• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembayaran dalam Bisnis Internasional

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembayaran dalam Bisnis Internasional"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Pembayaran Dalam Perdagangan Internasional

Cara pembayaran dalam perdagangan internasional pada dasarnya dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat hubungan dan posisi tawar antara pihat-pihak terkait, yaitu antara penjual/seller/eksportir dan pembeli/buyer/importir. Adapun mekanisme pembayaran transaksi perdagangan internasional dapat dilakukan dengan menggunakanLetter of Credit (L/C) dan tanpa L/C (Non L/C).

Tanpa L/C (Non L/C)

Dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori :

1. Advance Payment

Advance Payment atau pembayaran dimuka dimana pembayaran dilakukan oleh pembeli/buyer kepada seller sebelum barang dikapalkan. Cara pembayaran seperti ini dapat terjadi apabila pasar dikuasai oleh penjual (seller Market) atau penjual tidak yakin akan buyer atau Negara si buyer. Kelemahan dari jenis pembayaran ini barang tidak dikirim oleh seller atau kualitas barang tidak sesuai dengan yang diperjanjikan atau pengiriman barang terlambat atau barang yang dikirim tidak sesuai dengan perjanjiannya.

2. Open Account

Open Account merupakan kebalikan dari Advance Payment, yaitu Eksportir mengirimkan barang beserta dokumen langsung kepada importer, dan selanjutnya menunggu importer melakukan pembayaran. Hal ini dapat terjadi apabila buyer memiliki posisi tawar yang tinggi. Kelemahan cara pembayaran ini adalah adanya ketidakpastian pembayaran seperti pembayaran terlambat atau melewati batas waktu pembayaran atau jumlah nominal yang dibayarkan tidak sesuai dengan perjanjian.

3. Consignment

Seller hanya menitipkan barang kepada buyer (buyer bukanlah pembeli akhir) dan pembayaran dilakukan oleh buyer apabila barang telah terjual. Kelemahan cara pembayaran seperti ini adalah tidak ada kepastian kapan pembayaran dilakukan.

4. Collection

(2)

atau promissory note. Dalam hal ini seller meminta kepada banknya untuk menyerahkan dokumen kepada buyer atas dasar :

A. Documents against Payment (D/P)

Dimana dokumen beserta draft dikirim kepada buyer dan pembayaran dilakukan oleh buyer pada saat buyer menerima dokumen.

B. Documents agains Acceptance (D/A)

Dokumen dan draft dikirim kepada buyer dan pada saat buyer menerima dokumen ia melakukan akseptasi sedangkan pembayaran dilakukan oleh buyer pada saat jatuh tempo. Kelemahan dari jenis pembayaran ini adalah kurang pastinya pembayaran dan potensi kerugian apabila buyer menolak menebus dokumen.

5. Counter Trade

Adalah pembayaran dilakukan dengan cara tukar menukar barang dengan barang. Counter Trade atau perdagangan timbal balik ini sampai saat ini masih ada biasanya dilakukan atas dasar perjanjian 2 negara dalam bentuk Memorandum of Understanding (MOU).

Pembayaran Dengan L/C

Pembayaran melalui L/C dilakukan dengan cara :

Seller menarik uang muka sebagian atau seluruh nilai L/C sebelum barang dikapalkan (Pembayaran dimuka/Red Clause), atau

Pembayaran dilakukan/seller menerima pembayaran setelah dokumen diunjukkan kepada Iss. Bank atau kepada bank yang ditunjuk sesuai dengan syarat L/C (Sight), atau

(3)

Letter of Credit (L/C) atau Documentary Credit atau Credit merupakan

cara

pembayaran

dalam

suatu

transaksiPerdagangan

Internasional atau transaksi ekspor - impor yang paling aman bagi

seller/eksportir maupun bagi buyer/importir. Berbeda dengan pola

pembayaran lainnya dalam Perdagangan Internasional/transaksi

ekspor-impor, maka Letter of Credit menjadi suatu instrumen atau alat yang

dapat melindungi eksportir dan importir dari tidak dipatuhinya

kewajiban-kewajiban yang dipersyaratkan kedua-belah pihak. Dalam proses

secara tegas bahwa L/C tunduk kepada UCPDC. Maka UCPDC mengikat

semua pihak kecuali dengan tegas dimodifikasi atau tidak diberlakukan

oleh Credit.

