• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Sosia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbandingan Sistem Ekonomi Islam Sosia"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Perbandingan Sistem Ekonomi Islam, Sosialis dan Kapitalis

Diajukan sebagai salah satu tugas pertemuan ke 14 mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Zein Muttaqin, S.E.I., M.A.

Disusun Oleh :

Edi Hidayat 14423078

Randy Bouty 14423199

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat, berkah, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok“Membandingkan Ekonomi Islam, Sosial dan Kapitalis”.Sholawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada baginda nabi Muhammad SAW.

Dalam penulisan makalah kali ini penulis dapat mengetahui tentang pemahaman tentang Ekonomi Islam, sosialis dan kapitalis. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Teman-teman satu kelompok, terimakasih atas kekompakan dalam penyelesaian tugas makalah ini.

2. Terkhusus untuk dosen pengampu mata kuliahBahasa Indonesia.

Penulis menyadari jika makalah yang disajikan ini belumlah sempurna. Untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Wassalamu alaikum Wr. Wb

Yogyakarta, 11 Desember 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

I.I. Latar Belakang ... 1

I.II. Rumusan Masalah ... 2

I.III Tujuan Penulisan ... 2

BAB II ... 3

PEMBAHASAN ... 3

II.I. Pengertian Ekonomi Islam, Sosialis, Kapitalis ... 3

II.II. Sejarah Ekonomi Islam, Sosialis, Kapitalis ... 6

II.III.Sistem Ekonomi Islam, Sosalis, Kapitalis. ... 22

BAB III ... 27

PENUTUP ... 27

III.I Kesimpulan ... 27

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Setiap negara memiliki sistem ekonomi yang berbeda-beda. Sistem yang dianut sebuah negara biasanya sesuai dengan paham ideologi negara tersebut. Misalnya sistem yang berdasarkan syariah Islam yaitu sistem ekonomi Islam.Yang menganut sistem ini adalah negara-negara Islam yang ada di dunia, walaupun begitu beberapa negara khususnya Indonesia telah menerapkan sistem ekonomi Islam di mana dengan hadirnya beberapa perbankan yang berlabel syariah. Negara yang berideologi komunisme biasanya akan menerapkan sistem sosialis. Dan jika negara tersebut menganut paham kapitalisme maka cenderung menganut sistem ekonomi kapittalis.

Sistem-sistem ekonomi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sistem ekonomi Islam misalnya, mengedepankan kepentingan pribadi dan kepentingan umum selama tidak bertentangan dengan aturan syariat Islam. Sistem ini disebut juga dengan sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam memiliki sisi yang hampir sama dengan sistem lain tetapi di sisi lain sangat berbeda dengan sistem yang ada. Kemudian sistem ekonomi Kapitalis yang mengedepankan kebebasan setiap individu tanpa ada campur tangan negara. Setiap orang diperbolehkan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Sedangkan sistem ekonomi sosialis merupakan kebalikan sistem ekonomi kapitalis.Setiap individu tidak memiliki hak atas kekayaan.Semua dikuasai oleh negara untuk kesejahteraan bersama.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan menjadi focus kajian dalam

(5)

I.II Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Ekonomi Islam, Sosialis dan Kapitalis? 2. Bagaimana sejarah Ekonomi Islam, Sosialis dan Kapitalis? 3. Bagaimana sistem Ekonomi Islam, Sosialis dan Kapitalis? I.III Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian Ekonomi Islam, Sosialis dan Kapitalis

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

II..I Pengertian Ekonomi Islam, Sosialis dan Kapitalis

(Muh, Ahmad & Fatih1999) Menuturkan Banyak beragam pendapat yang mengutarakan definisi tentang ekonomi Islam. Muhammad Abduh al-Arabi memaknai ekonomi Islam merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari al-Qur’an dan Hadis dan merupakan bangunan perekonomian yang didirikan atas landasan dasar-dasar tersebut dengan lingkungan dan masanya. (Ahmad Dahlan, 2008, p.2)

