• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Bahan Baku Pada PT. Indochito International Sidoarjo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Bahan Baku Pada PT. Indochito International Sidoarjo."

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN BAHAN BAKU PADA PT. INDOCHITO INTERNATIONAL SIDOARJO

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

INDAH SURYANING RACHMAWATI 12.41011.0030

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN BAHAN BAKU PADA PT. INDOCHITO INTERNATIONAL SIDOARJO

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana

Oleh:

Nama : Indah Suryaning Rachmawati

NIM : 12.41011.0030

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(3)

Kupersembahkan Untuk

Ayah dan Mama, Kakak, Semua Guru TK, SD, SMP, SMA serta

Sahabat Hikaedo, Seluruh Keluarga Besar

dan Seseorang Yang Istimewa

(4)

ix

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II. LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Aplikasi ... 7

2.2 Penjualan ... 7

2.3 Persediaan ... 8

2.4 Kartu Stok ... 9

2.5 Kartu Piutang ... 9

2.6 Piutang Usaha ... 10

2.7 Bahan Baku ... 11

(5)

x

2.9.1 Sistem Basis Data ... 12

2.9.2 Database ... 13

2.9.3 Database Management System (DBMS) ... 13

2.9.4 Desain Sistem ... 14

2.10 Analisis dan Desain Perangkat Lunak ... 14

2.10.1 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 16

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 19

3.1 Analisi Masalah ... 19

3.1.1 Document Flow Pesanan Bahan Baku ... 20

3.1.2 Document Flow Penjualan Bahan Baku ... 21

3.1.3 Document Flow Pembayaran ... 22

3.2 Analisis Kebutuhan ... 23

3.3 Perancangan Sistem ... 24

3.3.1 Alur Sistem ... 24

3.3.2 Data Flow Diagram ... 40

3.3.3 Entity Relationship Diagram ... 48

3.3.4 Struktur Database ... 50

3.3.5 Desain Interface ... 54

3.3.6 Desain Uji Coba ... 75

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 82

4.1 Implementasi Sistem ... 82

(6)

xi

4.2.1 Uji Coba Form Utama ... 83

4.2.2 Uji Coba Form Master Jenis ... 89

4.2.3 Uji Coba Form Master Kota... 91

4.2.4 Uji Coba Form Master Negara ... 93

4.2.5 Uji Coba Form Master Bahan Baku ... 96

4.2.6 Uji Coba Form Pesanan ... 98

4.2.7 Uji Coba Form Penjualan ... 100

4.2.8 Uji Coba Form Pembayaran ... 102

4.2.9 Uji Coba Form Pengelolaan ... 103

4.2.10 Uji Coba Form Cetak Laporan Pesanan ... 104

4.2.11 Uji Coba Form Cetak Laporan Penjualan ... 105

4.2.12 Uji Coba Form Cetak Laporan Pembayaran ... 106

4.2.13 Uji Coba Form Cetak Laporan Stok ... 107

4.2.14 Uji Coba Form Cetak Laporan Piutang... 109

4.2.15 Uji Coba Form Cetak Kartu Stok ... 110

4.2.16 Uji Coba Form Cetak Kartu Piutang ... 111

BAB V. PENUTUP ... 112

5.1 Kesimpulan ... 112

5.2 Saran ... 112

DAFTAR PUSTAKA ... 113

BIODATA PENULIS ... 114

(7)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada saat ini kemajuan teknologi dan informasi sangat berpengaruh

terhadap kemajuan di sektor pemerintahan maupun swasta. Sistem informasi

adalah salah satu yang sangat penting bagi dunia perkantoran sebagai arsip. Arsip

dapat berupa surat dan dokumen kantor serta segala sesuatu yang tertulis, tercetak,

maupun pada media yang lain.

PT. Indochito International Sidoarjo dibangun pada tahun 1999 yang

beralamatkan di Jalan Raya Wedi-Betro Gedangan, Sidoarjo. PT. Indochito

International Sidoarjo dibangun dan dipimpin oleh Mr. Kartono Faqih sebagai

direktur dan Mrs. Ita Budi Radiyanti sebagai manajer umum. PT indochito

International merupakan perusahaan yang memiliki spesialis dalam ekspor-impor

dan bisnis perdagangan umum. Beberapa produk andalan dari PT International

adalah cangkang kepiting sebagai bahan baku produksi chitin dan chitosan, Guano

(kotoran kelelawar) sebagai pupuk organik yang berguna untuk mengembalikan

kesuburan tanah.

Dalam proses penjualan bahan baku yang diterapkan oleh perusahaan

selama ini dapat dikategorikan sebagai penjualan yang konvensial. Yang

dimaksud konvensial ini adalah kesepakatan awal dari pelanggan dan bagian

penjualan dalam pemesanan. Pelanggan melakukan pemesanan bahan baku

kemudian dicatat oleh bagian penjualan. Setelah itu bagian penjualan

(8)

bahan baku yang telah dipesan oleh pelanggan. Selanjutnya bagian penjualan

melakukan pemesanan (order) kapal untuk menjadwalkan pengiriman bahan baku

berdasarkan waktu keberangkatan kapal. Setelah mengetahui jadwal kapal yang

terjadwal, bagian penjualan melakukan pemesanan (order) konteiner untuk

mengangkut bahan baku yang akan dikirim. Dalam tahap mempersiapkan

pengiriman bahan baku akan disiapkan dokumen pendukung berupa sertifikat

COO (sertifikat bahan baku yang diterbitkan oleh DISPERINDAG), hasil tes uji

laboratorium bahan baku dan proses fumigasi dengan melakukan fooging

konteiner terhadap bahan baku sesuai dengan permintaan pelanggan. Kemudian

bagian penjualan akan mengajukan permintaan pengiriman bahan baku ke

pelanggan melalui jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). EMKL ini

membantu pihak perusahaan untuk pengurusan dokumen pengiriman bahan baku

yang terdiri dari Paylinglist, faktur, beacukai, dan no PEB (nomor sertifikat bahan

baku) yang merupakan biaya-biaya transport yang dikeluarkan dalam muatan

kapal. Dalam proses pembayaran penjualan bahan baku ini akan dilakukan setelah

bahan baku telah diterima oleh pelanggan, kemudian pelanggan melakukan

pembayaran via transfer dimana pembayaran dibatasi 1 bulan setelah bahan baku

diterima oleh pelanggan.

Dalam proses bisnis penjualan yang terjadi dalam PT. Indochito

International ternyata mengalami beberapa permasalahan dalam sistem

penjualannya seperti dalam melakukan pencatatan transaksi penjualan dan

persediaan bahan baku. Hal ini dapat dilihat pada bagian penjualan yang tidak

mengetahui jumlah persediaan bahan baku yang ada di gudang saat proses

(9)

baku habis ketika persiapan pengiriman bahan baku kepada pelanggan. Dalam

proses penjualan ada beberapa dokumen pendukung yang akan diperlukan dan

selama ini tidak ada pencatatan atau pengecekan data dokumen pendukung yang

sudah dilengkapi atau belum. Kendala selanjutnya yang ada pada PT. Indochito

International adalah pembuatan laporan. Saat ini PT. Indochito International juga

belum bisa menghasilkan informasi dan laporan terkait jumlah penjualan yang

dilakukan serta pendapatan yang didapatkan dari pembayaran tiap periode. Dalam

proses penjualan saat ini, ternyata pelanggan masih dapat melakukan transaksi

pembelian sedangkan pelanggan tersebut masih memiliki tanggungan hutang

terhadap perusahaan yang seharusnya pelanggan tidak dapat melakukan

pembelian jika masih memiliki tanggungan pembayaran. Perusahaan juga masih

belum dapat mengetahui secara cepat tentang pelanggan yang masih memiliki

hutang pembayaran. Sehingga menyebabkan piutang usaha perusahaan yang

begitu besar dan dapat mengakibatkan minimalnya dana pemasukan keuangan

perusahaan. Dengan mengetahui permasalahan yang terjadi maka tentunya akan

berdampak negatif pada sisi pelanggan atau perusahaan yang dapat menyebabkan

kerugian dikarenakan informasi yang tidak mendukung bagi perusahaan

khususnya pada bagian penjualan PT. Indochito International.

