VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN ATAS DAMPAK ASAP ROKOK PADA KENDARAAN UMUM
Sesaat terbersit kembali ketika menghirup asap rokok di dalam kendaraan umum ketika mau pulang ke rumah weekend ini. Betapa merugikannya asap rokok sampai menghilangkan kenyamanan saya dalam kendaraan umum untuk menghirup udara segar. Sebuah catatan pribadi untuk mulai bisa menghitung kerugian akibat ulah manusia yang dibebankan terhadap lingkungan di sekitar kita secara tidak langsung.
Dari latar belakang itulah ide untuk membuat suatu penelitian terjadi. Dari asap rokok di dalam kendaraan umum, walaupun mobil elf itu tidak ada sign untuk dilarang merokok (seharusnya ada pada setiap kendaraan umum, yang perlu diusulkan kepada pemerintah) sehingga hak orang lain dikorbankan oleh hak orang lain pula karena tidak bisa menghirup udara segar. Betapa mahalnya harga udara segar ini sampai saya harus bisa mengeluarkan uang yang lebih tinggi untuk bisa naik dalam kendaraan umum yang ber-AC.
Hal ini bisa dilakukan penelitian terhadap masyarakat secara umum, dengan menggunakan kuisioner. Responden dalam penelitian ini yaitu kepada orang yang telah menggunakan kendaraan pribadi saat ini dan orang yang menggunakan kendaraan umum saat ini. Komponen pertanyaan dalam kuisioner tersebut adalah latar belakang responden, motivasi menggunakan kendaraan pribadi, motivasi menggunakan kendaraan umum, kerugian ekonomi yang dirasakan responden akibat fasilitas kendaraan umum yang ada saat ini, dan saran/harapan kepada pemerintah untuk menanganani fasilitas dalam kendaraan umum.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskripsi kuantitatif. Dengan menggunakan statistik regresi dan korelasi yang disertai dengan model valuasi ekonomi lingkungan untuk replacement cost dan illness cost, maka dapat dihitung kerugian yang dialami masyarakat jika fasilitas yang ada dalam kendaraan umum saat ini tidak mengedepankan kenyamanan penumpang. Data yang perlu dikumpulkan dalam data sekunder seperti data jumlah kendaraan (motor dan mobil) saat ini, jumlah pengguna kendaraan pribadi (motor dan mobil) saat ini, data kualitas udara (min. data selama 5 tahun). Untuk data primer antara lain jumlah kerugian ekonomi lingkungan.
Output yang dihasilkan ini dari metode regresi dan korelasi untuk variabel bebas adalah jumlah kendaraan saat ini, dan variabel terikatnya yaitu konsentrasi parameter kualitas udara, kerugian ekonomi lingkungan dapat diketahui korelasi dan regresi antar parameter tsb. Selain itu bisa digunakan juga untuk metode analisis statistik yang lain untuk ditambahkan dalam penelitian ini. Sehingga muncul suatu hasil tersebut yang dapat mendapatkan kesimpulan dan saran tertentu kepada pemerintah terhadap kondisi jumlah kendaraan yang sudah sangat banyak saat ini dan kerugian ekonomi yang dialami masyarakat secara tidak langsung oleh kondisi kualitas udara yang sudah semakin tercemar dari asap kendaraan.
Sekelumit permasalahan yang terjadi di dunia ini pasti ada jalan keluar, tergantung manusia ini menyikapinya sebagai solusi atau permasalahan.