• Tidak ada hasil yang ditemukan

142310101011 siti zainab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "142310101011 siti zainab"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

THE CHARACTERISTICS OF WOMEN WHO USE HYPNOTHERAPY FOR INPARTUM PAIN MANAGEMENT: PRELIMINARY INSIGHTS FROM A

NATIONALLY-REPRESENTATIVE SAMPLE OF AUSTRALIAN

MAKALAH ANALISIS JURNAL

oleh

Siti Zainab Fawzyah Azhari NIM 142310101011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

(2)

THE CHARACTERISTICS OF WOMEN WHO USE HYPNOTHERAPY FOR INPARTUM PAIN MANAGEMENT: PRELIMINARY INSIGHTS FROM A

NATIONALLY-REPRESENTATIVE SAMPLE OF AUSTRALIAN

MAKALAH ANALISIS JURNAL

disusun guna menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer dengan dosen pengampu Ns. Mulia Hakam, M.Kep., Sp.Kep.MB

oleh

Siti Zainab Faezyah Azhari NIM 142310101011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

DAFTAR ISI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

BAB 1. Pendahuluan 1.1.Latar Belakang... 1

1.2.Tujuan... 2

1.3.Implikasi Keperawatan... 2

BAB 2. Tinjauan Teori 2.1 Analisis PICO... 3

2.2 Tinjauan Pustaka 2.2.1 Hipnoterapi... 4

2.2.2 Hypnobirthing... 11

BAB 3. Pembahasan 3.1 Analisis Jurnal... 19

BAB 4. Penutup 4.1 Kesimpulan ... 21

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah analisis jurnal mengenai “The characteristics of women who use hypnotherapy for intrapartum pain management: Preliminary insights from a nationally-representative sample of Australian women” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komplementer Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Penyusunan makalah ini tentu tidak lepas dari kontribusi dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ns. Lantin Sulistyorini, M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember;

2. Ns. Mulia Hakam, M.Kep., Sp.Kep.MB, selaku penanggungjawab dan pembimbing matakuliah Keperawatan Komplementer Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember;

3. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini. Penulis menyadari dalam menyelesaikan tugas ini banyak kekurangan dari teknik penulisan dan kelengkapan materi yang jauh dari sempurna. Penulis juga menerima kritik dan saran yang membangun sebagai bentuk pembelajaran agar meminimalisir kesalahan dalam tugas berikutnya. Semoga dengan terselesaikan tugas ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Jember, Maret 2017

(5)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses alami yang dialami oleh wanita dan menjadi peristiwa penting dalam kehidupannya. Kehamilan yang sehat, kondisi fisik yang aman, dan keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun bagi janin adalah hasil akhir yang diharapkan oleh ibu. Banyak adaptasi maternal yang tidak diketahui ibu dan keluarganya sehingga menimbulkan respon tersendiri bagi ibu hamil. Berbagai informasi membangkitkan semangat ibu hamil untuk berpartisipasi dalam perawatannya sendiri. Hal ini tergantung pada keingintahuannya, kebutuhannya akan pengetahuan dan kesiapannya untuk belajar (Harianto, 2010).

Salah satu respon ibu hamil terhadap kehamilan adalah perasaan cemas. Kecemasan merupakan periode singkat perasaan gugupatau takut yang dialami seseorang ketika dihadapkan pada pengalaman yang sulit dalam kehidupan. Kehamilan dapat merupakan sumber stressor kecemasan (Yessie, 2010). Kegelisahan dan kecemasan selama kehamilan merupakan kejadian tidak terelakkan yang hampir selalu menyertai kehamilan dan bagian dari suatu proses penyesuaian yang wajar terhadap perubahan fisik dan spikologis yang terjadi selama kehamilan. Perubahan ini terjadi akibat perubahan hormon yang akan mempermudah janin untuk tumbuh dan berkembang sampai saat dilahirkan (Kuswandi, 2011).

(6)

Rasa nyeri persalinan juga turut mempengaruhi psikis ibu hamil, menyebabkan ibu takut dan cemas menghadapi persalinan. Saat ini pilihan mengurangi rasa sakit dengan metode non farmakologi cnderung diminati daripada metode farmakologi, mengingat berbagai efek yang dapat ditimbulkan dari metode farmakologi. Salah satu cara yang saat ini sedang diminati masyarakat luas dan sedang berkembang dengan pesat adalah metode Hypnobirthing (Yessie, 2010). Penting bagi ibu hamil mengetahui tentang hypnobirthing, karena hypnobirthing tidak hanya berguna pada masa persalinan tapi juga saat kehamilan. Selain mengurangi rasa sakit, hypnobirthing juga memiliki manfaat lain yaitu : membuat ibu relaks lebih dalam sehingga semua stress serta ketakutan dan kekhawatiran menjelang persalunan yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa sakit dan nyeri saat bersalin dapat tereliminasi. Hypnobirthing jugadapat mengurangi resiko terjadinya komplikasi dan mempercepat proses penyembuhan pada post partum.