Dengan adanya kelemahan dalam sistem penjualan bahan baku yang

sedang berjalan saat ini maka untuk mempermudah dan mengatasi permasalahan

dalam kegiatan penjualan bahan baku PT. Indochito International Sidoarjo

sekarang ini khususnya dalam transaksi penjualan dan persediaan bahan baku,

laporan penjualan, laporan pembayaran serta laporan piutang akan dibuatkan

(10)

PT. Indochito International Sidoarjo yaitu dengan membuat Rancang Bangun

Aplikasi Penjualan Bahan Baku pada PT. Indochito International.

1.2. Perumusan Masalah

Pada rumusan masalah yang dibuat akan didasarkan pada aspek

permasalahan yang terkait pada latar belakang yaitu bagaimana merancang dan

membangun aplikasi penjualan bahan baku pada PT. Indochito International

Sidoarjo?

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun batasan masalah pada

penelitian ini sebagai berikut:

1. Aplikasi penjualan ini tidak membahas tentang pembelian.

2. Tidak membahas retur penjualan.

3. Aplikasi dibangun dengan berbasis dekstop.

1.4. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan yang ingin

dicapai adalah menghasilkan aplikasi penjualan bahan baku pada PT. Indochito

International yang dapat membantu dalam pencatatan pesanan, penjualan,

(11)

1.5. Manfaat

Manfaat yang diberikan kepada PT. Indochito International melalui

aplikasi ini adalah pemanfaatan teknologi informasi untuk mempermudah

transaksi penjualan dimana akan lebih mempermudah dalam melakukan kegiatan

yang dilakukan serta pelaporan kegiatan dalam proses penjualan bahan baku.

1.6. Sistematika Penulisan

Di dalam penyusunan laporan tugas akhir ini secara sistematis diatur dan

disusun dalam lima bab, yang masing-masing terdiri dari beberapa sub bab.

Adapun urutan dari bab pertama sampai bab terakhir adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan pembuatan sistem, manfaat bagi

penggunanya, serta sistematika penulisan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas mengenai berbagai macam teori yang

mendukung dalam pembuatan rancang bangun aplikasi penjualan

bahan baku pada PT. Indochito International.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas analisa dan perancangan sistem. Analisis berisi

penjelasan dari timbulnya masalah beserta penyelesaiannya,

(12)

Flow, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, dan

Desain Input / Output.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Bab ini membahas tentang kebutuhan perangkat lunak, perangkat

keras, implementasi dan evaluasi sistem. Implementasi ini mengacu

pada perancangan desain sistem yang telah dibuat dan berfokus

dalam pengelolaan surat masuk dan surat keluar. Dalam

implementasi ini juga berisi penjelasan Graphical User Interface

(GUI) sistem yang telah dibuat. Sedangkan evaluasi sistem berisi

validasi dan uji coba sistem agar terhindar dari error serta berjalan

sesuai yang diharapkan.

BAB V PENUTUP

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari

pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk

(13)

7

2.1. Aplikasi

Menurut (Jogiyanto, 2006) aplikasi merupakan program yang berisikan

perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto juga menjelaskan

bahwa pengertian aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual

yang ditransformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program agar

data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

2.2. Penjualan

Pada proses penjualan bahan baku yang diterapkan oleh PT. Indochito

International selama ini dapat dikategorikan sebagai penjualan yang konvensial.

Yang dimaksud konvensial ini adalah kesepakatan awal dari pelanggan dan

bagian penjualan dalam pemesanan. Berdasarkan pengertian dari penjualan yaitu

merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain.

Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula yang

memasukkannya kedalam masalah etika dalam penjualan. Pada pokok istilah

penjualan dapat diartikan sebagai berikut: Menurut Philip Kotler (2009) konsep

penjualan adalah meyakini bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, tidak

akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh

organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi yang bersangkutan harus

melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Dasar-dasar pemikiran

(14)

a. Tugas utama dari perusahaan adalah mendapatkan penjualan cukup dari

produknya.

b. Para konsumen tidak akan mungkin membeli barang dengan jumlah yang

cukup banyak tanpa mendapat dorongan.

2.3. Persediaan

Berdasarkan (Sudana, 2011), persediaan merupakan salah satu komponen

modal kerja yang tingkat likuiditasnya paling rendah dibandingkan dengan

komponen modal kerja lainnya. Persediaan sangat penting bagi perusahaan,

karena persediaan menjembatani kegiatan pembelian, produksi dan penjualan.

Jumlah dari jenis persediaan sangat tergantung pada besar dan bentuk perusahaan.

Dalam beberapa bentuk, persediaan perusahaan dapat mencapai lebih dari lima

puluh persen aset perusahaan, sehingga dana yang diinvestasikan dalam

persediaan juga sangat besar.

Berdasarkan (S.R., 1992), persediaan barang dagang adalah barang –

barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali. Untuk perusahaan pabrik,

termasuk dalam persediaan adalah persediaan barang – barang yang akan

digunakan untuk proses produksi selanjutnya. Persediaan dalam perusahaan

pabrik terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses dan persediaan

barang jadi. Persediaan pada umumnya, meliputi jenis barang yang cukup banyak

dan merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva perusahaan.

Persediaan memungkinkan pihak manajemen perusahaan untuk mengatur

kegiatan pengadaan, produksi, dan penjualan agar lebih fleksibel, memperkecil

(15)

terhentinya proses produksi karena tidak ada persediaan bahan baku. Dengan

mengadakan persediaan perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan untuk

memperoleh potongan kuantitas dari pemasok. Pengadaan persediaan juga

dimaksudkan untuk menghindari terjadinya fluktuasi harga yang meningkat, serta

sebagai persediaan pengaman untuk menghadapi kondisi yang tidak pasti.

2.4. Kartu Stok

Dalam sistem balans permanen setiap jenis barang dibuatkan satu catatan

tersendiri yang disebut kartu stok. Berdasarkan (Soemarso, 1999), kartu stok

adalah pencatatan pergerakan transaksi keluar masuk satu item yang

mengidentifikasi tipe transaksi (masuk dari supplier, masuk dari retur outlet,

keluar ke outlet, keluar disposal / rusak, keluar untuk pemakaian tertentu, dll)

lengkap dengan jam transaksi, jumlah barang, keterangan tujuan / asal barang.

