RANCANG BANGUN APLIKASI TRANSAKSI
PENJUALAN DI TOKO LUMINTU
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
PUTRA ABRIC SUSANTO 05410100235
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
2.1 Pengertian persediaan ... 5
2.2 Jenis-Jenis Persediaan ... 6
2.3 Sistem Pencatatan Persediaan ... 7
2.4 Metode Penilaian Persediaan ... 8
2.5 Penjualan ... 9
2.6 Harga Pokok Penjualan ... 10
2.7 Kartu Persediaan ... 10
2.8 Sytem Development Life Cycle ... 11
3.1 Mode Pengembangan ... 16
3.2 Prosedur Pengembangan ... 19
3.2.1 Survey ... 19
3.2.2 Study Literatur ... 19
3.3 Perancamgan Sistem ... 19
3.3.1System Flow Diagram ... 19
3.3.2Data Flow Diagram ... 24
3.3.3Entity Relational Diagram ... 29
3.3.4Struktur Data Tabel ... 32
3.3.5Desain Input Output ... 39
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 55
4.1 Implementasi Sistem ... 55
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 55
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 56
4.1.3 Instalasi Program ... 56
4.2 Evaluasi Sistem ... 57
4.3 Evaluasi hasil uji coba perhitungan harga pokok ... 86
BAB V PENUTUP ... 91
5.1 Kesimpulan ... 91
5.2 Saran ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 92
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi saat ini berkembang dengan cepat dan mulai
dibutuhkan di segala bidang, salah satunya dibidang bisnis yang
persaingannya semakin ketat sehingga memerlukan informasi semakin
cepat dan akurat pula. Oleh karena itu diperlukan sistem informasi yang
dapat membantu memudahkan pengolahan data menjadi informasi yang
berguna bagi perusahaan. Dengan adanya sistem informasi maka
pekerjaan yang ada dapat diselesaikan secara tepat,cepat dan akurat.
Toko Lumintu adalah bentuk usaha yang bergerak di bidang
penjualan barang kebutuhan konsumen yang menjual barang secara grosir
maupun ecer yang berlokasi di jalan Raya Mojosari Jember. Toko
Lumintu saat ini memiliki banyak pelanggan dan transaksi rata-rata per
hari lebih dari Rp 8.000.000,-. Dengan banyaknya pelanggan dan jumlah
penjualan yang banyak, Toko Lumintu berusaha untuk selalu memenuhi
kebutuhan barang yang diminta konsumen. Saat ini Toko Lumintu ketika
melakukan order barang ke supplier hanya berdasarkan perkiraan saja
sehingga barang dagangan di gudang menumpuk. Hal ini menyebabkan
ruangan gudang sering penuh dan menyulitkan untuk melakukan stok
barang dagangan, serta biaya penyimpanan menjadi meningkat. Pemilik
toko juga mengalami kesulitan dalam menentukan harga pokok penjualan
diperlukan sebuah aplikasi yang bisa mengatasi permasalahan yang
diperlukan Toko Lumintu. Peran dari aplikasi tersebut adalah menyimpan
semua daftar transaksi pada toko, menyajikan laporan penjualan dan
laporan pembelian serta menghitung harga pokok penjualan dengan
metode FIFO (First In First Out). Berdasarkan uraian di atas, maka
diperlukan aplikasi untuk menentukan transaksi penjualan di Toko
Lumintu.
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam
tugas akhir ini adalah “Bagaimana merancang dan membangun aplikasi
penjualan di Toko Lumintu?”
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan dalam pengerjaan tugas akhir ini adalah:
1. Aplikasi untuk menangani proses transaksi penjualan bagi perusahaan
dengan menggunakan metode FIFO.
2. Aplikasi untuk menangani proses stok barang.
3. Pembayaran dilakukan secara tunai.
4. Tidak Menggunakan retur penjualan dan pembelian.
5. Metode pencatatan menggunakan Sistem Balans Permanen (Perpetual
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang dan membangun
aplikasi penjualan di Toko Lumintu.
1.5 Sistematika Penulisan
Penyusunan laporan Tugas Akhir ini dapat dikelompokkan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan secara garis besar tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan
sistematika penulisan tugas akhir ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan tentang teori yang mendukung pokok bahasan
tugas akhir yang meliputi pengertian persediaan, jenis-jenis persediaan,
sistem pencatatan persediaan, metode penilaian persediaan, penjualan,
harga pokok penjualan, kartu pesediaan dan System Development Life Cycle (SDLC).
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam
penyelesaian tugas akhir, mulai dari analisis permasalahan, analisis
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan lebih rinci mengenai implementasi penggunaan
program, serta evaluasi hasil uji coba sistem untuk mengetahui
keberhasilan sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan yang diharapkan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan dari
semua penjelasan yang telah dikemukakan dan saran untuk proses
2.1 Pengertian Persediaan
Dalam sebuah perusahaan persediaan barang dagang merupakan milik perusahaan yang siap untuk dijual kepada para konsumen. Pada setiap tingkat perusahaan baik perusahaan kecil, menengah mauun besar, persediaan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan harus dapat memperkirakan jumlah persediaan yang dimilikinya. Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan tidak boleh terlalu banyak dan juga tidak boleh sedikit karena akan mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan untuk biaya tersebut. Adapun definisi persediaan barang dagang menurut para ahli adalah :
Pengertian persediaan menurut Suharli dan CO (2006:22) adalah barang yang dibeli untuk dijual lagi sebagai aktivitas utama perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Menurut Warren (2005:440) yang telah diterjemahkan oleh Farahmita adalah barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan dan bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang disimpan untuk tujuan itu. Menurut Mulya (2010:214) adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan, aktiva dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberiaan jasa.
kepada para konsumen dan digunakan untuk mencatat harga pokok barang dagang selama periode normal kegiatan perusahaan.
2.2 Jenis-Jenis Persediaan
Persediaan dapat diklasifikasikan menurut beberapa kategori, tergantung pada jenis kegiatan usaha perusahaan apakah perusahaan itu merupakan perusahaan dagang atau manufaktur. Menurut Keiso (2002:444) persediaan dapat diklasifikasikan berdasarkan kegiatan usahanya yaitu sebagai berikut :
1. Perusahaan Dagang
Dalam perusahaan dagang, perusahaan hanya mengeal satu jenis persediaan yaitu barang dagangan yang siap untuk dijual.
2. Perusahaan Manufaktur Terdapat 3 jenis barang yaitu :
1) Persediaan bahan baku untuk diproduksi
Meliputi bahan baku yang diperoleh dari sumber daya alam ataupun beberpa jenis produk yang dibeli dar perusahaan lain
2) Persediaan barang dalam proses
Meliputi produk-produk yang telah dimasukkan ke dalam proses produksi, namaun belum selesai diolah.
