• Tidak ada hasil yang ditemukan

this PDF file PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENDUKUNG PEMILIHAN LOKASI WISATA KULINER (Studi pada pengguna aplikasi zomato) | Pradana | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "this PDF file PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENDUKUNG PEMILIHAN LOKASI WISATA KULINER (Studi pada pengguna aplikasi zomato) | Pradana | Jurnal Administrasi Bisnis 1 PB"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

39

PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENDUKUNG PEMILIHAN

LOKASI WISATA KULINER

(Studi pada pengguna aplikasi zomato)

Dendi Wahyu Pradana Rizki Yudhi Dewantara

Fakultas Ilmu Administrasi

Univеrsitas Brawijaya

Malang

Еmail: dendiwahyu.pradana@gmail.com

ABSTRACT

This research uses descriptive method with qualitative approach, and there are three problem formulation, that is (1) How is the description of the use of culinary based business application information? (2) What are the strengths and weaknesses of culinary applications based on information systems as business supporters? (3) How is the culinary business application based on supporting information systems in the decision of the culinary tourism site selection decision? Data sources from informants, observations, documents, and documentation. Data analysis uses four stages: data, data reduction, presentation data, and withdrawal. The results showed (1) the use of Zomato applications by users and culinary businessmen can be said to be easy, because only through some uncomplicated procedures and already there is the process of input, processing, and output data. (2) The power possessed by Zomato and Zomato apps for businesses can already support the culinary business, but there are still some shortcomings that need to be given. (3) a form of support in choosing a culinary place given Zomato is the information provided by Zomato in Zomato Apps which is a menu, values and views provided by users based on experience while in disebuah restaurant.

Keywords: Utilization, Information System, Culinary Tour and Zomato

АBSTRАK

Penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dan terdapat tiga rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimana gambaran penggunaan aplikasi bisnis kuliner berbasis informasi? (2) Apakah kekuatan dan kelemahan aplikasi kuliner berbasis sistem informasisebagai pendukung bisnis? (3) Bagaimana aplikasi bisnis kuliner berbasis sistem informasi mendukung dalam pengambilan keputusan pemilihan lokasi wisata kuliner?. Sumber data diperoleh dari informan, observasi, dokumen, dan juga dokumentasi. Analisis data menggunakan empat tahap yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) penggunaan aplikasi Zomato oleh pengguna maupun pebisnis kuliner dapat dikatakan mudah, karena hanya melalui beberapa prosedur yang tidak rumit dan sudah terdapat proses input, processing, dan output data. (2) Kekuatan yang dimiliki oleh aplikasi Zomato dan Zomato for business sudah dapat mendukung bisnis kuliner, namun masih terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. (3) Bentuk dukungan dalam memilih tempat kuliner yang diberikan Zomato yaitu informasi yang diberikan oleh Zomato dalam Zomato Apps yang berupa menu, nilai dan ulasan yang diberikan pengguna berdasarkan pengalaman ketika berada disebuah restoran.

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

40 PЕNDАHULUАN

Wisata kuliner saat ini menjadi salah satu sektor wisata yang paling memberikan dampak terhadap suatu daerah, karena wisata kuliner menjadi salah satu alasan wisatawan untuk datang ke sebuah daerah menurut Pitana (dalam kompas.com, 2017). Begitu besarnya dampak wisata kuliner, maka dalam paparan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Investasi Pariwisata (DBPDIP) menjelaskan bahwa wisata kuliner memberikan pendapatan dari hasil penjualan produk sebesar 45% dari total keseluruhan pendapatan yang diberikan pada sektor Budaya pada portofolio produk wisata. Berikut Tabel 1.1 yang menjelaskan mengenai portofolio produk wisata.

Tabel 1. Portofolio Produk Wisata

Sumber : Paparan Deputi BPDIP tahun 2016

Persentase portofolio produk wisata yang terdapat pada Tabel 1.1 berdasarkan pendapatan yang diterima dari hasil penjualan produk dari masing-masing bidang atau sektor. Pada portofolio produk wisata sektor Alam menerima pendapatan sebesar 35%, sektor Budaya sebesar 60%, dan sektor Buatan Manusia sebesar 5%. Terlihat bahwa persentase portofolio pada bidang Budaya tertinggi dengan jumlah 60%, kemudian pada bidang Budaya Wisata Belanja dan Kuliner memberikan pendapatan tertinggi yaitu sebesar 45% dari total keseleruhan pendapatan yang diterima pada bidang Budaya. Besarnya wisata kuliner diimbangi dengan semakin banyaknya tempat makan (Anonim, dalam Pratama 1: 2015).

