• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Kardus Pada UD. Stardus Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Kardus Pada UD. Stardus Surabaya."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN

KARDUS PADA UD. STARDUS SURABAYA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Program Studi SI Sistem Informasi

Oleh:

Era Norma Hidayah 10.41011.0022

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

x

Halaman

ABSTRAKSI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Penjualan ... 6

2.2 Tujuan Penjualan ... 7

2.3 Siklus Penjualan ... 7

(3)

xi

2.6 Pendapatan ... 9

2.7 Piutang Tak Tertagih ... 10

2.8 Program Aplikasi ... 11

2.9 System Development Life Cycle ... 11

2.10 Model Waterfall ... 11

2.11 Testing ... 13

2.12 Blackbox Testing ... 14

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 15

3.1 Analisis Sistem ... 15

3.1.1 Identifikasi Masalah ... 15

3.1.2 Analisis dan Kebutuhan Sistem ... 20

3.2 Perancangan Sistem ... 21

3.2.1 Sistem Flow ... 27

3.2.2 Data Flow Diagram ... 32

3.2.3 Conceptual Data Model ... 37

3.2.4 Physical Data Model ... 38

3.2.5 Struktur Tabel ... 40

(4)

xii

3.3.1 Desain Uji Coba ... 60

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ... 72

4.1 Implementasi Sistem ... 72

4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 72

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 73

4.1.3 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 73

4.1.4 Instalasi Aplikasi dan Penggunaan Sistem ... 74

4.2 Evaluasi Sistem ... 93

4.2.1 Uji Coba Menu Utama ... 93

4.2.2 Uji Coba Fitur Login ... 97

4.2.3 Uji Coba Form Master Karyawan ... 98

4.2.4 Uji Coba Form Master Barang ... 102

4.2.5 Uji Coba Form Master Pelanggan ... 106

4.2.6 Uji Coba Transaksi Pemesanan ... 110

4.2.7 Uji Coba Transaksi Penjualan ... 113

4.2.8 Uji Coba Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 116

4.2.9 Uji Coba Transaksi Pembayaran ... 117

(5)

xiii

BAB V PENUTUP ... 122

5.1 Kesimpulan ... 122

5.2 Saran ... 122

DAFTAR PUSTAKA ... 124

(6)

xiv

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Karyawan ... 40

Tabel 3.2 Tabel Pelanggan ... 40

Tabel 3.3 Tabel Barang ... 41

Tabel 3.4 Tabel Pemesanan ... 42

Tabel 3.5 Tabel Detail_Pesanan ... 42

Tabel 3.6 Tabel Penjualan ... 43

Tabel 3.7 Tabel Detail Penjualan ... 43

Tabel 3.8 Tabel Pembayaran ... 44

Tabel 3.9 Tabel Desain Uji Coba Form Menu Utama ... 60

Tabel 3.10 Tabel Desain Uji Coba Form Login ... 61

Tabel 3.11 Tabel Desain Uji Coba Master Pelanggan ... 62

Tabel 3.12 Tabel Desain Uji Coba Master Karyawan ... 63

Tabel 3.13 Tabel Desain Uji Coba Master Barang ... 64

Tabel 3.14 Tabel Desain Uji Coba Trasaksi Pemesanan ... 65

Tabel 3.15 Tabel Desain Uji Coba Trasaksi Penjualan ... 66

Tabel 3.16 Tabel Desain Uji Coba Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 68

(7)

xv

Tabel 4.1 Tabel Uji Coba Menu Utama ... 94

Tabel 4.2 Tabel Uji Coba Fitur Login ... 98

Tabel 4.3 Tabel Uji Coba Master Karyawan ... 98

Tabel 4.4 Tabel Uji Coba Master Barang ... 102

Tabel 4.5 Tabel Uji Coba Master Pelanggan ... 107

Tabel 4.6 Tabel Uji Coba Transaksi Pemesanan ... 111

Tabel 4.7 Tabel Uji Coba Transaksi Penjualan ... 113

Tabel 4.8 Tabel Uji Coba Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 116

Tabel 4.9 Tabel Uji Coba Transaksi Pembayaran ... 117

Tabel 4.10 Tabel Uji Coba Laporan ... 119

(8)

xvi

Halaman

Gambar 3.1 Document Flow Sistem Penjualan ... 17

Gambar 3.2 Document Flow Sistem Pembayaran ... 19

Gambar 3.3 Input-Proses-Output (IPO) Diagram Proses Penjualan ... 21

Gambar 3.4 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 1 ... 28

Gambar 3.5 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 2 ... 29

Gambar 3.6 Desain Sistem Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo ... 30

Gambar 3.7 Desain Sistem Flow Pembayaran ... 31

Gambar 3.8 Context Diagram Rancang Bangun Aplikasi Penjualan ... 32

Gambar 3.9 DFD Level 0 Sistem Penjualan Kadus ... 33

Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Pemesanan ... 34

Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Penjualan ... 35

Gambar 3.12 DFD Level 1 Proses Pengecekan Piutang Jatuh Tempo ... 35

Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses Pembayaran ... 36

Gambar 3.14 DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial ... 37

Gambar 3.15 Conceptual Data Model (CDM) Aplikasi Penjualan Kardus .... 38

Gambar 3.16 physical data model (PDM) Aplikasi Penjualan Kardus ... 39

(9)

xvii

Gambar 3.19 Desain Form Master Barang ... 46

Gambar 3.20 Desain Form Master Karyawan ... 46

Gambar 3.21 Desain Form Master Pelanggan ... 47

Gambar 3.22 Desain Form Transaksi Pemesanan ... 48

Gambar 3.23 Desain Form Transaksi Penjualan ... 49

Gambar 3.24 Desain Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 50

Gambar 3.25 Desain Form Transaksi Pembayaran ... 51

Gambar 3.26 Desain Nota Pemesanan ... 52

Gambar 3.27 Desain Nota Penjualan ... 52

Gambar 3.28 Desain Surat Jalan ... 53

Gambar 3.29 Desain Nota Pembayaran ... 54

Gambar 3.30 Desain Laporan Stok Minimal ... 54

Gambar 3.31 Desain Laporan Pesanan ... 55

Gambar 3.32 Desain Laporan Penjualan ... 56

Gambar 3.33 Desain Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi ... 56

Gambar 3.34 Desain Laporan Piutang Jatuh Tempo ... 57

Gambar 3.35 Desain Laporan Pembayaran ... 57

(10)

xviii

Gambar 3.38 Desain Laporan Piutang Tak Tertagih ... 59

Gambar 4.1 Form Menu Utama ... 75

Gambar 4.2 Form Login ... 75

Gambar 4.3 Informasi Login Jika Sesuai ... 76

Gambar 4.4 Informasi Login Jika Tidak Sesuai ... 76

Gambar 4.5 Input Data Master Karyawan ... 77

Gambar 4.6 Input Data Master Pelanggan ... 78

Gambar 4.7 Input Data Master Barang ... 79

Gambar 4.8 Form Transaksi Pemesanan ... 80

Gambar 4.9 Nota Pemesanan ... 82

Gambar 4.10 Form Transaksi Penjualan ... 83

Gambar 4.11 Nota Penjualan ... 84

Gambar 4.12 Surat Jalan ... 84

Gambar 4.13 Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 85

Gambar 4.14 Form Transaksi Pembayaran ... 86

Gambar 4.15 Nota Pembayaran ... 87

Gambar 4.16 Laporan Persediaan Minimum ... 88

(11)

