• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Dan Pengelolaan Aset Tetap Pada Pengadilan Negeri Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pengendalian Dan Pengelolaan Aset Tetap Pada Pengadilan Negeri Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PENGADILAN NEGERI MEDAN

A. Sejarah Ringkas Pengadilan Negeri Medan

Pengadilan Negeri Medan terletak di ibukota provinsi Sumatera Utara

yakni kota Medan. Pengadilan Negeri Medan merupakan bekas gedung

Landraad yang merupakan bangunan yang dibangun pada zaman

pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1911. Pengadilan Negeri

Medan terletak di atas tanah seluas 5.336 M2 dengan luas bangunan 3379

M2. Bangunan Kantor Pengadilan Negeri Medan sekarang merupakan salah

satu cagar budaya yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Medan yang mana

bangunannya tidak boleh diubah secara fisik.

Pengadilan Negeri Medan merupakan salah satu pelaksana kekuasaan

kehakiman di lingkungan peradilan umum. Tugas pokok Pengadilan Negeri

Medan adalah sebagai berikut:

1. Mengadili dan menyelesaikan perkara yang diajukan kepadanya sesuai

dengan Undang-Undang No. 84 Tahun 2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman Peradilan Umum.

2. Menyelenggarakan Administrasi Perkara dan Administrasi Umum

lainnya.

3. Pengadilan Negeri Medan masuk dalam wilayah hukum Pengadilan

Tinggi Sumatera Utara dan daerah hukumnya meliputi wilayah dengan

(2)

4. Pengadilan Negeri Medan tidak hanya berfungsi sebagai peradilan umum

yang menangani perkara perdata dan pidana, tetapi juga memiliki

pengadilan-pengadilan khusus yang dibentuk di lingkungan peradilan

umum. Hal tersebut dimungkinkan berdasarkan Pasal 15 UU No. 4

Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman: “Pengadilan khusus hanya

dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan peradilan”.

Pada Pengadilan Negeri Medan terdapat lima pengadilan khusus

yang masing-masing memiliki kewenangannya sendiri sebagaimana

dijelaskan berikut dibawah ini, antara lain :

1. Pengadilan Niaga, dibentuk dan didirikan berdasarkan Keputusan

Presiden RI Nomor 97 Tahun 1999. Kewenangan Pengadilan Niaga

antara lain adalah untuk mengadili perkara Kepailitan, Hak atas

Kekayaan Intelektual, serta sengketa perniagaan lainnya yang ditentukan

oleh Undang-Undang.

2. Pengadilan HAM, dibentuk dan didirikan berdasarkan Undang-Undang

Nomor 26 Tahun 2000. Kewenangan Pengadilan HAM adalah untuk

mengadili pelanggaran HAM berat, sebagaimana yang pernah terjadi atas

kasus pelanggaran hak asasi berat di Timor-Timur dan Tanjung Priok

pada Tahun 1984. Pelanggaran hak asasi tersebut tengah mengeluarkan

Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 2001 atas pembentukan Pengadilan

Hak Asasi Manusia Ad Hoc di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang

(3)

3. Pengadilan Anak, dibentuk dan didirikan berdasarkan Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 1997, yang mana merupakan implementasi dari

Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi, bahwa setiap anak berhak

atas perlindungan, baik terhadap eksploitasi, perlakuan kejam dan

perlakuan sewenang-wenang dalam proses peradilan pidana. Dan

Yurisdiksi Peradilan Anak dalam hal perkara pidana adalah mereka yang

telah berusia 8 tetapi belum mencapai 18 Tahun.

4. Pengadilan Perselisihan Hubungan Industri, dibentuk dan didirikan

berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial merupakan pengadilan khusus di

bawah pengadilan negeri di ibukota provinsi.

5. Pengadilan Perikanan, dibentuk dan didirikan berdasarkan

Undang-Undang 31 Tahun 2004. Peradilan ini berwenang memeriksa, mengadili,

dan memutus tindak pidana di bidang perikanan, dan berada di

lingkungan Peradilan Umum dan memiliki daerah hukum sesuai dengan

daerah hukum pengadilan negeri yang bersangkutan.

6. Pengadilan Khusus Tindak Pidana Korupsi, dibentuk dan didirikan

berdasarkan amanat Pasal 53 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002

tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pengadilan ini

memiliki yurisdiksi untuk menangani perkara korupsi dan berkedudukan

(4)

1. Visi Pengadilan Negeri Medan

Visi merupakan cara pandang jauh kedepan untuk mewujudkan

tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Medan. Visi

Pengadilan Negeri Medan mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI

adalah sebagai berikut :

“MEWUJUDKAN BADAN PERADILAN YANG AGUNG”

2. Misi Pengadilan Negeri Medan

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksan akan sesuai visi

yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud

dengan baik. Misi Pengadilan Negeri/Niaga/PHI/HAM/ Perikanan dan

Tipikor Medan, adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan

peraturan, serta memenuhi rasa keadilan masyarakat.

b. Mewujudkan peradilan yang mandiri dan independen, bebas dari

campur tangan pihak lain.

