iii ABSTRAK
Kota Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan penduduk yang cukup padat. Pencematan di Kota Medan mayoritas disebabkan ole kegiatan transportasi. Konsentrasi zat pencemar udara yang cenderung mengalami peningkatan akan memberikan dampak negatif bagi kesehatan terutama bagi kesehatan saluran pernapasan.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan akut dengan perhatian khusus pada radang paru (pneumonia), dan bukan penyakit telinga dan tenggorokan. Di Jawa Tengah, ISPA selalu menduduki peringkat 1 pada 10 besar penyakit pasien rawat jalan di puskesmas. Hasil efek polutan PM10, SO2, dan NO2 di Beijing adalah SO2 memiliki efek sama besar pada
penyakit pernapasan dan kardiovaskuler, sedangkan NO2 memiliki efek terbesar
pada penyakit pernapasan daripada kardiovaskuler.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas udara ambien (parameter NO2, SO2, dan PM10) dengan kejadian ISPA di Kota Medan
tahun 2013-2016. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi ekologi berbasis
time trend dengan sampel penelitian 3 Kecamatan. Data kualitas udara diperoleh dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Medan dan data kasus ISPA diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Medan.
Variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian ISPA berdasarkan hasil analisis korelasi dan regresi adalah SO2 (p value = 0,013; r = 0,396) dan PM10
(p value = 0,012; r = 0,400). Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa variabel SO2 paling dominan dalam mempengaruhi kejadian ISPA (p value = 0,036;
B = 2,628). Persamaan garis regresi yang menjelaskan variabel-variabel yang mempengaruhi ISPA adalah jumlah kasus ISPA = 466,682 + 2,628 (konsentrasi SO2) + 1,296 (konsentrasi PM10).
Untuk mencegah peningkatan jumlah kasus ISPA dan peningkatan konsentrasi zat pencemar di udara sebaiknya dilakukan kerjasama lintas sektor oleh Pemerintah Kota Medan dalam hal uji emisi kendaraan bermotor, uji emisi cerobong asap industri, penambahan jumlah pepohonan di sepanjang jalan raya, penyelesaian masalah titik-titik kemacetan, dan penyuluhan kesehatan.
Kata kunci :
Studi ekologi time trend, ISPA, konsentrasi NO2, konsentrasi SO2, konsentrasi
PM10
iv ABSTRACT
Medan city is one of big cities in Indonesia and densely populated. Air pollution in Medan City is caused by transportation activity. Increasing of air pollutant every year can cause negative effect to health especially respiratory health.
Upper Respiratory Tract Infection (UTRI) is an acute respiratory disease such as pneumonia and not a sore throat or ear disease. In Middle Java, URTI always ranked 1 from 10 diseases of outpatiens in community health centers. The result of research which held in Beijing ,SO2 effected respiratory and
cardiovascular in a same number meanwhile NO2 has bigger effect to respiratory
than cardiovascular.
This study aims to determine the relationship between ambient air quality (parameter NO2, SO2, PM10) with ARI occurance in Medan City in 2013-2016. This
study used time trend ecological study with 3 subdistricts as sample. Air quality data is obtained from Environmental Management Agency of Medan City and ARI cases data is obtained from Health Department of Medan City.
Based on correlation and regression analysis, SO2 has a significant
correlation with ARI occurence (p value = 0,013; r = 0,396) and PM10 (p value =
0,012; r = 0,400). The result of multiple linear regression test shows that SO2 and
PM10 affect ARI occurrence (p value= 0,036; r = 0,508). The equation of multiple
linear regression which describe the variable that affect ARI is ARI cases = 466,682 + 2,628 (concentration SO2) + 1,296 (concentration PM10).
To prevent the increasing of ARI cases and increasing of pollutant concentrastoin, the government of Medan City should make cross-sectors corporation to do vehicle emission test, industry emission test, adding the amount of trees along the roadsite, problem solving in traffic jam area, and health promotion.
Key words :
Time trend ecological study, ARI, NO2 concentration, SO2 concentration, PM10
concentration