Berikut adalah contoh kartu stok :

Gambar 2.1. Contoh Kartu Stok 2.5. Kartu Piutang

Berdasarkan (Soemarso, 1999), kartu piutang adalah buku pembantu

yang memuat tentang rincian mutasi dan saldo piutang kepada tiap-tiap

(16)

piutang dangan di buku besar menurut debitur (pelanggan). Ini berarti buku

piutang memuat informasi tentang tiap-tiap debitur. Informasi tentang piutang

untuk tiap-tiap debitur disajikan dalam formulir khusus yang disebut kartu

piutang.Berikut adalah contoh kartu piutang :

Gambar 2.2. Contoh Kartu Piutang 2.6. Piutang Usaha

Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan

barang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk semua hak

atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan operasional perusahaan pada

umumnya bergerak di bidang penjualan barang atau jasa secara kredit maka

piutang-piutang yang timbul merupakan unsur paling penting dari aktiva lancar.

Menurut Warren (2005) bahwa “Piutang usaha adalah klaim atas

penjualan secara kredit terhadap pihak lain”. Dari definisi tersebut dapat diketahui

bahwa piutang adalah dan perusahaan yang berada pada perorangan atau

perusahaan lainnya sebagai konsekuensi penjualan dalam bentuk kredit/pinjaman,

dimana pada akhir periode tertentu dana tersebut kemudian dapat dicairkan dalam

(17)

2.7. Bahan Baku

Bahan baku merupakan istilah yang digunakan untuk mendefinisikan

suatu barang yang akan diolah menjadi barang jadi atau produk selesai.

Menurut (S.R, 2004), bahan baku adalah barang-barang yang digunakan

dalam proses produksi yang dapat dengan mudah dan langsung diidentifikasi

dengan produk jadi.

Menurut (Mulyadi, Sistem Akuntansi, 2005), bahan baku merupakan

bahan baku yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi.

2.8. Microsoft Visual Basic

Visual Basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang

tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Microsoft Visual Studi 2010

diperkenalkan pertama kali ke masyarakat umum pertengahan Mei 2009 (Subari,

2010). Dalam Visual Studio 2010 diperkenalkan beberapa kelebihan, diantaranya :

1. Teknologi yang ada mendukung “parallel programming” untuk

manajemen developer dengan hadirnya fitur proyek manajemen, work item

tracking, simple server reporting service, dan version control.

2. Visual Studio 2010 sudah mendukung analisis dan desain UML bukan

hanya coding, compile dan system.

3. Visual Studio 2010 dapat bekerja dengan baik pada platform windows

untuk 32 bit dan 64 bit khusus Vista.

Visual Studio 2010 dan Microsoft .NET Framework 4.0 membantu developer

menghasilkan performansi yang lebih dan menhasilkan aplikasi-aplikasi yang

(18)

2.9. Konsep Basis Data 2.9.1 Sistem Basis Data

Menurut (Malinda, 2004), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengolah record-record mengunakan komputer untuk menyimpan

atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

organisasi/perusahan sehingga mampu menyedikan informasi optimal yang

diperlukan pemakai untuk prosse pengambilan keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu

perangkat keras (hardware), sistem operasi (operating system), basis data

(database), sistem (perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS), pemakai

(user), aplikasi lain (bersifat operasional).

Keuntungan sistem basis data adalah :

a. Mengurangi redudansi data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data

yang berbeda-beda senhingga pembaruan dilakukan berulang-ulang.

b. Menjaga konsistensi data.

c. Keamanan data dapat tejaga.

d. Integritas dapat dipertahankan.

e. Data dapat digunakan bersama-sama.

f. Menyediakan recovery.

g. Memudahkan penerapan standarisasi.

h. Data bersifat mandiri (data independence).

i. Keterpaduan data terjaga, memelihara data berarti data harus akurat. Hal ini

sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan

(19)

Kerugian sistem basis data adalah :

a. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

b. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data.

c. Perangkat lunaknya relatif mahal.

Kerusakan sistem basis data yang dapat mempengaruhi departemen/bagian yang

terkait.

2.9.2 Database

Menurut (Malinda, 2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data

oparasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola

dan disimpan secara terintegrasi dengan mengunakan metode tertentu

mengunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang

diperlukan pemakainya.

Penyusunan data yaitu redudansi untuk mengatasi masalah-masalah pada

penyusunan data yaitu redudansi dan inkosistensi data, kesulitan pengaksesan

data, isoalasi data untuk standarisasi, multile user (banyak pemakai), dan masalah

keamanan, masalah integrasi, dan masalah data independence (kebesaran data).

2.9.3 Database Management System (DBMS)

Menurut (Malinda, 2004), Database Management System (DBMS)

merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya.

Basis data adalah kumpulan data, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri

dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data., menghapus data,

(20)

2.9.4 Desain Sistem

Setelah tahap analisa sistem selesai dilakukan, maka analisis sistem

telah mendapatkan gambaran yang jelas apa yang harus dikerjakan. Kemudian

memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Menurut (Jogiyanto, 2006),

desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:

a. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem.

b. Pendefinisian dari kebutuhan – kebutuhan fungsional.

c. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

e. Berupa gambaran, perencnaan dan pembuatn sketsa atau pengaturan dari

beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan

berfungsi.

Menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan

perangkat keras dari suatu sistem.

2.10. Analisis dan Desain Perangkat Lunak

Analisis sistem atau perangkat lunak dilakukan dengan tujuan untuk dapat

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan

yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan desain perangkat lunak merupakan penguraian suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud,

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria,

(21)

tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan

operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut (Kendall, 2003), analisis dan perancangan sistem berupaya

menganalisis input data atau aliran data secara sistematis, memproses atau

mentransformasikan data, menyimpan data, dan menghasilkan output informasi

dalam konteks bisnis khusus. Kemudian, analisis dan perancangan sistem tersebut

dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan

peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang bisa dicapai melalui penggunaan

sistem informasi terkomputerisasi.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena

kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap

selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang

harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

(22)

2.10.1 Kebutuhan Perangkat Lunak

Menurut (Pressman, 2005), System Development Life Cycle (SDLC) ini

biasanya disebut juga dengan model waterfall. Menurut (Pressman, 2005), nama

lain dari Model Waterfall adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus

hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang

sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak.

Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan

berlanjut melalui dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui

tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi

(construction), serta penyerahan system perangkat lunak ke para

pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan

pada perangkat lunak yang dihasilkan.

Gambar 2.3. Model Waterfall (sumber: Pressman, 2005)

Gambar 2.3 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall.

Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus

menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi,

(Pressman, 2005) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan

tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.

Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software

(23)

dari level kebutuhan system lalu menuju ke tahap Communication, Planning,

Modeling, Construction, dan Deployment.

Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam

Model Waterfall menurut (Pressman, 2005) :

1. Communication

Tahap pertama, pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data

kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, pengembang dapat

mengetahui sistem seperti apa yang harus dibuat.

2. Planning

Setelah diketahui sistem seperti apa yang harus dibuat, pengembang dapat

melakukan perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak yang sesuai

dengan kebutuhan pelanggan.

3. Modelling

Pada proses modelling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.

Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur software, representasi

interface, dan detail (algoritma) pprocedural.

4. Construction

Construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding

atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang biasa

dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang

diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata

(24)

dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan

dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah

menemukan kesalahan – kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian

bisa diperbaiki.