(Abdul Mannan, 1997) memberikan definisi ilmu ekonomi Islam sebagai ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi kerakyatan yang diilhami oleh nilai-nilai dan ajaran Islam. (Ahmad Dahlan, 2008, p.2)

(BI Regulation & Policies of Islamic Banking 2006) Menjelaskan dari pengertian ekonomi Islam di atas, dapat dijelaskan bahwa kajian dan pembahasan ekonomi Islam berdimensi kerakyatan dengan sistem yang dibangun merupakan representasi dari ajaran dan nilai-nilai Islam. Adapun kepentingan atau tujuan dari sistem ekonomi Islam merupakan suatu bentuk “ijtihad” dari penerjemahan ajaran agama (maqâshid syari’ah) pada wilayah normatif agardapat dipraktikkan menjadi sistem yang aplikatif pada wilayah sosial (kerakyatan).

Aplikasi ajaran agama dalam bidang ekonomi Islam paling banyak pada lembaga perbankkanyang telah berkembang cukup signifikan dalam 3 tahun terakhir dengan indikator market shareterhadap perbankan konvensional telah mencapai 1,8 % dan BI mempunyai target 5 % pada tahun2010. (Ahmad Dahlan, 2008, p.2)

(7)

Individu dalam kapitalisme mempunyai peran besar dalam penguasaan hak milik, mengadakan perjanjian kontrak, dan perilaku ekonomi dengan standar yang hanya mempertimbangkan pasar.

Filosofi demikian telah melahirkan potensi kepemilikan publik yang semestinya dikuasai oleh negara. Atas nama “kapitalisme” potensi-potensi tersebut kemudian diprivatisasi dan dikuasai oleh swasta. Negara hanya menerima pajak, sementara manfaat dari potensi kepemilikan tersebut tidak dinikmati oleh masyarakat.

Sebagaimana yang ditulis oleh Herbert Spencer dalam buku Social Statistics (1850) bahwa dampak kapitalisme telah melahirkan faham darwinisme-sosial, suatu faham yang menolak semua sistem bantuan untuk masyarakat yang diusulkan oleh negara, dan antisipasi bagi perlindungan terhadap kesehatan, sekolah-sekolah negeri, dan vaksinasi wajib. Menurut faham ini, tatanan masyarakat terbentuk dari prinsip bahwa yang kuat akan tetap bertahan hidup, sedangkan pemberian bantuan dan pemberdayaan bagi masyarakat lemah sehingga bertahan hidup merupakan suatu pelanggaran. (Ahmad Dahlan, 2008, p.3)

Adapun sosialisme merupakan faham perlawanan terhadap kapitalisme. Sosialisme bergerak untuk mengkritik fenomena kapitalis yang individualistik dengan paradigma kolektivitas, yaitu kepemilikan negara merupakan hak tertinggi atas segala hak individu, kecuali pada hak-hak tertentu yang secara hukum sosialisme dan dengan syarat-syarat tertentu dapat dimiliki oleh individu.

Implikasi dari faham sosialisme telah menempatkan manusia hanya sebagai mesin produksi, kemandirian individu terkebiri atas nama kepentingan (kepemilikan) negara.

II.II Sejarah Ekonomi Islam, Sosialis, Kapitalis

Sejarah ekonomi Islam

(Karim, 2002) Munculnya Islam dengan diangkatnya Muhammad sebagai Rasulullah merupakan babak baru dalam sejarah dan peradaban manusia. Pada saat di Makkah Rasullah saw. mengemban tugas menguatkan pondasi akidah kaum muslim. Rasulullah di Makkah hanya berposisi sebagai pemuka agama.

(8)

demi hari semakin meningkat. Hampir seluru penduduk kota Madinah menerima Nabi Muhammad menjadi pemimpin di Madinah, tak terkecuali orang-orang Yahudi. Di bawah kepemimpinannya, Madinah berkembang cepat dan dalam waktu sepuluh tahun telah menjadi negara yang sangat besar dibandingkan dengan wilayah- wilayah lain di seluruh jazirah Arab.(Kharidatul Mudiah, 2015, p.195)

(Sudarsono, 2002)Di Madinah, Rasulullah mula-mula mendirikan majelis syura, majelis ini terdiri dari pemimpin kaum yang sebagian dari mereka bertanggung jawab mencatat wahyu. Pada tahun 6 Hijriyah Rasulullah mengangkat sekretaris dengan bentuk sederhana telah dibangun. Rasulullah juga telah mengutus utusan ke pemimpin negara-negara tetangga. Orang-orang ini mengerjakan tugasnya dengan sukarela dan membiayai hidupnya dari sumber independen, sedangkan pekerjaan sangat sederhana tidak memerlukan perhatian penuh.