c. Memperbaiki akses pelayanan di bidang peradilan pada masyarakat.

d. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan.

e. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif, efisien dan bermartabat

serta dihormati.

f. Melaksanakan kekuasaan kehakiman yang mandiri, tidak memihak

(5)

B. Struktur Organisasi

(6)

C. Job Description

Adapun tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri diautur dalam

UU No.49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas UU No.2 Tahun 1986

tentang Peradilan Umum dalam Pasal 55 sampai dengan pasal 67 dan

berdasarkan PERMA no. 07 Tahun 2015 Bagian Kelima Kepniteraan

Pengadilan Negeri Kelas I A dan Bagian Kelima Kesektariatan Pengadilan

Negeri Klas I A sebagai berikut :

1. Ketua

Ketua selaku Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas

kekuasaan kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan

perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama. Ketua

Pengadilan mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan

tingkah laku Hakim, Panitera, Panitera Pengganti dan Jurusita serta

Pejabat Struktur di daerah hukumnya. Ketua Pengadilan mengatur

pembagian tugas para hakim.

2. Wakil Ketua

Wakil Ketua selaku Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan

tugas kekuasaan kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama.

3. Hakim

Hakim Pengadilan adalah pejabat yang melakukan tugas kekuasaan

kehakiman, untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara

(7)

tugas-tugas Pengawasan sebagai Pengawas Bidang dengan memberi petunjuk

dan bimbingan yang diperlukan bagi para Pejabat struktural maupun

Fungsional.

4. Panitera

Melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi

perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

5. Sekretaris

Melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi,

keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di

Lingkungan Pengadilan Negeri.

6. Kepala Bagian Umum

Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan perencanaan,

program, dan anggaran, kepegawaian, keuangan, penataan organisasi

dan tata laksana, pengelolaan teknologi informasi dan statistik, surat

menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan,

hubungan masyarakat dan perpustakaan serta pelaksanaan pemantauan,

evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan di lingkungan

Kesekretariatan Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus.

7. Panitera Muda Perdata

Panitera Muda Perdata mempunyai tugas melaksanakan administrasi

perkara di bidang perdata.

(8)

Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi

perkara di bidang pidana.

9. Panitera Muda Hukum

Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan,

pengolahan dan penyajian data perkara, hubungan masyarakat, penataan

arsip perkara serta pelaporan.

10. Panitera Muda Khusus

Panitera Muda Pidana mempunyai tugas melaksanakan administrasi

perkara di bidang perkara khusus (Tipikor, Perikanan, Niaga, PHI)

11. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan

Sub bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan rencana,

program, dan anggaran, pengelolaan teknologi informasi dan statistik,

pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.

12. Kepala Sub Bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana

Sub bagian Kepegawaian, Organisasi, dan Tata Laksana mempunyai

tugas melaksanakan urusan kepegawaian, organisasi dan tata laksana,

akuntabilitas serta reformasi birokrasi.

13. Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan

Sub bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan

urusan persuratan, perlengkapan, rumah tangga, keamanan,

keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan, serta

(9)

14. Jurusita

Jurusita bertugas untuk melaksanakan semua perintah yang diberikan

oleh Hakim Ketua Majelis Jurusita bertugas menyampaikan

pengumuman-pengumuman, teguran-teguran, protes-protes dan

pemberitahuan putusan pengadilan. Jurusita melakukan penyitaan atas

perintah Ketua Pengadilan Negeri dan membuat berita acara penyitaan,

yang salinannya kemudian diberikan kepada pihak-pihak terkait.

D. Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Medan

(10)

RENCANA KINERJA PENGADILAN NEGERI MEDAN TAHUN ANGGARAN 2017

Tabel 2.1

Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Medan Sumber : Pengadilan Negeri Medan

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Medan
Tabel 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Lembaga negara pelaksanaan kekuasaan kehakiman ini baru saja menyelesaikan tugas konstitusionalnya: memeriksa, mengadili, dan memutus 273 perkara perselisihan hasil Pemilu

Kedudukan Pengadilan Pajak menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak adalah pengadilan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman. Kemandirian

tercinta Ibu Rahimah SE., yang telah banyak memberikan pelajaran kehidupan, mendidik dengan penuh kasih sayang, memberikan dukungan dari segi moril dan materil

Martani Dwi, Sylvia Veronica NPS, Ratna Wardhani, Aria Farahmita, dan Edward Tanujaya.. Akuntansi Keuangan Menengah

LAMPIRAN Surat Izin

Kesimpulan yang didapat dari penulisan skripsi ini adalah tentang tugas Hakim Pengadilan Agama dalam memeriksa dan memutus perkara perceraian dengan alasan

Berkaitan dengan kekuasaan kehakiman yang bebas dan merdeka tersebut, Mochtar Kusumaatmadja berpendapat bahwa, hakim dalam memeriksa dan memutus perkara, bebas dari

Pengadilan Negeri Klas IB Cibinong adalah Pengadilan Tingkat Pertama yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menerima, memeriksa dan memutus perkara yang