• Tidak ada hasil yang ditemukan

draf PEDOMAN Akreditasi BAN SM 2018 rev2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "draf PEDOMAN Akreditasi BAN SM 2018 rev2"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

iii

PED OM AN AKRED I TASI

SEKOLAH / M AD RASAH

2 0 1 8

Kompleks Kemdikbud, Gedung F Lant ai 2 Jl. RS. Fat mawat i, Cipet e, Jakart a Selat an 12001

Telepon & Fax (021) 75914887 Sit us web: bansm. kemdikbud. go. id Email: sekret ariat . bansm@kemdikbud. go. id

(3)

iv

PEDOMAN AKREDITASI

Sekolah/ Madrasah

2018

Tim Pe n yusu n :

Abdul Malik | Am at Nyot o | Arism unandar | Budi Suset yo | Capri Anj aya I t j e Chodidj ah | Marj uki | Maskuri | Muchlas | Muham m ad Nur | Muham m ad Sayut i

Muham m ad Yusro | Sum arna Surapranat a | Sylvia P. Soet ant yo | Toni Toharudin

Tim Edit or :

Fat khuri | Dinan Hasbudin AR | Faj arudin I rfan | I m an Set iawan Copyright © BAN- S/ M, 2018

Hak cipt a dilindungi undang- undang All r ight reserved

I SBN: 978- 602- 14680- 6- 7 Cet akan I : Februari 2018

Dit erbit kan oleh

BADAN AKREDI TASI NASI ONAL SEKOLAH/ MADRASAH Kom pleks Kem endikbud, Gedung F, Lant ai 2 Jl. RS. Fat m awat i, Cipet e, Jakart a Selat an 12001

(4)

v

KATA PEN GAN TAR

Syukur alham dulillah, kit a panj at kan kepada Allah subhanahu w a t aala, Tuhan Yang Maha Esa at as segala rahm at dan karunia yang t erlim pahkan kepada kit a.

Tahun 2018 m erupakan t onggak pent ing bagi Badan Akredit asi Nasional Sekolah/ Madrasah ( BAN- S/ M) baik secara kinerj a dan SDM yang bercit a- cit a m enj adi lem baga yang kredibel unt uk pendidikan berm ut u. Dari sisi kinerj a, BAN-S/ M t elah m elaksanakan visit asi lebih dari 80 persen sekolah/ m adrasah, dan t ahun 2018 adalah t ahun penunt asan unt uk sekolah/ m adrasah. Capaian dan t arget t ersebut m enj adi bagian rencana st rat egis Kem ent erian Pendidikan dan Kebudayaan. Seiring dengan pengakuan publik, Akredit asi sudah m enj adi param et er m ut u pendidikan dan sem akin dibut uhkan oleh m asyarakat . Tent u saj a m asih t erdapat banyak kekurangan yang harus disem purnakan. Tant angan ke depan adalah m enj adikan BAN- S/ M yang lebih kredibel dalam rangka m enj am in m ut u pendidikan dasar dan m enengah.

Seiring dengan kepengurusan BAN- S/ M 2018- 2022 secara kelem bagaan, BAN- S/ M akan m elanj ut kan dan m engem bangkan sist em pendat aan Akredit asi yang sudah dim ulai pada t ahun 2017. Pengem bangan Sispena S/ M dalam bent uk int egrasi dat a dengan DAPODI K KEMENDI KBUD dan EMI S KEMENAG sert a penyederhanaan proses Akredit asi, dari 10 langkah m enj adi 8 langkah dalam POS Pelaksanaan Akredit asi S/ M.

(5)

vi

BAP- S/ M dilaksanakan secara t erbuka dengan m em berikan kesem pat an yang lebih luas kepada berbagai kelom pok profesional di m asyarakat . Dengan sist em t ersebut kinerj a dan perform a asesor dan BAP- S/ M sem akin m eningkat dan m endapat kan kepercayaan m asyarakat .

Secara personal, 2018 j uga m enj adi babak baru Akredit asi. Banyak anggot a BAP- S/ M yang purnabakt i dan anggot a baru yang m ulai bekerj a. Kepada m ereka yang purnabakt i kam i sam paikan t erim a kasih at as dedikasi dan kerj a sam a selam a m enj adi anggot a BAP- S/ M. Kepada para anggot a BAP- S/ M yang baru kam i ucapkan selam at bergabung dan dapat bekerj a sam a dengan lebih baik dalam rangka m enyukseskan program Akredit asi Kredibel unt uk Pendidikan Berm ut u.

Pedom an ini diharapkan dapat m eningkat kan kinerj a, ket erbuk aan, profesionalit as BAN- S/ M, BAP- S/ M dan UPA- S/ M dalam m elaksanakan ak redit asi sert a m eningkat kan kepercayaan m asyarakat t erhadap lem baga akredit asi.

Jakart a, Februari 2018 Ket ua BAN- S/ M,

(6)

vii

DAFTAR I SI

Pengant ar

... v

BAB I .

Pendahuluan ... 1

BAB I I .

Peran Akredit asi dalam Penj am inan

Mut u

Pendidikan

...

12

BAB I I I .

St rukt ur Organisasi dan Mekanism e Kerj a ... 18

BAB I V.

Mekanism e Akredit asi Sekolah/ Madrasah ... 44

BAB V.

Pelat ihan unt uk Pelat ih Asesor ... 67

BAB VI .

Pelat ihan Asesor ... 71

BAB VI I .

Perangkat Akredit asi ... 77

BAB VI I I . Pengendalian Mut u Pelaksanaan Akredit asi ... 87

BAB I X.

Surveilans ... 90

BAB X.

Sist em Pendat aan Hasil Akredit asi ... 93

BAB XI .

Norm a, Kode Et ik, Tat a Tert ib, dan Larangan

dalam Pelaksanaan Akredit asi ... 98

BAB XI I .

Pelaporan dan Rekom endasi Tindak Lanj ut

Hasil

Akredit asi ... 103

BAB XI I I . Pengum um an, Klarifikasi, dan Pengaduan ... 105

BAB XI V. Panduan Khusus Akredit asi Sekolah/ Madrasah ... 107

BAB XV.

Penut up ... 109

(7)
(8)

1

BAB I

PEN D AH U LUAN

A. La t a r Be la k a n g

Undang- undang Nom or 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional ( Sisdiknas) , Pasal 60, t ent ang Akredit asi sebagai berikut .

( 1) Akredit asi dilakukan unt uk m enent ukan kelayakan program dan sat uan pendidikan pada j alur pendidikan form al dan nonform al pada set iap j enj ang dan j enis pendidikan.

( 2) Akredit asi t erhadap program dan sat uan pendidikan dilakukan oleh pem erint ah dan/ at au lem baga m andiri yang berw enang sebagai bent uk akunt abilit as publik.

( 3) Akredit asi dilakukan at as dasar krit eria yang bersifat t erbuka.

( 4) Ket ent uan m engenai akredit asi sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) , ayat ( 2) , dan ayat ( 3) diat ur lebih lanj ut dengan Perat uran Pem erint ah.

Perat uran Pem erint ah Nom or 19 Tahun 2005 t ent ang St andar Nasional Pendidikan, sebagaim ana diubah dengan Perat uran Pem erint ah Nom or 32 Tahun 2013 dan Perat uran Pem erint ah Nom or 13 Tahun 2015, dalam Pasal 2 ayat ( 2) m enyat akan bahw a penj am inan dan pengendalian m ut u pendidikan yang sesuai dengan St andar Nasional Pendidikan ( SNP) perlu dilakukan evaluasi, akredit asi, dan sert ifikasi. Penj am inan m ut u pendidikan ini bert uj uan unt uk m enget ahui apakah sat uan pendidikan at au program t elah m em enuhi at au m elam paui St andar Nasional Pendidikan.

(9)

2

m em punyai keleluasaan dan keluw esan dalam im plem ent asinya. SNP harus dij adikan acuan oleh pengelola pendidikan dan di sisi lain m enj adi pendorong t um buhnya inisiat if dan kreat ivit as dari pengelola pendidikan unt uk m encapai st andar yang dit et apkan.

Proses akredit asi dilakukan secara berkala dan t erbuka dengan t uj uan unt uk m em bant u dan m em berdayakan program dan sat uan pendidikan agar m am pu m engem bangkan sum ber dayanya dalam m encapai t uj uan pendidikan nasional. Mengingat pent ingnya akredit asi sebagai salah sat u upaya unt uk m enj am in dan m engendalikan kualit as pendidikan, Pem erint ah m em bent uk Badan Akredit asi Nasional Sekolah/ Madrasah ( BAN- S/ M) .

Sebagai im plem ent asi dari Perat uran Pem erint ah Nom or 19 Tahun 2005 dit erbit kan Perm endikbud Nom or 59 Tahun 2012 t ent ang Badan Akredit asi Nasional. Pada pasal 1 ayat ( 2) Perm endikbud t ersebut dinyat akan bahw a, BAN-S/ M adalah badan evaluasi m andiri yang m enet apkan kelayakan program dan/ at au sat uan pendidikan j enj ang pendidikan dasar dan m enengah j alur form al dengan m engacu pada SNP. Pada pasal 2 ayat ( 2) dinyat akan bahw a BAN- S/ M m erupakan badan nonst rukt ural yang bersifat nirlaba dan m andiri yang berada di baw ah dan bert anggung j aw ab kepada Ment eri. Selanj ut nya, pada pasal 9 ayat ( 1) dinyat akan bahwa t ugas BAN- S/ M adalah m erum uskan kebij akan operasional, m elakukan sosialisasi kebij akan, dan m elaksanakan akredit asi sekolah/ m adrasah.

Dalam m elaksanakan akredit asi sekolah/ m adrasah BAN- S/ M dibant u oleh Badan Akr edit asi Provinsi Sekolah/ Madr asah ( BAP- S/ M) , sebagaim ana t er cant um pada pasal ( 10) ayat ( 1) . Dalam pelaksanaan akredit asi, pem erint ah Provinsi m endukung kegiat an BAP- S/ M sesuai Perat uran Pem erint ah Nom or 13 Tahun 2015 t ent ang Perubahan Kedua At as Perat uran Pem erint ah Nom or 19 Tahun 2005 t ent ang St andar Nasional Pendidikan pasal 87 ayat ( 2a) yang m enyat akan bahw a pem erint ah provinsi m engalokasikan dana unt uk pelaksanaan akredit asi oleh Badan Akredit asi Provinsi.