xix

Gambar 4.19 Laporan Penjualan ... 90

Gambar 4.20 Laporan Pembayaran ... 90

Gambar 4.21 Laporan Barang Terlaris ... 91

Gambar 4.22 Laporan Piutang ... 92

Gambar 4.23 Laporan Pendapatan ... 92

Gambar 4.24 Uji Coba Menu Login ... 95

Gambar 4.25 Uji Coba Menu Master ... 95

Gambar 4.26 Uji Coba Menu Transaksi ... 96

Gambar 4.27 Uji Coba Menu Laporan ... 96

Gambar 4.28 Uji Coba Menu Logout ... 97

Gambar 4.29 Uji Coba Menu Keluar ... 97

Gambar 4.30 Uji Coba Button Simpan Karyawan Jika Data Lengkap ... 99

Gambar 4.31 Uji Coba Button Simpan Karyawan Jika Data Tidak Lengkap .. 100

Gambar 4.32 Uji Coba Button Cari Karyawan Jika Data Ada ... 100

Gambar 4.33 Uji Coba Button Cari Karyawan Jika Data Tidak Ada ... 101

Gambar 4.34 Uji Coba Button Ubah Data Karyawan ... 101

Gambar 4.35 Uji Coba Button Batal Input Data Karyawan ... 102

(12)

xx

Gambar 4.38 Uji Coba Button Cari Barang Jika Data Tidak Ada ... 104

Gambar 4.39 Uji Coba Button Simpan Barang Jika Data Lengkap ... 105

Gambar 4.40 Uji Coba Button Simpan Barang Jika Data Tidak Lengkap ... 105

Gambar 4.41 Uji Coba Button Ubah Data Barang ... 105

Gambar 4.42 Uji Coba Button Batal Input Data Barang ... 106

Gambar 4.43 Uji Coba Datagridview Barang ... 106

Gambar 4.44 Uji Coba Button Cari Pelanggan Jika Data Ada ... 108

Gambar 4.45 Uji Coba Button Cari Pelanggan Jika Data Tidak Ada ... 108

Gambar 4.46 Uji Coba Button Simpan Pelanggan Jika Data Lengkap ... 109

Gambar 4.47 Uji Coba Button Simpan Pelanggan Jika Data Tidak Lengkap . 109 Gambar 4.48 Uji Coba Button Ubah Pelanggan ... 109

Gambar 4.49 Uji Coba Button Batal Input Data Barang ... 110

Gambar 4.50 Uji Coba Datagridview Pelanggan ... 110

Gambar 4.51 Uji Fitur Black List Pelanggan ... 112

Gambar 4.52 Uji Fitur pesanan tidak terpenuhi ... 112

Gambar 4.53 Uji Fitur cari pemesanan ... 114

Gambar 4.54 Uji Fitur cari pemesanan ... 115

(13)

xxi

Gambar 4.57 Uji Fitur pengecekan jatuh tempo pembayaran ... 117

Gambar 4.58 Uji Fitur cari penjualan ... 118

(14)

xxii

Halaman

Lampiran 1 Hasil Wawancara ... 126

Lampiran 2 Daftar Jenis Kardus ... 126

Lampiran 3 Nota Pemesanan ... 128

Lampiran 4 Nota Penjualan ... 128

Lampiran 5 Surat Jalan ... 129

Lampiran 6 Nota Pembayaran ... 129

(15)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

UD. Stardus Surabaya adalah salah satu distributor aneka kardus

makanan yang berlokasi di jalan Simorejo Nomor 103 Surabaya. Distributor ini

hanya melayani penjualan secara grosir atau dalam jumlah besar saja. Adapun

pangsa pasar yang dituju adalah toko-toko yang menjual bahan kue atau

barang-barang kebutuhan dapur yang ada di kota Surabaya maupun diluar kota dan luar

pulau. UD. Stardus menjual berbagai macam jenis dan ukuran kardus kue yaitu

jenis kardus polos dan cetak (bergambar) dengan kualitas kertas gaya baru (KW

2) dan papirus (KW 1), dengan ukuran mulai dari kecil (untuk kue donat) sampai

dengan ukuran besar (untuk nasi kotak) dengan ketebalan kertas yang

berbeda-beda. Saat ini terdapat 64 jenis kardus makanan yang dimiliki.

Proses bisnis sistem penjualan kardus yang terdapat pada UD. Stardus

dimulai dari Proses pemesanan pelanggan yang dicatat bagian penjualan.

Pencatatan dilakukan yaitu dengan mencatat pesanan pada buku pemesanan dan

tanpa melihat persediaan yang ada di gudang. Bagian penjualan memberikan data

pesanan pelanggan ke bagian gudang untuk menyiapkan barang sesuai dengan

stok yang tersedia. Kemudian setelah barang disiapkan, bagian penjualan

membuat surat jalan dan nota penjualan sesuai dengan barang yang disiapkan oleh

bagian gudang dengan disertai tanggal jatuh tempo pembayaran, tanpa adanya

proses pencatatan atas permintaan pelanggan yang tidak terealisasi, yang

(16)

dapat melakukan penawaran kembali kepada pelanggan atas pesanan yang belum

terealisasi, yang mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk

melakukan proses penjualan.

Fakta yang terjadi pada proses penjualan tersebut terdapat pesanan

pelanggan yang tidak terealisasi dikarenakan perusahaan tidak mengetahui

keadaan stok barang secara real time dan tidak mengetahui kapan harus

melakukan proses pengadaan tanpa harus menunggu persediaan barang habis. Jika

sampai terjadi kehabisan stok dan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan,

perusahaan akan mengalami kerugian dikarenakan tidak dapat melakukan proses

penjualan dan tidak mendapatkan keuntungan.

Setelah melakukan proses penjualan kemudian bagian pengiriman akan

melakukan proses pengiriman barang kepada pelanggan, dan setelah barang

tersebut diterima oleh pelanggan, pelanggan akan melakukan proses pembayaran

sesuai dengan jatuh tempo yang tertera pada nota penjualan. Pada saat proses

pembayaran tersebut terdapat masalah keterlambatan pembayaran piutang.

Dikarenakan perusahaan tidak memiliki sistem pencatatan piutang, dan pada saat

ini hanya melakukan pengecakan terhadap nota-nota penjualan, yang berakibat

terlambat melakukan penagihan jika tidak teliti melakukan pengecekan atas

nota-nota penjualan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka perumusan masalahnya

(17)

menghasilkan informasi yang berguna bagi UD. Stardus untuk pengambilan

keputusan manajerial.

1.3 Batasan Masalah

Dalam merancang dan membangun aplikasi penjualan ini, agar tidak

menyimpang dari tujuan yang akan dicapai, maka pembahasan masalah dibatasi

pada hal-hal sebagai berikut.

1. Tidak membahas tentang retur penjualan.

2. Tidak membahas metode penentuan stok persediaan.

3. Aplikasi berbasis dekstop.

1.4 Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk merancang dan membangun aplikasi penjualan kardus yang berguna

untuk pengambilan keputusan manajerial.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan tugas akhir dengan judul rancang bangun aplikasi

penjualan kardus pada UD. Stardus Surabaya, digunakan sistematika penulisan

sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjabarkan tentang latar belakang masalah yang ada pada

UD. Stardus Surabaya, perumusan masalahnya adalah bagaimana

(18)

membangun aplikasi penjualan, tujuan dibuat aplikasi penjualan, serta

sistematika penulisan yang menjadi dasar pembuatan tugas akhir

dengan judul rancang bangun aplikasi penjulan kardus pada UD.

Stardus Surabaya.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjabarkan teori-teori yang digunakan untuk membuat

aplikasi penjualan kardus yang sesuai dengan permasalahan yang

terjadi. Teori-teori tersebut yaitu: penjualan, piutang, siklus hidup

pengembangan sistem, aplikasi, metode waterfall, testing.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjabarkan tentang tahap-tahap dan cara yang yang

digunakan untuk analisis serta perancangan aplikasi penjualan

kardus. Dalam analisis sistem digunakan metode pengumpulan data

berupa wawancara, observasi lapangan tentang proses bisnis yang ada,

dan pengumpulan laporan-laporan transaksi penjualan dan

pembayaran. Hasil analisis sistem tersebut digunakan sebagai dasar

perancangan aplikasi penjualan yang dibuat dalam bentuk: Dokumen

Flow Diagaram, IPO Diagram, Sistem Flow Diagram, Data Flow

Diagram, Conceptual Data Model, Phisical Data Model, Struktur

Tabel, dan Design Interface.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Bab ini menjabarkan tentang implementasi aplikasi penjualan kardus

yang telah dihasilkan. Aplikasi yang diimplementasikan diuji dan

(19)

menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan proses penjualan

kardus beserta laporan manajerialnya.

