TOPIKAL PAPER
Cultural Environment
PENGARUH PERKEMBANGAN BUDAYA TERHADAP KEBERHASILAN
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
(STUDY KASUS PT. PARANI ARTAMANDIRI)
Pengajar:
Djoko Suryo, Prof., Dr., MA
Abul Aswad
13/360863/PEK/19147
Eks-B 27-A JKT
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
JAKARTA
I. LATAR BELAKANG
Budaya organisasi mengacu pada nilai-nilai yang dimiliki organisasi, keyakinan dan cara belajar berbisnis. Hal ini tercermin dalam struktur dan pada orang-orang yang bekerja dalam organisasi. Budaya organisasi berasal dari niat dan tujuan baik untuk masa lalu, sekarang dan cara saat ini mengelola orang dan sumber daya. Karena setiap organisasi adalah unik dalam hal fitur tersebut, masing-masing akan memiliki budaya yang unik. Budaya nasional, pada gilirannya, adalah budaya yang ada di luar organisasi di tingkat masyarakat atau negara. Budaya nasional terdiri dari nilai-nilai sosial dan sistem kepercayaan suatu negara dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk bahasa yang dipergunakan, agama dan kepercayaan yang dianut, peran gender, profil usia penduduk, kelompok sosial-ekonomi dan kebijakan pemerintah.
Dinamika perkembangan dan inovasi bidang teknologi informasi yang berkembang sangat pesat mempengaruhi siklus hidup dari teknologi itu sendiri. Siklus hidup teknologi menjadi relatif lebih singkat dibanding sebelumnya. Teknologi Informasi (TI), menurut Haag dan Keen (1996), Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang dapat membantu dalam bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Menurut Martin (1999), TI tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (hardware dan software) yang akan digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Budaya menurut Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (1989:186), wujud ideal yang bersifat abstrak dan tidak dapat diraba yang ada dalam pikiran manusia yang dapat berupa gagasan, ide, norma, keyakinan, dan lain sebagainya. Bertujuan dalam efisiensi, perusahaan melakukan investasi dalam hal teknologi informasi “IT Enabler”, tulisan ini bertujuan untuk melihat pengaruh budaya perusahaan terhadap keberhasilan pemanfaatan teknologi informasi.
Perkembangan teknologi dan informasi berhasil mengubah pemikiran dunia industry akan sumber daya/input produksi/jasa, dengan lebih mengutamakan pengelolaan asset tidak berwujud (intellectual capital, knowledge management, know-how). Perkembangan budaya know-how merupakan salah satu faktor/variabel keberhasilan penerapan teknologi informasi bagi perusahaan. Dalam tulisan ini mencoba menggali pengaruh perkembangan budaya know-how terhadap keberhasilan penerapan teknologi informasi bagi perusahaan.
II. PROFIL PERUSAHAAN
PT. Parani Artamandiri (Parani) merupakan sebuah perusahaan logistik & transportasi yang memiliki core bisnis pengiriman unit motor, mobil, cargo in-out bound. Membangun bisnis sejak tahun 1970-an, PT. Parani telah membuktikan eksistensi nya dalam dunia logistik & transportasi.
Tergabung dalam Asosiasi Logistik & Transportasi Nasional dan Gabungan Perusahaan Ekspedisi & Forwarder Indonesia, PT. Parani memiliki komitmen yang kuat dalam berbisnis, dengan visi “ Menjadi perusahaan logistik & transporta si terbesa r di Indonesia yang memberikan layanan solusi Ter-integrasi dan inovatif “. Berjalan dalam koridor eksistensi bisnis dengan misi “Berorientasi pada kepua sa n pelanggan dengan kualitas pelayanan terbaik berdasa rkan profesionalisme dan hubungan yang saling menguntungkan “, dan
penerapan kebijakan internal dengan berpegang teguh pada nilai-nilai inti perusahan “
Accountability Continuous improvement Total Integrity Value-Added Excellent (ACTIVE)
”.
