RANCANG BANGUN APLIKASI PENGENDALIAN
PEMBAYARAN PIUTANG BERBASIS SMS
GATEWAY
PADA CV. BERKAT ALAM SEJAHTERA
TUGAS AKHIR
Program Studi SI Sistem Informasi
Oleh:
Octavianus Suharto 08.41010.0117
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMASI
x
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan ... 6
1.5 Manfaat ... 6
1.6 Sistematika Penulisan ... 7
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.1 Aplikasi ... 9
2.2 Penjualan ... 9
2.3 Piutang ... 10
2.3.1 Pengendalian Piutang ... 11
2.3.2 Pedoman Umum Perusahaan ... 13
2.4 Pembayaran ... 14
2.5 Short Message Service (SMS) ... 14
2.5.1 Cara Kerja SMS ... 15
xi
2.5.3 Koneksi SMSC ... 16
2.5.4 Short Message Service Gateway (SMS Gateway) ... 17
2.6 System Development Life Cycle (SDLC) ... 19
2.7 Visual StudioNet ... 22
2.8 Microsoft SQL Server ... 22
2.9 Desain ... 23
2.10 System Flow ... 23
2.11 Data Flow Diagram (DFD) ... 24
2.12 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 26
2.12.1 Entitas (Entity) ... 26
2.12.2 Atribut ... 27
2.12.3 Key ... 28
2.12.4 Kardinalitas Atau Derajat Relasi ... 28
2.12.5 Partipation Constraint ... 30
2.13 Construction ... 31
2.14 Testing dan Implementasi ... 32
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35
3.1 Identifikasi dan Analisis Permasalahan ... 35
3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirement) ... 39
3.2.1 Elisitasi Kebutuhan (Requirement Elicitation) ... 40
xii
3.3 Desain Sistem (Software Design) ... 44
3.3.1 System Flow ... 45
3.3.2 Blok Diagram ... 48
3.3.3 Diagram Berjenjang (HIPO) ... 49
3.3.4 Context Diagram ... 50
3.3.5 Data Flow Diagram ... 52
3.3.6 Entity Relationship Diagram ... 56
3.3.7 Struktur Tabel ... 59
3.3.8 Desain Interface ... 64
3.3.9 Desain Uji Coba ... 79
3.3.10 Desain Kuesioner ... 86
3.3.11 Program Pseudocode ... 88
3.3.12 Desain Arsitektur Jaringan ... 89
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 91
4.1 Implementasi Sistem ... 91
4.1.1 Uji Coba Fungsional ... 91
4.1.2 Implementasi ... 121
4.2 Uji Coba Pengguna ... 142
4.3 Evaluasi ... 146
BAB V PENUTUP ... 148
5.1 Kesimpulan ... 148
5.2 Saran ... 149
xiii
BIODATA PENULIS ... 152
xiv
Tabel 1.1 Tabel Prosentase Penjualan Pelanggan ... 3
Tabel 3.1 Struktur Tabel Pengguna ... 59
Tabel 3.2 Struktur Tabel Pelanggan ... 59
Tabel 3.3 Struktur Tabel Kontrak ... 60
Tabel 3.4 Struktur Tabel Supplier ... 60
Tabel 3.5 Struktur Tabel Barang ... 60
Tabel 3.6 Struktur Tabel Jenis Barang ... 61
Tabel 3.7 Struktur Tabel Transaksi Penerimaan Barang ... 61
Tabel 3.8 Struktur Tabel Transaksi Penjualan ... 62
Tabel 3.9 Struktur Tabel Transaksi Pembayaran ... 62
Tabel 3.10 Struktur Tabel Detail Penerimaan Barang ... 63
Tabel 3.11 Struktur Tabel Detail Penjualan ... 63
Tabel 3.12 Struktur Tabel Piutang Dagang ... 64
Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Master Jenis Barang ... 66
Tabel 3.14 Fungsi Obyek Desain Form Master Barang ... 68
Tabel 3.15 Fungsi Obyek Desain Form Master Pelanggan ... 69
Tabel 3.16 Fungsi Obyek Desain Form Master Supplier ... 71
Tabel 3.17 Fungsi Obyek Desain Form Master Pengguna ... 73
Tabel 3.18 Fungsi Obyek Desain Transaksi Penerimaan Barang ... 74
Tabel 3.19 Fungsi Obyek Desain Transaksi Penjualan ... 75
xv
Tabel 3.21 Desain Uji Coba Halaman Login ... 79
Tabel 3.22 Data Pengguna ... 80
Tabel 3.23 Data Penjualan CV Berkat Alam Sejahtera ... 81
Tabel 3.24 Desain Uji Coba Form Laporan Transaksi Pelanggan ... 81
Tabel 3.25 Parameter Form Laporan Penjualan ... 82
Tabel 3.26 Desain Uji Coba Laporan Penjualan ... 82
Tabel 3.27 Parameter Form Laporan Piutang ... 84
Tabel 3.28 Desain Uji Coba Laporan Piutang ... 84
Tabel 3.29 Parameter Pengujian SMS Gateway ... 85
Tabel 3.30 Desain Uji Coba Pengujian SMS Gateway ... 85
Tabel 3.31 Tampilan Keseluruhan Aplikasi... 86
Tabel 3.32 Navigasi ... 86
Tabel 3.33 Proses Transaksi ... 87
Tabel 3.34 SMS Gateway ... 87
Tabel 3.35 Laporan ... 87
Tabel 3.36 Program Pseudocode ... 88
Tabel 3.37 Tabel Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras ... 90
Tabel 4.1 Test Objective Plan ... 92
Tabel 4.2 Test Objective Plan Pengguna ... 92
Tabel 4.3 Uji Coba Fungsional Pengguna ... 93
Tabel 4.4 Test Objective Plan Jenis Barang ... 95
Tabel 4.5 Uji Coba Fungsional Jenis Barang ... 96
xvi
Tabel 4.7 Uji Coba Fungsional Barang ... 99
Tabel 4.8 Test Objective PlanSupplier ... 101
Tabel 4.9 Uji Coba Fungsional Supplier ... 102
Tabel 4.10 Test Objective Plan Pelanggan ... 104
Tabel 4.11 Uji Coba Fungsional Pelanggan ... 105
Tabel 4.12 Test Objective Plan Kontrak ... 107
Tabel 4.13 Uji Coba Fungsional Kontrak ... 108
Tabel 4.14 Test Objective Plan Transaksi Penerimaan ... 110
Tabel 4.15 Uji Coba Fungsional Transaksi Penerimaan ... 111
Tabel 4.16 Test Objective Plan Transaksi Penjualan ... 113
Tabel 4.17 Uji Coba Fungsional Transaksi Penjualan ... 114
Tabel 4.18 Test Objective Plan Transaksi Pembayaran ... 117
Tabel 4.19 Uji Coba Fungsional Transaksi Pembayaran ... 117
Tabel 4.20 Proses Mengelola Data Pengguna ... 122
Tabel 4.21 Proses Mengelola Data Jenis barang ... 124
Tabel 4.22 Proses Mengelola Data Barang ... 125
Tabel 4.23 Proses Mengelola Data Pelanggan ... 127
Tabel 4.24 Proses Mengelola Data Kontrak ... 128
Tabel 4.25 Proses Mengelola Data Supplier ... 130
Tabel 4.26 Proses Mengelola Transaksi Penerimaan ... 131
Tabel 4.27 Proses Mengelola Transaksi Penjualan ... 133
Tabel 4.28 Proses Mengelola Pembayaran ... 134
xvii
Tabel 4.30 Proses Pelaporan Penjualan ... 137
Tabel 4.31 Proses Pelaporan Piutang ... 139
Tabel 4.32 Proses SMS Konfirmasi Pembayaran ... 140
Tabel 4.33 Proses SMS Reminder Hutang ... 141
Tabel 4.34 Poin Penilaian ... 143
Tabel 4.35 Review Hasil Kuesioner ... 144
xviii
Gambar 1.1 Workflow Penjualan CV Berkat Alam Sejahtera ... 2
Gambar 2.1 Skema Cara Kerja SMS ... 16
Gambar 2.2 Model Skema SMS Gateway ... 18
Gambar 2.3 External Entity ... 25
Gambar 2.4Simbol Process ... 25
Gambar 2.5Simbol Data flow ... 25
Gambar 2.6Simbol Data Storage ... 26
Gambar 2.7 One to one ... 29
Gambar 2.8 One to many ... 29
Gambar 2.9 Many to one ... 29
Gambar 2.10 Many to many ... 30
Gambar 2.11 Total Participation ... 30