BAB V : PENUTUP

Bab ini menjabarkan kesimpulan dari pengembangan aplikasi

penjualan kardus yang telah diimplementasi dan dievaluasi, serta

saran untuk pengembangan aplikasi penjualan kardus selanjutnya

sehingga kekurangan dalam aplikasi penjualan kardus ini dapat

(20)

6

2.1 Penjualan

Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang

dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa untuk mengharapkan

memperoleh laba dari dari transaksi-transaksi penjualan tersebut dengan kata lain

penjualan adalah pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau

jasa dari pihak penjual kepada pihak pembeli.

Menurut Suwardjono (2014:381), penjualan adalah transaksi pertukaran

barang atau jasa hasil produksi perusahaan dengan kas atau klaim atas kas. Secara

teknis, transaksi penjualan adalah transaksi pertukaran aset. Penjualan dikatakan

telah terjadi secara teknis bila produk dan resiko yang melekat telah ditransfer ke

pembeli dan sebagai penghargaan penjual mendapatkan kas atau klaim. Kegiatan

penjualan merupakan hal yang paling menentukan dan mempunyai arti keuangan

yang paling berharga dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan lain dalam operasi

perusahaan. Kegiatan penjualan menjadi puncak kegiatan dan merupakan tujuan

akhir yang mengarahkan setiap upaya yang dilakukan perusahaan. Di samping itu

transaksi penjualan mengakibatkan masuknya aset baru berupa kas atau piutang

ke dalam perusahaan untuk :

1. Menutup kos atau potensi jasa yang terserap untuk melaksanakan kegiatan

produksi

2. Menyediakan dana sebagai imbalan untuk pembayaran pajak, bunga, dan

(21)

Menurut Swastha (2004:403) penjualan adalah interaksi antara individu

saling bertemu muka yang bertujuan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai

atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak

lain. Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan penjual dan

pembeli untuk bertukar barang atau jasa yang memerlukan imbalan uang menurut

harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama.

2.2 Tujuan Penjualan

Cara perusahaan dalam menjual produknya sangat menentukan

keberhasilan untuk memperoleh keuntungan, jika perusahaan tidak mampu

menjual produknya maka perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Swastha

(2004:404) tujuan umum penjualan adalah :

1 Mencapai target penjualan

2 Mendapatkan laba tertentu

3

Menunjang pertumbuhan ekonomi perusahaan

2.3 Siklus Penjualan

Siklus penjualan merupakan urutan terjadinya transaksi penjualan yang

dimulai dari kegiatan pemesanan pelanggan sampai dengan melakukan pelaporan

manajerial kepada pimpinan perusahaan. Siklus penjualan menurut Rama

(2006:18) mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1. Menerima permintaan atau pesanan informasi dari pelanggan

2. Melakukan pencatatan pemesanan pelanggan

(22)

4. Melakukan pengiriman atas barang yang tersedia

5. Melakukan penagihan atas barang yang sudah terkirim

6. Mengumpulkan pembayaran pelanggan

7. Menyetorkan uang ke bank

8. Membuat pelaporan manajerial

2.4 Penjualan Kredit

Pengertian penjualan kredit menurut Soemarso (2009:160), Penjualan

Kredit adalah transaksi antara perusahaan dengan pembeli untuk menyerahkan

barang atau jasa yang berakibat timbulnya piutang, kas aktiva. Sedangkan

menurut Kieso (2009:386), Penjualan Kredit adalah janji lisan dari pembeli untuk

membayar jasa yang dijual, biasanya dapat ditagih 30-60 hari dan merupakan

“piutang terbuka” yang berasal dari pelunasan utang jangka pendek.

Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penjualan

kredit adalah suatu kegiatan atau transaksi antara penjual dengan pembeli yang

pembayaran atau pelunasan dilakukan beberapa hari setelah barang diterima

pembeli sesuai dengan kesepakat antara penjual dan pembeli.

2.5 Piutang

Menurut Herry (2009:266) piutang adalah hak atau klaim perusahaan

pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang

(23)

Menurut Mulya (2009:198) pengertian piutang adalah berupa hak klaim

atau tagihan berupa uang atau bentuk lainnya kepada seseorang atau suatu

perusahaan.

Menurut Sugiri (2009:43) Piutang usaha timbul akibat adanya penjualan

kredit. Sebagian besar perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih

banyak produk atau jasa. Istilah piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang

terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya.

Beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa piutang adalah

hak perusahaan melakukan klaim atau penagihan berupa uang atau dalam bentuk

lain kepada pembeli atas transaksi penjualan secara kredit.

2.6 Pendapatan

Menurut Suwardjono (2014:393), pendapatan terbentuk dengan

terjadinya seluruh kegiatan perusahaan. Pendapatan terealisasi dengan adanya

perubahan bentuk produk menjadi kas atau aset lain melalui transaksi pertukaran.

Saat penjualan merupakan saat yang paling utama dan menjadi standart dalam

pengakuan pendapatan karena pada saat itu pendapatan telah terbentuk dan

terealisasi. Berikut transaksi pemicu pada bukti pegakuan pendapatan :

1. Penerimaan order pembelian

2. Penerimaan uang muka

3. Pengiriman barang

4. Penyiapan/ pengiriman faktur penjualan

5. Penerimaan nota terima barang dari pembeli yang didukung faktur dan

(24)

6. Pengiriman surat tagihan

7. Penerimaan kas atau alat pembayaran lain yang didukung nota

pembayaran atau bukti transfer

8. Penyesuaian akhir periode

Menurut Jusup (2011:363), Profitabilitas dapat ditentukan berdasarkan

penjualan bersih, harga pokok penjualan, dan laba kotor. Pendapatan penjualan

bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan disebut pendapatan kotor.

Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan = Pendapatan Kotor

2.7 Piutang Tak Tertagih

Menurut James (2009:438), transaksi penjualan barang atau jasa secara

kredit, memungkinkan pelanggan tidak membayar utang mereka, dengan

demikian sebagian piutang menjadi tak tertagih.

Tidak ada aturan umum untuk menentukan kapan sebuah piutang

dianggap tidak tertagih. Saat piutang sudah jatuh tempo, pertama-tama perusahaan

harus menghubungi si pelanggan dan mencoba menagihnya. Jika setelah

dihubungi beberapa kali si pelanggan tetap tidak membayar, maka perusahaan

dapat menyewa jasa agensi penagihan (debt collector). Setelah agensi penagihan

melakukan upaya penagihan dan si pelanggan tetap tidak membayar, seluruh

saldo piutang yang tersisa dianggap tidak tertagih. Salah satu indikasi terpenting

dari piutang yang tidak tertagih sebagian atau seluruhnya adalah ketika debitor

pailit. Indikasi lainnya termasuk penutupan usaha pelanggan dan kegagalan dalam

(25)

2.8 Program Aplikasi

Menurut penjelasan dari Jogiyanto (2005:112), Program merupakan

ekspresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan

prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang

diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat

dieksekusi oleh komputer. Sedangkan Aplikasi adalah suatu penerapan,

menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau

media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau

permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa

menghilangkan nilai - nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan.

2.9 System Development Life Cycle

Menurut Tegarden (2013:2), System Development Life Cycle adalah

proses memahami bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung

kebutuhan bisnis dengan merancang suatu sistem, membangunnya dan

memberikannya kepada pengguna. Sedangkan menurut Kendall (2002:11), Siklus

Hidup Pengembangan Sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk

menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah

dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan

penganalisis dan pemakai secara spesifik.

