• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare Part Komputer Pada Bismar Komputer Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare Part Komputer Pada Bismar Komputer Surabaya."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN DAN

PENGIRIMAN SPARE PART KOMPUTER PADA

BISMAR KOMPUTER SURABAYA

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

GIGIH HARIS PRADANA

10.41011.0005

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

BISMAR KOMPUTER SURABAYA

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana

Disusun Oleh:

Nama : GIGIH HARIS PRADANA

NIM : 10.41011.0005

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

(3)

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Penjualan ... 7

2.1.1 Penjualan Tunai ... 8

2.2 Pengiriman Barang ... 9

2.2.1 Barang ... 9

2.3 Gudang ... 12

2.4 Armada Pengiriman ... 13

2.5 Surat Jalan ... 16

(4)

2.8 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 21

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 24

3.1 Analisis Sistem ... 24

3.1.1 Komunikasi ... 25

3.1.2 Perencanaan Kebutuhan ... 37

3.2 Perancangan Sistem ... 39

3.2.1 Perancangan Proses ... 40

3.2.2 Perancangan Basis Data ... 47

3.2.3 Perancangan Antarmuka Pengguna... 53

3.3 Perancangan Pengujian ... 59

3.3.1 Perancangan Uji Coba Aplikasi ... 60

3.3.2 Perancangan Uji Coba Pengguna ... 66

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 67

4.1 Implementasi ... 67

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 68

4.1.2 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 70

4.1.3 Implementasi Sistem ... 70

4.2 Uji Coba Sistem ... 78

4.3 Evaluasi Sistem ... 95

BAB V PENUTUP ... 97

5.1 Kesimpulan ... 97

(5)
(6)

Halaman

Tabel 3.1 Hasil Identifikasi ... 27

Tabel 3.2 Peran dan Tanggung Jawab ... 29

Tabel 3.3 Fungsi-fungsi Entitas ... 29

Tabel 3.4 Kebutuhan Fungsi Mengelola Data Master ... 33

Tabel 3.5 Kebutuhan Fungsi Mengelola Proses Penjualan ... 34

Tabel 3.6 Kebutuhan Fungsi Mengelola Proses Pengiriman ... 35

Tabel 3.7 Kebutuhan Fungsi Membuat Surat Jalan ... 36

Tabel 3.8 Pelanggan ... 50

Tabel 3.9 Pegawai ... 51

Tabel 3.10 Barang ... 51

Tabel 3.11 Armada ... 52

Tabel 3.12 Penjualan ... 52

Tabel 3.13 Detail Jual ... 53

Tabel 3.14 Pengiriman ... 53

Tabel 3.15 Uji Coba Form Login ... 60

Tabel 3.16 Uji Coba Pemeliharaan Data Master Pegawai ... 61

Tabel 3.17 Uji Coba Pemeliharaan Data Master Barang ... 61

Tabel 3.18 Uji Coba Pemeliharaan Data Master Armada ... 62

Tabel 3.19 Uji Coba Pemeliharaan Data Master Pelanggan ... 63

Tabel 3.20 Uji Coba Pemeliharaan Data Transaksi Penjualan ... 64

Tabel 3.21 Uji Coba Pemeliharaan Data Transaksi Pengiriman ... 65

(7)

Tabel 3.24 Uji Coba Pengguna ... 65

Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Form Login ... 78

Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Master Pegawai ... 80

Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Master Barang ... 82

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Master Armada ... 84

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Pemeliharaan Data Master Pelanggan ... 87

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Pemeliharaan Transaksi Penjualan ... 89

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Pemeliharaan Transaksi Pengiriman ... 92

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Pembuatan Laporan Penjualan ... 93

(8)

Halaman

Gambar 3.1 Document Flow Penjualan dan Pengiriman ... 27

Gambar 3.2 Input Proses Output Penjualan dan Pengiriman ... 38

Gambar 3.3 System Flow Penjualan dan Pengiriman ... 41

Gambar 3.4 Context Diagram ... 42

Gambar 3.5 Dfd level 0 Penjualan dan Pengiriman ... 43

Gambar 3.6 Dfd level 1 Proses Transaksi Penjualan ... 45

Gambar 3.7 Dfd level 1 Proses Pembuatan Laporan ... 46

Gambar 3.8 Dfd level 1 proses pembuatan surat jalan ... 46

Gambar 3.9 Conceptual Data Model ... 47

Gambar 3.10 Physical Data Model ... 49

Gambar 3.11 Desain Form Login ... 54

Gambar 3.12 Desain Form Menu Utama ... 54

Gambar 3.13 Desain Form Barang ... 55

Gambar 3.14 Desain Form Pelanggan ... 55

Gambar 3.15 Desain Form Pegawai ... 56

Gambar 3.16 Desain Form Armada ... 56

Gambar 3.17 Desain Form Transaksi Penjualan... 57

Gambar 3.18 Desain Form Transaksi Pengiriman ... 57

Gambar 3.19 Desain Output Laporan Penjualan... 58

Gambar 3.20 Desain Output Laporan Pengiriman ... 59

Gambar 3.21 Desain Output Surat Jalan ... 59

(9)

Gambar 4.3 Tampilan Form Menu Utama ... 71

Gambar 4.4 Tampilan Form Master Pegawai ... 72

Gambar 4.5 Tampilan Form Master Barang ... 73

Gambar 4.6 Tampilan Form Master Armada ... 73

Gambar 4.7 Tampilan Form Master Pelanggan ... 74

Gambar 4.8 Tampilan Form Transaksi Penjualan... 75

Gambar 4.9 Tampilan Form Transaksi Pengiriman ... 75

Gambar 4.10 Tampilan Form Nota Penjualan ... 76

Gambar 4.11 Tampilan Form Surat Jalan ... 76

Gambar 4.12 Tampilan Form Laporan Penjualan ... 77

Gambar 4.13 Tampilan Form Surat Pengiriman ... 77

Gambar 4.14 Hasil Pemberitahuan Login ... 79

Gambar 4.15 Hasil Sukses Form Login ... 79

Gambar 4.16 Hasil Simpan Data Pegawai ... 80

Gambar 4.17 Hasil Input Ubah Data Pegawai ... 81

Gambar 4.18 Hasil Ubah Data Pegawai ... 81

Gambar 4.19 Hasil Simpan Data Barang ... 83

Gambar 4.20 Hasil Input Ubah Data Barang ... 83

Gambar 4.21 Hasil Ubah Data Barang ... 84

Gambar 4.22 Hasil Simpan Data Armada ... 85

Gambar 4.23 Hasil Input Ubah Data Armada ... 86

(10)

Gambar 4.26 Hasil Input Ubah Data Pelanggan ... 88

Gambar 4.27 Hasil Ubah Data Pelanggan... 89

Gambar 4.28 Hasil Simpan Data Barang Transaksi Penjualan ... 90

Gambar 4.29 Hasil Simpan Nota Transaksi Penjualan ... 91

Gambar 4.30 Hasil Cetak Nota Penjualan pada Transaksi Penjualan ... 91

Gambar 4.31 Hasil Uji Simpan Transaksi Pengiriman ... 92

Gambar 4.32 Hasil Cetak Surat Jalan pada Transaksi Pengiriman ... 93

Gambar 4.33 Hasil Uji Coba Cetak Laporan Penjualan ... 94

(11)

1.1 Latar Belakang

Bismar Komputer adalah salah satu peritel yang berada di Surabaya,

Jawa Timur, yang sekarang lebih dikenal dengan PT. Indo Bismar sebagai induk

utama usaha. PT. Indo Bismar ini lahir di awal tahun 2000. Selama lebih dari satu

setengah dekade, PT. Indo Bismar telah memiliki beberapa cabang yakni Azhar

Komputer dan Bismar Komputer di bidang komputer, Bismar Laundry di bidang

laundry, Bismar Trans di bidang travel dan Xsis Phone/Bismar Ponsel di bidang

ponsel. Bismar Komputer ini berlokasi Jalan Bendul Merisi Permai R/9-11,

Surabaya, Jawa Timur 60400, Indonesia. Bismar Komputer sendiri memiliki 20

karyawan sesuai dengan keahlian masing-masing antara lain bagian penjualan,

admin (keuangan), bagian gudang, bagian perakitan, bagian service dan bagian

pengiriman.

