RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN
KARDUS PADA UD. STARDUS SURABAYA
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Program Studi SI Sistem Informasi
Oleh:
Era Norma Hidayah 10.41011.0022
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
x
Halaman
ABSTRAKSI ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Penjualan ... 6
2.2 Tujuan Penjualan ... 7
2.3 Siklus Penjualan ... 7
xi
2.6 Pendapatan ... 9
2.7 Piutang Tak Tertagih ... 10
2.8 Program Aplikasi ... 11
2.9 System Development Life Cycle ... 11
2.10 Model Waterfall ... 11
2.11 Testing ... 13
2.12 Blackbox Testing ... 14
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 15
3.1 Analisis Sistem ... 15
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 15
3.1.2 Analisis dan Kebutuhan Sistem ... 20
3.2 Perancangan Sistem ... 21
3.2.1 Sistem Flow ... 27
3.2.2 Data Flow Diagram ... 32
3.2.3 Conceptual Data Model ... 37
3.2.4 Physical Data Model ... 38
3.2.5 Struktur Tabel ... 40
xii
3.3.1 Desain Uji Coba ... 60
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ... 72
4.1 Implementasi Sistem ... 72
4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 72
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 73
4.1.3 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 73
4.1.4 Instalasi Aplikasi dan Penggunaan Sistem ... 74
4.2 Evaluasi Sistem ... 93
4.2.1 Uji Coba Menu Utama ... 93
4.2.2 Uji Coba Fitur Login ... 97
4.2.3 Uji Coba Form Master Karyawan ... 98
4.2.4 Uji Coba Form Master Barang ... 102
4.2.5 Uji Coba Form Master Pelanggan ... 106
4.2.6 Uji Coba Transaksi Pemesanan ... 110
4.2.7 Uji Coba Transaksi Penjualan ... 113
4.2.8 Uji Coba Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 116
4.2.9 Uji Coba Transaksi Pembayaran ... 117
xiii
BAB V PENUTUP ... 122
5.1 Kesimpulan ... 122
5.2 Saran ... 122
DAFTAR PUSTAKA ... 124
xiv
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Karyawan ... 40
Tabel 3.2 Tabel Pelanggan ... 40
Tabel 3.3 Tabel Barang ... 41
Tabel 3.4 Tabel Pemesanan ... 42
Tabel 3.5 Tabel Detail_Pesanan ... 42
Tabel 3.6 Tabel Penjualan ... 43
Tabel 3.7 Tabel Detail Penjualan ... 43
Tabel 3.8 Tabel Pembayaran ... 44
Tabel 3.9 Tabel Desain Uji Coba Form Menu Utama ... 60
Tabel 3.10 Tabel Desain Uji Coba Form Login ... 61
Tabel 3.11 Tabel Desain Uji Coba Master Pelanggan ... 62
Tabel 3.12 Tabel Desain Uji Coba Master Karyawan ... 63
Tabel 3.13 Tabel Desain Uji Coba Master Barang ... 64
Tabel 3.14 Tabel Desain Uji Coba Trasaksi Pemesanan ... 65
Tabel 3.15 Tabel Desain Uji Coba Trasaksi Penjualan ... 66
Tabel 3.16 Tabel Desain Uji Coba Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 68
xv
Tabel 4.1 Tabel Uji Coba Menu Utama ... 94
Tabel 4.2 Tabel Uji Coba Fitur Login ... 98
Tabel 4.3 Tabel Uji Coba Master Karyawan ... 98
Tabel 4.4 Tabel Uji Coba Master Barang ... 102
Tabel 4.5 Tabel Uji Coba Master Pelanggan ... 107
Tabel 4.6 Tabel Uji Coba Transaksi Pemesanan ... 111
Tabel 4.7 Tabel Uji Coba Transaksi Penjualan ... 113
Tabel 4.8 Tabel Uji Coba Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 116
Tabel 4.9 Tabel Uji Coba Transaksi Pembayaran ... 117
Tabel 4.10 Tabel Uji Coba Laporan ... 119
xvi
Halaman
Gambar 3.1 Document Flow Sistem Penjualan ... 17
Gambar 3.2 Document Flow Sistem Pembayaran ... 19
Gambar 3.3 Input-Proses-Output (IPO) Diagram Proses Penjualan ... 21
Gambar 3.4 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 1 ... 28
Gambar 3.5 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 2 ... 29
Gambar 3.6 Desain Sistem Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo ... 30
Gambar 3.7 Desain Sistem Flow Pembayaran ... 31
Gambar 3.8 Context Diagram Rancang Bangun Aplikasi Penjualan ... 32
Gambar 3.9 DFD Level 0 Sistem Penjualan Kadus ... 33
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Pemesanan ... 34
Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Penjualan ... 35
Gambar 3.12 DFD Level 1 Proses Pengecekan Piutang Jatuh Tempo ... 35
Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses Pembayaran ... 36
Gambar 3.14 DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial ... 37
Gambar 3.15 Conceptual Data Model (CDM) Aplikasi Penjualan Kardus .... 38
Gambar 3.16 physical data model (PDM) Aplikasi Penjualan Kardus ... 39
xvii
Gambar 3.19 Desain Form Master Barang ... 46
Gambar 3.20 Desain Form Master Karyawan ... 46
Gambar 3.21 Desain Form Master Pelanggan ... 47
Gambar 3.22 Desain Form Transaksi Pemesanan ... 48
Gambar 3.23 Desain Form Transaksi Penjualan ... 49
Gambar 3.24 Desain Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 50
Gambar 3.25 Desain Form Transaksi Pembayaran ... 51
Gambar 3.26 Desain Nota Pemesanan ... 52
Gambar 3.27 Desain Nota Penjualan ... 52
Gambar 3.28 Desain Surat Jalan ... 53
Gambar 3.29 Desain Nota Pembayaran ... 54
Gambar 3.30 Desain Laporan Stok Minimal ... 54
Gambar 3.31 Desain Laporan Pesanan ... 55
Gambar 3.32 Desain Laporan Penjualan ... 56
Gambar 3.33 Desain Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi ... 56
Gambar 3.34 Desain Laporan Piutang Jatuh Tempo ... 57
Gambar 3.35 Desain Laporan Pembayaran ... 57
xviii
Gambar 3.38 Desain Laporan Piutang Tak Tertagih ... 59
Gambar 4.1 Form Menu Utama ... 75
Gambar 4.2 Form Login ... 75
Gambar 4.3 Informasi Login Jika Sesuai ... 76
Gambar 4.4 Informasi Login Jika Tidak Sesuai ... 76
Gambar 4.5 Input Data Master Karyawan ... 77
Gambar 4.6 Input Data Master Pelanggan ... 78
Gambar 4.7 Input Data Master Barang ... 79
Gambar 4.8 Form Transaksi Pemesanan ... 80
Gambar 4.9 Nota Pemesanan ... 82
Gambar 4.10 Form Transaksi Penjualan ... 83
Gambar 4.11 Nota Penjualan ... 84
Gambar 4.12 Surat Jalan ... 84
Gambar 4.13 Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 85
Gambar 4.14 Form Transaksi Pembayaran ... 86
Gambar 4.15 Nota Pembayaran ... 87
Gambar 4.16 Laporan Persediaan Minimum ... 88
xix
Gambar 4.19 Laporan Penjualan ... 90
Gambar 4.20 Laporan Pembayaran ... 90
Gambar 4.21 Laporan Barang Terlaris ... 91