3) Persediaan barang jadi
2.3 Sistem Pencatatan Persediaan
Sistem pencatatan (inventory system) yng dilakukan untuk mencatat semua persediaan barang selama terjadi transaksi, sistem pencatatan tersebut dibagi menjadi 2 jenis pencatatan yaitu :
1. Sistem Periodik (Periodic Method)
Sistem periodik adalah sistem pencatatan yang biasanya digunakan di dalam akuntansi, dalam sistem ini semua jumlah nilai persediaan hanya akan diketahui pada akhir periode saja untuk menyiapkan pembuatan laporan keuangan. Menurut Jusup (2001) rekening persediaan tidak digunakan unutk mencatat pertambahan persediaan karena adanya transaksi pembelian, dan tidak digunakan untuk mencatat pengurangan persediaan karena adanya transaksi penjualan. Informasi mengenai persediaan yang ada pada suatu saat tertentu, tidak dapat diperoleh dari rekening persediaan, demikian pula harga pokok barang yang dijual tidak dapat diketahui untuk setiap transaksi penjualan yang terjadi. Untuk perhitungan harga pokok penjualan selama periode tertentu di hitung dengan menggunkan cara sebagai berikut ;
HPP = Persediaan Awal + (Pembelian –
2. Sistem Balans Permanen (Perpetual Method)
Sistem ini berbeda dengan sistem pencatatan periodik pada bagian pencatatannya, di saat sistem periodik mencatat akun-akun hanya di akhir periode perusahaan, dengan sistem balans permanen maka pencatatan yang ada bisa dilakukan secara kontinyu (Perpetual) baik untuk pencatatan jumlahnya maupun biayanya atau harga pokoknya. Dengan demikian jumlah maupun biaya persediaan dapat diketahui setiap saat (Soemarso, 2002). Sedangkan menurut Jusup (2001) pembelian barang dagangan dicatat dengan mendebet rekening persediaan sebesar harga perolehannya. Dalam sistem ini rekening pembelian tidak digunakan apabila terjadi penjualan barang dagangan, maka perusahaan membuat dua ayat jurnal. Jurnal yang pertama dibuat untuk mencatat penjualan barang dagangan sebesar harga jualnya, sedangkan jurnal yang kedua dibuat untuk mencatat harga pokokpenjualan dan pengurangan persediaan sebesar harga perolehannya.
2.4 Metode Penilaian Persediaan
a.Metode FIFO (First In First Out)
Dengan metode ini maka harga pokok barang yang tersedia untuk dijual dihitung dengan cara barang yang pertama masuk (dibeli) akan dijual terlebih dahulu. Kekurangannya baru diambil dari barang yang masuk berikutnya.
b. Metode LIFO (Last In First Out)
Dengan metode ini maka harga pokok barang yang tersedia untuk dijual dihitung dengan cara barang yang terakhir masuk (dibeli) akan dijual terlebih dahulu. Kekurangannya baru diambil dari barang yang terakhir masuk berikutnya.
c. Metode Rata-Rata (Average)
Disebut metode rata, karena dalam metode ini harga beli rata-rata persatuan harus dihitung setiap transaksi pembelian barang. Dengan demikian harga rata-rata persatuan akan berlaku sampai terjadi transaksi pembelian berikutnya.
2.5 Penjualan
Penjualan merupakan pembelian sesuatu (barang atau jasa) dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Penjualan juga merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan, semakin besar
penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.
pelanggan atas barang dan jasa. Menurut Marom (2002:28) adalah Penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
2.6 Harga Pokok Penjualan (HPP)
Pengertian harga pokok penjualan menurut Alwi (1997 : 98) bahwa harga pokok penjualan adalah hasil perkalian antara perputaran persediaan dengan rata-rata persediaan selama satu periode tertentu.
Sedangkan pengertian harga pokok penjualan menurut Fauzi (1998 : 84) bahwa harga pokok penjualan adalah total harga pokok penjualan barang selama periode tertentu, yang dihitung secara menjumlahkan harga pokok pembelian dari barang yang dibeli dalam periode tersebut dengan harga pokok barang-barang yang ada pada awal periode tersebut, kemudian mengurangi hasilnya dengan harga pokok dari barang-barang yang tersisa pada akhir periode yang sama.
2.7 Kartu Persediaan
Berikut ini contoh laporan Mutasi Stok / kartu persediaan menurut (Mulyadi, 2001: 140).
Gambar 2.1 Laporan Kartu Persediaan
2.8 System Development Life Cycle (SDLC)
tersebut mengikuti sebuah pola yang teratur dan dilakukan secara top-down, SLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.
Sedangkan System Development Life Cycle atau yang disingkat SDLC (Jogiyanto, 2002) adalah “metoda tradisional yang digunakan untuk membangun, memelihara dan mengganti suatu sistem informasi”. SDLC ini terdiri dari tujuh fase, diantaranya adalah :
a. Project Indentification and selection
Fase dimana kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan diidentifikasi dan dianalisa guna mendapatkan gambaran yang utuh sehingga dapat dilakukan proses pengembangan sistem secara maksimal. b. Project Intiation and Planning
Fase dimana suatu proyek sistem informasi yang potensial dilakukan dan direncanakan terinci dikembangkan untuk pengembangan sistem
c. Analisys
Suatu fase dimana sistem yang sedang berjalan diperlajari dan alternative sistem baru diusulkan
d. Logical Design
Suatu fase dimana semua fungsional dari sistem yang diusulkan untuk dikembangkan dan digambarkan secara independen.
e. Phisycal Design
f. Implementation
Suatu fase dimana sistem informasi diuji dan digunakan untuk mendukung suatu organisasi
g. Maintenance
Sistem informasi secara sistematis diperbaiki dan dikembangkan.
Siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dalam proses pengembangannya. Sebagai awal dari pelaksanaan pengembangan sistem adalah proses kebijaksanaan dan perencanaan sistem. Kebijaksanaan sistem merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan. Sedangkan perencanaan sistem merupakan pedoman untuk melakukan pengembangan sistem.
2.9 Microsoft Visual Basic 2005
Microsoft Visual Basic 2005 adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi windows yang berbasis grafis (GUI – Graphical User Interface). Untuk mendesain tampilan yang diinginkan, hanya perlu meletakkan objek-objek grafis ke lembar (form) yang sudah tersedia pada Visual Basic dan selanjutnya hanya perlu memikirkan struktur dan logika data dari program utama. (Yuswanto, 2006:1)
windows, dan juga dapat membuat objek–objek pembantu program seperti kontrol
active, file, help, aplikasi internet, dan sebagainya. (Yuswanto, 2006:2)
Untuk bekerja dengan visual basic 2005 untuk windows, user harus berada di lingkungan operasi windows. Secara umum lingkungan kerja visual basic terdiri dari lima buah windows yang dirancang sebagai aplikasi multi windows. Kelima windows tersebut adalah (Yuswanto, 2006:2):
1. Form
Berisi latar belakang program windows yang akan ditulis. Menggambar dan meletakkan item itu pada form sehingga pengguna program terbiasa melihat dan berinteraksi. Form akan mengendalikan program yang disunting.
