124 8,80 24,86 3 25 Total 24 10,54 6,262 1,278 7,90 13,19 2 25
Test of Homogeneity of Variances
Introducing Hari Kelima 15 menit Kedua
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,600 3 20 ,081
ANOVA
Introducing Hari Kelima 15 menit Kedua
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 515,792 3 171,931 8,904 ,001
Within Groups 386,167 20 19,308
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Introducing Hari Kelima 15 menit Kedua
Tukey HSD
-8,000* 2,537 ,024 -15,10 -,90
-5,333 2,537 ,186 -12,43 1,77
-12,833* 2,537 ,000 -19,93 -5,73
8,000* 2,537 ,024 ,90 15,10
2,667 2,537 ,722 -4,43 9,77
-4,833 2,537 ,257 -11,93 2,27
5,333 2,537 ,186 -1,77 12,43
-2,667 2,537 ,722 -9,77 4,43
-7,500* 2,537 ,036 -14,60 -,40
12,833* 2,537 ,000 5,73 19,93
4,833 2,537 ,257 -2,27 11,93
7,500* 2,537 ,036 ,40 14,60
(J) Kelompok
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Introducing Hari Kelima 15 menit Kedua
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
Kelompok N
1 2 3
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 4,00
Introducing Kontrol 6 9,33 9,33
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 12,00 12,00
Introducing Pembanding 6 16,83
Sig. ,186 ,722 ,257
4.3 Frekuensi rerata Introducing Hari kelima
Oneway
Descriptives
Rerata Introducing
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maximu m
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 7,5000 2,77489 1,13284 4,5879 10,4121 4,50 12,00
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 21,0833 2,13112 ,87003 18,8469 23,3198 18,00 23,50
Introducing Kontrol 6 9,7500 2,33987 ,95525 7,2945 12,2055 7,50 14,00 Introducing
Pembanding 6 20,5833 7,48610 3,05619 12,7272 28,4395 10,50 31,00 Total 24 14,7292 7,45709 1,52217 11,5803 17,8780 4,50 31,00
Test of Homogeneity of Variances
Rerata Introducing
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
4,151 3 20 ,019
ANOVA
Rerata Introducing
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 910,198 3 303,399 16,454 ,000
Within Groups 368,792 20 18,440
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Rerata Introducing
Tukey HSD
-13,58333* 2,47922 ,000 -20,5225 -6,6442
-2,25000 2,47922 ,801 -9,1892 4,6892
-13,08333* 2,47922 ,000 -20,0225 -6,1442
13,58333* 2,47922 ,000 6,6442 20,5225
11,33333* 2,47922 ,001 4,3942 18,2725
,50000 2,47922 ,997 -6,4392 7,4392
2,25000 2,47922 ,801 -4,6892 9,1892
-11,33333* 2,47922 ,001 -18,2725 -4,3942
-10,83333* 2,47922 ,002 -17,7725 -3,8942
13,08333* 2,47922 ,000 6,1442 20,0225
-,50000 2,47922 ,997 -7,4392 6,4392
10,83333* 2,47922 ,002 3,8942 17,7725
(J) Kelompok
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Rerata Introducing
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
Kelompok N
1 2
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 7,5000
Introducing Kontrol 6 9,7500
Introducing Pembanding 6 20,5833
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 21,0833
Sig. ,801 ,997
4.4 Frekuensi Introducing Hari ketujuh 15 menit pertama
Oneway
Descriptives
Introducing Hari Ketujuh 15 menit Pertama
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maxim um
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 16,17 2,317 ,946 13,74 18,60 13 19
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 24,17 4,535 1,851 19,41 28,93 18 29
Introducing Kontrol 6 10,17 6,432 2,626 3,42 16,92 0 17 Introducing
Pembanding 6 19,67 13,231 5,402 5,78 33,55 0 36 Total 24 17,54 8,944 1,826 13,76 21,32 0 36
Test of Homogeneity of Variances
Introducing Hari Ketujuh 15 menit Pertama
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
4,724 3 20 ,012
ANOVA
Introducing Hari Ketujuh 15 menit Pertama
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 628,125 3 209,375 3,456 ,036
Within Groups 1211,833 20 60,592
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons Dependent Variable: Introducing Hari Ketujuh 15 menit Pertama Tukey HSD
-8,000 4,494 ,312 -20,58 4,58
6,000 4,494 ,552 -6,58 18,58 -3,500 4,494 ,863 -16,08 9,08
8,000 4,494 ,312 -4,58 20,58
