• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INTEGRASI TURUN LAPANG OBSERVASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN INTEGRASI TURUN LAPANG OBSERVASI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN INTEGRASI TURUN LAPANG

OBSERVASI DAN INTERVIEW

Kemandirian Pada Anak dalam Menjalani Kegiatan

Sehari-hari di Rumah

Nama : Lucy Dwi Pratiwi NIM : 201110230311082 Kelas : Psikologi B

Dosen Interview : Tri Muji Ingarianti, M.Psi Dosen Observasi : Diana Savitri H., M.Psi Asisten : Laura Dwi Chintya

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

NOVEMBER 2013

(2)

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya. Salam sejahtera kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan bagi umatnya yakni Addinul Islam.

Rasa terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu Mata Kuliah Interview, Ibu Tri Muji Ingarianti, M.Psi., dan juga dosen pengampu Mata Kuliah Observasi, Ibu Diana Savitri H., M.Psi., beserta asisten-asisten laboratorium psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Laporan praktikum ini adalah hasil dari Praktikum Integrasi Observasi dan Interview dengan tema Kemandirian Pada Anak. Kemudian saya spesifikasikan lagi dengan judul Kemandirian pada Anak dalam Menjalani Kegiatan Sehari-hari Di Rumah. Dalam asesmen ini, menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu observasi dan wawancara. Setelah data-data dari kedua metode diperoleh melalui praktikum turun lapang, kemudian hasilnya dikorelasikan ke dalam suatu kesimpulan yang tetap mengarah pada teori-teori tentang kemandirian pada anak.

Demikian yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan kata maupun kalimat. Kritik serta saran tetap saya harapkan demi perbaikan laporan saya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

(3)

Daftar Isi

Kata

Pengantar ... ...

2.

Daftar

Isi ... ...

3.

I. Identitas ... ...

4.

II. Hasil

Asesmen ... ...

5.

a. Deskripsi Hasil

Observasi ... 5.

b. Deskripsi Hasil

Wawancara ... 9.

III. Pembahasan ... ...

12 . IV.Kesimpulan &

Rekomendasi ... 15 . V. Lampiran ...

...

18 . - Lembar Informed Consent

(4)

I. IDENTITAS

Nama : Muhammad Taufiqur Rifky

Tempat/Tanggal Lahir : Sidoarjo, 26 Oktober 2006

Usia : 7 Tahun

Alamat : Sepande RT 01 RW 01 No.15 Candi Sidoarjo Pendidikan : Sekolah Dasar

Nama Ayah : Alfan Nuruddin, SE Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan Terakhir : Strata 1

Nama Ibu : Vivi Nouva Santi, S.Ing Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pendidikan Terakhir : Strata 1

II. HASIL ASESMEN

(5)

ASPEK DATA YANG RELEVAN UNTUKDICATAT DALAM OBSERVASI INTERPRETASI Kebebasan 1. Ketika Subyek (S)

bermain / 3 November 2013 / 08.00 / di rumah. S memilih permainannya sendiri dan bermain dengan caranya sendiri. S menggerak-gerakkan sebuah mobil-mobilan berwarna merah. mendatangi ibunya yang sedang duduk di sebuah kursi. Sambil memegang mobil-mobilan, S bertanya pada ibunya “Ban mobil kok bulat?”. Kemudian ibunya menjawab “Iya, supaya bisa jalan”. 2. Ketika S bermain / 3

November 2013 / 09.00 / di rumah. S mendatangi kakaknya

yang sedang

membersihkan mobil

dan S ikut

(6)

PR sendiri. depannya terdapat sebuah kursi kayu memegang sebuah pensil. sebuah rak buku yang semula terletak di kursi dan digunakan untuk mengerjakan PR. tanpa disuruh terlebih berlari ke arah sebuah

kamar dan lakinya untuk mengecilkan tersebut kemudian menaburkan pada kaki kanannya. ketika kakinya merasa sakit dengan cara memberi

(7)

Kontrol Diri 1. Ketika S ingin minum / 3 november 2013 / 18.00 / di rumah. S berjalan menuju pada sebuah lemari es kemudian

membukanya, setelah ada seseorang yang mengatakan “tidak boleh”, S menutup kembali pintu lemari es tersebut.

