DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Ivana Amanda Susilo
Alamat : Jl. Danau Limboto Raya no.56, Karawaci Tangerang Kode Pos : 15810
No Telepon : 085719000142
Email : ivana_brigitta@yahoo.com Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Kelahiran : 24 September 1990 Warga Negara : Indonesia
Agama : Katolik
Riwayat Pendidikan
Tahun Sekolah / Institusi/
Universitas Jurusan Jenjang 1994 – 1995 Playgroup Sang Timur
1995 – 1996 TK Strada Dewi Sartika 3 1996 – 2002 SD Strada Slamet Riyadi 1 2002 – 2005 SMP Strada Slamet Riyadi
2005 – 2008 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta IPA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Ivana Amanda Susilo 10508634
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan perlindungan-Nya yang telah memberikan kekuatan dan jalan
serta kesabaran bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan skripsi S1 dengan judul “ Sistem Informasi Penyewaan Pallet Pada PT. Jakarta Pallet Service”, yang merupakan syarat mata kuliah Skripsi dalam menyelesaikan
program Strata I program studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan dalam menyelesaikan skripsi ini. Sehubungan dengan kemampuan penulis yang masih sangat terbatas .
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
rasa terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.
iv
5. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff karyawan di Universitas Komputer Indonesia Bandung.
6. Bapak Bonny P Hutagalung, S.T, selaku Manager di PT. Jakarta Pallet Service yang telah meluangkan banyak waktu serta bantuan untuk penelitian ini.
7. Papaku tercinta Krisna Susilo dan Mamaku tersayang Lidwina Galuh beserta Eyangku terkasih Theresia Dewi terima kasih untuk segala doanya. 8. Kakakku terkasih Vera Amanda Susilo dan kedua Adikku tersayang Dinda Kinanti Susilo dan Clara Venanda Susilo yang telah banyak memberikan doa dan dukungan yang amat besar baik secara moril maupun materiil. 9. Untuk semua keluarga besar di Tangerang, yang telah memberikan
dukungan dan doanya kepada penulis.
10.Terima kasih buat sahabat – sahabat ku tercinta Perthy Melati, Ika Sartika, Eva Nirmala, Sri Nurhani, Septina Indrawati, Fanny Dwi, Frederica Issandriati, Felisia Yocha, Sigit Saputra, Sigit Gunawan, Fanny Damayanti dan seluruh teman di SI-13 angkatan 2008.
v
Akhir kata, Penulis mohon maaf atas segala keterbatasan dan kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini. Penulis menyadari bahwa pada Laporan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam cara penyajian laporan maupun kelengkapan data. Oleh karena itu, kritik dan saran pembaca akan sangat penulis hargai dan harapkan. Penulis berharap semoga hasil Skripsi ini bermanfaat.
Bandung,Februari 2013
vi
1.2 Identifikasi masalah dan Rumusan Masalah ... 4
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan penelitian ... 5
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 5
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 6
1.5 Batasan Masalah ... 6
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 8
2.2 Pengertian Informasi... 10
2.3 Pengertian Sistem Informasi ... 11
2.4 Pengertian Client Server ... 12
2.5 Pengertian Penyewaan ... 13
2.5.1 Pengertian Pallet Kayu ... 14
2.6 Metode pengembangan Sistem ... 14
2.6.1 Metode Prototype... 15
2.7 Metode Pendekatan Sistem ... 17
2.8 Topologi Jaringan ... 18
2.9 Manfaat Jaringan Komputer... 21
2.10Perangkat Lunak Pendukung ... 23
2.10.1 Java Netbeans 7.0 ... 23
2.10.2 Xammp ... 26
2.10.3 MySQL ... 26
2.10.4 iReport ... 27
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 28
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 28
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan... 30
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 31
vii
3.2 Metode Penelitian ... 34
3.2.1 Desain Penelitian ... 34
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 35
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 35
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 35
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 36
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem... 36
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 37
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 39
3.2.4 Pengujian Software ... 42
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan ... 43
4.1.1 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 43
4.1.1.1Use Case Diagram ... 45
4.1.1.2Skenario Use Case ... 46
4.1.1.3Activity Diagram ... 51
4.1.1.3.1 Activity Diagram Penyewaan Pallet ... 51
4.1.1.3.2 Activity Diagram Pengemablian Pallet .... 52
4.1.1.3.3 Activity Diagram Perbaikan Pallet ... 53
4.1.1.3.4 Activity Diagram Pembayaran Pallet ... 54
4.1.2 Evaluasi Sistem yang Berjalan ... 54
4.2 Perancangan Sistem ... 56
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem yang Diusulkan ... 57
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 57
4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 57
4.2.3.1Use Case Diagram yang Diusulkan ... 57
4.2.3.2Skenario Use Case yang Diusulkan ... 58
4.2.3.3Diagram Aktivitas Sistem yang Diusulkan ... 64
4.2.3.4Sequence Diagram yang Diusulkan ... 70
4.2.3.5Class Diagram yang Diusulkan ... 75
4.2.3.6Component Diagram yang Diusulkan ... 76
4.2.3.7Deployment Diagram yang Diusulkan ... 77
4.2.4 Kodifikasi ... 78
4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 80
4.2.5.1Struktur Menu ... 80
4.2.5.2Perancangan Input ... 81
4.2.5.3Perancangan Output ... 89
4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan ... 95
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 96
5.1.1 Batasan Implementasi ... 96
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 97
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 97
viii
5.2.1 Rencana Pengujian ... 129 5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian... 130 5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 135 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 136 6.2 Saran ... 137 DAFTAR PUSTAKA ... 138
138
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir.2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Budi Raharjo, Imam Heryanto, dan Arif Haryono.2009.Mudah Belajar Java.Informatika Bandung.Bandung.
Budhi Irawan.2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta. Irawan.2011. Java Untuk Orang Awam. Maxikom. Palembang.
Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. ANDI.Yogyakarta.
Prabowo Pudjo Widodo & Herlawati.2011.Menggunakan UML. Informatika. Bandung.
http://www.codingwear.com/ blog /bacaan-274-Pengertian-dan-Macam-Macam Topologi-Jaringan-Komputer.html/19 September 2012.
http://aldinobahtiar.wordpress.com/membangun-software menggunakan prototipe /23 Oktober 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP/18 Januari 2013.