Definisi Letter of Credit

Pasal 2 UCPDC Revisi 2007, Publikasi ICC No.600 atau dikenal dengan UCP 600 mendefinisikan sebagai berikut :

Letter of Credit atau Credit berarti setiap janji, bagaimanapun dinamakan atau diuraikan, yang bersifat irrevocable dan karenanya merupakan janji pasti dari Issuing Bank untuk membayar presentasi yang sesuai, membayar/honour berarti :

 Membayar atas unjuk jika credit tersedia dengan pembayaran atas unjuk

 Menanggung janji pembayaran yang ditangguhkan dan membayar pada saat jatuh tempo jika credit tersedia dengan pembayaran yang ditangguhkan

 Mengaksep bill of exchange (draft) yang ditarik oleh beneficiary dan membayar pada saat jatuh tempo, jika credit tersedia dengan akseptasi.

Pihat Pihak terkait dalam Letter of Credit (L/C)

1. Applicant, pihak yang meminta kepada banknya untuk menerbitkan L/C kepada beneficiary biasanya importer

2. Beneficiary, pihak yang menerima L/C atau pihak yang mendapatkan manfaat dari terbitnya L/C.

3. Issuing Bank, yaitu bank yang menerbitkan Letter of Credit/Credit atau L/C atas permintaan applicant atau atas nama bank sendiri.

(4)

5. Negotiating Bank, bank yang mengambil-alih (melakukan negosiasi) dokumen L/C

6. Reimbursing Bank, bank yang ditunjuk oleh Iss. Bank untuk melakukan pembayaran atas tagihan negosiasi dokumen L/C yang diajukan oleh negotiating bank.

7. Paying Bank, bank yang bertugas membayar atas adanya tagihan dokumen L/C.

8. Accepting Bank, bank yang mengaksep draft (wesel) yang ditarik oleh beneficiary dan membayarnya pada saat jatuh tempo.

9. Confirming Bank, bank selain Iss. Bank yang juga menjamin pembayaran L/C yang diterbitkan Issuing Bank.

10.Transferring Bank, bank yang diberi kuasa di dalam L/C untuk mentransfer L/C atas permintaan beneficiary L/C itu ke beneficiary yang lain.

Dokumen Dokumen Dalam Letter of Credit (L/C)

Dalam kaitannya dengan dokumen maka hal yang perlu dicatat dalam transaksi Letter of Credit (L/C) adalah pasal 5 UCP 600 yang berbunyi :

Bank-bank berurusan dengan dokumen-dokumen dan tidak dengan barang, jasa atau pelaksanaan terhadap mana dokumen-dokumen tersebut mungkin berkaitan.

Oleh karena itu transaksi Letter of Credit adalah transaksi dokumen yang berkaitan dengan barang yang dikapalkan.

 Dokumen Pengangkutan

o Bill of Lading, pengangkutan melalui laut

o Airway Bill, pengangkutan melalui udara

 Invoice atau Commercial Invoice atau faktur pada dasarnya merupakan suatu sarana bagi penjual/seller/eksportir untuk memperhitungkan harga barang kepada pembeli/buyer/importer sesuai dengan kesepakatan. Beberapa macam Invoice, yaitu :

o Commercial Invoice, Invoice yang diterbitkan dan ditanda-tangani oleh Seller dan ditujukan kepada buyer/importer.

o Consular Invoice, Invoice yang diterbitkan oleh konsulat Negara pembeli yang berada di Negara penjual atas dasar Commercial Invoice.

(5)

o Proforma Invoice, Invoice yang dikeluarkan seller/eksportir mendahului pengiriman barang, biasanya baru dalam tahap penawaran.

o Consignment Invoice, Invoice untuk barang konsinyasi

 Polis Asuransi

 List atau Daftar

o Packing List, daftar perincian barang serta cara dan bahan pembungkus barang yang bersangkutan.

o Weight List atau Measurement List, daftar perincian barang mengenai timbangan/ukuran barang

 Certificate, suatu keterangan yang dikeluarkan oleh orang atau instansi yang berwenang mengenai keadaan barang

o Certificate of Origin, keterangan yang menyatakan Negara asal barang

o Certificate of Quality, keterangan yang menyatakan tentang mutu barang

o Certificate of Analysis, keterangan yang menyebutkan uraian, campuran atau bahan – bahan dan proporsi bahan yang terdapat dalam barang-barang.

o Certificate of Inspection, kerterangan yang menyatakan bahwa barang telah diperiksa

 Dan dokumen lain yang diminta oleh L/C.