1.2 Tujuan

Menganalisis jurnal tentang keefektifan Hypnobirthing untuk memanajemen nyeri saat persalinan.

1.3 Implikasi Keperawatan

(7)

BAB 2. TINJAUAN TEORI

2.1 Analisis PICO

a. P (Problem and Population)

Dalam jurnal utama yang berjudul “The characteristics of women who use hypnotherapy for intrapartum pain management: Preliminary insights from a nationally-representative sample of Australian women” membahas tentang rasa nyeri yang dirasakan saat persalinan, yang merupakan manifestasi adanya kontraksi dari otot rahim dan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda-beda. Peneliti menyajikan tentang bagaimana kharakteristik wanita hamil yang menjalani terapi hypnobirthing untuk manajemen nyeri saat persalinan.

b. I (Intervention)

Intervensi keperawatan komplementer dari jurnal ini yaitu untuk mengurangi nyeri pada ibu hamil saat persalinan dengan terapi hypnobirthing. Pada Studi Longitudinal Australia yang didirikan pada tahun 1996 dirancang khusus untuk memeriksa demografi, variable sosial, fisik, psikologis serta perilaku kesehatan dan kesejahteraan wanita. Wanita yang lahir antara (1973-1978) diidentifikasi dalam penelitian yang berlangsung pada tahun 2009 (n=8012), lalu responden tersebut diundang kembali pada tahun 2010 (n=2445) untuk mengisi kuisioner dan menyelesaikan penelitian untuk menentukan kharakteristik wanita yang menggunakan hypnobirthing saat persalinan untuk memanajemen nyeri yang dirasakan. Namun pada data yang hilang dikarenakan responden tidak menjawab pertanyaan, dinyatakan keluar dari analisa.

c. C (Comparisson)

Wanita yang menggunakan terapi hypnobirthing diidentifikasi merasa aman saat menjalani persalinan, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan pada profil sosio-demografis antara wanita yang menggunakan hypnobirthing dengan yang tidak menggunakan hypnobirthing (data tidak ditampilkan). Tetapi wanita dengan terapi hypnobirthing terlihat lebih tenang saat menghadapi persalinan.

(8)

Pada jurnal ini, penelitian diselesaikan pada 1.835 wanita dengan tanggapan sebesar 79.2% yaitu sebanyak 1.348 wanita yang menjawab kuisioner mengenai hypnobirthing sebagai manajemen nyeri saat persalinan. Dari hasil penelitian hanya 54 wanita (4.0%) yang menggunakan hypnobirthing. Wanita yang menggunakan hypnobirthing memungkinkan lebih sering berkonsultasi pada terapist dan mengikuti yoga atau meditasi. Wanita yang menggunakan terapi hypnobirthing saat kehamilan menyatakan mempunyai tingkat kecemasan dan ansietas lebih rendah saat persalinan.

2.2 Tinjauan Pustaka 2.2.1 HIPNOTERAPI

1. Pengertian Hipnoterapi

Hipnosis berasal dari bahasa Yunani “hypnos” yang berarti “tidur”. Hipnosis merupakan suatu keadaan setengah sadar yang jika dilihat penampakannya mirip dengan tidur, disebabkan oleh suatu sugesti relaksasi dan perhatian yang terkonsentrasi pada sebuah objek tunggal. Individu tersebut menjadi tersugesti dan responsif terhadap pengaruh orang yang menghipnotis dan dapat mengingat kembali kejadian-kejadian yang telah dilupakan serta dapat meredakan gejala psikologis (WHO, 1994). Orang yang ahli dalam menggunakan hipnotis untuk terapi disebut hipnotherapist. Hipnoterapi merupakan salah satu teknik terapi pikiran dengan menggunakan metode hipnotis yang bertujuan untuk hal-hal positif dan kemajuan seseorang (Irfan, 2007:30). Sedangkan hipnoterapi menurut Gunawan (2009:17) adalah terapi yang menggunakan hipnosis sebagai sarana untuk menjangkau pikiran bawah sadar klien, teknik terapi ini yang diubah adalah pikiran, maka seorang terapis harus mengetahui teori pikiran dan cara kerja dari hipnoterapi itu sendiri. Hipnoterapi menggunakan pengaruh kata-kata yang disampaikan dengan teknik tertentu, satu-satunya kekuatan dari hipnoterapi adalah komunikasi (Kahija, 2007).

