• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akademi Sepakbola PSDS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Akademi Sepakbola PSDS"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

12

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

II.1. TERMINOLOGI JUDUL

Akademi : Lembaga pendidikan akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni (selama kurun waktu ± 3

tahun lamanya) yang menyelenggarakan pendidikan profesi.

Sepakbola : Sepak bola adalah permainan beregu diatas lapangan, menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang

masing-masing terdiri atas sebelas pemain, berlangsung selama 2 x 45 menit, dan

kemenangan ditentukan oleh selisih gol yang masuk ke gawang lawan.5

Deli Serdang : Salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara dengan ibukotanya Lubuk Pakam

Nb:

 (Berdasarkan PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN

PENDIDIKAN

Sumber :

http://www.scribd.com/doc/49824482/18/Institut-adalah-perguruan-tinggi-yang)

 Kamus besar bahasa Indonesia)

Jadi yang dimaksud dengan Akademi Sepakbola Deliserdang adalah Sarana

Akademi SepakBola yang terdiri dari beberapa fasilitas pendidikan dan serta

sarana tempat tinggal bagi siswa-siswa atau para atlit yang berlokasi di

Kabupaten Deliserdang yang rencana kedepannya akan menjadi sebagai Aero

city dari Bandara Kualanamu.

Dengan aspek Integrasi yang kuat antara Bandara Kualanamu sesuai TOD

(Transit Oriented Development) menjadikan Akademi Sepakbola PSDS ini

serayanya sebagai patokan utama dalam perekrutan klub-klub asing dan

mempermudah aksesbilitas datangnya investor juga pelatih-pelatih berkualitas

(2)

13

II.2. TINJAUAN UMUM

Tinjauan ini akan membahas perihal sejarah seputar Pendidikan, Sepak Bola

dan Akademi SepakBola secara umum.

2.1.1 Tinjauan Pendidikan

Tinjauan umum membahas tentang sistem pendidikan secara keseluruhan dan

Fashion secara umum.

Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia

Sistem Pendidikan Nasional merupakan Keseluruhan komponen pendidikan

yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pelaksanaan pendidikan nasional dilandaskan kepada Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.  Jalur Pendidikan

Jalur pendidikan merupakan Wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai

dengan tujuan pendidikan.

Jalur Pendidikan yang terdapat di Indonesia terdiri dari :

1. Pendidikan Formal

2. Pendidikan Non Formal

3. Pendidikan Informal

1. Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang

terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah,

dan pendidikan tinggi.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, jenjang pendidikan formal di

(3)

14 a. Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang

pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan

lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan Pemerintah

Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap warga negara

yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut

biaya.

Pendidikan dasar berbentuk:

1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang

sederajat.

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau

bentuk lain yang sederajat.

b. Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan

menengah terdiri atas:

1. Pendidikan menengah umum

2. Pendidikan menengah kejuruan.

Pendidikan menengah berbentuk:

a. Sekolah Menengah Atas (SMA),

b. Madrasah Aliyah (MA),

c. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan

d. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

c. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah

yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan

doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Perguruan tinggi

berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program

akademik, profesi, dan/atau vokasi.

Perguruan tinggi dapat berbentuk:

1. Akademi

(4)

15 4. Institute

5. Universitas

2. Pendidikan Non Formal

Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal

yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Hasil pendidikan

nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal

setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh

Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,

pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan

perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan

kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik.

Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang

memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah,

dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan

sepanjang hayat.

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik

dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan

fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, pendidikan nonformal meliputi

1. Pendidikan kecakapan hidup

2. Pendidikan anak usia dini

3. Pendidikan kepemudaan

4. Pendidikan pemberdayaan perempuan

5. Pendidikan keaksaraan

6. Pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja

7. Pendidikan kesetaraan

8. Pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan pelajar.

Satuan pendidikan nonformal terdiri atas:

1. Lembaga kursus

2. Lembaga pelatihan

3. Kelompok belajar

4. Pusat kegiatan belajar masyarakat

(5)

16 Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang

memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap

untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri,

dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program

pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga

yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada

standar nasional pendidikan.

3.Pendidikan Informal

Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan

yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan informal

diakui sama dengan pendidikan formal dan nonformal setelah peserta didik

lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan.

Di samping jalur pendidikan tersebut terdapat berbagai jenis pendidikan lainnya

menurut Departemen Pendidikan Nasional, antara lain :

1. Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan

formal, nonformal, dan/atau informal.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk:

1. Taman Kanak-kanak (TK),

2. Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.

Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk:

1. Taman kanak-kanak

2. Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.

2. Pendidikan Kedinasan

Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan profesi yang

diselenggarakan oleh departemen atau lembaga pemerintah nondepartemen.

Pendidikan kedinasan berfungsi meningkatkan kemampuan dan keterampilan

dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai dan calon pegawai negeri

(6)

17 3. Pendidikan Keagamaan

Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau

kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada

jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan keagamaan berbentuk:

1. Pendidikan Diniyah

2. Pesantren

3. Pasraman

4. pabhaja samanera, dan bentuk lain yang sejenis

4. Pendidikan Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh dapat diselenggarakan pada semua jalur, jenjang,

dan jenis pendidikan. Pendidikan jarak jauh berfungsi memberikan layanan

pendidikan kepada kelompok masyarakat yang tidak dapat mengikuti

pendidikan secara tatap muka atau reguler. Pendidikan jarak jauh

diselenggarakan dalam berbagai bentuk, modus, dan cakupan yang didukung

oleh sarana dan layanan belajar serta sistem penilaian yang menjamin mutu

lulusan sesuai dengan standar nasional pendidikan.

5. Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus

Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena

kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi

kecerdasan dan bakat istimewa. Pendidikan layanan khusus merupakan

pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat

adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan

tidak mampu dari segi ekonomi.

4. Jenis Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan

tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga

pendidik perguruan tinggi disebut dosen. Di Indonesia, perguruan tinggi dapat

berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas.

(7)

18 tinggi dapat menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi

dengan program pendidikan diploma (D1, D2, D3, D4), sarjana (S1), magister

(S2), doktor (S3), dan spesialis.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional, perguruan tinggi dapat berbentuk:

1. Akademi

2. Politeknik,

3. Sekolah tinggi,

4. Institut,

5. Universitas.

1. Akademi

Pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan terutama pada

penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau

seni tertentu, yang mencakup program pendidikan sarjana, magister, dan

doktor. Akademi adalah seluruh lembaga pendidikan formal baik pendidikan

anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan kejuruan

maupun perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam

satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

tertentu.

2. Politeknik

Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi

dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

3. Sekolah Tinggi

Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

akademik dan/atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu pengetahuan,

teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan

pendidikan profesi.

4. Institut

Institut adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik

dan/atau vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi,

dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan

profesi.

5. Universitas

Universitas adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

(8)

19 profesi. Kata universitas berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah umum

dan menyeluruh.

Berbagai jenis lembaga pendidikan lainnya yang tergolong dalam perguruan tinggi

yang terdapat di Indonesia antara lain :

1. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang diarahkan pada

penguasaan keahlian terapan tertentu, yang mencakup program pendidikan

diploma 1, diploma 2, diploma 3, dan diploma 4, maksimal setara dengan

program pendidikan sarjana. Lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan

gelar vokasi. Di Indonesia, gelar vokasi diatur oleh senat perguruan tinggi dan

ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatannya.

Gelar vokasi yang ada di Indonesia antara lain adalah Ahli Pratama (A.P.) , Ahli

Muda (A.Ma.) , Ahli Madya (A.Md.) , Sarjana Sains Terapan (S.S.T.)

2. Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi setelah program pendidikan

sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan

persyaratan keahlian khusus. Lulusan pendidikan profesi akan mendapatkan

gelar profesi

2.1.2 Gelar Akademik Indonesia

Gelar akademik atau gelar akademis adalah gelar yang diberikan kepada

lulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Gelar

akademik kadangkala disebut dengan istilahnya dalam bahasa Belanda yaitu titel.

Gelar akademik terdiri dari sarjana (bachelor), magister (master), dan doktor (doctor).

1. Sarjana (S1)

Kata sarjana berasal dari bahasa Sansekerta, dan dalam Bahasa Inggris

disebut sebagai Bachelor. Sarjana adalah gelar akademik yang diberikan

kepada lulusan program pendidikan sarjana (S1) atau undergraduate. Untuk

mendapatkan gelar sarjana, biasanya dibutuhkan waktu selama 4 (empat)

sampai 6 (enam) tahun dan harus menyelesaikan SKS (satuan kredit semester)

sebanyak 144 SKS.