Gambar 2.12 Particial Participation ... 31
Gambar 2.13 Blackbox dan Whitebox Testing ... 34
Gambar 3.1 Alir Docflow Penjualan pada CV.BAS ... 37
Gambar 3.2 Alir Docflow Pembuatan Laporan ... 38
Gambar 3.3 Alir Sysflow Admin pada CV.BAS ... 45
Gambar 3.4 Alir Sysflow Penerimaan Barang pada CV.BAS ... 46
Gambar 3.5 Alir Sysflow Kontrak pada CV.BAS ... 46
Gambar 3.6Alir Sysflow Administrasi pada CV.BAS ... 47
Gambar 3.7Alir Sysflow Pelaporan pada CV.BAS ... 48
xix
Gambar 3.9 Context Diagram ... 51
Gambar 3.10 DFD Level 0 ... 53
Gambar 3.11DFD Level 1 Mengelola Data ... 54
Gambar 3.12DFD Level 1 Mengelola Transaksi ... 55
Gambar 3.13DFD Level 1 Membuat Laporan ... 56
Gambar 3.14 Conceptual Data Model (CDM) ... 57
Gambar 3.15 Physical Data Model (PDM) ... 58
Gambar 3.16 Desain Form Utama ... 64
Gambar 3.17 Desain Menu Aktivasi ... 65
Gambar 3.18 Desain Form Login ... 65
Gambar 3.19 Desain Menu File Master ... 66
Gambar 3.20 Desain Master Jenis Barang ... 67
Gambar 3.21 Desain Master Barang ... 69
Gambar 3.22 Desain Master Pelanggan ... 71
Gambar 3.23 Desain Master Supplier ... 72
Gambar 3.24 Desain Master Pengguna ... 73
Gambar 3.25 Desain Transaksi Penerimaan Barang ... 75
Gambar 3.26 Desain Transaksi Penjualan ... 77
Gambar 3.27 Desain Transaksi Pembayaran ... 78
Gambar 3.28 Desain Laporan Transaksi Pelanggan ... 80
Gambar 3.29 Desain Laporan Penjualan ... 82
Gambar 3.30 Desain Laporan Piutang ... 83
xx
Gambar 3.32 Desain Arsitektur Jaringan ... 90
Gambar 4.1 Halaman Menu Utama ... 121
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar 1 Surat Jalan CV.Berkat Alam Sejahtera ... 153
Gambar 2 Surat Jalan Supplier ... 153
Gambar 3 Kartu Piutang Pelanggan ... 154
Gambar 4 Kartu Piutang Pelanggan ... 155
Gambar 5 Surat Pesanan Pelanggan ... 156
Gambar 6 Buku Jurnal Penjualan CV.Berkat Alam Sejahtera ... 157
Gambar 7 Buku Data Pelanggan CV.Berkat Alam Sejahtera ... 158
Gambar 8 Laporan Penjualan Gas Bulanan ... 159
Gambar 9 Laporan Piutang Gas Bulanan ... 160
Gambar 10 Kuesioner Staf halaman 1 ... 161
Gambar 11 Kuesioner Staf halaman 2 ... 162
Gambar 12 Kuesioner Staf halaman 3 ... 163
Gambar 13 Kuesioner Manager halaman 1 ... 164
Gambar 14 Kuesioner Manager halaman 2 ... 165
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
CV. Berkat Alam Sejahtera adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang Gas Industri. Sebagai pemasok yang berkompeten di bidangnya, CV.
Berkat Alam Sejahtera yang beralamatkan di Jl. Kemlaten Baru Barat gg Melati
no 48 Surabaya berusaha untuk selalu memenuhi permintaan pasar dan
memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggannya. Sebagai pemasok
yang sudah bergerak lebih dari satu dekade di bidang Gas Industri, CV. Berkat
Alam Sejahtera memiliki sekitar 1500 tabung Gas dengan berbagai macam jenis
seperti Oksigen, Karbondioksida, Acetyline, Argon, Nitrogen, Hidrogen, dan
Nitrous Oxide, selain itu CV. Berkat Alam Sejahtera juga memiliki lebih dari 150
pelanggan dengan penjualan per bulan mencapai 2000 tabung. Dalam proses
pengembangan perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitor, tidak hanya
dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang professional, tetapi dibutuhkan juga
suatu aplikasi untuk meningkatkan pengelolaan transaksi penjualan dan piutang
pelanggan yang dibutuhkan perusahaan.
Dalam proses penjualan pada CV. Berkat Alam Sejahtera, pelanggan
melakukan permintaan pembelian kepada bagian administrasi. Kemudian
dilanjutkan kepada bagian gudang untuk dilakukan proses pengiriman tabung gas
kepada pelanggan oleh petugas lapangan yang akan dicatat pada surat jalan. Surat
jalan yang berisikan 3 rangkap memiliki fungsi sebagai tanda terima untuk
dan staf gudang. Penjualan tabung gas kepada pelanggan akan dilakukan
pencatatan oleh staf adminitrasi pada kartu piutang yang dimiliki oleh setiap
pelanggan. Staf administrasi juga memiliki tugas dalam proses pembuatan nota
penjualan setiap transaksi penjualan yang dilakukan oleh CV. Berkat Alam
Sejahtera. Berikut ini adalah gambar dari workflow proses bisnis yang ada pada
CV. Berkat Alam Sejahtera.
1. menyerahkan data pesanan
10. membuat laporan
5. membuat jadwal pengiriman
7
4. konfirmasi ketersediaan pesanan
- Nota penjualan
Gambar 1.1 Workflow Penjualan CV. Berkat Alam Sejahtera
Transaksi penjualan pada CV. Berkat Alam Sejahtera dapat dilakukan baik
secara cash maupun kredit oleh pelanggan dengan ketentuan pembelian dengan
cara kredit memiliki tenggang waktu selama satu bulan untuk jatuh tempo
pembayarannya. Adapun persentase penjualan pada CV. Berkat Alam Sejahtera
dengan menggunakan cara cash sebesar 61% pelanggan dan secara kredit sebesar
39% pelanggan maka perusahaan perlu menjaga dan meningkatkan kepercayaan
Table 1.1 Tabel Prosentase Penjualan Pelanggan
Data Prosentase Penjualan Pelanggan
Jenis
Oktober November Desember
Cash 92 100 77 61 %
Kredit 58 53 58 39 %
Jumlah 150 153 135 438 pelanggan
Kepercayaan pelanggan dengan melakukan pembayaran piutang secara
langsung kepada petugas lapangan juga dapat menimbulkan risiko
penyalahgunaan oleh petugas lapangan. Pada tahun 2012 pimpinan perusahaan
melakukan audit dan didapati seorang petugas lapangan telah menyalahgunakan
pembayaran beberapa pelanggan selama beberapa bulan hingga menimbulkan
kerugian perusahaan kurang lebih 60 juta rupiah hingga perusahaan membuat
keputusan untuk diselesaikan dengan jalur hukum yang berlaku. Hal ini sangat
perlu untuk dilakukan tindakan pengendalian piutang dalam rangka pencegahan
agar petugas lapangan tidak menyalahgunakan pembayaran piutang pelanggan.
Jika penyalahgunaan pembayaran piutang oleh petugas lapangan sering terjadi
maka akan berdampak serius kepada tidak baiknya cash flow perusahaan karena
pembayaran piutang pelanggan yang digunakan untuk keperluan pribadi terlebih
dahulu oleh petugas lapangan yang dapat merugikan perusahaan serta dapat juga
berdampak pada menurunnya penjualan perusahaan karena menurunnya
kepercayaan pelanggan yang kecewa terhadap manajemen perusahaan karena
penagihan piutang yang dilakukan berulang oleh staf administrasi.