(9)

perasaan, sikap, dan juga keadaan seperti kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubungan dengan stress, manajemen rasa sakit, dan perkembangan pribadi. Hipnoterapi merupakan kombinasi dari hipnosis dan intervensi terapeutik. Berikut beberapa definisi hipnosis menurut beberapa Tokoh :

1. Menurut Bernheim, hipnosis pada dasarnya adalah sugestabilitas yang meningkat terhadap sugesti yang diberikan oleh orang lain.

2. James Braid mengemukakan bahwa hipnotisme hanyalah akibat dari tidurnya sistem saraf karena perhatian visual yang terfokus dan terkonsentrasi pada satu objek.

3. Menurut Dave Elman hipnosis adalah keadaan pikiran dimana terciptanya by-pass pada “critical faculty” seseorang dan menjadi selektif terhadap sugesti yang diberikan. Critical faculty adalah bagian dari fikiran kita yang memfasilitasi untuk membuat suatu penilaian terhadap informasi yang diterima.

4. Menurut Milton Ericson, hipnosis adalah keadaan dipersempitnya fokus perhatian.

2. Indikasi

Penggunaan hipnosis dalam psikiatri khususnya untuk kepentingan psikoterapi harus didasarkan pada pengetahuan tentang psikoterapi itu sendiri. Gangguan-gangguan yang dapat ditangani dengan hipnosis secara garis besar dibagi dalam tiga kategori (Peterfy, 1973) :

1. Gangguan psikomatik, yaitu gangguan yang dialami berupa faktor psikologis yang mempengaruhi kondisi fisik, jadi gejala yang nampak adalah gejala fisik. Gangguan ini meliputi sistem kardiovaskuler, pernapasan, endokrin, gastrointestinal, dermatologi dan genitourinaria. Hipnosis efektif pada beberapa gangguan SSP seperti insomnia, nyeri kepala, gagap, dan lain sebagainya.

(10)

3. Kasus-kasus pada bidang lain misalnya anestesi, nyeri persalinan, ekstraksi gigi, mengatasi obstipasi atau retensi urine pasca bedah.

Pengembangan dalam penggunaan hinosis sangat tergantung dari keterampilan seorang hipnotherapist itu sendiri yang dipengaruhi oleh pengalaman dan penguasaan dalam menggunakan hipnosis sehingga tidak menutup kemungkinan penggunaan hipnosis untuk indikasi lain dapat terus dikembangkan selain indikasi yang telah disebutkan (Wain, 1982). Mulai proses awal hipnosis sendiri dengan relaksasipun sudah sangat membantu dalam mengatasi keadaan sakit maupun konflik psikis seperti nyeri atau keadaan tertekan (Davis et al, 1982). Selain itu, mulai dikembangkan juga pengembangan dengan relaksasi meditasi untuk mengatasi berbagai konflik kejiwaan dan terbukti cukup efektif memberikan kepuasan terhadap pasien, karena peran aktif pasien selanjutnya untuk dapat melakukan sendiri proses relaksasi meditasi (Suryani, 1997).

3. Kontraindikasi

Secara garis besar kontraindikasi hipnoterapi adalah pada keadaan sebagai berikut (Erickson, 1976) :

1. Seseorang yang dalam kondisi tidak tenang, gaduh gelisah, misalnya pada psikosis akut sehingga tidak dapat dilakukan kontrak psikis dengan subjek. 2. Seseorang dalam keadaan yang tidak mengerti apa yang akan dilakukan,

misalnya pada orang imbesil, atau demensia.

3. Pada seseorang yang tidak tahu atau belum mengerti tentang apa yang kita katakan, sugesti verbal tidak akan berpengaruh pada subjek.

Seseorang yang mempunyai kesulitan dengan kepercayaan dasar seperti pasien paranoid atau yang memilki masalah pengendalian seperti pasien obsesi-kompulsif, adalah bukan calon yang baik untuk dilakukan hipnosis. 4. Efek Samping

Beberapa efek samping yang dapat ditiimbulkan oleh hipnoterapi yaitu sebagai berikut :

1. Abreaksi

(11)

akan muncul hal yang tidak diinginkan seperti abreaksi. Abreaksi merupakan suatu keadaan dimana pasien keluar dari rekaman bawah sadarnya secara serentak. Akibatnya bisa menimbulkan rasa kekesalan atau kesedihan secara berlebihan, reaksinya pasien bisa tidak terkendali, namun kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama dan bisa dikendalikan oleh terapist.

2. Tubuh terasa lelah

Jika beban emosi yang dirasakan sudah sangat dalam dan baru dilepaskan setelah sesi terapi, maka ada kemungkinan setelah terapi selama satu atau dua hari kedepan tubuh akan terasa lelah. Hal ini wajar dan akan hilang dengan sendirinya dan diganti dengan tubuh yang segar. Biasanya untuk mengatasi hal ini cukup dengan minum air putih yang banyak akan mengurangi rasa lelah. Rasa lelah ini terjadi karena semaccam tubuh membuang racun emosi yang selama ini tersimpan di dalam tubuh kita, namun tidak semua orang akan mengalami hal ini setelah hipnoterapi.