Keunggulan dan kelemahan transaksi Letter of Credit

Maksud dan tujuan dipakainya L/C sebagai cara pembayaran dalam transaksi ekspor – impor adalah untuk memberikan keyakinan kepada pihak-pihak terkait terutama beneficiary dan applicant bahwa dengan L/C semua pihak akan tunduk kepada ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang tertuang dalam L/C. Namun demikian dalam praktek sesungguhnya transaksi dengan L/C juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :

Bagi eksportir

Jika dokumen mengandung discrepancy(ies) atau penyimpangan, maka meskipun barang telah dikapalkan/dikirim sesuai dengan pesanan, eksportir berpotensi tidak memperoleh pembayaran (karena bank hanya berurusan dengan dokumen) atau bila dibayarkan dipotong biaya discrepancy

Bagi Importir

(6)

Jenis Jenis L/C

Secara umum L/C atau Letter of Credit dapat digolongkan atau dikelompokkan berdasarkan pada :

Jaminan Pembayarannya

1. Confirmed L/C, bila terdapat bank lain (confirming bank) selain Iss.Bank yang ikut memberikan jaminan pembayaran atas L/C tersebut, biasanya yang diminta oleh Issuing Bank untuk menambah konfirmasi pada L/C yang diterbitkannya adalah advising bank.

2. Unconfirmed L/C, kebalikan dari confirmed L/C yaitu hanya Issuing Bank yang memberikan jaminan pembayaran atas L/C yang diterbitkan.

(7)

1. Restricted L/C, yaitu L/C yang menunjuk suatu bank tertentu yang dapat melakukan pembayaran, negosiasi atau akseptasi.

2. Unrestricted L/C , yaitu yang tidak membatasi bank yang dapat melakukan pembayaran, negosiasi atau akseptasi

Secara khusus Letter of Credit dapat dibedakan sebagai berikut :

Transferable L/C, menurut pasal 38 UCP 600 adalah : "L/C yang secara khusus menyatakan “transferable” dan ditransfer atau dialihkan baik sebagian atau keseluruhan kepada benefiary yang lain/beneficiary kedua atas permintaan dari beneficiary pertama".

Transfering Bank (Bank yang melakukan transfer) adalah bank yang secara khusus diberi kuasa oleh Issuing Bank. Issuing Bank dapat bertindak sebagai Transferring Bank. Seluruh biaya yang timbul berkaitan dengan transfer tersebut adalah menjadi beban beneficiary pertama, kecuali L/C menyatakan lain. Transfer ini bersifat sekali artinya beneficiary kedua tidak dapat mentransfer kepada pihak lain atau beneficiary ketiga.

Revolving L/C, yaitu L/C yang berdasarkan syarat-syaratnya dapat direalisir dan dinyatakan berlaku kembali secara otomatis dalam kaitan ‘jangka waktu’ atau nilai ‘nominal L/C’ tanpa menunggu adanya pemberitahuan atau amendment dari Issuing Bank.

Berkaitan dengan waktu, misalnya tersedia sampai jumlah US$.60,000 per-bulan selama jangka waktu 6 bulan, maka dalam waktu 6 bulan L/C tersebut secara otomatis tersedia sebesar US$.60,000 per-bulan tanpa memperhatikan apakah telah ada penarikan selama bulan sebelumnya. Berkaitan dengan jumlah, maka penggunaan revolving L/C dapat bersifat kumulatif dan non-kumulatif. Dalam hal bersifat kumulatif, maka jumlah yang tidak dipergunakan dalam periode waktu tertentu dapat ditambahkan ke dalam periode berikutnya, bila non-kumulatif, maka jumlah yang tidak dipergunakan dalam periode waktu tertentu tidak dapat ditambahkan pada periode berikutnya, sehingga sisa yang ada menjadi batal. Oleh karena itu Revolving L/C non-kumulatif harus dilaksanakan sesuai dengan periode waktunya.

Back to Back L/C, yaitu L/C yang diterbitkan atas dasar L/C yang lain (master L/C).