14,000* 4,494 ,026 1,42 26,58 4,500 4,494 ,750 -8,08 17,08
-6,000 4,494 ,552 -18,58 6,58
-14,000* 4,494 ,026 -26,58 -1,42
-9,500 4,494 ,183 -22,08 3,08
3,500 4,494 ,863 -9,08 16,08
-4,500 4,494 ,750 -17,08 8,08
9,500 4,494 ,183 -3,08 22,08 (J) Kelompok
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Introducing Hari Ketujuh 15 menit Pertama
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
Kelompok N 1 2
Introducing Kontrol 6 10,17
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 16,17 16,17
Introducing Pembanding 6 19,67 19,67
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 24,17
Sig. ,183 ,312
4.5 Frekuensi Introducing Hari ketujuh 15 menit kedua
Oneway
Descriptives
Introducing Hari Ketujuh 15 menit Kedua
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maxim um
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 6,33 1,862 ,760 4,38 8,29 4 9
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 21,00 3,033 1,238 17,82 24,18 17 25
Introducing Kontrol 6 4,67 2,805 1,145 1,72 7,61 0 8
Introducing
Pembanding 6 13,50 7,556 3,085 5,57 21,43 2 25 Total 24 11,38 7,784 1,589 8,09 14,66 0 25
Test of Homogeneity of Variances
Introducing Hari Ketujuh 15 menit Kedua
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,083 3 20 ,135
ANOVA
Introducing Hari Ketujuh 15 menit Kedua
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1005,458 3 335,153 17,268 ,000
Within Groups 388,167 20 19,408
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Introducing Hari Ketujuh 15 menit Kedua
Tukey HSD
-14,667* 2,544 ,000 -21,79 -7,55
1,667 2,544 ,912 -5,45 8,79
-7,167* 2,544 ,048 -14,29 -,05
14,667* 2,544 ,000 7,55 21,79
16,333* 2,544 ,000 9,21 23,45
7,500* 2,544 ,037 ,38 14,62
-1,667 2,544 ,912 -8,79 5,45
-16,333* 2,544 ,000 -23,45 -9,21
-8,833* 2,544 ,012 -15,95 -1,71
7,167* 2,544 ,048 ,05 14,29
-7,500* 2,544 ,037 -14,62 -,38
8,833* 2,544 ,012 1,71 15,95
(J) Kelompok
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Introducing Hari Ketujuh 15 menit Kedua
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
Kelompok N
1 2 3
Introducing Kontrol 6 4,67
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 6,33
Introducing Pembanding 6 13,50
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 21,00
Sig. ,912 1,000 1,000
4.6 Frekuensi rerata Introducing hari ketujuh
Oneway
Descriptives
Rerata Introducing
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maximu m
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 11,2500 1,29422 ,52836 9,8918 12,6082 9,50 13,00
Introducing Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 22,5833 3,67990 1,50231 18,7215 26,4452 18,00 26,50
Introducing Kontrol 6 7,4167 4,47679 1,82764 2,7186 12,1148 ,00 12,50 Introducing
Pembanding 6 16,5833 9,97706 4,07312 6,1131 27,0536 1,00 27,50 Total 24 14,4583 7,95766 1,62435 11,0981 17,8186 ,00 27,50
Test of Homogeneity of Variances
Rerata Introducing
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
4,003 3 20 ,022
ANOVA
Rerata Introducing
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 782,458 3 260,819 7,739 ,001
Within Groups 674,000 20 33,700
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Rerata Introducing
Tukey HSD
-11,33333* 3,35162 ,014 -20,7143 -1,9524
3,83333 3,35162 ,668 -5,5476 13,2143
-5,33333 3,35162 ,406 -14,7143 4,0476
11,33333* 3,35162 ,014 1,9524 20,7143
15,16667* 3,35162 ,001 5,7857 24,5476
6,00000 3,35162 ,307 -3,3810 15,3810
-3,83333 3,35162 ,668 -13,2143 5,5476
-15,16667* 3,35162 ,001 -24,5476 -5,7857
-9,16667 3,35162 ,057 -18,5476 ,2143
5,33333 3,35162 ,406 -4,0476 14,7143
-6,00000 3,35162 ,307 -15,3810 3,3810
9,16667 3,35162 ,057 -,2143 18,5476
(J) Kelompok
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Rerata Introducing
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
Kelompok N
1 2
Introducing Kontrol 6 7,4167
Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 11,2500
Introducing Pembanding 6 16,5833 16,5833 Introducing Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 22,5833