Pada zaman Rasulullah, sudah mulai ditanamkan larangan pembungaan uang atau riba, sebagaimana yang biasa oleh orang- orang Yahudi di Madinah. Islam benar-benar menentang praktik- praktik tidak fair dalam perekonomian tersebut. Karena riba didasarkan atas pengeluaran orang dan merupakan eksploitasi yang nyata, dan Islam melarang bentuk eksploitasi apapn “apakah itu dilakukan olehorang-orang kaya terhadap orang-orang miskin, oleh penjual terhadap pembeli, oleh majikan terhadap budak, oleh laki-laki terhadap wanita, dan lain sebagainya.” Al-Qur’an pun menyebut, “Dan apa yang kamu berikan sebagai tambahan (riba) untuk menambah kekayaan manusia, maka riba itu tidak menambah di sisi Allah” (QS, 30: 39).

Masa Abu Bakar

(9)

(Al-Usairy, 2006) Sebelum menjadi Khalifah Abu Bakar tinggal di Sikh yang terletak di pinggiran kota Madinah. Setelah berjalan 6 bulan dari kekhalifahannya, Abu Bakar pindah ke pusat kota Madinah dan bersamaan dengan itu sebuah Baitul Mal dibangun. Sejak menjadi khalifah, kebutuhan keluarganya diurus oleh kekayaan dari Baitul Mal ini. Abu Bakar diperbolehkan mengambil dua setengah atau dua tiga perempat dirham setiap harinya dari Baitul Mal dengan beberapa waktu. Ternyata tunjangan tersebut kurang mencukupi sehingga ditetapkan 2000 atau 2500 dirham dan menurut keterangan 6000 dirham per tahun (Kharidatul Mudiah, 2015, p.199).

(Karim, 2004)Namun di sisi lain, beberapa waktu menjelang wafatnya Abu Bakar, ia banyak menemui kesulitan dalam mengumpulkan pendapatan negara sehingga ia menayakan berapa banyak upah atau gaji yang telah diterimanya. Ketika diberitahukan bahwa jumlah tunangannya sebesar 8000 dirham, ia langsung memerintahkan untuk menjual sebagian besar tanah yang dimilikinya dan seluruh hasil penjualannya diberikan kepada negara.

Masa Umar bin Khattabb

(Yatim, 2000)Umar bin Khattab merupakan pengganti dari Abu Bakar. Untuk pertama kalinya, pergantian kepimpinan dilakukan melalui penunjukan.

(10)

Pada masa ini harta Baitul Mal dianggap sebagai harta kaum Muslimin, sedangkan Khalifah dan para amil hanya berperan sebagai pemegang amanah. Dengan demikian, negara bertanggung jawab untuk menyediakan makanan bagi para janda, anak yatij, serta anak-anak terlantar; membiayai penguburan orang-orang miskin; membayar utang-utang yang bangkrut; membayar uang diyat untuk kasus-kasus tertentu, seperti membayar diyat prajurit Shebani yang membunuh seorang Kristianiuntuk menyelamatkan nyawanya; serta memberikan pinjaman tanpa bunya untuk tujuan komersial, seperti kasus Hind bint Ataba (Karim, 2004).