Gambar 4.22 Laporan Piutang ... 92
Gambar 4.23 Laporan Pendapatan ... 92
Gambar 4.24 Uji Coba Menu Login ... 95
Gambar 4.25 Uji Coba Menu Master ... 95
Gambar 4.26 Uji Coba Menu Transaksi ... 96
Gambar 4.27 Uji Coba Menu Laporan ... 96
Gambar 4.28 Uji Coba Menu Logout ... 97
Gambar 4.29 Uji Coba Menu Keluar ... 97
Gambar 4.30 Uji Coba Button Simpan Karyawan Jika Data Lengkap ... 99
Gambar 4.31 Uji Coba Button Simpan Karyawan Jika Data Tidak Lengkap .. 100
Gambar 4.32 Uji Coba Button Cari Karyawan Jika Data Ada ... 100
Gambar 4.33 Uji Coba Button Cari Karyawan Jika Data Tidak Ada ... 101
Gambar 4.34 Uji Coba Button Ubah Data Karyawan ... 101
Gambar 4.35 Uji Coba Button Batal Input Data Karyawan ... 102
xx
Gambar 4.38 Uji Coba Button Cari Barang Jika Data Tidak Ada ... 104
Gambar 4.39 Uji Coba Button Simpan Barang Jika Data Lengkap ... 105
Gambar 4.40 Uji Coba Button Simpan Barang Jika Data Tidak Lengkap ... 105
Gambar 4.41 Uji Coba Button Ubah Data Barang ... 105
Gambar 4.42 Uji Coba Button Batal Input Data Barang ... 106
Gambar 4.43 Uji Coba Datagridview Barang ... 106
Gambar 4.44 Uji Coba Button Cari Pelanggan Jika Data Ada ... 108
Gambar 4.45 Uji Coba Button Cari Pelanggan Jika Data Tidak Ada ... 108
Gambar 4.46 Uji Coba Button Simpan Pelanggan Jika Data Lengkap ... 109
Gambar 4.47 Uji Coba Button Simpan Pelanggan Jika Data Tidak Lengkap . 109 Gambar 4.48 Uji Coba Button Ubah Pelanggan ... 109
Gambar 4.49 Uji Coba Button Batal Input Data Barang ... 110
Gambar 4.50 Uji Coba Datagridview Pelanggan ... 110
Gambar 4.51 Uji Fitur Black List Pelanggan ... 112
Gambar 4.52 Uji Fitur pesanan tidak terpenuhi ... 112
Gambar 4.53 Uji Fitur cari pemesanan ... 114
Gambar 4.54 Uji Fitur cari pemesanan ... 115
xxi
Gambar 4.57 Uji Fitur pengecekan jatuh tempo pembayaran ... 117
Gambar 4.58 Uji Fitur cari penjualan ... 118
xxii
Halaman
Lampiran 1 Hasil Wawancara ... 126
Lampiran 2 Daftar Jenis Kardus ... 126
Lampiran 3 Nota Pemesanan ... 128
Lampiran 4 Nota Penjualan ... 128
Lampiran 5 Surat Jalan ... 129
Lampiran 6 Nota Pembayaran ... 129
1
1.1 Latar Belakang Masalah
UD. Stardus Surabaya adalah salah satu distributor aneka kardus
makanan yang berlokasi di jalan Simorejo Nomor 103 Surabaya. Distributor ini
hanya melayani penjualan secara grosir atau dalam jumlah besar saja. Adapun
pangsa pasar yang dituju adalah toko-toko yang menjual bahan kue atau
barang-barang kebutuhan dapur yang ada di kota Surabaya maupun diluar kota dan luar
pulau. UD. Stardus menjual berbagai macam jenis dan ukuran kardus kue yaitu
jenis kardus polos dan cetak (bergambar) dengan kualitas kertas gaya baru (KW
2) dan papirus (KW 1), dengan ukuran mulai dari kecil (untuk kue donat) sampai
dengan ukuran besar (untuk nasi kotak) dengan ketebalan kertas yang
berbeda-beda. Saat ini terdapat 64 jenis kardus makanan yang dimiliki.
Proses bisnis sistem penjualan kardus yang terdapat pada UD. Stardus
dimulai dari Proses pemesanan pelanggan yang dicatat bagian penjualan.
Pencatatan dilakukan yaitu dengan mencatat pesanan pada buku pemesanan dan
tanpa melihat persediaan yang ada di gudang. Bagian penjualan memberikan data
pesanan pelanggan ke bagian gudang untuk menyiapkan barang sesuai dengan
stok yang tersedia. Kemudian setelah barang disiapkan, bagian penjualan
membuat surat jalan dan nota penjualan sesuai dengan barang yang disiapkan oleh
bagian gudang dengan disertai tanggal jatuh tempo pembayaran, tanpa adanya
proses pencatatan atas permintaan pelanggan yang tidak terealisasi, yang
dapat melakukan penawaran kembali kepada pelanggan atas pesanan yang belum
terealisasi, yang mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk
melakukan proses penjualan.
Fakta yang terjadi pada proses penjualan tersebut terdapat pesanan
pelanggan yang tidak terealisasi dikarenakan perusahaan tidak mengetahui
keadaan stok barang secara real time dan tidak mengetahui kapan harus
melakukan proses pengadaan tanpa harus menunggu persediaan barang habis. Jika
sampai terjadi kehabisan stok dan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan,
perusahaan akan mengalami kerugian dikarenakan tidak dapat melakukan proses
penjualan dan tidak mendapatkan keuntungan.
Setelah melakukan proses penjualan kemudian bagian pengiriman akan
melakukan proses pengiriman barang kepada pelanggan, dan setelah barang
tersebut diterima oleh pelanggan, pelanggan akan melakukan proses pembayaran
sesuai dengan jatuh tempo yang tertera pada nota penjualan. Pada saat proses
pembayaran tersebut terdapat masalah keterlambatan pembayaran piutang.
Dikarenakan perusahaan tidak memiliki sistem pencatatan piutang, dan pada saat
ini hanya melakukan pengecakan terhadap nota-nota penjualan, yang berakibat
terlambat melakukan penagihan jika tidak teliti melakukan pengecekan atas
nota-nota penjualan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka perumusan masalahnya
menghasilkan informasi yang berguna bagi UD. Stardus untuk pengambilan
keputusan manajerial.
1.3 Batasan Masalah
Dalam merancang dan membangun aplikasi penjualan ini, agar tidak
menyimpang dari tujuan yang akan dicapai, maka pembahasan masalah dibatasi
pada hal-hal sebagai berikut.
1. Tidak membahas tentang retur penjualan.
2. Tidak membahas metode penentuan stok persediaan.
3. Aplikasi berbasis dekstop.
1.4 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk merancang dan membangun aplikasi penjualan kardus yang berguna
untuk pengambilan keputusan manajerial.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir dengan judul rancang bangun aplikasi
penjualan kardus pada UD. Stardus Surabaya, digunakan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjabarkan tentang latar belakang masalah yang ada pada
UD. Stardus Surabaya, perumusan masalahnya adalah bagaimana
membangun aplikasi penjualan, tujuan dibuat aplikasi penjualan, serta
sistematika penulisan yang menjadi dasar pembuatan tugas akhir
dengan judul rancang bangun aplikasi penjulan kardus pada UD.
