• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uang dalam perspektif budaya dan filsafa (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Uang dalam perspektif budaya dan filsafa (1)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Uang dalam perspektif budaya dan filsafat Tionghoa

1

Ardian Cangianto2

Pendahuluan

Uang sebagai alat tukar lahir karena adanya komoditas hasil produksi yang mana hasil produksi itu tidak dikonsumsi oleh produsen tapi oleh orang lain3. Dengan demikian maka fungsi uang awalnya sebagai alat tukar yang memudahkan transaksi ekonomi sudah dikenal dalam berbagai peradaban termasuk peradaban Tiongkok. Alat tukar pertama yang digunakan oleh bangsa Tionghoa adalah kerang laut dan berkembang menjadi uang kertas yang digunakan secara resmi oleh kerajaan Song Utara (960-1127 CE). Sejak Jizi ( ± 1100 BCE) membahas apa yang dimaksud ekonomi, hampir setiap abad ada filsuf maupun pejabat pemerintahan yang membahas ekonomi termasuk peranan uang dalam ekonomi. Ekonomi dan uang tidak hanya menjadi sebagai sarana perdagangan saja tapi juga adalah sarana keadilan maupun sarana kekuasaan.

Dengan meluasnya penggunaan uang kertas mengakibatkan berkembangnya sistem perbankan Tiongkok mengubah pandangan para filsuf Tiongkok terhadap apa yang disebut uang. Selain itu adalah bentuk uang logam dalam sejarah perkembangan ekonomi Tiongkok juga tidak luput dari konsep filosofi maupun kosmologi Tiongkok. Dengan lahirnya uang kertas, beberapa filsuf maupun ekonom Tiongkok mengubah pandangan tentang uang. Apa sebenarnya uang itu juga akhirnya tidak luput dari peranan negara dan kekokohan ekonomi. Uang menjadi tidak berharga juga tidak ada peranan negara dan ekonomi yang mendukung agar uang kertas itu bisa menjadi bernilai. Jadi dapat dikatakan bahwa uang kertas itu sebenarnya memiliki nilai semu.

1

Makalah ini dipresentasikan untuk Extension Course Filsafat ECF Unpar pada tanggal 29 mei 2015.

2

Penulis adalah pengamat budaya Tionghoa, alumni fakultas filsafat Unpar juga menjadi admin www.budaya-tionghoa.net.

3 Wang Yanan

(2)

Sejarah peradaban Tiongkok melahirkan pandangan para filsuf terhadap fungsi uang, mulai dari segi ekonomi hingga kekuasaan untuk mengontrol. Uang sudah tidak lagi sekedar alat tukar perdagangan, maupun menjadi alat untuk menilai status seseorang. Hal ini dapat dilihat daru fungsi uang baik segi budaya maupun metafisik orang Tionghoa. Uang sudah melampaui fungsinya sebagai alat tukar ekonomi, misalnya dalam fengshui, ritual exorcisme hingga perlindungan terhadap anak dari mara bahaya, banyak yang menggunakan uang.

Tulisan ini, penulis membatasi hanya beberapa filsuf memberikan pandangan terhadap uang dan masih relevan hingga abad 21 ini. Selain itu juga membahas dari segi nilai filosofis terhadap bentuk uang juga penggunaan dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam tulisan ini penulis membatasi pembahasan tentang uang dalam filsafat dan aspek kehidupan menurut budaya Tiongha, bukan membahas fungsi uang di alam kematian menurut budaya Tionghoa.

Nafsu keinginan manusia amat banyak.

Jika dikumpulkan hanya dua, yaitu : profit dan nama ( kekuasaan ). Shangyang ( 395-338 BCE )

Keuntungan yang berkeadilan

Sejarah perkembangan Tiongkok yang amat panjang dan berkesinambungan membuat tulisan ini dibatasi hanya pada tokoh tertentu. Kitab-kitab klasik Tiongkok sudah menyebutkan adanya kegiatan ekonomi mulai dari Shennong神農

4

hingga Huangdi 黃帝 atau Kaisar Kuning

5

. Salah satunya kitab Zhouyi 周 易 bab ke dua xici 系 辭 下 yang isinya tentang perdagangan yang

dilakukan oleh kaisar purba Shennong 神農

6

. Penggunaan alat tukar pada masa dinasti Xia (±2100-1600 BCE ) diperkirakan menggunakan kerang sebagai alat

4 Shennong tokoh mitos yang dianggap sebagai bapak bangsa Tionghoa dan mengajarkan tata

cara pertanian, peternakan dan pengobatan.

5

Kaisar Kuning dianggap sebagai bapak peradaban bangsa Tionghoa.

6

(3)

tukar. Kemudian mulai dinasti Shang (±1700-1100 BCE) menggunakan uang logam sebagai alat tukar perdagangan.

