RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN
SEPEDA MOTOR PADA PT.UTOMO SENTOSA
SURABAYA
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Program Studi SI Sistem Informasi
Oleh:
Mada Wisnu Mintyawan 10.41011.0001
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
x
Halaman
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Penjualan ... 6
2.2 Sistem Penjualan ... 7
2.3 Penjualan Kredit ... 8
2.4 Penjualan Tunai ... 8
2.5 Perusahaan Dagang... 8
2.6 Persediaan Barang ... 9
xi
2.9 Aplikasi Dekstop ... 11
2.10 Microsft Visual Basic 2010 ... 12
2.11 System Development live Cycle ... 12
2.12 Model Waterfall ... 13
2.13 Testing dan Implentasi Sistem ... 14
2.14 Black Box Testing ... 15
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 16
3.1 Analisis Sistem ... 16
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 16
3.1.2 Document Flow ... 17
3.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem ... 19
3.2 Perancangan Sistem ... 20
3.2.1 Input Proses Output Diagram ... 21
3.2.2 Sistem Flow Diagram ... 25
3.2.3 Data Flow Diagram ... 30
3.2.4 DFD Level 0 Sub Sistem Transaksi Penjualan ... 30
3.2.5 DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial ... 32
3.2.6 Entity Relationship Diagram ... 32
3.2.7 Struktur Basis Data ... 35
3.2.8 Desain Input Output ... 41
xii
4.1 Implementasi ... 59
4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 59
4.1.2 Implementasi Sistem... 60
4.2 Evaluasi ... 75
4.1.1 Uji Coba Fungsi Aplikasi ... 76
BAB V PENUTUP ... 100
5.1 Kesimpulan ... 100
5.2 Saran ... 100
xiii
Tabel 3.1 Tabel Karyawan ... 36
Tabel 3.2 Tabel Pelanggan ... 37
Tabel 3.3 Tabel Barang ... 38
Tabel 3.4 Tabel Transaksi Penjualan ... 39
Tabel 3.5 Tabel Detil Penjualan ... 40
Tabel 3.6 Tabel Transaksi Pemesanan ... 40
Tabel 3.7 Tabel Transaksi Pembayaran ... 41
Tabel 3.8 Desain Uji Coba Form Log-in ... 52
Tabel 3.9 Desain Uji Coba Form Menu Utama ... 52
Tabel 3.10 Desain Uji Coba Form Ubah Pasword ... 52
Tabel 3.11 Desain Uji Coba Form Master ... 53
Tabel 3.12 Desain Uji Coba Form Pelanggan ... 53
Tabel 3.13 Desain Uji Coba Form Karyawan ... 54
Tabel 3.14 Desain Uji Coba Form Barang... 54
Tabel 3.15 Desain Uji Coba Form Transaksi Pemesanan... 55
Tabel 3.16 Desain Uji Coba Form Transaksi Penjualan ... 56
Tabel 3.17 Desain Uji Coba Form Transaksi Pembayaran ... 56
Tabel 3.18 Desain Uji Coba Form Transaksi Pelunasan Pembayaran... 57
Tabel 3.19 Desain Uji Coba Form Laporan Penjualan ... 57
Tabel 3.20 Desain Uji Coba Form Laporan Pendaptan Penjualan ... 57
xiv
Tabel 4.2 Desain Uji Coba Form Menu Utama ... 78
Tabel 4.3 Desain Uji Coba Form Pelanggan ... 80
Tabel 4.4 Desain Uji Coba Form Karyawan ... 82
Tabel 4.5 Desain Uji Coba Form Barang... 84
Tabel 4.6 Desain Uji Coba Form Transaksi Pemesanan ... 87
Tabel 4.7 Desain Uji Coba Form Transaksi Detil Penjualan ... 90
Tabel 4.8 Desain Uji Coba Form Transaksi Pembayaran ... 92
Tabel 4.9 Desain Uji Coba Form Transaksi Pelunasan Pembayaran... 93
xv
Halaman
Gambar 3.1 Document Flow Penjualan ... 18
Gambar 3.2 Input Proses Output Penjualan ... 21
Gambar 3.3 System Flow Penjualan langsung ... 26
Gambar 3.4 System Flow Penjualan inden ... 27
Gambar 3.5 System Flow Pembayaran inden ... 28
Gambar 3.6 System Flow Pembayaran langsung ... 29
Gambar 3.7 Contex Diagram Penjualan ... 30
Gambar 3.8 Dfd level 0 Proses Transaksi Penjualan... 31
Gambar 3.9 Dfd level 1 Proses Pembuatan Laporan ... 32
Gambar 3.10 Conceptual Data Model ... 34
Gambar 3.11 Physical Data Model ... 35
Gambar 3.12 Desain Form Menu Utama ... 42
Gambar 3.13 Desain Form Login ... 43
Gambar 3.14 Desain Form Barang ... 43
Gambar 3.15 Desain Form Karyawan ... 44
Gambar 3.16 Desain Form Pelanggan ... 45
Gambar 3.17 Desain Form Transaksi Penjualan ... 45
Gambar 3.18 Desain Form Transaksi Pemesanan ... 46
Gambar 3.19 Desain Form Transaksi Pembayran ... 47
xvi
Gambar 3.22 Desain Laporan stok minimal ... 49
Gambar 3.23 Desain Laporan Penjualan Langsung ... 49
Gambar 3.24 Desain Laporan Penjualan Inden... 50
Gambar 3.25 Desain Laporan Pendapatan Penjualan ... 50
Gambar 3.26 Desain Laporan Penjualan sales ... 51
Gambar 4.1 Tampilan Form Login ... 60
Gambar 4.2 Tampilan Form Menu Utama ... 61
Gambar 4.3 Tampilan Form Master Pelanggan ... 64
Gambar 4.4 Tampilan Form Master Karyawan ... 65
Gambar 4.5 Tampilan Form Master Barang ... 66
Gambar 4.6 Tampilan Form Transaksi Pemesanan ... 68
Gambar 4.7 Tampilan Form Transaksi Penjualan ... 69
Gambar 4.8 Tampilan Form Transaksi Pembayaran ... 70
Gambar 4.9 Tampilan Form Transaksi Pelunasan Pembayaran ... 71
Gambar 4.10 Tampilan Form Nota Penjualan langsung ... 71
Gambar 4.11 Tampilan Form Nota Penjualan inden ... 72
Gambar 4.12 Tampilan Form Laporan persediaan Minimum ... 72
Gambar 4.13 Tampilan Form Lapora penjualan sales ... 73
Gambar 4.14 Tampilan Form Laporan penjualan langsung ... 74
Gambar 4.15 Tampilan Form Lapora penjualan inden ... 74
xvii
Gambar 4.19 Hasil Uji coba Form Login pasword benar ... 77
Gambar 4.20 Hasil Uji coba Form Master Pelanggan ... 78
Gambar 4.21 Hasil Uji coba Form Master Karyawan ... 79
Gambar 4.22 Hasil Uji coba Form Master Barang ... 79
Gambar 4.23 Hasil Uji coba button Form Master Pelanggan ... 81
Gambar 4.24 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 81
Gambar 4.25 Hasil Uji coba Button Ubah Berhasil ... 81
Gambar 4.26 Hasil Uji coba Button Hapus Berhasil ... 82
Gambar 4.27 Hasil Uji coba button Form Master Karyawan ... 83
Gambar 4.28 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 83
Gambar 4.29 Hasil Uji coba Button Ubah Berhasil ... 84
Gambar 4.30 Hasil Uji coba Button Hapus Berhasil ... 84