2. Toolbox
Windows Toolbox berisi alat-alat (kontrol-kontrol), kontrol-kontrol inilah yang nantinya ditempatkan di windows form. Misalkan memilih kontrol text dan menempatkan kotak text pada form.
3. Project
Program visual basic windows yang sering berisi beberapa jenis file yang berbeda yang semuanya bekerja dalam satu kesatuan membentuk program tunggal yang dijalankan. Windows project berisi daftar semua file yang digunakan. Aplikasi visual basic umumnya disebut dengan project.
4. Properties
5. Code
Tidak seperti kebanyakan bahasa pemrograman yang lain, user tidak harus memilih banyak code karena bagian yang terlihat dari visual basic telah menyederhanakan Code itu. Code di dalam windows code adalah source code. Ketika user menjalankan program visual basic maka komputer menginterprestasikan sebagai source code kemudian komputer akan mengeksekusi instruksi di dalam source code tersebut.
3.1 Model Pengembangan
Model pengembangan yang akan digunakan rancang bangun ini adalah menggunakan model waterfall
Gambar 3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Metode Waterfall
Gambar 3.1 menunjukkan proses siklus hidup dari metode waterfall. Adapun
1. Problem Definition
Pada tahapan ini permasalahan yang ada pada sistem dijelaskan, mencari penyebabnya dan mencari strategi solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut. 2. Analysis
Pada tahapan ini sistem yang sudah baik itu yang sudah terkomputerisasi atau belum di analisa untuk dicari kebutuhannya yang bertujuan agar sistem yang dibuat mampu menjawab permasalahan yang ada.
3. Design
Pada tahapan ini sistem yang akan dibuat di rancang mulai antarmuka pengguna, basis data, perancangan fungsi-fungsi program dan file-file yang digunakan. 4. Development
Pada tahapan ini sistem yang telah di rancang pada tahap tiga akan dikembangkan. Pada tahapan ini, sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang ada pada tahap tiga.
5. Testing
Setelah melakukan pengembangan sistem yang telah dirancang, sistem di uji terlebih dahulu. Tujuan dari testing ini adalah menghemat biaya bila dapat menangkap adanya masalah sebelum sistem tersebut ditetapkan.
6. Implementation
7. Maintenance
Maintenance adalah kegiatan merawat sistem yang telah ada. Tujuan utama dari maintenance adalah memastikan sistem dalam keadaan yang benar dan sesuai.
Berikut dibawah ini adalah diagram blok dari sistem yang akan dibuat :
Gambar 3.2 Blok Diagram Transaksi Penjualan
3.2 Prosedur Pengembangan
Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan sistem informasi ini sesuai dengan batasan serta tujuan yang tercantum.
3.2.1 Survey
Survey ini dilakukan untuk mencari data-data yang dibutuhkan untuk melengkapi proyek ini. Survey ini dilakukan dengan mengadakan wawancara kepada pemilik Toko Lumintu . Data – data yang dikumpulkan antara lain mengenai data-data penjualan barang data pembelian barang, dan data-data lainnya.
3.2.2 Study Literatur
Study literatur dilakukan untuk mencari data-data lain yang terkait dengan proyek ini dari beberapa sumber buku yang dianggap mendukung. Data-data yang diperlukan antara lain mengenai pengertian perusahaan, analisa serta perancangan sistem yang akan dilakukan.
3.3 Perancangan Sistem
Desain sistem berisi tentang analisa sistem seperti penggambaran sistem flow, serta bagan dari perancangan sistem secara keseluruhan, diagram berjenjang, penggambaran DFD dan ERD, struktur tabel dan perancangan antar muka.
3.3.1 Sistem Flow Diagram
Sistem flow diagram merupakan gambaran secara garis besar alur dari analisis penjualan berdasarkan harga pokok. Sistem flow yang akan di gambarkan antara lain
A. Sistem Flow Diagram Proses Pembelian
B. Sistem Flow Diagram Proses Penjualan
3.3.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran aliran informasi yang terlibat
dalam suatu prosedur (event) yang terdapat dalam suatu sistem. Diagram ini menjelaskan alur data yang terjadi pada setiap proses.
A. Hirarki Input Proses Output
Hirarki Input Proses Output (HIPO) menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam Data Flow Diagram. HIPO Aplikasi Transaksi Penjualan ini memiliki empat proses utama yaitu Maintenance, Penjualan, Penambahan Stok dan Pembuatan Laporan seperti yang terlihat Gambar 3.5. Keempat proses utama tersebut juga masing-masing memiliki beberapa sub proses di dalamnya
! "
# $
$%#
& $%$
B. Context Diagram
Context diagram adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Context diagram akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Pada Context Diagram dari Aplikasi Transaksi Penjualan terdapat 3 external entity yaitu Pelanggan, Supplier, dan Manajemen. Untuk melihat lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.6 dibawah ini.
C. DFD Level 0
DFD Level 0 yang terdapat pada gambar 3.7 menjelaskan tentang proses yang terjadi pada Transaksi Penjualan di Toko Lumintu. Pada DFD level 0 ini terdapat 2 proses utama yaitu Transaksi Pembelian dan Transaksi Penjualan.
Proses transaksi pembelian di gunakan untuk melakukan transaksi pembelian kepada supplier. Dalam transaksi pembelian membutuhkan data supplier dan data barang yang nantinya akan menambah stok barang dan mengubah harga barang tersebut
Dt Barang Daftar Harga Jual Barang Nota Penjualan Daftar Pembelian ke Supplier
Data Barang
D. DFD Level 1 Subsistem Penjualan
DFD Level 1 Subsistem Penjualan pada gambar 3.8 menjelaskan bahwa dalam subsistem ini terdapat 2 proses yaitu proses penjualan dan proses perhitung harga pokok.
Gambar 3.8 DFD Level 1 Subsistem Penjualan
Harga Pokok Penjualan
3.3.3 Entity Relational Diagram
Entity Relational Diagram (ERD) merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemroesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data pemakai. Dalam ERD data-data tersebut digambarkan dengan menggambarkan simbol entity saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh sistem.
A. Conceptual Data Model
B. Physical Data Model
Sebuah Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program aplikasi. PDM merupakan hasil generate dari CDM. Pada PDM tergambar jelas tabel-tabel penyusunan basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel. Dibawah ini adalah gambar dari PDM aplikasi transaksi penjualan.