(10)

3

prosedur yang berlaku. Dengan dem ikian, penj am inan dan pengendalian kualit as pendidikan diharapkan sesuai dengan st andar yang t elah dit et apkan.

B. Pe n ge r t ia n Ak r e dit a si Se k ola h / M a dr a sa h

Akredit asi adalah kegiat an penilaian kelayakan program dan/ at au sat uan pendidikan berdasarkan krit eria yang t elah dit et apkan sebagaim ana dinyat akan pada UU Nom or 20 Tahun 2003 t ent ang Sisdiknas, pasal 1 ayat ( 22) ) .

Akredit asi sekolah/ m adrasah adalah proses penilaian secara kom prehensif t erhadap kelayakan sat uan at au program pendidikan, yang hasilnya diw uj udkan dalam bent uk pengakuan dan peringkat kelayakan dalam bent uk yang dit erbit kan oleh suat u lem baga yang m andiri dan profesional.

Sekolah/ m adrasah adalah bent uk sat uan pendidikan form al yang m eliput i sekolah dasar ( SD) , m adr asah ibt idaiyah ( MI ) , sekolah m enengah pert am a ( SMP) , m adrasah t sanaw iyah ( MTs) , sekolah m enengah at as ( SMA) , m adrasah aliyah ( MA) , sekolah m enengah kej uruan ( SMK) , m adrasah aliyah kej uruan ( MAK) , sekolah luar biasa ( SLB) , sat uan pendidikan kerj asam a ( SPK) , dan sat uan pendidikan form al lain yang sederaj at .

Kelayakan program dan/ at au sat uan pendidikan m engacu pada SNP. SNP adalah krit eria m inim al t ent ang sist em pendidikan di seluruh w ilayah hukum Negara Kesat uan Republik I ndonesia. Oleh karena it u, SNP harus dij adikan acuan guna m em et akan secara ut uh profil kualit as sekolah/ m adr asah.

Pada pasal 2 ayat ( 1) , lingkup SNP m eliput i: ( 1) st andar isi; ( 2) st andar proses; ( 3) st andar kom pet ensi lulusan; ( 4) st andar pendidik dan t enaga kependidikan; ( 5) st andar sarana dan pr asarana; ( 6) st andar pengelolaan; ( 7) st andar pem biayaan; dan ( 8) st andar penilaian pendidikan.

(11)

4

C. D a sa r H u k u m

Dasar hukum Pedom an Akredit asi Sekolah/ Madrasah adalah sebagai berikut :

1. Undang- Undang Republik I ndonesia Nom or 20 Tahun 2003 Tent ang Sist em Pendidikan Nasional;

2. Perat uran Pem erint ah Republik I ndonesia Nom or 19 Tahun 2005 t ent ang St andar Nasional Pendidikan sebagaim ana t elah diubah dengan Perat uran Pem erint ah Republik I ndonesia Nom or 32 Tahun 2013 t ent ang Perubahan at as Perat uran Pem erint ah Republik I ndonesia Nom or 19 t ahun 2005 t ent ang St andar Nasional Pendidikan; j unt o Perat uran Pem erint ah Nom or 13 Tahun 2015 t ent ang Perubahan Kedua at as Perat uran Pem erint ah Nom or 19 Tahun 2005 Tent ang St andar Nasional Pendidikan;

3. Perat uran Pem erint ah Nom or 17 Tahun 2010 Tent ang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

4. Perat uran Pem erint ah Nom or 48 Tahun 2008 Tent ang Pendanaan Pendidikan;

5. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Republik I ndonesia Nom or 13 Tahun 2007 Tent ang St andar Kepala Sekolah/ Madrasah;

6. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Republik I ndonesia Nom or 16 Tahun 2007 Tent ang St andar Kualifikasi Akadem ik dan Kom pet ensi Guru; 7. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Republik I ndonesia Nom or 19

Tahun 2007 Tent ang St andar Pengelolaan Oleh Sat uan Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Republik I ndonesia Nom or 24 Tahun 2007 Tent ang St andar Sarana dan Prasarana Sekolah/ m adrasah Pendidikan Um um ;

9. Per at ur an Ment er i Pendidikan Nasional Republik I ndonesia Nom or 1 Tahun 2008 Tent ang St andar Proses Pendidikan Khusus, Tuna Net ra, Tuna Rungu, Tuna Grahit a, Tuna Daksa, dan Tuna Laras;

(12)

5

Tahun 2008 Tent ang St andar Tenaga Adm inist rasi Sekolah/ Madrasah; 11. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Republik I ndonesia Nom or 25

Tahun 2008 Tent ang St andar Perpust akaan Sekolah/ Madrasah;

12. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Republik I ndonesia Nom or 26 Tahun 2008 Tent ang St andar Tenaga Laborat orium Sekolah Madrasah; 13. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Republik I ndonesia Nom or 33

Tahun 2008 Tent ang St andar Sarana dan Prasarana unt uk Sekolah Dasar Luar Biasa ( SDLB) , Sekolah Menengah Pert am a Luar Biasa ( SMPLB) , dan Sekolah Menengah At as Luar Biasa ( SMALB) ;

14. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Republik I ndonesia Nom or 40 Tahun 2008 Tent ang St andar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kej uruan;

15. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nom or 69 Tahun 2009 Tent ang St andar Biaya Operasi Nonpersonalia Tahun 2009 Unt uk Sekolah Dasar/ Madrasah I bt idaiyah ( SD/ MI ) , Sekolah Menengah Pert am a/ Madrasah Tsanaw iyah ( SMP/ MTs) , Sekolah Menengah At as/ Madrasah Aliyah ( SMA/ MA) , Sekolah Menengah Kej uruan ( SMK) , Sekolah Dasar Luar biasa ( SDLB) , Sekolah Menengah Pert am a Luar Biasa ( SDLB) , Sekolah Menengah At as Luar Biasa ( SMALB) ;

16. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 59 Tahun 2012 Tent ang Badan Akredit asi Nasional;

17. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 31 Tahun 2014 Tent ang Sat uan Pendidikan Kerj a Sam a;

18. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 57 Tahun 2014 Tent ang Kurikulum Sekolah Dasar/ Madrasah I bt idaiyah; 19. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or

58 Tahun 2014 Tent ang Kurikulum Sekolah Menengah Pert am a/ Madrasah Tsanaw iyah;

(13)

6 Aliyah;

21. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 60 Tahun 2014 Tent ang Kurikulum Sekolah Menengah Kej uruan/ Madrasah Aliyah Kej uruan;

22. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 61 Tahun 2014 Tent ang Kurikulum Tingkat Sat uan Pendidikan;

23. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 62 Tahun 2014 Tent ang Kegiat an Ekst rakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

24. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 63 Tahun 2014 Tent ang Pendidikan Kepram ukaan Sebagai Ekst r akurikuler Waj ib;

25. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 111 Tahun 2014 Tent ang Bim bingan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

26. Perat uran Ment eri Negara Pem berdayaan Perem puan dan Perlindungan Anak Republik I ndonesia Nom or 8 t ahun 2014 t ent ang Kebij akan Sekolah Ram ah Anak;

27. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 22 t ahun 2015 Tent ang Rencana St rat egis Kem ent erian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015- 2019;

28. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 23 t ahun 2015 Tent ang Penum buhan Budi Pekert i;

29. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 20 Tahun 2016 Tent ang St andar Kom pet ensi Lulusan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

30. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 21 Tahun 2016 Tent ang St andar I si Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

(14)

7

22 Tahun 2016 Tent ang St andar Proses Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

32. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 23 Tahun 2016 Tent ang St andar Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

33. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 24 Tahun 2016 Tent ang Kom pet ensi I nt i dan Kom pet ensi Dasar Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;

34. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 75 Tahun 2016 Tent ang Kom it e Sekolah;

35. Perm endikbud Nom or 3 Tahun 2017 t ent ang Penilaian Hasil Belaj ar oleh Pem erint ah dan Penilaian Hasil Belaj ar oleh Sat uan Pendidikan.

36. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 002/ H/ AK/ 2017 Tent ang Krit eria dan Perangkat Akredit asi Sekolah Dasar/ Madrasah I bt idaiyah ( SD/ MI ) ;

37. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 003/ H/ AK/ 2017 Tent ang Krit eria dan Perangkat Akredit asi Sekolah Menengah Pert am a / Madrasah Tsanaw iyah ( SMP/ MTs) ;

38. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 004/ H/ AK/ 2017 Tent ang Krit eria dan Perangkat Akredit asi Sekolah Menengah At as/ Madrasah Aliyah ( SMA/ MA) ;

39. Perat uran Ment eri Pendidikan dan Kebudayaan Republik I ndonesia Nom or 005/ H/ AK/ 2017 Tent ang Krit eria dan Perangkat Akredit asi Sekolah Menengah Kej uruan ( SMK) ;

(15)

8

D . Tu j u a n da n M a n fa a t Ak r e dit a si

Akredit asi sekolah/ m adrasah bert uj uan unt uk:

1. m em berikan inform asi t ent ang kelayakan sekolah/ m adrasah at au program yang dilaksanakannya berdasarkan SNP;

2. m em berikan pengakuan peringkat kelayakan;

3. m em et akan m ut u pendidikan berdasarkan SNP; dan

4. m em berikan pert anggungj aw aban kepada pem angku kepent ingan

(st akeholder) sebagai bent uk akunt abilit as publik.

Hasil akredit asi sekolah/ m adrasah berm anfaat sebagai:

1. acuan dalam upaya peningkat an m ut u dan rencana pengem bangan sekolah/ m adrasah;

2. um pan balik dalam usaha pem berdayaan dan pengem bangan kinerj a w arga sekolah/ m adrasah dalam rangka m enerapkan visi, m isi, t uj uan, sasar an, st rat egi, dan program sekolah/ m adrasah;

3. m ot ivasi agar sekolah/ m adrasah t erus m eningkat kan m ut u pendidikan secara bert ahap, t erencana, dan kom pet it if baik di t ingkat kabupat en/ kot a, provinsi, nasional bahkan r egional dan int ernasional;

4. bahan inform asi bagi sekolah/ m adrasah unt uk m endapat kan dukungan dari pem erint ah, m asyarakat , m aupun sekt or sw ast a dalam hal pr ofesionalism e, m oral, t enaga, dan dana; sert a

5. acuan bagi lem baga t erkait dalam m em pert im bangkan kew enangan sekolah/ m adrasah sebagai penyelenggara uj ian nasional.

