• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hukum Tata Negara.d ocx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembahasan Hukum Tata Negara.d ocx"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PEMBAHASAN

1. Pengertian Negara

Selain terdapat perbedaan dalam defines tentang negara, istilah “negara” juga

mengandung pelbagai arti, yang menurut Prof.Mr.L.J.van Apeldoorn dalam bukunya yang

berjudul “

inleiding tot de studie van het Nederlandse recht

” (Pengantar Ilmu Hukum Belanda)

bahwa :

a. Istilah negara dipakai dalam arti “penguasa”, untuk menyatakan orang atau orang-orang

yang melakukan kekuasaan tertingg atas persekutuan rakyat yang bertempat tinggal

dalam suatu daerah ;

b. Istilah negara kita dapati juga dalam arti “persektuan rakyat”, yakni untuk menyatakan

sesuatu bangsa yang hidup dalam suatu daerah, di bawah kekuasaan yang tertinggi,

menurut kaidah-kaidah hukum yang sama;

c. Negara mengandung arti “sesuatu wilayah tertentu”, dalam hal ini istilah negara dipaki

untuk menyatakan sesuatu daerah didalamnya diam semua bangsa di bawah kekuasaan

tertinggi;

d. Negara terdapat juga dalam arti “kas negara atau fiscus” , jadi untuk menyatakan harta

yang dipegang oleh penguasa guna kepentingan umum, misalnya dalam istilah “domein

negara” , pendapatan negara , dan lain-lain.

1

Adapun negara dibentuk oleh seperangkat sistem ketatanegaraan yang terdiri dari

unsur-unsur sebagai berikut .

1. Teritorial atau Wilayah Negara

Pada umumnya, para ahli hukum tata negara mengatakan bahwa

terbentuknya negara harus didukung oleh beberapa unsur utama, yaitu teritoral

suatu batas atau batas-batas wilayah negara, rakyat sebagai warga negara atau

penduduk suatu negara, kekuasaan negara yang berbentuk pemerinthan dalam

beragam sistem, konstitusi negara dan kedaulatan rakyat.

Hans Kelsen menjelaskan bahwa territorial atau wilayah negara merupakan

pensyaratan utama keberadaan negara karena tidak akan ada negara apabila

tidak ada wilayah hukum yang menjadi tempat tinggal penduduk dan struktur

(2)

administrasi negara. Eksistensi negara bergantung pada hak negara atas suatu

teritorial yang menjadi miliknya. Jika dipahami sebagai suatu kesatuan sosial

yang nyata, negara juga tmpak menyiratkan suatu kesatuan geografis : suatu

negara, satu tertorial.

2. Penduduk

Penduduk adalah warga negara atau rakyat yang bertempat tinggal di

wilayah suatu negara. Penduduk merupakan unsur kedua setelah territorial

suatu negara. Ada pula yang berpendapat bahwa penduduk merupakan unsur

pertama terbentuknya negara karena sejarah historis menunjukan bahwa

banyak penduduk yang belum bertempat tinggal dalam wilayah hukum suatu

negara karena belum memiliki negara.

3. Pemerintahan

Pemerintahan atau kekuasaan dalam suatu negara adalah unsur ketiga dari

terbentuknya negara. Pemerintah adalah penyelenggara negara, yakni terdiri

dari para pejabat, lembaga-lembaga dalam negara yang mengorganisasi semua

sistem bernegara. Pemerintah adalah institusi pemegang amanah rakyat yang

menjalankan fungsi-fungsi negara dan fungsi hukum ketatanegaraan.

Negara dapat dipandang sebagai asosiasi yang hidup dan bekerja sama

dalam mengejar tujuan negara. Tujuan negara adalah menciptakan

kesejahtaraan dan kebahagiaan bagi masyarakatnya .

2

2. Pengertian Warga Negara

Penduduk suatu negara terdiri atas warga negara dan orang asing. Sebagian besar

penduduk suatu negara adalah warga negara. Sedangkan sebagian kecil adalah orang asing.

menurut Austin Ranney (1982:35), orang asing adalah orang-orang yang untuk sementara atau

tetap bertempat tinggal di negara tertentu, tetapi tidak berkedudukan sebagai warga negara.

(3)

Mereka adalah warga negara dari negara lain yang, dengan izin pemerintah setempat, menetap di

negara yang bersangkutan. Mereka mempunyai hubungan secara hukum dengan negara dimana

ia tinggal hanya ketika ia masih bertempat tinggal di wilayah negara tersebut.

Sedangkan warga negara adalah orang-orang yang memiliki kedudukan resmi sebagai

anggota penuh suatu negara. Mereka dituntut untuk memberikan kesetiaannya kepada negara itu,

menerima perlindungan darinya, serta menikmati hak ikut serta dalam proses politik. Mereka

mempunyai hubungan secara hukum yang tidak terputus dengan negaranya meskipun yang

bersangkutan telah berdomisili diluar negeri, asalkan ia tidak memutuskan kewarganegaraannya.