5. Deployment

Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat

kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan

(25)

19

3.1. Analisis Masalah

Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi

permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan

sistem dalam rancang bangun aplikasi penjualan bahan baku pada PT. Indochito

International Sidoarjo. Langkah identifikasi dilakukan dengan cara observasi dan

wawancara ke PT. Indochito International Sidoarjo, sehingga bisa dilakukan

tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Melalui proses analisis kegiatan penjualan yang dilakukan sama seperti

kegiatan penjualan yang ada di perusahaan. Terdapat beberapa masalah yang

dialami oleh perusahaan diantaranya, pertama bagian penjualan yang selama ini

menangani proses penjualan mengalami kesulitan dalam mencatat penjualan

bahan baku saat ini. Kedua, bagian penjualan tidak dapat mengetahui bahwa

pelanggan yang memesan masih memiliki tanggungan pembayaran pembelian

bahan baku sebelumnya sehingga mengakibatkan adanya piutang usaha kepada

pelanggan. Ketiga, dalam penyimpanan data transaksi penjualan yang selama ini

juga masih berupa dokumen memiliki potensi hilangnya dokumen-dokumen.

Keempat, persediaan barang yang selama ini menjadi permasalahan pada

perusahaan dimana bagian penjualan yang menangani persediaan barang tidak

dapat melihat persediaan barang yang kosong atau yang seharusnya telah

dilakukan pembelian barang dikarenakan jumlah barang telah sampai pada batas

(26)

3.1.1. Document Flow Pesanan Bahan Baku

Pada proses pesanan bahan baku, pelanggan melakukan order pesanan

bahan baku, kemudian bagian penjualan membuat daftar pesanan pelanggan yang

menghasilkan data pesanan pelanggan.

Document flow Pesanan Bahan Baku pada PT. Indochito International Sidoarjo

Bagian Penjualan Pelanggan

P

h

ase

Mulai

Pesanan bahan baku

Pesanan bahan baku

Membuat daftar pesanan pelanggan

Daftar Pesanan Daftar Pesanan

Selesai T

(27)

3.1.2. Document Flow Penjualan Bahan Baku

Pada proses penjualan bahan baku pada Gambar 3.2 dalam proses ini

dimulai dari bagian gudang yang menerima daftar pesanan pelanggan untuk

mengecek persediaan bahan baku yang tersedia saat ini, jika persediaan bahan

baku yang tersedia tidak memenuhi jumlah pesanan pelanggan tersebut maka

bagian gudang membuat informasi bahan baku habis kepada bagian pembelian.

Jika persediaan bahan baku sesuai dengan jumlah pesanan pelanggan, selanjutnya

bagian gudang menyiapkan bahan baku yang telah dipesan oleh pelanggan

tersebut. Dalam proses menyiapkan bahan baku tersebut, bagian penjualan

melakukan beberapa persiapan yang harus disediakan yakni beberapa dokumen

pendukung dan biaya-biaya transport yang dibutuhkan. Setelah semua proses

terpenuhi, maka bagian penjualan melakukan pengiriman barang melewati

(28)

Document flow Penjualan Bahan baku PT. Indochito International Sidoarjo

Pelanggan Bagian Penjualan Bagian Gudang Bagian Pembelian Bagian Pengiriman

P

pendukung dan biaya transport

Gambar 3.2. Document Flow Penjualan Bahan Baku

3.1.3 Document Flow Pembayaran

Pada proses pembayaran pada gambar 3.3 proses ini pelanggan melakukan

pembayaran via transfer dan bukti pembayaran via transfer tersebut dikirim via

email. Selanjutnya bagian penjualan mengecek bukti pembayaran via transfer

tersebut. Jika pelanggan belum melakukan pembayaran, maka bagian penjualan

membuat bukti piutang usaha dan jika pelanggan sudah melunasi pembayaran,

maka bagian penjualan membuat bukti pelunasan pembayaran. Bukti pembayaran

(29)

bagian keuangan. Setelah menerima bukti pembayaran baik yang lunan maupun

belum, bagian keuangan membuat laporan penjualan bahan baku tersebut.

Document flow pembayaran

Pelanggan Bagian Penjualan Bagian Keuangan

P

Gambar 3.3 Document Flow Pembayaran

3.2. Analisis Kebutuhan

Aplikasi penjualan bahan baku pada PT. Indochito International Sidoarjo

ini akan melibatkan beberapa pengguna didalamnya. Berikut ini telah dianalisis

siapa saja yang dapat mengoperasikan dan menggunakan aplikasi dekstop ini

beserta kebutuhannya:

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan

No. Pengguna Kebutuhan Laporan yang Dihasilan

1 Pimpinan a. Dapat menginputkan

seluruh form master, form

transaksi, form pengelolaan

bahan baku, form kartu

piutang, form

laporan-laporan.

a. Laporan Pesanan

b. Laporan Penjualan

c. Laporan

Pembayaran

d. Laporan Piutang

(30)

No. Pengguna Kebutuhan Laporan yang Dihasilan

2. Bagian

Penjualan

a. Mampu menginputkan

order yang diterima dari pesanan pelanggan

b. Mampu menginputkan

penjualan bahan baku

c. Dapat mengakses laporan

persediaan bahan baku

a. Laporan Pesanan

b. Laporan Penjualan

c. Kartu Piutang

3. Bagian

Gudang

a. Dapat mengakses laporan persediaan bahan baku. b. Penyediaan bahan baku

yang dipesan pelanggan. c. Melakukan pengadaan

bahan baku yang kosong.

a. Laporan Stok b. Pengelolaan Bahan

Baku

4. Bagian

Keuangan

a. Mampu melakukan

permintaan laporan

penjualan

b. Mampu membuat laporan

pelunasan pembayaran

c. Mampu membuat laporan

piutang usaha pembayaran

a. Laporan penjualan

b. Laporan

pembayaran

c. Laporan persediaan

bahan baku

3.3. Perancangan Sistem

Dalam perancangan aplikasi ini ada beberapa tahapan yang harus

dilakukan. adapun tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah

pembuatan alur sistem, data flow diagram (DFD), entity relationship diagram

(ERD), struktur database, dan membuat desain uji coba.

3.3.1. Alur Sistem

Terdapat blok diagram dan system flow untuk aplikasi penjualan bahan

baku pada PT. Indochito International Sidoarjo.

A. Blok Diagram

Gambar 3.4 di bawah menggambarkan tentang apa saja input yang

dibutuhkan, proses yang dilakukan, dan output yang dihasilkan oleh sistem

(31)

Input yang dibutuhkan untuk pesanan dan penjualan antara lain : data

pesanan, pelanggan, dokumen pendukung (stuffing), biaya-biaya transport

(EMKL). Sedangkan Input yang dibutuhkan untuk pembayaran dan pembuatan

laporan, antara lain : bukti penjualan, rekap penjualan, rekap pembayaran.

Untuk blok output yang dihasilkan yaitu daftar pesanan, bukti penjualan,

rekap penjualan, kartu stok, kartu piutang, bukti pembayaran, rekap pembayaran,

laporan pesanan, laporan persediaan bahan baku, laporan penjualan, laporan

pembayaran, dan laporan piutang.

Aplikasi Penjualan Bahan Baku pada PT. Indochito International

Proses

Input Output

P

h

ase

Data Pesanan Pesanan Daftar Pesanan

Penjualan

(32)

B. System Flow

Untuk membuat aplikasi penjualan bahan baku pada PT. Indochito

International Sidoarjo yang dibutuhkan system flow yang sesuai dengan proses

dan ketentuan yang berlaku pada PT. Indochito International Sidoarjo. Berikut

penjelasan system flow yang dibuat untuk membantu proses pembuatan aplikasi

pennjualan bahan baku.