Sig. ,057 ,307
4.7 Frekuensi Mounting Hari kelima 15 menit pertama
Oneway
Descriptives
Mounting Hari Kelima 15 menit Pertama
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maxim um
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 3,50 1,049 ,428 2,40 4,60 2 5
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 20,67 3,141 1,282 17,37 23,96 16 25
Mounting Kontrol 6 10,17 6,432 2,626 3,42 16,92 0 17
Mounting
Pembanding 6 14,67 5,715 2,333 8,67 20,66 8 22 Total 24 12,25 7,719 1,576 8,99 15,51 0 25
Test of Homogeneity of Variances
Mounting Hari Kelima 15 menit Pertama
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,863 3 20 ,062
ANOVA
Mounting Hari Kelima 15 menit Pertama
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 945,500 3 315,167 14,831 ,000
Within Groups 425,000 20 21,250
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Mounting Hari Kelima 15 menit Pertama Tukey HSD
-17,167* 2,661 ,000 -24,62 -9,72
-6,667 2,661 ,090 -14,12 ,78 -11,167* 2,661 ,002 -18,62 -3,72
17,167* 2,661 ,000 9,72 24,62
10,500* 2,661 ,004 3,05 17,95 6,000 2,661 ,143 -1,45 13,45
6,667 2,661 ,090 -,78 14,12
-10,500* 2,661 ,004 -17,95 -3,05
-4,500 2,661 ,354 -11,95 2,95
11,167* 2,661 ,002 3,72 18,62
-6,000 2,661 ,143 -13,45 1,45
4,500 2,661 ,354 -2,95 11,95 (J) kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Kontrol Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Kontrol Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Kontrol (I) kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
Mounting Kontrol
Mounting Pembanding
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Mounting Hari Kelima 15 menit Pertama
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
kelompok N
1 2 3
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 3,50
Mounting Kontrol 6 10,17 10,17
Mounting Pembanding 6 14,67 14,67
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 20,67
Sig. ,090 ,354 ,143
4.8 Frekuensi Mounting Hari kelima 15 menit kedua
Oneway
Descriptives
Mounting Hari Kelima 15 menit Kedua
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maxim um
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 ,83 ,753 ,307 ,04 1,62 0 2
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 10,83 2,317 ,946 8,40 13,26 8 14
Mounting Kontrol 6 4,67 2,805 1,145 1,72 7,61 0 8
Mounting
Pembanding 6 10,33 4,844 1,978 5,25 15,42 4 17 Total 24 6,67 5,105 1,042 4,51 8,82 0 17
Test of Homogeneity of Variances
Mounting Hari Kelima 15 menit Kedua
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
5,834 3 20 ,005
ANOVA
Mounting Hari Kelima 15 menit Kedua
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 413,000 3 137,667 14,776 ,000
Within Groups 186,333 20 9,317
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Mounting Hari Kelima 15 menit Kedua Tukey HSD
-10,000* 1,762 ,000 -14,93 -5,07
-3,833 1,762 ,164 -8,77 1,10 -9,500* 1,762 ,000 -14,43 -4,57
10,000* 1,762 ,000 5,07 14,93
6,167* 1,762 ,011 1,23 11,10 ,500 1,762 ,992 -4,43 5,43
3,833 1,762 ,164 -1,10 8,77
-6,167* 1,762 ,011 -11,10 -1,23
-5,667* 1,762 ,021 -10,60 -,73
9,500* 1,762 ,000 4,57 14,43
-,500 1,762 ,992 -5,43 4,43
5,667* 1,762 ,021 ,73 10,60 (J) kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Kontrol Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Kontrol Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Kontrol (I) kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
Mounting Kontrol
Mounting Pembanding
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Mounting Hari Kelima 15 menit Kedua
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
kelompok N
1 2
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 ,83
Mounting Kontrol 6 4,67
Mounting Pembanding 6 10,33
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 10,83
Sig. ,164 ,992
4.9 Frekuensi rerata Mounting hari kelima
Oneway
Descriptives
Rerata Mounting
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maximu m
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 2,1667 ,75277 ,30732 1,3767 2,9567 1,00 3,00