Dikatakan juga bahwa warga negara adalah orang-orang yang mempunyai kedudukan

resmi sebagai anggota penuh suatu negara. Itu berarti mereka secara sah, sesuai dengan hukum

yang berlaku di negara tersebut, menjadi anggota dari negara tersebut. Lebih dari itu, yaitu

merupakan anggota penuh. Maksudnya seseorang dikatakan memiliki semua hak dan kewajiban

sebagai anggota negara sesuai dengan hukum yang berlaku di negara tersebut.

berikutnya warga negara dituntut untuk memberikan kesetiaannya kepada negara dimana

seseorang itu menjadi anggotanya. Maksudnya secara sukarela ataupun diwajibkan oleh hukum

mengarahkan perhatian dan komitmen hidupnya untuk kebaikan dan kemajuan negara dimana

orang itu menjadi anggotanya. Lalu, dikatakan pula bahwa warga negara menerima perlindungan

dari negara. Itu maksudnya berbagai hak yang dimilikinya akan dilindungi oleh negara karena

secara sah tercatat sebagai warga negara.

Juga, warga negara menikmati hak untuk ikut serta dalam proses politik. Maksudnya

setiap warga negara berhak ikut serta menentukan jalannya kehidupan negara. Hak ikut serta

dalam proses politik ini tentu saja berbeda-beda antara negara yang satu dengan yang lainnya. Di

negara-negara demokratis, hak tersebut lebih memanfaatkan jaminan serta bisa dilaksanakan

dengan lebih leluasa. Sementar itu, di negara-negara non-demokratis, hak-hak tersebut umunya

lebih terbatas.

(4)

tanpa terpengaruh oleh domisilinya. Dan tampak jelas bahwa warga negara adalah anggota

negara. Memiliki hubungan hukum dalam bentuk hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik

dengan negaranya.

3

3.Kedudukan Warga Negara dan Kewarganegaraan

Menurut pasal 26 ayat (2) UUD 1945, penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang

asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Selanjutnya pasal 26 ayat (1) UUD 1945 mengatakan

bahwa, warga negara ialah orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang

sebagau warga negaar.

Pasal 2 undang-undang No.12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan mengatur bahwa :

“yang menjadi warga negara Indonesia adalah orang bangsa Indonesia asali dan

orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara”.

Persoalan kewarganegaraan sangat penting dan dipandang dari sudut hukum

internasional. Seperti dikatatan oleh A.W. Bradley dan K.D. Ewing

4

, nasionalitas dan status

kewarganegaraan itu menghubungkan seorang dengan orang lain dalam pergaulan di dunia

internasional. Oleh karena di zaman modern sekarang, perkembangan dinamika hubungan

antarnegara sangat terbuka, maka hubungan antara satu negara dengan dunia internasional tidak

dapat dihindari. Artinya, tidak semua penduduk suatu negara merupakan warga negara, karena

mungkin saja dia adalah orang asing.

Dengan demikian, penduduk suatu negara dapat dibagi dua yaitu warga negara dan orang

asing. Keduanya mempunyai kedudukan yang berbeda dalam berhubungan dengan negara

(

state

). Warga negara (

citizenz

) mempunyai hubungan yang tidak terputus walaupun yang

bersangkutan berdomisili di luar negeri, asalkan yang bersangkutan tidak memutuskan

kewarganegaraanya.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sendiri memberikan

perlindungan baik kepada setiap penduduk maupun kepada setiap warga negara Republik

(5)

Indonesia. Artinya, UUD 1945 juga menjami perlindungan bagi setiap penduduk tanpa melihat

apakah dia warga negara maupun orang asing. Seperti terdapat dalam pasal 29 ayat (2) UUD

1945.

Di bagian lain UUD 1945 ditentukan pula adany hak-hak khusu dijamin untuk warga

negara. Misalnya, dalam pasal 27 ayat (2) UUD 1945 menentukan “

Tiap-tiap warga negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

”. Ini berarti bahwa setiap

warga negaralah yang berhak atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan tidak untuk orang

asing hak mana kemudian dapat dituntut oleh warga negara. Mirip dengan ini, berdasarkan

perubahan kedua pada tahun 2000, ditentukan pula adanya pasal 28 D ayat (2) yang menyatakan

setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuanyang adail dan layak

dalam hubungan kerja

”. Ketentuan yang terakhir ini ditunjukan tidak saaj kepada setiap warga

negara, tetapi setiap orang. Perbedaan kesempatan untuk berkerja dan mendapat imbalan dan

perlakuan yang adil dan layak itu, bagi orang yang warga negara Republik Indonesia dan bagi

orang asing

5

. Sebagaimana dijelaskan diatas bahwa ada beberapa prinsip dasar dalam

menetapakan status kewarganegaraan .

4.Prinsip Dasar Kewarganegaraan

A. Asas Kewarganegaraan

Menurut hukum internasional, tiap-tiap negara memiliki hak untuk menetapkan

penduduknya sebagai warga yang sah. Ada dua asas yang berlaku dalam menetapkan warga

negara atau penduduk suatu negara, yaitu sebagai berikut.