2.10 Model Waterfall

Model Waterfall atau disebut juga Linear Sequential Model merupakan

(26)

melakukan pendekatan secara sistematis dan sekuensial yang dimulai dari tahap

software requirement analysis, design, coding, testing, dan maintenance.Disebut

Waterfall karena setiap tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap

sebelumnya dan berjalan berurutan (Pressman, 2002:37). Berikut ini adalah

penjelasan dari tahap – tahap yang dilakukan didalam model Waterfall menurut

Pressman :

1. Software Requirements Analysis

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusus nya

pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, Software

Engineer harus memahami information domain, behavior, performance

dan interface yang diperlukan. Kebutuhan untuk sistem dan software

didokumentasikan dan diperlihatkan kepada pelanggan.

2. Design

Software design sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus

pada empat atribut sebuah program yang berbeda: data structure, software

architecture, interface representations and procedural (algorithmic)

detail. Proses desain menerjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah

representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum

coding dimulai. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan

menjadi bagian dari konfigurasi software.

3. Coding

Design harus diterjemahkan kedalam bentuk form yang bisa dibaca oleh

mesin. Tahap coding melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan

(27)

4. Testing

Setelah coding dilakukan, testing program dimulai. Proses testing berfokus

pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah

diuji, dan pada eksternal fungsional; yaitu mengarahkan testing untuk

menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang

dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang

dibutuhkan.

5. Maintenance

Softwareakan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada

pelanggan. Perubahan akan terjadi karena kesalahan – kesalahan

ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi

perubahan – perubahan di dalam lingkungan eksternalnya, atau karena

pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.

Software maintenance mengaplikasikan lagi setiap fase program

sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

2.11 Testing

Menurut Romeo (2003:3) Testing software adalah proses

mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk verifikasi,

mendeteksi error dan validasi. Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan

entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan

melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. Validasi

adalah melihat kebenaran sistem apakah proses yang telah ditulisan sudah sesuai

(28)

berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah

suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut

tidak terjadi. Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada

suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan

sebelumnya.

2.12 Blackbox Testing

Black box testing dilakukan tanpa adanya suatu pengetahuan tentang

detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites, juga disebut sebagai

functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada

software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

Dengan adanya black box testing, perekayasa software dapat

menggunakan kebutuhan fungsional pada suatu program. Black box testing

dilakukan untuk melakukan pengecekan apakah sebuah software telah bebas dari

error dan fungsi-fungsi yang diperlukan telah berjalan sesuai dengan yang

(29)

15

Dalam pembuatan sistem informasi ini menerapkan metode Systems

Development Life Cycle (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) yang berfungsi

untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap

tahapan. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan aplikasi

penjualan kardus pada UD. Stardus Surabaya yaitu sebagai berikut :

3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Identifikasi Masalah

Transaksi penjualan pada UD. Stardus Surabaya sangat tergantung pada

persediaan yang ada di gudang, jika persediaan tidak dikelola dengan baik, maka

penjualan juga tidak dapat memenuhi volume yang telah ditetapkan. Sering

terjadinya kehabisan stok pada saat terjadi pemesanan pelanggan yang disebabkan

perusahaan tidak mengetahui keadaan persediaan barang secara real time, sehingga

proses pengadaan tidak diketahui kapan harus dilakukan tanpa menunggu

persediaan barang habis. Hal ini berdampak kerugian pada perusahaan karena tidak

dapat melakukan proses penjualan dan tidak memperoleh laba.

Berdasarkan pada masalah persediaan diatas pada saat proses pemesanan

pelanggan sampai dengan proses penjualan, tidak adanya pencatatan pemesanan

pelanggan yang tidak terealisasi dikarenakan pada saat proses penjualan tidak

semua pemesanan pelanggan dapat terealisasi atau dilakuakan proses penjualan,

(30)

proses penerimaan barang dari supplyer, perusahaan tidak dapat melakukan

penawaran produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dikarenakan perusahaan

tidak memiliki catatan history atas pesanan pelanggan yang tidak terpenuhi yang

mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk melakukan transaksi

penjualan.

Setelah terjadi proses penjualan, kemudian pelanggan akan melakukan

pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang sudah disepakati. Fakta yang

terjadi di perusahaan saat ini, pada saat ingin mengetahui puitang yang sudah jatuh

tempo hanya melakukan pengecekan terhadap nota-nota penjualan. Hal ini

berakibat keterlambatan pada saat melakukan penagihan kepada pelanggan atau

bahkan tidak tertagih jika perusahaan tidak teliti dalam melakukan pengecekan atas

nota-nota penjualan tersebut.

Dari identifikasi masalah yang ada dapat disimpulkan permasalahan yang

ada pada proses penjualan sebagai berikut :

1. Permasalahan pada persediaan barang yang sering habis pada saat ada

pesanan pelanggan sehingga perusahaan kehilangan kesempatan untuk

melakukan proses penjualan tidak memperoleh keuntungan.

2. Proses pemesanan pelanggan saat terjadi pesanan yang tidak terpenuhi dan

tidak dilakukan pencatatan sehingga perusahaan kehilangan kesempatan

untuk melakukan penawaran kembali pada pelanggan.

3. Pengecekan tagihan dilakukan berdasarkan melihat nota-nota penjualan,

jika tidak teliti berakibat keterlambatan pembayaran dan piutang tidak

(31)

Dari permasalahan diatas dapat digambarkan Document Flow proses

penjualan yang dapat dilihat pada gambar 3.1 dan untuk Document Flow proses

pembayaran yang dapat dilihat pada gambar 3.2.

Document Flow Sistem Penjualan

Bag. Penjualan

Faktur Penjualan Faktur Penjualan

Bag. Gudang Bag. pembelian Manajer

Pelanggan

(32)

Pada gambar 3.1 document flow sistem penjualan dapat dilihat bahwa tidak

ada output yang melaporkan adanya pesanan tidak terpenuhi, tanpa adanya proses

pencatatan atas permintaan pelanggan yang tidak terealisasi. Jika ada proses

penerimaan barang dari supplier, perusahaan tidak dapat melakukan penawaran

kembali kepada pelanggan atas pesanan yang belum terealisasi, yang

mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk melakukan proses

penjualan.

Fakta yang terjadi pada proses penjualan tersebut yaitu terdapat adanya

pesanan pelanggan yang tidak terealisasi dikarenakan perusahaan tidak mengetahui

keadaan stok barang secara real time dan tidak mengetahui kapan harus melakukan

proses pengadaan tanpa harus menunggu persediaan barang habis. Jika sampai

terjadi kehabisan stok dan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan, perusahaan

akan mengalami kerugian dikarenakan tidak dapat melakukan proses penjualan dan

tidak mendapatkan keuntungan.

Dari gambar 3.1 Document Flow Sistem Penjualan terdapat laporan

penjualan yang diperoleh dari bagian penjualan berdasarkan rekap faktur penjualan

dalam satu periode. Laporan penjualan tersebut digunakan oleh manajer untuk

pengambilan keputusan terhadap proses atau kegiatan yang mempengaruhi proses

(33)

Document Flow Sistem Pembayaran & Buat Tanda

Terima

(34)

Pada Gambar 3.2 Document Flow Sistem Pembayaran, pelanggan

melakukan proses pembayaran sesuai dengan jatuh tempo yang tertera pada nota

penjualan. Pada saat proses pembayaran tersebut terdapat masalah keterlambatan

pembayaran piutang. Dikarenakan perusahaan tidak memiliki sistem pencatatan

piutang, dan pada saat ini hanya melakukan pengecakan terhadap nota-nota

penjualan, yang berakibat terlambat melakukan penagihan jika tidak teliti

melakukan pengecekan atas nota-nota penjualan.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Aplikasi ini dirancang untuk membantu dan memudahkan pihak manajer

dalam mengevaluasi dan meningkatkan penjualan maka diperlukan suatu keputusan

manajerial :

1. Apakah persediaan suatu produk perlu dilakukan proses pengadaan ?

2. Barang mana saja yang perlu ditawarkan dan kepada pelanggan siapa barang

tersebut ditawarkan, yang berdasarkan pada data pemesanan tidak terpenuhi ?