Pencatatan transaksi penjualan, pencatatan piutang, pencatatan data harga
dilakukan secara manual dimana rekapan transaksi berupa arsip. Hal ini membuat
staf administrasi mengalami kesulitan dalam proses pembuatan nota penjualan
harian, dikarenakan setiap pelanggan memiliki harga yang berbeda maka staf
administrasi harus membuka buku data harga pelanggan tiap akan membuat nota
penjualan setiap harinya. Staf administrasi juga memiliki tugas secara berkala
setiap bulannya untuk melakukan konfirmasi mengenai pembayaran dan piutang
kepada pelanggan. Sesuai dengan keputusan dan pedoman perusahaan bahwa
batas umur piutang maksimal setiap pelanggan adalah 2 bulan. Jika melebihi batas
tersebut maka akan dianggap piutang macet pelanggan yang harus dilakukan
peringatan dan surat teguran oleh perusahaan. Pencatatan transaksi penjualan dan
piutang pelanggan yang hanya dilakukan secara manual juga membuat staf
administrasi mengalami kesulitan dalam melakukan proses pemantauan piutang
pelanggan dan juga memiliki risiko yang tinggi untuk terselip, rusak, atau hilang.
Staf administrasi juga sering mengalami kesulitan dalam proses pembuatan
laporan ketika manager membutuhkan data penjualan maupun piutang suatu
pelanggan secara mendadak karena antar data masih belum terkait satu dengan
yang lain. Penyusunan laporan bulanan yang dibuat oleh staf administrasi harus
dapat dibuat tepat waktu setiap awal bulan agar dapat segera dilakukan penagihan
piutang kepada pelanggan. Selain itu laporan bulanan juga diperlukan oleh
manager sebagai bahan untuk evaluasi penjualan perusahaan untuk menentukan
strategi penjualan agar dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, perusahaan memerlukan aplikasi penjualan
yang dapat melakukan pengendalian pembayaran piutang pelanggan yang dapat
piutang, pembuatan nota, pembuatan laporan penjualan bulanan dan laporan
piutang pelanggan agar dapat dibuat tepat waktu sebagai bahan evaluasi dan
penentuan strategi penjualan oleh manager. Dengan adanya aplikasi penjualan
yang dapat melakukan pengendalian pembayaran piutang pelanggan dengan
menggunakan SMS (Short Message Service) Gateway juga diharapkan dapat
mengatasi keterlambatan penagihan piutang pelanggan dengan reminder piutang
pelanggan setiap awal bulan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam
melakukan pembayaran piutang dengan konfirmasi berupa SMS sehingga
pelanggan merasa aman dan nyaman. Harapan dengan adanya aplikasi ini dapat
mengatasi permasalahan yang selama ini terjadi dan meningkatkan penjualan
perusahaan dan meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka
dapat dirumuskan permasalahan yang sedang dihadapi CV. Berkat Alam
Sejahtera saat ini, yaitu bagaimana membuat rancang bangun aplikasi penjualan
yang dapat melakukan pengendalian pembayaran piutang pelanggan dengan
menggunakan SMS gateway pada CV. Berkat Alam Sejahtera.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah di dalam pembuatan tugas akhir ini adalah:
1. Aplikasi ini dibangun hanya untuk CV. Berkat Alam Sejahtera dan
berdasarkan pedoman umum perusahaan.
3. Aplikasi ini tidak membahas mengenai persediaan barang hanya membahas
penerimaan barang.
4. Produk yang dijual adalah gas dalam tabung dengan berbagai jenis.
5. Aplikasi ini tidak membahas mengenai proses pengiriman.
6. Aplikasi ini tidak membahas mengenai retur penjualan.
1.4 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
adalah Membuat Rancang Bangun Aplikasi Pengendalian Pembayaran Piutang
Pelanggan dengan menggunakan SMS Gateway pada CV. Berkat Alam Sejahtera
berbasis desktop yang dapat membantu staf administrasi dalam proses pencatatan
penjualan, pencatatan piutang, dan pembuatan nota, pengendalian piutang,
pembuatan laporan piutang dan laporan penjualan.
1.5 Manfaat
Pembuatan aplikasi penjualan ini diharapkan dapat membantu staf
administrasi dalam proses pencatatan penjualan, pencatatan piutang, dan
pembuatan nota, dan pembuatan laporan penjualan bulanan sehingga proses
pelaporan dalam perusahaan CV. Berkat Alam Sejahtera kepada manager dapat
segera dilakukan. Dengan adanya laporan bulanan yang tepat waktu pada tiap
awal bulan, maka manager perusahaan dapat segera mengolah data laporan untuk
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang permasalahan yang
saat ini sedang dihadapi, pembatasan masalah, tujuan pembuatan
aplikasi, manfaat pembuatan aplikasi, serta sistematika penulisan
tugas akhir sebagai ringkasan materi dari tiap-tiap bab.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori ini berisi tentang penjabaran teori-teori yang
menjadi dasar penelitian dan yang akan dijadikan sebagai acuan
analisis dan pemecahan permasalahan yang dibahas dalam Tugas
Akhir ini. Teori yang diterangkan meliputi: teori aplikasi,
penjualan, piutang, pengendalian piutang, dan pedoman piutang
perusahaan.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dibahas tentang tahap penelitian dan metode yang
digunakan untuk membangun sistem aplikasi pengendalian
pembayaran piutang pelanggan berbasis SMS Gateway pada CV.
Berkat Alam Sejahtera.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang evaluasi dari aplikasi yang dibuat,
proses implementasi dari perangkat lunak yang telah melalui tahap
evaluasi, serta pemecahan masalah dalam Tugas Akhir yang
BAB V PENUTUP
Pada bab ini ada dua sub bab yakni kesimpulan dan saran.
Kesimpulan merupakan rangkuman singkat dari hasil seluruh
pembahasan masalah dan saran berisi mengenai harapan dan
9
LANDASAN TEORI
2.1 Aplikasi
Menurut Jogiyanto (2005), aplikasi merupakan program yang berisikan
perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto menambahkan
aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang
ditransformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program agar data
diolah lebih berdaya guna secara optimal.
Sedangkan menurut Dhanta (2009), aplikasi adalah software yang dibuat
oleh suatu perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Dari
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa aplikasi merupakan software yang
ditransformasikan ke komputer yang berisikan perintah-perintah yang berfungsi
untuk melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu seperti
penerapan, penggunaan dan penambahan data.
2.2 Penjualan
Definisi penjualan menurut Mulyadi (2008), penjualan merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa dengan
harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan
penjualan dapat diartikan sebagai pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan
atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli. Kegiatan penjualan terdiri
dari transaksi penjualan barang dan jasa dikelompokan menjadi dua, yaitu
Menurut Mulyadi (2008), Penjualan Tunai adalah penjualan yang
dilakukan oleh perusahaan dengan mewajibkan pembeli melakukan pembayaran
harga produk terlebih dahulu sebelum produk diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, maka produk kemudian
diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh
perusahaan. Sedangkan penjualan kredit terdapat tenggang waktu antara
penyerahan produk dalam penerimaan pembayaran harga produk. Dalam
penjualan kredit, pada saat penyerahan produk, penjualan menerima tanda bukti
penerimaan produk.
2.3 Piutang
Piutang juga merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam
aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan
yang paling besar setelah kas. Piutang timbul karena adanya penjualan barang
atau jasa secara kredit, bisa juga melalui pemberian pinjaman. Adanya piutang
menunjukkan terjadinya penjualan kredit yang dilakukan perusahaan sebagai
salah satu upaya perusahaan dalam menarik minat beli konsumen untuk
memenangkan persaingan.
Adapun beberapa definisi piutang menurut para pakar adalah sebagai
berikut:
1. Menurut Harjito dan Martono (2007), piutang dagang(account receivable)
merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan atau pembeli atau pihak lain
2. Menurut Horne (2005) mengatakan piutang meliputi jumlah uang yang
dipinjam dari perusahaan oleh pelanggan yang telah membeli barang atau
memakai jasa secara kredit.
Pengertian piutang secara umum adalah tuntutan atau klaim antara pihak
yang akan memperoleh pembayaran dengan pihak yang akan membayar
kewajibannya, atau dapat disebutkan sebagai tuntutan kreditur kepada debitur
yang pembayarannya biasanya dilakukan dengan uang. Pengelolaan piutang
secara efisien sangat diperlukan karena akan berpengaruh langsung terhadap
peningkatan pendapatan. Meningkatnya proporsi piutang dalam laporan keuangan
perusahaan akan membuat piutang menjadi bagian yang harus ditangani secara
seksama.