(16)

9

kepala sekolah/ m adrasah sebagai bahan m asukan unt uk penyusunan program sert a anggaran pendapat an dan belanj a sekolah/ m adrasah.

Bagi guru, hasil akredit asi m erupakan dorongan unt uk selalu m eningkat kan diri dan bekerj a keras dalam m em berikan layanan t erbaik bagi pesert a didik guna m em pert ahankan dan m eningkat kan m ut u sekolah/ m adrasah. Secara m oral, guru senang bekerj a di sekolah/ m adrasah yang diakui sebagai sekolah/ m adrasah berm ut u.

Bagi m asyarakat dan khususnya orang t ua pesert a didik, hasil akredit asi diharapkan m enj adi inform asi yang akurat t ent ang layanan pendidikan yang diberikan oleh set iap sekolah/ m adrasah, sehingga secara sadar dan bert anggung j aw ab m asyarakat dan khususnya orang t ua dapat m em buat keput usan dan pilihan yang t epat t erkait pendidikan anaknya sesuai kebut uhan dan kem am puannya.

Bagi pesert a didik, hasil akredit asi m am pu m enum buhkan rasa percaya diri bahw a m ereka m em peroleh pendidikan yang berm ut u, dan sert ifikat akredit asi m erupakan bukt i bahw a m ereka m engikut i pendidikan di sekolah/ m adrasah yang berm ut u.

Bagi pem erint ah hasil akredit asi dapat dij adikan sebagai bahan pert im bangan dalam m enyusun kebij akan peningkat an m ut u pendidikan nasional.

E. Fu n gsi Ak r e dit a si Se k ola h / M a dr a sa h

Akredit asi sekolah/ m adrasah yang kom prehensif dapat m em et akan secara ut uh profil sekolah/ m adrasah, m em iliki fungsi sebagai ber ikut .

1. Penget ahuan

(17)

10 2. Akunt abilit as

Yait u sebagai bent uk pert anggungj aw aban sekolah/ m adrasah kepada publik, apakah layanan yang dilakukan dan diberikan oleh sekolah/ m adrasah t elah m em enuhi harapan at au keinginan m asyarakat .

3. Pem binaan dan pengem bangan

Yait u sebagai dasar bagi sekolah/ m adrasah, pem erint ah, dan m asyarakat dalam upaya peningkat an at au pengem bangan m ut u sekolah/ m adrasah.

F. Pr in sip- pr in sip Ak r e dit a si

Prinsip- prinsip yang dit erapkan dalam pelaksanaan akredit asi sekolah/ m adrasah adalah obj ekt if, kom prehensif, adil, t ransparan, akunt abel, dan profesional.

1. Obj ekt if

Akredit asi sekolah/ m adrasah pada hakikat nya m erupakan kegiat an penilaian t ent ang kelayakan penyelenggaraan pendidikan yang dit unj ukkan oleh suat u sekolah/ m adrasah. Dalam pelaksanaan penilaian ini ber bagai aspek yang t erkait dengan kelayakan it u diperiksa dengan j elas dan benar unt uk m em peroleh inform asi t ent ang keberadaannya. Agar hasil penilaian it u dapat m enggam barkan kondisi yang sebenarnya unt uk dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan m aka dalam prosesnya digunakan indikat or- indikat or sesuai dengan krit eria-krit eria yang dit et apkan.

2. Kom prehensif

Dalam pelaksanaan akredit asi sekolah/ m adrasah, penilaian t idak hanya t erbat as pada aspek- aspek t ert ent u saj a t et api j uga m eliput i berbagai aspek pendidikan yang bersifat m enyeluruh, m eliput i seluruh kom ponen dalam st andar nasional pendidikan. Dengan dem ikian, hasil yang diperoleh dapat m enggam barkan secara ut uh kondisi kelayakan set iap sekolah/ m adrasah.

3. Adil

(18)

11

keyakinan, sosial budaya, dan t idak m em andang st at us sekolah/ m adrasah baik negeri at aupun sw ast a. Sekolah/ m adrasah dilayani sesuai dengan krit eria dan m ekanism e kerj a yang sam a, secara adil dan t idak diskrim inat if.

4. Transparan

Dat a dan inform asi yang berkait an dengan kegiat an akredit asi sekolah/ m adrasah sepert i krit eria, m ekanism e, j adw al, sist em penilaian, dan hasil akredit asi, disam paikan secara t er buka dan dapat diakses oleh siapa saj a yang m em erlukannya.

5. Akunt abel

Kegiat an akredit asi sekolah/ m adrasah harus dapat dipert anggungj aw abkan baik dari sisi proses m aupun hasil penilaian at au keput usannya sesuai dengan at uran dan prosedur yang t elah dit et apkan.

6. Profesional

Akredit asi sekolah/ m adrasah dilakukan oleh orang- orang yang m em iliki kom pet ensi dan int egrit as yang t inggi. Dengan dem ikian persiapan, pelaksanaan, dan hasil akredit asi dilaksanakan sesuai pedom an yang t elah dit et apkan.

G. Tu j u a n Pe dom a n Ak r e dit a si Se k ola h / M a dr a sa h

Pedom an akredit asi sekolah/ m adrasah ini dim aksudkan sebagai:

1. acuan BAN- S/ M dan BAP- S/ M dalam pelaksanaan akredit asi sekolah/ m adrasah;

2. acuan sekolah/ m adrasah unt uk m enyiapkan diri dalam m em enuhi ket ent uan pelaksanaan akredit asi;

3. acuan dalam m engevaluasi program - program sekolah/ m adrasah unt uk m eningkat kan kualit as pendidikan di m asa depan; dan

(19)

12

BAB I I

PERAN AKRED I TASI D ALAM PEN JAM I N AN M UTU PEN D I D I KAN

A. Pe n j a m in a n M u t u Pe n didik a n se ca r a I n t e r n a l

Sist em penj am inan m ut u Pendidikan dasar dan m enengah bert uj uan m enj am in pem enuhan st andar pada sat uan Pendidikan dasar dan m enengah secara sist em ik, holist ik, dan berkelanj ut an, sehingga t um buh dan berkem bang budaya m ut u pada sat uan Pendidikan secara m andiri.

Penj am inan m ut u secara int ernal dilakukan oleh m asing- m asing sat uan pendidikan.

a. Pengelolaan sat uan pendidikan pada j enj ang pendidikan dasar dan m enengah m enerapkan m anaj em en berbasis sekolah/ m adrasah yang dit unj ukkan dengan kem andirian, kem it raan, part isipasi, ket erbukaan, dan akunt abilit as.

b. Sat uan pendidikan m engem bangkan visi dan m isi. c. Sat uan pendidikan m engem bangkan Kurikulum .

d. Sat uan pendidikan m elakukan penilaian hasil belaj ar t erm asuk uj ian sekolah/ m adrasah.

e. Sat uan pendidikan m elakukan pengelolaan kesisw aan dalam kegiat an int rakurikuler, ekst ra kurikuler dan kegiat an ekst rakurikuler.

f. Sat uan pendidikan m elakukan pengelolaan pendidik dan t enaga kependidikan sert a pengem bangannya.

g. Sat uan pendidikan m elakukan pengelolaan budaya dan lingkungan sekolah. h. Sat uan Pendidikan m elakukan pengelolaan peran sert a m asyarakat dan

(20)

13

i. Sat uan pendidikan m elakukan evaluasi kinerj a pendidikan sebagai bent uk akunt abilit as penyelenggaraan pendidikan kepada pihak- pihak yang berkepent ingan.

j . Sat uan pendidikan w aj ib m elakukan penj am inan m ut u pendidikan, unt uk m em enuhi at au m elam paui SNP.

But ir- but ir t ersebut m erupakan ram bu- ram bu dan am anat bahw a pada set iap sat uan pendidikan perlu dilakukan penj am inan m ut u dengan m em erhat ikan m asukan dari berbagai unsur. Meskipun dem ikian keput usan unt uk m em pert im bangkan ada pada sat uan pendidikan yang bersangkut an.

B. Pe n j a m in a n M u t u Pe n didik a n se ca r a Ek st e r n a l

Perm asalahan m ut u pendidikan pada sat uan pendidikan t idak berdiri sendiri, t et api t er kait dalam sat u sist em yang saling m em engar uhi. Mut u luaran dipengaruhi oleh m ut u m asukan dan m ut u proses. Secara ekst ernal, kom ponen m asukan pendidikan secara signifikan berpengaruh t erhadap peningkat an m ut u pendidikan pada sat uan pendidikan adalah adanya int ervensi kebij akan SNP. Proses pencapaian m ut u sat uan pendidikan m elalui pem enuhan SNP t ersebut m eliput i st andar isi, st andar proses, st andar kom pet ensi lulusan, st andar pendidik dan t enaga kependidikan, st andar sarana dan prasarana, st andar pengelolaan, st andar pem biayaan, dan st andar penilaian pendidikan. Pencapaian m ut u secara bert ahap, sist em at is, dan t erencana dalam suat u program secara t erus m enerus dan berkelanj ut an m erupakan upaya penj am inan m ut u sat uan pendidikan yang bersangkut an.

(21)

14

m em bant u pem enuhan SNP adalah yayasan at au bahkan pendiri Badan Hukum Pendidikan.

Sist em penj am inan m ut u ekst ernal adalah suat u rangkaian kegiat an yang dilaksanakan oleh Pem erint ah, pem erint ah daerah, lem baga akredit asi, dan lem baga st andardisasi Pendidikan, dalam rangka im plem ent asi kebij akan peningkat an m ut u pendidikan khususnya pem enuhan 8 st andar nasional Pendidikan ( SNP) .

