• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Service Pada PT. Indo Bismar Komputer.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Service Pada PT. Indo Bismar Komputer."

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI SERVICE PADA PT. INDO BISMAR KOMPUTER

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

GEMILANG CITRA PERDANA 10.41011.0004

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ix

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Service ... 6

2.2 Penjualan ... 6

2.3 Sistem Penjualan ... 8

2.4 Pembayaran ... 10

2.5 Program Aplikasi ... 11

2.6 Visual Basic .NET ... 12

2.7 Metodologi Pengembangan Sistem ... 13

2.7.1 Analisis Sistem ... 14

(3)

x

2.7.5 Pengelolaan Sistem ... 17

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 19

3.1 Analisis Sistem ... 19

3.1.1 Wawancara ... 26

3.1.2 Identifikasi Masalah ... 27

3.2 Perancangan Sistem ... 29

3.2.1 IPO Diagram ... 29

3.2.2 Kebutuhan Sistem ... 36

3.2.3 System Flow ... 40

3.2.4 Context Diagram ... 47

3.2.5 DFD Level 0 Rancang Bangun Aplikasi Service... 47

3.2.6 DFD Level 1 Sub-Proses Transaksi Service Barang ... 48

3.2.7 Entity Relationship Diagram ... 49

3.2.8 Struktur Basis Data ... 51

3.2.9 Desain Input Output ... 56

3.3 Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem ... 69

3.3.1 Desain Uji Coba ... 69

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM... 81

4.1 Implementasi Sistem ... 81

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 81

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 82

(4)

xi

4.2.2 Uji Coba Form Transaksi Konfirmasi ... 109

4.2.3 Uji Coba Form Transaksi Invoice ... 116

4.2.4 Uji Coba Form Laporan Pendapatan Service Teknisi ... 118

4.2.5 Uji Coba Form Laporan Pendapatan Service Keseluruhan .. 119

4.2.6 Uji Coba Form Laporan Transaksi Service ... 120

4.2.7 Uji Coba Form Laporan Penjualan Sparepart ... 121

4.3 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ... 122

BAB V PENUTUP ... 129

5.1 Kesimpulan... 129

5.2 Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... 131

LAMPIRAN ... 133

(5)

xii

Gambar 2.1 Model Pengembangan Waterfall/Sequential Linear ... 14

Gambar 3.1 Document Flow Proses Transaksi Service Barang ...20

Gambar 3.2 Document Flow Proses Transaksi Konfirmasi Customer ...22

Gambar 3.3 Document Flow Proses Transaksi Pembayaran Service ...24

Gambar 3.4 Input-Proses-Output Diagram Rancang Bangun Aplikasi Service ..30

Gambar 3.5 System Flow Proses Transaksi Service Barang ...42

Gambar 3.6 System Flow Proses Konfirmasi Customer ...44

Gambar 3.7 System Flow Proses Pembayaran Service ...46

Gambar 3.8 Context Diagram Rancang Bangun Aplikasi Service ...47

Gambar 3.9 DFD Level 0 Rancang Bangun Aplikasi Service ...48

Gambar 3.10 DFD Level 1 Sub-Proses Transaksi Service Barang ...49

Gambar 3.11 Conceptual Data Model Rancang Bangun Aplikasi Service ...50

Gambar 3.12 Physical Data Model Rancang Bangun Aplikasi Service ...51

Gambar 3.13 Desain Halaman Login ...56

Gambar 3.14 Desain Halaman Menu Utama ...57

Gambar 3.15 Desain Halaman Master Pegawai ...58

Gambar 3.16 Desain Halaman Master Sparepart ...58

Gambar 3.17 Desain Halaman Master Jasa Service ...59

Gambar 3.18 Desain Halaman Transaksi Tanda Terima Service ...60

Gambar 3.19 Desain Halaman Transaksi Konfirmasi ...60

Gambar 3.20 Desain Halaman Transaksi Invoice ...61

(6)

xiii

Gambar 3.24 Desain Form Laporan Pendapatan Service Keseluruhan ...64

Gambar 3.25 Desain Tanda Terima Service ...65

Gambar 3.26 Desain Transaksi Invoice ...66

Gambar 3.27 Desain Laporan Transaksi Service ...66

Gambar 3.28 Desain Laporan Penjualan Sparepart ...67

Gambar 3.29 Desain Laporan Pendapatan Service Teknisi ...68

Gambar 3.30 Desain Laporan Pendapatan Service Keseluruhan ...68

Gambar 4. 1 Tombol Login ...83

Gambar 4. 2 Form Login ...84

Gambar 4. 3 Form Menu Utama ...85

Gambar 4. 4 Form Master Pegawai ...86

Gambar 4.5 Form Master Sparepart ...88

Gambar 4. 6 Form Master Jasa Service ...89

Gambar 4.7 Tombol Transaksi Tanda Terima Service ...90

Gambar 4. 8 Form Transaksi Tanda Terima Service ...91

Gambar 4.9 Tanda Terima Service ...92

Gambar 4.10 Form Transaksi Konfirmasi ...92

Gambar 4.11 Kolom Kerusakan pada Form Konfirmasi ...93

Gambar 4.12 Kolom Sparepart pada Form Konfirmasi ...94

Gambar 4.13 Form Transaksi Invoice ...95

Gambar 4.14 Nota Invoice ...96

(7)

xiv

Gambar 4.18 Tampilan Awal Form Laporan Pendapatan Service Keseluruhan... 99

Gambar 4.19 Form Laporan Pendapatan Service Keseluruhan ... 100

Gambar 4.20 Cetak Laporan Pendapatan Service Keseluruhan ... 101

Gambar 4.21 Tampilan Awal Form Laporan Transaksi Service ... 101

Gambar 4.22 Form Laporan Transaksi Service ... 102

Gambar 4.23 Cetak Laporan Transaksi Service ... 103

Gambar 4.24 Tampilan Awal Form Laporan Penjualan Sparepart ... 103

Gambar 4.25 Form Laporan Penjualan Sparepart ... 104

Gambar 4.26 Cetak Laporan Penjualan Sparepart ... 105

Gambar 4.27 Hasil Uji Coba Button Batal, Simpan Data Service & Tambah Tidak Berfungsi Ketika ID Kosong ... 106

Gambar 4.28 Hasil Uji Coba Button Baru Tidak Berfungsi Ketika Input Datacfr Baru ... 106

Gambar 4.29 Hasil Uji Coba Dropdownlist Fungsional ... 107

Gambar 4.30 Hasil Uji Coba Button Tambah Berfungsi Ketika Menambahkan Barang Service ... 107

Gambar 4.31 Hasil Uji Coba Button Simpan Data Service Ketika Ada Field Kosong ... 107

Gambar 4.32 Hasil Uji Coba datagridview Tidak Tampil pada Field ghgKetika Diklik ... 108

Gambar 4.33 Hasil Uji Coba Button Tidak Berfungsi Ketika Data Service dalam datagridview Tidak Dipilih ... 109

Gambar 4.34 Hasil Uji Coba Textbox Cari ... 110

Gambar 4.35 Hasil Uji Coba Datagridview Konfirmasi Tampil pada Textbox & Button Berfungsi ... 110

(8)

xv

Gambar 4.38 Hasil Uji Coba datagridview Kerusakan Tampil Ketika Klik Button Tambah ... 111

Gambar 4.39 Hasil Uji Coba Combobox Sparepart Fungsional ... 112

Gambar 4.40 Hasil Uji Coba Textbox Harga Tampil Ketika Combobox Sparepart Diisi ... 112

Gambar 4.41 Hasil Uji Coba datagridview Sparepart Tampil Ketika Klik Button Tambah Sparepart ... 112

Gambar 4.42 Hasil Uji Coba Combobox Status Konfirmasi Fungsional ... 113

Gambar 4.43 Hasil Uji Coba datagridview Konfirmasi Tampil Ketika Disimpan 113

Gambar 4.44 Hasil Uji Coba datagridview Konfirmasi Menampilkan

datagridview Kerusakan dan Sparepart ... 113

Gambar 4.45 Hasil Uji Coba combobox Status Konfirmasi ”Sudah Dikonfirmasi”

Maka Data Akan Ditampilkan Dalam Transaksi Invoice ... 114

Gambar 4.46 Hasil Uji Coba Textbox Cari ... 116

Gambar 4.47 Hasil Uji Coba Button Batal, Cetak & DGV Data Barang Tampil Ketika DGV Invoice Diklik ... 116