Gambar 3.10 PDM Transaksi Penjualan
ID_PELANGG AN = ID_PELANGGAN ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN
ID_LOG_PENJUALAN = ID_LOG_PENJUALAN
ID_KONVERSI = ID_KONVERSI
ID_FORM = ID_F ORM ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN ID_PENJUALAN = ID_PENJUALAN
ID_KARYAWAN = ID_KARYAWAN
ID_KO NVERSI = ID_KONVERSI
ID_KONVERSI = ID_KONVERSI
ID_KO NVERSI = ID_KONVERSI
3.3.4 Struktur Tabel
Dari PDM yang sudah terbentuk, dapat disusun struktur basis data yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan yaitu : 1. Nama Tabel : Satuan
Primary Key : id_satuan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan Satuan Barang Tabel 3.1 Satuan
Field Type Data Length Constraint
Id_satuan Integer Primary Key
namar_satuan Varchar 50
2. Nama Tabel : Kategori
Primary Key : id_kategori Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan Data Kategori Tabel 3.2 Kategori
Field Type Data Length Constraint
id_ketegori Integer Primary Key
namar_kategori Varchar 50
3. Nama Tabel : Barang Primary Key : id_barang
Tabel 3.3 Barang
Field Type Data Length Constraint
id_barang Integer Primary Key
id_kategori Integer Foreign Key
nama_barang Varchar 100
nama_di_nota Varchar 50
stok_minimal Integer
keterangan Varchar 100
4. Nama Tabel : Harga Jual
Primary Key : id_harga_jual
Foreign Key : id_konversi reference dari Tabel Konversi Fungsi : Menyimpan Harga Jual
Tabel 3.4 Harga Jual
Field Type Data Length Constraint
id_harga_jual Integer Primary Key
id_konversi Integer Foreign Key
tgl_berlaku Date
harga_jual Integer
5. Nama Tabel : Supplier
Primary Key : id_supplier Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan Data Supplier Tabel 3.5 Supplier
Field Type Data Length Constraint
id_supplier Integer Primary Key
nama_supplier Varchar 100
alamat Varchar 50
Telp Varchar 50
Hp Varchar 50
Cp Varchar 50
6. Nama Tabel : Pelanggan
Primary Key : id_pelanggan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan Data Pelanggan Tabel 3.6 Pelanggan
Field Type Data Length Constraint
id_pelanggan Integer Primary Key
nama_pelanggan Varchar 100
kode_pelanggan Char 12
Alamat Varchar 200
Telp Varchar 50
7. Nama Tabel : Karyawan Primary Key : id_karyawan Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan Data Karyawan Tabel 3.7 Karyawan
Field Type Data Length Constraint
id_karyawan Integer Primary Key
nama_karyawan Varchar 100
alamat Varchar 50
telp Varchar 50
status Tinyint
username Varchar 50
password Varchar 50
8. Nama Tabel : Pembelian
Primary Key : id_pembelian
Tabel 3.8 Pembelian
Field Type Data Length Constraint
id_pembelian Char 10 Primary Key
id_supplier Integer Foreign Key
no_nota_pembelian Varchar 50
tgl_pembelian Date
9. Nama Tabel : Penjualan
Primary Key : id_penjualan
Foreign Key : id_pelanggan reference dari Tabel Pelanggan Id_karyawan reference dari Tabel Karyawan Fungsi : Menyimpan Tansaksi Penjualan
Tabel 3.9 Penjualan
Field Type Data Length Constraint
id_penjualan Char 12 Primary Key
id_pelanggan Integer Foreign Key
id_karyawan Integer Foreign Key
tgl_penjualan Date 50
jenis_pembayaran Tinyint
10. Nama Tabel : Detail Pembelian
Primary Key : id_detail_pembelian
Foreign Key : id_pembelian reference dari Tabel Pembelian id_konversi reference dari Tabel Konversi
Fungsi : Menampilkan Detail Pembelian Tabel 3.10 Detail Pembelian
Field Type Data Length Constraint
id_detail_pembelian Integer Primary Key
id_pembelian Char 10 Foreign Key
id_konversi Integer Foreign Key
banyak_pembelian Integer
stok Integer
harga_satuan Float
11. Nama Tabel : Detail Penjualan
Primary Key : id_detail_penjualan
Foreign Key : id_penjualan reference dari Tabel Penjualan id_konversi reference dari Tabel Konversi Fungsi : Menampilkan Detail Penjualan
Tabel 3.11 Detail Penjualan
Field Type Data Length Constraint
id_detail_penjualan Integer Primary Key
id_penjualan Char 12 Foreign Key
id_konversi Integer
harga_jual Float
potongan Float
banyak_penjualan Integer
12. Nama Tabel : Form Primary Key : id_form Foreign Key : -
Fungsi : Menyimpan Data Form Tabel 3.12 Form
Field Type Data Length Constraint
id_from Integer Primary Key
nama_form Varchar 50
nama_menu Varchar 50
13. Nama Tabel : Hak Akses
Primary Key : -
Fungsi : Membatasi Hak Akses Karyawan Tabel 3.13 Hak Akses
Field Type Data Length Constraint
id_karyawan Integer Foreign Key
id_form Integer Foreign Key
hak_akses Tinyint
14. Nama Tabel : HPP
Primary Key : -
Foreign Key : id_detail_pembalian reference dari Tabel HPP
id_detail_penjualan reference dari Tabel Detail Panjualan Fungsi : Menentukan HPP
Tabel 3.14 HPP
Field Type Data Length Constraint
id_detail_pembelian Integer Foreign Key
id_detail_penjualan Integer Foreign Key
banyak Integer
15. Nama Tabel : Konversi
Primary Key : id_konversi
Foreign Key : id_barang reference dari Tabel Barang id_satuan reference dari Tabel Satuan Fungsi : Menyimpan Data konversi
Tabel 3.15 Konversi
Field Type Data Length Constraint
id_konversi Integer Primary Key
id_barang Integer Foreign Key
id_satuan Integer Foreign Key
nilai_konversi Float
kode_barang Varchar 50
16. Nama Tabel : Log Penjualan
Primary Key : id_log_penjualan
Foreign Key : id_penjualan reference dari Tabel Penjualan id_pelanggan reference dari Tabel Pelanggan Fungsi : Menyimpan Log Penjualan
Tabel 3.16 Log Penjualan
Field Type Data Length Constraint
id_log_penjualan Integer Primary Key
id_penjualan Char 12 Foreign Key
id_pelanggan Integer Foreign Key
tgl_hapus_penjualan Date
tgl_penjualan Date
Alasan Varchar 200
jenis pembayaran Boolean
17. Nama Tabel : Log Detail Penjualan
Primary Key : -
Foreign Key : id_log_penjualan reference dari Tabel Log Penjualan id_konversi reference dari Tabel Konversi
Fungsi : Menampilkan Log Detail Penjualan Tabel 3.17 Log Detail Penjualan
Field Type Data Length Constraint
id_log_penjualan Integer Foreign Key
id_konversi Integer Foreign Key
banyak_penjualan Integer
harga_jual Float
3.3.5 Desain Input Output
A. Desain Input
Desain Input adalah bagian dari perencanaan form-form yang akan dibangun untuk mendukung pembuatan Aplikasi Transaksi Penjualan di Toko Lumintu. Berikut ini adalah desain input sistem yang akan dibangun:
a. Desain Form Login
Pada gambar 3.11 memperlihatkan desain form login yang digunakan sebagai verifikasi saat [enggunakan akan mengakses aplikasi Transaksi Penjualan di Toko Lumintu. Pada form ini terdiri dari dua textbox yaitu textbox username dan textbox password. Pada saat tombol login ditekan maka aplikasi akan mengecek ke dalam database data user dan password yang dimasukkan. Apabila
ditemukan maka user yang bersangkutan dapat mengakses menu yang ada sesuai dengan hak aksesnya masing-masing.