Sebelum tahun 1993, gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain

Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.). Setelah tahun 1993,

penggunaan baku gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain Sarjana

(9)

20 Teknologi Pertanian (S.TP), Sarjana Agama (S.Ag.) dan Sarjana Pendidikan

(S.Pd.). Gelar sarjana ditulis di belakang nama yang berhak dengan

mencantumkan huruf S diikuti inisial bidang studi. Strata pendidikan Sarjana ini

disebut sebagai Strata 1 atau biasa disingkat S1.

Gelar sarjana yang ada di Indonesia pada saat ini antara lain sebagai berikut

 Sarjana Arsitektur (S.Ars. )  Sarjana Komunikasi (S.Kom)  Sarjana Agama (S.Ag. )  Sarjana Ilmu Sosial (S.Sos.)  Sarjana Ekonomi (S.E. )  Sarjana Kedokteran (S.Ked.)  Sarjana Farmasi (S.F )  Sarjana Kehutanan (S.Hut.)  Sarjana Filsafat (S.Fil. )

 Sarjana Kedokteran Gigi (S.KG. )  Sarjana Hukum (S.H. )

 Sarjana Ilmu Kedokteran Hewan  Sarjana Hukum Islam (S.HI. ) (S.KH.)  Sarjana Humaniora (S.Hum.)

 Sarjana Keperawatan (S.Kep.)  Sarjana Ilmu Alam : Fisika, Biologi,  Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.Km.)  Kimia, Matematika (S.Si. )

Sarjana Pendidikan (S.Pd. )  Sarjana Ilmu Komputer (S.Komp)  Sarjana Seni (S.Seni)

 Sarjana Ilmu Politik (S.IP. )

 Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)  Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP. )  Sarjana Psikologi (S.Psi. )

(10)

21  Sarjana Sosial (S.Sos. )

 Sarjana Peternakan (S.Pt. )  Sarjana Sastra (S.S. )  Sarjana Perikanan (S.Pi. )

2. Magister (S2)

Gelar magister yang ada di Indonesia antara lain Magister Manajemen (M.M.),

Magister Sains (M.Si.), dan Magister Teknik (M.T.). Gelar magister ditulis di

belakang nama yang berhak dengan mencantumkan huruf M diikuti inisial

bidang studi. Strata pendidikan Magister ini disebut sebagai Strata 2 atau biasa

disingkat S2.

3. Doktor (S3)

Gelar doktor dari bidang studi apapun bergelar Doktor dan ditulis di depan

nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan Dr. Strata pendidikan

Doktor ini disebut sebagai Strata 3 atau biasa disingkat S3.

Selain gelar Akademik , di Indonesia juga terdapat yang disebut Gelar Profesi.

Gelar profesi adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan profesi

bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Di Indonesia, gelar profesi

diatur oleh senat perguruan tinggi dan organisasi profesi berdasarkan standar

profesi yang terkait sebagai dan ditulis di belakang nama yang berhak. Gelar

profesi yang ada di Indonesia antara lain :  Dokter (dr.)

 Dokter gigi (drg.)  Dokter spesialis (Sp.)  Akuntan (Ak.)

 Apoteker (Apt.

2.1.3 Tinjauan Sepak Bola

Sepak bola telah memiliki perjalanan yang panjang dalam sejarah olahraga,

bahkan kebudayaan manusia, dan perkembangannya sekarang ini semakin pesat

karena berkembangnya sistem manajemen dan pelatihan sepak bola, dan juga

teknologi yang dapat diterapkan pada perlengkapan, infrastruktur, maupun

publikasi/entertainmentnya.

Sejarah olahraga menyepak bola sudah lama sekali ada. Yang tercatat yaitu

(11)

22 SM di Cina dengan nama Tsu Chu. Di masa Dinasti Han tersebut, masyarakat

menggiring bola kulit dengan menendangnya ke jaring kecil. Permainan serupa juga

dimainkan di Jepang dengan sebutan Kemari. Di Italia, permainan menendang dan

membawa bola juga digemari terutama mulai abad ke-16.

Sepak bola modern mulai berkembang di Inggris dan menjadi sangat digemari.

Di beberapa kompetisi, permainan ini menimbulkan banyak kekerasan selama

pertandingan sehingga akhirnya Raja Edward III melarang olahraga ini dimainkan pada

tahun 1365. Raja James I dari Skotlandia juga mendukung larangan ini. Tetapi tahun

1815, sebuah perkembangan besar menyebabkan sepak bola menjadi terkenal di

lingkungan universitas dan sekolah. Kelahiran sepak bola modern terjadi di

Freemasons Tavern pada tahun 1863 ketika sekolah dan klub berkumpul dan

merumuskan aturan baku untuk permainan ini. Bersamaan dengan itu, terjadi

pemisahan yang jelas antara olahraga rugby dengan sepak bola (soccer). Pada tahun

1869, membawa bola dengan tangan mulai dilarang dalam sepak bola.

Selama tahun 1800-an, sepak bola modern dibawa oleh pelaut, pedagang, dan

tentara Inggris ke berbagai belahan dunia, begitu juga di wilayah nusantara oleh

Belanda. Pada tahun 1904, asosiasi tertinggi sepak bola dunia yaitu Fédération

Internationale de Football Association (FIFA) dibentuk dan pada awal tahun

1900-an,berbagai kompetisi dimainkan diberbagai negara, begitu juga Piala Dunia pertama

kali dimulai di Uruguay tahun 1930. Asian Football Confederation (AFC) juga berdiri

pada tahun 1954 di Manila, Filipina sebagai salah satu konfederasi regional FIFA.

Permainan sepak bola di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh para

penjajah/bangsa Eropa, termasuk Belanda. Di akhir tahun 1920, pertandingan voetbal

atau sepak bola sering kali digelar untuk meramaikan pasar malam, biasanya

dilaksanakan sore hari. Lapangan Singa (Lapangan Banteng) menjadi saksi dimana

orang Belanda sering menggelar pertandingan. Khusus untuk sepak bola, serdadu di

barak-barak militer sangat sering bertanding yang akhirnya membentuk bond atau

perkumpulan sepak bola. Dari bond-bond itulah kemudian terbentuk satu klub besar.

Tak hanya serdadu militer, warga Belanda, Eropa, dan Indonesia juga membuat

bond-bond serupa.

Dari bond-bond itu kemudian terbentuklah Nederlandsch Indische Voetbal Bond

(NIVB) yang pada tahun 1927 berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie

(12)

23 menggunakan nama antara lain Tiong un Tong, Donar, dan UMS. Adapun bond

pribumi biasanya mengambil nama wilayahnya, seperti Cahaya Kwitang, Sinar

Kernolong, atau Si Sawo Mateng.

Pada 19 April 1930, Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI)

dibentuk di gedung Soceiteit Hande Projo, Yogyakarta. Disinilah perkembangan sepak

bola di Indonesia diawali dengan berdirinya PSSI dalam pimpinan Soeratin

Sosrosoegondo, insinyur sipil lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa. Sejak saat

itu, kegiatan sepak bola semakin sering digerakkan oleh PSSI dan semakin banyak

rakyat bermain di jalan atau alun-alun tempat Kompetisi I perserikatan/bond diadakan.

Adapun lahirnya PSSI ini tidak terlepas juga dari gerakan menentang penjajahan

dengan strategi menyemai benih nasionalisme bagi pemuda Indonesia.

Pada tahun 1930-an, di Indonesia berdiri tiga organisasi sepakbola

berdasarkan suku bangsa, yaitu Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) dari

bangsa Belanda, Hwa Nan Voetbal Bond (HNVB) dari bangsa Tionghoa, dan

Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) dari orang pribumi.

Paku Buwono X kemudian mendirikan stadion Sriwedari di Surakarta (Solo)

lengkap dengan lampu, sebagai apresiasi terhadap kebangkitan “Sepakbola

Kebangsaan” yang digerakkan oleh PSSI. Stadion itu diresmikan pada 1933. Dengan adanya stadion ini, kegiatan persepak bolaan pun semakin gencar.

Pada tahun 1938 Indonesia lolos ke Piala Dunia walaupun akhirnya membawa

nama Hindia Belanda (Dutch East Indies). NIVU mengajak PSSI bekerjasama yang

ditandai dengan Gentlemen’s Agreement 15 Januari 1937. Persetujuan perjanjian ini

berarti secara de facto dan de jure Belanda mengakui PSSI. Perjanjian itu

menegaskan bahwa PSSI dan NIVU menjadi pucuk organisasi sepak bola di Hindia

Belanda. Salah satu isinya juga berisi tentang tim yang dikirim ke Piala Dunia, dimana

dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan bentukan PSSI sebelum

diberangkatkan (seleksi tim). Tapi NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan

tim bentukannya menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA. Memang akhirnya

Hindia Belanda kalah 0-6 dari Hongaria. Atas tindakan sepihak dari NIVU ini, Soeratin

Sosrosoegondo sangat geram. Ia menolak memakai nama NIVU. Alasannnya, kalau

NIVU diberikan hak, maka komposisi pemain akan dipenuhi oleh orang Belanda.