5. Cara kerja Hipnoterapi

Cara kerja hipnoterapi berbeda dengan hipnotisme hiburan pada umumnya. Dalam hipnoterapi, klien secara perlahan-lahan dibawa menuju alam bawah sadarnya. Hipnoterapist memfasilitasi kliennya untuk mengalami perubahan-perubahan positif ketika klien sedang berada dalam keadaan relaksasi yang mendalam dan mempunyai tingkat sugestabilitas tinggi yang disebut trance (Booth, 2003). Pikiran dan tubuh klien dibuat relaks terlebih dahulu sebelum memasuki alam bawah sadarnya.

(12)

Antara kondisi sadar dan bawah sadar ada sebuah filter mental yang disebut critical area. Critical area adalah penampungan data sementara untuk kemudian diproses berdasarkan analisa, logika, pertimbangan etika, dan lain sebagainya. Critical area ini yang melindungi pikiran bawah sadar dari ide, informasi, sugesti atau bentuk pikiran lain yang dapat mengubah program pikiran yang telas tertanam dibawah sadar. Individu yang berada dalam kondisi sadar menjadi sulit untuk menerima informasi baru dikarenakan aktifnya critical area. Saat gelombang otak turun dan tercipta kondisi relaksasi, critical area tersebut melemah dan sugesti yang diberikan oleh terapist akan lebih mudah diterima dan terinternalisasi oleh klien.

Critical area diperlemah dengan menggunakan induksi hipnosis yang membawa klien pada kondisi relaks. Pada proses ini peran terapist sangat berpengaruh. Ketika dalam kondisi sadar, seseorang dapat memberikan atensi terhadap berbagai macam stimulus yang ada di lingkungan sehingga sangat sulit untuk memasuki kondisi relaks. Pesan terapist adalah membuat klien memusatkan atensinya pada satu objek misalnya pada sebuah gambaran mental yang diciptakan melalui sugesti dari terapist untuk membawa klien memasuki keadaan relaks.

Saat klien memasuki kondisi yang sangat relaks, critical area semakin menajdi lemah sehingga terapist semakin mudah untuk berkomunikasi dengan alam bawah sadar klien. Saat klien menjadi rileks, atensi menjadi semakin terpusat pada terapist dan sugesti yang diberikan menjadi semakin kuat dan terasa nyata bagi klien, misalnya gambaran mental mengenai sebuah tempat yang disukai klien menjadi sangat nyata dan klien mempersepsikan dirinya berada di tempat tersebut.

6. Tahap-tahap Hipnoterapi

Untuk memasuki pikiran bawah sadar seseorang dan memberikan sebuah proses penyembuhan, hipnoterapi memiliki beberapa tahapan yang harus dilalui, yaitu sebagai berikut :

1. Pre-induksi

(13)

dan wawancara. Hal tersebut sangat penting guna menjaring data mengenai permasalahan yang dialami oleh kluen secara jelas, yang akan berpengaruh pada pemberian sugesti terapeutik pada klien.

2. Induksi

Saat data yang dikumpulkan sudah memadai dan klien secara mental sudah siap untuk masuk ke dalam kondisi hipnosis, terapist selanjutnya mempersiapkan induksi. Induksi adalah proses yang ditempuh terapist dalam membawa klien menuju tidur hipnotik, dalam kata lain menurunkan gelombang otak klien dan membuat klien mengalami relaksasi yang mendalam. Lewat induksi, terapist berperan sebagai pemandu jalan meuju trance. Hal ini dilakukan dengan cara membuat klien memusatkan perhatiannya pada objek tertentu. Tujuannya adalah mengasingkan klien dari banyaknya stimulus di sekitar dirinya. Induksi dapat digunakan dengan atau tanpa iringan musik. Fungsi musik adalah mengiringi proses relaksasi tubuh. Volume dan ritme musik diharapkan tidak mengganggu konsentrasi klien dan kejelasan instruksi terapist. Dalam setiap induksi, selalu terdapat elemen-elemen yang mendasari yaitu :

a. Permulaan : untuk mengawali induksi, bentuk yang paling sering digunakan adalah teknik pernafasan karena oksigen yang dibawa ke otak akan membuat pikiran dan tubuh menjadi relaks

b. Relaksasi sistematis : terapis melakukan relaksasi yang sitematis pada titik-titik tertentu mulai dari kepala sampai kaki. Titik-titik yang umumnya dibuat relaks adalah ubun-ubun, mata, pelipis, rahang, leher, bahu, lengan, tangan, dada, punggung, perut, paha, betis, dan kaki. Caranya adalah dengan membuat klien berkonsentrasi pada masing-masing bagian tubuh tersebut, kemudia terapist memberikan sugesti untuk membuat setiap bagian tubuh tersebut menjadi relaks.

c. Pengaktifan rasa dan emosi : terapist perlu menghindari ucapan yang mengajak klien berpikir. Klien cukup diajak merasakan sugesti yang diberikan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, lebih baik menggunakan kata-kata “rasakan”, “bayangkan”, daripada kata-kata seperti misalnya “pikirkan”, atau “ingatlah”.