III. ANALISIS
Kecepatan arus informasi dan telekomunikasi yang ternyata menimbulkan perubahan terhadap budaya manusia dan terus berkembangnya rangkaian budaya juga mempengaruhi keberhasilan pemanfaatan teknologi informasi (vice versa). Kemajuan teknologi informasi yang diadopsi oleh sebuah perusahaan sangat diperlukan sebagai penyeimbang kekuatan dalam persaingan bisnis global. Dampak budaya luar yang masuk kedalam suatu bangsa memperngaruhi kebiasaan dan kebutuhan untuk mengikuti kebudayaan tersebut.
Ekspansi Bisnis.
Demi menjadikan PT. Parani sebagai perusahaan logistik & transportasi terbesar dengan memberikan layanan solusi terintegrasi dan inovatif sebagaimana tertuang dalam visi perusahaan, maka penerapan teknologi informasi yang telah sukses dijalankan dengan tolok ukur know-how oleh PT. Parani seharusnya mampu untuk menciptakan peluang bisnis baru. Kebijakan pemerintah yang akan mendorong sector kemaritiman sebagai salah satu basis pertumbuhan ekonomi Indonesia, PT. Parani melihat hal ini sebagai peluang bisnis yang cukup mempunyai prospek masa depan, tentunya dengan catatan bahwa pemerintah juga harus terus mendorong pembangunan infrastruktur dan tata kelola pelabuhan, mengingat biaya logistic Indonesia yang saat ini masih sanggat tinggi. yang kemudian mampu
mengembangkan model bisnis baru dengan membuka bisnis pelayaran (shipping).
Melakukan kerjasama dengan PT. K-Line, Parani-Kline, Melakukan investasi dengan pembelian 3 kapal dengan jenis roro (2) dan container (1) yang saat ini hanya mampu melayani rute Jakarta - Pontianak dan Jakarta – Sorong.
Peluang.
Perkembangan budaya “know-how” bidang teknologi khususnya sistem informasi yang telah menjadi kebutuhan manusia dewasa ini telah mampu memitigasi dampak penerapan teknologi informasi terhadap suatu perusahaan. Kemampuan organisasi dalam menerapkan teknologi informasi mampu menciptakan peluang bisnis baru bagi perusahaan. Tujuan efisiensi baik dalam bisnis proses, struktur biaya, dan lainnya membuat investasi teknologi khususnya teknologi informasi yang relatif besar menjadi tidak sia-sia. Pembukaan lini bisnis baru dalam bidang shipping merupakan salah satu wujud peluang yang tercipta karena kemampuan organisasi dalam memadupadankan antara perkembangan budaya dengan penerapan teknologi informasi.
Ancaman.
Budaya organisasi dapat menjadi kekuatan namun dapat pula menjadi kelemahan, menjadi kekuatan ketika mempermudah dan memperlancar proses komunikasi, mendorong berlangsungnya proses pengambilan keputusan yang efektif, memperlanjar jalannya pengawasan dan menumbuhkan semangat kerjasama serta memperbesar komitmen yang pada akhirnya akan menciptakan efisiensi bagi organisasi. Dan akan menjadi kelemahan ketika keyakinan dan sitem nilai yang dianut tidak seirama dengan tujuan stratejik organisasi.
IV. STRATEGI
Perkembangan budaya dalam era globalisasi mennimbulkan tantangan baru yang berkaitan dengan masalah manajemen, kepemimpinan dan penggunaan sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebijakan pemerintah. Untuk menghadapi tantangan tersebut PT. Parani harus mampu melakukan penyesuaian budaya perusahaan dengan tujuan-tujuan stratejik. Penerapan konsep kepemimpinan yang sesuai dengan perkembangan budaya serta peranan manajemen dengan mengembangkan konsep-konsep pembelajaran budaya yang sistematis melalui sosialisasi pendekatan global cultural strategies dan cultural a wa reness.
V. REFERENCES
Alter, S (1992). Information System: A Management Perspective. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.
Haag, S and Keen, P. (1996). Information Technology, Tomorrow’s Advantage Today. McGraw-Hill.
Koentjaraningrat. (1986). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta. Munandar, S. Ashar. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI Press.
Martin, E. Wainright, et.al. (1999). Managing Information Technology : What Managers Need to Know (3rd ed.). New Jersey: Pearson Education International.
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
17 Be ngkul u 35.90 7.22 34.33 7.44