Akhirnya PSSI membatalkan secara sepihak perjanjian tersebut saat Kongres di Solo

(13)

24 pada 1938.

Dalam pertandingan internasional, PSSI terbukti. Pada 7 Agustus 1937, tim

PSSI berhasil menahan imbang 2-2 tim Nan Hwa dari Cina di Gelanggang Union,

Semarang. Padahal Nan Hwa pernah mengalahkan Belanda dengan skor 4-0. Disini

kedigdayaan tim PSSI sudah tersohor.

Lebih jauh, Soeratin mendorong pula pembentukan badan olahraga nasional

agar kekuatan olahraga pribumi semakin kokoh melawan dominasi Belanda. Pada

tahun 1938 berdirilah ISI (Ikatan Sport Indonesia) yang kemudian menyelenggarakan

Pekan Olahraga ISI (15-22 Oktober 1938) di Solo. Nama PSSI ini kemudian berubah

dalam kongres PSSI 1950 di Solo menjadi Persatoean Sepakbola Seloeroeh

Indonesia.

Sepeninggalan Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional sepak bola

Indonesia tidak terlalu memuaskan karena pembinaan tim nasional tidak diimbangi

dengan pengembangan organisasi dan kompetisi. Pada era sebelum tahun 1970-an,

beberapa pemain Indonesia sempat bersaing dalam kompetisi internasional, di

antaranya Ramang, Sucipto Suntoro, Ronny Pattinasarani, dan Tan Liong Houw.

Dalam perkembangannya, PSSI telah memperluas kompetisi sepak bola dalam negeri,

di antaranya dengan penyelenggaraan Liga Super Indonesia, Divisi Utama, Divisi Satu,

dan Divisi Dua untuk pemain non amatir, serta Divisi Tiga untuk pemain amatir. Selain

itu, PSSI juga aktif mengembangkan kompetisi sepak bola wanita, futsal, dan kompetisi

kelompok umur tertentu (U-15, U-17, U-19, dan U-23).

Masuknya Jepang ke Indonesia menyebabkan PSSI pasif dalam berkompetisi,

karena Jepang memasukkan PSSI sebagai bagian dari Tai Iku Kai, yakni badan

keolahragaan buatan Jepang. Tetapi Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik

sehingga tidak dapat lagi mengurus kegiatan olahraga di Indonesia. Dalam situasi itu

urusan olahraga diserahkan kembali kepada Indonesia terutama sejak tahun 1944

dengan terbentuknya Gerakan Latihan Olahraga Rakyat (GeLORa). Selama tahun

1942-1945 yakni selama kekuasaan Jepang di indonesia, tidak banyak peristiwa

olahraga penting tercatat, karena Jepang terus terdesak kedudukannya sehingga

dengan sendirinya perhatian Jepang tidak dapat diharapkan untuk memajukan

olahraga di Indonesia. Akhirnya PSSI baru lepas menjadi otonom kembali dalam

(14)

25 Adapun Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) dibentuk tahun 1946

yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI). Keduanya telah

dilebur dan menjadi KONI. Dalam mempersiapkan para atlet Indonesia untuk

Olimpiade XIV di London tahun 1948, Indonesia menemui banyak kesulitan. PORI

sebagai badan olahraga resmi Indonesia saat itu belum diakui dan menjadi anggota

Internasional Olympic Committee (IOC) sehingga para atlet yang akan dikirim tidak

dapat diterima dan berpartisipasi dalam olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia

atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh waktu itu menjadi

penghalang besar. Paspor Indonesia saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris,

sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi dengan

memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia

hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan inilah yang

menyebabkan rencana kepergian beberapa pengurus besar PORI ke London menjadi

batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI tanggal 1 Mei

1948 di Solo. Konferensi itu sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang

direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. PORI

ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI.

Dilihat dari sarana olahraga, pada saat itu kota Solo telah memenuhi semua

persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam

renang, pada saat itu juga termasuk fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain

itu seluruh pengurus besar PORI juga berkedudukan di Solo, sehingga hal inilah yang

menjadi bahan-bahan pertimbangan untuk menetapkan kota Solo sebagai kota

penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8-12

September 1948 dengan mempertandingkan 12 cabang olahraga. Selain itu, PON I

juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia

dalam keadaan daerahnya yang dipersempit akibat Perjanjian Renville, membuktikan

sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.

Lalu dalam perkembangannya, PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal

1 November 1952 pada kongres FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota

FIFA, lalu PSSI diterima pula menjadi anggota AFC tahun 1952, bahkan menjadi

pelopor pembentukan AFF (ASEAN Football Federation).

Di kota Medan sendiri sepak bola juga sudah lama berkembang. Persatuan

Sepak Bola Medan Sekitarnya (PSMS) dirikan pada tanggal 21 April 1950. Meski

(15)

26 (VBMO) dan Oost Sumatera Voettbal Bond (OSVB) yang diyakini merupakan embrio

PSMS. Sejak dahulu kota Medan dikenal dunia karena perkebunan tembakau Delinya.

Tak heran kalau logo PSMS adalah "daun" dan "bunga tembakau Deli". PSMS

mengalami jaman gemilang di bidang prestasi yang dibuktikan mulai tahun 1954.

Pada saat itu PSMS sering diundang dan mengundang tim-tim dari luar negeri

seperti Gak Graz dari Austria, Kowloon Motorbus dari Hongkong, Grasshoppers dari

Eropa, Star Soccerites dari Singapura, dan lain-lain. Berkat kemenangan yang sering dipegang oleh PSMS melawan kesebelasan luar negeri, PSMS mendapat julukan “The

Killer” atau algojo kesebelasan-kesebelasan luar negeri. Di tahun 1950-an di awal

berdirinya, PSMS berada di puncak kejayaannya. Beberapa turnamen di dalam dan

luar negeri selalu menjadi ajang meraih gelar juara. Adapun dibawah ini merupakan

data-data kejuaraan PSMS dalam beberapa kompetisi hingga kini.

Tabel 2.1. Hasil Kejuaraan PON: Bidang Olahraga Sepak Bola

Ke Tahun Juara I Juara II Juara III II 1951 Jawa Barat Jakarta Raya Jawa Timur

III 1953 Sumatera Utara Jakarta Raya Jawa Timur

IV 1957 Sumatera Utara Sumatera Tengah Jawa Tengah

V 1961 Sulawesi Selatan Jawa Tengah Jakarta Raya

VI 1965 dibatalkan karena peristiwa G 30 S PKI

VII 1969 Sumatera Utara Jakarta Raya Jawa Timur

VIII 1973 Sumatera Utara Jawa Timur Sulawesi Selatan

IX 1977 Jakarta Raya Irian Jaya Aceh

X 1981 Lampung Sumatera Utara Jawa Timur

XI 1985 Sumatera Utara Irian Jaya Jakarta Raya

XII 1989 Sumatera Utara Jawa Timur Jakarta Raya

Sumber: Sejarah Olahraga Sumatera Utara (1992)

Tabel 2.2. Hasil Kejuaraan PSSI 1951-1990 No. Tahun Juara I Juara II Juara III

I 1951 Persebaya PSM Persija

II 1952 Persebaya PSMS Persib

(16)

27 Sumber: Sejarah Olahraga Sumatera Utara (1992)

2.1.5 Akademi Sepakbola

A. Akademi Sepakbola Sebagai Wadah Pembinaan Dasar

Peran dan tanggung jawab SSB mempunyai andil yang sangat

besar bagi perkembangan prestasi sepakbola Indonesia di masa – masa

yang akan datang. Di akademi sepakbola inilah bibit-bibit pemain

sepakbola yang handal banyak ditemukan.

Pembinaan sejak awal menentukan masa depan prestasi

pesepakbola. Dimana Peran pelatih professional diperlukan untuk

keberhasilan proses pembinaan. Menurut Soedono (2008:1) pada

hakikatnya keberhasilan atau kegagalan pembinaan usia dini tergantung

dari pelatih.