' !
b. Desain Form Utama
Pada gambar 3.12 memperlihatkan desain form utama setelah login berhasil. Dalam form utama ini terdapat beberapa menu untuk menyimpan data, melakukan transaksi dan pembuatan laporan. Pada menu Utama terdapat beberpa menu antara lain Menu File, Menu Master, Menu Transaksi, Menu Informasi, Menu Laporan dan Menu Setting. Menu File terdapat sub-sub menu antara lain login, logout dan keluar. Menu Master terdapat sub-sub menu antara lain satuan, kategori, barang, harga jual, supplier, pelanggan dan karyawan. Menu Transaksi terdapat sub-sub menu antara lain pembelian, penjualan, pembatalan penjualan dan stok opname. Menu Informsi terdapat sub-sub menu antara lain stok opname, pembelian dan penjulan. Menu Laporan terdapat sub-sub menu antara lain laporan pembelian, laporan penjualan, daftar harga barang, daftar barang terlaris, pembatalan penjualan dan stok opname. Menu Setting terdapat sub-sub menu antara lain connection, printer dan data toko. Pada saat program dijalankan menu yang tampi akan menyesuaikan dengan tingkatan login pada saat awal. Gambaran lebih jelasnya mengenai tampilan
Gambar 3.12 Desain Form Menu Utama
c. Desain Master Satuan
Tambah Data Satuan
Satuan
Simpan Batal
Gambar 3.13 Desain Master Satuan
Gambar 3.14 Desain Tampilan Master Satuan
d. Desain Master Kategori
ubah digunakan untuk mengubah dan menyimpan data yang telah diubah. Tombol tampilkan digunakan untuk menampilkan data kategori yang tersimpan di database. Pencarian berdasarkan kolom yang ada.
Tambah Data Kategori
Kategori
Simpan Batal
Gambar 3.15 Desain Master Kategori
e. Desain Master Barang
Pada gambar 3.17 dan gambar 3.18 memperlihatkan desain master barang digunakan untuk mengelola data barang. Jika data yang dimasukkan adalah data barang baru, user harus melengkapi pengisian datanya. Jika data barang sudah ada, user dapat mengubahnya sesuai kebutuhan. Tombol tambah digunakan untuk menambah data barang dan menyimpan data ke database. Tombol ubah digunakan untuk mengubah dan menyimpan data yang telah diubah. Tombol tampilkan digunakan untuk menampilkan data barang yang tersimpan di database. Pencarian berdasarkan kolom yang ada.
Tambah Data Barang
Nama Barang Nama di Nota Kategori Kode Barang Satuan Dasar Stok Minimal Keterangan
Kode Barang Satuan Nilai Konversi
xxx
xxx xxx
Tambah Ubah Hapus
Simpan Batal
Gambar 3.18 Desain Tampilan Master Barang
f. Desain Master Harga Jual
Gambar 3.19 Desain Master Harga Jual
g. Desain Master Supplier
Pada gambar 3.21 dan gambar 3.22 memperlihatkan desain master supplier digunakan untuk mengelola data supplier. Jika data yang dimasukkan adalah data supplier baru, user harus melengkapi pengisian datanya. Jika data supplier sudah ada, user dapat mengubahnya sesuai kebutuhan. Tombol tambah digunakan untuk menambah data supplier dan menyimpan data ke database. Tombol ubah digunakan untuk mengubah dan menyimpan data yang telah diubah. Tombol tampilkan digunakan untuk menampilkan data supplier yang tersimpan di database. Pencarian berdasarkan kolom yang ada.
Gambar 3.22 Desain Tampilan Master Supplier
h. Desain Master Pelanggan
Gambar 3.23 Desain Master Pelanggan
Gambar 3.24 Desain Tampilan Master Pelanggan
i. Desain Master Karyawan
mengubahnya sesuai kebutuhan. Tombol tambah digunakan untuk menambah data karyawan dan menyimpan data ke database. Tombol ubah digunakan untuk mengubah dan menyimpan data yang telah diubah. Tombol tampilkan digunakan untuk menampilkan data karyawan yang tersimpan di database. Pencarian berdasarkan kolom yang ada.
Gambar 3.25 Desain Master Karyawan
j. Desain Transaksi Pembelian
Pada gambar 3.27 dan gambar 3.28 memperlihatkan desain transaksi pembelian yang digunakan untuk mengelola data data pembelian barang dari supplier.
Gambar 3.27 Desain Transaksi Pembelian
k. Desain Transaksi Penjualan
Pada gambar 3.29 memperlihatkan desain transaksi penjualan yang
digunakan untuk melakukan transaksi kepada konsumen.
Gambar 3.29 Desain Tampilan Transaksi Penjualan
B. Desain Output
Desain output merupakan perencanaan desain laporan yang
merupakan hasil dari proses data yang terjadi yang tersimpan pada database yang kemudian akan diolah sedemikian rupa menjadi informasi yang berguna bagi pengguna.
a. Desain Laporan Pembelian
Pada gambar 3.30 memperlihatkan desain laporan pembelian yang digunakan untuk mengetahui pembelian barang dari supplier yang nantinya akan dilaporkan kepada pemilik toko
Gambar 3.30 Desain Laporan Pembelian
b. Desain Laporan Penjualan
Gambar 3.31 Desain Laporan Penjualan
c. Laporan Mutasi Stok
Pada gambar 3.32 memperlihatkan desain laporan mutasi stok yang digunakan untuk mengetahui detail stok barang yang keluar maupun yang masuk.
4.1 Implementasi Sistem
Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain
sistem yang telah dibuat sebelumnya. Aplikasi akan diterapkan berdasarkan
kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
memudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi Transaki Penjualan.
Sebelumnya pengguna harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dari program
yang akan diimplementasikan baik dari segi perangkat keras maupun perangkat
lunak komputer.
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Untuk dapat menjalankan aplikasi Transaksi Penjualan dibutuhkan
persyaratan minimal perangkat keras (hardware) sebagai berikut :
1. Microprocessor Pentium IV atau lebih tinggi
2. VGA dengan resolusi 1024 x 768 dan mendukung Microsoft Windows
3. RAM 1 GB
4. Harddisk 320 GB
5. Mouse
6. Keyboard
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi Transaksi
Penjualan adalah :
1. Sistem Operasi menggunakan Microsoft Windows Vista.
2. Database untuk pengolahan data menggunakanMySQL.
3. Untuk perancangan sistem menggunakanPower Designer 6.0
4. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Visio
2007.