1 1.1. Latar Belakang
Secara umum perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya, seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba atau keuntungan. Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba yaitu, Perusahaan Manufaktur, Perusahaan Dagang dan Perusahaan Jasa. Perusahaan jasa merupakan unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud dengan maksud meraih keuntungan. Akan tetapi, perusahaan jasa juga membutuhkan produk berwujud dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya. Misalnya, perusahaan angkutan menawarkan jasa transportasi kepada masyarakat. Untuk mendukung usahanya, perusahaan membutuhkan sarana transportasi berupa mobil atau bus.
2
perusahaan untuk saling berkompetisi. Karena dengan menerapkan teknologi informasi tersebut, mereka dapat menekan biaya opersional sehingga pada akhirnya meningkatkan laba perusahaan.
PT. Jakarta Pallet Service merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di rental pallet manajemen, Pallet kayu umumnya dipakai untuk keperluan logistik di pabrik, yang mana fungsi pallet dapat mengefisienkan tenaga, time, cost perusahaan. Dengan bantuan forklif atau hand pallet, pemindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain menjadi lebih mudah dan cepat. Demi menekan biaya operasional, perusahaan lebih cenderung memilih menyewa pallet dari pada membeli untuk keperluan logistik, hal itu bisa menjadi peluang bagi Jakarta Pallet Service untuk mengembangkan usahanya.
Tidak jadi masalah jika transaksi tidak terlalu banyak, tapi menurut keterangan dari manajer marketing selaku narasumber yang penulis wawancarai dalam sebulan transaksi bisa mencapai 400-450 transaksi. Hal ini tentu sajamenitikberatkan pada staff admin dalam mencatat semua transaksi sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya human error, misalnya salah perhitungan, kertasnya hilang atau rusak. Hal lain yang menjadi masalah adalah pembuatan laporan pallet dan transaksi yang masih membutuhkan waktu yang lama. Berikut gambar grafik jumlah pesanan pallet yang disewa periode tahun 2011.
Gambar 1.1 Grafik Jumlah Pallet Yang Disewa Tahun 2011
(Sumber : PT. Jakarta Pallet Service)
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan dan masalah yang dipaparkan di atas maka penulis akan merancang sebuah sistem informasi penyewaan, dan persediaan pallet berbasis desktop yang digunakan dalam
-GRAFIK JUM LAH PALLET YANG DISEWA
TAHUN 2011
4
lingkungan internal perusahaan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh PT. Jakarta Pallet Service. Oleh karena itu penulis membuat penelitian skripsi dengan judul “SISTEM INFORMASI PENYEWAAN PALLET PADA PT. JAKARTA PALLET SERVICE.”
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan menjadi beberapa masalah yaitu sebagai berikut :
1. Dalam proses pencatatan masih ditemukan permasalahan dalam menghitung jumlah pallet yang diterima atau pallet keluar yang masih manual sehingga memperlambat proses perhitungan.
2. Sulitnya mengetahui posisi pallet dan stok pallet di gudang.
3. Pembuatan laporan transaksi dan stok pallet masih membutuhkan waktu yang lama.
Dengan demikian mengacu kepada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana Sistem Penyewaan Pallet yang sedang berjalan saat ini pada PT.Jakarta Pallet Service.
2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Penyewaan Pallet pada PT.Jakarta Pallet Service yang diusulkan.
3. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Penyewaan Pallet pada PT.Jakarta Pallet Service.
1.3. Maksud Dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi penyewaan dan persediaan pallet guna mempermudah dalam pengolahan data-data dalam proses penyewaan di PT.Jakarta Pallet Service sehingga dapat mengefektifkan kinerja perusahan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sistem penyewaan dan persediaan pallet yang sedang berjalan saat ini pada PT.Jakarta Pallet Service.
2. Untuk merancang sistem informasi penyewaan pallet yang diusulkan pada PT.Jakarta Pallet Service.
3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi penyewaan pallet yang diusulkan pada PT.Jakarta Pallet Service.
4. Untuk mengimplementasikan dan mengujikegunaan sistem informasi penyewaan yang telah dibuat secara keseluruhan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, penulis mengharapkan adanya manfaat dan kegunaan baik kegunaan praktis dan kegunaan akademis yang dapat dirasakan oleh semua pihak.
1.4.1. Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
penyewaan, laporan pallet, dan data stok palletserta menyusun laporan bulanandi PT.Jakarta Pallet Service.
2. Manajemen penyimpanan data lebih terstruktur, efisien dan mudah diakses karena semua data sudah disimpan kedalam fasilitas database.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan suatu bahan bacaan dan reverensi untuk mengembangkan wawasan pengetahuan. Serta diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan di bidang teknologi informasi khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi penyewaan barang.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan batasan pembahasan dari skripsi yang dibuat agar penyusun skripsi memiliki arah dan tujuan yang jelas. Oleh karena itu penyusun membatasi masalah sebagai berikut :
1. Sistem informasi yang dibangun adalah sistem informasi yang mengelola data stok pallet, penyewaan dan pengembalian pallet berbasis desktop. 2. Pembuatan laporan bulanan pada divisi finance hanya sebatas laporan
transaksi penyewaan setiap bulannya.
3. Proses yang dibuat dalam sistem informasi ini hanya tentang pembuatan sales order, return order, maintenance order, dan invoice serta laporan bulanan. 4. Minimal sewa 500 pcs pallet dengan periode setiap 6 bulan dan maksimal 1
tahun.
6. Pelunasan pembayaran dilakukan sebelum masa sewa berakhir.
7. Fasilitas perbaikan dan penggantian pallet yang rusak (selama masa kontrak). 8. Ongkos kirim ( apabila transportasi dari PT. JPS ) = Rp. 9.000/ pcs.
Untuk pengiriman di luar pulau harga tergantung jarak.
9. Dikenakan denda apabila pallet yang dipinjam rusak total atau hilang, dan harga bisa kapan saja berubah.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di PT. Jakarta Pallet Service yang beralamat di Cempaka Mas Blok N No.28 Jl. Letjend.Suprapto , telp (021)
8 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Inti dari sebuah sistem adalah adanya bagian-bagian yang saling berkaitan dan bekerjasama untuk menghasilkan tujuan. Keberadaan dan keterkaitan antar komponen atau bagian tersebut mutlak diperlukan dalam membentuk sebuah sistem, karena semua sistem baik itu sistem besar yang kompleks maupun sistem kecil yang sederhana pasti memiliki subsistem yang terbentuk dari beberapa bagian atau elemen atau komponen yang saling bekerjasama. Para ahli mengemukakan pengertian sistem seperti dibawah ini:
Menurut Abdul Kadir (2003 : 54) Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Jogianto (2005:2), pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
1. Komponen-Komponen (Components)
Setiap sistem baik dari sistem skala besar ataupun kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.