Gambar 4.48 Hasil Uji Coba Combobox Fungsional ... 117

Gambar 4.49 Hasil Uji Coba Button Batal Membuat Button & Textbox Tidak Berfungsi ... 117

Gambar 4.50 Hasil Uji Coba Combobox Operasional ... 118

Gambar 4.51 Hasil Uji Coba Button Tampil Menampilkan Laporan Pendapatan

Service ... 118

Gambar 4.52 Hasil Uji Coba Button Tampil Menampilkan Laporan Pendapatan

Service ... 119

Gambar 4.53 Hasil Uji Coba Button Tampil Menampilkan Laporan Transaksi

Service ... 120

Gambar 4.54 Hasil Uji Coba Button Tampil Menampilkan Laporan Penjualan

(9)

xvi

Tabel 3.1 Pegawai ... 52

Tabel 3.2 Sparepart ... 52

Tabel 3.3 Jasa Service ... 53

Tabel 3.4 Tanda Terima Service ... 53

Tabel 3.5 Detail Tanda Terima Service ... 54

Tabel 3.6 Konfirmasi ... 54

Tabel 3.7 Detail Konfirmasi ... 55

Tabel 3.8 Invoice ... 55

Tabel 3.9 Desain Uji Coba Form Login ... 69

Tabel 3.10 Desain Uji Coba Form Menu Utama... 70

Tabel 3.11 Desain Uji Coba Button Form Master ... 72

Tabel 3.12 Desain Uji Coba Form Master Pegawai ... 72

Tabel 3.13 Desain Uji Coba Form Master Sparepart ... 73

Tabel 3.14 Desain Uji Coba Form Master Jasa Service ... 74

Tabel 3.15 Desain Uji Coba Form Transaksi Tanda Terima Service ... 75

Tabel 3.16 Desain Uji Coba Form Transaksi Konfirmasi ... 76

Tabel 3.17 Desain Uji Coba Form Transaksi Invoice... 78

Tabel 3.18 Desain Uji Coba Form Laporan Pendapatan Service Teknisi ... 78

Tabel 3.19 Desain Uji Coba Form Laporan Pendapatan Service Keseluruhan... 79

Tabel 3.20 Desain Uji Coba Form Laporan Transaksi Service ... 79

Tabel 3.21 Desain Uji Coba Form Laporan Penjualan Sparepart ... 79

(10)

xvii

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Form Laporan Pendapatan Service Teknisi ... 119

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Form Laporan Pendapatan Service Keseluruhan ... 120

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Form Laporan Transaksi Service ... 121

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Form Laporan Penjualan Sparepart ... 122

Tabel 4.8 Data Jasa Service ... 122

Tabel 4.9 Data Sparepart ... 124

Tabel 4.10 Pendapatan Service Teknisi ... 127

Tabel 4.11 Pendapatan Service Keseluruhan ... 128

(11)

xviii

Lampiran 1 Tanda Terima Service pada PT. Indo Bismar Komputer ... 133

Lampiran 2 Invoice pada PT. Indo Bismar Komputer ... 133

Lampiran 3 Laporan Pendapatan Service pada PT. Indo Bismar Komputer ... 134

Lampiran 4 Lanjutan Laporan Pendapatan Service pada PT. Indo Bismar

Komputer ... 135

Lampiran 5 Laporan Pendapatan Service Teknisi pada Rancang Bangun Aplikasi

Service ... 136

Lampiran 6 Laporan Pendapatan Service Perusahaan pada Rancang Bangun Aplikasi Service ... 136

Lampiran 7 Laporan Transaksi Service pada Rancang Bangun Aplikasi Service137

Lampiran 8 Laporan Penjualan Sparepart pada Rancang Bangun Aplikasi

(12)

1 1.1 Latar Belakang

PT. Indo Bismar Komputer merupakan perusahaan distributor penjualan

alat-alat IT dan menerima jasa perbaikan (service) alat-alat IT. Pada bagian

service khususnya bagian administrasi service merupakan staff yang melayani

customer secara langsung. Sehingga bagian ini sangat penting bagi perusahaan

guna mendapat kepercayaan, kepuasan, persepsi positif dan hasil yang diharapkan

customer.

Proses service dimulai dari bagian administrasi service melakukan

penerimaan barang service, pembuatan tanda terima service yang ditujukan pada

customer, melakukan konfirmasi barang service pada customer, pemasaran

sparepart, kalkulasi pembayaran service, pembuatan invoice, hingga tahap akhir

pembuatan laporan pendapatan service harian, bulanan dan tahunan dimana semua

proses tersebut mempengaruhi pendapatan dari penjualan sparepart dan

pelayanan jasa service.

Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan teknologi dalam

melancarkan proses bisnis sebuah perusahaan, PT. Indo Bismar Komputer

memiliki beberapa permasalahan diantaranya pencatatan penerimaan barang

service dicatat secara langsung dalam sebuah buku tulis sehingga menyebabkan

redudansi data. Permasalahan lain terjadi ketika admin service mengkonfirmasi

customer berdasarkan ingatan saja apakah customer telah dikonfirmasi atau belum

(13)

ulang. Dengan kata lain tidak ada pencatatan status konfirmasi yang jelas

sehingga mengakibatkan penumpukan barang service apabila ada beberapa barang

telah di-service namun admin service lupa mengkonfirmasi. Barang-barang yang

belum dikonfirmasi tentunya suatu saat akan ditanyakan langsung oleh customer.

Hal ini menjadi perhatian paling utama jika customer mengeluh pelayanan yang

lama sebab admin service lupa mengkonfirmasi sehingga berkurangnya

kepercayaan dan kepuasan customer. Karena berkurangnya kepuasan customer,

biasanya customer mencari tempat service lain yang pelayanannya lebih cepat

sehingga PT. Indo Bismar Komputer kehilangan customer dan pendapatan service

menjadi tidak maksimal. Permasalahan terakhir adalah admin service memberi

harga jasa service berdasarkan taksiran (ingatan) dari teknisi sehingga biaya jasa

service sering berubah sesuai permintaan teknisi dan tidak akurat.

Berdasarkan permasalahan diatas maka dibuat suatu rancang bangun

aplikasi service pada PT. Indo Bismar Komputer. Aplikasi ini dapat digunakan

perusahaan dalam mengukur kinerja teknisi untuk melihat pencapaian dan profit

dari pendapatan service dan penjualan sparepart. Dalam proses transaksi service

barang akan menghasilkan data yang valid dan hanya sekali catat saja sehingga

jauh lebih efisien. Dalam proses konfirmasi customer akan menghasilkan status

konfirmasi secara otomatis dan lebih efisien serta admin service dapat bertindak

cepat untuk menghubungi customer, sehingga dapat menjaga kepuasan dan

kepercayaan customer serta memaksimalkan pendapatan service. Keterbatasan

ruang penyimpanan barang service-pun dapat teratasi. Dalam proses perhitungan

(14)

langsung dari awal admin service menentukan harga jual sparepart dan jasa

service sehingga teknisi tidak perlu susah-susah mengingat biaya jasa service.

Dengan dibuatnya rancang bangun aplikasi service ini diharapkan bisa

membantu pimpinan dalam memantau kinerja teknisi berdasarkan pendapatan

service yang diperoleh berdasarkan periode tertentu. Selain itu, dapat digunakan

untuk mengevaluasi kinerja teknisi sesuai dengan tujuan perusahaan.

1.2 Perumusan Masalah

Melihat dari penjabaran latar belakang masalah yang telah dijelaskan

diatas dapat ditarik kesimpulan permasalahan yaitu “Bagaimana merancang

bangun aplikasi service pada PT. Indo Bismar Komputer dalam penjualan

sparepart dan memantau tingkat pendapatan teknisi?

1.3 Batasan Masalah

Dalam perancangan aplikasi service ini, maka batasan-batasan masalah

yang dibuat oleh penulis adalah:

1. Menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.

2. Sistem Database menggunakan SQL Server.

3. Tidak membahas masalah persediaan sparepart, safety stock dan pembelian

sparepart.

4. Data yang diolah yaitu data pendapatan service dalam bentuk data Excel (.xls)

(15)

1.4 Tujuan

Berdasarkan dari perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

membuat rancang bangun aplikasi service yang memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Pencatatan data customer, data sparepart dan data pegawai.

2. Pencatatan transaksi penjualan sparepart, harga beli sparepart, harga jual

sparepart dan biaya jasa service secara akurat.

3. Pemantauan teknisi dari pendapatan service yang diperoleh pada target yang

ditentukan pimpinan.