V 1959 PSM Persib PSIS

VI 1961 Persib PSM Persija

VII 1964 Persija PSM Persib

VIII 1965 PSM Persebaya Persib

IX 1966 PSM Persib PSMS

X 1967 PSMS Persib Persebaya

XI 1969 PSMS Persija PSM

XII 1971 PSMS Persija PSM XIII 1973 Persija PSMS Persebaya

XIV 1975 Persija / PSMS - -

XV 1977 Persebaya Persija PSMS

XVI 1979 Persipura PSMS Persebaya XVII 1981 Persiraja - -

XVIII 1983 PSMS Persib Persebaya

XIX 1985 PSMS Persib PSM

XX 1986 Persib Persemen Persija

XXI 1987 PSIS Persebaya Persib

XXII 1988 Persebaya Persija Persib

(17)

28 Agar proses pembinaan berjalan lancar selain program latihan bagus,

sarana dan prasarana memadai, metode yang tepat, juga di butuhkan

pelatih berkualitas yang dapat mengenal karakteristik anak latih dari aspek

fisik maupun psychologis. Menurut Soowarno KR (2001:2) program

pengembangan sepakbola terdiri dari 3 fase,yaitu;

1. Fase I (Fun Phase) 5-8 tahun

2. Fase II (Technical Phase) 9-12 tahun

3. Fase III (Tactical Phase) 13-17 tahun

B. Lapangan Permainan

- Ukuran Panjang x Lebar : 100 – 120 x 64 – 75 m

- b. Garis Batas adalah garis selebar 10 cm, yakni garis sentuh d

i sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan garis melintang tengah

lapangan; 9,15m lingkaran tengah; tidak ada tembok penghalang atau

papan.

- Daerah penalty adalah busur berukuran 18 m dari setiap pos

- Titik Pinalti adalah 11 meter dari titik tengah gawang

- Gawang: lebar 7 m x tinggi 2,5 m

Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive

Gambar.2.1. Standarisasi Lapangan SepakBola

(18)

29 C. Kualitas Akademi Sepak Bola

Menurut Direktur Teknik Timnas Indonesia, Sutan Harhara,

se-kolah sepakbola yang berkualitas tinggi adalah:

 Akademi Harus Mempunyai Manajemen Organisasi Yang baik

Akademi tak ubahnya sebuah sekolah regular yang tetap membutuhkan orang

-orang yang paham dengan pengembangan Pendidikan anak dan Pengelolaan

sebuah organisasi.

 Akademi Sepakbola Harus memiliki Lapangan da Peralatan Memadai

Lapangan merupakan Instrumen vital dalam sebuah Akademi Sepakbola dimana

sesuai dengan Spesifikasi standarisasi FIFA didukung dengan pemilihan rumput

yang berkualitas. Sementara fasilitas lain seperti ruang ganti pemain, lampu

stadion, fitness center, asrama, bisa menjadi pertimbangan sekunder dan

kelengkapan peralatan latihan dasar.  Akademi harus memiliki pelatih Bersertifikat

Untuk menjadi Pelatih Akademi tidak mudah. Pelatih Akademi minimal harus

memiliki lisensi C Nasional. Sehinggah dia akan lebih paham dalam bentuk

pengajaran Youth Development yang sesuai dengan peraturan PSSI dan FIFA.  Akademi wajib memiliki program latihan terukur

Akademi diwajibkan memilki program latihan yang terukur dimana acuannya

pada ketentuan yang ada di Youth Development. Misalnya, untuk U-10 tahun

yang identik dengan fun game sudah mewajibkan pemainnya menguasai

minimal 3 teknik-teknik dasar pada mengolah bola hal ini akan mempermudah

para siswa untuk menaiki jenjang berikutnya,misalnya ketika masuk level U-14

atau U15 yang sudah dihadapkan pada situasi game yang berpola pada startegi.  Akademi harus wajib aktif dan prestasi

Menurut ketentuan FIFA ,Akademi Sepakbola sebaiknya melakoni 600 jam

pertandingan pertahunnya. Hal ini artinya, rata-rata setiap pekan bermain di dua

laga resmi di bawah naungan PSSI.

D. Fasilitas Akademi Sepak Bola

Menurut Harianto (2001), beberapa fasilitas yang harus disediakan pada

Akademi sepak bola adalah:

a. Fasilitas publik

b. Fasilitas pengelola

c. Fasilitas pertandingan

(19)

30 e. Fasilitas hunian ( asrama )

f. Fasilitas penunjang

g. Area parkir

h. Area servis

2.1.6 Klasifikasi Pusat Sepak Bola

Berdasarkan cakupan pelayanannya, lingkup pengaruh Sepak Bola dunia,

pusat Akademi Sepakbola dapat di golongkan menjadi 3 golongan :

1. Pusat Fashion International

a. Belanda

b. Spanyol

c. Brazilia

2. Pusat Akademi sepakbola Regional

 Eropa : London (UK), Amsterdam (NAT), Madrid (SPAIN)

 Amerika : Rio de janiero (Brazilia), Buenos Aires (Argentina)  Australia : Melbourne (Sydney)

 Asia : Hongkong,Tokyo (Jepang), Jakarta (Asia Tenggara)  Afrika : South Africa

3. Pusat Akademi Sepakbola Sub Regional

Pusat Akademi Sepakbola sub regional, mempunyai sasaran pasar yang lebih

spesifik lagi.dengan ada nya pusat Akademi Sepakbola ini hampir sama dengan yang

terdapat pada pusat Akademi Sepakbola regional.

Dalam proyek ini di asumsikan bahwa Jakarta telah menjadi pusat Akademi

SepakBolauntuk kawasan Asia Tenggara dan tentunya di Indonesia sendiri.

Koleksi-koleksi Pemain yang bertalenta baik yang dikeluarkan oleh Pelatih-pelatih yang

tergabung dalam PSSI agar cukup bersaing dengan Pelatihan Akademi Sepakbola

yang ada di luar dari Indonesia. Dalam hal ini DeliSerdang dapat di jadikan sebagai

pusat sub regional. Dengan sasaran pasar untuk wilayah Sumatera : NAD, Medan,

(20)

31 Tabel.2.3 DAFTAR BIODATA SEPAKBOLA PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2010/2012

NO NAMA SEKOLAH

SEPAKBOLA

ALAMAT SEKRETARIAT NAMA PENGURUS NAMA

PELATIH

KETUA UMUM SEKRETARIS

8-10

2 Karang Taruna Jl. Krakatau Sidodarma Gg. Indah

P.Brayan Darat I Medan

(21)

32 Medan

8 PTP Wil I Medan Jl. Amat Tirto No. 1090 Psr 10 Kec.

Medan Tembung

0

9 Generasi Tunas

Harapan

Jl. Kebon Bunga / Lapangan Hold

Medan

0

10 Tunas Remaja Jl. Medan Area Selatan Gg. Sairin No.

29 Medan

0

11 Himpunan

Pemuda Maju

Jl. Luku I No. 52 Simp. Pos P. Bulan

Medan Johor

M. Syarifudin Nur Wahyudi, SE Sakino YAD 28 30 22 24 26 130

Armansyah S-3 0

12 Bina Muda Jl. KPT. Muslim / Setia Luhur No. 85

Medan

0

13 Permata Jl. Simalungun No. 3 Belawan Medan 0

14 Tasbi Komplek Taman Setia Budi Indah Blok

PP. 9-10 Medan

0

15 Bintang Timur Jl. G. Krakatau Sidorukun No. 5.

P.Brayan Darat Medan

Suharto S YAD 26 31 36 32 21 148

16 Karisma Jl. Nusa Indah No. 86 Par. III Helvetia

Medan

0

17 Diapora SU Jl. Kelambir V/ JLBT. Serangan No. 20

Medan

0

18 Bangun Jaya Jl. Boxit link. I Kota Bangung Deli 0

(22)

33 Medan Johor

20 Asam Kumbang

Pratama

Jl. Bunga Raya No. 183 Asam

Kumbang, Medan Selayang

Surya Harahap M. Idris Abdul Lbs S-2 15 12 31 58

21 Sejati Pratama Jl. Karya Bakti No. 26. Pkl. Mansyur

Medan Johor

H. Sariono Sunyoto, SIP Syahfirul L15-c 0

M. Salim L15-C 30 40 45 35 32 182

22 Putra Marelan Kantor Lurah R. Pulau Jl. Rahmad

Budin Medan Marelan

0

23 Mabmi Jl. Sei Rkan No. 63 Medan 0

24 Timbang Deli Jl. SM. Raja KM 8. No. 96 Timbang Deli

Amplas Medan

0

25 Harapan Bangsa

Persikas

Jl Tangkuk Bokar I/25 A Medan 0

26 Persikas Jl. Bayangkara Gg. Balai Desa No. 12

Kel. Indra Kasih Tembung

0

27 Putra Bahari Perumahan Nelayan Blok. 66 No. 66

Medan Labuhan

Drs.Sy.

Hasibuan

Muhammad Amin Kamaruddin YAD 14 29 26 69

28 Generasi Medan

Krio

Jl. Bengawan Kantor Kep. Desa Krio

Sunggal Medan Sunggal

0

29 Bintang Muda Jl. Nuri No. 65 B. Binjai 0

30 Karang Taruna

Binjai

Jl. Perintis Kemerdekaan Lk. IV Kel.