1. S patuh terhadap

larangan bagi dirinya untuk tidak

meminum minuman yang dingin.

a.2. Kesimpulan

Menurut hasil observasi yang telah diperoleh dan penyesuaian dengan aspek-aspek yang menentukan suatu kemandirian pada anak bahwa Subyek dapat dikatakan sebagai anak yang mandiri ketika berada di rumah. Hal tersebut dapat dibuktikan sesuai dengan hasil observasi yang mengarah pada aspek-aspek kemandirian pada anak, yaitu kebebasan, inisiatif, percaya diri, tanggungjawab, ketegasan diri, pengambilan keputusan, dan kontrol diri (Ara dalam Desmita, 2005).

1. Kebebasan

Pada perilaku yang telah diamati, subyek memiliki kebebasan. Hal tersebut terbukti ketika subyek bermain, tidak ada batasan dari orang tua atau orang lain untuk menentukan bagaimana subyek bermain. Begitu pula dengan diri pribadi subyek bahwa dirinya telah mengetahui kebebasan yang dimilikinya, terbukti ketika subyek bermain, tanpa ragu-ragu dia bermain sesuai dengan keinginannya sendiri.

2. Inisiatif

(8)

ketika subyek belum mengetahui tentang suatu hal, subyek tidak hanya diam. Namun subyek berinisiatif menanyakan hal tersebut pada ibunya. Perilaku yang kedua adalah ketika subyek melihat kakaknya yang sedang membersihkan mobil, walaupun subyek sedang asik bermain, namun dirinya lebih memilih untuk membantu kakaknya membersihkan mobil.

3. Percaya Diri

Subyek merupakan anak yang memiliki kepercayaan diri. Hal tersebut terbukti ketika subyek mengerjakan PR, subyek tidak membutuhkan bantuan orang lain karena subyek percaya akan kemampuan yang dimilikinya untuk menyelesaikan PR sekolahnya.

4. Tanggungjawab

Terdapat dua perilaku tanggungjawab yang tampak pada diri subyek. Perilaku yang pertama adalah ketika subyek mengerjakan PR. Subyek mengerjakan PR tanpa paksaan dari siapapun karena subyek menyadari tentang tanggungjawab ketika dia memilki tugas sekolah. Kedua, subyek memiliki tanggungjawab atas barang-barang yang telah digunakan. Subyek mengembalikan barang yang telah digunakan pada tempatnya semula.

5. Ketegasan Diri

Sebagai seorang anak, subyek telah memiliki ketegasan diri. Ketegasan diri yang dimiliki subyek terbukti ketika subyek merasa terganggu dengan suara gitar kakaknya. Subyek berani mengingatkan kakaknya untuk mengecilkan volume gitarnya.

6. Pengambilan Keputusan

(9)

7. Kontrol Diri

Subyek telah memiliki kemampuan untuk mengontrol dirinya sendiri. Ketika subyek merasa haus, subyek berlari ke arah lemari es. Namun subyek lupa bahwa dirinya tidak diperbolehkan untuk meminum minuman yang dingin. Setelah diperingatkan. Subyek tidak membantah dan mematuhi peringatan tersebut kemudian subyek langsung menutup pintu lemari es dan tidak meminum minuman yang dingin saat itu.

b. Deskripsi Wawancara b.1. Deskripsi Data

ASPEK CATATAN INTERPRETASI

Kebebasan Selama ini S diberikan kebebasan untuk memilih sendiri apa yang disukai dengan catatan dia bertanggungjawab atas setiap pilihannya. Seperti contoh ketika S bermain game, selama nilai sekolahnya tidak menurun maka seberapa sering S bermain game merupakan bukan suatu masalah bagi orang tuanya.

S diberikan kebebasan dan diajarkan

bertanggungjawa b atas setiap pilihannya.

Inisiatif S mampu melakukan sendiri kegiatan sehari-hari

kegiatan sehari-hari tanpa bantuan orang tua atau orang lain.

Percaya Diri S sering mengajak teman-temannya untuk bermain di rumah dan ketika S

(10)

bertemu dengan orang yang belum dikenal, S tidak malu untuk menyapanya. S juga merupakan anak yang mudah bergaul. telah digunakannya di tempat semula.