2.3.1 Pengendalian Piutang
Menurut Keiso dan Weygandt (1999), pengendalian piutang merupakan
suatu cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengantisipasi kemungkinan
adanya piutang yang tak tertagih, sehingga dengan adanya pengendalian piutang
dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari piutang tak tertagih tersebut.
Piutang yang timbul dari transaksi penjualan atau penyerahan barang atau jasa
kepada langganan pada umumnya merupakan sebagian besar dari modal kerja
suatu perusahaan. Oleh karena itu pengendalian dan kebijakan di dalam
pemberian kredit dan pengumpulan piutang merupakan salah satu faktor yang
perlu mendapat perhatian serius dari manajemen.
Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun tabel umur
piutang (aging schedule of receivables). Piutang merupakan unsur penting dalam
penting bukan saja utk keberhasilan perusahaan, tetapi juga untuk memelihara
hubungan yang memuaskan dengan pelanggan. Pengendalian piutang dimulai
sebelum ada persetujuan untuk mengirimkan barang dagangan, sampai setelah
penyiapan dan penerbitan faktur, dan berakhir dengan penagihan hasil penjualan.
Prosedur pengendalian piutang berhubungan erat dengan pengendalian
penerimaan kas disatu pihak, dan pengendalian persediaan dilain pihak, sehingga
piutang merupakan mata rantai diantara keduanya. Ada 3 (Tiga) bidang
pengendalian piutang:
1. Pemberian kredit dagangkebijakan kredit dan syarat penjualan harus tidak
menghalangi penjualan kepada para pelanggan yang sehat keadaan
keuangannya, dan juga tidak boleh menimbulkan kerugian yang besar karena
adanya piutang sangsi yang berlebihan.
2. Penagihan (Collections)apabila telah diberikan kredit, harus dilakukan setiap
usaha untuk memperoleh pembayaran yang sesuai dengan syarat penjualan
dalam waktu yang wajar.
3. Penetapan dan penyelenggaraan pengendalian intern yang layak. Membuat
suatu sistem pengendalian intern yang memadai untuk memastikan bahwa
semua penyerahan barang sudah difakturkan, atau difakturkan sebagai mana
mestinya kepada para pelanggan, dan bahwa penerimaan benar-benar masuk
kedalam rekening perusahaan.
Mengelola arus kas masuk dan keluar adalah salah satu tugas pokok
keuangan karena semua transaksi bisnis bermuara ke dalam kas. Manajer
keuangan pada umumnya mengharapkan penjualan dapat dilakukan dengan tunai
Untuk mengelola keuangan perusahaan yang baik, manajer keuangan harus
menyusun anggaran pengumpulan piutang yang akan digunakan untuk
mengendalikan piutang. Makin panjang umur piutangnya, makin buruk kondisi
perusahaan karena makin lama piutang tersebut menjadi uang tunai (kas).
2.3.2 Pedoman Piutang Perusahaan
Berdasarkan ketetapan peraturan dari pimpinan perusahaan CV. Berkat
Alam Sejahtera limit piutang setiap pelanggan tidak sama dilihat dari kemampuan
liquiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Adapun rumusan perhitungan limit
piutang setiap pelanggan ditentukan dari rata-rata penjualan per bulan dikali 2.
Jika terjadi peningkatan piutang melewati batas limit piutang dikarenakan
kenaikan permintaan pelanggan maka akan diberikan toleransi oleh perusahaan
tetapi apabila terjadi peningkatan jumlah piutang dikarenakan keterlambatan
pembayaran piutang (piutang macet) maka akan dilakukan pendekatan atau
negosiasi.
Pelanggan perusahaan dibagi menjadi 3 bagian yaitu pelanggan kecil,
pelanggan menengah, dan pelanggan besar. Pelanggan kecil seperti tukang las,
pengisian ban nitrogen, atau yang tidak memiliki badan hukum yang jelas maka
perusahaan memberlakukan penjualan secara tunai untuk mengurangi resiko
piutang macet. Sedangkan untuk pelanggan menengah dan besar yang memiliki
badan hukum jelas maka diperbolehkan untuk melakukan pembelian dengan
menggunakan cara kredit. Untuk pelanggan menengah dan besar penentuan jatuh
tempo pembayaran piutang ada 2 cara menyesuaikan berdasarkan kesepakatan
antara perusahaan dengan pelanggan yaitu jatuh tempo pembayaran piutang 1
pembayaran piutang 1 bulan terhitung seluruh penjualan selama 1 bulan berjalan
pada bulan berikutnya.
2.4 Pembayaran
Pembayaran adalah proses pertukaran mata uang atau nilai moneter untuk
barang, jasa, atau informasi (Chan Kah Sing, 2004) Dapat disimpulkan bahwa
pembayaran adalah perpindahan hakatas nilai antara pihak pembeli dan pihak
penjual yang secara bersamaan terjadi pula perpindahan hak atas barang atau jasa
secara berlawanan.
2.5 Short Message Service (SMS)
Para ahli telah mendiskusikan tentang kemungkinan mengirim pesan teks
lewat telepon seluler sejak tahun 1980-an. Kemudian di awal tahun 1985, dalam
sebuah diskusi yang dipimpin seorang ahli J.Audestad memutuskan untuk
menjadikan layanan pengiriman pesan teks atau SMS ini menjadi salah satu
fasilitas telepon seluler yang menggunakan system GSM.
Sejarah SMS muncul pada Desember 1992. SMS adalah teknologi yang
mampu mengirim dan menerima pesan antara telepon selular. SMS pertama ini
dikirimkan oleh seorang ahli bernama Neil Papwort kepada Richard Jarvis
menggunakan komputer Pesan itu dikirim dari sebuah komputer ke sebuah
telepon seluler dalam jaringan GSM milik operator seluer Vodafone di Inggris.
SMS (Short Message Service) merupakan layanan yang banyak
diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel (nirkabel), memungkinkan
dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antar terminal
pesan teks, jumlah karakter pada setiap pengiriman bergantung pada operatornya.
Operator selular di Indonesia umumnya membatasi 160 karakter untuk satu
pengiriman dan penerimaan SMS. Selain itu SMS merupakan metode store dan
forward sehingga keuntungan yang didapat adalah pada saat telepon selular
penerima tidak dapat dijangkau, dalam arti tidak aktif atau diluar service area,
penerima tetap dapat menerima SMS-nya apabila telepon selular tersebut sudah
aktif kembali.
2.5.1 Cara Kerja SMS
Mekanisme cara kerja sistem SMS adalah melakukan pengiriman short
message dari satu terminal pelanggan ke terminal yang lain. Hal ini dapat
dilakukan karena adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short
Message Service Center (SMSC), disebut juga Message Center (MC). SMSC
merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and forward trafik short
message. Didalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari
short message.
2.5.2 Short Message Service Center (SMSC)
Menurut (Gunawan, 2003), ”Pada saat mengirim SMS dari handphone,
SMS tersebut tidak langsung dikirim pada handphone tujuan, akan tetapi dikirim
terlebih dahule ke SMS Center (SMSC), lalu SMS tersebut diteruskan pada
Gambar 2.1Skema Cara Kerja SMS
Dengan adanya SMSC ini kita dapat mengetahui status dari pesan SMS
yang telah dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone
tujuan. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dapat menerima SMS yang
dikirim, akan mengirimkan kembali pada konfirmasi ke SMSC yang menyatakan
bahwa pesan telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkan kembali status
tersebut pada pengirim. Jika handphone tujuan dalam keadaan tidak aktif, SMS
yang dikirim akan disimpan pada SMSC sampai period-validity terpenuhi.
2.5.3 Koneksi SMSC
Ada beberapa cara untuk melakukan koneksi ke SMSC antara lain. Berikut
penjelasannya (Gunawan, 2003):
1. Menggunakan terminal baik berupa GSM modem atau handphone, cara ini
adalah yang paling mudah tetapi memiliki kekurangan antara lain jumlah
pesan yang dikirim per menit sangat terbatas (6-10 pesan permenit). Untuk
mengantisipasinya biasanya menggunakan lebih dari satu terminal.