Kebun Lada Binjai

0

(23)

34 Damai Binjai Timur) Indarto

32 Kuda Laut Mas Jl. Thamrin No. 28 p. Brandan Kab.

Langkat

0

33 Putra Klantan Jl. Pelabuhan Sei BilahPatok P.

Brandan Langkat

34 Tunas Muda Jl. Perjuangan No. 52 T. Beringin

Kec.Hinai Kab Langkat

0

35 Tanjung Pura

Putra

Jl. Merdeka No. 52 T. Beringin Kec.

Hinai Kab. Langkat

Drs. H. Asrin

Naim

M. Nasyad Ashbul Yamin YAD 25 26 22 73

36 Porsabi Gg. Tanah Lapang Stadion Amir

Hamzah T. Pura Kab. Langkat

Ali Amrin Dayu

M

Imam Prayogi Wakimin Yanto S-3 25 25 20 70

37 Putra Besitang Jl. Perjuangan Simp. Tiga besitang Kab.

Langkat

0

38 Lubuk Pakam

Bersinar

Jl. Karya Bhakti No. 67 L. Pakam, Deli

Serdang

0

39 Supra Pasifik Jl. T. Raja Muda No. 2 L. Pakam Deli

Serdang

0

40 Putra Perbaungan Jl. Kutilang No. 1 Perbaungan Deli

Serdang Syadruddin

CH. Saleh Sitorus Suwandi YAD

(24)

35

41 Rapel Jl.Sena No. 2 Perbaungan Deli Serdang 0

42 Tembakau Deliu PTPN II Tandem Hilir Deli Serdang 0

43 Perkasa 97 Jl. Karang Luas Tengan Bulu Cina

(Sudarto)

0

44 Tunas Muda

Dharma Deli

Desa Tanjung Selama Seintis Deli

Serdang

0

45 Mayang Putra Emplasmen Sei Mayang No. 47, jl.

Binjai 13,7 D. Serdang Sumarli

Februharyono S-3 0

Rahimsyah LIS- D 13 13 31 19 5 81

46 Mayang Putra Jl. Rampah Estate/ Rumah Makan Dika Zabir Hamsah Misno Sudariyono S-3 19 22 21 62

47 PON Putra Jl. T. Tinggi KM 48 Tg. Buluh Kec.

Perbaungan DeliSerdang Edi Eriyanto

Mun Supriadi Efenfy Armin S-2

8 20 21 33 18 100

48 Merpati Socfindo PKS Pagar Merbabu L. Pakam Mahrizalnam Sutrisno Budi Prianto YAD 10 14 20 20 64

49 PSPM Pagar

Marbau

Jl. Prasetya Utama No. 39 Diski

Sukarnin

Rasyid

0

50 Bina Tama Bang

Bing

Desa Bangbing Kec. Perbaungan Deli

Serdang Kakhyar, Amd

Haidir Tanjung Syahrial Efendi YAD

20 22 20 20 82

Arslan YAD 0

51 Serikat Pekerja

Perkebunan III

Kantor PTPN III Kebuin Klumpang Deli

Serdang 0

52 Persega Dusun II Pasar II Marindal I Jl. Setia Deli

Serdang Awal Dani

Suwardi Setujuono YAD

20 20 20 60

(25)

36 Serdang

54 Persetama Tanjung Morawa D. Serdang 0

55 Indah Ponijan Kebon Deli Muda Hilir Kec. Perbaungan 0

56 Putra Mandiri Kantor PTPN II Kwala Madu Deli

Serdang 0

57 Mutiara Suara

Naviri

KOMPL. DR. TD. Pardede Jl. Binjai Km

10,8 Medan 0

58 Terpedo Jl. Sei Musi No. 03 Tanah Seribu

Kec.Binjai Selatan

Zainuddin

purba Zulkarnain Lb 0

59 Setia Karya Jl. Bandar Labuhan desa dagang Tanj.

Morawa Deli Serdang 0

60 Bintang Utama PTPN II Perkembunan Batang Kuis Deli

Serdang 0

61 Tunas Bangsa Jl. Binjai Km. 11,2 kec. Sunggal Deli

Serdang Dono Syaraf Drs. Sukir Rahmad YAD 30 40 35 45 40 190

62 Portis Kantor PTPN II Seintis Kec. Percut Sei

Tuan deli Serdang 0

63 Panca Ria SD. Negeri No. 101791 Patumbak Kp.

Deli Serdang 0

64 Sampali Putra Jl. Pasar Hitam No. 17. Sampali Kec.

Percut sei Tuan Ali Muchtar Wahono Suprayogi YAD 28 32 42 26 128

65 Bina utama Jl. Medan Batang Kuis Deli Serdang 0

(26)

37 Bengkel

67 Sinar Pagi Jl. Lapangan Pasar XV Bandar setia

Medan Tembung 0

68 Hendra Z/ 105 Jl. Besar Deli Tua No 173 Deli Tua Sunarta

Bangun Kasianto Liestiadi B.L 29 27 31 28 107

Hengky Ahmad YAD 0

69 Daun Mas M. Salim Gg. Rahmad dusun II Kwala

Bingei Stabat Panji Muliadi SPd Legimin Lis-D 23 23 13 14 29 102

70 KB. PPP Polres

Langkat

Jln. Hasanudin No. 1 Binjai

Syarifuddin A.Aslim H.Sihete YAD 20 20 20 60

71 Putra Harapan

Surya

Jl. Pembela 10 Deli Tua

0

72 Tunas Muda Jl. Besar Sawit Hulu NO. 6 sawit

Seberang, Langkat Supendi Miswadi Wakimin Y. S-3 24 13 34 71

73 Guntur Putra Jl. Veteran Gg. Surya No. 39 Berastagi

Kab. Karo 0

74 Kaban Jahe Club Jl. Padang Mas II No. 468 K. Jahe

Kab.Karo 0

75 Kejora Sebaya PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi 0

76 Taruna Satria Jln. Jend. A. Yani no. 202 Tebing Tinggi 0

77 Putra Bangsa Jl. P. Diponegoro No. 3 P. Siantar 0

78 Bina Nusantara Berangir L. Batu Kec. NA IX-I Kab. L.

(27)

38 79 Bina Prestasi PTPN III Kebun Sei Mengkei

Simalungun

Ibrahim Putra

Lbs Yatima Marzuki Hrp L-B 20 21 22 63

80 Salam Perdana Jl. Kairil Anwar Gg. Kabu-Kabu No. 17

T. Balai

M.Rasyid

Ridho Edy Sanjaya Simin Arianto YAD 50 40 40 130

Selamat YAD 0

Syaifuddin YAD 0

Dahri YAD 0

81 Karya Muda

Jl. DI.Panjaitan Gg. DamaiNo. 2 Tj.

Balai M. ZeinSyamal Nurdin Manurung 0

82 Ika Bina

Jl. Sisingamangaraja No.60 R.Prapat L.

Batu 0

83

Mandala Putra

Sidimpuan Desa Sidangkal P. Sidempuan 0

84 Recika P. Sidempuan Hutimbaru 0

(28)

39 II.3. DESKRIPSI PROYEK

II.3.1 Pengenalan Akademi Sepak Bola DeliSerdang

Akademi Sepakbola DeliSerdang ini merupakan ruang/wadah kegiatan baik di

dalam maupun diluar ruangan untuk meningkatkan potensi sepakbola masyarakat,

khususnya kaum anak-anak serta remaja, serta menjembatani jenjang pembinaan dini

ke junior, dimana pembinaan juior ini merupakan langkah awal menuju jenjang senior,

atau dalam hal ini berarti didalamnya ditekankan pada sifat yang professional.

Kegiatan yang terjadi merupakan suatu bentuk kegiatan pembinaan, diantaranya

pelatihan dan pertandingan sepakbola, hunian terdidik, serta pendidikan formal dan

non-formal dengan penekanan pada sifat professional.

Dalam pengertian yang lain, akademi sepakbola merupakan salah satu lembaga

pendidikan formal dibawah naungan pengda PSSI. Seperti halnya sekolah kejuruan,

atau sekolah-sekolah khusus yang lainnya, maka akademi ini harus terdaftar di

DIKNAS.

A. Syarat Mendirikan Akademi Sepak Bola

Menurut hasil wawancara dengan staff SSB Realmadrid di Aceh dan hasil dari

diskusi dengan pengurus PSMS dan Diknas, maka ada beberapa persyaratan khusus

untuk mendirikan sebuah akademi sepakbola yang berkelas, antara lain harus memiiki

insfrastrutur sendiri seperti lapangan sepakbola, mess, pusat kebugaraan, kantor dan

lain-lain yang mendukung kegiatan akademi ini.