Proses penjualan pada Bismar Komputer dimulai dari pelanggan

melakukan pemesanan barang, kemudian kasir melakukan pengecekan persediaan

barang pada bagian gudang, jika barang tidak tersedia maka bagian gudang akan

memberikan informasi ke kasir bahwa barang tidak tersedia, jika barang tersedia,

kasir mencatat daftar pesanan pelanggan dan mencatat pembayaran kemudian

kasir membuat nota penjualan rangkap 3, pertama ke pelanggan dan selesai, kedua

ke bagian penjualan selanjutnya merekap dan disimpan untuk bagian penjualan,

ketiga ke bagian gudang.

Jika pelanggan memesan barang yang banyak, maka bisa dikirim melalui

(12)

dari gudang melakukan pencatatan barang keluar, selanjutnya dibuatkan laporan

status stok dan membuat surat jalan rangkap 2 untuk diberikan kepada bagian

pengiriman dan disimpan sendiri selanjutnya bagian pengiriman melakukan

pengiriman barang ke pelanggan.

Saat ini Bismar Komputer telah memiliki sistem penjualan, tetapi masih

terdapat masalah dalam hal pengecekan stock barang. Sistem yang ada di bagian

kasir tidak terintegrasi langsung dengan bagian yang lain, sehingga membutuhkan

waktu yang lama dan untuk proses penjualan harus mengumpulkan nota penjualan

terlebih dahulu untuk diberikan kepada bagian gudang sebagai acuan pengecekan

stock barang. Permasalahan lain di bagian pengiriman yaitu terbatasnya jumlah

armada yang sedikit, sehingga jika pengiriman barang banyak ke konsumen, maka

akan mengalami beberapa masalah antara lain pembagian jadwal armada

pengiriman yang kurang baik dan kurangnya armada tersebut sehingga berakibat

keterlambatan pengiriman kepada pelanggan.

Berdasarkan masalah di atas, maka Bismar Komputer membutuhkan

aplikasi yang terintegrasi antara bagian penjualan, bagian gudang dan bagian

pengiriman. Dengan adanya sistem aplikasi penjualan dan pengiriman baru

diharapkan dapat membantu proses penjualan dan pengiriman spare part yang

terintegrasi antara bagian penjualan, bagian gudang, bagian pengiriman dan

menghasilkan nota penjualan, surat jalan, laporan tentang penjualan dan

pengiriman spare part, serta membantu kinerja karyawan Bismar Komputer lebih

efektif, efisien dan lebih terkoordinir antara bagian satu dengan bagian lain.

Rancang bangun aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer

(13)

antara bagian penjualan, bagian gudang, dan bagian pengiriman yang dapat

menyimpan transaksi penjualan, transaksi pengiriman dan menampilkan serta

mencetak nota penjualan, surat jalan, laporan penjualan dan laporan pengiriman.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas didapat rumusan masalah adalah

Bagaimana merancang bangun aplikasi penjualan dan pengiriman yang

terintegrasi antara bagian penjualan, bagian gudang dan bagian pengiriman dan

membuat laporan tentang penjualan spare part komputer pada Bismar Komputer

Surabaya.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah diatas di dapat batasan masalah sebagai

berikut:

1. Untuk aplikasi hanya membahas mengenai penjualan secara tunai dan

pengiriman.

2. Untuk aplikasi tidak membahas pembelian persediaan barang.

3. Untuk aplikasi tidak membahas HPP (harga pokok pembelian).

4. Untuk aplikasi tidak membahas masalah penagihan pada pelanggan.

5. Untuk aplikasi tidak membahas masalah konsinyasi barang (penitipan

penjualan kepada perusahaan lain).

6. Untuk aplikasi menggunakan Bahasa pemrograman Visual Basic dan Microsoft

SQL Server.

(14)

1.4 Tujuan

Tujuan tugas akhir ini adalah menghasilkan aplikasi penjualan dan

pengiriman spare part yang terintegrasi antara bagian penjualan, bagian gudang,

bagian pengiriman dan menghasilkan laporan tentang penjualan dan pengiriman

spare part pada Bismar Komputer Surabaya.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dalam pembuatan aplikasi penjualan dan

pengiriman sebagai berikut:

1. Dapat membantu Bismar Komputer dalam menjalankan proses penjualan dan

pengiriman spare part komputer dengan lebih baik.

2. Dapat membantu pihak perusahaan khususnya bagian penjualan, bagian

pengiriman dan bagian gudang agar lebih terintegrasi satu sma lain untuk

periode selanjutnya.

3. Mendukung terciptanya kepuasan pelanggan seperti ketepatan waktu

pengiriman barang dan kecepatan proses pemesanan barang.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang masalah yang sedang

dibahas, maka sistematika penulisan Rancang Bangun Aplikasi Penjualan dan

Pengiriman Spare Part komputer pada Bismar Komputer Surabaya adalah sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam Pendahuluan dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan

(15)

dibuat agar tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan, tujuan penelitian

berupa hasil yang akan dicapai dari rancang bangun aplikasi tersebut dan manfaat

serta sitematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam Landasan Teori dijelaskan mengenai teori singkat yang

berhubungan dengan pembuatan aplikasi ini yang meliputi penjualan, penjualan

tunai, pengiriman barang, barang, gudang, armada pengiriman, surat jalan,

aplikasi, siklus hidup pengembangan sistem dan teori-teori penunjang yang

berkaitan dengan sistem tersebut. Teori ini dijadikan bahan acuan bagi penulis

untuk menyelesaikan masalah.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam Analisis Penelitian dan Perancangan Sistem dijelaskan mengenai

prosedur dan langkah-langkah sistematis dalam menyelesaikan aplikasi ini. Bab

ini berisi tentang analisis sitem terdiri dari komunikasi dan perencanaan

kebutuhan, komunikasi meliputi analisis bisnis, analisis kebutuhan pengguna,

analisis kebutuhan data dan analisis kebutuhan fungsi, document flow, system

flow, context diagram, data flow diagram, desain Entity Relationship Diagram

(ERD) yang terdiri dari Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model

(PDM), struktur perancangan database, perancangan antarmuka pengguna (desain

input output), dan perancangan pengujian terdiri dari perancangan uji coba

aplikasi dan perancangan uji coba pengguna.

BAB IV: IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dalam Implementasi dan Evaluasi dijelaskan mengenai bagaimana

(16)

dengan tujuan dan kebutuhan. Bab ini berisi tentang implementasi yang meliputi

kebutuhan sistem terdiri dari kebutuhan perangkat keras untuk server, kebutuhan

perangkat lunak untuk server, kebutuhan perangkat keras untuk client dan

kebutuhan perangkat lunak untuk client, dan implementasi sistem terdiri dari form

login, form halaman utama, form master barang, form master pegawai, form

master armada, form master pelanggan, form transaksi penjualan, form transaksi

pengiriman, from surat jalan, form laporan penjualan dan form laporan

pengiriman. Sedangkan uji coba sistem terdiri dari hasil uji coba form login, hasil

uji coba pemeliharaan data master barang, hasil uji coba pemeliharaan data master

pegawai, hasil uji coba pemeliharaan data master armada, hasil uji coba

pemeliharaan data master pelanggan, hasil uji coba transaksi penjualan, hasil uji

coba transaksi pengiriman, hasil uji coba membuat laporan penjualan, hasil uji

coba membuat laporan pengiriman dan hasil uji coba membuat surat jalan.

BAB V : PENUTUP

Dalam penutup menjelaskan mengenai kesimpulan pembuatan tugas

akhir ini dan saran yang dibuat untuk perusahaan dalam pengembangan sistem

serta saran yang bertujuan untuk pengembangan aplikasi yang ada kepada pihak

(17)

2.1 Penjualan

Menurut Rangkuti (2009), Penjualan merupakan tujuan utama

dilakukannya kegiatan perusahaan. Perusahaan dalam menghasilkan barang/jasa

mempunyai tujuan akhir, yaitu untuk menjual barang/jasa tersebut kepada

masyarakat. Oleh karena itu, penjualan memegang peran penting bagi perusahaan

agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat terjual dan memberikan

penghasilan bagi perusahaan. Penjualan yang dilakukan perusahaan bertujuan

untuk menjual barang/jasa yang diperlukan sebagai sumber pendapatan untuk

menutup semua ongkos untuk memperoleh laba.