3. Pelanggan mana saja yang belum melunasi piutang penjualan yang sudah jatuh

tempo ?

Terkait kebutuhan di atas, maka manajer membutuhkan data sebagai

berikut :

1. Data barang

2. Data pelanggan

3. Data pesanan

(35)

3.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat dirancang sebuah solusi

model pengembangan sistem yang akan menjadi dasar dalam perancangan sistem

selanjutnya. Secara umum model pengembangan tersebut digambarkan dalam

Diagram Input Proses Output pada gambar 3.3.

Input-Proses-Output Diagram Proses Penjualan Kardus Pada UD. Stardus

Output

(36)

Berikut ini merupakan penjelasan dari input, proses, dan output

berdasarkan desain diagram input-proses-output proses penualan di atas.

A. Input

1. Data Barang

Data barang adalah data barang pesanan pelanggan yang digunakan untuk

melakukan proses pemesanan yang berisi tentang data id barang, nama barang,

harga, dan jumlah barang.

2. Data Pelanggan

Data pelanggan adalah data pelanggan yang memesan yang digunakan

untuk melakukan proses pemesanan dan proses pembayaran yang berisi

tentang data id pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, dan nomer

telepon pelanggan.

3. Data Karyawan

Data karyawan adalah data karyawan yang bertanggung jawab atas setiap

transaksi yang berisi tentang data id karyawan, nama karyawan, alamat, dan

nomer telepon karyawan.

4. Laporan Pemesanan

Laporan pemesanan adalah inputan dari proses penjualan dan proses

pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pemesanan yang

berisi tentang data id pemesanan, tanggal pemesanan, nama pelanggan, nama

barang, dan jumlah barang.

(37)

5. Laporan Penjualan

Laporan penjualan adalah inputan dari proses pengecekan jatuh tempo

pembayaran dan proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari

proses penjualan yang berisi tentang data id penjualan, tanggal penjualan, nama

pelanggan, nama barang, harga barang, jumlah barang, total harga barang,

tanggal jatuh tempo, total pembayaran.

6. Laporan Piutang Jatuh Tempo

Laporan piutang jatuh tempo adalah inputan dari proses pembayaran dan

proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pengecekan

jatuh tempo pembayaran yang berisi tentang data id penjualan, nama

pelanggan, tanggal jatuh tempo, total pembayaran.

7. Laporan Pembayaran Piutang

Laporan pembayaran piutang adalah inputan dari proses pelaporan

manajerial yang merupakan output dari proses pembayaran yang berisi tentang

data id pembayaran, id penjualan, nama pelanggan, tanggal pembayaran,

tanggal jatuh tempo, total pembayaran.

B. Proses

1. Proses Pemesanan

Proses pemesanan berfungsi untuk mencatat data pesanan pelanggan yang

didapat dari inputan data barang dan data pelanggan, serta menghasilkan output

laporan pesanan tidak terpenuhi yang berguna untuk melakukan penawaran

(38)

pemesanan yang berguna sebagai dasar untuk melakukan proses panjualan dan

proses manajerial.

2. Proses Penjualan

Proses penjualan berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan yang sesuai

dengan inputan laporan pemesanan dan laporan pemesanan tidak terpenuhi yang

dihasilkan dari proses pemesanan, serta menghasilkan output surat jalan yang

dgunakan untuk proses pengiriman dan laporan penjualan yang berguna sebagai

dasar untuk melakukan proses pengecekan jatuh tempo pembayaran dan proses

manajerial.

3. Proses Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran

Proses pengecekan jatuh tempo pembayaran berfungsi untuk melakukan

pengecekan terhadap laporan penjualan berdasarkan tanggal jatuh tempo

pembayaran yang didapat dari proses penjualan, serta menghasilkan output

laporan piutang jatuh tempo yang berguna sebagai dasar untuk melakukan proses

pembayaran dan proses manajerial.

4. Proses Pembayaran

Proses pembayaran berfungsi untuk mencatat transaksi pembayaran

berdasarkan laporan piutang jatuh tempo yang dihasilkan dari proses

pengecekan jatuh tempo pembayaran, serta menghasilkan laporan pembaran

piutang yang berguna sebagai dasar untuk proses manajerial.

5. Proses Manajerial

Proses manajerial berfungsi untuk mengolah laporan-laporan yang

dihasilkan dari proses pemesanan, proses penjualan, proses pengecekan piutang

(39)

penjualan, laporan piutang tidak tertagih, dan laporan pendapatan yang ditujukan

untuk pengambilan keputusan bagi manajer.

C. Output

1. Laporan Pemesanan

Laporan pemesanan adalah inputan dari proses penjualan dan proses

pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pemesanan yang berisi

tentang data id pemesanan, tanggal pemesanan, nama pelanggan, nama barang,

dan jumlah barang.

2. Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi

Laporan pemesanan tidak terpenuhi merupakan output dari proses

pemesanan yang berisi tentang data id pemesanan, tanggal pemesanan, nama

pelanggan, nama barang, dan jumlah barang.

3. Laporan Penjualan

Laporan penjualan adalah inputan dari proses pengecekan jatuh tempo

pembayaran dan proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses

penjualan yang berisi tentang data id penjualan, tanggal penjualan, nama

pelanggan, nama barang, harga barang, jumlah barang, total harga barang,

tanggal jatuh tempo, total pembayaran.

4. Laporan Piutang Jatuh Tempo

Laporan piutang jatuh tempo adalah inputan dari proses pembayaran dan

proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pengecekan

jatuh tempo pembayaran yang berisi tentang data id penjualan, nama pelanggan,

(40)

5. Laporan Penbayaran Piutang

Laporan pembayaran piutang adalah inputan dari proses pelaporan

manajerial yang merupakan output dari proses pembayaran yang berisi tentang

data id pembayaran, id penjualan, nama pelanggan, tanggal pembayaran, tanggal

jatuh tempo, total pembayaran.

6. Laporan Barang Paling Laku

Laporan barang paling laku merupakan output dari proses pelaporan

manajerial yang berguna untuk mengetahui barang mana saja yang paling laku

terjual.

7. Laporan Pendapatan

Laporan pendapatan merupakan output dari proses pelaporan manajerial

yang berguna untuk mengetahui pendapatan dari proses penjulan yang diperoleh

dari selisih antara harga perolehan dan harga jual.

8. Laporan Piutang Tidak Tertagih

Laporan piutang tidak tertagih merupakan output dari proses manajerial

yang berguna untuk mengetahui piutang mana saja yang sudah jatuh tempo tetapi

belum terbayar, berdasarkan laporan penjualan yaitu data tanggal jatuh tempo

pembayaran pada periode tertentu yang belum terbayar lunas pada periode

(41)

3.2.1 Sistem Flow

Sistem informasi memiliki alur antara data, proses dan laporan yang

digambarkan dalam bentuk system flow.

1. System Flow Penjualan

Dimulai dari data permintaan pelanggan yang diberikan pada bagian

penjualan, kemudian bagian penjualan akan memproses data permintaan kemudian

disimpan pada tabel permintaan, kemudian dilakukan pengecekan terhadap

persediaan yang ada. Jika permintaan pelanggan tidak tersedia maka akan dilakukan

proses pembuatan laporan permintaan tidak terpenuhi untuk diberikan pada pihak

manajer. untuk desain sistem flow penjualan halaman 1 dapat dilihat pada gambar

3.4.