 Ketika S mendapat tugas sekolah daripada

bermain. Ketegasan

Diri S tetap pada pilihannyasendiri walaupun berbeda dengan teman-temannya. Sebagai contoh ketika S memilih mainan berwarna merah sedangkan semua teman-temannya memilih warna hijau, maka S tetap pada pilihannya sendiri, yaitu warna merah.

S tetap pada pendiriannya walaupun

berbeda dengan yang lain.

Pengambila

n Keputusan Ketika kesulitan, S memilih untukS mendapat meminta bantuan pada ibu atau ayahnya.

S mempunyai cara ketika menghadapi

kesulitan. Kontrol Diri S menerima setiap

larangan yang diberikan orang tuanya karena orang tuanya selalu memberikan alasan dari setiap larangan yang diberikan.

Subyek diberikan kebebasan dari orang tuanya karena subyek telah diajarkan bagaimana bertanggungjawab dari setiap perilakunya.

2. Inisiatif

(11)

lain karena subyek memiliki inisiatif dalam menjalani tiap-tiap kegiatan sehari-hari.

3. Percaya Diri

Subyek merupakan anak yang mudah bergaul dan tidak pemalu. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa subyek merupakan pribadi yang memiliki kepercayaan diri. 4. Tanggungjawab

Bentuk tanggungjawab subyek sesuai dengan apa yang dijelaskan ibu subyek adalah ketika subyek habis menggunakan suatu barang, maka subyek selalu mengambalikan barang tersebut pada tempatnya semula. Selain itu, ketika subyek mendapat tugas sekolah, subyek lebih memilih mengerjakan tugas sekolah daripada bermain.

5. Ketegasan Diri

Ibu subyek menceritakan ketika subyek memiliki perbedaan pendapat dengan teman-temannya. Subyek tidak mudah terpengaruh, subyek tetap pada pendirian subyek.

6. Pengambilan Keputusan

Bentuk pengambilan keputusan pada diri subyek sesuai dengan yang dijelaskan ibunya adalah ketika subyek mempunyai masalah, terkadang subyek memilih untuk meminta bantuan pada orang tuanya.

7. Kontrol Diri

Sesuai dengan yang dijelaskan oleh ibu subyek bahwa subyek memiliki kontrol diri karena ketika subyek diberikan larangan, subyek mematuhinya karena orang tuanya selalu memberikan alasan-alasan dari setiap larangan yang diberikan. Hal tersebut membuat subyek memahami resiko-resiko yang akan diterimanya apabila dia melanggar larangan tersebut.

(12)

dilakukan dengan ibu subyek dapat dijadikan pendukung data mengenai kemandirian subyek.

III. PEMBAHASAN

Kemandirian pada anak adalah kemampuan anak untuk melakukan kegiatan dan tugas sehari-hari secara sendiri atau sedikit bimbingan sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan anak (Lie & Prasasti, 2005). Pada metode observasi, untuk mengetahui kemandirian pada subyek yang berusia 7 tahun digunakan aspek-aspek yang dijelaskan oleh Ara (dalam Desmita, 2005), yaitu Kebebasan, Inisiatif, Percaya Diri, Tanggungjawab, Ketegasan Diri, Pengambilan Keputusan, dan Kontrol Diri. Berikut merupakan pembahasan hasil observasi melihat pada setiap aspek :

(13)

kebebasannya membuat keputusan. Sesuai hasil observasi yang diperoleh, perilaku subyek yang muncul adalah ketika subyek bermain dan subyek mennetukan sendiri jenis permainan yang disukai dan bagaimana cara dia bermain. Sedangkan sesuai dengan data yang diperoleh saat wawancara dengan ibu subyek, subyek merupakan individu yang diberikan kebebasan oleh orang tuanya namun tetap diberikan pengertian tentang suatu tanggungjawab dari setiap resiko pilihannya. 2. Inisiatif merupakan suatu ide yang diwujudkan dalam

bentuk tingkah laku. Perilaku inisiatif subyek yang terlihat saat observasi adalah ketika subyek tidak mengetahui tentang alasan mengapa ban mobil berbentuk bulat, dan kemudian subyek menanyakan hal tersebut pada ibunya. Kedua, ketika subyek sedang bermain dan pada saat itu subyek melihat kakak laki-lakinya sedang membersihkan mobil, subyek berusaha membantu kakaknya membersihkan mobil. Dari hasil wawancara, perilaku inisiatif subyek ketika orang tua subyek tidak dapat membantunya dalam melakukan kegiatan sehari-hari, subyek akan melakukannya sendiri tanpa bantuan.