Selain berbasis pada pertanian, masyarakat Tiongkok kuno juga menekankan perdagangan sebagai salah satu penggerak perekonomian. Dinasti Zhou Barat ( 1041-771 BCE ) mulai menitik beratkan pertanian sebagai basis perekonomian dan untuk menjaga keberlangsungan pertanian maka perlu dibuat satu pandangan “selaras dan menghargai alam” agar pertanian bisa berkesinambungan.

Pada awal perkembangan peradaban Tiongkok, para filsuf pra Kongzi7 (551-479 BCE) hingga mengkaitkan ekonomi, kesejahteraan rakyat, kemakmuran negara, peredaran mata uang, keuntungan dan sebagainya. Beberapa pemikiran ini masih relevan hingga sekarang bahkan ada yang mengundang untuk memikirkan lebih jauh tentang “uang”.

Awal mulanya, kata ekonomi dalam bahasa Mandarin itu adalah “huoshi

貨食 yang memiliki arti “ makanan dan benda-benda yang dihasilkan dari produk

pertanian maupun peternakan”8. Penggunaan kata ini menunjukkan bahwa pada zaman dahulu komoditas perdagangan utama adalah hasil-hasil produk pertanian maupun peternakan. Seiring dengan perkembangan peradaban dan teknologi mau tidak mau akan melibatkan produk pertambangan maupun pertukangan. Tapi, dari kata huoshi itu menunjukkan bahwa peradaban Tiongkok kuno mengenal pertanian sebagai basis utama. Bahkan banyak pandangan umum yang beranggapan bahwa dalam pembagian kelas masyarakat Tiongkok kuno, yang tertinggi adalah kaum pelajar kemudian diikuti oleh kelas petani, kelas tukang dan terakhir adalah kelas pedagang. Pembagian ini seolah-olah menempatkan kelas pedagang adalah sebagai kelas yang rendah, dan perdagangan tidak dipentingkan dalam sejarah peradaban Tiongkok. Qi Liang menganggap ini adalah pandangan yang tidak tepat. Menurut Qi Liang peradaban Tiongkok dalam hal perekonomian adalah menitikberatkan pada pertanian dan menghormati perdagangan ( 重農仰

7

Di dunia barat dikenal dengan nama Confucius.

8

(4)

商 ). Qi Liang mengatakan bahwa yang pertama kali membagi kelas sosial

masyarakat adalah Guan Zhong 管仲 725- 645 BCE . Guan Zhong membagi

masyarakat menjadi empat kelompok, agar rakyat bisa membagi profesi dan menetap dalam kelompoknya sehingga keahlian itu bisa diwarisi turun temurun. Tujuannya tentu demi kebutuhan pendidikan keahlian. Kongzi sendiri juga tidak menentang perdagangan9. Walau Kongzi berkata “ mati hidup ada takdirnya, kejayaan dan kekayaan di Tian” (shengsi youming fugui zaitian 生死有命富貴在

bahwa mendapatkan keuntungan itu, orang maupun harus memiliki batasan. Seperti kain sutra yang memiliki batasan lebarnya, tidak boleh tanpa aturan yang membatasinya. Batasan yang dimaksud oleh Yinying adalah keadilan dan kebajikan13. Filsuf lainnya yang menekankan keadilan adalah Mozi ( ?-476 BCE ). Konsep Mozi sebagai berikut : “ sekarang menggunakan keadilan mengatur negara, membuat negara makmur, rakyat bertambah, pemerintahan bersih, pertanian tentram. Apa yang menjadi pusaka berharga, bisa menguntungkan rakyat, dan keadilan bisa menguntungkan manusia, karena itu dikatakan bahwa keadilan, adalah pusaka berharga di bawah langit”. ( 今用義為

9

Lih. Qi Liang 啟良, Zhongguo Wenmingshi中國文明史 ( Sejarah Peradaban Tiongkok-penulis), ( Guangzhou: Hua Cheng publisher 花城出版社, 2000 ) jilid 1, h.620.

10 Kata fugui

富貴 bisa berarti kejayaan dan kekayaan, yang dimaksud kejayaan adalah naik jabatan dan yang dimaksud kekayaan adalah mendapatkan rejeki.

11

Lih. Ye Shi Chang 葉世昌 , Gudai zhongguo jingji sixiang shi 中國古代經濟思想史 ( Sejarah perekonomian Tiongkok Kuno-penulis ),( Shanghai : Fudan university Publisher, 2003 ), h.40.

12

Dalil keuntungan lebar kain sutra.

13 Ye Shi Chang

(5)

, 於國家必富, 人民必眾, 刑 必治, 社稷必. 所為貴良寶者, 可以利民也, 而

義可以利人, 故曰義,天下之良寶也 )

14 .