Masa Utsman bin Affan

(Sudarsono, 2002). Utsman bin Affan merupakan khalifah ketiga setelah wafatnya Umar bin Khatab. Perluasan daerah kekuasaan Islam yang telah dilakukan secara masif pada masa Umar bin Khattab diteruskan oleh Utsman bin Affan. Pada enam tahun pertama kepemimpinannya, banyak negara yang telah dikuasainya, seperti Balkan, Kabul, Grozni, Kerman dan Sistan. Setelah negera-negara tersebut ditaklukkan, pemerintahan Khalifah Utsman menata dan mengembangkan sistem ekonomi yang telah diberlakukan oleh Khalifah Umar. Khalifah Utsman mengadakan empat kontrak dagang dengan negara-negara taklukan tersebut dalam rangka mengembangkan potensi sumber daya alam. (Karim, 2004) Khalifah Utsman bin Affan mengambil suatu langkah kebijakan tidak mengambil upah dari kantornya. Sebaliknya, ia meringankan beban pemerintah dalam hal-hal yang serius, bahkan menyimpan uangnya di bendahara negara. Hal tersebut menimbulkan kesalahfahaman dan ketidakcocokan dengan Abdullah bin Arqam, bendahara Baitul Mal. Konflik ini semakin meruncing ketika ia tidak hanya membuat Abdullah menolak upah dari pekerjaannya, tetapi juga menolak upah dari pekerjaannya, tetapi juga menolak hadir pada setiap pertemuan publik yang dihadiri Khalifah. Permasalahan tersebut semakin rumit ketika muncul berbagai pernyataan kontroversional mengenai pembelanjaan harta Baitul Mal yang tidak hati-hati (Kharidatul Mudiah, 2015, p.205).

(11)

memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, ia memberikan bantuan yang berbeda pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam hal pengeloaan zakat, Utsman mendelegasikan kewenangan menaksir harta yang dizakati kepada pemiliknya masing-masing

Masa Ali bin Abi Thalib

(Sudarsono, 2002) Ali bin Abi Thalib merupakan khalifah keempat menggantikan Utsman bin Affan yang terbunuh. Ali mempunyai gelar karramahu wajhah. Ia menikah dengan putri Rasulullah Fatimah al-Zahra dikarunia dua putra yaitu Hasan dan Husain. Pada masa Ali, merupakan masa pemerintahan tersulit yang harus dilampaui karena karena masa-masa itu merupakan masa-masa paling kritis berupa pertentangan antar kelompok (Kharidatul Mudiah, 2015, p.206).

Muncul pula pada waktu itu tuntutan para sahabat untuk menelisik siapa sebenarnya orang yang membunuh Utsman bin Affan. Khalifah Ali merupakan salah satu khalifah yang sederhana, ia dengan suka rela menarik dirinya dari daftar penerima bantuan Baitul Mal (kas negara), bahkan menurut yang lainnya dia memberikan 5000 dirham setiap tahunnya. Apapun faktanya hidup Ali sangat sederhana dan ia sangat ketat dan rigit dalam menjalankan keuangan negara. Suatu hari saudaranya Aqil datang kepadanya meminta bantuan uang, tetapi Ali menolak karena hal itu sama dengan mencuri uang milik masyarakat (Kharidatul Mudiah, 2015, p.206).

Sejarah Ekonomi Kapitalis

(12)

untuk keuntungan mereka. Penjelasan Robert Learner ini paralel dengan tudingan Karl Marx bahwa imperialisme adalah kepanjangan tangan dari kapitalisme.

Sistem kapitalisme, menurut Ebenstein (1990), mulai berkembang di Inggris pada abad 18 M dan kemudian menyebar luas ke kawasan Eropa Barat laut dan Amerika Utara. Risalah terkenal Adam Smith, yaitu The Wealth of Nations (1776), diakui sebagai tonggak utama kapitalisme klasik yang mengekspresikan gagasan “laissez faire” dalam ekonomi. Bertentangan sekali dengan merkantilisme yaitu adanya intervensi pemerintah dalam urusan negara. Smith berpendapat bahwa jalan yang terbaik untuk memperoleh kemakmuran adalah dengan membiarkan individu-individu mengejar kepentingan-kepentingan mereka sendiri tanpa keterlibatan perusahaan-perusahaan negara (Robert Lerner, 1988).