Menciptakan akademi yang berkualitas tidak dapat hanya dengan insfrastruktur

yang baik, tetapi juga diperlukan tenaga pengajar yang berkualitas yang didukung

dengan pengelolaan yang professional. Untuk itu semua perlu mendatangkan pelatih

yang berkualitas pula, seperti pelatih yang memiiki reputasi nasional maupun

internasional, serta memiliki pengurus yang berkompeten dalam bidang ini. Tidak

hanya itu, dari segi penjadwalan latihan, pengaturan nutrisi makanan, dan lain-lain

yang berkaitan dengan sepakbola professional juga menjadi harga mati untuk

(29)

40 B. Sistem Perekrutan Pemain

Akademi ini membidik anak-anak mulai berusia 12-19 tahun, dimana dalam

periode usia itu merupakan masa emas pematangan anak. Menurut Youth Academy

Real Madrid, periode usia anak di bagi menjadi 5 kelompok, yaitu;

a. Under 10 - “age of fun”

b. Under 12 - “age of technique”

c. Under 14 –“age of understanding”

d. Under 16 –“age of competitive match play”

e. Under 19 –“age of professional preparation”

Under 10 tidak termasuk dalam target akademi iini mengingat akademi ini bersifat

serius dan sudah menjurus kedalam profesi sepakbola. Akademi ini tidak mengajarkan

hal-hal mendasar dari nol, mereka yang masuk dalam akademi ini minimal sudah bisa

melakukan teknik-teknik dasar.

Selain itu juga membidik anak-anak berusia 15-19 tahun yang sudah lepas dari

sekolah sepakbola (SSB) tapi banyak tidak tertampung di klub. Padahal kemampuan

mereka harus terus diasah untuk menjadi pemain berkualitas.

C. Jalur Pendaftaran

Sistem perekrutan calon atlet yang melalui jalur pendaftaran hatus melalui tahap

seleksi yang diatur oleh pengurus. Seleksi awal untuk para siswa yang akan dibina

meliputi faktor umur, postur tubuh, bakat, kemampuan intelektual, keseimbangan

psikologisnya, kemampuan teknik dasar, serta sampai sejauh mana dukungan yang

diperoleh dari orang tua. Bila lolos seleksi awal, maka para calon atlet ini sudah bisa

diputuskan untuk mengikuti kegiatan pelatihan di akademi ini.

a. Jalur Pemandu Bakat

Jalur lain untuk merekrut siswa yaitu melalui pemandu bakat.

Pemandu bakat ini mencari, menyeleksi secara tidak langsung, dan

menawarkan calon siswanya yang dipandang sudah pantas untuk

mengenyam pembinaan di akademi ini. Dimana seleksi secara tidak

langsung ini merupakan pengamatan pemandu bakat dari berbagai tempat

penyaluran hobby sepakbola seperti SSB, sekola jalanan, dan

(30)

41 dijelaskan di atas, tetapi mereka ini lebih di prioritaskan untuk bergabung di

akademi ini.

b. Peraturan Lama Pelatihan

Untuk setiap tahunnya akan dilakukan seleksi kelanjutan, seperti

dalam hal kemampuan bermain. Apabila kemampuan individu dari siswa

bersangkutan tidak meningkat, maka dengan berat hati akademi ini akan

memulangkannya. Hal diatas dilakukan mengingatkan akademi ini

memberlakukan sistem promosi-degradasi dalam tahapan pelatihan para

siswanya, Sistem demikian dianut oleh akademi ini, karena untuk

meningkatkan iklim kompetitif dikalangan siswa bisa diberi kesempatan

untuk memperbaiki diri ataupun mengembangkan karirnya dibidang lain.

Sedangkan mengenai pemulangan siswa, akademi ini juga telah

menetapkan klausalnya secara tertulis, sehingga setiap orang tua siswa di

akademi ini juga akan mengetahui hal tersebut dari awal.

Jika waktu pelatihan bagi para siswanya sudah berakhir (faktor umum), dan

atau kemampuan siswa dianggap telah mampu bersaing ditingkat senior,

maka siswa yang bersangkutan akan di promosikan kepada klub

profesional yang tertarik untuk merekrut siswa tersebut, Atau jika sebelum

waktunya meninggalkan akademi tiba dan ada klub lain merekrutnya, maka

siswa yang bersangkutan memiliki hak untuk tetap tinggal di akademi atau

masuk dalam klub yang bersangkutan.

D. Pengaturan finansial

Akademi ini merupakan hasil kerjasama dari pihak swasta dan beberapa

perusahaan yang mau menjadi sponsor dan berada dibawah naungan PSSI nasional.

Proyek ini tidak komersil secara langsung, tetapi lebih kepada inviestasi. Selain dari

sponsor, profit income juga bisa didapat dari memenangkan tunamen. Maupun hasil

dari penjualan pemain kepada klub klub yang tertarik. Bisa dikatakan ini bersifat

industri.

E. Biaya pemain

Ada beberapa baiaya yang harus ditanggung untuk berlatih di akademi ini.

Yang pertama adalah biaya masuk setelah lolos dari ujian masuk, ini sudah termasuk

(31)

42 sudah termasuk biaya pelatih, peralatan berlatih, transportasi, sekolah, tutorial,

entertain, pembicara, seminar, akomodasi, dan makanan.

Biaya ini diperuntukkan bagi calon siswa yang masuk leawat jalur pendafataran

saja. Bagi calon siswa yang merupakan hasil penyaringan pemandu bakat tidak

dikenakan biaya, bagitu pua bagi calon siswa yang perekonomiannya tidak mampu

tetapi memiliki bakat serta lulus dari ujian seleksi masuk. Biaya ini akan langsung

sepenuhnya oleh akademi.

F. Kegiatan

Kegiatan yang terjadi didalam proyek ini yang paling utama adalah pembinaan

sepakbola, dimana setiap anak-anak terpilih dilatih berdasarkan umur. Setiap

kelompok yang berlatih diberi jadwal yang berbeda. Tetapi tidak berhenti pada

pembinaan dalam sepakbolanya saja, Pola kegiatan akademi ini diorganisasikan

seperti asrama, diamana semuanya telah terjadwal dan diterapkan seperti militer.

Siswa yang mengenyam pendidikan di akademi ini wajib mengikuti jadwal-jadwal yang

telah diatur oleh pengurus akademi. Selain wajib mengikuti jadwal tersebut, siswa juga

harus mengikuti porsi latihan yang telah di berikan oleh masing-masing pelatih. Semua

ini di lakukan agar tujuan dari akademiini tercapai, yaitu menciptakan atlet sepakbola

yang tangguh dan professional.

Akademi ini juga melakukan eksibisi-eksibisi serta mengikuti

turnamen-turnamen yang ada. Selain dijadikan ajang untuk mendapatkan gengsi dengan

menjuarai turnamen, ajang ini lebih difungsikan sebagai alat penunjang untuk

meningkatkan potensi dan pengalaman bertanding, mengingat tujuan utama dari

proyek ini bukan untuk membentuk suatu tim, melainkan menciptkan individual

pemainyang berkualitas.

Dalam akademi ini juga diberikan pendidikan akademik, yaitu seperti mengikuti

pada umumnya. Untuk hal ini pendidikan umum yang diterima tidak mengikuti

kurikulum pada umumnya, tetapi sesuaikan dengan kurikulum akademi sepakbola.

a. Kegiatan Pelatihan Sepakbola

Kegiatan utama yang ada di akademi ini tentunya adalah

pelatihan sepakbola. Uraian kegiatan pelatihan ini terdapat pada

(32)

43 Kegiatan pelatihan tentuanya tidak dapat berjalan jika tidak ada

kegiatan lain yang menjadi pendukung pelatihan ini. Berikut

adalah peran pendukung yang memiliki kegiatan sendiri.

- Pengelola.

- Keamanan.

- Kesehatan.

- Pengawas.

- Kebersihan.

- Pers.

- Pengunjung

- Pelatih

Pelatih memiliki peranan penting dalam membentuk keempat hal tersebut ke

dalam pemain muda agar menjadi atlet sepakbola yang profesional yang berbakat.

Untuk itu diperlakukan pelatih-pelatih yang berkualitas. Adapun syarat-syarat yang

diperlakukan untuk melatih akademi ini adalah:

a) Memiliki sertifikat pelatih untuk anak-anak dari FIFA.

b) Memiliki spesifikasi,GK,teknik,defense,dan lain-lain.

c) Merupakan mantan pemain profesional yang memiliki lisensi kepelatihan.