Penjualan adalah kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual

barang atau jasa dengan harapan akan memperoleh laba dari adanya

transaksi-transaksi tersebut dan penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau

pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli

(Mulyadi, 2008).

Penjualan merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam

suatu perusahaan, karena hasil dari penjualan merupakan sumber kelangsungan

usaha (Wahana Komputer, 2007). Penjualan biasanya terbagi menjadi dua, yaitu

penjualan barang dagangan dan penjualan barang jasa. Penjualan biasanya

berpengaruh pada pendapatan kas jika dilakukan secara tunai atau piutang usaha,

jika penjualan dilakukan secara kredit. Karena aktivitas yang berhubungan dengan

(18)

Jadi dapat disimpulkan bahwa, penjualan merupakan proses menjual

barang atau jasa kepada pelanggan sehingga perusahaan mendapatkan

keuntungan atau laba dari penjualan tersebut.

2.2.1 Penjualan Tunai

Menurut Mulyadi (2008), Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan

dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang

diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Transaksi penjualan tunai dikatakan

telah terlaksana apabila perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan

atas barang ataupun jasa yang kemudian akan diserahkan oleh perusahaan kepada

pelanggan.

Pada saat perusahaan menjual barang dagangannya, maka akan diperoleh

pendapatan. Jumlah yang dibebankan kepada pembeli untuk barang dagangan

yang diserahkan merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan

(Soemarso, 2004). Untuk perusahaan dagang, akun yang digunakan untuk

mencatat penjualan barang dagang disebut penjualan. Penjualan akan diikuti

dengan penerimaan uang. Seperti halnya pembelian, penerimaan uang dari suatu

penjualan, tergantung pada syarat jual beli yang telah ditetapkan.

Penjualan tunai adalah sistem penjualan dikatakan tunai apabila pembeli

sudah memilih barang yang akan dibeli, pembeli diharuskan membayar ke bagian

kassa (Narko, 2008).

Jadi penjualan tunai itu terjadi apabila proses penjualan barang atau jasa

dilakukan dengan pembayaran langsung oleh konsumen sehinggan perusahaan

(19)

2.2 Pengiriman Barang

Sistem pengiriman barang merupakan suatu kegiatan mengirim barang,

dikarenakan adanya penjualan barang dagang. Penjualan terdiri dari transaksi

penjualan barang atau jasa, baik secara tunai atau kredit (Mulyadi, 2001).

Menurut Tjiptono (2008), Distribusi merupakan suatu proses kegiatan

pemasaran yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan penyaluran barang atau

jasa dari pihak produsen ke pihak konsumen. Pengiriman barang adalah transaksi

yang digunakan untuk menginput dan menjurnal barang atau jasa yang dikirim

atau yang dijual kepada pelanggan (Himayati, 2008).

Jadi menurut penjelasan di atas pengiriman barang yaitu suatu proses

melayani pelanggan dengan memberikan fasilitas mengirimkan barang cepat dan

tepat waktu yang dipesan ke tempat pelanggan yang dituju sehingga pelanggan

tidak mengalami permasalahan jika barang yang dipesan tidak masuk dalam

kendaraan pelanggan.

2.2.1 Barang

Menurut Tjiptono (1999), produk sebagai segala sesuatu yang ditawarkan

produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan/dikonsumsi pasar

sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan. Menurut

Tjiptono (2004), mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli

pertamanya.

1. Intangibility (tidak berwujud) Jasa bebeda dengan barang. Bila barang

merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan,

tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab

(20)

dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa

relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang

dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas

apa dan bagaimana yang akan diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui

sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.

2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan) Barang biasa diproduksi, kemudian

dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru

kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.

3. Variability/ Heterogeneity (berubah-ubah) Jasa bersifat variabel karena

merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan

jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi. Hal

ini karena jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan

konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak

konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.

4. Perishability (tidak tahan lama) Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat

disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau

kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu

saja karena tidak bisa disimpan.

5. Lack of Ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada

pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan

manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau

menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya

memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas (misalnya

(21)

Menurut Kotler (2000), Produk dapat diklarifikasikan menjadi beberapa

kelompok yaitu produk berdasarkan wujudnya dan produk berdasarkan aspek

daya tahan.

1. Berdasarkan wujudnya

a. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba

atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik

lainnya.

b. Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepusan yang ditawarkan untuk dijual

(dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan,

hotel dan sebagainya.

2. Berdasarkan daya tahan

a. Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis

dikonsumsi dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian

normal kurang dari satu tahun.

b. Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama

dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal

adalah satu tahun lebih).

Jadi menurut penjelasan di atas barang adalah segala sesuatu yang

ditawarkan kepada pelanggan yang bisa memiliki nilai rupiah dan kegunaan

dalam kegiatan sehari-hari.

2.3 Gudang

Menurut Hadiguna & Setiawan (2008), Gudang merupakan salah satu

area yang memfasilitasi proses dan aktivitas pengelolaan barang, terdapat

(22)

1. Penerimaan (receiving) yaitu menerima material pesanan perusahaan,

menjamin kualitas material yang dikirim pemasok, serta mendistribusikan

material ke lantai produksi.

2. Persediaan, yaitu menjamin agar permintaan dapat dipenuhi karena tujuan

perusahaan adalah memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Penyisihan (put away) yaitu menempatkan barang-barang dalam lokasi

penyimpanan.

4. Penyimpanan (storage) yaitu bentuk fisik barang-barang yang disimpan

sebelum ada permintaan.

5. Pengambilan pesanan (order picking) yaitu pengambilan barang dari gudang

sesuai pesanan dan kebutuhan.

6. Pengepakan (packaging) yaitu langkah pengemasan atau langkah pilihan

setelah proses pengambilan (picking).

7. Penyortiran, yaitu pengambilan batch menjadi pesanan individu dan akumulasi

pengambilan yang terdistribusi disebabkanvariasi barang yang besar.

8. Pengepakan dan pengiriman, yaitu pemeriksaan barangdalam kontainer atau

moda distribusi hingga pengiriman.

Menurut Sani, Ismail, & Marsam (2007), Gudang berikat adalah suatu

bangunan atau tempat dengan batas-batas tertentu di dalam dilakukan kegiatan

usaha penimbunan, pengemasan, penyortiran, pengepakan, pemberian

merek/label, pemotongan atau kegiatan lain dalam rangka fungsinya sebagai pusat

distribusi barang-barang. Gudang penyimpanan adalah ruangan yang tertata

(23)

Jadimenurut penjelasan di atas gudang memliki pengertian sebagai suatu

tempat tertutup yang bisa menyimpan barang. Gudang memiliki ukuran yang

berbeda-beda bisa besar maupun bisa juga kecil sesuai keinginan penggunanya.

Gudang biasanya sangat bermanfaat bagi perusahaan-perusahan yang menjual

barang, karena gudang bisa menyimpan ketersediaan stok barang yang akan

dijual.

2.4 Armada Pengiriman

Armada adalah infrastruktur lainnya setelah gudang dan kantor adalah

mobil pengiriman, mobil operasional, sepeda motor dan three wheeler (Royan,

2011). Armada ini sangat oenting untuk operasional pendistribusian

produk-produk principal. Tanpa armada ini, tentunya sebuah distributor tidak akan

disebut sebagai distributor. Armada ini sangat vital untuk menjalankan aktivitas

yang dilakukan sales force. Nah, kalau mau dijelaskan lebih lengkap

penjelasannya seperti di bawah ini.