(14)

ingin mengaktifkan gambaran mental, terapist perlu meningkatkan kepekaan indera klien, seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, pengecapan, dan penciuman. Semakin aktif indera semakin hidup gambaran mental ini. Semakin hidup gambaran mental, maka semakin cepat pula pencapaian trance. Bagi seorang terapist, tingkat kedalaman trance akan berpengaruh pada sugesti terapi yang diberikan pada klien. Depth level test sangat sederhana yaitu dengan memberikan sugesti pada klien untuk melakukan sesuatu yang secara sadar hal tersebut sangat tidak masuk akal.

4. Sugesti

Sugesti adalah kalimat-kalimat yang disampaikan oleh terapist ke pikiran bawah sadar klien. Sugesti merupakan tahapan inti dari sebuah proses hipnoterapi. Pada tahap ini terapist mulai dapat memasukkan sugesti-sugesti ke dalam pikiran bawah sadar klien. Sugesti yang diberikan diharapkan dapat bertahan atau dapat menajdi “nilai baru” bagi klien walaupun telah sadar dari tidur hipnotiknya. Sugesti yang duharapkan tersebut disebut dengan posthypnotic suggestion. Sugesti ini berisi ucapan-ucapan terapist yang bertujuan memodifikasi kebiasaan atau mengubah kepercayaan-kepercayaan yang negatif. Bila alam bawah sadar klien menangkap isi pesan tersebut dengan baik, maka sugesti itu akan mempengaruhi perilaku klien setelah ia bangun dari tidur hipnotiknya. Apa yang ingin dicapai oleh terapist dari sesi hipnoterapinya ditentukan oleh posthypnotic suggestion ini. Sebelum memberikan posthypnotic suggestion, terapist harus benar-benar yakin dengan kedalaman trance klien.

5. Termination

(15)

tidak nyaman dan disorientasi yang menyebabkan klien merasa pusing. Cara yang paling umum adalah dengan menghitung dari satu sampai tiga atau lima dan pada hitungan terakhir terapist mengatakan “bangun dan rasakan tubuh anda segar”.

2.2.2 HYPNOBIRTHING 1. Pengertian Hypnobirthing

Kata hypno berasal dari “hypnosis” dan birthing yang berarti “melahirkan”. Hypnobirthing adalah proses melahirkan dengan hypnosis yang merupakan metode alami yang digunakan untuk menghilangkan rasa takut, panik, tegang, dan tekanan-tekanan lain yang menghantui ibu dalam proses persalinan. Oleh karena itu hypnobirthing lebih mengacu pada hypnoterapi yakni penanaman sugesti pada alam bawah sadar oleh ibu untuk mendukung alam sadar yang mengendalikan tindakan sang ibu dalam menjalani proses persalinan. Metode hypnobirthing sendiri di Indonesia mulai tersebar luas pada tahun 2003 oleh Lanny Kuswandi yang mempelajari hypnobirthing dari Marie F. Mongan di Australia.

(16)

mudah sehingga membuat persalinan berlangsung secara lancar relative cepat dengan keluhan nyeri yang sangat minimal. Dengan terbiasanya ibu melakukan relaksasi, jalan lahir untuk janin akan lebih mudah terbuka sehingga ibu tidak akan terlalu kelelahan saat melahirkan. Jadi dengan relaksasi yang rutin ibu akan terbiasa dengan kondisi ini dan akan sangat terbantu dalam proses persalinannya hingga nyeri saat persalinan dapat berkurang.

2. Manfaat Hypnobirthing

Adapun manfaat dari hypnobirthing adalah sebagai berikut : 1. Manfaat untuk ibu hamil :

a. Mengatasi reaksi perubahan dari dalam pada saat kehamilan seperti mual, muntah, dan pusing

b. Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang dipengaruhi faktor stress dan depresi

c. Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar hingga terkadang tak terasa seperti sakit saat melahirkan

d. Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar, dan relatif lebih cepat

e. Mengurangu kemungkinan diambilnya tindakan episotomi f. Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin g. Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat proses

melahirkan

h. Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaan i. Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan j. Meningkatkan produksi ASI

k. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi (endorphin memiliki kekuatan 200 kali lipat dari morphin untuk menekan rasa sakit pada saat

