DAFTAR PUSTAKA
Andriani, D.K., 2001. Hubungan Faktor-Faktor Perubahan Iklim dengan Kepadatan Vektor Demam Beradarah Dengue dan Kaus Angka Insidens Demam Berdarah Dengue di DKI Jakarta Tahun 1997-2000, Skripsi, Jakarta; Universitas Indonesia
Anshari, R., 2004. Analisis Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Dusun Tanjung Bayur Desa Sungai Raya Pontianak, Tesis, Semarang; Universitas Dipenogoro
Amiruddin, R., 2007. Review Artikel Evaluasi Dan Implementasi Surveilens Demam Berdarah Dengue (DBD), www.ridwanamiruddin. wordpress.com, Tanggal 19 Desember 2007.
Amrul, H., 2007. Hubungan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pencegahan gigitan Nyamuk Aedes aegypti dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandar Lampung, Tesis, Jakarta: Universitas Indonesia.
Anton, S., 2008. Hubungan Perilaku Tentang PSN dan Kebiasaan Keluarga Dengan Kejadian DBD di Kecamatan Medan Perjuangan Kota Medan, Tesis, Semarang: Universitas Dipenogoro.
Anggraeni, D.S., 2010. Stop Demam Berdarah Dengue, Bogor : Bogor Publishing House.
Achmadi, U.F., 2012. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah, Edisi Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Budiyanto, A., 2008. Studi Indeks Larva dan Hubungannya Dengan PSP Masyarakat tentang DBD di Kota Palembang Tahun 2005.
Chandra, B., 2012. Pengantar Kesehatan Lingkungan, Jakarta: EGC.
, 2003. Kajian Masalah Kesehatan Demam Berdarah Dengue, Badan Penelitian Pengembangan kesehatan, Jakarta: Ditjen PP&PL.
., 2005a. Petunjuk Teknis Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah, Buku 1, Jakarta: Ditjen PP&PL.
., 2005b. Surveilans Epidemiologi Demam Berdarah Dengue, Buku 2, Jakarta: Ditjen PP&PL.
., 2005c. Pemberantasan Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue, Buku 3, Jakarta: Ditjen PP&PL.
., 2005d. Penyelidikan Epidemiologis Penanggulangan Fokus dan Penanggulangan Vektor pada Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue, Buku 4, Jakarta: Ditjen PP&PL
., 2007. Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) oleh Juru Pemantau Jentik (Jumantik), Jakarta: Ditjen PP&PL.
., 2008. Perkembangan Kasus Demam Berdarah di Indonesia.
Duma dan Rina, A.M., 2007. Analisis Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Beruga, Kota Kendari. Jurnal, Vol. 4 No. 2.
Dini, V., Fitriany, N.R., Wulandari, A,R., (2010). Faktor Iklim dan Angka Insidens Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Serang. Jurnal Makara Kesehatan, Vol. 14 No. 1.
Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, 2013. Profil Dinas kesehatan Propinsi Sumatera Utara 2012, Medan.
Dinas Kesehatan Kota Medan, 2013. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Kasus DBD di Kota Medan, Medan.
Ferdian, H., 2013. Indonesia, Negara Dengan Kasus DBD Tertinggi di ASEAN, diakses tanggal 28 Juni 2013, 06;54 http:www.kabar24kesehatan.com. Jakarta.
Hermansyah 2008, Model Manajemen Demam Berdarah Dengue; Suatu Analisis Spasial Pascatsunami di Wilayah Kota Banda Aceh. Disertasi, Jakarta: Universitas Indonesia.
Hidayat, A.A., 2009. Metode Penelitian Keperawatan & Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta.
Imran, 2013. Pengaruh Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Chikungunya di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Irianti, 2013. Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Kejadian Mikrofilaria Positif dan Filariasis di Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan Kabupaten Asahan, Tahun 2013. Tesis, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Fransisca, J., 2009. Pengaruh Karakteristik Ibu, Lingkungan Fisik dan Peran Petugas Terhadap Partisipasi Ibu Dalam Pencegahan DBD di Kecamatan Siantar Selatan, Tesis, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Kemenkes R.I., 2010. Buletin Jendela Epidemiologi, Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi, Jakarta.
Kemenkes R.I., 2011. Profil Data Kesehatan Republik Indonesia 2011, Jakarta.
Mubarak, W.I., 2012. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan, Jakarta: Salemba Medika.
Maria, I., Ishak, H., Selomo, M., 2013. Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Makassar, Jurnal: Vol 4, No 2.
Notoatmodjo, S., 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Cetakan II, Jakarta: Rineka Cipta.