Masukan dari pihak ekst ernal berikut nya adalah hasil akredit asi yang m erupakan hasil penilaian kelayakan sat uan at au program pendidikan secara m enyeluruh yang m engacu pada SNP. Sat uan pendidikan dan inst ansi- inst ansi pem bina m em peroleh m asukan dari BAN- S/ M dan BAP- S/ M yang dapat m enj adi pert im bangan dalam pem enuhan SNP.

Masukan dari pihak ekst ernal t erakhir yang berm anfaat bagi sat uan pendidikan dan inst ansi yang m em bant u sat uan pendidikan dalam pem enuhan SNP berupa capaian hasil evaluasi belaj ar oleh pem erint ah sepert i uj ian nasional dan uj ian sekolah/ m adrasah sert a evaluasi lainnya yang dilakukan oleh pihak ekst ernal t erhadap sekolah/ m adrasah. Sat uan pendidikan dengan int ervensi dan m asukan dari pihak- pihak ekst ernal t ersebut m erupakan ciri m odel penj am inan m ut u yang diam anat kan Sisdiknas sesuai dengan Undang- undang Nom or 20 Tahun 2003, yang dalam Sisdiknas sebelum nya t idak diat ur secara eksplisit .

(22)

15

Penj am inan m ut u yang bersifat ekst ernal dilakukan oleh berbagai pihak at au inst ansi di luar sat uan pendidikan yang secar a for m al m em iliki t ugas dan fungsi berkait an dengan penj am inan m ut u pendidikan baik secara langsung m aupun t idak langsung m em engaruhi sat uan pendidikan dalam m eningkat kan m ut u secara ber kelanj ut an.

Em pat unsur yang berperan dalam penj am inan m ut u adalah sebagai berikut . 1. Penet apan SNP

SNP dikem bangkan unt uk m enj am in m ut u pendidikan nasional dalam rangka m encerdaskan kehidupan bangsa dan m em bent uk w at ak sert a peradaban bangsa yang berm art abat ( Perat uran Pem erint ah Nom or 19 Tahun 2005, pasal 4) . SNP dikem bangkan oleh Badan St andar Nasional Pendidikan ( BSNP) selanj ut nya dit et apkan oleh Mendiknas dalam bent uk Perm endiknas ( Perat uran Pem er int ah Nom or 19 Tahun 2005, pasal 76 dan 77) . SNP yang t elah dit et apkan digunakan sebagai acuan unt uk dicapai at au dilam paui oleh set iap sat uan pendidikan.

2. Pem enuhan SNP

Pem enuhan SNP dilaksanakan pada set iap sat uan pendidikan dilakukan oleh Pem erint ah Provinsi, Pem erint ah Kabupat en/ Kot a, LPMP, dan inst ansi pem bina pendidikan t ingkat Pusat ( Perat uran Pem erint ah Nom or 19 Tahun 2005, pasal 92) . I nst ansi at au lem baga t ersebut m em bant u sat uan pendidikan unt uk m em enuhi SNP m elalui program - program pem binaan yang dilakukan sesuai kew enangannya.

3. Penent uan Kelayakan Sat uan/ Program Pendidikan

(23)

16

bahan pert im bangan dalam program pem enuhan SNP baik oleh sat uan pendidikan m aupun inst ansi- inst ansi pem bina sat uan yang bersangkut an.

4. Penilaian Hasil Belaj ar dan Evaluasi Pendidikan

Penilaian hasil belaj ar dan evaluasi pendidikan sebagai acuan dalam penj am inan m ut u diim plem ent asikan dalam bent uk:

a. Penilaian Hasil Belaj ar oleh Pem erint ah. b. Sert ifikasi.

c. Evaluasi Kinerj a Pendidikan oleh Pem erint ah, Pem erint ah Provinsi, Pem erint ah Kabupat en/ Kot a; sert a Lem baga Evaluasi Mandiri yang dibent uk m asyarakat at au organisasi profesi unt uk m enilai pencapaian SNP.

Hasil- hasil uj ian dan evaluasi kinerj a oleh berbagai inst ansi m enj adi m asukan ekst ernal dalam penj am inan m ut u sat uan pendidikan m aupun program penj am inan m ut u secara keseluruhan.

Hubungan em pat unsur dalam penj am inan m ut u sat uan pendidikan dit unj ukkan pada Gam bar 2.1 berikut .

Ga m ba r 2 .1: Hubungan Ant ar Unsur dalam Penj am inan Mut u Pendidikan PENETAPAN SNP

PEMENUHAN SNP PENI LAI AN HASI L

BELAJAR DAN EVALUASI KI NERJA

PENDI DI KAN

AKREDI TASI

PEN JAM I N AN M UTU SATUAN /

(24)

17

C. Pe r a n BAN - S/ M da la m Pe n j a m in a n M u t u Pe n didik a n

Unt uk penj am inan dan pengendalian m ut u pendidikan sesuai dengan St andar Nasional Pendidikan dilakukan evaluasi, akredit asi, dan sert ifikasi ( Perat uran Pem er int ah Nom or 19 Tahun 2005, pasal 92 ayat 2 ayat 2) .

Sat uan pendidikan m elakukan penj am inan m ut u dengan m enerapkan m anaj em en berbasis sekolah/ m adrasah ( MBS/ M) , m erum uskan visi dan m isi, m enyusun program kerj a, dan m elakukan uj ian sekolah/ m adrasah sert a evaluasi diri secara m enyeluruh. Upaya sat uan pendidikan dalam peningkat an m ut u dilakukan secara berkelanj ut an sebagai penj am inan m ut u yang bersifat int ernal.

Pem enuhan St andar Nasional Pendidikan sebagai bagian dari penj am inan m ut u dinilai oleh BAN- S/ M sebagai badan evaluasi m andiri yang m enet apkan kelayakan program dan/ at au sat uan pendidikan j enj ang pendidikan dasar dan m enengah j alur form al dengan m engacu pada SNP.

BAN- S/ M m em berikan rekom endasi penj am inan m ut u pendidikan kepada program dan/ at au sat uan pendidikan yang diakredit asi kepada Pem erint ah dan pem erint ah daerah ( Perat uran Pem erint ah Nom or 19 Tahun 2005, pasal 92 ayat ( 5) .

Peran BAN- S/ M dalam penj am inan m ut u pendidikan t idak t erlepas dari peran kegiat an akredit asi sebagai unsur ekst ernal yang hasilnya ( baik berupa peringkat akredit asi m aupun rekom endasi t indak lanj ut ) disam paikan kepada set iap sat uan pendidikan dan berbagai inst ansi penyelenggara dan pem bina sat uan pendidikan sebagai m asukan unt uk perbaikan, pengem bangan, dan penyem purnaan m ut u dalam rangka penj am inan m ut u pendidikan.

(25)

18 BAB I I I

STRUKTU R ORGAN I SASI D AN M EKAN I SM E KERJA

A. La t a r Be la k a n g

Struktur organisasi dan mekanisme kerja BAN-S/M didasarkan pada

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan dan

Permendikbud Nomor 59 Tahun 2012 tentang Badan Akreditasi Nasional.

Kelembagaan akreditasi sekolah/madrasah terdiri atas BAN-S/M dan

BAP-S/M. Apabila diperlukan BAP-S/M dapat membentuk Unit Pelaksana Akreditasi

(UPA S/M) Kabupaten/Kota. BAN-S/M dibentuk oleh Mendikbud yang

berkedudukan di ibu kota negara, BAP-S/M dibentuk oleh Gubernur

berkedudukan di ibu kota provinsi, dan UPA-S/M Kabupaten/Kota dibentuk oleh

BAP-S/M sesuai keperluan dan kondisi pada masing-masing provinsi. Struktur

organisasi lembaga akreditasi sekolah/madrasah ditunjukkan pada Gambar 3.1

berikut.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Lembaga Akreditasi Sekolah/Madrasah Ket ua, Sekret aris,

dan Anggot a

Tim Ahli/ Teknis Sekret ariat

BAN-S/ M

Asesor Sekret ariat

UPA-S/ M Kab/ Kot a BAP-S/ M

Ket ua, Sekret aris, dan Anggot a

TI N GKAT N ASI ON AL

(26)

19

Gambar 3.1. menunjukkan bahwa pada prinsipnya struktur organisasi

lembaga akreditasi sekolah/madrasah terdiri atas dua tingkat yaitu tingkat

nasional, disebut BAN-S/M dan tingkat provinsi disebut BAP-S/M. Meskipun

terdapat di kabupaten/kota, UPA-S/M Kabupaten/Kota bukan lembaga tersendiri,

tetapi merupakan bagian dari BAP-S/M yang berperan sebagai pelaksana

tugas-tugas tertentu di kabupaten/kota.

B. St r u k t u r Or ga n isa si da n M e k a n ism e Ke r j a BAN - S/ M

1 . V isi, M isi, da n M ot o BAN - S/ M

Visi BAN-S/M adalah “terwujudnya lembaga akreditasi sekolah/madrasah

yang profesional dan terpercaya.”

Misi BAN-S/M adalah:

a. mengembangkan sistem penyelenggaraan akreditasi yang efektif dan

efisien sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan nasional;

b. mengembangkan perangkat akreditasi dan mekanisme yang tepat dan

bermutu;

c. mengembangkan integritas dan kompetensi pengelola dan pelaksana

akreditasi;

d. mengembangkan jejaring akreditasi dengan berbagai pemangku

kepentingan;

e. mengembangkan sistem informasi akreditasi sebagai bagian dari

akuntabilitas publik dan mendukung pengambilan keputusan; serta

f. mengembangkan jejaring dan kemitraan dengan institusi akreditasi

negara lain.

Moto BAN-S/M adalah profesional, tepercaya, dan terbuka.

a. Profesional, artinya akreditasi dilakukan oleh orang-orang yang

(27)

20

b. Terpercaya, artinya akreditasi dilakukan dengan menggunakan

instrumen yang teruji, melalui proses yang adil dan objektif sehingga

hasilnya dapat dipertanggungjawabkan; dan

c. Terbuka, artinya proses akreditasi dilakukan secara transparan dan

hasilnya dapat diakses oleh semua pihak.