2. Penghubung Sistem (System Interface)
Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.
3. Lingkungan Luar (Environment)
Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.
4. Batas Sistem (Bundary)
10
5. Masukan Sistem (Input)
Bahan atau energi yang dimasukan kedalam sistem. Energi ini dimasukan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan proses keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari proses pengolahan input. 7. Pengolahan Sistem (Proces)
Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah masukan menjadi keluaran/ data menjadi informasi.
8. Sasaran dan Tujuan
Suatu sistem dapat diakatakan berhasil menjalankan fungsinya jika berhasil mencapai sasaran dan tujuan sistem tersebut.
2.2 Pengertian Informasi
Informasi sangat penting bagi setiap perusahaan ataupun badan institusi lainnya, selain itu informasi juga penting bagi sistem. Karena apabila suatu sistem tidak mempunyai informasi maka akan menjadi suatu sistem yang susah berkembang. Informasi adalah :
Menurut McFadden,dkk dalam buku Pengenalan Sistem Informasi yang ditulis oleh Abdul Kadir (2003:31) informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Dari pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi merupakan hasil pengolahan data yang bisa bermanfaat bagi pihak yang menerimanya atau yang mengelolanya.
Perancangan suatu program aplikasi terdiri dari satu kesatuan sistem. Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai beikut :
a. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan. b. Tepat pada waktunya.
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. c. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat/hubungan bagi pemakainya. d. Dapat dipercaya
Informasi yang diberikan dapat dipercaya kebenarannya dan mempunyai data-data yang lengkap dan jelas sumber-sumber datanya.
2.3 Pengertian Sistem Informasi
Banyak aktivitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi, sistem informasi tersebut juga memberikan nilai tambah terhadap proses, kualitas serta pemecahan masalah yang tentu saja berguna bagi kegiatan bisnis.
12
Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data (kejadian), mendukung operasi atau proses, menyediakan laporan atau dokumen yang diperlukan. Suatu sistem informasi yang dibuat berisi himpunan terintegrasi dari komponen manual dan komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyimpan data dan menghasilkan informasi untuk pemakai.
Adapun pengenalan untuk sistem informasi biasanya terdiri dari :
1. Memahami sistem yang ada dengan cara menyampaikan informasi dan menganalisis sistem yang ada.
2. Mendefinisikan kebutuhan sistem baru yaitu perimbangan, perencanaan, kebutuhan keluaran, masukan, simpanan, pengolahan dan mendefinisikan kriteria penilaian.
3. Proses desain sistem yaitu desain keluaran, desain masukan, desain file, desain pengolahan sistem, pengendalian sistem dan dokumentasi.
4. Pengembangan dan implementasi sistem, yaitu menilai perangkat lunak, dokumentasi sistem dan pelatihan, pengetesan sistem dan implementasi sistem.
2.4 Pengertian Client Server
Menurut Abdul Kadir (2003 : 80) Client adalah sembarang sistem atau poses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server.
Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client yang bersangkutan.
Sistem client-server biasanya berjalan pada setidaknya dua sistem yang berbeda. Satu komputer bertindak sebagai client dan lainnya sebagai server, tetapi
client dan server juga bisa berada pada satu sistem komputer. Biasanya sebuah
server melayani beberapa komputer client walaupun mungkin juga hanya melayani satu client.
Fungsi client/ server biasanya dilakukan oleh file server, kecuali apabila dibutuhkan kinerja yang maksimal maka digunakanlah server yang khusus. Client
biasanya berupa komputer dekstop yang terhubung dalam jaringan. 2.5 Pengertian Penyewaan
Suatu kesepakatan atau persetujuan dimana pihak yang satu menyanggupkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan kepada pihak lain, agar pihak ini dapat menikmatinya dalam jangka waktu tertentu pula, yang mana pihak yang belakang ini sanggup membayarnya.
Sewa menyewa ialah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari sesuatu barang selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran sesuatu harga yang oleh pihak tersebut itu belakangan disanggupi pembayarannya. (Pasal 1548).
14
Unsur-unsur Sewa Menyewa: a. Adanya barang.
b. Adanya harga. Jika tidak ditentukan harganya, maka akan menjadi perjanjian pinjam meminjam.
c. Adanya waktu tertentu. Hal ini penting diketahui karena apabila tidak ada waktunya akan menjadi perjanjian jual beli.
2.5.1. Pengertian Pallet Kayu
Sebuah palet, kadang-kadang disebut slip, adalah struktur transportasi datar yang mendukung barang dalam mode stabil sementara diangkat oleh forklift, pallet jack, perangkat jacking depan loader atau lainnya. Pada bentuknya merupakan dua lapis bilah kayu yang tersusun searah yang disela balok melintang, digunakan untuk menumpuk muatan supaya bisa diangkat sekaligus.Palet adalah fondasi struktural beban unit yang memungkinkan penanganan dan efisiensi penyimpanan. Pallet kayu sering digunakan karena murah, fleksibel dan mudah diperbaiki. Sementara kebanyakan palet kayu, palet juga terbuat dari plastik, logam, dan kertas. Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangan relatif terhadap yang lain.
(http://phki.pl.itb.ac.id/sip/index.php?option=com_content&view=article&id=7&I temid=93)
2.6 Metode Pengembangan Sistem
model proses prototype, merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).
2.6.1. Metode Prototype
Menurut Abdul Kadir (2003 : 416) Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pemakai dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.
Sering terjadi seorang pemakai hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperlihatkan efisiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.
16
Terdapat 3 tahapan dalam metode prototype yaitu mendengarkan pelanggan, merancang dan membuat prototype sistem, kemudian melakukan uji coba dan evaluasi prototype yang telah dibuat.
Gambar 2.1. Paradigma Prototype
(Sumber : http://aldinobahtiar.wordpress.com/membangun-software-menggunakan-prototipe/)
1. Mendengarkan Pelanggan
Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dari sistem dengan cara mendengarkan keluhan dari pelanggan. Untuk membuat suatu sistem yang sesuai kebutuhan, maka harus diketahui terlebih dahulu bagaimana sistem yang sedang berjalan untuk kemudian mengetahui masalah yang terjadi.
2. Merancang dan Membuat Prototype
Pada tahapan ini, dilakukan perancangan dan pembuatan prototype sistem.