4. Menghasilkan laporan transaksi service, laporan penjualan sparepart, laporan

pendapatan service tiap teknisi dan laporan pendapatan service keseluruhan

berdasar periode tertentu.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan laporan Tugas Akhir

ini, maka penulis membuat sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Di dalam bab ini penulis akan membahas tentang latar belakang permasalahan,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dibuatnya rancang bangun aplikasi

service serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat mengenai

masing-masing bab.

BAB II : LANDASAN TEORI

Di dalam bab ini penulis menjelaskan tentang teori dasar yang digunakan dalam

menyelesaikan masalah dan yang berhubungan dengan dibuatnya tugas akhir ini.

(16)

Sistem Penjualan, Pembayaran, Program Aplikasi, Visual Basic .NET &

Metodologi Pengembangan Sistem.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Di dalam bab ini penulis membahas tentang tahap-tahap yang wajib dikerjakan

dalam penilitian rancang bangun aplikasi service pada PT. Indo Bismar

Komputer. Dimulai dari mengidentifikasi masalah, merancang sistem yang

meliputi pembuatan document flow, system flow, context diagram, data flow

diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD) baik conceptual data model

(CDM) maupun physical data model (PDM), desain user interface, desain input

output, dan rancangan pengujian dan evaluasi sistem.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Di dalam bab ini penulis akan membahas kebutuhan sistem, pembuatan rancang

bangun aplikasi service, mengevaluasi sistem guna mengetahui aplikasi yang telah

dibuat mampu menyelesaikan permasalahan sesuai harapan, dan langkah dalam

mengimplementasikan sistem yang telah dievaluasi.

BAB V : PENUTUP

Di dalam bab lima penulis akan membahas mengenai kesimpulan dan saran.

Kesimpulan merupakan hasil evaluasi dari sistem yang diibuat oleh penulis.

Sedangkan saran berisi tentang kekurangan dari aplikasi yang telah dibuat dan

berisi masukan pengembangan aplikasi oleh pihak luar yang berniat melanjutkan

(17)

6

2.1 Service

Pengertian service menurut Chaffey (2008) adalah suatu aktivitas atau

manfaat yang tidak memiliki wujud dan dapat diserahkan kepada orang lain yang

bertindak sebagai customer dan tidak bersifat kepemilikan.

Pengertian service menurut Kotler (2009) yaitu suatu tindakan, jasa,

maupun kinerja yang ditawarkan kepada orang lain dan tidak memiliki wujud

apapun serta tidak menimbulkan kepemilikan.

Menurut beberapa pengertian para ahli yang telah dijabarkan diatas, maka

dapat ditarik suatu kesimpulan dari pengertian service yaitu seluruh tindakan,

kinerja, manfaat ataupun aktivitas yang dapat diserahkan melalui satu pihak ke

pihak lainnya, yang memiliki sifat dasar tidak berwujud dan tidak menimbulkan

kepemilikan apapun.

2.2 Penjualan

Menurut Soemarso (2004:164), kegiatan menjual barang dagang yang

dilakukan oleh suatu perusahaan dagang pada umumnya disebut sebagai

“penjualan” saja. Biasanya jumlah transaksi penjualan yang terjadi pada

perusahaan tersebut cukup besar jika dibanding dengan jenis transaksi lainnya.

Ada beberapa perusahaan dagang hanya melakukan penjualan secara tunai dan

(18)

yang melakukan penjualan dengan kedua jenis jual-beli tersebut: secara tunai

maupun kredit.

Menurut Soemarso (2004:160), ketika perusahaan dagang menjual

barangnya, maka perusahaan akan memperoleh pendapatan. Jumlah harga yang

diberikan pada pembeli atas barang dagang yang diterima disebut pendapatan

perusahaan yang berkaitan. Khusus perusahaan dagang, akun yang dipakai dalam

pencatatan penjualan barang disebut akun “penjualan”.

Menurut Suwardjono (2006:381), pada umumnya, penjualan merupakan

kegiatan menukar jasa atau barang yang dihasilkan oleh perusahaan dengan kas.

Penjualan dapat dikatakan berhasil secara teknis jika produk (beserta resiko yang

ada pada produk) telah diserahkan pada pembeli dan sebagai imbalan, penjual

mendapatkan uang atau kas. Secara otomatis perusahaan telah melepaskan resiko

yang sangat berpengaruh dan melepaskan manfaat dari kepemilikian barang

tersebut kepada pembeli.

Dalam buku “Pengertian Penjualan” yang ditulis oleh Ridwan Iskandar

Sudayat, pengertian penjualan merupakan suatu usaha yang terorganisir guna

mengembangkan rencana-rencana strategis yang ditujukan dalam usaha pemuasan

keinginan dan kebutuhan pembeli, untuk memperoleh penjualan yang dapat

memberikan profit.

Menurut Marwan (1991), penjualan adalah suatu sumber pokok

perusahaan dalam mengembangkan usahanya, karena hanya dari penjualan saja

perusahaan dapat memperoleh laba serta perusahaan berusaha mencari konsumen

(19)

konsumen sehingga perusahaan dapat mengetahui produk yang dibutuhkan

konsumen.

Menurut Winardi (1982), penjualan merupakan suatu pemindahan hak atas

barang atau jasa. Dari pengertian diatas dalam memindahkan jasa dan barang

dibutuhkan tenaga kerja manusia yang bekerja dibagian penjualan contohnya

agen, pemasaran, pelayanan atau pelaksanaan dagang.

Kegiatan yang paling penting dalam penjualan adalah kegiatan

menghitung laba. Penjualan memiliki dua jenis laba yaitu laba bersih dan laba

kotor. Laba kotor adalah hasil perhitungan dari harga jual yang dikurangi dengan

harga pokok penjualan atau modal pokok. Sedangkan laba bersih adalah jumlah

keseluruhan dari laba kotor yang dikurangi dengan jumlah keseluruhan biaya

operasional suatu usaha. (Ayodya, 2010)

2.3 Sistem Penjualan

Sistem penjualan merupakan suatu proses yang mengaitkan sumber daya

ke dalam suatu prosedur, organisasi, sarana, serta data pendukung demi mengolah

sistem penjualan sehingga memberikan hasil berupa informasi yang berguna bagi

pimpinan atau pihak manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan.

(Karmatoli, 2012)

Menurut pendapat West Churman, suatu sistem dapat diartikan sebagai

serangkaian elemen yang saling terintegrasi untuk mencapai sekelompok tujuan

(Krismiaji, 2002). Sedangkan definisi sistem penjualan dalam sebuah buku

Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan merupakan suatu perjanjian

(20)

mempertimbangkan pembayaran atau janji atas pembayaran sejumlah kas dalam

bentuk uang dengan jumlah tertentu dan memindahkan barang atau jasa pada

pihak pembeli sebagai hak dan kepemilikan harta benda (Abdurrachman, 2001).

Diambil dari definisi diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

sistem penjualan merupakan suatu sistem yang dapat digunakan perusahaan dalam

menjual ataupun memasarkan barang dagang atau jasa kepada konsumen.

Di dalam sistem penjualan, komponen yang terkait yaitu:

1. Nota, yang berupa dokumen-dokumen sebagai berikut:

a. Surat tagihan

b. Faktur penjualan kredit

c. Rekapitulasi harga pokok penjualan

d. Bill of lading

e. Pita register kas

f. Faktur penjualan tunai

2. Catatan yang dipakai yaitu:

a. Kartu persediaan

b. Jurnal umum

c. Jurnal penerimaan kas

d. Kartu gudang

e. Kartu piutang

f. Jurnal penjualan

3. Laporan dalam bentuk informasi yang dihasilkan yaitu:

a. Jumlah piutang pada pelanggan

(21)

c. Data barang yang akan dijual

d. Data pembeli (customer)

2.4 Pembayaran

Definisi pembayaran dalam sebuah buku berjudul Manajemen Sumber

Daya Manusia yang ditulis oleh Hasibuan (2001:117) yaitu proses berpindahnya

hak milik berupa sejumlah uang dari pembeli kepada penjual yang dilakukan

secara langsung maupun tidak langsung yaitu melalui media jasa bank.

Sedangkan dalam artikel yang berjudul “Pengertian Alat Pembayaran

Definisi Menurut Para Ahli dan Sistem Pembayaran” yang diambil dari sebuah

alamat web, definisi dari pembayaran yaitu merupakan salah satu kegiatan utama

dalam setiap transaksi ekonomi. Seiring dengan berkembangnya teknologi maka

semakin besar dan semakin banyak jenis-jenis transaksi dan resiko yang dimiliki.