B.1. System Flow Pesanan

Pada Gambar 3.5 merupakan system flow pesanan yang didalamnya

terdapat satu aktor yaitu bagian penjualan. Proses pertama pelanggan melakukan

order pesanan bahan baku, kemudian bagian penjualan membuat daftar pesanan

pelanggan yang menghasilkan data daftar pesanan pelanggan yang nantinya akan

(33)

System flow Pesanan Bahan Baku

Pelanggan Bagian Penjualan

P

h

ase

Mulai

Pesanan bahan baku

Pesanan bahan baku

Membuat daftar pesanan pelanggan

Daftar pesanan pelanggan

Daftar pesanan

Selesai

Gambar 3.5. System Flow Pesanan Bahan Baku.

B.2. System Flow Penjualan

Pada Gambar 3.6 merupakan system flow penjualan bahan baku yang

didalamnya terdapat dua aktor yaitu bagian gudang dan bagian penjualan. Proses

pertama dimulai dari bagian gudang yang menerima daftar pesanan pelanggan

untuk mengecek persediaan bahan baku yang tersedia saat ini dengan melihat

tabel persediaan bahan baku, jika persediaan bahan baku yang tersedia tidak

memenuhi jumlah pesanan pelanggan tersebut maka bagian gudang membuat

informasi bahan baku habis kepada bagian pembelian. Jika persediaan bahan baku

sesuai dengan jumlah pesanan pelanggan, selanjutnya bagian gudang menyiapkan

bahan baku yang telah dipesan oleh pelanggan tersebut dan menyimpan data

(34)

bagian penjualan melakukan beberapa persiapan yang harus disediakan yakni

beberapa dokumen pendukung dan biaya-biaya transport yang dibutuhkan. Setelah

semua proses terpenuhi, maka bagian penjualan melakukan pengiriman barang

melewati Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) dengan menyertakan surat jalan

penjualan bahan baku.

System flow Penjualan

bahan baku Persediaan bahan baku

Catatan

Simpan data Penjualan dan Mengurus baku / surat jalan Pengiriman bahan

baku / surat jalan

Selesai

Penjualan

Gambar 3.6. System Flow Penjualan bahan baku

B.3. System Flow Pembayaran

Pada Gambar 3.7 dibawah merupakan system flow proses ini pelanggan

melakukan pembayaran via transfer dan bukti pembayaran via transfer tersebut

dikirim via email. Selanjutnya bagian penjualan mengecek bukti pembayaran via

transfer tersebut. Jika pelanggan belum melakukan pembayaran, maka bagian

penjualan membuat bukti piutang usaha dan menyimpan data tersebut dalam tabel

(35)

bagian penjualan membuat bukti pelunasan pembayaran dan menyimpan data

tersebut dalam tabel pembayaran. Bukti pembayaran baik yang lunas maupun

belum, akan diberikan kepada pihak pelanggan dan bagian keuangan. Setelah

menerima bukti pembayaran baik yang lunan maupun belum, bagian keuangan

membuat laporan penjualan bahan baku tersebut.

System flow Pembayaran Bahan Baku

Pelanggan Bagian Penjualan Bagian Keuangan

P

Input data bukti pembayaran

Pembayaran Bukti piutang

pelanggan

Gambar 3.7. System Flow Pembayaran

B.4. System Flow Laporan Pesanan

Pada Gambar 3.8 dibawah merupakan system flow laporan pesanan yang

didalamnya terdapat satu aktor yaitu bagian penjualan. Proses pertama dimulai

dari bagian penjualan menampilkan halaman laporan, pilih menu laporan

(36)

pesanan pelanggan. Kemudian dari tampilan data pesanan tersebut akan dicetak

dan menghasilkan output laporan pesanan yang akan diserahkan ke owner.

System flow Laporan Pesanan

Bagian Penjualan Owner

P

h

ase

Mulai

Halaman Laporan

Pilih Me u Lapora Pesa a

Daftar Pesanan Pelanggan

Data Laporan Pesanan dan Cetak

Laporan Pesanan

Laporan Pesanan

Laporan Pesanan

Selesai

Halaman tampilan data Laporan Pesanan Pilih filter berdasarkan

bulan dan tahun

Gambar 3.8. System Flow Laporan Pesanan Bahan Baku

B.5. System Flow Laporan Stok Bahan Baku

Pada Gambar 3.9 dibawah merupukan system flow laporan stok bahan

(37)

dimulai dari bagian penjualan menampilkan halaman laporan, pilih menu laporan

persediaan bahan baku, dan display halaman tampilan laporan data persediaan

bahan baku dengan melihat tabel daftar persediaan bahan baku. Kemudian dari

tampilan data stok bahan baku tersebut akan dicetak dan menghasilkan output

laporan stok bahan baku yang akan diserahkan ke owner.

System flow Laporan Stok Bahan Baku

Bagian Penjualan Owner

Data Laporan Stok dan Cetak laporan stok bahan

baku Pilih filter berdasarkan

Keterangan stok yang ada dan kosong

(38)

B.6. System Flow Laporan Penjualan

Pada Gambar 3.10 dibawah merupakan system flow laporan penjualan

yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu bagian penjualan. Proses pertama

dimulai dari bagian penjualan menampilkan halaman laporan, pilih menu laporan

penjualan, dan display halaman tampilan laporan penjualan dengan melihat tabel

penjualan. Kemudian dari tampilan data penjualan tersebut akan dicetak dan

menghasilkan output laporan penjualan yang akan diserahkan ke owner.

System flow Laporan Penjualan

Bagian Penjualan Owner

Data dan Cetak Laporan Penjualan

(39)

B.7. System Flow Laporan Pembayaran

Pada Gambar 3.11 di bawah merupakan system flow laporan pembayaran

yang dimana terdapat satu aktor yaitu bagian penjualan. Proses pertama dimulai

dari bagian penjualan menampilkan halaman laporan, pilih menu laporan

pembayaran, dan display halaman tampilan laporan pembayaran dengan melihat

tabel pembayaran. Kemudian dari tampilan data laporan pembayaran tersebut

akan dicetak dan menghasilkan output laporan pembayaran yang akan diserahkan

ke owner.

System flow Laporan Pembayaran

Bagian Penjualan Owner

Data dan Cetak Laporan

Tampil data Laporan Pembayaran Pilih filter berdasarkan periode dan perusahaan

(40)

B.8. System Flow Laporan Piutang

Pada Gambar 3.12 di bawah merupakan system flow laporan piutang

yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu bagian penjualan. Proses ini dimulai

dari bagian penjualan menampilkan halaman laporan, pilih menu laporan piutang,

dan display halaman tampilan laporan piutang dengan melihat tabel bukti piutang

pelanggan. Kemudian dari tampilan data laporan piutang tersebut akan dicetak

dan menghasilkan output laporan piutang yang akan diserahkan ke owner.