3. Uji coba
Pada tahapan ini, prototype dari sistem diuji coba oleh pelanggan atau pengguna. Kemudian dilakukan evaluasi kekurangan-kekurangan dari kebutuhan pelanggan. Pengembang kemudian kembali mendengarkan keluhan dari pelanggan untuk memperbaiki prototype yang ada.
2.7 Metode Pendekatan Sistem
Terdapat dua metode pendekatan sistem yang saat ini sering digunakan yaitu dengan menggunakan metode pendekatan berorientasi objek (object – oriented) dan pendekatan terstruktur. Baik metode terstruktur ataupun metode berorientasi objek mempunyai fungsi yang sama yaitu membantu menganalisis dan merancang suatu sistem.
Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata. Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dan abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem.
Metode terstruktur lebih mengacu pada dokumen atau data yang berjalan dalam sistem.
18
2.8 Topologi Jaringan
Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan
peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation. Antara dua tipe jaringan tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Dalam hal ini penulis akan menggunakan jaringan
Client-Server. (http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_jaringan)
Topologi merupakan cara menghubungkan komputer atau terminal-terminal dalam suatu jaringan. Dari sisi bentuk dan model hubungan antar komputer, jaringan komputer dapat berbentuk sebagai topologi Star Network, Bus Network, Loop Network, Ring Network dan Web Network.
1. Topologi Star Network
Gambar 2.2 Topologi Star Network
(Sumber: Budhi Irawan, 2005)
Mengingat pentingnya fungsi dari central node, maka dalam system ini biasanya komputer yang digunakan sebagai central node merupakan computer besar atau mainframe komputer yang memiliki kemampuan dan kecepatan tinggi.
2 Topologi Bus Network
Pada topologi ini, node yang satu dengan node yang lain dihubungkan dengan suatu jalur data atau bus. Pada gambar 2.3 dapat kita amati bahwa sistem topologi bus bisa tidak memiliki central node dan semua node memiliki status yang sama antara satu dengan yang lainnya.
Gambar 2.3 Topologi Bus Network
20
3. Topologi Tree Network
Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan star,
yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star
yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus. Topologi ini memungkinkan untuk perkembangan jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 2.4 Topologi Tree
(Sumber: Budhi Irawan, 2005)
4. Topologi Ring Network
Gambar 2.5 Topologi Ring Network
(Sumber: Budhi Irawan, 2005) 2.9 Manfaat Jaringan Komputer
Menurut Abdul Kadir (2003:346) yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer network) adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang bertujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.
Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data atau informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-room, flask disk). Data yang berupa teks, audio, maupun video bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer dapat saling bertukar file atau data mencetak pada printer yang sama dan menggunakan
22
1. Sharing Resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/ periperal lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.
2. Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/ informasi yang penting lainnya.
3. Integrasi Data
Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
5. Keamanan Data
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan data tersebut di berikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketahui oleh setiap pemakai.
2.10 Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pada penelitian ini adalah Java Netbeans 7.0, Xampp, MySQL, i-Report. Berikut ini adalah penjelasan dari perangkat pendukung tersebut.
2.10.1 Java Netbeans 7.0
The NetBeans IDE 7.0 adalah sebuah lingkungan pengembangan sebuah
24
NetBeans mengacu pada dua hal, yakni platform untuk pengembangan aplikasi desktop java, dan sebuah Integrated Development Environment (IDE) yang dibangun menggunakan platform NetBeans. Platform NetBeans
memungkinkan aplikasi dibangun dari sekumpulan komponen perangkat lunak moduler yang disebut ‘modul’. Sebuah modul adalah suatu arsip Java (Java archive) yang memuat kelas-kelas Java untuk berinteraksi dengan NetBeans Open API dan file manifestasi yang mengidentifikasinya sebagai modul. Aplikasi yang dibangun dengan modul-modul dapat dikembangkan dengan menambahkan modul-modul baru. Karena modul dapat dikembangkan secara independen, aplikasi berbasis platform NetBeans dapat dengan mudah dikembangkan oleh pihak ketiga secara mudah dan powerful.
Lingkungan Pengembangan yang terintegrasi pada netbeans IDE, memudahkan pengguna untuk membuat beragam aplikasi dengan mudah. Adapun komponen – komponen Neatbeans adalah sebagai berikut:
1. Menu Bar
Letak Menu Bar pada Palette yaitu pada Swing Menus, untuk menggunakan
button ini klik pada button tersebut. Fungsi daripada menu bar ini untuk menciptakan tab-tab menu yang nantinya dipergunakan untuk perintah menu yang diinginkan.
2. Toolbar
3. Project Explorer
Project Explorer akan digunakan untuk melihat file-file yang berupa class
java yang terbentuk melalui Neatbeans. 4. Panel Inspector
Panel inspector akan tampil apabila mengaktifkan dokumen yang mengandung container atau pemograman grafis (GUI). Pada panel ini menampilkan komponen yang digunakan oleh file yang bersangkutan, seperti
container, komponen kontrol, komponen menu, komponen border dan lainnya.
5. Jendela Utama
Jendela utama adalah sebuah objek yang digunakan untuk menempatkan objek-objek yang dipilih dari kontrol komponen.
6. Kontrol Komponen
Kontrol komponen merupakan jendela yang menyediakan tool-tool untuk mendesign form berbasis grafis (GUI). Tool ini dibagi menjadi beberapa kategori, dimana setiap kategori menyediakan tool - tool GUI Builder sesuai dengan kategorinya. untuk menggunakannya, tinggal menyeret tool-tool
kedalam area desain. 7. Jendela Properties
26
8. Jendela keluaran (debugging)
Terdiri dari jendela Debugger dan Output. Jendela Debugger mempunyai tab panel untuk menset breakpoint, memonitor thread, dan mengawasi nilai variabel-variabel. Jendela Output menampilkan pesan dari debugger. Jika ada file yang terbuka, Debugging workspace juga mengandung Source Editor.
2.10.2 Xampp
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.
Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perlengkapan Program ini tersedia dalam GNU (General Public License) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya. (Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP/)
2.10.3 MySQL
Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.
(Sumber:http://www.idelima.com/mysql-sql-dan-phpmyadmin.html/) 2.10.4 iReport
iReport (dengan library JasperReport) yang dapat membantu dalam pembuatan laporan. Library JasperReport sendiri merupakan Java Library (JAR) yang bersifat open dan dirancang untuk menambahkan kemampuan pelaporan (reporting capabilities) pada aplikasi java.