1. Mobil pengiriman adalah armada vital yang digunakan sebagai sarana

pengiriman produk yang sudah di pesan sales force distributor. Armada ini

sangat mempengaruhi performa distributor. Ketika memilih partner, pihak

principal akan memperhitungkan mobil pengiriman ini sebagai bahan

pertimbangan dalam memilih distributor. Distributor yang hanya memiliki satu

mobil boks saja dan tidak ada rencana untuk menambahnya, akan sulit

mendapatkan principal. Oleh sebab itu, penambahan mobil boks ini perlu

dipertimbangkan jika memang sedang ada principal yang ingin menjadi

partner kerja sama. Jika distributor memiliki mobil pengiriman yang memadai,

(24)

2. Mobil operasional adalah mobil yang digunakan untuk kegiatan operasional

distributor, misalnya untuk antar jemput karyawan atau digunakan untuk

semua operasional yang berhubungan dengan penjualan. Mobil opersional ini

biasanya digunakan sales supervisor untuk pekerjaan yang jarak jauh atau

keperluan-keperluan yang membutuhkan kendaraan. Selain itu, mobil

operasional bisa pula diberikan kepada manajer operasional untuk

meningkatkan citra perusahaan jika bertemu dengan principal. Sepeda motor

adalah alat digunakan untuk operasional sales force, office boy atau karyawan

kantor untuk keperluan kantor diluar. Jumlah sepeda motor tidak perlu banyak

tetapi cukup untuk mencakup kebutuhan opersional kantor. Nah, bukankah

distributor juga sangat perlu menyediakan sepeda motor ini untuka para sales

force dan collector? Memang sesuai dengan aturan mainnya demikian, tetapi

sekarang ini distributor mulai tidak berinvestasi banyak pada sepeda motor. Ini

karena perawatan sepeda motor yang sulit dan sepeda motor juga rawan hilang.

Menurut Royan (2007), Berbagai titik kuat dapat dikemukakan mengenai

armada penjualan yang besar untuk kegiatan pendistribusian, antara lain bisa

mendistribusikan produk secepatnya dengan penyebaran tinggi, bisa menjadi

keunggulan dalam bersaing Karena dapat melayani semua outlet, bahkan yang

tersembunyi sekalipun, bisa untuk menggali SDM di perusahaan. Titik lemah

lainnya adalah bila tidak dilakukan pengaturan wilayah kerja, armada penjualan

akan saling bertubrukan ketika bekerja. Oleh sebab itu, seorang perencana

distribusi akan lebih bijaksana jika kelemahan ini dievaluasi untuk mengetahui

efektivitas kinerja armada penjualan yang jumlahnya melampaui kapasitas. Jadi,

(25)

biaya operasional. Sedangkan titik kuatnya adalah banyaknya armada penjualan

dapat mempercepat pendistribusian.

Pada distributor yang cukup baik, akan memiliki berbagai armada dalam

melakukan service pada pelanggan. Armada-armada itu akan difungsikan sesuai

dengan kapasitasnya. Bahkan, ada yang memilah-memilahnya sesuai dengan

peruntukannya. Misalnya, mobil boks besar akan dipakai khusus mengirim jumlah

barang yang banyak, sepeda motor roda tiga untuk gang-gang kecil begitu pula

dengan sepeda motor tas force. Kemudian, ada lagi yang masih memanfaatkan

sepeda angin sebagai bagian dalam pemasaran produk principal (Royan, 2009).

Jadi armada adalah alat transportasi bisa berupa roda dua, roda tiga

maupun roda empat atau berbentuk truk yang bisa membantu proses bisnis

perusahaan. Armada sangat penting bagi perusahaan karena bisa memperlancar

kinerja perusahaan.

2.5 Surat Jalan

Surat jalan adalah surat pengantar yang menyertai faktur

penjualan/piutang penjualan ketika distributor sedang mengirimkan barang

(Royan, 2011). Bagian pengiriman tidak akan bisa mengirimkan barang jika tidak

disertai surat jalan ini. Surat jalan bisa menjadi surat pengantar pula ketika sales

force kanvas keluar gudang dan membawa barang dalam mobil boks ke luar kota.

Surat jalan ini termasuk dokumen tidak tetap, sebab setelah pelanggan melunasi

pembayaran, surat jalan warna putih akan diberikan kepada pelanggan. Bagian

lain surat jalan akan menjadi arsip.

Menurut Yunarto & Santika (2005), Report ini berfungsi sebagai

(26)

shipping. Informasi dalam report ini adalah nomor delivery, kode item, deskripsi

item, quantity, satuan, informasi customer dan nomor truk.

Surat jalan atau delivery note dicetak oleh bagian shipping sesuai dengan

barang yang dikirim ke customer. Surat jalan ini berisi informasi barang yang

dikirim, jumlah barang yang dikirim, nama customer, alamat pengiriman, nomor

polisi kendaraan, nama ekspedisi, nama sopir, tanda tangan sopir, tanggal dan jam

pengiriman barang dan informasi yang lainnya. Surat jalan ini akan dibawa oleh

sopir atau orang yang mengirimkan barang dan berfungsi untuk tujuan keamanan.

Ketika keluar dari area perusahaan, bagian keamanan (security) akan memeriksa

setiap barang yang keluar dengan dasar surat jalan ini (Yunarto, 2006).

Jadi surat jalan adalah surat pengantar, surat bukti pembelian yang akan

dikirim langsung ke pelanggan atau surat yang dicetak untuk melakukan proses

pengiriman ke pelanggan. Surat jalan ini biasanya berisikan nama dan jumlah

barang yang dikirim, nama pembeli atau pelanggan, alamat yang dituju, plat

nomor kendaraan, nama perusahaan, nama sopir, tanda tangan sopir, tanggal dan

jam pengiriman barang

2.6 Aplikasi

Menurut Hendrayudi (2009), Aplikasi adalah kumpulan perintah program

yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus).

Aplikasi adalah penggunaan dan penerapan suatu konsep yang menjadi

suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program

komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu

(Noviansyah, 2008). Aplikasi software yang direncanakan untuk suatu tugas

(27)

1. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang

dijalankan untuk menjalankan tugas tertentu.

2. Aplikasi software paket, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang di

rancang untuk menjalankan tugas tertentu.

Program sistem dan semua program-program lainnya yang berjalan di

atas kernel disebut user mode. Kernel merupakan inti dari sistem operasi yang

mengatur pengguna memori, piranti masukan keluaran, proses-proses, pemakaian

file pada sistem file dan lain-lain (Yani & Hafiarny, 2005). Perbedaan mendasar

antara progam sistem dan program aplikasi adalah program sistem dibutuhkan

agar suatu sistem operasi dapat berjalan, sedangkan program aplikasi adalah

program yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu aplikasi tertentu.

Adanya penerapan komputerisasi dalam melaksanakan suautu pekerjaan,

akan dapat menghasilkan suatu pengolahan data secara cepat dan akurat. Hal ini

tentunya akan lebih menguntungkan dari segi waktu dan biaya dan dapat pula

mengurangi kemungkinan kesalahan yang terjadi bila dibandingkan secara

manual. Tentunya kemajuan teknologi informasi ini harus diimbangi dengan

ketersediaan sumber daya manusia yang akan menanganinya karena kemajuan

teknologi informasi tidak akan dapat dimanfaatkan secara maksimal jika sumber

daya manusianya tidak ada. Penerapan program aplikasi secara manual menjadi

terkomputerisasi akan membawa perubahan pola teknologi pada suatu sistem,

sehingga peralihan akan dapat memberikan kemudahan dalam penanganan data

dalam skala besar dengan waktu yang efisien dan efektif (Muhlis & Anggraini,

(28)

Jadi aplikasi merupakan kumpulan perintah yang diubah dari manual

menjadi terkomputerisasi, sehingga pekerjaan yang biasanya lama bisa cepat

karena ada aplikasi tersebut. Aplikasi sangat berguna bagi perusahaan-perusahaan

karena mempunyai banyak manfaat yaitu mempermudah dalam melakukan

pendataan barang-barang, melakukan transaksi dengan cepat dan akurat, dapat

memberikan informasi persediaan, dapat melakukan pengecekan stok barang dan

dapat menampilkan pendapatan secara cepat.

