• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya TEKNOLOGI dalam pembangunan P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pentingnya TEKNOLOGI dalam pembangunan P"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN

TEKNOLOGI SEBAGAI LANDASAN

PEMBANGUNAN PERIKANAN INDONESIA

ROMI NOVRIADI

1) Staf Balai Budidaya Laut Batam

2) Mahasiswa Pasca Sarjana Budidaya Perikanan Universiteit Gent – Belgia

Secara global, insan budidaya perikanan cukup bisa berbangga hati dengan adanya peningkatan produksi yang cukup signifikan. Hal ini mengimbangi trend penurunan jumlah produksi hasil tangkapan laut akibat dampak dari over eksploitasi sumber daya ikan. Pada tahun 2010, berdasarkan laporan FAO, jumlah tangkapan ikan dunia berkisar 88,6 juta ton, jumlah ini mengalami penurunan sekitar 1,4 juta ton jika dibandingkan dengan tahun 2006. Sementara produksi budidaya perikanan di tahun 2010 meningkat hingga mencapai 60 ton dan memiliki peningkatan produksi tahunan sekitar 7,5 persen jika dibandingkan dengan 55,7 juta ton hasil produksi di tahun 2009.

Kemudian yang menggoda kita untuk bertanya adalah apakah cukup dengan mengandalkan sistem teknologi yang ada saat ini untuk melanjutkan produksi budidaya perikanan? Dan apakah dengan adanya peningkatan sekitar 7 persen setiap tahunnya sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi (nutrisi) ikan terutama di Indonesia?. Ini menjadi menarik karena berdasarkan fakta yang ada, dengan teknologi yang dikuasai saat ini saja, jumlah produksi perikanan selalu meningkat.

(2)

ancaman ini membutuhkan sebuah solusi yang terintegrasi dengan peningkatan hasil produksi, dan itu hanya bisa dilakukan dengan penguasaan dan penerapan teknologi budidaya.

Berkaitan dengan teknologi, mungkin kita dapat belajar dari sebuah negara di Eropa dengan luas hampir sama dengan provinsi Jawa Barat : Belgia. Negara yang memegang rekor dunia tanpa pemerintahan ini berhasil memegang peranan penting dalam memajukan budidaya karena perhatian besar dari pemerintah untuk pengembangan Artemia, yang merupakan pakan hidup penting untuk kelangsungan hidup larva ikan dan udang. Ekspansi produk komersil Artemia hasil pengembangan teknologi di Belgia ini sudah merambah ke semua benua dan kita (Indonesia) termasuk negara dengan permintaan impor terbesar. Pertanyaan yang timbul kemudian adalah: Kok bisa?. Secara teori Artemia hanya hidup di lingkungan dengan salinitas tinggi atau di lingkungan tanpa ada predator sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang di lingkungan tersebut. Sumber alami Artemia ini pun salah satunya berada di Great Salt Lake, Utah, USA dan Belgia tidak punya lingkungan yang mendukung untuk pengembangan Artemia secara massal. Namun semua ini bukan menjadi alasan untuk tidak berperan aktif dalam pengembangan komoditas ini dan akhirnya terbukti bahwa dengan ketekunan yang tinggi, negara kecil ini berhasil menjadi pusat pengembangan komoditas Artemia.

Sangat miris jika kita bandingkan hal ini dengan realita yang ada di negeri tercinta. Kita dianugerahi sumber daya alam namun sangat sedikit dari kita yang berpikir untuk mengoptimalkan sumber daya tersebut menjadi sumberdaya yang dapat bermanfaat untuk kemaslahatan orang banyak. Dan ini diperparah dengan sistem birokrasi yang pada akhirnya mengendurkan semangat pengembangan teknologi. Hal-hal seperti ini harus segera diantisipasi kalau kita tidak ingin jumlah produksi perikanan budidaya semakin berkurang dan tertinggal dari negara lain.

(3)

Teknologi sistem resirkulasi sangat penting untuk terus dikembangkan dan diaplikasikan, mengingat kondisi kualitas perairan kita yang semakin terdegradasi. Seperti yang kita lihat di Kepulauan Riau, aktivitas industri dan pertambangan yang sudah melewati daya dukung lingkungan mengakibatkan banyaknya kematian ikan di beberapa sentra produksi budidaya. Beberapa daerah sudah menginstall teknologi ini, pemggunaan antibiotika dalam sistem budidaya kita, karna seperti yang kita ketahui bersama bahwa penggunaan massal antibiotika yang tidak bertanggungjawab dapat mengakibatkan resistensi pada bakteri yang pada akhirnya tidakan pengobatan menjadi tidak efektif.