Gambar 4.31 Hasil Uji coba button Form Master Barang ... 85
Gambar 4.32 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 86
Gambar 4.33Hasil Uji coba Button Ubah Berhasil ... 86
Gambar 4.34 Hasil Uji coba Button Hapus Berhasil ... 86
Gambar 4.35 Hasil Uji coba Button Hitung Berhasil ... 86
Gambar 4.36 Hasil Uji coba Form Transaksi Pemesanan Barang ... 88
Gambar 4.37 Hasil Uji coba Button Cari pelanggan ... 88
Gambar 4.38 Hasil Uji coba Button Cari barang ... 89
xviii
Gambar 4.42 Hasil Uji coba Form Transaksi Penjualan Barang ... 91
Gambar 4.43 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 91
Gambar 4.44 Hasil Uji coba Button tambah Berhasil ... 91
Gambar 4.45 Hasil Uji coba Form Transaksi Pembayaran ... 92
Gambar 4.46 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 93
Gambar 4.47 Hasil Uji coba Button cari Berhasil ... 93
Gambar 4.48 Hasil Uji coba Form TransaksiPelunasan Pembayaran ... 94
Gambar 4.49 Hasil Uji coba Button Simpan Berhasil... 95
Gambar 4.50 Hasil Uji coba Button cari Berhasil ... 95
Gambar 4.51 Hasil Uji coba Form Laporan Nota Penjualan ... 97
Gambar 4.52 Hasil Uji coba Form Laporan Penjualan Langsung ... 97
Gambar 4.53 Hasil Uji coba Form Laporan Penjualan Inden ... 98
Gambar 4.54 Hasil Uji coba Form Laporan Penjualan Sales ... 98
Gambar 4.55 Hasil Uji coba Form Laporan Pendapatan Penjualan ... 99
Gambar 4.56 Hasil Uji coba Form Laporan Pendapatan Penjualan inden ... 99
1 1.1 Latar Belakang
PT Utomo Sentosa adalah perusahan dagang sebuah perusahaan biro
penjualan sepeda motor Honda / agen dealer yang bergerak pada penjualan
sepeda motor yang ditawarkan dari main dealer PT.Mitra Pinastika Mulya
(MPM). Di bagian penjualan, khususnya bagian sales merupakan bagian yang
menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam segi banyaknya penjualan
yang dilakukan. Dealer memiliki dua bagian penjualan yakni Sales counter
yang melayani pelanggan secara langsung di dealer dan Sales force yang
melayani pelanggan di luar dealer salah satunya stand dealer yang terdapat di
mall ITC Surabaya.
Bagian sales ini mempunyai tugas untuk mencari pelanggan yang ingin
membeli sepeda motor Honda secara tunai maupun kredit. Bagian sales
menerima pesanan dari pelanggan lengkap beserta data ktp, ksk dan uang tanda
jadi untuk pelunasan satu unit motor, lalu sales akan membuat Purchase
Order.Setelah bagian sales membuat Purchase Order(PO), kemudian
diserahkan terhadap coordinator Sales dimana tugas dari coordinator sales
akan mengecek kondisi fisik kembali kendaraan, nomer rangka kendaraan dan
nomer mesin kendaraan, setelah itu Purchase Order akan diserahkan pada
bagian surat menyurat untuk pembuatan surat jalan rangkap 5 dimana setiap
dan Kasir Dealer untuk setiap transaksi yang akan dibukukan pada sales report
per periode waktu tertentu.
Pada proses bisnis saat ini, bagian penjualan mengalami kendala atas
informasi persediaan barang secara realtime sehingga bagian penjualan tidak
bisa memastikan penjualan secara langsung atau penjualan yang dilakukan
secara inden. Bagian penjualan masih melakukan penjualan berdasarkan
perkiraan, karena setiap harinya akan melakukan pengecekan langsung
persediaan barang di gudang. Pencatatan transaksi antara penjualan langsung
dan penjualan inden dicatat dalam copy nota yang sama disetiap harinya,yang
menjadi laporan rekapitulasi penjualan dalam satu periode masih tercampur
menjadi satu. Belum ada pencatatan yang terpisah antara penjualan langsung
dan penjualan inden, laporan penjualan yang dibuat masih menghasilkan
laporan pendapatan penjualan saja, sehingga manajer tidak dapat mengambil
keputusan pada permasalahan persediaan barang digudang yang sering habis.
Dampak dari permasalahan di atas adalah manajer tidak dapat
mengetahui manakah barang yang paling laku, barang yang tidak
laku,pendapatan barang yang paling besar kontribusinya, Karena manajer
hanya mendapatkan laporan hasil penjualan secara keseluruhan. Manajer
tidak dapat memutuskan barang mana yang harus ditingkatkan penjualannya,
misalnya barang Honda Beat Sporty CW pada bulan Januari terjual 60 unit
sedangkan bulan Februari pada kisaran 55unit, selain itu manajer juga tidak
dapat memutuskan barang mana yang harus dipertahankan penjualannya,
misalnya barang Honda Beat pop CW pada bulan Januari 60unit tetapi pada
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan, maka rumusan
permasalahan yang terdapat dalam tugas akhir ini adalah: Bagaimana membuat
Rancang Bangun Aplikasi penjualan sepeda motor pada Dealer PT.Utomo
Sentosa Surabaya.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam pembuatan sistem ini penulis memberikan batasan-batasan
permasalahan sebagai berikut:
1. Tidak membahas prosedur penjualan kredit, semua transaksi diasumsikan
adalah transaksi tunai.
2. Tidak membahas piutang dan penagihan piutang dagang.
3. Tidak membahas proses pembelian.
4. Tidak membahas tentang retur penjualan.
5. Tidak membahas Perhitungan harga pokok penjualan.
6. Data yang digunakan adalah data bulan Januari-Maret 2015.
7. Aplikasi ini berbasis desktop.
1.4 Tujuan
Berdasarkan dari perumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai
adalah menghasilkan Rancang Bangun Aplikasi Penjualan sepeda motor pada
dealer PT.Utomo Sentosa Surabaya, yang akan menghasilkan output :
1. Barang yang paling laku dan kurang laku antar sales force dan sales counter
2. Laporan jumlah persediaan barang digudang secara realtime dan laporan
persediaan yang mendekati batas minimum stock.
3. Laporan penjualan yang terpisah antara penjualan yang dilakukan secara
langsung maupun penjualan yang dilakukan secara inden.