JasperReport memiliki sejumlah fitur, antara lain : a. Layout dan desain laporan yang fleksibel
b. Dapat menampilkan laporan dalam bentuk teks maupun gambar (chart) c. Dapat menghasilkan laporan dalam berbagai format : html, pdf, rtf, xls,
csv.
d. Dapat menerima data dari berbagai sumber data : JDBC, Bean Collection, ResultSet, CSV, XML, Hibernate.
28 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Instansi atau perusahaan sebagai objek penelitian dilaksanakan di PT. Jakarta Pallet Service yang terletak di Jl. Letjend. Suprapto , telp (021) 4288084; fax ( 021 ) 42885474 Jakarta Pusat – 10640.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Jakarta Pallet Service mulai beroperasi sebagai perusahaan jasa penyewaan pallet pada maret 2003 dengan jumlah pallet 4.500 pcs dan terus berkembang. Pertumbuhan yang pesat terjadi pada tahun 2003 - 2005 dikarenakan permintaan pasar yang sangat tinggi mengenai kebutuhan rental pallet. Dunia usaha mulai memikirkan bisnis utamanya, dan untuk pendukung pallet diserahkan kepada pihak ketiga.
Menyewa pallet jauh lebih mudah dan praktis karena akan membebaskan perusahaan dari kegiatan serta biaya maintenance pallet. Jadi tidak harus membuang waktu karena urusan pallet, lebih baik berkonsentrasi pada bisnis, Menyikapi peluang tersebut, PT. Jakarta Pallete Service mengembangkan usaha penyewaan pallet karena didukung dengan orang yang telah berpengalaman di industri pallet dan sister company yang bergerak di bisnis hulunya.
Total pallet yang sudah kami sediakan adalah 200.000 ribu pallet dengan beberapa tipe pallet yang ada. Costumer – costumer yang kami punya kebanyakan adalah Consumer goods, mulai dari PT. Frisian Flag Indonesia, Indolakto, Sanghyang, Smart,dll. PT. Jakarta Pallete Service ( JPS ) hanya menyewakan pallet – pallet terbaik yang terbuat dari kayu berkualitas ( kayu rimba : Mahoni, akasia ). Saat ini perusahaan tersebut melayani berbagai perusahaan lokal maupun multinasional dengan beragam bidang usaha seperti makanan, minuman, farmasi, logistik, retail, dan lain lain.
Gambar 3.1 Pallet Kayu Tipe Two Way
30
3.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan
Adapun Visi dan Misi PT.Jakarta pallet Service adalah sebagai berikut :
Visi :
“Menjadi perusahaan pioneer yang berdedikasi untuk memberikan nilai tambah yang signifikan kepada customer, partner business, dan pihak yang terkait melalui kinerja yang efektif, efisien, kontinyu untuk mencapai keuntungan maksimal.”
Misi :
Menjadikan perusahaan rental pallet manajemen yang besar, berkelas, kompeten, dan selalu mengembangkan sistem kualitas melalui :
a. Inovasi dan Improvement secara kontinyu. b. Meningkatkan market share dan market leader.
c. Menjadi Market leader dalam industri pallet rental manajemen.
Logo PT. Jakarta Pallet Service
Gambar 3.2 Logo PT. Jakarta Pallet Service
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Berikut merupakan struktur organisasi pada PT.Jakarta Pallet Service :
Gambar 3.3 Gambar Struktur Organisasi Perusahaan
32
3.1.4. Deskripsi Tugas
Setiap organisasi baik itu didalam pemerintahan maupun suatu perusahaan, setiap elemen pegawai mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing. Berikut adalah rincian tugas pokok dan fungsinya, yaitu :
1. Departemen Marketing
a. Marketing Manajer
Memimpin departemen sales dan marketing, membuat business plan
perusahaan, membuat project development perusahaan dalam pengembangan bisnisnya, strategi penjualan dan pemasaran perusahaan, dan membuat analisa market.
b. Marketing Admin Staff
Membuat memo internal (sales order, return order, repair) kemudian di file (hard copy maupun soft copy), menyiapkan kontrak kerjasama, mencatat kontrak yang telah dibuat serta memantau kontrak-kontrak tersebut sampai kembali, mencatat setiap ada pembuatan surat keluar yang berhubungan dengan marketing department dan memfile semua surat keluar yang berhubungan dengan marketing department.
c. Sales dan Marketing Staff
Memasarkan produk perusahaan dan mencari target baru perusahaan, mengelola data calon custumer, melakukan presentasi kepada calon
2. Departemen Warehouse
a. Manajer Warehouse
Memimpin divisi warehouse, melakukan supervisi terhadap warehouse, maintenance, dan quality control terhadap produk perusahaan, membuat program mengenai costumer satisfaction, melakukan inovasi terhadap
maintenance untuk memperkecil budget, dan membuat business plan
perusahaan departemen warehouse.
b. Warehouse Head
Pengawasan terhadap perputaran produk di warehouse / gudang, pengaturan jadwal pengiriman dan penarikan produk di atau ke costumer, bertanggung jawab terhadap jumlah stok di gudang.
c. Maintenance Head
Pengawasan terhadap proses maintenance produk di gudang, pengaturan jadwal maintenance di gudang.
d. Quality Control Staff
Pengawasan quality pallet baru maupun yang sudah dimaintenance, kontrol bahan yang akan digunakan untuk maintenance, pengawasan penyimpanan pallet di gudang.
e. Return and Receive Staff
34
f. Warehouse Admin staff
Melakukan administrasi mengenai kegiatan di gudang ( surat keluar, surat masuk ), melakukan kordinasi dengan bagian marketing mengenai surat internal dari marketing.
g. Maintenance Staff
Melakukan kegiatan maintenance terhadap pallet yang rusak
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data yang diperlukan untuk menyusun suatu karya ilmiah yang kemudian menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang dihadapi sehingga didapat suatu kebenaran data yang di peroleh.
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian, desain penelitian merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penelitian tersebut, desain penelitian yang baik dapat memudahkan kita dalam melakukan penelitian dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu dan pada tahap berikutnya, penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam pengambilan data, penulis menggunakan beberapa teknik dan metode. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data primer merupakan pengumpulan data secara langsung dari objek yang sedang diteliti, cara yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah sebagai berikut :
1. Observasi, yaitu mengumpulkan bahan laporan yang terdapat didalam laporan dengan cara terjun langsung ke lokasi objek penelitian, penulis secara langsung menganalisis sistem yang dilakukan di PT. Jakarta Pallet Service.
2. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada pihak yang terkait yaitu manajer marketing yang bekerja di PT.Jakarta Pallet Service sebagai narasumber.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
36
1) Studi Pustaka
Metode yang digunakan dengan cara mencari referensi buku-buku yang dapat diperlukan sebagai landasan teori maupun yang berhubungan dengan masalah pembuatan program aplikasi. Adapun buku referensi yang penulis gunakan untuk penyusunan landasan teori adalah buku-buku yang berasal dari perpustakaan, sebagai contoh adalah buku karangan Jogiyanto. Abdul Kadir. 2) Media internet
Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang bentuk dan penyajian program, serta mencari landasan teori serta mencari tambahan artikel-artikel yang diperlukan. Adapun alamat website yang penulis gunakan adalah Google dan Wikipedia.
3) Studi Dokumentasi.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam pembangunan suatu sistem berbasis teknologi informasi diperlukan suatu pendekatan dan pengembangan sistem yang akan menentukan proses penyelesaian rekayasa perangkat lunak, adapun pendekatan sistem yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan pendekatan berorientasi objek (Object Oriented) dan pengembangan sistem dengan menggunakan model Prototype. 3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
akan dicoba-atasi dengan bantuan komputer. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah
prototype. Prototyping adalah proses yang digunakan untuk membantu pengembangan perangkat lunak dalam membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat. Prototyping dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan objektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan, kemudian dilakukan “perancangan kilat”.
Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan
input dan format output). Perancangan kilat membawa pada konstruksi sebuah
prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai Uji Pelanggan.
38
Adapun tahapan merancang sistem yang penulis gunakan dalam mekanisme pengembangan sistem dengan Prototype adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Kebutuhan dan perbaikan
Penulis akan mengumpulkan segala kebutuhan untuk merancang sistem. Dengan cara observasi, wawancara pemakai menjelaskan kebutuhan sistem dan serta dengan teknik dokumentasi penulis mengumpulkan data-data yang dibutuhkan.
2. Membuat Prototipe
Pada tahap ini Penulis akan menerjemahkan data yang telah dirancang ke dalam bahasa pemrograman (Program contoh atau setengah jadi )
3. Menguji Prototipe
Pada tahap ini penulis akan melakukan pengujian prototipe terhadap pemakai dan memberikan kritikan dan saran.
4. Memperbaiki Prototipe
Pada tahap ini penulis akan melakukan modifikasi sesuai dengan masukan pemakai sesuai dengan. Kemudian dibuat program kembali dan di evaluasi oleh pemakai sampai semua kebutuhan user terpenuhi.
5. Mengembangkan Versi Produksi
Penulis menyelesaikan sistem dengan masukan terakhir dari pemakai.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu yang digunakan yaitu menggunakan notasi-notasi UML (Unified Modeling Language) yang akan digambarkan secara elektronik menggunakan software Star UML. Dengan menggunakan metode pendekatan berorientasi objek, alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan diantaranya diagram use case (use case diagram), Diagram Aktivitas (activity diagram), Diagram sekuensial (sequence diagram), Diagram komponen (component diagram), Diagram kelas (class diagram), Diagram deployment
(deployment diagram).
1. Diagram Use case (use case diagram)
Perekayasaan perangkat lunak dapat menciptakan serangkaian skenario masing-masing mengidentifikasi urutan pemakaian bagi sistem yang akan dibangun. Skenario tersebut, yang sering disebut use case, memberikan deskripsi mengenai bagaimana sistem digunakan.
Secara umum, use case merupakan narasi tertulis yang menggambarkan peran aktor pada saat berinteraksi dengan sistem. Aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berintgeraksi dengan sistem, yang dimaksud dengan berinteraksi adalah aktor mengirim atau menerima pesan ke atau dari sistem.
2. Diagram Aktivitas (activity diagram)
40
Diagram aktivitas diawali dengan lingkaran hitam, dan diakhiri dengan lingkaran hitam bertepi putih. Aktivitas digambarkan dengan kotak persegi panjang bersudut lengkung. Setiap aktivitas dihubungkan dengan panah dari awal hingga akhir diagram aktivitas.
3. Diagram Sekuensial (sequence diagram)
Diagram sekuensial adalah diagram yang disusun berdasarkan urutan waktu. Diagram sekuensial biasa digunakan untuk menggambarkan scenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.
4. Diagram Komponen (component digram)
Diagram komponen menggambarkan struktur dan hubungan antar komponen piranti lunak, termasuk ketergantungan (dependency) diantaranya.
Komponen piranti lunak adalah modul berisi code, baik library maupun
executable, baik yang muncul compile time, link time, maupun run time. Umumnya komponen terbentuk dari beberapa class dan atau package, tapi dapat juga dari komponen-komponen yang lebih kecil. Komponen dapat juga berupa
5. Diagram Kelas ( class diagram)
Diagram kelas adalah sebuah kelas yang menggambarkan struktur dan penjelasn kelas, paket, dan objek serta hubungan satu sama lain seperti warisan, asosiasi, dan lain-lain. Diagram kelas juga menjelaskan hubungan antar kelas dalam sebuah sistem yang sednag dibuat dan bagaimana caranya agar mereka saling berkolaborasi untuk mencapai sebuah tujuan.
Kelas juga memiliki 3 area pokok yaitu : nama, atribut, dan operasi. Nama berfungsi untuk memberi identitas pada sebuah kelas, atribut fungsinya adalah untuk memberi karakterirtik pada data yang dimiliki suatu objek di dalam kelas, sedangkan operasi fungsinya adalah memberikan sebuah fungsi ke sebuah objek.
6. Diagram Deployment (deployment diagram)
Diagram Deployment memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi digunakan. Memperlihatkan simpul beserta komponen-komponen yang ada di dalamnya. Diagram ini berhubungan erat dengan diagram komponen dimana diagram ini memuat satu atau lebih komponen-komponen.
42
3.2.4.Pengujian Software
Adalah suatu cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak yang digunakan secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Salah satu pengujian software yang penulis gunakan adalah pengujian
Black box.
Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian
43 BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem yang Berjalan
Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan peninjauan atau analisis terhadap sistem yang berjalan yang didalamnya terdapat urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang menerangkan proses yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana proses itu dapat dikerjakan dan dokumen apa yang dilibatkan.
Tahap analisis ini sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan, akan mengakibatkan kesalahan pada sistem berikutnya. Untuk itu diperlukan ketelitian dan kecermatan yang tinggi untuk mendapatkan kualitas kerja sistem yang baik. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal – hal detail tentang apa yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan.