Jenis L/C ini umumnya digunakan dalam kondisi, sebagai berikut :

 Eksportir bukanlah supplier barang

(8)

 Eksportir tidak ingin supplier mengetahui nama importir dan harga barang yang sesungguhnya.

L/C UPAS (Usance Payable at Sight), yaitu L/C usance yang dapat diambil alih secara sight.

 Negotiating Bank membayar kepada beneficiary secara sight

 Iss.Bank atau Reimb. Bank membayar Negotiating Bank secara sight

 Applicant/Importir membayar Iss.Bank secara Usance

 Dalam UPAS L/C biasanya terdapat klausula : “Interest/discount charges are for account of applicant”.

 Atau Reimbursement Clause memuat :

 “Negotiating Bank authorize to claim on sight”

Red Clause L/C, L/C yang memberi kuasa kepada Advising, Negotiating atau Confirming Bank untuk memberikan pembayaran di muka baik sebagian atau seluruh nilai L/C kepada beneficiary sebelum pengapalan barang, sehingga pembayaran atau penarikan hanya didasarkan pada “Simple Receipt”.

L/C jenis ini biasanya digunakan sebagai penyediaan dana bagi eksportir sebelum barang dikapalkan.

Jangka Waktu Letter of Credit

Pada umumnya jangka waktu suatu Letter of Credit dikaitkan dengan jangka waktu pembayaran L/C yang bersangkutan yang biasanya disebut dengan tenor, yang dibedakan atas :

Sight L/C, yaitu pada saat diunjukkan segera dibayar

(9)

Usance L/C, mengandung syarat pembayaran berjangka atau yang sering disebut dengan “Usance”, umumnya eksportir akan menerima pembayaran beberapa hari kemudian setelah barang dikirim.

Draft/Bill of Exchange merupakan salah satu dokumen yang lazim ada dalamtransaksi ekspor impor. Draft/Bill of Exchange atau dalam bahasa Indonesia disebutWesel adalah suatu alat pembayar yang berisi perintah tanpa syarat dari penerbit Wesel (drawer) kepada pihak lain (drawee) untuk membayar sejumlah uang kepada pihak tertentu (payee atau beneficiary) atau pihak lain yang ditunjuknya (order) pada saat diunjukkan atau pada waktu tertentu yang akan datang sesuai dengan jenis weselnya.

Pihak – pihak terkait dalam Draft/Bill of Exchange/Wesel

(10)

Drawee, pihak yang mendapatkan perintah dari Drawer untuk melakukan pembayaran sejumlah uang tertentu atau pihak yang melakukan pembayaran.

Payee, pihak yang ditunjuk oleh Drawer untuk menerima uang atau pihak yang menerima pembayaran.

Tenor pada Draft/Bill of Exchange/Wesel

Tenor pada sebuah wesel adalah jangka waktu dimana sebuah wesel dapat dibayarkan. Ditinjau dari jangka waktu pembayarannya, maka tenor pada Draft/Bill of Exchange/Wesel dapat dibedakan atas : Sight Draft (dibayarkan pada saat diunjukkan) dan Usance Draft (dibayarkan setelah beberapa waktu kemudian, sesuai dengan persyaratan yang ditentukan).

Endorsement pada Draft/Bill of Exchange/Wesel

Draft/Bill of Exchange/Wesel yang hasil pembayarannya ditujukan kepada pihak lain atau order dapat dialihkan pemilikannya dengan cara endorsement, yaitu pemindahan hak pembayaran suatu draft/bill of exchange dari suatu payee kepada payee yang lain dengan cara membubuhkan tanda-tangan pemegang asal (endorsan) pada bagian belakang Draft/Bill of Exchange tersebut. Endorsement dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

Blank endorsement, sering juga disebut general endorsement yaitu pemindahan hak atas wesel tanpa menyebutkan nama pihak yang akan menerima hak tersebut (payable to bearer).

Special Endorsement, pemindahan hak atas wesel kepada pihak tertentu, dan pihak terakhir ini masih dapat memindah-tangankan kepada pihak lain lagi, biasanya dalam wesel tercantum kata-kata “Pay to the order of …. (nama)”

Restricted Endorsement, pemindahan hak atas wesel kepada pihak lain, dimana pihak terakhir ini tidak dapat lagi memindahkannya kepada pihak lain lagi, biasanya tercantum kata-kata “Pay to …. (nama) only”.