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 15,7500 2,58360 1,05475 13,0387 18,4613 12,00 19,50
Mounting Kontrol 6 7,4167 4,47679 1,82764 2,7186 12,1148 ,00 12,50 Mounting
Pembanding 6 12,5000 4,40454 1,79815 7,8777 17,1223 6,00 17,50 Total 24 9,4583 6,15191 1,25575 6,8606 12,0561 ,00 19,50
Test of Homogeneity of Variances
Rerata Mounting
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3,031 3 20 ,053
ANOVA
Rerata Mounting
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 637,042 3 212,347 18,195 ,000
Within Groups 233,417 20 11,671
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Rerata Mounting Tukey HSD
-13,58333* 1,97238 ,000 -19,1039 -8,0628
-5,25000 1,97238 ,066 -10,7706 ,2706 -10,33333* 1,97238 ,000 -15,8539 -4,8128
13,58333* 1,97238 ,000 8,0628 19,1039
8,33333* 1,97238 ,002 2,8128 13,8539 3,25000 1,97238 ,376 -2,2706 8,7706
5,25000 1,97238 ,066 -,2706 10,7706
-8,33333* 1,97238 ,002 -13,8539 -2,8128
-5,08333 1,97238 ,078 -10,6039 ,4372
10,33333* 1,97238 ,000 4,8128 15,8539
-3,25000 1,97238 ,376 -8,7706 2,2706
5,08333 1,97238 ,078 -,4372 10,6039 (J) kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Kontrol Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Kontrol Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Kontrol (I) kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
Mounting Kontrol
Mounting Pembanding
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 2,1667
Mounting Kontrol 6 7,4167 7,4167
Mounting Pembanding 6 12,5000 12,5000
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 15,7500
Sig. ,066 ,078 ,376
4.10 Frekuensi Mounting Hari ketujuh 15 menit pertama
Oneway
Descriptives
Mounting Hari Ketujuh 15 menit Pertama
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maxim um
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 2,67 1,506 ,615 1,09 4,25 0 4
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 7,00 2,828 1,155 4,03 9,97 4 12
Mounting Kontrol 6 1,83 1,941 ,792 -,20 3,87 0 5
Mounting
Pembanding 6 10,50 9,050 3,695 1,00 20,00 2 21 Total 24 5,50 5,794 1,183 3,05 7,95 0 21
Test of Homogeneity of Variances
Mounting Hari Ketujuh 15 menit Pertama
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
38,576 3 20 ,000
ANOVA
Mounting Hari Ketujuh 15 menit Pertama
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 292,333 3 97,444 4,063 ,021
Within Groups 479,667 20 23,983
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Mounting Hari Ketujuh 15 menit Pertama Tukey HSD
-4,333 2,827 ,438 -12,25 3,58
,833 2,827 ,991 -7,08 8,75 -7,833 2,827 ,053 -15,75 ,08
4,333 2,827 ,438 -3,58 12,25
5,167 2,827 ,290 -2,75 13,08 -3,500 2,827 ,611 -11,41 4,41
-,833 2,827 ,991 -8,75 7,08
-5,167 2,827 ,290 -13,08 2,75
-8,667* 2,827 ,029 -16,58 -,75
7,833 2,827 ,053 -,08 15,75
3,500 2,827 ,611 -4,41 11,41
8,667* 2,827 ,029 ,75 16,58 (J) Kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Kontrol Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Kontrol Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Kontrol (I) Kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
Mounting Kontrol
Mounting Pembanding
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Mounting Hari Ketujuh 15 menit Pertama
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
Kelompok N
1 2
Mounting Kontrol 6 1,83
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 2,67 2,67
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 7,00 7,00
Mounting Pembanding 6 10,50
Sig. ,290 ,053
4.11 Frekuensi Mounting Hari ketujuh 15 menit kedua
Oneway
Descriptives
Mounting Hari Ketujuh 15 menit Kedua
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maxim um
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 1,17 1,472 ,601 -,38 2,71 0 3
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 4,17 2,927 1,195 1,10 7,24 0 9
Mounting Kontrol 6 1,33 1,966 ,803 -,73 3,40 0 5
Mounting
Pembanding 6 9,00 8,718 3,559 -,15 18,15 2 25 Total 24 3,92 5,492 1,121 1,60 6,24 0 25
.