(17)

c. Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi lebih sehat

d. Mencegah terjadinya bayi premature

e. Mencegah terjadinya berat badan bayi rendah 3. Manfaat untuk tenaga kesehatan

a. Dapat lebih fokus dan konsentrasi bekerja karena tidak perlu menghadapi emosi labil ibu yang hendak melahirkan

b. Kemungkinan timbulnya komplikasi dan masalah saat proses persalinan dan kelahiran sangat kecil

c. Tidak perlu obat analgetik untuk ibu yang hendak melahirkan d. Lebih mudah menangani ibu hamil karena tidak panik dan tetap

tenang

3. Tahapan dalam metode Hypnobirthing

Adapun tahapan-tahapan pada hypnobirthing yaitu : 1. Menyiapkan pikiran dan tubuh untuk keberhasilan

Memilih posisi yang dianggap paling nyaman dengan mencoba sesantai mungkin, bisa dalam posisi duduk atau berbaring sambil memejamkan mata. Otot-otot saling mengirimkan pesan. Tangan terkepal, mulut terkatuprapat, alis berkerut, semua mengirimkan sinyal ke otot-otot jalan lahir, otot yang sebenarnya sangat perlu dilemaskan. Membuka untuk melemaskan otot-otot tubuh bagian atas akan

Suatu teknik relaksasi yang dirancang untuk membantu ibu ke keadaan relaks sehingga selanjutnya dapat meneruskan latihan visualisasi

b) Pernapasan lambat (slow birthing)

Tujuan dari pernapasan lambat adalah membuat pernapasan baik saat menghirup maupun menghembuskan menjadi sepanjang mungkin. Hindari menghirup udara cepat, jaga agar tubuh tetap diam dan lemas (jangan kaku)

c) Pernapasan persalinan (birth birthing)

(18)

melainkan membantu reflek mendorong alami dari tubuh secara lembuh menggerakkan bayi keluar.

b. Teknik relaksasi

Melatih relaksasi ibu hamil adalah prinsip dasar hypnobirthing dan merupakan sarana untuk berkomunikasi dengan bayi selama dalam kandungan karena bayi dalam kandungan masih mempunyau unsur jiwa yang sederhana yaitu perasaan. Langkah-langkah relaksasi : ruangan dan suasana tenang; menggunakan musik untuk relaksasi ditambah dengan aroma-therapy; panduan relaksasi otot, napas, dan pikiran kemudian masukkan program/niat positif

c. Tenik visualisasi

Latihan visualisasi hanya untuk membantu ibu selama persalinan. Semua hipnosis adalah hipnosis diri, dan perlu kita ketahui tidak ada orang lain yang dapat membawa ke dalam keadaan ini kecuali diri sendiri. Dalam hypnobirthing, pendamping persalinan bukanlah penonton yang tidak berdaya dan tidak tahu apa-apa, tetapi pendamping adalah fasilitator terlatif dan pendukung utama d. Teknik pendalaman

Teknik ini terbukti sangat efektif dalam memperdalam relaksasi ke suatu titik dimana tubuh sang ibu lemas secara total. Latihan dilaksanakan dengan terapist yang membantu ibu dalam mencapai relaksasi yang mendalam. Ibu akan tetap berada dalam situasi mendalam saat menghembuskan bayinya ke bawah melalui jalan lahir hingga saat bayi lahir.

3. Hypnobirthing selama hamil

Hypnobirthing yang digunakan selama kehamilan dilakukan setiap malam menjelang tidur, metode visualisasinya sebagai berikut :

a. Berbaring dengan posisi nyaman, lemaskan kelopak mata dan pejamkan perlahan dengan lemas

b. Mulai bernapas perlahan dan teratur, tarik napas hingga ke perut dan perut menjadi mengembang, teruskan bernapas dengan cara ini c. Rasakan sekujur tubuh dari ujung kepala hingga kaki, lemaskan

satu per satu ketegangan dan keletihan yang dialami saat kehamilan d. Lemaskan rahang dan mulut hingga benar-benar relaks

(19)

f. Setelah mencapai kondisi relaks, ucapkan niat dalam pikiran, Ditempat khusus ada dua keran air, keran berwarna merah airnya menetes tidak lancar sedangkan yang berwarna biru airnya lancar, sambil melakukan, rasakan dan sugesti pikiran sendiri “proses persalinan saya akan berlangsung cepat, lancar dan nyaman, sama seperti keran air berwarna biru”

h. Setelah puas mengalirkan air, tutuplah kerannya, lalu duduk atau berbaring kembali dan teruskan letihan relaksasi

i. Biarkan relaksasi hypnobirthing ini berlangsung selama yang diinginkan, jika tertidur lanjutkan untuk tidur. Jika tidak tertidur, maka bersiaplah untuk kembali pada dunia sekitar, dan perlahan-lahan kembalikan panca indera