Banyak bermuculannya tempat makan akan membuat bingung wisatawan, dikarenakan minimnya informasi mengenai tempat makan. Informasi pun menjadi kebutuhan bagi wisatawan. Informasi di era globalisasi saat ini mudah untuk didapatkan, dengan memanfaatkan sistem informasi melalui media teknologi informasi yang di dukung internet dan mengaksesnya melalui komputer, laptop. Informasi kuliner bisa didapatkan melalui search engine, media sosial, dan forum wisata kuliner, namun saat ini informasi bisa didapatkan melalui smartphone yang lebih mudah dalam penggunaannya. Perkembangan

teknologi informasi dalam bidang kuliner dengan menggunakan smartphone salah satunya adalah bermunculan berbagai aplikasi mobile dalam bidang kuliner yang menyajikan informasi-informasi mengenai berbagai tempat makan, makanan yang di jual, dan informasi lainnya(techinasia, 2017). Fenomena yang ada di Indonesia, penggunaan aplikasi kuliner yang memberikan informasi-informasi seputar kuliner masih tidak tersebar rata, sehingga para wisatawan merasa kesulitan dalam mendapatkan informasi dan memilih lokasi wisata kuliner yang mereka inginkan ketika berada di sebuah daerah yang minim akan informasi mengenai wisata kuliner.

Salah satu aplikasi mobile dalam bidang kuliner adalah Zomato Apps. Di bandingkan dengan pesaingnya pada aplikasi bisnis dalam bidang kuliner, zomato memiliki features yang lebih lengkap seperti Mapping System dan Drive With Uber, selain itu zomato memberikan keterangan lengkap yang di butuhkan oleh calon pengunjung tentang restoran atau cafe yang akan dikunjungi, seperti alamat, peta yang di bantu mapping system sehingga pengunjung tidak perlu takut salah arah, nomor kontak, foto, rating, review, dan menu yang belum tentu disediakan oleh aplikasi lain dalam

featuresnya (www.infokomputer.com, 2015).

Zomato pun memiliki aplikasi selain Zomato Apps

yang dapat membantu para pebisnis kuliner dalam mengelola bisnis kuliner mereka, yaitu Zomato For Business. Aplikasi Zomato For Business ini berfungsi sebagai aplikasi pendukung dalam mengelola bisnis kuliner dan informasi yang terdapat pada halaman Zomato Apps, aplikasi Zomato ini yang menjadi objek peneliti dalam penelitian ini.

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

41

dapat memberikan kemudahan, dan keuntungan tersendiri dari pihak pengelola maupun dari pihak pengunjung atau wisatawan, terlalu banyaknya hal yang dipikirkan dalam menggunakan sesuatu yang baru berdampak pada terhambatnya kemajuan bisnis kuliner yang mereka kelola dan kurangnya informasi yang diberikan kepada calon pengunjung mereka.

Peneliti merasa perlu adanya gambaran dalam pemanfaatan sistem informasi berbasis aplikasi ini dari segi pengelola bisnis kuliner yang sudah ahli dalam memanfaatkan aplikasi kuliner ini, maupun dari segi pengguna yang biasa memanfaatkan aplikasi kuliner ini dalam memilih lokasi untuk berkuliner. Gambaran yang diberikan peneliti diharapkan dapat menjadi sebuah bahan pembelajaran para pengelola bisnis kuliner, sehingga dapat melihat peluang pada aplikasi Zomato ini dalam mendukung bisnis mereka, membantu para pengguna atau wisatawan memilih tempat kuliner, dan dalam mendukung wisata kuliner.