Dalam masalah tersebut maka dibutuhkan adanya suatu alat dan sistem

pembayaran yang aman, cepat dan lancar. Jika terciptanya suatu sistem

pembayaran tersebut terbukti berhasil maka dapat mendukung berkembangnya

sistem perbankan dan keuangan. Sebaliknya jika tidak lancar atau mengalami

kegagalan maka tentu akan menimbulkan dampak buruk pada keseimbangan

perekonomian.

Pembayaran merupakan kegiatan memindahkan dana untuk memenuhi

kewajiban yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan ekonomi. Pembayaran pasti akan

selalu terjadi setiap hari dan melibutkan banyak transaksi ekonomi yang jenisnya

beraneka ragam contohnya seperti jual beli jasa dan barang, pelunasan kredit dan

(22)

pembayaran seperti pembayaran dengan uang kartal, pembayaran dengan uang

tunai, bilyet giro, cheque, wesel dan lain-lain.

Kegiatan pembayaran memang bisa dikatakan sangat mudah dan

sederhana namun bisa juga menjadi sulit dan kompleks tergantung dari tingkat

kesulitan suatu transaksi ekonomi yang terjadi. Secara umum pembayaran dapat

diartikan sebagai perpindahan kepemilikan hak atas uang dari pembeli kepada

penjual atau dari pembayar kepada penerimanya. Atau dengan arti lain dapat

dijelaskan bahwa pembayaran merupakan perpindahan hak milik atas nilai uang

antara pembeli dan penjual yang terjadi secara bersamaan dengan perpindahan

hak atas jasa atau barang oleh penjual kepada pembeli.

Proses suatu pembayaran tidak dapat berdiri sendiri dan terjadi secara

spontan serta tanpa ada hubungannya dengan transaksi yang lain, sebab setiap

kegiatan pembayaran merupakan bukti nyata atau realisasi dari transaksi ekonomi.

Suatu kegiatan pembayaran dapat dilakukan secara tradisional atau sederhana

tanpa memerlukan jasa bank atau bisa dilakukan melalui proses yang cukup rumit

yang membutuhkan jasa-jasa perantara seperti perbankan agar kegiatan

pembayaran bisa diselesaikan dengan cepat, aman dan efisien.

2.5 Program Aplikasi

Menurut Jogiyanto (1999:12), program aplikasi adalah pernyataan

(statement) atau instruksi (instruction) yang telah tersusun sedemikian rupa

hingga komputer bisa melakukan proses input menjadi suatu proses output.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:52), program aplikasi

(23)

digunakan untuk mengolah data dan memiliki aturan maupun ketentuan bahasa

pemrograman tertentu. Aplikasi merupakan suatu program komputer yang dibuat

khusus untuk melaksanakan dan mengerjakan tugas khusus dari pengguna.

2.6 Visual Basic .NET

Menurut Kurniadi (2000), Visual basic.NET sendiri merupakan bahasa

pemrograman yang terdapat dalam Visual Studio .NET untuk mendukung rencana

Microsoft ke depan dalam platform .NETnya.. Bisa dikatakan visual basic.NET

sebagai bahasa pemrograman yang telah cukup matang menjadikan visual basic

.NET menjadi bahasa pemrograman yang akan menjadi pintu gerbang bagi

banyak kalangan developer dalam platform Microsoft yang baru.

Microsoft Visual Basic.NET adalah pengembangan lebih lanjut dari

bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 yang dikenal dengan kemampuan Rapid

Application Development dan mengimplementasikan konsep OOP (Object

Oriented Programming) secara penuh dan merupakan sebuah alat untuk

mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak diatas sistem.NET

Framework, dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini,

para programmer dapat membangun aplikasi Windows Forms, aplikasi web

berbasis ASP.NET dan juga aplikasi command-line. Visual Basic.Net merupakan

bahasa pemrograman yang berorientasi objek yang memiliki fitur seperti

abstraction, encapsulation, inheritance, polymorphism, dan juga termasuk

penambahan keyword class untuk mendefinisikan kelas-kelas dan keyword

(24)

Menurut Alam (2002), komponen yang digunakan untuk pembutan

aplikasi web browser ini antara lain:

1. NET Framework

Framework.NET framework terdiri dari dua buah komponen utama yaitu

Common Language Runtime (CLR) dan .NET framework Class Library atau

Base Case Library (BCL) serta beberapa komponen baru seperti Common

Language Inrastucture, Assembly, Class Library, Keamanan dan Management

Memori.

2. Arsitektur.NET

Menurut Hidayatullah (2014:5) dalam buku Visual Basic .NET membuat

aplikasi database dan program kreatif mengatakan Visual Basic .NET adalah

visual basic yang direkayasa kembali untuk digunakan pada platform .NET

sehingga aplikasi yang dibuat menggunakan Visual Basic .NET dapat berjalan

pada sistem komputer apapun dan dapat mengambil data dari server dengan

tipe apapun asalkan ter-install .NET Framework.

2.7 Metodologi Pengembangan Sistem

Model yang akan diambil oleh penulis dalam mengembangkan sistem ini

adalah Model Sequential Linier dimana pada umumnya model ini digunakan

untuk pengembangan rancang bangun aplikasi service dengan spesifikasi yang

(25)

Gambar 2.1 Model Pengembangan Waterfall/Sequential Linier

Menurut Pressman (2010:p39), model ini menyediakan pendekatan alur

hidup rancang bangun aplikasi service secara sequential atau terurut dimulai dari

perencanaan sistem (planning), analisa sistem (analysis), perancangan sistem,

impementasi sistem, pengujian sistem (testing) dan pemeliharaan sistem

(maintenance).

2.7.1 Analisis Sistem

Suatu kegiatan dalam mengidentifikasi, mengevaluasi masalah-masalah

yang terjadi, membuat model, membuat spesifikasi sistem dan membuat solusi

yang diharapkan dalam sebuah rancang bangun aplikasi service, sehingga dapat

memperbaiki kekurangan dari sistem yang telah ada.

Menurut Singarimbun (1985), tata cara yang digunakan dalam menemukan

masalah mengenai administrasi service dan penjualan sparepart agar dapat

(26)

a. Wawancara

Interview merupakan cara untuk mengumpulkan data secara langsung

dengan pimpinan dan pegawai perusahaan guna memperoleh data dan informasi

mengenai service dan penjualan sparepart yang diperlukan dalam penyusunan

tugas akhir dan pembuatan rancang bangun aplikasi service. Dalam proses

interview ini, penulis mulai mengamati proses bisnis, menemukan masalah dalam

suatu proses bisnis dan mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan

dalam membuat sebuah aplikasi.

b. Studi Pustaka

Studi Pustaka merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk

melakukan sebuah penelitian dan salah satu cara yang digunakan untuk

menyelesaikan permasalahan mengenai rancang bangun sebuah aplikasi

pelaksanaan mata kuliah tugas akhir dengan mencari landasan teori yang telah

dibuat sebelumnya. Studi Pustaka dapat mengetahui objek penelitian lebih luas

dan membuat kesimpulan/hasil akhir yang berbeda dan up to date, sehingga

rancang bangun aplikasi yang telah dibuat dapat memenuhi tujuan dan

menghasilkan solusi dari permasalahan yang ada pada perusahaan.

Sumber-sumber yang bisa dijadikan sebagai bahan studi pustaka adalah

buku karya pengarang akademis terpercaya, jurnal ilmiah yang telah terakreditasi

dan hasil penelitian mahasiswa seperti tesis, jurnal, skripsi, laporan praktikum,

disertasi dan lain-lain. Dalam studi pustaka ini terdapat beberapa metode yang

biasa digunakan, yaitu:

(27)

b. Membandingkan (Compare)

c. Merangkum (Summarize)

d. Mengumpulkan (Synthesize)

c. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana membuat aplikasi yang mengelola data transaksi service agar tidak

terjadi redudansi data.

2. Bagaimana membuat aplikasi yang dapat mencatat biaya penjualan sparepart

dan biaya jasa service yang efektif agar dapat menghasilkan perhitungan yang

akurat.

3. Bagaimana membuat aplikasi yang mampu mengelola barang yang telah

di-service agar segera dikonfirmasi oleh admin di-service dan tidak terjadi

penumpukan di dalam gudang.

2.7.2 Perancangan Sistem

Fokus pada pembuatan perancangan dan dijabarkan secara rinci dalam

system flow, context diagram, data flow diagram (DFD), entity relationship

diagram (ERD), desain input/output (IO), pseudocode serta dokumentasi lainnya.

