• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode 5s Dengan Pendekatan Systematic Layout Planning Untuk Meningkatkan Produktivitas Di Syahfira Bakery And Cake

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Metode 5s Dengan Pendekatan Systematic Layout Planning Untuk Meningkatkan Produktivitas Di Syahfira Bakery And Cake"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

Syahfira Bakery and Cake (UKM roti Syahfira) berdiri pada tahun 2007.

Usaha ini awalnya hanya memiliki satu cabang UKM yang terletak di jalan

Ibrahim Umar Medan. Pemilik usaha mencoba untuk membuka cabang usaha di

dua tempat lain pada tahun 2011 dan usaha UKM ini berkembang sangat luas.

Hingga saat ini Syahfira Bakery and Cake memiliki 16 pekerja di lantai produksi.

UKM ini juga memasarkan produk mereka kepada konsumen dengan

menggunakan becak (Gerobak Roti). Hingga saat ini bakery and cake memiliki 35

becak roti yang bertugas untuk memasarkan produk mereka ke konsumen.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Syahfira Bakery and Cake merupakan salah satu UKM roti terbesar di kota

Medan. Ruang lingkup bidang usaha Syahfira bakery and cake adalah

memproduksi roti, donat dan kue bolu. Roti yang diproduksi dengan beraneka rasa

antara lain rasa original, rasa cokelat, rasa keju, rasa kelapa, rasa pandan, rasa

mocca, dan lain-lain. Syahfira Bakery and Cake juga memasarkan produk ke luar

daerah Medan seperti, Tebing Tinggi, Deli Serdang, Siantar, Binjai, dan lain-lain.

2.3. Lokasi Perusahaan

(2)

Kelurahan Sei Kera Hilir I, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan,

Sumatera Utara 20233, Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1. Lokasi Syahfira Bakery and Cake

2.4. Daerah Pemasaran

Roti yang diproduksi, dijual melalui toko dan pedagang yang

memasarkan menggunakan becak. Daerah pemasaran Roti adalah kota Medan dan

sekitarnya.

2.5. Organisasi dan Manajemen 2.5.1. Struktur Organisasi Manajemen

Struktur organisasi Syahfira Bakery and Cake berbentuk lini staf dimana

kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan secara

langsung pada setiap departemen dengan pengawasan oleh seorang staf. Setiap

(3)

bidang kerjanya. Struktur Organisasi Syahfira Bakery and Cake dapat dilihat pada

Gambar 2.2

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Syahfira Bakery and Cake

Sumber : Hasil Pengumpulan Data

2.5.2. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja 2.5.2.1 Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja pada Syahfira Bakery and Cake adalah sebanyak 16

orang yang bertugas dilantai produksi. Tenaga kerja di pabrik dapat digolongkan

berdasarkan stasiunnya yaitu:

Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Tenaga Kerja di Syahfira Bakery and Cake

Stasiun Jumlah

Pengolahan Bahan Baku 4 orang

Pemotongan dan Pembentukan 5 orang

Pengembangan/fermentasi Olahan roti 1 orang

Penggorengan 4 orang

Pembakaran 2 orang

Sumber: hasil pengumpulan data

(4)

Para tenaga kerja bekerja dari hari Senin sampai Sabtu dengan jumlah

jam kerja 8 jam sehari. Jadwal kerjanya adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Jam Kerja

No Waktu Aktivitas

1 Pukul 07.00 – 12.00 Kerja 2 Pukul 12.00 – 13.00 Istirahat 3 Pukul 13.00 – 17.00 Kerja

Sumber: hasil pengumpulan data

2.6. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik

menghasilkan atau menambah nilai dari suatu barang/ jasa menggunakan sumber

daya tertentu seperti tenaga kerja, mesin, peralatan sehingga memiliki manfaat

yang lebih baik

2.6.1. Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi di Syahfira Bakery

and Cake dapat dikelompokkan atas bahan baku, bahan tambahan dan bahan

penolong.

2.6.1.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang ikut langsung dalam proses produksi

hingga menjadi produk jadi dimana sifat dan bentuk bahan tersebut akan

mengalami perubahan.

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan roti di Syahfira

(5)

2.6.1.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan pada proses

pengolahan untuk melengkapi dan memperbaiki mutu dari produk yang dihasilkan

oleh suatu proses produksi dan merupakan bagian dari akhir produk dan ikut

dalam proses produksinya tetapi pemakaiannya relatif sedikit. Kehadiran bahan

ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.

Bahan tambahan yang digunakan dalam proses pembuatan roti di

Syahfira Bakery and Cake adalah label dan kemasan plastik

2.6.2. Uraian Proses Produksi

Tahapan proses produksi yang dilakukan pada Syahfira Bakery and Cake

adalah sebagai berikut:

1. Pengadonan

Proses pertama yang dilakukan adalah memasukkan bahan-bahan yang telah

ditimbang takarannya, seperti tepung, mentega, garam, dan air ke dalam mesin

pengadon untuk dicampur/diadon. Proses pencampuran ini berlangsung 30

menit.

2. Pemotongan

Proses selanjutnya adalah membawa adonan ke lokasi pemotongan untuk

dipotong-potong. Biasanya dipotong dalam ukuran sedang yang bisa dilihat

pada gambar, Tiap potongan adonan yang nantinya akan menjadi satu buah

roti.