4.1.1. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
44
A. Alur Proses Sales Order
1. Customer yang akan menyewa pallet akan membuat Purchase Order dan diberikan kepada divisi marketing.
2. Dari divisi marketing mengeluarkan IMSO(Internal Memo Sales Order) untuk diberikan kepada divisi Warehouse dan divisi
Finance.
3. Di divisi Warehouseakan langsung mengirimkan Pallet beserta
Delivery Order/Surat Jalannya untuk diberikan kepada Customer.
4. Sedangkan IMSO yang masuk ke devisi finance nantinya akan dibuat surat tagihan/invoice kepada customer sesuai dengan jangka waktu yang diberikan.
B. Alur Proses Return Order
1. Apabila batas waktu penyewaan pallet telah habis, maka divisi marketing akan membuat IMRO(Internal Memo Return Order) kepada divisi Warehouse dan divisi Finance.
2. Divisi Finance nantinya akan menggunakannya berhubungan dengan tagihan salah satunya memeriksa apakah tagihan sudah lunas atau belum.
C. Alur Proses Perbaikan Pallet
1. Customerakan memberikan informasi kerusakan melalui email
ataupun telepon ke divisi marketing.
2. Kemudian divisi marketing akan memberi perintah pada divisi
warehouse untuk melakukan perbaikan pallet berdasarkan informasi dari customer yang diberitakan sebelumnya.
Adapun ketentuan- ketentuan yang diberlakukan adalah sebagai berikut :
a. Minimal sewa 500 pcs pallet.
b. Delivery time maksimal 7 hari setelah PO diterima. c. Periode sewa selama 6 bulan dan maksimal 1 tahun.
d. Fasilitas perbaikan dan penggantian pallet yang rusak (selama masa kontrak).
e. Ongkos kirim ( apabila transportasi dari PT. JPS ) = Rp. 9.000/ pcs. f. Dikenakan denda apabila pallet yang dipinjam rusak total atau hilang, dan
harga bisa kapan saja berubah.
4.1.1.1.Use Case Diagram
46
Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Penyewaanyang Sedang Berjalan
4.1.1.2.Skeneario Use Case
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan skenario use casePenyewaan Pallet PT. Jakarta Pallet Service yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Nama Use Case : Penyewaan Pallet
Aktor : Customer, Bag.Marketing, Bag. Finance, Bag.Warehouse
Tabel 4.1 SkenarioUse case Penyewaan Pallet
Aktor Sistem
1. Customer akan mengirimkan PO ke PT. Jakarta Pallet Service
2. Menerima Purchase Order. 3. Memberikan Laporan stok pallet. 4. Bag. Marketing segera
membuatkan IMSO setelah mendapatkan persetujuan dari Manajer marketing setelah melihat data stok pallet.
5. Memberikan IMSO kepada bagian finance dan bagian
warehouse. 6. Bag. Finance setelah
mendapatkan IMSO dari bag.Marketing akan menyetujui transaksi.
48
2. Nama Use Case : Pembayaran Pallet Aktor : Customer, Bag. Finance.
Tujuan :Untuk melakukan pembayaran penyewaan Tabel 4.2 SkenarioUse case Pembayaran Pallet
Aktor Sistem
1. Admin bagian financeakan membuat invoice sebagai tagihan pada customer.
2. Customer akan melakukan pembayaran atas penyewaan pallet.
3. Menerima pembayaran. 4. Bag.Finance akan mendata
setiap pembayaran yang masuk.
5. Kemudian Admin akan membuat Laporan Transaksi Bulanan dari datainvoice, dan data penyewaan pallet.
3. Nama Use Case : Pengembalian Pallet
Aktor : Customer, Bag.Marketing, Bag. Finance, Bag.Warehouse
Tabel 4.3 Skenario Use case Pengembalian Pallet diberikan kepada bag.Finance
dan bag.Warehouse.
2. Membuat IMRO dan
memberikannya pada bag.
Finance dan bag.Warehouse
3. Bag.Financeakan mengecek pelunasan pembayaran
customer.
4. Bag.Warehouse melakukan pengembalian ke customer
dengan membawa RO.
5. Apabila customer menyudahi penyewaan maka RO akan dikembalikan kembali pada bag.Marketing
50
4. Nama Use Case : Perbaikan Pallet
Aktor : Customer, Bag.Marketing, Bag. Warehouse
Tujuan : Untuk melakukan perbaikan pallet rusak yang telah disewa sebelumnya.
Tabel 4.4. Skenario Use case Perbaikan Pallet
Aktor Sistem
1. Apabila customer menerima pallet dengan kondisi rusak, maka ia akan memberikan
informasi kepada
bag.marketing.
2. Menerima laporan kerusakan pallet.
3. Kemudian bag.marketing akan memberikan perintah kepada bag.warehouse dengan internal memo perbaikan Pallet untuk menukarkan pallet yang lama dengan yang baru.
4.1.1.3.Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Adapun diagram aktivitas pada PT. Jakarta Pallet Service adalah sebagai berikut:
4.1.1.3.1. Activity Diagram Penyewaan Pallet
Berikut merupakan gambar activity diagram penyewaan pallet pada PT.Jakarta Pallet Service, dengan membuat dan mengeluarkan Internal Memo
Sales Order(IMSO) dari marketing kepada divisi lain, untuk memproses penyewaan pallet berdasarkan purchase order yang datang dari customer.
52
Ket :
a. PO : Purchase Order
b. IMSO : Internal Memo Sales Order
4.1.1.3.2. Activity Diagram Pengembalian Pallet
Berikut merupakan gambar activity diagram pengembalian pallet pada PT.Jakarta Pallet Service, dengan membuat dan mengeluarkan Internal Memo
Return Order (IMRO) dari marketing kepada divisi lain, untuk memproses pengembalian pallet.
Ket :
a. RO : Return Order
b. IMRO : Internal Memo Return Order
4.1.1.3.3. Activity Diagram Perbaikan Pallet
Berikut merupakan gambar activity diagram perbaikan pallet yang rusak pada PT.Jakarta Pallet Service, dengan membuat dan mengeluarkan Internal Memo Perbaikan Pallet (IMPP) dari marketing kepada divisi warehouse, untuk memproses perbaikan pallet yang rusak dengan yang baru.
54
Ket :
a. IMPP : Internal Memo Perbaikan Pallet. 4.1.1.3.4. Activity Diagram Pembayaran Pallet
Berikut merupakan gambar activity diagram pembayaran pallet, yang dilakukan oleh customer dan bagian finance.