(6)

a. Asas

Ius Soli

atau

law of soil

, yaitu asas menentukan warga negara berdasarkan

tempat tinggal penduduknya. Semua orang yang bertempat tinggal di wilayah suatu

negara dinyatakan sebagai warga negara.

b. Asas

Ius Sanguinis

atau

law of the blood

, negara menentukan warga negara

berdasarkan tempat tinggal penduduknya. Semua orang yang bertempat tinggal di

wilayah negara tertentu secara otomatis dinyatakan sebagai warga negara.

B.

Bipatriade dan Apatriade

Seperti diuraikan di atas, setiap negara bahkan menentukan asas mana yang hendak

dipakai untuk menentukan siapa yang termasuk warga negara dan siapa yang bukan. Oleh

karena itu, di berbagai negara, dapat timbul berbagai pola pengaturan yang tidak sama dalam

bidang kewarganegaraan

Karena adanya perbedaan penggunaan asas kewarganegaraan itu, maka bisa muncul

masalah kewarganegaraan. Yang dimaksud dengan masalah kewarganegaraan adalah kondisi

dimana seseorang tidak memiliki kewarganegaraan (apatride), atau memiliki

kewarganegaraan ganda (bipatride), atau memiliki banyak kewarganegaraan (multipatride).

Apatride

adalah keadaan dimana seseorang tidak menajdi warga Negara dari Negara

manapun. Sedangkan

bipatride

adalah keadaan dimana seseorang sekaligus menjadi warga

dari dua Negara yang berbeda. Keadaan ini, sering disebut dengan dwikewarganegaraan.

Multipatride

adalah keadaan dimana seseorang menjadi warga Negara lebih dari dua Negara

berbeda.

5.Perolehan dan Kehilangan Kewarganegaraan

(7)

a.

Citizenship by Birth

, yaitu pewarganegaraan berdasarkan kelahiran dimana setiap orang

yang lahir di wilayah suatu negara dianggap sah sebagai warga negara yang

bersangkutan.

b.

Citizenship by Descent

, yaitu pewarganegaraan berdasarkan keturunan dimana seseorang

lahir di luar wilayah suatu negara dianggap sebagai warga negara karena keturunannya

apabila pada waktu yang bersangkutan dilahirkan kedua orang tuanya adalah warga

negara tersebut.

c.

Citizenship by Naturalisation

, yaitu pewarganegaraan orang asing yang atas kehendak

sadarnya sendiri mengajukan permohonan untuk menjadi warga negara dengan

memenuhi segala persyaratan yang ditentukan untuk itu.

d.

Citizenship by Registrasion

, yaitu pewarganegaraan bagi merka yang telah memenuhi

syarat administrasi sebagai warga negara Indonesia.

e.

Citizenship by Incorporation of territorty,

yaitu proses pewarganegaraan karena

terjadinya perluasaan wilayah negara.

Disamping itu, seseorang dapat pula kehilangan kewarganegaraan karena tiga kemungkinan

cara, yaitu sebagai berikut :

a.

Renunciation

, yaitu tindakan sukarela seseorang untuk meninggalkan salah satu dari dua

atau lebih status kewarganegaraan yang diperolehnya dari dua atau lebih negara.

b.

Termination

, yaitu penghentian status kewarganegaraan sebagai tindakan hukum, karena

yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan lain.

c.

Deprivation,

yaitu suatu penghentian oaksa, pencabutan,atas pemecatan dari status

kewarganegaraan berdasarkan perintah pejabat berwenang.

6

DAFTAR PUSTAKA

Asshiddqie,Jimly. 2006.

Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara

.Jakarta:Rajawali

Pers.

A.W.Bradley and K.D.Ewing.Constitutional and Administrative Law.13 edition.

Kansil.C.S.T .2006.

Hukum Tata Negara Republik Indonesia

.Jakarta: PT Rinerka

Cipta

Ismatullah ,Dedi.2009.

Hukum Tata Negara; Refleksi Kehidupan Ketatanegraan

di Negara Republik Indonesia

.Bandung:Pustaka Setia

Suteng Bambang,dkk.2006.

Pendidikan Kewarganegaraan

. Jakarta:Erlangga.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itulah kami mengususlkan program CELS (Chemistry Education and Learning System) sebagai sarana peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dalam bidang kimia.. 1.2

Olehkarena itu diperlukan strategi atau cara yang dapat digunakan guru untuk menarik minat dan motivasi para siswa pada pembelajaran aksara Jawat adalah dengan menggunakan

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dan kerjasama Saudara/i dalam mensukseskan penelitian ini...

[r]

Hambatan yang Dialami Pondok Pesantren Al Mursyid dalam. Pendidika Agama Islam Kepada Masyarakat

The rest result is that perceived ease of use also has a positive relationship with the intention of using internet banking, trust, and the perceived of usefulness. It supported

Global Configuration Mode merupakan mode konfigurasi utama dan kenapa disebut dengan konfigurasi utama sebab dari mode inilah kita bisa masuk ke mode-mode

In React Native, we write in JavaScript, so why don't we use familiar tools from web development for the same DX, but for mobile apps. Well, we can