Dari sini kita bisa melihat bahwa keuntungan harus dibatasi oleh keadilan dan kebajikan. Karena itu, dalam budaya Tionghoa dikenal dengan kata cengli15

情理 . Kata ini meluas tidak hanya dalam transaksi bisnis saja tapi juga meluas

dalam banyak kehidupan mereka. Pada umumnya kata cengli ini diucapkan oleh para pelaku usaha saat melakukan negosiasi. Pengertian kata cengli ini menurut penulis berkaitan dengan keadilan, “jalan”, etika dan kesetaran maupun kebajikan. Karena kata cengli ( qingli ) terdiri dari dua kata yaitu : qing yang berarti perasaan16 dan li berarti aturan. Aturan ini kadang meluas hingga aturan negara atau dalam kata lain disebut dao 道 (jalan). Karena itulah kata cengli itu harus

sesuai atau selaras dengan perasaan maupun aturan (hukum).

Ekonomi menopang dan menghancurkan kekuasaan

Jizi 箕子 (± 1100 BCE) saat ditanya oleh raja Zhou Wuwang mengenai

perdagangan, dijawab bahwa ada delapan urusan pemerintah, antara lain yang pertama adalah makanan dan yang kedua adalah komoditi (barang dagangan)17. Barang dagangan yang dimaksud adalah barang produksi pertanian maupun peternakan, misalnya sutra, kulit binatang, keranjang ayaman dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa perekonomian adalah hal yang amat penting dalam mengatur negara. Pemikiran Jizi ini ditambahkan oleh Kongzi bahwa semua yang bersifat profit atau keuntungan harus bersifat adil. Jika tidak ada keadilan dalam mengejar keuntungan maka yang timbul adalah amarah. Negara dalam hal ini memegang

14 Mozi xinshi

墨子新釋 ( Penjelasan baru Mozi- penulis ), ( Taipei : Zhiyang publisher, 2003 ), h.446.

15

Cengli ini adalah dialek Minnan, salah satu dialek bahasa Tionghoa yang umum di Indonesia. Dalam dialek Beijing yang sekarang menjadi dialek persatuan atau yang disebut hanyu 漢語, aksara 情理 dibaca qingli.

16 Peraasaan ini selain berkaitan dengan faktor emosi perasan manusia juga berkaitan dengan

kebaikan, cinta. Jadi dalam hal ini kata qing selain memperhatikan perasaan juga harus berkaitan dengan kebaikan yang saling menguntungkan.

17Lih. Ye Shi Chang

(6)

peranan penting dalam mengatur keadilan itu. Kongzi sendiri menyatakan bahwa

“ semua tindakan yang mengutamakan profit akan menimbulkan dendam” ( 于

利而行 多怨). Agar tidak terjadi pergesekan antara kalangan kelas atas dengan

kelas bawah, maka perlu adanya suatu system keadilan dalam meraih keuntungan. Pemikiran ini dapat dilihat dari pemikiran Kongzi tentang konsep keuntungan dan peranan pemimpin yang harus adil18. Peranan ekonomi dalam menstabilkan negara dan menjaga ketertiban umum dapat dilihat dari pepatah bahwa “rakyat yang terutama bagi yang menjadi raja ( pimpinan ), makanan yang terutama bagi rakyat” ( 王者以民為天民以食為天 )

19 .

Pepatah dari keluarga Medici :” money to get power, power to protect

money” merupakan pepatah yang berkaitan antara kaum pedagang dengan penguasa. Dan di Tiongkok ada pepatah yang terkait dengan bagaimana menjaga kekuasaan raja, ”yang utama bagi seorang raja adalah rakyat, sedangkan yang utama bagi rakyat adalah makanan “ (王者以民為天,而民以食為天). Dengan kata lain, ekonomi bagi rakyat adalah yang terutama dan uang adalah alat

ekonomi. Pajak yang ditarik dari masyarakat untuk menjalankan roda

pemerintahan dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Tujuannya tentu adalah

untuk menjaga kelangsungan dinasti atau pemerintahan. Sehingga bisa menjadi hal yang terbalik dengan pepatah keluarga Medici. Power to get money and money to protect the power bisa menjadi suatu cara bagi pemerintah menggapai keadilan melalui pajak. Sejarah Tiongkok menunjukkan kaisar-kaisar yang melupakan asas keadilan dan pemenuhan kebutuhan mendasar rakyat melahirkan pemberontakan-pemberontakan20 kelas petani. Sejarah Tiongkok menuliskan pemberontakan pertama itu pada akhir masa dinasti Qin (221-207 BCE) yang dipimpin oleh Chen Sheng 陳勝 ( ?- 208 BCE ) dan Wu Guang 吳廣 (?-208 BCE).

18

Lih. Ye Shichang, Gudai zhongguo jingji sixiang shi, h.38-39.