Gambar 4.5 Activity Diagram Pembayaran Pallet
4.1.2. Evaluasi Sistem yang Berjalan
pengembangan sistem nantinya. Setelah melakukan identifikasi terhadap penyebab permasalahan yang ada, penulis juga melakukan pengamatan dengan maksud untuk mengumpulkan fakta atau data yang menjadi permasalahan pada sistem ini. Adapun masalah-masalahnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Evaluasi Sistem yang Berjalan
NO Masalah Divisi Rencana Pemecahan
1. Pembuatan IMSO
Marketing Membuat sebuah sistem
dengan media
penyimpanan database, dimana semua data saling terintegrasi, sehingga bagian marketing bisa langsung mengetahui stok pallet tanpa harus menunggu divisi
warehouse. 2. Dalam proses pencatatan
masih ditemukan permasalahan dalam menghitung jumlah pallet yang diterima atau pallet yang keluar yang masih
Marketing dan
warehouse
Membuat sebuah sistem dengan perhitungan update
56
menggunakan kalkulator sehingga memperlambat proses perhitungan.
penyewaan, pengembalian, perbaikan dan penambahan stok baru.
3. Pembuatan laporan transaksi dan persediaan
pallet masih
membutuhkan waktu yang lama dan saling membutuhkan data dari satu divisi ke divisi yang lain.
Marketing,
Finance, dan
Warehouse
Program aplikasi yang dirancang
Perancangan sistem adalah tahap untuk memperbaiki. Tahap ini sangat penting dalam menentukan baik atau tidaknya hasil perancangan sistem yang diperoleh. Dari tahapan perancangan ini menghasilkan suatu sistem baru yang benar-benar dapat menjelaskan semua aktivitas sehingga hasil yang dinginkan sesuai dengan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem yang Diusulkan
Perancangan sistem bertujuan untuk menggambarkan sistem yang diusulkan sebagai pelengkap dan penyempurnaan dari sistem yang sedang berjalan secara keseluruhan. Selain itu perancangan sistem bertujuan untuk mempermudah dalam proses pengolahan data penyewaan, laporan pallet, dan data stok pallet serta menyusun laporan bulanan di PT.Jakarta Pallet Service.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Gambaran sistem yang diusulkan merupakan berbentuk aplikasi sistem informasi penyewaan pallet, dimana menekankan pada pembuatan internal memo yang mengalir dari setiap divisinya seperti memo penyewaan, pengembalian serta pembuatan invoice yang akan saling terintegrasi satu dengan yang lainnya. Perhitungan otomatis untuk stok pallet dan pembuatan laporan seperti laporan transaksi bulanan, laporan stok pallet dan laporan palletakan semakin mudah untuk dibuat dengan meminimalisir waktu pembuatannya.
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Pada tahapan perancangan ini akan dibuat Use Case Diagram, Activity
Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram, Component Diagram dan
Deployment Diagram. Proses yang dirancang diuraikan menjadi beberapa bagian yang dapat membentuk sistem tersebut menjadi satu kesatuan komponen.
4.2.3.1.Use Case Diagram yang Diusulkan
58
Gambar 4.6 Use case Diagram Penyewaan Pallet yang Diusulkan
4.2.3.2. Skenario Use Case yang Diusulkan
Skenario Use Case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Berikut skenario Use case yang diusulkan : 1. Nama Use Case : Login
Aktor : Admin, Manajer di Bag.Marketing, Finance, Warehouse
Tabel 4.6 SkenarioUse Case Login
SkenarioUtama
KondisiAwal Sistem Belum Aktif
AksiAktor Admin TanggapanSistem
1. Memasukan
username&Password.
2. Baca username & Password hasil input
dari admin.
3. Memeriksa inputan dengan database.
AksiAktor Manajer TanggapanSistem
1. Memasukkan
username&password oleh manajer
2. Baca username &password hasil input
dari manajer.
3. Memeriksa inputan dengan database
KondisiAkhir Sistem siap digunakan
2. Nama Use Case : Penyewaan
Aktor : Bag.Marketing, Bag. Finance, Bag.Warehouse
Tujuan :Untuk pembuatan Sales order dan mengelola data penyewaan pallet.
Tabel 4.7 Skenario Use Case Penyewaan Pallet Diusulkan SkenarioUtama
KondisiAwal Sistem Menampilkan Halaman utama admin Marketing
AksiAktor Admin Marketing TanggapanSistem
1. Memasukan data penyewaan pallet.
2. Baca Inputan dari user dan memeriksa pada database.
60
database.
AksiAktor Manajer Marketing TanggapanSistem
4. Login sebagai Manajer marketing
5. Menampilkan tampilan utama Manajer dan data sewa yang harus divalidasi. 6. Validasi form data sewa pallet.
AksiAktor ManajerFinance TanggapanSistem
7. Login sebagai Manajerfinance 8. Menampilkan tampilan utama Manajer dan data sewa yang harus divalidasi. 9. Validasi form data sewa pallet.
Aksi Aktor Admin Finance Tanggapan Sistem
10. Login sebagai adminfinance 11.Menampilkan tampilan utama admin dan form cetak invoice.
12. Memilih pilihan cetak invoice
Aksi Aktor Bag. Warehouse Tanggapan Sistem
13. Login sebagai Bag. Warehouse 14.Menampilkan tampilan utama Manajer dan data sewa yang harus divalidasi. 15. Validasi form data sewa 16.Update stok pallet.
17. Pilih pilihan cetak Delivery Order.
18.cetak Delivery Order.
AksiAktor Admin Marketing TanggapanSistem
19. Login sebagai admin marketing.
3. Nama Use Case : Pembayaran Pallet Aktor : Bag. Finance
Tujuan :Untuk mengecheck status pembayaran dan pembuatan
invoice.
Tabel 4.8 Skenario Use Case Pembayaran Pallet Diusulkan
SkenarioUtama
KondisiAwal Sistem Menampilkan Halaman utama admin Finance
AksiAktor AdminFinance TanggapanSistem
1. Login sebagai admin Finance
dan pilih menu pembayaran.
2. Menampilkan tampilan utama admin
Finance dan tampil form pembayaran. 3. Mencari data sewa dan input
data pembayaran.
4. Menyimpan data pembayaran.
5. Apabila status pembayaran belum lunas, maka admin akanmemilih pilihan cetak
invoicelagi untuk dkirim ke
customer.
6. Munculkan data pembayaran dan cetak
invoice dan laporan transaksi bulanan.
4. Nama Use Case : Pengembalian Pallet
Aktor : Bag. Marketing dan Bag.Warehouse, Bag.Finance