Stardus Surabaya.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjabarkan teori-teori yang digunakan untuk membuat
aplikasi penjualan kardus yang sesuai dengan permasalahan yang
terjadi. Teori-teori tersebut yaitu: penjualan, piutang, siklus hidup
pengembangan sistem, aplikasi, metode waterfall, testing.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjabarkan tentang tahap-tahap dan cara yang yang
digunakan untuk analisis serta perancangan aplikasi penjualan
kardus. Dalam analisis sistem digunakan metode pengumpulan data
berupa wawancara, observasi lapangan tentang proses bisnis yang ada,
dan pengumpulan laporan-laporan transaksi penjualan dan
pembayaran. Hasil analisis sistem tersebut digunakan sebagai dasar
perancangan aplikasi penjualan yang dibuat dalam bentuk: Dokumen
Flow Diagaram, IPO Diagram, Sistem Flow Diagram, Data Flow
Diagram, Conceptual Data Model, Phisical Data Model, Struktur
Tabel, dan Design Interface.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Bab ini menjabarkan tentang implementasi aplikasi penjualan kardus
yang telah dihasilkan. Aplikasi yang diimplementasikan diuji dan
menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan proses penjualan
kardus beserta laporan manajerialnya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menjabarkan kesimpulan dari pengembangan aplikasi
penjualan kardus yang telah diimplementasi dan dievaluasi, serta
saran untuk pengembangan aplikasi penjualan kardus selanjutnya
sehingga kekurangan dalam aplikasi penjualan kardus ini dapat
6
2.1 Penjualan
Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang
dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa untuk mengharapkan
memperoleh laba dari dari transaksi-transaksi penjualan tersebut dengan kata lain
penjualan adalah pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau
jasa dari pihak penjual kepada pihak pembeli.
Menurut Suwardjono (2014:381), penjualan adalah transaksi pertukaran
barang atau jasa hasil produksi perusahaan dengan kas atau klaim atas kas. Secara
teknis, transaksi penjualan adalah transaksi pertukaran aset. Penjualan dikatakan
telah terjadi secara teknis bila produk dan resiko yang melekat telah ditransfer ke
pembeli dan sebagai penghargaan penjual mendapatkan kas atau klaim. Kegiatan
penjualan merupakan hal yang paling menentukan dan mempunyai arti keuangan
yang paling berharga dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan lain dalam operasi
perusahaan. Kegiatan penjualan menjadi puncak kegiatan dan merupakan tujuan
akhir yang mengarahkan setiap upaya yang dilakukan perusahaan. Di samping itu
transaksi penjualan mengakibatkan masuknya aset baru berupa kas atau piutang
ke dalam perusahaan untuk :
1. Menutup kos atau potensi jasa yang terserap untuk melaksanakan kegiatan
produksi
2. Menyediakan dana sebagai imbalan untuk pembayaran pajak, bunga, dan
Menurut Swastha (2004:403) penjualan adalah interaksi antara individu
saling bertemu muka yang bertujuan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak
lain. Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan penjual dan
pembeli untuk bertukar barang atau jasa yang memerlukan imbalan uang menurut
harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama.
2.2 Tujuan Penjualan
Cara perusahaan dalam menjual produknya sangat menentukan
keberhasilan untuk memperoleh keuntungan, jika perusahaan tidak mampu
menjual produknya maka perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Swastha
(2004:404) tujuan umum penjualan adalah :
1 Mencapai target penjualan
2 Mendapatkan laba tertentu
3
Menunjang pertumbuhan ekonomi perusahaan2.3 Siklus Penjualan
Siklus penjualan merupakan urutan terjadinya transaksi penjualan yang
dimulai dari kegiatan pemesanan pelanggan sampai dengan melakukan pelaporan
manajerial kepada pimpinan perusahaan. Siklus penjualan menurut Rama
(2006:18) mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Menerima permintaan atau pesanan informasi dari pelanggan
2. Melakukan pencatatan pemesanan pelanggan
4. Melakukan pengiriman atas barang yang tersedia
5. Melakukan penagihan atas barang yang sudah terkirim
6. Mengumpulkan pembayaran pelanggan
7. Menyetorkan uang ke bank
8. Membuat pelaporan manajerial
2.4 Penjualan Kredit
Pengertian penjualan kredit menurut Soemarso (2009:160), Penjualan
Kredit adalah transaksi antara perusahaan dengan pembeli untuk menyerahkan
barang atau jasa yang berakibat timbulnya piutang, kas aktiva. Sedangkan
menurut Kieso (2009:386), Penjualan Kredit adalah janji lisan dari pembeli untuk
membayar jasa yang dijual, biasanya dapat ditagih 30-60 hari dan merupakan
“piutang terbuka” yang berasal dari pelunasan utang jangka pendek.
Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penjualan
kredit adalah suatu kegiatan atau transaksi antara penjual dengan pembeli yang
pembayaran atau pelunasan dilakukan beberapa hari setelah barang diterima
pembeli sesuai dengan kesepakat antara penjual dan pembeli.
2.5 Piutang
Menurut Herry (2009:266) piutang adalah hak atau klaim perusahaan
pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang
Menurut Mulya (2009:198) pengertian piutang adalah berupa hak klaim
atau tagihan berupa uang atau bentuk lainnya kepada seseorang atau suatu
perusahaan.
Menurut Sugiri (2009:43) Piutang usaha timbul akibat adanya penjualan
kredit. Sebagian besar perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih
banyak produk atau jasa. Istilah piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang
terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya.
Beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa piutang adalah
hak perusahaan melakukan klaim atau penagihan berupa uang atau dalam bentuk
lain kepada pembeli atas transaksi penjualan secara kredit.
2.6 Pendapatan
Menurut Suwardjono (2014:393), pendapatan terbentuk dengan
terjadinya seluruh kegiatan perusahaan. Pendapatan terealisasi dengan adanya
perubahan bentuk produk menjadi kas atau aset lain melalui transaksi pertukaran.
Saat penjualan merupakan saat yang paling utama dan menjadi standart dalam
pengakuan pendapatan karena pada saat itu pendapatan telah terbentuk dan
terealisasi. Berikut transaksi pemicu pada bukti pegakuan pendapatan :
1. Penerimaan order pembelian
2. Penerimaan uang muka
3. Pengiriman barang
4. Penyiapan/ pengiriman faktur penjualan
5. Penerimaan nota terima barang dari pembeli yang didukung faktur dan
6. Pengiriman surat tagihan
7. Penerimaan kas atau alat pembayaran lain yang didukung nota
pembayaran atau bukti transfer
8. Penyesuaian akhir periode
Menurut Jusup (2011:363), Profitabilitas dapat ditentukan berdasarkan
penjualan bersih, harga pokok penjualan, dan laba kotor. Pendapatan penjualan
bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan disebut pendapatan kotor.
Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan = Pendapatan Kotor
2.7 Piutang Tak Tertagih
Menurut James (2009:438), transaksi penjualan barang atau jasa secara
kredit, memungkinkan pelanggan tidak membayar utang mereka, dengan
demikian sebagian piutang menjadi tak tertagih.
Tidak ada aturan umum untuk menentukan kapan sebuah piutang
dianggap tidak tertagih. Saat piutang sudah jatuh tempo, pertama-tama perusahaan
harus menghubungi si pelanggan dan mencoba menagihnya. Jika setelah
dihubungi beberapa kali si pelanggan tetap tidak membayar, maka perusahaan
dapat menyewa jasa agensi penagihan (debt collector). Setelah agensi penagihan
melakukan upaya penagihan dan si pelanggan tetap tidak membayar, seluruh
saldo piutang yang tersisa dianggap tidak tertagih. Salah satu indikasi terpenting
dari piutang yang tidak tertagih sebagian atau seluruhnya adalah ketika debitor
pailit. Indikasi lainnya termasuk penutupan usaha pelanggan dan kegagalan dalam
2.8 Program Aplikasi
Menurut penjelasan dari Jogiyanto (2005:112), Program merupakan
ekspresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan
prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang
diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat
dieksekusi oleh komputer. Sedangkan Aplikasi adalah suatu penerapan,
menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau
media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau
permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa
menghilangkan nilai - nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan.