19

Peribahasa ini berasal dari kronik Han. Isinya adalah dialog antara Liu Bang 劉邦 pendiri dinasti Han ( 202 BCE- 220 CE ) dengan Zhi Shiqi 酈食其 ( ?- 203 BCE ). Pepatah itu awalnya adalah usulan strategi yang diajukan oleh Zhi Shiqi kepada Liu Bang (247-195 BCE) untuk mengalahkan Xiangyu 項羽 (232-202 BCE).

20

(7)

Terakhir adalah pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh Mao Zedong 毛澤

東 ( 1893-1976 ) pada tanggal 9 september 1927.

Selain untuk menguatkan negara, ekonomi juga bisa untuk menghancurkan negara lain. Sejarah Tiongkok mencatat peranan Jiran 計 然

21

dalam menghancurkan kerajaan Wu dengan membangun ekonomi kerajaan Yue dan melancarkan perang ekonomi pada kerajaan Wu. Salah satu saran penting adalah menjaga stabilitas harga pangan, dimana negara memiliki peran agar harga pangan tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Jika terlalu rendah, petani yang dirugikan dan pedagang dirugikan jika harga pangan terlalu tinggi. Ini mirip dengan fungsi Bulog. Sedangkan perang ekonomi yang dilakukan dengan mengirimkan tukang-tukang yang ahli untuk membantu negara lawan membangun proyek-proyek mercusuar dengan tujuan menghabiskan sumber daya mereka Cara lainnya adalah membangun budaya konsumerisme rakyat negara lawan dan membeli semua bahan pangan mereka dengan harga tinggi22. Kebijakan ekonomi yang dilancarkan oleh Jiran yang patut dikaji lainnya adalah kebijakan “bergerak seperti aliran air”23. Maksudnya adalah perputaran mata uang dan komoditas yang tiada henti. Dalam pengamatan penulis, kebijakan ekonomi

“bergerak seperti aliran air” dari Jiran ini juga mempengaruhi pola perdagangan orang Tionghoa pada umumnya; yaitu pola perdagangan fast moving yang menekankan perputaran barang dan uang secara cepat dengan mengambil profit rendah. Hal ini bisa dilihat dengan mengamati pada para pedagang elektronik baik grosir maupun retailer di Harco, Jakarta.

21

Tahun kelahiran tidak diketahui bahkan menjadi perdebatan apakah memang ada orang yang bernama Jiran atau judul buku yang dikarang oleh Fanli 范蠡 ( 536-448 BCE ). Tapi dalam kronik Han ditulis bahwa Jiran adalah guru dari Fanli.

22

Cara yang dilakukan adalah dengan membeli harga tinggi pangan kemudian hingga titik tertentu menolak membeli pangan yang ditawarkan sehingga membuat petani-petani negara Wu menjadi kebingungan karena pangan yang dihasilkan tidak menjadi berharga. Sedangkan saat itu juga sedang trend menggunakan kain sutra di negara Wu membuat para petani berbondong-bondong berternak sutra.

23

(8)

Shangyang 商鞅

24

( 395-338 BCE) menekankan pentingnya kemampuan produksi dalam negeri terutama adalah pertanian sebagai pemenuhan kebutuhan mendasar rakyat dalam negeri. Shangyang menolak penghamburan devisa negara untuk membeli kebutuhan pangan dari negara lain. Malah menganjurkan menggenjot perekonomian terutama sektor produksi untuk mendapatkan devisa.

Shanqi 單旗

25

mengeluarkan teori tentang peredaran mata uang. Besaran mata uang untuk mengontrol nilai harga barang itu harus dilakukan oleh pemerintah26. Jika terjadi depresiasi karena peredaran yang tidak dikontrol, rakyat akan kehilangan modal dan pendapatan negara dari pajak akan berkurang27. Terlihat bahwa hal ini penting karena jika negara tidak bisa melaksanakan, ekonomi runtuh dan pada akhirnya negara juga ikut runtuh. Hal ini bisa kita lihat pada banyak pemerintahan yang gagal meredam inflasi, akhirnya pemerintahan itu digulingkan oleh rakyat. Pandangan Shanqi ini memberikan pengaruh luas pada para ekonom-ekonom Tiongkok periode selanjutnya. Bahkan menurut penulis, hal ini masih relevan hingga abad sekarang.

Laozi menganggap semua akar permasalahan gejolak masyarakat bermuasal pada keinginan duniawi manusia yang dirangsang oleh berbagai benda material indah. Dalam kitab Daode jing, ditulis bahwa lima warna membutakan mata, lima suara mentulikan telinga, lima rasa membuat lidah kelu. Semakin berkembangnya masyarakat, melahirkan keinginan-keinginan untuk mengejar benda-benda material (konsumtif). Pemuasan keinginan akan menyebabkan masyarakat kacau, tapi juga bisa menjadi pendorong kemajuan masyarakat28. Dalam hal ini, Laozi menekankan “tahu batas” ( 知足 ) atau tahu kapan harus

berhenti dalam pengejaran kepuasan duniawi. Tanpa mengenal batasan, manusia sulit berhenti atau keluar dari lingkaran pengejaran kepuasan materi termasuk

24 Shangyang mengabdi pada raja Qin Huaiwang dan membuat kerajaan Qin menjadi amat kuat

sehingga nantinya bisa menyatukan daratan Tiongkok.