II.3.2. Fungsi Bangunan

Fasilitas yang dapat disediakan untuk rekreasi wisata adalah sebagai berikut :

A. MUSEUM PRESTASI AKADEMI

Merupakan fasilitas pengetahuan akan perkembangan sepakbola serta

prestasi-prestasi yang telah diperoleh akademi tersebut ,dan

Amphitheare untuk menikmati visual sejarah pelatihan & pertandingan.

B. FASILITAS AKOMODASI

Merupakan fasilitas bagi pengunjung untuk istirahat, makan dan minum.

C. FASILITAS TRIBUN

Di sini terdapat tribun penonton ,dimana apabila pengunjung ingin turut

serta dalam menyaksikan laga pertandingan antar akademi sepakbola

(33)

44 D. FASILITAS PENGELOLA

Merupakan fasilitas bagi pengelola di kawasan Akademi SepakBola

DeliSerdang ini yang merupakan desain bangunan yang ekologis.

E. FASILITAS PENDIDIKAN & ASRAMA

Asrama dan Sarana pelatihan merupakan hal terpenting dalam perencanaan ini

serta penataan yang menarik agar para siswa dapat lebih sehat dan dalam

kondisi selalu prima.

F. FASILITAS TRANSPORTASI

Selain itu, wisatawan domestik dan mancanegara juga dapat berkunjung ke

Akademi SepakBola PSDS ini dengan mengakses dari 2 jalur :

a. Jalur Udara, selain dari jalur darat para pengunjung domestic dan

internasional juga dapat menggunakan jasa helicopter komersial. Karena di

kawasan Akademi SepakBola DeliSerdang l ini juga disediakan helipad bagi

para pengunjung yang ingin datang lewat jalur udara. Untuk penggunaan

jasa helicopter komersial ini, pengunjung dapat menyewanya secara pribadi

untuk pencapaian ke kawasan Akademi SepakBola DeliSerdang ini lewat

jalur udara yang sangat menarik, efisien dan hemat waktu, walaupun sedikit

lebih mahal. Hal ini didukung oleh Kuala Namu International Airport yang

letaknya hanya berjarak 5,4 km dari Akademi SepakBola DeliSerdang ini.

Pengunjung yang datang menggunakan jasa pesawat komersial mendarat

di Kuala Namu International Airport dapat langsung menyewa jasa

helicopter komersial yang tersedia di terminal service airport ini dengan

tujuan khusus ke Kawasan Akademi SepakBola DeliSerdang l ini.

Pemandangan dari udara dengan terbang rendah juga dinilai sangat

menarik karena kita dapat menikmati pemandangan Kawasan Mebidang

yang indah dari udara. Selain itu juga untuk kepentingan para pejabat

Negara, pejabat daerah, ataupun orang penting yang ingin datang ke

kawasan Akademi SepakBola PSDS ini dengan cepat, private, dan

tentunya bebas dari bahaya kemacetan dapat memanfaatkan jasa

helikopter komersial ini secara maksimal.

b. Jalur Darat, untuk jalur darat ini dapat dibagi ke dalam 3 metoda

(34)

45 kawasan Akademi SepakBola PSDS ini. Metoda – metoda pencapaian itu

adalah sebagai berikut :

1. Jasa Bus Komersial

Pengunjung yang ingin berkunjung ke kawasan Akademi SepakBola

PSDS ini dengan memanfaatkan jalur darat dapat memanfaatkan

jasa bus komersial sebagai salah satu alternative pencapaiannya.

Jasa bus komersial ini tersedia di terminal – terminal bus yang

utama di Kawasan Mebidang seperti di Terminal Pinang baris dan

Terminal Amplas, sehingga para pengunjung yang datang ke

Kawasan Mebidang dengan menggunakan jasa bus akan dengan

mudah mengakses langsung ke kawasan Akademi SepakBola

PSDS ini dengan langsung ke loket penjualan tiket untuk membeli

ticket untuk melanjutkan perjalanan llangsung ke kawasan Akademi

SepakBola PSDS ini. Bus komersial khusus jurusan Akademi

SepakBola PSDS ini akan menggunakan jalur tol Balmera sebagai

jalur pencapaian yang bebas hambatan dan dapat langsung ke

kawasan Akademi Sepakbola PSDS ini yang letaknya tidak jauh dari

stasiun Kereta Api Aras kabu ini, sehingga dapat memudahkan

pencapaian lewat darat ini. Kemudian di dalam site kawasan

Akademi Sepakbola PSDS ini juga tersedia terminal bus khusus

untuk penumpang yang ingin berkunjung ke Akademi SepakBola

PSDS ini.

2. Jasa Kereta Api

Pengunjung yang ingin berkunjung ke Akademi SepakBola PSDS ini

dengan memanfaatkan jalur darat dapat memanfaatkan jasa kereta

api dengan jurusan Aras kabu dan jurusan lubuk pakam sebagai

salah satu alternatif pencapaiannya. Jasa kereta api ini tersedia di

stasiun kereta api yang utama di Kawasan Mebidang seperti di

stasiun kereta api di kawasan lapangan Merdeka dan stasiun kereta

api di kawasan Aras kabu serta stasiun Lubuk Pakam. Jalur ke Aras

kabu selama ini hanya mengakomodasi kereta api yang mengangkut

CPO minyak kelapa sawit dan kereta api penumpang dengan kurun

waktu 1 kali keberangkatan saja dalam 1 hari, namun menurut

arahan Masterplan Mebidang jalur kereta api untuk penumpang

akan dihidupkan guna memajukan kawasan Medan Utara ini.

(35)

46 Aras kabu (Station of Aras kabu) akan menjadi transit interchance,

terutama bagi pengunjung yang baru saja sampai ke kawasan

Mebidang lewat Kuala Namu International Airport. Dengan adanya

Stasiun Kereta Api Aras kabu (Station of Aras kabu) sebagai transit

interchance akan memudahakan para pengunjung kawasan

Mebidang untuk menikmati Jasa transportasi menggunakan Kereta

Api ini yang ditujukan pada pengunjung Akademi SepakBola PSDS

ini yang ingin menikmati nuansa perjalanan yang unik dapat

menggunakan jasa kereta api sebagai salah satu alternatif

pencapaiannya. Kemudian dapat melanjutkan pencapaian ke

kawasan Akademi SepakBola PSDS ini.

3. Shelter Bus

Untuk memudahkan pencapaian bagi para pengunjung khususnya

yang datang menggunakan Kereta Api, disediakan juga fasilitas

tranportasi shelter bus yang akan membantu para pengunjung

dalam mengakses ke Akademi SepakBola PSDS ini.

4. Jasa Kendaraan Sewa (Taxi)

Pengunjung yang ingin berkunjung ke Akademi SepakBola PSDS ini

dengan memanfaatkan jalur darat dapat memanfaatkan kendaraan

sewa (Taxi) dengan menempuh jalur bebas hambatan jurusan

Batangkuis melalui Tol Balmera sebagai salah satu alternatif

pencapaiannya. Kawasan Akademi Sepakbola PSDS ini letaknya

juga tidak jauh dari jalur bebas hambatan Kuala Namu International

Airport, jalur tol Balmera, sehingga dapat memudahkan pencapaian

lewat darat ini

Gambar.2.2. Jalur Transportasi Masterplan Mebidang.

(36)

47 G. FASILITAS SOUVENIR SHOP

Fasilitas yan akan menyediakan berbagai macam pernik cinderamata yang unik

dan khas dari Akademi Sepakbola Deliserdang ini. Sehingga kebutuhan

pengunjung akan adanya gifts yang akan membuat para pengunjung terkenang

akan pengalamannya selama Berada di Akademi Sepakbola Deliserdang ini

dan berencana untuk

dapat kembali lagi ke kawasan Akademi Sepakbola Deliserdang ini.

Di kawasan kawasan Akademi Sepakbola Deliserdang ini terdapat

berbagai macam jenis aktifitas yang mampu menjadikan selain arena

pendidikan olahraga juga sebagai area konservasi ekosistem pohon trimbesi.

Salah satu tujuan dari proyek ini adalah perlindungan berkelanjutan

ekosisitem Trembesi yang akan ditanam di sekitar zona latihan . Tanaman jenis

Trembesi merupakan tanaman pohon yang sudah mengalami degradasi dan

terancam punah. Trembesi sangat efektif dalam menhirup CO2 di udara

sehingga akan menjadikan kawasan waterfront ini menjadi kawasan yang asri,

hijau dan teduh. Dan setiap kegiatan olahraga dan pertandingan sebagainya ini

dapat memberikan suasana sejuk dan sehat secara alami dan menjadikannya

sebagai ekosistem Trembesi ini sebagai kawasan hijau. Sehingga sinergi dari

kagiatan wisata air dan kegiatan konservasi sebagai salah satu konsep

ekologis pada kawasan Akademi SepakBola DeliSerdang ini dapat dilakukan

dengan baik dan bijak. Kegiatan konservasi Beberapa jenis tanaman ini akan

dialokasikan ke daerah yang jauh dari lokasi wisata air tapi akan tetap berada

dalam satu kawasan.