2. Koneksi langsung ke SMSC, dengan melakukan koneksi langsung ke SMSC
dapat mengirim SMS dalam jumlah banyak, dapat mencapai 600 SMS per
menit bergantung pada kapasitas dari SMSC itu sendiri. Untuk melakukan
digunakan adalah UCP, SMPP, CIMD, OIS dan TAP. Masing-masing
operator GSM menyediakan tipe protocol berbeda.
3. Menggunakan software bantu, saat ini banyak vendor telekomunikasi
menawarkan software bantu untuk melakukan koneksi ke SMSC, dari yang
bersifat freeware, open source hingga komersial.
2.5.4 Short Message Service Gateway (SMS Gateway)
Menurut Gunawan (2003), SMS Gateway adalah teknologi mengirim,
menerima dan bahkan mengolah SMS melalui komputer dan sistem komputerisasi
biasanya digunakan pada aplikasi bisnis baik kepentingan promosi, penyebaran
informasi pada pengguna. Seperti kita ketahui, pada jaman sekarang, hampir
semua individu telah memiliki telepon selular (handphone), bahkan ada individu
yang memiliki lebih dari satu handphone. SMS merupakan salah satu fitur pada
handphone yang pasti digunakan oleh pengguna (user), baik untuk mengirim,
maupun untuk menerima SMS.
Bagi perusahaan, hal ini dimanfaatkan dengan baik dalam hal pemasaran
dan pengumuman terhadap pelanggan (customer) perusahaan mereka. Data nomor
handphone disimpan dalam database perusahaan dan ketika terdapat informasi
atau layanan terbaru dapat memanfaatkan SMS gateway dalam proses
informasinya (harga murah, cepat, dan mudah) dengan menggunakan sistem
Gambar 2.2Model Skema SMS Gateway
Aplikasi SMS Gateway akan mendeteksi network setiap operator yang
akan digunakan dan setelah itu akan langsung diteruskan ke dalam aplikasi.
Modem berfungsi untuk menjalankan aplikasi dan dapat menerima SMS yang
dikirimkan oleh operator baik request dari pelanggan.
Segala reguest akan diproses oleh aplikasi dan akan diteruskan oleh SMS
Gateway agar dapat diterima dan dilakukan pemprosesan data, dan request dari
pelanggan akan dapat diterima dengan benar. Sistem SMS Gateway juga
membutuhkan koneksi database agar request dari pelanggan dapat tersimpan.
Database berfungsi menyimpan transaksi yang terjadi setiap harinya. Dan
permintaan akan diproses dan dapat diketahui request terjadi dalam suatu
transaksi.
Dari segi kecepatan SMS, semakin banyak terminal (handphone atau
modem) yang terhubung ke komputer, maka semakin cepat proses pengiriman
SMS. Selain dalam hal mengirim sms, dengan sistem komputerisasi, SMSgateway
dapat melakukan auto responder atau auto reply, dimana dapat melakukan SMS
2.6 System Development Life Cycle (SDLC)
System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu kerangka
yangmenggambarkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahap
pembuatansebuah software (Al Fatta, 2007). Terdapat banyak metode untuk
mendeskipsikanSDLC ini, pada dasarnya setiap metode menggambarkan
tahap-tahap sebagaiberikut.
A. Identifikasi, seleksi dan perencanaan
Tahap ini merupakan tahap preliminary dari pembuatan suatu software.
Pada tahap ini, dikembangkan suatu rancang bangun dari suatu
software.Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini antara lain:
1. Mengidentifikasi kebutuhan user.
2. Menyeleksi kebutuhan user dari proses identifikasi diatas, dengan
menyesuaikan dengan kapasitas teknologi yang tersedia serta efisiensi.
3. Merencanakan sistem yang akan digunakan pada software yang dibuat,
Dengan kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut: kebutuhan fungsional dan
non-fungsional, kebutuhan user, kebutuhan sistem, kebutuhan dokumen
dan perangkat lunak.
B. Analisis sistem
Tahap ini merupakan tahap penyempurnaan, yang bertujuan memperoleh
kebutuhan software dan user secara lebih spesifik dan rinci. Tujuan dilakukan
tahap ini adalah untuk mengetahui posisi dan peranan teknologi informasi
yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan yang bersangkutan, serta
yangakan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain,
konstruksi dan implementasi software. Analisis sistem terbagi dua, yaitu:
1. Permodelan data, yang mencakup Entity Relationship Diagram (ERD),
Conceptual Data Model(CDM), dan Physical Data Model (PDM).
2. Permodelan proses, dengan Unified Modeling Language.
C. Desain sistem
Setelah melakukan identifikasi serta analisis sistem, tahap selanjutnya
adalah menerjemahkan konsep-konsep tersebut kedalam suatu sistem yang
berwujud. Tahap ini meliputi pembuatan dan pengembangan sebagai berikut:
1. Desain form dan laporan (reports).
2. Desain antarmuka dan dialog (message).
3. Desain basis data dan file(framework).
4. Desain proses (process structure).
Pada tahap ini akan dihasilkan sebuah dokumen berupa Software
Architecture Document (SAD). SAD ini adalah dokumen yang menjelaskan
tentang arsitektur proyek perangkat lunakyang berhubungan dengan project.
D. Implementasi sistem
Tahap implementasi sistem ini diawali dengan pengetesan software yang
telah dikembangkan. Beberapa tahap pengetesan adalah sebagai berikut:
1. Developmental,yakni pengetesan error per module oleh programmer.
2. Alpha testing, yakni error testing ketika software digabungkan dengan
3. Beta testing, yakni pengetesan dengan lingkungan dan data yang
sebenarnya.
Pada tahap berikutnya dilakukan konversi sistem, yaitu mengaplikasikan
perangkat lunak pada lingkungan yang sebenarnya untuk digunakan oleh
organisasi yang memesannya. Kemudian, dilakukan tahap dokumentasi, yaitu
pencatatan informasi-informasi yang terkait dengan pembuatan sistem ini dan
pelatihan, yaitu mengedukasi end user mengenai bagaimana cara
menggunakan software yang bersangkutan. Pemberian pelatihan (training)
harus diberikan kepada semua pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi
dimulai. Selain untuk mengurangi risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga
berguna untuk menanamkan rasa memiliki terhadap sistem baru yang akan
diterapkan. Pada tahap ini akan dihasilkan sebuah dokumen berupa Test Plan.
Dokumen Test Plan adalah sebuah dokumen yang digunakan memastikan dan
memverifikasi antara rencana yang sudah dibuat dengan hasil yang dicapai,
apakah sesuai dengan planning yang telah dibuat atau ada
perubahan-perubahan dengan seiring pembuatan software.
E. Pemeliharaan sistem
Tahap pemeliharaan sistem adalah sebagai berikut:
1. Korektif, yaitu memperbaiki desain dan error pada program
(troubleshooting).
2. Adaptif, yaitu memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan perubahan
lingkungan.
3. Perfektif, yaitu melibatkan sistem untuk menyelesaikan masalah baru atau
Preventif, yaitu menjaga sistem dari kemungkinan masalah di masa yang
akan datang.
2.7 Visual Studio.Net
Menurut Rahadian (2011), Microsoft Visual Studio.NET merupakan salah
satu software buatan Microsoft Corp., yang didesain khusus dalam pembuatan
program profesional berbasis windows platform. Microsoft Visual Studio.NET
merupakan perangkat lunak yang terintegrasi, di dalamnya terdapat beberapa
paket software yang dapat digunakan oleh programer dalam membangun sebuah
program profesional, diantaranya adalah Visual Basic, Visual J#, Visual C,
#Visual C++ dan Java Runtime yang sama-sama berada dalam naungan platform
Microsoft .NET Framework. Bagian dari software ini diantaranya toolbox, jendela
properties, server explorer dan solution explorer.
2.8 Microsoft SQL Server
Menurut Marlinda (2004), database atau basis data adalah suatu
susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan
yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan
metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi
optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu basis data digunakan
untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan
inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi,
banyak pemakai(multiple user), masalah keamanan(security), masalah
2.9 Desain
Menurut Wiyancoko (2000), desain adalah segala hal yang berhubungan
dengan pembuatan konsep, analisis data, project planning, drawing/rendering,
cost calculation, prototyping, frame testing, dan test riding.