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami persoalan dan pembahasannya, maka
penulisan laporan ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, permasalahan yang ada,
batasan masalah,tujuan, manfaat serta sistematika penulisan dari Rancang Bangun
Aplikasi Penjualan sepeda motor pada dealer PT.Utomo Sentosa yang berisi
penjelasan singkat pada masing-masing bab.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan dan
teori untuk menyelesaikan permasalahan dalam Rancang Bangun Aplikasi
Penjualan sepeda motor pada dealer PT.Utomo Sentosa
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam
penyelesaian TA yang terdiri dari identifikasi masalah, perancangan sistem yang
conceptual data model maupun physical data model, struktur basis data, desain
input-output dan rancangan evaluasi sistem informasi.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi rancang bangun
aplikasi penjualan sepeda motor pada dealer PT.Utomo Sentosa Surabaya yang
dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari rancangan input dan
output serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat antara lain :
implementasi sistem ,implementasi aplikasi,uji coba fitur dasar sistem.
BAB V : PENUTUP
Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran aplikasi rancang bangun
aplikasi penjualan sepeda motor pada dealer PT.Utomo Sentosa Surabaya. Saran
yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari sistem informasi yang ada
kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik tugas akhir ini. Tujuannya adalah
agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan sistem informasi ini sehingga bisa
6
2.1 Penjualan
Penjualan adalah suatu proses pertukaran suatu produk berupa barang
atau jasa dari suatu perusahaan. Proses penjualan melibatkan dua departemen di
dalam perusahaan yaitu departemen pemasaran dan keuangan.Pada saat
perusahaan menjual barang dagangannya,maka diperoleh pendapatan. Jumlah
yang dibebabnkan kepada pembeli untuk barang dagang yang diserahkan
merupakan pendapatan perusahaan yang bersangkutan. Penjualan dapat dilakukan
secara kredit maupun tunai, (Soemarso, 1999).
Ada beberapa jenis penjualan menurut Basu Swastha (1998 : 11) yaitu:
1. Trade Selling
Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar
mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor
produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan
promosi, peragaan, persediaan dan pengadaan produk baru, jadi titik
beratnya pada penjualan melalui penyalur daripada penjualan kepembeli
akhir.
2. Missionary Selling
Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan
mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur
perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki
3. Technical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan
nasehat pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan
bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah
tersebut.
4. New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli
menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan
asuransi.
5. Responsive Selling
Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan
retailling. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan
yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan
yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.
2.2 Sistem Penjualan
Menurut Sudayat (2009:29), sebuah sistem kegiatan penjualan yang
akan dijelaskan melalui prosedure-prosedure yang meliputi urutan kegiatan sejak
diterimanya pesanan dari pembeli,pengecekan barang ada atau tidak ada dan
diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan
mengadakan atas pencatatan penjualan yang berlaku. Sedangkan pengertian
penjualan dalam buku Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan dan Perdagangan adalah
“suatu kontrak atau perjanjian antara dua pihak, masing – masing dikenal sebagai
penjual, dan pembeli, yang mewajibkan pihak yang pertama itu untuk, atas
harga dalam uang tertentu, memindahkan kepada pihak yang terakhir hak dan
kepemilikan harta benda.” (Abdurrahman, 2001).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem penjualan
adalah suatu sistem yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk menjual atau
memasarkan barang dagangan kepada konsumen.
2.3 Penjualan Kredit
Menurut akuntansi, penjualan dikelompokan menjadi dua yaitu
penjualan reguler (penjualan biasa) dan penjualan angsuran. Penjualan reguler
terdiri dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan kredit adalah penjualan
yang pembayarannya tidak di terima sekaligus(tidak langsung lunas), Menurut
Yendrawati (2005:63) banyak orang yang menyamakan istilah antara penjualan
kredit dan penjualan angsuran. Sebenarnya semua penjualan angsuran bisa
dikatakan penjualan kredit, tetapi penjualan kredit yang pelunasannya hanya
melalui dua tahap bukan merupakan penjualan angsuran.
2.4 Penjualan Tunai
Transaksi penjualan tunai yaitu penjualan yang dilakukan dengan cara
konsumen melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum barang
diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh
perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan
tunai kemudian dicatat oleh perusahaan. (Mulyadi, 2001:455).
2.5 Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang usaha utamanya membeli
bentuk barang. Barang – barang yang dibeli untuk dijual kembali tanpa ada
perubahan sifat dan bentuknya disebut barang dagangan. Contohnya, mesin ketik
bagi toko beras termasuk peralatan, tetapi bagi toko alat – alat kantor termasuk
barang dagangan. Kegiatan utama perusahaan dagang adalah jual-beli.
Berdasarkan ruang lingkupnya, perusahaan dagang dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu pedagang besar dan pedagang kecil. Pedagang besar adalah pedagang yang
membeli barang dagangan dari produsen dan menjualnya kepada pedagang kecil
secara partai, sedangkan pedagang kecil adalah pedagang yang membeli barang
dagangan dari pedagang besar dan menjualnya kepada konsumen secara eceran.
(Marwan, 1991)
2.6 Persediaan Barang
Bambang Karyadi (2000 : 122) menyatakan bahwa persediaan adalah
barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu dengan
maksud dijual kembali baik secara langsung maupun melalui proses produksi
dalam sirkulasi operasi normal perusahaan dalam hal ini termasuk pula
barang-barang yang masih dalam proses produksi atau menunggu untuk digunakan.
2.7 Pendapatan
Pendapatan menurut Suwardjono (2014:393) mengemukakan bahwa
pendapatan adalah terealisasi dengan adanya perubahan bentuk produk menjadi
kas atau aset lain melalui transaksi pertukaran. Saat penjualan merupakan saat
yang paling utama dan menjadi standart dalam pengakuan pendapatan karena
pada saat itu pendapatan telah terbentuk dan terealiasasi. Berikut adalah pemicu
1. Penerimaan order pembelian
2. Penerimaan uang muka
3. Pengiriman barang
4. Pengiriman faktur penjualan
5. Penerimaan nota terima barang dari pembeli yang didukung faktur dan
order pembelian
6. Pengiriman surat tagihan
7. Penerimaan kas atau alat pembayaran lain yang didukung nota
pembayaran atau bukti transfer
8. Penyesuaian akhir periode
2.8 Aplikasi
Menurut penjelasan dari Jogiyanto (2005:112) Aplikasi adalah sebuah
program komputer yang dibuat khusus untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu
sesuai dengan kebutuhan pengguna yang digunakan untuk mempercepat suatu
pekerjaan. Dengan menggunakan sistem komputerisasi, diharapkan pekerjaan
dapat dilakukan dengan cepat. Aplikasi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Aplikasi Client Server
Aplikasi Client Server adalah aplikasi yang digunakan dan terhubung pada
jaringan komputer. Arsitektur aplikasi client-server didasarkan pada hal yang
sederhana yaitu komputer yang berbeda melakukan tugas yang berbeda, dan
setiap komputer dapat dioptimalkan untuk tugas tertentu. Jadi masuk akal jika
memisahkan DBMS dari aplikasi client. Pada arsitektur aplikasi client-server
aplikasi dipecah-pecah ke dalam dua komponen utama yang bekerja sama
tier(tingkat), dan setiap tingkat mengimplementasikan fungsi yang
berbeda-beda.
2. Aplikasi Stand Alone
Aplikasi Stand Alone adalah aplikasi komputer yang dapat dijalankan hanya
pada satu komputer.Database dan programnya menjadi satu di dalam
komputer tersebut, karena database dan program menyatu di dalam satu
komputer maka aplikasi ini biasanya disebut ssebagai aplikasi satu tingkat.