Pada gambar 3.5 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 2. Jika barang

tersedia, maka langsung menuju ke proses pembuatan faktur penjualan, dari proses

pembuatan faktur penjualan menghasilkan output faktur penjualan untuk diberikan

kepada pelanggan atas transaksi penjualan dan disimpan berupa data penjualan,

kemudian melakukan proses pelaporan penjualan untuk pihak manajer berdasarkan

(42)

Sistem Flow Penjualan

Bag. Penjualan Pelanggan

Tidak Mulai

Data Pemasanan

Data Pemesanan

Input Data Pemesanan

Memproses Pemesanan

Cek Persediaan

Tersedia ?

A Ya

Lap. Permintaan tidak Terpenuhi

Buat Lap. Permintaan Tidak Terpenuhi

Pemesanan

Persediaan

B Pemesanan

(43)

Sistem Flow Penjualan

Penjualan & Surat

Jalan

Faktur Penjualan & Surat

Jalan

Gambar 3.5 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 2

2. System Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo

Dimulai dari proses pengecekan piutang berdasarkan data penjualan yang

dihasilkan dari proses penjualan, maka dari hasil pengecekan piutang jatuh tempo

(44)

diberikan pada pihak manajer. Untuk desain sistem flow pengecekan piutang jatuh

tempo dapat dilihat pada gambar 3.6.

Sistem Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo

Manajer Bag. Penjualan

Mulai

Pengecekan Piutang Jatuh

Tempo

Laporan Piutang Jatuh

Tempo

Laporan Piutang Jatuh

Tempo

Selesai Penjualan

Gambar 3.6 Desain Sistem Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo

3. System Flow Pembayaran

Dimulai dari data pembayaran yang diserahkan pelanggan kepada bagian

penjualan, kemudian bagian penjualan melakukan pengecekan terhadap piutang

pelanggan berdasarkan data penjualan, jika sesuai maka bagian penjualan akan

membuat tanda terima pembayaran lunas untuk diserahkan pada pelanggan dan

membuat laporan pembayaran berdasarkan data pembayaran untuk diserahkan

kepada manajer.

Jika pelanggan masih memiliki tunggakan atau ada piutang yang belum

(45)

belum lunas dan diberikan kepada pelanggan. untuk desain sistem flow pembayaran

dapat dilihat pada gambar 3.7.

Sistem Flow Pembayaran

(46)

3.2.2 Data Flow Diagram

Penggambaran sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dimulai

dari context diagram seperti dapat dilihat pada gambar 3.8 Dari context diagram

dapat didekomposisi lagi menjadi level yang lebih rendah (lowest level) untuk

menggambarkan sistem lebih rinci.

1. Context Diagram

Context Diagram sistem penjulan kardus pada UD. Stardus Surabaya

mempunyai dua entitas luar yang memberi masukan kepada sistem dan menerima

keluaran dari sistem. Kudua entitas tersebut antara lain pelanggan dan manajer.

Context Diagram aplikasi penjualan kardus pada UD. Stardus Surabaya dapat

dilihat pada gambar 3.8.

(47)

2. DFD Level 0 Sistem Penjualan Kardus

Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 0 pada aplikasi penjualan kardus

terdapat lima proses yaitu pemesanan, penjualan, pengecekan jatuh tempo

pembayaran, pembayaran, pelaporan manajerial. DFD Level 0 aplikasi

penjualan kardus dapat dilihat pada gambar 3.9.

(48)

3. DFD Level 1 Proses Pemesanan

Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pemesanan terdapat tiga

proses yaitu pendaftaran, penerimaan pesanan, pelaporan pesanan. DFD Level 1

proses pemesanan dapat dilihat pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Pemesanan

4. DFD Level 1 Proses Penjualan

Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses penjualan terdapat tiga

proses yaitu pengecekan persediaan, pengecekan pesanan, pembuatan faktur,

(49)

Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Penjualan

5. DFD Level 1 Proses Pengecekan Jatuh Tempo

Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pengecekan jatuh tempo

terdapat dua proses yaitu pengecekan tanggal pembayaran, pelaporan piutang jatuh

tempo. DFD Level 1 proses pengecekan piutang jatuh tempo dapat dilihat pada

gambar 3.12.

(50)

6. DFD Level 1 Proses Pembayaran

Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pembayaran terdapat

tiga proses yaitu pengecekan pembayaran, pembayaran, pelaporan pembayaran.

DFD Level 1 proses pembayaran dapat dilihat pada gambar 3.13.

Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses Pembayaran

7. DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial

Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pelaporan manajerial

terdapat tiga proses yaitupelaporan penjualan, pelaporan pembayaran, pelaporan

piutang tak tertagih. DFD Level 1 proses pelaporan manajerial dapat dilihat pada

(51)

Gambar 3.14 DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial

3.2.3 Conceptual Data Model

Conceptual data model (CDM) dari aplikasi penjualan kardus terdapat

enam tabel, yaitu tabel pelanggan, tabel karyawan, tabel barang, tabel pemesanan,

tabel penjualan, tabel pembayaran. Conceptual data model (CDM) dari aplikasi

(52)

Gambar 3.15 Conceptual Data Model (CDM) Aplikasi Penjualan Kardus

3.2.4 Physical Data Model

Berdasarkan Conceptual data model (CDM) yang ada, dapat dibuat

physical data model (PDM). Terdapat delapan tabel dari physical data model

(PDM) aplikasi penjualan kardus yaitu tabel karyawan, tabel pelanggan, tabel

barang, tabel pemesanan, tabel detail_pemesanan, tabel pembayaran, tabel

penjualan, tabel detail_penjualan. physical data model (PDM) dari aplikasi

(53)
(54)

3.2.5 Struktur Tabel 1. Tabel Karyawan

Nama Tabel : Karyawan

Fungsi : Menyimpan data karyawan

Primary Key : ID_Karyawan

Foreign Key : -

Tabel 3.1 Tabel Karyawan

No Field Name Type Length Constraint

1 ID_Karyawan Char 5 Primary Key

2 Nama_Karyawan Varchar 50 -

3 Jenis_Kelamin Char 10

4 Alamat_Karyawan Varchar 50 -

5 Kota_Karyawan Varchar 50 -

6 Provinsi_Karyawan Varchar 50 -

7 No_Telp_Karyawan Varchar 20 -

8 Wewenang Char 2 -

9 Password Varchar 20 -

2. Tabel Pelanggan

Nama Tabel : Pelanggan

Fungsi : Menyimpan data pelanggan

Primary Key : ID_Pelanggan

Foreign Key : -

Tabel 3.2 Tabel Pelanggan

No Field Name Type Length Constraint

1 ID_Pelanggan Char 5 Primary Key

2 Nama_Plg Varchar 50 -

3 Alamat_Plg Varchar 50 -

(55)

No Field Name Type Length Constraint

5 Provinsi_Plg Varchar 50 -

6 No_Telp_Plg Varchar 20 -

3. Tabel Barang

Nama Tabel : Barang

Fungsi : Menyimpan data barang

Primary Key : ID_Barang

Foreign Key : -

Tabel 3.3 Tabel Barang

No Field Name Type Length Constraint

1 ID_Barang Char 5 Primary Key

2 Nama_Brg Varchar 50 -

3 Harga_Beli Int - -

4 Harga_Jual Int - -

5 Stok Int - -

6 Stok_Minimum Int - -

4. Tabel Pemesanan

Nama Tabel : Pemesanan

Fungsi : Menyimpan Transaksi Pemesanan

Primary Key : ID_Pesanan, Tanggal_Pesanan

(56)