(6)

Tiap-tiap adonan yang telah dipotong ini selanjutnya ditipiskan dengan

menggunakan rol. Proses selanjutnya adalah mengisi adonan yang telah dipres

dengan isi yang diinginkan. Misalnya jika ingin membuat roti coklat maka diisi

dengan coklat, jika ingin roti pisang diisi dengan potongan pisang dan

lain-lain.

Agar tampilan roti nantinya lebih menarik bagi konsumen, setelah diberi isi

dan digulung, roti tersebut perlu diberi bentuk dengan menggunakan cetakan

yang sudah tersedia. Sesudah dibentuk adonan tersebut diletakkan dalam

loyang, dimana dalam satu loyang dapat memuat 12 adonan. Sesudah semua

adonan dibentuk dan diletakkan dalam loyang, semua loyang dibawa kedalam

ruang Pengembangan/fermentasi.

4. Fermentasi

Di dalam ruang fermentasi ini, adonan-adonan yang tersusun dalam loyang

diuapkan agar mengembang. Proses pengembangan ini berlangsung sekitar 2

jam. Perlu diketahui bahwa ruang fermentasi ini adalah sebuah ruang yang

tidak berventilasi.

5. Pemanggangan

Setelah dilakukan fermentasi sekitar 2 jam, adonan-adonan ini sudah

mengembang. Adonan ini selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin

pemanggang. Pemanggangan berlangsung sekitar 30 menit. Setelah

pemanggangan selesai maka roti tersebut sudah siap untuk diambil oleh

(7)

2.6.4. Pengolahan Limbah

Setiap penyelenggaraan kegiatan industri hampir selalu menghasilkan

limbah yang apabila tidak ditangani secara tepat akan menyebabkan pencemaran

terhadap lingkungan. Namun hal ini tidak terjadi pada proses pembuatan roti

karena setiap bahan yang di gunakan akan habis terpakai.

2.6.5. Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan merupakan alat-alat yang digunakan dalam kegiatan

produksi. Mesin dan peralatan digunakan dari awal proses produksi sampai

terbentuk produk yang siap untuk dipasarkan. Flow Process Chart Pembuatan roti

terlampir di L-1

2.6.5.1. Mesin Produksi

Mesin yang digunakan di Syahfira Bakery and Cake untuk pembuatan roti

sebagai berikut:

1. Mesin pengadon, berfungsi untuk mencampur bahan-bahan seperti tepung,

gula, telur, kelapa, mentega, susu dan penyedap seperti garam, dengan air.

(8)

Gambar 2.3. Mesin Pengadon roti

2. Mesin pemanggang, berfungsi untuk memanggang adonan yang sudah

dibentuk dan diberi isi. Loyang-loyang yang berisi adonan ini di masukkan

pada mesin pemanggang ini secara manual. Jumlah mesin ini hanya 1 buah.

Gambar 2.4. Mesin Pembakar roti

3. Mesin pemarut, berfungsi untuk memarut kelapa yang akan digunakan sebagai

pengisi roti. Kelapa yang di parut ini digunakan sebagai bahan tambahan untuk

menambah rasa roti.

(9)

2.6.5.2. Peralatan

Adapun peralatan yang digunakan untuk membantu dalam pembuatan roti

ini adalah:

a. Ember (6 buah)

Ember berfungsi sebagai tempat air.

Gambar 2.6. Ember

b. Alat pemotong (3 buah)

Alat pemotong ini berfungsi untuk memotong adonan sesuai dengan ukuran

yang sudah ditentukan.

Gambar 2.7. Alat Pemotong Adonan roti

(10)

Alat ini berfungsi untuk menggiling atau mengepres adonan yang sudah dipotong.

Gambar 2.8. Alat Penggiling Adonan roti

d. Alat pencetak (7 buah)

Alat ini berfungsi untuk memberi bentuk pada roti, agar nantinya roti lebih

menarik dilihat oleh calon pembeli.

Gambar 2.9. Alat Pencetak Adonan roti

e. Loyang (157 buah)

(11)

Gambar 2.10. Loyang roti

f. Kompor (5 buah)

Alat ini berfungsi untuk memanggang roti dan untuk memanaskan air agar

menghasilkan uap dalam proses pengembangan.

Gambar

Gambar 2.1. Lokasi Syahfira Bakery and Cake
Gambar 2.2
Gambar 2.5. Mesin Pemarut Kelapa
Gambar 2.7. Alat Pemotong Adonan roti
+3

Referensi

Dokumen terkait

satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal skala kabupaten/kota.

'Urwah berkata, lalu 'Aisyah berkata, kemudian orang-orang meminta fatwa kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam setelah turunnya ayat ini; wayastaftuunaka finnisaa'

[r]

b) Metal Contact adalah bagian terluar dari chip. Metal contact ini terbuat dari logam tembaga yang lentur untuk melindungi chip internal yang berada didalamnya.

Hasil penentuan jalur ab- normal dalam video 30 fps ini lebih baik jika dibandingkan dengan video 15 fps, terlihat dalam Gambar 4.2 nilai TN dalam 4 video masukan lebih besar dari

Berdasarkan dari hasil survey dan pengamatan di lapangan yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya, apabila terjadi hujan dengan intensitas

ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA |8-16 Untuk mengetahui kebijakan, rencana dan/atau program apa saja yang berpotensi menimbulkan dampak

Dengan analisis tersebut didapatkan orde harmonisa yang dominan terjadi pada bus-bus yang dianalisis, kemudian hasil analisis tersebut digunakan untuk mendesain filter pasif