2 . Ke a n ggot a a n , M a sa Ja ba t a n , da n Pe r ga n t ia n An ggot a BAN - S/ M

Ketentuan mengenai keanggotaan, masa jabatan, dan pergantian anggota

BAN-S/M diatur sebagai berikut.

a. Anggota BAN-S/M berjumlah gasal paling sedikit 11 orang dan paling

banyak 15 orang.

b. Anggota BAN-S/M terdiri atas ahli-ahli di bidang evaluasi pendidikan,

kurikulum, manajemen pendidikan, dan unsur masyarakat pendidikan

yang memiliki wawasan, pengalaman, dan komitmen untuk peningkatan

mutu pendidikan.

c. Keanggotaan BAN-S/M ditetapkan oleh Menteri.

d. Masa jabatan keanggotaan BAN-S/M dalam satu periode selama lima

tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali periode berikutnya.

e. Dalam hal terjadi pergantian keanggotaan BAN-S/M karena habis masa

jabatannya, Menteri mengangkat kembali paling sedikit dua orang dan

paling banyak empat orang anggota periode sebelumnya untuk menjadi

anggota baru.

f. Keanggotaan BAN-S/M dapat berakhir karena:

1) berakhirnya masa jabatan;

2) mengundurkan diri;

3) diberhentikan; atau

4) meninggal dunia.

g. Penggantian keanggotaan BAN-S/M selain yang dimaksud di atas dapat

(28)

21 1) tidak sehat jasmani dan/atau rohani;

2) menjalani hukuman;

3) menduduki jabatan struktural/pimpinan di perguruan

tinggi/sekolah/madrasah dan lembaga lainnya dan/atau jabatan

politik; atau

4) berhalangan tetap.

h. Anggota BAN-S/M dapat diusulkan untuk diberhentikan apabila tidak

mempunyai kinerja, integritas, dan dedikasi terhadap pelaksanaan tugas

sebagai anggota.

3 . Tu ga s da n Fu n gsi BAN - S/ M

BAN-S/M mempunyai tugas merumuskan kebijakan operasional, melakukan

sosialisasi kebijakan, dan melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, BAN-S/M mempunyai fungsi untuk:

a. merumuskan kebijakan dan menetapkan akreditasi sekolah/madrasah;

b. merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi sekolah/madrasah untuk

diusulkan kepada Menteri;

c. melaksanakan sosialisasi kebijakan, kriteria, dan perangkat akreditasi

sekolah/madrasah;

d. melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah;

e. mengevaluasi pelaksanaan dan hasil akreditasi sekolah/madrasah;

f. memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut hasil akreditasi;

g. mengumumkan hasil akreditasi sekolah/madrasah secara nasional;

h. melaporkan hasil akreditasi sekolah/madrasah kepada Menteri, dan

i. melaksanakan ketatausahaan BAN-S/M.

Dalam menjalankan tugasnya BAN-S/M dapat mengangkat tim ahli, tim

(29)

22 4 . H a k da n Ke w a j iba n An ggot a BAN - S/ M

Setiap anggota BAN-S/M memiliki hak sebagai berikut.

a. hak suara, hak mengeluarkan pendapat, dan hak untuk memilih serta hak

untuk dipilih.

b. hak untuk mengikuti kegiatan.

c. hak untuk memperoleh layanan dan fasilitas sesuai dengan tugas dan

tanggung jawabnya.

Kewajiban anggota BAN-S/M adalah sebagai berikut.

a. menjunjung tinggi dan menjaga nama baik badan akreditasi.

b. memegang teguh kebenaran dan objektivitas.

c. mengikuti kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.

d. menaati dan melaksanakan semua ketentuan dan peraturan yang

berlaku.

5 . Pe r sya r a t a n da n Pe m be n t u k a n BAN - S/ M

Persyaratan keanggotaan BAN-S/M adalah:

a. warga negara Indonesia (WNI);

b. sehat jasmani dan rohani;

c. berkelakuan baik;

d. tidak pernah dihukum/menjalani hukuman karena melakukan tindak

pidana kejahatan;

e. tidak merangkap jabatan struktural/pimpinan di perguruan

tinggi/sekolah/madrasah dan lembaga lainnya; dan

(30)

23

Tata cara pembentukan BAN-S/M diatur sebagai berikut.

a. Pemilihan keanggotaan BAN-S/M dilakukan melalui seleksi oleh suatu tim

yang terdiri atas eselon I dan panitia seleksi.

b. Tim Seleksi mengusulkan calon anggota BAN-S/M sebanyak dua kali

jumlah anggota maksimal kepada Menteri.

Kepmendikbud Nomor 11/P/2018 tentang pengangkatan anggota BAN-S/M

dan BAN-PAUD dan PNF periode tahun 2018-2022 sebagai berikut.

1. Dr. Ir. Abdul Malik, M.A.

2. Dr. Amat Nyoto, M.Pd.

3. Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd.

4. Dr. Ir. Budi Susetyo, M.S.

5. Dr. Capri Anjaya, S.Pd., M.Hum

6. Dr. Itje Chodidjah, M.A.

7. Dr. Marjuki, M.Pd.

8. Dr. Maskuri, M.Ed.

9. Prof. Dr. Muchlas

10. Drs. Muhammad Nur, M.Pd.

11. Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D

12. Dr. Muhammad Yusro, S.Pd., M.T

13. Sumarna Surapranata, Ph.D.

14. Dr. Sylvia P. Soetantyo, M.Ed

15. Dr. Toni Toharudin, M.Sc.

6 . Pe m ilih a n Ke t u a da n Se k r e t r a r is BAN - S/ M

Ketua dan Sekretaris BAN dipilih oleh anggota berdasarkan suara

(31)

24 7 . Su su n a n Or ga n isa si BAN - S/ M

a. BAN-S/M memiliki susunan organisasi yang terdiri atas:

1) Ketua merangkap anggota;

2) Sekretaris merangkap anggota; dan

3) Anggota.

Ketua BAN-S/M bertugas:

1) Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas BAN-S/M; dan

2) Memimpin pengelolaan operasional harian BAN-S/M.

Sekretaris BAN-S/M bertugas:

1) Mengelola pelaksanaan ketatausahaan BAN-S/M; dan

2) Membantu Ketua BAN-S/M dalam melaksanakan tugas.

Anggota BAN-S/M bertugas:

1). Menghadiri rapat dan kegiatan yang diselenggarakan BAN-S/M.

2). Membantu Ketua BAN-S/M dalam melaksanakan tugas.

3). Membina BAP-S/M sesuai penugasan.

b. Tim Ahli

1) Tim ahli diangkat oleh Ketua BAN-S/M.

2) Tim ahli melaksanakan tugas sesuai dengan penugasan Ketua

BAN-S/M.

(32)

25 8 . Pe j a ba t Pe m bu a t Kom it m e n ( PPK)

a. PPK dijabat oleh PNS yang memiliki sertifikat pengadaan barang dan

jasa dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

(LKPP)

b. PPK ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Balitbang

Kemendikbud.

c. Dalam melaksanakan tugas, PPK senantiasa berkoordinasi dengan ketua

BAN-S/M.

d. PPK bertanggung jawab kepada KPA Balitbang Kemendikbud.

9 . Be n da h a r a Pe n ge lu a r a n Pe m ba n t u ( BPP)

a. BPP dijabat oleh PNS.

b. BPP ditetapkan oleh KPA Balitbang Kemendikbud.

c. Dalam melaksanakan tugas, BPP senantiasa berkoordinasi dengan ketua

BAN-S/M dan PPK.

d. BPP bertanggung jawab kepada KPA Balitbang Kemendikbud.

1 0 . Se k r e t a r ia t BAN - S/ M

Sekretariat BAN-S/M terdiri atas:

a. Kepala sekretariat

b. Seksi Umum

c. Seksi Administrasi dan Keuangan.

a. Tugas pokok Kepala Sekretariat adalah:

1) menyusun program kerja kesekretariatan dan mempersiapkan

penyusunan program kerja BAN-S/M;

2) melaksanakan administrasi kesekretariatan BAN-S/M;

(33)

26

4) melaksanakan administrasi kerumahtanggaan BAN-S/M;

5) melaksanakan administrasi kepegawaian BAN-S/M;

6) melaksanakan publikasi, dokumentasi, dan informasi; dan

7) menyusun laporan kesekretariatan dan mempersiapkan laporan BAN-S/M.

b. Tugas pokok Seksi Umum adalah:

1) menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja BAN-S/M;

2) mengelola data akreditasi;

3) mengelola informasi dan publikasi akreditasi;

4) mengoordinasikan penggandaan bahan dan dokumen akreditasi;

5) mengelola dan memelihara sarana dan fasilitas kantor;

6) melaksanakan urusan kehumasan dan kerja sama kelembagaan; dan

7) menyiapkan bahan laporan pelaksanaan program kegiatan.

c. Tugas pokok Seksi Administrasi dan Keuangan adalah:

1) menyusun rencana anggaran;

2) melaksanakan dan mengadministrasikan anggaran;

3) melaksanakan administrasi persuratan;

4) memfasilitasi administrasi kegiatan;

5) menyusun kebutuhan, penempatan, dan pengelolaan pegawai;

6) mengoordinasikan pengembangan dan pembinaan pegawai; dan

7) menyusun laporan pelaksanaan anggaran.

Pengelolaan keuangan BAN-S/M merujuk peraturan keuangan yang

berlaku.

1 1 . Ra pa t Ple n o BAN - S/ M

Rapat pleno BAN-S/M diselenggarakan untuk memutuskan dan

menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan, perubahan mekanisme,

(34)

27

Prosedur pelaksanaan rapat pleno BAN-S/M adalah sebagai berikut.

a. Undangan dan bahan rapat disampaikan kepada anggota BAN-S/M

selambat-lambatnya tiga hari sebelum jadwal pelaksanaan rapat.

b. Setiap anggota BAN-S/M yang hadir menandatangani daftar hadir.

c. Rapat pleno dianggap sah apabila memenuhi kuorum yaitu lebih dari

separuh jumlah anggota.

d. Apabila jumlah peserta rapat belum memenuhi kuorum, rapat ditunda

selama 30 menit dan jika dalam waktu 30 menit belum memenuhi

kuorum, rapat dapat dimulai dan dinyatakan sah.

e. Keputusan rapat pleno diambil atas dasar musyawarah-mufakat. Apabila

musyawarah-mufakat tidak dapat tercapai, maka keputusan diambil atas

dasar pemungutan suara atau voting.