KАJIАN PUSTАKА Wisata Kuliner

Wisata kuliner berasal dari istilah food tourism yang dapat didefinisikan sebagai sebuah kunjuangan ke sebuah produsen atau tempat asal dari suatu makanan dibuat, festival makanan, restoran dan tempat-tempat khusus untuk merasakan dan mendapatkan pengalaman dari makanan khas daerah setempat yang menjadikannya faktor utama untuk melakukan sebuah perjalanan (Hall & Sharples dkk, 2003: 10). Wisata kuliner perlu membedakan antara wisatawan yang mengkonsumsi makanan untuk dijadikan salah satu bagian dari pengalaman dalam perjalanan dan wisatawa yang dalam setiap aktifitas, perilaku dan dalam memilih sebuah destinasi terpengaruh oleh ketertarikan tersendiri pada makanan (Hall, 2003: 11). Menurut Long (2004: 20) wisata kuliner merupakan segala hal mengenai makanan yang dijadikan subjek media, dan tujuan untuk pariwisata. Kuliner adalah mengenai individu atau seseorang yang menjadikan makanan sebagai bahan untuk dieksplorasi.

Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

Pride, et al (2014: 197) sistem pendukung keputusan merupakan jenis program komputer penyedia data dan informasi yang relevan dalam membantu pengambilan keputusan yang dilakukan

oleh karyawan suatu perusahaan. O’Brien dan

Marakas (2014) menambahkan bahwa sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi berbasis komputer penyedia informasi interaktif dalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh manajer dan profesional bisnis.

Pengambilan Keputusan

Menurut Hasan (2002: 27) terdapat beberapa proses dalam pengambilan keputusan yang berupa:

1) Pengenalan pada kebutuhan, proses pembelian diawali dengan mengenali masalah atau kebutuhan oleh pembeli. 2) Pencarian informasi, konsumen

kemungkinan akan mencari informasi lebih lanjut ketika sudah merasa tertarik pada sesuatu, ada nilai tersendiri yang diberikan dari tambahan informasi dan terdapat kepuasan yang diperoleh dalam proses pencarian informasi tersebut.

3) Evaluasi alternatif, proses evaluasi tidak ada yang sederhana dan tunggal, bahkan seorang konsumen dapat menggunakan seluruh proses evaluasi dalam segala situasi pembelian.

4) Keputusan membeli, konsumen membuat susunan peringkat merek pada suatu perangkat, sehingga terciptanya kehendak untuk membeli.

5) Perilaku setelah pembelian, tugas manajer pemasaran belum selesai saat pelanggan membeli produk, setelah pembelian dilakukan perlu memastikan puas atau tidak puas dan tindakan setelah pembelian menjadi tahap yang sangat berarti bagi pemasaran.

MЕTODEPЕNЕLITIАN

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

42

setiap bulannya, dan terdapat 24.000 restoran di kota Jakarta yang masuk ke dalam list restoran dan kafe di aplikasi Zomato (Deri Sales Manager Zomato Selasa, 13 Juni 2017). Adapun focus penelitian sebagai berikut:

1) Gambaran penggunaan aplikasi bisnis kuliner berbasis informasi.

2) Kekuatan dan kelamahan yang dimiliki oleh aplikasi bisnis kuliner berbasis sistem informasi dalam mendukung bisnis tersebut. 3) Bentuk dukungan dalam pengambilan

keputusan pemilihan lokasi wisata kuliner yang diberikan aplikasi bisnis kuliner berbasis sistem informasi. pedoman wawancara dan dokumentasi.

HАSIL DАN PЕMBАHАSАN

Gambaran penggunaan aplikasi bisnis kuliner berbasis informasi

Penggunaan Zomato Apps oleh pengguna Zomato dan para pebisnis kuliner merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sistem informasi, yang dimana terdapat kombinasi antara manusia atau pengguna Zomato Apps, pebisnis kuliner dan pihak Zomato, selain itu terdapat perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data

dan kebijakan (O’Brien & Marakas, 2010: 4). Sesuai dengan teori yang dikemukakan O’Brien

(2003: 11) yaitu bahwa terdapat lima sumber dalam sistem informasi yaitu People Resources,

Hardware Resources, Software Resources, Data

Resources, dan Network Resources. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan Zomato Apps ini, people resources terdapat pada pengguna Zomato, dan para pebisnis kuliner itu sendiri, selain itu pihak Zomato sebagai spesialis pengoperasian sistem informasi, selain itu

hardware terdapat pada mobile phone dan

komputer yang digunakan oleh pengguna, pebisnis kuliner dan pihak Zomato, kemudian software resource yang berupa aplikasi Zomato itu sendiri,

data resource merupakan informasi-informasi atau data-data yang di ambil dari restoran yang kemudian di olah oleh pihak Zomato untuk dijadikan informasi yang akan dimanfaatkan oleh pengguna aplikasi Zomato, dan terakhir network resources yang berupa penggunaan internet dan teknologi jaringan komunikasi lainnya, dengan

ketersediaan sumber dalam sistem informasi tersebut, informasi mengenai wisata kuliner atau tempat kuliner menjadi mudah untuk didapatkan.