(14)

tidak malu menyapa orang yang belum dikenalnya dan subyek adalah individu yang mudah bergaul.

4. Tanggungjawab tidak hanya ditunjukkan pada diri anak itu sendiri tetapi juga kepada orang lain. Perwujudan kemandirian dapat dilihat dalam tanggungjawab seseorang untuk berani menanggung resiko atas konsekuensi dari keputusan yang telah diambil, menunjukkan loyalitas dan memiliki kemampuan untuk membedakan atau memisahkan antara kehidupan dirinya dengan orang lain di lingkungannya. Sesuai dengan hasil observasi, perilaku yang terlihat sebagai bentuk tanggujawab adalah ketika subyek mengerjakan PR dan mengembalikan buku pada rak buku setelah mengerjakan PR.

5. Ketegasan Diri, menunjukkan adanya suatu kemampuan untuk mengandalkan dirinya sendiri. Perwujudan kemandirian seseorang dapat dilihat dalam keberanian seseorang untuk mengambil resiko dan mempertahankan pendapat meskipun pendapatnya berbeda dengan orang lain. Pada hasil observasi, ketegasan diri pada subyek terlihat saat subyek sedang mengerjakan PR dan kemudian subyek meminta kakak laki-lakinya untuk mengecilkan volume suara gitar atau memintanya untuk tidak berisik. Sedangkan pada hasil wawancara, ketegasan diri subyek dijelaskan ketika subyek berbeda pendapat dengan orang lain, subyek tidak mudah terpengaruh tapi tetap pada pendiriannya. 6. Pengambilan keputusan. Dalam kehidupannya, anak

(15)

kesulitan lainnya, tanpa harus mendapat bantuan atau bimbingan dari orang yang lebih dewasa. Pada hasil observasi, subyek terlihat sedang merasakan kesakitan di kakinya, kemudian subyek memilih cara untuk menaburkan bedak gatal di kakinya. Sedangkan untuk hasil wawancara, bentuk pengambilan keputusan yang dimiliki subyek dijelaskan bahwa ketika subyek mengalami kesulitan, subyek memilih untuk meminta bantuan pada orang tua.

7. Kontrol diri yaitu suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya, baik dengan mengubah tingkah laku atau menunda tingkah laku, tanpa peraturan atau bimbingan dari orang lain. Pada hasil observasi yang dapat dilihat dari perilaku kontrol diri subyek adalah ketika subyek merasa haus dan ingin minum, subyek membuka sebuah lemari es padahal subyek dilarang untuk meminum minuman yang dingin, namun setelah diingatkan, subyek langsung membatalkan keinginannya untuk meminum minuman dari lemari es. Dan hasil dari wawancara dijelaskan bahwa perilaku kontrol diri pada subyek adalah ketika subyek dihadapkan pada suatu larangan, subyek merupakan individu yang patuh pada larangan.

IV. KESIMPULAN & REKOMENDASI a. Kesimpulan

(16)

aspek-aspek kemandiriannya telah terlihat dan perilakau-perilakunya memenuhi setiap aspek kemandirian pada anak. Begitu juga dari hasil wawancara dengan ibu subyek, dari setiap jawaban menjelaskan bahwa subyek memenuhi setiap aspek-aspek kemandirian.

1. Kebebasan

Dari hasil observasi perilaku subyek, subyek bebas menentukan apa yang disukai dan dari hasil wawancara dengan ibu subyek, dijelaskan bahwa subyek diberikan kebebasan oleh orang tuanya.

2. Inisiatif

Subyek merupakan individu yang memiliki inisiatif. Perilaku inisisatif subyek tampak dari hasil observasi ketika subyek menanyakan suatu hal yang belum diketahuinya dan ketika subyek berusaha membantu kakaknya membersihkan mobil. Dari hasil wawancara dengan ibu subyek, karena subyek adalah anak yang memiliki inisiatif, jadi subyek mampu melakukan kegiatan sehari-hari tanpa bantuan orang lain.