C. St r u k t u r Or ga n isa si da n M e k a n ism e Ke r j a BAP- S/ M

Dalam pelaksanaan akreditasi BAN-S/M dibantu oleh BAP-S/M. Untuk

keperluan tersebut, maka dibentuk BAP-S/M pada setiap provinsi.

1 . Ke a n ggot a a n , M a sa Ja ba t a n , da n Pe r ga n t ia n An ggot a BAP- S/ M

a. Gubernur membentuk panitia seleksi berjumlah 5 (lima) orang terdiri

dari unsur-unsur anggota BAN-S/M, perwakilan Dinas Pendidikan

Provinsi, Perwakilan Kanwil KEMENAG, perwakilan Perguruan Tinggi dan

LPMP.

b. panitia seleksi melaksanakan rekruitmen calon anggota BAP-S/M paling

sedikit 11 orang dan paling banyak 15 orang disesuaikan dengan

kondisi setempat

c. Gubernur menetapkan dan mengukuhkan keanggotaan BAP-S/M

berdasarkan usulan panitia seleksi melalui Surat Keputusan.

d. masa jabatan BAP-S/M satu periode adalah lima tahun dan dapat dipilih

(35)

28

anggota BAP-S/M. Anggota lama yang dapat diangkat menjadi anggota

baru paling sedikit 2 (dua) orang dan paling banyak 4 (empat) orang.

e. dalam hal terjadi pergantian antar waktu keanggotaan BAP-S/M maka

anggota dipilih melalui proses seleksi sebagaimana berlaku untuk

anggota baru.

2 . Tu ga s BAP- S/ M

Tugas BAP-S/M meliputi:

a. melakukan sosialisasi kebijakan BAN-S/M dan BAP-S/M kepada instansi

pemerintah terkait, penyelenggara pendidikan, satuan pendidikan, dan

masyarakat;

b. merencanakan program akreditasi sekolah/madrasah;

c. membuat kebijakan internal untuk kelancaran tugas BAP-S/M yang

sesuai dengan kebijakan BAN-S/M

d. menugaskan asesor untuk melakukan visitasi;

e. mengadakan pelatihan asesor sesuai dengan pedoman yang ditetapkan

oleh BAN-S/M;

f. menetapkan hasil peringkat akreditasi melalui Rapat Pleno Anggota

BAP-S/M;

g. menyampaikan laporan pelaksanaan program dan hasil akreditasi serta

rekomendasi tindak lanjut kepada BAN-S/M;

h. menyampaikan laporan hasil akreditasi dan rekomendasi tindak lanjut

kepada gubernur, dengan tembusan kepada bupati/walikota, dinas

pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, kantor wilayah

Kemenag, kantor Kemenag, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

(LPMP), dan instansi pemerintah terkait dalam rangka penjaminan mutu

sesuai dengan lingkup kewenangan masing-masing;

i. menyampaikan hasil akreditasi dan rekomendasi tindak lanjut kepada

(36)

29

j. mengumumkan hasil akreditasi kepada masyarakat melalui media

massa cetak dan elektronik;

k. melakukan pengendalian mutu pelaksanaan akreditasi;

l. melaksanakan kesekretariatan BAP-S/M;

m.melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan kerangka tugas

pokok BAP-S/M; dan

n. melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijakan BAN-S/M.

3 . H a k da n Ke w a j iba n An ggot a BAP- S/ M

Setiap anggota BAP-S/M memiliki hak sebagai berikut.

a. hak suara, mengeluarkan pendapat, dan untuk memilih serta untuk

dipilih.

b. hak untuk mengikuti kegiatan.

c. hak untuk memperoleh layanan dan fasilitas sesuai dengan tugas dan

tanggung jawabnya.

Kewajiban anggota BAP-S/M adalah sebagai berikut.

a. menjunjung tinggi dan menjaga nama baik badan akreditasi

sekolah/madrasah.

b. memegang teguh kebenaran dan objektivitas.

c. mengikuti kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.

d. menaati dan melaksanakan semua ketentuan dan peraturan yang

berlaku.

4 . Ta t a Ca r a Pe m be n t u k a n BAP- S/ M

Tata cara pembentukan BAP-S/M dilakukan melalui suatu proses sebagai

berikut.

a. Gubernur membentuk panitia seleksi anggota BAP-S/M yang

sekurang-kurangnya 5 (lima) orang terdiri atas unsur Disdik Provinsi, Kanwil

(37)

30

Rapat panitia seleksi BAP-S/M dinyatakan sah apabila dihadiri oleh

sekurang-kurangnya lebih dari setengah dari jumlah panitia seleksi.

b. Panitia seleksi mengumumkan pendaftaran calon anggota BAP-S/M secara

terbuka melalui media massa, Perguruan Tinggi, instansi pemerintah

(Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, Kanwil/Kankemenag, LPMP,

dan lain-lain), penyelenggara pendidikan, dan organisasi profesi

kependidikan.

Unsur dan persyaratan anggota BAP-S/M adalah sebagai berikut.

1) calon anggota BAP-S/M terdiri atas ahli-ahli di bidang Evaluasi

Pendidikan, Kurikulum, Manajemen Pendidikan, dan keahlian bidang

pendidikan lainnya.

2) calon anggota BAP-S/M berasal dari unsur:

a) dosen;

b) guru;

c) widyaiswara KEMDIKBUD/ KEMENAG;

d) pengawas sekolah/madrasah;

e) organisasi profesi kemasyarakatan yang bergerak di bidang

pendidikan; dan

f) unsur masyarakat pendidikan yang memiliki wawasan, pengalaman

serta komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan.

3) Syarat calon anggota BAP-S/M adalah:

a) warga negara indonesia (WNI);

b) berpendidikan minimal sarjana (S1);

c) bukan pejabat struktural di tingkat provinsi;

d) berbadan sehat;

e) berkelakuan baik;

f) memiliki wawasan, pengalaman, dan komitmen untuk

(38)

31

g) memperoleh izin tertulis dari institusi tempat kerja bagi yang

terikat oleh hubungan kerja.

c. Panitia menyeleksi calon anggota BAP-S/M berdasarkan pemenuhan

persyaratan administrasi, penilaian portofolio, hasil tes dan wawancara.

Rapat penetapan calon anggota BAP-S/M yang akan diajukan ke Gubernur

dihadiri oleh anggota BAN-S/M.

d. Panitia mengajukan daftar nama calon anggota BAP-S/M kepada

Gubernur.

e. Gubernur menetapkan anggota BAP-S/M dan menyampaikannya kepada

Ketua BAN-S/M dengan tembusan kepada Kepala Dinas Pendidikan

Provinsi, Kepala Kanwil Kemenag, dan Ketua DPRD Provinsi.

f. Gubernur mengukuhkan anggota BAP-S/M.

g. Apabila anggota BAP-S/M meninggal dunia, berhalangan tetap,

mengundurkan diri, tidak sehat jasmani dan/atau rohani, dipromosikan

menjadi pejabat struktural atau karena hal yang menyebabkan tidak dapat

melaksanakan tugas dengan baik, maka Gubernur dapat memberhentikan

dan mengangkat anggota baru BAP-S/M.

5 . Su su n a n Or ga n isa si BAP- S/ M

BAP-S/M terdiri atas:

1) Seorang ketua merangkap anggota;

2) Seorang sekretaris merangkap anggota;

3) Anggota;

a) Ketua dan sekretaris BAP-S/M dipilih oleh anggota berdasarkan

suara terbanyak dalam suatu rapat pleno Anggota.

b) Tugas pokok Ketua BAP-S/M adalah:

(1) menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan

dana (sesuai perjanjian kerja sama antara Satker Balitbang

Kemendikbud dengan BAP-S/M) berdasarkan DIPA.

(39)

32

(3) memimpin rapat-rapat anggota BAP-S/M;

(4) melakukan penandatanganan:

(a) surat bukti mengenai hak tagih kepada negara

(b) sertifikat akreditasi S/M atas nama BAN-S/M

(c) surat-surat lainnya.

(5) membuat laporan pelaksanaan kegiatan akreditasi S/M berupa:

pelaksanaan kegiatan, penyelesaian kegiatan, dan penyelesaian

tagihan kepada negara;

(6) menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada

BAN-S/M;

(7) menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen

pelaksanaan kegiatan;

(8) melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan

dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran

belanja negara sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

c). Tugas pokok Sekretaris BAP-S/M adalah:

(1). memimpin Sekretariat BAP-S/M;

(2). mewakili tugas-tugas ketua dalam hal ketua berhalangan;

(3). menyimpulkan keputusan rapat BAP-S/M; dan

(4). melaksanakan tugas-tugas pengawasan internal BAP-S/M;

d). Tugas pokok Anggota BAP-S/M adalah:

(1). mengikuti Rapat Pleno BAP-S/M;

(2). memberi masukan pada Rapat Pleno BAP-S/M;

(3). melaksanakan kegiatan akreditasi;

(4). mengevaluasi kegiatan akreditasi;

(5). melakukan pembinaan di wilayah provinsi binaannya;

(6). melaporkan kegiatan hasil akreditasi; dan

(7). melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh ketua/sekretaris

(40)

33

6 . Un it Pe n ge lola Ke u a n ga n da n Ke gia t a n ( UPKK)

1) UPKK dijabat oleh PNS dan ditetapkan oleh ketua BAP-S/M.

2) UPKK mempunyai tanggung jawab dan wewenang untuk menguji

tagihan, memerintahkan pembayaran, melaksanakan pembayaran,

memungut, menyetorkan dan melaporkan pajak, menatausahakan

transaksi serta membukukan setiap transaksi.

3) Dalam melaksanakan tugas UPKK senantiasa berkoordinasi dengan

ketua BAP-S/M.

4) UPKK bertanggung jawab kepada ketua BAP-S/M.

7 . Se k r e t a r ia t BAP- S/ M

Sekretariat BAP-S/M terdiri atas:

1) Kepala Sekretariat;

2) Staf Urusan Administrasi dan Keuangan; dan

3) Staf Urusan Informasi dan Pendataan.