2.9 System Development Life Cycle
Menurut Tegarden (2013:2), System Development Life Cycle adalah
proses memahami bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung
kebutuhan bisnis dengan merancang suatu sistem, membangunnya dan
memberikannya kepada pengguna. Sedangkan menurut Kendall (2002:11), Siklus
Hidup Pengembangan Sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk
menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah
dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan
penganalisis dan pemakai secara spesifik.
2.10 Model Waterfall
Model Waterfall atau disebut juga Linear Sequential Model merupakan
melakukan pendekatan secara sistematis dan sekuensial yang dimulai dari tahap
software requirement analysis, design, coding, testing, dan maintenance.Disebut
Waterfall karena setiap tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan (Pressman, 2002:37). Berikut ini adalah
penjelasan dari tahap – tahap yang dilakukan didalam model Waterfall menurut
Pressman :
1. Software Requirements Analysis
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusus nya
pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, Software
Engineer harus memahami information domain, behavior, performance
dan interface yang diperlukan. Kebutuhan untuk sistem dan software
didokumentasikan dan diperlihatkan kepada pelanggan.
2. Design
Software design sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus
pada empat atribut sebuah program yang berbeda: data structure, software
architecture, interface representations and procedural (algorithmic)
detail. Proses desain menerjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah
representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum
coding dimulai. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan
menjadi bagian dari konfigurasi software.
3. Coding
Design harus diterjemahkan kedalam bentuk form yang bisa dibaca oleh
mesin. Tahap coding melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan
4. Testing
Setelah coding dilakukan, testing program dimulai. Proses testing berfokus
pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah
diuji, dan pada eksternal fungsional; yaitu mengarahkan testing untuk
menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang
dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang
dibutuhkan.
5. Maintenance
Softwareakan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada
pelanggan. Perubahan akan terjadi karena kesalahan – kesalahan
ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi
perubahan – perubahan di dalam lingkungan eksternalnya, atau karena
pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.
Software maintenance mengaplikasikan lagi setiap fase program
sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.
2.11 Testing
Menurut Romeo (2003:3) Testing software adalah proses
mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk verifikasi,
mendeteksi error dan validasi. Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan
entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan
melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. Validasi
adalah melihat kebenaran sistem apakah proses yang telah ditulisan sudah sesuai
berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah
suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut
tidak terjadi. Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada
suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan
sebelumnya.
2.12 Blackbox Testing
Black box testing dilakukan tanpa adanya suatu pengetahuan tentang
detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites, juga disebut sebagai
functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada
software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
Dengan adanya black box testing, perekayasa software dapat
menggunakan kebutuhan fungsional pada suatu program. Black box testing
dilakukan untuk melakukan pengecekan apakah sebuah software telah bebas dari
error dan fungsi-fungsi yang diperlukan telah berjalan sesuai dengan yang
15
Dalam pembuatan sistem informasi ini menerapkan metode Systems
Development Life Cycle (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) yang berfungsi
untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap
tahapan. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan aplikasi
penjualan kardus pada UD. Stardus Surabaya yaitu sebagai berikut :
3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Identifikasi Masalah
Transaksi penjualan pada UD. Stardus Surabaya sangat tergantung pada
persediaan yang ada di gudang, jika persediaan tidak dikelola dengan baik, maka
penjualan juga tidak dapat memenuhi volume yang telah ditetapkan. Sering
terjadinya kehabisan stok pada saat terjadi pemesanan pelanggan yang disebabkan
perusahaan tidak mengetahui keadaan persediaan barang secara real time, sehingga
proses pengadaan tidak diketahui kapan harus dilakukan tanpa menunggu
persediaan barang habis. Hal ini berdampak kerugian pada perusahaan karena tidak
dapat melakukan proses penjualan dan tidak memperoleh laba.
Berdasarkan pada masalah persediaan diatas pada saat proses pemesanan
pelanggan sampai dengan proses penjualan, tidak adanya pencatatan pemesanan
pelanggan yang tidak terealisasi dikarenakan pada saat proses penjualan tidak
semua pemesanan pelanggan dapat terealisasi atau dilakuakan proses penjualan,
proses penerimaan barang dari supplyer, perusahaan tidak dapat melakukan
penawaran produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dikarenakan perusahaan
tidak memiliki catatan history atas pesanan pelanggan yang tidak terpenuhi yang
mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk melakukan transaksi
penjualan.
Setelah terjadi proses penjualan, kemudian pelanggan akan melakukan
pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang sudah disepakati. Fakta yang
terjadi di perusahaan saat ini, pada saat ingin mengetahui puitang yang sudah jatuh
tempo hanya melakukan pengecekan terhadap nota-nota penjualan. Hal ini
berakibat keterlambatan pada saat melakukan penagihan kepada pelanggan atau
bahkan tidak tertagih jika perusahaan tidak teliti dalam melakukan pengecekan atas
nota-nota penjualan tersebut.
Dari identifikasi masalah yang ada dapat disimpulkan permasalahan yang
ada pada proses penjualan sebagai berikut :
1. Permasalahan pada persediaan barang yang sering habis pada saat ada
pesanan pelanggan sehingga perusahaan kehilangan kesempatan untuk
melakukan proses penjualan tidak memperoleh keuntungan.
2. Proses pemesanan pelanggan saat terjadi pesanan yang tidak terpenuhi dan
tidak dilakukan pencatatan sehingga perusahaan kehilangan kesempatan
untuk melakukan penawaran kembali pada pelanggan.
3. Pengecekan tagihan dilakukan berdasarkan melihat nota-nota penjualan,
jika tidak teliti berakibat keterlambatan pembayaran dan piutang tidak
Dari permasalahan diatas dapat digambarkan Document Flow proses
penjualan yang dapat dilihat pada gambar 3.1 dan untuk Document Flow proses
pembayaran yang dapat dilihat pada gambar 3.2.
Document Flow Sistem Penjualan
Bag. Penjualan
Faktur Penjualan Faktur Penjualan
Bag. Gudang Bag. pembelian Manajer
Pelanggan
Pada gambar 3.1 document flow sistem penjualan dapat dilihat bahwa tidak
ada output yang melaporkan adanya pesanan tidak terpenuhi, tanpa adanya proses
pencatatan atas permintaan pelanggan yang tidak terealisasi. Jika ada proses
penerimaan barang dari supplier, perusahaan tidak dapat melakukan penawaran
kembali kepada pelanggan atas pesanan yang belum terealisasi, yang
mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk melakukan proses
penjualan.
Fakta yang terjadi pada proses penjualan tersebut yaitu terdapat adanya
pesanan pelanggan yang tidak terealisasi dikarenakan perusahaan tidak mengetahui
keadaan stok barang secara real time dan tidak mengetahui kapan harus melakukan
proses pengadaan tanpa harus menunggu persediaan barang habis. Jika sampai
terjadi kehabisan stok dan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan, perusahaan
akan mengalami kerugian dikarenakan tidak dapat melakukan proses penjualan dan
tidak mendapatkan keuntungan.