2.7 Integrasi

Sistem integrasi (integrating system) adalah koordinasi dan komunikasi

kegiatan dari karyawan dan kelompok karyawan dalam perusahaan, seperti team

work, TQM, QCC, dan perencanaan strategis, perencanaan koorporat,

perencanaan bisnis, integrase dari informasi, teknologi, perencanaan strategis ke

dalam tindakan implementasi stretegis (Sularto, 2011).

Proses merupakan kumpulan task yang dilakukan orang layaknya sebuah

tim. Oleh Karena itu, diperlukan seorang process integrator untuk mrngrlola

dinamika tim (Purnawanto, 2010). Agar proses yang dijalankan dapat memberikan

value bagi customer, maka process integrator berperan dalam hal itu.

1. Merancang proses

Dalam merancang suatu proses yang bersifat customer driven, process

integrator harus memperhatikan kebutuhan customer terlebih dahulu. Setelah

kebutuhan customer berhasil diindentifikasi kemudian dilakukan perancangan

(29)

2. Mengintegrasikan proses

Integrasi diperlukan karena proses dapat berasal dari fungsi yang berbeda.

Tanpa integrasi maka situasi akan kembali seperti masa lalu di mana tiap

individu akan berfikir secara fungsional dan kepentingan atasan akan lebih

diprioritaskan ketimbang kepentingan customer.

3. Membuat sistem pengukuran untuk proses-proses yang diintegrasikannya

dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Walaupun customer menempati posisi penting, namun hanya memikirkan

kebutuhan customer dengan mengorbankan kepentingan perusahaan bukanlah

hal yang dapat diterima.

4. Secara periodik mengukur dan membandingkan pencapaian terhadap target

yang sudah dibuat.

Jika ada selisih antar pencapaian dengan target, maka process integrator

bersama dengan para process owner terkait harus melakukan analisis untuk

mencari akar permasalahan. Setelah akar permasalahan diketahui, kemudian

dapat dilakukan langkah perbaikan.

Definisi proses adalah prinsip-prinsip yang dimiliki perusahaan untuk

melibatkan setiap karyawannya di dalam proses untuk memuaskan pelanggan,

baik secara langsung maupun tidak langsung (Kartajaya, et al., s2005). Maka

dapat dilihat antara pelanggan, perusahaan dan partner bisnisnya harus ada suatu

hubungan kerja sama, baik dalam hal integrasi sistem, data, bahkan proses bisnis

yang ada di perusahaan.

Jadi penjelasan integrasi didalam perusahaan adalah kerja sama untuk

(30)

antara bagian satu dengan bagian lainnya akan saling berhubungan, saling

membantu dan akan memperlancar kinerja semua karyawan. Untuk di Bismar

Komputer, setiap bagian yang ada harus saling terintegrasi antara bagian satu

dengan bagian yang lain. Contoh bagian admin/kasir terintegrasi dengan bagian

gudang, karena bagian kasir bisa melihat ketersediaan stok barang yang ada di

gudang, dengan begitu akan mempercepat pekerjaan yang ada di sana.

2.8 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

System Development Life Cycle (SDLC) adalah nama lain dari siklus

hidup pengembangan sistem yang merupakan suatu proses pengembangan pada

perangkat lunak. Menurut Pressman (2012), Tahapan-tahapan pada SDLC Model

Waterfall adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Tahapan SDLC Model Waterfal

1. Komunikasi

a. Permulaan Proyek

Melakukan komunikasi dengan stakeholder mengenai proyek yang dibuat

dengan merusmuskan masalah dan solusi yang dicapai.

b. Teknik untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna.

Merumuskan dan mencatat apa saja yang dibutuhkan dari keseluruhan aplikasi

(31)

2. Perencanaan

a. Membuat prakiraan-prakiraan

Menentukan kapan proyek akan dimulai dan kapan akan selesai.

b. Penjadwalan

Menentukan jadwal untuk tiap tahap-tahap proses penyelesaian masalah.

c. Pelacakan

Menentukan jalur serta milestone yang akan ditempuh selama proses

pembangunan aplikasi.

3. Pemodelan

a. Analisis

Melakukan analisi terhadap kebutuhan pihak stakeholder dan menentukan

solusi yang akan dicapai untuk menyelesaikan masalah.

b. Perancangan

Merumuskan hasil analisis ke dalam bentuk model atau diagram.

4. Konstruksi

a. Penulisan kode-kode program

Tahap ini merupakan implementasi dari tahap desain secara teknis dikerjakan

oleh analis dan selanjutnya program dikerjakan oleh programmer.

b. Pengujian

Melakukan ujicoba terhadap fungsi-fungsi software, agar bebas dari error, dan

(32)

5. Penyerahan perangkat lunak ke pengguna

a. Pengiriman

Memberikan laporan kepada pihak stakeholder apa saja yang telah dilakukan

dan hasil sementara proyek untuk tiap tahap pengerjaan.

b. Dukungan

Menyediakan bantuan berupa training untuk pihak stakeholder dalam

menggunakan sistem aplikasi basis data, agar pihak stakeholder dapat

menggunakan dengan baik.

c. Umpan balik

Menerima kritik dan saran dari pihak stakeholder yang menggunakan sistem

(33)

Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang

Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar

Komputer Surabaya. Sebelum melakukan identifikasi dan analisis permasalahan

telah dilakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara dan observasi.

3.1 Analisis Sistem

Pada tahap analisis sistem ini dilakukan beberapa proses yang

berhubungan dengan tahapan awal metode penelitian. Pada metode penelitian

yang diambil menggunakan model pengembangan waterfall. Pada model

waterfall terdapat beberapa tahapan yang meliputi:

1. Komunikasi: permulaan proyek dan teknik untuk mendapatkan spesifikasi

kebutuhan pengguna.

2. Perencanaan: membuat prakiraan-prakiraan, penjadwalan, dan pelacakan.

3. Pemodelan : analisis dan perancangan.

4. Konstruksi: penulisan kode-kode program dan pengujian.

5. Penyerahan perangkat lunak ke pengguna: pengiriman, dukungan dan umpan

balik.

3.1.1 Komunikasi

Pada tahap komunikasi ini dilakukan proses observasi dan wawancara.

(34)

bagian-perusahaan, tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian. Sedangkan

pada proses wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada

karyawan Bismar Komputer Surabaya untuk mencocokkan data dan informasi

dari hasil observasi. Setelah melakukan observasi dan wawancara secara langsung

dengan pihak Bismar Komputer Surabaya, Jawa Timur. Maka dapat disusun

analisis bisnis, analisis kebutuhan pengguna, analisis kebutuhan data, dan analisis

kebutuhan fungsional.

A. Analisis Bisnis

Setelah dilakukan tahap komunikasi, selanjutnya dilakukan analisis

bisnis meliputi identifikasi masalah, identifikasi pengguna, identifikasi data,

identifikasi fungsi.

1. Identifikasi permasalahan

Identifikasi permasalahan dilakukan untuk menemukan penyebab

permasalahan yang terjadi. Proses bisnis penjualan dan pengiriman spare part

dapat dilihat pada Gambar 3.1. Pada Gambar 3.1 dijelaskan tentang proses

bisnis yang diterapkan oleh Bismar Komputer Surabaya, Jawa Timur. Pada

gambar tersebut dijelaskan mengenai proses penjualan dan pengiriman spare

part, mulai dari pemesanan pelanggan hingga proses pengiriman selesai.

Gambar 3.1 merupakan alur dokumen yang saat ini digunakan untuk

mengetahui penjualan dan pengiriman spare part. Proses bisnis yang terjadi

saat ini adalah dimulai dari proses pemesanan barang yang dilakukan

pelanggan, kemudian bagian kasir mengecek ke bagian gudang, apakah

barang yang dipesan pelanggan ada atau tidak ada setelah itu bagian gudang

(35)

bagian gudang akan memberikan informasi ke bagian kasir, setelah itu bagian

kasir akan kembali ke pelanggan untuk memberi informasi bahwa barang

kosong. Jika barang yang dipesan pelanggan ada selanjutnya bagian kasir

akan menawarkan kepada pelanggan, apakah barang dikirim lewat bagian

pengiriman atau dibawa pelanggan sendiri. Jika barang yang dipesan

pelanggan harus dikirim, karena ketersediaan kendaraan ataupun jarak jauh.