Unsur Sekretariat BAP-S/M terdiri atas unsur LPMP, Disdik Provinsi, dan

Kanwil Kemenag. Kepala Sekretariat dijabat oleh unsur dari Disdik Provinsi.

Kepala dan staf sekretariat diangkat oleh Ketua BAP-S/M.

8 . Ra pa t Ple n o BAP- S/ M

Rapat pleno BAP-S/M diselenggarakan untuk memutuskan dan

menetapkan hal-hal yang terkait dengan kebijakan, perubahan tata kerja,

keanggotaan, laporan pelaksanaan program, dan pelaksanaan akreditasi

sekolah/madrasah. Prosedur pelaksanaan rapat pleno BAP-S/M adalah

sebagai berikut.

a. Undangan dan bahan rapat disampaikan kepada anggota BAP-S/M

selambat-lambatnya satu minggu sebelum jadwal pelaksanaan rapat.

b. Setiap anggota BAP-S/M yang hadir menandatangani daftar hadir.

c. Rapat pleno dianggap sah apabila memenuhi kuorum yaitu lebih dari

(41)

34

d. Apabila jumlah peserta rapat belum memenuhi kuorum, rapat ditunda

selama 30 menit dan jika dalam waktu 30 menit belum memenuhi

kuorum, rapat dapat dimulai dan dinyatakan sah

e. Keputusan rapat pleno diambil atas dasar musyawarah untuk mencapai

mufakat. Apabila tidak dapat tercapai mufakat, keputusan diambil atas

dasar pemungutan suara (voting).

D . Un it Pe la k sa n a Ak r e dit a si Se k ola h / M a dr a sa h ( UPA- S/ M )

Ka bu pa t e n / Kot a

Jika diperlukan BAP-S/M dapat membentuk dan menetapkan UPA-S/M

Kabupaten/Kota sesuai dengan kebutuhan, dipimpin oleh seorang koordinator

yang bertugas membantu BAP-S/M dalam hal:

1. sebagai penghubung antara BAP-S/M dengan Disdik dan Kankemenag

Kabupaten/Kota untuk menyosialisasikan kebijakan BAN-S/M dan BAP-S/M

kepada sekolah/madrasah yang akan diakreditasi;

2. mengoordinasikan sasaran penugasan asesor;

3. mengoordinasikan jadwal pemberangkatan asesor;

4. menyiapkan administrasi bagi asesor; dan

5. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh BAP-S/M.

E. Ase sor

Asesor adalah tenaga profesional yang telah memenuhi persyaratan untuk

diangkat dan ditugasi oleh BAN-S/M untuk melakukan penilaian dan visitasi di

sekolah/madrasah sebagai bagian dari proses akreditasi.

1 . Tu ga s da n Ta n ggu n g Ja w a b Ase sor

a. melaksanakan tugas secara sungguh-sungguh dengan berpedoman

kepada norma-norma pelaksanaan visitasi, sehingga hasil akreditasi yang

ditetapkan benar-benar mencerminkan tingkat kelayakan

(42)

35

b. menjaga kerahasiaan hasil visitasi dan melaporkannya secara objektif

kepada BAP-S/M.

2 . W e w e n a n g Ase sor

a. menilai satuan pendidikan di tingkat, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,

SMK/MAK, dan SLB yang terdiri atas SDLB, SMPLB, SMALB, dan SPK; dan

b. menggali data dan informasi dari berbagai sumber di sekolah/madrasah

melalui wawancara, observasi, dan menelaah dokumen yang diperlukan

untuk proses akreditasi.

3 . Ta t a Ca r a Pe r e k r u t a n Ase sor

a. Perekrutan Asesor

1). BAN-S/M melakukan penjaringan asesor melalui sistem daring

(online).

2). Hal-hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan penjaringan calon

asesor adalah sebagai berikut.

a) Calon asesor memiliki latar belakang atau pengalaman di bidang

evaluasi pendidikan, kurikulum, manajemen pendidikan,

teknologi pendidikan, dan bidang pendidikan lainnya.

b) Calon asesor berasal dari unsur:

(1) dosen;

(2) widyaiswara pendidikan;

(3) pengawas sekolah/madrasah;

(4) organisasi profesi kemasyarakatan yang bergerak di bidang

pendidikan; dan

(5) unsur masyarakat pendidikan yang memiliki wawasan,

pengalaman serta komitmen untuk meningkatkan mutu

pendidikan.

Asesor di setiap provinsi diharapkan meliputi seluruh unsur

(43)

36 c) Syarat asesor:

(1) memiliki pengetahuan tentang sekolah/madrasah;

(2) memiliki etika moral dengan menjunjung tinggi kejujuran;

(3) memiliki kemampuan, kompetensi, dan integritas diri serta

komitmen untuk melaksanakan tugas;

(4) berpengalaman minimal lima tahun dalam pelaksanaan

dan/atau pengelolaan pendidikan, dengan reputasi baik

yang dibuktikan dengan keterangan atau rekomendasi unit

kerja yang relevan;

(5) kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya adalah sarjana

(S1) atau yang sederajat. Dalam kasus-kasus khusus,

untuk jenjang SLB dan SMK dapat mengangkat tenaga

profesional dalam bidang tertentu yang bukan

berpendidikan S1;

(6) sehat jasmani dan rohani;

(7) berusia minimal 35 tahun dan maksimal 60 tahun pada saat

bertugas;

(8) tidak sedang menduduki jabatan struktural di lingkungan

Disdik dan Kanwil Kemenag;

(9) tidak sedang menjadi anggota BAP-S/M;

(10)memahami dan menguasai konsep serta prinsip-prinsip

dasar akreditasi sekolah/madrasah termasuk mekanisme

pelaksanaan visitasi;

(11)mampu menggunakan berbagai perangkat akreditasi secara

benar;

(12)memiliki kemampuan untuk menggali berbagai data dan

informasi yang esensial, akurat, dan valid serta

komprehensif untuk menggambarkan kelayakan

sekolah/madrasah;

(13)telah mengikuti pelatihan, serta berhasil memperoleh

sertifikat yang dikeluarkan oleh BAN-S/M dan

(44)

37 b. Penyegaran asesor lama

1). BAN-S/M melakukan pendataan asesor yang akan/telah berakhir

masa berlaku sertifikat melalui Sispena-S/M.

2). Hal-hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan pendataan asesor

lama adalah sebagai berikut.

a) asesor memiliki sertifikat yang akan/telah berakhir.

b) Pendidikan minimal Sarjana (S1)/sederajat, diutamakan S2.

c) Memiliki kompetensi, integritas, dan komitmen yang tinggi

untuk bertugas sebagai asesor.

d) Terampil mengoperasikan program komputer.

e) Usia minimal 35 tahun dan maksimal 58 tahun.

4 . Se r t ifik a t Ase sor

Sertifikat asesor dibuat dalam bentuk sertifikat digital

(e-sertifikat)

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. sertifikat asesor diberikan kepada mereka yang telah lulus mengikuti

pelatihan asesor;

b. sertifikat asesor berlaku sesuai dengan satuan dan/atau program

pendidikan;

c. sertifikat asesor diterbitkan oleh BAN-S/M;dan

d. sertifikat asesor berlaku selama 4 (empat) tahun untuk seluruh

wilayah Republik Indonesia.

5 . Pe n u ga sa n Ase sor

Asesor melaksanakan tugas sesuai dengan penugasan Ketua BAN-S/M

(45)

38 F. Ke t a t a la k sa n a a n Adm in ist r a si

Penggunaan logo BAN-S/M, kop surat, dan stempel untuk keperluan

ketatalaksanaan administrasi kegiatan akreditasi sekolah/madrasah mengacu

pada ketentuan yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan BAN-S/M Nomor

01/BAN-SM/LL/VII/2008, tanggal 2 Juli 2008. Agar diperoleh tertib administrasi

dalam pengelolaan akreditasi sekolah/ madrasah, S/M beserta seluruh

BAN-S/M agar mengikuti ketentuan dimaksud.

1 . Logo, Cove r , da n Pu blik a si Um u m BAN - S/ M

a . Logo BAN - S/ M

Makna logo BAN-S/M adalah sebagai berikut.

1) BAN-S/M merupakan singkatan dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/

Madrasah.

2) Lingkaran menggambarkan keutuhan seluruh aspek yang dinilai.

3) Delapan garis berwarna putih menggambarkan delapan komponen

Standar Nasional Pendidikan.

4) Tanda checklist (√) menggambarkan profesionalitas kinerja dan hasil

akreditasi yang tepercaya.

5) Warna merah pada checklist menggambarkan objektivitas, kemandirian,

dan konsistensi BAN-S/M.

6) Warna biru pada lingkaran menggambarkan layanan yang menyeluruh

untuk penjaminan mutu pendidikan sebagai bagian integral dari

Sisdiknas.

7) Warna kuning keemasan pada tulisan BAN-S/M menggambarkan masa

(46)

39 Cove r Te r bit a n BAN - S/ M

PROFESI ON AL | TEPERCAYA | TERBUKA

Akreditasi Bermutu untuk Pendidikan Bermutu

BAD AN AKRED I TASI N ASI ON AL SEKOLAH / M AD RASAH Kompleks Kemendikbud, Gedung F Lantai 2

Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan 12001 Telepon & Fax (021) 75914887

Website: bansm.kemdikbud.go.id Email: sekretariat.bansm@kemdikbud.go.id

(47)

40 b. Pu blik a si Um u m BAN - S/ M

PELATI H AN UN TUK PELATI H ( TOT) ASESOR

AKRED I TASI SEKOLAH / M AD RASAH ( SD / M I D AN SM P/ M Ts) TI N GKAT N ASI ON AL

TAH UN 2 0 1 8

2 . Kop Su r a t , Kode Su r a t , da n St e m pe l

Petunjuk penggunaan logo dalam kop surat dan stempel adalah sebagai

berikut.

a . Kop Su r a t BAN - S/ M da n BAP- S/ M .

1) Kop surat memuat logo BAN-S/M, alamat, dan garis penutup.

2) Alamat lengkap dicetak pada baris terakhir.

3) Kop surat BAN-S/M ditutup dengan menggunakan garis tebal.

4) Contoh kop surat seperti berikut.