2.9 Aplikasi Dekstop
Aplikasi dekstop adalah perangkat lunak yang dapat diinstal di suatu
komputer dan digunakan untuk melakukan tugas –tugas tertentu. Aplikasi dekstop
merupakan awal dari pengembangan suatu perangkat lunak yang digunakan pada
komputer Stand Alone. Maka dari itu, aplikasi dekstop dapat berjalan sendiri tanpa
menggunakan browser ataupun koneksi internet di suatu komputer dengan sistem
operasi tertentu. Sebagai contoh aplikasi dekstop yaitu, microsoft office word,
microsoft office excell dan lain-lain.adapun kelebihan dari aplikasi dekstop dengan
aplikasi lainnya yaitu:
1. Dapat bekerja secara mandiri tanpa tergantung dengan koneksi internet
ataupun browser.
2. Pengguna dapat dengan mudah mengubah dan memodifikasi
pengaturannya.
2.10 Microsoft Visual Basic 2010
Visual Basic 2010 merupakan salah satu bagian dari produk bahasa
pemograman yang dikeluarkan oleh Microsoft, sebagai produk pengembangan
atau Integrated Development Environment (IDE) yang dikeluarkan oleh
Microsoft, Visual Studio 2010 berisi beberapa IDE pemograman seperti Visual
Basic,Visual C++,Visual Web Developer,Visual C#, dan Visual F#. Semua IDE
tersebut sudah mendukung penuh implementasi .Net Framework terbaru, yaitu
.Net Framework 4.0 yang merupakan pengembangan dari .Net Framework 3.5.
Tekhnologi .Net Framework merupakan teknologi yang mampu
mendukung 20 bahasa pemograman, termasuk Visual Basic. Common language
Runtime (CLR) atau sering disebut Runtime merupakan dasar dari .Net
Framework. Runtime merupakan enggine yang menjalankan aplikasi .Net
Framework, prinsip dasar dari runtime adalah konsep pengolahan kode. Kode
program yang dijalankan oleh Runtime disebut kode terkelola,sedangkan kode
yang tidak dijalankan oleh runtime disebut kode yang tidak dikelola
(Yuswanto,2009:19).
2.11 System Development life Cycle
Menurut Tegarden (2013:2), System Development life Cycle adalah
proses memahami bagaimana sebuah sebuah sistem informasi dapat mendukung
kebutuhan bisnis dengan merancang suatu sistem, membangunnya dan
memberikannya kepada pengguna. Sedangkan menurut Kendall (2001:11), siklus
hidup pengembangan sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk
dikembangkan dengan sangat baik melalui pengguna siklus kegiatan penganalisis
dan pemakai secara spesifik.
2.12 Model Waterfall
Model Waterfall atau disebut juga linear sequential model merupakan
model yang paling banyak digunakan dalam software engginering. Model ini
melakukan pendekatan secara sistematis dan skuensial yang dimulai dari tahap
software requirement analysis,design,coding,testing, dan maintenance. Disebut
Waterfall karena setiap tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan(Pressman, 2002:37). Berikut ini adalah
penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model Waterfall menurut
Pressman:
1. Software Requirement Analysis
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan di fokuskan, khususnya
pada software, untuk memahami sifat program yang dibangun, software
engginer harus memahami information domain,behavior,performance dan
interface yang diperlukan. Kebutuhan untuk sistem dan software dan
didokumentasikan kepada pelanggan.
2. Design
Software design sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada
empat atribut sebuah program yang berbeda : data struktur,software
arsitechture,interface representation and procedural. Proses desain
diperkirakan demi kualitas sebelum coding dimulai. Sebagaimana persyaratan,
desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.
3. Coding
Design harus diterjemahkan kedalam bentuk form yang bisa dibaca oleh
mesin. Tahap codding melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara
yang lengkap, maka codding dapat diselesaikan secara mekanis.
4. Testing
Setelah codding dilakukan, testing program dimulai. Proses testing berfokus
pada logika internal software,memastikan bahwa semua pernyataan sudah
diuji,dan pada eksternal fungsional; yaitu mengarahkan testing untuk
menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi
akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
5. Maintenance
Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelangga.
Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan, karena
software harus disesuaikan untuk mengakomodaasi perubahan-perubahan di
dalam lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan
perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Software maintenance
mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat
yang baru lagi.
2.13 Testing dan Implementasi sistem
Menurut standar ANSI/IEEE 1059, testing adalah proses menganalisa
suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada
software. Menurut Romeo (2003:3), testing software adalah proses
mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk:
1. Verifikasi.
2. Mendeteksi error
3. Validasi
Tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi
ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Metode testing ini dibagi
menjadi dua yaitu white box and black box testing.
2.14 Black Box Testing
Black box testing dilakukan tanpa sepengetahuan detil struktur internal
dari sistem atau komponen yang dites. Black box testing berfokus kebutuhan
fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari software.
Menggunakan Black box testing, perekayasa software dapat
menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa
keseluruhan kebutuhan fungsional pada suatu program. Romeo (2003:52).
Kategori error dapat diketahui melalui black box testing, antara lain :
1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.
2. Error dari antar muka.
3. Error dari struktur data atau akses eksternal database.
16
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Tahap analisis dilakukan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini
merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini
menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.
Untuk memperoleh informasi secara mendalam akan kondisi perusahaan
saat ini, maka dilakukan metode pengumpulan data dengan cara observasi
terhadap sistem yang berjalan dan wawancara terhadap bagian manajemen
perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi berupa alur proses
bisnis yang terjadi pada perusahaan, deskripsi pekerjaan masing-masing bagian
dalam perusahaan, hingga kendala yang dihadapi perusahaan dalam operasional
usahanya saat ini.
3.1.1 Identifikasi Masalah
Pada proses bisnis saat ini, bagian penjualan mengalami kendala atas
informasi persediaan barang secara realtime sehingga bagian penjualan tidak bisa
memastikan penjualan secara langsung atau penjualan yang dilakukan secara
inden. Bagian penjualan masih melakukan penjualan berdasarkan perkiraan,
karena setiap harinya akan melakukan pengecekan langsung persediaan barang di
gudang. Pencatatan transaksi antara penjualan langsung dan penjualan inden
dicatat dalam copy nota yang sama disetiap harinya,yang menjadi laporan
rekapitulasi penjualan dalam satu periode masih tercampur menjadi satu. Belum
laporan penjualan yang dibuat masih menghasilkan laporan pendapatan penjualan
saja, sehingga manajer tidak dapat mengambil keputusan pada permasalahan
persediaan barang digudang yang sering habis.
Dampak dari permasalahan di atas adalah manajer tidak dapat
mengetahui manakah barang yang paling laku, barang yang tidak laku,pendapatan
barang yang paling besar kontribusinya, Karena manajer hanya mendapatkan
laporan hasil penjualan secara keseluruhan. Manajer tidak dapat memutuskan
barang mana yang harus ditingkatkan penjualannya, misalnya barang Honda Beat
Sporty CW pada bulan Januari terjual 60 unit sedangkan bulan Februari pada
kisaran 55unit, selain itu manajer juga tidak dapat memutuskan barang mana yang
harus dipertahankan penjualannya, misalnya barang Honda Beat pop CW pada
bulan Januari 60unit tetapi pada bulan Februari menurun 33% menjadi 20 unit.