Setelah proses persetujuan pengiriman selanjutnya bagian kasir akan

membuatkan nota penjualan dan menerima pembayaran yang dilakukan

pelanggan. Nota penjualan tersebut dibuat rangkap 3, pertama untuk

diberikan kepada pelanggan, kedua untuk diberikan kepada bagian penjualan

guna merekap hasil penjualan untuk laporan kepada manager, ketiga untuk

diberikan kepada bagian gudang guna pencatatan barang keluar dan

pembuatan laporan status stok untuk menjaga ketersediaan barang di gudang.

Setelah itu bagaian gudang akan membuat surat jalan rangkap 2, yang

pertama untuk disimpan sendiri bagian gudang, kedua diberikan kepada

bagian pengiriman. Setelah proses selesai maka bagian pengiriman akan

(36)

Document Flow Penjualan dan Pengiriman

Pelanggan Kasir Manager Gudang Bagian Pengiriman

P

Gambar 3.1 Document Flow Penjualan dan Pengiriman

Tabel 3.1 Hasil Identifikasi

No Identifikasi Permasalahan Penyebab Alternatif

Solusi

1. Proses pengecekan

persediaan barang di

gudang yang tidak

terintegrasi dengan kasir.

Belum adanya sistem

yang menangani

proses pengecekan

persedian barang

secara baik.

Dibuatkan sistem yang menangani proses

pengecekan persediaan

barang dengan

baik.

2. Proses pengiriman yang

tidak teratur.

Belum adanya sistem

yang menangani

proses pengiriman

barang ke pelanggan, dikarenakan

sedikitnya armada

pengiriman.

Dibuatkan sistem

(37)

1. Identifikasi Pengguna

Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan Bismar Komputer Surabaya

terdapat beberapa pengguna. Pada proses penjualan dan pengiriman spare

part, pengguna yang terlibat yaitu Kasir, Bagian Gudang, Bagian Pengiriman

dan Manager.

2. Identifikasi Data

Setelah dilakukan proses identifikasi permasalahan dan pengguna, maka

dapat dilakukan identifikasi data. Pada proses penjualan dan pengiriman

memerlukan data sebagai berikut: Data Armada, Data Pelanggan, Data

Barang, Data Penjualan, Data Pengiriman dan Data Pegawai.

3. Identifikasi Fungsi

Setelah dilakukan proses identifikasi permasalahan, pengguna dan data, maka

dapat diidentifikasi fungsi dari proses penjualan dan pengiriman spare part

sebagai berikut: mengelola data master, menghitung penjualan, membuat nota

penjualan, membuat nota pengiriman, membuat, membuat laporan penjualan,

membuat laporan pengiriman, membuat rekap nota penjualan dan membuat

surat jalan.

B. Analisis Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan Bismar Komputer

Surabaya yang berkaitan dengan penjualan dan pengiriman, maka dapat dibuat

kebutuhan pengguna. Analisis kebutuhan pengguna berfungsi untuk mengetahui

kebutuhan dari masing-masing pengguna yang berhubungan langsung dengan

aplikasi yang dibuat dapat sesuai dengan apa yang diminta. Kebutuhan pengguna

(38)

Tabel 3.2 Peran dan Tanggung Jawab

No Aktor Peran Tanggung Jawab

1. Bagian Kasir Melakukan

pencatatan pesanan

Mencatat pesanan dan pembayaran pelanggan.

2. Bagian Gudang Melakukan

pengecekan

ketersediaan barang di gudang.

Melakukan pengecekan ketersediaan barang di gudang.

3. Pimpinan Mengecek laporan

penjualan dan pengiriman.

Mengecek laporan penjualan dan pengiriman.

4. Bagian Pengiriman Melakukan

pengiriman barang ke pelanggan.

Melakukan pengecekan barang yang akan di kirim ke pelanggan.

Dalam membangun sebuah aplikasi diperlukan perancangan perangkat

lunak yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini bertujuan untuk

memudahkan pengguna dalam mengoperasikan aplikasi yang sesuai dengan

kebutuhan fungsional. Fungsi-fungsi tersebut dikelompokkan berdasarkan entitas

dan dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Fungsi-fungsi Entitas

Entitas Deskripsi Fungsi-Fungsi yang Diperlukan

Bagian Kasir a. Menghitung pembayaran.

b. Menyimpan data hasil penjualan.

c. Melakukan proses penjualan barang (data yang

diperlukan adalah data karyawan, data pelanggan dan data barang).

d. Melakukan proses pengiriman barang (data yang

diperlukan adalah data karyawan, data pelanggan dan data barang).

e. Melakukan pemeliharaan data pelanggan (fungsi yang

(39)

Entitas Deskripsi Fungsi-Fungsi yang Diperlukan

f. Melakukan pemeliharaan data pegawai (fungsi yang

diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data pegawai).

g. Melakukan pemeliharaan data barang (fungsi yang

diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data barang).

h. Melakukan pemeliharaan data penjualan (fungsi yang

diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data penjualan).

i. Melakukan pemeliharaan data pengiriman (fungsi

yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data pengiriman).

j. Melakukan pemeliharaan data armada (fungsi yang

diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data armada).

k. Mencetak surat jalan.

l. Mencetak laporan penjualan.

m.Mencetak laporan pengiriman.

Bagian Gudang Melakukan pemeliharaan data barang (fungsi yang

diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data barang).

Bagian Pengiriman a. Melakukan pengecekan data pengiriman.

b.Melakukan pengecekan data armada.

Pimpinan Melakukan pengecekan hasil laporan penjualan dan

laporan pengiriman.

C. Analisis Kebutuhan Data

Dari analisis kebutuhan pengguna yang telah disusun sebelumnya, maka

dibutuhkan beberapa data untuk menunjang aplikasi yang dibuat. Terdapat

beberapa data yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi, data tersebut meliputi:

1. Data Pegawai

Data pegawai telah disediakan oleh pihak Bismar Komputer Surabaya dan

peneliti diberi akses untuk membaca data pegawai sebagai data tambahan

(40)

nama pegawai, alamat pegawai, no telepon pegawai, username, password,

jenis kelamin dan jabatan pegawai.

2. Data Barang

Data Barang telah disediakan oleh pihak Bismar Komputer Surabaya dan

peneliti diberi akses untuk membaca data barang sebagai data tambahan

untuk pembuatan aplikasi penjualan dan pengiriman. Data barang meliputi

nama barang, satuan, merk barang, harga, stok minimum, jumlah stok dan

keterangan.

3. Data Armada

Data Armada telah disediakan oleh pihak perusahaan dan penulis diberi akses

untuk membaca data armada sebagai data tambahan untuk pembuatan aplikasi

penjualan dan pengiriman. Data armada yang diperlukan adalah no plat, type

kendaraan, pengemudi, tahun dan status kendaraan.

4. Data Pelanggan

Data Pelanggan berfungsi untuk mengetahui data pelanggan. Data pelanggan

yang diperlukan adalah nama pelanggan, lamat pelanggan, no telpon

pelanggan, kota pelanggan, email pelanggan dan jenis kelamin pelanggan.

5. Data Penjualan

Data Penjualan berfungsi untuk mengetahui data penjualan. Data penjualan

yang diperlukan adalah nomor nota jual, kode pegawai, id pengirim, kode

(41)

6. Data Pengiriman

Data Pengiriman berfungsi untuk mengetahui data pengiriman. Data

pengiriman yang diperlukan adalah id pengirim, kode pegawai, id armada,

tanggal kirim dan status kirim.

7. Data Surat Jalan

Data surat jalan berfungsi untuk mengetahui data surat jalan. Data surat jalan

yang diperlukan adalah nama pengirim, nama pelanggan, jumlah barang,

tanggal pengiriman, alamat penerima dan nama pengemudi.

D. Analisis Kebutuhan Fungsi

Berdasarkan kebutuhan pengguna yang sudah dibuat sebelumnya, maka

dapat diimplementasikan dengan membuat kebutuhan fungsional dari aplikasi.