Con t oh 1 : Kop Surat BAN-S/M

BAD AN AKRED I TASI N ASI ON AL SEKOLAH / M AD RASAH Kompleks Kemendikbud, Gedung F Lantai 2

Jl. RS. Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan, Telepon/Fax: (021) 75914887 Website: bansm.kemdikbud.go.id,

(48)

41 Con t oh 2 : Kop su r a t BAP- S/ M

BAD AN AKRED I TASI PROV I N SI SEKOLAH / M AD RASAH PROV I N SI SULAW ESI SELATAN

Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea, Makassar 90245,

Sulawesi Selatan Telp. (0411) 583841; Fax. (0411) 584082

b. Kode Su r a t BAN - S/ M da n BAP- S/ M .

Berikut ini beberapa ketentuan terkait dengan Kode Surat BAN-S/M.

1) Setiap surat yang dikeluarkan oleh BAN-S/M dan BAP-S/M harus

menggunakan kode surat yang terdiri atas Jabatan, Kode Unit, dan Kode

Perihal. Apabila surat tersebut bersifat rahasia diberi kode RHS.

2) Kode Jabatan merupakan tanda jabatan dari pejabat atau pengurus

BAN-S/M dan BAP-BAN-S/M yang menandatangani surat.

3) Kode Unit merupakan tanda unit kerja BAN-S/M dan BAP-S/M yang

membuat atau mengeluarkan surat.

4) Kode perihal merupakan tanda perihal atau subjek surat.

5) Kode Jabatan untuk Ketua BAN-S/M digunakan BAN-SM dan untuk Ketua

BAP-S/M digunakan SM Provinsi, sedangkan untuk Sekretaris

S/M digunakan SM-1 dan untuk Sekretaris BAP-S/M digunakan

BAN-SM-P1.

6) Kode Surat ditulis setelah nomor urut surat dengan urutan kode Jabatan,

Kode Unit, Kode RHS (apabila bersifat rahasia), Kode Perihal, bulan

pembuatan surat dalam angka Romawi dan tahun pembuatan surat yang

penulisannya masing-masing dibatasi dengan garis miring.

7) Surat yang ditandatangani oleh Sekretaris BAN-S/M atas nama Ketua

BAN-S/M atau Sekretaris BAP-S/M atas nama Ketua BAP-S/M dengan

penyebutan “a.n.” menggunakan Kode Jabatan Ketua BAN-S/M atau

Ketua BAP-S/M, dibatasi tanda titik dan diikuti Kode Unit kerja

penandatangan surat.

8) Surat yang ditandatangani oleh Kepala Sekretariat atas nama Sekretaris

BAN-S/M atau Sekretaris BAP-S/M dengan penyebutan “a.n.”

menggunakan Kode Jabatan Sekretaris, dibatasi tanda titik dan diikuti

(49)

42

9) Kode Perihal berisi kode yang memuat isi surat sesuai dengan sistem

pengkode-an yang berlaku di Kemendikbud. Contoh kode perihal seperti

pada daftar berikut.

Perihal Kode

Akreditasi

Bantuan Pendidikan

Guru dan Tenaga Kependidikan

Hubungan Masyarakat Hukum Kebahasaan Kebudayaan Kepegawaian Kerja Sama Kerumahtanggaan Ketatausahaan Keuangan Kurikulum

Organisasi dan Tata Kerja

Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan Masyarakat

Penelitian dan Pengembangan

Perbukuan

Pengawasan

Perencanaan dan Penganggaran

Perlengkapan

Perfilman

Peserta Didik

Sarana dan Prasarana Pendidikan

Teknologi Informasi dan Komunikasi

(50)

43 Contoh pemberian kode surat dinas:

a. Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Ketua BAN-S/M

5 / BAN-SM / AK / IV / 2010

Nomor Urut Surat Keluar

Kode Jabatan Ketua BAN-S/M

Kode Perihal Akreditasi

Bulan Pembuatan Surat

Tahun Pembuatan Surat

b. Surat yang dibuat dan ditandatangani oleh Sekretaris BAN-S/M

6 / BAN-SM-1 / KU / V / 2010

Nomor Urut Surat Keluar

Kode Jabatan Sekretaris BAN-S/M

Kode Perihal Keuangan

Bulan Pembuatan Surat

Tahun Pembuatan Surat

3 . St e m pe l

(a)

(b) Contoh (spesimen) stempel BAN-S/M.

(c) Contoh (spesimen) stempel BAP-S/M.

(51)

44

BAB IV

MEKANISME AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

A. Lingkup Akreditasi Sekolah/Madrasah

Berdasarkan Permendikbud Nomor 59 Tahun 2012 (pasal 1 ayat 2) Badan

Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) adalah badan evaluasi mandiri

yang menetapkan kelayakan program dan satuan pendidikan jenjang pendidikan

dasar dan menengah jalur formal dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan. Selanjutnya pada pasal 1 ayat 6 dijabarkan bahwa sekolah/madrasah

adalah bentuk satuan pendidikan formal yang meliputi:

1. Sekolah Dasar (SD);

2. Madrasah Ibtidaiyah (MI);

3. Sekolah Menengah Pertama (SMP);

4. Madrasah Tsanawiyah (MTs);

5. Sekolah Menengah Atas (SMA);

6. Madrasah Aliyah (MA);

7. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK);

8. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK);

9. Sekolah Luar Biasa (SLB); dan

10.Satuan pendidikan formal lain yang sederajat.

B. Ketentuan dan Persyaratan Akreditasi Sekolah/Madrasah

Ketentuan akreditasi pada program atau satuan pendidikan formal adalah:

1. Akreditasi di SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, dan SMA/MA/SMALB

(52)

45

2. Akreditasi di SMK/MAK diberlakukan untuk program keahlian sesuai

nama program keahlian pada Permendiknas Nomor 40 Tahun 2008 tentang

Standar Sarana SMK. Bagi program keahlian yang memiliki lebih dari satu

kompetensi keahlian, akreditasi tetap dilakukan pada program keahlian

dengan menilai seluruh kompetensi keahlian.

Sekolah/madrasah yang mengusulkan untuk diakreditasi harus memenuhi

persyaratan berikut:

1. memiliki surat keputusan pendirian/operasional sekolah/madrasah;

2. memiliki NPSN;

3. memiliki peserta didik pada semua tingkatan kelas;

4. memiliki sarana dan prasarana pendidikan;

5. memiliki pendidik dan tenaga kependidikan; dan

6. melaksanakan kurikulum yang berlaku;

C. Kebijakan Khusus Akreditasi SLB

Kebijakan akreditasi SLB diatur sebagai berikut.

1. Persyaratan khusus SLB yang akan diakreditasi adalah:

a) memiliki surat keputusan pendirian/operasional sekolah/madrasah;

b) memiliki sarana dan prasarana pendidikan;

c) memiliki pendidik dan tenaga kependidikan;

d) melaksanakan kurikulum yang berlaku; dan

e) telah melaksanakan pendidikan dalam 3 tahun berturut-turut untuk

SMPLB dan SMALB, 6 tahun berturut-turut untuk SDLB.

2. Kepemilikan dan penggunaan fasilitas dan sumber daya bersama.

SLB yang menyelenggarakan pendidikan satu atap serta memiliki tingkat

(53)

46

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan secara

bersama.

a. Pendidik dan tenaga kependidikan.

1) Guru (guru tidak melampaui jumlah maksimum beban mengajar).

2) Kepala sekolah/madrasah, TU, dan tenaga pendukung lainnya.

b. Sarana dan prasarana (tidak melampaui kapasitas maksimal penggunaan).

1) Perpustakaan.

2) Ruang ibadah.

3) Ruang bina diri.

4) Tempat dan alat olahraga.

c. Pengelolaan; dapat dikelola dalam satu sistem manajemen untuk semua

program pendidikan, tingkat satuan, dan jenjang yang dimiliki.

d. Pembiayaan; boleh terintegrasi atau terpisah.

Fasilitas dan sumber daya bersama harus menjamin proses pembelajaran

secara layak sesuai ketentuan.

3. Asesor SLB

Asesor akreditasi SLB memiliki kewenangan melakukan penilaian kelayakan

semua satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB.

D. Kebijakan Khusus Akreditasi Satuan Pendidikan Satu Atap

Satuan pendidikan (sekolah/madrasah) satu atap jumlahnya cukup besar dan

tersebar hampir di seluruh Indonesia yaitu: TK-SD satu atap, RA-MI satu atap,

SD-SMP satu atap, dan MI-MTs satu atap.

Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, model pendidikan satu atap

ini menerapkan SNP dengan perspektif yang khas. Kekhasannya terletak pada

pengelolaan layanan yang bersifat terpadu dengan menerapkan efisiensi namun

tetap mengikuti SNP. Oleh sebab itu, kriteria dan perangkat akreditasi yang

berlaku tetap dapat diterapkan dalam pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan

satu atap dengan memperhatikan aspek keterpaduan dalam pengelolaan yang

(54)

47

Kebijakan akreditasi sekolah/madrasah satu atap diatur sebagai berikut.

1. Penentuan satuan pendidikan satu atap ditentukan berdasarkan realitas di

lapangan yang dilengkapi dengan Surat Keterangan atau bukti tertulis dari

pihak berwenang.

a. Sekolah Satu Atap ditentukan oleh Dinas Pendidikan; dan

b. Madrasah Satu Atap ditentukan oleh Kanwil atau Kankemenag

Gambar

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Lembaga Akreditasi Sekolah/Madrasah
Gambar 4.1: Alur Mekanisme Akreditasi Sekolah/Madrasah
Tabel  6 .1 :  Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Standard Isi
Tabel 6 .3 :  Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Sarana dan Prasarana
+2

Referensi

Dokumen terkait

Seringkali pem erint ah pusat m engasum sikan sendiri kebut uhan- kebut uhan yang diperlukan oleh lem baga pendidikan ( sekolah) dan kem udian m endist ribusikannya.. Masyarak at

bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 21 ayat (4) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13 tahun 2018 Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah dan Badan

- M enurut Perat uran Pem erint ah Republik Indonesia Nom or 17 Tahun 2010 t ent ang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan, Sekolah M enengah Kejuruan yang

Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/ atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 1