Menurut Effendi (1984), pembuatan laporan merupakan kegiatan

mengumpulkan data & informasi (dokumentasi), penyusunan serta tahapan yang

berhubungan dengan penelitian.

Pembuatan sistem merupakan kegiatan membuat rancang bangun aplikasi

(28)

disertai dengan pembuatan laporan tugas akhir yang juga berisi penggunaan

aplikasi service agar mudah saat melakukan implementasi sistem.

Berdasarkan analisis, penulis membuat pengembangan sistem untuk

mencari solusi pada perusahaan tersebut. Dengan analisis tersebut maka dapat

menghasilkan system flow dari analisis sistem yang sedang berjalan.

2.7.3 Implementasi Sistem

Merupakan kegiatan penerapan kumpulan hasil desain interface yang

saling terintegrasi ke dalam sebuah rancang bangun aplikasi service agar dapat

menghasilkan solusi yang diharapkan pimpinan berdasarkan permasalahan dan

kebutuhan.

2.7.4 Pengujian Sistem

Suatu kegiatan yang dilakukan dalam menilai kesesuaian rancang bangun

yang telah dibuat dengan solusi yang diharapkan oleh pimpinan, mengevaluasi

kelebihan dan kelemahan aplikasi (pengujian kualitas produk) serta mengevaluasi

urutan kegiatan yang sistematis dalam mencapai tujuan sistem. Pengujian

dilakukan untuk memastikan mutu dari suatu aplikasi yaitu menguji apakah

aplikasi yang dihasilkan telah sesuai dengan mutu yang dipersyaratkan. Testing

dilakukan untuk memastikan atau menjaga mutu suatu aplikasi.

2.7.5 Pengelolaan Sistem

Suatu aplikasi pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa

(29)

lingkungan (periperal atau sistem operasi) baru, atau karena pemakai

(30)

19

3.1 Analisis Sistem

Tahap analisis merupakan tahap mendasar yang harus dilakukan pertama

kali sebelum melanjutkan pada tahap perancangan sistem. Kesalahan dalam tahap

ini harus dihindari karena dapat menyebabkan kesalahan yang berhubungan pada

tahap berikutnya.

Kegiatan dalam menganalisa sistem yaitu mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan serta membuat model, spesifikasi sistem dan solusi

dalam membuat rancang bangun aplikasi.

Untuk menyempurnakan informasi dari tahap perencanaan sistem yang

lebih terperinci tentang kondisi instansi saat ini, maka metode yang digunakan

untuk mengumpulkan data adalah pengamatan (observasi), wawancara

(interview), studi pustaka dan identifikasi masalah.

Berikut ini adalah rancangan dokumen flow service barang yang

[image:30.595.92.511.303.521.2]

menjelaskan tentang alur proses transaksi oleh admin service. Dapat dilihat pada

gambar 3.1.

(31)
[image:31.595.97.508.84.639.2]

Document Flow Service Barang Customer Admin Service Teknisi Mulai Membuat Tanda Terima Service Barang Barang Tanda Terima Service Barang Service Inap? Ya Tanda Terima Service Tanda Terima Service Barang Telah Diperbaiki A Barang Mengidentifikasi Kerusakan Selesai Mengganti Sparepart? Melakukan Service Barang Tidak Barang Telah Diperbaiki Tanda Terima Service B C Ya Tidak Mengidentifikasi Kerusakan Mengganti Sparepart? Ya Tidak Melakukan Service Barang Melakukan Pengecekan Sparepart

Gambar 3.1 Document Flow Proses Transaksi Service Barang

Analisis masalah yang digambarkan dalam document flow service barang

(32)

di ruang service PT. Indo Bismar Komputer. Customer menaruh barang yang

perlu diperbaiki pada admin service. Kemudian diserahkan kepada teknisi oleh

admin service dan teknisi bertanya pada customer tentang apa yang dikeluhkan

agar dapat ditentukan seberapa lama pengerjaannya.

Jika pengerjaan service butuh waktu yang lama, teknisi menyarankan agar

barang yang akan di-service ditinggal saja. Jika service membutuhkan waktu

sekitar kurang dari satu jam, teknisi menyarankan kepada customer untuk

menunggu.

Proses service barang inap: Admin service membuat tanda terima service

dua rangkap (berwarna putih dan merah). Tanda terima service warna putih

diberikan pada customer dan tanda terima service warna merah ditempel

menggunakan isolasi pada barang service milik customer. Kemudian teknisi

mencari kerusakan. Jika kerusakan barang berasal dari sparepart yang rusak parah

dan sparepart perlu diganti, maka admin service mengkonfirmasi customer

mengenai sparepart yang perlu diganti beserta biaya yang akan dikenakan.

Namun jika sparepart hanya perlu diperbaiki saja, maka teknisi langsung

melakukan service barang hingga barang selesai diperbaiki.

Proses service barang langsung: Jika service dapat dikerjakan langsung

(tidak sampai satu jam), maka customer biasanya menunggu dan admin service

tidak perlu membuat tanda terima service. Kemudian teknisi mencari kerusakan.

Jika kerusakan barang berasal dari sparepart yang rusak parah dan sparepart

perlu diganti, maka admin service bertanya kepada customer apakah customer

(33)

diperbaiki saja, maka teknisi langsung melakukan service barang hingga barang

selesai diperbaiki.

Berikut ini adalah rancangan dokumen flow konfirmasi customer yang

menjelaskan tentang alur proses transaksi oleh admin service. Dapat dilihat pada

gambar 3.2.

Document Flow Konfirmasi Pelanggan

Bagian Gudang Customer Teknisi Admin Service Memberitahu Pelanggan, Barang Siap Diambil Tanda Terima Service Barang Telah Diperbaiki B C Mengkonfirmasi Mengenai Biaya Service & Sparepart

[image:33.595.97.511.248.670.2]

Menjawab Konfirmasi Diteruskan/ Setuju? Mengambil Sparepart Ya Barang Telah Diperbaiki Tanda Terima Service Mengambil Barang Tidak Tanda Terima Service Tanda Terima Service Tanda Terima Service Barang Barang D Selesai Sparepart Sparepart Mengganti Sparepart & Service Barang Mencatat Sparepart yang Digunakan Catatan Sparepart untuk Service E Mulai

(34)

Analisis masalah yang digambarkan dalam document flow konfirmasi

customer pada PT. Indo Bismar Komputer dimulai dari dua jenis transaksi yaitu

barang service dengan mengganti sparepart (C) dan barang service yang hanya

memperbaiki sparepart saja (B).

Proses bisnis transaksi perbaikan sparepart (B): Untuk transaksi yang

hanya memperbaiki sparepart saja maka dimulai dari bagian admin service yang

akan diberi tanda terima service oleh teknisi. Lalu admin service mengkonfirmasi

customer melalui pesan atau telepon bahwa barang sudah diperbaiki dan bisa

diambil.

Proses bisnis transaksi penggantian sparepart (C): Untuk transaksi yang

perlu mengganti sparepart maka alur document flow dimulai dari bagian admin

service yang hendak mengkonfirmasi customer melalui pesan atau telepon untuk

memberitahu biaya service yang akan dikenakan dan memberitahu tentang

penggantian sparepart lalu menanyakan kepada customer bahwa service akan

dilanjutkan atau tidak. Jika customer menjawab dilanjutkan saja, maka teknisi

akan mengambil sparepart ke bagian gudang. Ketika sparepart telah diambil

oleh teknisi, bagian gudang mencatat sparepart yang digunakan teknisi ke dalam

sebuah buku tulis.

Setelah teknisi mengambil sparepart di gudang, kemudian teknisi

mengganti sparepart dan mulai men-service barang. Jika barang telah selesai

di-service, teknisi menyerahkan barang pada admin service dan admin service

mengirim pesan atau menelepon untuk memberitahu bahwa barang sudah

(35)

Kemudian, admin service mencatat jawaban dari customer mengenai

tanggal pengambilan barang service oleh customer. Dan sebaliknya jika customer

membatalkan service, maka customer bisa langsung datang dan mengambil

barang ke ruang service PT. Indo Bismar Komputer dengan memberikan tanda

terima service pada admin service untuk bukti pengambilan barang.

Berikut ini adalah rancangan dokumen flow pembayaran service yang

menjelaskan tentang alur proses transaksi oleh admin service. Dapat dilihat pada

gambar 3.3.