25

Tahun kelahiran dan meninggal tidak diketahui, menjabat mentri untuk raja Zhou Jingwang dari tahun 531-501 BCE .

26

Besaran mata uang itu dari berat uang logam dan bahan yang dibuat. Besi dengan perunggu memiliki nilai yang berbeda.

27

Lih. Ye Shi Chang 葉世昌 , Gudai zhongguo jingji sixiang shi, h.32-33.

28

(9)

dalam mengejar uang. Selain hal “tahu batas”, konsep wuwei (無 為)

29

dalam pemikiran Laozi terutama di mahzab Taoisme juga berkaitan dengan konsep pengembangan ekonomi maupun politik. Konsep ini disebut wuwei erzhi 無為而

治 yang artinya adalah mengatur tanpa intervensi ( penuh atau besar ). Sistem ini

pernah diterapkan pada awal berdiri dinasti Han ( 202 BCE-220 CE ). Sayangnya, walau berhasil memajukan ekonomi, konsep wuwei erzhi membuat pemerintah pusat menjadi lemah30.

Nilai dan guna dari uang

Orang Tionghoa mengenal pepatah “uang bukan serba bisa tapi tanpa uang berlaksa hal tidak bisa ( dikerjakan)” ( 錢 不 是 萬 能 沒 錢 萬 萬 不 能 ). Jaman

sekarang, masyarakat sudah terlalu mengagungkan materi. Segala sesuatu yang ada memiliki nilai sehingga seolah-olah tanpa uang tidak bisa hidup. Dalam literature klasik Tiongkok, sejak awal sudah ada pembahasan tentang “dewa uang”31. Tapi, yang disebut sebagai “dewa uang”, sebenarnya tidak sama seperti dewa dalam pandangan masyarakat pada umumnya. Sebenarnya , “dewa uang” itu menunjuk pada uang itu sendiri. “Dewa uang” hanya sebagai analogi dan simbol, lebih pada satu ekspresi masyarakat dan system terhadap pengejaran maupun mengidolakan pada kekayaan32.

Di Tiongkok sendiri pandangan itu sudah ada sejak lama dan salah satu penggagasnya adalah Lu Bao 魯褒

33

dengan menulis “Dalil dewa uang” ( 錢神

論 ). Dalil tersebut beranggapan bahwa uang adalah benda yang sakti

mandaraguna. Tanpa uang, status sosial tidak ada. Tiada uang, maka tidak bisa

29

Secara umum kata wuwei sering diartikan menjadi non action, tapi itu tidak tepat. Seharusnya diartikan non intention dan non intervention.

30

http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/405-ekonomi-di-masa-dinasti-han-wu-wei-jing-ji diakses pada tanggal 15 mei 2015 jam 18:20.

31

Shi Yinxu, Zhang Jiacheng 釋印旭張家成, Zhongguo Caishen wenhua 中國財神文化 ( Budaya Dewa Rejeki Tiongkok-pen ), ( Beijing : Zongjiao wenhua publisher, 2008 ), h.147.

32

Shi Yinxu, Zhang Jiacheng 釋印旭張家成, Zhongguo Caishen wenhua 中國財神文化 ( Budaya Dewa Rejeki Tiongkok-pen ), ( Beijing : Zongjiao wenhua publisher, 2008 ), h.148.

33 Tahun kelahiran dan meninggal tidak diketahui. Hidup pada masa periode dinasti Jin barat

(10)

bertindak apa-apa. Kondisi bahaya bisa ditentramkan dengan uang. Uang bisa memerintah setan apalagi manusia dan berbagai pandangan lainnya yang mengagungkan uang34. Lu Bao menyebut uang koin adalah kongfang孔方

35 . Ia juga mengatakan manusia itu melihat uang sebagai “saudara yang tercinta”. Sejak itu kata kongfangxiong 孔方

36

menjadi kata pengganti untuk uang37. Tentunya banyak yang menentang pandangan tersebut, sekarang ini banyak orang yang beranggapan bahwa uang bukan segalanya.

Kong Lin 孔琳 ( 369-423 ) beranggapan bahwa uang hanya sebagai alat

penting dalam pertukaran barang maupun kehidupan sehari-hari. Ia beranggapan bahwa uang adalah benda tidak berguna, pada saat kelaparan tidak bisa dimakan, pada saat kedinginan tidak bisa dipakai. Walapun demikian, Kong Lin juga berpandangan bahwa uang bisa memajukan perputaran pergerakan komoditas, sehingga tidak bisa dihapus begitu saja38.