3.1.2 Document Flow
Berikut adalah dokumen flow yang menjelaskan proses penjualan yang
Dokumen flow penjualan penjualan sepeda motor
Bag.penjualan Bag.gudang Bag.pembelian manajer
konsumen
Gambar 3.1 Document Flow Proses Transaksi Penjualan sepeda motor.
Pada gambar 3.1 document flow transaksi penjualan dapat disimpulkan
bahwa tidak ada output yang melaporkan adanya pemisah anatara pencatatan
transaksi penjualan yang dilakukan secara langasung maupun penjualan yang
dilakukan dengan cara proses inden, dan laporan pencatatan pesanan pelanggan
yang tidak terealisasi, yang akan memberikan dampak bagi perusahaan untuk
Fakta yang terjadi pada transaksi penjualan saat ini yaitu masih
tercampurnya pencatatan penjualan inden dan penjualan langsung masih menjadi
satu dalam laporan rekapitulasi penjualan satu periode bagi manager, sehingga
manager tidak dapat mengetahui persediaan barang secara realtime untuk
memprioritaskan barang mana yang volume penjualannya harus di tingkatkan
maupun di pertahankan untuk proses pengadaan barang untuk meminimalisir
terjadinya kehabisan persediaan barang di gudang.
3.1.3 Analisis Kebutuhan Sistem
Aplikasi penjualan sepeda motor pada dealer Utomo Sentosa ini
digunakan oleh user dengan berinteraksi antarmuka yang ditampilkan dalam layar
komputer dengan tampilan halaman dekstop. Antarmuka ini digunakan user untuk
menggunakan fasilitas yang diberikan sistem dalam mencatat dan menyimpan
daftar penjualan yang dilakukan secara langsung maupun penjualan yang
dilakukan dengan cara inden. Selain itu ,juga dapat melakukan pembuatan
rekapitulasi laporan penjualan langusung ataupun inden ,laporan pendapatan
penjualan serta laporan persediaan stock minimum barang digudang.
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung aplikasi penjualan
sepeda motor pada dealer Utomo Sentosa Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Windows 7 sebagai sistem operasi komputer.
2. Microsoft visual studio 2010 untuk pembuatan aplikasi berbasis dekstop.
3. Sql server sebagai database tools yang digunakan.
Sedangkan perangkat keras yang digunakan untuk mendukung aplikasi
penjualan sepeda motor ini adalah 1PC sebagai server.Server yang digunakan
1. Hardisk = 500 GB
2. Monitor = 16”
3. Memory = 4 GB
4. Mouse
5. Keyboard dan Printer
3.2 Perancangan Sistem
Sebelum membuat program aplikasi ini, terlebih dahulu dilakukan proses
perancangan sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya program aplikasi
yang dibuat dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapkan, yaitu dapat
membantu manajemen untuk melakukan analisa data dan mengambil keputusan
yang lebih baik. Aplikasi ini dibangun berbasis dekstop dan menggunakan bahasa
pemrograman Visual basic.
Dalam perancangan sistem ini ada beberapa tahapan-tahapan yang harus
dilakukan. Adapun tahapan-tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan
adalah pembuatan Input-Proses-Output Diagram, Context Diagram, Data Flow
Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), dan Struktur Database
3.2.1 Input-Proses-Output Diagram
Dari analisis kebutuhan tersebut maka dibuatlah Input-Proses-Output
Diagram untuk mengetahui masukan dan keluaran yang dibutuhkan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2.
Pemesanan
Gambar 3.2 Input-Proses-Output Diagram aplikasi penjualan.
Berdasarkan gambar 3.2 tersebut, maka dapat dijelaskan input, proses
1. Input
a. Data Barang.
Data barang adalah data permintaan atau pesanan barang pelanggan yang
digunakan untuk melakukan proses pemesanan yang berisi tentang data
id_barang,nama barang, jumlah barang,jenis barang,tipe barang.
b. Data Pelanggan.
Data pelanggan adalah data pelanggan yang melakukan pesanan yang
digunakan untuk melakukan proses pemesanan dan pembayaran yang berisi
tentang data id_pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, dan no tlp
pelanggan.
c. Data Sales.
Data Sales adalah data Sales yang mendapatkan pesanan order dari pelanggaan
untuk melakukan proses pemesanan dan pembayaran yang berisi tentang data
id_sales, nama_sales jabatan_sales .
d. Pesanan Order.
Pesanan Order adalah output dari proses pemesanan barang dari pelanggan
yang merupakan input dari proses penjualan yang berisi tentang data
id_penjualan,tanggal_penjualan,nama_pelanggan,nama_barang,harga_barang,
jumlah_barang, dan total_hargabarang.
e. Nota Penjualan.
Nota Penjualan adalah output dari proses penjualan barang dari pelanggan yang
merupakan input dari proses pembayaran yang berisi tentang data
harga_barang, jumlah_barang, total_hargabarang dan total_pembayaran yang
harus dibayar oleh pelanggan.
2. Proses
Berdasarkan data masukan yang ada, selanjutnya akan dilakukan proses.
Berikut ini merupakan penjelasan beberapa proses yang terkait dalam sistem
ini:
a. Proses transaksi penjualan adalah proses yang di dapat seorang sales ketika
pesanan order yang didapat, dan barang yang di inginkan tersedia di gudang
untuk dilakukan proses pengiriman dan akan melakukan proses inden terhadap
main dealer apabila persediaan barang yang ada di gudang tidak ada / kosong
serta berfungsi untuk melakukan rekapitulasi pencatatan penjualan output yang
dihasilkan adalah nota penjualan langsung dan nota penjualan yang dilakukan
secara inden yang terpisah yang berfungsi untuk pelaporan penjualan.
b. Proses transaksi pemesanan adalah proses yang didapat seorang sales ketika
mendapatkan pelanggan untuk melakukan pembelian sepeda motor dengan
mencatat permintaan barang yang terdiri dari nama_barang ,jenis_barang
,harga_barang , tipe_barang dan harga _barang yang akan menghasilkan
pesanan order.
c. Proses pembayaran yaitu proses yang berfungsi untuk mengolah
laporan-laporan yang dihasilkan dari proses pemesanan,dan proses penjualan dalam
setiap transaksi pembayaran yang akan di suguhkan kepada manajer seperti
laporan penjualan langsung,laporan penjualan inden, laporan persediaan
3. Output
1. Laporan Penjualan langsung / inden
Laporan ini berisi tentang id_penjualan,tanggal_penjualan,nama_pelanggan,
Nama_barang,jenis_barang,Tipe_barang,harga_barang,jumlah_barang,
total_pembayaran, status laporan penjualan langsung maupun laporan
penjualan inden.
2. Laporan Pendapatan Penjualan :
Laporan ini berisi tentang rekapitulasi jumlah pendapatan penjualan yang
diterima perusahaan selama 1 periode waktu tertentu dari proses penjualan
yang dilakukan secara langsung maupun proses penjualan yang dilakukan
secara inden untuk mengetahui selisih antara harga perolehan dan harga jual.