Test of Homogeneity of Variances
Mounting Hari Ketujuh 15 menit Kedua
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
5,607 3 20 ,006
ANOVA
Mounting Hari Ketujuh 15 menit Kedua
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 240,833 3 80,278 3,544 ,033
Within Groups 453,000 20 22,650
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Mounting Hari Ketujuh 15 menit Kedua Tukey HSD
-3,000 2,748 ,698 -10,69 4,69
-,167 2,748 1,000 -7,86 7,52 -7,833* 2,748 ,045 -15,52 -,14
3,000 2,748 ,698 -4,69 10,69
2,833 2,748 ,734 -4,86 10,52 -4,833 2,748 ,321 -12,52 2,86
,167 2,748 1,000 -7,52 7,86
-2,833 2,748 ,734 -10,52 4,86
-7,667 2,748 ,051 -15,36 ,02
7,833* 2,748 ,045 ,14 15,52
4,833 2,748 ,321 -2,86 12,52
7,667 2,748 ,051 -,02 15,36 (J) Kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Kontrol Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Kontrol Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Pembanding Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1 Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2 Mounting Kontrol (I) Kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
Mounting Kontrol
Mounting Pembanding
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Homogeneous Subsets
Mounting Hari Ketujuh 15 menit Kedua
Tukey HSD
Subset for alpha = .05
Kelompok N
1 2
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 1,17
Mounting Kontrol 6 1,33 1,33
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 4,17 4,17
Mounting Pembanding 6 9,00
Sig. ,698 ,051
4.12 Frekuensi rerata Mounting hari ketujuh
Oneway
Descriptives
Rerata Mounting
95% Confidence Interval for Mean
N Mean
Std. Deviation
Std.
Error Lower Bound
Upper Bound
Minimu m
Maximu m
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
6 1,9167 1,31972 ,53877 ,5317 3,3016 ,00 3,50
Mounting Ekstrak
Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
6 5,5833 2,80030 1,14322 2,6446 8,5221 2,50 10,50
Mounting Kontrol 6 1,5833 1,71513 ,70020 -,2166 3,3833 ,00 4,00 Mounting
Pembanding 6 9,7500 7,97966 3,25768 1,3759 18,1241 2,00 21,00 Total 24 4,7083 5,28928 1,07967 2,4749 6,9418 ,00 21,00
Test of Homogeneity of Variances
Rerata Mounting
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
17,369 3 20 ,000
ANOVA
Rerata Mounting
Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 262,458 3 87,486 4,592 ,013
Within Groups 381,000 20 19,050
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Rerata Mounting Tukey HSD
-3,66667 2,51992 ,482 -10,7198 3,3864
,33333 2,51992 ,999 -6,7198 7,3864
-7,83333* 2,51992 ,026 -14,8864 -,7802
3,66667 2,51992 ,482 -3,3864 10,7198
4,00000 2,51992 ,408 -3,0531 11,0531
-4,16667 2,51992 ,373 -11,2198 2,8864
-,33333 2,51992 ,999 -7,3864 6,7198
-4,00000 2,51992 ,408 -11,0531 3,0531
-8,16667* 2,51992 ,020 -15,2198 -1,1136
7,83333* 2,51992 ,026 ,7802 14,8864
4,16667 2,51992 ,373 -2,8864 11,2198
8,16667* 2,51992 ,020 1,1136 15,2198
(J) Kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
Mounting Kontrol
Mounting Pembanding
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
Mounting Kontrol
Mounting Pembanding
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
Mounting Pembanding
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
Mounting Kontrol (I) Kelompok
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 1
Mounting Ekstrak Etanol Bunga Cengkeh dosis 2
Mounting Kontrol
Mounting Pembanding
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval
The mean difference is significant at the .05 level. *.
Mounting Kontrol 6 1,5833
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 1 6 1,9167
Mounting Ekstrak Etanol
Bunga Cengkeh dosis 2 6 5,5833 5,5833
Mounting Pembanding 6 9,7500
Sig. ,408 ,373
Afrodisiak yang berasal dari kata ‘Aphrodite’ adalah seorang dewi cinta dari
mitologi Yunani yang dikemudian kata tersebut dirujuk menjadi suatu zat pembangkit
gairah seksual yang sering dikenal dengan kata afrodisiak. Penggunaan zat afrodisiak
ini sudah dikenal sejak lama dan sering digunakan pria yang kehilangan dorongan
seksualnya.Tapi ada juga jenis zat afrodisiak yang dikonsumsi oleh para wanita (Dian
Sulaiman, 2002).
Dalam Journal of the American Health Association tahun 2002 dikatakan bahwa
tiga dari sepuluh pria mengalami masalah seksual umumnya berupa ejakulasi dini (21
%), disfungsi ereksi (5 %), dan gairah seksual yang rendah (5%). Berdasarkan
penelitian yang ada bahwa tingkat gangguan impotensi terbanyak adalah pada pria
perkotaan di negara Cina (25 %) dan disusul oleh pria di negara Indonesia (21%)
(Kongres Urologi Asia IV, Singapura). Suatu jumlah yang cukup besar untuk dapat
ditangani oleh para tenaga kesehatan di Indonesia.