_______________., 2007, Kesehatan Masyarakat , Ilmu dan Seni, Cetakan I, Jakarta: Rineka Cipta.
Oktaviani, N., 2009. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Densitas Larva Nyamuk Aedes aegypti di Kota Pekalongan. Skripsi, Pekalongan: Universitas Pekalongan.
Putri, M.K., 2008. Analisis Spasial Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Per Kecamatan Di Kotamadya Jakarta Timur Tahun 2005-2007, Skripsi, Jakarta: Universitas Indonesia.
Puskemas Helvetia., 2013. Profil Puskesmas Helvetia Kecamatan Helvetia Kota Medan.
Rohaedi, D., 2008. Faktor-Faktor yang mempengaruhi kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kotamadya Jakarta Barat Tahun 2007. Skripsi. Jakarta: UniversitasIndonesia.
Soeroso., 2000. Perkembangan DBD, Epidemiologi dan Pemberantasannya di Indonesia, Jakarta.
Soegijanto, S., 2008. Demam Berdarah Dengue, Edisi 2, Surabaya: Airlangga University Press.
Suhardiono., 2005. Sebuah Analisis Faktor Risiko Perilaku Masyarakat Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Helvetia Tengah Tahun 2005. Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia. Vol.1. No. 2. Edisi 2005.
Sukamto., 2007. Studi Karakteristik dengan Kejadian DBD di Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap, Tesis, Semarang: Universitas Dipenogoro.
Susanto., 2007. Perumahan (Housing), Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Jember.http//elearning.unej.ac.id/courses/IKUa11e/PERUMAHAN.ppt?cidR eg=IKU9bf2, diakses bulan april 2007.
Sumekar, D.W. 2007. Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik Nyamuk. Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Unila.
Sungono., 2004. Hubungan Iklim dengan ABJ dan Insidens Demam Berdarah Dengue di Kotamadya Jakarta Utara Tahun 1999-2003. Skripsi, Jakarta: Universitas Indonesia.
Silaban, D., 2005. Hubungan faktor-Faktor Iklim dengan Kasus DBD di Kota Bogor Tahun 2004-2005. Skripsi, Jakarta: Universitas Indonesia.
Sitorus, R., 2009. Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Medan Johor, Kota Medan Tahun 2009, Tesis, Medan: Universitas Sumatera Utara.
Suyasa, G.I., Putra, A., Aryanta, R., 2012. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Vektor DBD Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol 3, No 1.
Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2013. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, Edisi ke-4. Jakarta: Sagung Seto.
Sihombing, F.G., 2013. Hubungan Curah Hujan, Suhu Udara, Kelembaban Udara, Kepadatan Penduduk Dan Luas Lahan Pemukiman Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue dI Kota Malang Periode TAHUN 2002-2011. Tesis, Medan : Universitas Sumatera Utara
Tamza, R.B., Suhartono., Darminto., 2013. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku dengan Kejadian DBD di Perumnas Way Halim Bandar Lampung. Jurnal Kesehatan Masyarakat 2013, Volume 2, Nomor 2
Widiyanto, T., 2007. Kajian Manajemen Lingkungan Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Purwokerto Jawa –Tengah Surabaya, Tesis, Semarang: Universitas Diponegoro.
Velayudhan, H., 2013. Dengue dan Dengue Haemmoragic Fever, http//www.who.int/foxnews/factshets. Diakses tanggal 17 Januari 2013.
WHO, 1999. Demam Berdarah Dengue, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan dan Pengendalian. Alih Bahasa oleh Monica Ester. Ed.2. Jakarta : EGC.
_____, 2005. Pencegahan, Pengendalian Dengue dan Demam Berdarah, Terjemahan oleh Palupi Widyastuti, Jakarta: EGC.
Widodo, N., 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian DBD di Kota Mataram Propinsi Nusa Tenggara Barat, Tesis, Jakarta: Universitas Indonesia.
Yudhastuti, R.., dan Vidiyani, A., 2005. Hubungan Kondisi Lingkungan, Kontainer dan Perilaku Masyarakat dengan keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti
di daerah endemis DBD Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Volume 1. No. 2.
Yunita, K.R., dan Soedjajadi., 2006. Perilaku 3M, Abatisasi dan Keberadaan Jentik Aedes hubungannya dengan Kejadian DBD di Kecamatan Tambak Sari Kota Surabaya, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.3, No.2
Yuniarti, A., 2009. Hubungan Iklim (Curah Hujan, Kelembaban dan Suhu Udara) Dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2004-2008, Skripsi, Jakarta: Universitas Indonesia.