3. Laporan Persediaan Barang
yaitu menghitung jumlah persediaan barang digudang berdasarkan jenis dan
tipe sepeda motor,yang merupakan output dari transaksi penjualan.
4. Laporan barang laku dan kurang laku
Laporan barang laku dan kurang laku merupakan output dari proses
pembayaran yang berguna untuk mengetahui barang mana saja yang laku dan
kurang laku terjual.
5. Laporan Penjualan Sales
Laporan rekapitulasi dalam satu periode sales untuk dilakukan monitoring
dari setiap transaksi penjualan yang dilakukan sales siapa saja yang telah
mencapai target penjualan maupun kurang dari target penjualan yang telah
3.2.2 Sistem flow diagram
Sistem informasi memiliki alur antara data,proses dan laporan yang
digambarkan dalam bentuk sistem flow.
1. System flow Penjualan
Dimulai dari data permintaan pelanggan yang diberikan kepada bagian
penjualan,kemudian bagian penjualan akan menginputkan data permintaan
pelanggan dan akan membuat pesanan order (P.O) untuk diberikan kepada
bagian gudang, setelah bagian gudang menerima pesanan order dari bagian
penjualan maka bagian gudang akan melakukan pengecekan persediaan
barang yang ada digudang, jika barang tersedia bagian gudang akan membuat
laporan barang tersedia untuk diberikan pada bagian penjualan,tetapi jika
barang kosong /tidak tersedia bagian gudang akan membuat laporan
persediaan habis dan diberikan kepada bagian pembelian untuk melakukan
proses pengadaan barang. Jika Permintaan pelanggan tersedia maka bagian
penjualan akan melakukan pengecekan pada barang dan menyesuaikan
dengan data permintaan pelanggan jika sudah sesuai selanjutnya bagian
penjualan akan membuat nota faktur penjualan untuk diserahkan kepada
pelanggan. Tetapi jika barang tidak tersedia dengan data permintaan barang
dari pelanggan bagian penjualan akan membuatkan pesanan order inden yang
akan diserahkan terhadap bagian pembelian dan nota faktur penjualan inden
yang diserahkan terhadap pelanggan dan bagian pembelian setelah itu bagian
penjualan akan membuat rekapitulasi laporan penjualan berdasarkan data
pengambilan keputusan atas proses penjualan. Untuk design system flow
penjualan pada PT.Utomo Sentosa dapat dilihat pada gambar 3.3
Sistem Flow Penjualan Sepeda Motor
Bagian Penjualan
Sistem Flow Penjualan Inden Sepeda Motor
2. System flow Pembayaran
Dimulai dari data permintaan pelanggan yang diberikan kepada bagian
penjualan,kemudian bagian penjualan akan menginputkan data permintaan
pelanggan dan akan membuat rekapitulasi pembayaran yang tersimpan dalam
database Laporan penjualan, setelah tersimpan bagian penjualan laporan
rekapitulasi penjualan yang akan diserahkan terhadap manajer.
Sistem Flow Pembayaran Inden Sepeda Motor
Bagian Penjualan
Sistem Flow Pembayaran Sepeda Motor
3.2.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan aliran data pada
suatu sistem, yang mempunyai tingkatan desain (memiliki beberapa level desain).
Dimulai dari contex diagram seperti dapat dilihat pada gambar 3.7 dari contex
diagram dapat di perkecil lagi menjadi level yang lebih rendah untuk
menghasilkan desain sistem yang lebih rinci.
Gambar 3.7 Contex diagram penjualan
3.2.4 DFD level 0 Sub-Sistem Transaksi Penjualan
Pada Data Flow Diagram (DFD) level 0 pada aplikasi penjualan sepeda
dan pelaporan manajerial.DFD level 0 aplikasi penjualan sepeda motor dapat
dilihat pada gambar 3.8.
DETIL
3.2.5 DFD level 1 Proses Pelaporan Manajerial
Pada data flow diagram level 1 proses pelaporan manajerial terdapat satu
proses yaitu, pelaporan manajerial DFD Level 1 dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Pelaporan manajerial.
3.2.6 Entity Relationship Diagram
ERD merupakan suatu desain sistem yang digunakan untuk
kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD juga menyediakan
bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan dari data user dan menunjukkan
hubungan (relasi) antar tabel. Dalam ERD data-data tersebut digambarkan dengan
menggambarkan simbol entity. Dalam perancangan sistem ini terdapat beberapa
entity yang saling terkait untuk menyediakan data-data yang dibutuhkan oleh
sistem yaitu:
1. Conceptual Data Model
Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara keseluruhan konsep
struktur basis data yang dirancang untuk suatu program atau aplikasi. Pada
CDM belum tergambar jelas bentuk tabel-tabel penyusun basis data beserta
field-field yang terdapat pada setiap tabel. Tabel-tabel penyusun tersebut
mempunyairelationship atau hubungan tetapi tidak terlihat pada kolom yang
mana hubungan antar tabel tersebut. Pada CDM juga telah didefinisikan kolom
mana yang menjadi primary key. CDM yang dirancang untuk sistem informasi
Gambar 3.10 Conceptual Data Model
2. Physical Data Model
Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep rancangan
struktur basis data yang dirancang untuk suatu program. PDM merupakan hasil
generate dari Conceptual Data Model (CDM). Pada PDM tergambar jelas
tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field terdapat pada setiap tabel.
Gambar 3.11 Physical Data Model
3.2.7 Struktur Basis Data
Dari Physical Data Model yang telah terbentuk, dapat disusun struktur
basis data yang nantinya akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan.