Pada tahap kebutuhan fungsi digunakan untuk mengimplementasikan seluruh

fungsi yang didapatkan dari hasil analisis kebutuhan pengguna. Fungsi-fungsi

tersebut dapat dibagi menjadi empat fungsi yang meliputi sebagai berikut:

1. Fungsi Mengelola Data Master

Tabel 3.4 Kebutuhan Fungsi Mengelola Data Master

Nama Fungsi Mengelola Data Master

Stakeholder Bagian Kasir

Deskripsi Kasir melakukan input, ubah, dan simpan data

Kondisi Awal Data Pelanggan, Data Pegawai, Data Barang dan

Data Armada

Alur Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi Data Pengguna Kasir melakukan input

username dan password

a. Aplikasi melakukan

pemeriksaan

username dan

password yang telah dimasukkan

b. Aplikasi

mengarahkan ke

(42)

menu yang dapat

diakses oleh

pengguna sesuai

dengan hak aksesnya Menyimpan Data

Kasir memilih

menu-menu “Master ” Aplikasi menampilkan form input data yang dipilih

Kasir memasukkan data master yang dipilih

-

Alur Aksi Pengguna Respon Sistem

Menyimpan Data Kasir memilih tombol

“Simpan” Aplikasi menyimpan data ke database

Mengubah Data

Kasir memilih data

yang ingin diubah dan memilih tombol “Ubah”

Textbox dan combo box terisi secara otomatis

Kasir merubah data -

Kasir memilih tombol

“Simpan” Aplikasi menyimpan data yang telah diubah ke database

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

Kasir salah

memasukkan username dan password

Aplikasi menampilkan

peringatan bahwa

username atau password yang dimasukkan salah

Kondisi Akhir a. Session login pengguna

b. Informasi tentang data pelanggan, data pegawai,

data darang dan data armada Kebutuhan Non

Fungsional

Security Hak akses untuk fungsi ini adalah

“Bagian Kasir” Error

Handling

a. Aplikasi menampilan pesan ketika

data berhasil disimpan, diubah dan dihapus dari database

2. Fungsi Proses Transaksi Penjualan

Tabel 3.5 Kebutuhan Fungsi Mengelola Proses Penjualan

Nama Fungsi Proses Penjualan

Stakeholder Kasir

Deskripsi Kasir melakukan input data

Kondisi Awal Data Pelanggan, Data Pegawai dan Data Barang

lur Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi Data Pengguna Kasir melakukan input

username dan password

a. Aplikasi melakukan

(43)

username dan password yang telah dimasukkan

b. Aplikasi

mengarahkan ke

tampilan menu utama dan menampilkan menu transaksi yang dapat diakses oleh

pengguna sesuai

dengan hak aksesnya Mencatat Proses Penjualan

Kasir memilih groupbox transaksi “menu penjualan”

Aplikasi menampilkan form input penjualan yang dipilih

Kasir memasukkan data penjualan

-

Kasir memilih tombol

“Simpan” Aplikasi menyimpan data ke database

Alur Aksi Pengguna Respon Sistem

Menghitung proses penjualan Otomatis melakukan perhitungan sesuai jumlah barang Menyimpan proses penjualan Kasir memilih tombol

“Simpan” Aplikasi menyimpan data ke database

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

Kondisi Akhir a. Session login pengguna

b. Informasi tentang data penjualan

Kebutuhan Non Fungsional

Security Hak akses untuk fungsi ini adalah Kasir

Error Handling

a. Aplikasi menampilan pesan ketika

(44)

3. Fungsi Proses Transaksi Pengiriman

Tabel 3.6 Kebutuhan Fungsi Mengelola Proses Pengiriman

Nama Fungsi Proses Pengiriman

Stakeholder Kasir

Deskripsi Kasir melakukan input data

Kondisi Awal Data Penjualan dan Data Armada

Alur Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi Data Pengguna Kasir melakukan input

username dan password

c. Aplikasi melakukan

pemeriksaan

username dan

password yang telah dimasukkan

d. Aplikasi

mengarahkan ke

tampilan utama dan

menampilkan menu

yang dapat diakses oleh pengguna sesuai dengan hak aksesnya Mencatat Proses Pengiriman

Kasir memilih groupbox transaksi “menu penjualan”

Aplikasi menampilkan form input penjualan yang dipilih

Kasir memasukkan data penjualan dan

pengiriman

-

Kasir memilih tombol

“Simpan” Aplikasi menyimpan data ke database

Mencatat Proses Pengiriman Kasir memilih

groupbox transaksi “menu Pengiriman”

Aplikasi menampilkan form input proses pengiriman Kasir mengisi data

pengiriman dan data penjualan

Kasir memilih tombol

“Simpan” Aplikasi menyimpan data ke database

Alur Aksi Pengguna Respon Sistem

Menghitung proses penjualan Otomatis melakukan perhitungan sesuai jumlah barang

(45)

Kasir memilih tombol

“Simpan” Aplikasi menyimpan data ke database

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

Kondisi Akhir a. Session login pengguna

b. Informasi tentang data penjualan dan data

pengiriman Kebutuhan Non

Fungsional

Security Hak akses untuk fungsi ini adalah Kasir

Error Handling

a. Aplikasi menampilan pesan ketika

data berhasil disimpan ke database

4. Fungsi Membuat Surat Jalan

Tabel 3.7 Kebutuhan Fungsi Membuat Surat Jalan

Nama Fungsi Membuat Surat Jalan

Stakeholder Kasir

Deskripsi Kasir melakukan cetak surat jalan

Kondisi Awal Data Penjualan dan Data Pengiriman

Alur Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi Data Pengguna Kasir melakukan input

username dan password

a. Aplikasi melakukan

pemeriksaan username

dan password yang

telah dimasukkan

b. Aplikasi mengarahkan

ke tampilan menu

utama dan

menampilkan menu

yang sesuai dengan hak aksesnya

Aksi Pengguna Respon Sistem

Membuat Surat Jalan Kasir memilih

groupbox transaksi “menu surat jalan”

Aplikasi menampilkan form input data yang dipilih

Kasir memasukkan data surat jalan

-

Kasir menyimpan data surat jalan dengan pilih “simpan”

Otomatis melakukan penyimpanan ke dalam data base

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

(46)

jalan dimasukkan salah

Kondisi Akhir a. Session login pengguna

b. Surat Jalan

Kebutuhan Non Fungsional

Security Hak akses untuk fungsi ini adalah Kasir

Error Handling

a. Aplikasi menampilan pesan ketika

data berhasil disimpan ke database

b. Aplikasi menampilkan pesan error

ketika data yang dimasukkan pada form tidak sesuai dengan ketentuan

3.1.2 Perencanaan Kebutuhan

Sistem yang dikembangkan ini nantinya dapat membantu pihak Bismar

Komputer Surabaya Jawa Timur dalam hal proses penjualan dan pengiriman.

Input Proses Output Penjualan dan Pengiriman Spare Part menggambarkan garis

besar input, proses, dan output dalam penjualan dan pengiriman seperti yang telah

dijelaskan pada Gambar 3.2.

Ipo Penjualan dan Pengiriman Spare Part Komputer Bismar Komputer Surabaya

Data Pelanggan Nota Pesanan

Rekap Pesanan

Data armada Daftar Armada

Data Barang

Laporan Penjualan

Rekap Nota Penjualan

(47)

Sistem yang dikembangkan ini nantinya diharapkan dapat membantu

pihak Bismar Komputer Surabaya Jawa Timur dalam hal penjualan dan

pengiriman spare part komputer. Input Proses Output Penjualan dan Pengiriman

menggambarkan garis besar input, proses, dan output dalam penjualan dan

pengiriman seperti yang telah dijelaskan sebagai berikut:

1. Input

Pada tahap ini terdapat input berupa daftar pelanggan, daftar pegawai, daftar

barang dan daftar armada. Daftar pelanggan berisi tentang nama pelanggan,

alamat, no telp, kota email dan jenis kelamin pelanggan. Daftar barang berisi

tentang nama barang, satuan, ukuran, harga dan status. Daftar armada berisi

tentang jenis armada, type armada dan status armada. Daftar penjualan berisi

tentang tanggal, harga barang, jumlah barang, nama barang, jumlah total dan

jumlah subtotal barang.