5. Bahasa pemrograman yang digunakan adalahMicrosoft Visual Basic .Net
2005.
6. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.
4.1.3 Instalasi Program
Pengembangan aplikasi Transaksi Penjualan membutuhkan perangkat
lunak yang teah terinstalasi. Adapun tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan
sistem adalah :
a. Install sistem operasi Microsoft Windows Vista.
b. Install MySQL.
c. Install file dotnetfx.exe yang tersedia pada folder dotNetFramework.
4.2 Evaluasi Sistem
A. Form Login
Pada saat program pertama kali dijalankan akan muncul menu login.
Menu login berfungsi untuk melakukan verifikasi dan membatasi hak-hak
penggunaan aplikasi yang dimiliki oleh user.
Tabel 4.1 Uji Coba Form Login
No Tujuan Input Output
Diharapkan Output Sistem
1 tertutup dan menu untuk admin aktif
1. Sukses
2. Login berhasil 3. Tampil Form user=admin dan
pass= test 3. Muncul pesan
seperti yang diharapkan
Gambar 4.2 Login Gagal
Terdapat empat level untuk hak akses pengguna pada aplikasi Analisis
Penjualan Berdasarkan Harga Pokok dan Harga Pasar, hak akses tersebut antara
lain adalah :
1. Admin.
Saat pengguna login dengan level admin maka semua menu akan aktif. Admin
memiliki semua hak akses dalam aplikasi ini.
2. Maintenance
Untuk user ini digunakan untuk mengisi data-data maintenance seperti master
satuan, master kategori, master barang, master harga jual, master supplier,
master pelanggan, dan master karyawan
3. Pembelian
Hanya dapat menggunakan menu transaksi pembelian.Untuk user ini hanya di
gunakan untuk memasukan data-data transaksi pembelian dan untuk sisa menu
4. Penjualan
Hanya dapat menggunakan menu transaksi penjualan.Untuk user ini hanya
di gunakan untuk memasukan data-data transaksi penjualan dan untuk sisa
menu yang lain tidak dapat diakses oleh penjualan.
B. Form Master Satuan
Form master satuan berfungsi untuk menambah data satuan untuk
dipergunakan pada proses menginputkan data barang. Form ini terdiri atas textbox
nama satuan untuk menginputkan nama satuan.
Tabel 4.2. Uji Coba Form Satuan
No Tujuan Input Output
Diharapkan Output Sistem
3
Tambah Data Baru
Memasukan data lalu menekan tombol simpan. data dan menekan tombol simpan 2.Muncul pesan
Gambar 4.3 Tampilan Form Satuan
C. Form Edit Satuan
Form edit satuan ini digunakan untuk mengubah data-data pada master
satuan jika terjadi kesalahan pada saat pengisian data satuan. Pada form ini
terdapat datagrid yang akan memunculkan semua data satuan yang telah
dimasukan sebelumnya, saat menekan data pada datagrid akan secara otomatis
mengisi textbox yang tersedia untuk melakukan perubahan data.
Tabel 4.3. Uji Coba Form Edit Satuan
No Tujuan Input Output
Diharapkan Output Sistem
5
Memasukan data
kedalam textbox
Menekan salah satu data dari datagrid
Data dari datagrid berpindah kedalam textbox
1.Sukses. 2.Textbox
6
Menyimpan data
perubahan
Menekan tombol ubah kemudian menekan tombol simpan
Data Berhasil Dirubah dan disimpan
1. Sukses. 2. Data berhasil
dirubah. 3. Data
tersimpan di dalam database
Gambar 4.4 Tampilan Edit Satuan
D. Form Master Kategori
Form master kategori berfungsi untuk menambah data kategori untuk
dipergunakan pada proses menginputkan data barang. Form ini terdiri atas textbox
nama kategori untuk menginputkan nama kategori.
Tabel 4.4. Uji Coba Form Master Kategori
No Tujuan Input Output
Diharapkan Output Sistem
7 2. Muncul pesan
yang diharapkan
E. Form Edit Kategori
Form edit kategori ini digunakan untuk mengubah data-data pada master
kategori jika terjadi kesalahan pada saat pengisian data kategori. Pada form ini
terdapat datagrid yang akan memunculkan semua data kategeri yang telah
dimasukan sebelumnya, saat menekan data pada datagrid akan secara otomatis
mengisi textbox yang tersedia untuk melakukan perubahan data.
Tabel 4.5. Uji Coba Form Edit Barang
No Tujuan Input Output
Diharapkan Output Sistem
9 satu data dari datagrid 2. Data berhasil
dirubah 3. Data
tersimpan di dalam database
Gambar 4.8 Tampilan Update Edit Kategori
F. Form Master Barang
Form master barang berfungsi untuk menambah data barang untuk
dipergunakan pada proses pembelian dan proses penjualan. Form ini terdiri atas
textbox nama barang, textbox nama di nota, combobox kategori, textbox kode
barang, combobox satuan dasar, numericupdown stok minimal, textbox
keterangan, textbox kode barang, combobox satuan, numericupdown nilai
konversi.
Tabel 4.6. Uji Coba Form Master Barang
No Tujuan Input Output
Diharapkan
Output Sistem
11
Tambah Data Baru
Memasukan data pada textbox, combobox, numericupdown lalu menekan tombol simpan.
Data Berhasil Disimpan
1. Sukses. 2. Data
12
Menghindari data kosong
Tidak memasukan data pada salah satu textbox, combobox, dan
numericupdown kemudian tekan tombol simpan.
Muncul pesan “inputan tidak boleh kosong”
1. Sukses 2. Muncul pesan
yang diharapkan
Gambar 4.9 Tampilan Master Barang
G. Form Edit Barang
Form edit barang ini digunakan untuk mengubah data-data pada master
barang jika terjadi kesalahan pada saat pengisian data barang. Pada form ini
terdapat datagrid yang akan memunculkan semua data barang yang telah
mengisi textbox, combobox dan numericupdown yang tersedia untuk melakukan
perubahan data.
Tabel 4.7. Uji Coba Form Edit barang
No Tujuan Input Output
Diharapkan Output Sistem
13 2. Data berhasil
dirubah. 3. Data
tersimpan di dalam database
Gambar 4.11 Tampilan Update Edit Barang
H. Form Master Harga Jual
Form master harga jual dipergunakan untuk mengisi harga jual dari
barang. Barang yang telah di masukan kedalam master barang tidak dapat dipilih
untuk dijual sebelum dimasukan harga jualnya melalui form ini. Form ini terdiri
atas datetimepicker tanggal, textbox nama barang, textbox kategori, textbox kode
barang, textbox satuan, textbox harga beli terakhir, textbox harga jual.
