Dunia kontemporer Islam atau dunia
pembaruan Islam adalah upaya-upaya
untuk
menyesuaikan
paham
keagamaan
Islam
dengan
perkembangan baru yang ditimbulkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi modern
Reaksi Pemikiran Islam terhadap Globalisasi
Adanya
globalisasai
menyebabkan
zaman
semakin
maju,
dan
pemikiran
Islam
pun
Hal ini muncul beberapa pandangan mengenai peta/konsep keragaman pemikiran Islam di Indonesia diantaranya muncul beberapa pemahaman yaitu Islam fundamentalis
A. Islam dan Tradisi di Indonesia
Menurut Clifford Geertz (Antropolog Amerika Serikat), umat Islam Tradisional di Indonesia seringkali mengadakan upacara “selamatan” atau tasyakuran, terutama dalam peristiwa-peristiwa sebagai berikut:
1. Kelahiran seorang bayi 2. Pemberian nama
3. Khitanan 4. Perkawinan 5. Pindah rumah 6. Panen raya
7. Pertemuan (partai) politik 8. Mimpi buruk
Dalam merespon pengembangan tradisi-tradisi diatas, umat islam “terpecah” kedalam dua kelompok, yaitu kelompok tua dan kelompok muda.
Kelompok tua berprinsip bahwa kebenaran tidak perlu dikaji ulang, sebab kebenaran tidak perlu dirubah karena perubahan waktu dan kondisi. Kelompok tua menuduh “kelompok muda” sebagai seorang kafir dan terkutuk.
B. Respon Umat Islam terhadap Globalisasi
Ada empat macam atau empat kelompok umat Islam dalam merespon gejala globalisasi, yaitu:
1. Kelompok rasional, yang menyatakan bahwa kemunduran umat Islam adalah (sudah) ketentuan dari rencana Tuhan.
2. Kelompok modernis, yang menyatakan bahwa keterbelakangan umat Islam (banyak) disebabkan oleh kesalahan sikap mental dan budaya mereka.