Berikut ini akan diuraikan struktur tabel yang nantinya digunakan dalam
1. Tabel Karyawan
Nama Tabel : Karyawan
Primary Key : ID
Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk entri data karyawan
Tabel 3.1 karyawan
No. Field Type Length Key
1. ID_ karyawan Varchar 10 Primary Key
2. Nama_ karyawan Varchar 50
3 NO_ktp Varchar 30
4 Jenis_kelamin Varchar 20
5 Tempat_Lahir Varchar 30
6 Tgl_Lahir date
7 Alamat Varchar 50
8 No_Telp Varchar 20
9 Status_perkawinan Varchar 20
10 Agama Varchar 20
11 Jabatan Varchar 30
12 Kota Varchar 30
14 Email varchar 30
15 Pasword Varchar 20
16 Target Varchar 20
2. Tabel Pelanggan
Nama Tabel : Pelanggan
Primary Key : ID_ Pelanggan
Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk menyimpan data Pelanggan
Tabel 3.2 Pelanggan
No Field Type Length Key
1. ID_ pelanggan Varchar 50 Primary Key
2. Nama_ pelanggan Varchar 30
3. No_tlp Varchar 18
4. Alamat_Pelanggan Varchar 50
5. Kota Varchar 30
6. Email Varchar 50
7 Provinsi Varchar 30
8 No_Ktp Varchar 50
10 Agama Varchar 20
11 Pekerjaan Varchar 50
12 Tempat_Lahir Varchar 50
13 Tanggal_Lahir Date
14 Status_Perkawinan Varchar 20
3. Tabel Barang
Nama Tabel : Barang
Primary Key : ID_ Barang
Foreign Key : -
Fungsi : Tabel untuk menyimpan data Barang
Tabel 3.3 Barang
No. Field Type Length Key
1 ID_ Barang Varchar 50 Primary Key
2 Nama_barang Varchar 50
3 NO_Rangka Mesin Varchar 225
4 NO_Rangka Body Varchar 25
5 Jenis_Barang Varchar 20
6 Tipe_Barang Varchar 20
8 Harga_jual Integer
9 Persediaan_Barang Integer
10 Stock_minimal Integer
11 Harga OTR Integer
12 Diskon Integer
4. Tabel Transaksi Penjualan
Nama Tabel : Transaksi Penjualan
Primary Key : ID_ Penjualan
Foreign Key : ID_Pelanggan,ID_Karyawan
Fungsi : Tabel untuk menyimpan data Transaksi Penjualan
Tabel 3.4 Transaksi Penjualan
No. Field Type Length Key
1 ID_Penjualan Varchar 30 Primary Key
2 ID_Karyawan Varchar 30 Foreign Key
3 ID_Pelanggan Varchar 50 Foreign Key
4 Total_Bayar Integer
5 Tanggal Date
6 Keterangan Varchar 50
5. Tabel Detil_ Penjualan
Nama Tabel : Detil Penjualan
Primary Key : -
Foreign Key : ID_Penjualan,ID_Barang
Fungsi : Tabel untuk menyimpan data Detil Penjualan
Tabel 3.5 Detil Penjualan
No. Field Type Length Key
1 ID_Penjualan Varchar 30 Foreign Key
2 ID_Barang Varchar 30 Foreign Key
3 Jumlah Integer
4 Harga Integer
5 Sub_Total Integer
6. Tabel Transaksi_Pemesanan
Nama Tabel : Transaksi_Pemesanan
Primary Key : ID_Pemesanan
Foreign Key : ID_Karyawan,ID_Barang,ID_Pelanggan
Fungsi : Tabel untuk menyimpan data TransaksiPemesanan
Tabel 3.6 Transaksi_Pemesanan
No. Field Type Length Key
1 ID_Pemesanan Varchar 50 Primary Key
2 ID_Barang Varchar 30 Foreign Key
3 ID_Karyawan Varchar 10 Foreign Key
5 Jumlah Integer
6 Keterangan Varchar 50
7 Tanggal_Pemesanan Date
7. Tabel Transaksi_Pembayaran
Nama Tabel : Transaksi_Pembayaran
Primary Key : ID_Pembayaran
Foreign Key : ID_Penjualan
Fungsi : Tabel untuk menyimpan Transaksi_Pembayaran
Tabel 3.7 Transaksi_Pembayaran
No. Field Type Length Key
1 ID_Pembayaran Varchar 50 Primary Key
2 ID_Penjualan Varchar 20 Foreign Key
3 Tanggal_Penjualan date
4 Tanggal_Jatuhtempo date
5 Jumlah_Bayar Integer
6 Pembayaran integer
7 Sisa_Bayar integer
8 Tanggal_Pembayaran Date
3.2.8 Desain Input Output
Setelah membuat suatu perancangan sistem, maka dapat dibuat desain
input dan output untuk menggambarkan jalannya sistem tersebut. Desain input
masukan dan rancangan keluaran yang berupa laporan dimana
laporan-laporan tersebut akan digunakan sebagai dokumentasi. Adapun desain input dan
output tersebut antara lain adalah:
1. Design Form Utama
Form Utama berfungsi sebagai tampilan awal yang dimiliki sebuah aplikasi
penjualan,sehingga lebih mudah digunakan oleh pengguna.Desain Aplikasi
form utama dapat dilihat pada gambar 3.12.
Gambar 3.12Desain form utama Aplikasi Penjualan
2. Design Form Login
Berikut ini merupakan tampilan dari form login yang berfungsi untuk validasi
user yang menggunakan aplikasi untuk penggunaan fitur yang terdapat pada
Gambar 3.13 Desain Form Login User
3. Design Form Master Barang
Form master barang berfungsi untuk memasukan data barang yang kemudian
akan di simpan pada database master barang.Berikut ini merupakan tampilan
dari form master barang yang dapat dilihat pada gambar 3.14.
4. Design Form Master Karyawan
Form master karyawan berfungsi untuk memasukan data karyawan yang
kemudian akan di simpan pada database master karyawan.Berikut ini
merupakan tampilan dari form master karyawan yang dapat dilihat pada
gambar 3.15.
Gambar 3.15 Desain Form Master Karyawan
5. Design Form Master pelanggan
Form master Pelanggan berfungsi untuk memasukan data pelangganyang
kemudian akan di simpan pada database master pelanggan.Berikut ini
merupakan tampilan dari form master pelanggan yang dapat dilihat pada
Gambar 3.16 Desain Form Master Pelanggan
6. Design Form Transaksi Penjualan
Form transaksi penjualan berfungsi untuk memasukan data penjualan
pelanggan yang kemudian disimpan dalam database penjualan
pelanggan.Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi penjualan
pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.17.
7. Design Form Transaksi Pemesanan
Form transaksi pemesanan berfungsi untuk memasukan data pemesanan
pelanggan yang kemudian disimpan dalam database pemesanan
pelanggan.Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi pemesanan
pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.18.
8. Design Form Transaksi Pembayaran
Form transaksi pembayaran berfungsi untuk memasukan data pembayaran
pelanggan yang kemudian disimpan dalam database pembayaran
pelanggan.Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi pembayaran
pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.19.
Gambar 3.19 Desain Form Transaksi Pembayaran.
9. Design Form Transaksi Pelunasan Pembayaran
Form transaksi pelunasan pembayaran berfungsi untuk memasukan data
kekurangan pembayaran pelanggan yang kemudian disimpan dalam database
pelunasan pembayaran pelanggan.Berikut ini merupakan tampilan dari form
transaksi pelunasan pembayaran pelanggan yang dapat dilihat pada gambar
Gambar 3.20 Desain Form Transaksi Pelunasan Pembayaran.
10.Design Nota Penjualan
Desain Nota penjualan berfungsi untuk menampilkan detail penjualan
pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari Nota penjualan yang dapat
dilihat pada gambar 3.21.
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
NOTA_FAKTUR_ PENJUALAN ID_PENJUALAN
NAMA_PLG ALAMAT
NO_TLP
NAMA_BARANG
TANGGAL
NAMA_KARYAWAN
HARGA_BARANG JUMLAH_BARANG
TOTAL_BAYAR
11. Design Laporan Stock Minimal
Desain Laporan stock minimal berfungsi untuk menampilkan detail laporan
stock minimal. Berikut ini merupakan tampilan dari stock minimal yang
dapat dilihat pada gambar 3.22.
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
LAPORAN STOCK MINIMAL BARANG
ID_BARANG NAMA_BARANG JENIS_BARANG TIPE_BARANG JUMLAH_BARANG STOCKMINIMAL_BARANG
Gambar 3.22 Desain Laporan stock minimal
12. Design Laporan Penjualan Langsung
Desain Laporan penjualan Langsung berfungsi untuk menampilkan detail
laporan penjualan langsung. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan
penjualan pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.23.