Penggunaan obat-obatan untuk meningkatkan dorongan seksual memiliki
beberapa efek samping seperti tumor pada prostat, peningkatan denyut jantung
disertai kuat kontraksi jantung, gangguan pembekuan darah, sakit kepala, nyeri otot,
pandangan kabur, dispepsia dan gangguan metabolisme di hepar, atropi testis,
pembesaran payudara pada pria (Opardht, 2003; Porst, Rosen, et al, 2001; Wikipedia,
2006).
Beberapa tahun belakangan ini berkembang pengobatan yang menggunakan
bahan-bahan alami. Sebagian masyarakat lebih menyukai penggunaan tumbuhan obat
sebagai pengobatan alternatif untuk menyembuhkan suatu kelainan ataupun penyakit.
Fenomena penggunaan tumbuhan obat yang berkembang di masyarakat saat ini harus
mendapat perhatian karena kurang didukung oleh data ilmiah yang memadai
mengenai tumbuhan obat tersebut. Tumbuhan obat tersebut memiliki khasiat dan
manfaat hanya secara empiris saja dan belum mengalami uji klinisnya. Bila ditinjau
dari penyebaran tumbuh-tumbuhannya, Indonesia kaya akan tumbuh-tumbuhan yang
mungkin mempunyai potensi sebagai tumbuhan obat. Sumber daya alam ini harus
dimanfaatkan dan dipergunakan untuk kemajuan pengobatan tradisional di Indonesia.
Cengkeh juga biasa digunakan sebagai rempah-rempah untuk bahan dalam
membuat suatu masakan dan sebagai pencuci mulut alami yang bisa menghilangkan
bakteri patogen di mulut. Bunga cengkeh (Caryophylli flos) adalah salah satu bagian
tumbuhan obat yang sudah dipakai sejak dulu, yang mana pada pengobatan Unani,
cengkeh telah dipakai sebagai afrodisiak untuk mengobati ganguan fungsi seksual.
Banyak sekali jenis penyakit yang bisa disembuhkan oleh tumbuhan obat ini seperti
afrodisiak, nyeri perut, antialergi, antifungi, asma, sakit gigi, relaksasi otot polos,
batuk, hernia, kandidiasis (HerbHolistic, 2000; Tajuddin, Shamsad et al, 2003).
Berdasarkan hal diatas penulis tertarik untuk meneliti bunga cengkeh (Caryophylli
flos) sebagai suatu zat yang dapat meningkatkan perilaku seksual.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah ekstrak etanol bunga cengkeh (Caryophylli flos) berefek meningkatkan
perilaku seksual.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh obat tradisional yang mampu
meningkatkan gairah seksual.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bunga cengkeh
(Caryophylli flos) dalam meningkatkan perilaku seksual.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Kegunaan akademis dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
farmakologis di bidang tumbuhan obat khususnya cengkeh (Caryophylli flos) dalam
meningkatkan perilaku seksual.
Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai pendahuluan bagi
pengembangan pengobatan alternatif yang dapat digunakan masyarakat untuk
mengatasi gangguan penurunan libido.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Perilaku seksual ditentukan oleh sistem saraf dan sistem endokrin (Ganong, 2001).
Pusat seksual di otak adalah sistem limbik.
Kandungan aktif dari bunga cengkeh (Caryophylli flos) adalah eugenol, eugenil
asetat. Senyawa eugenol diketahui mampu meningkatkan perilaku seksual
(Naturalstandard, 2005).
Dalam sistem vaskularisasi, kandungan eugenol berperan sebagai vasodilator
pembuluh darah (Damiani et al, 2002) yang akan merelaksasi otot-otot polos (Criddle
et al, 2003) dengan cara menghambat pengikatan antara kalsium (Ca) dengan reseptornya. Selain ini mekanisme relaksasi dari otot polos juga didapatkan dari sel
endotel dari pembuluh darah yang menghasilkan Nitric Oxide (NO), kemudian NO ini
akan menginduksi enzim cGMP (cyclic Guanosine Monophosphate), dan cGMP ini
merupakan suatu perantara penyampaian pesan utama yang menginduksi dan
menyebabkan relaksasi dari otot polos, dan meningkatkan aliran darah ke penis,
terutama daerah korpus kavernosum. Impuls peregangan pembuluh darah pada penis
akan disalurkan melalui N. pudendus, kemudian melalui pleksus sakralis ke dalam
bagian sakral dari medulla spinalis. Dari medulla spinalis akan diteruskan ke
serebrum (Guyton&Hall, 1997).
1.5.2 Hipotesis
Major
Ekstrak etanol bunga cengkeh (Caryophylli flos) meningkatkan perilaku seksual.
