• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Pseudomonas aeruginosa secara In vitro"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Antibiotik telah menghadapi rintangan dalam pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun mikroba lainnya dalam 60 tahun terakhir. Infeksi luka, gonorrhea, tuberkulosis, pneumonia, septikemia, dan infeksi telinga pada anak merupakan beberapa penyakit yang semakin sulit diobati dengan antibiotik. Kesulitan tersebut disebabkan oleh mikroba yang menjadi resisten terhadap terapi antibiotik dan menjadi permasalahan kesehatan secara umum (Todar, 2012).

Sejarah resistensi bakteri terhadap antibiotik diawali dari ditemukannya staphylococcus yang resisten terhadap penicillin pada awal tahun 1940-an (Dwiprahasto, 2005). Sedangkan resistensi terhadap streptomisin, kloramfenikol, dan tetrasiklin diketahui pada akhir tahun 1940-an. Pada tahun 1998 di Amerika Serikat, terdapat 80 juta kali peresepan antibiotik sebagai terapi . Saat ini sekitar 70% bakteri penyebab infeksi di rumah sakit telah resisten terhadap setidaknya satu jenis antibiotik yang biasa digunakan dalam terapi. Bahkan beberapa bakteri resisten terhadap semua jenis antibiotik yang telah diketahui dan hanya dapat diobati dengan obat yang masih dalam tahap penelitian dan berpotensi menjadi toksik. Kecenderungan peningkatan jenis bakteri yang resisten telah diamati, terutama golongan staphylococcus yang merupakan bakteri penyebab penyakit dengan prevalensi kematian yang tinggi (Todar, 2012).

Di samping tingginya angka resistensi antibiotik, timbul kekhawatiran terjadinya multidrug resistant yang pada akhirnya semakin mempersulit proses terapi penderita penyakit infeksi. Salah satu dampak dari resistensi bakteri ini adalah semakin terbatasnya pilihan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang berat (Dwiprahasto, 2005).

Resistensi terhadap antibiotik menyebabkan bahaya besar bagi manusia karena infeksi yang semula mudah diobati dengan antibiotik kini menjadi sulit

(2)

2

atau bahkan tidak dapat lagi diobati dengan antibiotik. Pasien yang bakteri dalam tubuhnya resisten terhadap antibiotik cenderung memerlukan jenis antibiotik yang lebih kuat dan lebih mahal, dan dalam jumlah yang lebih besar karena waktu penyembuhan yang lebih lama (WHO, 2011).

Setiap kali seseorang mengonsumsi antibiotik, maka bakteri yang sensitif akan terbunuh, tetapi bakteri yang resisten akan terus hidup, tumbuh dan berkembang biak. Penggunaan antibiotik yang berulang-ulang dan tidak tepat adalah penyebab utama peningkatan jumlah dan jenis bakteri yang resisten terhadap obat antibiotik (WHO, 2011).

Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya (Kumalasari, 2006)

Kulit buah manggis adalah jenis tanaman obat yang sering digunakan sebagai pengobatan alternatif di Indonesia. Kulit buah manggis dengan nama ilmiah Garnicia mangostana L sering digunakan sebagai obat untuk sariawan, disentri, dan diare telah banyak dilakukan dikalangan masyarakat (Poeloengan dan Praptiwi, 2010).

Hal-hal tersebut diatas yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian terhadap aktivitas antibakteri yang dihasilkan ekstrak etanol kulit manggis (Garnicia mangostana L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa.

(3)

3

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana aktivitas antibakteri yang terdapat pada ekstrak etanol kulit manggis terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri yang dihasilkan oleh ekstrak etanol kulit manggis terhadap bakteri Staphylococcus aureus,Bacillus subtilis,Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa secara in vitro.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Kadar Hambat Minimum ekstrak etanol kulit manggis sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa secara in vitro.

2. Untuk mengetahui Kadar Bunuh Minimum ekstrak etanol kulit manggis sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa secara in vitro.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya mengenai aktivitas antibakteri ekstrak kulit manggis terhadap beberapa jenis bakteri Gram positif maupun Gram negatif.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang aktivitas antibakteri ekstrak kulit manggis.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti dan menambah pengetahuan selanjutnya di bidang tanaman obat tentang pengaruh efek antibakteri.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam metode ini pengaruh suatu peubah bebas dihitung dengan cara membandingkan peluang munculnya respon bila nilai pada peubah bebas yang menjadi perhatian mengalami

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dakon berpengaruh terhadap kemampuan berhitung pembagian pada siswa tunarungu kelas II

Berdasarkan tabel persentase didapati menurut kebahasaan tersebut di atas didapati jumlah data adalah 5 data dengan persentase penggunaan adalah 20%, menurut kesejarahan

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu : (1) struktur yang membangun dalam naskah drama Lelakon karya Andy Sri Wahyudi berdasarkan teori dramaturgi

[r]

Seorang guru harus memiliki kompetensi dalam

Upaya penyelesaian dari hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pemberian pelayanan pendidikan bagi kaum difabel sebagai implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 2