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
LAPORAN PENJUALANLANGSUNG
ID_PENJUALAN NAMA_PELANGGAN JENIS_BARANG TIPE_BARANG NAMA_BARANG JUMLAH_BARANG TANGGAL Enter Text PERIODE Enter Text
TOTAL_BAYAR
Enter Text
13. Design Laporan Penjualan Inden
Desain Laporan penjualan Inden berfungsi untuk menampilkan detail laporan
penjualan inden. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan penjualan
pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.24.
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
LAPORAN PENJUALAN INDEN
ID_PENJUALAN NAMA_PELANGGAN JENIS_BARANG TIPE_BARANG NAMA_BARANG JUMLAH_BARANG TANGGAL Enter Text PERIODE Enter Text
TOTAL_BAYAR
Enter Text
Gambar 3.24 Desain Laporan penjualan inden.
14. Design Laporan Pendapatan
Design laporan pendapatan untuk menampilkan laporan pendapatan antara
harga beli dan harga jual berdasarkan transaksi penjualan. Berikut ini
merupakan tampilan dari laporan pendapatan yang dapat dilihat pada gamabar
3.25.
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
LAPORAN PENDAPATAN PENJUALAN BARANG
NAMA_BARANG JUMLAH HARGA_BELI HARGA_JUAL PROFIT TANGGAL Enter Text PERIODE Enter Text
TOTAL_PENDAPATAN
Enter Text
STATUS
15. Design Laporan Penjualan Sales
Design laporan penjualan sales untuk menampilkan laporan penjualan sales
berdasarkan transaksi penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan
penjualan sales yang dapat dilihat pada gambar 3.26.
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
APLIKASI PENJUALAN PT.UTOMO SENTOSA
LAPORAN PENJUALAN SALES
NAMA_BARANG JENIS_BARANG JUMLAH NAMA SALES
TANGGAL Enter Text PERIODE Enter Text
.
Gambar 3.26 Desain Laporan Penjualan Sales.
3.3 Desain Uji Coba
Setelah melakukan desain sistem, tahap selanjutnya adalah melakukan
desain uji coba. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah sistem informasi
yang telah dibuat ini sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan atau
output yang diharapkan. Desain uji coba ini akan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
desain uji coba fungsi master, desain uji coba fungsi transaksi, desain uji coba
fungsi laporan.
Desain uji coba ini dilakukan dengan menggunakan metode black box
testing, dimana aplikasi ini akan diuji dengan melakukan berbagai uji coba untuk
membuktikan bahwa aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan tujuan yang akan
Tabel 3.8 Desain Uji Coba Form Login
Objek Pengujian Form Login
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form login dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Sta
tus
1. Menguji textbox
password dan
2. Validasi username
dan password
Tombol login Muncul pesan “login
sukses”
Muncul pesan
“username/password
salah”
Menu utama sesuai dengan hak akses
masuk
Tabel 3.9 Desain Uji Coba Form Menu Utama
Objek Pengujian Form Menu Utama
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Menu Utama dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji fungsi
tombol pada menu utama
Tabel 3.10 Desain Uji Coba Form Ubah Password
Objek Pengujian Form Ubah Password
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji textbox
password
2. Validasi username
dan password
Tombol ubah Muncul pesan “ubah
password sukses”
Konfirmasi password tidak cocok
Muncul pesan “ubah
password gagal”
Tabel 3.11 Desain Uji Coba Form Master
Objek Pengujian Form Master
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Menu Utama “Master” dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji fungsi utama master user Menampilkan menu
utama master Karyawan Menampilkan menu utama master Barang
Menampilkan menu utama master
Pelanggan
Tabel 3.12 Desain Uji Coba Form Pelanggan
Objek Pengujian Form Pelanggan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Pelanggan dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Sta
tus
1. Menguji fungsi
dan textbox pada form Pelanggan
Tombol keluar Menampilkan form
utama aplikasi
Tombol save Muncul pesan “data
disimpan”
-Objek Pengujian Form Pelanggan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Pelanggan dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Sta
tus update”
Tombol delete Menghapus semua isian
pada textbox dan combobox Textbox pada
form pelanggan
Dapat diisi mengenai data Pelanggan dengan
text
Tabel 3.13 Desain Uji Coba Form Karyawan
Objek Pengujian Form Karyawan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form Karyawan dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Sta
tus
1. Menguji fungsi
dan textbox pada form Karyawan
Tombol keluar Menampilkan form
utama aplikasi
Tombol save Muncul pesan “data
disimpan”
Tombol update Muncul pesan “data di
-update”
Tombol delete Menghapus semua isian
pada textbox dan combobox Textbox pada
form karyawan
Dapat diisi mengenai data karyawan dengan
text
Tabel 3.14 Desain Uji Coba Form Barang
Objek Pengujian Form Barang
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat
dalam form Barang dapat berjalan dan
menghasilkan keluaran yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Sta
Objek Pengujian Form Barang
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat
dalam form Barang dapat berjalan dan
menghasilkan keluaran yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Sta
tus
1. Menguji fungsi
dan textbox pada form Barang
Tombol keluar Menampilkan form
utama aplikasi
Tombol save Muncul pesan “data
disimpan”
Tombol update Muncul pesan “data di
-update”
Tombol delete Menghapus semua isian
pada textbox dan combobox Textbox pada
form Barang
Dapat diisi mengenai data Barang dengan text
Tabel 3.15 Desain Uji Coba Form Transaksi pemesanan
Objek Pengujian Form Transaksi pemesanan Barang
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form transaksi pemesanan Barang dapat
berjalan dan menghasilkan keluaran yang
diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji fungsi
dan textbox pada form transaksi
pemesanan Barang
Tombol keluar Menampilkan form
utama aplikasi
Tombol save Muncul pesan “data
disimpan”
Tombol update Muncul pesan “data
di-update”
Tombol delete Menghapus semua
isian pada textbox dan combobox Textbox pada
form transaksi pemesanan
barang
Dapat diisi mengenai data transaksi master pelanggan Tombol search
Barang
Tabel 3.16 Desain Uji Coba Form Transaksi penjualan
Objek Pengujian Form Transaksi detil penjualan Barang
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form transaksi penjualan Barang dapat
berjalan dan menghasilkan keluaran yang
diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Stat
us
1. Menguji fungsi
dan textbox pada form transaksi penjualan Barang
Tombol keluar Menampilkan form
utama aplikasi
Tombol save Muncul pesan “data
disimpan”
Tombol TambahBarang
Muncul pesan “data
ditambahkan
Tombol delete Menghapus semua isian
pada textbox dan combobox Textbox pada
form transaksi penjualan barang
Dapat diisi mengenai data transaksi penjualan
Barang dengan text
Tabel 3.17 Desain Uji Coba Form Transaksi pembayaran
Objek Pengujian Form Transaksi pembayaran Barang
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form transaksi pembayaran Barang dapat
berjalan dan menghasilkan keluaran yang
diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji fungsi
dan textbox pada form transaksi
pembayaran Barang
Tombol keluar Menampilkan form
utama aplikasi
Tombol save Muncul pesan “data
disimpan”
Tombol search Menampilkan data
yang telah di masukan pada datagriedview Textbox pada
form transaksi penjualan barang
Dapat diisi mengenai data transaksi penjualan Barang