Analis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang
diusulkan dalam bentuk physical system dan logical model. Bagan alir sistem
(system flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk menggambarkan
physical system. Bagan alir sistem adalah adalah suatu bagan dengan
simbol-simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan
hubungan antara suatu proses atau instruksi dengan proses lainnya dalam suatu
program.
Logical model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user
bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja.
Logical model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram arus data (data
flow diagram). Data flow diagram (DFD) adalah suatu teknik yang digunakan
untuk menjelaskan aliran data yang bergerak didalam sebuah sistem (Whitten,
2004).
2.10 System Flow
Flowchart adalah suatu metode untuk menggambarkan tahap-tahap
pemecahan masalah dengan mempresentasikan simbol-simbol tertentu yang
mudah dimengerti, mudah digunakan dan standar (Sutedjo, 2004). System
flowchart ini tidak digunakan untuk menggambar urutan untuk memecahkan
dibentuk. Berikut ini adalah gambar dari simbol-simbol standar yang telah banyak
digunakan dalam penggambaran system flowchart.
2.11 Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram (DFD) adalah suatu teknik yang digunakan untuk
menjelaskan aliran data yang bergerak di dalam sebuah sistem (Whitten, 2004).
Untuk membuat DFD, sistem yang ada harus dipelajari terlebih dahulu termasuk
aktivitas dan proses yang terjadi pada sistem tersebut. Dalam menganalisa aliran
data, semua kejadian dievaluasi kedalam bentuk proses, tempat penyimpanan (data
store) serta asal dan tujuan data berupa arus data.
DFD digambarkan secara bertingkat, mulai dari yang paling global
(context diagram) sampai tingkat yang lebih rinci. Level tertinggi dari DFD
disebut context diagram, yang bisa juga disebut dengan DFD Level 0. Context
diagram, yang menunjukan lingkup dari satu aktifitas yang akan dimodelkan,
hanya mempunyai satu simbol proses. Context diagram ini menggambarkan
lingkup, batasan, dan lingkupan dari suatu aktifitas. Untuk menunjukan proses
apa saja yang akan terjadi didalam suatu DFD digambarkan pada level berikutnya
dengan cara merinci kembali proses yang ada dari proses pusat DFD Level 1.
Demikian juga level 2 dan seterusnya, hingga pada akhirnya proses yang ada tidak
bia lagi dibagi menjadi proses yang lebih kecil atau lebih spesifik.
Terdapat 4 simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD menurut
Kenneth E. Kendall dalam bukunya pada tahun 2008, yaitu:
1. External Entity
Merupakan kesatuan luar (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat
dilingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari
sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau
segi empat. Simbol External Entity dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.3External Entity
2. Process
Adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk dalam proses untuk dihasilkan
arus data yang akan keluar dari proses atau untuk mengubah input menjadi
output. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran. Simbol
proses dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.4 Process
3. Data Flow (Aliran Data)
Data mengalir melalui sistem, dimulai dengan sebagian input dan diubah
atau diproses menjadi output. Aliran data diberi simbol dengan suatu garis
panah. Aliran data diberi nama yang jelas dan mengandung arti. Nama pada
Data Flow ditulis disamping atas. SimbolData Flow dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 2.5Data Flow
4. Data Storage (Penyimpanan Data)
Data disimpan untuk keperluan berikutnya. Simpanan data di DFD
satu ujungnya. DataStorage adalah tempat menyimpan data secara manual
maupun otomatis. Tempat penyimpanan dapat berupa filling cabinet, lemari,
bahkan file komputer. Tujuan dari adanya Data Strorage yaitu
mendokumentasikan data. SimbolData Storage dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 2.6Data Storage
2.12 Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Supriyanto (2005), Entity Relationship Diagram (ERD)
merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data
berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD
untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk
menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan
untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System
Analyst dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system.
Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk
desain database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan.
ERD bersama-sama dengan detail pendukung, merupakan model data yang pada
gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database.
2.12.1 Entitas(Entity)
Entity adalah objek yang dapat dibedakan dalam dunia nyata. Entity set
1. Obyek secara fisik misalnya : Rumah, Kendaraan, Peralatan
2. Obyek secara konsep misalnya : Pekerjaan, Perusahaan, Rencana
Setiap entitas memiliki atribut-sifat tertentu yang menggambarkannya.
Sebagai contoh, sebuah entitas karyawan dapat digambarkan dengan nama
karyawan, umur, alamat, gaji, dan pekerjaan. Sebuah entitas tertentu akan
memiliki nilai untuk masing-masing atributnya. Nilai atribut ini yang
menggambarkan setiap entitas menjadi bagian utama dari data yang disimpan
dalam database.
2.12.2 Atribut
Atributadalah karakteristik dari entity atau relationship yang menyediakan
penjelasan detail tentang entity relationship tersebut. Atribut terdiri dari enam
jenis, yaitu:
1. Atribut Komposit dapat dibagi menjadi subparts lebih kecil, yang merupakan
atribut yang lebih mendasar dengan mandiri makna.
2. Atribut Atom adalah atribut sederhana atau atribut yang tidak dapat dibagi lagi
ke dalam subparts yang lebih kecil.
3. Atribut Tunggal adalah atribut yang memiliki nilai tunggal untuk suatu entitas
tertentu.
4. Atribut Multivalued adalah atribut yang memiliki jumlah nilai yang lebih dari
satu.
5. Atribut Derived adalah nilai atribut dapat berasal dari entitas yang terkait.
6. AtributStored adalah nilai atribut yang dapat digunakan untuk menghasilkan
2.12.3 Key
Jika suatu atribut dijadikan sebagai key, maka tidak boleh ada dua atau
lebih baris data dengan nilai yang sama untuk atribut tersebut. Jadi atribut key
harus bersifat unik.
Ada 3 macam key yang dapat diterapkan pada suatu tabel, yaitu:
a. Superkey merupakan satu atau lebih atribut (kumpulan atribut) yang dapat
membedakan setiap basis data dalam sebuah tabel secara unik. Bahkan bisa
ada lebih dari 1 kumpulan atribut yang bersifat seperti itu pada suatu tabel.
b. CandidateKey merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan
setiap baris data dalam sebuah tabel secara unuik. Sebuah atribut
CandidateKey tidak boleh berisi atribut atau kumpulan atribut yang telah
menjadi Superkeyyang lain. Jadi sebuah CandidateKey pastilah Superkey, tapi
belum tentu sebaliknya.
c. PrimaryKey merupakan atribut yang sangat unik yang dapat membedakan satu
sama lain. Salah satu dari Candidate Key dapat dijadikan sebagai Primary
Key.
2.12.4 Kardinalitas Atau Derajat Relasi
Relasi adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
Relationship Set adalah kumpulan relationship yang sejenis yang saling
berhubungan. Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entity yang
dapat berelasi dengan entity pada himpunan entity yang lain. Kardinalitas
1. Relasi Satu ke Satu (One to One)
Berarti setiap entitas pada suatu himpunan berhubungan paling banyak
dengan satu entitas pada himpunan entitas lainnya, begitupun sebaliknya.
Gambar relasi satu ke satu dapat dilihat pada gambar 2.7.
pegawai 1 Bekerja untuk 1 departemen
Gambar 2.7One to one
2. Satu ke Banyak (One to Many)
Berarti setiap entitas pada suatu himpunan berhubungan dengan banyak
entitas pada himpunan entitas lainnya, tetapi tidak sebaliknya. Gambar relasi
satu ke banyak dapat dilihat pada gambar 2.8.
dosen 1 mengajar N Mata kuliah
Gambar 2.8One to many
3. Banyak ke Satu (Many to One)
Berarti setiap entitas pada suatu himpunan berhubungan dengan paling
banyak satu entitas pada himpunan lainnya, tetapi tidak sebaliknya. Gambar
relasi banyak ke satu dapat dilihat pada gambar 2.9.
Mata kuliah N ambil 1 mahasiswa
4. Banyak ke Banyak (Many to Many)
Berarti setiap entitas pada suatu himpunan dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas lainnya, dan begitupunsebaliknya.
Gambar relasi banyak ke banyak dapat dilihat pada gambar 2.10.
mahasiswa M belajar N Mata kuliah
Gambar 2.10Many to many
2.12.5Participation Constrainst
Menjelaskan apakah keberadaan suatuentity tergantung pada hubungannya
dengan entity yang lain. Terdapat dua macam participation constrainst yaitu:
1. Total Participation
Keberadaan suatu entity tergantung pada hubungannya dengan entity yang
lain. Gambar Total Participation dilihat pada gambar 2.11.