Awal abad 20 kapitalisme harus menghadapi berbagai tekanan dan ketegangan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Munculnya kerajaan-kerajaan industri yang cenderung menjadi birokratis uniform dan terjadinya konsentrasinya pemilikan saham oleh segelintir individu kapitalis memaksa pemerintah (Barat) mengintervensi mekanisme pasar melalui kebijakan-kebijakan seperti undang-undang anti-monopoli, sistem perpajakan, dan jaminan kesejahteraan.

Sejarah Ekonomi Sosialisme :

Sejarah sosialis memerupakan sejarah protes sosial. Yaitu terhadap semua penyakit kultural, ekonomis, social, dan politis kapitalisme. Proses social sudah tentu bukan “Barang

baru” tetapi ada dua hal yang membedakan sosialisme dengan

pemberontakan-pemberontakan sebelumnya terhadap pemerintahan yang ada.

Pertama: Sosialisme bersifat ekonomis. Kedua: Ia bersifat internasional, baik mengenai skope-nya maupun mengenai appeal-nya. “Umur”sosialisme kurang dari dua abad.Tetapi pada masa itu, gerakan tersebut terpisah kedalam dua aliran.

(13)

berbagai macam tipe teori sosialis pada berbagai negara didunia, teta pada hal umum yang mencirikannya:

Di Jerman produsen-produsennya mulai membangun industri-industri yang sanggup bersaing dengan industr Inggris. Berdasarkan perkembangan-perkembangan tersebut terlihat timbulnya berbagai reaksi hebat terhadap kapitalisme.

Mereka mencapai bentuk berupa empat macam filsafat radikal pokok, yaitu: 1. SosialismeUtopis ( Utopian socialism )

2. SosialismeMarxisdankomunisme ( Marxian socialism and communism ), 3. Sindikalisme ( syndicalism ),SosialismeUtopis

Di Inggris orang yang tekemuka adalah Robert Owen (1771-1858), dan di Prancis seorang yang bernama Charles Fourier (1772-1837), peranan Owen sebagai seorang perombak sosial amat penting.Dia memainkan peranan penting dalam pembentukan undang-undang pabrik guna melindungi para pekerja pabrik, yaitu the Factory art tahun 1844. Sosialisme Marxis dan Komunisme

Di antaramereka yang hadir ada dua orang radikal intelektual yang relative mudadan yang beludikenal.Yang satu adalah Karl Mark, sedangkan yang kedua adalahsahabatnya, Frederich Engels. Dalam bulan Januari 1948, prinsip-prinsip dan sasaran yang ditetapkan, dipublikasikan sebagai sebuah pamplet denga nama “The Communist Manifest”.

(14)

II.III Sistem Ekonomi Islam, Sosalis, Kapitalis

Sistem Ekonomi Islam

Menurut Yusuf Qardhawi, karakteristik sistem ekonomi islam, yaitu : 1. Ekonomi Ilahiyyah

Ekonomi islam adalah ekonomi Ilahiyyah, karena titik berangkatnya dari Allah, tujuannya mencari ridha Allah dan cara-caranya tidak bertentangan dengan syariatNya. Kegiatan ekonomi, baik produksi, konsumsi, penukaran dan distribusi diikatkan pada prinsip Ilahiyyah dan pada tujuan Iilahi. ( Yusuf Qardhawi, 2001 )

2. Ekonomi Akhlak

Hal yang membedakan antara sistem islam dengan sistem lainnya, adalah bahwa antara ekonomi dan akhlak tidak pernah terpisah antara ilmu dengan akhlak, antara politik dan akhlak, antara perang dengan akhlak. Akhlak adalah daging dan urat nadi kehidupan islam. Karena risalah islam adalah risalah akhlak, sehingga Rasulallah bersabda :“Sesungguhnya tidaklah aku diutus, selain hanya untuk menyempurnakan akhlak.”

3. Ekonomi kemanusiaan

Manusia, dalam sistem ekonomi islam ini adalah sasaran sekaligus merupakan sarana. Tujuan dan sasaran utama islam adalah merealisasikan “kehidupan yang baik” bagi manusia dengan segala unsur dan pilarnya. Dalam segala fase kehidupan manusia, mulai dari masa kanak-kanak sampai dengan masa tua. Dalam segala keadaan hidupnya, sehat dan sakit, lemah dan kuat, susah dan senang, sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat.