Minor
• Ekstrak etanol bunga cengkeh (Caryophylli flos) meningkatkan introducing
• Ekstrak etanol bunga cengkeh (Caryophylli flos) meningkatkan mounting
1.6 Metodologi
Penelitian ini merupakan suatu penelitian prospektif eksperimental sungguhan
dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif.
Data yang diukur adalah introduksi (introducing) dan penunggangan (mounting).
Analisis data menggunakan ANOVA satu arah dilanjutkan dengan uji beda
rata-rata Tukey HSD dengan α = 0,05 dengan mengunakan komputer program SPSS
13.0.
1.7 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan selama bulan April 2006 sampai bulan Januari 2007 di
Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Bandung .
5.1 Kesimpulan
Ekstrak etanol bunga cengkeh (Caryophylli flos) dosis 700 mg/kgBB mencit
memiliki efek meningkatkan perilaku seksual (introducing dan mounting) terutama
hari kelima.
5.2 Saran
• penelitian lebih lanjut untuk menguji peningkatan dorongan seksual dengan
menggunakan dosis yang lebih besar dan jumlah sampel yang lebih banyak , atau
menggunakan hewan uji yang lain.
• Penelitian yang lebih lanjut dengan menggunakan fraksi-fraksinya, misalnya
menggunakan pelarut yang lain seperti :n-heksana, asetil asetat.
• Uji toksisitas pada mencit atau hewan coba lain untuk mengetahui batas
keamanannya.
• Penelitian lebih lanjut untuk hari pertama dan hari lainnya.
• Penelitian lebih lanjut mengenai kadar testosteron dari hewan uji.
DAFTAR PUSTAKA
Adam Atlas Anatomy. 2006. Male Genitalia.
http://faculty.ccri.edu/kamontgomery/A&P%20urogenital_systems.htm May 20th, 2006
Aeron Biotechnology. 2006. Testosterone. http://www.aeron.com/. May 10th, 2006
Anti Aging Clinic. 2006. Testosterone.
http://www.anti-agingclinicsoffl.com/mode_anti_aging.htm . May 10th, 2006
Become Healthy. 2006. Limbic System.
http://www.becomehealthynow.com/popups/limbic.htm. May 4th, 2006
Better Health Channel. 2005. Libido. http://www.betterhealthchannel.com/libido. May 4th, 2006
Boeree George. 2002. The Emotional Nervous System.
http://www.ship.edu/~cgboeree/limbicsystem.html. May 29th, 2006
Boxtel C.J.V. 2001. Hormones and Hormone Antagonist. In : Chris J.van Boxtel, Budiono Santoso, I. Ralph Edwards, eds. Drug Benefits and Risks. UK : John Wiley& Sons Ltd. P.359- (60)
Brewer Sarah. 2006. Sexual Health Workshop. http://www.ivillage.co.uk/health ., May 10th, 2006
Brooks and Cole. 2001. Mechanism of Erection.
http://www.uh.edu/~tgill2/WebCTPicturesw.htm. May 10th, 2006
Busroni. 2000. Sintesis 1-(3,4 dimetoksi fenil)-2-propanon Turunan Eugenol melalui Pembentukan Senyawa1-(3,4 dimetoksi fenil)-2-propanil Format Pada Suhu 250-300 0 C.
Cardoso Silvia Helena. 1997. Human Sexual Response Cycle.
http://www.cerebromente.org.br/n03/mente/excit_i.htm . May 29th, 2006
Collman James.P. 2003. Pheromones Point to Sexual Orientation. http://www.StandfordUniversity.org/pheromones. May 26th, 2006
Cornell University. 2006. The Autonomic Nervous System. http://instruct1.cit.cornell.edu/courses/biog105/index.html. November 21th, 2006
Criddle D.N., Madeira S.V.F., Soares de Moura.R. 2003. Endothelium-Dependent And Independent Vasodilator Effect of Eugenol in Rat Mesenteric Vascular Bed http://www.ingentaconnect.com/content/rpsgb/jpp. October 25th, 2006
Crooks and Baur. 2002. The Sexual Response Cycle. http://www.soc.ucsb.edu/sexinfo . May 29th, 2006
Damiani Carlos E.N, Luciana V.R. Vassallo D.V. 2002. Vasorelaxant Effects of Eugenol on Rat Thoracic Aorta. http://www.sciencedirect.com/science. Agustus 10th, 2006
Dannies P S. 2001. Hypothalamnus and Pituitary Gland Hormones. In : Chris J.van Boxtel, Budiono Santoso, I. Ralph Edwards, eds. Drug Benefits and Risks. UK : John Wiley& Sons Ltd. 677- (84)
Dawn A T. 2006. Spermatogenesis. http://distance.stcc.edu/AandP/ . May 20th , 2006
Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid vi. Hal 55-61
Departemen Kesehatan RI.1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Hal 42-47
Dewi Ernita.A. 2000. Cengkih. http://www.asiamaya.com/jamu/isi/cengkeh.htm. May 31st, 2006
Dian Sulaiman. 2002. Seimbang Lahir-Batin Dulu, Baru Merengkuh Dewi Aphrodite.
