LAPORA
N KIMIA
SENO DWI
P/31/XII IPA 3
CARA SEDERHANA MENENTUKAN AIR SADAH
A. Tujuan
Menentukan jenis air sadah di lingkungan sekitar
B. Alat dan Bahan
- Aquades - Air sumur - Air PAM - Air sendang - Air mineral “club” - Air sungai
- Air keran berkarat - Detergen bubuk - Soda kue
C. Cara Kerja
Perlakuan pertama : pengujian ke sadahan air 1. Buatlah larutan detergen 3,125%
2. Masukan aquades kedalam tabung reaksi untuk indicator
3. Tetesi aquades dengan air sabun dan kocok, hitung jumlah tetesan hingga terbentuk buih
4. Catat data pengamatan
5. Lakukan cara ini dengan semua air uji lain nya
Pada perlakuan pertama ketahuilah banyak tetesan sabun yang dapat memberi buih pada indikator (aquades) , pada praktik ini 3 tetes sabun sudah memberi buih. Jika ada sample larutan uji melebihi 3 tetes , lakukan perlakuan kedua pada larutan tersebut
Perlakuan kedua : pengujian jenis kesadahan 1. Masukan sample air ke dalam tabung reaksi 2. Rebus air sampai mendidih
3. Tunggu dingin
4. Tetesi dengan larutan sabun hingga berbuih
Jika sample uji ditetesi 3 tetes larutan sabun sudah berbui maka bisa di golongkan ke sadah sementara , jika lebih dari 3 tetes belum berbuih berarti digolongkan ke sadah tetap dan lakukan perlakuan tiga.
Perlakuan ketiga :
1. Masukan sample air ke tabung reaksi 2. Masukan baking soda kedalam nya 3. Rebus hingga mendidih
Jika sample yang diuji ditetesi larutan sabun sebanyak 3 tetes sudah berbuih sudah berbuih berarti sudah hilang kesadahan nya
D. Hasil pengamatan
Percobaaan pertama :
Jenis air Tetes lar.detergen(3,25%) hingga berbuih Aquades 3 tetes
Air sendang 5 tetes Air berkarat 12 tetes Air PAM 6 tetes Air sungai 6 tetes Air sumur 7 tetes Air minum 5 tetes
Percobaan kedua :
Jenis air Tetes Air sendang 3 tetes
E. Pembahasan
1. Pada perlakuan pertama
a. Pada percobaan ini aqudes digunakan sebagai indicator. Jumlah tetes air sabun yang diperlukan indikator hingga berbuih adalah 3 tetes. jika air uji kurang atau sama dengan indikator berarti air tidak sadah, tapi jika melebihi 3 tetes berarti tergolong air sadah.
b. Dari semua air sampel semua terindikasi air sadah
c. Urutan tingkat kesadahan di tinjau dari banyak tetesan air nya: Air sendang, air mineral, air PAM, air sungai, air sumur, air berkarat.
2. Pada perlakuan kedua
a. Pada praktik nya, air sadah dapat dihilangkan dengan cara perebusan air. Jika dengan hanya direbus airsadah sudah hilang kesadahan nya, air tersebut dapat digolongkan ke dalam sadah sementara.
b. Dalam perlakuan kedua ini kita bisa mengetahui apakah sampel air tersebut sadah sementara atau tidak. Akan menjadi sadah sementara jika setelah di rebus jika Jenis air Tetes
ditetesi 3 tetes larutan sabun sudah berbuih (sesuai aquades) maka air tersebut sadah sementara karena sifat sadah sudah hilang, tapi jika memerlukan 3 tetes lebih untuk berbuih maka sadah nya belum hilang atau tetap.
c. Dalam percobaan ini semua air uji terbukti sadah sementara, kecuali air berkarat. Karena air berkarat memerlukan 9 tetes larutan air sabun untuk berbuih
3. Perlakuan ketiga
a. Pada tahap ini sampel yang diuji hanya air berkarat
b. Cara menghilangkan kesadahan nya ialah dengan menambah kan soda kue sebelum perebusan
c. Setelah di rebus dan di dinginkan, tetesi dengan larutan sabun
d. Ternyata setelah dilakukan penambahan soda kue dan direbus , air berkarat hanya memerlukan 3 tetes air sabun untuk berbuih (sama dengan indikator). Jadi kesadahan air berkarat sudah hilang.
F. Kesimpulan
Semua air uji (kecuali air berkarat) memiliki sifat sadah sementara
Air berkarat merupakan air sadah tetap
Jika ingin mengkonsumsi air uji (selain air berkarat) harus di rebus terlebih dahulu untuk menghilangkan kesadahan nya.