4. Ekonomi pertengahan

Pertengahan yang adil merupakan roh dari ekonomi islam. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Baqarah (2): 143: “Dan demikian (pula) kami telah menjadikan kamu ( umat islam ), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas ( perbuatan ) manusia dan agar Rasul ( Muhammad ) menjadi saksi atas ( perbuatan ) kamu.”

(15)

1. Ekonomi islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari konsep islam yang utuh dan menyeluruh.

2. Aktivitas ekonomi islam merupakan suatu bentuk ibadah. 3. Tatanan ekonomi islam memiliki tujuan yang sangat mulia. Konsep Ekonomi Islam

Ekonomi islam memiliki sifat dasar sebagai ekonomi robbani dan insani. Dikatakan ekonomi robbani karena ekonomi islam sarat dengan tujuan dan nilai-nilai Ilahiyah. Sedangkan

ekonomi islam dikatakan memiliki dasar sebagai ekonomi insani, karena sistem ekonomi islam dilaksanakan dan ditujukan untuk kemaslahatan manusia.

1. Konsep tauhid 2. Konsep rububiyyah 3. Konsep khilafah 4. Konsep Tazkiyah

Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu system yang menyandarkan diri sepenuhnya pada :

1. Hak milik Swasta (Private Property) lembaga ini merupakan elemen pokok dari kapitalisme, Ia menjamin bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mencapai barang-barang ekonomi dan sumber-sumber daya melalui cara yang legal,

mengadakan perjanjian-perjanjian sehubungan dengan penggunaannya dan apabila perlu menjualnya “kekayaan merupakan hak alamiah terlepas dari kekuasaan Negara. 2. Dibina oleh tangan yang tak terlihat (The Invisibel Hand) prinsif tersebut

menyatakan bahwa untuk mencapai hal yang terbaik untuk masyarakat.Setiap individu dalam sebuah masyarakat kapitalistik dimotivasi oleh kekuatan-kekuatan ekonomi sehingga ia akan bertindak sedemikian rupa untuk mencapai kepuasan terbesar dengan pengorbanan atau biaya yang sekecil-kecilnya.

(16)

timbulnya individualism ekonomi dan kebebasan ekonomi.Intervensi pemerintah dibatasi pada aktivitas-aktivitas tertentu.

4. Persaingan dan pasar-pasar bebas (free market competition). Prinsip bekerjanya mekanisme pasar menyebabkan terjadinya persaingan. Persaingan terjadi antara penjual barang-barang yang serupa untuk menarik pembeli; antara pembeli untuk mencapai barang-barang yang mereka inginkan; antara pekerja untuk memperoleh pekerjaan, antara pihak majikan untuk memperoleh pekerja, antara pembeli dan penjual sumber-sumber daya untuk mencapai syarat yang sebaik-baiknya. Kerangka dasar sistem ekonomi Kapitalis

1. Kelangkaan (Scarcity) Sumber-sumber ekonomi. Terciptanya kelangkaan oleh karena adanya benturan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan terbatasnya (langkanya) barang-barang ekonomi yang tersedia dalam usaha

menjembatangi hal tersebut adalah dengan jalan menambah jumlah produksi barang dan jasa sebanyak-banyaknya agar kebutuhan manusia yang tidak terbatas dapat diperkecil.

2. Pandangan tentang nialai (value) barang. Dalam sistem ekonomi kapitalis nilai merupakan sesuatu yang sangat urgen. Karena nilai merupakan suatu sarana untuk melihat faedah suatu barang dan jasa, juga untuk menentukan kemampuan produsen dan konsumen.

3. Perana harga dalam sistem ekomi kapitalis. Dalam system ekonomi kapitalis, harga mempunyai peranan dalam kegiatan produksi,konsumsi, dan distribusi melalui struktur harga.