System flow Laporan Piutang

Bagian Penjualan Owner

P

h

ase

Mulai

Halaman Laporan

Pilih Me u Lapora Piuta g

Bukti piutang pelanggan

Data dan Cetak Laporan Piutang

Laporan Piutang

Laporan Piutang

Selesai

Tampil data Laporan Piutang Pilih filter berdasarkan periode dan perusahaan

(41)

B.9. System Flow Pengelolaan Master Administrator

Pada gambar 3.13 di bawah ini merupakan system flow pengelolaan

master administrator yang di dalamnya tredapat satu aktor yaitu admin. Proses ini

dimulai dari bagian admin menampilkan halaman master administrator, lalu

menginputkan data administrator, menyimpan data administrator yang telah

diinputkan, lalu data administrator tersimpan di tabel.

System Flow Master Administrator

Admin

Phase

Start

Data Administrator

Input Data Administrator

Simpan Data Administrator

Data Administrator

Finish

Gambar 3.13 System Flow Pengelolaan Master Administrator

B.10. System Flow Pengelolaan Master Bahan baku

Pada gambar 3.14 di bawah ini merupakan system flow pengelolaan

(42)

dimulai dari bagian admin menampilkan halaman master bahan baku, lalu

menginputkan data bahan baku, menyimpan data bahan baku yang telah

diinputkan, lalu data bahan baku tersimpan di tabel.

System Flow Master Bahan Baku

Admin

Phase

Start

Data Bahan Baku

Input Data Bahan

Baku

Simpan Data Bahan

Baku

Data Bahan Baku

Finish

Gambar 3.14 System Flow Pengelolaan Master Bahan baku

B.11. System Flow Pengelolaan Master Jenis

Pada gambar 3.15 di bawah ini merupakan system flow pengelolaan

master jenis yang di dalamnya tredapat satu aktor yaitu admin. Proses ini dimulai

dari bagian admin menampilkan halaman master jenis, lalu menginputkan data

jenis, menyimpan data jenis yang telah diinputkan, lalu data jenis tersimpan di

(43)

System Flow Master Jenis

Admin

Phase

Start

Data Jenis

Input Data Jenis

Simpan Data Jenis

Data Jenis

Finish

Gambar 3.15 System Flow Pengelolaan Master Jenis

B.12. System Flow Pengelolaan Master Perusahaan

Pada gambar 3.16 di bawah ini merupakan system flow pengelolaan

master perusahaan yang di dalamnya tredapat satu aktor yaitu admin. Proses ini

dimulai dari bagian admin menampilkan halaman master perusahaan, lalu

menginputkan data perusahaan, menyimpan data perusahaan yang telah

(44)

System Flow Master Perusahaan

Admin

Phase

Start

Data Perusahaan

Input Data

Perusahaan

Simpan Data

Perusahaan

Data Perusahaan

Finish

Gambar 3.16 System Flow Pengelolaan Master Perusahaan

B.13. System Flow Pengelolaan Master Kota

Pada gambar 3.17 di bawah ini merupakan system flow pengelolaan

master kota yang di dalamnya tredapat satu aktor yaitu admin. Proses ini dimulai

dari bagian admin menampilkan halaman master kota, lalu menginputkan data

kota, menyimpan data kota yang telah diinputkan, lalu data kota tersimpan di

(45)

System Flow Master Kota

Admin

Phase

Start

Data Kota

Input Data Kota

Simpan Data Kota

Data Kota

Finish

Gambar 3.17 System Flow Pengelolaan Master Kota

B.13. System Flow Pengelolaan Master Negara

Pada gambar 3.18 di bawah ini merupakan system flow pengelolaan

master negara yang di dalamnya tredapat satu aktor yaitu admin. Proses ini

dimulai dari bagian admin menampilkan halaman master negara, lalu

menginputkan data negara, menyimpan data negara yang telah diinputkan, lalu

(46)

System Flow Master Negara

Admin

Phase

Start

Data Negara

Input Data Negara

Simpan Data

Negara

Data Negara

Finish

Gambar 3.18 System Flow Pengelolaan Master Negara

3.3.2. Data Flow Diagram

Setelah proses perancangan dengan menggunakan System Flow, langkah

selanjutnya dalam perancangan adalah pembuatan Data Flow Diagram (DFD)

yang merupakan representasi grafik dalam menggambarkan arus data dari sistem

secara terstruktur dan jelas, sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi yang

baik. DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk

(47)

DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer

untuk mengerti sistem yang dikembangkan.

A. Context Diagram

Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu

DFD yang menggambarkan entity yang berhubungan dengan sistem dan aliran

data secara umum. Perancangan dari context diagram sistem penjualan bahan

baku ini dapat dilihat pada Gambar 3.19.

Gambar 3.19 Context Diagram

B. Diagram Berjenjang

Diagram berjenjang menggambarkan hirarki pross-proses dari level dan

kelompok proses yang terlibat dalam aplikasi penjualan bahan baku yang diawali

(48)

dari context diagram. Diagram berjenjang ini menjelaskan hirarki proses sistem

informasi penjualan bahan baku pada PT. Indochito International. Diagram

berjenjang ini digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan DFD.

Seperti pada Gambar 3.20 diagram berjenjang aplikasi penjualan bahan

baku ini terdiri dari 5 proses utama yaitu maintenance master, pesanan, penjualan,

pembayaran, dan pelaporan. Masing-masing dari proses tersebut dijabarkan ke

dalam beberapa sub proses. Pertama maintenance master mempunyai enam sub

proses yaitu mengelola data master negara, mengelola data master perusahaan,

mengelola data master jenis, mengelola data master bahan baku, mengelola data

master administrator, dan mengelola data master kota. Dan yang terakhir

pelaporan mempunyai lima sub proses yaitu mengelola laporan pesanan,

mengelola laporan penjualan, mengelola laporan pembayaran, mengelola laporan

(49)

1

Gambar 3.20 Diagram Berjenjang

C. DFD Level 0 Aplikasi Penjualan Bahan Baku

Berdasarkan context diagram Gambar 3.19 maka dapat dirancang DFD

(50)
(51)

D. DFD Level 1 Penjualan

Gambar 3.22. DFD Level 1 Penjualan

Terdapat tiga sub proses dalam transaksi penjualan seperti pada Gambar

3.21 yaitu mengecek persediaan bahan baku, menyiapkan bahan baku, dan

mengurus dokumen pendukung dan biaya transport. Tabel yang digunakan dalam

(52)

E. DFD Level 1 Pembayaran

Gambar 3.23. DFD Level 1 Pembayaran

Terdapat tiga sub proses dalam transaksi penjualan seperti pada Gambar

3.22 yaitu melakukan pembayaran via transfer, membuat bukti pelunasan dan

piutang pelanggan, dan membuat laporan keuangan. Tabel yang digunakan dalam

(53)

F. DFD Level 1 Mengelola Laporan

Gambar 3.24. DFD Level 1 Mengelola Laporan

Terdapat dua sub proses dalam mengelola laporan seperti pada Gambar

3.23 yaitu menyusun laporan dan membuat laporan. Tabel yang digunakan dalam

sub proses ini adalah daftar pesanan pelanggan, persediaan bahan baku, penjualan,

(54)

3.3.3. Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan

hubungan antar tabel yang terdapat dalam sistem. ERD disajikan dalam bentuk

Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

A. Conceptual Data Model

Conceptual Data Model (CDM) berisi sembilan entity, yaitu entity kota,

entity jenis, entity kartu stok, entity negara, entity bahan baku ,entity perusahaan,

(55)

Jenis Memiliki

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (10)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50)

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50)

<pi> Variable characters (10) Integer

<pi> Variable characters (10) Integer

<pi> Variable characters (10) Date

(56)

B. Physical Data Model

Gambar 3.26. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) berisi sembilan entity, yaitu entity kota, entity

jenis, entity admin, entity negara, entity bahan baku ,entity perusahaan, entity

pembayaran, entity penjualan, dan entity pesanan.