4. Teknik pernapasan pada proses persalinan

a. Lakukan pernapasan perut yang panjang dan dalam, rasakan oksigen yang dihirup mengalir ke janin, tetap bernapas panjang saat konraksi mulai terasa

b. Hembuskan napas secara perlahan untuk mengiringi kontraksi awal c. Teruskan bernapas secara stabil

d. Berfokus melakukan pernapasan melalui hidung atau mulut saja, cobalah kedua cara tersebut dan tentukan yang paling membantu e. Jika kontraksi terasa mulai berakhir, hembuskan napas untuk

mengiringi redanya kontraksi dan kembalilah relaks 5. Hypnobirthing selama persalinan

Sebelum mencapai tahap praktik, sebaiknya ibu hamil sudah sering berlatih hypnobirthing, berikut panduan yang digunakan selama proses persalinan :

a. Berdoa dan berniat, serahkan semua kepada Tuhan dan tenangkan pikiran

b. Masa awal pembukaan gunakan untuk relaksasi dan tenangkan pikiran

(20)

d. Saat kontraksi makin kuat dan sering, gunakan teknik pernapasan untuk persalinan dan pejamkan mata

e. Jika dapat merasakan relaks saat kontraksi, dan mungkin merasa mengantuk maka tidurlah dengan mempertahankan kalimat sugesti dalam diri

f. Posisikan ujung lidah dibalik gigi atas dan tempelkan ke langit-langit mulut, karena posisi ini membuat rahang relaks

g. Lakukan hal-hal tersebut seiring dengan bertambahnya pembukaan dan meningkatnya frekuensi kontraksi

h. Tetap fokus untuk mengatur napas dan berdoa, saat telah siap untuk proses persalinan, ucapkan niat dan doa dalam hati karena inilah puncak dari semua latihan

i. Bukalah mata saat hendak melahirkan karena menutup mata saat mengejan dapat menyebabkan pembuluh darah pada mata pecah karena tekanan saat mengejan

j. Diiringi dengan napas yang teratur, rasakan baik-baik saat kontraksi datang dan mengejanlah sekuatnya dengan mata terbuka k. Rasakan sensasi saat mengejan, yakni ketika puncak kepala bayi

mulai muncul di vagina, tarik napas panjang saat kontraksi hilang, teruskan mengejan saat kontraksi datang dan rasakan bayi keluar mulai bagian kepala, pundak, badan, tangan lalu kakinya

l. Hembuskan napas panjang saat merasa bayi sudah keluar sepenuhnya

6. Tahap pelatihan metode hypnobirthing

Setelah mengetahui metode hypnobirthing, tahap selanjutnya adalah pelatihan terdiri dari 20 orang dengan terapist dua orang dan satu pembimbing. Adapun materi pelatihan menurut Minarni, (2008) terdiri dari :

a. Hypnobasic, dua hari teori di kelas

b. Hypnobirthing teori empat jam dan praktik dengan teman empat jam

(21)

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Analisis Jurnal

Pada jurnal utama yang berjudul “The characteristics of women who use hypnotherapy for intrapartum pain management: Preliminary insights from a nationally-representative sample of Australian women” menggunakan terapi komplementer hypnoterapi untuk persalinan, yang biasa disebut dengan hypnobirthing. Dalam penelitian ini menyajikan bagaimana kharakteristik wanita hamil yang menggunakan terapi hypnobirthing baik saat kehamilan maupun hingga persalinan. Mereka yang menggunakan terapi hypnobirthing telah berkonsultasi dengan para terapist untuk mengikuti kelas yoga maupun meditasi. Biasanya mereka juga mungkin menggunakan perawatan obat-obatan herbal seperti aromaterapi, homeopati, teh herbal, dan bunga essens selama menjalani terapi hypnobirthing. Wanita yang menjalani terapi hypnobirthing teridentifikasi lebih merasa aman selama menjalani persalinan. Mereka lebih bisa memanajemen nyeri yang dirasakan karena sudah melatih diri untuk lebih relaks. Dari hasil yang diperoleh selama penelitian menyebutkan bahwa wanita yang menggunakan terapi hypnobirthing selama masa kehamilan memang memiliki rasa tkut dan cemas yang relative rendah saat menjalani persalinan.

(22)

yang mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi akan berdampak positif terhadap cara kerja dari hypnoterapi yang dijalani. Penelitian juga mengemukakan bahwa dengan menyaksikan hypnoterapi selama persalinan juga memiliki dampak positif terhadap tenaga kerja yang membantu yaitu akan menumbuhkan rasa percaya diri.