Akseptasi pada Draft/Bill of Exchange/Wesel

(11)

menanda-tangani dibagian depan Draft/Bill of Exchange/Wesel untuk membedakannya dengan endorsement.

Transferable L/C VS Back To Back L/C

Transferable L/C, menurut pasal 38 UCP 600 adalah : "L/C yang secara khusus menyatakan “transferable” dan ditransfer atau dialihkan baik sebagian atau keseluruhan kepada benefiary yang lain/beneficiary II (second beneficiary) atas permintaan dari beneficiary I".

(12)

Bank. Seluruh biaya yang timbul berkaitan dengan transfer tersebut adalah menjadi beban beneficiary I, kecuali L/C menyatakan lain.

L/C boleh ditransfer sebagian kepada lebih dari satu second beneficiary/beneficiary II sepanjang L/C memperkenankan penarikan atau pengiriman sebagian atau partial beberapa dokumen tertentu dari second beneficiary oleh beneficiary I (re-invoice) sehingga menimbulkan resiko dimana bisa saja dokumen dari second beneficiary sudah sesuai dengan persyaratan L/C, tapi dokumen pengganti dari beneficiary I terdapat discrepancy.

2. Adanya kecenderungan Transferring Bank tidak melakukan pembayaran kepada Second Beneficiary melalui Banknya sebelum Transferring Bank menerima pembayaran dari Issuing Bank, sehingga praktis second beneficiary tidak dapat menikmati pembayaran pada saat itu, sedangkan beneficiary pertama mendapatkan pembayaran dari Transferring Bank. Hal ini bisa terjadi karena Beneficiary pertama adalah nasabah dari TB dan biasanya mendapatkan “credit line” dan proses negosiasi oleh TB dilakukan dengan hak regress yang dicover oleh credit line. Hal ini yang tidak mudah dilakukan oleh TB kepada second intermediary antara buyer dan seller yang biasanya memperoleh kentungan dari harga transaksi.

Perbedaan antara Transferable L/C dan Back to Back L/C diantaranya adalah :

(13)

Hanya ada 1 L/C

Lebih dari 1 L/C

Tanggung-jawab pembayaran kepada

beneficiary II ada pada Issuing Bank

bukan pada Transferring Bank

Tanggung-jawab pembayaran kepada beneficiary

II ada pada Issuing Bank II dan pembayaran

kepada beneficiary I ada pada Issuing I

Transferring Bank tidak memerlukan

coverage dana dari beneficiary I

Issuing Bank II memerlukan coverage dana dari

beneficiary I yang juga merupakan applicant L/C

II

Bank sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi L/C sebagaimana pernah dibahas dalam postingan Letter of Credit (L/C), maka kali ini kita akan membahas mengenai peranan bank dalam transaksi L/C, baik mengenai hak maupun kewajiban atau tanggung jawab bank dalam transaksi L/C.

(14)

Issuing Bank sebagai bank yang menerbitkan L/C mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran atas setiap L/C yang diterbitkannya sepanjang dokumen yang dipresentasikan sesuai dengan persyaratan L/C.

Issuing Bank mempunyai hak untuk menentukan sendiri apakah menerima atau menolak untuk membayar setiap penyerahan dokumen yang mengandung discrepancy/ies (penyimpangan) terhadap syarat L/C, meskipun sekiranya applicant dapat menerima discrepancy/ies tersebut.

Advising Bank

Advising Bank dalam hal meneruskan L/C atau perubahan/amendment L/C mempunyai kewajiban untuk memastikan bahwa L/C ataupun amendment L/C yang diterima dari Issuing Bank atau Advising Bank pertama adalah benar-benar otentik, dalam Advising Bank tidak dapat meyakini otentisitas dari L/C atau amendment L/C yang diterima, maka Advising Bank berkewajiban untuk memberitahukan beneficiary atau Advising Bank ke-2 bahwa otentisitas L/C ataupun amendment L/C tersebut belum diyakini kebenarannya, namun Advising Bank tidak bertanggung jawab terhadap bonafiditas Issuing Bank.

Advising Bank berhak untuk menagih biaya penerusan L/C atau amendment L/C (advising commission) kepada beneficiary, dalam hal beneficiary menolak untuk membayar, maka Advising Bank berhak menagihkannya kepada Issuing Bank atau pemberi intruksi.