3.3.4. Struktur Database

Pada tahapan pembuatan struktur database untuk aplikasi administrasi

penjualan bahan baku, database yang akan dipakai yaitu database MySQL.

Struktur basis data yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi ini sebagai berikut :

1. Tabel Kota

a. Primary Key (PK) : kode_kota

b. Foreign Key (FK) :

(57)

Tabel 3.2. Kota

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_kota Varchar 10 Primary Key

2. Nama_kota Varchar 50 -

2. Tabel Kartu Stok

a. Primary Key (PK) : kode_barang

b. Foreign Key (FK) :

c. Fungsi :Untuk menambah stok bahan baku

Tabel 3.3. Kartu Stok

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_barang Varchar 10 Primary Key

2. Stok int - -

3. Keterangan Varchar 20 -

3. Tabel Negara

a. Primary Key (PK) : kode_negara

b. Foreign Key (FK) :

c. Fungsi :Untuk menambah data negara

Tabel 3.4. Negara

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_negara Varchar 10 Primary Key

2. Nama_negara Varchar 50 -

4. Tabel Jenis

a. Primary Key (PK) : kode_jenis

b. Foreign Key (FK) :

(58)

Tabel 3.5. Jenis

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_jenis Varchar 10 Primary Key

2. Nama_jenis Varchar 50

5. Tabel Bahan Baku

a. Primary Key (PK) : kode_bahan

b. Foreign Key (FK) : kode_jenis, kode_barang

c. Fungsi :Untuk menambah data bahan baku

Tabel 3.6. Bahan baku

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_bahan Varchar 10 Primary Key

2. Kode_barang Varchar 10 Foreign Key

3. Kode_jenis Varchar 10 Foreign Key

4. Nama_bahan Varchar 50

-5. Harga Int - -

6. Stok Int - -

7. Keterangan Varchar 20 -

6. Tabel Perusahaan

a. Primary Key (PK) : kode_perusahaan

b. Foreign Key (FK) : kode_negara, kode_kota, kode_penjualan,

kode_bayar

c. Fungsi :Untuk penyimpanan data perusahaan

Tabel 3.7. Perusahaan

No. Name Type Size Keterangan

(59)

No. Name Type Size Keterangan

2. Kode_penjualan Varchar 10 Foreign Key

3. Kode_bayar Varchar 10 Foreign Key

4. Kode_negara Varchar 10 Foreign Key

5. Kode_kota Varchar 10 Foreign Key

6. Nama_perusahaan Varchar 50 -

7. Alamat Varchar 50 -

8. Telephone Varchar 20 -

7. Tabel Pesanan

a. Primary Key (PK) : kode_transaksi

b. Foreign Key (FK) : kode_perusahaan, kode_bahan

c. Fungsi :Untuk menambah data pesanan pelanggan

Tabel 3.8. Pesanan

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_transaksi Varchar 10 Primary Key

2. Kode_bahan Varchar 10 Foreign Key

3. Kode_perusahaan Varchar 10 Foreign Key

4. Total_barang Int - -

5. Tanggal datetime - -

8. Tabel Pembayaran

a. Primary Key (PK) : kode_bayar

b. Foreign Key (FK) : kode_penjualan

c. Fungsi :Untuk menyimpan data pembayaran

Tabel 3.9. Pembayaran

No. Name Type Size Keterangan

(60)

No. Name Type Size Keterangan

2. Kode_penjualan Varchar 10 Foreign Key

3. Tanggal Datetime -

-4. Bank Varchar 10

-5. Nominal_transfer Int - -

6. Notransfer Varchar 20 -

9. Tabel Penjualan

a. Primary Key (PK) : kode_penjualan

b. Foreign Key (FK) :

c. Fungsi :Untuk mencatat data penjualan

Tabel 3.10. Penjualan

No. Name Type Size Keterangan

1. Kode_penjualan Varchar 10 Primary Key

2. Total_barang Int - -

3. Total_bayar Int - -

4. Emkl Int -

-5. Stuffing Int - -

6. Tanggal Datetime - -

7. Keterangan Varchar 20 -

8. Total_sisa Int - -

3.3.5. Desain Interface

A. Desain Form Login

Form Login merupakan form dimana digunakan untuk pengidentifikasian

user sebelum masuk ke program yang nantinya akan ditentukan apakah user

(61)

pengidentifikasian user perlu memasukkan username dan juga password yang

nantinya akan diidentifikasi apakah username dan juga password tersebut sesuai.

Berikut desain form login dapat dilihat pada Gambar 3.26.

Gambar 3.27. Desain form login

Fungsi-fungsi obyek dalam Desain form Login adalah sebagai berikurt :

Tabel 3.11. Form Login

Nama

Obyek Type Fungsi

Username Textbox Digunakan untuk mengisi username pengguna.

Password Textbox Digunakan untuk mengisi password pengguna.

Masuk Button Digunakan untuk pengguna untuk masuk ke dalam

aplikasi.

Keluar Button Digunakan untuk pengguna untuk keluar dari form

login

B. Desain Form Utama (Pimpinan)

Desain form utama (Pimpinan) yaitu form yang ditampilkan setelah

pengguna melakukan proses login sebagai pimpinan. Pada form utama ini

menampilkan beberapa menu dari aplikasi ini. Berikut desain form utama dapat

(62)

Gambar 3.28. Desain Form Utama (Pimpinan)

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form utama sebagai berikut :

Tabel 3.12. Form Utama

Nama Obyek Type Fungsi

File MenuStip Digunakan untuk memanggil form login,

logout dan exit.

Master MenuStip Digunakan untuk memanggil form

halaman master.

Transaksi MenuStip Digunakan untuk memanggil form

halaman transaksi.

Laporan MenuStip Digunakan untuk memanggil form

laporan.

Pengelolaan MenuStrip Digunakan untuk memanggil form

pengelolaan.

Kartu Piutang MenuStrip Digunakan untuk memanggil form kartu

piutang.

C. Desain Form Utama (Penjualan)

Desain form utama (penjualan) yaitu form yang ditampilkan setelah

pengguna melakukan proses login sebagai bagian penjualan. Dimana bagian

penjualan hanya bisa mengakses beberapa form yaitu form master kota, master

(63)

pesanan, laporan penjualan dan form kartu piutang. Berikut desain form utama

dapat dilihat pada Gambar 3.28.

Gambar 3.29. Desain Form Utama (Penjualan)

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form utama (penjualan) sebagai berikut :

Tabel 3.13. Form Utama (Penjualan)

Nama Obyek Type Fungsi

File MenuStip Digunakan untuk memanggil form login,

logout dan exit.

Master MenuStip Digunakan untuk memanggil form

halaman master.

Transaksi MenuStip Digunakan untuk memanggil form

halaman transaksi.

Laporan MenuStip Digunakan untuk memanggil form

laporan.

Kartu Piutang MenuStrip Digunakan untuk memanggil form

pengelolaan.

D. Desain Form Utama (Gudang)

Desain form utama (gudang) yaitu form yang ditampilkan setelah

(64)

hanya bisa mengakses form master jenis, master bahan baku, form pengelolaan,

dan form laporan stok. Berikut desain form utama dapat dilihat pada Gambar 3.29.