Document Flow Pembayaran Service

[image:35.595.96.512.320.668.2]

Gudang Pimpinan Teknisi Admin Service Customer Kasir Invoice Invoice Barang Tanda Terima Service Tanda Terima Service Membuat Invoice Invoice Invoice Membuat Laporan Pendapatan Service Melakukan Pembayaran Laporan Pendapatan Service Laporan Pendapatan Service Selesai D Barang A E Invoice Mencatat Penjualan Sparepart Membuat Laporan Penjualan Sparepart Laporan Penjualan Sparepart Laporan Penjualan Sparepart

(36)

Analisis masalah yang digambarkan dalam document flow pembayaran

service pada PT. Indo Bismar Komputer dimulai dari dua jenis transaksi yaitu

barang service yang ditinggal atau service inap atau pengerjaan service yang

membutuhkan waktu lama dan barang service yang langsung ditangani atau tidak

menginap atau pengerjaan service cepat.

Untuk proses barang yang akan di-service tersebut ditinggal atau service

inap atau pengerjaan service yang butuh waktu yang lama, maka customer harus

membawa tanda terima service sebagai tanda bukti kepemilikan barang dan

diberikan pada admin service. Admin service ke bagian teknisi untuk mengambil

barang dan running barang service agar customer mengecek kembali barangnya.

Dalam waktu yang sama, admin service mencatat dan membuat invoice di

Microsoft Excel untuk dicetak menjadi rangkap tiga, yaitu: warna putih, merah

dan kuning.

Invoice berwarna putih diserahkan kepada customer dan invoice berwarna

merah diserahkan pada bagian kasir. Lalu customer membayar biaya service pada

kasir, kasir mencocokkan invoice putih milik customer dengan invoice merah

yang sudah dicetak dan diserahkan oleh admin service.

Untuk invoice berwarna kuning akan diarsipkan dan setiap bulannya

diserahkan kepada bagian gudang agar dibuatkan laporan penjualan sparepart.

Setiap akhir bulan admin service membuat dan mencetak laporan pendapatan

service yang datanya berasal dari arsip nota invoice warna kuning tersebut untuk

diserahkan kepada pimpinan.

Untuk proses barang service yang langsung ditangani atau tidak menginap

(37)

langsung melakukan pembayaran kepada kasir dan kasir mencocokkan dengan

invoice merah yang ada di dalam buku transaksinya. Selanjutnya customer

mengambil barang dan running barang service untuk dicek kembali oleh

customer.

3.1.1 Wawancara

Wawancara terhadap bagian admin service, bagian teknisi, bagian

gudang, kasir dan pimpinan perusahaan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

mendapatkan informasi penting yang sangat dibutuhkan dalam mencari dan

mengidentifikasi proses bisnis pada perusahaan, deskripsi pekerjaan pada

beberapa bagian perusahaan, hingga masalah operasional yang dihadapi oleh

perusahaan agar dapat mengidentifikasi masalah yang sedang terjadi pada PT.

Indo Bismar Komputer.

Hasil dari wawancara atau interview atau tanya jawab yang dilakukan oleh

bagian admin service dan bagian teknisi maka didapatkan informasi dan data

sebagai berikut:

Ketika admin service menerima service inap dari customer maka admin

service membuat nota tanda terima service untuk customer. Tanda terima service

yang dibuat oleh admin service dicatat dalam sebuah nota manual rangkap dua

dan untuk pembukuannya dicatat dalam sebuah buku tulis biasa.

Pada saat kerusakan barang telah berhasil ditemukan apakah perlu

mengganti sparepart atau tidak, maka admin service menghubungi customer

melalui telepon untuk menanyakan service dilanjutkan atau tidak. Customer

(38)

service segera memberitahu teknisi untuk menggani sparepart. Teknisi langsung

mengambil sparepart ke bagian gudang. Bagian gudang mencatat nama barang

dan jumlah sparepart yang diambil oleh teknisi ke dalam sebuah buku tulis.

Ketika barang telah selesai di-service maka admin service menghubungi

customer untuk memberitahu dan menanyakan kapan sekiranya barang akan

diambil. Lalu customer datang dan mengambil barang, admin service membuat

nota invoice untuk customer, kasir dan gudang. Sedangkan admin service sendiri

juga mencatat ulang ke dalam buku tulis tentang pendapatan service.

Untuk laporan pendapatan service setiap bulannya, admin service

membuat laporan pendapatan service dengan mengetikkan lagi data yang dicatat

dari buku tulis dan nota invoice warna kuning ke dalam Microsoft Excel dan

mencetaknya untuk diserahkan kepada pimpinan.

Setiap akhir bulan, bagian gudang membuat laporan penjualan sparepart

dengan mengetikkan lagi data yang dicatat dari buku tulis ke dalam Microsoft

Excel dan mencetaknya untuk diserahkan kepada pimpinan. Namun laporan yang

diserahkan kepada pimpinan adalah laporan penjualan seluruhnya, bukan laporan

penjualan service saja. Dalam laporan penjualan sparepart tidak dibedakan antara

laporan penjualan sparepart service dengan laporan penjualan oleh PT. Indo

Bismar Komputer sendiri.

3.1.2 Identifikasi Masalah

PT Indo Bismar Komputer merupakan perusahaan yang beroperasi

dibidang penjualan, service dan distributor komputer. Pada sektor service,

(39)

administrasi service ini bertanggung jawab mulai dari mencatat, membuat dan

mencetak nota tanda terima service serta invoice, merekap nota tanda terima

service dengan nota invoice, mengkonfirmasi customer, membantu teknisi

meng-install software, meng-install ulang OS serta running aplikasi, setiap akhir bulan admin

service membuat laporan pendapatan service untuk diserahkan kepada pimpinan

perusahaan.

Alur proses bisnis yang menjadi pokok permasalahan yaitu mekanisme

pencatatan data tanda terima service dicatat secara langsung dalam sebuah buku

tulis sehingga menyebabkan redudansi data. Pencatatan biaya jasa perbaikan atau

service dan penjualan sparepart yang dikelola admin service seringkali

mengalami kesusahan dalam perhitungan karena belum adanya pengelolaan

perhiungan service yang akurat. Admin service memberi harga jasa service

berdasarkan taksiran (ingatan) dari teknisi sehingga biaya jasa service sering

berubah sesuai permintaan teknisi dan tidak akurat.

Seringkali barang-barang yang sudah diperbaiki belum dikonfirmasi admin

service yang berakibat terjadinya penumpukan barang karena selama ini admin

service mengkonfirmasi customer hanya mengandalkan ingatan saja apakah

customer telah dikonfirmasi atau belum dan customer mana saja yang belum

dikonfirmasi agar dilakukan konfirmasi ulang. Dengan kata lain tidak ada

pencatatan status konfirmasi yang jelas sehingga mengakibatkan penumpukan

barang service karena keterbatasan luas ruang penyimpanan untuk barang service.

Apabila ada beberapa barang telah di-service namun admin service lupa

mengkonfirmasi. Barang-barang yang belum dikonfirmasi tentunya suatu saat

(40)

jika customer mengeluh pelayanan yang lama sebab admin service lupa

mengkonfirmasi sehingga berkurangnya kepercayaan dan kepuasan customer.

Karena berkurangnya kepuasan customer, biasanya customer mencari tempat

service lain yang pelayanannya lebih cepat sehingga PT. Indo Bismar Komputer

kehilangan customer dan pemasukan service menjadi kurang maksimal.

3.2 Perancangan Sistem

Tahap ini sangat berguna agar aplikasi yang dihasilkan dapat berfungsi

selaras dengan kebutuhan yang diharapkan, yaitu membantu pimpinan dalam

menganalisa data dan dalam pengambilan keputusan yang lebih informatif.

Rancang bangun aplikasi administrasi service ini dibangun dalam bentuk dekstop

dan menggunakanv isual basic sebagai bahasa pemrogramannya.