(23)

BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hypnobirthing adalah proses melahirkan dengan hypnosis yang merupakan metode alami yang digunakan untuk menghilangkan rasa takut, panik, tegang, dan tekanan-tekanan lain yang menghantui ibu dalam proses persalinan. Persalinan dengan metode hypnobirthing harus berfokus untuk menghilangkan sindrom ketakutan, ketegangan, nyeri, bersemangat dan siap menyongsong persalinan yang normal alami dalam keadaan sadar dan terjaga, serta bebas dari rasa takut dan nyeri yang ditimbulkannya. Dengan terbiasanya ibu melakukan relaksasi, jalan lahir untuk janin akan lebih mudah terbuka sehingga ibu tidak akan terlalu kelelahan saat melahirkan.

4.2 Saran

Terapi ini memang dilakukan oleh seorang terapist, tetapi tidak menutup kemungkinan peran seorang perawat juga sangat diharapkan. Perawat dapat memberikan arahan pada klien tentang bagaimana mekanisme cara kerja dari

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anggaini, Nanda. 2015. PENGARUH TEKNIK RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PERSALINAN KALA I DI BPS LILIK SUDJIATI HULA’AN. Gresik: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Gresik

Beebe, K. R. tanpa tahun. Hypnotherapy for labor and birth (diakses pada 23/02/2017)

Gunawan., Adi W. 2009. Hipnotheraphy the Art of Aubsconcious Restructuring. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Harianto, Minarni. 2010. Aplikasi Hypnosis (Hypnobirthing) dalam Asuhan Kebidanan, Kehamilan, dan Persalinan. Yogyakarta: Goysen Publishing Irfan. 2007. Hipnotheraphy. Yogyakarta: pustaka Lestari

Kahija. 2007. HIPNOTERAPI: Prinsip-prinsip Dasar Praktik Psikoterapi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Kuswandi, Lanny. 2011. Keajaiban Hypnobirthing. Jakarta: Pustaka Buana

Novrizal, Romy. 2010. Keefektifan Hipnoterapi terhadap Penurunan Derajat Kecemasan dan Gatal Pasien Liken Simpleks Kronik di Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSDM Surakarta. Tesis. Surakarta:fakultas kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta

https://eprints.uns.ac.id/4572/1/175971811201108261.pdf (diakses pada 18/03/2017)

Pamungkas, Catur. 2011. PENGARUH HIPNOTERAPI TERHADAP SELF ESTEEM PADA SISWI YANG MEMILIKI BERAT BADAN BERLEBIH DI SMK SANDHY PUTRA BANDUNG. Skripsi. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung

http://elibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.11.50.07065.pdf (diakses pada 18/03/2017)

Professionals, H., S. Mcallister, K. Coxon, dan T. Murrells. 2017. Author ’ s accepted manuscript survey. Midwifery (diakses pada 23/02/2017)

(25)

https://id.scribd.com/document/245542763/HIPNOTERAPI (diakses pada 18/03/2017)

Sri, Aprilinawati,. Dwi, Asih. 2011. PENGARUH METODE RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP INVOLUSI UTERI PADA IBU PASCA BERSALIN NORMAL. Boyolali: Akademi Kebidanan Estu Utomo

Steel, A., J. Frawley, D. Sibbritt, A. Broom, dan J. Adams. 2016. Complementary therapies in medicine the characteristics of women who use hypnotherapy for intrapartum pain management : preliminary insights from a nationally-representative sample of australian women. Complementary Therapies in Medicine. 25:67–70. (diakses pada 23/02/2017)

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen penelitian pada metode wawancara yakni pedoman wawancara mencakup daftar pertanyaan kepada guru Bahasa Indonesia terkait data yang diperoleh yaitu

Berdasarkan analisa situasi diatas maka 75 pelaku UMKM kerupuk hasil olahan ikan yang ada di kampung kerupuk sukolilo perlu mendapatkan pendampingan dan pelatihan secara

layanan yang memadai memberikan nilai skor tertinggi dibandingkan indikator kemegahan hotel; Penilaian responden terhadap dimensi tanggungjawab sosial hotel pada masyarakat, dimana

Berikutnya Shou- Ren Hu (2010) mengidintifikasi bahwa jumlah kereta api yang lewat, jalan raya pemisah, jumlah kendaraan, alat pendeteksi hambatan, dan rambu-rambu

Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran modul dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas II Minu Wedoro Waru Sidoarjo.?.

Dari permasalahan tersebut maka dibutuhkan penelitian lanjutan untuk membuat suatu sistem kendali beberapa AC (Air Conditioner) dan pada ruangan yang berbeda secara jarak

Erosion will try to when the aim of this pore system as reduced, cara meminta foto copy minuta ke notaris kenal sekarang juga menganggap gagasan itu berupa ruangan di bursa

Tuntunan Islam dalam urusan politik dan kenegaraan dalam garis besarnya sudah ada dalam Alquran dan Hadis Nabi. Namun dalam penerapan dan pelaksanaannya secara