(15)

Bank yang ikut menambahkan konfirmasinya pada L/C yang diterbitkan (ikut menambahkan jaminan pembayaran).

Confirming Bank berkewajiban untuk melakukan pembayaran atau menegosiasi sepanjang dokumen-dokumen yang diserahkan kepadanya sesuai dengan persyaratan L/C.

Pada kondisi normal dalam tataran prakteknya alur dokumen suatu L/C yang dikonfirmasi (Confirmed L/C) adalah dokumen dari negotiating Bank diserahkan kepada Confirming Bank dan selanjutnya diserahkan kepada Issuing Bank, sehingga alur pembayarannya adalah Confirming Bank langsung melakukan pembayaran kepada Negotiating Bank tanpa menunggu pembaran dari Issuing Bank, kemudian baru Issuing Bank membayar kepada Confirming Bank, sehingga apabila Issuing Bank wanprestasi tidak akan mempengaruhi kewajiban Confirming Bank untuk membayar kepada Negotiating Bank.

Pengertian Pembayaran Internasional

Pembayaran intemasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Pembayaran dalam perdagangan internasional pada umumnya dilaksanakan melalui bank.

Cara dan Alat Pembayaran Internasional

Pelaksanaan transaksi perdagangan luar negeri dapat diatur dengan cara pembayaran berikut.

1. Cash Payment

Pembayaran secara tunai (cash) biasanya dilakukan oleh sksportir yang belum kenal dengan inportir atau kurang percaya akan bonafiditas importir. Cara pembayaran tunai di antaranya dilaksanakan melalui :

(16)

3. Telegraphic Transfer (T/T), yaitu perintah pembayaran yang dikirimkan melalui telegram atau telex dari bank dalam negeri ke bank korespondennya di luar negeri.

4. Open Account

Cara ini merupakan kebalikan dari pembayaran cash. Dengan cara open account, barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijakan importir. Dengan cara itu, risiko sebagian besar ditanggung eksportir. Misalnya, eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing maka risiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.

5. Letter of Credit

L/C (Letter of Credit) adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh bank atas nama salah satu nasabahnya, yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan penerima instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau atas salah satu bank korespondennya, berdasarkan kondisi-kondisi yang tercantum pada instrumen itu. Eksportir terjamin akan pembayarannya bila ia memenuhi persyaratan yang diminta oleh importir, demikian pula importir.

6. Commercial Bills of Exchange

Commercial bills ofexchange yang sering disebut juga wesel (draft) atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam itu sering disebut wesel.

Pelaku L/C

Applicant atau pemohon kredit adalah importir (pembeli) yang mengajukan aplikasi L/C.

Beneficiary adalah eksportir (penjual) yang menerima L/C.

Issuing bank atau opening adalah bank pembuka L/C.

Advising bank adalah bank yang meneruskan L/C, yaitu bank koresponden (agen) yang meneruskan L/C kepada beneficiary. Bank tidak bertanggung jawab atas isi L/C dan hanya bertindak sebagai perantara.

Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas permintaan issuing bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran.

(17)

Carrier adalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan Pelayaran/Penerbangan) untuk dibeberapa negara dengan perbatasan darat bisa juga perusahaan angkutan darat seperti truk, kereta Dll).

[sunting]

Tata cara pembayaran dengan L/C

1. Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu L/C untuk dan atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak sebagai opener. Bila importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku untuk impor seperti keharusan adanya surat izin impor, maka bank melakukan kontrak valuta (KV) dengan importir dan

melaksanakan pembukaan L/C atas nama importir. Bank dalam hal ini bertindak sebagai opening/issuing bank. Pembukaan L/C ini dilakukan melalui salah satu

koresponden bank di luar negeri. Koresponden bank yang bertindak sebagai perantara kedua ini disebut sebagai advising bank atau notifiying bank. Advising

bank memberitahukan kepada eksportir mengenai pembukaan L/C tersebut. Eksportir yang menerima L/C disebut beneficiary.

2. Eksportir menyerahkan barang ke Carrier, sebagai gantinya Eksportir akan mendapatkan bill of lading.

3. Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan

pembayaran. Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang setelah mereka mendapatkan bill of lading tersebut dari eksportir. Bill of lading tersebut kemudian diberikan kepada Importir.

4. Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan dengan barang yang dikirimkan oleh eksportir.

[sunting]

Jenis-jenis L/C

Revocable L/C

Adalah L/C yang sewaktu-waktu dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh opener atau oleh issuing bank tanpa memerlukan persetujuan dari beneficiary.

Irrevocable L/C

Irrevocable L/C adalah L/C yang tidak bisa dibatalkan selama jangka berlaku (validity) yang ditentukan dalam L/C tersebut danopening bank tetap menjamin untuk menerima wesel-wesel yang ditarik atas L/C tersebut. Pembatalan mungkin juga dilakukan, tetapi harus atas

persetujuan semua pihak yang bersangkutan dengan L/C tersebut.

Irrevocable dan Confirmed L/C

(18)

oleh opening bank maupun oleh advising bank, bila segala syarat-syarat dipenuhi, serta tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang irrevocable.

Clean Letter of Credit

Dalam L/C ini tidak dicantumkan syarat-syarat lain untuk penarikan suatu wesel. Artinya, tidak diperlukan dokumen-dokumen lainnya, bahkan pengambilan uang dari kredit yang tersedia dapat dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa.

Documentary Letter of Credit

Penarikan uang atau kredit yang tersedia harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen lain sebagaimana disebut dalam syarat-syarat dari L/C.

Documentary L/C dengan Red Clause

Jenis L/C ini, penerima L/C (beneficiary) diberi hak untuk menarik sebagian dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi biasa atau dengan penarikan wesel tanpa memerlukan dokumen lainnya, sedangkan sisanya dilaksanakan seperti dalam hal documentary L/C. L/C ini merupakan kombinasi open L/C dengan documentary L/C.

Revolving L/C

L/C ini memungkinkan kredit yang tersedia dipakai ulang tanpa mengadakan perubahan syarat khusus pada L/C tersebut. Misalnya, untuk jangka waktu enam bulan, kredit tersedia setiap bulannya US$ 1.200, berarti secara otomatis setiap bulan (selama enam bulan) kredit tersedia sebesar US$ 1.200, tidak peduli apakah jumlah itu dipakai atau tidak.

Back to Back L/C

Dalam L/C ini, penerima (beneficiary) biasanya bukan pemilik barang, tetapi hanya perantara. Oleh karena itu, penerima L/C ini terpaksa meminta bantuan banknya untuk membuka L/C untuk pemilik barang-barang yang sebenarnya dengan menjaminkan L/C yang diterimanya dari luar negeri.

Transferable L/C

Beneficiary berhak memnita kepada bank yang diamanatkan untuk melakukan pembayaran/akseptasi kepada setiap bank yang berhak melakukan negosiasi, untuk menyerahkan hak atas kredit sepenuhnya/sebagian kepada pihak ketiga.

Stand by Letter of Credit

(19)

[sunting]

UCP 600

UCP 600 (“Uniform Customs & Practice for Documentary Credits”) adalah versi terakhir untuk pedoman umum internasional (best practice) transaksi LC yang diterbitkan oleh

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif kualitatif melalui analisis tekstual dan kontekstual yang difokuskan terhadap spirit dan representasi

Buckle (2007) menyatakan bahwa, telur ayam mempunyai struktur yang sangat khusus yang mengandung zat gizi yang cukup untuk mengembangkan sel yang telah dibuahi menjadi seekor

Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2021 ini merupakan kewajiban bagi setiap Perangkat Daerah (PD) yang berfungsi sebagai pedoman/acuan kerja dan dokumen RENJA ini

Allah berfirman (yang artinya), “Hendaklah merasa takut orang-orang yang menyelisihi dari perintah/ajaran rasul itu karena mereka akan tertimpa fitnah atau menimpa mereka azab

Karena Allah ada sebagai persekutuan tiga Pribadi ilahi memberikan diri mereka sepenuhnya satu sama lain, pria dan wanita (yang diciptakan menurut gambar Allah Tritunggal)

Oleh karena itu, perlu dilakukan penataan terhadap Jalan Arif Rahman Hakim ini dengan menggunakan konsep yang relevan, yaitu konsep yang berperan sebagai solusi dari berbagai

114 Setiap metode penambangan mempunyai nilai dalam ranking yang didasarkan pada kesesuaian geometri dan distribusi kadar, karakteristik mekanika batuan, daerah bijih,