Pada pemanfaatan aplikasi Zomato ini peneliti menemukan bahwa terdapat proses input data yang dilakukan untuk dapat menggunakan aplikasi Zomato ini, untuk pengguna proses input data

terdapat ketika melakukan registrasi dengan menggunakan e-mail atau akun facebook yang dimiliki oleh pengguna, kemudian di proses oleh pihak Zomato dengan melakukan verifikasi akun melalui e-mail, kemudian dilanjutkan dengan

output data yang dimana pengguna dapat

melakukan review atau mengulas restoran dan memberikan penilaian kepada restoran yang sudah dikunjungi atau hanya sekedar melihat informasi yang disediakan Zomato unduk mencari referensi sebelum mengambil keputusan untuk memilih sebuah restoran untuk dikunjungi. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan Laudon (2015) bahwa terdapat tiga kegiatan dalam sistem informasi untuk dapat membantu pengambilan keputusan yang berupa Input data,

Processingdata, dan Output data. Ketiga kegiatan yang ada dalam pemanfaatan sistem informasi juga dilakukan oleh pihak pebisnis restoran, namun proses yang dilakukan hanya melakukan input data, yang kemudian dilanjutkan dengan

processing dan output data yang dilakukan oleh pihak Zomto.

Pebisnis kuliner tidak hanya menggunakan Zomato Apps, tetapi juga menggunakan aplikasi lain yang disediakan Zomato yaitu Zomato For Business, yang dimana aplikasi ini digunakan dan memiliki fungsi untuk mengkontrol informasi-informasi yang tampil di halaman restoran mereka. Zomato For Business selain memberikan fasilitas untuk dapat mengkontrol informasi-informasi yang ada dalam halaman restoran yang tampil di aplikasi Zomato, Zomato for business juga memberikan laporan-laporan untuk membantu manajemen restoran, namun untuk mendapatkan laporan-laopran yang lengkap, pihak restoran harus terlebih dahulu membeli slot iklan yang disediakan. Teori Tantra (2012: 2) yang menyatakan bahwa penggunaan sistem informasi secara terorganisir dapat melakukan penyimpanan, pengelolaan, mengkontrol dan mendapatkan laporan dalam penggunaannya sehingga pihak restoran dapat memanfaatkan laporan tersebut untuk dapat mencapai tujuan yang sesuai dengan hasil penelitian ini.

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

43

Zomato for business yang dimana menurut peneliti bahwa diperlukan adanya komunikasi dari dua belah pihak terutama pihak Zomato untuk melakukan pemberitahuan kepada pihak restoran atau kafe dalam penampilan tempat kuliner mereka di aplikasi Zomato, sehingga pemilik restoran dapat melihat peluang yang terdapat dalam aplikasi Zomato, dan pihak Zomato dapat menawarkan produk-produk yang dimiliki kepada pihak restoran, sehingga saling memberikan peluang diantara dua pihak. Demi adanya komunikasi yang baik antara kedua pihak, sebaiknya intensitas laporan yang diberikan Zomato kepada pihak restoran sebaiknya sedikit di tambahkan, walaupun kepada bisnis kuliner yang tidak menggunakan program iklan yang disediakan Zomato, selain laporan yang diberikan Zomato dapat membantu pihak restoran, laporan yang rutin dapat menjadi bentuk dukungan Zomato dalam mendukung pebisnis kuliner dalam mengembangkan bisnis kulinernya, karena pebisnis kuliner menjadi tahu tindakan apa yang harus di ambil dalam mengembangkan bisnisnya.