Sistem Ekonomi Sosialis

Di satu pihak ada kebebasan individu seperti dalam sistem ekonomi kapitalis. Namun di pihak lain, peran pemerintah lebih besar misalnya dalam menentukan upah minimum dan penetapan harga minimum atau maksimum serta ada kebijakan perlindungan usaha, konsumen dan pekerja,

(17)

BAB III

PENUTUP

III.I Kesimpulan

KESIMPULAN

Banyak beragam pendapat yang mengutarakan definisi tentang ekonomi Islam, sosialis dan kapitalis dari tokoh ekonomi.. Aplikasi ajaran agama dalam bidang ekonomi Islam paling banyak pada lembaga perbankkanyang telah berkembang cukup signifikan dalam 3 tahun terakhir dengan indikator market shareterhadap perbankan konvensional telah mencapai 1,8 % dan BI mempunyai target 5 % pada tahun2010. Implikasi dari faham sosialisme telah menempatkan manusia hanya sebagai mesin produksi,kemandirian individu terkebiri atas nama kepentingan (kepemilikan) negara. sedangkan Individu dalam kapitalisme mempunyai peran besar dalam penguasaan hak milik, mengadakanperjanjian kontrak, dan perilaku ekonomi dengan standar yang hanya mempertimbangkan pasar.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Muhammad al-’Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem, Prinsip, dan Tujuan Ekonomi

Islam, Terj. Imam Saefudin (Bandung: Pustaka Setia, 1999)

Al-Usairy. 2006. Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, Jakarta: Raja Grafindo.

Eldine, Achyar. 2005. “Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam: Universitas Ibnu Khaldun Online”, dikutip

dari http://www.uika- bogor.ac.id/ jur07.htm), diakses pada 19 Desember 2016.

Saefurrohman, Usep. 2010. “Pengertian dan Sejarah Kapitalisme”, dikutip dari

www.usepsaefurohman.wordpress.com/2010/02/02/388/.diasksesPada 19 Desember 2016.

al-’Assal, Ahmad Muhammad. dan Abdul Karim, Fathi. 1999. Sistem, Prinsip, dan Tujuan Ekonomi

Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Mannan, Abdul. 1997. Ekonomi Islam, Teori, dan Praktik. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa.

Nawab Haedar, Syed. 2003. Menggagas Ilmu Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wirasasmia, Rivai. 2002 Kamus Ekonomi Lengkap. Bandung: Pionir.

Branch Man Course. 2006. BI Regulation & Policies of Islamic Banking.

Yahya, Harun. 2000. "Kapitalisme dan Seleksi Alam”, dikutip dari http://www.harunyahya.com. diakses pada 19 desember 2016.

Hulwati. 2009. Ekonomi Islam,Jakarta: Ciputat Press.

Referensi

Dokumen terkait

Diagram 4: Literarni sistem – Tone Pavček: Kaj vse je tata Boža Krakar Vogel, Milena Mileva Blažić: Sistemska didaktika književnosti v teoriji in praksi... – Tolovaj iz

1) Lembar observasi Kegiatan Belajar Mengajar yang meliputi lembar kecakapan berpikir rasional dan kecakapan sosial, lembar respon siswa. Lembar kinerja guru digunakan untuk

Kepadatan individu kukang jawa yang tinggi secara umum terdapat pada talun yang memiliki struktur vegetasi yang baik, yakni ditunjukkan dari struktur vegetasi

Dari hasil penelitian dan bahasan dapat disimpulkan bahwa seorang lansia tidak merasa bahagia baik pada masa lalu, kini dan masa depannya.. Lansia lainya merasa bahagia

Pengolahan data debit mata air dengan menggunakan metode tampung dapat dicari menggunakan rumus volume tabung maupun rumus kubus, hal tersebut bergantung pada bentuk

Terdapat empat objektif utama yang akan membantu bagi menyempurnakan kajian ini iaitu mengenal pasti isu yang ketara terhadap permintaan dan penawaran komponen Sistem

Melalui penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa indikasi-indikasi rendahnya kualitas pelayanan izin mendirikan bangunan (IMB) tersebut adalah sebagai

Adapun spesifikasi perangkat lunak (software) yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi pengolahan data bimbingan belajar pada lembaga bimbingan belajar Smart