Pandangan Kong Lin tentang “uang tidak berguna” mempengaruhi banyak ekonom pada periode selanjutnya, salah satunya adalah Xin Qiji 辛棄疾 (

1140-1207 ). Pada masa Xin Qiji, uang kertas sudah beredar dan ia beranggapan peredaran uang kertas itu memudahkan rakyat, tapi saat nilai uang kertas menjadi jatuh, ia mengatakan bahwa penyebab utamanya adalah “ pencetakannya terlalu banyak tapi wilayah peredaran tidak luas.” Ini menunjukkan bahwa sebenarnya nilai dari uang kertas juga terkait dengan peredaran uangnya. Xin juga menganjurkan agar pemerintah harus menjaga nilai mata uang sehingga tidak merosot. Walau demikian, bagi Xin uang adalah benda yang pada saat kelaparan tidak dapat dimakan dan pada saat kedinginan tidak dapat dipakai39.

Menurut pemikiran Zhou Xingji 周行己 ( 1067- ? ), uang tidak berguna

karena nilainya ditetapkan oleh komoditi saat pertukaran itu terjadi. Uang dari

34

Lih. Ye Shichang 葉世昌 , Gudai zhongguo jingji sixiang shi,h.197-199.

35

Artinya adalah lubang persegi. Lihat gambar koin kuno Tiongkok yang memiliki lubang persegi dan fungsi lubang itu untuk menaruh tali dan mengikat uang koin agar tidak berceceran.

36

Artinya adalah saudara uang.

37 Shi Yinxu, Zhang Jiacheng

釋印旭張家成, Zhongguo Caishen wenhua 中國財神文化 ( Budaya Dewa Rejeki Tiongkok-pen ), ( Beijing : Zongjiao wenhua publisher, 2008 ), h.149.

38

Lih. Ye Shichang 葉世昌 , Gudai zhongguo jingji sixiang shi,h.200.

39

(11)

“tidak berguna” menjadi berguna; komoditas dari ada guna menjadi digunakan. Komoditas yang real sedangkan uang adalah nihil ( tak memiliki nilai )40.

Uang berguna atau tidak berguna bisa menjadi suatu pemikiran. Apakah uang yang menentukan nilai suatu komoditas; atau komoditas yang menentukan nilai ? Dalam pandangan penulis, uang menjadi ada guna jika ada kekuasaan yang menopang uang itu. Jika kekuasaan itu hancur, maka uang itu sendiri menjadi tidak bernilai.

Uang dan keharmonisan

Realitas dasar filsafat Tiongkok adalah yinyang dan lima unsur41. Pengaruh ini amat mendalam dan memasuki sendi-sendi kehidupan masyarakat Tionghoa. Dalam sejarah peradaban Tiongkok, sejak Dinasti Qin 221-207 BCE menyatukanTiongkok, bentuk mata uang logam selama dua ribu tahun tidak mengalami perubahan42.

Gbr. Koin uang jaman Qin43

Dalam filsafat Tiongkok, langit dilambangkan bulat dan bumi dilambangkan empat persegi. Langit adalah unsur yang dan bumi adalah unsur yin.

Lu Bao 魯褒 adalah orang yang pertama menuliskan dalam “Dalil dewa uang”

40

Lih. Ye Shichang 葉世昌 , Gudai zhongguo jingji sixiang shi,h.280-281.

41

Yinyang adalah dua sifat yang berlawanan tapi juga sekaligus berharmonisasi dan

keseimbangan. Lima unsur adalah unsur yang ada di alam semesta ini. Unsur-unsur itu adalah : logam, kayu, air, api dan tanah. Lima unsur itu saling menguatkan dan saling melemahkan. Lima unsur juga harus seimbang dan harmonis. Manusia sebagai mahluk yang memiliki kemampuan akal budi dan merefleksikan apa yang dilihatnya itu harus menjaga keseimbangan yinyang dan lima unsur.

42

Liu Wei 劉煒, Zhonghuawenming chuanzhen 中華文明傳真, ( Shanghai : Cishu publisher, 2001 ),jil.4, h.80.

43 Liu Wei

(12)

bahwa mata uang koin itu adalah lambang dari langit dan bumi44. Bagi penulis, ini menunjukkan bahwa koin uang selain alat tukar juga mengandung nilai filosofis bahwa segala sesuatunya harmonis. Sebagai benda yang memiliki nilai intristik tinggi, koin harus mencerminkan konsep keseimbangan keharmonisan yinyang. Keharmonisan ini ditopang oleh “keadilan dan kebajikan”. Tanpa ini semua maka keharmonisan tidak akan terjaga.