Tabel 4.8. Uji Coba Form Master Harga Jual
No Tujuan Input Output
Diharapkan Output Sistem
15 Tambah Data Baru
Menekan tombol [ ] lalu memilih nama barang
Data Berhasil Disimpan.
1. Sukses.
16 Menghindari data kosong
Tidak memasukan data dan menekan tombol simpan
Muncul pesan “Harga Jual Tidak Boleh Bernilai 0 (Nol)”
1. Sukses. 2. Muncul pesan
yang diharapkan
Gambar 4.12 Tampilan Master Harga Jual
I. Form Edit Harga Jual
Form edit harga jual ini digunakan untuk mengubah data-data pada master
harga jual jika terjadi kesalahan pada saat pengisian data harga jual. Pada form ini
terdapat datagrid yang akan memunculkan semua data harga jual yang telah
dimasukan sebelumnya, saat menekan data pada datagrid akan secara otomatis
Tabel 4.9. Uji Coba Form Edit Harga Jual
No Tujuan Input Output
Diharapkan Output Sistem
17 satu data dari datagrid
Gambar 4.14 Tampilan Update Edit Harga Jual
J. Form Master Supplier
Form master supplier berfungsi untuk menambah data supplier untuk
dipergunakan pada proses pembelian barang. Form ini terdiri atas textbox nama
supplier, alamat, telp, HP, CP, Email.
Tabel 4.10 Uji Coba Form Supplier
No Tujuan Input Output 2. Muncul pesan
Gambar 4.15 Tampilan Master Supplier
K. Form Edit Supplier
Form edit supplier ini digunakan untuk mengubah data-data pada master
supplier jika terjadi kesalahan pada saat pengisian data supplier. Pada form ini
terdapat datagrid yang akan memunculkan semua data supplier yang telah
dimasukan sebelumnya, saat menekan data pada datagrid akan secara otomatis
mengisi textbox yang tersedia untuk melakukan perubahan data.
Tabel 4.11 Uji Coba Form Edit Supplier
No Tujuan Input Output
Diharapkan
Output Sistem
21
Memasukan data
kedalam textbox
Menekan salah satu data dari datagrid.
Data dari datagrid berpindah kedalam textbox.
1. Sukses. 2. Textbox
22
Menyimpan data
perubahan
Menekan tombol ubah kemudian menekan tombol simpan.
Data Berhasil Dirubah dan disimpan
1.Sukses.
2. Data tersimpan di dalam database 3. Data berhasil
Dirubah
Gambar 4.16 Tampilan Edit Supplier
L. Form Master Pelanggan
Form master pelanggan berfungsi untuk menambah data pelanggan untuk
dipergunakan pada proses penjualan barang. Form ini terdiri atas textbox
pelanggan, kode pelanggan, alamat, telp.
Tabel 4.12 Uji Coba Master Pelanggan
No Tujuan Input Output 2. Muncul pesan
yang diharapkan
M. Form Edit Pelanggan
Form edit pelanggan ini digunakan untuk mengubah data-data pada master
pelanggan jika terjadi kesalahan pada saat pengisian data pelanggan. Pada form
ini terdapat datagrid yang akan memunculkan semua data pelanggan yang telah
dimasukan sebelumnya, saat menekan data pada datagrid akan secara otomatis
mengisi textbox yang tersedia untuk melakukan perubahan data.
Tabel 4.13 Uji Coba Form Edit Pelanggan
No Tujuan Input Output satu data dari datagrid. 2. Data Nerhasil
Dirubah 3. Data tesimpan
Gambar 4.20 Tampilan Update Edit Pelanggan
N. Form Master Karyawan
Form master karyawan berfungsi untuk menambah data karyawan. Form
ini hanya bisa diggunakan oleh admin karena di dalam form karyawan terdapat
hak akses karyawan untuk login aplikasi.
Tabel 4.14 Uji Coba Form Master Karyawan
Gambar 4.21 Tampilan Form Master Karyawan
O. Form Edit Karyawan
Form edit karyawan ini digunakan untuk mengubah data-data pada master
karyawan jika terjadi kesalahan pada saat pengisian data karyawan. Pada form ini
terdapat datagrid yang akan memunculkan semua data karyawan yang telah
dimasukan sebelumnya, saat menekan data pada datagrid akan secara otomatis
mengisi textbox yang tersedia untuk melakukan perubahan data.
Tabel 4.15 Uji Coba Form Edit Karyawan
No Tujuan Input Output
Diharapkan Output Sistem
29
Memasukan data
kedalam textbox
Menekan salah satu data dari datagrid
Data dari datagrid berpindah kedalam textbox
1. Sukses. 2. Textbox
30
Menyimpan data
perubahan
Menekan tombol ubah kemudian menekan tombol simpan
Data Berhasil Dirubah dan disimpan
1. Sukses. 2. Data berhasil
dirubah. 3. Data
tersimpan di dalam database
Gambar 4.22 Tampilan Edit Karyawan
P. Form Transaksi Pembelian
Form transaksi pembelian berfungsi untuk mencatat pembelian barang dari
supplier.
Tabel 4.16 Uji Coba Form Transaksi Pembelian
No Tujuan Input Output 2. Muncul pesan
yang diharapkan.
Tabel 4.17 Uji Coba Form Edit Transaksi Pembelian satu data dari datagrid 2. Data berhasil
dirubah. 3. Data tersimpan
di dalam database
Gambar 4.26 Tampilan Update Edit Transaksi Pembelian
Q. From Transaksi Penjualan
Form ini berfungsi untuk memasukan data-data permintaan penjualan dari
konsumen. Pada form ini terdapat delapan button yang digunakan untuk memilih
pelanggan, mencari barang, bayar, ubah banyaknya, ubah potongan, hapus barang,
transaksi tunda, daftar tunda, batal dan keluar.
Tabel 4.18 Uji Coba Form Transaksi Penjualan
37 3. Jumlah barang
muncul di daftar tunda (F8) lalu pilih
2.Transaksi yang tertunda bisa cari barang (F3) kemudian 2. Muncul pesan
(F4)
Gambar 4.27 Tampilan Form Transaksi Penjualan
R. Form Laporan Pembelian
Form laporan pembelian digunakan untuk menampilkan seluruh data
pembelian barang dari supplier. Untuk memudahkan pencarian laporan pembelian
terdapat fitur pencarian berdasarkan nama supplier dan periode.
Tabel 4.19 Uji Coba Form Laporan Pembelian
No Tujuan Input Output
Diharapkan Output Sistem
44
Melihat data pembelian barang dari supplier
Memilih nama supplier kemudian pilih periode
(bulan,tahun) kemudian tekan tombol
Laporan pembelian per periode
1. Sukses. 2. Laporan
tampilkan 2. Muncul detail
laporan
S. Form Laporan Penjualan
Form laporan penjualan digunakan untuk menampilkan seluruh data
penjualan barang kepada konsumen. Untuk memudahkan pencarian laporan
penjualan terdapat fitur pencarian berdasarkan periode penjualan.