Tabel 3.4 Tabel Pemesanan

No Field Name Type Length Constraint

1 ID_Pesanan Char 5 Primary Key

2 Tanggal_Pesanan Date - Primary Key

3 ID_Pelanggan Char 5 Foreign Key

4 ID_Karyawan Char 5 Foreign Key

5 Keterangan Varchar 50 -

5. Tabel Detail_Pesanan

Nama Tabel : Detail_Pesanan

Fungsi : Menyimpan transaksi detail pesanan

Primary Key : -

Foreign Key : ID_Pesanan, Tanggal_Pesanan, ID_Barang

Tabel 3.5 Tabel Detail_Pesanan

No Field Name Type Length Constraint

1 ID_Pesanan Char 5 Foreign Key

2 Tanggal_Pesanan Date - Foreign Key

2 ID_Barang Char 5 Foreign Key

3 Qty Int - -

4 Sisa_Order Int - -

6. Tabel Penjualan

Nama Tabel : Penjualan

Fungsi : Menyimpan transaksi penjualan

Primary Key : ID_Penjualan, Tanggal_Penjualan

Foreign Key : ID_Karyawan, ID_Pelanggan, ID_Pesanan,

(57)

Tabel 3.6 Tabel Penjualan

No Field Name Type Length Constraint

1 ID_Penjualan Char 5 Primary Key

2 Tanggal_Penjualan Date - Primary Key

3 ID_Karyawan Char 5 Foreign Key

4 ID_Pelanggan Char 5 Foreign Key

5 ID_Pesanan Char 5 Foreign Key

6 Tanggal_Pesanan Date - Foreign Key

7 Tanggan_JT Date - -

8 Total_Penjualan Int - -

9 Keterangan Varchar 50 -

7. Tabel Detail Penjualan

Nama Tabel : Detail_Penjualan

Fungsi : Menyimpan transaksi detail penjualan

Primary Key : -

Foreign Key : ID_Penjualan, Tanggal_Penjualan, ID_Barang

Tabel 3.7 Tabel Detail_Penjualan

No Field Name Type Length Constraint

1 ID_Penjualan Char 5 Foreign Key

2 Tanggal_penjualan Date - Foreign Key

3 ID_Barang Char 5 Foreign Key

4 Qty Int - -

5 Harga Int - -

8. Tabel Pembayaran

Nama Tabel : Pembayaran

Fungsi : Menyimpan transaksi detail pembayaran

(58)

Foreign Key : ID_Penjualan, ID_Pesanan, ID_Pelanggan, ID_Barang

Tabel 3.8 Tabel Pembayaran

No Field Name Type Length Constraint

1 ID_Pembayaran Char 5 Primary Key

2 Tanggal_Pembayaran Date - Primary Key

3 ID_Penjualan Char 5 Foreign Key

4 Tanggal_Penjualan Date - Foreign Key

5 ID_Pelanggan Char 5 Foreign Key

6 Tanggal_JT Date - -

7 Jumlah_Pembayaran Int - -

8 Jumlah Piutang Int - -

9 Sisa Piutang Int - -

3.2.6 Desain Interface

Desain interface dibuat sebagai dasar untuk membuat aplikasi penjualan

kardus dengan tampilan yang sederhana yang bertujuan untuk mempermudah

menggunakan aplikasi penjualan. Berikut desain form pada aplikasi penjualan

kardus.

1. Desain Form Utama

Form Utama berfungsi sebagai menampung fitur yang dimiliki aplikasi

penjualan kardus, sehingga mempermudah dalam penggunaan aplikasi. Desain

(59)

Aplikasi Penjualan Kardus UD. Stardus Surabaya

Login Master Transaksi Laporan Logout Keluar

Gambar 3.17 Desain Form Utama Aplikasi Penjualan Kardus

2. Desain Form Login

Form login berfungsi sebagai akses pengguna untuk masuk ke dalam

sistem, dimana pengguna memiliki hak akses untuk penggunaan fitur yang terdapat

pada aplikasi. Desain form login dapat dilihat pada gambar 3.18.

Form Login

Nama :

Password :

Gambar 3.18 Desain Form Login

3. Desain Form Master Barang

Form master barang berfungsi untuk memasukkan data barang yang

kemudian disimpan dalam database master barang. Berikut ini merupakan tampilan

(60)

Master Barang

Stock Minimal : Simpan Ubah Batal ID Baru

Cari

Gambar 3.19 Desain Form Master Barang

4. Desain Form Master Karyawan

Form master Karyawan berfungsi untuk memasukkan data karyawan yang

kemudian disimpan dalam database master karyawan. Berikut ini merupakan

tampilan dari form master karyawan yang dapat dilihat pada gambar 3.20.

Master Karyawan

(61)

5. Desain Form Master Pelanggan

Form master Pelanggan berfungsi untuk memasukkan data pelanggan

yang kemudian disimpan dalam database master pelanggan. Berikut ini merupakan

tampilan dari form master pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.21.

Master Pelanggan

Data Pelanggan

ID Pelanggan :

Nama :

Alamat :

Kota : Provinsi :

Simpan Ubah Batal ID Baru

Cari

No. Telp :

Gambar 3.21 Desain Form Master Pelanggan

6. Desain Form Transaksi Pemesanan

Form transaksi pemesanan berfungsi untuk memasukkan data pemesanan

pelanggan yang kemudian disimpan dalam database pemesanan pelanggan. Berikut

ini merupakan tampilan dari form transaksi pemesanan pelanggan yang dapat

(62)

Form Pemesanan

Data Pemesanan

Detail Pesanan

Pelanggan :

Barang :

Cari

Pesanan Baru

Sisa Order :

Tanggal :

ID Pemesanan : ID Baru

Cetak Simpan

Pesanan

Input Barang

Barang Selanjutnya

Cari

ID Pemesanan :

Cari

Stok : Jml Pesanan :

Keterangan :

Gambar 3.22 Desain Form Transaksi Pemesanan

7. Desain Form Transaksi Penjualan

Form transaksi penjualan berfungsi untuk memasukkan data penjualan

atas pesanan pelanggan yang sudah dimasukkan sebelumnya kemudian disimpan

dalam database penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi

(63)

Form Penjualan

Data Penjualan

Detail Penjualan

ID Pesanan :

Tgl Pesanan :

Cari

Nota Baru

Jatuh Tempo :

Tanggal :

ID Penjualan : ID Baru

Cetak Simpan

Penjualan

Cari

ID Penjualan : Pelanggan :

Total Penjualan :

Tgl JT :

Hitung

Surat Jalan

Gambar 3.23 Desain Form Transaksi Penjualan

8. Desain Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran

Form pengecekan jatuh tempo berfungsi untuk melakukan pengecekan

terhadap transaksi penjualan yang telah jatuh tempo tanggal pembayarannya.

Berikut ini merupakan tampilan dari form pengecekan jatuh tempo pembayaran

(64)

ID Penjualan Nama Pelanggan Jumlah Piutang Tanggal JT Periode Nama Pelanggan

s/d

Tanggal : Cari Nama : Cari

Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran

Gambar 3.24 Desain Form Pengecekan Jatuh tempo Pembayaran

9. Desain Form Transaksi Pembayaran

Form transaksi pembayaran berfungsi untuk memasukkan data

pembayaran atas penjualan yang sudah dilakukan sebelumnya, kemudian disimpan

dalam database pembayaran. Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi

(65)

Form Pembayaran

Data Pembayaran

Detail Piutang JT

Pelanggan :

ID Penjualan :

Cari

Nota Baru

Tgl JT :

Tanggal :

ID Pembayaran : ID Baru

Cetak

Simpan Pembayaran

Cari

ID Pembayaran : Tgl Penjualan :

Piutang :

Sisa Piutang : Pembayaran :

Gambar 3.25 Desain Form Transaksi Pembayaran

10. Desain Nota Pemesanan

Desain nota pemesanan berfungsi untuk menampilkan detail pemesanan

pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari nota pemesanan yang dapat dilihat

(66)

Nota Pemesanan

Nama Barang Jumlah Item Sisa Order

ID Pemesanan :

Hormat Kami Tanggal :

Pelanggan : Alamat : Kota :

Gambar 3.26 Desain Nota Pemesanan

11. Desain Nota Penjualan

Desain nota penjualan berfungsi untuk menampilkan detail penjualan

pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari nota penjualan yang dapat dilihat

pada gambar 3.27.