Gambar 3.30. Desain Form Utama (Gudang)

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form utama (gudang) sebagai berikut :

Tabel 3.14. Form Utama (Gudang)

Nama Obyek Type Fungsi

File MenuStip Digunakan untuk memanggil form login,

logout dan exit.

Master MenuStip Digunakan untuk memanggil form

halaman master.

Laporan MenuStip Digunakan untuk memanggil form

laporan.

Pengelolaan MenuStrip Digunakan untuk memanggil form

pengelolaan.

E. Desain Form Utama (Keuangan)

Desain form utama (keuangan) yaitu form yang ditampilkan setelah

pengguna melakukan proses login sebagai bagian keuangan. Dimana bagian

(65)

pembayaran dan laporan piutang. Berikut desain form utama dapat dilihat pada

Gambara 3.30.

Gambar 3.31. Desain Form Utama (Keuangan)

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form utama (keuangan) sebagai berikut :

Tabel 3.15. Form Master negara

Nama Obyek Type Fungsi

File MenuStip Digunakan untuk memanggil form login,

logout dan exit.

Transaksi MenuStip Digunakan untuk memanggil form

halaman transaksi.

Laporan MenuStip Digunakan untuk memanggil form

laporan.

F. Desain Form Master Administrator

Pada Gambar 3.26 merupakan form master administrator. Form ini

berfungsi untuk admin apabila ingin menambah, merubah, atau menghapus data

(66)

Gambar 3.32. Desain Form Master Administrator

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master administrator sebagai berikut :

Tabel 3.16. Form Master Administrator

Nama Obyek Type Fungsi

Username Textbox Digunakan untuk mengisi username.

Password Textbox Digunakan untuk mengisi password.

Konfirmasi

Password TextBox

Digunakan untuk mengisi kembali

konfirmasi password.

Nama Pengguna TextBox Digunakan untuk mengisi nama

pengguna.

Jabatan ComboBox Digunkan untuk memilih jabatan yang

tersedia.

Cari Button Digunakan untuk mencari administrator.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data

administrator.

Hapus Button Digunakan untuk menghapus data

administrator.

Ubah Button Digunakan untuk mengubah data

administrator.

Keluar Button Digunakan untuk keluar dari form

(67)

G. Desain Form Master Jenis

Pada Gambar 3.28 merupakan form master jenis. Form ini berfungsi

untuk admin apabila ingin menambah, merubah, atau menghapus data jenis yang

terdapat pada database jenis.

Gambar 3.33. Desain Form Master Jenis

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master jenis sebagai berikut :

Tabel 3.17. Form Master Jenis

Nama Obyek Type Fungsi

Kode Jenis Textbox Digunakan untuk menampilkan kode

jenis.

Nama Jenis Textbox Digunakan untuk mengisi nama jenis.

Cari Button Digunakan untuk mencari jenis.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data jenis.

Hapus Button Digunakan untuk menghapus salah satu

data jenis.

Keluar Button Digunakan untuk keluar dari form

(68)

H. Desain Form Master Kota

Pada Gambar 3.29 merupakan form master kota. Form ini berfungsi

untuk admin apabila ingin menambah, merubah, atau menghapus data kota yang

terdapat pada database kota.

Gambar 3.34. Desain Form Master Kota

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master kota sebagai berikut :

Tabel 3.18. Form Master Kota

Nama Obyek Type Fungsi

Kode Kota Textbox Digunakan untuk menampilkan kode

kota.

Nama Kota Textbox Digunakan untuk mengisi nama kota.

Cari Button Digunakan untuk mencari kota.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data kota.

Hapus Button Digunakan untuk menghapus salah satu

data kota.

Keluar Button Digunakan untuk keluar dari form

(69)

I. Desain Form Master Negara

Pada Gambar 3.30 merupakan form master negara. Form ini berfungsi

untuk admin apabila ingin menambah, merubah, atau menghapus data negara

yang terdapat pada database negara.

Gambar 3.35. Desain Form Master Negara

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master negara sebagai berikut :

Tabel 3.19. Form Master Negara

Nama Obyek Type Fungsi

Kode Negara Textbox Digunakan untuk menampilkan kode

negara.

Nama Negara Textbox Digunakan untuk mengisi nama negara.

Cari Button Digunakan untuk mencari negara.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data

negara.

Hapus Button Digunakan untuk menghapus salah satu

data negara.

Keluar Button Digunakan untuk keluar dari form

(70)

J. Desain Form Master Bahan Baku

Pada Gambar 3.31 merupakan form master bahan baku. Form ini

berfungsi untuk admin apabila ingin menambah, merubah, atau menghapus data

bahan baku yang terdapat pada database bahan baku.

Gambar 3.36. Desain Form Master Bahan Baku

Fungsi-fungsi obyek dalam desain form master bahan baku sebagai berikut :

Tabel 3.20. Form Master Bahan baku

Nama Obyek Type Fungsi

Kode Bahan

baku Textbox

Digunakan untuk menampilkan kode bahan baku.

Nama Bahan

baku Textbox

Digunakan untuk mengisi nama bahan baku.

Cari Button Digunakan untuk mencari bahan baku.

Simpan Button Digunakan untuk menyimpan data bahan

baku.

Hapus Button Digunakan untuk menghapus salah satu

Gambar

Gambar 3.4 di bawah menggambarkan tentang apa saja input yang
Gambar 3.4 Blok Diagram
Gambar 3.5. System Flow Pesanan Bahan Baku.
Gambar 3.6. System Flow Penjualan bahan baku
+7

Referensi

Dokumen terkait

P h a se Pendaftaran Pelanggan Baru Penjualan Gas Pembayaran Gas Pengembalian Tabung Data Pelanggan Laporan Pelanggan Baru Data Penjualan Gas Surat Jalan Faktur Data Pengembalian

[Transaksi Pembayaran] STAFF 8 Pembayaran 1 Pengguna 2 Supplier 3 Pelanggan 4 Barang 5 Jenis 6 Penerimaan Barang 7 Penjualan 2.4 Mengelola Transaksi Pembayaran 2.1 Mengelola

Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang 1 Penjualan 2 Perencanaan Persediaan Barang 3 Pembelian 4 Laporan 1.1 Maintenance Penjualan 1.2 Rekap Penjualan

acc Data boking Bukti penjualan Data Hotel data pembayaran Tiket Dokumen pemesanan Data uang PELANGGAN MANAGER PEMILIK 1 Hotel 2 Transportasi 3 Penjualan 4 Tujuan Wisata. 2

Berdasarkan hasil uji coba, aplikasi penjualan plywood menghasilkan informasi laporan pengiriman, laporan penjualan perbulan, laporan penjualan pertahun, laporan produk paling

Tampilan laporan pembayaran barang bertujuan untuk menampilkan data laporan transaksi yang sudah ditransfer oleh pelanggan. Pada laporan pembayaran nantinya akan dapat dicetak

2 Mengolah Data dan Hak Akses Pegawai + 4 Melakukan Transaksi + 5 Pembayaran dan Penagihan + 6 Membuat Laporan + Pelanggan 1 Jabatan 2 Kategori_Pelanggan 3 Kota 4 Produsen

Data Penerimaan Barang Daftar Barang Daftar Pelanggan Transaksi Penerimaan Barang Laporan Penerimaan Barang Data Pesanan Data Pembayaran Transaksi Penjualan Master Supplier