Gambar 2.11Total Participation
2. Partial Participation
Keberadaan suatu entity tidak tergantung pada hubungannya dengan entity
yang lain. Gambar Partial Participation dilihat pada gambar 2.12.
Gambar 2.12 Partial Participation
2.13 Construction
Menurut England, John Wiley & Sons (2004). Software construction lebih
diartikan sebagai pembuatan detail dari suatu pekerjaan, menciptakan satu
software yang penting yang dikombinasikan dengan code, proses verifikasi,
testing unit, dan testing yang terintegrasi, serta proses debuging. Software
construction lebih sering di hubungkan dengan proses desain dan proses testing.
Hal ini dikarenakan proses tersebut saling ketergantungan satu sama lain, dimana
software construction merupakan keluaran dari desain software dan juga sebagai
masukan dari software testing. Software construction bertipikal memproduksi
volume konfigurasi item yang lebih tinggi dan juga di butuhkan dalam mengelola
sebuah software proyek (file sumber, isi, test cases, dll).
1. Software Contsruction Fundamentals
Pada tahap pertama, dilakukan pendefinisian dasar tetang prinsip-prinsip yang
digunakan dalam proses implementasi seperti minimalisasi kompleksitas,
mengantisipasi perubahan, dan standar yang digunakan.
2. Managing Costruction
Bagian ini mendefeinisikan tentang model implementasi yang digunakan,
rencana implementasi, dan ukuran pencapaian dari implementasi tersebut.
PEGAWAI PUNYA MOBIL
3. Practical Considerations
Bagian ini membahas tentang desain implementasi yang digunakan, bahasa
pemrograman yang digunakan, kualitas dari mplementasi yang dilakukan,
proses pengetesan dan integritas.
Dalam proses pengimplementasian ini, digunakan beberapa aplikasi
pendukung yaitu:
a. Bahasa Pemrograman Visual Basic .NET 2008
Microsoft Visual Basic merupakan sebuah bahasa pemrograman yang
menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk
membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft
Windows dengan menggunakan model pemrograman. VB.NET 2008
digunakan untuk mengembangkan dan membangun aplikasi yang bergerak di
atas sistem .NET Framework dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan
menggunakan alat ini, para pengguna dapat membangun aplikasi Windows
Forms, Aplikasi Website berbasis ASP.NET, dan juga aplikasi command-line.
b. DatabaseSQL Server 2008
SQL Server adalah salah satu produk Relational Database Management
System (RDBMS) yang populer saat ini. Fungsi utamanya adalah sebagai
database server yang mengatur semua proses penyimpanan data dan transaksi
suatu aplikasi. Versi SQL Server yang digunakan adalah SQL Server 2008.
2.14 Testing dan Implementasi
Menurut standart ANSI/IEEE 1059, testing adalah proses menganalisa
dengan kondisi yang diinginkan (defects, errors, bugs) dan mengevaluasi
fitur-fitur dari entitas software.
Secara umum, tujuan dari testing adalah untuk verifikasi, validasi dan
deteksi error. Verifikasi dilakukan dengan melakukan pengujian semua
proses-proses didalam sistem yang bertujuan untuk menguji sistem yang telah dibuat
apakah dapat berjalan dengan baik. Validasi dilakukan untuk melihat kebenaran
sistem apakah proses yang telah ditulis dalam spesifikasi adalah apa yang
sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh pengguna. Deteksi error dilakukan
untuk mengetahui apakah ada error yang terjadi atau memungkinkan akan terjadi
apabila terjadi kesalahan pemakaian software oleh pengguna.
Macam atau tipe testing secara umum ada tiga macam berdasarkan waktu
penggunaannya, yaitu:
1. Unit Testing
Testing penulisan kode-kode program dalam satuan unit terkecil secara
individual.
2. System Testing
Proses testing pada sistem terintegrasi untuk melakukan verifikasi bahwa
sistem telah sesuai dengan spesifikasi.
3. Acceptance Testing
Testing formal yang dilakukan untuk menentukan apakah sistem telah
memenuhi kriteria penerimaan dan memberdayakan pelanggan untuk
menentukan apakah sistem dapat diterima atau tidak.
Pengujian sistem untuk sistem ini menggunakan metode black box.Black
Black box testing tidak membutuhkan pengetahuan dari jalur internal, struktur
ataupun implementasi dari software yang akan diuji(Koirala & Sbeikh, 2008).
Pada Gambar 2.13 akan dijelaskan bagaimana white boxdan black box testing
bekerja.
35
ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis
permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang
Bangun Aplikasi Pengendalian Pembayaran piutang Pada CV. Berkat Alam
Sejahtera. Sebelum melakukan identifikasi dan analisis permasalahan, telah
dilakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara dan observasi yang
dilakukan di CV. Berkat Alam Sejahtera.
3.1 Identifikasi dan Analisis Permasalahan
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan
dalam analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu hal yang
diinginkan untuk dipecahkan. Identifikasi yang dilakukan disesuaikan dengan
hasil wawancara dan observasi terkait dengan kondisi saat ini yang terjadi dalam
proses bisnis CV. Berkat Alam Sejahtera. Melalui identifikasi tersebut dapat
diketahui permasalahan apa yang sebenarnya terjadi pada CV. Berkat Alam
Sejahtera.
Proses penjualan pada CV. Berkat Alam Sejahtera, pelanggan melakukan
permintaan pembelian kepada bagian administrasi. Kemudian dilanjutkan kepada
bagian gudang untuk dilakukan proses pengiriman tabung gas kepada pelanggan
oleh petugas lapangan yang akan dicatat pada surat jalan. Surat jalan yang
berisikan 3 (tiga) rangkap memiliki fungsi sebagai tanda terima untuk pelanggan
dan terkait dengan 2 (dua) bagian pada perusahaan, yaitu staf administrasi dan staf
staf adminitrasi pada kartu piutang yang dimiliki oleh setiap pelanggan. Staf
administrasi juga memiliki tugas dalam proses pembuatan nota penjualan setiap
transaksi penjualan yang dilakukan oleh CV. Berkat Alam Sejahtera. Gambar 3.1
adalah document flow penjualan barang pada CV. Berkat Alam Sejahtera.
Untuk proses pembuatan laporan bagian staf administrasi CV. Berkat
Alam Sejahtera membuat laporan yang diberikan kepada manager. Proses dimulai
dari bagian administrasi menerima surat jalan yang berwarna putih dari petugas
lapangan, kemudian administrasi akan mencatat transaksi pelanggan dan
pembayaran pelanggan pada kartu piutang pelanggan. Setelah itu staf administrasi
membuat laporan penjualan dan piutang pelanggan. Gambar 3.2 adalah document
flow proses membuat laporan CV. Berkat Alam Sejahtera.
Transaksi penjualan pada CV. Berkat Alam Sejahtera dapat dilakukan baik
secara cash maupun kredit oleh pelanggan dengan ketentuan pembelian dengan
cara kredit memiliki tenggang waktu selama 1 (satu) bulan untuk jatuh tempo
pembayarannya. Adapun persentase penjualan pada CV. Berkat Alam Sejahtera
dengan menggunakan cara cash sebesar 61% pelanggan dan secara kredit sebesar
39% pelanggan maka perusahaan perlu menjaga dan meningkatkan kepercayaan
pelanggan. Kepercayaan pelanggan dengan melakukan pembayaran piutang
secara langsung kepada petugas lapangan juga dapat menimbulkan risiko
penyalahgunaan oleh petugas lapangan.
Docflow Penjualan
Staf Gudang Petugas Lapangan Staf Administrasi
Surat Jalan Surat Jalan
ya
Docflow Pembuatan Laporan
Laporan penjualan Laporan piutang
Laporan penjualan Laporan piutang
Pengecekan
Gambar 3.2Document flow Pembuatan Laporan
Pada tahun 2012 pimpinan perusahaan melakukan audit dan didapati
seorang petugas lapangan telah menyalahgunakan pembayaran beberapa
pelanggan. Hal ini sangat perlu untuk dilakukan tindakan pengendalian piutang
dalam rangka pencegahan agar petugas lapangan tidak menyalahgunakan
pembayaran piutang. Jika penyalahgunaan pembayaran piutang oleh petugas
lapangan sering terjadi maka akan berdampak serius kepada tidak baiknya cash
pribadi terlebih dahulu oleh petugas lapangan yang dapat merugikan perusahaan.