2. Proses

Dalam tahap ini terdapat lima proses yaitu mengelola proses pencatatan data

armada, pencatatan pesanan pelanggan, pencatatan transaksi penjualan,

pembayaran dan pengiriman. Proses mengelola data master digunakan untuk

simpan, ubah dan hapus data. Proses penjualan dan pengiriman digunakan

untuk melihat penjualan dan pengiriman, selanjutnya proses yang terakhir

adalah membuat surat jalan.

3. Output

Hasil dari beberapa proses tersebut adalah daftar armada, nota pesanan, rekap

pesanan, laporan barang terjual, laporan penjualan, nota penjualan, rekap nota

(48)

Aplikasi yang dibuat membutuhkan beberapa elemen yang mendukung

antara lain adalah hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak).

Kebutuhan minimal perangkat keras yang diperlukan antara lain: processor Intel

IV 1,7 GHz, memory 1 Gigabytes, harddisk 40 Gigabytes, printer, mouse,

keyboard, monitor dan display 128 MB.

3.2 Perancangan Sistem

Dalam tahap perancangan sistem terdapat Arsitektur Sistem, Merancang

Data Flow Diagram (DFD) yang di dalamnya terdapat: context diagram, DFD

level 0 dan DFD level 1, Entity Relationship Diagram (ERD), yang di dalamnya

terdapat: Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM)

terletak pada skema database kemudian tampilan input dan output dari aplikasi.

3.2.1 Perancangan Proses

Terdapat empat fungsi untuk melakukan proses perhitungan gaji. Dari

empat fungsi tersebut dapat digambarkan dengan menggunakan system flow,

context diagram, dan data flow diagram.

1. System Flow

System flow menggambarkan alur kerja dalam sistem aplikasi penjualan

dan pengiriman spare part komputer dan menjelaskan urutan dari

prosedur-prosedur yang ada sistem aplikasi tersebut. Terdapat System Flow Penjualan dan

Pengiriman Spare Part Komputer yaitu Tahap pertama adalah bagian Kasir

memasukkan data master berupa data armada, data pelanggan, data pegawai dan

data barang. Setelah semua data master selesai disimpan. Proses bisnis yang

(49)

pelanggan, kemudian bagian kasir mengecek ke data master barang untuk melihat

ketersediaan barang yang dipesan pelanggan. Jika barang tidak ada maka proses

selesai. Jika barang yang dipesan pelanggan ada selanjutnya bagian kasir akan

menawarkan kepada pelanggan, apakah barang dikirim lewat bagian pengiriman

atau dibawa pelanggan sendiri. Setelah proses persetujuan pengiriman selanjutnya

bagian kasir akan membuatkan nota penjualan. Nota penjualan tersebut dibuat

rangkap 3, pertama untuk diberikan kepada pelanggan, kedua untuk diberikan

kepada bagian penjualan guna merekap hasil penjualan untuk laporan kepada

manager, ketiga untuk diberikan kepada bagian gudang guna pencatatan barang

keluar dan pembuatan laporan status stok untuk menjaga ketersediaan barang di

gudang. Setelah itu bagaian gudang akan membuat surat jalan rangkap 2, yang

pertama untuk disimpan sendiri bagian gudang, kedua diberikan kepada bagian

pengiriman. Setelah proses selesai maka bagian pengiriman akan langsung

melakukan pengiriman barang ke pelanggan. System flow penjualan dan

(50)

System Flow Penjualan dan Pengiriman

Pelanggan Kasir Manager Bagian gudang Bagian pengiriman

Ph

Daftar barang yang akan dibeli

Daftar barang yang akan dibeli

Nota Penjualan Barang

Entri data rekap transaksi

Gambar 3.3 System flow Penjualan dan Pengiriman

2. Context Diagram

Pada context diagram menggambarkan entitas yang berhubungan

langsung dengan sistem aplikasi dan aliran data secara umum. Sedangkan

proses-proses yang lebih detail dalam sistem masih belum bisa diketahui. Terdapat tiga

pengguna dalam aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer ini yaitu

Kasir, Bagian Pengiriman dan Manager. Desain dari context diagram aplikasi

(51)

Stok Barang Surat Jalan

Laporan Penjualan Nota Penjualan

Data Barang yg Akan Dibeli

0

APLIKASI PENJUALAN DAN PENGIRIMAN BISMAR KOM PUTER

+

KASIR MANAJER

BAG GUDANG DAN BAG PENGIRIMAN

Gambar 3.4 Context Diagram

Penjelasan mengenai gambar 3.4 Context Diagram adalah dimulai dari

Kasir melakukan pengecekan data barang yang akan dibeli kemudian sistem akan

memprosesnya dan menghasilkan nota penjualan untuk kasir. Selanjutnya sistem

akan memberikan surat jalan kepada bagian distribusi dan bagian gudang akan

melihat data stok barang. Dan sistem juga akan memberikan laporan penjualan

kepada Manager.

3. Dfd level 0 Penjualan dan Pengiriman

Pada Dfd level 0 menggambarkan suatu proses lanjutan dari context

diagram yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data, kemana tujuan

data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang dihasilkan

data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan

pada data. Desain dari dfd level 0 penjualan dan pengiriman dapat dilihat pada

(52)

data detail penjualan nota penjualan

baca data detail penjualan baca nota penjualan

simpan nota penjualan

simpan data detail penjualan

surat jalan

data stok barang

baca data barang

laporan penjualan data barang yang akan dibeli

nota penjualan

Gambar 3.5 Dfd level 0 Penjualan dan Pengiriman

Penjelasan mengenai gambar 3.5 Dfd Level 0 Penjualan dan pengiriman

adalah Kasir melakukan pengecekan untuk pembelian barang kemudian proses 1

sistem transaksi penjualan akan memproses dengan melihat data barang di

database barang. Setelah diproses dan barang ada maka sistem akan membuatka

nota penjualan untuk diberikan kepada pelanggan. Dan selanjutnya nota

penjualan akan disimpan di database detail penjualan dan database penjualan.

Kemudian dari database detail penjualan dan database penjualan juga

akan menghasilkan data detail penjualan dan data penjualan yang akan diberikan

kepada proses 3 sistem pembuatan surat jalan. Setelah sistem memproses maka

akan menghasilkan surat jalan untuk diberikan ke bagian pengiriman.

Selanjutnya dari database detail penjualan dan database penjualan akan

menghasilkan data detail penjualan dan data penjualan yang akan diberikan

Gambar

Gambar 2.1 Tahapan SDLC Model Waterfal
Gambar 3.1 Document Flow Penjualan dan Pengiriman
Tabel 3.3 Fungsi-fungsi Entitas Deskripsi Fungsi-Fungsi yang Diperlukan
Tabel 3.4 Kebutuhan Fungsi Mengelola Data Master Mengelola Data Master Bagian Kasir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tes lari sprint 60 meter, diketahui rata-rata nilai Pre Implementasi sebesar 57,1 sedangkan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 76 dan pada siklus ke II

Effects of calcium supplementation during pregnancy on maternal, fetal and birth outcomes?. Paediatr Perinat

[r]

Soerjono Soekanto mengatakan bahwa dari sudut sifatnya, penelitian dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: (a) penelitian eksploratoris; (b) penelitian deskriptif; dan (c)

dan Cd) dalam gonad jantan kerang hijau ( Per- na viridis ) yang tercemar di Teluk Jakarta, Ban- ten dan Lada. 2) menganalisis dampak akumu- lasi pencemaran logam berat di

Keywords: Gender Inequality, biography, princess. Abstrak: Ketidaksetaran Gender Biografi Princess Karya Jean P. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

Density Chart atau formulir jumlah pesanan digunakan untuk mencatat kamar-kamar yang dipesan untuk waktu yang akan datang dan kamar yang sudah dihuni karena tamu sudah tinggal

BADAN PENGKAIIAN KEBIJA}GN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI MEDAN. ftEpiJSLf K ,ltS$krSIA Jl- Sisingamangaraja