Kekuatan dan kelemahan aplikasi kuliner berbasis sistem informasi dalam mendukung bisnis

Kekuatan yang dimiliki aplikasi Zomato salah satunya terdapat dalam informasi yang dimanfaatkan oleh para pengguna Zomato, sesuai dengan komitmen yang dipegang oleh pihak Zomato, yang dimana informasi yang diberikan oleh Zomato kepada penggunanya berkualitas dalam artian lengkap. Sesuai dengan teori yang dikemukan oleh davis (1984: 28) bahwa informasi sebagai data yang telah di olah menajdi bentuk yang berguna bagi penerimanya sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan pada waktu-waktu yang tepat ketika informasi tersebut dibutuhkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahawa informasi yang disediakan oleh Zomato kepada penggunanya lengkap dan informasi yang disediakan Zomato menyesuaikan dengan waktu-waktu pengguna dalam kondisi membutuhkan informasi yang disediakan Zomato tersebut dalam aplikasi Zomato, informasi yang diberikan Zomato akurat karena pihak Zomato melakukan verifikasi langsung ke tempat restoran yang akan tampil di aplikasi Zomato untuk melakukan validasi, selain akurat informasi yang diberikan kepada pengguna Zomato juga relevan, dan informasi yang disediakan Zomato dapat dimanfaatkan kapan saja sesuai dengan kebutuhan pengguna Zomato.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Kroenke dan Boyle (2017: 54-55) yang menyatakan bahwa karakteristik dari informasi yang berkualitas adalah akurat, dimana informasi yang baik berdasarkan data yang akurat, dapat dipastikan kebenerannya dan lengkap dalam penyajiannya, selain itu informasi yang berkualitas harus relevan bagi penggunanya, dan informasi yang berkualitas harus tersedia sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk penggunanya. Karena kualitas informasi yang diberikan dan lengkapnya informasi yang disediakan Zomato untuk digunakan atau dimanfaatkan penggunanya, sehingga Zomato mendapatkan kepercayaan dari para penggunanya untuk mendapatkan informasi restoran atau kafe yang sedang dibutuhkan oleh para penggunanya. Pengguna Zomato memberikan kepercayaan mereka karena informasi yang diberikan kepada pengguna mereka, selain pengguna, para pebisnis kuliner juga memberikan kepercayaan mereka karena Zomato ahli atau professional dalam bidang mereka dan membantu dalam manajemen restoran mereka dengan Zomato

For Business yang memberikan berbagai fitur-fitur dan laporan-laporan yang disediakan oleh Zomato untuk membantu manajemen yang berjalan pada sebuah restoran atau kafe, sehingga pihak restoran atau kafe dapat mengetahui tindakan yang akan di ambil oleh pihaknya dalam mengembangkan bisnis kuliner yang mereka kelola.

Sesuai dengan riset Costabile (dalam Suhardi, 2006: 51-52) bahwa kepercayaan merupakan sebuah sudut pandang yang diberikan konsumen yang berdasarkan kepada pengalaman yang dimiliki, terpenuhinya kebutuhan yang sesuai dengan harapan dan menimbulkan sebuah kepuasan yang membentuk persepsi positif, sesuai dengan hasil dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan

oleh O’Brien (2003: 10) yang menyatakan bahwa terdapat 3 peran penting dan utama dalam penggunaan atau pemanfaatan sistem informasi, bahwa penggunaan sistem informasi dapat mendukung dalam proses dan operasi bisnis, selain itu pemanfaatan sistem informasi dapat mendukung dalam pengambilan keputusan sebuah organisasi(restoran atau kafe) yang dilakukan oleh manajer, dan yang terakhir adalah penggunaan sebuah sistem informasi dapat mendukung berbagai strategi-strategi untuk menunjukan keunggulan kompetitif.

(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

44

wisata kuliner di daerah yang menjadi tempat tujuan mereka dan dapat mengetahui tempat kuliner yang dapat memberikan pengalaman kuliner yang bagus ketika berada di daerah atau destinasi wisata yang mereka kunjungi, selain itu dengan aplikasi pendukung manajemen restoran atau kafe seperti aplikasi Zomato For Business

dapat mendukung dalam meningkatkan kualitas dari wisata kuliner suatu daerah, karena pebisnis kuliner dapat melihat seperti apa produk kuliner yang wisatawan suka dan pelayanan yang diberikan kepada pengunjung sudah baik atau belum, sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi sebuah tempat wisata kuliner untuk meningkatkan kualitasnya.