Pembuatan rancang bangun aplikasi service pada PT. Indo Bismar

Komputer dijabarkan secara rinci dan bertahap. Tahapan-tahapan dalam proses

perancangan sistem yang dipakai dalam rancang bangun aplikasi service ini

adalah sebagai berikut:

3.2.1 IPO Diagram

Dalam tahap perancangan sistem ini, dibuatlah IPO diagram sebagai acuan

dalam menyelesaikan rancang bangun aplikasi service ini. IPO Diagram sangat

dibutuhkan dalam mengetahui masukan (input) dan keluaran (output), yang

(41)

Block Diagram Rancang Bangun Aplikasi Service

OUTPUT PROSES

INPUT

Transaksi Service Barang

Pelaporan Data Teknisi

Invoice

Laporan Pendapatan Service Tiap

Teknisi Tanda Terima

Service

Data Sparepart

Laporan Pendapatan

Service Keseluruhan Pembayaran

Service

Data Konfirmasi Konfirmasi

Customer

Biaya Service

Biaya Penjualan Sparepart

Laporan Penjualan Sparepart Laporan Transaksi

Service Data Jasa Service

Data Kasir

Data Customer Service Penjualan

[image:41.595.97.511.85.612.2]

Data Konfirmasi

Gambar 3.4 Input-Proses-Output Diagram Rancang Bangun Aplikasi Service

Berdasarkan gambar 3.4 Input-Proses-Output Diagram yang akan

digunakan pada PT. Indo Bismar Komputer diatas, maka dapat dilihat pada

(42)

a. Input

1. Data Teknisi yang digunakan berasal dari proses pendaftaran teknisi baru

yang sebelumnya telah diterima oleh pihak yang berwenang dalam

penerimaan pegawai baru pada PT. Indo Bismar Komputer. Data teknisi

mencakup identitas atau profil lengkap teknisi. Di dalam data teknisi juga

disematkan username dan password untuk dapat login pada rancang

bangun aplikasi service.

2. Data Customer yang digunakan berasal dari proses service barang. Ketika

customer datang ke ruang service PT. Indo Bismar Komputer untuk

memperbaiki barangnya maka data customer sangat dibutuhkan sebagai

tanda bukti bahwa barang tersebut milik customer. Data customer

mencakup nama, nomor yang bisa dihubungi dan alamat lengkap rumah

saja.

3. Data Jasa Service yang digunakan berasal dari proses pencatatan jenis-jenis

jasa service serta biaya yang dikenakan bervariasi tergantung tingkat

kesulitan dan waktu pengerjaan service tersebut. Hal-hal yang bisa masuk

ke dalam kategori jasa service adalah penjualan jasa service teknisi saja.

Data jasa service mencakup kerusakan dan biaya service saja.

4. Data Sparepart yang digunakan berasal dari proses pembelian sparepart

yang dibutuhkan dalam melakukan service barang. Data sparepart

menyimpan harga beli dan harga jual sparepart yang dibutuhkan ketika

teknisi melakukan penggantian sparepart pada proses service barang. Data

sparepart mencakup nama sparepart, harga beli sparepart dan harga jual

(43)

5. Data Konfirmasi yang digunakan berasal dari proses konfirmasi customer

ketika service perlu mengganti sparepart atau ketika barang sudah selesai

diperbaiki dan siap untuk diambil. Data konfirmasi menyimpan jenis

kerusakan pada barang service customer dan sparepart yang telah diganti

sehingga menghasilkan perhitungan biaya service yang berguna dalam

pengambilan keputusan bagi customer. Di dalam data konfirmasi terdapat

tanggal konfirmasi dan total bayar.

6. Data Kasir yang digunakan berasal dari proses pendaftaran kasir baru yang

sebelumnya telah diterima oleh pihak yang berwenang dalam penerimaan

pegawai baru pada PT. Indo Bismar Komputer. Data kasir mencakup

identitas atau profil lengkap kasir. Di dalam data kasir juga disematkan

username dan password untuk dapat login pada rancang bangun aplikasi

service.

b. Process

Berdasarkan data input diatas maka tahapan selanjutnya yang akan dibuat

adalah proses. Berikut adalah penjelasan mengenai proses-proses yang terkait

dalam perancangan sistem ini:

1. Transaksi Service Barang

Proses transaksi service barang ini digunakan pada saat customer

melakukan service barang. Di dalam transaksi service barang ini ada proses

dimana admin service mencatat apa yang dikeluhkan customer mengenai

barang service miliknya agar teknisi dapat melakukan pengecekan jenis

kerusakan barang dan mencatat data pemilik atau customer, tanggal service

(44)

transaksi ini tidak ada perhitungan atau rumus tertentu yang digunakan,

hanya mmenyimpan data saja.

2. Konfirmasi Customer

Proses konfirmai customer ini digunakan pada saat proses service barang

telah selesai diperbaiki atau juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi

customer ketika diperlukan penggantian sparepart penting dengan harga

yang cukup mahal. Jika kerusakan barang berada dibagian sparepart dan

kerusakannya sangat parah sehingga perlu mengganti sparepart maka

proses ini berlaku. Proses konfirmasi customer ini untuk mencatat

customer yang belum atau telah dikonfirmasi serta mengkalkulasi total

penjualannya.

3. Pembayaran Service

Proses pembayaran service digunakan ketika customer melunasi

pembayaran terhadap barang yang telah selesai service. Pembayaran

service mencakup total biaya dari jasa service yang dijumlahkan dengan

total biaya dari sparepart yang dibeli.

4. Pelaporan

Proses pelaporan yang berlangsung di PT. Indo Bismar Komputer berasal

dari output pembayaran service yang diakhiri dengan pembuatan laporan

(45)

c. Output

1. Biaya Service

Biaya service ini digunakan untuk menampilkan transaksi service yang

menggunakan jasa service teknisi saja. Biaya service ini nantinya akan

menjadi hasil dari input dalam pembuatan invoice.

2. Tanda Terima Service

Tanda terima service merupakan nota yang berguna sebagai bukti atau

tanda terima kepada customer bahwa teknisi telah menerima barangvyang

perlu di-service dari customer. Nota tanda terima service ini berasal dari

data teknisi, data customer, keterangan barang service milik customer dan

keluhan yang terjadi pada barang service. Nota ini harus dicetak untuk

diberikan kepada customer sebagai jaminan atau tanda bukti bahwa

customer adalah pemilik barang service tersebut.

3. Data Konfirmasi

Data konfirmasi berisi tentang kumpulan data customer yang melakukab

service barang dan proses service tersebut statusnya masih belum selesai

atau sudah selesai namun belum dikonfirmasi.

4. Biaya Penjualan Sparepart

Data ini berasal dari data sparepart yang telah diproses dan diambil dari

proses penjualan sparepart. Biaya penjualan sparepart merupakan

kumpulan beberapa data sparepart yang telah dipakai dalam proses

service barang sehingga data ini akan menampilkan sparepart apa saja

yang telah dijual atau telah dipakai dalam mengganti atau service barang

(46)

5. Invoice

Nota Invoice yang dihasilkan ini diambil dari data biaya service

pertransaksi, data penjualan sparepart pertransaksi dan data kasir. Nota

Invoice tersebut dicetak dan diberikan pada customer sebagai tanda bukti

jika telah melunasi atau telah membayar invoice dan mengambil barang

yang telah selesai di-service.

6. Laporan Transaksi Service

Laporan transaksi service merupakan hasil perhitungan dari transaksi

service barang dan penjualan sparepart yang mana dalam laporan ini

berisi data transaksi service selama satu bulan.

7. Laporan Penjualan Sparepart

Laporan penjualan sparepart adalah hasil kalkulasi dari transaksi service

barang dengan penjualan sparepart. Dalam laporan penjualan sparepart

ini berisi data penjualan sparepart yang sangat dibutuhkan dalam proses

service barang dalam kurun waktu satu bulan.

8. Laporan Pendapatan Service Tiap Teknisi

Laporan pendapatan service tiap teknisi ini berasal dari invoice. Laporan

ini sangat berguna bagi pimpinan untuk mengetahui dan mengevaluasi

kinerja teknisi dalam kurun waktu satu bulan. Di dalam laporan ini

pimpinan dapat melakukan penilaian terhadap kinerja teknisi mengenai

seberapa banyak masing-masng teknisi menangani service barang milik

customer. Pimpinan juga dapat mengetahui, mengevaluasivdan menilai

keunggulan teknisi dalam memperbaiki jenis kerusakan beserta total

(47)

9. Laporan Pendapatan Service Keseluruhan

Laporan pendapatan service keseluruhan ini mencakup semua pendapatan

kotor dan pendapatan bersih yang dihasilkan oleh seluruh teknisi.

Laporan ini berasal dari invoice yang telah dilunasi atau dibayar oleh

customer. Laporan ini sangat berguna dalam mengetahui arus aliran kas

yang terjadi selama satu bulan, total pendapatan service dalam satu bulan,

total penjualan sparepart dalam satu bulan dan total jasa service dalam

satu bulan. Laporan ini digunakan oleh pimpinan untuk menganalisa naik

turunnya pendapatan service agar dilakukan sebuah tindakan yang sesuai.