Nota Penjualan

Nama Barang Jumlah Item Harga Jual Total ID Penjualan :

Total Penjualan Tanggal :

Pelanggan : Alamat :

Tanggan JT Kota :

Penjualan Pemesanan

Tgl Pesan : ID Pesan :

Hormat Kami Pelanggan

(67)

12. Desain Surat Jalan

Desain surat jalan berfungsi untuk menampilkan detail barang yang akan

dikirim kepada pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari surat jalan yang

dapat dilihat pada gambar 3.28.

Surat Jalan

Nama Barang Jumlah

ID Surat Jalan :

Hormat Kami Tanggal :

Pelanggan : Alamat : Kota :

Pengirim Penerima

Gambar 3.28 Desain Surat Jalan

13. Desain Nota Pembayaran

Desain nota pembayaran berfungsi untuk menampilkan detail pembayaran

piutang pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari nota penjualan yang dapat

(68)

Nota Pembayaran

ID Penjualan Tanggal Penjualan Jatuh Tempo ID Pembayaran :

Jumlah Bayar Tanggal :

Pelanggan : Alamat : Kota :

Jumlah Piutang

Sisa Piutang

Gambar 3.29 Desain Nota Pembayaran

14. Desain Laporan Stok Minimal

Desain laporan stok minimal untuk menampilkan laporan stok minimal.

Berikut ini merupakan tampilan dari laporan stok minimal yang dapat dilihat pada

gambar 3.30.

Laporan Stock Minimal

ID Barang Nama Barang Stock Barang Stock Minimal

(69)

15. Desain Laporan Pesanan

Desain laporan pesanan untuk menampilkan laporan transaksi pesanan

pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pesanan yang dapat dilihat

pada gambar 3.31.

Laporan Pemesanan

Nama Barang Jumlah

Periode

Sisa Order

ID Pemesanan Pelanggan

Tanggal

Gambar 3.31 Desain Laporan Pesanan

16. Desain Laporan Penjualan

Desain laporan penjualan untuk menampilkan laporan transaksi penjualan.

Berikut ini merupakan tampilan dari laporan penjualan yang dapat dilihat pada

(70)

Laporan Penjualan

ID Penjualan Pelanggan Total Penjualan

Periode

Total Tanggal

Gambar 3.32 Desain Laporan Penjualan

17. Desain Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi

Desain laporan pesanan tidak terpenuhi untuk menampilkan pesanan tidak

terpehuhi dari transaksi pemesanan yang tidak terealisasi pada transaksi penjualan.

Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pesanan tidak terpenuhi yang dapat

dilihat pada gambar 3.33.

Laporan Pemesanan Tidak Terpenuhi

ID Barang Nama Barang Tidak Terpenuhi Periode

Tanggal : ID Pesanan :

Pelanggan : Alamat : Kota :

(71)

18. Desain Laporan Piutang Jatuh Tempo

Desain laporan piutang jatuh tempo untuk menampilkan laporan piutang

jatuh tempo. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan piutang jatuh tempo yang

dapat dilihat pada gambar 3.34.

Laporan Piutang Jatuh Tempo

ID Penjualan Nama Pelanggan Jumlah Piutang Tanggal JT Periode

Nama Pelanggan

Gambar 3.34 Desain Laporan Piutang Jatuh Tempo

19. Desain Laporan Pembayaran

Desain laporan pembayaran untuk menampilkan laporan transaksi

pembayaran. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pembayaran yang dapat

dilihat pada gambar 3.35.

Laporan Pembayaran

ID Pembayaran Pelanggan ID Penjualan Tanggal Jual

Periode

Tanggal

Tanggal JT Jumlah Piutang Jumlah Bayar Sisa Piutang

(72)

20. Desain Laporan Barang Paling Laku

Desain laporan barang paling laku untuk menampilkan laporan barang

paling laku berdasarkan transaksi penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari

laporan barang paling laku yang dapat dilihat pada gambar 3.36.

Laporan Barang Paling Laku

Nama Barang Jumlah Item

Periode

Gambar 3.36 Desain Laporan Barang Paling Laku

21. Desain Laporan Pendapatan

Desain laporan pendapatan untuk menampilkan laporan pendapatan antara

harga beli dan harga jual berdasarkan transaksi penjualan. Berikut ini merupakan

(73)

Laporan Pendapatan

Nama Barang Jumlah Item Harga Jual Harga Beli Pendapatan Periode

Total Pendapatan

Gambar 3.37 Desain Laporan Pendapatan

22. Desain Laporan Piutang Tak Tertagih

Desain laporan piutang tak tertagih untuk menampilkan piutang

berdasarkan pembayaran yang belum terealisasi atas transaksi penjualan. Berikut

ini merupakan tampilan dari laporan pendapatan yang dapat dilihat pada gambar

3.38.

Laporan Piutang Tak Tertagih

ID Penjualan Nama Pelanggan Jumlah Piutang Tanggal JT Periode

Nama Pelanggan

(74)

3.3. Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem 3.3.1. Desain Uji Coba

Desain uji coba dilakukan untuk dapat mengetahui apakah Desain Aplikasi

Penjualan Kardus telah sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Secara umum

pengujian dilakukan pada data master, proses transaksi, dan pelaporan. Berikut ini

adalah desain uji coba yang akan dilakukan.

1. Desain Uji Coba Form Menu Utama

Tabel 3.9 Tabel Desain Uji Coba Form Menu Utama Objek Pengujian Form Tampilan Utama

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form menu utama dapat berjalan sesuai yang diharapkan.

Test Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan Status

1. Menguji menu

login

Menu login Menu login dapat

dipilih untuk melakukan login

2. Menguji menu

master

Menu master Menu master dapat

dipilih jika sudah login sesuai wewenang yang

dimiliki karyawan untuk melakukan input

atau perubahan pada master

3. Menguji menu

transaksi

Menu transaksi Menu transaksi dapat dipilih jika sudah login sesuai wewenang yang

dimiliki karyawan untuk melakukan

transaksi

4. Menguji menu

laporan

Menu laporan Menu laporan dapat

dipilih jika sudah login sesuai wewenang yang

dimiliki karyawan untuk melihat laporan

Gambar

Gambar 3.1 Document Flow Sistem Penjualan
Gambar 3.2 Document Flow Sistem Pembayaran
Gambar 3.8 Context Diagram Rancang Bangun Aplikasi Penjualan
Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Penjualan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Transaksi penjualan merupakan proses penting dalam aplikasi ini dari inputan data barang, customer, salesman dan pesanan dapat dihasilkan output untuk melakukan monitoring

Tabel 3.40 Daftar Input yang akan Diuji Coba pada Form Laporan Penjualan Barang Paling Laku

P h a s e Transaksi Penjualan Transaksi penerimaan barang Daftar Member Pembayaran Pengiriman barang Data Pelanggan Data Pelanggan Data Barang Dijual Data Penjualan Data

Dari permasalahan tersebut, penulis membuat sistem informasi penjualan yang menghasilkan laporan-laporan berupa laporan pembayaran, laporan penjualan, dan laporan

Penjualan Akuntansi Daftar Pesanan Daftar pesanan dari customer Input Transaksi Penjualan Buku Pembantu Persediaan Buku Pembantu Piutang Barang Master Jurnal Penjualan Penjualan

Tampilan laporan pembayaran barang bertujuan untuk menampilkan data laporan transaksi yang sudah ditransfer oleh pelanggan. Pada laporan pembayaran nantinya akan dapat dicetak

Dalam proses penjualannya menggunakan sistem penjualan tunai, namun dalam melakukan proses input data barang, data pelanggan, data stock barang, pesanan

Berdasarkan uji coba laporan piutang jatuh tempo, aplikasi telah mampu menghasilkan informasi yang sesuai dengan data penjualan diatas terkait dengan transaksi penjualan