Menanggapi berbagai kelemahan yang masih terdapat dalam pemanfaatan aplikasi Zomato dan Zomato For Business, menurut peneliti bahwa sebaiknya pihak Zomato atau pihak restoran memperbarui informasi ketika ada informasi baru terutama pada informasi-informasi penting seperti menu yang terdapat pada restoran atau kafe, sehingga para pengguna dapat merasakan hal baru atau mendapatkan pengalaman baru di restoran atau kafe yang dituju. Pihak Zomato sebaiknya membenahi fitur yang disediakan kepada pengguna untuk dapat menghubungi langsung pihak restoran, yang dimana masih banyak telepon masuk ketika jam non-operasional, perlu dibenahi sehingga laporan potential lost sales yang dihitung dari hasil

unanswer call yang diberikan kepada pihak

restoran dapat lebih relevan.

Tabel 2 Kekuatan dan Kelemahan Aplikasi Zomato

KEKUATAN KELEMAHAN

Informasi yang berkualitas

Informasi yang jarang diperbarui

Sumber : Olahan Peneliti

Aplikasi bisnis kuliner berbasis informasi dalam mendukung pengambilan keputusan pemilihan lokasi wisata kuliner

Penggunaan Zomato disayangkan hanya terdapat dalam 3 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, dan Bali. Sangat disayangkan

pemerintah masih belum bisa melihat potensi besar dalam pemanfaatan aplikasi berbasis kuliner ini untuk mendukung pariwisata terutama kuliner di daerah-daerah yang ada di Indonesia. Pada aplikasi Zomato terdapat berbagai informasi tempat-tempat kuliner yang lengkap seperti menu, harga, penilaian dan ulasan pengunjung, alamat, foto, dll, sesuai dengan kebutuhan dari wisatawan, yang dimana informasi dan harga merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh pemerintah dalam pengembangan pariwisata. Sesuai dengan pembahasan tersebut dalam teori yang dikemukakan oleh Yoeti (1987: 2-3) yang menyatakan bahwa informasi mengenai pemasaran pariwisata perlu dipublikasikan atau di promosikan sehingga para wisatawan dapat cepat dalam mengambil keputusan. Bukan hanya menjadi sesuatu hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan pariwisata, dalam destinasi pariwisata juga terdapat elemen harga yang dimana dibutuhkan oleh para wisatawan. Pembahasan tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Pitana (2009) yang menyatakan bahwa wisatawan harus mengetahui seluruh jumlah dari biaya-biaya produk dan pelayanan yang dikonsumsi selama berada di destinasi wisata yang sedang mereka kunjungi.

Zomato memberikan informasi-informasi lengkap dari berbagai restoran yang berbagai macam, seperti penilaian dan ulasan yang diberikan oleh pengguna yang sudah berkunjung, sehingga pengguna dapat mengetahui bagaimana kondisi dari restoran nyaman atau tidak, makanan dan minuman yang disediakan enak atau tidak, menu yang di rekomendasi apa saja, selain itu disediakan informasi menu, lokasi restoran, foto, map lokasi yang dapat menjadi navigasi untuk menuju ketempat restoran, tersedia nomor telepon untuk melakukan reservasi, dll. Informasi-informasi tersebut mendukung dalam pemilihan tempat untuk berkuliner. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan teori yang di ungkapkan Pride et al

(2014: 193-194) yang menyatakan bahwa Sistem informasi berisi hal-hal penting seputar orang penting, lokasi atau denah tempat dan hal-hal penting lainnya seputar organisasi(restoran).

(7)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

45

dan akan melakukan pencarian lebih jika sudah tertarik pada sesuatu hal, pengguna Zomato mencari informasi mengenai restoran yang ingin dituju, tetapi Zomato memberikan pilihan lain yang mungkin lebih baik dan lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi, dimana evaluasi ini pengguna Zomato melihat penilaian dan ulasan yang diberikan pengunjung pada sebuah restoran, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan keputusan, yang dimana pengguna sudah mengetahui tempat kuliner yang akan dikunjungi untuk menikmati makanannnya. Bentuk dukungan dalam pemilihan lokasi wisata kuliner yang diberikan oleh pihak Zomato dalam aplikasi Zomato adalah informasi-informasi yang berkualitas, yang memudahkan para pengguna untuk memilih lokasi wisata kuliner.