http://www.pdat.co.id/info/suplemen/index-isi.asp?file=20072002-1 May 31st, 2006
Dominguez Juan.M. 2005. Dopamine, The Medial Preoptic Area,and Male Sexual Behaviour. http://www.psy.fsu.edu/faculty/hull/D&H_review.pdf.
May 20th, 2006
Dorland W.A.Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Philadelphia: Saunders Company
Ganong Willliam F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed: 20. Jakarta: EGC. 247-253 : 408-409.
Gottlieb Elaine. 2006. Libido Lulls. http://www.mydna.com/health/sexual. May 12th 2006
Guyton Arthur C., Hall John E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed: 9 Jakarta : EGC. 1265-1277.
Hampton Stephanie. 2006. Human Sexual Response Cycle. http://en.wikipedia.org/wiki/Human_sexual_response_cycle . May 29th, 2006
Healthcommunities. 2006. Testosterone Deficiency. http://www.urologychannel.com/ May 10th, 2006
Infotech-Sehat. 2006. Libido Untuk Aktivitas Seksual. http://www.infosehat.com/libido. May 10th, 2006
John A T. 2001. Drugs Used in Treatment of Erectile Dysfunction. In : Chris J.van Boxtel, Budiono Santoso, I. Ralph Edwards, eds. Drug Benefits and Risks. UK : John Wiley& Sons Ltd. 735-(40)
IPTEKnet. 2005. Tanaman Obat Indonesia (Cengkeh). http://www.iptek.net.id/ind/. May 31st, 2006
Kemas Ali Hanafiah, 2006. Dasar Dasar Statistika Jakarta : PT.Raya Grafindo Persada Hal 257 – (62)
King Rosie. 2005. Libido. http://www.jeanhailes.org.au/default.htm. May 4th, 2006
Kaplan, Helen Singer. 2004. The Disorders of Sexual Desire. http://web.lemoyne.edu/~hevern/psy101_04S/psy101.html ., May 4th, 2006
Kenyon Paul. 2006. Hormones & Sexual Behaviour.
http://salmon.psy.plym.ac.uk/year1/psy128sexual_behaviour/sexbehav.htm. October 17th, 2006
McGee Barbara, 2003. Clove. http://www.amazon.com/clove.htm. May 31st, 2006
Medscape. 2006. Treating Premature Ejaculation. http://www.medscape.com . May 4th, 2006
Ophardt Charles.E. 2003. Anabolis Steroids.
http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/ . May 10th, 2006
Ratu Rasyidah. 2000. Cengkih. http://www.asiamaya.com/jamu/isi/cengkeh.htm. May 31st, 2006
Rocha Julio., Jorge Martins. 2006. Limbic System: The Center of Emotions. http://www.healing-arts.org/n-r-limbic.htm. May 29th, 2006
Serono. 2005. Gonadotropin-releasing Hormone (GnRH).
http://www.fertility.com/international/index.jsp. May 10th, 2006
Tajuddin, Shamshad Ahmad, Abdul Latif, Iqbal Ahmad Qasmi. 2003. Aphrodisiac Activity of 50% Ethanolic Extracts of Myristica fragrans Houtt. (nutmeg) and Syzygium aromaticum (L)Merr.&Perry.(clove) in Male Mice
http://www.biomedcentral.com/1472-6882/3/6 . May 21st 2006
The Cleaveland Clinic. 2006. The Sexual Response Cycle. http://www.emaxhealth.com/cms . May 29th, 2006
The Pituitary Foundation. 2006. The pituitary gland and its effect on male hormones. http://www.pituitary.org.uk/index.htm . September 9th, 2006
Wikipedia Foundation. 2006. Libido. http://en.wikipedia.org/wiki/Libido. May 4th, 2006
Wikipedia Foundation. 2006. Gonadotropin-releasing hormone. http://en.wikipedia.org/wiki/Gonadotropin-releasing_hormone. May 10th, 2006
Wikipedia Foundation.2006. Cengkeh. http://id.wikipedia.org/wiki/Cengkeh. May 31st, 2006