3.2.2 Kebutuhan Sistem

Dalam suatu rancang bangun aplikasi service pada PT. Indo Bismar

Komputer, informasi yang sangat dibutuhkan ialah output yang dihasilkan dari

suatu aplikasi. PT. Indo Bismar Komputer tentunya sangat membutuhkan

laporan pendapatan service dari tiap teknisi maupun laporan pendapatan sevrice

secara keseluruhan yang diperoleh perusahaan dalam periode tertentu, laporan

transaksi service berperiode serta laporan penjualan sparepart dalam kurun waktu

tertentu.

Berdasarkan laporan tersebut maka informasi yang dibutuhkan dalam

pembuatan rancang bangun aplikasi service ini adalah bagaimana pegawai

memasukkan data sparepart dalam perusahaan, bagaimana pegawai menentukan

jenis jasa service apa saja yang dikuasai untuk dimasukkan dalam bentuk data ke

dalam aplikasi, bagaimana pegawai membuat tanda terima service,

(48)

Informasi-informasi ini tentunya sangat berhubungan erat dengan transaksi service yang ada

pada PT. Indo Bismar Komputer. Berikut ini merupakan pengguna yang memiliki

wewenang dalam melakukan akses pada rancang bangun aplikasi service:

1. Direktur: dapat mengakses seluruh form laporan.

2. Bagian Keuangan: dapat mengakses form master sparepart, master jasa

sparepart dan seluruh form pada laporan.

3. Administrasi: Adalah sebutan bagi bagian admin service yang memiliki

wewenang dalam mengakses seluruh form master, transaksi dan laporan.

Admin service bertugas membuat jenis-jenis jasa service, tanda terima service

jika ada barang service masuk dan mengkonfirmasi customer.

4. Bagian Pembelian: dapat mengakses master sparepart saja.

5. Bagian Gudang: dapat mengakses master sparepart saja.

6. Kasir: dapat mengakses form transaksi invoice karena berhubungan dengan

pembayaran.

7. Teknisi: dapat mengakses form laporan pendapatan service.

Dari penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat

beberapa hal yang menjadi keebutuhan dalam sistem yang diusulkan oleh peneliti,

yaitu:

1. Kebutuhan data jenis-jenis jasa service yang akurat dan konsisten

Masalah : Sulitnya menetapkan biaya jasa service secara konsisten

Usulan : Disediakan daftar biaya jasa service berdasarkan jenis jasa

service

2. Kebutuhan data jenis-jenis barang sparepart yang akurat dan konsisten

(49)

Usulan : Disediakan daftar harga sparepart

3. Kebutuhan proses konfirmasi customer yang efektif dan efisien

Masalah : Sulitnya melakukan pencatatan secara manual sehingga sering

tidak dapat membedakan status konfirmasi customer apakah telah berhasil

mengkonfirmasi atau belum menerima konfirmasi atau batal service sehingga

ada customer yang dilewati dan menimbulkan pencitraan kualitas pelayanan

yang lama.

Usulan : Disediakan halaman konfirmasi otomatis yang memudahkan

pegawai dalam melakukan konfrimasi kepada customer. Jika customer tidak

bisa dikonfirmasi maka status pada form diisi belum dikonfirmasi dan jika

customer berhasil dikonfirmasi maka status pada form diganti menjadi

berhasil konfirmasi sehingga data transaksi service tersebut berpindah ke form

invoice.

4. Kebutuhan pencetakan laporan pendapatan service teknisi

Masalah : Kesalahan ditimpakan pada semua teknisi ketika ada customer

yang mengeluh service lama melebihi batas waktu yang telah ditetapkan

teknisi sehingga membuat customer enggan menaruh kepercayaan pada PT.

Indo Bismar Komputer.

Usulan : Dicetakkan laporan pendapatan service teknisi setiap bulan agar

dapat mengetahui teknisi yang perlu diberi pengarahan atau juga sebagai

acuan untuk mengetahui rata-rata pendapatan service setiap bulan agar dapat

membuat teknisi selalu termotivasi dan semangat.

(50)

Masalah : Membutuhkan waktu yang lama dalam membuat laporan yang

akurat karena harus mencocokkan antara nota invoice dengan transaksi service

yang dicatat dalam sebuah buku manual.

Usulan : Dibuatkan laporan pendapatan service perusahaan dimana

pegawai dapat menghemat waktu dan melaporkan secara akurat setiap bulan

kepada pimpinan guna memantau naik turunnya transaksi service.

6. Kebutuhan pencetakan laporan transaksi service

Masalah : Kesulitan dalam menghitung jumlah transaksi karena pencatatan

yang tercampur antara customer yang batal service dengan customer yang

melanjutkan service.

Usulan : Disediakan laporan transaksi service agar dapat mengetahui

secara tepat jumlah transaksi service.

7. Kebutuhan pencetakan laporan penjualan sparepart

Masalah : Sulitnya membuat laporan penjualan sparepart secara detail.

Perusahaan hanya menghitung total laba yang diperoleh saja tanpa mengetahui

sparepart apa saja yang terjual karena selama ini nota pembayaran hanya

menyebutkan jenis jasa service dan biaya keseluruhannya saja dan bagian

gudang hanya menyimpan nota pembelian sparepart dari supplier untuk

ditulis dalam sebuah buku.

Usulan : Disediakan laporan penjualan sparepart sehingga dapat mengetahui

sparepart apa saja yang sering digunakan dan harus disediakan lebih banyak serta

dapat mengetahui secara rinci dan akurat harga dan laba yang diperoleh dari

(51)

3.2.3 System Flow

Berdasarkan analisis IPO diagram diatas maka dibuatlah suatu

pengembangan sistem lebih lanjut untuk mencari solusi dari permasalahan yang

terjadi pada PT. Indo Bismar Komputer. Dengan IPO diagram maka dapat

dihasilkan suatu pengembangan dalam bentuk system flow. System flow adalah

proses bisnis yang akan dijalankan berdasarkan sistem atau solusi yang telah

dibuat.

Solusi proses bisnis yang digambarkan dalam system flow service barang

pada PT. Indo Bismar Komputer dimulai dari customer yang melakukan service

barang pada ruang service di PT. Indo Bismar Komputer. Customer dilayani oleh

admin service yang menerimavbarang service dan menyerahkannya kepada

bagian teknisi untuk dicek lebih lanjut lagi. Teknisi menerima barang service

milik customer darivadmin service lalu teknisi mengecek kerusakan barang

tersebut berdasarkan keluhan dari customer. Jika kerusakannya parah dan

membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan proses service barang, maka

admin service membuka form tanda terima service dan mengisi tanda terima

service serta mencantumkan nama teknisi yang bersangkutan dalam menangani

barang service milik customer. Lalu tanda terima service tersebut disimpan dalam

database tanda terima service dan database detail tanda terima service. Setelah

disimpan, admin service mencetak tanda terima service menajdi dua rangkap

untuk diserahkan kepada customer sebagai tanda bukti kepemilikan barang dan

satunya lagi diserahkan pada teknisi u

Gambar

gambar 3.1.
Gambar 3.1 Document Flow Proses Transaksi Service Barang
Gambar 3.2 Document Flow Proses Transaksi Konfirmasi Customer
Gambar 3.3 Document Flow Proses Transaksi Pembayaran Service
+7

Referensi

Dokumen terkait

diri, STNK, Data Keluhan form Service Melakukan Pengecekan Kerusakan Motor Form Service Memberikan Informasi Pergantian Suku Cadang Memberikan Informasi perbaikan Selesai

digunakan dalam membuat aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard. Desain Input Output dari sistem yang memiliki fungsi menampilkan form

Aplikasi yang dibuat pada saat kerja praktik ini sangat membantu admin operasional dalam melakukan pencatatan history barang gudang seperti mencatat penerimaan bahan baku

Data Customer, Data Barang, Data Penjualan Import Data Customer, Data Barang, Data Penjualan START Data Customer Data Barang Data Penjualan Data Sopir Data Truk Filter Data

Kondisi mengenai penjadwalan dan presensi teknisi yang dimaksud adalah apakah penjadwalan dan presensi teknisi yang dilakukan pada PT Orela Shipyard telah

Conceptual Data Model yaitu di dalam CDM ada 6 entitas yaitu Pelanggan (kode pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, no telp pelanggan, kota pelanggan, email pelanggan dan

Admin lalu membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) sebagai bukti tanda barang sudah masuk ke gudang, dan nanti nya akan dipakai Departemen Akunting untuk membayar

Bila customer setuju untuk inapkan mobil bagian administrasi akan mengentry suku cadang dan jasa service dan menyerahkan tanda terima kendaraan kepada customer sebagai