KЕSIMPULАN DАN SАRАN Kеsimpulаn

Aplikasi Zomato memberikan kemudahan kepada penggunanya dalam mendapatkan informasi mengenai tempat kuliner yang sesuai dengan kebutuhan pengguna atau wisatawan, sehingga para wisatawan atau pengguna tidak merasa kebingungan dalam mencari tempat wisata kuliner yang sesuai dengan kebutuhan. Pihak Zomato juga memberikan kemudahan kepada pihak pebisnis kuliner dalam manajemennya dengan menggunakan aplikasi Zomato For

Business. Kemudahan-kemudahan tersebut

menjadi salah satu kekuatan yang dimiliki aplikasi Zomato ini¸ selain kemudahan yang diberikan, kekuatan yang dimiliki oleh aplikasi Zomto adalah informasi yang diberikan kepada penggunanya berkualitas, informasi yang berkualitas ini dapat memberikan gambaran kepada pengguna atau wisatawan mengenai produk wisata kuliner yang ada di sebuah destinasi wisata. Informasi yang berkualitas tersebut menimbulkan kepercayaan dari para pengguna kepada pihak Zomato dalam memberikan informasi. Aplikasi Zomato For

Business juga memiliki kekuatan dalam

mendukung manajemen restoran atau kafe, sehingga pihak pebisnis kuliner dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanan tempat kuliner mereka, dan hal ini dapat meningkatkan kualitas dari wisata kuliner suatu destinasi wisata, namun masih terdapat fitur yang perlu dibenahi agar dapat membantu pihak pebisnis kuliner dalam meningkatkan kualitas tempat kulinernya.

Sаrаn

1. Saran untuk pihak Zomato

a. Memperbarui informasi yang tampil di halaman Zomato Apps

b. Melakukan pembenahan pada fitur yang terkait akan laporan yang diberikan kepada pihak restoran

c. Meningkatkan intensitas komunikasi kepada pihak-pihak restoran atau kafe, walaupun tidak menggunakan program iklan Zomato 2. Saran untuk pihak restoran atau kafe

a. Meningkatkan kualitas pelayanan dan produk yang berdampak pada penilaian dan ulasan pengunjung atau pengguna aplikasi Zomato

b. Melakukan komunikasi dengan pihak Zomato untuk menjalin hubungan baik dalam bisnis

c. Mengumpulkan suara untuk merekomendasikan pihak Zomato untuk membuka wilayah baru untuk Zomato

Apps(pihak restoran daerah)

d. Menyesuaikan kebutuhan restoran sebelum menggunakan program iklan yang disediakan Zomato

e. Memperbarui informasi yang dapat dilakukan melalui Zomato for business

3. Saran untuk pihak pengguna

Memberikan saran kepada pihak Zomato untuk membuka jangkauan baru di Indonesia 4. Saran untuk Pihak pemerintah dan

Perhimpunan nasional di bidang kuliner a. Mengkaji aplikasi seperti Zomato untuk

melihat seberapa besar dampak penggunaan dari aplikasi Zomato

b. Melihat kebutuhan akan informasi mengenai tempat wisata kuliner pada daerah-daerah yang memiliki potensi wisata kuliner yang besar

c. Mengkaji potensi dukungan aplikasi Zomato dalam pengembangan wisata kuliner di Indonesia

d. Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak Zomato untuk mengembangkan potensi kuliner yang ada di Indonesia

(8)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

46 DАFTАR PUSTАKА

Az-Zahra, Hanifah Muslimah., Pinandito, Aryo., dan Tolle, Herman. 2015. Usability Evaluation of Mobile Application in Culinary Recommendation System. IEEE Asia Pacific Conference on Wireless and Mobile.

Baggio, R., dan Caporarello, L. 2005. Decision support systems in a tourism destination: literature survey and model building. ItAIS2nd Conference of the Italian Chapter of AIS (Association for Information Systems): Organising Information Systems: Evolution of Studies in the Field, Verona, 1–2 December 2005.

Boyle, Randall J., dan Kroenke, David M. 2017.

Using MIS Ninth Edition. New York : Pearson Education.

Dahniar, Rossalie. 2014. Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Tempat Kuliner Dengan Metode TOPSIS Beserta Informasi Geografis Di Kota Malang. Skripsi Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia (STIKI). Malang.

Davis, Gordon B. 1984. Kerangka dasar SISTEM

INFROMASI MANAJEMEN. Jakarta:

Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) dan PT Pustaka Binaman Pressindo.