Sebuah pemikiran awal menarik terbentuk di tahun 2006, ketika penulis ke Singapore dan mengikuti seminar Taoisme di sana. Penulis sempat bertemu dengan Victor Yue45 , dan ia mengatakan bahwa koin S$1 Singapore itu mengandung konsep bagua (hexagram) dan lima unsur. Konon saat Singapur membangun MRT (mass rapid train) beserta jaringan pipa maupun kabel bawah tanah, perdana menteri Lee Kwan Yew takut fengshui Singapura menjadi rusak. Menurut Victor Yue, Master Weng menyarankan agar setiap rakyat Singapura membawa bagua, dan caranya dengan membuat koin berbentuk bagua. Oleh karena itu koin S$1 dibuat berbentuk bagua.

Gbr.Koin S$1 sumber :

https://ecs3.tokopedia.net/newimg/product-1/2014/5/14/4015164/4015164_81b46c1e-db29-11e3-9b97-eb4b2523fab8.jpg

Tentunya hal ini sulit dijelaskan secara ilmiah, tapi dapat dilihat bahwa bentuk koin tersebut memang memiliki segi delapan, atau yang dikenal dalam budaya Tionghoa sebagai bagua.

Selain koin uang memang memiliki fungsi sebagai alat tukar, masyarakat Tionghoa juga mengenal koin uang yang tidak memiliki fungsi ekonomi. Uang

44 Lih. Ye Shichang

葉世昌 , Gudai zhongguo jingji sixiang shi,h.198.

45

(13)

koin itu disebut huaqian 花錢

46

. Uang itu adalah uang “mainan” dan sudah ada sejak dinasti Han47. Bentuk Huaqian itu umumnya tetap berlandaskan pada konsep “langit bulat bumi empat persegi” atau yang disebut fangkong. Masyarakat zaman dahulu mencetak “uang mainan” itu penuh dengan simbol keberuntungan atau kebahagiaan48.

Gbr.huaqian 49

Fungsi uang selain nilai tukar ekonomi

“Energi uang” ini adalah energi dalam pengertian metafisika Tiongkok, yaitu qi 氣

50

. Penggunaan uang dalam aspek-aspek di luar kegiatan ekonomi antara lain : tolak bala, fengshui maupun exorcisme;semuanya dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Pada umumnya uang yang dipakai adalah uang logam terutama koin kuno. Salah satu alasannya adalah uang koin itu beredar di manusia sehingga menyerap energi manusia dan energi manusia itu adalah energy yang

(positif) sehingga bisa menolak segala hal yang bersifat buruk atau energi yin

(negatif).

46 Pengertian huaqian ini bukan berarti adalah menghamburkan uang seperti dalam kamus

bahasa mandarin modern. Artinya adalah uang bunga yang maknanya adalah uang yang indah, penuh ukiran dan mengandung simbol-simbol pengharapan.

47

Lih.Yin Wei 殷偉, Zhongguo Chuantong fu wenhua 中國傳統福文化, ( Fuzhou : Fujian Renmin publisher, 2014 ), h.165.

48

Lih.Yin Wei 殷偉, Zhongguo Chuantong fu wenhua 中國傳統福文化, ( Fuzhou : Fujian Renmin publisher, 2014 ), h.166-167.

49

Yin Wei 殷偉, Zhongguo Chuantong fu wenhua 中國傳統福文化, ( Fuzhou : Fujian Renmin publisher, 2014 ), h.165.

50

(14)

Contoh-contoh penggunaan “uang” dalam kehidupan masyarakat Tionghoa antara lain :

a. Pada saat tahun baru Imlek, anak-anak diberi yasuiqian 壓 歲 錢, atau

secara umum di masyarakat Tionghoa Indonesia disebut angpao. Sebenarnya yasuiqian ini artinya uang penekan ( penolak ) sui yang berarti menolak malapetaka dan pengharapan agar bisa selamat. Pada Zaman dahulu, yasuiqian yang digunakan adalah uang logam yang diikat menjadi satu dan kemudian pada saat malam tahun baru Imlek di taruh di ranjang anak.

b. Beberapa praktisi fengshui meletakkan uang koin saat hendak meletakkan pondasi bangunan. Tujuannya menolak shaqi 煞 氣 atau energy buruk.

Pada zaman dahulu ada yang menguburkan yuanbao 寶

51

dalam tanah, selain sebagai simpanan jika terjadi sesuatu hal yang memerlukan uang, juga berfungsi agar rumah tinggal itu menjadinyaman.

Gbr.Yuanbao sucai.redocn.com/

c. Koin yang dirangkai menjadi pedang atau disebut pedang uang emas ( jinqianjian 金 錢 劍 ) adalah pedang yang digunakan untuk mengusir

setan. Umumnya digunakan oleh para master Taoist dan rakyat jelata. Dasar pemikirannya sama seperti yang disebut di atas bahwa uang yang beredar di tangan manusia itu mengandung unsur yang ( positif ) dan

pedang memiliki “hawa” pembunuh shaqi 殺氣 sehingga bisa mengusir

setan. Selain itu juga digunakan oleh beberapa praktisi fengshui untuk membuat rumah menjadi nyaman.