Gambar.2.3. Jenis Pohon Terbanyak menyerap Karbondioksida

(37)

48

II.4.1. STUDY BANDING PROYEK SEJENIS

4.1. Literatur 10 Akademi Sepakbola di Dunia

A. CASTILLA

Real Madrid memiliki salah satu akademi terbaik di dunia. Lulusan Akademi

Madrid sebenarnya memiliki kualitas yang bagus, namun mereka jarang

mendapat tempat di tim utama Los Blancos.

Kebijakan Real Madrid yang lebih memercayai pemain bintang hasil pembelian

dari klub lain membuat peluang pemain lulusan Castilla untuk memperkuat tim

utama menjadi sangat kecil. Tetapi dari sisi kualitas pemain lulusan Castilla

sebenarnya bisa disandingkan dengan akademi terbaik dunia lainnya.

Alumni: Arbeloa, Rafa Benitez, Butragueno, Casillas, Cambiasso, Santiago Canizares, Guti, Javi Garcia, Juan Mata, Raul, Soldado.

B. SANTOS

Santos adalah salah satu kekuatan terbesar di Amerika Selatan. Akademi

Santos memiliki kebiasaan untuk mengorbitkan pemain-pemain berkualitas

dunia.

Seperti halnya klub-klub Brasil yang lain, Santos juga menjadi penyuplai

pemain hebat bagi klub-klub besar Eropa. Meski selalu ditinggal para

bintangnya, Santos seperti tak pernah berhenti mendapatkan pemain muda

baru kayapotensi.

Alumni: Pele, Pita, Juary, Robinho, Leo, Giovani, Ganso, Neymar. Gambar.2.4. Contoh Football Academy

(38)

49 C. The Academy of Football

West Ham cenderung sering terlupakan ketika berbicara mengenai

pengembangan pemain muda. Alasannya jelas, Para pemain binaan West Ham

banyak direbut klub-klub besar ketika mulai menunjukkan bakatnya.

Sejak didirikan pada dekade 50-an oleh manajer Ted Fenton, The Academy

telah berhasil menelorkan banyak pemain muda berkualitas di Inggris.

Alumni: Rio Ferdinand, Frank Lampard, Michael Carrick, Joe Cole, Glen Johnson, Jermain Defoe.

D. GREMIOGremio adalah klub besar Brasil yang punya tradisi menghasilkan talenta kelas dunia. Secara umum, klub-klub Brasil memang

ahlinya dalam mengembangkan pemain muda menjadi pemain besar

berprestasi.

Namun Gremio menonjol karena telah diakui secara resmi sebagai klub yang

memiliki akademi terbaik di Brasil. Pengakuan ini pun datangnya dari CBF

(Federasi Sepakbola Brasil).

Alumni: Ronaldinho, Anderson, Lucas Leiva, Eduardo Costa, Lucio, Emerson, Gerson, Ailton.

E. El Semillero

Nama Argentinos Junior mungkin tak banyak anda dengar, atau malah belum

pernah anda dengar sama sekali. Tetapi klub kecil asal Argentina ini memiliki

tradisi menghasilkan bakat-bakat besar sepakbola.

Akademi El Semillero memiliki reputasi yang bagus dalam hal pembinaan

pemain muda. Sayang, ketika sudah 'jadi', para pemain itu banyak yang pindah

ke klub sekota Argentinos Juniors, River Plate dan Boca Juniors.

(39)

50 F. Arsenal Academy

Arsenal Academy mungkin lebih dikenal karena bisa mengembangkan bakat

pemain muda yang mereka dapat dari klub lain. Dengan dipimpin Arsene

Wenger, Arsenal Academy bisa menyuplai kebutuhan pemain-pemain kelas

atas yang dibutuhkan The Gunners.

Arsenal Academy dikenal lebih mementingkan kualitas ketimbang kuantitas.

Hasilnya memang membuktikan bhawa lulusan mereka banyak yang mampu

berprestasi. Sayang sekali Arsenal juga hobi menjual pemain-pemain terbaik

mereka.

Alumni: Ashley Cole, Gael Clichy, Jack Wilshere, Alex Song, Nickals Bendtner, Ray Parlour, Paul Merson, Tony Adams.

G. Sporting Academy Alochete

Jika melihat beberapa pemain terbaik Portugal, baik di masa lalu hingga saat

ini, banyak di antara mereka yang berasal dari Sporting PUMA Academy.

Akademi milik Sporting CP ini terletak di daerah bernama Alochete. Andai bisa

mempertahankan pemain-pemain terbaiknya, tak msutahil Sporting akan

mampu berbicara banyak, tak hanya di tingkat nasional, tapi juga Eropa.

Alumni: Cristiano Ronaldo, Quaresma, Nani, Moutinho, Luis Figo, Simao, Miguel Veloso, Nuno Valente.

H. Manchester United Academy

Akademi milik Manchester United kini telah memiliki tradisi untuk menelorkan

pemain-pemain hebat kelas atas. Sebagian besar kesuksesan akademi ini

diprakarsai oleh Sir Alex Ferguson. Sejak menangani United, Sir Alex sangat

memercayai bakat muda klubnya.

Kepercayaan itu terbayar tuntas ketika Class of '92 menjadi pilar utama United

ketika meraih treble winners pada 2009. Kemampuan Fergie

mengkombinasikan pemain lulusan akademi dengan pemain hasil transfer telah

memberikan kesuksesan besar bagi Setan Merah.

(40)

51 I. De Toekomst

Ajax pernah merajai Eropa dengan pemain-pemain berbakat yang mereka

hasilkan. Tetapi di era modern, Ajax memiliki kesulitan untuk mempertahankan

para pemain berbakat yang mereka kembangkan.

Akademi De Toekomst (yang berarti Masa Depan) telah menghasilkan banyak

pemain hebat yang menghiasi lapangan hijau dunia. De Toekomst punya dasar

sepakbola khas Belanda; Total Football.

Alumni: Johann Cruyff, Wesley Sneijder, Van der Vaart, Suarez, Van der Sar,

Vermaelen, Bergkamp, Vertonghen.

J. La Masia

Sudah tak perlu diragukan lagi, La Masia adalah akademi sepakbola terbaik

saat ini. Sebagai penyuplai pemain bagi Barcelona FC, La Masia mampu

menjalankan tugasnya dengan baik. Bukti yang paling jelas adalah ketika pada

2010, tiga finalis Ballon d'Or berasal dari La Masia: Messi, Iniesta dan Xavi.

Selain hebat dalam mengembangkan bakat pemain, La Masia juga punya

kebijakan bagus soal pendidikan pesertanya. Banyak akademi yang

mengharuskan para pesertanya untuk berhenti sekolah pada usia 15 tahun

agar fokus ke sepakbola. Di La Masia, para peserta diwajibkan mengikuti

pendidikan dengan baik. Akan ada 'penalti' jika mendapatkan nilai bagus di

bidang akademik.

(41)

52 4.2 Elite Football Academy

Gambar.2.5. Fasilitas di Elite Football Academy

Sumber: www.elitefootballuk.com

Gambar

Tabel 2.1. Hasil Kejuaraan PON: Bidang Olahraga Sepak Bola
Gambar : Data PSSI
Tabel. 2. 8.  Pembagian Wilayah Kabupaten Deliserdang Terhadp RPJMD
Gambar. 2. 25. SIte
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

Dengan adanya suatu sistem pengelolaan data dengan komputer diharapkan dapat mengurangi kesalahan dalam pengelolaan data, selain itu juga penyajian informasi berupa data dapat

kewenangan penandatanganan sertifikat jaminan fidusia secara elektronik dapat didelegasikan kepada Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia. (2) Dalam hal

(2) Besarnya biaya persetujuan pemakaian nama Perkumpulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Penerimaan Negara Bukan

Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu sebuah badan usaha yang bergerak dibidang elektronik khususya dalam meningkatkan volume penjualan. Di dalam pembuatanya

Ada sebagian orang yang senang sekali membatasi hidup orang lain berdasarkan warna yang dia gunakan, misalnya mengatakan “kamu sih suka baju warna hitam,

Dari beberapa kendala telah terjadi maka Proyek Pembangunan Underpass di simpang Dewa Ruci Kuta Bali merupakan proyek yang memiliki risiko cukup tinggi.. Proyek

 Pengangguran : seseorang yang sudah digolongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah tertentu tetapi tidak dapat