Serta dapat juga berdampak pada menurunnya penjualan perusahaan karena
menurunnya kepercayaan pelanggan yang kecewa terhadap manajemen
perusahaan karena penagihan piutang yang dilakukan berulang oleh staf
administrasi.
Berdasarkan uraian di atas, perusahaan memerlukan aplikasi penjualan
yang dapat melakukan pengendalian pembayaran piutang yang dapat membantu
staf administrasi dalam proses pencatatan penjualan, pencatatan piutang,
pembuatan nota, pembuatan laporan penjualan bulanan dan laporan piutang
pelanggan agar dapat dibuat tepat waktu sebagai bahan evaluasi dan penentuan
strategi penjualan oleh manager. Dengan adanya aplikasi penjualan yang dapat
melakukan pengendalian pembayaran piutang dengan menggunakan SMS (Short
Message Service) Gateway juga diharapkan dapat mengatasi keterlambatan
penagihan piutang pelanggan dengan reminder piutang pelanggan setiap awal
bulan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan dalam melakukan pembayaran
piutang dengan konfirmasi berupa SMS sehingga pelanggan merasa aman dan
nyaman. Harapan dengan adanya aplikasi ini dapat mengatasi permasalahan yang
selama ini terjadi dan meningkatkan penjualan perusahaan dan meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan.
3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirement)
Kebutuhan perangkat lunak merupakan langkah awal dalam membangun
sebuah sistem atau aplikasi, hal ini dilakukan agar aplikasi yang dibangun sesuai
dengan kebutuhan pengguna. Dalam melakukan identifikasi kebutuhan perangkat
3.2.1 Elisitasi Kebutuhan (Requirement Elicitation)
Elisitasi kebutuhan atau pengumpulan kebutuhan adalah aktivitas awal
untuk proses rekayasa kebutuhan (Requirement Engineering). Proses elisitasi
dilakukan yaitu dengan cara wawancara dan observasi awal, namun yang
dilakukan wawancara hanya kepada stakeholder yang terkait saja. Sebelum
kebutuhan dapat dianalisis, kebutuhan harus dikumpulkan melalui proses elisitasi.
Pada tahapan ini dilakukan penyeleksian data yang diperoleh sehingga dapat
diketahui data-data yang digunakan dan yang tidak digunakan terkait dengan
pengembangan perangkat lunak.
Berikut ini data yang ada pada CV. Berkat Alam Sejahtera, data tersebut
meliputi:
1. Menginputkan Data Master Pengguna
Data master pengguna berupa data pengguna dan hak akses yang akan di
inputkan oleh admin.
2. Menginputkan Data Master Jenis
Data master jenis berupa data kegiatan yang akan di inputkan oleh staf
administrasi.
3. Menginputkan Data Master Barang
Data master barang berupa data kegiatan yang akan di inputkan oleh staf
4. Menginputkan Data Master Pelanggan
Data master pelanggan berupa data kegiatan yang akan di inputkan oleh
staf administrasi.
5. Menginputkan Data Master Supplier
Data master supplier berupa data kegiatan yang akan di inputkan oleh staf
administrasi.
6. Data Transaksi Penerimaan Barang
Data input tahap transaksi penerimaan barang berupa data penerimaan
barang yang akan di inputkan oleh staf administrasi.
7. Data Transaksi Kontrak
Data input tahap transaksi kontrak berupa data kontrak harga pelanggan
yang akan di inputkan oleh staf administrasi.
8. Data Transaksi Penjualan
Data input tahap transaksi penjualan berupa data penjualan yang akan di
inputkan oleh staf administrasi.
9. Data Transaksi Pembayaran
Data input tahap transaksi pembayaran berupa data pembayaran yang akan
di inputkan oleh staf administrasi.
3.2.2 Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)
Analisis kebutuhan sistem akan dilanjutkan dengan mengidentifikasi
penghapusan proses yang tidak perlu atau penambahan proses yang dibutuhkan
secara komputerisasi, yang dilakukan pada kebutuhan dari masing-masing
pengguna dalam melakukan proses pengendalian pembayaran piutang. Kebutuhan
pengguna tersebut diantaranya adalah penginputan data, melakukan transaksi, dan
membuat laporan.
A. Analisis Kebutuhan Admin
Setelah dilakukan analisis pada tahap yang sebelumnya, maka petugas
admin membutuhkan peningkatan pemanfaatan pemberian informasi yang dapat
di akses melalui dekstop. Adapun peningkatan pemberian informasi tersebut
membutuhkan data untuk pelaksanaannya input Data Master Pengguna untuk
membantu peningkatan pemberian hak akses staf administrasi dan manager.
B. Analisis Kebutuhan Staf Administrasi
Setelah dilakukan analisis pada tahap yang sebelumnya, maka petugas
admin membutuhkan peningkatan pemanfaatan pemberian informasi yang dapat
di akses melalui dekstop. Adapun peningkatan pemberian informasi yaitu:
a. Input Data Master Jenis
b. Input Data Master Barang
c. Input Data Master Pelanggan
d. Input Data Master Supplier
e. Input Data Transaksi Penerimaan Barang
f. Input Data Transaksi Kontrak
g. Input Data Transaksi Penjualan
Untuk membantu peningkatan pemberian informasi dengan Manager,
maka proses yang akan dilakukan yaitu:
a. Staf administrasi dapat menginputkan data master jenis, barang, pelanggan,
supplier, transaksi penerimaan barang, transaksi kontrak, transaksi penjualan,
dan transaksi pembayaram untuk tahapan membuat laporan yang akan
diberikan ke manager.
b. Pencatatan penerimaan barang, penjualan dan pembayaran oleh staf
administrasi yang saling terhubung secara terkomputerisasi.
c. Sistem ini dapat membantu memberikan data transaksi pelanggan, penjualan
dan piutang berdasarkan tahapan yang dicapai.
Dengan adanya perubahan tersebut, maka proses kedepannya akan
mengalami peningkatan pemberian informasi mengenai input data jika
dibandingkan pada saat ini.
C. Analisis Kebutuhan Manager
Setelah dilakukan analisis pada tahap yang sebelumnya, maka petugas
admin membutuhkan peningkatan pemanfaatan pemberian informasi yang dapat
di akses melalui dekstop. Adapun peningkatan pemberian informasi tersebut
membutuhkan beberapa data untuk pelaksanaannya yaitu:
a. Melihat Laporan Transaksi Pelanggan
b. Melihat Laporan Penjualan
c. Melihat Laporan Piutang
Untuk membantu Manager melakukan evaluasi dan pengambilan
a. Manager dapat melihat laporan transaksi pelanggan, penjualan, dan piutang
untuk memenuhi kebutuhan evaluasi dan pengambilan keputusan.
b. Sistem ini dapat membantu mencetak laporan transaksi pelanggan, penjualan
dan piutang sesuai dengan periode yang dibutuhkan.
Dengan adanya perubahan tersebut, maka proses kedepannya akan
mengalami peningkatan pemberian informasi mengenai input data jika
dibandingkan pada saat ini.
D. Analisis Kebutuhan Pelanggan
Setelah dilakukan analisis pada tahap yang sebelumnya, maka pelanggan
membutuhkan peningkatan pemanfaatan pemberian informasi yang dapat di akses
melalui handphone pelanggan. Adapun peningkatan pemberian informasi tersebut
membutuhkan data penjualan dan pembayaran pelanggan untuk pelaksanaannya
untuk membantu peningkatan pemberian SMS konfirmasi pembayaran dan SMS
reminder hutang pelanggan.
3.3 Desain Sistem (Software Design)
Rancangan perangkat lunak merupakan suatu kegiatan dalam merancang
atau mendesain perangkat lunak yang akan dibangun sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Proses desain pada tahap selanjutnya dilakukan berdasarkan hasil
analisis kebutuhan yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa model
perancangan perangkat lunak tersebut adalah sebagai berikut:
A. System Flow
B. Diagram HIPO