Dari gambar 3.1 Document Flow Sistem Penjualan terdapat laporan
penjualan yang diperoleh dari bagian penjualan berdasarkan rekap faktur penjualan
dalam satu periode. Laporan penjualan tersebut digunakan oleh manajer untuk
pengambilan keputusan terhadap proses atau kegiatan yang mempengaruhi proses
Document Flow Sistem Pembayaran & Buat Tanda
Terima
Pada Gambar 3.2 Document Flow Sistem Pembayaran, pelanggan
melakukan proses pembayaran sesuai dengan jatuh tempo yang tertera pada nota
penjualan. Pada saat proses pembayaran tersebut terdapat masalah keterlambatan
pembayaran piutang. Dikarenakan perusahaan tidak memiliki sistem pencatatan
piutang, dan pada saat ini hanya melakukan pengecakan terhadap nota-nota
penjualan, yang berakibat terlambat melakukan penagihan jika tidak teliti
melakukan pengecekan atas nota-nota penjualan.
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Aplikasi ini dirancang untuk membantu dan memudahkan pihak manajer
dalam mengevaluasi dan meningkatkan penjualan maka diperlukan suatu keputusan
manajerial :
1. Apakah persediaan suatu produk perlu dilakukan proses pengadaan ?
2. Barang mana saja yang perlu ditawarkan dan kepada pelanggan siapa barang
tersebut ditawarkan, yang berdasarkan pada data pemesanan tidak terpenuhi ?
3. Pelanggan mana saja yang belum melunasi piutang penjualan yang sudah jatuh
tempo ?
Terkait kebutuhan di atas, maka manajer membutuhkan data sebagai
berikut :
1. Data barang
2. Data pelanggan
3. Data pesanan
3.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat dirancang sebuah solusi
model pengembangan sistem yang akan menjadi dasar dalam perancangan sistem
selanjutnya. Secara umum model pengembangan tersebut digambarkan dalam
Diagram Input Proses Output pada gambar 3.3.
Input-Proses-Output Diagram Proses Penjualan Kardus Pada UD. Stardus
Output
Berikut ini merupakan penjelasan dari input, proses, dan output
berdasarkan desain diagram input-proses-output proses penualan di atas.
A. Input
1. Data Barang
Data barang adalah data barang pesanan pelanggan yang digunakan untuk
melakukan proses pemesanan yang berisi tentang data id barang, nama barang,
harga, dan jumlah barang.
2. Data Pelanggan
Data pelanggan adalah data pelanggan yang memesan yang digunakan
untuk melakukan proses pemesanan dan proses pembayaran yang berisi
tentang data id pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, dan nomer
telepon pelanggan.
3. Data Karyawan
Data karyawan adalah data karyawan yang bertanggung jawab atas setiap
transaksi yang berisi tentang data id karyawan, nama karyawan, alamat, dan
nomer telepon karyawan.
4. Laporan Pemesanan
Laporan pemesanan adalah inputan dari proses penjualan dan proses
pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pemesanan yang
berisi tentang data id pemesanan, tanggal pemesanan, nama pelanggan, nama
barang, dan jumlah barang.
5. Laporan Penjualan
Laporan penjualan adalah inputan dari proses pengecekan jatuh tempo
pembayaran dan proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari
proses penjualan yang berisi tentang data id penjualan, tanggal penjualan, nama
pelanggan, nama barang, harga barang, jumlah barang, total harga barang,
tanggal jatuh tempo, total pembayaran.
6. Laporan Piutang Jatuh Tempo
Laporan piutang jatuh tempo adalah inputan dari proses pembayaran dan
proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pengecekan
jatuh tempo pembayaran yang berisi tentang data id penjualan, nama
pelanggan, tanggal jatuh tempo, total pembayaran.
7. Laporan Pembayaran Piutang
Laporan pembayaran piutang adalah inputan dari proses pelaporan
manajerial yang merupakan output dari proses pembayaran yang berisi tentang
data id pembayaran, id penjualan, nama pelanggan, tanggal pembayaran,
tanggal jatuh tempo, total pembayaran.
B. Proses
1. Proses Pemesanan
Proses pemesanan berfungsi untuk mencatat data pesanan pelanggan yang
didapat dari inputan data barang dan data pelanggan, serta menghasilkan output
laporan pesanan tidak terpenuhi yang berguna untuk melakukan penawaran
pemesanan yang berguna sebagai dasar untuk melakukan proses panjualan dan
proses manajerial.
2. Proses Penjualan
Proses penjualan berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan yang sesuai
dengan inputan laporan pemesanan dan laporan pemesanan tidak terpenuhi yang
dihasilkan dari proses pemesanan, serta menghasilkan output surat jalan yang
dgunakan untuk proses pengiriman dan laporan penjualan yang berguna sebagai
dasar untuk melakukan proses pengecekan jatuh tempo pembayaran dan proses
manajerial.
3. Proses Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran
Proses pengecekan jatuh tempo pembayaran berfungsi untuk melakukan
pengecekan terhadap laporan penjualan berdasarkan tanggal jatuh tempo
pembayaran yang didapat dari proses penjualan, serta menghasilkan output
laporan piutang jatuh tempo yang berguna sebagai dasar untuk melakukan proses
pembayaran dan proses manajerial.
4. Proses Pembayaran
Proses pembayaran berfungsi untuk mencatat transaksi pembayaran
berdasarkan laporan piutang jatuh tempo yang dihasilkan dari proses
pengecekan jatuh tempo pembayaran, serta menghasilkan laporan pembaran
piutang yang berguna sebagai dasar untuk proses manajerial.
5. Proses Manajerial
Proses manajerial berfungsi untuk mengolah laporan-laporan yang
dihasilkan dari proses pemesanan, proses penjualan, proses pengecekan piutang
penjualan, laporan piutang tidak tertagih, dan laporan pendapatan yang ditujukan
untuk pengambilan keputusan bagi manajer.
C. Output
1. Laporan Pemesanan
Laporan pemesanan adalah inputan dari proses penjualan dan proses
pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pemesanan yang berisi
tentang data id pemesanan, tanggal pemesanan, nama pelanggan, nama barang,
dan jumlah barang.
2. Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi
Laporan pemesanan tidak terpenuhi merupakan output dari proses
pemesanan yang berisi tentang data id pemesanan, tanggal pemesanan, nama
pelanggan, nama barang, dan jumlah barang.
3. Laporan Penjualan
Laporan penjualan adalah inputan dari proses pengecekan jatuh tempo
pembayaran dan proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses
penjualan yang berisi tentang data id penjualan, tanggal penjualan, nama
pelanggan, nama barang, harga barang, jumlah barang, total harga barang,
tanggal jatuh tempo, total pembayaran.
4. Laporan Piutang Jatuh Tempo
Laporan piutang jatuh tempo adalah inputan dari proses pembayaran dan
proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pengecekan
jatuh tempo pembayaran yang berisi tentang data id penjualan, nama pelanggan,
5. Laporan Penbayaran Piutang
Laporan pembayaran piutang adalah inputan dari proses pelaporan
manajerial yang merupakan output dari proses pembayaran yang berisi tentang
data id pembayaran, id penjualan, nama pelanggan, tanggal pembayaran, tanggal
jatuh tempo, total pembayaran.
6. Laporan Barang Paling Laku
Laporan barang paling laku merupakan output dari proses pelaporan
manajerial yang berguna untuk mengetahui barang mana saja yang paling laku
terjual.
7. Laporan Pendapatan
Laporan pendapatan merupakan output dari proses pelaporan manajerial
yang berguna untuk mengetahui pendapatan dari proses penjulan yang diperoleh
dari selisih antara harga perolehan dan harga jual.