Teknologi lain yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan pengendalian mikroba adalah aplikasi Poly-β-hydroxy butirate (PHB) yang dapat mengendalikan akumulasi jumlah bakteri di lingkungan budidaya. Poly-β-hydroxy butirate (PHB) yang saat ini sangat diharapkan untuk menjadi solusi pengendalian mikroba juga sedang dikembangkan oleh sebuah perusahaan komersil, yang sangat disayangkan bukan berada di Indonesia. Beberapa teknologi pencegahan juga dapat dilakukan, diantaranya adalah dengan penerapan probiotik dan immunostimulan. Dua tindakan prophylaxis terakhir ini bukanlah hal aneh lagi bagi pembudidaya dalam penerapan. Namun, pengembangan teknologi yang tepat untuk komoditas yang dikembangkan masih sangat diharapkan sehingga tidak terkesan seperti tumpang tindih aplikasi sebuah produk untuk banyak komoditas dan sistem budidaya.

(4)

adalah perhatian dan dukungan dari pemerintah terutama untuk dana pengembangan riset dan teknologi. Kita dapat membayangkan kalau Indonesia menjadi satu dari pemain kunci dalam riset budidaya tentu hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi. Angka statistik yang dikemukakan di awal tulisan memberikan gambaran betapa jika pengembangan sektor perikanan budidaya ini dilakukan secara komprehensif tentu akan berdampak kepada peningkatan devisa negara dan peningkatan penyerapan angka tenaga kerja.

Sektor perikanan di Indonesia ibarat bidadari yang sedang tertidur dan menunggu sentuhan teknologi untuk membangunkannya. Penguasaan teknologi dari hilir hingga ke hulu harus dapat dimantapkan terutama tentang kepastian ketersediaan benih ikan untuk budidaya yang sehat dan berkelanjutan. Saat ini, Kita patut berbangga hati bahwa revolusi udang windu di wilayah pantura sudah mulai menuai kesuksesan berkat pengembangan teknologi “ double screening “ dalam perbesaran udang. Tekonologi yang telah ada saat ini harus terus ditingkatkan untuk dapat mengoptimalkan keuntungan dari pengembangan teknologi tersebut.

Kita sebagai bangsa maritim tentu akan merasa terpanggil dengan situasi saat ini dimana jumlah produksi perikanan budidaya kita berada dibawah jumlah produksi yang dihasilkan oleh Vietnam. Sementara jumlah potensi lahan untuk pengembangan budidaya perikanan yang dimiliki Indonesia (±26.606.000 ha) 26 kali lebih besar dibandingkan Vietnam (902.229 hectares). Hal ini menjadi bukti lain bahwa konsistensi dalam penerapan teknologi dapat mendorong optimalisasi penggunaan lahan untuk peningkatan jumlah produksi. Vietnam saat ini memiliki 3 pusat riset perikanan yang fokus terhadap pengembangan perikanan air tawar, payau dan laut.

Kita harus bangkit dengan potensi yang kita miliki. Diseminasi dan informasi teknologi terkini harus terus dikomunikasikan dengan masyarakat. Dukungan riset baik dengan melakukan kerjasama bilateral, regional, ataupun dukungan terhadap pengiriman anak bangsa utnuk belajar ke luar negeri juga harus ditingkatkan. Kita sangat berharap bahwa sentuhan teknologi yang diiringi dengan meningkatnya publikasi ilmiah baik secara kualitas maupun kuantitas dapat berdampak positif terhadap pembentukan citra positif produk budidaya perikanan Indonesia dimata dunia. Sehingga segala bentuk embargo terhadap beberapa produk budidaya dapat dihapuskan.

(5)

mengandalkan potensi alam dan sumberdaya manusia. Namun kita juga harus menitikberatkan pembangunan dengan pengembangan dan penerapan teknologi sehingga produksi dapat ditingkatkan dan memiliki daya saing tinggi di dunia Internasional. Kita tentu berharap bahwa Indonesia dimasa mendatang dapat memainkan peranan penting dalam ekonomi internasional dan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat salah satunya melalui peningkatan hasil produksi perikanan budidaya.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini dijalankan untuk mengenalpasti faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja di kalangan guru teknikal di sekolah menengah teknik daerah Johor Bahru kemungkinan

ektrak Sargassum maupun udang windu dengan Sargassum yang masih hidup, tidak dapat secara mandiri meningkatkan kualitas perairan melalui peningkatan pH. Hal ini disebabkan

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh, Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, karena atas Hidayah, Berkah dan Rahmat- NYA penulis dapat menyelesaikan

Cara yang dapat dilakukan adalah menerapkan dan mengukur tingkat keberhasilan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk mengkategorikan hazard dengan menggunakan metode

Dengan adanya pemberian brosur peserta didik dapat menegaskan secara langsung tentang konsep gerak jatuh bebas berdasarkan eksperimen yang dilakukan sehingga pengetahuan

Pada tahun 1985, Microsoft Word porting ke Macintosh yang dibuat lebih mudah oleh kenyataan bahwa Firman untuk DOS telah dirancang untuk digunakan dengan

(3) Pemberdayaan masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, forum musyawarah Desa,

Melalui Roti dan Anggur dalam cawan ini, Engkau mempersatukan kami dengan Yesus Kristus, agar kami beroleh pengampunan dosa dan hidup baru yang kekal untuk