Tabel 4.20 Uji Coba Form Laporan Pejualan
Gambar 4.29 Tampilan Form Laporan Penjualan
T. Form Laporan Mutasi Stok
Form laporan mutasi stok digunakan untuk menampilkan detail stok
barang yang masuk maupun keluar.
Tabel 4.21 Uji Coba Form Laporan Mutasi
No Tujuan Input Output
Diharapkan
Output Sistem
50.
Melihat detail stok barang
Memilih nama barang kenudian tekan tampilkan
Muncul detail stok barang
Gambar 4.30 Tampilan Form Laporan Mutasi Stok
4.3 Evaluasi hasil uji coba perhitungan harga pokok
Proses ini dilakukan untuk membuktikan perhitungan harga pokok, apakah
hasil perhitungan harga pokok yang dihasilkan oleh aplikasi penjualan tersebut
menghasilkan nilai harga pokok yang valid. Dibawa ini merupakan contoh dari
beberapa transaksi pembelian barang dan penjualan :
Table 4.22 Tabel Uji Coba Transaksi
Tanggal
Nama
Barang Transaksi Jumlah Harga / Barang
1 Juli Aim Lemon Pembelian 23 Rp 3.000.00
3 Juli Aim Lemon Pembelian 33 Rp 3.500.00
15 Juli Aim Lemon Pembelian 25 Rp 4,000.00
17 Juli Aim Lemon Penjualan 30 Rp 5.000.00
25 Juli Aim Lemon Pembelian 40 Rp 6.000.00
Tabel diatas merupakan contoh transaksi yang terjadi pada bulan juli
untuk barang Aim Lemon, jika menggunakan transaksi yang ada pada tabel diatas
maka perhitungan harga pokok pada saat transaksi penjualan adalah sebagai
berikut :
Pembelian :
1 Juli 23 unit @ Rp 3.000
3 Juli 33 unit @ Rp 3.500
15 Juli 25 unit @ Rp 4.000
Penjualan :
17 Juli 30 unit @ Rp 5.000 = Rp 150.000
• 23 × 3.000 = Rp 69.000
• 7 × 3.500 = Rp 24.500
Jumlah harga pokok : 69.000 + 24.500 = Rp 93.500
Laba dari penjualan : 150.000 – 93.500 = Rp 56.500
Sisa stok barang :
26 unit @ Rp 3.500
25 unit @ Rp 4.000
Stok Barang :
Penjualan :
27 Juli 55 unit @ 7.000 = Rp 385.000
• 26 unit × 3.500 = Rp 91.000
• 25 unit × 4.000 = Rp 100.000
• 4 unit x 6.000 = Rp 24.000
Jumlah harga pokok : Rp 91.000 + Rp 100.000 + Rp 24.000 = Rp 215.00
Laba dari penjualan : Rp 385.000 – Rp 215.00 = Rp 170.000
Sisa Stok barang :
36 unit @ Rp 6.000
Berdasarkan perhitungan harga pokok diatas dapat dibandingkan dengan
perhitungan harga pokok dengan sistem yang dibuat. Setelah memasukan data
pembelian barang lalu diuji dengan melakukan transaksi penjualan terhadap
barang tersebut.
Gambar 4.31 Tampilan Transaksi Penjualan
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat penjualan barang Aim Lemon
Rp 150.000. Setelah memasukan data penjualan diatas dapat kita lihat berapa laba
yang akan didapat pada gambar di bawah ini
Gambar 4.32 Tampilan Laba Penjualan
Dengan melihat gambar di atas dapat dilihat bahwa pada penjualan
tersebut menghasilkan jumlah laba senilai Rp 56.500, untuk melihat detail berapa
harga pokok yang didapat dan juga berapa sisa dari pembelian barang tersebut
dapat terlihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 4.33 Tampilan Stok Barang
Berdasarkan perhitungan secara manual pada perhitungan harga pokok
dan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan aplikasi tersebut dapat
dilihat bahwa aplikasi tersebut dapat menampilkan harga pokok dan juga detail
Tabel 4.23 Uji Coba Perhitungan Harga Pokok
Test Case
ID Tujuan Input
Output
Diharapkan Hasil
51 Menghitung Harga Pokok secara manual
Transaksi Penjualan
Hasil Perhitungan Harga Pokok
Sukses
52 Menghitung Harga Pokok dengan menggunakan sistem yang baru
Transaksi Penjualan
Hasil Perhitungan Harga Pokok
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis, perancangan sistem dan pembuatan aplikasi
Transaksi Penjualan di Toko Lumintu serta dilakukan evaluasi hasil uji coba maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Aplikasi ini dapat menangani proses transaksi penjualan di Toko Lumintu
meliputi perhitungan harga pokok penjualan dengan menggunakan metode
FIFO (First In First Out).
2. Berdasarkan uji coba didapatkan bahwa Aplikasi Transaksi Penjualan yang
dibuat mampu menghasilkan laporan yang dapat digunakan oleh pihak
manajemen untuk kepentingan penjualan yang akan datang.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan
aplikasi yang telah dibuat adalah :
1. Aplikasi dapat dikembangkan menjadi lebih kompleks lagi dengan
menggabungkan dengan alat yaitu barcode scaner yang berguna untuk
mengscaner barcode yang ada pada kemasan.
2. Menambahkan sistem sampai bagian pembayaran baik secara tunai maupun
secara kredit.
Aliminsyah dan Panji, 2003, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan, Bandung: YRAMA WIDYA.
Alwi, Syafaruddin, 1997, Alat-alat Analisis Dalam Pembelajaran, Yogyakarta : Andi Offset.
Fauzi, 1998, Kamus Akuntansi Praktisi, Surabaya : Indah.
Handoko, T Hani, 1984, edisi ke 1, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Yogyakarta : BPFE_Yogyakarta.
Jogiyanto H.M, 2002, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Tersstruktur dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi Offset.
Jusup, Al. Haryono. 2001. Dasar-dasar akuntansi jilid II. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.
Keiso, 2002, Akuntansi Intermediate, Edisi ke sepuluh, buku ke satu, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Marom, Chairul, 2002, Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, Jakarta: Grasindo.
Suharli, Michell & CO, 2006, Bisnis dan Dagang, Yogyakarta : Graham Ilmu.
Mulya, Hadri, 2010, Memahami Edisi Dasar, Jakarta: Mitra Wacana Media.
Mulyadi, 1999, Akuntansi Biaya, Ed 5, Cet 5, Yogyakarta : Aditya Media.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Jakarta : Salemba Empat.
Simamora, Henry, 2000, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jakarta: Salemba Empat.
Soemarso SR, 1994, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Rineka Cipta.
Warren, 2005, Pengantar Akuntansi, Edisi ke dua puluh satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.