8. Laporan Piutang Tidak Tertagih
Laporan piutang tidak tertagih merupakan output dari proses manajerial
yang berguna untuk mengetahui piutang mana saja yang sudah jatuh tempo tetapi
belum terbayar, berdasarkan laporan penjualan yaitu data tanggal jatuh tempo
pembayaran pada periode tertentu yang belum terbayar lunas pada periode
3.2.1 Sistem Flow
Sistem informasi memiliki alur antara data, proses dan laporan yang
digambarkan dalam bentuk system flow.
1. System Flow Penjualan
Dimulai dari data permintaan pelanggan yang diberikan pada bagian
penjualan, kemudian bagian penjualan akan memproses data permintaan kemudian
disimpan pada tabel permintaan, kemudian dilakukan pengecekan terhadap
persediaan yang ada. Jika permintaan pelanggan tidak tersedia maka akan dilakukan
proses pembuatan laporan permintaan tidak terpenuhi untuk diberikan pada pihak
manajer. untuk desain sistem flow penjualan halaman 1 dapat dilihat pada gambar
3.4.
Pada gambar 3.5 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 2. Jika barang
tersedia, maka langsung menuju ke proses pembuatan faktur penjualan, dari proses
pembuatan faktur penjualan menghasilkan output faktur penjualan untuk diberikan
kepada pelanggan atas transaksi penjualan dan disimpan berupa data penjualan,
kemudian melakukan proses pelaporan penjualan untuk pihak manajer berdasarkan
Sistem Flow Penjualan
Bag. Penjualan Pelanggan
Tidak Mulai
Data Pemasanan
Data Pemesanan
Input Data Pemesanan
Memproses Pemesanan
Cek Persediaan
Tersedia ?
A Ya
Lap. Permintaan tidak Terpenuhi
Buat Lap. Permintaan Tidak Terpenuhi
Pemesanan
Persediaan
B Pemesanan
Sistem Flow Penjualan
Penjualan & SuratJalan
Faktur Penjualan & Surat
Jalan
Gambar 3.5 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 2
2. System Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo
Dimulai dari proses pengecekan piutang berdasarkan data penjualan yang
dihasilkan dari proses penjualan, maka dari hasil pengecekan piutang jatuh tempo
diberikan pada pihak manajer. Untuk desain sistem flow pengecekan piutang jatuh
tempo dapat dilihat pada gambar 3.6.
Sistem Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo
Manajer Bag. Penjualan
Mulai
Pengecekan Piutang Jatuh
Tempo
Laporan Piutang Jatuh
Tempo
Laporan Piutang Jatuh
Tempo
Selesai Penjualan
Gambar 3.6 Desain Sistem Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo
3. System Flow Pembayaran
Dimulai dari data pembayaran yang diserahkan pelanggan kepada bagian
penjualan, kemudian bagian penjualan melakukan pengecekan terhadap piutang
pelanggan berdasarkan data penjualan, jika sesuai maka bagian penjualan akan
membuat tanda terima pembayaran lunas untuk diserahkan pada pelanggan dan
membuat laporan pembayaran berdasarkan data pembayaran untuk diserahkan
kepada manajer.
Jika pelanggan masih memiliki tunggakan atau ada piutang yang belum
belum lunas dan diberikan kepada pelanggan. untuk desain sistem flow pembayaran
dapat dilihat pada gambar 3.7.
Sistem Flow Pembayaran
3.2.2 Data Flow Diagram
Penggambaran sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dimulai
dari context diagram seperti dapat dilihat pada gambar 3.8 Dari context diagram
dapat didekomposisi lagi menjadi level yang lebih rendah (lowest level) untuk
menggambarkan sistem lebih rinci.
1. Context Diagram
Context Diagram sistem penjulan kardus pada UD. Stardus Surabaya
mempunyai dua entitas luar yang memberi masukan kepada sistem dan menerima
keluaran dari sistem. Kudua entitas tersebut antara lain pelanggan dan manajer.
Context Diagram aplikasi penjualan kardus pada UD. Stardus Surabaya dapat
dilihat pada gambar 3.8.
2. DFD Level 0 Sistem Penjualan Kardus
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 0 pada aplikasi penjualan kardus
terdapat lima proses yaitu pemesanan, penjualan, pengecekan jatuh tempo
pembayaran, pembayaran, pelaporan manajerial. DFD Level 0 aplikasi
penjualan kardus dapat dilihat pada gambar 3.9.
3. DFD Level 1 Proses Pemesanan
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pemesanan terdapat tiga
proses yaitu pendaftaran, penerimaan pesanan, pelaporan pesanan. DFD Level 1
proses pemesanan dapat dilihat pada gambar 3.10.
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Pemesanan
4. DFD Level 1 Proses Penjualan
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses penjualan terdapat tiga
proses yaitu pengecekan persediaan, pengecekan pesanan, pembuatan faktur,
Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Penjualan
5. DFD Level 1 Proses Pengecekan Jatuh Tempo
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pengecekan jatuh tempo
terdapat dua proses yaitu pengecekan tanggal pembayaran, pelaporan piutang jatuh
tempo. DFD Level 1 proses pengecekan piutang jatuh tempo dapat dilihat pada
gambar 3.12.
6. DFD Level 1 Proses Pembayaran
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pembayaran terdapat
tiga proses yaitu pengecekan pembayaran, pembayaran, pelaporan pembayaran.
DFD Level 1 proses pembayaran dapat dilihat pada gambar 3.13.
Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses Pembayaran
7. DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pelaporan manajerial
terdapat tiga proses yaitupelaporan penjualan, pelaporan pembayaran, pelaporan
piutang tak tertagih. DFD Level 1 proses pelaporan manajerial dapat dilihat pada
Gambar 3.14 DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial
3.2.3 Conceptual Data Model
Conceptual data model (CDM) dari aplikasi penjualan kardus terdapat
enam tabel, yaitu tabel pelanggan, tabel karyawan, tabel barang, tabel pemesanan,
tabel penjualan, tabel pembayaran. Conceptual data model (CDM) dari aplikasi
Gambar 3.15 Conceptual Data Model (CDM) Aplikasi Penjualan Kardus
3.2.4 Physical Data Model
Berdasarkan Conceptual data model (CDM) yang ada, dapat dibuat
physical data model (PDM). Terdapat delapan tabel dari physical data model
(PDM) aplikasi penjualan kardus yaitu tabel karyawan, tabel pelanggan, tabel
barang, tabel pemesanan, tabel detail_pemesanan, tabel pembayaran, tabel
penjualan, tabel detail_penjualan. physical data model (PDM) dari aplikasi
3.2.5 Struktur Tabel 1. Tabel Karyawan
Nama Tabel : Karyawan
Fungsi : Menyimpan data karyawan
Primary Key : ID_Karyawan
Foreign Key : -
Tabel 3.1 Tabel Karyawan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Karyawan Char 5 Primary Key
2 Nama_Karyawan Varchar 50 -
3 Jenis_Kelamin Char 10
4 Alamat_Karyawan Varchar 50 -
5 Kota_Karyawan Varchar 50 -
6 Provinsi_Karyawan Varchar 50 -
7 No_Telp_Karyawan Varchar 20 -
8 Wewenang Char 2 -
9 Password Varchar 20 -
2. Tabel Pelanggan
Nama Tabel : Pelanggan
Fungsi : Menyimpan data pelanggan
Primary Key : ID_Pelanggan
Foreign Key : -
Tabel 3.2 Tabel Pelanggan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Pelanggan Char 5 Primary Key
2 Nama_Plg Varchar 50 -
3 Alamat_Plg Varchar 50 -
No Field Name Type Length Constraint
5 Provinsi_Plg Varchar 50 -
6 No_Telp_Plg Varchar 20 -
3. Tabel Barang
Nama Tabel : Barang
Fungsi : Menyimpan data barang
Primary Key : ID_Barang
Foreign Key : -
Tabel 3.3 Tabel Barang
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Barang Char 5 Primary Key
2 Nama_Brg Varchar 50 -
3 Harga_Beli Int - -
4 Harga_Jual Int - -
5 Stok Int - -
6 Stok_Minimum Int - -
4. Tabel Pemesanan
Nama Tabel : Pemesanan
Fungsi : Menyimpan Transaksi Pemesanan
Primary Key : ID_Pesanan, Tanggal_Pesanan
Tabel 3.4 Tabel Pemesanan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Pesanan Char 5 Primary Key
2 Tanggal_Pesanan Date - Primary Key
3 ID_Pelanggan Char 5 Foreign Key
4 ID_Karyawan Char 5 Foreign Key
5 Keterangan Varchar 50 -
5. Tabel Detail_Pesanan
Nama Tabel : Detail_Pesanan
Fungsi : Menyimpan transaksi detail pesanan
Primary Key : -
Foreign Key : ID_Pesanan, Tanggal_Pesanan, ID_Barang
Tabel 3.5 Tabel Detail_Pesanan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Pesanan Char 5 Foreign Key
2 Tanggal_Pesanan Date - Foreign Key
2 ID_Barang Char 5 Foreign Key
3 Qty Int - -
4 Sisa_Order Int - -
6. Tabel Penjualan
Nama Tabel : Penjualan
Fungsi : Menyimpan transaksi penjualan
Primary Key : ID_Penjualan, Tanggal_Penjualan
Foreign Key : ID_Karyawan, ID_Pelanggan, ID_Pesanan,
Tabel 3.6 Tabel Penjualan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Penjualan Char 5 Primary Key
2 Tanggal_Penjualan Date - Primary Key
3 ID_Karyawan Char 5 Foreign Key
4 ID_Pelanggan Char 5 Foreign Key
5 ID_Pesanan Char 5 Foreign Key
6 Tanggal_Pesanan Date - Foreign Key
7 Tanggan_JT Date - -
8 Total_Penjualan Int - -
9 Keterangan Varchar 50 -
7. Tabel Detail Penjualan
Nama Tabel : Detail_Penjualan
Fungsi : Menyimpan transaksi detail penjualan
Primary Key : -
Foreign Key : ID_Penjualan, Tanggal_Penjualan, ID_Barang
Tabel 3.7 Tabel Detail_Penjualan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Penjualan Char 5 Foreign Key
2 Tanggal_penjualan Date - Foreign Key
3 ID_Barang Char 5 Foreign Key
4 Qty Int - -
5 Harga Int - -
8. Tabel Pembayaran
Nama Tabel : Pembayaran
Fungsi : Menyimpan transaksi detail pembayaran
Foreign Key : ID_Penjualan, ID_Pesanan, ID_Pelanggan, ID_Barang
Tabel 3.8 Tabel Pembayaran
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Pembayaran Char 5 Primary Key
2 Tanggal_Pembayaran Date - Primary Key
3 ID_Penjualan Char 5 Foreign Key
4 Tanggal_Penjualan Date - Foreign Key
5 ID_Pelanggan Char 5 Foreign Key
6 Tanggal_JT Date - -
7 Jumlah_Pembayaran Int - -
8 Jumlah Piutang Int - -
9 Sisa Piutang Int - -
3.2.6 Desain Interface
Desain interface dibuat sebagai dasar untuk membuat aplikasi penjualan
kardus dengan tampilan yang sederhana yang bertujuan untuk mempermudah
menggunakan aplikasi penjualan. Berikut desain form pada aplikasi penjualan
kardus.
1. Desain Form Utama
Form Utama berfungsi sebagai menampung fitur yang dimiliki aplikasi
penjualan kardus, sehingga mempermudah dalam penggunaan aplikasi. Desain
Aplikasi Penjualan Kardus UD. Stardus Surabaya
Login Master Transaksi Laporan Logout Keluar
Gambar 3.17 Desain Form Utama Aplikasi Penjualan Kardus
2. Desain Form Login
Form login berfungsi sebagai akses pengguna untuk masuk ke dalam
sistem, dimana pengguna memiliki hak akses untuk penggunaan fitur yang terdapat
pada aplikasi. Desain form login dapat dilihat pada gambar 3.18.
Form Login
Nama :
Password :
Gambar 3.18 Desain Form Login
3. Desain Form Master Barang
Form master barang berfungsi untuk memasukkan data barang yang
kemudian disimpan dalam database master barang. Berikut ini merupakan tampilan
Master Barang
Stock Minimal : Simpan Ubah Batal ID Baru
Cari
Gambar 3.19 Desain Form Master Barang
4. Desain Form Master Karyawan
Form master Karyawan berfungsi untuk memasukkan data karyawan yang
kemudian disimpan dalam database master karyawan. Berikut ini merupakan
tampilan dari form master karyawan yang dapat dilihat pada gambar 3.20.
Master Karyawan
5. Desain Form Master Pelanggan
Form master Pelanggan berfungsi untuk memasukkan data pelanggan
yang kemudian disimpan dalam database master pelanggan. Berikut ini merupakan
tampilan dari form master pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.21.
Master Pelanggan
Data Pelanggan
ID Pelanggan :
Nama :
Alamat :
Kota : Provinsi :
Simpan Ubah Batal ID Baru
Cari
No. Telp :
Gambar 3.21 Desain Form Master Pelanggan
6. Desain Form Transaksi Pemesanan
Form transaksi pemesanan berfungsi untuk memasukkan data pemesanan
pelanggan yang kemudian disimpan dalam database pemesanan pelanggan. Berikut
ini merupakan tampilan dari form transaksi pemesanan pelanggan yang dapat
Form Pemesanan
Data Pemesanan
Detail Pesanan
Pelanggan :
Barang :
Cari
Pesanan Baru
Sisa Order :
Tanggal :
ID Pemesanan : ID Baru
Cetak Simpan
Pesanan
Input Barang
Barang Selanjutnya
Cari
ID Pemesanan :
Cari
Stok : Jml Pesanan :
Keterangan :
Gambar 3.22 Desain Form Transaksi Pemesanan
7. Desain Form Transaksi Penjualan
Form transaksi penjualan berfungsi untuk memasukkan data penjualan
atas pesanan pelanggan yang sudah dimasukkan sebelumnya kemudian disimpan
dalam database penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi
Form Penjualan
Data Penjualan
Detail Penjualan
ID Pesanan :
Tgl Pesanan :
Cari
Nota Baru
Jatuh Tempo :
Tanggal :
ID Penjualan : ID Baru
Cetak Simpan
Penjualan
Cari
ID Penjualan : Pelanggan :
Total Penjualan :
Tgl JT :
Hitung
Surat Jalan
Gambar 3.23 Desain Form Transaksi Penjualan
8. Desain Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran
Form pengecekan jatuh tempo berfungsi untuk melakukan pengecekan
terhadap transaksi penjualan yang telah jatuh tempo tanggal pembayarannya.