Desmita, R. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Hall, Michael C., Liz Sharples dkk. 2003. Food Tourism Around The World: Development,

Management, and Markets. UK:

Butterworth-Heinemann Elsevier Ltd.

Hasan, Iqbal. 2002, Pokok Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Indrajit, Richardus Eko. 2000. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Jakarta : PT. Gramedia.

Laudon, Kenneth C., Jane P, Laudon. 2015. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.

Long, Lucy M. 2004. Culinary Tourism. USA :

University Press of Kentucky.

O’Brien, James A. 2003.Introduction to Information System: Essentials for the

E-business Enterprise. 11th edition. McGraw Hill Inc, New York.

O’Brien, James A. dan Marakas, George M. 2010 “Introduction to Information System, 15th

Edition”. McGraw-Hill/ Irwin, New York.

Pitana, I Gede dan I Ketut Surya Diarta. 2009.

Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Pratama, Dharma. 2015. Rancang Bangun Aplikasi

Rekomendasi Tempat Makan

Menggunakan Algoritma Slope One Pada Platform Android. Skripsi Universitas Multimedia Nusantara. Jakarta.

Pride, Willian M., dkk: Pengantar Bisnis. Edisi 11. Terjemahan. 2014. Penerbit Cengage Learning-Salemba 4, Jakarta.

Suhardi. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan dan Loyalitas Nasabah Perbankan di Surabaya. Jurnal Kinerja (vol.10 no.10).

Tantra, Rudy. 2012. Manajemen Proyek Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Xiao, dan Smith. 2008. Culinary tourism supply

chains: A preliminary examination.

Journal of Travel Research, Vol. 46,No. 3, 289-299.

Yoeti, Oka. A. 1987. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa.

ARTIKEL ONLINE

Dailysocial.Id. 2014. Zomato Bertekad Tingkatkan Operasional ke Sejumlah Kota Besar di Indonesia.

(https://dailysocial.id/post/zomato-tingkatkan-operasional) (diakses pada 10 Oktober pukul 12.35).

Dailysocial.Id. 2016. Pencapaian Zomato Indonesia Sepanjang Tahun 2016.

(https://dailysocial.id/post/zomato-indonesia-2016/) (diakses pada 10 Oktober pukul 12.10).

Infokomputer.Grid.Id. 2015. Zomato: Referensi Tempat Kuliner Paling Lengkap. (https://infokomputer.grid.id/2015/04/fitur/ zomato-referensi-tempat-kuliner-paling-lengkap/) (diakses pada 15 Oktober pukul 14.15).

(9)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

47

(https://www.quora.com/What-is-the-general-office-hierarchy-of-Zomato) (diakses pada 19 September pukul 12.45).

Travel.Kompas.com. 2017. Wisata Kuliner dan Belanja Daya Tarik Wisman Berlibur ke Indonesia

Gambar

Tabel 2 Kekuatan dan Kelemahan Aplikasi Zomato KEKUATAN Informasi yang

Referensi

Dokumen terkait

Perlu diperhatikan oleh Saudara-saudara Ketua Pengadilan Tinggi/Negeri bahwa perkara-perkara OOD sebagaimana dimaksud pada butir 1 di atas yang karena sudah mulai

a. Pendidikan sekolah ialah salah satu tangga dari keseluruhan proses pendidikan yang berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan sekolah ialah pendidikan untuk mengembangkan

Sebuah proses yang dikendalikan dengan baik dari individu dengan rekan mungkin merupakan sarana yang memadai untuk memperoleh suatu gagasan tujuan kelompok kepribadian dengan

TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 SUMBERGEMPOL TULUNGAGUNG. MATERI SEGIEMPAT TAHUN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) KELAS VIII TUNARUNGU DENGAN MEDIA VISUAL DI SLB KEMALA. BHAYANGKARI

Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang digunakan untuk DC Power supply adalah Transformer jenis Step-down yang berfungsi untuk menurunkan

Mengenai hak korban berupa pemberian restitusi(ganti keru- gian) pada sistem peradilan pidana khusus- nya pada perkara tindakpidana perdagangan orang adalah suatu hal yang

04 Tahun 2011 tersebut, pada Angka 6 disebutkan, perlindungan terhadap Pelapor Tindak Pidana ( Whistle Blower ) dan Saksi dan korban sebagai berikut (1) Saksi