51

(15)

Gbr.pedang uang emas http://baike.haoyun666.com/index.php?doc-view-2669.htm

d. Pada saat upacara penguburan, sering dilakukan upacara melempar lima biji-bijian dan uang logam. Tujuannya adalah semoga hasil panen melimpah dan keluarga yang ditinggalkan selalu berkecukupan.

Kesimpulan

Perkembangan ekonomi di Tiongkok yang ribuan tahun lamanya melahirkan banyak gagasan maupun teori tentang ekonomi dan fungsi uang. Para filsuf maupun ekonom Tiongkok dari zaman ke zaman menghadapi permasalahan-permasalahan ekonomi yang harus diatasi. Secara garis besarnya, kendali negara atas perekonomian maupun perputaran uang itu adalah demi mensejahterakan rakyat. Tanpa ada rakyat yang sejahtera maka kekuasaan negara bisa terancam bahkan digulingkan. Dalam mengelola maupun melaksanakan kegiatan ekonomi harus memiliki keadilan dan kebajikan. Cara itulah yang bisa menghindari kebencian maupun amarah karena kegiatan yang mencari untung berlebihan.

Makna dan nilai dari uang menjadi suatu perdebatan di kalangan para filsuf maupun para ekonom Tiongkok kuno, terutama dalam bidang ekonomi maupun fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, bentuk uang koin di Tiongkok selama dua ribu tahun tidak mengalami perubahan. Bentuk uang koin itu sendiri mengandung nilai filosofi tentang keharmonisan.

Fungsi dan makna nilai uang akhirnya melampaui fungsi ekonomi, terutama dalam bidang metafisik maupun budaya bangsa Tionghoa. Dalam budaya Tionghoa, uang sudah bukan lagi sekedar alat tukar ekonomi, tapi menjadi alat untuk menolak bala, harmonis dengan alam dan lain-lain.

Referensi :

He Huazhang何華章.2007.Zhouyi Daquan 周易大全. Xi’an : Shaanxi National

(16)

Liu Wei 劉煒.2001. Zhonghuawenming chuanzhen 中華文明傳真. Shanghai :

Cishu publisher.

Qi Liang 啟良.2000. Zhongguo Wenmingshi中國文明史 . Guangzhou: Hua

Cheng publisher

Shi Yinxu, Zhang Jiacheng 釋印旭張家成.2008. Zhongguo Caishen wenhua 中 國財神文化 .Beijing : Zongjiao wenhua publisher.

Wang Yanan 王亞南.2014. Zhongguo Jingji Yuanlun 中國經濟原論 .Beijing :

Commercial Press Publisher.

Ye Shi Chang 葉世昌. 2003.Gudai zhongguo jingji sixiang shi 中國古代經濟思 想史. Shanghai : Fudan Daxue chubanshe 復旦大學出版社.

Yin Wei 殷偉. 2014.Zhongguo Chuantong fu wenhua 中國傳統福文化. Fuzhou :

Fujian Renmin publisher 福建人民出版社

Daftar situs elektronik :

Referensi

Dokumen terkait

Uang adalah alat tukar menukar yang digunakan setiap individu untuk transaksi barang dan jasa. Misalnya seseorang yang memiliki beras untuk dapat memenuhi kebutuhannya terhadap

Uang barang adalah alat tukar yang memiliki nilai komoditas atau bisa diperjualbelikan apabila barang tersebut digunakan bukan sebagai uang. Namun tidak semua barang bisa

Dalam system perekonomian modern uang telah bergeser fungsinya dari alat tukar menjadi komoditas, sehingga menjadikan uang lebih banyak beredar di pasar sekunder dari pada

Dalam sistem ekonomi konvensional, uang dipandang tidak hanya sebagai alat tukar yang sah, melainkan juga dipandang sebagai komoditas, oleh karena itu menurut sistem ekonomi

Perekonomian dengan sistem barter ini terjadi pada waktu itu belum dikenal sama sekali alat tukar yang disebut uang atau alat yang berfungsi sebagai alat pembayaran3. Fungsi uang

Dari sini dapat dipahami bahwa uang merupakan barang publik (public property) yang digunakan sebagai alat tukar, dan permintaan akan uang merupakan derivasi dari

Dalam Islam, seseorang memiliki uang untuk spekulasi dilarang karena uang menurut Islam hanya sebagai alat tukar-menukar dan sebagai standar nilai sehingga al-Ghazali berpendapat,

Dalam setiap bentuknya, uang memiliki pengaruh yang mendalam tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam aspek sosial, politik, dan budaya.. Pertama-tama, uang adalah alat tukar