3. Percaya Diri

Subyek merupakan individu yang percaya diri. Dari hasil observasi, perilaku percaya diri subyek muncul ketika subyek mengerjakan PR sendiri, hal tersebut berarti bahwa subyek percaya akan kemampuan dirinya. Dari hasil wawancara, subyek juga merupakan individu yang mudah bergaul dan tidak pemalu.

4. Tanggungjawab

(17)

tanggungjawab dengan tugas-tugas yang harus dikerjakannya.

5. Ketegasan Diri

Subyek merupakan individu yang tegas. Hal tersebut terbukti dari hasil observasi, perilaku yang tampak adalah ketika subyek meminta kakaknya untuk mengecilkan volume gitarnya karena subyek merasa terganggu. Dan dari hasil wawancara, ibu subyek menceritakan ketika subyek berbeda pendapat dengan teman-temannya, subyek tetap teguh pada pendapatnya dan tidak mudah terpengaruh.

6. Pengambilan Keputusan

Subyek merupakan individu yang mampu untuk memutuskan suatu masalahnya sendiri. Dari hasil observasi, perilaku yang tampak adalah ketika subyek merasa gatal dan sakit pada kakinya, subyek memutuskan untuk memberi bedak gatal sendiri tanpa disuruh terlebih dahulu. Dan dari hasil wawancara, ibunya juga menjelaskan bahwa subyek telah bisa memutuskan sendiri apa yang harus dilakukan ketika mendapat masalah.

7. Kontrol Diri

Subyek merupakan individu yang dapat mengontrol dirinya sendiri. Dari hasil observasi, subyek menahan keinginannya untuk meminum minuman yang dingin karena tidak diperbolehkan walaupun subyek sedang haus. Dari hasil wawancara juga dijelaskan bahwa subyek selalu mematuhi larangan-larangan dari orang tuanya.

(18)

b. Rekomendasi

Berikut merupakan rekomendasi untuk orang tua subyek : 1. Sebaiknya subyek tidak terlalu diberikan kebebasan

sepenuhnya. Ada baiknya subyek tetap diberikan peraturan-peraturan. Hal ini juga demi kebaikan subyek agar lebih mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya. Walaupun subyek belajar sendiri untuk mengetahui hal tersebut, namun subyek masih tetap membutuhkan pengarahan dari orang tua.

2. Pendampingan ketika subyek mengerjakan PR. Seharusnya subyek tidak dibiarkan sendiri waktu mengerjakan PR. Subyek tetap mengerjakan PR-nya sendiri namun pendampingan sangat dibutuhkan bagi anak se-usia subyek.

PEMERIKSA

(19)

V. LAMPIRAN

- Lembar Informed Consent

Referensi

Dokumen terkait

Jawatankuasa Rayuan mempunyai kuasa untuk mendengar rayuan terhadap keputusan yang dibuat oleh Jawatankuasa Disiplin, dan juga terhadap rayuan dan bantahan dan

a. ADD yang berjumlah sampai dengan Rp. ADD yang berjumlah lebih dari Rp. ADD yang berjumlah lebih dari Rp. ADD yang berjumlah lebih dari Rp. Adapun pagu

- Adalah promes jangka pendek tanpa jaminan yang diterbitkan perusahaan besar dengan suku bunga yang lebih rendah daripada suku bunga prima. Hanya perusahaan yang besar dan

Semoga dapat didukung oleh semua pihak yang punya cita-cita sama ingin memajukan Indonesia dari segi ekonomi ; Mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia yang

dapat membantu guru menambah pengalaman, wawasan dan Ilmu Pengetahuan siswa menjadi luas, lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, serta lebih konkret dalam ingatan

Benda ditekankan pada cetakan yang berputar berbentuk simetris dan dibuat dari kayu keras dan untuk menghasilkan jumlah yang banyak digunakan cetakan dari baja licin.. Bahan tebuk

Dengan cara ini, semua teks yang Anda ketik mulai dari posisi awal akan mengikuti format yang Anda pilih sampai Anda melakukan perubahan kembali atau

Namun dalam hal ini bukan hanya asesmen projek saja yang memiliki pengaruh positif dalam peningkatan hasil dan prestasi belajar tapi asesmen inovatif lainnya seperti