Berikut ini merupakan tampilan dari form pengecekan jatuh tempo pembayaran
ID Penjualan Nama Pelanggan Jumlah Piutang Tanggal JT Periode Nama Pelanggan
s/d
Tanggal : Cari Nama : Cari
Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran
Gambar 3.24 Desain Form Pengecekan Jatuh tempo Pembayaran
9. Desain Form Transaksi Pembayaran
Form transaksi pembayaran berfungsi untuk memasukkan data
pembayaran atas penjualan yang sudah dilakukan sebelumnya, kemudian disimpan
dalam database pembayaran. Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi
Form Pembayaran
Data Pembayaran
Detail Piutang JT
Pelanggan :
ID Penjualan :
Cari
Nota Baru
Tgl JT :
Tanggal :
ID Pembayaran : ID Baru
Cetak
Simpan Pembayaran
Cari
ID Pembayaran : Tgl Penjualan :
Piutang :
Sisa Piutang : Pembayaran :
Gambar 3.25 Desain Form Transaksi Pembayaran
10. Desain Nota Pemesanan
Desain nota pemesanan berfungsi untuk menampilkan detail pemesanan
pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari nota pemesanan yang dapat dilihat
Nota Pemesanan
Nama Barang Jumlah Item Sisa Order
ID Pemesanan :
Hormat Kami Tanggal :
Pelanggan : Alamat : Kota :
Gambar 3.26 Desain Nota Pemesanan
11. Desain Nota Penjualan
Desain nota penjualan berfungsi untuk menampilkan detail penjualan
pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari nota penjualan yang dapat dilihat
pada gambar 3.27.
Nota Penjualan
Nama Barang Jumlah Item Harga Jual Total ID Penjualan :
Total Penjualan Tanggal :
Pelanggan : Alamat :
Tanggan JT Kota :
Penjualan Pemesanan
Tgl Pesan : ID Pesan :
Hormat Kami Pelanggan
12. Desain Surat Jalan
Desain surat jalan berfungsi untuk menampilkan detail barang yang akan
dikirim kepada pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari surat jalan yang
dapat dilihat pada gambar 3.28.
Surat Jalan
Nama Barang Jumlah
ID Surat Jalan :
Hormat Kami Tanggal :
Pelanggan : Alamat : Kota :
Pengirim Penerima
Gambar 3.28 Desain Surat Jalan
13. Desain Nota Pembayaran
Desain nota pembayaran berfungsi untuk menampilkan detail pembayaran
piutang pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari nota penjualan yang dapat
Nota Pembayaran
ID Penjualan Tanggal Penjualan Jatuh Tempo ID Pembayaran :
Jumlah Bayar Tanggal :
Pelanggan : Alamat : Kota :
Jumlah Piutang
Sisa Piutang
Gambar 3.29 Desain Nota Pembayaran
14. Desain Laporan Stok Minimal
Desain laporan stok minimal untuk menampilkan laporan stok minimal.
Berikut ini merupakan tampilan dari laporan stok minimal yang dapat dilihat pada
gambar 3.30.
Laporan Stock Minimal
ID Barang Nama Barang Stock Barang Stock Minimal
15. Desain Laporan Pesanan
Desain laporan pesanan untuk menampilkan laporan transaksi pesanan
pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pesanan yang dapat dilihat
pada gambar 3.31.
Laporan Pemesanan
Nama Barang Jumlah
Periode
Sisa Order
ID Pemesanan Pelanggan
Tanggal
Gambar 3.31 Desain Laporan Pesanan
16. Desain Laporan Penjualan
Desain laporan penjualan untuk menampilkan laporan transaksi penjualan.
Berikut ini merupakan tampilan dari laporan penjualan yang dapat dilihat pada
Laporan Penjualan
ID Penjualan Pelanggan Total Penjualan
Periode
Total Tanggal
Gambar 3.32 Desain Laporan Penjualan
17. Desain Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi
Desain laporan pesanan tidak terpenuhi untuk menampilkan pesanan tidak
terpehuhi dari transaksi pemesanan yang tidak terealisasi pada transaksi penjualan.
Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pesanan tidak terpenuhi yang dapat
dilihat pada gambar 3.33.
Laporan Pemesanan Tidak Terpenuhi
ID Barang Nama Barang Tidak Terpenuhi Periode
Tanggal : ID Pesanan :
Pelanggan : Alamat : Kota :
18. Desain Laporan Piutang Jatuh Tempo
Desain laporan piutang jatuh tempo untuk menampilkan laporan piutang
jatuh tempo. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan piutang jatuh tempo yang
dapat dilihat pada gambar 3.34.
Laporan Piutang Jatuh Tempo
ID Penjualan Nama Pelanggan Jumlah Piutang Tanggal JT Periode
Nama Pelanggan
Gambar 3.34 Desain Laporan Piutang Jatuh Tempo
19. Desain Laporan Pembayaran
Desain laporan pembayaran untuk menampilkan laporan transaksi
pembayaran. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pembayaran yang dapat
dilihat pada gambar 3.35.
Laporan Pembayaran
ID Pembayaran Pelanggan ID Penjualan Tanggal Jual
Periode
Tanggal
Tanggal JT Jumlah Piutang Jumlah Bayar Sisa Piutang
20. Desain Laporan Barang Paling Laku
Desain laporan barang paling laku untuk menampilkan laporan barang
paling laku berdasarkan transaksi penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari
laporan barang paling laku yang dapat dilihat pada gambar 3.36.
Laporan Barang Paling Laku
Nama Barang Jumlah Item
Periode
Gambar 3.36 Desain Laporan Barang Paling Laku
21. Desain Laporan Pendapatan
Desain laporan pendapatan untuk menampilkan laporan pendapatan antara
harga beli dan harga jual berdasarkan transaksi penjualan. Berikut ini merupakan
Laporan Pendapatan
Nama Barang Jumlah Item Harga Jual Harga Beli Pendapatan Periode
Total Pendapatan
Gambar 3.37 Desain Laporan Pendapatan
22. Desain Laporan Piutang Tak Tertagih
Desain laporan piutang tak tertagih untuk menampilkan piutang
berdasarkan pembayaran yang belum terealisasi atas transaksi penjualan. Berikut
ini merupakan tampilan dari laporan pendapatan yang dapat dilihat pada gambar
3.38.
Laporan Piutang Tak Tertagih
ID Penjualan Nama Pelanggan Jumlah Piutang Tanggal JT Periode
Nama Pelanggan
3.3. Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem 3.3.1. Desain Uji Coba
Desain uji coba dilakukan untuk dapat mengetahui apakah Desain Aplikasi
Penjualan Kardus telah sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Secara umum
pengujian dilakukan pada data master, proses transaksi, dan pelaporan. Berikut ini
adalah desain uji coba yang akan dilakukan.
1. Desain Uji Coba Form Menu Utama
Tabel 3.9 Tabel Desain Uji Coba Form Menu Utama Objek Pengujian Form Tampilan Utama
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form menu utama dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji menu
login
Menu login Menu login dapat
dipilih untuk melakukan login
2. Menguji menu
master
Menu master Menu master dapat
dipilih jika sudah login sesuai wewenang yang
dimiliki karyawan untuk melakukan input
atau perubahan pada master
3. Menguji menu
transaksi
Menu transaksi Menu transaksi dapat dipilih jika sudah login sesuai wewenang yang
dimiliki karyawan untuk melakukan
transaksi
4. Menguji menu
laporan
Menu laporan Menu laporan dapat
dipilih jika sudah login sesuai wewenang yang
dimiliki karyawan untuk melihat laporan